CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan keperawatan 1.
Rabu,
10.00
20/05/2015
WIB
Evaluasi
5. Mengkaji faktor penyebab dan mengevaluasi S : Ny. L mengaku mengalami kesulitan dalam pemantauan tingkat inflamasi/rasa sakit pada sendi. 6.
Menjelaskan tentang masalah dan tujuan untuk Terasa ngilu dan kaku saat bergerak. setiap latihan fisik.
7.
menggerakkan kaki dan tangan kanannya.
Memberi
kesempatan
O : 1. tangan kanan mengalami keterbatasan pada
klien
untuk dalam bergerak.
menggantungkan tungkainya disisi tempat tidur 2. lutut kaki tampak membengkak dan tidak selama beberapa menit sebelum berdiri 8.
Membantu klien untuk berdiri dan duduk secara 3. perlahan.
9.
mampu melakukan ROM secara maksimal. kemampuan
mobilitas
dalam
berdiri,
bangkit, dan ambulasi memerlukan bantuan.
Menginstruksikan klien untuk bertumpu pada sisi 4. tidak mampu berdiri dalam waktu yang terdekat saat hendak berdiri.
lama.
10. Mengevaluasi latihan awal yang diberikan dapat 5. berjalan tertatih-tatih dan penggunaan cane dengan mudah dilakukan dan tidak membutuhkan sudah tepat. kekuatan serta koordinasi yang terlalu besar. 63
6. skala nyeri 3 dan tidak terdapat edema.
11. Menginstruksikan klien untuk melakukan latihan 7. kekuatan otot pada tangan kiri 4, tangan ROM aktif pada ekstremitas.
kanan 3, kaki kiri 3 dan kaki kanan 2.
12. Menginstruksikan klien untuk menggunakan lengan A : hambatan mobilisasi belum teratasi. yang tidak sakit untuk melatih lengan yang sakit P: intervensi dilanjutkan. dan menganjurkan klien untuk menggerakkan lengan yang sakit secara perlahan dalam melakukan aktivitas. 13. Melanjutkan dengan latihan ambulasi (berjalan dari satu tempat ketempat lain dengan atau tanpa alat bantu). 14. Mengobservasi cara penggunaan cane. 15. Menganjurkan latihan ambulasi dengan melakukan jalan-jalan yang sering dan singkat. 16. Membatasi waktu latihan hingga 15 menit untuk menghindari kelelahan. 17. Mengupayakan untuk memasukkan latihan ROM kedalam kegiatan harian pasien. 18. Mengajarkan keluarga untuk memberikan kompres hangat agar meredakan rasa nyeri atau inflamasi. 64
19. Menganjurkan klien untuk menggunakan air yang hangat saat mandi. 20. Mendokumentasikan dan mendiskusikan tentang kemajuan yang spesifik. 2.
11.00 WIB
10. Mengidentifikasi risiko terjadinya jatuh. 11. Mengevaluasi
kemampuan
pasien
S : Ny. L mengaku tidak mampu untuk berjalan dalam dan berdiri tanpa alat bantu.
pelaksanaan latihan ROM.
O : 1. Ny. L tampak menggunakan cane saat
12. Memposisikan alat bantu berjalan dekat dengan pasien.
berjalan. 2. mudah kehilangan keseimbangan saat
13. Membantu pasien saat ambulasi (berjalan dari satu tempat ketempat lain).
Romberg test. 3. Berjalan dengan tertatih-tatih.
14. Mengajarkan keluarga untuk melakukan latihan
4. Kondisi lantai kamar mandi basah dan
ambulasi pada yaitu berjalan dari satu tempat
Ny. L tidak menggunakan alas kaki saat
ketempat lain.
kekamar mandi.
15. Anjurkan
keluarga
untuk
menyediakan
alat
5. Ny. L tidak mampu melakukan aktivitas
pemanggil seperti lonceng atau peluit. Untuk
tanpa dibantu orang lain.
memudahkan
6. Barang- barang diletakkan jauh dari Ny.
pasien
mencari
bantuan
dalam
memenuhi kebutuhan dan pelaksanaan aktivitas. 65
L.
16. Menganjurkan
keluarga
untuk
meminimalisir A: masalah belum teratasi.
bahaya lingkungan dengan cara memastikan lantai P : intervensi dilanjutkan. tetap kering dan menyediakan keset kaki yang menyerap air dipintu kamar mandi. 17. Menganjurkan pasien memakai alas kaki yang sesuai dan tidak licin. 18. Menganjurkan pada keluarga untuk mengatur letak barang-barang ditempat yang mudah dijangkau pasien. 3.
12.00 WIB
11. Mengkaji kemampuan untuk melakukan personal S : Ny. L mengaku tidak dapat melakukan hygiene.
aktivitas kebersihan diri tanpa dibantu. Ny. L
12. Menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang hanya mandi jika dimandikan dan tidak pernah perawatan diri.
menyikat gigi dan sangat jarang keramas. Ny.
13. Mendukung pasien untuk melakukan hygiene L juga menambahkan bahwa sela jari kakinya selama perawatan diri dan melibatkan keluarga sering gatal karena basah. dalam asuhan.
O: 1. Ny. L melakukan perawatan diri dengan
14. Memberikan bantuan perawatan diri sampai pasien dibantu oleh anak. benar-benar mampu melakukan perawatan diri 2. Badan tercium bau keringat dan urin. sesuai kemampuan.
3. Mulut berbau, lidah kotor dan gigi busuk. 66
15. Menganjurkan keluarga untuk meletakkan sabun, 4. Rambut bermihanduk, dan peralatan lain yang dibutuhkan dekat nyak dan berbau. dengan tempat tidur atau kamar mandi. 16. Menganjurkan
keluarga
untuk
5. Sela-sela jari luka dan kaki berbau.
memfasilitasi 6. Tidak ada handuk atau pengering disekitar
pasien dalam menyikat gigi dan hygiene oral. 17. Menawarkan
untuk
mencuci
tangan
klien.
setelah A: masalah berlum teratasi.
eliminasi dan sebelum makan.
P: intervensi dilanjutkan
18. Mempertahankan lingkungan mandi hangat dan menganjurkan klien untuk mandi dengan air hangat. 19. Meningkatkkan kemandirian seoptimal mungkin sesuai kemampuan pasien. 20. Motivasi pasien berjalan dan latihan fisik selama melakukan kegiatan. 1.
Kamis,
10.30
21/05/2015
WIB
1. Mengevaluasi pemantauan tingkat inflamasi/rasa S : Ny. L mengaku masih mengalami kesulitan sakit pada sendi.
dalam
menggerakkan
kaki
dan
tangan
2. Mengevaluasi kemampuan pasien untuk melakukan kanannya sulit digerakkan. pergerakan secara mandiri.
Terasa ngilu dan kaku saat bergerak.
3. Membantu klien untuk berdiri dan duduk secara Ny. L mengaku hanya mengingat beberapa 67
perlahan. 4. Mengevaluasi
gerakan ROM yang diajarkan. kemampuan
klien
melakukan O: 1. Ny. L masih tampak kaku saat
melakukan latihan ROM aktif pada ekstremitas.
menggerakkan kaki dan tangannya. Nyeri
5. Menginstruksikan klien untuk menggunakan lengan masih dirasakan (skala 3). yang tidak sakit untuk melatih lengan yang sakit 2.
Kemajuan
dan menganjurkan klien untuk menggerakkan pelaksanaan
masih ROM
belum masih
signifikan, mengalami
lengan yang sakit secara perlahan dalam melakukan keterbatasan terutama pada baru dan tungkai. aktivitas.
3. Ny. L masih memerlukan bantuan dalam
6. Mengevaluasi kemampuan ambulasi (berjalan dari berdiri dan berjalan. satu tempat ketempat lain dengan atau tanpa alat 4. Kekuatan otot pada tangan kiri 4, tangan bantu).
kanan 3, kaki kiri 3 dan kaki kanan 2.
7. Membatasi waktu latihan hingga 15 menit untuk 5. Ny. L mudah terjatih dalam melakukan menghindari kelelahan.
Romberg test.
8. Melibatkan keluarga untuk memberikan kompres 6. Menggunakan alat bantu cane dengan benar. hangat agar meredakan rasa nyeri atau inflamasi.
A: Masalah belum teratasi
9. Mendokumentasikan dan mendiskusikan tentang P : Intervensi dilanjutkan. kemajuan yang spesifik. 2.
11.00 WIB
1.
Mengevaluasi melaksanakan
kemampuan ROM
pasien
untuk 68
dalam S: Ny. L mengaku mengalami kesulitan dalam
meningkatkan melakukan terapi latihan fisik dan belum
mekanika tubuh. 2.
mampu untuk melakukan ambulasi tanpa
Mengevaluasi keseimbangan saat melaksanakan bantuan. romberg test.
3.
O : 1. Keseimbangan masih belum optimal.
Mengevaluasi anjuran kepada keluarga dalam 2. Ny. L masih belum mampu untuk melakukan menempatkan cane.
4.
ROM secara optimal.
Memastikan pasien memakai alas kaki yang sesuai 3. Berjalan sangat lambat dan tertatih. dan tidak licin.
5.
4. Alat bantu berjalan berada didekat klien dan
Mengevaluasi hasil anjuran kepada keluarga dalam letak-letak barang sudah dipindah sesuai meminimalisir
bahaya
lingkungan,
seperti jangkauan klien.
mengeringkan lantai yang licin dan basah, 5. Ny. L menggunakan alas kaki yang tidak menempatkan kain lap dipintu kamar mandi.
licin. 6.
Beberapa
bahaya
lingkungan
sudah
diminimalisir seperti menempatkan kain lap dipintu kamar mandi., namun lantai masih tampak basah. A: Masalah teratasi sebagian. P: Intervensi dilanjutkan 3.
12.30 WIB
1
Mengevaluasi kemampuan untuk melakukan S: Ny. L mengaku bahwa beliau telah personal hygiene.
melakukan 69
beberapa
intervensi
dalam
2
Mengevaluasi pelaksanaan personal higyene mengatasi masalah personal hygiene, tapi yang telah dianjurkan.
3
mengalami kesulitan dalam melakukannya
Memotivasi pasien untuk melakukan hygiene secara mandiri. selama perawatan diri dan melibatkan keluarga Ny. L masih belum mencuci rambut karena dalam asuhan.
4
malas. Keluhan gatal pada sela-sela jari kaki.
