Vol. 05 / No. 03 / Agustus 2014
Analisis Semantik Geguritan dalam Majalah Panjebar Semangat Periode Januari-Juli 2013 Edisi 1-30 Oleh: CandraDwi Pravitasari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
[email protected] Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) makna leksikal dalam geguritan pada majalah Panjebar Semangat periode Januari-Juli 2013 edisi 1-30, (2) makna gramatikal dalam geguritan pada majalah Panjebar Semangat periode Januari-Juli 2013 edisi 1-30. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa makna leksikal bermanfaat untuk mengetahui makna sebenarnya sebuah kata dalam kehidupan sehari-hari, misalnya kata: ati,nala, kalbu, manah memiliki makna leksikal hati. Makna gramatikal bermanfaat untuk mengetahui perubahan makna pada kata setelah menjadi sebuah kalimat atau paragraf. Contohnya kalimat: ‘selamanya hidup bersama sampai nyawa ini lepas’ kata ‘lepas’ pada kalimat tersebut dapat diartikan ketika nyawa seseorang diambil dari tubuhnya atau ketika meninggal dunia. Geguritan-geguritan yang terdapat dalam majalah Panjebar Semangat periode Januari-Juli 2013 edisi 1-30 menceritakan atau berisi tentang kejadiankejadian yang sering bahkan sedang terjadi dalam kehidupan manusia. Kejadian atau isi dari puisi-puisi yang terdapat dalam majalah Panjebar Semangat periode Januari-Juli 2013 edisi 130, antara lain tentang: agama, pendidikan, kehidupan manusia, politik atau kekuasaan, asmara atau cinta, kesedihan atau kekecewaan, karya sastra atau kebudayaan, cobaan hidup atau musibah, dan kematian. Kata kunci : semantik, geguritan
Pendahuluan Indonesia merupakan negara dengan berbagai suku bangsa. Hal ini menjadikan negara Indonesia terkenal dengan keanekaragamannya. Keanekaragaman itu tidak hanya terdapat pada kebudayaan saja, tetapi juga pada bahasa dan kesusastraannya. Keanekaragaman pada kasusastraan Indonesia membuat dunia sastra Indonesia menjadi semakin menarik. Setiap pengarang atau sastrawan selalu memiliki cara dan ciri khasnya masing-masing dalam membuat karyanya. Pada setiap karya sastra yang dibuat di dalamnya pasti terdapat maksud atau makna tersendiri, bahkan dalam sebuah karya sastra juga bisa terdapat pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada para pembacanya. Pengertian sastra itu sendiri paling tepat diterapkan pada seni sastra, yaitu sastra sebagai karya imajinasi istilah lainnya adalah fiksi (fiction) dan puisi (poetry). Menurut Jabrohim (2002: 69), sastra (karya sastra) merupakan karya seni dimana bahasa merupakan medium utamanya. Bahan utama sastra adalah bahasa yang sudah Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
136
Vol. 05 / No. 03 / Agustus 2014
memiliki arti. Salah satu jenis sastra dimana bahasa merupakan media utamanya adalah puisi. Sebagian besar penelitian tentang puisi, baik dari segi isi, tema maupun bahasanya, tidak dapat menghasilkan rumusan dan deskripsi secara tegas dan menyeluruh tentang bagaimana sebenarnya ciri bahasa secara umum. Berdasarkan hal ini
penelitian
tentang
puisi
perlu
dilakukan
terus
menerus
dan
saling
berkesinambungan. Puisi berbahasa Jawa disebut geguritan. Geguritan adalah salah satu karya sastra tradisional Jawa yang masih dikenal hingga sekarang. Dalam klasifikasi perkembangan sastra, geguritan termasuk ke dalam sastra Jawa modern. Geguritan pada dasarnya juga memiliki aspek-aspek yang sama dengan puisi dalam bahasa Indonesia. Puisi- puisi berbahasa Jawa semacam itu banyak dimuat di media cetak (majalah) berbahasa Jawa. Panjebar Semangat (PS) adalah salah satu media cetak berbahasa Jawa yang selama ini tetap konsisten memunculkan puisi- puisi yang dapat dikategorikan sebagai puisi Jawa modern. Keberadaan puisi Jawa modern yang muncul pada setiap edisinya menunjukkan bahwa geguritan masih banyak diminati oleh pembacanya. Melalui geguritan pengarang menggambarkan kehidupan dan kisah yang bermacam-macam. Setiap pengarang memiliki ciri atau gaya bahasa yang berbedabeda, dimana setiap kata dan kalimatnya memiliki makna. Terkait dengan hal tersebut, tidak semua orang memahami seluruhnya.Hal inilah yang menjadi alasan penting penulis memilih judul “Analisis Semantik Geguritan dalam majalah Panjebar Semangat Periode Januari-Juli 2013 edisi 1-30”. Banyak identifikasi permasalahan yang ditemukan penulis di dalam majalah Panjebar Semangat Periode Januari-Juli 2013 edisi 1-30, tetapi penulis hanya mengambil dua permasalahan yang akan dibahas yaitu makna secara leksikal dan makna secara gramatikal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna leksikal dan makna gramatikal dalam geguritan pada majalah Panjebar Semangat periode Januari-Juli 2013 edisi 1-30. Adapun tinjauan pustaka atau penelitian yang relevan dengan penelitian yang penulis lakukan. Tinjauan pustaka itu sendiri adalah penelaahan terhadap bahan bacaan seperti skripsi yang berkaitan dengan objek yang sudah dilakukan oleh orang lain (Nyoman Kutha Ratna, 2010: 276). Tinjauan pustaka atau penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
137
Vol. 05 / No. 03 / Agustus 2014
yang dilakukan oleh Ayu Yulianingrum dengan skripsinya yang berjudul “Analisis Semantik Puisi ‘Trintrim’ Karya Lelana Brata dalam Antologi Geguritan Sewindu Pustaka Candra dan Skenario Pembelajarannya di SMK.
Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini yaitu berupa kata-kata yang termasuk ke dalam aspek semantik (makna leksikal dan gramatikal) pada kata-kata dalam wacana (geguritan) dalam majalah Panjebar Semangat periode Januari-Juli 2013 edisi 1-30. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik teknik pustaka, baca dan simak, catat. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah penulis sendiri (human instrument) yaitu sebagai peneliti harus validasi terhadap pemahaman metode penelitian, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta kesiapan untuk melakukan penelitian (Sugiyono, 2010: 305-306), selain itu instrumen tambahan guna mengumpulkan data yaitu berupa nota pencatat data berupa tabel dan alat tulisnya yaitu berupa buku, bolpoint, beserta referensi-referensi untuk mempermudah penyusunan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis isi atau content analysis guna menganalisis data yang telah dikumpulkan. Content analysis adalah suatu teknik penelitian untuk membuat kesimpulan yang dapat ditiru dan sahih data dengan memperhatikan konteksnya (Ismawati 2011: 81). Hasil analisis dalam penelitian ini disajikan menggunakan metode penyajian informal, yaitu penyajian dengan kata-kata biasa walaupun dalam penyajiannya menggunakan istilah teknik (Sudaryanto, 1993: 145).
Pembahasan Analisis makna leksikal dan makna gramatikal pada geguritan dalam majalah Panjebar Semangat periode Januari-Juli 2013 edisi 1-30. 1 Analisis Aspek Makna Leksikal pada geguritan dalam Majalah Panjebar Semangat Periode Januari-Juli 2013 Edisi 1-30.
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
138
Vol. 05 / No. 03 / Agustus 2014
a.
Makna Leksikal pada geguritan edisi 15 dengan Judul Al-qur’an, karya Eko Kunarso. 1) Tumon memiliki makna leksikal ‘tahu’ (Prawiroatmodjo, 1980: 275). 2) Tulisan memiliki makna leksikal ‘tulisan’ (Prawiroatmodjo, 1980: 273). 3) Kitab memiliki makna leksikal ‘kitab’ (Prawiroatmodjo, 1980: 249). 4) Panemu memiliki makna leksikal ‘pendapat’ (Prawiroatmodjo, 1980: 145). 5) Sembarang memiliki makna leksikal ‘sembarang’ (Prawiroatmodjo, 1980: 183). 6) Hurufe memiliki makna leksikal ‘hurufnya’ (Prawiroatmodjo, 1980: 164). 7) Kanjeng memiliki makna leksikal ‘tuan’ (Prawiroatmodjo, 1980: 206). 8) Nabi memiliki makna leksikal ‘nabi’ (Prawiroatmodjo, 1980: 209). 9) Pramudhita memiliki makna leksikal ‘senang’ (Prawiroatmodjo, 1980: 109).
2 Analisis Aspek Makna Gramatikal pada geguritan dalam Majalah Panjebar Semangat Periode Januari-Juli 2013 Edisi 1-30. Terdapat beberapa tema pada geguritan
dalam majalah Panjebar
Semangat periode Januari-Juli 2013 edisi 1-30. Setiap tema yang ada terdiri dari beberapa judul dari geguritan-geguritan tersebut. a. Makna Gramatikal pada geguritan edisi 15 dengan Judul Al-qur’an, karya Eko Kunarso.
1)
Al-Qur’an Apa tumon? tulisan kang dadi inspiras jutaan buku lan kitab-kitab agama? dadi panemu rumus lan teori para intelektual kang wigati marang sesami Bait tersebut memiliki makna gramatikal: apa pernah melihat tulisan yang menjadi inspirasi jutaan buku dan kitab-kitab agama, menjadi penemu rumus dan teori para cendekiawan yang bermanfaat bagi sesama.
