Modul ke:
Psikometri Validitas 2
Fakultas
PSIKOLOGI
Program Studi
Psikologi www.mercubuana.ac.id
Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog
VALIDITAS
] Tinggi-rendahnya
validitas suatu alat ukur diwujudkan dalam bentuk Koefisien Validitas (rXY); tetapi hal ini tidak berlaku bagi content validity. ] Koefisien validitas umumnya dicari dengan menggunakan teknik korelasi ProductMoment atau Pointbiserial; untuk hal ini tergantung dari jenis datanya.
VALIDITAS
Korelasi Product-Moment
rXY =
N.∑XY − (∑X )(∑Y)
{N.∑X 2 − (∑X )2}{N.∑Y 2 − (∑Y)2}
Keterangan: rXY = Koefisien Validitas X = Prediktor Y = Kriterium N = Jumlah Subjek XY = Perkalian antara Kriterium dengan Prediktor
VALIDITAS
ª
Teknik korelasi Product-Moment digunakan bila jenis datanya berupa interval (kontinum/non-dikotomi), baik pada data prediktor maupun kriterium; namun,
ª
Bila salah satu datanya nominal (dikotomi) dan satunya datanya berupa interval (nondikotomi/kontinum), maka menggunakan korelasi Pointbiserial.
VALIDITAS
Korelasi Pointbiserial rpb =
Mp −My Sy
p q
Keterangan: rpb = Koefisien Kor. Pointbiserial Mp = Mean dari skor subjek pada variabel Y (non-dikotomi) dan skor pada variabel X (dikotomi) adalah 1 My = Mean dari variabel Y (skor total) Sy = Standard deviasi variabel Y (skor total) p = Proporsi subjek yang skornya 1 pada variabel X q =1-p
VALIDITAS
Berkaitan dengan masalah criterion-related validity, Masrun (1984/1985) dan Suryabrata (1988) mengemukakan adanya validitas eksternal dan internal.
Validitas eksternal Validitas eksternal adalah validitas yang kriteriumnya terdapat di luar alat ukur yang dipersoalkan (mirip dengan criterion-related validity)
VALIDITAS
Validitas Internal Validitas internal adalah validitas yang kriteriumnya terdapat pada alat ukur yang dipersoalkan, biasanya yang sering dilakukan adalah dengan menguji korelasi antara skor item dengan skor total (Anastasi, 1976) Validitas internal ini disebut juga sebagai validitas item atau internal consistency validity dari item; juga disebut ……..
VALIDITAS Validitas Item
Discriminating power dari item, artinya dengan diperolehnya korelasi antara skor item dan skor total, dapat dipergunakan untuk menentukan seberapa jauh suatu item mampu untuk membedakan antara individu satu dengan lainnya. ] Koefisien validitas item dicari dengan menggunakan teknik korelasi ProductMoment atau Pointbiserial; untuk hal ini juga tergantung dari jenis datanya.
VALIDITAS Validitas Item
Korelasi Product-Moment: validitas item rXY =
N .∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{N .∑ X 2 − (∑ X ) 2 }{N .∑ Y 2 − (∑ Y ) 2 }
Keterangan: rxy = Koefisien validitas item X = Skor item Y = Skor total item XY = Perkalian antara skor item dengan skor total item N = Jumlah subjek
VALIDITAS Validitas Item
¾
Bila telah diketahui koefisien validitas item, maka proses selanjutnya dilakukan analisis Korelasi Part-Whole.
Analisis Korelasi Part-Whole ª Analisis korelasi part-whole adalah untuk mendapatkan skor murni dari koefisien validitas item pada suatu alat ukur; karena waktu korelasi antara skor item dengan skor total item terjadi over estimate (kelebihan bobot), sehingga menyebabkan angka korelasi yang diperoleh menjadi besar ….
VALIDITAS Validitas Item
ª
… hal ini terjadi karena skor item yang
dikorelasikan dengan skor total item ikut sebagai komponen skor total item tersebut Rumus Korelasi Part-Whole rpq =
(rXY )( SDY ) − ( SD X ) ( SDY ) 2 + ( SD X ) 2 − 2(rXY )( SD X )( SDY )
Keterangan: rpq = Koefisien korelasi setelah dikoreksi rXY = Koefisien korelasi sebelum dikoreksi SDX = Standard Deviasi skor item SDY = Standard Deviasi skor total item
VALIDITAS
Interpretasi Koefisien Validitas • Angka koefisien validitas alat ukur bergerak dari -1,00 s/d +1,00; artinya: #+1,00 = Korelasi sempurna # 0,00 = Tidak ada korelasi # - 1,00 = Korelasi sangat rendah
VALIDITAS
♣
Anastasi (1976), menyatakan bahwa tidak ada batas aturan tertentu secara khusus yang menyatakan berapa besar koefisien validitas suatu alat ukur harus mencapai angka tertentu; akan tetapi yang perlu diperhatikan bahwa koefisien validitas akan mempunyai makna apabila mempunyai harga yang positif, berarti semakin tinggi koefisien validitas atau mendekati +1,00 alat ukur tersebut dapat dikatakan valid.
VALIDITAS
♣ Umumnya,
koefisien validitas yang diperoleh akan dibandingkan dengan suatu harga kritis yang ada dalam tabel Nilai r Product-Moment atau Critical Values of The Pearson ProductMoment Corelation dalam 0.01 atau 0,05; yang ada dalam lampiran buku-buku statistik. ♣ Apabila koefisien validitas (r) yang diperoleh lebih besar dari r tabel (ro>rt), maka dapat dikatakan alat ukur yang dipersoalkan valid.
VALIDITAS
Berkaitan dengan validitas item, Azwar (1989) menyatakan bahwa suatu alat ukur dapat dianggap baik apabila mempunyai koefisien validitas item lebih atau sama dengan 0,30 (≥ 0,30); keputusan ini didasarkan atas kesepakatan umum dan tidak didasarkan atas logika matematika. (n => 40) ª Anastasi (1976), menyatakan untuk validitas item atau validitas internal sudah dianggap baik apabila mempunyai koefisien validitas berkisar 0,20 s/d 0,30. ª
Terima Kasih Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog