Calon Mahasiswa UNAIR Diimbau Teliti dalam Membawa Berkas Pendaftaran UNAIR NEWS – Ratusan calon mahasiswa baru (camaba) melakukan pendaftaran ulang setelah dinyatakan diterima melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Sejak Rabu (17/5) pagi, ratusan camaba memadati Airlangga Convention Center (ACC) Kampus C, UNAIR. Dalam SNMPTN tahun ini, UNAIR menerima sejumlah 1.865 camaba. Ada berbagai tahapan yang harus dilalui camaba dalam proses daftar ulang ini. Dalam proses verifikasi berkas, yang harus dibawa meliputi fotokopi legalisir dan dokumen asli ijazah/surat keterangan lulus, SKHUN/SKHUN Sementara, Akta Kelahiran/Surat Kenal Lahir, Surat Keterangan dari RT/RW, dan fotokopi Kartu Susunan Keluarga. Selain itu, mereka juga harus membawa pas foto berwarna dan surat pernyataan bebas narkotika dan obat-obatan terlarang. Di setiap loket ketika daftar ulang, camaba menunjukkan berkas-berkas yang dibawa. Kepala Seksi Registrasi Direktorat Pendidikan, Aris Setiawan, mengatakan, berdasarkan proses daftar ulang yang telah dilakukan, sejumlah camaba kurang teliti dalam membaca panduan. Sehingga ada berkas-berkas yang terlewat untuk dibawa. “Data harus dibawa. Kadang membacanya,” kata Aris.
anak-anak
kurang
teliti
Proses pendaftaran ulang ini akan berlangsung hingga hari Jumat, 19 Mei 2017. Aris menambahkan, camaba yang tidak melakukan daftar ulang hingga tanggal yang dinyatakan gugur sebagai mahasiswa UNAIR.
ditentukan
“Yang tidak melakukan daftar ulang sampai tanggal 19 dianggap mengundurkan diri sebagai mahasiswa UNAIR,” ujar Aris. Listi Budiarti camaba asal Kalimantan Selatan mengaku lega bisa mengikuti proses daftar ulang. Tandanya, satu tahap telah dilalui sebelum ia secara resmi dinyatakan sebagai mahasiswa UNAIR. “Senang banget diterima di UNAIR dan mengikuti proses daftar ulang. Informasi seputar daftar ulang cukup bisa dipahami,” tutur alumnus SMAN 1 Paringin, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, ini kepada UNAIR NEWS. (*) Penulis: Binti Q. Masruroh
Atlet Denali Bertolak Menuju Paman Sam UNAIR NEWS – Sekitar pukul 00.40, tiga atlet Airlangga Indonesia Denali Expedition (AIDeX) bertolak dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Internasional San Francisco Amerika Serikat, Rabu (17/5). Tim yang beranggotakan Muhammad Roby Yahya (mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan), Muhammad Faishal Tamimi (mahasiswa Fakultas Vokasi), dan Yasak (alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) tersebut juga berencana mengunjungi Konsulat Jenderal Republik Indonesia di San Fransisco, Amerika Serikat. “Penerbangan menuju Bandara Internasional San Fransisco dari Jakarta memakan waktu 27 jam. Transit satu kali di Bandara Internasional Dubai selama tiga jam,” terang Maulida Rahma Fitria selaku bendahara tim AIDeX yang turut mengantar
keberangkatan para atlet. Salah satu atlet yang juga ketua operasional, Roby, mengatakan Denali merupakan salah satu gunung yang cukup ekstrem. Di Denali, tak ada jasa porter sebagaimana ditemui di gununggunung lainnya. Oleh sebab itu, setiap atlet harus menyeret beban seberat hingga 50 kilogram. Cuaca di Denali saat ini juga tak menentu. Pada bulan Mei, biasanya Alaska sudah memasuki musim panas. Namun, hingga saat ini, matahari belum bergeser ke arah utara. Suhu di Denali juga tidak menentu. Suhu paling panas mencapai minus sepuluh Celcius, namun jika terjadi badai suhu bisa mencapai hingga minus 80 derajat Celcius. “Melihat suhu yang cukup ekstrem ini tim telah melakukan tindakan preventif yaitu dengan aklimatisasi (proses adaptasi tubuh di ketinggian) maupun berlatih menggunakan peralatan yang akan digunakan,” ujar Faishal. Salah satu alumnus UNAIR yang turut mengantar keberangkatan para atlet, Paulus Gatot Rahardja, berpesan agar para atlet tetap menjaga kesehatan selama di sana. “Denali bukan gunung yang biasa lho ini. Kalian itu harus makan dua kali lipat, kalian harus sehat, harus kuat, karena kalian adalah aset Merah Putih,” terang Paulus, anggota ekspedisi Jaya di puncak Cartenz-Papua tahun 1994. Paulus juga mengingatkan agar para atlet tetap melakukan berkomunikasi dengan keluarga serta rekan-rekan tim ekspedisi, dan disiplin beribadah. “Jangan sampai lupa sholat,” tambah Paulus. Tim AIDeX bertolak berangkat di Denali
akan mendaki Denali selama 18 sampai 22 hari. Mereka dari Surabaya ke Jakarta pada 10 Mei, kemudian ke Amerika Serikat pada 17 Mei. Sedangkan, pendakian akan dimulai pada 21 Mei sampai 9 Juni.
Denali bukanlah puncak pertama yang didaki oleh anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (UKM Wanala). Empat dari tujuh puncak tertinggi yang telah tim digapai adalah Puncak Cartenz (Indonesia/1994), Kilimanjaro (Tanzania/2009), Elbrus (Rusia/2011), dan Aconcagua (Argentina/2013). Selain ke Denali, ekspedisi ke Vinson Massif di Antartika serta Everest di Himalaya akan menggenapi ekspedisi seven summits mereka. Penulis: Wahyu Nur Wahid (manajer AIDeX) Editor: Defrina Sukma S
Lima Delegasi Asal Rumania Berbagi Ilmu di UNAIR UNAIR NEWS – Guna memperkuat jejaring kerjasama pendidikan, staf pengajar Lucian Blaga Universities of Sibiu-Rumania (LBUS) akan berbagi ilmunya kepada sivitas akademika Universitas Airlangga. Mereka akan mengajar di UNAIR pada tanggl 16 Mei hingga 24 Mei mendatang. Sebanyak lima delegasi LBUS tersebut akan mengajar di Fakultas Hukum, Fakultas Sains dan Teknologi, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Kelima delegasi tersebut diterima oleh pimpinan universitas di Ruang Sidang C, Selasa (16/5). Ketua International Office and Partnership, Dian Ekowati, Ph.D., mengatakan keberadaan lima delegasi LBUS di UNAIR berada dalam skema program pertukaran pengajar dan staf Erasmus+. Sebelumnya, pada tanggal 8 Mei hingga 13 Mei staf pengajar FH Dr. Intan Soeparna dikirim untuk mengajar di
universitas yang sama. “Melalui program Eramus+ diharapkan dapat terjadi share pengalaman antar sesama staf dan pengajar. Kita akan sangat mendukung untuk program staff mobility teaching and training ini,” tutur Dian. Dian menuturkan, kolaborasi dalam bidang akademik dapat menjadi momen penting bagi kedua universitas untuk mempererat pertukaran keilmuan. “Terlaksananya program ini nanti dapat terjadi pertukaran informasi mengenai perkembangan teaching method serta membuka kesempatan untuk berjejaring dan bekerjasama,” pungkas Ketua IOP. Salah satu perwakilan LBUS, Dr. Ioana Mircea, menyampaikan kurikulum di LBUS dan UNAIR memiliki banyak kesamaan. Melihat keadaan tersebut, Mircea tak sabar untuk segera berbagi ilmunya di UNAIR. “Kami sangat senang berada di sini. Kami ingin mengetahui lebih lanjut segala kegiatan di UNAIR terutama prosedur dan sistem di sini. Ke depan, kami akan segera memulai kegiatan kuliah sesuai jadwal yang ditentukan,” ucap Ioana. Penulis: Helmy Rafsanjani Editor: Defrina Sukma S
Cegah Peretasan? Update Antivirus dan Sistem Operasi UNAIR NEWS – Warga Dunia termasuk Indonesia tengah dibuat gusar dengan peretasan paling berbahaya (ransomware) dengan virus WannaCry. Peretasan dengan virus WannaCry bisa membuat
data-data di komputer pengguna berbasis sistem operasi Windows terenkripsi sehingga tak dapat diakses atau dibuka. “Momen ini dimanfaatkan oleh hacker (peretas) untuk menyerang mayoritas penguna Windows yang tidak mengaktifkan autoupdate pada sistem operasinya,” ucap dosen S-1 Program Studi Sistem Informasi Indra Kharisma Raharjana, M.T. Pengajar pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga ini menengarai, virus ini merupakan modifikasi dari tool yang dikembangkan oleh National Security Agency untuk melakukan aksi intelijen melalui dunia siber. Sayangnya, source code aplikasi peretasan ini dan beberapa aplikasi peretasan lainnya bocor ke tangan pembajak dan dimanfaatkan untuk hal yang kurang baik. Virus ini pertama kali menyerang seperti virus komputer pada umumnya, seperti laman yang mencurigakan, lampiran surat elektronik, macro dari dokumen berformat Word maupun Excel, dan lain-lain. Ketika virus tersebut diaktifkan, maka virus tersebut akan mencoba mengakses file sharing yang ada dalam jaringan local area network maupun WiFi. “Dengan begitu jika ada satu komputer yang terinfeksi dalam jaringan, maka dengan mudah virus tersebut akan menyebar ke dalam komputer lain yang ada dalam jaringan tersebut,” tutur pengampu mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak itu. Indra berpendapat, pengguna internet baik individu maupun kelompok perlu meningkatkan pengetahuannya mengenai keamanan siber (cybersecurity). Menurut Indra, mayoritas pengguna internet di Indonesia, baik personal maupun korporasi belum siap dengan serangan siber. Baik virus hingga serangan peretas. Beberapa waktu lalu, salah satu penyedia jasa telekomunikasi yang besar di Indonesia juga baru terserang oleh peretas dengan mengubah tampilan pada laman situsnya.
“Dengan dua tragedi ‘besar’ ini, khususnya organisasi di Indonesia bisa lebih aware dengan pentingnya keamanan siber,” pungkasnya. Harapannya, hal-hal tersebut bisa dilakukan secara periodik dan menyeluruh, bukan hanya karena ancaman virus WannaCry tetapi untuk menjaga keamanan informasi organisasi atau perusahaan secara menyeluruh. Untuk itu, dibutuhkan langkah preventif untuk menyikapi fenomena ini. “Update (perbarui) OS (operating system) secara berkala, update Antivirus secara berkala. Berinternetlah secara sehat. Waspadalah terhadap bahasa tersembunyi internet seperti phising (mencuri password dengan menggunakan fake form login pada situs palsu), penyebaran data-data pribadi. Hati-hati juga ketika men-download file. Pastikan file tersebut aman dan tidak mencurigakan,” pesan Indra. Penulis: Helmy Rafsanjani Editor: Defrina Sukma S
Pakar Akuntansi Berpulang
Publik
UNAIR NEWS – Suasana duka mengiringi kepergian akademisi sekaligus praktisi akuntansi, Drs. Ec. Edi Subyakto, Ak., M.Si. Salah satu dosen senior Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga tersebut berpulang pada usia ke-69 tahun. Almarhum yang dikenal ramah dan cerdas ini meninggal pada usia ke-69 tahun. Edi, sapaan akrabnya, meninggal dunia pada Senin
(15/5) sekitar pukul 23.55 di Rumah Sakit Mitra Keluarga Waru. Saat dijenguk kolega dosen Departemen Akuntansi beberapa hari sebelumnya, kondisi almarhum sudah dibius untuk mengurangi rasa sakit. “Pada hari Minggu, saya menjenguk almarhum. Kondisinya sudah dibius dan tidak menyangka almarhum akan berpulang secepat ini,” kata Drs. Agus Widodo Mardijuwono, M.Si., Ak. Agus mengaku kehilangan sosok teman terbaiknya. Baginya, almarhum adalah teman yang baik, bersahabat, senang menolong, dan tidak pernah marah. Karakter khas mendiang yang mudah berbagi sudah ditanamkan sejak dulu, bahkan sejak masih menjadi mahasiswa. “Sejak kami masih kuliah, kami bersama-sama mengajarkan dan menularkan ilmu kepada adik-adik tingkat yang membutuhkan,” tutur Agus yang juga Ketua Departemen Akuntansi. Semasa hidup, almarhum dikenal sabar dalam membimbing mahasiswa-mahasiswanya. Sekitar tahun 1980, almarhum bersama Agus aktif menjadi tentor. Meskipun harus datang ke rumahrumah dengan mengendarai motor, semangat yang tinggi untuk menyebarkan ilmu pengetahuan tidak menyurutkan niat almarhum untuk mencerdaskan bangsa. Setelah lulus dari UNAIR dan menjadi dosen, almarhum tidak berhenti untuk mengembangkan potensi diri sebagai seorang akuntan, yaitu dengan menjadi praktisi sebagai akuntan publik. Ikhwal tersebut membuat almarhum dikenal sebagai akuntan yang luar biasa. “Sebagaimana seorang dokter, seorang akuntan akan terasa manfaatnya ketika dapat menjadi praktisi di lapangan,” jelas Agus. Dalam karirnya, Edy menjadi pengajar mata kuliah audit dan akuntansi keuangan sekaligus praktisi. Almarhum juga pernah menjabat sebagai Ketua Program Studi D-3 Akuntansi dan Ketua
Pusat Pengembangan Akuntansi FEB UNAIR. Di sisi lain, almarhum dikenal sosok ayah tauladan. Almarhum meninggalkan enam putra dan putri yang sebagian besar sudah sukses meniti karirnya. Almarhum kini telah berpulang. Keluarga, sahabat, kolega, dan mahasiswa-mahasiswa terpaku kelu mendengar salah satu putra bangsa mendadak dipanggil-Nya pulang. Selamat jalan Drs. Ec. Edi Subyakto, Ak. Msi, pahala untukmu akan terus mengalir lewat ilmu dan mahasiswa yang senantiasa berguna bagi nusa dan bangsa. Penulis: Siti Nur Umami Editor: Defrina Sukma S
Jadi Juara, Empat Mahasiswa Usung Gagasan Masker Daun Mint UNAIR NEWS – Delegasi Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) Universitas Airlangga berhasil menorehkan prestasi dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Invitasi Keterampilan Relawan Antar KSR PMI se-Jawa. Pada akhir pekan lalu Minggu (14/5) di Yogyakarta, delegasi KSR PMI UNAIR berhasil menyabet juara I dengan mengusung gagasan apik berjudul “KEBUL (Masker Debu Vulkanik) dengan Mentha spicata, dan Activated Carbon sebagai Upaya Pengurangan Resiko ISPA Pascaerupsi Merapi di Kabupaten Sleman”. Ide ini tercipta dari resahnya mahasiswa melihat kurang adanya teknologi tepat guna untuk menanggulangi debu vulkanik yang
terhirup pada saat pasca erupsi merapi di Sleman tahun ini. Dari alasan itulah peserta KSR PMI mencoba membuat inovasi terbaru dengan menciptakan sebuah masker yang dapat menyaring debu vulkanik agar tidak terhirup saat bernapas. “Sebelumnya kan orang-orang itu cuma pakai surgical mask atau asker bedah, padahal sebenarnya masker itu tidak terlalu berfungsi karena tidak didesain untuk menyaring partikel debu vulkanik,” ungkap Zaenab selaku ketua dalam penulis karya tulis tersebut. Sebenarnya, terdapat masker lain yang lebih baik dari surgical mask, yaitu masker respiratorik. Namun dalam penggunaannya masker ini terlalu ketat di wajah yang mengakibatkan rasa tidak nyaman. Oleh sebab itu, anggota KSR PMI UNAIR berinisiatif untuk menciptakan Kebul. Masker ini dibuat dengan memanfaatkan ekstra Mentha spicata atau yang biasa dikenal dengan daun mint. Selain itu mereka juga memanfaatkan karbon aktif yang mempunyai kemampuan sebagai zat adsorben yang dapat menyerap zat-zat seperti karbonmonoksida, karbondioksida, dan asam sulfat. Ide pembuatan Kebul tertuang dari pemikiran empat mahasiswa dari berbagai Fakultas, diantaranya Zaenab mahasiswa Fakultas Keperawatan, Khisula Risqi Andani dan Wisqi Supramulyana, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
serta
Fadhailu
Chorizu,
Mereka membuat Kebul yang dapat memiliki manfaat menyerap zatzat berbahaya yang dihasilkan debu vulkanik, dan memberikan aromaterapi yang dapat menyegarkan bernapasan. “Kiat kami agar bisa menjadi juara ya harus meyakinkan audience kalau karya kita ini inovatif dan jangan terkecoh dengan presentasi lawan,” tutur Zaenab. Zaenab menuturkan bahwa ide pembuatan masker Kebul ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk dapat membuktikan
bahwa karbon aktif dan Mentha spicata dapat dijadikan kandungan aktif dalam masker sehingga dapat dijadikan sebagai produk riil dan bermanfaat bagi masyarakat umum. Penulis: Ainul Fitriyah Editor: Defrina Sukma S
Tim Atlet Denali Pendiri Wanala
Bertemu
UNAIR NEWS – Sebelum menuju Amerika Serikat untuk mendaki Gunung Mc. Kinley, tim atlet beserta anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Airlangga menyambangi alumni. Pertemuan itu dilakukan di Jakarta pada Minggu (14/5) lalu. Muhammad Faishal Tamimi, ketua ekspedisi sekaligus atlet Airlangga Indonesia Denali Expedition (AIDeX), mengatakan para alumnus merupakan penoreh sejarah yang melahirkan UKM Wanala pada 43 tahun lalu. Pertemuan dengan para senior memberikan kesan tersendiri bagi tim Wanala. Perbedaan umur, generasi, zaman, teknologi, maupun pergaulan memang sudah terpaut jauh. Namun, pertemuan antara para senior dan junior seakan melipat jarak perbedaan. “Sebelumnya pada waktu upacara pemberangkatan 8 Mei, kami bertemu dengan pendiri organisasi mas Machsus. Sudah 43 tahun umur Wanala saat ini, dan sudah 43 tahun pula perbedaan generasi yang terlewati. Namun, beliau tetap bangga mengenakan identitas jaket oranye khas Wanala UNAIR,” tambah Faishal. Dalam pertemuan tersebut, hadir pula alumnus Wanala dari
berbagai angkatan. Selain Machsus, ada pula Ibnu Purna, Dwi Sulistyo Cahyo, dan Rudy. Para alumnus tersebut berbagi motivasi dan cerita kepada para atlet dan anggota Wanala lainnya. “Di sinilah kalian berproses, di Wanala semuanya saya dapatkan, jika kalian bersungguh-sungguh berorganisasi nanti akan kalian rasakan efeknya seperti yang sudah kami lalui. Berhati-hatilah ketika mendaki Denali nanti sebab cuaca di sana saat ini sedang tidak dapat diprediksi,” tutur Rudy. Selain itu, para alumnus juga berharap agar kekeluargaan antar anggota dan senior tak pernah putus. Di samping mempererat silaturahim, kerekatan antar anggota dan senior dapat dimanfaatkan untuk transfer ilmu. “Kami ini selaku ALB (anggota luar biasa), meskipun sudah tidak berkecimpung lagi, namun masih terbuka untuk transfer ilmu supaya tidak putus dalam satu generasi,” terang Dwi. Pertemuan antara alumni dan anggota UKM Wanala terjadi selang dua hari usai upacara pelepasan. Sembilan anggota tim ekspedisi berangkat menuju Jakarta pada Rabu (10/5). Selama di Jakarta, tim ekspedisi bertemu dengan para alumnus, melakukan berbagai cek peralatan, dan pembinaan jasmani. Setelah selama lima hari berada di Jakarta, pada Selasa (16/5) malam, tim atlet AIDeX dijadwalkan bertolak ke Bandara Anchorage, Alaska, untuk mempersiapkan diri dan mendaki gunung setinggi 20.000 kaki itu. Denali bukanlah puncak pertama yang didaki oleh anggota UKM Wanala. Empat dari tujuh puncak tertinggi yang telah tim digapai adalah Puncak Cartens, Gunung Jaya Wijaya (Indonesia/1994), Kilimanjaro (Tanzania/2009), Elbrus (Rusia/2011), dan Aconcagua (Argentina/2013). Selain ke Denali, ekspedisi ke Vinson Massif di Antartika serta Everest di Himalaya akan menggenapi ekspedisi seven
summits mereka. Penulis: Wahyu Nur Wahid (anggota tim AIDeX) Editor: Defrina Sukma S
Ujian SBMPTN Berjalan Lancar
di
UNAIR
UNAIR NEWS – Ribuan lulusan pelajar sekolah menengah atas mengikuti tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Universitas Airlangga, Selasa (16/5). Pelaksanaan tes SBMPTN di UNAIR ditinjau oleh Rektor UNAIR Prof. Dr. Mochammad Nasih, dan Wakil Rektor I UNAIR Prof. Djoko Santoso, Ph.D. Keduanya meninjau pelaksanaan tes di seluruh kawasan lokasi tes. Wakil Rektor I UNAIR menyebutkan, jumlah total peserta tes SBMPTN di UNAIR mencapai 6.400 orang. Peserta tes SBMPTN baik paper based test (PBT) dan computer based test (CBT) tersebar di kampus A, B, dan C UNAIR. Ditemui di lokasi pelaksanaan CBT di gedung Airlangga Medical Center Fakultas Kedokteran, Nasih mengatakan bahwa pelaksanaan tes CBT di UNAIR berjalan lancar tanpa ada kendala berarti. “Sejauh ini pelaksanaan tes SBMPTN berjalan lancar. Saat ini, masih berlangsung tes kelompok IPA dan Campuran. Ini CBT semua nampaknya tidak ada masalah dan semua berjalan lancar karena tidak ada komplain yang masuk,” tutur Nasih. Rektor UNAIR tersebut menjamin, pengerjaan soal tes SBMPTN berbasis komputer akan berlangsung aman dan lancar. Pasalnya,
setiap komputer di setiap lokasi dihubungkan dengan jaringan intranet sehingga setiap peserta CBT SBMPTN bisa langsung mengakses soal-soal tanpa perlu khawatir dengan gangguan dari luar. “Setiap lokasi kita siapkan soalnya sehingga jaringannya memang tidak tersambung jadi satu. Kami gunakan jaringan intranet bukan internet. Kalau di sini (FK), berarti kami siapkan soal dan intranet di sini. Di Ekonomi (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) di sana juga begitu. Jadi, Insya Allah tidak ada masalah,” terang Rektor. Dari ribuan peserta yang mengikuti tes SBMPTN di UNAIR, sebanyak 855 di antaranya mengikuti CBT. Pelaksanaan CBT tersebar di sembilan fakultas yang memadai untuk digunakan sebagai lokasi ujian tulis berbasis komputer. “Lokasi CBT kami tersebar di semua kampus. Semoga mereka bisa menggunakan CBT dengan optimal,” imbuh Nasih. Pelaksanaan tes SBMPTN dibagi menjadi tiga sesi. Pada sesi pertama, peserta tes kelompok IPA dan Campuran terlebih dulu mengerjakan soal-soal. Pada sesi kedua, peserta tes semua kelompok ilmu mengikuti tes kemampuan potensi akademik. Sedangkan, pada sesi ketiga, giliran peserta tes kelompok IPS dan Campuran mengerjakan pertanyaan tes. Sebagai tambahan informasi, jumlah pendaftar SBMPTN di UNAIR mencapai angka 42.487 orang. Sebanyak 19.762 orang menempatkan UNAIR sebagai pilihan pertama, 13.873 orang pada pilihan kedua, dan 8.852 orang pada pilihan ketiga. Pada saat yang bersamaan dengan tes SBMPTN, calon mahasiswa baru UNAIR yang diterima melalui jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri dikumpulkan di Airlangga Convention Center. Mereka membawa kartu peserta SNMPTN dan surat keterangan lolos SNMPTN. Selain itu, mereka mendapatkan pembekalan dari Rektor UNAIR.
Penulis: Defrina Sukma S Editor: Nuri Hermawan
Dosen UNAIR Mengajar di Rumania dan Berjejaring dengan Dosen Lintas Negara UNAIR NEWS – Universitas Airlangga mendapat kesempatan mengirimkan tiga delegasinya ke Universitas Lucian Blaga Sibiu, Rumania, di bawah program Erasmus+ dari European Union. Tiga delegasi tersebut yaitu Dr Intan Soeparna dari Fakultas Hukum, Astria Oktaviana dari Internasional Office and Partnership, dan Haris staf FH UNAIR. Pengiriman delegasi tersebut dalam rangka mengikuti event International Week yang diadakan di Universitas Lucian Blaga Sibiu, Rumania, yang terselenggara sejak 8-13 Mei. Event ini diselenggarakan dengan tujuan mempertemukan para dosen dari berbagai bidang ilmu di seluruh dunia untuk bertukar informasi mengenai perkembangan teaching method serta membuka kesempatan untuk berjejaring dan bekerjasama. Peserta International Week terdiri dari dosen-dosen dari USA, Mesir, China, Jerman, Mexico, Perancis, Rusia, Ukraina, Belanda, UK, Jordan, dan Indonesia. Selain mengadakan pertemuan, workshop, dan konferensi, para delegasi yang juga para dosen ini diberi kesempatan untuk mengajar di kelas-kelas pada setiap fakultas di Universitas Lucian Blaga. UNAIR diwakili oleh Dr Intan mengajar di beberapa kelas di Fakultas Hukum, Universitas Lucian Blaga.
Peserta program Erasmus+ berfoto bersama usai kegiatan Lucian
di Universitas Blaga Sibiu,
Rumania. (Foto: Istimewa) “Saya mengajar mata kuliah Hukum Perdagangan Internasional. Selain mengajar, saya juga menawarkan kesempatan bagi mahasiswa FH Universitas Lucian Blaga untuk melakukan pertukaran mahasiswa di UNAIR,” ujar Intan. Program student exchange dengan Universitas Lucian Blaga telah dimulai sejak semester ini. Pada semester ini UNAIR mengirim dua mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan selama satu semester di FH Universitas Lucian Blaga. “Program ini sangat bermanfaat bagi para pengajar untuk mengembangkan kemampuan menerapkan metode mengajar dan juga membuka kesempatan bekerjasama dengan universitas-universitas dari berbagai negara,” tambahnya. Dari program, para peserta mendapatkan pengalaman mengajar di universitas yang ada di Eropa. Selain itu, delegasi UNAIR turut memperkenalkan UNAIR di Rumania. Sampai saat ini, baru UNAIR yang telah mengirimkan pengajar sekaligus mengajar di Universitas Lucian Blaga. Melalui program ini, pihak Universitas Lucian Blaga berharap UNAIR akan mengirimkan pengajar dari bidang ilmu lain pada program International Week yang akan datang. Teaching mobility ini akan memberi manfaat yang sangat besar bagi UNAIR dan Universitas Lucian Blaga Sibiu Rumania dalam meningkatkan
kompetensi dan pengalaman para dosen dan mahasiswanya. (*) Editor
: Binti Q. Masruroh
Gandeng UNAIR DPD-RI Bakal Perkuat Peran Konstitusional UNAIR NEWS – Optimalisasi peran Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) sebagai salah satu lembaga tinggi di republik ini selalu di tunggu rakyat. Namun, beberapa aturan yang tertuang dalam undang-undang dinilai membatasi gerak lembaga tersebut. Untuk itu, DPD-RI menggandeng Universitas Airlangga berupaya menyusun sebuah rumusan untuk mengembalikan fungsi DPD-RI sebagai lembaga yang mempunyai wewenang lebih terhadap kepentingan rakyat. Penyusunan rumusan-rumusan tersebut dikemas dalam sebuah Seminar Nasional yang mengangkat tema “Revitalisasi Kewenangan Konstitusional DPD-RI” pada Senin, (15/5). Pada acara tersebut hadir mewakili Rektor UNAIR, Prof. Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D., selaku Wakil Rektor III. Dalam sambutannya, Amin menyatakan bahwa UNAIR merasa bangga dengan adanya lembaga tinggi negara seperti DPD yang menjadi simbol keterlibatan politik publik dari berbagai daerah. Oleh karena itu, Amin juga menegaskan bahwa untuk memaksimalkan peran tersebut, fungsi DPD-RI sebagai salah satu lembaga tinggi negara haruslah didukung penuh. “Fungsi dan peran DPD harus dioptimalkan. Oleh itu, melalui seminar ini diharapkan muncul gagasan positif yang bisa memberikan usulan agar lembaga ini bisa mengoptimalkan perannya,” tegas Amin.
Menanggapi pernyataan Amin, Ketua Kelompok DPD di MPR, Dr. H. Bambang Sadono SH. MH., menyatakan bahwa legitimasi keterwakilan DPD-RI belum dimaksimalkan karena kewenangan yang dimiliki sangat terbatas. “Untuk itu kami membentuk BPKK yang mampu memiliki kewenangan di DPR-RI. Karena kewenangan itulah bisa kami lakukan untuk memberikan usulan-usulan,” jelasnya. Bambang juga menambahkan bahwa pentingnya memperkuat fungsi DPD di semua lapis kelembagaan, baik legislasi maupun anggaran. Pasalnya, selama ini DPD hanya bisa mengusulkan tapi tidak memutuskan. “Inilah ironi kami. Semoga dengan seminar para ahli dan peserta dapat memberikan masukan kepada kami dan memberikan kepercayaan kepada DPD masyarakat,” tandasnya. Penulis: Nuri Hermawan
agar
semakin
dipercaya
oleh