Kontrak Perkuliahan
LO/CAPAIAN PEMBELAJARAN PERPERTEMUAN: Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan pengertian dan cakupan ilmu ekonomi pertanian Mahasiswa mampu menjelaskan ekonomi pertanian di Indonesia (persoalan-persoalan) dan faktor-faktor kelembagaan dalam ekonomi pertanian Mahasiswa mampu memahami faktor produksi pertanian (tanah, modal dan tenaga kerja) Mahasiswa mampu memahami prinsip-prinsip ekonomi dalam usaha tani dan menganalisis konsep tersebut secara benar Mahasiswa mampu menjelaskan teori permintaan dan penawaran terhdap hasil pertanian Mahasiswa mampu menjelaskan pemasaran hasil pertanian
METODE PEMBELAJARAN:
Ceramah di klas
PBL
Website: www.teoriku.com
-
Tersedi materi kuliah dan video berisi penjelasan materi
Cat: Bonus lain: tersedia skripsi pertanian dan agribisnis, Konsultasi
Capaian pembelajaran dalam satu semester adalah:
Mampu menjelaskan konsep ekonomi dalam pembangunan pertanian dan mengidentifikasi persoalan-persoalan ekonomi di sektor pertanian secara nyata dengan pendekatan teori ekonomi secara mikro dan makro.
. Kriteria Penilaian: Partisipasi mahasiswa (diskusi) Tugas Absen Sikap Ujian Tulis
KONSEP ILMU EKONOMI PERTANIAN
KONSEP DAN DEFINISI ELMU EKONOMI PERTANIAN
POKOK BAHASAN ILMU EKONOMI PERTANIAN
Konsep dan definisi ilmu ekonomi pertanian
Ilmu ekonomi pertanian termasuk dalam kelompok ilmu-ilmu kemasyarakatan, yaitu ilmu yang mempelajari perilaku dan upaya, serta hubungan-hubungan antara manusia.
Ilmu ekonomi pertanian adalah bagian dari ilmu ekonomi umum yang mempelajari fenomena-fenomena dan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan pertanian, baik mikro maupun makro.
Dengan katalain ilmu ekonomi pertanian adalah ilmu yang mempelajari perilaku dan upaya manusia, baik yangg langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan produksi, pemasaran dan konusmsi hasil-hasil pertanian.
Pokok bahasan ekonomi pertanian
Dalam mempelajari aspek ini, peranan input bukan saja dapat dilihat dari segi macam atau ketersediaanya dalam waktu yang tepat, tetapi juga dapat ditinjau dari segi efisiensi penggunaanya.
Adanya kesenjangan produktivitas yang seharusnya dengan yang dihasilkan atau yield gap 1, yield gap 2 dan yield gap 3.
Cat: gap 1 = teknologi yang tidak dapat dipindahkan dan perbedaan lingkungan Gap 2= kendala biologi dan kendala sosial ekonomi
Model yang menjelaskan perbedaan hasil antara hasil lembaga eksperimen dengan hasil yang dicapai usahatani
Perbedaan hasi 1 disebabkan karena teknologi yang tidak dapat dipindahkan
Kendala biologi (varietas, tanaman pengganggu, hama, masalah tanah, kesuburannya) Kendala sosial ekonomi: biaya dan penerimaan, kredit, kebiasaan dan sikap, pengetahuan, kelembagaan, ketidak pastian, resiko)
I II III
I = hasil lembaga eksperimen II = hasil potensial usahatani III = hasil usahatani sesungguhnya
Untuk meningkatakan produktivitas, pemerintah membuat kebijaksanaan perangsang berproduksi
Kebijakan harga: adanya penetapan harga dasar yang dimaksudkan untuk merangsang petani melakukan usaha taninya dengan baik.
Kebijakan non harga: mendekatkan lokasi koperasi kepada petani agar petani mudah mendapatkan sarana produksi dan mudah mendapatkan sarana produksi
Tersedianya sarana produksi atau input belum berarti produktivitas ang diperoleh petani akan tinggi, akan tetapi usahataninya harus dijalankan secara efisien:
Efisiensi teknis
Efisiensi harga
Efisiensi ekonomi
Faktor eksternalitas
Masalah keberhasilan petani untuk memasarkan produknya :
Faktor permintaan dan penawaran
Keseimbangan antara permintaan dan penawaran.
Perubahan harga
Komoditi subtitusi atau komplemen
Ciri-ciri Pertanian di indonesia
Semua jenis pertanian tanaman memerlukan input fisik yang hampir serupa
Pertanian harus tetap terpencar
Aspek sumber daya alam
Waktu untuk melancarkan suatu operasi usaha tani harus diselaraskan dengan keadaan cuaca dan serangan hama penyakit
Faktor waktu pada pertumbuhaban tanaman dan hewan mendorong adanya keanekaragaman dalam pertanian
Interaksi ang amat kuat antara berbagai faktor fisik dan nonfisik
Kebanyakan usahawan dan buruh tani harus memiliki keterampilan yang lebih luas daripada pekerja pabrik
Usahatani dalam ukuran kecil yang lemah secara ekonomi dan pengetahuan secara tradisional
Komunikasi dua arah yang efektif antara aspirasi petani dan informasi birokrasi
Musim panen dan luar musim panen menyebabkan perlunya teknologi penyimpanan
Unit produksi dan unit konsumsi tidak dapat dipisahkan
Pertanian yang progresif selalu berubah
Diskusi Diskusikan Persoalan-persoalan ekonomi pertanian di indonesia. Kaitkan dengan kebijakan terkait program-program mendukung pertanian.
PERAN SUMBER DAYA DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN Peran
Lahan
Peran
Modal
Peran
SDM/TK
Peran Sumber Daya Lahan Dalam Pembangunan Pertanian
Tanah terdiri dari berbagai campuran mineral pecah lapuk dan organik pengurai, sebgai lapisan tipis penutup permukaan bumi, serta menjamin tumbuhnya tumbuhan, hewan dan manusia.
Substansi tanah terdapat empat komponen utama yang mendukung kemungkinan hidupnya tumbuhan yaitu bahan mineral, bahan organik, air dan udara.
Secara Makro:
Pengaruh tanah dalam pertanian
Topografi : o lahan dengan lereng 0-3%: rawa-rawa, untuktanaman padi atau perkebunan kelapa o lahan dengan lereng 3-8%, : baik untuk tanaman setahun tertentu apabila dibuat teras atau kontur o lahan dengan lereng 8-15%, : area peternakan cocok untuk rumput o lahan dengan lereng >15% : tanaman kau cocok untuk perkebunan dan kehutanan Kesesuaian pengguna: o Kelas I ad. Lahan yg mempunyai kemampuan respon thdp pengelolaan yg tertinggi dan hambatan paling sedikit bila digunakan. o Kelas VIII ad. Lahan yang berkemampuan terendah dan hambatan terbesar. Ekologi lahan (lahan basa, lahan kering) Jenis tanah (tanah organik, dan tanah mineral)
SECARA MIKRO: Pengaruh tanah dalam pertanian
Lahan yang dibeli
Lahan warisan
Lahan yang diperoleh secara hibah
Lahan yang dimiliki berdsarkan land reform, permohonan biasa, pembagian lahan transmigrasi, pembagian lahan dari pembukaan hutan, hukum adat, atau penyerahan dari PIR.
Lahan sewa
Lahan sakap
Lahan bengkok/pelungguh Lahan gadai Lahan bebas sewa, serobotan dan lahan garapan (lahan bebas pakai) Lahan yang dikuasai Lahan pertanian Lahan sawah Lahan bukan sawah Huma Ladang/tegal/kebun Lahan tidur
Masalah tanah yang menonjol di indonesia adalah perpecahan (division), perpencaran (fragmentation) dan bentuk milik tanah (tenancy).
Semakin luas lahan pertanian/sawah di semua provinsi maka semakin sedikit rumah tangga yang menguasainya.
Perpecahan dan perpencaran tanah ini ditimbulkan oleh jual-beli, pewarisan, hibah perkawinan, dan penyakap. Walaupun land reform berusaha membtasi luas minimum lahan garapan, tetapi proses perpecahan dan perpencaran tetap tidak mampu dihindarkankarena berkaitan erat dengan adat.
DISKUSI
Sehubungan dengan sumber daya lahan, buruh tani merupakan pelaku sektor pertanian yang tidak memiliki lahan dan sebagai akibatnya tingkat ekonomi kelompok ini termasuk golongan miskin. Bagaimana upaya pemerintah meningkatkan status ekonomi kelompok ini?
Peran Sumber Daya Modal Dalam Pembangunan Pertanian
Pembangunan pertanian terpaku dengan mengandalakan industri padat modal berteknologi tinggi terbutkti memiliki kemampuan sangat rendah dalam mengatasi problem ekonomi yang bersifat struktural, seperti mengatasi pengangguran dan memberantas kemiskinan. Namun kurang memperhatikan aspek keterkaitan dengan komunitas lokal. Perlunya pembangunan berbasis sumber daya lokal secara langsung terkait dengan komunitas setempat.
