Modul ke:
Kesehatan Mental Mengatasi Stress / Coping Stress
Fakultas
Psikologi
Program Studi
Psikologi
www.mercubuana.ac.id
Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog.
Coping Stress • Coping Æ Proses untuk menata tuntutan yang dianggap membebani atau melebihi kemampuan sumber daya individu. • Coping Æ Usaha untuk mengontrol, mengurangi, atau belajar untuk menoleransi ancaman yang menimbulkan stess.
Coping Stress 9Coping kejadian yang menekan adalah proses yang dinamis. 9Coping dimulai dengan penilaian terhadap situasi yang harus diatasi oleh individu. 9Krn penilaian sgt penting bagi usaha individu untuk mengelola situasi yg menekan. 9Individu yang menilai kejadian sbg tantangan menghasilkan upaya coping yang penuh percaya diri dan emosi positif, sedgkan menganggap kejadian stresor ancaman dapat
Tipe Coping Stress Emotional Focus Coping (Coping Berfokus Emosi), yaitu individu berusaha mengatur emosi mereka, ketika menghadapi stress dengan berusaha mengubah perasaan mereka atau cara mereka menghadapi masalah. Coping ini bertujuan untuk melakukan kontrol terhadap respon emosional terhadap situasi penyebab stres, baik dalam pendekatan secara behavioral maupun kognitif. Lazarus dan Folkman (1986) mengemukakan bahwa individu cenderung menggunakan Emotional-Focused Coping ketika individu memiliki persepsi bahwa stresor yang ada tidak dapat diubah atau diatasi
Emotional Focus Coping Self Control Æ mengendalikan dri, menahan diri, mengatur perasaan, maksudnya selalu teliti dan tidak tergesa dalam mengambil tindakan. Seeking Social Support (For Emotional Reason),Æ cara mencari dukungan sosial pada keluarga atau lingkungan sekitar, bisa berupa simpati dan perhatian. Positive ReinterpretationÆ mencoba mengambil pandangan positif dari sebuah masalah (hikmah). Acceptance Æ berserah diri, individu menerima apa yang terjadi padanya atau pasrah, karena ia sudah beranggapan tiada hal yang bisa dilakukannya lagi untuk memecahkan masalahnya. Denial (avoidance), pengingkaranÆ menyanggah dan mengingkari dan melupakan masalah-masalah yang ada pada dirinya.
Problem Focuse Coping • Problem Focuse Coping (Coping berfokus masalah), yaitu berusaha untuk memodifikasi masalah yg menimbulkan stes atau sumber stres. Strategi berfokus pada masalah mendorong perubahan perilaku atau perkembangan suatu rencana tindakan untuk mengatasi stress tersebut. • Coping ini bertujuan untuk mengurangi dampak dari situasi stres atau memperbesar sumber daya dan usaha untuk menghadapi stres. • Individu cenderung menggunakan Problem Focused Coping ketika individu memiliki persepsi bahwa stressor yang ada dapat diubah
Problem Focuse Coping ¾ Distancing , ini adalah suatu bentuk coping yang sering kita temui, yaitu usaha untuk menghindar dari permasalahan dan menutupinya dengan pandangan yang positf, dan seperti menganggap remeh/lelucon suatu masalah . ¾ Planful Problem Solving, atau perencanaan, individu membentuk suatu strategi dan perencanaan menghilangkan dan mengatasi stress, dengan melibatkan tindakan yang teliti, berhati-hati, bertahap dan analitis. ¾ Positive Reapraisal, yaitu usaha untuk mencari makna positif dari permasalahan dengan pengembangan diri, dan stategi ini terkadang melibatkan hal-hal religi. ¾ Self Control, merupakan suatu bentuk dalam penyelesaian masalah dengan cara menahan diri, mengatur perasaan, maksudnya selalu teliti dan tidak tergesa dalam mengambil tindakan. ¾ Escape, usaha untuk menghilangkan stress dengan melarikan diri dari masalah, dan beralih pada hal-hal lain, seperti merokok, narkoba, makan banyak dll.
