113
DAFTAR PUSTAKA
Aberle ED, Forrest JC, Gerrard DE, Mills EW. 2001. Principles of Meat Science. Fourth edition. Kendal/Hunt Publishing Company. Aminah, N. 2006. Perbandingan kadar Pb, Hb, fungsi hati, fungsi ginjal pada Karyawan BBTKL & PPM Surabaya Bagian Sampling dan Non-sampling. J Kes Ling 2 (2): 51-58. Anggorodi R. 1984. Ilmu Makanan Ternak Umum. Jakarta: PT. Gramedia. Anonymous. 2006. Timbal. Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, 11 Oktober 2006. http://id.wikipedia.org/wiki/Timbal. [25 November 2010]. [AOAC] Association of Official Analitycal Chemist. 1995. Official Method of Analysis. 16th ed. Washington D.C. Apriyantono A, Joko H, Wahid N. 2007. Pedoman Produksi Pangan Halal. Jakarta: Khairul Bayan Press. Arifin M et al. 2003. Residu Logam Berat pada Sapi Potong yang dipelihara di TPA Jatibarang, Kota Semarang Pasca Proses Eliminasi Selama 90 Hari. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Badan Karantina Pertanian. 2010. Pedoman Pengawasan Kehalalan Karkas, Daging dan/atau Jeroan dari Luar Negeri. Jakarta: Badan Karantina Pertanian. Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. 2005. Riau dalam Angka 2005 Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. 2010. Riau dalam Angka 2010. Bem Z, Hechelmann H. 1995. Chilling and refrigerated storage of meat: microbiological process. Fleischwirtsch. 75: 439-444. Bizily SP, Rugh CH, Meagher RC. 2000. Phytodetoxification of hazardous organomercurials by genetically engineered plants. Nat Biotechnol. 18: 212-217. BOA NAP. 1980. Cadmium in mineral tolerance of domestic animals. Board on agriculture, National Academic Press: Washington DC. Hal 93-130 [BSN] Badan Standarisasi Nasional. 1998. [SNI] Standar Nasional Indonesia Nomor 01-2896-1998. Tentang cara uji logam dalam makanan. Jakarta. [BSN] Badan Standarisasi Nasional. 1999. [SNI] Standar Nasional Indonesia Nomor 01-6159-1999. Tentang Rumah Pemotongan Hewan. Jakarta.
114
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2006. [SNI] Standar Nasional Indonesia Nomor 01-3553-2006. Tentang air minum dalam kemasan. Jakarta. [BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2008. [SNI] Standar Nasional Indonesia Nomor 3932:2008. Tentang mutu karkas dan daging sapi. Jakarta. [BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2008. [SNI] Standar Nasional Indonesia Nomor 2897:2008. Tentang metode pengujian cemaran mikroba dalam daging, telur dan susu serta hasil olahannya. Jakarta. [BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2008. [SNI] Standar Nasional Indonesia Nomor 7317:2008. Tentang batas maksimum residu pestisida hasil pertanian. Jakarta. [BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2009. [SNI] Standar Nasional Indonesia Nomor 7387:2009. Tentang batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan. Jakarta. Buckle KA, EdwardsRA, FleetGH, WoottonM. 2009. Ilmu Pangan. Hari Purnomo dan Adiono. Penerjemah: Jakarta: Universitas Indonesia Press. Terjemahan dari: Food Science. [CAC] Codex Alimentarius Commission. 2004. Join FAO/WHO Food Standard Programe. Report of the Tenth Session of the Codex Committee on Meat Hygiene. Geneva. Darmono. 1995. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Darmono. 2008. Lingkungan Hidup dan Pencemaran Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Departemen Pertanian. 2008. Kinerja Pembangunan Sektor Pertanian 2007. Jakarta: Departemen Pertanian RI. Departeman Pertanian. 2010. Pedoman Teknis Kegiatan Penataan Rumah Potong Hewan (RPH). Jakarta: Direktorat Kesmavet. Dirjen Peternakan. [Depkes] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1998. Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Makanan dan Minuman. Jakarta: Direktorat Jenderal POM. Departemen Kesehatan RI. [Deptan] Departemen Pertanian. 2006. Pedoman Nomor Kontrol Veteriner Unit Usaha Pangan Asal Hewan. Jakarta: Direktorat Kesmavet. Dirjen Peternakan. Devies A, Board R. 1998. The Microbiology of Meat and Poultry. London: Blackie Academic & Profesional. Direktorat Kesehatan Hewan. 1987. Peraturan Perundang-Undangan Kesehatan Hewan edisi ke III. Direktorat Jenderal Peternakan. Jakarta: Departemen Pertanian RI.
