173
DAFTAR PUSTAKA Adeyemo R. 2004. Self-Help Farmer Cooperatives’ Management of Natural Resources for Sustainable Development. in Southwest Nigeria. Journal of Rural Cooperation, 32(1):3-18 Adiwilaga, A. 1982. Ilmu Usahatani. Bandung: Almuni. Agbo, F.U. 2009. Farmers’ Perception of Cooperative Societies in Enugu State, Nigeria. Agro-Science Journal of Tropical Agriculture, Food, Environment and Extension, 3(8): 169- 174 Alfiansari. Drajat M. dan Arya H.D. 2009. Modal Sosial dan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Miskin di Kecamatan Tanah Sereal dan Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Soladity 1(3 125-152. Ambarawati, I G.A.A. 2005. Strategi Pembangunan Pertanian Bali Berbasis Subak. Dalam Pitana dan Setiawan AP. editor. Revitalisasi Subak dalam Memasuki Era Globalisasi. Yogyakarta: Andi Ambler. J.S. 1990. Irigasi di Indonesia, Dinamika Kelembagaan Petani. Jakarta: LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial). Amirin.T.M. 1996. Pokok-Pokok Teori Sistem. Dalam Suparta, N. 2005. Pendekatan Holistik Membangun Agribisnis. Denpasar: CV Bali Media Adhikarsa Aref, F. 2011. Agricultural Cooperatives for Agricultural Development in Iran. Life Science Journal, 1(8): 82-85. Arifin, B. 2004. Analisis Ekonomi Pertanian Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Arifin, B. 2005. Pembangunan Pertanian, Paradigma Kebijakan dan Strategi Revitalisasi. Jakarta: Grasindo. Ashari. 2009. Optimalisasi Kebijakan Kredit Program Pertanian di Indonesia. Analisis Kebijakan Pertanian 1(7): 21-42 Bian, Y. 2012. Social Capital of the Firm and its Impact on Performance: A Social Network Analysis, In A. S. Tsui and C. Lau, eds. The Management of Enterprises in the People's Republic of China, Boston : Kluwer Academic Publishers.
174
Bosc, P.-M., Eychenne, D., Hussein, K., Losch, B., Rondot, P., & MacintoschWalker, S. (2001) The Role of Rural Producers Organizations (RPOs) in the World Bank Rural Development Strategy Commissioned Study. World Bank, Washington, DC. Brehm, J., and Rahn, W.M. 1997. Individual-Level Evidence for The Causes and Consequences of Social Capital. American Journal of Political Science, 41 (3): 999-1023. Bulu, Y.G., Sunarru, Ageng, dan Mudiyono. 2009. Pengaruh Modal Sosial dan Keterdedahan Informasi Inovasi terhadap Tingkat Adopsi Inovasi Jagung di Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Jurnal Agro Ekonomi. 1 (27): 1-21 Carrol, TF. 2001. Social Capital, Local Capacity Building, and Poverty Reduction. Michigan: Michigan University Press. Chambers, R. 1983. Pembangunan Desa, Mulai dari Belakang. Jakarta:LP3ES ______________. 1995. Poverty and Livelihoods: Whose Reality Counts? Uner Kirdar and Leonard S. (eds.), People: From Impoverishment to Empowerment. New York: New York University Press, 1995. Cox, E. 1995. A Truly Civil Society .Sidney: ABC Books. Delivery, 2004. Pemberdayaan Masyarakat dalam Praktek.. http://www. delivery.org/guidelines Elizabeth, R. 2007. Partisipasi sebagai Strategi Pemberdayaan Petani Miskin melalui Program Integrasi Jagung dan Ternak. http://ejournal .unud.ac.id Elizabeth, R.dan Iwan S.A. 2009. Sistem Kelembagaan Komunitas Petani Sayuran di Desa Baturiti, Kabupaten Tabanan Provinsi Bali. http://pse.litbang. deptan.go.id Espallardo, M.H., Narciso A.L., and Gustavo M.M. 2012. Farmers’ satisfaction and intention to continue membership in agricultural marketing co-operatives: neoclassical versus transaction cost considerations. European Review of Agricultural Economics 2(40):239-261 Fafchamps, M., Minten, B. 1999. Evidence from agricultural trade. Social Capital Initiatives Working Paper No. 17. Washington, D.C.: The World Bank.. Fatah, L. 2006. Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan. Banjarbaru: Pustaka Banua.
175
Firouzjaie, AA, H. Sadighi and Mohammadi. 2007. The Influence of Social Capital on Adoption of Rural Development Programs by Farmers in the Caspian Sea Region of Iran. American Journal of Agricultural and Biological Sciences 2 (1): 15-22. Flassy, DJ.,Sasli R., Agus S. 2009. Modal Sosial: Unsur-Unsur Pembentuk. http://p2dtk.bappenas.go.id. Fukuyama, F. 1995. Trust: The Social Virtues and the Creation of Prosperity. New York: Free Press. Gany, R.A. 2001. Menyonsong Abad Baru dengan Pendekatan Pembangunan Berbasis Kemandirian Lokal, Makassar, Hasanuddin University Press. Garnevska, E., Guozhong L. and Nicola M.S. 2011.Factors for Successful Development of Farmer cooperatives in Northwest China. International Food and Agribusiness Management Review 4(14): 69-84. Guo, H., Yang, H. and Zhang, R. 2008. Study on the factors influencing cooperative members' trust on the cooperative leader: A case study on the Cooperative members in Zhejiang Province. China Rural Economy (8):52-60. Harriss, J. and De Renzio, P., l997, Policy Arena: Missing Link or Analytically Missing?: The Concept of Social Capital. Journal of International Development, (9): 919-937. Hasbullah, J., 2006. Sosial Kapital: Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia. Jakarta: MR-United Press. Ismawan, B. 2000. Pemberdayaan dari Bawah, Sebuah Pemikiran Alternatif untuk Memberdayakan Petani. Dalam Primahendra, R , Editor. Pemberdayaan Petani, Sebuah Agenda Penguatan Masyarakat Warga.. Jakarta: DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia. Karlı, B.,Bilgi,A., Elik, E.C. 2006. Factors Affecting Farmers’ Decision to Enter Agricultural Cooperatives Using Random Utility Model in the South Eastern Anatolian Region of Turkey. Journal of Agriculture and Rural Development in the Tropics and Subtropics 2(107): 115-127.
176
Kartasasmita, G. 1997. Pemberdayaan Masyarakat, Konsep Pembangunan yang Berakar pada Masyarakat. Makalah yang disampaikan pada Sarasehan DPD GOLKAR Tk. I Jawa Timur Surabaya, 14 Maret 1997. Kong, R., and Li, X. 2010. Study on the credit gaming between farmers and rural finance cooperatives based on trust: A case study about Shanxi Province. Journal of Chongqing University (Social Science Edition), 16 (5): 1-20. Korten, D.C.1987. Community Management, Connectitut :Kumarian Press, Westaharford. Kuswanto. 1997. Penyesuaian Kelembagaan P3A: Belajardari Pengalaman Pengembangan Usaha Ekonomi P3A di Kabupaten Nganjuk. Padang: PSI-UDLP, UNAND. Lesser, E. 2000. Leveraging social capital in organizations, in Eric L., editor. Knowledge and Social Capital: Foundations and Applications, Boston: Butterworth-Heinemann. Malvicini, C.F. and Sweetser, AT. 2003. Modes of Participation (Experiences from RETA 5894: Capacity Building and Participation Activities II). Poverty and Social Development Papers No.6/July 2003.Regional and Sustainable Development Department, ADB. Mavimbela, P., Masuku, M.B. and Belete. A. 2010. Contribution of savings and credit cooperatives to food crop production in Swaziland: A case study of smallholder farmers, African Journal of Agricultural Research. 5(21): 2868-2874. Mawardi, M.J. 2007. Peranan Social Capital dan Permberdayaan Masyarakat. Komunitas: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam. 2 (3): 514. Mishra, A.K., Fisseha T., and Carmen L.S. 2004. The Impact of Participation in Cooperatives on the Success of Small Farms. Journal of Agribusiness 22 (1):31S48. Montgomery, J.D. 1998 Social Capital—Research Notes. Pacific Basin 04 Social Capital - References. in Social Capital, Local Capacity Building, And Poverty Reduction. Cambridge: John F. Kennedy Center, Harvard University. Mubyarto. 1995. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial).
