Modul ke:
Kesehatan Mental Strategi Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis
Fakultas
Psikologi
Program Studi
Psikologi www.mercubuana.ac.id
Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog.
Konsep Kebahagiaan atau Kesejahteraan Dalam Sejarah • Dalam kehidupan sehari-hari, orang biasanya menyebut kesejahteraan psikologis dengan istilah kebahagiaan. Konsep kebahagiaan sendiri telah didiskusikan secara menarik sejak ribuan tahun silam, pada masa Yunani Kuno. Yaitu zaman para pemikir seperti Sokrates, Epikuros, Plato, Aristoteles,
Konsep Kebahagiaan atau Kesejahteraan Dalam Sejarah
• Dari sekian filsuf, Sokrates menduduki tempat yang istimewa dalam sejarah diksusi kebahagiaan. Menurutnya kebahagiaan dapat diraih melalui usaha-usaha manusia. Ia juga mengatakan bahwa setiap manusia memiiki tujuan hidup yang sama. • Plato, membicarakan tentang keadilan psikis yaitu bagaimana seseorang dapat menyeimbangkan antara kebutuhan fisiknya seperti makan dan minum dengan kebutuhan psikologisnya seperti ketenangan, kenyamanan, dan bebas dari konfik, atau bagiaman setiap bagian jiwa dapat menyeimbangkan fungsinya
Konsep Kebahagiaan atau Kesejahteraan Dalam Sejarah • Aristoteles telah mengungkapkan bahwa kesejahteraan merupakan tujuan akhir dalam hidup manusia. Diener (1996) juga mendukung pernyataan tersebut bahwa menjadi sejahtera merupakan hak setiap orang. Seligman (2005) menjelaskan bahwa kebahagian mengacu pada emosi yang positif yang dirasakan setiap individu
Kesejahteraan Psikologis dalam Konsep • Psychological well being yaitu terpenuhinya kondisikondisi psikologis pada beberapa dimensi utama yaitu: penerimaan diri, hubungan-hubungan yang positif dengan orang lain, otonomi, pemahaman lingkungan, tujuan hidup, dan pertumbuhan pribadi. • Kesejahteraan psikologis bukanlah variable tunggal, para ahli memiliki sebutan yang berbeda-beda untuk indicator yang relative sama ini, diantaranya yaitu Subjective Well Being (SWB) dan Emotional WellBeing (EWB).
Kesejahteraan Psikologis dalam Konsep
¾ Subjective well being didefinisikan sebagai evaluasi kognitif tentang kehidupan yang berisi emosi-emosi yang menyenangkan . ¾ Emotional well being merefer pada kualitas emosional individu dalam kehidupan seharihari terutama berkaitan dengan bahagia, stres, sedih, marah, dan afeksi yang membuat seseorang nyaman dan tidak nyaman.
Kesejahteraan Psikologis • Kesejahteraan psikologis adalah kondisi individu yang ditandai dengan adanya perasaan bahagia, memiliki kepuasan hidup dan tidak ada tanda-tanda depresi. • Kondisi tersebut dipengaruhi oleh adanya fungsi psikologis positif dari diri individu yaitu : penerimaan diri, hubungan sosial yang positif, mempunyai tujuan hidup, mengembangkan potensi dan mampu mengontrol lingkungan eksternal.
Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Faktor-faktor yang dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis, antara lain: 9Kemampuan financial 9Lingkungan pekerjaan 9Keluarga 9Tingkat pendidikan 9Kualitas kepribadian
Dimensi Kesejahteraan Psikologis Autonomy Environmental Mastery Personal Growth Positive Relations with Others Purpose in Life Self-Acceptance
Faktor-faktor yang memengaruhi PWB • Status Ekonomi Æ Tingkat pendidikan, prestasi kerja, status sosial di masyarakat. • Jaringan Sosial Æ Aktivitas sosial yang dimiliki oleh individu. Aktif dalam pertemuan atau organisasi, kualitas dan kuantitas aktivitas yang dilakukan. • Kompetensi Pribadi Æ Skill yang dapat digunakan sehari-hari di dalamnya terdapat kompetensi kognitif. • ReligiusitasÆ Individu yang memiliki religiusitas yang tinggi mampu memknai hidupnya.
Faktor-faktor yang memengaruhi Kesejahteraan • Kepribadian ÆIndividu yang memiliki banyak kompetensi pribadi dan sosial. Terkait penerimaan diri, mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan. • Jenis Kelamin Æ Wanita cenderung lebih memiliki kesejahteraan psikologis dibandingkan laki-laki. Pola pikir berpengaruh pada strategi coping yang dilakukan, serta aktivitas sosial.Wanita lebih mudah mengekspresikan emosinya
Terima Kasih Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog