BULETIN MAKARDI PENANGGUNG JAWAB Drs. Dewa Gde Byomantara, M.Ed. KETUA REDAKTUR Dr. Drs. I Ketut Surata, M.Sc WAKIL REDAKTUR I Putu Esa Widaharthana, SE., M.Sc. REDAKTUR PELAKSANA Drs. I Ketut Suarja, M.Si PENYUNTING EDITOR (KOORDINATOR) Dr. Drs. I Ketut Murdana, MA. ANGGOTA PENYUNTING Dr. Ida Ayu Putri Widawati, SE., M.Si. I Wayan Mertha, SE., M.Si. DESAIN GRAFIS Luh Nyoman Tri Lilasari, SS.,M.Hum. Putu Gargita I Wayan Sukma Winarya Prabawa, S.ST.Par. SEKRETARIAT (KOORDINATOR) I Wayan Giriana ANGGOTA SEKRETRIAT I Gusti Ayu Ketut Puspawati, SE Komang Ariwati Kadek Ratnasih, SE I Gusti Ayu Andayani Alamat Penyuting: Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STP Nusa Dua Bali, Jl. Dharmawangsa, Bukit Kampial, P.O. Box 2 Nusa Dua 80363 Bali, Telepon: (0361) 773537, 773538. Fax:(0361) 774821 Email :
[email protected]
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
3
PENGANTAR REDAKSI Om Swastiastu, Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat anugrahNya sehingga Buletin MAKARDI Volume 2 No 1 edisi Bulan April 2015 ini bisa diterbitkan sesuai dengan rencana. Penerbitan Buletin MAKARDI sangat penting artinya dalam rangka menyukseskan program pemerintah Republik Indonesia terutama pembangunan di bidang Pendidikan Nasional. Buletin MAKARDI terbit tiga kali dalam setahun atau setiap empat bulan sekali diharapkan dapat memberi kontribusi bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan dalam mendukung kegiatan pembelajaran di lingkungan Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali. Buletin MAKARDI merupakan salah satu media di lingkungan Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali dalam mendistribusikan laporan kegiatan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, aplikasi manajemen mahasiswa. Selain itu juga sebagai media penyebaran informasi berbagai tulisan tentang kepariwisataan. Buletin ini juga merupakan salah satu laporan pertanggungjawaban para dosen dalam melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya pengabdian kepada masyarakat sebagai implementasi kepakarannya. Melalui kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dan atas partisipasi serta kerjasamanya sehingga penerbitan Buletin MAKARDI ini dapat terealisasi dengan sebaikbaiknya. Akhirnya semoga Buletin MAKARDI ini bisa bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Om Shanti, Shanti, Shanti, Om Nusa Dua, 1 April 2015 Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali
Dr. Drs I Ketut Surata, M,Sc NIP. 19640615 199203 1 002
4
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
DAFTAR ISI Susunan Redaksi ..................................................................................................................................3 Kata Pengantar .....................................................................................................................................4 Daftar Isi ...............................................................................................................................................5 Sosialisasi Kegiatan Pariwisata dan Sapta Pesona di Bedugul, Tabanan Oleh: Program Studi Manajemen Tata Hidangan .................................................................................6 Sosialisasi Sapta Pesona dan Perpajakan di Desa Wisata Batubulan Oleh: Program Studi Manajemen Akuntansi Hospitaliti.......................................................................... 16 Sosialisasi Pengelolaan Kawasan Wisata dan Penerapan Sapta Pesona di Kawasan Wisata Lovina, Buleleng Oleh: Program Studi Manajemen Konvensi & Perhelatan .................................................................21 Pelatihan Cost Control, Analisis Operasional Hotel dan Internal Audit Hotel di Tegallalang, Gianyar Oleh: Program Studi Manajemen Akuntansi Hospitaliti.......................................................................... 28 Pelatihan Body Massage dan Spa Hygiene bagi Para Pijat Pantai di Kawasan Wisata Pantai Sanur Oleh: Program Studi MSP....................................................................................................................32 Sosialisasi APEC di Desa Sibetan, Karangasem Oleh: Program Studi Bisnis Hospitaliti ....................................................................................................... 38 Sosialisasi Pengembangan Kepariwisataan di Kabupaten Bangli Oleh: Prodi Manajemen Kepariwisataan .................................................................................................... 45 Pemberdayaan Masyarakat di Kawasan Wisata Desa Pangsan, Petang - Badung Oleh: Program Studi Manajemen Tata Boga.............................................................................................. 54 Sosialisasi Sapta Pesona dan Pelayanan Prima di Kawasan Pariwisata Candidasa, Karangasem Oleh: Program Studi Manajemen Bisnis Perjalanan ...........................................................................58 Sosialisasi Sapta Pesona dan Pengenalan Budaya Internasional di Kawasan Wisata Kintamani Oleh: Tim Pengajar Bahasa .................................................................................................................68 Petunjuk Penulisan Buletin Makardi ..............................................................................................76
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
5
Sosialisasi Kegiatan Pariwisata dan Sapta Pesona di Bedugul, Tabanan Oleh: Program Studi Manajemen Tata Hidangan
Sektor pariwisata di Provinsi Bali
dengan
istilah lumbung beras di Bali.,
mengalami perkembangan yang sangat
memiliki
pesat, dibarengi dengan perkembangan
ternama yang banyak dikunjungi wisatawan
pembangunan
di
sektor
diantaranya: Bedugul, Tanah Lot, Jatiluwih,
perekonomian.
Dalam
perekonomian
Air Panas Penatahan, Alas Kedaton dan
Indonesia, sektor pariwisata memegang
sebagainya. Di berbagai kawasan pariwisata
peranan yang sangat penting sebagai salah
di Kabupaten Tabanan ini telah beroperasi
satu sumber penghasil devisa, meratakan
berbagai fasilitas bagi wisatawan seperti
dan meningkatkan kesempatan kerja serta
hotel berbintang, hotel melati, restoran dan
kesempatan berusaha bagi masyarakat. Hal
rumah makan.
ini dimungkinkan, karena kepariwisataan
sebagai upaya ekonomi, tidak saja padat
wisata di Bali yang terletak di perbukitan
modal, tetapi juga padat karya sebagai
dengan cuaca yang sangat sejuk. Di Bedugul
andalan
menggalakkan
juga terdapat danau yang bernama danau
dan mendorong sektor lain yang terkait.
Beratan. Daya Tarik Wisata Bedugul terletak
Kontribusi sektor pariwisata terhadap tingkat
di desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti
pertumbuhan ekonomi daerah Bali cukup
Kabupaten Tabanan. Dari ibukota Denpasar
besar, sehingga perlu terus dikembangkan,
menuju lokasi ini dapat ditempuh dalam
sesuai dengan kondisi, potensi dan sumber
waktu kurang lebih dua jam atau berjarak
daya lainnya yang dimiliki masing-masing
sekitar 60 km mengikuti jalan raya Denpasar
kawasan. Kondisi tersebut tersebar di semua
menuju arah Singaraja, dengan kondisi
kabupaten yang ada di Bali sesuai dengan
jalan yang menanjak. Bilamana sudah
karakteristik daerahnya.
mendekati Bedugul atau memasuki Desa
Pacung, Kecamatan Baturiti, maka udara
yang
berbagai
mampu
Kabupaten Tabanan, yang terkenal
6
sejumlah
daya
tarik
wisata
Bedugul adalah salah satu daya tarik
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
akan semakin dingin dan kadang-kadang
mencapai kira-kira 16.000 tanaman yang
berkabut serta seringkali turun hujan, karena
terdiri dari 1.500 jenis, 320 marga, dan 155
kawasan ini berada pada ketinggian antara
suku tumbuhan. Jumlah tersebut akan terus
1.250 – 1.400 meter di atas permukaan laut.
bertambah dari tahun ke tahun.
Terdapat beberapa Daya Tarik Wisata yang
Saat memasuki kawasan Kebun Raya
ada di Bedugul, diantaranya, Kebun Raya Eka
Eka Karya, pengunjung akan menjumpai
Karya, Pasar Candi Kuning, Danau Beratan,
gerbang utama yang berbentuk Candi
Danau Tamblingan, dan Danau Buyan.
Bentar (terbelah) seperti yang biasa ditemui
Kebun Raya ini merupakan salah satu
di pura-pura Pulau Dewata. Setelah itu, di
dari empat kebun raya yang ada di Indonesia
sepanjang Boulevard Ramayana pengunjung
dan lebih dikenal dengan sebutan Kebun Raya
akan disuguhi pemandangan eksotis yang
Bedugul. Daya Tarik Wisata ini didirikan
mengandung wacana sastra lama. Ada
sejak 15 Juli 1959. Awalnya, pendiriam kebun
jalinan kisah Ramayana yang tersaji melalui
raya ini hanya diperuntukan bagi tumbuhan
deretan 9 patung berukuran besar. Di kanan-
jenis coniferae, meskipun kini telah berubah
kiri patung-patung berjejer deretan bunga
menjadi Daya Tarik Wisata Bedugul. Kebun
kana berwarna merah dengan latar belakang
Raya ini memiliki koleksi tanaman yang
rumput hijau dan lebatnya hutan di kejauhan.
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
7
Banyak
yang
dapat
Fasilitas tersebut antara lain:
mengunjungi
kebun
pertemuan Nayaka Loka, Pura Ulun Danu,
raya ini. Rombongan keluarga biasanya
gedung pusat informasi, koperasi, stand
akan duduk-duduk di atas rumput hijau
cindramata,
sambil mengawasi anak-anak mereka yang
kafe, dan perpustakaan. Perpustakaan yang
berlarian kesana kemari. Bagi pengunjung
ada di Kebun Raya Bali memiliki koleksi
yang suka berpetualang dapat mencoba
buku lengkap di bidang botani, pertanian,
berbagai permainan high rope yang tersedia
pertamanan, komputer, koran, dan majalah.
di kawasan ini. Bagi pengunjung yang ingin
berjalan-jalan menyusuri kebun raya ini,
tempat lain berjauhan, wisatawan harus
pengelola Kebun Raya Bali telah membagi
menggunakan kendaraan pribadi untuk
rute perjalanan menjadi beberapa jalur,
menempuhnya.
yakni jalur kuning, jalur ungu, jalur merah,
memberikan transportasi umum, tentu
jalur biru, dan jalur burung.
perjalanan akan semakin cepat. Akses menuju
Kebun Raya Bali tentunya memiliki
toilet atau kamar mandi juga berjauhan.
berbagai fasilitas dan sarana pendukung
Wisatawan yang ingin buah air harus berlari
yang memberi kemudahan bagi wisatawan.
ataupun mengendarai kendaraan agar sampai
dilakukan
8
aktivitas
selama
stand
penjualan
ruang
tanaman,
Karena lokasi dari satu tempat ke
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
Jika
saja
pemerintah
dengan cepat. Dengan ditambahnya kamar
sayuran atau sekedar menikmati tanaman
mandi atau toilet disekitar kebun raya, dapat
hias yang dijual oleh pedagang. Karena
mempersingkat waktu dan tentunya liburan
banyak pedagang, seharusnya pemerintah
akan jadi lebih menyenangkan.
membuatkan
Pasar Candi Kuning berada di sebelah
pedagang jagung dan stroberi di pinggir
kiri jalan menuju Singaraja dan bersebelahan
pasar menjadi berkurang. Dengan ini, lalu
dengan pintu masuk Kebun Raya Bedugul.
lintas di jalan raya dapat diminimalisir dan
Pasar ini termasuk pasar tradisional yang
kemacetan dapat dihindari.
menjual berbagai sayur-sayuran, buah-
buahan, tanaman hias, dan suvenir lain.
satu Daya Tarik Wisata di Bedugul yang
Di pasar ini terdapat aneka tanaman hias,
menarik jika dikunjungi. Cuaca yang sejuk
seperti mawar, anggrek dan jenis tanaman
di siang hari membuat pengunjung merasa
hias lainnya. Buah-buahan yang terkenal
nyaman untuk menikmati pemandangan di
di Bedugul adalah stroberi. Di pasar ini
sekeliling Danau Beratan. Untuk menikmati
kurang memiliki tempat parkir yang luas.
pemandangan di sekeliling danau, wisatawan
Banyak kendaraan yang terpaksa parkir di
bisa menyewa kapal boot dan sampan. Sangat
pinggir jalan untuk bisa berbelanja buah dan
cocok bagi pengunjung dan keluarga untuk
tempat
khusus
sehingga
Danau Beratan merupakan salah
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
9
menikmati keindahan alam di sekitar Danau
daya tarik yang dimiliki oleh Danau Beratan
Beratan.
adalah sebuah pura yang terletak di tengah
danau.
Danau Beratan terletak di kawasan
wisata
Bedugul,
Desa
Candikuning,
Pura yang dibangun di tengah danau
Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan,
tersebut bernama Pura Ulun Danu Beratan.
Bali. Danau ini terletak paling Timur di antara
Pura ini digunakan sebagai tempat untuk
dua danau lainnya yaitu Danau Tamblingan
memuja Sang Hyang Dewi Danu. “Danu”
dan Danau Buyan, yang merupakan gugusan
sendiri adalah bahasa lokal Bali yang berarti
danau kembar di dalam sebuah kaldera
“Danau”. Sedangkan “Beratan” adalah nama
besar. Danau Beratan terbilang cukup
dari danau yang terletak di dataran tinggi
istimewa. Di lokasi ini terdapat tempat
Bedugul ini. Danau Beratan merupakan
peristirahatan untuk menginap dan rumah
salah satu danau penting untuk irigasi. Danau
makan serta sarana penyewaan boat dan
Beratan dikenal sebagai danau “gunung
sampan untuk mengelilingi Danau Beratan.
suci”, kawasan ini sangat subur, terletak
Selain tempatnya yang strategis dan mudah
pada ketinggian 1.200 meter, dan beriklim
dijangkau, Bedugul juga memberikan pesona
sangat dingin. Menurut mitos yang ada di
wisata yang menarik. Salah satu pesona atau
masyarakat Bali, sebenarnya Danau Beratan
10
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
ini merupakan danau yang terbesar di pulau
penuh inspirasi untuk dikunjungi. Untuk
Bali awalnya. Namun pada suatu ketika
itu, menjaga kelestarian pura merupakan
terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat
kewajiban setiap wisatawan yang berkunjung
dan akhirnya Danau Beratan ini terbagi
kemari. Dengan suasana pura yang sangat
menjadi tiga bagian, Beratan, Tamblingan
religious, sudah sepantasnya para wisatawan
dan Buyan. Nama “Beratan” diambil dari
mentaati peraturan yang berlaku. Misalnya
kata “Berata” yang berarti mengendalikan
dengan menggunakan selendang jika ingin
diri dengan menutup 9 lubang kehidupan.
memasuki wilayah pura.