Bagaimana Coping yg sukses? Usaha coping dianggap lebih sukses, apabila mampu mereduksi kegelisahan psikologis dan indikatornya, seperti: detak jantung, denyut nadi, atau gejala lainnya. Kriteria kedua, coping yg sukses, adalah seberapa cepat org dapat kembali ke aktivitas normalnya, jika coping bisa mengemba;likan aktovitas semula, maka dapat dikatakan coping itu sukses. Coping berdasarkan efektivitasnya dalam mengurangi tekanan psikologis, seperti kecemasan dan depresi.
Gaya Coping Penghindaran VS Konfrontasi Individu dapat menghadapi langsung kejadian yang dihadapinya atau dengan menghindari atau melupakan melalui penyalahgunaan obat-obatan. Penghindaran dapat menghindari stress pada ancaman jangka pendek, namun ancaman dapat berulang. Penghindaran bukan strategi yang tepat. Individu yang mengatasi ancaman dengan konfrontasi efektif mengatasi ancaman jangka panjang, namun untuk jangka pendek mereka merasa lebih cemas saat menghadapi stressor secara langsung.
Gaya Coping • Permusuhan Gaya coping yang digunakan untuk mengatasi stress, namun menimbulkan efek buruk bagi kesehatan. Tipe permusuhan Æ kecurigaan, prasangka buruk, sering marah, dan rasa tidak percaya dengan orang lain. Permusuhan interpersonal ikut berperan memunculkan penyakit jantung koroner. 9 Oraang yg suka bermusuhan cenderung memiliki level respons kardiovaskular yg tinggi terhadap kejadian yg menekan. 9 Orang dengan gaya coping permusuhan butuh waktu yang lebih lama untuk pulih dari dampak fisiologisdari stress. 9 Orang yang suka bermusuhan tdk mampu mendapatkan manfaat kesehatan dari dukungan sosial.
Gaya Coping • Sumber Daya Internal Coping Sumber daya personal yg dapat membantu meningkatkan kemampuan penyesuaian psikologis terhadap kejadian yg menekan. Contoh: 9 Dispositional Optimism Æ Keyakinan bahwa hasil yg baik akan terjadi dalam kehidupan. Optimisme dapat meningkatkan individu menilai kejadian yg menekan secara lebih positif. Individu yg optimis mudah berubah menyesuaikan diri terhadap stress. 9 Hardiness ÆPerasaan berkomitmen, respon positif terhadap tantangan, dan kontrol diri yg kuat. Keyakinan ini dapat membuat individu mampu menahan efek stres negatif.
Dukungan Sosial • Dukungan sosial Emosional : Perhatian emsional, seperti Cinta, empati terhadap orang lain. • Dukungan Sosial Instrumental : Penyediaan barang atau jasa selama masa stress. • Dukungan Sosial Informasi : Memberi informasi terhadap situasi yg menekan. Dukungan Sosial efektif dalam mengatasi tekanan psikologis di masa sulit dan menekan.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Coping Stress ¾ Jenis kelamin Wanita cenderung berorientasi pd Emosi, sedangkan pria berorientasi pada masalah. ¾ Tingkat Pendidikan Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin tinggi kompleksitas kognitifnya. Individu yang berpendidikan tinggi lebih realistis dan aktif dalam memecahkan masalah. ¾ Perkembangan Usia Pada usia muda akan menggunakan problem focus coping sedangkan pada usia yang lebih tua akan menggunakan emotion focus coping
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Coping Stress ¾ Status Sosial Ekonomi Seseorang dengan status sosial ekonomi rendah akan menampilkan koping yang kurang aktif, kurang realistis, dan lebih fatal atau menampilkan respon menolak, dibandingkan dengan seseorang yang status ekonominya lebih tinggi.
SUmber Taylor, S. E, Peplau,L. A, & Sears, D. O. (2009). Psikologi sosial ( T. Wibowo Penerjemah) Jakarta, INA: Kencana Perdana Media Group. (Karya asli diterbitkan 2002).
Terima Kasih Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog