BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 89 ayat (3) Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah yang telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2010 Nomor 8 tanggal 31 Desember 2010, serta guna meningkatkan pelayanan, daya guna dan hasil guna dalam rangka pemungutan pajak daerah perlu diatur tata cara pemberian dan pemanfaatan insentif pajak daerah; b. bahwa guna memenuhi maksud sebagaimana tersebut pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Belitung tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pajak Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja Di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821); 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3686) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3987); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 4. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);
C:\Users\User\AppData\Local\Temp\5-PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PAJAK DAERAH_FF768.doc
1
5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5161); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang Jenis Pajak Daerah Yang Dipungut Berdasarkan Penetapan Kepala Daerah atau Dibayar Sendiri oleh Wajib Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 153); 13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 1999 tentang Sistem dan Prosedur Administrasi Pajak Daerah/ Retribusi Daerah dan Penerimaan Pendapatan Lain-lain; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2007 Nomor 20), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 11 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 20 Tahun C:\Users\User\AppData\Local\Temp\5-PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PAJAK DAERAH_FF768.doc
2
2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2009 Nomor 11); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 14 Tahun 2008 tentang Kewenangan Pemerintahan Kabupaten Belitung (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2008 Nomor 14); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2010 Nomor 8); 17. Peraturan Bupati Belitung Nomor 32 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Belitung (Berita Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2008 Nomor 32); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI BELITUNG TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PAJAK DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Belitung. 2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Belitung. 3. Bupati adalah Bupati Belitung. 4. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang selanjutnya disingkat DPPKAD adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Belitung. 5. Instansi Pelaksana Pemungut Pajak Daerah adalah Unit Kerja yang tugas pokok dan fungsinya melaksanakan pemungutan Pajak Daerah yaitu Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Belitung Up. Bidang Pendapatan. 6. Kas Daerah adalah Kas Pemerintah Kabupaten Belitung. 7. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu di bidang pajak daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 8. Pajak Daerah yang selanjutnya disebut Pajak adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 9. Insentif Pemungutan Pajak Daerah yang selanjutnya disebut Insentif adalah tambahan penghasilan yang diberikan sebagai penghargaan atas kinerja tertentu dalam melaksanakan pemungutan Pajak Daerah. 10. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau Badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan C:\Users\User\AppData\Local\Temp\5-PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PAJAK DAERAH_FF768.doc
3
kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan daerah. 11. Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan data objek dan subjek pajak, penentuan besarnya pajak yang terutang sampai kegiatan penagihan pajak kepada Wajib Pajak serta pengawasan penyetorannya. 12. Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak tersebut. Pasal 2 Pemberian dan pemanfaatan Insentif pemungutan pajak daerah dilaksanakan berdasarkan asas kepatutan, kewajaran, dan rasionalitas disesuaikan dengan besarnya tanggung jawab, kebutuhan, serta karakteristik dan kondisi objektif daerah. BAB II INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH Bagian Kesatu Penerima Insentif Pasal 3 (1) Insentif diberikan kepada Instansi Pelaksana Pemungut Pajak Daerah. (2) Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara proporsional diberikan kepada : a. pejabat dan pegawai Instansi Pelaksana Pemungut Pajak Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, sesuai dengan tanggung jawab masing-masing; b. Bupati dan Wakil Bupati sebagai penanggung jawab pengelolaan keuangan daerah; c. Sekretaris Daerah selaku koordinator pengelolaan keuangan daerah; d. pemungut Pajak Bumi dan Bangunan pada tingkat desa/kelurahan dan kecamatan, kepala desa/lurah dan camat, dan tenaga lainnya yang ditugaskan oleh Instansi Pelaksana Pemungut Pajak; dan e. pihak lain yang membantu Instansi Pelaksana pemungut Pajak Daerah. (3) Pemberian Insentif kepada Bupati, Wakil Bupati, dan Sekretaris Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dan huruf c dapat diberikan dalam hal belum diberlakukan ketentuan mengenai remunerasi.
C:\Users\User\AppData\Local\Temp\5-PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PAJAK DAERAH_FF768.doc
4
(4) Tanaga lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d, adalah tenaga yang mendapat penugasan dari Instansi Pelaksana Pemungut Pajak Daerah untuk membantu pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan. (5) Pihak lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e, adalah pejabat diluar Instansi Pelaksana Pemungut Pajak Daerah yang menjadi bagian dari pelaksanaan pemungutan Pajak Daerah yang ditetapkan oleh Bupati. Pasal 4 (1) Pemberian Insentif kepada Instansi Pelaksana Pemungut Pajak Daerah
berdasarkan pencapaian kinerja tertentu. (2) Pemberian Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimaksudkan untuk meningkatkan :
a. kinerja Instansi; b. semangat kerja bagi pejabat atau pegawai pelaksana pemungut; c. pendapatan daerah; dan d. pelayanan kepada masyarakat. (3) Pemberian Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayarkan setiap triwulan pada awal triwulan berikutnya. (4) Dalam hal target kinerja suatu triwulan tidak tercapai, Insentif untuk
triwulan tersebut dibayarkan pada awal triwulan berikutnya yang telah mencapai target kinerja triwulan yang ditentukan. (5) Dalam hal target kinerja pada akhir tahun anggaran penerimaan tidak tercapai, tidak membatalkan Insentif yang sudah dibayarkan untuk triwulan sebelumnya. (6) Pencapaian kinerja tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pencapaian target penerimaan Pajak Daerah yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang dijabarkan secara triwulanan, dengan ketetapan sebagai berikut :
a. target penerimaan per jenis Pajak Daerah, untuk : 1. sampai dengan triwulan I
: 15% (lima belas perseratus);
2. sampai dengan triwulan II
: 40 % (empat puluh perseratus);
3. sampai dengan triwulan III
: 75 % (tujuh puluh lima perseratus);
4. sampai dengan triwulan IV : 100% (seratus perseratus). b. apabila pada akhir triwulan I mencapai 15% (lima belas perseratus) atau lebih , Insentif diberikan pada awal triwulan II. c. apabila pada akhir triwulan I realisasi kurang dari 15% (lima belas perseratus), Insentif tidak diberikan pada awal triwulan II.
C:\Users\User\AppData\Local\Temp\5-PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PAJAK DAERAH_FF768.doc
5
d. apabila pada akhir triwulan II realisasi mencapai 40 % (empat puluh perseratus) atau lebih, Insentif diberikan untuk triwulan I yang belum dibayarkan dan triwulan II. e. apabila pada akhir triwulan II realisasi kurang dari 40 % (empat puluh perseratus), Insentif untuk triwulan II belum dibayarkan pada awal triwulan III. f. apabila pada akhir triwulan III realisasi mencapai 75 % (tujuh puluh lima perseratus);) atau lebih, Insentif diberikan pada awal triwulan IV. g. apabila pada akhir triwulan III realisasi kurang dari 75 % (tujuh puluh lima perseratus);), Insentif tidak diberikan pada awal triwulan IV. h. apabila pada akhir triwulan IV realisasi mencapai 100% (seratus perseratus) atau lebih, Insentif diberikan untuk triwulan yang belum dibayarkan. i.
apabila pada akhir triwulan IV realisasi kurang dari 100% (seratus perseratus) tetapi lebih dari 75 % (tujuh puluh lima perseratus), Insentif diberikan untuk triwulan III dan triwulan sebelumnya yang belum dibayarkan.
j.
apabila pada akhir triwulan IV realisasi mencapai 100% (seratus perseratus) atau lebih, Insentif diberikan pada awal triwulan I tahun anggaran berikutnya. Bagian Kedua Sumber Insentif Pasal 5
Insentif bersumber dari pendapatan Pajak Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bagian Ketiga Besaran Insentif Pasal 6 (1) Besarnya Insentif ditetapkan sebesar 5% (lima perseratus) dari rencana penerimaan Pajak Daerah dalam tahun anggaran berkenaan untuk tiap jenis Pajak Daerah. (2) Besaran Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun anggaran berkenaan.
Pasal 7 (1) Besarnya pembayaran Insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf c untuk setiap bulannya dikelompokkan berdasarkan realisasi penerimaan Pajak Daerah tahun anggaran sebelumnya dengan ketentuan :
a. di bawah Rp. 1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah), sebesar 6 (enam) kali gaji pokok dan tunjangan yang melekat;
C:\Users\User\AppData\Local\Temp\5-PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PAJAK DAERAH_FF768.doc
6
b. Rp. 1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah) sampai dengan Rp. 2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah), sebesar 7 (tujuh) kali gaji pokok dan tunjangan yang melekat; c. di atas Rp. 2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah), sampai dengan Rp. 7.500.000.000.000,00 (tujuh triliun lima ratus miliar rupiah), sebesar 8 (delapan) kali gaji pokok dan tunjangan yang melekat; d. di atas Rp. 7.500.000.000.000,00 (tujuh triliun lima ratus miliar rupiah), sebesar 10 (sepuluh) kali gaji pokok dan tunjangan yang melekat. (2) Besarnya pembayaran Insentif untuk pemungut Pajak Bumi dan
Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf d ditetapkan sebesar 5% (lima perseratus) dari besarnya Insentif yang ditetapkan berdasarkan ketentuan Pasal 6. (3) Apabila dalam realisasi pemberian Insentif berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat sisa lebih, harus
disetorkan ke kas daerah sebagai penerimaan daerah. Pasal 8 Penerima pembayaran Insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) dan besarnya pembayaran Insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. BAB III PENGANGGARAN, PELAKSANAAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 9 (1) Kepala DPPKAD menyusun penganggaran Insentif pemungutan Pajak Daerah berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6. (2) Penganggaran Insentif pemungutan Pajak Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelompokkan ke dalam belanja tidak langsung yang diuraikan berdasarkan jenis belanja pegawai, objek belanja Insentif pemungutan Pajak serta rincian objek belanja Pajak. Pasal 10 Dalam hal target penerimaan Pajak Daerah pada akhir tahun anggaran telah tercapai atau terlampaui, pembayaran Insentif belum dapat dilakukan pada tahun anggaran berkenaan, pemberian Insentif diberikan pada tahun anggaran berikutnya yang pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan. Pasal 11 Pertanggung jawaban pemberian Insentif dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
C:\Users\User\AppData\Local\Temp\5-PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PAJAK DAERAH_FF768.doc
7
BAB IV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 12 (1) Pemberian Insentif untuk tahun anggaran 2010 dapat dibayarkan sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun anggaran 2010 dan dilakukan sesuai ketentuan Peraturan Bupati ini. (2) Insentif kepada pemungut Pajak Bumi dan Bangunan pada tingkat desa/kelurahan dan kecamatan, kepala desa/lurah dan camat, dan tenaga lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasl 3 ayat (2) huruf d, diberikan dalam hal pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 97 ayat (11) Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan berlaku surut mulai tanggal 2 Januari 2011. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Belitung. Ditetapkan di Tanjungpandan pada tanggal 4 April 2011 BUPATI BELITUNG, ttd
DARMANSYAH HUSEIN Diumumkan di Tanjungpandan pada tanggal 4 April 2011 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BELITUNG, ttd ABDUL FATAH BERITA DAERAH KABUPATEN BELITUNG TAHUN 2011 NOMOR 577
C:\Users\User\AppData\Local\Temp\5-PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PAJAK DAERAH_FF768.doc
8