Memberikan bantuan perawatan diri sampai O: 1. Tindakan perawatan diri masih belum pasien
benar-benar
mampu
melakukan dapat
perawatan diri sesuai kemampuan. 5
6
Meningkatkkan
kemandirian
dilakukan
secara
mandiri
sesuai
kemampuan. seoptimal 2. Rambut berminyak, tercium bau, tampak
mungkin sesuai kemampuan pasien.
diikat asal-asalan.
Motivasi pasien berjalan dan latihan fisik
3. Sela jari kaki masih tampak basah dan
selama melakukan kegiatan.
tercium bau. 4.
Handuk
dan
peralatan
mandi
sudah
diletakkan ditempat yang dapat klien jangkau. 5. Oral hygiene sudah dilakukan, mulut tampak lebih bersih dan tidak terlalu bau. 6.
Latihan
fisik
yang
dilakukan
menunjukkan hasil yang optimal.
70
belum
A : Masalah teratasi sebagian. P : Intervensi dilanjutkan 1.
Jum’at,
10.00
22/05/2015
WIB
1
Mengevaluasi pemantauan tingkat inflamasi/rasa S: Ny. L mengaku kaki dan tangan kanan sakit pada sendi.
2
masih susah digerakkan, terasa kaku dan nyeri
Mengevaluasi kemampuan pasien untuk melakukan saat digerakkan. pergerakan secara mandiri.
3
O : 1. Belum ada peningkatan yang spesifik.
Membantu klien untuk berdiri dan duduk secara 2. Pada latihan ROM belum ada peningkatan. perlahan.
4
Mengevaluasi
Ekstremitas masih mengalami keterbatasan kemampuan
klien
melakukan dalam bergerak terutama bagian bahu dan
melakukan latihan ROM aktif pada ekstremitas. 5
tungkai.
Menginstruksikan klien untuk menggunakan lengan 3. Skala nyeri 3 dan wajah tampak meringis yang tidak sakit untuk melatih lengan yang sakit saat bergerak. dan menganjurkan klien untuk menggerakkan 4. Berjalan masih sama pelannya seperti lengan yang sakit secara perlahan dalam melakukan kemarin, langkah lambat dan pelan serta harus aktivitas.
6
menggunakan alat bantu.
Mengevaluasi kemampuan ambulasi (berjalan dari 5. Tidak terdapat edema. satu tempat ketempat lain dengan atau tanpa alat 6. Kekuatan otot pada tangan kiri 4, tangan bantu).
7
kanan 3, kaki kiri 3 dan kaki kanan 2.
Membatasi waktu latihan hingga 15 menit untuk 71
menghindari kelelahan 8
A: Masalah belum teratasi.
Melibatkan keluarga untuk memberikan kompres P: Intervensi dilanjutkan keluarga. hangat agar meredakan rasa nyeri atau inflamasi.
9
Mendokumentasikan dan mendiskusikan tentang kemajuan yang spesifik
2.
11.00
1.
WIB
Mengevaluasi melaksanakan
kemampuan ROM
pasien
untuk
meningkatkan menjalani latihan fisik secara optimal. Klien
mekanika tubuh . 2.
Mengevaluasi
dalam S: Ny. L mengaku masih belum dapat
mengaku kekmampuan
pasien
terbantu
saat
melaksanakan
dalam implementasi yang diberikan.
ambulasi (berpindah dari satu tempat ketempat O : 1. Klien tampak lebih mudah menjangkau yang lain). 3.
barang yang diperlukan.
Mengevaluasi kemampuan klien dalam berdiri 2. Keseimbangan masih belum optimal tanpa tanpa menggunakan alat bantu.
4.
alat bantu.
Mengevaluasi kemungkinan timbulnya bahaya 3. Bahaya lingkungan sudah terminimalisir lingkungan seperti penggunaan alat bantu berjalan seperti lantai tampak lebih kering dan membuat yang licin.
klien jalan lebih nyaman. 4. Berjalan masih tertatih-tatih dan pelan. A : Risiko jatuh sebagian besar dapat diatasi. P : Intervensi dilanjutkan oleh keluarga. 72
3.
12.30
1
WIB
Mengevaluasi
kemampuan
untuk
personal hygiene. 2
gatal pada sela jari sudah berkurang.
Mengevaluasi pelaksanaan personal higyene yang O: 1. Perawatan diri masih memerlukan telah dianjurkan.
3
bantuan.
Mengevaluasi pelaksanaan perawatan diri oleh 2. Rambut tampak bersih, tidak bau dan tidak pasien dan keluarga.
4
melakukan S : Ny. L mengaku lebih segar dan bersih. Rasa
berkeringat.
Memberikan bantuan perawatan diri sampai pasien 3. Sela jari kaki tampak kering dan tidak benar-benar mampu melakukan perawatan diri berbau. sesuai kemampuan.
5
4. Klien melakukan cuci tangan setelah
Meningkatkan kemandirian seoptimal mungkin eliminasi dan sebelum makan. sesuai kemampuan pasien.
6
5. Klien menggunakan air hangat untuk mandi.
Motivasi pasien berjalan dan latihan fisik selama 6. Klien mengikuti latihan fisik, meski masih melakukan kegiatan.
terbatas dalam melakukan pergerakan. A : Masalah perawatan diri teratasi. P : Intervensi dilanjutkan oleh keluarga.
73
DOKUMENTASI
74
75
76
77
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF
Pokok bahasan
: Latihan fisik rentang derak/ Range Of Motion (ROM)
Sub Pokok bahasan
: Mengajarkan latihan fisik rentang gerak kepada keluarga Ny. L untuk diaplikasikan kepada Ny. L yang mengalami hambatan mobilisasi fisik.
Hari dan Tanggal
: Rabu, 20 Mei 2015
Waktu
: Jam 10.00 WIB
Tempat
: Rumah Ny. L. Jalan Bajak III Kel. Harjosari II Kec. Medan Amplas.
Sasaran
: Ny. L dan keluarga.
Penyuluh
: Iyatunna S. P. Manik
A. TUJUAN 1.
Tujuan umum Setelah dilakukan penyuluhan mengenai latihan ROM aktif diharapkan Ny.L dan keluarga memahami mengenai latihan rentang gerak.
2.
Tujuan khusus Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit Ny. L dan keluarga dapat : a. menyebutkan pengertian latihan rentang gerak/ ROM. b. menyebutkan tujuan dan manfaat latihan rentang gerak/ ROM. c. menyebutkan gerakan-gerakan pada latihan rentang gerak/ ROM aktif. d. mampu mendemonstrasikan dan menerapkan gerakan latihan rentang gerak ROM aktif pada Ny. L 78
B. ALOKASI WAKTU : ( 30 menit ) No
Komunikator
Komunikan
waktu
Pre Interaksi 1
Memberi salam dan memperkenalkan diri
Menjawab salam
2
Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
5 mnt
penyuluhan Isi 3
20 mnt
Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan latihan ROM aktif dan gerakan-gerakan yang harus dilakukan dalam latihan fisik.
4
Memberikan
kesempatan
kepada Mengajukan
komunikan untuk bertanya tentang materi pertanyaan yang disampaikan 5
Penutup
5 mnt
Memberikan pertanyaan akhir sebagai Menjawab evaluasi 6
Menyimpulkan
bersama-sama
hasil Mendengarkan
kegiatan penyuluhan 7
Menutup penyuluhan dan mengucapkan Menjawab salam salam
C. STRATEGI PENGAJARAN 1.
Demontrasi
2.
Diskusi
3.
Tanya jawab
D. MEDIA PENGAJARAN Leaflet latihan rentang gerak/ range of motion (ROM).
E. EVALUASI 1.
Evaluasi proses pengamatan selama penyuluhan
2.
Hasil Evaluasi formatif cara lisan/sering 79
Materi Penyuluhan LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF
A. Pengertian Latihan Fisik Rentang Gerak/ Range Of Motion (ROM)
Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan
atau
memperbaiki
tingkat
kesempurnaan
kemampuan
menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2006). ROM Aktif yaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien) dengan menggunakan energi sendiri.
B. Tujuan dan Manfaat Latihan Rentang Gerak/ ROM
Adapun tujuan dari ROM (Range Of Motion), yaitu : 1. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibiltas dan kekuatan otot. 2. Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan. 3. Mencegah kekakuan pada sendi. 4. Merangsang sirkulasi darah. 5. Mencegah.kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur.
Manfaat dari ROM (Range Of Motion), yaitu : 1. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan pergerakan. 2. Mengkaji tulang, sendi, dan otot. 3. Mencegah terjadinya kekakuan sendi. 4. Memperlancar sirkulasi darah. 5. Memperbaiki tonus otot. 6. Meningkatkan mobilisasi sendi. 7. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan. 80
C. Gerakan dalam Pelaksanaan Latihan Rentang Gerak/ Range Of Motion (ROM)
Ada berbagai macam gerakan ROM, yaitu : a. Fleksi, yaitu berkurangnya sudut persendian. b. Ekstensi, yaitu bertambahnya sudut persendian. c. Hiperekstensi, yaitu ekstensi lebih lanjut. d. Abduksi, yaitu gerakan menjauhi dari garis tengah tubuh. e. Adduksi, yaitu gerakan mendekati garis tengah tubuh. f. Rotasi, yaitu gerakan memutari pusat dari tulang. g. Eversi, yaitu perputaran bagian telapak kaki ke bagian luar, bergerak membentuk sudut persendian. h. Inversi, yaitu putaran bagian telapak kaki ke bagian dalam bergerak membentuk sudut persendian. i. Pronasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak ke bawah. j. Supinasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak ke atas. k. Oposisi, yaitu gerakan menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama.
Gerak sendi
Derajat rentang normal
Leher, Spina, Serfikal Fleksi : menggerakkan dagu menempel
45°
ke dada. Ekstensi: mengembalikan kepala ke
45°
posisi tegak. ke
40-45°
Fleksi lateral: memiringkan kepala
40-45°
Hiperektensi:
menekuk
kepala
belakang sejauh mungkin.
sejauh mungkin sejauh mungkin kearah setiap bahu. 81
Rotasi:
memutar
kepala
sejauh
180°
Fleksi: menaikan lengan dari posisi di
180°
mungkin dalam gerakan sirkuler. Bahu
samping tubuh ke depan ke posisi di atas kepala. Ekstensi: mengembalikan lengan ke
180°
posisi di samping tubuh. Hiperektensi:
menggerakkan
lengan
45-60°
kebelakang tubuh, siku tetap lurus. Abduksi: menaikan lengan ke posisi
180°
samping di atas kepala dengan telapak tangan jauh dari kepala. Adduksi:
menurunkan
lengan
ke
320°
samping dan menyilang tubuh sejauh mungkin. Rotasi dalam: dengan siku pleksi,
90°
memutar bahu dengan menggerakan lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang. Rotasi
luar:
dengan
siku
fleksi,
90°
menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas dan samping kepala. Sirkumduksi:
menggerakan
lengan
-
dengan
150°
dengan lingkaran penuh. Siku Ektensi:
meluruskan
siku
menurunkan tangan. Fleksi
150°
Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu. 82
Pinggul Fleksi: menggerakkan tungkai ke depan
90-120°
dan keatas. Ekstensi: menggerakan kembali ke
90-120°
samping tungkai yang lain. Hiperekstensi: mengerakan tungkai ke
30-50°
belakang tubuh. Abduksi:
menggerakan
ke
30-50°
tungkai
30-50°
tungkai
samping menjauhi tubuh, Adduksi
:
menggerakan
kembali ke posisi media dan melebihi jika mungkin. dan
90°
Rotasi luar: memutar kaki dan tungkai
90°
Rotasi
dalam:
memutar kaki
tungkai ke arah tungkai lain.
menjauhi tungkai lain. Sirkumduksi:
menggerakan
tungkai
-
melingkar Lutut Fleksi: mengerakan tumit ke arah
120-130°
belakang paha. Ekstensi:
mengembalikan
tungkai
120-130°
kelantai. Kaki Inversi: memutar telapak kaki ke
10°
samping dalam. Eversi:
memutar
telapak
kaki
ke
samping luar.
83
10°
Latihan Rentang Gerak/ LATIHAN RENTANG
Range Of Motion (ROM)
GERAK/ RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF
2. Mengkaji tulang, sendi, dan otot 3. Mencegah
terjadinya
kekakuan
sendi. 4. Memperlancar sirkulasi darah.
Apa itu latihan ROM?
5. Memperbaiki tonus otot.
Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk
6. Meningkatkan mobilisasi sendi. 7. Memperbaiki toleransi otot untuk
mempertahankan atau memperbaiki
latihan.
tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan normal
OLEH Iyatunna S. P. Manik 122500001
dan
persendian
secara
lengkap
untuk
Gerakan ROM... Ada
meningkatkan massa otot dan tonus
gerakan
1. Fleksi, yaitu berkurangnya sudut persendian.
Manfaatnya... 2.
Universitas Sumatera Utara
macam
ROM, yaitu :
otot (Potter & Perry, 2006).
Program Studi DIII Keperawatan
berbagai
1. Menentukan sendi
tulang
nilai dan
kemampuan otot
melakukan pergerakan.
April 2015
84
dalam
Ekstensi, yaitu bertambahnya
sudut persendian. 3.
Hiperekstensi, yaitu ekstensi lebih
lanjut.
4.
Abduksi, yaitu gerakan menjauhi
11.
Oposisi,
yaitu
gerakan
Bahu
dari garis tengah tubuh.
menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-
Fleksi: menaikan lengan dari posisi di
5. Adduksi, yaitu gerakan mendekati
jari tangan pada tangan yang sama.
samping tubuh ke depan ke posisi di
garis tengah tubuh.
atas kepala.
6. Rotasi, yaitu gerakan memutari pusat dari tulang. 7. Eversi, yaitu perputaran bagian telapak kaki ke bagian luar, bergerak
Inversi, yaitu putaran bagian
telapak
kaki
bergerak
ke
bagian
membentuk
dalam sudut
persendian. 9.
Pronasi, yaitu pergerakan telapak
tangan dimana permukaan tangan bergerak ke bawah. 10. Supinasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak ke atas.
Hiperektensi: menggerakkan lengan
Leher, Spina, Serfikal :
kebelakang tubuh, siku tetap lurus.
menggerakkan
dagu
menempel ke dada.
posisi tegak. Hiperektensi:
tangan jauh dari kepala. Adduksi:
menekuk
kepala
ke
belakang sejauh mungkin.
mungkin
sejauh
mungkin
kearah setiap bahu. memutar
kepala
sejauh
mungkin dalam gerakan sirkuler.
85
menurunkan
lengan
ke
samping dan menyilang tubuh sejauh mungkin.
Fleksi lateral: memiringkan kepala
Rotasi:
Abduksi: menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapak
Ekstensi: mengembalikan kepala ke
sejauh
Ekstensi: mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh.
pada : Fleksi
membentuk sudut persendian. 8.
Pelaksanaan gerakan ROM
Rotasi dalam: dengan siku pleksi,
Pinggul
memutar bahu dengan menggerakan
Fleksi:
lengan sampai ibu jari menghadap ke
depan dan keatas.
belakang paha.
dalam dan ke belakang.
Ekstensi: menggerakan kembali ke
Ekstensi:
samping tungkai yang lain.
kelantai.
Rotasi
luar:
dengan
siku
fleksi,
Lutut mengerakkan
tungkai
ke
Fleksi: mengerakan tumit ke arah
mengembalikan
tungkai
menggerakan lengan sampai ibu jari
Hiperekstensi: mengerakan tungkai ke
ke atas dan samping kepala.
belakang tubuh.
Kaki
Abduksi: menggerakan tungkai ke
Inversi: memutar telapak kaki ke
samping menjauhi tubuh,
samping dalam.
Sirkumduksi:
menggerakan
lengan
dengan lingkaran penuh.
Adduksi Siku Ektensi:
:
menggerakan
tungkai
kembali ke posisi media dan melebihi meluruskan
siku
dengan
jika mungkin.
menurunkan tangan.
Rotasi dalam: memutar kaki dan
Fleksi
tungkai ke arah tungkai lain.
Menggerakkan siku sehingga lengan
Rotasi
bahu bergerak ke depan sendi bahu
tungkai menjauhi tungkai lain.
dan tangan sejajar bahu.
Sirkumduksi: menggerakan tungkai
luar:
memutar
melingkar
86
kaki
dan
Eversi: memutar telapak kaki ke samping luar
87
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) MENGHINDARI RISIKO JATUH
Pokok bahasan
: Menghindari terjadinya risiko jatuh
Sub Pokok bahasan
:Penyuluhan terhadap keluarga dalam menghindari risiko jatuh pada Ny.L yang mengalami hambatan mobilisasi fisik.
Hari dan Tanggal
: Kamis, 21 Mei 2015
Waktu
: Pukul 10.00 WIB
Tempat
: Rumah Ny. L. Jalan Bajak III Kel. Harjosari II Kec. Medan Amplas.
Sasaran
: Ny. L dan keluarga.
Penyuluh
: Iyatunna S. P. Manik
A. TUJUAN 1.
Tujuan umum Setelah dilakukan penyuluhan tentang menghindari risiko jatuh, keluarga dapat mengaplikasikannya terhadap Ny. L
2.
Tujuan khusus Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit Ny. L dan keluarga dapat : a. Keluarga dapat menyebutkan pengertian risiko jatuh. b. Keluarga dapat menyebutkan faktor risiko yang menyebabkan risiko jatuh pada lansia. c. Keluarga dapat memahami dan menyebutkan tujuan/kriteria hasil yang diharapkan dari pelaksanaan pencegahan risiko jatuh. d. Keluarga dapat mengaplikasikan yang dapat dilakukan keluarga untuk menghindari risiko jatuh pada Ny. L.
88
B. ALOKASI WAKTU : ( 20 menit ) No Komunikator
Komunikan
waktu
Pre Interaksi 1
Memberi salam dan memperkenalkan diri
Menjawab salam
2
Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
5 mnt
penyuluhan Isi 3
15 mnt
Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan latihan pencegahan risiko jatuh.
4
Memberikan
kesempatan
kepada Mengajukan
komunikan untuk bertanya tentang materi pertanyaan yang disampaikan 5
Penutup
5 mnt
Memberikan pertanyaan akhir sebagai Menjawab evaluasi 6
Menyimpulkan
bersama-sama
hasil Mendengarkan
kegiatan penyuluhan 7
Menutup penyuluhan dan mengucapkan Menjawab salam salam
C. STRATEGI PENGAJARAN 1.
Demontrasi
2.
Diskusi
3.
Tanya jawab
D. MEDIA PENGAJARAN Leaflet menghindari risiko jatuh.
E. EVALUASI 1.
Evaluasi proses pengamatan selama penyuluhan
2.
Hasil Evaluasi formatif cara lisan/sering
89
MATERI PENYULUHAN MENCEGAH RISIKO JATUH
A. Pengertian Risiko Jatuh
Risiko jatuh merupakan peningkatan kerentanan terhadap jatuh yang dapat menyebabkan bahaya fisik (Wilkinson&Judith, 2012). Hal ini dapat terjadi pada kondisi klien yang mengalami bahaya akibat persepsi dan fisiologis yang menurun, kurangnya kewaspadaan terhadap bahaya, atau usia yang lanjut.
B. Faktor Risiko yang Menyebabkan Risiko Jatuh pada Lansia Faktor risiko yang menyebabkan risiko jatuh pada lansia, yaitu: 1.
Usia diatas 65 tahun.
2.
Riwayat jatuh.
3.
Hidup seorang diri.
4.
Tungkai bawah tiruan (prostesis).
5.
Menggunakan alat bantu (misalnya tongkat, walker dan lain-lain).
6.
Penyakit yang menyebabkan hambatan mobilisasi fisik seperti rematik.
C. Tujuan/Kriteria Hasil yang Diharapkan dari Pelaksanaan Pencegahahan Risiko Jatuh Dari pelaksanaan hal-hal yang mencegah jatuh tersebut, hasil yang kita harapkan adalah: 1. Risiko jatuh akan menurun atau terbatas yang dibuktikan oleh keseimbangan, gerakan terkoordinasi, perilaku pencegahan jatuh dan pengetahuan pencegahan jatuh. 2. Pasien dan keluarga akan menciptakan lingkungan yang aman. 3. Pasien dan keluarga akan mengidentifikasi risiko yang meningkatkan kerentanan terhadap terjatuh, serta menghindari cedera fisik akibat jatuh.
90
D. Hal yang Dapat Dilakukan Keluarga Untuk Menghindari Risiko Jatuh
Untuk menghindari terjadinya jatuh ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh keluarga dalam meminimalkan risiko jatuh, yaitu : 1. Bantu pasien saat ambulasi (berpindah dari satu tempat ketempat lain). 2. Menyediakan alat bantu berjalan. 3. Beritahu klien untuk mencari bantuan dalam pergerakan. Sediakan alat pemanggil didekat klien, seperti lonceng atau peluit. Hal ini akan memudahkan klien untuk memenuhi kebutuhannya. 4. Pastikan klien memakai alas kaki yang sesuai dan tidak licin. 5. Posisikan alat bantu berjalan dekat dengan klien dan mengatur letak barangbarang ditempat yang mudah dijangkau klien. 6. Hindari bahaya lingkungan dengan memastikan lantai tidak basah/licin dan menyediakan kain lap yang menyerap air didepan pintu kamar mandi. 7. Hindari perubahan letak benda klien jika tidak diperlukan.
91
MENCEGAH RISIKO JATUH
OLEH Iyatunna S. P. Manik
A. Pengertian Risiko Jatuh
B. Faktor Risiko yang Menyebabkan Risiko Jatuh pada Lansia
Risiko jatuh merupakan peningkatan
Faktor risiko yang menyebabkan
kerentanan terhadap jatuh yang dapat
risiko jatuh pada lansia, yaitu:
menyebabkan
fisik
7.
Usia diatas 65 tahun.
(Wilkinson&Judith, 2012). Hal ini dapat
8.
Riwayat jatuh.
terjadi
9.
Hidup seorang diri.
pada
bahaya
kondisi
klien
yang
mengalami bahaya akibat persepsi dan
10. Tungkai bawah tiruan (prostesis).
fisiologis
11. Menggunakan alat bantu (misalnya
yang menurun, kurangnya
kewaspadaan terhadap bahaya, atau usia yanglanjut.
tongkat, walker dan lain-lain). 12. Penyakit
yang
menyebabkan
hambatan mobilisasi fisik seperti
122500001
rematik. Program Studi DIII Keperawatan Universitas Sumatera Utara April 2015
92
C. Tujuan/Kriteria Diharapkan
Hasil
dari
yang
Pelaksanaan
Pencegahahan Risiko Jatuh
D. Hal
yang
Keluarga
Dapat Untuk
Dilakukan Menghindari
12.
Posisikan alat bantu berjalan
dekat dengan klien dan mengatur letak barang-barang ditempat yang mudah
Risiko Jatuh
Dari pelaksanaan hal-hal yang mencegah
dijangkau klien.
jatuh tersebut, hasil yang kita harapkan
Untuk
menghindari
terjadinya
13.
Hindari
bahaya
adalah:
jatuh ada beberapa hal yang dapat
dengan
4. Risiko jatuh akan menurun atau
dilakukan
basah/licin dan menyediakan kain lap
terbatas
yang
dibuktikan
oleh
keseimbangan, gerakan terkoordinasi, perilaku
pencegahan
jatuh
dan
pengetahuan pencegahan jatuh. 5. Pasien
dan
keluarga
dan
keluarga
dalam
akan
8. Bantu pasien saat ambulasi (berpindah
kamar mandi.
dari satu tempat ketempat lain).
10.
Beritahu klien untuk mencari
bantuan dalam pergerakan. Sediakan
akan
alat pemanggil didekat klien, seperti
risiko
yang
lonceng atau peluit. Hal ini akan
meningkatkan kerentanan terhadap
memudahkan klien untuk memenuhi
terjatuh, serta menghindari cedera
kebutuhannya.
fisik akibat jatuh.
tidak
yang menyerap air didepan pintu
keluarga
mengidentifikasi
lantai
meminimalkan risiko jatuh, yaitu :
9. Menyediakan alat bantu berjalan.
menciptakan lingkungan yang aman. 6. Pasien
oleh
memastikan
lingkungan
11.
Pastikan klien memakai alas kaki
yang sesuai dan tidak licin.
93
Hindari perubahan letak benda klien jika tidak diperlukan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERSONAL HYGIENE
Pokok bahasan
: Pemenuhan kebutuhan dasar perawatan diri.
Sub Pokok bahasan
: Personal hygiene pada klien dengan hambatan mobilisasi.
Hari dan Tanggal
: Kamis, 21 Mei 2015
Waktu
: Jam 11.00 WIB
Tempat
: Rumah Ny. L. Jalan Bajak III Kel. Harjosari II Kec. Medan Amplas.
Sasaran
: Ny. L dan keluarga.
Penyuluh
: Iyatunna S. P. Manik
A.TUJUAN 1. Tujuan umum Setelah dilakukan penyuluhan mengenai personal hygiene diharapkan Ny.L dan keluarga memahami mengenai personal hygiene. 2. Tujuan khusus Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit Ny. L dan keluarga dapat : a. menyebutkan pengertian perawatan diri (personal hygiene). b. menyebutkan tujuan dan manfaat perawatan diri. c. menyebutkan dampak yang dapat terjadi pada masalah pemenuhan personal hygiene. d. menyebutkan dan mengaplikasikan hal-hal yang dapat dilakukan unruk memenuhi kebutuhan personal hygiene.
94
B. ALOKASI WAKTU : ( 20 menit ) No
Komunikator
Komunikan
waktu
Pre Interaksi 1
Memberi salam dan memperkenalkan diri
Menjawab salam
2
Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
5 mnt
penyuluhan Isi 3
10 mnt
Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan personal higiene dan hal-hal yang harus dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan perawatan diri.
4
Memberikan
kesempatan
kepada Mengajukan
komunikan untuk bertanya tentang materi pertanyaan yang disampaikan 5
Penutup
5 mnt
Memberikan pertanyaan akhir sebagai Menjawab evaluasi 6
Menyimpulkan
bersama-sama
hasil Mendengarkan
kegiatan penyuluhan 7
Menutup penyuluhan dan mengucapkan Menjawab salam salam
C. STRATEGI PENGAJARAN 1.
Demontrasi
2.
Diskusi
3.