Kata-kata “Berata” ini dapat kita jumpai
dalam istilah “Tapa Berata” yang memiliki
Wisata alam, Danau Tamblingan
arti bersemedi atau bermeditasi untuk
dikembangkan ke arah pariwisata modern
mencapai ketenangan agar dapat manunggal
demi
dengan alam dan berkomunikasi dengan
lingkungannya. Yang menjadi daya tarik
Yang Maha Gaib. Pura ini merupakan salah
utama tempat ini bukan hanya pesona
satu ikon yang paling menonjol dari Bali,
alamnya, namun juga karena banyaknya
serta merupakan tempat yang tenang dan
pura
Sebagai
salah
menjaga
yang
satu
kelestarian
menyimpan
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
Daya
alam
sejarah
Tarik tidak dan
dan
11
perkembangan peradaban dan kebudayaan
wisatawan yang datang ke tempat ini adalah
Bali khususnya menyangkut pembentukan
wisatawan mancanegara yang independen,
dan perkembangan Desa Tamblingan.
mereka membawa kendaraan sendiri.
Di kawasan Danau Tamblingan,
wisatawan
dapat
kegiatan
cukup banyak, kadang kala terjadi kemacetan.
seperti treking di dalam hutan tropis dengan
Penyebabnya karena sebagian wisatawan
berbagai variasi jarak tempuh, mulai dari 2
parkir ditempat yang tak seharusnya,
jam hingga 8 jam perjalanan. Disediakan pula
misalnya jalan raya. Angkutan umum
kegiatan mengarungi Danau Tamblingan
yang tidak maksimal membuat masyarakat
dengan menggunakan perahu tradisional.
cenderung menggunakan kendaraan pribadi.
Fasilitas yang tersedia adalah tempat parkir
Dengan menambahkan tempat parkir khusus
untuk mobil tepi danau, penyewaan perahu
dan sarana transportasi umum, mungkin
untuk
jadi solusi terbaik agar nantinya objek wisata
keperluan
melakukan
Karena pengunjung objek wisata ini
memancing
ataupun
sekedar berekreasi, dan fasilitas akomodasi.
ini tetap ramai dan tidak terjadi kemacetan.
Dari pengamatan secara umum, kebanyakan
12
Kawasan Daya Tarik Wisata Danau
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
Buyan yang terletak di sebelah Utara Bedugul
lebih ditekankan untuk menyambut kegiatan
di jalan menuju kota Singaraja, Buleleng.
APEC pada bulan Oktober 2013.
Tempat ini sangat sejuk dan dikelilingi
kebun stroberi. Dengan udara yang sejuk
maka dapat dirumuskan permasalahannya
dan dikelilingi oleh pegunungan yang serba
adalah :
hijau tentu memberikan suasana yang
1. Banyaknya
Berdasarkan analisis situasi di atas,
masyarakat
di
sekitar
tenang dan nyaman. Danau ini sangat ideal
obyek wisata Bedugul–Tabanan belum
untuk rekreasi air seperti mendayung dan
mengetahui
memancing. Bagi mereka yang menyenangi
pariwisata berskala besar seperti event
alam dan rekreasi, danau inilah tempatnya.
APEC Summit yang akan berlangsung
Adanya kera-kera yang tidak jauh dari danau
pada bulan Oktober 2013.
akan
adanya
kegiatan
ini, yaitu di jalan raya sebelah danau Buyan
2. Masalah kebersihan lingkungan sekitar
jurusan Denpasar-Singaraja, yang semakin
masyarakat, kebersihan pada obyek
hari semakin banyak jumlahnya, menambah
wisata, serta kebersihan sepanjang jalan
daya tarik kawasan tersebut.
menuju Bedugul masih perlu mendapat
Di
danau
ini
perlu
adanya
perhatian.
penambahan tempat berteduh, sebab sering
3. Sikap dasar bagi masyarakat di industri
sekali kawasan Bedugul dilanda hujan. Selain
pariwisata khususnya di sekitar daya
itu, perlu diadakan pemotongan rumput liar
tarik wisata Bedugul kiranya perlu lebih
serta penambahan fasilitas bermain seperti
ditingkatkan.
perahu kecil dan rekreasi air lainnya. Akses
Berdasarkan permasalahan di atas,
jalan sudah cukup mudah, hanya saja perlu
ditawarkan solusi sebagai berikut: Sekolah
adanya pelebaran jalan sehingga bus dapat
Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali melalui
masuk lebih dekat dengan danau.
kegiatan pengabdian kepada masyarakat
Berdasarkan permasalahan tersebut
oleh dosen jurusan Hospitaliti, program
di atas, telah diusulkan kepada masyarakat di
studi Manajemen Tata Hidangan akan
Daya Tarik Wisata Bedugul untuk diadakan
memberikan
kegiatan sosialisasi bagi masyarakat tentang
Hidangan bagi masyarakat di Daya Tarik
Sapta Pesona dan kegiatan pariwisata yang
Wisata Bedugul Kabupaten Tabanan – Bali.
pelatihan
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
bidang
Tata
13
Untuk dapat meningkatkan pengetahuan,
2. Memberikan
pemahaman
pada
keterampilan dan sikap dari para peserta
masyarakat di sekitar daya
sosialisasi diberikan 4 materi pokok yaitu:
wisata Bedugul, Kabupaten Tabanan
1. Hospitality Industri.
tentang pentingnya kebersihan baik di
2. Service Excellent and Attitude.
lingkungan sendiri, di lingkungan kerja
3. Hygiene Sanitasi dan Sapta Pesona.
maupun lingkungan daya tarik wisata
4. Persiapan Indonesia sebagai tuan rumah
secara keseluruhan.
APEC 2013.
3. Memberikan
Metode yang akan digunakan adalah
pemahaman
tarik
bagi
masyarakat di sekitar Daya Tarik Wisata
metode ceramah dan diskusi.
Bedugul, Kabupaten Tabanan tentang
Sapta Pesona.
Tujuan daripada kegiatan pengabdian
kepada masyarakat adalah : 1. Memberikan
4. Melaksanakan kegiatan Tri Dharma
pemahaman
pada
Perguruan Tinggi oleh Para Dosen di
masyarakat di sekitar Daya Tarik wisata
Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua-Bali
Bedugul, Kabupaten Tabanan tentang
kegiatan pariwisata dengan contoh event
bagi pramusaji setelah mengikuti kegiatan
APEC Summit 2013 pada bulan Oktober
pelatihan ini adalah :
2013.
1. Meningkatkan
14
Manfaat program yang diharapkan
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
pemahaman
bagi
masyarakat di sekitar Daya Tarik Wisata Bedugul, Kabupaten Tabanan tentang
wisata Bedugul. 3. Peserta
kegiatan pariwisata, pemahaman tentang kebersihan dan pemahaman tentang
arti
penting
kebersihan dan Sapta Pesona. 4. Peserta memahami dan mengerti bahwa
Sapta Pesona 2. Melaksanakan
memahami
Bali akan menajdi tuan rumah APEC kegiatan
pengabdian
2013.
kepada masyarakat dari prodi MTH
Sesuai
dengan
Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali
program pengabdian kepada masyarakat
tahun 2013 yang pertama.
yang
diselenggarakan
tujuan, sebagai
maka bentuk
Pihak mitra program yaitu Ketua
implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi
PHRI Tabanan dan tokoh masyarakat di
Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali
lingkungan obyek wisata Begugul Kabupaten
sudah dapat dilaksanakan dengan baik dan
Tabanan secara lisan maupun tertulis sudah
lancar serta antusias peserta sangat tinggi.
menyetujui rencana pengabdian kepada
Para peserta dapat mengikuti pelatihan
masyarakat dari Sekolah Tinggi Pariwisata
dengan baik .
Nusa Dua Bali ini khususnya dari Jurusan
Hospitaliti Program Studi Manajemen Tata
didapatkan informasi sebagai berikut:
Hidangan.