115
Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner. 2001. Pedoman Teknis Pemberian Nomor Kontrol Veteriner (NKV) pada Usaha Produk Pangan Asal Hewan. Jakarta: Departemen Pertanian. [Ditjen PPHP] Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. 2009. Pedoman Sertifikasi dan Penilaian Cara Penanganan dan Pengolahan Pangan Segar Hasil Pertanian yang Baik. Jakarta: Kementerian Pertanian. Djojosumarto P.2008. Pestisida dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka. [FAO] Food Agriculture Organization. 1986. Pesticides in Food. Roma: International Programme on Chemical Safety (IPCS). Feiner G. 2006. Meat Products Handbook, Practical science and technology. Cambridge: Woodhead Publishing Limited. Forrest JC, Aberle ED, Hedrick HB, Judge MD, Merkel RA. 1975. Principles of Meat Science. San Francisco: WH Freeman and Company. Garbutt J. 1997. Essentials of Food Microbiology. 1st Edition. London: Arnold. Hlm 165-169. Grau FH. 1986. Microbiology Ecology of Meat and Poultry. London: Macmillian Gregory NG, Grandin T. 1998. Animal Welfare and Meat Science. New York: CABI Publishing. Hamm R. 1975. Water-holding capacity of meat. Didalam: Meat. Editor DJA Cole dan RA Lawrie. London: Butterworth. Hal 321-328. Harris KB, Jeff WS. 2003. Best Practices for Beef Slaughter. Departemen of Animal Science. Texas A&M University. National Cattlemen’s Beef Association. Hasbullah. 2005. Pengolahan Pangan. Sumatera Barat: Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatra Barat. Henckel P, Karlsson A, Oksbjerg N, Petersen JS . 2000. Control of post mortem pH decrease in pig muscles: Experimental design and testing of animal models. Meat Sci 55:131–138. [ICSMF] International Commission on Microbiological Specifications for Food. 1985. An Evaluation of the role of microbiological criteria for food and food ingredients. Washington D.C: National Academy Press. Indraningsih, Sani Y, Widiastuti R, Masbulan E, Bonwick GA. 2004. Minimalization of pesticide residues in animal products. Pros. Seminar Nasional Parasitologi dan toksikologi Veteriner. Balai Penelitian Veteriner dan Departement for International Development. Bogor: hlm. 105-126. Indraningsih, Sani Y. 2006. Residu pestisida dalam jaringan otak sapi perah di Lembang, Jawa Barat. JITV.11(1) : 76-83.
116
Indraningsih. 2006. Sumber kontaminan dan penanggulangan residu pestisida pada pangan produk peternakan: Suatu tinjauan. Bogor: Wartazoa 16(2) Jay JM. 2000. Modern Food Microbiology. 5th Ed. Washington: Champ and Hall. Jeong JYet al. 2009. Discoloration characteristic of 3 major muscle from cattle during cold storage. J Food Sci. 74 (1) : 1-5. Jonsen GD. 2004, Prospek dan Preferensi Masyarakat terhadap Konsumsi Daging Sapi Olahandi Indonesia. Di dalam: Seminar FGW Food Conference, Jakarta: 6-7 Oktober 2004. Kalaassen CD. 1980. Heavy metal and heavy-metals antagonist.Didalam: Gilman AG, Goodman LS, A. Gilman (Eds). Microbial Control of Therapeutics, 6th edition. New York: MacMillan Publishing Co. 1615-1637. Kassa
H, Harrington B, Bisesi M,Khuder S. 2001. Comparison of microbiologycal evaluation of selected kitchen areas with visual inspections for preventing potential risk of foodborne outbreaks in food service operations. J Food Prot 64(4):509-513.
