DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................
Hal i
DAFTAR TABEL ……....………………………………………………….………………....
ii
DAFTAR LAMPIRAN ....………………………………………………….………………....
iii
RESUME HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN …………………………………………………………..........
1
HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ……………………………………………………..................
5
1.
Kas di Bendahara Pengeluaran disetorkan tidak tepat waktu dan belum memenuhi asersi keberadaan …………...…………………………………………………………………...
5
Pendapatan Retribusi Daerah sebesar Rp54.246.400,00 disetor ke Kas Daerah tidak tepat waktu ……………………………………………......................................................
7
Jaminan pelaksanaan atas 2 paket pekerjaan yang tidak selesai dikerjakan tidak dicairkan sesuai kontrak sebesar Rp53.308.305,00 …........................................................
8
4.
Pendapatan Bunga Deposito dikenakan Pajak Penghasilan sebesar Rp346.874.993,00 ....
12
5.
Keterlambatan pelaksanaan paket pekerjaan Pengadaan Alat Peraga Pendidikan SD belum dikenakan denda sebesar Rp54.115.568,00 ……………………………………….
13
Rekening Bendahara Pengeluaran tidak menerima jasa giro dan tidak terdapat dasar penetapan pembukaan rekening ………………………………………………..................
15
Penggunaan dana Bantuan Sosial sebesar Rp2.551.005.920,00 dan Hibah sebesar Rp1.054.160.000,00 belum dipertanggungjawabkan …………………………………….
17
2. 3.
6. 7.
i
DAFTAR TABEL Tabel 1
: Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Neraca TA 2011
Tabel 2
: Keterlambatan Pengembalian Sisa UP TA 2011
ii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
:
Penerimaan Daerah yang Terlambat Disetor ke Kas Daerah Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumbawa TA 2011 Daftar pengenaan PPh atas deposito/DOC Pemerintah Kabupaten Sumbawa pada PT. Bank NTB Cabang Sumbawa TA 2011 Daftar Rekening Bendahara Pengeluaran SKPD dalam Bentuk Giro Pada Bank NTB Cabang Sumbawa
Lampiran 2
:
Lampiran 3
:
Lampiran 4
:
Rekapitulasi Pertanggungjawaban Dana Belanja Bantuan Sosial TA 2011
Lampiran 5
:
Rekapitulasi Pertanggungjawaban Dana Belanja Hibah TA 2011
iii
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
RESUME HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Berdasarkan Pasal 30 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan undang-undang terkait lainnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Sumbawa tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 serta Laporan Realisasi Anggaran untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan Keuangan adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Sumbawa. BPK telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Tahun 2011 yang memuat opini wajar dengan pengecualian dengan Nomor 138.A/S/XIX.MTR/05/2012 dan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern Nomor 138.B/S/XIX.MTR/05/2012 tanggal 25 Mei 2012. Sebagai bagian pemerolehan keyakinan yang memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, sesuai dengan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN), BPK melakukan pengujian kepatuhan pada Pemerintah Kabupaten Sumbawa terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, kecurangan serta ketidakpatutan yang berpengaruh langsung dan material terhadap penyajian laporan keuangan. Namun, pemeriksaan yang dilakukan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sumbawa tidak dirancang khusus untuk menyatakan pendapat atas kepatuhan terhadap keseluruhan ketentuan peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu, BPK tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu. BPK menemukan adanya ketidakpatuhan, kecurangan dan ketidakpatutan dalam pengujian kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan pada Pemerintah Kabupaten Sumbawa. Pokok-pokok temuan ketidakpatuhan, kecurangan dan ketidakpatutan adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.
Kas di Bendahara Pengeluaran disetorkan tidak tepat waktu dan belum memenuhi asersi keberadaan. Pendapatan Retribusi Daerah sebesar Rp54.246.400,00 disetor ke Kas Daerah tidak tepat waktu. Jaminan pelaksanaan kontrak pekerjaan tidak dicairkan sebesar Rp53.308.305,00. Pendapatan Bunga Deposito dikenakan Pajak Penghasilan sebesar Rp346.874.993,00.
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
1
5. 6. 7.
Keterlambatan pelaksanaan paket pekerjaan Pengadaan Alat Peraga Pendidikan SD belum dikenakan denda senilai Rp54.115.568,00. Rekening Bendahara Pengeluaran tidak memperoleh jasa giro dan tidak terdapat dasar penetapan yang sah. Penggunaan dana Bantuan Sosial sebesar Rp2.551.005.920,00 dan Hibah sebesar Rp1.054.160.000,00 belum dipertanggungjawabkan.
Sehubungan dengan temuan tersebut, BPK merekomendasikan kepada Bupati Sumbawa antara lain agar: 1.
1) Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada: (1) Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, dan Kepala Dinas Pendidikan Nasional atas kelalaiannya dan selanjutnya agar meminta pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran masing-masing kas yang digunakan untuk kepentingan pribadi. (2) Majelis TP/TGR atas kelalaiannya dan selanjutnya agar lebih proaktif dalam menindaklanjuti laporan kerugian daerah. (3) PPKD selaku BUD atas kelalaiannya dan selanjutnya agar lebih optimal dalam melaksanakan pengendalian dan pengawasan pada masing-masing Bendahara Pengeluaran. (4) Bendahara Pengeluaran pada SKPD terkait atas kelalaiannya dan selanjutnya agar mempertanggungjawabkan sisa kas di Bendahara Pengeluaran. (5) Bendahara Pengeluaran SKPD terkait atas kelalaiannya dan selanjutnya agar menyetorkan sisa UP tepat waktu dan tepat jumlah. 2) Memerintahkan Majelis TP/TGR untuk memproses dan menetapkan kerugian daerah sebesar Rp283.028.689,00 dan menyetorkannya ke kas daerah.
2. Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada: 1) Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika atas kelalaiannya dan selanjutnya agar meningkatkan pengawasan dan pengendalian dalam mengawasi kinerja bawahannya. 2) Bendahara Penerimaan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika atas kelalaiannya dan selanjutnya agar menyetorkan penerimaan retribusi ke kas daerah secara tepat waktu dan tepat jumlah. 3. Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada: 1)
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dan Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan atas kelalaiannya dan selanjutnya agar lebih meningkatkan pengendalian dan pengawasan paket pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
2)
Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan pada Dinas Kelautan dan Perikanan atas kelalaiannya dan selanjutnya agar segera mencairkan jaminan pelaksanaan sebesar Rp15.718.970,00 (Rp37.408.305,00 – Rp21.689.335,00) dan selanjutnya menyetorkan ke kas daerah.
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
2
3)
Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Koperindag atas kelalaiannya dan selanjutnya agar segera memutus kontrak dan mencairkan jaminan pelaksanaan sebesar Rp15.900.000,00 dan selanjutnya menyetorkan ke kas daerah serta mempertanggungjawabkan jaminan pelaksanaan yang telah hangus (expired).
4. Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan berlaku kepada: 1) BUD atas kelalaiannya dan selanjutnya agar meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas ketepatan perhitungan pendapatan bunga deposito. 2) Kuasa BUD atas kelalaiannya dan selanjutnya agar mengajukan restitusi atas pemotongan pajak bunga deposito tersebut kepada Kantor Pelayanan Pajak setempat. 5. Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada: 1) Kepala Dinas Pendidikan Nasional atas kelalaiannya dan selanjutnya agar meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas kinerja bawahannya. 2) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pendidikan Nasional atas kelalaiannya dan selanjutnya agar segera mengenakan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan. 6.
1) Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada: (1) PPKD atas kelalaiannya dan selanjutnya meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas kinerja Bendahara Pengeluaran SKPD terkait. (2) Bendahara Pengeluaran masing-masing SKPD atas kelalaiannya dan selanjutnya untuk berkoordinasi dengan PT Bank NTB dalam mengelola jasa giro dari rekening. 2) Memerintahkan kepada PPKD agar mengajukan usulan perubahan atas Keputusan Bupati Nomor 242 Tahun 2012 tentang Pemberian Izin Pembukaan Rekening Bendahara Pengeluaran pada Bank Umum untuk menampung uang persediaan (UP) SKPD di Kabupaten Sumbawa dengan menambahkan nomor rekening definitif yang dimiliki oleh masing-masing Bendahara Pengeluaran SKPD.
7. Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada: 1) Kepala DPPK selaku PPKD atas kelalaiannya dan selanjutnya agar lebih optimal melakukan pengawasan dan pengendalian kepada bawahannya. 2) Kepala Seksi Verifikasi DPPK atas kelalaiannya dan selanjutnya agar lebih cermat dalam melakukan verifikasi atas pertanggungjawaban dana bantuan sosial dan hibah. 3) Bendahara PPKD atas kelalaiannya dan selanjutnya agar lebih proaktif meminta laporan pertanggungjawaban penggunaan dana dari para penerima bantuan sosial dan hibah. 4) Leading sector terkait atas kelalaiannya dan selanjutnya agar lebih optimal dalam melaksanakan pemantauan, pembinaan, pengawasan, dan evaluasi atas pemberian bantuan sosial dan hibah tahun berikutnya.
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
3
HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Hasil pemeriksaan atas kepatuhan Pemerintah Kabupaten Sumbawa TA 2011 terhadap peraturan perundang-undangan mengungkapkan sebanyak 7 (tujuh) temuan pemeriksaan, dengan rincian sebagai berikut: 1.
Kas di Bendahara Pengeluaran disetorkan tidak tepat waktu dan belum memenuhi asersi keberadaan Pemerintah Kabupaten Sumbawa dalam Neraca (Unaudited) per 31 Desember 2011 menyajikan saldo Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp 546.010.129,00 dengan rincian pada tabel berikut ini: Tabel 1 Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Neraca TA 2011 (Rp)
No
Nilai saldo per
Transaksi
31-12-2011
1
Sisa UP TA 2011
2
Sisa UUDP TA 2010
155.265.200,00 81.284.000,00
3
Sisa UUDP 2009
69.673.879,00
4
Sisa UUDP 2007
107.716.240,00
5
Sisa UUDP 2006
58.733.810,00
6
Sisa UUDP 2005
73.337.000,00
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran
546.010.129,00
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas saldo Kas di Bendahara Pengeluaran menunjukkan permasalahan sebagai berikut: 1) Sisa UP TA 2011 di 7 (tujuh) SKPD disetorkan ke RKUD melewati tanggal 31 Desember 2011 seluruhnya sebesar Rp155.265.200,00 dengan rata-rata keterlambatan 1 s.d 11 hari dengan rincian pada tabel berikut: Tabel 2 Keterlambatan Pengembalian Sisa UP TA 2011 N
SKPD
o 1.
Dinas Pendidikan Nasional
2.
Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Sisa UP TA
Tanggal
Hari
Setor
Keterlambatan
2011 149.421.710,00
16-Jan-2012
11 hari
4.865.962,00
13-Jan-2012
9 hari
352.740,00
6-Jan-2012
5 hari
60.000,00
3-Jan-2012
2 hari
3.000,00
2-Jan-2012
1 hari
549.338,00
10-Jan-2012
6 hari
12.450,00
13-Jan-2012
9 hari
Informatika 3.
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan
4.
Satpol PP
5.
Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Linmas
6.
Sekretariat Daerah
7.
Kecamatan Lenangguar Jumlah
155.265.200,00
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
5
2)
3)
1)
2)
3)
1) 2)
3)
1)
Sisa UUDP TA 2007 sebesar Rp107.716.240,00 adalah Kas di Bendahara Pengeluaran yang digunakan untuk kepentingan pribadi yang sudah terdapat amar putusan dari Pengadilan Negeri Sumbawa Nomor 2269K/PID.SUS/2008, sehingga dapat di reklasifikasi ke akun aset lainnya. Sisa UUDP sebesar Rp283.028.689,00 merupakan Kas di Bendahara Pengeluaran yang digunakan untuk kepentingan pribadi dengan rincian sebagai berikut: (1) Sisa UUDP TA 2005 di Sekretariat Daerah dengan nilai sebesar Rp73.337.000,00. (2) Sisa UUDP TA 2006 di Sekretariat Daerah dengan nilai sebesar Rp58.733.810,00. (3) Sisa UUDP TA 2009 di Dinas Kehutanan dan Perkebunan dengan nilai sebesar Rp69.673.879,00. (4) Sisa UUDP TA 2010 di Dinas Pendidikan Nasional dengan nilai sebesar Rp81.284.000,00. Berdasarkan wawancara dengan Sekretaris Majelis TP/TGR diketahui bahwa sisa UUDP Kas di Bendahara Pengeluaran dari TA 2005 s.d 2010 sebesar Rp283.028.689,00 tersebut belum ada ketetapan/keputusan dari pengadilan maupun dari Majelis TP/TGR Kabupaten Sumbawa. Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan: Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan PSAP Nomor 01 Penyajian Laporan Keuangan, poin Pendahuluan yang menyebutkan bahwa definisi kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di Bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 220 ayat (8) yang menyatakan bahwa untuk tertib laporan perlanggungjawaban pada akhir tahun anggaran, pertanggungjawaban dana bulan Desember disampaikan paling lambat langgal 31 Desember. Surat Bendahara Umum Daerah No.900/761/DPKA/2011 tanggal 1 Oktober 2011 angka (3) yang menyebutkan bahwa sisa kas yang berada pada SKPD harus telah disetorkan ke Kas Daerah dan menyampaikan SPM-GU NIHIL paling lambat tanggal 31 Desember 2011. Permasalahan tersebut mengakibatkan: Potensi terjadinya penyimpangan penggunaan dana oleh para Bendahara Pengeluaran sebesar Rp155.265.200,00. Saldo kas di Bendahara Pengeluaran yang disajikan dalam Neraca Pemerintah Kabupaten Sumbawa per 31 Desember 2011 tidak dapat diyakini kewajarannya sebesar Rp283.028.689,00. Indikasi kerugian daerah sebesar Rp283.028.689,00. Permasalahan tersebut disebabkan oleh: Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, serta Kepala Dinas Pendidikan Nasional selaku Pengguna Anggaran kurang optimal dalam melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap Bendahara Pengeluaran masing-masing atas kas yang digunakan untuk kepentingan pribadi sebesar Rp283.028.689,00.
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
6
2)
3) 4) 5)
Majelis TP/TGR kurang proaktif dalam melaksanakan proses tuntutan perbendaharaan melalui mekanisme penetapan SKTJM atas kehilangan kas yang dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran. PPKD selaku BUD yang kurang optimal dalam melaksanakan pengendalian dan pengawasan pada masing-masing Bendahara Pengeluaran. Bendahara Pengeluaran pada SKPD terkait yang lalai dalam melakukan pertanggungjawaban atas sisa kas di Bendahara Pengeluaran. Bendahara Pengeluaran 7 (tujuh) SKPD yang lalai dalam menyetorkan sisa UP ke kas daerah tepat waktu.
Atas permasalahan tersebut Bupati Sumbawa mengakui bahwa masih terdapat 7 (tujuh) bendahara pengeluaran yang terlambat menyetorkan sisa kas ke rekening kas daerah pada TA 2011, sedangkan atas sisa kas tahun-tahun sebelumnya yang belum disetorkan kembali ke kas daerah, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa akan menindaklanjuti sesuai rekomendasi BPK.
1)
2)
2.
BPK merekomendasikan kepada Bupati Sumbawa agar: Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada: (1) Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, dan Kepala Dinas Pendidikan Nasional atas kelalaiannya dan selanjutnya agar meminta pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran masing-masing kas yang digunakan untuk kepentingan pribadi. (2) Majelis TP/TGR atas kelalaiannya dan selanjutnya agar lebih proaktif dalam menindaklanjuti laporan kerugian daerah. (3) PPKD selaku BUD atas kelalaiannya dan selanjutnya agar lebih optimal dalam melaksanakan pengendalian dan pengawasan pada masing-masing Bendahara Pengeluaran. (4) Bendahara Pengeluaran pada SKPD terkait atas kelalaiannya dan selanjutnya agar mempertanggungjawabkan sisa kas di Bendahara Pengeluaran. (5) Bendahara Pengeluaran SKPD terkait atas kelalaiannya dan selanjutnya agar menyetorkan sisa UP tepat waktu dan tepat jumlah. Memerintahkan Majelis TP/TGR untuk memproses dan menetapkan kerugian daerah sebesar Rp283.028.689,00 dan menyetorkannya ke kas daerah.
Pendapatan Retribusi Daerah sebesar Rp54.246.400,00 disetor ke Kas Daerah tidak tepat waktu Pemerintah Kabupaten Sumbawa dalam Laporan Realisasi Anggaran (Unaudited) per 31 Desember 2011 menganggarkan Pendapatan Retribusi Rp24.554.048.800,00 telah direalisasikan sebesar Rp14.460.845.228,00 atau 58,89%. Diantaranya telah direalisasikan pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika sebesar Rp537.844.443,00. Berdasarkan hasil pemeriksaan berupa bukti penerimaan/STS dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dan Surat Tanda Setoran TA 2011 diketahui terdapat pendapatan berupa retribusi dengan jumlah seluruhnya sebesar Rp54.246.400,00 yang disetor oleh Bendahara Penerimaan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Sumbawa ke Bendahara Khusus Penerimaan Dinas Pendapatan Pengelolaan
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
7
Keuangan dan Aset tidak tepat waktu dengan keterlambatan antara 1 (satu) sampai dengan 11 (sebelas) hari dengan rincian pada Lampiran 1. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bendahara Penerimaan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika diketahui bahwa keterlambatan penyetoran tidak langsung disetor ke kas daerah tetapi dikumpulkan dahulu dan baru disetor beberapa hari kemudian. Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pada: 1) Pasal 57 ayat (2) yang menyatakan bahwa Bendahara penerimaan wajib menyetor seluruh penerimaannya ke rekening kas umum daerah selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) hari kerja. 2) Pasal 59 ayat (3) yang antara lain menyebutkan bahwa semua penerimaan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) apabila berbentuk uang harus segera disetor ke kas umum daerah. Permasalahan tersebut mengakibatkan berpotensi terjadinya penyimpangan penggunaan dana oleh para Bendahara Penerimaan sebesar Rp54.246.400,00.
1) 2)
Permasalahan tersebut disebabkan oleh: Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika kurang optimal melakukan pengawasan dan pengendalian dalam mengawasi penyetoran pendapatan daerah. Bendahara Penerimaan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika lalai dalam menyetorkan penerimaan retribusi ke kas daerah secara tepat waktu.
Atas permasalahan tersebut Bupati Sumbawa mengakui bahwa terdapat pendapatan retribusi sebesar Rp54.246.400,00 yang disetor ke kas daerah tidak tepat waktu pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dan akan menindaklanjuti sesuai rekomendasi BPK. BPK merekomendasikan kepada Bupati Sumbawa agar memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada: 1) Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika atas kelalaiannya dan selanjutnya agar meningkatkan pengawasan dan pengendalian dalam mengawasi kinerja bawahannya. 2) Bendahara Penerimaan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika atas kelalaiannya dan selanjutnya agar menyetorkan penerimaan retribusi ke kas daerah secara tepat waktu dan tepat jumlah. 3.