177
Mubyarto dan Awan S. 2003. Pembangunan Pertanian Berkelanjutan (Kritik Terhadap Paradigma Agribisnis). Jurnal Ekonomi Rakyat 2 (3): 1-3. Mudarta, K.G. 2009. Jaringan Sosial (Networks) dalam Pengembangan Sistem dan Usaha Agribisnis: Perspektif Teori dan Dinamika Studi Kapital Sosial. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 1 (27): 1-12. Ortmann, G.F. and King, R.P. 2007. Agricultural Cooperatives II: Can They Facilitate Access of Small-Scale Farmers in South Africa to Input and Product Markets? Agrekon, 46 (2): 219-244.. Patrick, IW., Graham, R., Marshall, IGAA Ambarawati and Muktasam A. 2010. Social Capital and Cattle Marketing Chains in Bali and Lombok, Indonesia. Canbera: ACIAR. Pranadji, T. 2003. Reformasi Kelembagaan dan Kemandirian Perekonomian Perdesaan: Kajian Pada Kasus Agribisnis Padi Sawah. Makalah yang disampaikan pada Seminar Nasional “Peluang Indonesia untuk Mencukupi Sendiri Beras Nasionalnya” Badan Penelitian dan Pengembangan Deptan RI, 2 Oktober 2003. Pranadji, T. 2006. Penguatan Modal Sosial untuk Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan dalam Pengelolaan Agroekosistem Lahan Kering: Studi Kasus di Desa-desa (Hulu DAS) Ex Proyek Bangun Desa, Kabupaten Gunungkidul dan Ex Proyek Pertanian Lahan Kering, Kabupaten Boyolali. Jurnal Agroekonomi, 24.(2): 178-206. Purwita, I.B. 1993. Kajian Sejarah Subak di Bali, dalam Pitana, editor. Subak, Sistem Irigasi Tradisional di Bali. Denpasar: Upada Sastra. Putnam, R.D. 1992. The Prosperous Community: Social Capital and Public Life .American Prospect, 13, Spring, 35- 42. In Elinor O. and T.K. Ahn. editors. Foundation of Social Capital. Massachusetts: Edward Elgar Publishing Limited. Rachman, B. 2009. Kebijakan Sistem Kelembagaan Pengelolaan Irigasi: Kasus Provinsi Banten. Analisis Kebijakan Pertanian 7 (1): 1-19.. Said, E.G. dan Haritz I. 2004. Manajemen Agribisnis. Yakarta: Ghalia Indonesia. Scoot, J.C. 1981. Moral Ekonomi Petani ;Pergolakan dan Subsistensi di Asia Tenggara. Jakarta: LP3ES.
178
Sedana, G. 2005. Masalah dan Tantangan Subak dalam Pembangunan Pertanian di Masa Mendatang. Dalam Pitana dan Setiawan AP., editor. Revitalisasi Subak dalam Memasuki Era Globalisasi. Yogyakarta: Andi. Shah, P. and Shah., 1994. Multifunction Irrigation Organisations: Advantage or Handicap ,Irrigation Management Network, Network Paper No.28, April 1994.Londdon: Overseas Development Institute.
Silviyanti S, S. 2008. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Partisipasi Wanita Tani Dalam Program Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (Sl-PHT) Lada (Kasus Di Kelompok Wanita Tani Di Desa Ulak Rengas Kecamatan Abung Tinggi Kabupaten Lampung Utara) .http://lemlit.unila.ac.id Simatupang,
P. 2002. Reformasi Agraria Menuju Pertanian Berkelanjutan: Komentar Terhadap Makalah Profesor Mubyarto. Jurnal Ekonomi Rakyat. 1 (8): 1-2.
Soedijanto, 1973. Beberapa Konsep Proses Belajar dan Implikasinya. Bogor: Institut Pendidikan Latihan dan Penyuluhan Pertanian Ciawi. Soekartawi (1995). Pembangunan Pertanian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Soetriono, A.S. dan Rijanto. 2006. Pengantar Ilmu Pertanian: Agraris, Agrobisnis dan Industri. Malang: Bayumedia. Suamba, K. 2005. Pengembangan Unit Usaha pada Sistem Subak di Bali. Dalam Pitana dan Setiawan AP. editor. Revitalisasi Subak dalam Memasuki Era Globalisasi. Yogyakarta: Andi. Subejo. 2004. Peranan Social Capital Dalam Pembangunan Ekonomi: Suatu Pengantar Studi Social Capital di Pedesaan Indonesia. Majalah Agro Ekonomi 11 (1): 32-41. Sumiyati.2011. “Kompatibilitas Transformasi Sistem Subak dan Agroekowisata Untuk Mendukung Pengembangan Kawasan. Yogyakarta” (disertasi). Yogyakarta: Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada. Supadi. 2008. Partisipasi Petani Untuk Meningkatkan Produksi Kedelai Menuju Swasembada. Jurnal Litbang Pertanian, 27(3): 106-111. Supriono, A. Dance, J.F. dan Flassy, S.R. 2010. Modal Sosial: Unsur-Unsur Pembentuk. http://p2dtk.bappenas.go.id/artikel-15-unsurunsurpembentuk.html.
