Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB
DAFTAR ISI DAFTAR ISI ........................................................................................... i DAFTAR SINGKATAN ............................................................................ ii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Organisasi ......................................................................................... 1
BAB 2 ASPEK OPERASI DAN PEMELIHARAAN 2.1. Pengelolaan ...................................................................................... 7 2.2. Penyuluhan ....................................................................................... 8 2.3. Pedoman ............................................................................................ 8 2.4 Pendanaan ........................................................................................ 10 2.5 Dukungan Pemerintah Kabupaten/Kota .......................................... 11
BAB 3 TATA CARA PENGOPERASIAN 3.1. Pengoperasian dan Pemeliharaan IPAL Komunal Dengan Sistem Perpipaan ........................................................................................... 13 3.2 Pengoperasian dan Pemeliharaan kombinasi MCK Dengan Perpipaan 23
BAB 4 PENUTUP ................................................................................. 29 i
DAFTAR ISI
i
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB
DAFTAR SINGKATAN SANIMAS
Sanitasi Berbasis Masyarakat
IDB
Islamic Development Bank
O&P
Operasi dan Pemeliharaan
BLM
Bantuan Langsung Masyarakat
BKM
Badan Keswadayaan Masyarakat
LKM
Lembaga Keswadayaan Masyarakat
KPP
Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara
TFL
Tenaga Fasilitator Lapangan
KM
Kader Masyarakat
ii
DAFTAR SINGKATAN
iii
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB
BAB 1 PENDAHULUAN Untuk kesinambungan prasarana dan sarana sanitasi perlu dibentuk organisasi operasi dan pemeliharaan (O dan P). Kegiatan O dan P ini bertujuan untuk keberlanjutan pelayanan dan pelestarian asset yang telah dibangun oleh masyarakat. Dalam program SANIMAS prasaraa dan sarana yang dibangun adalah IPAL Komunal dengan sistem perpipaan dan kombinasi MCK dengan perpipaan. Dalam kegiatan SANIMAS keterlibatan kelompok masyarakat khususnya pengguna kaum perempuan lebih diutamakan. Oleh sebab itu keterlibatan kaum perempuan dalam O dan P sangat penting karena kaum perempuan adalah pengguna sehari-hari sarana sanitasi tersebut.
1.1.
Organisasi Agar
pelaksanaan
operasional dan
pemeliharaan
dapat
berjalan lancar, maka diperlukan organisasi untuk mengelola sarana sanitasi setelah masa pelaksanaan konstruksi. Organisasi ini harus beranggotakan masyarakat pengguna prasarana dan sarana sanitasi yang dibangun. Untuk itu perlu dibentuk organisasi kelompok pemanfaat dan pemelihara (KPP) yang nantinya akan melakukan operasi dan pemeliharaan. Kegiatan operasi dan pemeliharaan ini bertujuan PENDAHULUAN
1
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB untuk keberlanjutan pelayanan dan pelestarian asset yang telah dibangun oleh masyarakat. KPP adalah organisasi warga masyarakat yang berkepentingan selaku pengguna/pemanfaat prasarana dan sarana sanitasi yang dibangun oleh masyarakat. Dalam kegiatan operasional dan pemeliharaan keterlibatan perempuan sangat penting, karena perempuan adalah pengguna utama sehari-hari, oleh sebab itu minimal 30% perempuan dalam kepengurusan KPP. KPP acuan
perlu
menyusun
tata
cara,
yang
akan
menjadi
dalam melakukan kegiatannya. Selain tata cara untuk
operasional kegiatan, juga diperlukan peraturan untuk organisasi KPP itu sendiri, dimana didalamnya diatur hak dan kewajiban anggota serta pengurusnya,
lama
periode
kepengurusan
serta
mekanisme
pemilihannya, musyawarah berkala untuk pertanggung-jawaban pengurus, dan sebagainya. Tata cara ini disusun oleh pengurus KPP bersama warga pemanfaat, dimusyawarahkan
bersama
dalam
forum
musyawarah/rembug warga, dan setelah dicapai mufakat disahkan oleh lurah. Setiap kelurahan dapat mengembangkan tata cara kerjanya sendiri, sesuai dengan kondisi dan budaya yang dianut di daerahnya masing-masing.
2
PENDAHULUAN
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB Dalam upaya mencapai keberhasilan pengelolaan perlu didukung organisasi pengelolan yang handal, dimana organisasi tersebut harus: 1.