1. Jumlah peserta 100 orang (32 perempuan
Perkembangan
dari
kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini bila dibandingkan dengan sebelumnya nampak perbedaannya diantaranya adalah :
Dari hasil rekapitulasi data peserta
dan 68 laki-laki) 2. Pendidikan peserta: 45 orang (SMA), 40 orang (SMK), 15 orang (SMP) 3. Asal Desa Peserta: Desa Batunya (42
1. Peserta lebih terbuka pemikirannya
orang), Desa Taman Tanda (22 orang),
mengenai perkembangan industri jasa/
Desa Pekarangan (28 orang) dan Desa
hospitality saat ini, yang terjadi di luar
lainnya (8 orang)
obyek wisata Bedugul.
4. Alasan mengikuti pelatihan : menambah
2. Peserta mengetahui sikap dasar profesi yang baik sehingga dapat menerapkannya
pengetahuan tentang pariwisata dan Sapta Pesona. MTH
pada saat melayani pengunjung di obyek
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
15
Sosialisasi Sapta Pesona dan Perpajakan di Desa Wisata Batubulan Oleh: Program Studi Manajemen Akuntansi Hospitaliti
Pariwisata merupakan salah satu
pembangunan
ekonomi,
pembangunan
sektor penting bagi Provinsi Bali. Keindahan
sosial budaya, dan perlindungan lingkungan.
alam dan budaya menjadi daya tarik bagi
Pembangunan
para wisatawan untuk mengunjungi Propinsi
dapat diterapkan dengan membangun wisata
Bali sehingga sektor ini mampu memberikan
pedesaan. Wisata pedesaan adalah kegiatan
kontribusi besar bagi pembangunan. Saat
pariwisata di wilayah yang menawarkan daya
ini pembangunan sektor pariwisata di
tarik wisata berupa keseluruhan suasana
Bali
yang mencerminkan keaslian pedesaan,
diarahkan pada konsep pariwisata
pariwisata
berkelanjutan
tiga
baik dari kehidupan sosial, ekonomi dan
aspek utama yang dijadikan dasar yaitu
adat istiadat masyarakat setempat, arsitektur
berkelanjutan
16
di
mana
terdapat
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
bangunan maupun struktur tata ruang desa
unsur-unsur mitologis yang membentuk
yang khas atau kegiatan perekonomian yang
seni pertunjukan. Disamping atraksi wisata,
unik dan menarik. Pembangunan pariwisata
para wisatawan juga dapat berbelanja
berkelanjutan
diharapkan
aneka cinderamata yang dijual di toko-toko
dapat menopang perekonomian masyarakat
maupun galeri seni yang ada di sepanjang
sekaligus
jalan di Desa Batubulan. Benda-benda seni
di
pedesaan
melestarikan
kebudayaan
masyarakat setempat.
seperti patung maupun ukiran merupakan
cinderamata khas dari desa ini.
Desa Batubulan, Gianyar merupakan
desa wisata di Bali yang terkenal dengan
atraksi wisata Tari Barong. Tari Barong
di Desa Batubulan telah memberikan
adalah tarian khas Bali yang berasal
dampak yang signifikan bagi perekonomian
dari
masyarakat
khazanah
kebudayaan
Pra-Hindu.
Adanya atraksi wisata Tari Barong
Desa
Batubulan.
Hal
ini
Tarian ini menggambarkan pertarungan
dikarenakan sebagian besar masyarakat
antara kebajikan (dharma) dan kebatilan
Desa Batubulan secara langsung terlibat
(adharma).
dalam kegiatan pariwisata di desa tersebut.
Keistimewaan
Tari
Barong
terletak pada unsur-unsur komedi dan
Mengingat
pentingnya
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
pariwisata
bagi
17
masyarakat
maka
Kenangan. Tujuan diselenggarakan program
pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat
Sapta Pesona adalah untuk meningkatkan
bekerja sama untuk menjaga agar pariwisata
kesadaran dan rasa tanggung jawab segenap
di Desa Batubulan dapat terus berkelanjutan.
lapisan masyarakat, baik pemerintah, swasta
Salah satu upaya dalam mewujudkan
maupun masyarakat luas untuk mampu
pariwisata berkelanjutan di Desa Batubulan
bertindak
adalah dengan penerapan Sapta Pesona.
kehidupan sehari-hari.