179
Sutawan, N. 2005. Subak Menghadapi Tantangan Globalisasi. Dalam Pitana dan Setiawan AP. editor.. Revitalisasi Subak dalam Memasuki Era Globalisasi. Yogyakarta: Andi. Sutawan, N., M. Swara, W. Windia, dan IW Sudana. 1989. “Pilot Proyek Pengembangan Sistem Irigasi yang Menggabungkan Beberapa Empelan/Subak di Kabupaten Tabanan dan Buleleng”. Denpasar: Universitas Udayana. Sutawan, N., M. Swara, W. Windia, G. Sedana dan I G.M.P Marjaya. 1991. “Laporan Akhir Penelitian Aksi Pembentukan Wadah Koordinasi antar Sistem Irigasi (Subak-agung) di wilayah Kabupaten Tabanan dan Buleleng, Provinsi Bali”. Denpasar: Pusat Penelitian Universitas Udayana. Sutawan, N., M. Swara, W. Windia, W. Suteja, W. Sudana dan K. Suamba, 1995. “Penerimaan dan Pengeluaran Organisasi Subak dan Subak-gede di Lingkungan Subak-agung Yeh Ho, Kabupaten Tabanan dan Subakagung Gangga Luhur, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali”. Denpasar: Universitas Udayana. Sutawan, N. G. Sedana, W. Suteja, dan I K.G. Sumandiasa. 1999. “Mengembangkan Organisasi Irigasi Petani yang Berorientasi Ekonomi: Penelitian Aksi pada Dua Subak di Bali”. Denpasar: Universitas Udayana.
Syahyuti. 2007. Kebijakan Pengembangan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sebagai Kelembagaan Ekonomi Di Perdesaan. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Analisis Kebijakan Pertanian. 5 (1): 15-25.. Syahyuti. 2007. Jangan Gegabah Bikin Gapoktan. http://websyahyuti .blogspot.com/ 2007/07/. Syahyuti. 2008. Peran Modal Sosial (Social Capital) dalam Perdagangan Hasil Pertanian. Forum Penelitian Agro Ekonomi Volume 26 No.1, Juli 2008. Syahza, A. 2003. Paradigma Baru Pemasaran Produk Pertanian Berbasis Agribisnis di Daerah Riau, dalam Jurnal Ekonomi, 8 (1): 1-11. Teuku, A. 2010. ”Modal Sosial dalam Pembangunan Desa, Studi Kasus di Kampung Hijau Kabupaten Sleman, Bantul dan Kulon Progo”. (tesis). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
180
Tjakrawardaja, S. 1996. Pengembangan KUD di Bidang Agribisnis dalam Era Perdagangan Bebas Abad 21.Dalam Siagian, R. 2003. Pengantar Manajemen Agribisnis. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Wallerstein, N. 1992 Powerlessness, empowerment and health.Implications for health promotion programs.American Journal of Health Promotion, 6 (3), 197–205. Wardoyo dan Prabowo.2007. Meningkatkan Taraf Hidup Petani melalui Pemberdayaan KUD. Jakarta: Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Teknik Arsitektur dan Sipil), Auditorium Kampus. Gunadarma, 21-22 Agustus 2007. Widodo,
S.
2008. Partisipasi, Pemberdayaan http://learning-.slametwidodo.com
dan
Pembangunan.
Windia, W. 2006. Transformasi Sistem Irigasi Subak yang Berlandaskan Tri Hita Karana, Denpasar: Pustaka Bali Post. Wiriatmadja, S. 1973. Pokok-pokok Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Yasaguna. Woolcock, M. 1998. Social Capital and Economic Development; Toward a Theoretical Syntesis and Policy Framework. Theory and Society, In Elinor O and T.K. Ahn.. Foundation of Social capital. Massachusetts: Edward Elgar Publishing Limited. Yadi, A. 2007. Pemikiran tentang Pendekatan Pembangunan Perdesaan: Implikasi dari Berbagai Temuan Studi SMERU. Dalam Hendayana, R.D. Arsyad dan E. Jamal. Prosiding Lokakarya Nasional Akselerasi Disseminasi Inovasi Pertanian Mendukung Pembangunan Berawal dari Desa. Bogor: BBP2TP. Yadnya, M. 2009. “Strategi Pengembangan Agribisnis Berbasis Subak, Kasus di Subak Guama Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan”. (tesis). Denpasar: Program Magister PS Manajemen Agribisnis Pascasarjana Universitas Udayana. Yusdja, Y., Edi, B., Mewa A., dan Tri, B.P. 2004. Analisis Peluang Kesempatan Kerja dan Pendapatan Petani melalui Pengelolaan Usaha Bersama. Jurnal Agro Ekonomi 22 (1) : 1-25.. Zakaria, W.A. 2009. Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Kuinci Kesejahteraan Petani. http://pse.litbang. deptan.go.id/ind/pdffiles /MP_ProsC32009.pdf.
181
Zamhariri. 2008. Pengembangan Masyarakat :Perspektif Pemberdayaan dan Pembangunan. Komunitas, Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam .4 (1) : 101-110. . Zhao, Q., and Li, Y. 2007. Guanxi networks and cooperative economy in Chinese Rural Society. Agricultural Econmics Issues (8), 4046.