Mampu
mengorganisasikan
anggotanya
untuk
mendukung
dan
mencarikan
program kerja yang telah dibuat; 2.
Dapat
menjamin
kepentingan
pengguna
alternatif pemecahan permasalahan yang dihadapi; 3.
Mampu melakukan hubungan kerja dengan lembaga lain;
4.
Mampu menerapkan sanksi bagi pelanggar peraturan; Selain
itu
dalam
upaya
melestarikan
prasarna/sarana
terbangun perlu adanya kemampuan teknis, seperti: 1.
Kemampuan menyusun rencana operasional dan pemeliharaan, misalnya untuk irigasi perdesaan dengan menyusun rencana tata tanam dan rencana pembagian air irigasi;
2.
Kemampuan untuk mempelajari prinsip dasar cara infrastruktur terbangun, kerusakan
3.
serta
dan
melakukan
kerja
inventarisasi
usulan perbaikannya;
Kemampuan untuk menyusun rencana kegiatan operasi dan pemeliharaan serta pelaksanaannya. Teknologi yang digunakan untuk prasarana dan sarana sanitasi
bagi beberapa daerah masih terhitung baru, oleh sebab itu masyarakat khususnya pengurus KPP perlu mendapat pelatihan tentang cara pengoperasian dan pemeliharaan sarana sanitasi agar tetap berfungsi dengan baik melalui sistem dan mekanisme operasi dan pemeliharaan yang baik. PENDAHULUAN
3
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB KPP dibentuk dalam rembug warga RT/RW III dan ditetapkan oleh kepala lurah dalam surat keputusan kepala lurah. Secara umum tugas pokok KPP adalah sebagai berikut : 1.
Menyusun
rencana
kerja,
mekanisme
operasional
dan
pemeliharaan sarana sanitasi (IPAL Komunal dengan sistem perpipaan). 2.
Mengumpulkan operasional
dan
mengelola
dana
untuk
biaya
dan pemeliharaan yang diperoleh dari iuran anggota
dan pihak-pihak lain. 3.
Mengoperasikan
dan
memelihara
sarana
sanitasi
(IPAL
Komunal dengan sistem perpipaan. 4.
Meningkatkan mutu pelayanan dan jumlah pengguna/pemanfaat.
5.
Melakukan kampanye kesehatan. KPP harus memiliki aturan-aturan organisasi yang diputuskan
bersama- sama secara musyawarah antar pengurus dan anggota KPP, agar semua pihak dapat mengetahui dan mematuhinya. KPP harus mempunyai aturan sesuai dengan kondisi setempat, yang mengatur siapa penerima manfaat, besarnya iuran yang harus dibayar, waktu pembayaran iuran, serta siapa petugas yang melakukan pemeriksaan dan perbaikan kalau terjadi kerusakan dan menentukan besarnya biaya operasi rutin, seperti honor petugas, biaya listrik, dll. Setiap pengguna wajib untuk memelihara prasarana dan sarana sanitasi yang ada. Jika terjadi pelanggaran dapat ditindak.
4
PENDAHULUAN
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB
CONTOH BAGAN ORGANISASI KPP
PEMBINA DAN PELINDUNG
KETUA
BENDAHARA / SEKRETARIS
SEKSI USAHA DANA
SEKSI O & P
SEKSI KESEHATAN
PENDAHULUAN
5
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB Tugas pokok masing-masing seksi, sebagai berikut : 1) Seksi Usaha Dana : Merencanakan tentang besarnya iuran anggota Mengumpulkan iuran anggota Mencari sumber dana di luar iuran warga pemanfaat Membukukan uang yang masuk dan yang keluar Membuat laporan keuangan secara rutin. 2) Seksi Operasi Mengoperasikan sarana sanitasi Mengontrol semua bak kontrol dan perpipaan secara rutin Meningkatkan mutu pelayanan Melakukan pengujian sampel air limbah outlet 3) Seksi Penyuluhan dan Pemeliharaan Melakukan
penyuluhan
tentang
pengoperasian
dan
pemeliharaan sarana sanitasi Mengembangkan sarana sanitasi yang sudah terbangun Melakukan pemeliharaan terhadap sarana sanitasi terbangun / melakukan perbaikan apabila ada kerusakan Melakukan penyedotan lumpur tinja secara berkala (2-3 tahun sekali) 4) Seksi Kesehatan Melakukan kampanye tentang kesehatan rumah tangga dan lingkungan.