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
139
Vol. 05 / No. 03 / Agustus 2014
Terdapat kalimat yang menjadi inspirasi jutaan buku dan kitab-kitab agama, kalimat tersebut memandakan bahwa al-quran merupakan sumber dari buku dan kitab-kitab lain yang ada di dunia. Al-qur’an juga menjadi sumber dari segala ilmu lain yang ada di bumi ini. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bait tersebut menggambarkan tulisan (ayat-ayat dalam al-qur’an) yang menginspirasi banyak hal baik agama maupun ilmu pengetahuan. 2) Iki ora sembarang tulisan iki kalamullah.... kang saben hurufe gedhene sak Gunung Qof lan dadi pedhoman umate kanjeng nabi nganti tekane mahapralaya jagad pramudhita Bait tersebut memiliki makna gramatikal: ini tidak sembarangan tulisan ini kata dari Allah yang setiap hurufnya sebesar gunung Qof dan menjadi pedoman pengikut kanjeng nabi sampai datangnya musibah besar di dunia. Pada bait di atas terdapat kalimat menjadi pedoman pangikut kanjeng nabi sampai datangnya musibah besar di dunia, yang menjelaskan bahwa al-qur’an merupakan pedoman hidup bagi para pengikut nabi Muhammad saw hingga akhir. Musibah besar yang dimaksud dalam bait tersebut adalah ketika hari kiamat datang. Berdasarkan pembahasan tersebut maka dapat disimpulkan bait di atas menggambarkan kitab suci Al-qur’an yang menjadi pedoman hidup bagi manusia terutama para pengikut nabi Muhammad saw hingga hari kiamat datang. Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan geguritan yang berjudul Al-qur’an menceritakan tentang keajaiban kitab suci al-Qur’an yang merupakan perkataan langsung dari Allah Swt yang diberikan langsung kepada Nabi Muhammad saw dan terjaga keasliannya, yang menjadi pedoman hidup bagi para pengikut Nabi Muhammad saw hingga datangnya hari kiamat.
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
140
Vol. 05 / No. 03 / Agustus 2014
Simpulan Berdasarkan hasil analisis data tentang semantik puisi yang meliputi makna leksikal dan makna gramatikal dalam “Analisis Semantik Geguritan dalam majalah Panjebar Semangat periode Januari-Juli 2013 edisi 1-30” dapat disimpulkan sebagai berikut. 1
Makna leksikal bermanfaat untuk mengetahui makna yang sebenarnya dari sebuah kata dalam kehidupan sehari-hari. Pada makna leksikal ditemukan juga penggunaan kata-kata yang memiliki makna yang sama, seperti: a. ati,nala, kalbu, manah sama-sama memiliki makna leksikal hati; b. srenggi, gunung sama-sama memiliki makna leksikal gunung; c. getih, ludira sama-sama memiliki makna leksikal darah.
2
Makna gramatikal bermanfaat untuk mengetahui perubahan makna pada kata setelah menjadi sebuah kalimat atau bait. Misalnya kalimat: ‘selamanya hidup bersama sampai nyawa ini lepas’. Kata ‘lepas’ pada kalimat tersebut dapat diartikan ketika nyawa seseorang diambil dari tubuhnya atau ketika meninggal dunia. Berdasarkan analisis makna gramatikal maka dapat diketahui bahwa puisi-puisi atau geguritan-geguritan yang terdapat dalam majalah Panjebar Semangat periode Januari-Juli 2013 edisi 1-30 menceritakan atau berisi tentang kejadiankejadian yang sering bahkan sedang terjadi dalam kehidupan manusia. Kejadian atau isi dari puisi-puisi yang terdapat dalam majalah Panjebar Semangat periode Januari-Juli 2013 edisi 1-30, antara lain tentang: agama, pendidikan, kehidupan manusia, politik atau kekuasaan, asmara atau cinta, kesedihan atau kekecewaan, karya sastra atau kebudayaan, cobaan hidup atau musibah, dan kematian.
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
141
Vol. 05 / No. 03 / Agustus 2014
Daftar Pustaka Ismawati, Esti. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra. Surakatta: Yuma Pustaka. Jabrohim. 2002. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Widya. Prawiroatmodjo. 1980. Bausastra Jawa-Indonesia Jilid 1 dan 2. Jakarta: Gunung Agung. Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian (Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa (Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis). Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitafif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Yulianingrum, Ayu. 2013. Analisis Semantik Puisi ‘Trintrim’ Karya Lelana Brata dalam Antologi Geguritan Sewindu Pustaka Candra dan Skenario Pembelajarannya di SMK. Purworejo (skripsi): Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
142