DAFTAR PUSTAKA
Abbas, M.H, A.Arifin, S.Anwar, A.Agustar, Y.Heryandi dan Zedri1.1997. Studi Ayam Kokok Balenggek di Kecamatan Payung Sakaki, Kabupaten Solok: Potensi Wilayah dan Genetik. Laporan Penelitian Pusat Pengkajian Peternakan dan Perikanan. Fak. Peternakan Universitas Andalas. Dinas Peternakan Sumatera Barat. Padang.66p. Abun. 2006. Protein dan Asam Amino Pada Unggas. Universitas Padjadjaran. Jatinangor,Bandung Anggorodi, H. R. 1979. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT. Gramedia Pustaka, Jakarta Anggorodi,R. 1985. Kemajuan Mutakhir dalam Ilmu Makanan Ternak. UI Press. Jakarta Arlina, F., Syafruddin Dt Tan Marajo, dan K, Subekti. 2009. Konservasi Plasma Nutfah Ayam Kokok Balenggek melalui kajian Keragaman Fenotip dan Keragaman DNA Mikrosatelit. Artikel. Hibah Penelitian Strategis Nasional T.A 2009. Universitas Andalas, Padang Bachari, I., I. Sembiring, dan D. S.Tarigan.2006. Pengaruh Frekuensi Pemutaran Telur terhadap Daya Tetas dan Bobot Badan DOC Ayam Kampung. Jurnal Agribisnis Perternakan, Vol. 2, No. 3, Desember 2006 Bell, D.D. dan W.D. Weaver. 2002. Commercial Chicken Meat and Egg Production.Academic Publisher. United States ofAmerica. Blakely, J. dan D.H. Bade, 1991.Ilmu Peternakan (Terjemahan). GadjahMada University Press, Yogyakarta. Budi, U., I. Bachari, dan P. R. Lisma. 2008. Penambahan tepung cangkang telur ayam ras pada ransum terhadap fertilitas, daya tetas dan mortalitas Burung Puyuh. Jurnal Agribisnis Peternakan 4: 111-115. Creswell, D.C. dan B. Gunawan.1982. Pertumbuhan Badan dan Produksi Telur dari 5 Strain Ayam Sayur pada Sistem Peternakan Intensif. Pros. Seminar Penelitian Peternakan, Bogor. Ermansyah, Z.Suhaemi, dan P.N. Jefri. 2013. Pengaruh Umur dan Perlakuan Telur Itik Pitalah sebelum Ditetaskan terhadap Fertilitas dan Daya. Skripsi.Fakultas Pertanian Jurusan Peternakan. Universitas Tamansiswa. Padang.
37
Fadilah, R., A. Polana, S. Alam dan E. Parwanto. 2007. Sukses Beternak Ayam Pedaging. Cetakan Pertama. Agromedia Pustaka, Jakarta. Fumihito, A., T. Miyake, M. Takada, R. Shingu and T. Endo. 1994. One subspecies of the red jungle fowls (Gallus gallusgallus) suffices as the matriarchic ancestor of all domestic breeds. Proceeding National Academy Science, 91: 12505-12509 Fumihito. A., T. Miyake, M. Takada, R. Shingu, M, T. Endo, T Gojobaru, N. Kondo, and S.Ohno. 1996. Monophyletic origin and One subspecies of the red jungle fowl (Gallus gallus gallus) sispersal pattern of domestic fowl. Proc. Nat. Acad Sci 93 :6792-679. Funk, M.E. and M.R. Irwin. 1995. Hatchery Operation and Management. Jhon Wiley and Sons, Inc.New York Garnida, D. 1998. Pengaruh umur induk dan frekuensi pengambilan telur tetas terhadap daya tetas dan hasil penetasan. Majalah Ilmiah Universitas Padjajaran. 15: 54-61. Hassan, S. M., A. A. Siam, M. E. Mady and A. L. Cartwright. 2005. Egg storage period and weight effect on hatchability of Ostrich (Struthiocamelus) eggs. Poult. Sci. 84: 1908-1912. Hayashi. Y, T. Nishida, T. Hashiguci, K. Ikeda dan S.S. Mansjoer. 1982. A Radio Telementary of the Red Jungle Fowl and the Green Jungle fowl in Indonesia : The origin and phylogeny of Indonesian Native Livestock (Part III). 67- 72. Hermawan, A. 2000.Pengaruh bobot dan indeks telur terhadap jenis kelamin anak ayam kampung saat menetas. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Husmaini.1994. Pengaruh cara pembatasan pemberian ransum pada ayam kampong Periode kutuk terhadap penampilan ayam kampung. Pros. Seminar Hasil Penelitian. FakultasPeternakan UNAND, Padang. Husmaini.2000. Pengaruh peningkatan level protein dan energy ransum saat refeeding terhadap performans ayam buras. Jurnal Peternakan dan Lingkungan.Vol.6(01). Iskandar, S., E, Juarini, D. Zainuddin, H. Resnawati, B. Wibowo dan Sumanto1991. Teknologi tepat guna ayam buras. Balai Penelitian Ternak Bogor. Iskandar, S., D. Zainuddin, S. Sastrodihardjo,T. Sartika, P. Setiadidan T. Sutanti.1998. Respon pertumbuhan ayam kampong dan ayam silangan
