i
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1 1.2 Tujuan .................................................................................................................... 2 1.3 Gambaran Umum Dinas Kesehatan Kab. Labuhanbatu .......................... 2 1.4 Sistematika Penulisan ....................................................................................... 18
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DAN KINERJA TAHUN LALU ........................................................................... 19 2.1 Rencana dan Realisasi Program dan Kegiatan Tahun 2014 .................. 19 2.2 Evaluasi Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan ................................. 23 2.3 Analisis Capaian Kinerja Anggaran ................................................................ 53
BAB III
RENCANA KERJA SKPD DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2015 .............................................. 56 3.1 Visi dan Misi Dinas Kesehatan ....................................................................... 56 3.2 Sasaran dan Tujuan Pembangunan Kesehatan ......................................... 57 3.3 Strategi dan Arah Kebijakan ........................................................................... 60
BAB IV
PERJANJIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015.......... 62
BAB V
PENUTUP............................................................................................................. 67
LAMPIRAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
ii
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG Perjanjian Kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Perjanjian Kinerja ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan Perjanjian Kinerja ini dilaksanakan setelah menerima Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang merupakan dasar penyusunan Dokumen Perjanjian Kinerja memuat pernyataan dan lampiran yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama organisasi serta target kinerja dan anggaran. Melalui Perjanjian Kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya. Perjanjian Kinerja sebagai bagian tidak terpisahkan dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan upaya dalam membangun manajemen pemerintahan yang transparan, partisipatif, akuntabel dan berorientasi hasil, yaitu peningkatan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat. Perjanjian kinerja ini merupakan amanah yang tertuang dalam Instruksi Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Dengan demikian, penetapan kinerja ini harus dipandang sebagai salah satu langkah sistematis yang diperlukan dalam rangka pencegahan tindak pidana korupsi. Dalam rangka memerangi korupsi yang sudah sistematis dan mengakar haruslah dengan melakukan tindakan-tindakan sistematis dan luar biasa dan tidak hanya cukup dengan tindakan-tindakan represif saja. Perubahaan-perubahan mendasar perlu dilakukan terhadap sistem manajemen pemerintahan kita yang selama ini terbukti menjadi lahan subur terjadinya mismanagement dan korupsi. Untuk itu, melalui disusunnya Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Tahun Anggaran 2015 peningkatan kualitas pelayanan publik dan DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 1
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
kesejahteraan rakyat dapat terwujud dan tentunya tercegah dari tindakan korupsi. 1.2. TUJUAN Tujuan Perjanjian Kinerja adalah : 1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur. 2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur. 3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi. 4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah. 5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
1.3. GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU 1.3.1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI Berdasarkan Peraturan Bupati Labuhanbatu Nomor : 36 Tahun 2008 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi serta Rincian Tugas Pejabat Sruktural Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Labuhanbatu, maka Dinas Kesehatan juga mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi sebagai Jabaran dari Kewenangan yang dimilikinya. Adapun Tupoksi Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu yang tertuang di dalam Tupoksi seluruh staff di lingkup Dinas Kesehatan adalah sebagaimana tersebut dibawah ini : TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU KEPALA DINAS TUGAS POKOK Membantu Bupati Labuhanbatu dalam penyelenggaraan Urusan Wajib Pemerintah Daerah dibidang Kesehatan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
FUNGSI Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan Kabupaten Labuhanbatu; Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum dibidang ; Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis; Pembinaan Urusan Sekretariat Dinas; Penyusunan Rencana Pembangunan, Pengawasan dan Pengendalian di Bidang Kesehatan; Mengkoordinasikan tugas-tugas di bidang kesehatan dengan instansi terkait; Melaksanakan Tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 2
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
SEKRETARIAT TUGAS POKOK Melaksanakan sebagian tugas dinas dalam urusan Umum, Kepegawaian, keuangan, serta mengkoordinasikan program kegiatan, pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Dinas. FUNGSI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Mengkoordinasikan perumusan rencana dan program kerja di lingkungan Dinas; Menyelenggarakan dan melakukan pelayanan tata usaha dan rumah tangga Dinas; Melaksanakan rencan anggaran belanja Dinas; Meyelenggarakan urusan keuangan Dinas; Mempersiapkan naskah rancangan Peraturan dan Kebijakan dalam pelaksanaan yang berhubungan dengan tugas pokok Dinas; Mengelola pelaksanaan administrasi, kepegawaian, umum, surat menyurat, rumah tangga, perlengkapan, kehumasan dan pengelolaan data statistik; Memimpin dan mengkoordinasikan administrasi kegiatan Bidang pada Dinas; Menghimpun dan mengkoordinasikan penyusunan program; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan;
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN TUGAS POKOK Melaksanakan sebagian tugas Sekretariat di bidang ketatausahaan, kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga di lingkungan Dinas. FUNGSI 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; Menyelenggarakan administrasi surat menyurat termasuk penanganan arsip di lingkungan Dinas; Melakukan pengendalian, pelaksanaan tata naskah dinas di lingkungan Dinas; Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian; Menyelenggarakan urusan ketertiban, keamanan, kebersihan, dan keindahan di lingkungan Dinas; Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan penerimaan tamu, keprotokolan, penyediaan fasilitas rapat-rapat Dinas dan upacara kantor;
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 3
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
7.
8.
Melaksanakan rencana pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penggunaan, perawatan, inventarisasi dan usul penghapusan barang/asset Dinas; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan.
SUB BAGIAN PROGRAM TUGAS POKOK Melaksanakan sebagian tugas Sekretariat di bidang penyusunan rencana kerja dan rencana anggaran di lingkungan Dinas FUNGSI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Program; Menyusun perumusan kebijakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Dinas: Mengkoordinasikan dan mempersiapkan penyusunan rencana strategis Dinas; Menyusun jadwal rencana kegiatan tahunan Dinas; Mengkoordinasikan dan mempersiapkan penyusunan rencana kerja tahunan Dinas; Mengkoordinasikan dan mempersiapkan penyusunan rencana kerja anggaran Dinas; Mengkoordinasikan dan mempersiapkan Laporan Akuntabilita Kinerja Dinas; Mengkoordinasikan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi dan pelaporan kegiatan di lingkungan Dinas; Mengumpulkan, mengolah dan mempersiapkan data sebagai bahan informasi; Mengkoordinasikan dengan setiap bidang untuk persiapan pelaksanaan jadwal kegiatan; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan.
SUB BAGIAN KEUANGAN TUGAS POKOK Melaksanakan sebagian tugas Sekretariat di bidang pengelolaan keuangan, meliputi pembukuan, perhitungan anggaran dan verifikasi serta perbendaharaan di lingkungan Dinas FUNGSI 1. 2.
Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Keuangan; Menghimpun dan mengolah data serta informasi dalam penatausahaan keuangan:
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
rangka
Page 4
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
3. 4. 5. 6.
7. 8. 9. 10. 11.
Meneliti dan menelaah Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Anggaran Kas dalam rangka penatausahaan keuangan Anggaran Dinas; Melakukan pembinaan pengelolaan asminstrasi keuangan meliputi penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan pembukuan; Melakukan koordinasi dan menyusun kebijakan laporan keuangan meliputi laporan realisasi anggaran, neraca, dan catatan atas laporan keuangan; Meneliti dan menguji kelengkapan surat permintaan pembayaran dan surat pertanggungjawaban dalam rangka penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM); Meyiakan dan mengadministrasikan Surat Perintah Membayar (SPM); Melakukan verifikasi, meneliti dan menguji setiap dokumen/bukti serta Surat Pertanggungjawaban bendahara pengeluaran; Melaksanakan akuntansi pengelolaan keuangan anggaran Dinas; Melaksanakan penyusunan daftar gaji dan tambahan penghasilan Pegawai Negri Sipil Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan.
KEPALA BIDANG PENCEGAHAN, PEMBERANTASAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN TUGAS POKOK Melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam pencegahan dan pengendalian penyakit serta penyehatan lingkungan pemukiman melalui upaya terpadu. FUNGSI 1. 2. 3.
4. 5. 6.
Perumusan rencana dan program Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; Mengkoordinir pelaksanaan terhadap upaya pengamatan penyakit secara dini dan kontinu; Melakukan upaya pemberantasan penyakit, baik penyakit menular maupun tidak menular dengan mengedepankan pemutusan rantai penulran penyakit dan perbaikan lingkungan; Mengkoordinir upaya penyehatan lingkungan industri serta pemukiman penduduk; Mengkoordinir upaya penyehatan termpat-tempat umum dengan upaya perbaikan hygiene sanitasi serta pemeriksaan kesehatan karyawan Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 5
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
SEKSI PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR TUGAS POKOK Melaksanakan sebagian tugas Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dalam penyelenggaran program pengendalian penyakit menular, meliputi penyakit bersumber binatang (P2B2) dan penyakit menular langsung (PML) serta penyakit tidak menular. FUNGSI 1. 2. 3.
4. 5. 6.
7.
8. 9.
Menyusun rencana dan program kerja Seksi Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Manular; Melakukan penemuan dan tatalaksana serta pengobatan terhadap semua penderita penyakit menular dan tidak menular; Melakukan pemetaan dan survey dini terhadap penyakit khusus spesifik daerah serta berkoordinasi dalam rangka upaya pengendalian vektor penyakit; Melaksanakan pengendalian vektor penyakit; Pengelolaan/pengusulan logistik obat-obatan, bahan kimia serta peralan untuk kebutuhan pengendalian penyakit menular dan tidak menular; Melaksanakan pendidikan dan pelatihan pada petugas yang meliputi aspek teknis pengendalian penyakit menular dan tidak menular dalam rangka peningkatan sumber daya petugas puskesmas, pustu, bidan desa, polindes dan kader secar berjenjang; Melaksanakan supervisi dan bimbingan teknis pengenda menularlian penyakit menular dan tidak menular ke puskesmas, pustu, bidan desa, polindes; Melaksanakan sosialisasi / advokasi serta penyuluhan tentang penyakit menular dan tidak menular; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan.
SEKSI PENCEGAHAN PENYAKIT TUGAS POKOK Melaksanakan sebagian tugas Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dalam melakukan pengamatan terhadap penyakit menular dan tidak menular dengan sistem kewaspdaan dini serta menyelenggarakan upaya pencegahan penyakit sedini mungkin melalui program vaksinasi dan imunisasi.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 6
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
FUNGSI 1. 2.
3.
4.
5. 6. 7. 8. 9. 10.
Menyusun rencana dan program kerja Seksi Pencegahan Penyakit; Menyelenggarkan kewaspadaan dinin kejadian luar biasa secara berkesinambungan dengan mengedepankan surveilans penyakit dan pengamatan epidemiologi; Melakukan pemetaan dan survey dini terhadap penyakit khusus spesifik daerah serta berkoodinasi dlam rangka upaya pemberantasan vektor penyakit; Menyelenggarakan kegiatan pencegahan penyakit melalui upaya vaksinasi dan imunisasi terhadap kelompok resiko tinggi sesuai dengan standar dan ketentuan yang ditetapkan; Melaksanakan pengelolaanb logistik vaksin, bahan habis pakai serta peralatan untuk kebutuhan pencegahan penyakit; Melakukan pemeriksaan dan pengamatan kesehatan haji; Melaksanakan surveilans epidemiologi; Melaksanakan supervisi dan bimbingan teknis ke Puskesmas, puskesma pembantu maupun poskesdes; Melaksanakan monitoring, evaluasi serta pelaporan program; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan.
SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN MATRA TUGAS POKOK Melaksanakan sebagian tugas Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan di bidang penyehatan lingkungan dan kesehatan matra. FUNGSI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Menyusun rencana dan program kerja seksi penyehatan lingkungan dan kesehatan matra. Mengumpulkan dan menganalisa data program penyehatan lingkungan umum, industri, dan penduduk; Menyusun dan merumuskan perencanaan program kegiatan penyehatan lingkungan umum, industri, dan penduduk; Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap sarana dan kualitas air bersih, makanan dan minuman; Melaksanakan pemeriksaan kesehatan kayawan dan hygiene sanitasi perusahaan/industri; Melaksanakan pengawasan terhadap makanan dan minuman, tempat pengolahan makanan dan minuman dan tempat-tempat umum; Menyusun rencana kegiatan program penyelenggaraan kabupaten kota sehat;
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 7
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
8. 9. 10. 11.
12. 13.
Melakukan sosialisasi dan advokasi kebijakan lingkungan sehat, kesehatan lingkungan dan TTU dabn TPM serta kesehatan karyawaan pabrik/industri Melaksanakan pencegahan terhadap penyakit berbasis lingkungan; Melaksanakan penanggulangan Kejaidan Luar Biasa (KLB) yang diakibatkan masalah kesehatan lingkungan; Menyelenggarakan kesehatan mastra yang berhubungan dengan pekerjaan di darat yang temporer serba berubah seperti kesehatan transmigrasi, kesehatan dalam bencana alam dan kesehatan di bumi perkemahan dan tempat pengungsian; Melakukan Monitoring dan Evaluasi serta menyusun laporan kegiatan dan pelaksanaan kegiatan; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan.
KEPALA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT TUGAS POKOK Melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang pembinaan kesehatan masyarakat yang meliputi kegiatan Promosi Kesehatan, Pemberdayaan Masyarakat, Kesehatan Ibu, Anak, Kesehatan Keluarga, Lanjut Usia dan menyajikan iInformasi Kesehatan serta Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat.
FUNGSI 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Merumuskan perencanaan dan program kerja Bidang Kesehatan Masyarakat; Mengoordinir pembinaan kesehatan masyarakat melalui upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; Mengoordinir pembinaan Kesehatan Ibu dan Anak, Kesehatan Keluarga dan Lanjut Usia; Mengoordinir/Pelaksanaan kegiatan pengumpulan data, analisis serta penyusunan dan penyebarluasan informasi kesehatan; Mengoordinir Upaya Perbaikabn Gizi Masyarakat dan peningkatan terhadap sistem kewaspadaan pangan dan gizi; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan.
SEKSI PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TUGAS POKOK Melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang kesehatan masyarakat dalam kegiatan promosi ksehatan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 8
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
FUNGSI 1. 2. 3.
4. 5. 6.
Menyusun rencana dan program kerja seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; Melaksanakan Promosi Kesehatan melalui penyuluhan peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta mengembangkan media promosi; Melaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Bersumber Masyarakat (UKBM) berkerja sama dengan llintas program dan sektor terkait serta bermitra dengan berbagai elemen-elemen masyarakat; Memfasilitasi pengembangan dan pelaksanaan sistem pembiayaan kesehatan bagi masyarakat khususnya masyarakat miskin; Melakukan bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi program kegiatan yang dilakukan; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan.
SEKSI KESEHATAN KELUARGA, IBU, ANAK DAN LANSIA TUGAS POKOK Melaksanakan sebagian tugas Dinas bidang Kesehatan Masyarakat dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan keluarg, ibu, anak dan lansia. FUNGSI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Menyusun rencana dan program kerja seksi Kesehatan Keluarga, Ibu, Anak dan Lansia; Mengumpulkan bahan-bahan untuk penyelenggaraan dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan keluarga, ibu, anak dan lansia; Menyusun rencana kesehatan upaya peningkatan pelayanan kesehatan keluarga, ibu, anak dan lansia; Melaksanakan kegiatan untuk peningkatan pengetahuan petugas dan masyarakat di bidang kesehatan keluarga, ibu dan lansia; Melaksanakan pengawasan, pembinaan dan evaluasi tenaga kesehatan pada pelaksanaan kegiatan; Melakukan kerja sama dengan atasan, lintas program dan lintas sektor terkait; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 9
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
SEKSI INFORMASI KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT TUGAS POKOK Melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang kesehatan masyarakat dalam bidang pendataan terhadap hasil-hasil yang dicapai sebagai informasi kesehatan yang disebarluaskan kepada masyarakat serta upaya perbaikan gizi masyarakat. FUNGSI 1. 2.
3.
4.
5. 6.
7. 8.
Menyusun rencana dan program kerja seksi Informasi Kesehatan dan Gizi Masyarakat; Melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan analisa data serta penyusunan profil kerja dan menyelenggarakan informasi kesehatan yang akurat; Melakukan analisis, verifikasi dan validasi data serta informasi kesehatan (puskesmas, pustu, polindes) termasuk swasta dan tenaga kesehatan dan capaian indikator; Melakukan pemecahan terhdap masalah gizi pada kelompok-kelompok masyarakat dan melaksanakan pemantauan pertumbuhan bayi, anak balita dan anak sekolah; Merencanakan dan menyediakaan kebutuhan suplemen gizi dab logistik lainnya; Memfasilitasi upaya pemberdayaan masyarakat melalui sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG) dan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) serta kegiatan lain yang berkaitan dengan upaya Pemantauan Status Gizi Masyarakat; Melaksanakan Bimbingan Teknis, Monitoring dan Evaluasi terhadap program-program yang dilaksanakan di lapangan; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan.
KEPALA BIDANG PELAYANAN KESEHATAN / FARMASI TUGAS POKOK Melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang Pelayanan Kesehatan Khusus dan Bankes serta pembinaan, Pengawasan Farmasi, Makanan dan Minuman dan Alat-alat Kesehatan.
FUNGSI 1. 2.
Merumuskan rencana dan program kerja bidang Pelayanan Kesehatan dan Farmasi; Menyelenggarakan pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pengembangan mutu pelayanan kesehatan Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poskesdes serta sarana kesehatan swasta lainnya;
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 10
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
3.
4.
5.
6.
Mengoordinir pelaksanaan akreditas dan registrasi sarana pelayanan kesehatan serta memberikan masukan kepada Kepala Dinas Kesehatan untuk pengamblan keputusan; Menyelenggarakan upaya kesehatan khusus dan bantuan kesehatan baik secara terprogram maupun sewaktu-waktu pada saat kejadian luar biasa ataupun bencana alam; Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap kefarmasian, penelitian obat dan makanan/minuman serta alat-alat kesehatan sesuai dengan standar yang berlaku; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan.
SEKSI PERIZINAN, REGULASI DAN MUTU TUGAS POKOK Melaksanakan sebagian tugas bidang pelayanan kesehatan dan farmasi dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang perizinan, regulasi dan mutu. FUNGSI 1. 2.
3.
4. 5.
6.
7. 8.
9.
Menyusun rencana dan program kerja seksi Perizinan, Regulasi dan Mutu; Melaksanakan pengumpulan bahan untuk penyelenggaraan registrasi, akreditasi dan regulasi sarana dan prasarana kesehatan dalam proses pemberian perizinan institusi kesehatan dan bidang kefarmasian; Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian guna pengembanga mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poskesdes serta sarana kesehatan swasta; Menyelenggarakan pengumpulan dan pengolahan data terhadap institusi kesehatan yang perizinannya diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten; Melakukan koordinasi dengan bidang-bidang terkait lainnya dalam rangka penilaian/akreditasi serta regulasi institusi kesehatan sesuai dengan standar yang ditentukan; Melakukan akreditasi dan registrasi ulang terhadap perizinan institusi pendidikan kesehatan setelah adanya rekomendasi dari seksi terkait sesuai dengan standar yang ditentukan; Melakukan pengumpulan retribusi terhadap institusi kesehatan yang perizinannya dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten; Melakukan pembinaan, pengendalian dan pengawasan Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poskesdes, serta sarana kesehatan swasta guna pengembangan mutu pelayanan kesehatan; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 11
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
SEKSI PELAYANAN KESEHATAN KHUSUS DAN BANTUAN KESEHATAN TUGAS POKOK Melaksanakan sebagian tugas bidang pelayanan kesehatan dan farmasi dalam penyusunan kebijaksanaan dan membina pelayanan kesehatan dasar, rujukan, pelayanan kesehatan khusus secara teknis operasional di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poskesdes sarana kesehatan lainnya, serta melakukan koordinasi untuk pelayanan bantuan kesehatan sesuai dengan kejadian dan kebutuhan masyarakat. FUNGSI 1. 2.
3. 4.
5.
6. 7.
8.
9.
Menyusun rencana dan program kerja Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Bantuan Kesehatan; Menyelenggarakan pembinaan teknis pelayanan kesehatan kepada Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Poskesdes serta sarana kesehatan lain; Mengupayakan pembinaan tujukan pelayanan keseahtan ke Rumah Sakit dan jenjang pelayanan kesehatan yang lebih tinggi; Melakukan supervisi dan bimbingan teknis serta penelitian untuk pengendalian pelayanan kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Poskesdes serta sarana kesehatan lain; Melakukan standarisasi pelayanan kesehatan sarana dna prasarana kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Poskesdes serta sarana kesehatan lain; Turut berkoodinasi dalam pelaksanaan registrasi, akreditasi dan mutu sarana kesehatan dalam bentuk rekomendasi; Mengoodinir pelaksanaan bantuan kesehatan pada Puskesmas Keliling didaerah-daerah yang membutuhkan baik sewaktu-waktu, temporer ataupun akibat kejadian luar biasa; Memberikan bantuan dan dukungan kesehatan operasional serta pembinaan terhadap para personil yang secara langsung terlibat dalam kegiatan lapangan; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan. SEKSI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN FARMASI, MAKANAN DAN MINUMAN DAN ALAT KESEHATAN TUGAS POKOK
Melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelayanan Kesehatan dan Farmasi di bidang pembinaan, pengawasan, pengendalian kefarmasian, melakukan penelitian terhadap obat, makanan/minuman dan alat kesehatan dalam rangka proses perizinan. DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 12
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
FUNGSI 1. 2. 3.
4.
5. 6. 7.
Menyusun rencana dan program kerja Seksi Pembinaan dan Pengawasan Farmasi, Makanan/Minuman dan Alat Kesehatan; Menyelenggarakan kegiatan pengumpulan data dan analisa dan kefarmasian, obat-obatan, bahan berbahaya termasuk NAPZA; Melaksanakan supervisi dan bimbingan teknis serta penilaian terhadap usaha di bidang obat-obatan, efek obat/zat adiktif (pengawet, pewarna, dll) terhadap makanan/minuman, kosmetika serta alat kesehatan sesuai dengan standar yang ditentukan; Melakukan kegiatan pengamanan melalui upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan sediaan farmasi (obat, sedian obat-obat tradisional, kosmetik, dan alat kesehatan) serta NAPZA dan obat-obat berbahaya lainnya; Mengoordinir pengumpulan bahan dan data di bidang kefarmasian dalam rangka proses pemberian perizinan; Turut berkoodinasi dalam proses pelaksanaan registrasi, akreditasi dan mutu sarana kesehatan dalam bentuk rekomendasi; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan.
1.3.2. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Bupati Labuhanbatu Nomor : 36 Tahun 2008 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi serta Rincian Jabatan Struktural Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Labuhanbatu, struktur organisasi Dinas Kesehatan sebagai berikut :
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 13
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
Bagan 1.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIS
SUBBAG UMUM & KEPEGAWAIAN
SIE YANKES KHUSUS DAN BANKES
SUBBAG KEUANGAN
BIDANG P2P-PL
BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
BIDANG YANKES DAN FARMASI
SIE. PERIZINAN, REGULASI DAN MUTU
SUBBAG PROGRAM
SIE.PEMB, WAS FARMASI, MAK&MIN DAN ALKES
SIE. PROMKES DAN PEMBD. MASYRAKA T
SIE. INFOKES %GIZI MASY.
SIE. KESGA, IBU, ANAK DN LANSIA
SIE P2M
SIE. P2P
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS
Rincian Struktur Organisasi sebagai berikut : 1. Kepala Dinas 2. Sekretaris Dinas membawahi: a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ; b. Sub Bagian Program; c. Sub Bagian Keuangan; 3. Kepala Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, membawahi: a. Seksi Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular; b. Seksi Pencegahan Penyakit; c. Seksi Penyehatan Lingkungan dan Kesehatan Matra; 4. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahi: a. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; b. Seksi Kesehatan Keluarga, Ibu, Anak dan Lansia; c. Seksi Informasi Kesehatan dan Gizi Masyarakat 5. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan Farmasi, membawahi: a. Seksi Perizinan, Regulasi dan Mutu; b. Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Bantuan Kesehatan; DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 14
SIE PL DAN MATRA
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
c. Seksi Pembinaan dan Pengawasan Farmasi, Makanan/Minuman dan Alat Kesehatan Unit Pelaksana Teknis Dinas (Puskesmas dan Akper Pemkab Labuhanbatu) Kelompok Jabatan Fungsional
6. 7.
1.3.3. SUMBER DAYA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU 1.3.3.1. SUMBER DAYA MANUSIA Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, SKPD DINAS KESEHATAN Kabupaten Labuhanbatu dan UPTD nya didukung dengan jumlah pegawai sebanyak 613 orang, terdiri dari Pejabat Eselon dengan rincian : 1 orang pejabat Eselon II, 5 orang pejabat Eselon III dan 45 orang pejabat Eselon IV serta 562 orang staf. Kondisi pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu secara lengkap berdasarkan status kepegawaian sebagai berikut: Tabel 1.1 Jumlah Pegawai Di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2014 NO 1. 2. 3. 4. 5.
STATUS KEPEGAWAIAN Dinas Kesehatan Puskesmas Akper Pemkab Labuhanbatu PMI Poliklinik Pemkab Jumlah
JUMLAH (Orang) 101 497 9 3 3 613
Sumber Data : Subbag Umum dan Kepegawaian
Jumlah Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil berdasarkan pangkat dan golongan adalah sebagai berikut: Tabel 1.2 Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Berdasarkan Golongan Tahun 2014 NO
PANGKAT/GOLONGAN
JUMLAH (Orang)
1. 2. 3. 4.
IV III II I Jumlah
7 359 244 3 613
Berdasarkan jenis dan tingkat pendidikan, jumlah Pegawai pada Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 15
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
Tabel 1.3 Jumlah Pegawai di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Berdasarkan Jenis dan Tingkat Pendidikan Tahun 2014 No.
Jenis Pendidikan
A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. B.
Tenaga Kesehatan Dokter Dokter Spesialis Dokter Gigi Bidan Perawat Kesehatan Masyarakat Sanitarian Nutrisionis/Gizi Kefarmasian Teknisi Medis Perawat Gigi Tenaga Non Kesehatan Jumlah
Tingkat Pendidikan SLTA/D-I D-III D-IV/S-1 218 192 126 58 10 127 41 3 66 110 8 41 5 6 6 14 1 6 7 5 12 8 2 54 5 12 272
197
138
S2 6 6 6
Sedangkan jumlah pegawai yang telah mengikuti diklat struktural dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 1.4 Jumlah Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Berdasarkan Diklat Struktural Tahun 2014 NO 1. 2.
DIKLAT STRUKTURAL SPAMA/DIKLATPIM III ADUM/ADUMLA/DIKLAT IV JUMLAH
JUMLAH (Orang) 0 1 1
1.3.3.2. SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN Untuk menunjang kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu
dilengkapi dengan sarana dan prasarana
sebagai berikut : 1.
Bangunan Kantor Bangunan gedung Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu adalah bangunan permanen yang kondisinya cukup baik. Jumlah Puskesmas di Kabupaten Labuhanbatu sebanyak 15 Puskesmas yang tersebar merata di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Labuhanbatu, yaitu :
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 16
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
No. 1.
KECAMATAN Bilah Barat
NAMA PUSKESMAS 1. Puskesmas Suka Makmur 2. Puskesmas Janji
2.
Rantau Utara
1.
Puskesmas Kota Rantauprapat
2.
Puskesmas Perlayuan
3.
Rantau Selatan
Puskesmas Sigambal
4.
Bilah Hulu
1.
Puskemas Perbaungan
2.
Puskesmas Lingga Tiga
3.
Puskesmas Gunung Selamat
5.
Pangkatan
Puskesmas Pangkatan
6.
Bilah Hilir
1.
Puskesmas Negeri Lama
2.
Puskesmas Tj. Haloban
7.
Panai Hulu
Puskesmas Teluk Sentosa
8.
Panai Tengah
Puskesmas Labuhanbilik
9.
Panai Hilir
1. Puskesmas Sei Berombang 2. Puskesmas Sei Penggantungan
2.
3.
4.
5.
Puskesmas Rawat Inap Puskesmas Rawat Inap di Kabupaten Labuhanbatu sebanyak 5 unit yaitu Puksesmas Rawat Inap Negeri Lama, Sei Berombang, Labuhan Bilik, Teluk Sentosa, dan Puskesmas Sei Penggantungan. Puskesmas Pembantu (Pustu) Jumlah Puskesmas Pembantu yang ada di Kabupaten Labuhanbatu sebanyak 47 dimana ada penambahan Pustu pada tahun 2014 telah dibangun 2 Unit Puskesmas Pembantu Baru yaitu Puskesmas Pembantu Pondok Papan Kecamatan Bilah Hulu dan Pustu Sidomulyo Kecamatan Bilah Hilir. Puskesmas Keliling (Pusling) Pada Tahun 2014, masing-masing Puskesmas telah memiliki 1 unit Puskesmas Keliling untuk kelancaran operasional tugas di Puskesmas (15 Unit). Fasilitas UKBM, Berupa : Posyandu sebanyak 529 buah yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu (data terakhir Desember 2014) dengan persentase posyandu aktif 60,11% Poskesdes sebanyak 83 buah yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu (data terakhir Desember 2014) Poskestren sebanyak 9 unit yang tersebar di 4 (empat) Kecamatan yaitu Kecamatan Rantau Selatan, Kecamatan Pangkatan, Kecamatan Bilah Hulu dan Kecamatan Bilah Hilir.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 17
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
1.4. Sistematika Penulisan Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Menguraikan tentang Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Gambaran Dinas Kesehatan dan Sistematika Penulisan.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN LALU Menguraikan tentang Rencana Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2014 dan Evaluasi Kinerja Tahun 2014. BAB III RENCANA KERJA PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2015 Menguraikan tentang Visi dan Misi, strategi dan arah kebijakan SKPD Dinas Kesehatan dan sasaran dan tujuan pembangunan tahun 2015. BAB IV PENETAPAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015 Menguraikan tentang Program dan Kegiatan sesuai dengan sasaran prioritas pembangunan serta penetapan kinerja setiap sasaran program dan kegiatan menurut urusan Wajib SKPD Dinas Kesehatan. BAB V PENUTUP LAMPIRAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 18
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DAN KINERJA TAHUN LALU
2.1.
Rencana dan Realisasi Program dan Kegiatan Tahun 2014 Evaluasi terhadap pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2014 sesuai dengan Rencana Kerja dan Penetapan Kinerja SKPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2014. Pada Tahun Anggaran 2014 terdapat 21 Program dan 76 kegiatan, untuk realisasi Program/kegiatan baik dari segi output dan keuangan dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini : Tabel 2.1 . Realisasi Pelaksanaan Program/Kegiatan Tahun Anggaran 2014 TAHUN 2014
NO
PAGU (Rp)
REALISASI (Rp)
% KEUANG AN
% OUTPUT PROG/ KEG
URAIAN
1
BELANJA TIDAK LANGSUNG
31,577,948,018
31,288,591,785
99.08
100.00
1
BELANJA PEGAWAI
31,577,948,018
31,288,591,785
99.08
100.00
34,816,336,035
28,073,134,761
80.63
86.50
1,846,551,400
1,472,159,234
79.72
79.19
(Gaji dan Tunjangan Serta Tambahan Penghasilan) 2
BELANJA LANGSUNG 1.
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
1.1
PENYEDIAAN JASA SURAT MENYURAT
1.2
PENYEDIAAN JASA KOMUNIKASI SUMBER DAYA AIR DAN LISTRIK
1.3
PENYEDIAAN JASA JAMINAN BARANG MILIK DAERAH
1.4 1.5
PENYEDIAAN JASA PEMELIHARAAN DAN PERIZINAN KENDARAAN DINAS/ OPERASIONAL PENYEDIAAN JASA ADMINISTRASI KEUANGAN
12,000,000
12,000,000
100.00
100.00
256,000,000
204,300,940
79.81
100.00
-
0.00
41,440,000
-
55,200,000
23,549,570
42.66
20.82
148,685,400
139,004,300
93.49
100.00
31,200,000
31,170,000
99.90
100.00
1.6
PENYEDIAAN JASA KEBERSIHAN KANTOR
1.7
PENYEDIAAN ALAT TULIS KANTOR
180,691,000
180,536,500
99.91
100.00
1.8
PENYEDIAAN KOMPONEN INSTALASI LISTRIK/ PENERANGAN BANGUNAN KANTOR
15,000,000
15,000,000
100.00
100.00
1.9
PENYEDIAAN BAHAN BACAAN DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
43,200,000
43,200,000
100.00
100.00
1.10
PENYEDIAAN MAKANAN DAN MINUMAN
50,400,000
37,655,000
74.71
71.82
1.11
RAPAT-RAPAT KOORDINASI DAN KONSULTASI LUAR DAERAH
263,260,000
247,277,924
93.93
100.00
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 19
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015 1.12
PENYEDIAAN JASA PENDUKUNG ADMINSTRASI/ TEKNIS PERKANTORAN
616,300,000
456,800,000
74.12
100.00
1.13
RAPAT-RAPAT KOORDINASI DAN KONSULTASI DALAM DAERAH
133,175,000
81,665,000
61.32
36.87
4,344,134,000
3,160,872,205
72.76
84.60
2
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
2.1
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
500,000,000
144,230,400
28.85
100.00
2.2
PENGADAAN PERLENGKAPAN GEDUNG KANTOR
100,000,000
99,388,500
99.39
100.00
2.3
PENGADAAN PERALATAN GEDUNG/ KANTOR
258,800,000
232,845,000
89.97
83.33
2.4
PENGADAAN MEBEULAIR
720,320,000
691,644,900
96.02
100.00
2.5
PEMELIHARAAN RUTIN/ BERKALA GEDUNG KANTOR
220,800,000
54,500,500
24.68
100.00
2.6
PEMELIHARAAN RUTIN/ BERKALA KENDARAAN DINAS/ OPERASIONAL
398,876,000
175,742,355
44.06
10.12
2.7
PEMELIHARAAN RUTIN/ BERKALA PERLENGKAPAN GEDUNG/ KANTOR
221,000,000
204,662,500
92.61
83.33
2.8
PEMELIHARAAN RUTIN/ BERKALA PERALATAN GEDUNG/ KANTOR
52,800,000
51,747,200
98.01
100.00
2.9
REHABILITASI SEDANG/BERAT RUMAH DINAS
1,267,250,000
1,186,084,950
93.60
100.00
2.10
REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
604,288,000
320,025,900
52.96
100.00
253,174,000
251,911,500
99.50
100.00
10,000,000
9,817,500
98.18
100.00
243,174,000
242,094,000
99.56
100.00
3
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR
3.1
PENGADAAN MESIN / KARTU ABSENSI
3.2
PENGADAAN PAKAIAN DINAS BERSERTA PERLENGKAPANNYA
4
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR
210,376,000
131,575,903
62.54
51.17
4.1
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN NORMAL
59,751,000
49,656,000
83.10
100.00
4.2
SOSIALISASI PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN
27,275,000
660,000
2.42
8.33
4.3
BIMBINGAN TEKNIS IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
123,350,000
81,259,903
65.88
45.16
5
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN
29,290,700
29,128,700
99.45
100.00
5.1
PENYUSUNAN LAPORAN CAPAIAN KINERJA, IKHTISAR REALISASI KINERJA SKPD
17,595,500
17,433,500
99.08
100.00
5.2
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SEMESTER
7,341,600
7,341,600
100.00
100.00
5.3
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN AKHIR TAHUN
4,353,600
4,353,600
100.00
100.00
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 20
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015 6
PROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
4,781,254,100
4,152,658,548
86.85
94.87
6.1
PENGADAAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
4,781,254,100
4,152,658,548
86.85
94.87
11,783,672,785
8,346,624,979
70.83
72.22
7
PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
7.1
PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT
474,592,550
435,218,250
91.70
83.59
7.2
PENINGKATAN PELAYANAN DAN PENANGGULANGAN MASALAH KESEHATAN
86,580,000
54,871,200
63.38
50.00
7.3
PELAYANAN KESEHATAN GRATIS
1,742,501,000
1,683,030,650
96.59
83.07
7.4
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
9,479,999,235
6,173,504,879
65.12
60.00
PROGRAM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN
16,480,000
890,000
5.40
100.00
PENINGKATAN PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA
16,480,000
890,000
5.40
100.00
PROGRAM PENGEMBANGAN OBAT ASLI INDONESIA
11,960,000
535,000
4.47
0.00
9.1
PENGEMBANGAN STANDARISASI TANAMAN OBAT DAN BAHAN ALAM INDONESIA
11,960,000
535,000
4.47
0.00
10
PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
934,051,000
907,137,000
97.12
96.43
10.1
PENGEMBANGAN MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI SADAR HIDUP SEHAT
299,700,000
299,700,000
100.00
100.00
10.2
PENYULUHAN MASYARAKAT POLA HIDUP SEHAT
187,523,000
187,443,000
99.96
100.00
10.3
PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL
100,000,000
100,000,000
100.00
100.00
10.4
PENGEMBANGAN USAHA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT
346,828,000
319,994,000
92.26
85.71
PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
787,618,950
777,448,750
98.71
100.00
62,856,200
62,783,700
99.88
100.00
98.85
100.00
96.19
100.00
98.65
100.00
8 8.1
9
11 11.1
PENYUSUNAN PETA INFORMASI MASYARAKAT GIZI KURANG
11.2
PEMBERIAN TAMBAHAN MAKANAN DAN VITAMIN
11.3
PENANGGULANGAN KURANG ENERGI PROTEIN (KEP), ANEMIA GIZI BESI, GANGGUAN AKIBAT KURANG YODIUM (GAKY), KURANG VITAMIN A DAN KEKURANGAN ZAT GIZI MIKRO LAINNYA
11.4
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK PENCAPAIAN KELUARGA SADAR GIZI
606,850,500
62,396,000
55,516,250
599,882,800
60,016,000
54,766,250
12
PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT
359,198,400
307,959,600
85.74
100.00
12.1
PENGKAJIAN PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT
202,498,750
171,343,750
84.61
100.00
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 21
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015 12.2
PENYULUHAN MENCIPTAKAN LINGKUNGAN SEHAT SOSIALISASI KEBIJAKAN LINGKUNGAN SEHAT
139,219,900
119,136,100
85.57
100.00
17,479,750
17,479,750
100.00
100.00
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR
860,245,600
798,861,100
92.86
97.87
13.1
PENYEMPROTAN/FOGGING SARANG NYAMUK
229,589,900
223,936,400
97.54
100.00
13.2
PELAYANAN VAKSINASI BAGI BALITA DAN ANAK SEKOLAH
297,892,500
296,369,000
99.49
98.34
13.3
PELAYANAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR
91,657,500
82,906,500
90.45
100.00
13.4
PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT ENDEMIK/ EPIDEMIK
55,846,200
52,945,200
94.81
100.00
13.5
PENINGKATAN SURVEILLANCE EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN WABAH
90.98
88.89
13.6
PENINGKATAN KOMUNIKASI INFORMASI, DAN EDUKASI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
66.48
100.00
14
PROGRAM STANDARISASI PELAYANAN KESEHATAN
12.3
13
79,789,000
72,589,300
105,470,500
70,114,700
354,203,600
255,774,000
72.21
86.39
14.1
EVALUASI DAN PENGEMBANGAN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN
85,286,300
72,260,100
84.73
100.00
14.2
PEMBANGUNAN DAN PEMUTAKHIRAN DATA DASAR STANDAR PELAYANAN KESEHATAN
102,641,700
101,881,700
99.26
100.00
14.3
AKREDITASI SARANA KESEHATAN DAN PERIZINAN
166,275,600
81,632,200
49.09
59.17
PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN PENDUDUK MISKIN
499,024,300
475,181,800
95.22
98.33
15.1
PELAYANAN OPERASI KATARAK
184,137,000
183,217,000
99.50
100.00
15.2
PELAYANAN OPERASI BIBIR SUMBING
70,642,300
57,564,800
81.49
95.00
15.3
PELAYANAN SUNATAN MASSAL
244,245,000
234,400,000
95.97
100.00
6,919,508,000
6,280,300,892
90.76
98.75
15
16
PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN DAN PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS/PUSKESMAS PEMBANTU DAN JARINGANNYA
16.1
PEMBANGUNAN PUSKESMAS
110,000,000
110,000,000
100.00
100.00
16.2
PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU
853,300,000
808,353,400
94.73
100.00
16.3
PENGADAAN PUSKESMAS KELILING
432,607,000
378,600,000
87.52
100.00
16.4
PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS
2,309,490,000
2,231,556,492
96.63
90.00
16.5
PENINGKATAN PUSKESMAS PEMBANTU MENJADI PUSKESMAS
855,711,000
855,711,000
100.00
100.00
16.6
REHABILITASI SEDANG/ BERAT PUSKESMAS PEMBANTU
1,202,600,000
966,519,050
80.37
100.00
16.7
PEMBANGUNAN POSKESDES
346,300,000
328,120,700
94.75
100.00
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 22
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015 16.8
SURVEY, PERENCANAAN DAN SUPERVISI
190,000,000
108,570,000
57.14
100.00
16.9
REHABILITASI SEDANG/BERAT POSKESDES
619,500,000
492,870,250
79.56
100.00
17
PROGRAM KEMITRAAN PENINGKATAN STANDARISASI PELAYANAN KESEHATAN
187,000,000
171,000,000
91.44
100.00
KEMITRAAN PENINGKATAN KUALITAS DOKTER DAN PERAWAT
187,000,000
171,000,000
91.44
100.00
18
PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN ANAK BALITA
167,255,100
157,120,100
93.94
84.25
18.1
PENYULUHAN KESEHATAN ANAK BALITA
58,226,100
52,681,100
90.48
68.50
18.2
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERAWATAN ANAK BALITA
109,029,000
104,439,000
95.79
100.00
PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
130,253,200
128,324,000
98.52
100.00
PELAYANAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
130,253,200
128,324,000
98.52
100.00
20
PROGRAM PENGAWASAN DAN PENGAMANAN KESEHATAN MAKANAN
30,604,700
30,604,700
100.00
100.00
20.1
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KEAMANAN DAN KESEHATAN MAKANAN HASIL PRODUKSI RUMAH TANGGA
30,604,700
30,604,700
100.00
100.00
PROGRAM PENINGKATAN KESELAMATAN IBU MELAHIRKAN DAN ANAK
310,480,200
237,066,750
76.35
72.50
PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
310,480,200
237,066,750
76.35
72.50
66,394,284,053
59,361,726,546
89.41
93.25
17.1
19 19.1
21 21.1
JUMLAH
Pada Tabel di atas terlihat bahwa kinerja pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Tahun Anggaran 2014 sudah cukup baik dengan persentase realisasi keuangan sebesar 89.41% dan rata-rata persentase output dari seluruh program (Belanja Langsung ) sudah baik yaitu 93.25 %. 2.2. EVALUASI KINERJA PELAYANAN SKPD DINAS KESEHATAN 2.2.1 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka SKPD Dinas telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Labuhanbatu 2011-2015 . Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama tahun 2011-2014 terhadap target 2015 tersebut menunjukan hasil sebagai berikut:
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 23
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
Tabel 2.2. Hasil pengukuran Indikator Kinerja Utama Tahun 20112014 terhadap target 2015: No
Indikator Kinerja Utama
Realisasi Tahun 2011
Realisasi Tahun 2012
Realisasi Tahun 2013
Realisasi Tahun 2014
Target Tahun 2015
% Pencapai an
1
Usia Harapan hidup (tahun)
69,54
70,02
70,02
70,25
72,00
97,57
2
Jumlah kematian ibu maternal
16
33
16
11
15
125
3
Angka kematian bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup
16
11
11
10
136,6
Prevalensi kekurangan gizi (Gizi kurang dan gizi buruk) pada anak balita
1,46
4,06
<15
4,23
<15
100,00
5
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih
82,67
86,04
87,27
89,15
90
98,89
6
Cakupan balita ditimbang berat badannya
46,94
82,03
57,71
78,55
90
91,11
7
Cakupan balita gizi mendapat perawatan
100
100
100
100
100
100,00
8
Angka Kesakitan Malaria (API) per 100 pddk
1
<1 (0,77)
<1 (0,18)
<1
100,00
9
Persentase Kesembuhan penderita TB Paru dan BTA+ (%)
99,99
95,05
96,03
98,4
95%
103,66
Persentase penduduk yang memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan
100
100
100
100
100
100,00
11
Cakupan desa/kelurahan UCI (Universal Child Immunization)
90,82
90,82
84,69
87,76
100
87,80
12
Persentase Rumah Tangga yang ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
38,74
38,75
56,61
54,11
70
77,34
Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas
69,72
70,68
67,65
72,21
67
107,78
Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat
76,86
78,64
64,94
81,84
75
109,12
4
10
13
14
buruk
8
0,22
Sumber data: Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu
Pada bidang kesehatan, dari 14 (empat belas) indikator IKU tersebut diatas jika dibandingkan dengan target 2015 maka dapat disimpulkan bahwa capaian indikator IKU secara umum dapat dikatakan berhasil dimana sebagian besar predikat nilai capaian kinerja berada pada kategori sangat berhasil (85-100%) yaitu 13 indikator kinerja antara lain usia harapan hidup, Jumlah Kematian
Ibu
Maternal, Angka kematian bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup, Prevalensi kekurangan gizi (Gizi kurang dan gizi buruk) pada anak balita, Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, Cakupan Balita ditimbang berat badannya, Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan, Angka kesakitan malaria (Annual Paracite Index-API) per 1000 penduduk, Persentase Kesembuhan penderita TB Paru dan BTA+ (%), Cakupan desa/kelurahan UCI (Universal Child Immunization), Persentase penduduk yang memiliki jaminan pemeliharaan DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 24
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
kesehatan, Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas, dan persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat. Jumlah indikator dengan predikat nilai capaian kinerja berada pada kategori berhasil (70<85%) ada 1 indikator kinerja antara lain Persentase Rumah Tangga yang ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
2.2.2 Evaluasi dan Analisis Pencapaian Sasaran Srategis a.
Evaluasi dan Analisis Pencapaian Sasaran Srategis 1.1.1 Sasaran Meningkatnya Status kesehatan, kualitas dan kuantitas pelayanan 1.1.1 kesehatan Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran “Meningkatnya Status Kesehatan dan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan“ dengan 31 (tiga puluh satu) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 106,23% dengan kategori predikat Sangat Berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatnya Status Kesehatan, kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan : Tabel 2.3. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatnya Status Kesehatan, Kualitas dan Kuantitas Pelayanan Kesehatan:
No
Indikator Kinerja
1
Usia Harapan hidup (tahun) Cakupan pelayanan kesehatan lansia (%) Angka kematian bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup
2
3
Realisasi Tahun 2011
Realisasi Tahun 2012
Realisasi Tahun 2013
Tahun 2014 Target
Realisasi
% Capaian
69,54
70,02
70,02
71,57
70,25
98,16
68,05
55,52
50,72
63
66,89
106,17
16
11
11
11
8
137,50
4
Jumlah kematian ibu maternal
16
33
16
15
11
136,36
5
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih
82,67
86,04
87,27
89
89,15
100,00
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani (%)
60,72
60,69
61,50
76
74,18
97,61
Cakupan pelayanan nifas (%)
89,32
86,14
84,53
87
91,29
104,93
6
7
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 25
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015 8
9 10
11 12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Cakupan kunjungan hamil K4 (%)
ibu
Cakupan peserta KB Aktif (%) Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani (%) Cakupan kunjungan bayi (%) Cakupan pelayanan kes. Anak Balita (%) Prevalensi kekurangan gizi (Gizi kurang dan gizi buruk) pada anak balita Persentase puskesmas yang melaksanakan Surveilans gizi (%) Cakupan anak gakin mendapat MP-ASI Cakupan balita ditimbang berat badannya Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Angka Kesakitan Malaria (API) per 1000 penduduk Angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk Persentase Kesembuhan penderita TB Paru dan BTA+ (%) Cakupan desa/kelurahan UCI (Universal Child Immunization) Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidiomologi <24 jam (%)
89,46
84,51
90,78
93
92,37
99,32
62
66,65
67,22
69
67,79
98,25
67,09
73,69
14,11
78
46,12
59,13
84,57
81,35
85,40
88
90,44
102,77
55,78
72,11
87,27
82
82,37
100,45
1,46
4,06
<15
<15
4,23
100,00
100
100
100
100
100
100,00
100
75,91
100
100
85,22
85,22
46,94
82,03
57,71
82
78,55
95,79
100
100
100
100
100
100,00
1
0.77(<1)
<1
<1
<1
100,00
51
<51 (20.96)
<51
<51
81,49
62,58
99,99
95,05
96,03
95
98,40
103,58
90,82
90,82
84,69
99
87,76
88,65
100
100
100
100
100
100,00
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 26
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015 23
24
25
26
27 28
29
30
31
Cakupan AFP rate per 100.000 penduduk < 15 Tahun Persentase penduduk yang memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan Persentase Puskesmas yang melaksanakan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan haji sesuai standar (%) Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD setingkat (%) Ketersediaan obat dan vaksin (%) Persentase Toko Obat dan apotik yang diawasi Persentase Tempat Pengolahan Makanan Sehat Tersedianya buku profil kesehatan (dok) Jumlah puskesmas yang dibina menuju manajemen puskesmas sesuai standar Rata-rata capaian kinerja
0
0
0
≥2
3,3
165
100
100
100
100
100
100,00
100
100
100
100
100
100,00
91,94
100
100
100
99
99
95
95
123,69
95
256,89
270,41
100
100
100
100
90
90
0
0
0
65
67,20
103,38
1
1
1
1
1
100,00
4
4
4
15
15
100,00
106,23
Pencapaian Indikator Kinerja tersebut dengan uraian sebagai berikut : 1. Usia Harapan Hidup Usia Harapan Hidup (UHH) di Kabupaten Labuhanbatu pada Tahun 2012 adalah 70,02 jika dibandingkan dengan Tahun 2013 angka ini mengalami peningkatan menjadi 70,25 Tahun. Untuk Tahun 2014 data UHH masih menggunakan data Tahun 2013 karena data UHH tahun 2014 belum bisa dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). 2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada pada pedoman untuk usia lanjut (60 Tahun ke atas) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Target kinerja tahun 2014 adalah 63% jumlah lansia yang ada adalah18.190 orang dan lansia yang mendapat DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 27
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
3.
4.
5.
6.
pelayanan adalah sebesar 12.268 orang, maka cakupan pelayanan kesehatan lansia untuk tahun 2014 adalah 66,89% maka capaian kinerja tahun 2014 adalah 106.17% bila dibandingkan cakupan tahun 2013 sebesar 50.72% maka cakupan pelayanan kesehatan lansia tahun 2014 mengalami peningkatan. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 Kelahiran Hidup Angka kematian bayi untuk tahun 2014 adalah sebesar 8/1000 Kelahiran Hidup dengan jumlah kematian bayi sebanyak 68 kasus, AKB mengalami penurunan bila dibandingkan Tahun 2012 (11/1000 KH) dan Tahun 2013 (12/1000KH) jika dilihat dari target Tahun 2014 (11/1000 KH) maka Kabupaten labuhanbatu sudah sangat berhasil dalam menekan angka kematian bayi dengan persentase capaian kinerja sebesar 137.5%. Jumlah Kematian Ibu Maternal Jumlah kematian ibu maternal mengalami penurunan yang cukup signifikan bila dibandingkan data 3 tahun terakhir dimana pada tahun 2012 jumlah kematian ibu maternal adalah sebesar 33 kasus data ini menurun ditahun 2013 menjadi 16 kasus sedangkan untuk tahun 2014 menurun kembali menjadi 11 kasus. Adapun sebab kematian ibu meternal berdasarkan hasil audit maternal perinatal (AMP) adalah tujuh kasus penyebab kematian ibu maternal adalah pendarahan, 2 kasus disebabkan terjadinya eklamsi, 2 kasus lainnya disebabkan karena infeksi. Jika diestimasikan angka kematian ibu Kabupaten Labuhanbatu tahun 2014 adalah sebesar 122/100.000 KH. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Terlatih Target kinerja tahun 2014 adalah sebesar 89% jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan 8.540 orang dibandingkan dengan sasaran 9580 ibu bersalin maka didapat cakupan sebesar 89,14%, sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan data 3 tahun terakhir (2012-2014) Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Terlatih mengalami peningkatan, dimana pada Tahun 2012 cakupan sebesar 86,04% meningkat di tahun 2013 menjadi 87,27% dan pada Tahun 2014 kembali mengalami peningkatan menjadi 89,14% dengan target sebesar 89% maka capaian kinerja Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Terlatih adalah sebesar 100%. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang mendapat penangan devinitif sesuai standart oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar rujukan (Poskesdes, Puskesmas PONED, Rumah Bersalin, RSIA, RSU dan RSU PONEK). Jumlah komplikasi kebidanan pada Tahun 2014 adalah sebesar 2007 kasus dengan jumlah komplikasi kebidanan yang ditangani adalah 1489 kasus. Target Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani Tahun 2014 adalah sebesar 76% dengan tingkat pencapaian sebesar 74,18% sehingga persentase capaian kinerja cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani tahun 2014 adalah sebesar 97,61%. Target belum tercapai dikarenakan masih rendahnya kualitas Tim rujukan serta
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 28
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
pencatatan dan pelaporan, sehingga diharapkan agar semua fasilitas rujukan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik (cepat dan tepat) terhadap setiap kasus komplikasi kebidanan yang ditemukan dan melaporkannya ke dinas Kesehatan Kabupaten labuhanbatu untuk peningkatan administrasi pencatatan dan pelaporan yang lebih baik. 7. Cakupan Pelayanan Nifas Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu dan neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai standart. Target kinerja tahun 2014 adalah 87%, jumlah ibu nifas yang memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan adalah sebanyak 8.745 orang dengan jumlah sasaran 9.580 ibu nifas maka cakupan pelayanan nifas adalah 91,29 % sehingga capaian kinerja tahun 2014 adalah sebesar 104,93%. Target tercapai , hal ini menunjukan semakin meningkatnya kesadaran ibu nifas untuk memeriksakan kesehatan ke pelayanan kesehatan dan semakin tingginya kualitas pelayanan yang diberikan untuk ibu nifas. 8. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai standart paling sedikit 4 kali dalam suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Target kinerja tahun 2014 adalah 93% jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilan 4 kali sebanyak 9.270 Ibu hamil dengan jumlah sasaran 10.036 ibu hamil maka didapat cakupan kunjungan ibu hamil K4 sebesar 92,37% sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 99,32%. Sudah mendekati target, namun perlu adanya sosialisasi kesehatan untuk ibu hamil agar memeriksakan kehamilannya secara rutin ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. 9. Cakupan Peserta KB Aktif Cakupan Peserta KB Aktif adalah jumlah pasangan usia subur yang menggunakan cara/alat kontrasepsi di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Target kinerja tahun 2014 sebesar 69%, jumlah PUS peserta KB Aktif sebanyak 57.748 dibandingkan jumlah sasaran 85.192 PUS maka didapat cakupan sebesar 67,79 %, sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 98,25%. Target belum tercapai, perlu adanya peningkatan kerjasama lintas sektor antara Dinas Kesehatan dengan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana untuk melakukan promosi kesehatan yang berhubungan dengan berbagai kegiatan yang mendukung pelaksanaan kegiatan program KB. 10. Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi Yang Ditangani Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus dengan komplikasi di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai standart oleh Tenaga Kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan. Target kinerja tahun 2014 sebesar 78%, jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani sebanyak 625 orang dibandingkan dengan jumlah sasaran 1.355 neonatus maka didapat cakupan sebesar 46,12% sehingga capaian kinerja tahun 2014 hanya sebesar 59,13% belum mencapai target, hal ini disebabkan karena disesuaikan dengan DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 29
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
11.
12.
13.
14.
definisi operasional neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus dengan komplikasi yang mendapatkan pelayanan sampai dengan selesai tanpa di rujuk ke Pelayanan Kesehatan Lanjutan dan tidak seluruh puskesmas memiliki peralatan yang lengkap untuk melakukan penanganan neonatus dengan komplikasi sampai dengan selesai. Cakupan Kunjungan Bayi Cakupan Kunjungan Bayi adalah cakupan bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standart oleh dokter, bidan dan perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Target kinerja Tahun 2014 sebesar 88%, jumlah kunjungan bayi sebanyak 8252 bayi dibandingkan dengan jumlah sasaran 9124 bayi maka didapat cakupan sebesar 90,44% sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 102,77%. Target telah tercapai, karena sebahagian masyarakat sudah mulai menyadari pentingnya pemantauan tumbuh kembang bayinya secara rutin ke Posyandu/Puskesmas/fasilitas kesehatan lainnya. Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak balita Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan anak balita adalah anak balita (12-59 bulan) yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan. Target kinerja Tahun 2014 sebesar 82%, jumlah anak balita yang mendapat pelayanan tumbuh kembang sebanyak 38.295 Balita dibandingkan denga sasaran 57.157 Balita maka cakupan sebesar 67% sehingga capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 81.71%. Target tidak tercapai karena kurang aktifnya petugas dalam melaporkan data jumlah balita yang mendapatkan pelayanan tumbuh kembang baik di Posyandu maupun puskesmas. Prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi buruk) pada anak balita Prevalensi Balita Gizi kurang dan Gizi Buruk Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2014 masih di bawah 15% dengan prevalensi 1,68%. Angka ini jika dibandingkan dengan Tahun 2013 mengalami penurunan, hal ini menunjukan bahwa semakin meningkatnya perhatian pemerintah kabupaten dalam menekan angka gizi kurang dan gizi buruk kepada anak balita. Adapun kegiatan yang mendukung program ini adalah dengan diadakannya Pemberiaan Tambahan Makanan dan Vitamin, Penyuluhan Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi), Penyusunan Peta Informasi Balita Kurang Gizi dan Pendataan Status Gizi Balita. Persentase Puskesmas Yang Melaksanakan Surveilans Gizi Puskesmas yang melaksanakan surveilans gizi bertujuan untuk menentukan daerah prioritas program perbaikan gizi dari hasil pemetaan gizi serta mendapatkan informasi status gizi Balita secara berkala untuk keperluan perencanaan dan evaluasi program perbaikan gizi. Target kinerja Tahun 2014 100% dengan persentase capaian kiinerja 100%. Laporan hasil surveilans gizi yang telah dilakukan di 15 Puskesmas menunjukkan jumlah
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 30
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
15.
16.
17.
18.
19.
anak dengan status gizi kurang dan buruk sebanyak 778 Balita dari jumlah balita yang ada 57.157 Balita. Cakupan Anak Gakin mendapat MP-ASI Cakupan anak gakin mendapat MP-ASI adalah cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin. Target kinerja tahun 2014 sebesar 100%. Jumlah anak keluarga miskin kurang gizi yang ditemukan dan mendapatkan MP-ASI sebanyak 1.125 anak dibandingkan dengan sasaran 1214 Anak Gakin maka cakupan sebesar 92.66%, sehingga capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 92.66%. Cakupan Balita Ditimbang Berat Badannya Jika dilihat dari trend angka cakupan balita ditimbang berat badannya selama 5 tahun terakhir (2010-2014) mengalami perubahan yang fluktuatif. dimana tahun 2010 cakupan 49,21% menurun di tahun 2011 menjadi 46,94%, meningkat secara signifikan di tahun 2012 menjadi 82,03%, menurun kembali di tahun 2013 menjadi 57,71% dan meningkat kembali pada Tahun 2014 menjadi 78,60%. Target Cakupan balita ditimbang berat badannya tahun 2014 adalah 82%. Jumlah balita ditimbang sebanyak 44.898 dari jumlah balita yang ada 57.157 maka cakupan sebesar 78,60 % sehingga capaian kinerja tahun 2014 adalah 95,85% . Target belum tercapai, karena sebahagian masyarakat kurang menyadari pentingnya membawa Balita ke Pelayanan Kesehatan terutama Posyandu untuk dilakukan penimbangan berat badan. Untuk mencapai sasaran pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan dengan adanya Program Perbaikan Gizi Masyarakat, berupa kegiatan Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Gizi Kurang. Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Persentase balita Gizi buruk mendapat perawatan selama tiga tahun terakhir adalah 100%, dimana tahun 2014 kasus gizi buruk adalah15 kasus dan seluruhnya mendapat perawatan sesuai standar. Angka Kesakitan Malaria (API) per 1000 Penduduk Target kinerja tahun 2014 sebesar <1 per 1000 penduduk, Angka Kesakitan/API masih di bawah 1 per 1000 atau sebesar 0,22 per 1000 penduduk sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 100%. Jika dibandingkan Tahun 2013 telah terjadi peningkatan kasus, dimana API Tahun 2013 adalah 0,18/1000 penduduk. Angka Kesakitan DBD per 100.000 Penduduk Angka kesakitan DBD untuk Tahun 2014 di Kabupaten Labuhanbatu mengalami peningkatan yang sangat tajam yaitu menjadi 81,49 (>51) per 100.000 penduduk, sehingga capaian kinerja Tahun 2014 adalah sebesar 62,58%. Target tidak tercapai, hal ini karena di Kabupaten Labuhanbatu telah terjadi wabah Demam Berdarah Dengue menyebabkan jumlah kasus DBD untuk tahun 2014 sebesar 351 kasus dibanding dengan jumlah penduduk sebesar 436.533 jiwa sudah masuk kategori sangat tinggi dan menyebabkan kematian sebanyak 6 kasus terlapor. Dilihat dari kejadian ini maka perlu adanya peningkatan kegiatan surveilans dan promosi kesehatan berupa
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 31
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
20.
21.
22.
23.
24.
peningkatan pengetahuan untuk pencegahan DBD dan Peningkatan PHBS di Rumah Tangga dan Lingkungan. Persentase Kesembuhan TB Paru BTA + Angka kesembuhan penderita TB Paru BTA + selama kurun waktu 3 tahun terakhir adalah di atas 95%, dimana Tahun 2012 adalah sebesar 95,05%, angka ini meningkat menjadi 96,03% di Tahun 2013 menjadi 96,03% dan mengalami peningkatan kembali di tahun 2014 menjadi 98,40%. Dari angka ini dapat dijabarkan jumlah penderita TB paru BTA + yang menjalani pengobatan pada Tahun 2014 adalah sebanyak 50 penderita, dan yang sudah sembuh adalah sebanyak 246 penderita. Cakupan Desa/Kelurahan UCI Cakupan Desa/Kelurahan UCI adalah desa/kelurahan dimana > 80 % dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dsar lengkap dalam waktu 1 tahun. Target kinerja Tahun 2014 adalah sebesar 99%, jumlah desa/kelurahan yang telah UCI sebanyak 86 desa/kelurahan dibandingkan dengan sasaran 98 desa/kelurahan maka Cakupan Desa/Kelurahan UCI sebesar 87,76% sehingga capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 88,65%. Target belum tercapai, tetapi bila dibandingkan dengan target nasional >85% desa/kelurahan UCI maka Cakupan Desa/Kelurahan UCI Kabupaten Labuhanbatu telah mencapai target. Cakupan desa kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam Cakupan Desa/Kelurahan yang mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi ± 24 jam adalah jumlah KLB didesa/kelurahan yang ditangani <24 jam pada periode waktu tertentu dibanding dengan jumlah KLB yang terjadi pada wilayah desa/kelurahan pada periode waktu yang sama. Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir Cakupan Desa/Kelurahan yang mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi ± 24 jam adalah 100%. Pada tahun 2014 telah terjadi 2 macam kasus KLB yaitu DBD dan Diare yang terjadi di 4 Kecamatan Kabupaten Labuhanbatu yaitu Kecamatan Pangkatan, Bilah Hulu, Panai Hilir dan Rantau Utara . Cakupan AFP rate per 100.000 penduduk<15 Tahun Cakupan AFP Rate per 100000 penduduk < 15 tahun adalah jumlah kasus AFP Non Polio pada penduduk <15 tahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibanding dengan jumlah penduduk usia < 15 tahun di wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. target kinerja tahun 2014 sebesar ≥2 per 100.000 penduduk, dan jumlah kasus AFP Tahun 2014 adalah 5 kasus maka cakupan AFP rate 3.3 per 100.000 penduduk <15 Tahun. Target tercapai, karena petugas surveilans AFP aktif pada saat pelacakan, pelaporan kasus sampai dengan penanganan kasus AFP. Persentase Penduduk Yang Memiliki Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Persentase penduduk yang memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan selama 5 tahun terakhir (2010-2014) adalah 100%. Target tercapai, hal ini menunjukkan besarnya perhatian pemerintah kabupaten labuhanbatu terhadap kesehatan masyarakat, dimana seluruh masyarakat telah ter cover
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 32
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
25.
26.
27.
28.
oleh jaminan pemeliharaan kesehatan selama kurun waktu 5 tahun terakhir. Target telah tercapai, hal ini menunjukan besarnya perhatian dari pemerintah Kabupaten Labuhanbatu dalam hal Pelayanan Kesehatan pada masyarakat Labuhanbatu. Untuk mencapai sasaran pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan dengan adanya Program Upaya Kesehatan Masyarakat, berupa kegiatan Pelayanan Kesehatan Gratis dan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dimana masyarakat yang sebelumnya di cover oleh Jamkesmas, Jampersal, ASKES, ASABRI dan Jamsostek akan dialihkan ke JKN dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang diberlakukan tertanggal 1 Januari 2014. Persentase Puskesmas Yang Melaksanakan Pemeriksaan Dan Pelayanan Kesehatan Haji Sesuai Standar Dalam rangka meningkatkan dan memelihara kesehatan haji setiap tahunnya Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu dan Puskesmas melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan haji dimulai dari pemeriksaan kesehatan haji, pemberangkatan dan penjemputan Jemaah Haji. Pada Tahun 2014 seluruh Puskesmas telah melaksanakan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan haji (100%) dengan cakupan Jemaah Haji yang mendapat pelayanan kesehatan haji adalah sebanyak 350 orang. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD Setingkat Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD setingkat adalah cakupan siswa SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Target kinerja tahun 2014 sebesar 100%, jumlah murid SD/MI yang diperiksa kesehatannya sebanyak 11.911 murid dibandingkan dengan sasaran 12.031 murid maka cakupan sebesar 99%, sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 99%. Target belum tercapai karena pada saat penjaringan ada siswa yang tidak hadir.dukunga ru uks Ketersediaan Obat dan Vaksin Ketersediaan obat, vaksin dan perbekalan kesehatan yaitu terpenuhinya kebutuhan obat, vaksin dan perbekalan kesehatan lainnya untuk keperluan Puskesmas dan jaringannya, Ketersediaan Obat dan Vaksin Tahun 2014 adalah 256.89%. Dari target pe 95% maka persentase capaian kinerja adalah 270.41%. Persentase Toko Obat dan Apotik yang Diawasi Pada Tahun 2014 jumlah Toko obat dan Apotik di Kabupaten Labuhanbatu adalah 68 Toko Obat dan 42 Apotik. Dari jumlah tersebut toko obat dan apotik yang mendapatkan pengawasan di Kabupaten Labuhanbatu pada Tahun 2014 adalah 99, maka Persentase Toko Obat dan Apotik yang Diawasi adalah 90%, sehingga Capaian Kinerja Toko obat dan Apotik yang diawasi adalah sebesar 90%. Target belum tercapai dikarenakan masih kurang optimalnya kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam hal pencatatan dan pelaporan pendataan toko obat dan apotik di wilayah kerja Kabupaten Labuhanbatu dan terdapat Toko Obat dan Apotik yang pindah
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 33
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
tempat tetapi tidak melapor kepada petugas sehingga terjadi kendala pada saat pelaksanaan pengawasan. 29. Persentase Tempat Pengolahan Makanan Sehat Jumlah tempat pengolahan makanan yang ada di Kabupaten Labuhanbatu adalah 817 dari jumlah tersebut tempat pengolahan makanan yang sehat adalah 549 maka Persentase Tempat Pengolahan Makanan Sehat sebesar 67,20%, sehingga capaian kinerja adalah 103,38 %. Dimana target Persentase Tempat Pengolahan Makanan Sehat adalah 65% maka target tercapai. 30. Tersedianya Buku Profil Kesehatan Kabupaten Tersedianya buku profil kesehatan kabupaten adalah buku statistik kesehatan Kabupaten yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat yang memuat berbagai data/informasi yang meliputi data derajat kesehatan, data sumber daya kesehatan, dan upaya kesehatan serta pencapaian indikator pembangunan kesehatan. Pada tahun 2014 telah tersusun 1 dokumen Buku Profil Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2013 (pembahasan Data tahun 2013) sehingga pencapaian kinerja 100%. 31. Jumlah Puskesmas yang Dibina Manajemen Puskesmas Sesuai Standar Jumlah Puskesmas yang dibina manajemen Puskesmas sesuai standar adalah upaya pembinaan puskesmas dalam rangka terwujudnya standarisasi /akreditasi Puskesmas. Pada Tahun 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu telah melakukan pembinaan terhadap seluruh Puskesmas se Kabupaten labuhanbatu (15 Puskesmas). Upaya untuk mencapai Sasaran Strategis “Meningkatnya Status Kesehatan, Kualitas dan Kuantitas pelayanan kesehatan” antara lain mulai tahun 2012 sarana pelayanan kesehatan kabupaten labuhanbatu sudah ada menerapkan Sistem mananajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008. Sampai dengan Tahun 2013 telah ada 1 Puskesmas di Kabupaten Labuhanbatu yaitu Puskesmas Kota Rantauprapat, sementara 14 Puskesmas lainnya telah dalam tahap pembinaan untuk standarisasi Manajemen Puskesmas dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Pada akhir tahun 2013 dalam rangka Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir, Kabupaten Labuhanbatu telah dipilih oleh Propinsi Sumatera Utara untuk kegiatan Pendampingan yang difokuskan pada 4 Puskesmas PONED yang telah dibentuk yaitu Puskesmas Negeri Lama, Puskesmas Teluk Sentosa, Puskesmas Labuhan Bilik dan Puskesmas Sei Berombang melalui Program EMAS (Expanding Maternal dan Neonatal Survival) untuk menekan tingginya jumlah kematian ibu maternal dan bayi baru lahir, program ini akan dilakukan selama 2 tahun, sehingga diharapkan program EMAS ini nantinya dapat berkontribusi pada penurunan AKI dan bayi baru lahir di Kabupaten Labuhanbatu sesuai target yang diharapkan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 34
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
Tingkat capaian indikator kinerja sasaran per tahun terhadap target kinerja tahun kelima RPJMD tahun 2011 - 2015 sebagai berikut : No
Indikator Kinerja
1
Usia Harapan hidup (tahun) Cakupan pelayanan kesehatan lansia (%) Angka kematian bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup
2 3
Realisasi Tahun 2011
Realisasi Tahun 2012
Realisasi Tahun 2013
Realisasi Tahun 2014
Target 2015
69,54
70,02
70,02
70,25
72,00
68,05
55,52
50,72
66,89
65
16
11
11
8
10
16
33
16
11
15
4
Jumlah kematian ibu maternal
5
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih
82,67
86,04
87,27
89,15
90
6
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani (%)
60,72
60,69
61,50
74,18
80
7
Cakupan pelayanan nifas (%)
89,32
86,14
84,53
91,29
90
8
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 (%)
89,46
84,51
90,78
92,37
95
9
Cakupan peserta KB Aktif (%) Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani (%) Cakupan kunjungan bayi (%)
62
66,65
67,22
67,79
70
67,09
73,69
14,11
46,12
80
84,57
81,35
85,40
90,44
90
55,78
72,11
87,27
82,37
90
1,46
4,06
<15
4,23
<15
100
100
100
100
100
100
75,91
100
85,22
100
46,94
82,03
57,71
78,55
90
100
100
100
100
100
1
0.77(<1)
<1
<1
<1
51
<51 (20.96)
<51
81,49
<51
99,99
95,05
96,03
98,40
95
90,82
90,82
84,69
87,76
100
100
100
100
100
100
10 11 12 13
14
15 16
Cakupan pelayanan kes. Anak Balita (%) Prevalensi kekurangan gizi (Gizi kurang dan gizi buruk) pada anak balita Persentase puskesmas yang melaksanakan Surveilans gizi (%) Cakupan anak gakin mendapat MP-ASI Cakupan balita ditimbang berat badannya
17
Cakupan balita gizi mendapat perawatan
18
Angka Kesakitan Malaria (API) per 1000 penduduk Angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk
19
buruk
20
Persentase Kesembuhan penderita TB Paru dan BTA+ (%)
21
Cakupan desa/kelurahan UCI (Universal Child Immunization) Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidiomologi <24 jam (%)
22
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 35
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015 23
Cakupan AFP rate per 100.000 penduduk < 15 Tahun
24
Persentase penduduk yang memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan Persentase Puskesmas yang melaksanakan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan haji sesuai standar (%) Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD setingkat (%) Ketersediaan obat dan vaksin (%) Persentase Toko Obat dan apotik yang diawasi Persentase Tempat Pengolahan Makanan Sehat Tersedianya buku profil kesehatan (dok) Jumlah puskesmas yang dibina menuju manajemen puskesmas sesuai standar
25
26 27 28 29 30 31
0
0
0
3,3
≥2
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
91,94
100
100
99
95
95
95
123,69
256,89
95
100
100
100
90
100
0
0
0
67,20
75
1
1
1
1
1
4
4
4
15
15
Sasaran tersebut dicapai melalui program sebagai berikut : 1. Program Obat dan perbekalan kesehatan 2. Program Upaya kesehatan masyarakat 3. Program Pengawasan obat dan makanan 4. Program Perbaikan gizi masyarakat 5. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 6. Program Standarisasi pelayanan kesehatan 7. Program Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita 8. Program Peningkatan pelayanan kesehatan lansia 9. Program Pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan 10. Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Capaian Indikator Kinerja Output rata-rata sebesar 91,18% dari target yang ditentukan, dengan realisasi dana sebesar Rp. 8.657.101.798,- dari anggaran sebesar Rp.9.686.552.750,- atau sekitar 89,37%. Prestasi yang dicapai Kabupaten Labuhanbatu selama tahun 2014 di bidang kesehatan yaitu: 1. Piagam Penghargaan Menteri Kesehatan RI kepada Mila Yusmita sebagai Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Tingkat Nasional Tahun 2014, Jakarta 11 Agustus 2014 2. Piagam Penghargaan Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara kepada Mila Yusmita atas Juara I Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan Kriteria Tenaga Kesehatan Masyarakat Tingkat Propinsi Sumatera Utara Tahun 2014, Medan 12 November 2014
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 36
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
3.
4.
5.
Piagam Penghargaan Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara kepada Sritati Armay Siagian atas Juara II Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan Kriteria Tenaga Keperawatan Tingkat Propinsi Sumatera Utara Tahun 2014, Medan 12 November 2014 Piagam Penghargaan Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara kepada Sariani Br. Damanik atas Juara II Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan Kriteria Tenaga Gizi Tingkat Propinsi Sumatera Utara Tahun 2014, Medan 12 November 2014 Piagam Penghargaan dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia menganugerahkan Tanda Penghargaan “MANGGALA KARYA BAKTI HUSADA TAHUN 2014” Kepada dr. H. Tigor Panusunan Siregar, Sp.PD selaku Bupati Labuhanbatu, Propinsi Sumatera Utara
Faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah: 1. Penyebaran sarana dan fasilitas kesehatan yang merata di seluruh Kabupaten Labuhanbatu baik berupa sarana dan pelayan kesehatan milik Pemerintah maupun swasta. 2. Tingginya komitmen dari segenap jajaran kesehatan untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, merata dan paripurna. 3. Dukungan yang tinggi dari pihak pemerintah Kabupaten, Propinsi maupun Pusat baik berupa dukungan dana maupun perhatian. 4. Kerjasama yang baik dari masyarakat Kabupaten Labuhanbatu untuk mewujudkan kehidupan dan lingkungan yang sehat serta peran serta aktif masyarakat dalam setiap kegiatan yang mendukung peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Kabupaten Labuhanbatu. Hambatan / Masalah : 1. Masih terdapat kepercayaan masyarakat terhadap mitos-mitos, racun maupun kepercayaan terhadap dukun. 2. Masih rendahnya kualitas pelaksanaan dan pengawasan terhadap kegiatan Home Sweeping di Puskesmas. 3. Kualitas SP2TP yang masih kurang berupa masih banyak data yang tidak sesuai, masih terdapat petugas yang merangkap jabatan dan penyampaian laporan yang tidak tepat waktu. 4. Pelaksanaan kegiatan Surveilans yang belum efektif sehingga menghambat pendataan dan pelacakan kasus secara dini. 5. Masih rendahnya promosi kesehatan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pemberian ASI pada bayi dan kelas ibu hamil sebagai persiapan untuk perawatan kesehatan selama kehamilan, nifas dan pelaksanaan IMD (Inisiasi Menyusui Dini).
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 37
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
Strategi pemecahan masalah : 1. Peningkatan kualitas promosi kesehatan secara kontinue untuk merubah pola pikir masyarakat 2. Mengadakan pelatihan ketrampilan (berupa magang) bagi medis dan para medis untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan terutama Puskesmas PONED, pelaksanaan Audit Maternal Perinatal (AMP) dan kemitraan BIdan dan Dukun. 3. Peningkatan kualitas pelaksanaan Surveilans untuk penanganan kasus dan pelacakan secara dini. 4. Pemasyarakatan ASI Eksklusif, dan kelas ibu hamil serta Revitalisasi Posyandu. b. Evaluasi Pencapaian dan Analisis Sasaran 1.1.2 1.1.2.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran “Meningkatnya Sarana dan Prasarana Kesehatan dengan 3 (tiga) indikator kinerja sasaran yaitu Kondisi Sarana dan Prasarana Kesehatan baik dengan angka capaian kinerja sebesar 108,24% dengan predikat Sangat Berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatnya Sarana dan Prasarana kesehatan adalah: No
1
2
3
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2011
Realisasi Tahun 2012
Realisasi Tahun 2013
Tahun 2014 Target Realisasi
% Capaian
Fisik sarana dan prasarana kesehatan Pustu kondisi baik dan layak (%)
6,35
23,81
38,58
46
58.59
127.37
Persentase desa /kelurahan yang memiliki poskesdes (%)
82,65
82,65
82,65
87
84.69
97.35
% Puskesmas Perawatan Mampu PONED
50,00
50,00
80%
80
80
100.00
Rata-rata pencapaian kinerja
108.24
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut diukur dengan 3 komponen sebagaimana terurai pada table tersebut di atas. Dari pengukuran dihasilkan realisasi fisik sarana kesehatan Puskesmas dengan kondisi baik dan layak sebesar 58,59% ; Persentase desa/kelurahan yang memiliki poskesdes sebesar 84,69%, persentase puskesmas perawatan PONED 80% dengan uraian sebagai berikut : DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 38
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
1.
2.
3.
Persentase Fisik Sarana dan Prasarana Kesehatan dengan kondisi baik. Komponen kondisi sarana dan prasarana kesehatan diukur dari 2 sub komponen yaitu gedung sarana kesehatan puskesmas pembantu dan poskesdes. Kabupaten Labuhanbatu mempunyai 47 Puskesmas Pembantu dan 81 Poskesdes. Dari jumlah gedung sebanyak 128, kondisi gedung dalam kondisi baik dan layak sebanyak 75 buah, sehingga realisasinya adalah sebesar 58,59%. Persentase desa/kelurahan yang memiliki poskesdes Jumlah Desa/Kelurahan Kabupaten labuhanbatu sebanyak 98 desa/kelurahan, jumlah poskesdes yang ada/sudah dibangun 83 poskesdes, sehingga realisasinya 84,69%. Persentase puskesmas perawatan Kabupaten Jumlah desa/kelurahan Kabupaten Labuhanbatu sebanyak 5 unit dengan puskesmas perawatan mampu PONED ada sebanyak 4 unit, sehingga realisasi persentase 80%
Tingkat capaian indikator kinerja sasaran per tahun terhadap target kinerja tahun kelima RPJMD tahun 2011 - 2015 sebagai berikut : Realisasi
Realisasi
Realisasi
Realisasi
Target
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Persentase Fisik sarana kesehatan kondisi baik dan layak (%)
6.35
23,81
38,58
58.59
72,00
Persentase desa /kelurahan yang memiliki poskesdes (%)
82,65
82,65
82,65
84.69
88
% Puskesmas Perawatan Mampu PONED
50
80
80
80
80
sarana
prasarana
Indikator sasaran
Sasaran tersebut dicapai melalui program: 1.
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya.
Capaian indikator kinerja output rata – rata sebesar 98,75% dari target yang ditentukan, dengan realisasi dana sebesar Rp. 5.424.589.892,- dari anggaran sebesar Rp. 6.063.797.000,- maka resapan dana adalah sebesar 89,46%. Faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah : Komitmen yang tinggi dari Pimpinan Daerah dan Masyarakat berkaitan dengan kesehatan masyarakat.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 39
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
Hambatan/masalah : 1. Masih banyak sarana kesehatan Pustu dan Poskesdes yang harus direhabilitasi karena kondisi yang tidak layak dan tidak sesuai standart 2.
Adanya permasalahan tuntutan dari masyarakat untuk mengambil kembali hak atas lahan yang telah diberikan.
3.
Keterlambatan penyaluran dana dari BKP Sumatera Utara menyebabkan realisasi keuangan rendah.
4.
Kelalaian pihak ketiga dalam pengajuan pembayaran atas proyek yang telah selesai dikerjakan.
Strategi Pemecahan Masalah : 1. Mengusulkan Anggaran rehabilitasi pustu dan Poskesdes selain melalui dana APBD Propinsi dan APBN melalui Kementerian Kesehatan RI. 2.
Koordinasi dengan pihak Pemkab dan masyarakat untuk penyelesaian hak atas lahan bersengketan dan melalukan pembayaran ganti rugi tanah pada masyarakat.
3.
Melakukan koordinasi dengan pemerintah Propinsi Sumatera Utara untuk percepatan proses penyaluran dana BKP.
4.
Membuat teguran sanksi atas kelalaian pihak ketiga, membawakan kembali pembayaran kegiatan pada Tahun 2015.
c. Evaluasi Pencapaian dan Analisis Sasaran 1.1.3 1.1.3.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan
Hasil Evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Kualitas Dan Kuantitas Tenaga Kesehatan dengan delapan indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata – rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 62%. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Kualitas dan kuantitas Tenaga Kesehatan: No
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2011
Realisasi Tahun 2012
Realisasi Tahun 2013
Target
Realisasi
% Capaian
1
Persentase tenaga kesehatan terlatih
40,59
63,96
62,90
65
65
100.00
2
Ratio dokter per 100000 penduduk
17,66
18,60
17,66
35.81
15.56
43.45
3
Ratio bidan per 100000 penduduk
113,61
112,33
107,12
105.27
104.01
98.80
4
Ratio perawat per
108,36
111,39
105,02
137.55
105.41
76.63
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Tahun 2014
Page 40
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015 100000 penduduk 5 Ratio tenaga gizi per 100.000 penduduk (Indikator IKU) 6 Ratio tenaga sanitarian per 100.000 penduduk (Indikator IKU) 7 Ratio tenaga Apoteker per 100.000 penduduk (Indikator IKU) 8 Ratio tenaga kesmas per 100.000 penduduk (Indikator IKU) Rata-rata pencapaian kinerja
4,77
5,42
6,27
18.95
4.88
25.75
3,58
3,77
3,02
32.67
2.09
6.40
2,24
2,59
1,86
8.24
7.66
92.96
2,15
6,83
13,24
33.49
17.41
51.99 62,00
Pencapaian Indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : a. Persentase Tenaga Kesehatan terlatih Dalam rangka meningkatkan keterampilan dan kemampuan teknis bidan telah dilakukan beberapa pelatihan, maka jumlah bidan yang telah mendapatkan pelatihan sampai dengan tahun 2014 ada sebanyak 246 orang, jika dibandingkan dengan jumlah bidan yang ada 379 orang maka persentase bidan yang dilatih adalah 65%. b. Ratio dokter umum per 100.000 penduduk. Standar rasio dokter umum adalah 40 per 100.000 pendudu, Tahun 2014 jumlah dokter umum yang ada sebanyak 67 orang dengan sebaran di puskesmas 38 orang, di Rumah Sakit Umum 21 Orang, sarana kesehatan lainnya 3 orang dan Di Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu sebanyak 5 orang. Sehingga rasio dokter umum adalah 15,56 per 100.000 penduduk. Dengan persentase pencapaian 43,45%. Jika dibandingkan dengan target 35,81% maka rasio dokter umum per 100.000 penduduk masih dibawah target atau belum mencapai target. Sehingga hal ini menjadi masukan bagi pihak Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu untuk kebijakan kedepan terkait penambahan tenaga kesehatan khususnya dokter untuk ditempatkan di puskesmas sesuai kebutuhan. c. Rasio bidan per 100.000 penduduk Standar rasio bidan adalah 105,27 per 100.000 penduduk, Tahun 2014 jumlah bidan yang ada sebanyak 463 orang dengan sebaran di puskesmas 365 orang, di Rumah Sakit 78 orang, di Dinas Kesehatan 5 orang sehingga rasio bidan adalah 104,01 per 100.000 penduduk target belum tercapai sehingga diharapkan adanya penambahan tenaga kesehatan bidan untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten labuhanbatu.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 41
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
d.
e.
f.
g.
h.
Ratio perawat per 100.000 penduduk. Standar rasio perawat adalah 138 per 100.000 penduduk, Tahun 2014 jumlah Perawat yang ada sebanyak 454 orang dengan sebaran di puskesmas 165 orang, di Rumah Sakit Umum 280 Orang dan Di Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu sebanyak 9 orang. Sehingga rasio perawat adalah 105,41 per 100.000 penduduk. Dengan persentase pencapaian 76,63%. Jika dibandingkan dengan target 137,55% maka rasio perawat per 100.000 penduduk masih dibawah target atau belum mencapai target. Sehingga hal ini menjadi masukan bagi pihak Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu untuk kebijakan kedepan terkait penambahan tenaga perawat untuk ditempatkan di puskesmas sesuai kebutuhan. Ratio Tenaga Gizi per 100.000 penduduk. Tahun 2014 jumlah tenaga gizi yang ada sebanyak 21 orang dengan sebaran di puskesmas 16 orang dan Dinas Kesehatan 5 orang sehingga rasio tenaga gizi adalah 4,88 per 100.000 penduduk target belum tercapai sehingga diharapkan adanya penambahan tenaga gizi untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten labuhanbatu. Rasio Tenaga Sanitarian per 100.000 penduduk Tahun 2014 jumlah Tenaga Sanitarian yang ada sebanyak 9 orang dengan sebaran di 8 puskesmas dan Di Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu sebanyak 1 orang. Sehingga rasio Tenaga Sanitarian adalah 2,09 per 100.000 penduduk. Dengan persentase pencapaian 6,40%. Jika dibandingkan dengan target 32,67% maka rasio Tenaga Sanitarian per 100.000 penduduk masih dibawah target atau belum mencapai target. Sehingga hal ini menjadi masukan bagi pihak Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu untuk kebijakan kedepan terkait penambahan tenaga kesehatan khususnya dokter untuk ditempatkan di puskesmas sesuai kebutuhan. Ratio Tenaga Apoteker per 100.000 penduduk Ratio Tenaga Apoteker per 100.000 penduduk adalah jumlah Tenaga Apoteker yang memberikan pelayanan kesehatan dan bekerja sarana pelayanan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu 1 tahun di banding dengan jumlah penduduk yang ada diwilayah kerja pada tahun yang sama. Target tahun 2014 ratio apoteker per 100.000 penduduk adalah 8,24 sementara realisasi pada tahun 2014 adalah 7,66%, maka pencapaian kinerja tahun 2014 adalah sebesar 92,96%. Target belum tercapai sehingga perlu penambahan apoteker atau minimal asisten apoteker di beberapa puskesmas kabupaten labuhanbatu. Ratio Tenaga Kesehatan Masyarakat per 100.000 penduduk Ratio Tenaga Kesehatan Masyarakat per 100.000 penduduk adalah jumlah Kesehatan Masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan dan bekerja sarana pelayanan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu 1 tahun di banding dengan jumlah penduduk yang ada diwilayah kerja pada tahun yang sama. Target tahun 2014 ratio Tenaga Kesmas per 100.000 penduduk adalah 33,49 sementara realisasi pada tahun 2014 adalah 17,41%, maka
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 42
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
pencapaian kinerja tahun 2014 adalaha sebesar 51,99%. Target belum tercapai sehingga sangat diharapkan adanya penambahan tenaga kesehatan masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Labuhanbatu. Tingkat capaian indikator kinerja sasaran per tahun terhadap target kinerja tahun kelima RPJMD tahun 2011 - 2015 sebagai berikut : Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Tahun Tahun Tahun Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 2015
No
Indikator Kinerja
1
Persentase tenaga kesehatan terlatih (%)
40,59
63,96
62,90
65
75
2
Ratio dokter per 100000 penduduk
17,66
18,60
17,66
15.56
40
3
Ratio bidan per 100000 penduduk
113,61
112,33
107,12
104.01
105,27
4
Ratio perawat per 100000 penduduk Ratio tenaga gizi per 100.000 penduduk (Indikator IKU) Ratio tenaga sanitarian per 100.000 penduduk (Indikator IKU) Ratio tenaga apoteker per 100.000 penduduk Ratio tenaga Kesmas per 100.000 penduduk
108,36
111,39
105,02
105.41
138
4,77
5,42
6,27
4.88
22
3,58
3,77
3,02
2.09
40
2,24
2,59
1,86
7.66
10
2,15
6,83
13,24
17.41
40
5
6
7 8
Sasaran tersebut dicapai melalui program sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 2. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Capaian indikator kinerja output rata – rata sebesar 100% dari target yang ditentukan, dengan realisasi dana sebesar Rp.104.439.000,- dari anggaran sebesar Rp. 109.029.000,- atau sekitar 95,79%. d. Evaluasi Pencapaian dan Analisis Sasaran 1.2.1 1.2.1.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran “Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Pelayanan Kesehatan Bagi Keluarga Miskin” dengan 4 (empat) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 98,75% dengan kategori Sangat Berhasil.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 43
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatnya Kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin : No
Indikator Kinerja
Persentase cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Mata penderita katarak 2 masyarakat miskin mendapat pelayanan operasi katarak Anak gakin mendapat 3 pelayanan Sunnat Massal Anak gakin mendapat 4 pelayanan Bibir Sumbing Rata-rata capaian kinerja
Realisasi Tahun 2011
Realisasi Tahun 2012
Realisasi Tahun 2013
Tahun 2014
100
100
100
100
100
100
70
65
100
1200
1200
100
1170
1117
1200
20
19
95
0
0
5
100
100
100
Target Realisasi
% Capaian
1
98,75
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : a.
b.
c.
d.
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 100% dengan jumlah kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap Masyarakat Miskin sebanyak 53.207 kunjungan. Dari semua masyarakat sakit yang berkunjung/berobat ke Puskesmas dan Jaringannya dapat dilayani kesehatannya 100%. Masyarakat miskin mendapat pelayanan operasi katarak Dalam rangka penurunan angka penderita mata katarak bagi masyarakat miskin, Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu melalui SKPD Dinas Kesehatan telah melaksanakan operasi katarak di Puskesams Negeri Lama yang bersumber Dana APBD TA 2014. Pada Tahun 2014 jumlah mata katarak di operasi sebanyak 100 mata dengan target peserta 100 mata maka cakupan sebesar 100%, sehingga pencapaian kinerja tahun 2014 sebesar 100%. Anak Gakin mendapat pelayanan sunnat massal yaitu kegiatan pelayanan sunnat massal bagi anak keluarga miskin/kurang mampu yang dilaksanakan di 15 Puskesmas se-Kabupaten Labuhanbatu. Pada Tahun 2014 jumlah anak gakin yang mendapat pelayanan sunnat massal 1200 Anak dengan target 1200 Anak maka cakupan sebesar 100%, sehingga pencapaian kinerja tahun 2014 sebesar 100%. Anak Gakin mendapat pelayanan Bibir Sumbing adalah kegiatan pelayanan operasi bibir sumbing bagi anak keluarga miskin/kurang mampu yang dilaksanakan di RSUD Rantauprapat. Target Tahun 2014 jumlah anak penderita bibir sumbing adalah 20 anak dengan realisasi 19 anak maka pencapaian kinerja Tahun 2014 sebesar 95%.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 44
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
Tingkat capaian indikator kinerja sasaran per tahun terhadap target kinerja tahun kelima RPJMD tahun 2011 - 2015 sebagai berikut : No
Indikator Kinerja
1
Persentase cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakt miskin Mata penderita katarak masyarakat miskin mendapat pelayanan operasi katarak Anak gakin mendapat pelayanan Sunnat massal Anak gakin mendapat pelayanan Bibir Sumbing
2
3 4
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Tahun Tahun Tahun Tahun 2015 2011 2012 2013 2014 100
100
100
100
100
70
65
100
100
65
1170
1117
1200
1200
1200
0
0
5
19
10
Sasaran tersebut dicapai melalui program sebagai berikut : 1. 2.
Program Upaya Kesehatan Masyarakat (Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di Puskesmas dan Jaringannya) Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Adapun realisasi dana untuk kedua Program tersebut diatas adalah sebesar Rp. 6.448.686.679,- dari anggaran sebesar Rp 9.979.023.535,- atau sekitar 66,63% Faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah: 1. Komitmen yang tinggi dari segenap jajaran kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat miskin. 2. Dukungan yang tinggi dari pihak pemerintah baik pemerintah kabupaten, propinsi dan pusat. 3. Dukungan dari masyarakat untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dalam pelayanan kesehatan untuk penduduk miskin. Hambatan / Masalah : 1. Pendataan masyarakat miskin yang akan mendapatkan pelayanan kesehatan masih belum optimal sehingga masih ada penduduk miskin yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan gratis baik berupa sunnat massal maupun opersi bibir sumbing. 2. Keterbatasan tenaga spesialis bedah di Rumah Sakit Umum Daerah untuk memberikan pelayanan operasi bibir sumbing 3. Keterlambatan Regulasi JKN disebabkan keterlambatan peraturan dan ketentuan dari Kementerian Kesehatan RI berkaitan dengan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional di Daerah sehingga penyusunan peraturan Kepala Daerah sebagai turunan dari Peraturan menjadi terlambat.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 45
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
Strategi pemecahan masalah : 1.
2. 3.
Mengoptimalkan kualitas pendataan masyarakat ataupun anak Gakin yang akan mendapatkan pelayanan operasi katarak, sunnat massal dan operasi bibir sumbing. Penambahan tenaga spesialis bedah di RSUD untuk optimalisasi pelayanan kesehatan (Operasi Bibir Sumbing). Dalam menentukan suatu kebijakan maupun program baik berskala Nasional maupun daerah hendaknya mempersiapkan regulasi yang berkaitan dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan terlebih dahulu sehingga keterlambatan – keterlambatan seperti yang sebelumnya tidak terjadi kembali. Mengingat pelaksanaan program dan kegiatan ini berkaitan dengan penggunaan anggaran yang membutuhkan regulasi sehingga pemanfaatannya tidak menyalahi ketentuan peraturan perundang – undangan yang ada.
e. Evaluasi Pencapaian dan Analisis Sasaran 2.1.1 2.1.1.
Meningkatnya Paradigma Hidup Sehat Masyarakat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan pimpinan (advocasy), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerment). Strategi PHBS mefokuskan pada lima program prioritas yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Gizi, Kesehatan Lingkungan, Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (P2PTM) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK). Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran “Meningkatnya Paradigma Hidup sehat Masyarakat” dengan 7 (tujuh) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 127,74% dengan kategori predikat Sangat Berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatnya Paradigma Hidup Sehat Masyarakat: No
Indikator Kinerja
1
Persentase Rumah tangga yang ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Persentase desa siaga aktif Persentase Posyandu
2 3
Realisasi Tahun 2011
Realisasi Tahun 2012
38,74
38,75
56,61
69
54.78
79.39
78,57
80,61
100
79
80.61
102.04
17,03
21,72
60,11
38
92.18
242.58
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Realisasi Tahun 2014 Tahun % Target Realisasi 2013 Capaian
Page 46
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
4
5
Purnama dan Mandiri (Posyandu Aktif) Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat
Persentase tempattempat umum sehat 7 Persentase Keluarga sadar gizi Rata-rata capaian kinerja
69,72
70,68
67,65
65
72.21
111.09
76,86
78,64
77,52
68
81.84
120.35
68
75.49
111.01
78
72,06
92,38
6
56,38
72,47
64,58
127,74
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : 1.
Persentase Rumah Tangga yang Ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Persentase Rumah Tangga yang Ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2014 mencapai 54,78 % dari target Tahun 2014 adalah 65% atau sebanyak 30.459 RT dari jumlah rumah tangga yang diperiksa 55.605 RT. Target belum tercapai, karena masih kurang maksimalnya upaya yang dilakukan dalam rangka promosi kesehatan dan pembinaan PHBS untuk meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat masyarakat, serta masih kurangnya kerja sama lintas program dan lintas sektor dalam rangka mewujudkan paradigma hidup sehat masyarakat. Untuk mencapai sasaran pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan dengan adanya Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
2.
Persentase Desa Siaga Aktif Persentase desa siaga aktif adalah desa yang mempuyai pos kesehatan desa atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilans berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan dan perilaku PHBS dibandingkan dengan desa/kelurahan yang ada. Target desa/kelurahan siaga aktif tahun 2014 adalah 79%, sedangkan cakupan sebesar 80,61%. sehingga capaian kinerja tahun 2014 adalah sebesar 102,04%. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah mulai mengerti dan sadar akan pentingnya program desa siaga. Juga didukung dengan adanya poskesdes yang baru dibentuk dimana setiap poskesdes dikelola oleh bidan desa.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 47
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
3.
Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri (Posyandu Aktif) Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri (Posyandu Aktif) adalah Posyandu yang melaksanakan kegiatan hari buka dengan frekuensi lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader yang bertugas 5 orang atau lebih, cakupan utama (KIA, KB, Gizi, imunisasi, dan penanggulangan diaere) lebih dari 50% dan sudah ada satu atau lebih program tambahan, serta cakupan dana sehat <50%. Pada tahun 2014 Target Posyandu aktif adalah 38%, jumlah posyandu purnama dan mandiri (posyandu aktif) 483 posyandu dari posyandu tahun 2014 adalah 524 maka cakupan sebesar 92,18% sehingga capaian kinerja tahun 2014 adalah 242,58%. Dengan aktifnya posyandu diharapkan dapat menekan tingginya angka kematian ibu, bayi dan balita di Kabupaten Labuhanbatu.
4.
Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas adalah air minum berkualitas yang memenuhi syarat kesehatan yang digunakan dalam keluarga pada kurun waktu tertentu. Target kinerja tahun 2014 adalah 65%, jumlah penduduk yang memiliki akses air minum berkualitas sebanyak 315.237 keluarga dibandingkan dengan sasaran 436.533 penduduk maka cakupan sebesar 72,21% sehingga capaian kinerja tahun 2014 adalah sebesar 111,09%. Angka capaian jika dibandingkan dengan target 2014 sudah melebihi target.
5.
Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat di Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2014 mencapai 81,84% atau sebanyak 357.255 orang dari jumlah penduduk yang diperiksa 436.533 penduduk. Jika dibandingkan dengan Tahun 2013 (77,52%) telah terjadi peningkatan persentase. Angka capaian jika dibandingkan dengan target 2014 sebesar 68% sudah mencapai Target.
6.
Persentase Tempat – tempat Umum Sehat Persentase tempat – tempat umum yang sehat adalah tempat umum yang memenuhi syarat – syarat kesehatan yaitu yang memiliki sarana air bersih, temopat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, fentilasi yang baik, luas lantai yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan ruang yang sehat. Menurut data 2 tahun terakhir terjadi peningkatan dimana tahun 2013 TTU Sehat adalah 62,02 % persentase ini meningkat di tahun 2014 menjadi 75,49 % dari 563 tempat – tempat umum yang ada.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 48
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
7.
Persentase keluarga sadar gizi Persentase keluarga sadar gizi adalah kelurga sadar gizi dengan kriteria bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif, ibu hamil mendapat tablet Fe, balita ditimbang berat badannya, bayi usia 6-59 bulan mendapat vit.A. Target keluarga sadar gizi Tahun 2014 adalah 78%, cakupan sebesar 72,06% sehingga capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 92,38%.
Tingkat capaian indikator kinerja sasaran per tahun terhadap target kinerja tahun kelima RPJMD tahun 2011 - 2015 sebagai berikut : No
Indikator Kinerja
1 2 3
Persentase RT yang ber PHBS Persentase desa siaga aktif Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri (Posyandu aktif) Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas Persentase penduduk yang memiliki jamban sehat (Sanitasi Layak) Persentase tempat-tempat umum sehat Persentase Keluarga Sadar Gizi
4 5
6 7
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Tahun Tahun Tahun Tahun 2011 2012 2013 2014 38.74 38.75 56.61 54.78 78.57 80.61 100 80.61
Target 2015 70 80
17.03
21.72
60.11
92.18
40
69.72
70.68
67.65
72.21
67
76.86
78.64
77.52
81.84
75
-
-
-
75.49
70
56,38
72,47
64,58
72,06
82
Sasaran tersebut dicapai melalui program sebagai berikut : 1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 2. Program Pengembangan Lingkungan Sehat 3. Program Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Capaian Indikator Kinerja output rata-rata sebesar 98,21% dari target yang ditentukan, dengan realisasi dana sebesar Rp. 1.139.984.650,- dari anggaran sebesar Rp.1.348.765.650,- atau sekitar 84,52%. Faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah: 1. Tingkat pengetahuan masyarakat dalam pentingnya ber PHBS dalam setiap segi kehidupan. 2. Kerjasama yang baik antar lintas program dan lintas sektor seperti PMD/K, PKK, BP2KB, DIKNAS serta sektor terkait lainnya. 3. Keaktifan peran kader kesehatan memotivasi masyarakat dalam penggerakan partisipasi masyarakat ber PHBS. 4. Ketersediaan akses air bersih yang sudah ada dan pengawasan terhadap kualitas air. 5. Pelaksanaan program PAM-STBM 6. Kegiatan pemicuan oleh tenaga kesehatan yang continue kepada masyarakat untuk merubah perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 49
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
7.
Dukungan yang tinggi dari masyarakat maupun Pemerintah, baik Pemerintah Daerah, Propinsi maupun Pusat.
Hambatan / Masalah : 1. 2. 3. 4. 5.
Masih kurangnya dukungan dari lintas sektor dalam pembinaan Posyandu. Belum optimalnya kerjasama lintas sektor/program dalam menjalankan tatanan PHBS di lingkungan dan rumah tangga. Pembinaan Posyandu Aktif belum terintegrasi secara berjenjang. Ketidaktersediaan sumber air bersih karena letak geografis yang tidak mendukung seperti di daerah pantai. Masih rendahnya tingkat perekonomian sebahagian masyarakat sehingga mereka tidak dapat menyediakan akses air minum yang bersih dan jamban yang sehat di rumah tangga.
Strategi pemecahan masalah : 1.
2.
3.
Peningkatan kegiatan pemicuan secara rutin dan berkelanjutan oleh tenaga kesehatan sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berPHBS. Pertemuan rutin di tingkat desa antara pemegang program, kader posyandu, aparatur desa/kelurahan, lembaga kemasyarakatan serta pihak terkait lainnya untuk peningkatan koordinasi & kerjasama yang baik diantara lintas program/ sektoral. Pembangunan sarana akses air minum berkualitas dan pembangunan jamban komunal khususnya untuk daerah pantai.
f. Evaluasi Pencapaian dan Analisis Sasaran 3.1.1 2.1.1.
Meningkatnya kualitas kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
Meningkatnya kualitas kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan dicapai dengan arah kebijakan Peningkatan, pengembangan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan antara lain : Peningkatan Disiplin Aparatur, Peningkatan sarana dan prasarana aparatur, Meningkatkan kualitas perencanaan dan evaluasi program/kegiatan bidang kesehatan, Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi, Meningkatkan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan manajemen Dinas Kesehatan. Sasaran 3.1 merupakan sasaran pendukung untuk mencapai tiga sasaran strategis yang berdapat tidak langsung terhadap pencapaian Visi pembangunan Kesehatan dan tidak termasuk kinerja yang diperjanjikan di TAPKIN 2014. Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Kualitas Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan dengan 4 (empat) indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 97.18 % dengan kategori Sangat Berhasil. DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 50
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatnya kualitas kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan : No
Indikator Kinerja
Tersusunnya dokumen perencanaan 2 Tersusunnya dokumen Laporan Keuangan 3 Tersusunnya dokumen laporan akuntabilitas kinerja 4 Persentase sarana kesehatan yang memiliki sertifikat Rata-rata capaian kinerja 1
Realisasi Realisasi Tahun Tahun 2011 2012
Realisasi Tahun 2013
Tahun 2014 Target Realisasi
% Capaian
5
4
5
4
4
100.00
1
1
1
1
1
100.00
1
1
1
1
1
100.00
0
5
18,33
20
17.74
88.70 97,18
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut diukur dengan 4 (empat komponen tersusunnya dokumen perencanaan, tersusunnya dokumen Laporan Keuangan, tersusunnya dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja, dan persentase sarana kesehatan yang memiliki sertifikat (%). Adapun pencapaian indicator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : 1.
Tersusunnya dokumen perencanaan Dokumen perencanaan dimaksud diukur dari ketersediaan Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Penetapan Kinerja (TAPKIN). Kelima dokumen perencanaan tersebut telah tersedia, sehingga realisasi kinerja 100%. Dengan ketersediaan semua dokumen perencanaan diharapkan perencanaan berbasis kinerja dapat terwujud dan terukur.
2.
Tersusunnya dokumen Laporan Keuangan Dokumen Laporan Keuangan merupakan dokumen laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan SKPD yang berisi tentang, Neraca, LRA, dan data – data Asset selama tahun bersangkutan. Dari tahun 2011-2014 dokumen laporan keuangan telah disusun setiap tahunnya, sehingga realisasi kinerja 100%.
3.
Tersusunnya dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja dukur dari ketersediaan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Dari tahun 2011-2014 dokumen laporan LAKIP telah disusun setiap tahunnya, sehingga realisasi kinerja 100%.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 51
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
4.
Persentase Sarana kesehatan yang memiliki sertifikat Persentase sarana kesehatan yang memiliki sertifikat, merupakan upaya yang telah dilakukan SKPD Dinas Kesehatan dalam rangka pengelolaan manajemen asset yang lebih baik, yang diukur dari banyak sarana kesehatan yang memiliki sertifikat dibanding dengan jumlah sarana kesehatan yang ada. Sarana kesehatan dimaksud dilihat dari 2 komponen yaitu sarana kesehatan puskesmas sebanyak 15 unit dan pustu sebanyak 47 unit total sarana kesehatan 62 unit. Dari tahun 2012-2014 Target sertifikat sarana kesehatan yang proses sertifikasi telah rampung baru 11 dari 62 unit sarana kesehatan yang ada, sehingga realisasi kinerja 17,74% dibandingkan dengan target tahun 2014 sebesar 20%, maka persentase capaian kinerja 88,70%.
Tingkat capaian indikator kinerja sasaran per tahun terhadap target kinerja tahun kelima RPJMD tahun 2011 - 2015 sebagai berikut : No
Indikator Kinerja
1
Tersusunnya dokumen perencanaan
2
Tersusunnya dokumen Laporan Keuangan Tersusunnya dokumen laporan akuntabilitas kinerja Persentase sarana kesehatan yang memiliki sertifikat
3 4
Realisasi Tahun 2011 4
Realisasi Realisasi Tahun Tahun 2012 2013 5 5
Realisasi Tahun 2014 5
Target 2015 5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
5
18,33
17,74
76
Sasaran tersebut dicapai melalui program sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Capaian indikator kinerja output rata-rata sebesar 76,79% dari target yang ditentukan, dengan realisasi dana sebesar Rp 4.793.736.042,- dari anggaran sebesar Rp 6.430.352.100,-. atau sekitar 74,55%. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah : 1. Komitmen yang tinggi dari pegawai Dinas Kesehatan untuk mewujudkan manajemen kesehatan yang efektif dan efisien. Hambatan/ masalah : 1.
Walaupun secara pencapaian kinerja sasaran sudah sangat berhasil namun masih terdapat kelemahan-kelemahan pegawai dalam meningkatkan manajemen dan kebijakan pembangunan kesehatan.
2.
Kurangnya kelengkapan persyaratan untuk pengurusan sertifikasi tanah antara lain terdapat beberapa lahan tidak bersertifikat.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 52
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
Strategi pemecahan masalah: 1.
Meningkatkan koordinasi lintas program
2.
Mengkuti bimtek pengelolaan asset daerah baik dalam provinsi ataupun luar provinsi
2.3 ANALISIS CAPAIAN KINERJA ANGGARAN Untuk mencapai sasaran strategis Tahun 2014 telah dialokasikan dana yang bersumber dana dari APBD untuk pelaksanaan 21 program wajib dan pendukung dengan jumlah Pagu sebesar Rp. 34.816.336.035 (tiga puluh empat milyar delapan ratus enam belas juta tiga ratus tiga puluh enam ribu tiga puluh lima rupiah) dengan realisasi Rp 28.073.134.761 (Dua puluh delapan milyar tujuh puluh tiga juta seratus tiga puluh empat ribu tujuh ratus enam puluh satu rupiah) atau sebesar 80.63% dan rata-rata pencapaian realisasi output adalah 85.10%. Berikut ini disajikan grafik jumlah alokasi belanja baik belanja langsung (diluar dana BKP) maupun tidak langsung tahun 2014 yang dikomparasikan dengan Alokasi dana BL & BTL Tahun 2011, 2012, dan 2013. Grafik 2.1.Jumlah Alokasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Tahun Anggaran 2011- 2014.
BTL BL
2011
2012
2013
2014
BTL
25,344,514,665
27,264,768,952
28,718,858,678
31,577,948,018
BL
12,941,070,770
26,492,319,540
30,472,854,640
34,816,336,035
Jika dilihat Alokasi Belanja 4 (empat) tahun terakhir, alokasi belanja langsung dan tidak langsung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dalam pengelolaan keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu mengelola pendapatan asli daerah sebesar Rp. 14.085.542.235,- yang bersumber dari pemakaian Retribusi Pelayanan Kesehatan yang terdiri atas Ambulance, Surat Keterangan (Visum, keterangan sehat, sakit dan kematian) dan Higiene Sanitasi serta Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta dan lain-lain PAD yang sah terdiri dari Penerimaan dana kapitasi JKN dan Penerimaan Dana Non Kapitasi JKN, dengan realisasi sebesar Rp. 8.627.145.149,- maka pencapaian pendapatan daerah mencapai 61,25%.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 53
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
Selanjutnya disajikan juga alokasi dan realisasi anggaran per program dan kegiatan Tahun 2014 sebagai berikut ; Tabel 2.2. Alokasi dan realisasi program dan kegiatan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten LabuhanbatuTahun Anggaran 2014 ANGGARAN
NO.
PROGRAM/ KEGIATAN
1
REALISASI (Rp)
%
3 1,846,551,400
4 1,472,159,234
5 79.72
4,344,134,000
3,160,872,205
72.76
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR
253,174,000
251,911,500
99.50
210,376,000
131,575,903
62.54
06
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN
29,290,700
29,128,700
99.45
6.
15
4,781,254,100
4,152,658,548
86.85
7.
16
11,783,672,785
8,346,624,979
70.83
8.
17
PROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN
16,480,000
890,000
5.40
9.
18
PROGRAM PENGEMBANGAN OBAT ASLI INDONESIA
11,960,000
535,000
4.47
10
19
PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
934.051.000
907.137.000
97.12
11
20
PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
787,618,950
777,448,750
98.71
12
21
PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT
359,198,400
307,959,600
85.74
13
22
860,245,600
798,861,100
92.86
14
23
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR PROGRAM STANDARISASI PELAYANAN KESEHATAN
354,203,600
255,774,000
72.21
15
24
PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN PENDUDUK MISKIN
499,024,300
475,181,800
95.22
16
25
PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN DAN PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS/PUSKESMAS PEMBANTU DAN JARINGANNYA
6,919,508,000
6,280,300,892
90.76
17
28
PROGRAM KEMITRAAN PENINGKATAN STANDARISASI PELAYANAN KESEHATAN
187,000,000
171,000,000
91.44
18
29
PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN ANAK BALITA
167,255,100
157,120,100
93.94
19
30
PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
130,253,200
128,324,000
98.52
1.
01
2.
02
3.
03
4.
05
5.
2 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
TARGET (Rp)
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 54
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015 20
31
PROGRAM PENGAWASAN DAN PENGAMANAN KESEHATAN MAKANAN
30,604,700
30,604,700
100.00
21
32
PROGRAM PENINGKATAN KESELAMATAN IBU MELAHIRKAN DAN ANAK
310,480,200
237,066,750
76.35
JUMLAH ANGGARAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
34,816,336,035
28,073,134,761
80.63
Page 55
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
BAB III RENCANA KERJA SKPD DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2015
3.1 VISI DAN MISI DINAS KESEHATAN 3.1.1 VISI Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu adalah : “ Mewujudkan Masyarakat Labuhanbatu Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan Menuju Labuhanbatu Sejahtera 2020” Kabupaten Labuhanbatu sehat mengandung arti proses pembangunan kesehatan dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan dan pada akhirnya pada tahun 2015 diharapkan terwujud sebuah kabupaten yang masyarakatnya memiliki derajat kesehatan yang optimal yang memungkinkan setiap individu hidup sehat dan produktif secara sosial dan ekonomis dengan menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat kesakitan, menurunnya kasus kekurangan gizi pada usia bayi, balita, usia produktif dan kelompok usia rentan lainnya, penduduk hidup dalam lingkungan yang sehat, mempraktekkan prilaku hidup bersih dan sehat, mampu menyediakan, memilih, dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata. Melalui upaya peningkatan kualitas lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya yang berwawasan kesehatan yang terintegrasi dalam rencana pembangunan melalui pemberdayaan potensi masyarakat guna memaksimalkan potensi dan fungsi kehidupan masyarakat berkelanjutan. Dengan adanya rumusan visi tersebut, maka kondisi yang diinginkan pada masa depan adalah : Kondisi (1) masyarakat yang mempunyai kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu. Pelayanan kesehatan yang tersedia adalah pelayanan kesehatan yang berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan yang tersebar secara merata diseluruh wilayah Labuhanbatu, Kondisi (2) perilaku masyarakat yang proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya gangguan kesehatan, melindungi diri dari ancaman gangguan kesehatan serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat, dan Kondisi (3) lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat, yaitu lingkungan yang bebas dari pencemaran (polusi), tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan, serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya masyarakat dan bangsa.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 56
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
3.1.2 MISI Untuk mencapai masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan ditempuh melalui misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau dan berkeadilan termasuk pengobatan gratis bagi masyarakat Labuhanbatu dan keluarga kurang mampu. 2. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat dan keluarga untuk mendorong tumbuhnya paradigma hidup sehat. 3. Meningkatkan kualitas manajemen kesehatan yang baik menuju terciptanya Good Governance 3.2
SASARAN DAN TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN Agar pembangunan kesehatan dapat diselenggarakan dengan berhasilguna dan berdaya guna maka sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu 2011- 2015 Dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut : No. 1.
Misi
Tujuan
Meningkatkan 1.1 Meningkatnya derajat akses dan kesehatan masyarakat kualitas melalui peningkatan pelayanan akses dan pelayanan kesehatan yang kesehatan yang paripurna, berkualitas di merata, bermutu, Puskesmas dan terjangkau dan jaringannya,Rumah berkeadilan Sakit serta peningkatan termasuk gizi masyarakat. pengobatan gratis bagi masyarakat Labuhanbatu dan keluarga kurang mampu. 1.2 Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat labuhanbatu yang kurang mampu.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Sasaran 1.1.1 Meningkatnya kualitas Kesehatan, kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan 1.1.2 Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan 1.1.3 Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan 1.2.1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin.
Page 57
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
2
Menggerakkan dan memberdayakan keluarga dan masyarakat untuk mendorong paradigma hidup sehat.
2.1 Meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk mendorong tumbuhnya paradigma hidup sehat.
2.1.1
Meningkatnya paradigma hidup sehat masyarakat
3
Meningkatkan kualitas manajemen kesehatan yang baik menuju terciptanya good governance
3.1 Meningkatkan kualitas kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
3.1.1
Meningkatnya kualitas kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
Secara lebih jelas dari sasaran tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut : Tujuan 1.1 : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan akses dan pelayanan kesehatan yang berkualitas di Puskesmas dan jaringannya,Rumah Sakit serta peningkatan gizi masyarakat Sasaran 1.1.1 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan, dengan sasaran pokok : 1. Terpenuhinya kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan 2. Meningkatnya pengawasan obat dan makanan yang beredar dimasyarakat 3. Meningkatnya standar pelayanan kesehatan 4. Optimalisasi mutu pelayanan kesehatan dan informasi kesehatan kepada masyarakat Sasaran 1.1.2 : Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, dengan sasaran pokok: 1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Jaringannya. Sasaran 1.1.3 : Meningkatnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan, dengan sasaran pokok : 1. Meningkatnya pendidikan dan keterampilan/kemampuaan tenaga kesehatan 2. Ratio tenaga dokter per 100.000 penduduk dari 19 menjadi 40 3. Ratio tenaga bidan per 100.000 penduduk dari 105 menjadi 105,27 4. Ratio tenaga perawat per 100.000 penduduk 138 5.
Ratio tenaga gizi per 100.000 penduduk dari 7 menjadi 22
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 58
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
6. 7. 8. Tujuan 1.2 : Sasaran 1.2.1 :
1. 2. 3.
Tujuan 2.1 : Sasaran 2.1.1 : 1. 2. 3. 4. 5. Tujuan 3.1 : Sasaran 3.1.1 : 1. 2. 3. 4.
Ratio tenaga sanitarian per 100.000 penduduk dari 3 menjadi 40 Ratio tenaga apoteker per 100.000 penduduk dari 1 menjadi 10 Ratio tenaga kesmas per 100.000 penduduk dari 7 menjadi 40 Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat Labuhanbatu yang kurang mampu Meningkatnya fasilitasi kemudahan dan standarisasi operasi pelayanan keluarga msikin dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, dengan sasaran pokok : Meningkatnya masyarakat miskin penderita katarak, bibir sumbing yang mendapat pelayanan kesehatan Meningkatnya anak dari keluarga miskin (gakin) yang mendapat pelayanan sunnat massal Fasilitasi pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) bagi penduduk miskin Meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk mendorong tumbuhnya paradigm hidup sehat Meningkatnya paradigma hidup sehat, dengan sasaran pokok : Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengetahui dan melakukan pola hidup sehat Meningkatnya pencapaian keluarga sadar gizi Meningkatnya kualitas lingkungan pemukiman masyarakat Meningkatnya masyarakat yang menggunakan obat asli Indonesia Meningkatnya usia harapan hidup Meningkatkan kualitas kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan Meningkatnya kualitas kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan, dengan sasaran pokok/indikator : Tersedianya dokomen perencanaan Dinas Kesehatan Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi Meningkatnya kualitas evaluasi perencanaan bidang kesehatan Meningkatnya koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan manajemen Dinas Kesehatan
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 59
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
3.3 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 3.3.1 STRATEGI Sebagai suatu cara untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan Dinas Kesehatan periode 2011-2015, ditetapkan Strategi. Strategi berdasarkan sasaran pembangunan dikemukakan dibawah ini :
Sasaran 1.1.1: Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan Strategi 1.1.1.1: Peningkatan mutu pelayanan kesehatan, dengan Arah kebijakan : 1. Meningkatkan standarisasi pelayanan kesehatan 2. Mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan informasi kesehatan 3. Meningkatnya pengawasan obat dan makanan Sasaran 1.1.2:
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan Strategi 1.1.2.1: Pembangunan, pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana kesehatan, dengan arah kebijakan : 1. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana kesehatan Sasaran 1.1.3 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan Strategi 1.1.3.1 : Penyediaan, Peningkatan kapasitas sumber daya tenaga kesehatan serta pendistribusian yang lebih merata dan sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan, dengan Arah kebijakan : 1. Peningkatan kapasitas sumberdaya Tenaga Kesehatan
Sasaran 1.2.1 : Meningkatnya fasilitasi kemudahan dan standarisasi operasi pelayanan keluarga msikin dalam mendapatkan pelayanan kesehatan Strategi 1.2.1.1 :
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin, dengan Arah kebijakan : 1. Peningkatan akses keluarga miskin terhadap pelayanan kesehatan
Sasaran 2.1.1 : Meningkatnya paradigma hidup sehat masyarakat Strategi 1.2.1.1 : Peningkatan kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat,, dengan Arah kebijakan : 1. Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat serta Peningkatan Pengembangan Lingkungan Sehat Sasaran 3.1.1 : Meningkatnya kualitas kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan, dengan arah kebijakan Peningkatan, pengembangan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan antara lain : DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 60
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
1. 2. 3. 4. 5.
Peningkatan Disiplin Aparatur Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Meningkatkan kualitas perencanaan dan evaluasi program/kegiatan bidang kesehatan Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi Meningkatkan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan manajemen Dinas Kesehatan
Fokus prioritas rencana kerja Pembangunan Kesehatan pada Tahun 2015 adalah : 1. 2.
3. 4. 5. 6. 7.
8.
Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi diwujudkan melalui program Peningkatan Keselamatan Ibu melahirkan dan anak Penurunan angka kesakitan Malaria, DBD dan prevalensi HIV (penduduk umur 15-24 tahun yang mendapat penyuluhan komprehensif HIV/AIDS) melalui program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular Penyediaan obat dan vaksin sesuai kebutuhan melalui program Obat dan Perbekalan Keseahatan Pengawasan obat ke apotik dan toko obat melalui program pengawasan obat dan makanan Peningkatan kualitas manajemen puskesmas melalui program standarisasi pelayanan kesehatan Peningkatan persentase rumah tangga ber PHBS melalui program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kesehatan melalui program Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya. Peningkatan akses penduduk terhadap air minum dan sanitasi berkualitas melalui penyediaan sarana air minum (PAM STB), surveilans kualitas air minum dan CLTS ke desa/kelurahan melalui Program pengambangan lingkungan sehat.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 61
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
BAB IV PERJANJIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015
Indikator Kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untuk menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program/kegiatan. Perjanjian indikator kinerja SKPD bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi SKPD Dinas Kesehatan. Perumusan indikator kinerja SKPD Labuhanbatu Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1. Rencana Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2015 Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
1 Meningkatnya Kualitas kesehatan, kualitas dan Kuantitas Pelayanan Kesehatan
2 1
Target
Program/Kegiatan
Anggaran (Rp.)
3
4
5
Usia Harapan Hidup 72 tahun
2
Cakupan pelayanan kesehatan lansia
3
Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup
4
Jumlah Kematian Ibu Maternal Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
5 6
65%
10/1000 KH
80%
Cakupan pelayanan nifas
90%
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 Cakupan peserta KB Aktif
95%
10
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
80%
11
Cakupan kunjungan bayi
90%
12
Cakupan pelayanan kes. anak balita
90%
13
Persentase Puskersmas yang melaksanakan surveilans gizi Prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi buruk) pada anak balita Cakupan balita ditimbang
100%
15
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
435.012.200
-
435.012.200
94.139.100
90%
8
14
94.139.100
15 kss
7
9
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia - Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
70% Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita - Penyuluhan Kesehatan Anak Balita - Rekruitmen Tenaga Pelayanan Kesehatan Anak Balita Program Perbaikan Gizi Masyarakat <15% 90%
-
Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Gizi Kurang Pemberian Tambahan
94.848.700 19.996.500 74.852.200
840.230.500 41.100.000 732.091.000
Page 62
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015 berat badannya
makanan dan Vitamin
16
Cakupan Balita Gizi buruk yang mendapat perawatan
100%
17
Cakupan Anak Gakin mendapat MP-ASI
100%
18
19
20
21 22
23
24
25
26
27
28
Angka kesakitan malaria (Annual Paracite IndexAPI) per 1000 penduduk Angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk Persentase kesembuhan TB Paru BTA+ Cakupan desa/kelurahan UCI (Universal Child Imunization) Cakupan desa kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam 100% Cakupan Non AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
<1 per 1000 pddk <51 per 100.000 pddk 95%
100% 100%
≥2
Persentase Puskesmas yang melaksanakan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan haji sesuai standar Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD setingkat
100%
Cakupan Pelayanan dan Penanggulangan masalah kesehatan Persentase Penduduk yang memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan
100%
Ketersediaan obat dan vaksin
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
95%
100%
95%
-
Penanggulangan Kurang energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A dan Kekurangan Zat gizi Mikro Lainnya
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Penyemprotan/fogging Sarang Nyamuk Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Pelayanan vaksinasi Bagi Balita dan Anak Sekolah Peningkatan Surveilans Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah Peningkatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
67.039.500
972.416.200
256.174.100
30.843.000
85.005.200
299.390.500 115.834.000
140.169.400
Program Upaya Kesehatan Masyarakat Peningkatan Kesehatan Masyarakat
15.717.204.270
Peningkatan Pelayanan Penanggulangan Masalah Kesehatan
120.000.000
Pelayanan Kesehatan Gratis Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
213.150.000
1.744.901.000 13.639.153.270 4.365.547.000
Page 63
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015 -
29
100%
30
Tersedianya buku profil kesehatan kabupaten
1 dok
31
Persentase toko obat dan apotik yang mengedarkan obat yang aman dan sesuai standar Jumlah Puskesmas yang dibina manajemen Puskesmas sesuai standar
90%
32
Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Prasarana dan Sarana Pelayanan Kesehatan
Persentase toko obat dan apotik yang diawasi
33
Jumlah Puskesmas dengan manajemen sesuai standar
1
Persentase fisik sarana kesehatan kondisi baik dan layak
2
Persentase desa/kelurahan yang memiliki poskesdes Persentase Puskesmas perawatan mampu PONED
3
Program Pengawasan Obat dan Makanan - Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Lainnya Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan - Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan
15 Pusk
-
7 Pusk
-
80%
Pembangunan dan Pemutakhiran Data Dasar standar Pelayanan Kesehatan Akreditasi Sarana Pelayanan Kesehatan dan Perizinan
92%
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya - Pembangunan Puskesmas
80%
-
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
4.365.547.000
18.124.500 18.124.500
548.033.900 72.000.000
102.450.000
373.583.900
6.984.750.800
475.560.800
Pembangunan Puskesmas Pembantu Pengadaan Puskesmas Keliiling
193.974.000
Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas Pembantu Pembangunan Poskesdes Survei, Perencanaan dan Supervisi Pengadaan Sarana dan Prasarana Institusi Pendidikan kesehatan Rehabilitasi Sedang/Berat Poskesdes
2.808.131.700
721.660.800
1.088.083.450 457.071.500 321.843.000 40.000.000 878.425.550
Page 64
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015 Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Tenaga Kesehatan
1
Persentase tenaga kesehatan terlatih (Bidan terlatih)
2
Ratio tenaga dokter per 100.000 penduduk
3
Ratio tenaga bidan per 100.000 penduduk Ratio tenaga perawat per 100.000 penduduk Ratio tenaga gizi per 100.000 penduduk Ratio tenaga sanitarian per 100.000 penduduk Ratio tenaga apoteker per 100.000 penduduk Ratio tenaga Kesmas per 100.000 penduduk
105,27
Jumlah Mata penderita katarak masyarakat miskin mendapat pelayanan operasi katarak
150 ma ta
4 5 6 7 8
Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Pelayanan Kesehatan Bagi Keluarga Miskin
1
40
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan -
Kemitraan Peningkatan Kualitas Dokter dan Paramedis
3
Anak gakin mendapat pelayanan Sunnat massal Anak gakin mendapat pelayanan Bibir Sumbing
4
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
1
Persentase Rumah tangga yang ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
40 10 40
2500 anak 20 anak
100%
70%
Persentase desa siaga aktif
80%
3
Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri (Posyandu Aktif)
40%
2
Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
184.000.000
22
2
1
184.000.000-
138
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk miskin -
2
Meningkatnya Paradigma Hidup Sehat Masyarakat
70%
67%
Pelayanan Operasi Katarak - Pelayanan Sunnatan Massal - Pelayanan Operasi Bibir Sumbing Program Upaya Kesehatan Masyarakat - Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Puskesmas dan Jaringannya (terintegrasi dengan Program JKN) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat - Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat - Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Bersih dan Sehat - Peringatan Hari Kesehatan Nasional - Pengembangan Usaha Kesehatan Bersumberdaya Manusia Program Pengembangan Lingkungan Sehat -
75%
Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
1.151.000.000
285.566.000 770.434.000 95.000.000 -
2.103.935.300
307.308.800 230.633.000 119.976.000 1.446.017.500
425.639.550 25.981.100
Page 65
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015 -
1
Persentase tempat pengolahan makanan sehat
2
Persentase tempat-tempat umum sehat
1
1
Jumlah kader tanaman obat tradisional yang memahami tentang standarisasi tanaman obat tradisional Persentase keluarga sadar gizi :
75%
-
Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat Program Pengawasan Pengendalian Kesehatan Makanan Pengawasan dan Pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil produksi rumah tangga
330.075.900 69.582.550 82.627.250
82.627.250
70% Program Pengembangan Standarisasi Tanaman Obat dan Bahan Alam Indonesia
10.000.000
30 orang
Pengembangan Obat Asli Indonesia
10.000.000
82%
Program Perbaikan gizi masyarakat - Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pencapaian Keluraga Sadar Gizi
32.795.000 32.795.000
Pada tahun anggaran 2015 jumlah indikator kinerja yang ditetapkan sebagai indikator kinerja SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu adalah 57 indikator. Keberhasilan pencapaian indikator kinerja ini tentu tidak terlepas dari dukungan pemerintah Kabupaten dan lintas sektor terkait.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 66
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
BAB V PENUTUP
Dengan Perjanjian Kinerja ini diharapkan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu dapat menetapkan target kinerja berdasarkan Dokumen Pelaksanan Anggaran Tahun 2015. Sebagai unsur staf target kinerja diupayakan serealistis mungkin dengan mempertimbangkan sasaran dan indikator kinerja, sehingga visi dan misi dapat dicapai. Selanjutnya sebagai salah satu indikator bagi pimpinan dalam menilai kinerja, kami berharap agar indikator pendukung seperti Standar Biaya Umum dapat ditetapkan lebih akuntabel. Demikian Perjanjian Kinerja ini diperbuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 67
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 68
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 69
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 70
PERJANJIAN KINERJA T.A. 2015
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LABUHANBATU
Page 71