Jaminan pelaksanaan kontrak pekerjaan tidak dicairkan sebesar Rp53.308.305,00 Pemerintah Kabupaten Sumbawa dalam Laporan Realisasi Anggaran (Unaudited) per 31 Desember 2011 menganggarkan Belanja Modal sebesar Rp208.794.645.691,80 dan telah merealisasikannya sebesar Rp171.627.492.281,00 atau 82,20%. Berdasarkan hasil pemeriksaan secara uji petik atas Belanja Modal pada Dinas Kelautan dan Perikanan dan Dinas Koperindag Kabupaten Sumbawa TA 2011 diketahui terdapat 2 (dua) paket pekerjaan yang penyelesaian pekerjaan fisiknya sampai dengan berakhirnya kontrak belum selesai dilaksanakan dan belum dicairkan jaminan pelaksanaannya, dengan uraian permasalahan sebagai berikut: BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
8
1)
Pekerjaan pembangunan kapal nelayan 3.5 GT yang dilaksanakan oleh CV Fortune System sesuai dengan Surat Perjanjian Kerja/Kontrak No.523.3/2271/X/2011 tanggal 4 Oktober 2011 senilai Rp748.166.100,00 dengan jangka waktu pelaksanaan selama 82 (delapan puluh dua) hari kalender sejak tanggal 4 Oktober 2011 sampai dengan 24 Desember 2011. Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut atas bukti pengeluaran atas belanja tesebut diketahui bahwa pekerjaan tersebut tidak dibayarkan seluruhnya oleh karena rekanan tidak menyelesaikan seluruh pekerjaan, adapun pembayaran yang dilakukan dengan rincian SP2D sebagai berikut: (1) Uang muka dibayarkan dengan SP2D No.07202/LS-DAK/2011 tanggal 20 Oktober 2011 sebesar Rp224.449.830,00. (2) Angsuran I dibayarkan dengan SP2D No.13180/LS-DAK/2011 tanggal 30 Desember 2011 sebesar Rp61.319.968,00. Sehingga total pembayaran kepada CV Fortune System sebesar Rp285.769.798,00 sesuai dengan Laporan Kemajuan Pekerjaan sebesar 42.02%. Berdasarkan hasil penelusuran lebih lanjut terhadap dokumen pekerjaan pembangunan kapal nelayan 3.5 GT oleh CV. Fortune System, diketahui bahwa CV Fortune System telah memperoleh beberapa peringatan yaitu: (1) Surat peringatan No.5233/2801/XII/2011 tanggal 9 Desember 2011. (2) Surat teguran I No. 523.3/2817/XII/2011 tanggal 15 Desember 2011. (3) Surat teguran II No. 523.3/2825/XII/2011 tanggal 18 Desember 2011. (4) Surat teguran III No. 523.3/2837/XII/2011 tanggal 26 Desember 2011. (5) Surat pemutusan kontrak No. 8449 tahun 2011 tanggal 28 Desember 2011. Berdasarkan penelusuran lebih lanjut diketahui bahwa pekerjaan pembangunan kapal nelayan 3.5 GT dengan realisasi fisik sebesar 42,02% telah diserahterimakan dengan Berita Acara Serah Terima No. 094/8299/2011 tanggal 28 Desember 2011 yang mengalami keterlambatan selama 4 (empat) hari dan dikenakan denda sebesar Rp2.992.664,00. Atas denda tersebut telah dilakukan penyetoran ke kas daerah pada tanggal 30 Desember 2011. Berdasarkan hasil pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen untuk melakukan pemutusan perjanjian kerja/kontrak pekerjaan pembangunan kapal nelayan 3.5 GT tidak diikuti dengan pencairan jaminan pelaksanaan yang dikeluarkan oleh PT Asuransi Bumiputeramuda 1967 Cabang Mataram senilai Rp37.408.305,00. Berdasarkan hasil wawancara dengan Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa diketahui bahwa pencairan jaminan pelaksanaan masih menunggu proses oleh PT Asuransi Bumiputeramuda 1967 Cabang Mataram.
2)
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa pada TA 2011 telah melakukan pengadaan lapak PKL di Wonogiri dan Perenang yang dilaksanakan oleh CV Sun Jaya, dengan Surat Perintah Kerja (SPK) nomor 668/027/Koperindag/IX/2011 tanggal 27 September 2011 senilai Rp318.000.000,00. Jangka waktu pelaksanaan SPK selama 60 hari kalender (27 September 2011 s.d. 27 November 2011) sesuai SPMK (Surat Pernyataan Mulai Kerja) nomor 669/027/Koperindag/IX/2011 tanggal 27 September 2011 dan diperpanjang selama
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
9
23 hari yaitu sampai dengan tanggal 20 Desember 2011 melalui Berita Acara Perubahan Jadwal Penyelesaian Pekerjaan Pengadaan Lapak PKL Wonogiri dan Perenang nomor 868/027/Koperindag/XII/2011 tanggal 29 November 2011. Untuk melaksanakan pekerjaan tersebut Pihak Kedua menyerahkan Jaminan Pelaksanaan kepada Pihak Pertama, berupa Surat Jaminan dari PT. Asuransi Jasa Raharja Putera Cabang Mataram/U.L Sumbawa Besar sebesar Rp15.900.000,00. Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan nomor 1086-I/027/Koperindag/XII/2011 tanggal 24 Desember 2011 diketahui bahwa pekerjaan tersebut baru mencapai prestasi fisik 95,98% namun telah dilakukan pembayaran sebesar Rp305.216.400,00 melalui 3 (tiga) SP2D, yaitu SP2D No. 06608/LS/DBN/2011 tanggal 7 Oktober 2011 sebesar Rp95.400.000,00 untuk pembayaran uang muka kerja (30%), SP2D No 13234/LS/DBH/2011 tanggal 30 Desember 2011 sebesar Rp194.555.580,00 untuk pembayaran angsuran 61% dan SP2D No 13368/LS/DBH/2011 tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp15.260.820,00 untuk pembayaran Retensi Pekerjaan. Atas pekerjaan wanprestasi yang belum menyelesaikan pekerjaan seluruhnya, PPK tidak memutus kontrak pekerjaan dengan rekanan dan tidak mencairkan jaminan pelaksanaan atas kontrak sebesar Rp15.900.000,00. Berdasarkan hasil wawancara dengan PPK Pengadaan Pekerjaan Lapak PKL Perenang dan Wonogiri, PPK mengakui tidak melaksanakan pemutusan kontrak karena posisi wanprestasi bukan di penyedia jasa, namun berada pada pengelolaan pelaksanaan pekerjaan yang lemah di PPK dan Diskoperindag selaku penyedia anggaran.
1)
2)
3)
Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan: Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada: (1) Pasal 11 ayat (1) yang menyebutkan bahwa PPK memiliki tugas pokok dan kewenangan sebagai berikut, huruf e mengendalikan pelaksanaan Kontrak: (2) Pasal 93 pada: (1)) Ayat (1) yang menyebutkan bahwa PPK dapat memutuskan Kontrak secara sepihak apabila: huruf b. Penyedia Barang/Jasa lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. (2)) Ayat (2) yang menyebutkan bahwa Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan Penyedia Barang/Jasa: ((1)) Jaminan Pelaksanaan dicairkan. ((2)) Penyedia Barang/Jasa membayar denda, dan/atau ((3)) Penyedia Barang/Jasa dimasukkan dalam Daftar Hitam. Surat Perjanjian Kerja/Kontrak No.523.3/2271/X/2011 tanggal 4 Oktober 2011 pada pasal 10 ayat (1) yang menyatakan jaminan pelaksanaan huruf c dalam surat jaminan pelaksanaan tersebut dalam huruf a ayat (1) pasal ini harus ada ketentuan bahwa jaminan pelaksanaan menjadi milik negara dan dapat dicairkan oleh pihak pertama tanpa persetujuan pihak kedua bilamana terjadi pemutusan perjanjian dengan memperhitungkan prestasi pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh pihak kedua. Surat Perintah Kerja (SPK) nomor 668/027/Koperindag/IX/2011 tanggal 27 September 2011 Syarat Umum Surat Perintah Kerja (SPK).
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
10
(1) Pasal 21 Penghentian dan pemutusan SPK: yang menyatakan bahwa Menyimpang dari pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, pemutusan SPK melalui pemberitahuan tertulis dapat dilakukan apabila: huruf d angka angka 1). Penyedia lalai atau cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. (2) Pasal 22 Pembayaran: (1)) Huruf a yang menyatakan bahwa Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK dengan sistem angsuran (termin), dengan ketentuan pada angka 5). Ketentuan jumlah pembayaran secara angsuran (termin) sebagai berikut: ((1)) Angsuran I (termin pertama) Sebesar 30% (tiga puluh persen) dari nilai SPK (kontrak) setelah fisik pekerjaan mencapai 35% (tiga puluh lima persen) ((2)) Angsuran II (termin kedua) Sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari nilai SPK (kontrak) setelah fisik pekerjaan mencapai 75% (tujuh puluh lima persen) ((3)) Angsuran III (termin ketiga) Sebesar 95% (sembilan puluh lima persen) dari nilai SPK (kontrak) setelah fisik pekerjaan mencapai 100% (seratus persen) (2)) Huruf b yang menyatakan bahwa Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan diterbitkan. Permasalahan tersebut mengakibatkan kekurangan penerimaan daerah sebesar Rp53.308.305,00 (Rp37.408.305,00 + Rp15.900.000,00).
1)
2) 3) 4)
Permasalahan tersebut disebabkan oleh: Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dan Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan kurang optimal dalam melakukan pengendalian dan pengawasan paket pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Pejabat Pembuat Komitmen pada Dinas Kelautan dan Perikanan dan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan lalai mencairkan jaminan pelaksanaan. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pada Dinas Kelautan dan Perikanan lalai dalam melakukan pengawasan pekerjaan pembangunan kapal nelayan 3.5 GT. PPK Pengadaan Pekerjaan Lapak PKL Perenang dan Wonogiri pada Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa lalai dengan tidak melakukan pemutusan kontrak atas Pekerjaan Lapak PKL Perenang dan Wonogiri yang belum selesai sampai dengan berakhirnya kontrak dan mencairkan jaminan pelaksanaan atas pekerjaan tersebut.
Bupati Sumbawa menjelaskan bahwa klaim pencairan jaminan pelaksanaan pekerjaan atas pembangunan kapal 3,5 GT yang diputus kontrak telah dilakukan pencairan oleh Kepala Cabang PT Asuransi Umum Bumiputra 1967 Cabang Mataram melalui Surat Nomor 05-Ext/BMD-MTR/IV/2012 tanggal 23 April 2012 yang merupakan pembayaran jumlah kerugian obligee setelah dikurangi prestasi principal sesuai progress
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
11
pekerjaan sebesar 42,02% sebesar Rp21.689.335,00 dan telah disetorkan ke kas daerah tanggal 17 April 2012. Untuk Jaminan Pelaksanaan atas Pekerjaan pada Dinas Koperindag yang tidak dicairkan sebesar Rp15.900.000,00, Bupati Sumbawa menjelaskan bahwa PPK mengakui hal tersebut sebagai kesalahan dan kelalaiannya. BPK merekomendasikan kepada Bupati Sumbawa agar memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada: 1) Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dan Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan atas kelalaiannya dan selanjutnya agar lebih meningkatkan pengendalian dan pengawasan paket pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. 2) Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan pada Dinas Kelautan dan Perikanan atas kelalaiannya dan selanjutnya agar segera mencairkan jaminan pelaksanaan sebesar Rp15.718.970,00 (Rp37.408.305,00 – Rp21.689.335,00) dan selanjutnya menyetorkan ke kas daerah. 3) Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Koperindag atas kelalaiannya dan selanjutnya agar segera memutus kontrak dan mencairkan jaminan pelaksanaan sebesar Rp15.900.000,00 dan selanjutnya menyetorkan ke kas daerah serta mempertanggungjawabkan jaminan pelaksanaan yang telah hangus (expired). 4.
Pendapatan Bunga Rp346.874.993,00
Deposito
dikenakan
Pajak
Penghasilan
sebesar
Pemerintah Kabupaten Sumbawa dalam Laporan Realisasi Anggaran (Unaudited) per 31 Desember 2011 menganggarkan Pendapatan Lain-lain PAD yang Sah-Pendapatan bunga deposito pada LRA sebesar Rp1.320.648.405,00 dan telah merealisasikannya sebesar Rp3.372.839.806,00 atau 255,39%. Pendapatan bunga deposito tersebut merupakan penerimaan dari bunga deposito pada 2 (dua) rekening Kas Daerah yaitu rekening BNI dan rekening Bank NTB. Berdasarkan hasil pemeriksaan atas penerimaan bunga deposito, diketahui bahwa deposito yang tersimpan pada Bank NTB dikenakan pemotongan pajak penghasilan (PPh) atas bunga deposito yang seluruhnya sebesar Rp346.874.993,00 (rincian pada Lampiran 2). Berdasarkan hasil penelusuran lebih lanjut pada Bank NTB, diketahui bahwa nilai keseluruhan pemotongan PPh atas bunga deposito tersebut merupakan pemotongan selama TA 2010 sebesar Rp11.666.666,00 dan TA 2011 sebesar Rp335.208.327,00. Berdasarkan hasil konfirmasi dengan Bank NTB diketahui bahwa Bank NTB telah melakukan pengajuan restitusi pajak atas pemotongan tersebut ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sumbawa Besar melalui Surat Nomor SB.06.31/70/0257/2011 tanggal 4 November 2011, dan atas pengajuan restitusi pajak dari Bank NTB tersebut, pihak KPP Pratama memberikan jawaban berupa penolakan permohonan restitusi pajak, dengan keterangan penolakan bahwa pihak yang dapat meminta kembali PPh yang telah dipotong adalah pihak Pemerintah Kabupaten Sumbawa selaku wajib pajak. Berdasarkan hasil pemeriksaan selanjutnya diketahui bahwa Kuasa BUD telah menyampaikan permohonan restitusi PPh yang telah dipotong oleh Bank NTB ke KPP Pratama per tanggal 23 April 2012.
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
12
Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pada: 1) Pasal 20 ayat (2) yang menyebutkan bahwa seluruh pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah dianggarkan secara bruto dalam APBD. 2) Pasal 122 pada: (1) Ayat (1), menyebutkan bahwa semua penerimaan daerah dan pengeluaran daerah dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintah daerah dikelola dalam APBD. (2) Ayat (3), menyebutkan bahwa penerimaan SKPD dilarang digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundangundangan. 3) Pasal 127 ayat (1), menyebutkan bahwa semua pendapatan daerah dilaksanakan melalui rekening umum kas daerah. Permasalahan tersebut mengakibatkan penerimaan daerah berkurang sebesar Rp346.874.993,00.
1) 2)
Permasalahan tersebut disebabkan oleh: BUD kurang optimal dalam melakukan pengawasan dan pengendalian atas ketepatan perhitungan pendapatan bunga deposito. Kuasa BUD lalai dalam melaksanakan monitoring atas ketepatan perhitungan pendapatan bunga deposito.
Atas permasalahan tersebut Bupati Sumbawa menjelaskan bahwa atas pendapatan bunga deposito dikenakan pajak penghasilan sebesar Rp346.874.993,00 telah ditindaklanjuti dengan surat nomor 900/351.I/DPPK/2012 tanggal 23 April 2012 perihal kelengkapan data permohonan pengembalian pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) atas bunga deposito yang seharusnya tidak terutang. BPK merekomendasikan kepada Bupati Sumbawa agar memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan berlaku kepada: 1) BUD atas kelalaiannya dan selanjutnya agar meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas ketepatan perhitungan pendapatan bunga deposito. 2) Kuasa BUD atas kelalaiannya dan selanjutnya agar mengajukan restitusi atas pemotongan pajak bunga deposito tersebut kepada Kantor Pelayanan Pajak setempat. 5.
Keterlambatan pelaksanaan paket pekerjaan Pengadaan Alat Peraga Pendidikan SD belum dikenakan denda sebesar Rp54.115.568,00 Pemerintah Kabupaten Sumbawa dalam Laporan Realisasi Anggaran (Unaudited) per 31 Desember 2011 menganggarkan Belanja Modal sebesar Rp208.794.645.691,80 dan telah merealisasikannya sebesar Rp171.627.492.281,00 atau 82,20%. Diantaranya direalisasikan untuk Pekerjaan Pengadaan Alat Peraga Pendidikan SD di Kabupaten Sumbawa sebesar Rp4.162.736.000,00. Pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh CV Chrissada Prima berdasarkan Surat Perjanjian Kontrak (SPK) Nomor 027/034/SPK/DIKNAS/VIII/2011 tanggal 26 Agustus 2011 dengan jangka waktu pelaksanaan selama 45 hari kalender dan selambat-lambatnya diserahkan tanggal 6 Oktober 2011.
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
13
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas realisasi pembayaran kontrak diketahui bahwa atas pekerjaan tersebut telah dibayarkan melalui SP2D nomor 07425/LS/DAK/2011 tanggal 26 Oktober 2011 sebesar Rp4.162.736.000,00. Sedangkan atas hasil pekerjaan tersebut telah diserahterimakan kepada Dinas Pendidikan Nasional berdasarkan Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan Nomor 027/623/BASTHP/Diknas/2011 tanggal 19 Oktober 2011. Berdasarkan hasil pemeriksaan atas pelaksanaan pekerjaan diketahui terdapat keterlambatan penyelesaian pekerjaan oleh CV Chrissada Prima selama 13 hari terhitung mulai tanggal 6 s.d.19 Oktober 2011 dengan nilai denda sebesar Rp54.115.568,00 (13/1000 x 4.162.736.000,00).
1)
2)
Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan: Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 11 ayat (1) yang menyebutkan bahwa PPK memiliki tugas pokok dan kewenangan sebagai berikut, huruf e mengendalikan pelaksanaan Kontrak. Surat Perjanjian Kontrak (SPK) nomor 027/034/SPK/DIKNAS/VIII/2011 tanggal 26 Agustus 2011: (1) Pasal 2 ayat (1) yang menyatakan bahwa jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pengadaan barang yang dimaksud pada Pasal 1 adalah 45 (empat puluh lima) hari kalender dan sudah diserahkan seluruhnya (100%) selambat-lambatnya sampai dengan tanggal 6 Oktober 2011. Jangka waktu pelaksanaan tersebut tidak dapat berubah, kecuali ada persetujuan secara tertulis dari pihak pembuat kontrak dan karena terjadi keadaan memaksa yang secara langsung dapat menghambat penyelesaian pekerjaan dan diadakan addendum waktu pelaksanaan. (2) Pasal 9 ayat (3) yang menyatakan bahwa apabila terjadi penundaan atau keterlambatan penyerahan barang dari jangka waktu penyerahan barang yang ditetapkan dalam pasal 2, kepada Pihak kedua dikenakan denda keterlambatan sebesar 1/1000 (satu permil) untuk setiap hari keterlambatan dengan jumlah maksimal 5% (lima persen) dari harga kontrak barang yang mengalami keterlambatan.
Permasalahan tersebut mengakibatkan kekurangan penerimaan daerah berupa denda yang belum dikenakan sebesar Rp54.115.568,00.
1)
2)
Permasalahan tersebut disebabkan oleh: Kepala Dinas Pendidikan Nasional kurang optimal dalam melakukan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan paket pekerjaan pengadaan Alat Peraga Pendidikan. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pendidikan Nasional lalai dalam mengenakan denda atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan.
Atas permasalahan tersebut Bupati Sumbawa menyatakan sependapat dengan permasalahan di atas dan akan mengenakan denda dimaksud kepada rekanan sesuai dengan saran BPK. Pihak CV Chrissada Prima telah menindaklanjuti dengan membayar denda keterlambatan pekerjaan pada tanggal 8 Mei 2012 dan 10 Mei 2012 sebesar Rp5.000.000,00 dan Rp49.116.000,00.
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
14
BPK merekomendasikan kepada Bupati Sumbawa agar memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada: 1) Kepala Dinas Pendidikan Nasional atas kelalaiannya dan selanjutnya agar meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas kinerja bawahannya. 2) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pendidikan Nasional atas kelalaiannya dan selanjutnya agar segera mengenakan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan. 6.
Rekening Bendahara Pengeluaran tidak memperoleh jasa giro dan tidak terdapat dasar penetapan yang sah Pemerintah Kabupaten Sumbawa dalam Laporan Realisasi Anggaran (Unaudited) per 31 Desember 2011 menganggarkan Pendapatan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah-Penerimaan Jasa Giro Kas Daerah sebesar Rp3.988.085.787,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp2.301.456.311,00 atau 57,71% Berdasarkan hasil pemeriksaan atas rekening koran Bendahara Pengeluaran masing-masing SKPD diketahui permasalahan sebagai berikut: 1) Rekening Bendahara Pengeluaran tidak mendapatkan jasa giro dari Bank Berdasarkan hasil konfirmasi kepada Bank NTB atas penempatan giro Bendahara Pengeluaran masing-masing SKPD diketahui bahwa SKPD yang mendapatkan jasa giro hanya mencakup 4 SKPD (Dishutbun, Distamben, Inspektorat, dan Kecamatan Ropang), sedangkan 52 SKPD belum menerima jasa giro dari Bank NTB dan sampai dengan pemeriksaan berakhir tanggal 2 Mei 2012 belum diperoleh besaran jasa giro yang seharusnya diterima oleh BUD. Hasil konfirmasi balik dari Bank NTB untuk jumlah pendapatan dari jasa giro yang belum diterima oleh Pemda. Daftar SKPD yang mendapatkan jasa giro dan yang belum jasa giro dapat dilihat pada Lampiran 3. Berdasarkan hasil konfirmasi yang disampaikan ke PT Bank NTB, sampai dengan pemeriksaan berakhir belum didapatkan konfirmasi balik untuk jumlah pendapatan dari jasa giro yang belum diterima oleh Pemda. 2) Rekening Bendahara Pengeluaran SKPD belum terdapat ijin penetapan pembukaan/penutupan rekening Berdasarkan hasil pemeriksaan selanjutnya atas Surat Keputusan Bupati Sumbawa No.242 Tahun 2012 tentang Pemberian Izin Pembukaan Rekening Bendahara Pengeluaran pada Bank Umum untuk menampung uang persediaan (UP) SKPD di Kabupaten Sumbawa diketahui bahwa rekening Bendahara Pengeluaran SKPD belum dilengkapi dengan ijin penetapan pembukaan/penutupan rekening. Berdasarkan hasil wawancara dengan BUD diketahui bahwa dalam Surat Keputusan Bupati Sumbawa memang belum mencantumkan nomor rekening yang secara definitif dimiliki oleh masing-masing Bendahara Pengeluaran SKPD.
1)
Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan: Perjanjian Kerjasama antara BUD dengan PT BPD NTB Nomor SB.06.03.01.190.2009 tentang Pelayanan Jasa Perbankan Dalam Pelaksanaan Penatausahaan Penerimaan dan Pengeluaran Daerah pada Pasal 6 ayat (1) yang menyatakan bahwa terhadap pengendapan saldo rekening giro Kas Umum Daerah milik Pihak Kesatu dan Rekening Kas bendahara Pengeluaran Satuan Kerja Perangkat Daerah milik Pemerintah Daerah, diberikan jasa giro yang besarnya dihitung berdasarkan tingkat suku bunga sesuai ketentuan yang berlaku pada Pihak
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
15
2)
1) 2)
1) 2)
Kedua, yang dilimpahkan secara otomatis untuk keuntungan Pihak Kesatu ke RKUD. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah pada: (1) Pasal 30 ayat (2) yang menyatakan bahwa Gubernur/Bupati/Walikota dapat memberikan ijin pembukaan rekening pengeluaran Bank Umum untuk menampung Uang Persediaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada satuan kerja perangkat daerah. (2) Pasal 31 ayat (3) yang menyatakan bahwa penetapan besaran, tata cara penggunaan, pembukaan dan penutupan rekening, pembukuan, pelaporan, dan pertanggungjawaban Uang Persediaan diatur dengan Peraturan Kepala Daerah. Permasalahan tersebut mengakibatkan: Kekurangan penerimaan daerah atas jasa giro dari rekening Bendahara Pengeluaran . BUD tidak dapat mengendalikan pengeluaran daerah pada masing-masing Bendahara Pengeluaran SKPD. Permasalahan tersebut disebabkan oleh: PPKD yang lalai dalam melakukan pengawasan dan pengendalian atas kinerja Bendahara Pengeluaran SKPD terkait. Bendahara Pengeluaran masing-masing SKPD kurang proaktif berkoordinasi dalam mengelola jasa giro dari rekening dengan PT Bank NTB dan lalai mengusulkan penetapan pembukaan rekening.
Atas permasalahan tersebut Bupati Sumbawa menyatakan akan dilakukan koordinasikan lebih lanjut dengan PT. Bank NTB Cabang Sumbawa guna mengetahui besarnya jasa giro dari rekening Bendahara Pengeluaran yang seharusnya diterima untuk selanjutnya segera disetor ke Rekening Kas Daerah Kabupaten Sumbawa dan terkait dasar penetapan pembukaan rekening tahun 2011 belum dilakukan pembaharuan atas izin pembukaan rekening bendahara pengeluaran SKPD dan tahu 2011 telah memberikan izin pembukaan rekening bendahara pengeluaran. BPK merekomendasikan Bupati Sumbawa agar: Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada: (1) PPKD atas kelalaiannya dan selanjutnya meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas kinerja Bendahara Pengeluaran SKPD terkait. (2) Bendahara Pengeluaran masing-masing SKPD atas kelalaiannya dan selanjutnya agar berkoordinasi dengan PT Bank NTB dalam mengelola jasa giro dari rekening. 2) Memerintahkan kepada PPKD agar mengajukan usulan perubahan atas Keputusan Bupati Nomor 242 Tahun 2012 tentang Pemberian Izin Pembukaan Rekening Bendahara Pengeluaran pada Bank Umum untuk menampung uang persediaan (UP) SKPD di Kabupaten Sumbawa dengan menambahkan nomor rekening definitif yang dimiliki oleh masing-masing Bendahara Pengeluaran SKPD. 1)
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
16
7.
Penggunaan dana Bantuan Sosial sebesar Rp2.551.005.920,00 dan Hibah sebesar Rp1.054.160.000,00 belum dipertanggungjawabkan Pemerintah Kabupaten Sumbawa dalam Laporan Realisasi Anggaran (Unaudited) per 31 Desember 2011 menganggarkan Belanja Bantuan Sosial dan Belanja Hibah masing-masing sebesar Rp13.119.803.462,97 dan Rp10.053.839.000,00 dan telah merealisasikannya masing-masing sebesar Rp11.955.063.066,72 atau 91,12% dan Rp9.671.929.900,00 atau 96,20%. Berdasarkan hasil pemeriksaan atas Belanja Bantuan Sosial dan Bantuan Keuangan TA 2010 dan 2011 (s.d. 30 September 2011), BPK melaporkan bahwa dari realisasi belanja bantuan sosial s.d. 30 September 2011 sebesar Rp6.341.002.340,72 belum dipertanggungjawabkan oleh penerima bantuan sebesar Rp1.718.000.000,00. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bendahara Pengeluaran Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) DPPK diketahui bahwa pada tahun 2011 telah dilakukan usaha untuk menagih laporan pertanggungjawaban baik kepada penerima bantuan sosial maupun penerima hibah Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap bukti pertanggungjawaban realisasi belanja bantuan sosial, diketahui bahwa realisasi belanja bantuan sosial sebesar Rp11.955.063.066,72 diantaranya sebesar Rp9.404.057.146,72 sudah dipertanggungjawabkan dan sisanya sebesar Rp2.551.005.920,00 belum dipertanggungjawabkan dengan rincian pada Lampiran 4. Berdasarkan hasil pemeriksaan selanjutnya terhadap bukti pertanggungjawaban realisasi belanja hibah diketahui bahwa realisasi belanja hibah sebesar Rp9.671.929.900,00 diantaranya sebesar Rp8.617.769.900,00 sudah dipertanggungjawabkan dan sisanya sebesar Rp1.054.160.000,00 belum dipertanggungjawabkan dengan rincian pada Lampiran 5. Berdasarkan hasil pemeriksaan atas dokumen realisasi belanja bantuan sosial dan belanja hibah diketahui bahwa penerima bantuan/hibah telah membuat surat pernyataan untuk mempertanggungjawabkan penggunaan dananya dalam jangka waktu paling lambat 1 (satu) bulan setelah dana bantuan sosial/hibah tersebut diterima. Namun, sampai dengan pemeriksaan berakhir tanggal 2 Mei 2012 diketahui belum seluruh penerima menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dananya kepada leading sector. Berdasarkan hasil konfirmasi kepada penerima bantuan sosial diketahui bahwa para penerima belum menyampaikan laporan dikarenakan berbagai alasan, diantaranya karena belum sempat menyusun laporan, karena kegiatan yang bersangkutan belum selesai, serta karena kesulitan memilah penggunaan dana bantuan untuk suatu kegiatan yang bersumber dari beberapa sumber dana, dan akan disusun pada saat mengajukan proposal periode berikutnya. Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan : 1) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 133 ayat (2) yang menyatakan bahwa penerima subsidi, hibah, bantuan sosial, dan bantuan keuangan bertanggung jawab atas penggunaan uang/barang dan/atau jasa yang diterimanya dan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaannya kepada Kepala Daerah. 2) Peraturan Bupati Sumbawa Nomor 42 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pemberian dan Pertanggungjawaban Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, dan Bantuan Keuangan pada Pasal 8: BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
17
(1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa subsidi, hibah, bantuan sosial, dan bantuan keuangan bertanggungjawab atas penggunaan uang/barang dan/atau jasa yang diterimanya dan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaannya kepada Bupati melalui leading sector teknis terkait. (2) Ayat (3) yang menyatakan bahwa leading sector terkait berkewajiban melaksanakan pemantauan, pembinaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap subsidi, hibah, bantuan sosial, dan bantuan keuangan yang telah disalurkan serta bertanggung jawab atas pelaksanaan pemberian bantuan. 3) Nota Perjanjian Hibah antara Pemerintah Kabupaten Sumbawa dengan masingmasing penerima hibah pasal 6 ayat (7) yang menyatakan bahwa Pihak Kedua wajib membuat dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban tentang pelaksanaan program dan kegiatan tersebut kepada pihak pertama melalui Bagian Administrasi Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa selaku leading sector dan tembusan kepada Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset Kabupaten Sumbawa dan Inspektorat Kabupaten Sumbawa paling lambat 1 (satu) bulan setelah dana ditransfer dan selanjutnyalaporan tersebut disampaikan setiap bulan paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya. Permasalahan tersebut mengakibatkan Pemerintah Kabupaten Sumbawa tidak dapat mengevaluasi efektivitas penggunaan dana bantuan sosial dan hibah sebesar Rp2.551.005.920,00 dan Rp1.054.160.000,00 sesuai dengan tujuan pemberian bantuan sosial dan hibah serta membuka peluang penyalahgunaan dana bantuan sosial dan hibah.
1) 2) 3) 4)
Permasalahan tersebut disebabkan oleh: Kepala DPPK selaku PPKD kurang optimal dalam melakukan pengawasan dan pengendalian atas pertanggungjawaban dana bantuan sosial dan hibah. Kepala Seksi Verifikasi DPPK kurang cermat dalam melakukan verifikasi atas pertanggungjawaban dana bantuan sosial dan hibah. Bendahara PPKD lalai meminta secara proaktif laporan pertanggungjawaban penggunaan dana dari para penerima bantuan sosial dan hibah. Leading sector terkait lalai dalam melaksanakan pemantauan, pembinaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap bantuan sosial dan hibah.
Atas permasalahan tersebut Bupati Sumbawa menyatakan masing-masing leading sector yang menangani bantuan sosial dan hibah akan meningkatkan pemantauan dan evaluasi atas penyampaian laporan pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan sosial dan hibah tersebut BPK merekomendasikan Bupati Sumbawa agar memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada: 1) Kepala DPPK selaku PPKD atas kelalaiannya dan selanjutnya agar lebih optimal melakukan pengawasan dan pengendalian kepada bawahannya. 2) Kepala Seksi Verifikasi DPPK atas kelalaiannya dan selanjutnya agar lebih cermat dalam melakukan verifikasi atas pertanggungjawaban dana bantuan sosial dan hibah. 3) Bendahara PPKD atas kelalaiannya dan selanjutnya agar lebih proaktif meminta laporan pertanggungjawaban penggunaan dana dari para penerima bantuan sosial dan hibah.
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
18
4) Leading sector terkait atas kelalaiannya dan selanjutnya agar lebih optimal dalam melaksanakan pemantauan, pembinaan, pengawasan, dan evaluasi atas pemberian bantuan sosial dan hibah tahun berikutnya.
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
19
Lampiran 1
Penerimaan Daerah yang Terlambat Disetor ke Kas Daerah Dinas Perhubungan Komunikasi & Informatika Kabupaten Sumbawa TA 2011 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Uraian Jasa Pelabuhan RPD Kios T.S Payung PKB Jasa Pelabuhan SIM KTB TPR Kios T.Empang PKB Kios T.S Payung TPR PKL PKB Kios T.S Payung PKB TPR Jasa Pelabuhan PKB Ijin Trayek PKB PKB Ijin Trayek Kios T.S Payung PKB Ijin Trayek Jasa Pelabuhan Jasa Pelabuhan Jasa Pelabuhan RPD Jasa Pelabuhan RPD SIM KTB Jumlah
Jumlah 3,121,000.00 1,000,000.00 300,000.00 4,300,100.00 1,247,000.00 1,300,000.00 300,000.00 300,000.00 4,074,800.00 50,000.00 2,090,000.00 120,000.00 2,869,200.00 450,000.00 4,031,500.00 300,000.00 545,000.00 3,481,800.00 3,430,000.00 2,832,200.00 4,017,800.00 3,505,000.00 450,000.00 4,046,000.00 3,025,000.00 45,000.00 100,000.00 350,000.00 1,000,000.00 100,000.00 1,350,000.00 115,000.00 54,246,400.00
Tgl diterima
Tgl disetor
Terlambat
3-Jan-11 3-Jan-11 3-Jan-11 17-Jan-11 18-Jan-11 19-Jan-11 19-Jan-11 19-Jan-11 24-Jan-11 26-Jan-11 27-Jan-11 27-Jan-11 7-Feb-11 8-Feb-11 14-Feb-11 14-Feb-11 17-Feb-11 21-Feb-11 1-Mar-11 7-Mar-11 14-Mar-11 16-Mar-11 16-Mar-11 21-Mar-11 25-Mar-11 1-Apr-11 4-Apr-11 13-Apr-11 14-Apr-11 25-May-11 25-May-11 8-Jun-11
10-Jan-11 10-Jan-11 10-Jan-11 26-Jan-11 26-Jan-11 26-Jan-11 26-Jan-11 26-Jan-11 26-Jan-11 29-Jan-11 29-Jan-11 29-Jan-11 14-Feb-11 14-Feb-11 16-Feb-11 16-Feb-11 24-Feb-11 24-Feb-11 4-Mar-11 19-Mar-11 19-Mar-11 19-Mar-11 19-Mar-11 29-Mar-11 29-Mar-11 7-Apr-11 7-Apr-11 18-Apr-11 18-Apr-11 28-May-11 28-May-11 10-Jun-11
6 6 6 8 7 6 6 6 1 2 1 1 6 5 1 1 6 2 2 11 4 2 2 7 3 6 3 5 4 3 3 2
Lampiran 2 DAFTAR PENGENAAN PPh ATAS DEPOSITO/DOC PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA PADA PT. BANK NTB CABANG SUMBAWA TA 2011 No. 1 1
NOMOR REK. DEPOSITO 2 A.01.2011.0007/sbw
BULAN
JUMLAH
TGL BUNGA
3
4
5
JANUARI FEBRUARI
5,000,000,000.00
MARET
5,000,000,000.00
APRIL
5,000,000,000.00
JUNI
5,000,000,000.00
JULI
5,000,000,000.00
SEPTEMBER
5,000,000,000.00
OKTOBER
5,000,000,000.00
NOPEMBER DESEMBER JUMLAH
BUNGA DEPOSITO PADA REK. KUD 6
POTONG PPh
PENUTUPAN
KETERANGAN
7
9
10
11 FEBRUARI 2011
23,333,334.00
5,833,333.00
10 MARET 2011
23,333,334.00
5,833,333.00
11 APRIL 2011
23,333,334.00
5,833,333.00
10 JUNI 2011
23,333,334.00
5,833,333.00
11 JULI 2011
23,333,334.00
5,833,333.00
12 SEPTEMBER 2011
23,333,334.00
5,833,333.00
10 OKTOBER 2011
23,333,334.00
5,833,333.00
163,333,338.00
40,833,331.00
Pokok 10 FEBRUARI 2011 Pokok Bunga 10 MARET 2011 Pokok Bunga 10 APRIL 2011 Pokok Bunga 10 JUNI 2011 Pokok Bunga 10 JULI 2011 Pokok Bunga 10 SEPTEMBER 2011Pokok Bunga 10 OKTOBER 2011 Pokok Bunga
Januari Februari Januari Maret Februari April Maret Juni Juni Juli Juli September September Oktober Oktober
No. 1 2
NOMOR REK. DEPOSITO 2 A.01.2011.0008/sbw
BULAN
JUMLAH
TGL BUNGA
3
4
5
JANUARI FEBRUARI
BUNGA DEPOSITO PADA REK. KUD 6
POTONG PPh
PENUTUPAN
KETERANGAN
7
9
10
7,500,000,000.00
MARET
7,500,000,000.00
APRIL
7,500,000,000.00
JUNI
7,500,000,000.00
JULI
7,500,000,000.00
SEPTEMBER
7,500,000,000.00
OKTOBER
7,500,000,000.00
11 FEBRUARI 2011
35,000,000.00
8,750,000.00
10 MARET 2011
35,000,000.00
8,750,000.00
11 APRIL 2011
35,000,000.00
8,750,000.00
10 JUNI 2011
35,000,000.00
8,750,000.00
11 JULI 2011
35,000,000.00
8,750,000.00
12 SEPTEMBER 2011
35,000,000.00
8,750,000.00
10 OKTOBER 2011
35,000,000.00
8,750,000.00
245,000,000.00
61,250,000.00
NOPEMBER DESEMBER JUMLAH
10 FEBRUARI 2011 Pokok Bunga 10 MARET 2011 Pokok Bunga 10 APRIL 2011 Pokok Bunga 10 JUNI 2011 Pokok Bunga 10 JULI 2011 Pokok Bunga 10 SEPTEMBER 2011Pokok Bunga 10 OKTOBER 2011 Pokok Bunga
Februari Januari Maret Februari April Maret Juni Juni Juli Juli September September Oktober Oktober
No. 1 3
NOMOR REK. DEPOSITO 2 A.01.2011.0027/sbw
BULAN
JUMLAH
TGL BUNGA
3
4
5
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL
BUNGA DEPOSITO PADA REK. KUD 6
POTONG PPh
PENUTUPAN
KETERANGAN
7
9
10
10,000,000,000.00
JUNI
10,000,000,000.00
JULI
10,000,000,000.00
SEPTEMBER
10,000,000,000.00
OKTOBER
10,000,000,000.00
NOPEMBER
10,000,000,000.00
10 APRIL 2011 11 APRIL 2011
46,666,666.00
11,666,666.00
10 JUNI 2011
46,666,666.00
11,666,666.00
11 JULI 2011
46,666,666.00
11,666,666.00
12 SEPTEMBER 2011
46,666,666.00
11,666,666.00
10 OKTOBER 2011
46,666,666.00
11,666,666.00
30 NOPEMBER 2011
46,666,666.00
11,666,666.00
279,999,996.00
69,999,996.00
DESEMBER JUMLAH
Pokok Bunga 10 JUNI 2011 Pokok Bunga 10 JULI 2011 Pokok Bunga 10 SEPTEMBER 2011Pokok Bunga 10 OKTOBER 2011 Pokok Bunga 10 NOPEMBER 2011 Pokok Bunga
April Maret Juni Juni Juli Juli September September Oktober Oktober Nopember Nopember
1
NOMOR REK. DEPOSITO 2
4
A.07.2011.065/sbw
No.
BULAN
JUMLAH
TGL BUNGA
3
4
5
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL JUNI JULI
45,000,000,000.00
SEPTEMBER
45,000,000,000.00
OKTOBER
45,000,000,000.00
BUNGA DEPOSITO PADA REK. KUD 6
11 JULI 2011
217,500,000.00
12 SEPTEMBER 2011
217,500,000.00
10 OKTOBER 2011
217,500,000.00
POTONG PPh
PENUTUPAN
KETERANGAN
7
9
10
54,375,000.00
Bunga 10 SEPTEMBER 2011Pokok 54,375,000.00 Bunga 10 OKTOBER 2011 Pokok 54,375,000.00 Bunga
Juli September September Oktober Oktober
NOPEMBER DESEMBER 652,500,000.00
JUMLAH
163,125,000.00
DAFTAR PENGENAAN PPh ATAS DEPOSITO/DOC PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA PADA PT. BANK NTB CABANG SUMBAWA TA 2010 DESEMBER
10,000,000,000.00
JUMLAH TOTAL (1 + 2 + 3 + 4 + 5)
46,666,666.00
11,666,666.00
46,666,666.00 1,387,500,000.00
11,666,666.00 346,874,993.00
Lampiran 3 DAFTAR REKENING BENDAHARA PENGELUARAN SKPD DALAM BENTUK GIRO PADA BANK NTB CABANG SUMBAWA
KONFIRMASI REKENING DARI PT.BANK NTB CAB. SUMBAWA NO
Ket NAMA REKENING
A 1
NOMOR REKENING GIRO
Menerima Jasa Giro
2
Bend Inspektorat Kab. Sumbawa Dinas Pertambangan dan Energi
3
004
21
00612
00
- 2
004
21
01509
00 - 6
Bend. Dishutbun
004
21
01027
00 - 9
4
Bend. Camat Ropang
004
21
01713
04 - 7
B 1
Tidak menerima Jasa Giro Bend. Pengeluaran Setda Kab. Sumbawa
004
21
00991
00 - 6
2
Ktr Ketahanan Pangan Kab. Sbw
004
21
01944
00 - 1
3
Bendahara Arpus Kab. Sumbawa
004
21
01548
00 - 9
4
Badan KBPP
004
21
01931
00 - 5
5
Bendahara Dukcapil Kab. Sumbawa
004
21
01412
00 - 8
6 7
Badan Kepegawaian Pendidikan Pelatihan Kantor Satpol PP Kab. Sumbawa
004 004
21 21
01416 01297
00 - 4 00 - 1
8
Bend. Badan Penanaman Modal LH
004
21
01219
00 - 5
9
Bend. Disnakertrans Kab. Sumbawa
004
21
00968
00 - 5
10 Dinas Koperindag/Drs. Nurdin 11 Dinas Sosial Kab. Sumbawa 12 Bend. Dinas Pekerjaan Umum
004 004 004
21 21 21
01001 01016 01032
00 - 9 00 - 2 00 - 2
13 Bend. Disporabudpar Kab. Sumbawa
004
21
01030
00 - 4
14 Bend. Diknas Kab. Sumbawa
004
21
00941
00 - 6
15 Bend. KPPT Kabupaten Sumbawa
004
21
01711
04 - 2
16 Bend. Dinas Kelautan dan Perikanan
004
21
01029
00 - 7
17 Bend. Dinas Peternakan
004
21
01028
00 - 8
18 Bend. Dinas Pertanian Tanaman P
004
21
01026
00 - 0
19 Bendahara RSUD Sumbawa
004
21
01025
00 - 1
20 Bend. Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa 21 Bend Dishubkominfo
004 004
21 21
01576 00977
00 - 5 00 - 4
22 Bendahara BPM dan Pemdes
004
21
00988
00 - 1
23 Bend Inspektorat Kab. Sumbawa 24 Bend Badan Kesbang Politik DA
004
21
00986
00 - 3
004
21
00978
00 - 3
25 Bend. Bappeda Kab. Sumbawa
004
21
01024
00 - 2
26 Dispenda Keuangan dan Aset
004
21
00795
00 - 6
27 Sekretariat DPRD Kab. Sumbawa
004
21
01042
00 - 4
28 BPBD Kab. Sumbawa
004
21
01748
04 - 6
29 BP4K Kab. Sumbawa
004
21
01747
04 - 8
30 Ktr. Camat Sumbawa
004
21
01033
00 - 1
31 Bend. Kecamatan Moyo Hilir 32 Bend. Camat Lape Lopok
004 004
21 21
01034 01035
00 - 0 00 - 9
DAFTAR REKENING BENDAHARA PENGELUARAN SKPD DALAM BENTUK GIRO PADA BANK NTB CABANG SUMBAWA
KONFIRMASI REKENING DARI PT.BANK NTB CAB. SUMBAWA NO
Ket NAMA REKENING
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
Bend. Ktr. Camat Plampang Kantor Camat Empang Kantor Camat Moyo Hulu Kantor Camat Lenangguar Bend. Ktr. Camat Lunyuk Kecamatan Batulanteh Kantor Camat Labuhan Badas Bend. Kantor Camat Alas Bend. Ktr Camat Alas Barat Bend. Kantor Camat Buer Bend. Camat Utan Bend. Kantor Camat Lopok
NOMOR REKENING GIRO 004 004 004 004 004 004 004 004 004 004 004 004
21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
01036 01037 01038 01039 01040 01041 01296 00016 00018 00017 00019 01970
00 00 00 00 00 00 00 02 02 02 02 01
-
8 7 6 5 2 1 2 7 3 5 1 8
45 Kecamatan Lantung 46 Bend. Kantor Camat Orong Telu
004 004
21 21
01712 01971
04 - 0 01 - 9
47 Bend. Ktr Camat Maronge
004
21
01803
00 - 8
48 Bend. Kantor Camat Moyo Utara 49 Kantor Camat Rhee 50 Kantor Camat Tarano
004 004 004
21 21 21
01709 01703 01704
00 - 4 00 - 1 00 - 0
51 Bend. Kantor Camat Unter Iwes 52 Bend Kantor Kecamatan Labangka
004 004
21 21
01705 01304
00 - 2 00 - 5
Lampiran 4 REKAPITULASI PERTANGGUNGJAWABAN DANA BELANJA BANTUAN SOSIAL TA 2011
No
Uraian
1
Bansos untuk sarana peribadatan
2
Bansos untuk organisasi keagamaan dan kegiatan
Jumlah Realisasi Belanja Bantuan Sosial yang TELAH dipertanggungjawabkan
Jumlah Realisasi Belanja Bantuan Sosial yang BELUM dipertanggungjawabkan
349,500,000.00 83,000,000.00
keagamaan lainnya 3
Bansos untuk Tunjangan Hari Raya Idul Fitri
30,200,000.00
4
Bansos untuk TPQ
20,500,000.00
5
Bansos untuk kesejahteraan pengurus sarana
528,400,000.00
57,500,000.00 -
peribadatan (masjid, gereja, pura dll) 6
Bansos kpd pondok pesantren, MI, MTs, MA, MD
-
42,000,000.00
7
Bansos untuk penyelenggaraan ibadah haji
-
25,000,000.00
Indonesia 8
Bansos untuk honorarium penyuluh agama
135,000,000.00
9
Bansos kepada Masjid Kecamatan 24 Kecamatan
147,600,000.00
92,400,000.00
10
Bansos kepada Masjid Desa 157 Desa
15,930,000.00
154,070,000.00
11
Bansos untuk Tim Pendamping Haji Daerah (TPHD)
35,000,000.00
12
Bansos untuk Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD)
13
TPA Al-Ikhlas Dsn. Bangkong Kec. Lab. Badas
14
TPA Al-Hikmah Desa Bao Desa Kec. Batu Lanteh
15
Bantuan Rehab MI NURUL IMAN Desa Berare
16
TPQ AL IKHLAS Dusun Serange Desa
10,000,000.00 -
-
10,000,000.00
50,000,000.00
-
7,500,000.00
-
47,200,000.00
-
Berora Kec.Lopok 17
Bantuan Sosial untuk Konflik Sosial
18
Bansos kpd lembaga pendidikan swasta
19
Bansos kpd mahasiswa berprestasi
20
Bansos kpd mahasiswa KKN/KKL
-
20,250,000.00
21
Bansos kpd asrama pelajar/mhs. luar daerah
-
20,000,000.00
22
Bansos kpd organisasi pelajar/mahasiswa
-
14,500,000.00
23
Bansos kpd siswa berprestasi dan peserta
359,300,000.00
28,000,000.00
-
-
lomba bidang study 24
Bansos kpd organisasi lembaga adat
-
25
Bansos kpd organisasi kesenian & kebudayaan
-
26
Bansos kpd mantan kepala exs. Swapraja
27
Bansos kpd Sanggar Seni Putra Rengganis
24,000,000.00 -
45,000,000.00 10,000,000.00
Desa Juran Alas Kec. Alas 28
Bansos Pendidikan Pasca Sarjana UGM Program
15,000,000.00
Study Pengkajian Amerika Sekolah 30
Bansos kpd Sanggar Seni Gali Ponto Brang Bayan
20,000,000.00
Desa Empang Kec. Empang 31
Bansos untuk Hadiah Pembinaan (Dinas Pendidikan
177,700,000.00
-
16,250,000.00
-
45,000,000.00
-
45,000,000.00
-
10,000,000.00
-
Nasional Kab. Sumbawa) 32
Bansos untuk Hadiah Pembinaan untuk Pemuda Pelopor (DISPORABUDPAR)
33
Bansos untuk Hadiah Pembinaan Penyelenggaraan Kompetisi Olah Raga (DISPORABUDPAR)
34
Bansos Hadiah Pembinaan Pelaksanaan Lomba Desa/Kelurahan (BPM-PD)
35
Bansos untuk Hadiah Pembinaan Pengembangan
No
Uraian
Jumlah Realisasi Belanja Bantuan Sosial yang TELAH dipertanggungjawabkan
Jumlah Realisasi Belanja Bantuan Sosial yang BELUM dipertanggungjawabkan
Minat dan Budaya Baca (ARPUSDA) 36
Bansos Hadiah Pembinaan Koordinasi dan
11,500,000.00
-
10,000,000.00
-
7,500,000.00
-
Pekuatan Kelembagaan Sumber Daya Air (BAPPEDA) 37
Bansos Kepada TK Dharma Wanita Ds. Sebasang Kec. Moyo Hulu
38
Bantuan Sosial untuk Penerima beasiswa Internasional Language Study Program ( IELSP ) Amerika
39
Bantuan sosial untuk Bala Kuning Sumbawa
-
15,000,000.00
40
Bantuan sosial untuk Bala Datu Ranga Sumbawa
15,000,000.00
-
41
Bantuan sosial untuk sanggar seni BATU
20,000,000.00
-
TONGKOK Kec.Plampang 46
Olahraga dan Festival Seni Budaya
-
15,000,000.00
Samawa di Kecamatan Alas 47
Bansos untuk keg. Seminar, rakerda & rakernas
48
Bansos organisasi sosial masyarakat lainnya
30,000,000.00
69,000,000.00
1,051,807,000.00
1,016,158,000.00
49
Bansos untuk org. profesi bidang pendidikan
-
5,000,000.00
50
Bansos untuk org. profesi bidang jurnalistik
-
12,000,000.00
51
Bansos untuk org. profesi bidang kesehatan
-
52
Bansos untuk organisasi wanita
53
Bansos untuk organisasi profesi lainnya
54
Bantuan uang tali asih bagi PNS yang pensiun
55
Bantuan bagi pasien kurang mampu (RSUD)
56
Bantuan untuk biaya pengobatan PNS
74,400,000.00
-
57
Bantuan untuk tenaga honorer purna bakti/tali
60,000,000.00
-
8,000,000.00
50,000,000.00 -
29,000,000.00 15,000,000.00
525,000,000.00
-
3,695,523,404.00
-
asih Non-PNS 58
Bantuan bagi pasien kurang mampu (DIKES)
303,924,500.00
-
59
Bantuan Sosial APKASI Kab. Sumbawa
15,000,000.00
-
60
Bantuan kepada Badan Akreditasi Sekolah
20,000,000.00
-
61
Bansos untuk Paska Bencana Alam
578,500,000.00
-
62
Bansos untuk Rumah Kumuh 50 Unit
240,000,000.00
63
Bansos untuk Korban Tindak Kekerasan Pekerja
30,000,000.00
30,000,000.00
Migran (KTKPM) 64
Bantuan untuk PWI (Persatuan Wartawan Indonesia)
65
Bantuan Sosial uang Duka Wafat bagi PNS/CPNS/
-
50,000,000.00
35,000,000.00
-
35,000,000.00
-
Honor 14 Orang 66
Bantuan Pengadaan Mesin air Desa Semamung Kec.Moyo Hulu
68
Bantuan sosial untuk 22 orang Janda Pahlawan
71
Bansos untuk generasi muda lainnya
73
Bansos untuk Perbaikan Lapangan Desa Rhee
75
Bansos untuk pembinaan olahraga kemasyarakatan
66,000,000.00 -
98,500,000.00
15,000,000.00
-
-
50,000,000.00
-
20,000,000.00
lainnya 76
Bansos untuk PB Maras Sumbawa Besar
77
Bantuan Sosial untuk PERTINA Kab. Sumbawa
84,000,000.00
-
78
Bansos untuk PASI (Persatuan Atletik Seluruh
17,500,000.00
22,500,000.00
-
50,000,000.00
Indonesia) Kab. Sumbawa 79
Bansos untuk PORDASI Kab. Sumbawa
80
Partai Hati Nurani Rakyat
74,122,617.00
81
Partai Karya Peduli Bangsa
29,354,500.00
82
Partai Gerakan Indonesia Raya
29,845,410.00
83
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
20,035,000.00
84
Partai Keadilan Sejahtera
65,985,700.00
No
Uraian
Jumlah Realisasi Belanja Bantuan Sosial yang TELAH dipertanggungjawabkan
Jumlah Realisasi Belanja Bantuan Sosial yang BELUM dipertanggungjawabkan
85
Partai Amanat Nasional
47,022,000.00
86
Partai Kedaulatan
14,588,192.00
87
Partai Demokrasi Kebangsaan
26,430,782.00
88
Partai Pelopor
89
Partai Golongang Karya
90
Partai Persatuan Pembangunan
91
Partai Bulan Bintang
29,593,439.72
92
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
90,083,612.00
93
Partai Bintang Reformasi
94
Partai Patriot
95
Partai Demokrat
19,032,422.00 134,517,214.00 94,023,901.00
15,053,034.00 16,634,362.00 62,127,977.00 TOTAL
9,404,057,146.72
2,551,005,920.00
Lampiran 5
REKAPITULASI PERTANGGUNGJAWABAN DANA BELANJA HIBAH TA 2011
No
Uraian
Jumlah Realisasi Belanja Hibah yang TELAH dipertanggungjawabkan
Jumlah Realisasi Belanja Hibah yang BELUM dipertanggungjawabkan
1
Kegiatan TMMD
2
KPUD Kab. Sumbawa
200,000,000.00
3
Bantuan kepada PDAM Kab.Sumbawa
4
KONI Kabupaten Sumbawa
5
Kwartir Cabang Pramuka Kabupaten Sumbawa
6
Bantuan untuk KORPRI Kab. Sumbawa
7
Tim Penggerak PKK Kab. Sumbawa
345,050,000.00
4,950,000.00
8
Tim Penggerak PKK Kecamatan se-Kab. Sumbawa
100,000,000.00
20,000,000.00
9
Peringatan Tahun Baru Islam (1 Muharram)
10,000,000.00
10
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
10,000,000.00
11
Peringatan Isra Mi'raj
10,000,000.00
12
Peringatan Nuzulul Qur'an
10,000,000.00
13
Peringatan Hari Raya Idul Fitri
30,000,000.00
14
Peringatan Hari Raya Idul Adha
10,000,000.00
15
Festival Maulid Nusantara VI Th.2011
70,000,000.00
16
LPTQ Kabupaten
70,500,000.00
17
LPTQ Kecamatan
18
Penyelenggaraan TC STQ/MTQ Tk. Provinsi
171,935,000.00
19
Penyelenggaraan STQ/MTQ Tk. Provinsi
214,240,000.00
20
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)
21
GNOTA Kab. Sumbawa
22
BNK (Badan Narkotika Kabupaten) Kab. Sumbawa
23
Dharma Wanita Kab. Sumbawa
24
IISWARA (Ikatan Istri Wakil Rakyat)
75,000,000.00
25
DEKRANASDA
50,000,000.00
26
Karang Taruna Kab. Sumbawa
27
Kegiatan Paskibraka Indonesia Tahun 2011
150,000,000.00
28
KNPI Kab. Sumbawa
125,000,000.00
29
Dewan Kesenian Sumbawa
100,000,000.00
30
Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S)
98,881,900.00 200,000,000.00 2,208,700,000.00 300,000,000.00 150,000,000.00
25,000,000.00
-
50,000,000.00
125,000,000.00 50,000,000.00 200,000,000.00
30,000,000.00 50,000,000.00
50,000,000.00
Kab. Sumbawa 31
KPTKI (Komisi Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia)
32
PD. Muhammadiyah Kab. Sumbawa
150,000,000.00 75,000,000.00
Panti Asuhan Muhammadiyah Kab. Sumbawa 32
Badan Kerjasama Penyelenggara Jaminan Kesehatan
1,332,720,000.00
(Jamkesmas NTB) 33
BAZDA Kab. Sumbawa
34
Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD)
50,000,000.00 25,000,000.00
Kab. Sumbawa 35
PMI Cabang Sumbawa
130,000,000.00
36
Panitia Hari Besar Daerah dan Nasional (PHBD-N)
100,000,000.00
37
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kab. Sumbawa
38
Nahdatul Ulama (NU) Kab. Sumbawa
169,210,000.00
30,000,000.00 60,000,000.00
No
39
Uraian
Panitia Pembangunan Pondok Psantren Muhammadiyah
Jumlah Realisasi Belanja Hibah yang TELAH dipertanggungjawabkan
Jumlah Realisasi Belanja Hibah yang BELUM dipertanggungjawabkan
125,000,000.00
AT Tanwir Maronge 40
Operasional Sekretariat TP UKS Kabupaten
41
Hadiah lomba sekolah sehat (LSS) Tk. Kabupaten
10,000,000.00
42
Pelaksanaan LSS Tk. Kabupaten
25,000,000.00
43
Pelaksanaan LSS Tk. Provinsi
15,000,000.00
44
Sekolah Percontohan UKS
20,000,000.00
45
Pelaksanaan LSS Tk. Nasional
25,000,000.00
46
Tim Pelaksana UKS UKS di Sekolah
24,000,000.00
47
Mushallah Dusun Jerongko DS Pukat Kec. Utan
48
Masjid Al-Ikhsan Juran Po' Kel. Samapuin Kec. Sumbawa
10,000,000.00
49
Masjid Al-Amin Brang Bara Kec. Sumbawa
15,000,000.00
50
Hibah kepada TAGANA Kab. Sumbawa
60,000,000.00
51
Hibah Panitia Penobatan Sultan Sumbawa XVII
52
Bantuan kepada Sultan Sumbawa ke XVII
53
Hibah PLK Kab. Sumbawa (Festival Budaya Samawa)
54
Hibah Kejurnas Tinju Amatir Gubernur NTB Cup
55
Hibah Madrasah Ibtidaiyah Al-Ma'arif Sumbawa Besar
56
Hibah kepada LP Klas IIA Sumbawa Besar
14,804,000.00
57
Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kab.Sumbawa
30,000,000.00
58
Rehab ringan Tembok Kuburan (TPU) Desa Jorok
15,000,000.00
10,000,000.00
75,000,000.00 100,000,000.00 64,500,000.00 100,000,000.00 20,000,000.00
10,000,000.00
Kec.Utan 59
Hibah dalam Rangka Penegerian Universitas Samawa
100,000,000.00
(UNSA) 60
Komite Pembentukan Kota Samawa Rea (KPKSR)
100,000,000.00
61
SMP/SMPLB/SMPT/Satap Swasta
430,385,750.00
62
SD/SDLB Swasta
112,053,250.00
63
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cab. Sumbawa
64
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cab. Sumbawa
10,000,000.00
65
Sapu Lidi-17 dalam rangka parade musik Unplug
10,000,000.00
66
TK Pertiwi Sumbawa
75,000,000.00
67
YAYASAN ISLAM SURYA Kel. Samapuin Kec. Sumbawa
20,000,000.00
68
TK Perintis Pungka Kec. Untir Iwis
20,000,000.00
69
Raudatul Athfal (RA) Al-Garib Dsn Melung Ds Batu Tering
20,000,000.00
20,000,000.00
Kec. Moyo Hulu 70
PGRI Kab. Sumbawa
71
TK Aba Lab. Mapin Kec. Alas
100,000,000.00 10,000,000.00
72
TK PGRI Desa Baru Tahan Kec. Moyo Utara
10,000,000.00
73
TK Dharma Wanita Desa Motong Kec. Utan
10,000,000.00
74
TK PGRI Desa Leseng Kec. Moyo Hulu
10,000,000.00
75
TK Mangandar Kec. Alas
10,000,000.00
76
TK AISIYA Panto Daeng
10,000,000.00
77
TK Persiapan LPM Ds.Juran Alas Kec. Alas
10,000,000.00
78
TK Dharma Wanita Persatuan Moyo Kec. Moyo Hilir
10,000,000.00
79
RA. Al-Hidayah Lab.Sumbawa Kec. Lab. Badas
10,000,000.00
80
SMA Syekh Zainuddin Desa Tepal Kec. Bt. Lanteh
20,000,000.00
Kec. Batu Lanteh 81
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
10,000,000.00
(GMNI) Kab.Sumbawa 82
TK RA.AT - TAQWA Kec.Ropang
10,000,000.00
No
83
Uraian
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Jumlah Realisasi Belanja Hibah yang TELAH dipertanggungjawabkan
Jumlah Realisasi Belanja Hibah yang BELUM dipertanggungjawabkan
10,000,000.00
Lenang Bua' Desa Pelat 84
TK ABA Nurussalam Desa Kakiang
85
TK Aisyiah Utan
86
SMP Muhammadiyah Utan
87
Lembaga Penyelenggaraan Promosi Pariwisata
10,000,000.00 15,000,000.00
-
25,000,000.00
-
260,000,000.00
Sumbawa TOTAL
8,617,769,900.00
1,054,160,000.00