6
PENDAHULUAN
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB
BAB 2
ASPEK OPERASI DAN PEMELIHARAAN Pelestarian prasarana dan sarana Sanitasi Perkotaan Berbasis Masyarakat sangat tergantung pada kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengoperasikan, memanfaatkan, memelihara prasarana dan sarana yang ada. Secara umum, aspek yang perlu diperhatikan dalam pelestarian adalah pengelolaan prasarana dan sarana, penyuluhan, dan pedoman pemeliharaan.
2.1.
Pengelolaan Pengelolaan
pada
dasarnya
merupakan
aspek
utama
pelestarian hasil fisik terbangun. Pengelolaan prasarana dan sarana perlu memerhatikan beberapa hal : −
Kinerja prasarana yang dikelola
−
Jumlah prasarana dan sarana yang tersedia
−
Jumlah
prasarana
dan
sarana
yang
digunakan
target/sasaran perencanaan −
Standar prosedur operasional dan pemeliharaan
−
Standar kriteria teknis prasarana dan sarana ASPEK OPERASI DAN PEMELIHARAAN
7
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB − Rencana pengembangan sarana di masa datang. Untuk
mencapai
keberhasilan
pengelolaan,
badan
pengelola harus melakukan langkah-langkah berikut : −
Melakukan pemantauan rutin untuk memngetahui kondisi prasarana dan sarana
−
Mengetahui kerusakan sedini mungkin agar dapat disusun rencana perawatan dan pemeliharaan yang baik
−
Melakukan rehabilitasi tepat waktu
−
Melakukan evaluasi kinerja pelayanan secara berkala
−
Melakukan pengelolaan sesuai standar operasional prosedur.
2.2. Penyuluhan Dari hal-hal diatas, kelompok pemanfaat dan pemelihara (KPP) diharapkan mampu menindaklanjuti operasi dan pemeliharaan secara tepat. Melalui kegiatan operasi dan pemeliharaan diharapkan dapat mencapai umur teknis prasarana dan sarana sesuai dengan target dan standar perencanaan. Dalam
pelaksanaan
diharapkan pemerintah
pelestarian
kabupaten/kota
prasarana dapat
dan
berperan
sarana, aktif
memberikan dukungan teknis kepada masyarakat agar mereka mampu mengoperasikan dan memanfaatkan prasarana dan sarana yang ada.
2.3. Pedoman KPP perlu menyusun pedoman, yang akan menjadi acuan dalam melakukan kegiatannya. Selain pedoman untuk operasional kegiatan, 8
ASPEK OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB juga diperlukan aturan untuk organisasi KPP itu sendiri (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga), yang di dalamnya mengatur hakhak dan kewajiban anggota serta pengurusnya. Kriteria menjadi anggota dan pengurus KPP, lama periode kepengurusan dan mekanisme
pemilihannya,
musyawarah
berkala
untuk
pertanggungjawaban pengurus, dan sebagainya. Pedoman ini disusun oleh pengurus KPP bersama anggota KPP, dimusyawarahkan bersama dan setelah dicapai mufakat disahkan oleh kepala lurah. Setiap kampung/lingkungan dapat mengembangkan pedoman kerjanya sendiri sesuai dengan kondisi, kemampuan dan budaya yang ada di daerahnya masing-masing. Dalam upaya mencapai keberhasilan pengelolaan perlu didukung organisasi yang handal, dimana organisasi tersebut harus : −
Mampu
mengorganisasikan
anggotanya
untuk
mendukung
program kerja yang telah dibuat −
Dapat menjamin kepentingan pemanfaat dan mencarikan alternatif pemecahan permasalahan yang dihadapi
−
Mampu melakukan hubungan kerja dengan lembaga lain di luar organisasi KPP
−
Mampu menerapkan sanksi organisasi bagi anggota yang melanggar peraturan Selain itu dalam upaya melestarikan prasarana dan sarana
terbangun perlu adanya dukungan kemampuan teknis, seperti : −
Kemampuan menyusun rencana operasional dan pemeliharaan
ASPEK OPERASI DAN PEMELIHARAAN
9
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB − Kemampuan untuk mempelajari prinsip dasar cara kerja prasarana terbangun dan melakukan inventarisasi kerusakan serta usulan perbaikannya −
Kemampuan
untuk
menyusun
rencana
kegiatan
operasi
dan pemeliharaan serta pelaksanaannya.
2.4.
Pendanaan Sumber dana berasal dari warga anggota KPP, berupa iuran
yang dihitung berdasarkan kesepakatan bersama akan
kebutuhan operasional dan pemeliharaan pengembangan diperuntukkan honorarium
sarana bagi
di
operasional
pengelola
untuk
masa dan
serta
datang. Pendanaan
pemeliharaan
melakukan
rencana
ditambah
operasional
dan
pemeliharaan serta orang yang bertugas untuk melakukan perbaikan jika terjadi kerusakan. Komponen dalam
menghitung
yang
perlu
dipertimbangkan
biaya pengoperasian dan pemeliharaan
meliputi : −
Biaya penggantian komponen yang rusak
−
Biaya perbaikan sarana
−
Biaya operasional (solar, listrik, dan lain-lain)
−
Honorarium pengelola
−
Depresiasi alat/sarana Sesuai dengan tipe dan jenis prasarana dan sarana, dapat
disusun mekanisme pendanaan pengelolaannya. Pendanaan untuk prasarana dan sarana kelompok dapat dilakukan dengan mekanisme 10
ASPEK OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB penarikan pembayaran atas penggunaan/pemanfaatan prasarana dan sarana atau iuran bersama masyarakat. Sedangkan pendanaan untuk IPAL komunal dengan sistem perpipaan, dapat dilakukan melalui iuran bersama pemanfaat. Pada dasarnya yang membiayai organisasi KPP adalah warga pemanfaat prasarana berdasarkan gotong royong dan kesadaran bahwa pemeliharaan, perbaikan, dan pengembangan prasarana adalah tugas bersama. Namun hal ini tidak menutup keinginan pengurus KPP untuk mencari sumber dana di luar iuran warga pemanfaat, diantaranya adalah :
Bantuan Pemerintah Pemerintah
Daerah
dapat
memberikan
bantuan
kepada
organisasi- organisasi KPP yang bersumber dari APBD yang sudah
dituangkan dalam peraturan kampung, dimana hal ini
disesuaikan dengan kemampuan daerah masing-masing.
Bantuan dari pihak lain yang tidak mengikat. Pengurus KPP dapat mencari sumber dana dari Ormas, LSM, Orsospol, Perusahaan Swasta, atau yayasan selama bantuan ini tidak bersifat mengikat.
Usaha lain yang sesuai dengan peraturan yang ada.
2.5. Dukungan Pemerintah Kabupaten/Kota Sesuai dengan definisi pelestarian sebelumnya, pemerintah Daerah sebagai Pembina atau fasilitator kegiatan sanitasi berbasis masyarakat diharapkan dapat meneruskan bantuannya pada tahap ASPEK OPERASI DAN PEMELIHARAAN
11
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB pelestarian. Bentuk pembinaan dan bantuan yang diberikan dapat berupa bantuan teknis dan/atau bantuan pendanaan.
12
ASPEK OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB
BAB 3 TATA CARA PENGOPERASIAN 3.1. Pengoperasian dan Pemeliharaan IPAL Komunal dengan Sistem Perpipaan a. Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan Tabel 3.1 Contoh Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan Sistem IPAL Komunal dengan sistem perpipaan Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan IPAL Komunal dengan Sistem Perpipaan untuk 100 KK Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan
Rp/bulan
I. Jamban
Biaya pengoperasian dan perawatan menjadi
II. Sambungan dari Rumah
tanggung-jawab setiap
III. Pipa Utama dan IPAL
pengguna (kk)
Honor operator Inspeksi 4x/bulan di IPAL, Pipa 1.
200.000
Utama, Pipa Sekunder, @Rp. 50.000/inspeksi 2. Pengurasan lumpur tiap 2 thn Rp. 600.000 3.
25.000
Lain-lain: Perbaikan pipa, bak kontrol, IPAL.
50.000
Asumsi : perbaikan pipa 40m setiap 2 tahun
Pemeriksaan sampel efluent / 6 bulan, 4. @Rp 300.000 Total Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan/Bulan
50.000 325.000
TATA CARA PENGOPERASIAN
13
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB Total Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan/Tahun Rp. 325.000 X 12 bulan
3.900.000
Untuk IPAL FRP operasi dan pemeliharaan disesuaikan dengan petunjuk pemeliharaan yang dikeluarkan oleh produsennya. b. Pengoperasian dan Pemeliharaan IPAL Komunal dengan Sistem Perpipaan IPAL dengan sistem perpipaan Komunal akan berfungsi dengan baik, jika limbah-limbah yang masuk adalah limbah yang benar. IPAL Komunal dengan Sistem Perpipaan bukan tempat membuang semua jenis sampah.
Pengoperasian dan Pemeliharaan IPAL Komunal dengan Sistem Perpipaan oleh Pengguna
14
TATA CARA PENGOPERASIAN
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB
Jangan membuang bahan kimia ke saluran karena akan mematikan bakteri di IPAL
Jangan menanam pohon di dekat saluran pemipaan komunal dan IPAL karena bisa merusak pipa
Ambil kotoran mengapung dari bak penangkap lemak setiap 3 hari sekali
TATA CARA PENGOPERASIAN
15
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB
Periksa bak kontrol di rumah setiap 3 hari sekali
Bawa ke tempat pembuangan sampah
Buang limbah padat, pasir/lumpur, dengan serok/sekop, dikumpulkan dalam tas plastik
Periksa setiap bak kontrol pada sistem perpipaan 1 minggu sekali
16
TATA CARA PENGOPERASIAN
Buang limbah padat dan kotoran yang mengapung
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB Pengoperasian dan Pemeliharaan IPAL Komunal dengan Sistem Perpipaan Oleh Operator
Jika tidak ada aliran air dalam bak kontrol, mungkin pipa tersumbat atau rusak
hentikan kegiatan di rumah
buka pemipaan, minta tukang untuk memperbaiki kerusakan
Jika ada luapan air dari bak kontrol, mungkin pipa tersumbat
hentikan kegiatan di rumah, segera perbaiki jika ada kerusakan pipa
sogok dari satu bak kontrol ke bak kontrol lain
Minta tukang untuk memperbaiki kerusakan secepatnya
TATA CARA PENGOPERASIAN
17
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB
Semua tutup bak kontrol dan manhole IPAL harus bisa dibuka untuk mempermudah pengoperasian dan pemeliharaan
Buang limbah padat dan kotoran mengapung dari bak inlet dengan sekop
Kumpulkan semua kotoran, masukkan dalam plastik, dan buang ke tempat sampah.
18
TATA CARA PENGOPERASIAN
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB Perawatan IPAL Komunal dengan Sistem Perpipaan 2 minggu sekali: Buang kotoran padat dan kotoran yang mengapung tepat di bawah manhole dengan cara di bawah ini:
1. Mulailah dari inlet, kemudian dilanjutkan ke bak-bak berikutnya
2. Ambil kotoran tepat di bawah manhole
3. Gunakan alat T untuk mengumpulkan kotoran tepat di bawah manhole
4. Keluarkan semua kotoran yang terkumpul sampai tidak ada yang tersisa
TATA CARA PENGOPERASIAN
19
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB Tes Kualitas Air Limbah tiap 6 bulan sekali:
1. Telepon dinas terkait
2. Ambil sampel air limbah dari bak inlet dan bak outlet, masing-masing 2 liter
3. Bawalah 2 botol sampel tersebut ke laboratorium yang di rujuk. Mintalah pemeriksaan untuk kadar: Ph, BOD5, COD, TSS, lemak.
20
TATA CARA PENGOPERASIAN
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB
Pengurasan Lumpur IPAL Komunal dengan Sistem Perpipaan 1 kali per 2 tahun, pengurasan lumpur dengan truk tinja:
1. Telepon perusahaan jasa pengurasan lumpur tinja
3.
Angkat kotoran mengapung dan buang ke tempat sampah
5. Lumpur yang disedot adalah lumpur yang berwarna hitam
2. Buka semua tutup manhole pada IPAL
4.
Masukan pipa sedot dari truk tinja sampai kedasar bak, sedot mulai dari bak pertama
6. Hentikan pengurasan lumpur jika berwarna coklat
TATA CARA PENGOPERASIAN
21
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB
3.2.
Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit MCK a. Biaya pengoperasian dan pemeliharaan Tabel 3.2 Contoh Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit MCK I. No
Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit MCK
Kebutuhan
1. Upah Operator/penjaga 2.
Listrik
Keterangan
Rp/bulan
Cleaning service/penjaga
200.000
250 watt (pompa air dan lampu)
100.000
Sabun dan 4.
Peralatan Pembersih
5.
Perbaikan/Penyusutan
Pembersih Lantai,dll Rp. 180.000/tahun
15.000
Serok, lampu, keran, cat dinding, dll
20.000
Pompa
6.
Lain-lain
Total Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan/bulan
375.000
Total Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan/tahun
4.500.000
II. No
40.000
Jenis Pemakaian
Iuran Pemakaian Iuran/pemakaian
Rata-rata per KK/hari Rp. 5000 s/d
1.
Kamar Mandi
1000-2000
2.
WC/Jamban
500-1000
Rp.10000 Rp. 2500 s/d
22
TATA CARA PENGOPERASIAN
Rp.5000
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB b. Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit MCK
Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit MCK oleh Pengguna
Jangan memasukkan benda padat karena akan menyumbat saluran
Buang sampah di tempat yang disediakan
Hindari p e m a k a i a n sabun y a n g
Jangan membuang bahan kimia
b e r le bi ha n
karena akan mematikan bakteri
Gunakan sabun cuci sehemat mungkin
Jangan mencorat-coret dinding Kamar Mandi, WC, maupun tempat cuci
TATA CARA PENGOPERASIAN
23
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB
Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit MCK Oleh Operator
Bersihkan teras luar memakai pel setiap hari (gunakan pembersih jika sangat kotor)
Bersihkan gayung dengan sabut atau sikat tiap hari
Bersihkan saringan di lantai WC/KM dari kotoran padat/sampah
Selalu sediakan tong sampah dan kosongkan tempat sampah setiap hari
Bersihkan lantai dan dinding Km/WC menggunakan sikat kloset setiap hari
Bersihkan kloset menggunakan sikat setiap hari (gunakan bahan pembersih jika sangat kotor saja
24
TATA CARA PENGOPERASIAN
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB
Kuraslah bak dengan sikat setiap hari (gunakan bahan pembersih jika sangat kotor saja)
Bersihkan taman dengan sapu setiap hari, & rapikan tanaman dan rumput 1 minggu sekali
Kuras dan bersihkan tangki/tandon air
Bersihkan langit-langit Km/WC dari
(jika ada) dari lumut dan kotoran air 1
sarang laba-laba 1 bulan sekali
minggu sekali
Periksa Bak Kontrol 1 kali per 6 bulan, jika terdapat kotoran padat/sampah, keluarkan, kemudian buang ke tempat sampah
TATA CARA PENGOPERASIAN
25
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB Buang kotoran padat dan kotoran mengapung tepat di bawah manhole IPAL 1 kali per 6 bulan dengan langkah-langkah sbb:
1. Mulailah dari inlet, kemudian dilanjutkan ke bak-bak berikutnya.
2. Ambil kotoran tepat di bawah manhole
3. Gunakan alat T untuk mengumpulkan kotoran tepat di bawah manhole
4. Keluarkan semua kotoran yang terkumpul sampai tidak ada yang tersisa 5. Mintalah tukang untuk memeriksa sebab-sebab kebocoran, serta memperbaikinya secepat mungkin
26
TATA CARA PENGOPERASIAN
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB Test Kualitas Air Limbah 1 kali per 6 bulan dengan langkah- langkah sebagai berikut:
1. Telepon dinas terkait
2. P e t u g a s a k a n m e n g a mbil sampel air limbah dari bak inlet dan bak outlet untuk dibawa ke laboratorium.
TATA CARA PENGOPERASIAN
27
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan Sanimas IDB
Pengurasan IPAL
1 kali per 2 tahun, pengurasan dengan truk tinja:
1. Telepon perusahaan jasa pengurasan tinja
2. Buka semua tutup manhole pada IPAL
3. Angkat kotoran mengapung dan
4. Masukkan pipa sedot dari truk tinja sampai ke dasar bak, sedot mulai dari bak pertama
buang ke tempat sampah
5. Lumpur yang disedot adalah lumpur yang berwarna hitam
28
TATA CARA PENGOPERASIAN
6. Hentikan pengurasan jika lumpur sudah berwarna coklat
Buku 4 : Operasi dan Pemeliharaan
Sanimas IDB
BAB 4 PENUTUP Buku Operasi dan Pemeliharaan ini diharapkan dapat menjadi pegangan bagi Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) dalam pelaksanaan Sanimas IDB khususnya dalam kegiatan Operasi dan Pemeliharaan. Buku ini disusun dengan memberikan peluang yang besar kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan Operasi dan Pemeliharaan. Diharapkan dengan adanya petunjuk teknis ini, KPP dapat memahami proses Operasi dan Pemeliharaan dan dapat mensosialisasikan secara luas, sehingga
pelaksanaan
Operasi
dan
Pemeliharaan
Sanimas
dapat
berkesinambungan. Dengan demikian bantuan dana Sanimas IDB ini benarbenar memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.
PENUTUP
29