Tanya jawab
D. MEDIA PENGAJARAN Leaflet personal hygiene/ perawatan diri. E.
EVALUASI
1. Evaluasi proses Pengamatan selama penyuluhan 2. Hasil Evaluasi formatif cara lisan/sering
Materi Penyuluhan 95
PERSONAL HYGIENE A. Pengertian Personal Hygiene Perawatan diri/ personal hygiene adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka (Perry &Potter, 2006) Cara perawatan diri akan mengalami hambatan sehingga menyebabkan terjadinya defisit perawatan diri. Defisit perawatan diri merupakan suatu keadaan seseorang yang mengalami hambatan kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri, seperti mandi, berganti pakaian, makan dan eliminasi. Hal ini dapat disebabkan oleh keadaan individu mengalami keterbatasan dalam melakukan gerakan fisik.
B. Tujuan Personal Hygiene Adapun tujuan dari pelaksanaan perawatan diri/ personal hygiene, yaitu : 1. Meningkatkan derajat kesehatan. 2. Memelihara kebersihan diri. 3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang 4. Mencegah penyakit 5. Meningkatkan rasa percaya diri dan rasa nyaman.
C. Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hygiene 1. Dampak Fisik Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku. 2. Dampak Psikososial Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
96
D. Hal-hal yang dapat dilakukan keluarga untuk melakukan perawatan diri pada klien dengan hambatan mobilitas fisik. Beberapa hal yang dapat dilakukan keluarga dalam membantu klien untuk memenuhi kebututuhan perawatan diri, yaitu : 13. Membantu klien untuk melakukan aktivitas perawatan diri seperti mandi, berganti pakaian, makan dan eliminasi. Berikan bantuan sampai pasien benarbenar mampu melakukan perawatan diri. 14. Letakkan sabun, handuk, dan peralatan lain yang dibutuhkan dekat dengan tempat tidur atau kamar mandi. 15. Fasilitasi pasien dalam membersihkan mulut seperti penyediaan obat kumur dan mengingatkan klien untuk kumur-kumur setelah makan. 16. Pertahankan lingkungan mandi hangat. Anjurkan klien untuk mandi dengan air hangat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan rasa nyaman, meredakan ketegangan otot dan meningkatkan mobilisasi. 17. Tawarkan untuk mencuci tangan setelah BAB atau BAK dan sebelum makan. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan kebersihan. 18. Motivasi klien untuk melakukan aktivitas perawatan diri semampu klien. Tingkatkkan kemandirian seoptimal mungkin sesuai kemampuan pasien. 19. Motivasi pasien berjalan dan latihan fisik selama melakukan kegiatan. Hal ini bertujuan untuk melatih kemampuan pasien dalam bergerak dan melakukan aktivitas perawatan.
97
PEMENUHAN KEBUTUHAN
A. Pengertian
DASAR PERAWATAN DIRI/
Perawatan
PERSONAL HYGIENE
C. Dampak yang Sering Timbul pada diri/
personal
hygiene
adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka (Perry &Potter, 2006).
Masalah Personal Hygiene 1. Dampak Fisik Banyak gangguan kesehatan yang diderita
seseorang
karena
terpeliharanyakebersihan
tidak
perorangan
dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, B. Manfaat
perawatan diri/
personal
hygiene
Oleh Iyatunna S. P. Manik 122500001
gangguan fisik pada kuku.
1. Meningkatkan derajat kesehatan. 2. Memelihara kebersihan diri. 3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang.
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
infeksi pada mata dan telinga, dan
2. Dampak Psikososial Masalah sosial yang berhubungan dengan
personal
hygiene
gangguan
kebutuhan
4. Mencegah penyakit.
kebutuhan
dicintai
5. Meningkatkan rasa percaya diri dan
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan
rasa nyaman.
rasa
adalah
dan
gangguan interaksi sosial.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA APRIL 2015
98
nyaman, mencintai,
D. Hal-hal
yang
dapat
dilakukan
22. Fasilitasi pasien dalam membersihkan
keluarga untuk melakukan perawatan
mulut seperti penyediaan obat kumur
aktivitas perawatan diri semampu
diri pada klien dengan hambatan
dan
klien.
mobilitas fisik.
kumur-kumur setelah makan.
mengingatkan
klien
untuk
perawatan
diri
untuk
Tingkatkkan
melakukan
kemandirian
mungkin
sesuai
kemampuan pasien. mandi
26. Motivasi pasien berjalan dan latihan
mandi, berganti pakaian, makan dan
hangat. Anjurkan klien untuk mandi
fisik selama melakukan kegiatan. Hal
eliminasi. Berikan bantuan sampai
dengan air hangat. Hal ini bertujuan
ini
pasien
untuk meningkatkan rasa nyaman,
kemampuan pasien dalam bergerak
meredakan
dan melakukan aktivitas perawatan.
benar-benar
seperti
klien
seoptimal
20. Membantu klien untuk melakukan aktivitas
25. Motivasi
mampu
melakukan perawatan diri. 21. Letakkan
sabun,
handuk,
dan
23. Pertahankan
lingkungan
ketegangan
otot
dan
meningkatkan mobilisasi.
peralatan lain yang dibutuhkan dekat dengan tempat tidur atau kamar mandi.
24. Tawarkan untuk mencuci tangan setelah BAB atau BAK dan sebelum makan. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan kebersihan.
99
bertujuan
untuk
melatih