Komariah, H Nuraini, RRA Maheswari. 1996. Uji mikrobiologis terhadap daging dan susu segar yang beredar dipasaran. Media Peternakan (20). Bogor. Komisi Pestisida. 1997. Metode Pengujian Residu Pestisida dalam Hasil Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta. Kusnoputranto, H. 2006. Penghapusan Bensin Bertimbal sebagai suatu Keharusan.http://www.kpbb.org/makalahind/Pengaruh%20Penghapusan %20Bensin%20Bertimbal%20Terhadap%20Kendaraan%20Bermotor.pdf [23 November 2010]. Lawrie RA. 2003. Ilmu Daging. Parakkasi A, penerjemah; Jakarta: UI Press. Terjemahan dari: Meat Science. Linder MC. 1992. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. Parakkasi, A.penerjemah; Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI Press). Terjemahan dari: Nutrition and Metabolism Biochemical. Levy PS, Lemeshow S. 1999. Sampling of Population. 3rd Edition. Kanada: John Wiley and Sons Inc. Lukman DWet al. 2007. Higiene Pangan. Fakultas Kedokteran Hewan.Institut Pertanian Bogor. Bogor. Lukman DWet al. 2009. Higiene Pangan. Fakultas Kedokteran Hewan.Institut Pertanian Bogor. Bogor. Luning PA, Marcelis WJ, JongenWMF. 2003. Food Management Quality a Techno Managerial Approach. Wageningen: Wageningen Press. [LPPOM-MUI] Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetik – Majelis Ulama Indonesia. 2011. Pedoman Pengelolaan Rumah Potong Hewan Halal. Jakarta: Majelis Ulama Indonesia.
117
Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2002. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab. Jilid 1, edisi 2. Bogor: IPB Press. Mead GC. 2007. Microbiological Analysis of Red Meat, Poultry and Eggs. USA.CRC Press. Woodhead Publishing Limited. Mor F, Kursun O, Erdogan N. 2009. Effects of heavy metals residues on human health. Uludang Univ J Fac Vet Med 28(1): 59-65. Mason BH, Moore CB. 1982. Principle of Geochemistry. Fourth Edition. New York: John Willey & Son Inc. Mosupye FM, Holy A. 2005. Microbiologycal Hazzard Identification and Exposure Assessment of Street Food Vending in Johannesburg, South Africa. Johannesburg: Departement of Moluculer and Cell Biology. University of the Witwatersrand. Muchtadi TR, Sugiyono, AyustaningwarnoF. 2010. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bandung : CV. Alfabeta. Nazir M. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Niagru JO, Simmons MS. 1987. Food Contamination from Environmental Sources.New York: John Willey and Sons, Inc. [NAS] National Academy of Science. 1980. Mineral tolerance of domestic animals. Washington D.C: National Academy Press. [NRC] National Research Council. 1980. Mineral Tolerance of Domestic Animals. Washington DC: National Academic Press. Oskarsson, Jorhem AL, Sundberg J, Nilsson NG, Albans L. 1992. Lead poisoning in cattle transfer of lead to milk. Sci Total Environ 111:83-94. Palar H. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineke Cipta. Pilliang WG. 2002. Nutrisi Mineral. Bogor: Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor. Peraturan Menteri Pertanian. 2010. Persyaratan Rumah Potong Hewan Ruminansia danUnit Penanganan Daging (Meat Cutting Plant). Jakarta: Kementerian Pertanian RI. Peraturan Daerah Kota Pekanbaru. 2003. Retribusi Rumah Potong Hewan. Perda Nomor 7 tahun 2003. Pekanbaru Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 1973. Tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida. PP No. 7 tahun 1973 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 1995. Tentang Perlindungan Tanaman. PP RI No.6tahun 1995. Peterle TJ. 1991. Wildlife Toxicology. New York: Van Nostrand Reinhold. Rubio C et al. 2006. Cadmium dietery intake in the canary. Islands, Spain. Environ Res 100:123-129.
118
Rugh CL, Bizily SP, Meagher RB. 2000. Phytoreduction of Environmental Mercury Pollution. New York: John Willey & Sons. Rose J. 1982. Nutrition and Killer Desease. New Jersey: Noyes Publications. Park Ridge. Saeni MS. 1989. Kimia Lingkungan. Bahan Pengajaran. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Saeni MS. 1997. Penentuan Tingkat Pencemaran Logam Berat dengan Analisis Rambut. Orasi Ilmiah. Guru Besar Tetap Ilmu Kimia Lingkungan. Fakultas Matematika dan IPA. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Salas JHet al. 2003. Organophosphorus pesticide recidues in Mexican commercial parteurized milk. J Agric Food Chem 51: 4468-4471. Satarug Set al. 2003. A global perspective on cadmium pollution and toxicity in non-occupationally expose population. Toxicol. Latters 137: 65-83. Siddiqui MF, Rajurkar GR. 2008. Lead – An emerging threat to livestock. Vet. World 1:213-216. Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Soeparno. 2011. Ilmu Nutrisi dan Gizi Daging. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Soeparno. RA. Rihastuti, Indratiningsih, S. Triatmojo. 2011. Dasar Teknologi Hasil Ternak. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Stansley W, Roscoe DE, Hazen RE. 1991. Cadmium contamination of deer livers in New Jersey: Human health risk assessment. Sci Total Environ 107:71-78. Surat Keputusan Menteri Pertanian. 1992. SK nomor 431/Kpts/TN.310/7/1992 tentang syarat dan tata cara penyembelihan ternak serta penanganan daging. Suryana A. 2007. Dukungan Teknologi Penyediaan Produk Pangan Peternakan Bermutu, Aman dan Halal. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Swatland HJ. 1984. Structure and Development of Meat Animals. New Jersey: Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs. Tabrany H. 2004. Pengaruh Pelayuan terhadap Keempukan E-mail:
[email protected]. [15 Nov 2010].
Daging.
Undang-Undang Republik Indonesia. 2009. Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Undang-Undang No. 18 tahun 2009. Underwood EJ, Suttle N. 1999. The Mineral Nutrition of Livestock. 3rd ed. United Kingdom: CABI Wallingford.
119
[USDA] United State Departement of Agricultural. 2005. USDA Data Show Incidence of Salmonella Reduce in Raw Meat and Poultry. Washington: News Release. Vada-Kovacs M. 1996. Effect of pre-rigor stretch and various constant temperature on the rate of post-mortem pH fall, rigormortis and some quality traits of excised procine bicep femoris muscle strips. Meat Sci 42(1): 49-66. Waliszweski SM, Villalobos-Pietrini R, Gomez-Arroyo, Infanzon RM. 2003. Persistent organochlorine pesticide levels in cow’s milk samples from tropical region of Mexico. Food Addit Contam 20(3): 270-285. Warris PD. 2000. Meat Science An Introducctionary Text.`United Kingdom: CABI Publishing. Winarno. 1993. Pangan Gizi, Teknologi dan Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Winarno FG, Surono. 2002. HACCP dan Penerapannya dalam Industri Pangan. Bogor: M-BRIO Press. Widaningrum, Miskiyah, Suismono. 2007. Bahaya kontaminasi logam berat dalam sayuran dan alternatif pencegahan cemarannya. BTPP 3:16-27. Widowati W, Sastiono A, Jusuf R. 2008. Efek Toksik Logam. Yogyakarta: Penerbit Andi. [WHO] World Health Organization. 1996. Trace Elements in Human Nutrition and Health. Geneva: Eigendom Biologisch Laboratorium VU.