Meskipun teknologi memungkinkan penyesuaian dalam sistem budidaya tetapi secara karakter dasar pertanian masih tetap melekat seperti agroekosistem dan produknya voluminous, Selain itu pertimbangan secara implisit tercermin pada harga jual yang menguntungkan.
Pembiayaan pertanian tidak terlepas dari isu baru yang terus bergulir pada tataran global, isu tersebut menyangkut: Semakin ketatnya kompetisi di antara para produsen, baik pada level negara, korporasi, maupun pelaku ekonomi lain. Berkurangnya subsidi, insentif, stimulus, dan proteksi. Pentingnya kegiatan pertanian ramah lingkungan, termasuk penggunaan biofertilizer dari limbah pertanian dan industri tanaman tanpa pestisida Pertanian yang lebih berbasis pada pengetahuan Peluang pertanian menghasilkan bioenergi yang bersifat terbarukan dan kemungkinan menggantikan bahan bakar fosil.
Skema pinjaman harus mudah dipahami petani dengan aturan sederhana. Restrukturisasi kelembagaan petani Investasi baru untuk proyek-proyek pertanian Pengembangan industri hilir dalam rangka diversifikasi dapat dilakukan dengan mitra usaha yang memiliki modal, teknologi lebih maju dan pasar. Keseluruhan mata rantai pembiayaan mencerminkan integrasi implementasi sistem agribisnis utuh (hulu sampai hilir). Pembiyaan sesuai dengan karakter dan jenis dalam pola produksi pertanian menjadi syarat yang penting bagi keberhasilan revitalisasi pertanian.
Modal Usahatani
Modal dalam bentuk uang tunai sangat diperlukan untuk pertanian seperti membeli sarana produksi misalnya bibit, pupuk dan lain-lain yang memungkinkan petani dalam melakukan proses produksi. Sumber pemibiayaan dapat berasal dari perbankan maupun non perbankan. Non perbankan misalnya pegadaian dll. Perbankan misalnya dapat berasal dari BANK melalui dana dana KUR (9%/Thn)
Dari berbagai informasi yang diperoleh, petani dan pelaku agribisnis memiliki usaha yang feasible. Pada prinsipnya petani dan pelaku agribisnis lebih mengharapkan mekanisme pembiayaan yang mudah jika dibandingkan dengan pembiayaan yang murah.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan petani dan pelaku agribisnis tidak bankable, antaralain:
Tidak adanya kolateral (jaminan), terutama jika berhubungan dengan lembaga keuangan formal.
Adanya track record yang buruk terhadap lembaga pembiayaan ang pernah ada, misalnya KUT
Sulit petani dan pelaku agribisnis lain secara langsung mengikuti formalitas yang diharapakan pihak bank
Lembaga keungan formal kebanyakan tidak mampu mungkin juga tidak mau atau tidak mengerti dan tidak memahami sifat natur dari kegiatan pertanian misalnya masalah gastate period. hubungannya dengan musim dll.
Kendala utama pembiayaan usaha agribisnis adalah sebagai berikut:
Belum adanya bank yang khusus untuk membiayai pertanian (bank pertanian)
Kehati-hatian perbankan dalam menyalurkan kredit ke sektor agribisnis
Terbatasnya lembaga penjamin kredit untuk sektor pertanian
Proses pembelajaran dari pola channeling ke pola executing
Adanya program pemerintah yang sifatnya bantuan menghambat penyaluran kredit perbankan
Kesan perbankan bahwa sektor agribisnis masih high risk
Pengembangan pembiayaan nonperbankan dapat dilakukan dengan cara
Menyempurnakan kebijakan pembiayaan nonperbankan yang ada sehingga dapat dimanfaatkan lebih baik lagi oleh petani dan pelaku agribisnis
Meningkatkan aksesibilitas petani dan pelaku agribisnis terhadap sumber pembiayaan nonperbankan
Mensosialisasikan sumber pembiayaan nonperbankan yang telah ada
Menjalin kerjasama dengan sumber pembiayaan nonperbankan, baik dalam negeri maupun luar negeri
Sumber pembiayaan perbankan
Bimbingan massal dan intensifikasi massal
KUPEDES
KIK dan KMKP
KCK
KUT
KMK UKM
Dll
Sumber pembiayaan nonperbankan
Kredit tunda pola gadai gabah
Modal ventura
Dana laba BUMN
Kontrak investasi kolektif (KIK)
Lembaga keungan mikro agribisnis
Koperasi sebagai lembaga perekonomian
Saat ini koperasi masih belum mampu sepenuhnya mampu memanfaatkan kegiatan agribisnis dari hulu ke hilir, yang sesungguhnya mempunyai nilai tambah yang besar
Perkembangan koperasi di pedesaan masih dihadapakan pada berbagai tantangan, tertutama dalam mengembangkan potensi ekonomi rakyat
Koperasi di suatu wilayah dapat medorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan, yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan penduduk jika mampu bergerak di bidang unit usaha unggulan dan potensial unggul yang diharapakan bertindak sbegai sektor pendorong kemajuan ekonomi wilayah.
DISKUSI
Selama ini, modal menjadi kendala utama petani indonesia untuk dapat meningkatkan produksi pertanian. Berilah tanggapan saudara
Banyak program pemerintah yang membantu permodalan di sektor pertanian, tetapi tidak memberikan hasil yang memuaskan! Mengapa demikian.
Tugas rumah; sebutkan dan jelaskan sumber pembiayaan petani baik perbankan dan non perbankan
Peran Sumber Daya Manusia dalam Pembangunan Pertanian
Istilah sumber daya manusia mencakup semua energi, keterampilan, bakat dan pengetahuan manusia yang dipergunakan secara potensial, yang dapat atau harus dipergunakan untuk tujuan produksi dan jasa-jasa yang bermanfaat.
Sumber daya manusia dapat diartikan pula sebagai kemampuan fisik dan psikis manusia yang secara potensial dapat digunakan untuk tujuan produktif.
Sumber daya manusia dalam pengertian ini tercermin dari jumlah tenaga kerja yang ada dan merupakan aspek utama dalam segala proses/kerja kehidupan.
Lanjutan...
Tenaga kerja merupakan angakatan kerja terdiri dari penduduk usia kerja
Penduduk yang tergolong angkatan kerja belum tentu produktif krn angkatan kerja dibedakan atas mereka yang bekerja dan yang menganggur.
Bukan tenaga kerja merupakan penduduk yang tidak bekerja, tetapi sedanga mencari kerja dan siap untuk bekerja
Jadi: sumber daya manusia yang produktif adalah penduduk yang merupakan TK dan golongan angkatan kerja yg tidak menganggur
Gambar Penduduk dan Tenaga Kerja
Lanjutan...
Sebagian besar angkatan kerja berada di sektor pertanian (49,3%) dan dari bagian tersebut sebagian besar tidak sekolah, hanya pada lulus SD saja. Sebagai pelaku pembangunan, dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu manusia yang dapat mengembangkan potensi dirinya secara produktif bagi pembangunan nasional. Kualitas sumber daya manusia sebagai modal pembangunan memiliki beberapa aspek, antaralain: o Nilai aspirasi tentang hidup o Pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan sesuatu o Kewiraswastaan dan kesanggupan, serta kemampuan berusaha o Kemampuan untuk mengambil alih keputusan mengenai berbagai pilihan yang menyangkut kepentingan umum
Secara Makro:Sumber Daya Manusia Sebagai Produsen
Perbandingan angkatan kerja dengan lapangan kerja: penyediaan kesempatan kerja terus menurun Peningkatan mutu tenaga kerja: pendidikan, penyuluhan dan pelatihan dll Migrasi dan transmigrasi : TKI
Secara Mikro: Sumber Daya Manusia Sebagai Produsen dapat ditinjau 3 aspek:
Petani sebagai pekerja usahatani: sebagai pekerja Petani sebagai pemimpin usahatani :sebagai manajer (apa yg ditanam, kpn menanam, kpn pemupukan, dimna mebeli pupuk, berap dosis dll) Petani sebagai diri pribadi: belajar, berpikir kreatif, dan bericta cita
Sumber Daya manusia Sebagai Konsumen
Jumlah penduduk indonesia (210 juta jiwa) merupakan pasar potensial: permintaaan bahan pangan meningkat secara kuantitas. Selain itu selera, kebiasaan, pendapatan mempengaruhi tingkat konsumsi.
Daya beli yang rendah ini menyebabkan tingkat konsumsi pangan penduduk masih relatif rendah Tingginya ketergantungan konsumsi pangan pokok hanya pada beras sehingga tekanan terhadap produksi padi meningkat.
Gambar Perbandingan ketersediaan pangan dengan konsumsi rill beberapa komoditas bahan di Jawa timur Tahun 1998-2000
Gambar perkembangan konsumsi beras, jagung dan ubi kayu per kapita per tahun di jawa timur tahun 1993, 1996, 1999
DISKUSI
Menurut saudara manakah yang lebih berperan dalam pembangunan manusia sebagai produsen atau manusia sebagai konsumen?
Seberapa jauh program penganekaragaman konsumsi pangan dapat meningkatkan produksi pertanian ?