38
pelung terhadap ransum berbeda kandungan protein. JITV, 3:114.Puslitbang Peternakan, Bogor. Kartasudjana R. dan E. Suprijatna. 2006. Manajemen Ternak Unggas. Penebar Swadaya, Jakarta Kismiati, S. 1999. Fertilitas telur dan mortalitas embrio ayam kedu hitam pada interval inseminasi yang berbeda. Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis: EdisiKhusus: 51-55 Lasmini,A. dan E. Heriyati.1992. Pengaruh berat telur terhadap fertilitas, daya tetas dan bobot tetas DOC. Prosiding Pengolahan dan Komunikasi Hasilhasil Penelitian Unggas dan Aneka Ternak. Balai Penelitian. Ciawi, Bogor. Marhiyanto, R. 2004. Beternak Bebek Darat Petelur. Gitamedia. Jakarta Moreng, R. E. and J. S. Avens, 1985. Poultry Science and Production. Reston Publishing Company Inc, Westport, Connecticut. Murtidjo, B. A. 1992. Mengelola Ayam Buras. Kanisius, Yogyakarta. Nataamijaya, A. G. 2008. Karakteristik dan Produktivitas Ayam Kedu Hitam.Buletin Plasma Nutfah Vol. 14 No.2.Hal.85-89. National Research Council. 1984. Nutrients Requirements of Poultry. Eight Revised Ed.National Academy Press, Washington, D.C. Nishida, T., K. Nozowa, K. Kondo, S.S. Mansjoer dan H. Martojo. 1982a. Morphological and genetical studies of the Indonesian native fowl. : The origin and phylogeny of Indonesian Native Livestock (Part III). 73- 83 Nobel. 1995 .Yield and cutting of pekin and muscovy ducks. In: 6th Eur.Symp.Poultry Meat Quality, Ploufragan, 352–360 Nuryati, T., Sutarto, M. Khaim, dan P. S. Hardjosworo. 2000. Sukses Menetaskan Telur. Penebar Swadaya. Jakarta. Pamungkas, F. A. 2005.Beberapa Kriteria Analisis Penduga Bobot Tetas dan Bobot Hidup Umur 12 Minggu dalam Seleksi Ayam Kampung. JITV Vol. 10 No. 4 Th. 2005. Parkust, C. R and Mountney. 1998. Poultry Meat and Egg Production. Van Nostrand Reinhold. New York. Pattison, M. 1993. The Health of Poultry. Longman Scientific and Technical. Philadelphia.
39
Plavnik, I and Hurtwitz. 1989. Effect of dietary protein, energy and feed pelleting on responseof chicks to early feed restriction. Poult. Sci.08:1118-1125. Prasetyo, T., Subuharta, Wiloeto, D dan M. Sabrani. 1985. Pengaruh memisahkan anak ayam dari induknya terhadap kapasitas produksi telur. Seminar Peternakan dan Forum Peternak Unggas dan Aneka Ternak. Balai Penelitian Ternak, Ciawi. Bogor. Rahayu, H.S.I., I. Suherlan dan I. Supriatna. 2005.Kualitas telur tetas ayam merawang dengan waktu pengulangan inseminasi yang berbeda. Jurnal Indonesia Tropic AnimalAgriculture 30: 142-150. Rahayu, I., T Sudaryani., dan H Santosa. 2011. Panduan Lengkap Ayam. Penebar Swadaya, Jakarta Rajab, A. 2013. Hubungan Bobot Telur dengan Fertilitas, Daya Tetas dan Bobot Anak Ayam Kampung. JurnalAgrinimal, Vol. 3, No. 2, Oktober 2013, Hal.56-60
Rasyaf, M. 1993. Beternak Itik Komersial.Edisi ke-2. Kanisius, Jakarta . 2000. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya, Jakarta . 2004. Seputar Makanan Ayam Kampung, Cetakan ke delapan . Penerbit Kanisuis. Yogyakarta Resnawati, H., A. Gozali, I. Barchia, A.P. Sinurat, T. Antawidjaja dan D. Zainuddin. 1988. Penggunaan berbagai tingkat energy dalam ransum ayam buras yang dipelihara secara intensif. Laporan Penelitian. Balai Penelitian Ternak, Bogor. Riyanto, 2001.Sukseskan Menetaskan Telur Ayam. Penebar Andromedia Pustaka. Jakarta Rizal, Y. 2006. Ilmu Nutrisi Unggas. Andalas University Press, Padang. Rusfidra.2001a. Konservasi Sumber Daya Genetik Ayam Kokok Balenggek di Sumatera Barat. Makalah di Sampaikan Pada Seminar Nasional Bidang Ilmu Hayati.Tanggal 20 September 2001. Pusat Studi Ilmu Hayati Institut Pertanian Bogor. Rusfidra 2004.Karakterisasisifat-sifat fenotipik sebagai Strategi awal konservasi Ayam Kokok Balenggek di Sumatera Barat. Disertasi Program Pascasarjana, InstitutPertanian Bogor, Bogor.
40
Sari, D. A. 2012. Pengaruh Peningkatan nutrien dan Level Penambahan Ragi Roti Terhadap Kondisi Kesehatan dan Produktifitas Ayam Kedu Pebibit. (Thesis). Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang. Sartika, T. 2005. Peningkatan Mutu Bibit Ayam Kampung melalui Seleksi dan Penggunaan Penanda Genetik Promotor Prolaktin dalam MAS (Marker Assisted Selection) untuk Mempercepat Seleksi. Disertasi, Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor. Setiadi, P., P. Sitepu, A. P. Sumirat. U. Kusnadi, dan M.Sabrani. 1995. Perbandingan Berbagai Metoda Penetasan Telur Ayam Kedu Hitam di Daerah Pengembangan Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Peternakan. Pengolahan dan Komunikasi Hasil Penelitian. BPT : Bogor. Siregar. A. P. 1980. Tehnik Beternak Ayam Pedaging di Indonesia. Merdie Group. Jakarta. Scott, M. L., M.C, Nesheim and R.J.Young. 1982. Nutritions of The Chickens. Second Ed. M. L. Scott and Associates Ithaca, New York Setioko, A.R., A.D. Sinurat, P. Setiadi dan A. Lasmini, 1994. “PemberianPakan Tambahan untuk Pemeliharaan ItikGembala di Subang, Jawa Barat”.Vol. 8, No. 1, Agustus:27 – 33. Sinurat, A.P. 1991. Penyusunan Ransum Ayam Buras. JurnalWartazoa 2:1-4. BPT Ciawi, Bogor. Sinurat, A.P. 1999. Penggunaan Bahan Pakan Lokal dalam Pembuatan Ransum Ayam Buras.JurnalWartazoa Vol.09 No.1. BPT Ciawi, Bogor. Soeharsono. 1976. Respon Broiler Terhadap Berbagai Kondisi Lingkungan. Disertasi. Universitas Padjadjaran. Bandung Steel, R. G. D. dan J. H. Torrie. 1991. PrinsipdanProsedurStatistika, Suatu Pendekatan Biometrik. PT Gramedia, Jakarta. Sudaryani dan Santoso, 1994.Pembibitan Ayam Buras. Penebar Swadaya, Jakarta. Sudradjad.1995. Beternak Ayam Cemani.Penebar Swadaya, Jakarta. Suryani, N., N. Suthama dan H. I. Wahyuni. 2012. Fertilitas telur dan mortalitas embrio ayam kedu pebibit yang diberi ransum dengan peningkatan nutrien dan tambahan Sacharomyces cerevisiae. Animal Sutiyono, S. Riyadi, dan S. Kismiati. 2006. Fertilitas dan Daya Tetas Telur Dari Ayam Petelur Hasil Inseminasi Buatan Menggunakan Semen Ayam
41
KampungYang Diencerkan Dengan Bahan Berbeda. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro. Semarang. Tullet , S.G. and F.G. Burton. 1982. Factors affecting the weightband water status of the chick at hatch. British Poultry Sci. 49:20-21. Wahju, J. 1997. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan keempat. Gadjah Mada Univerity Press, Yogyakarta. Wahyu, J. 1992. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan Ke 3, Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Widodo, W. 2009.Nutrisi dan Pakan Unggas Kontekstual. UMM, Malang Weigend. S, Romanov. M.N. 2001.Current Strategies for assessment and evaluation of genetic diversity in chicken resources.Word Poultry Sci. J. 57: 275-288. Wibowo, A., Tri Yuwanta dan J.H.P. Sidadolog. 1994. Penentuan daya tetas dengan metode gratifikasi spesifik pada tingkat berat inisial ayam kampung. Buletin Peternakan 18: 8795. Wihandoyo. 2009. Potensi, Budidaya dan Peluang Usaha Ayam Kampung. Diktat Kuliah. Laboratorium Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, UGM. Yogyakarta. Wulandari, A. 2002. Pengaruh Indeks dan Bobot Telur Itik Tegal Terhadap Daya Tetas, Kematian Embrio dan Hasil Tetas. Skripsi Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto. Yousefi, M. dan K. Karkodi. 2007. Effect of probiotic hepax® and Saccharomyces cerevisiae supplementation on performance and egg quality of laying hens. Journal International Poultry Science 6: 52-54. Zakaria, M.A.S. 2010. Pengaruh lama penyimpanan telur ayam buras terhadap fertilitas, daya tetas telur dan berat tetas. Jurnal Agrisistem 6: 97-103.
42