Sapta Pesona merupakan kondisi yang harus
Peranan
diwujudkan dalam rangka menarik minat
pembangunan
wisatawan berkunjung ke Desa Batubulan
juga memegang peranan penting. Namun
agar wisatawan merasa aman, nyaman dan
peranan pemerintah akan lebih maksimal
puas atas kunjungannya dan memberikan
apabila ditunjang dengan adanya kesadaran
kenangan yang indah dalam hidupnya.
masyarakat dalam membayar pajak. Hal
Sapta Pesona terdiri dari tujuh unsur
tersebut dikarenakan pajak merupakan
yaitu
Keamanan, Ketertiban, Kebersihan,
salah satu sumber penerimaan negara yang
Kesejukan, Keindahan, Keramahan, dan
digunakan untuk membiayai pembangunan
18
Desa
Batubulan,
dan
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
mewujudkannya pemerintah pariwisata
dalam dalam
berkelanjutan
sarana prasarana yang menunjang pariwisata.
2. Memiliki kesadaran akan pentingnya
Berdasarkan latar belakang yang telah
pajak bagi pembangunan pariwisata.
diuraikan di atas, maka permasalahan yang
akan ditangani dalam kegiatan pengabdian
kegiatan ini adalah meningkatnya kesadaran
masyarakat ini adalah perlu ditingkatkannya
tentang Sapta Pesona terutama kebersihan:
kesadaran
1. Menjadi
masyarakat
mengenai
Sapta
Pesona dan Perpajakan.
Solusi
dari
yang
pelopor
permasalahan
yang
dan Perpajakan untuk pariwisata
Uraian
kinerja
mengikuti kegiatan tersebut, para peserta
diharapkan:
kebersihan
1. Memiliki kesadaran akan pentingnya
kawasan
berkelanjutan.
kebersihan
di
sampah pada lingkungan sekitarnya. kemasyarakatan :
Pesona
dari
2. Menyadari pentingnya kawasan bebas
berkelanjutan di Desa Batubulan. Setelah
Sapta
diharapkan
lingkungan masing-masing.
ada adalah mengadakan sosialisasi Sapta Pesona
Keluaran
bagi
pariwisata
dalam
kegiatan
Pemerintah sedang menggalakkan terutama Wisata.
memberikan
di
daerah-daerah
Kegiatan
ini
dapat
sumbangan-sumbangan
terhadap kesadaran pelaku pariwisata tentang
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
19
kebersihan. Ruang lingkup wilayah kegiatan
dari sosialisasi Sapta Pesona berkaitan
ini adalah para pelaku pariwisata yang berada
dengan Keamanan, Ketertiban, Kebersihan,
di kawasan Desa Wisata Batubulan dengan
Kesejukan, Keindahan, Keramahan, dan
pertimbangan bahwa kawasan ini menjadi
Kenangan. Pariwisata merupakan salah
salah satu tujuan wisatawan.
satu faktor penting dalam perkembangan
perekonomian
Berdasarkan Surat Penugasan Ketua
Indonesia.
Hal
tersebut
Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali No
karena pariwisata merupakan ujung tombak
13/AK.406/STP/VII/2013 tentang penugasan
dari kemajuan perekonomian suatu negara.
kepada Dosen untuk melaksanakan kegiatan
pengabdian
tema
dapat menjadi pusat perhatian dunia, sebagai
“Sosialisasi Sapta Pesona dan Perpajakan
jendela Indonesia, peningkatan dalam bidang
untuk Pariwisata Berkelanjutan di Desa
ekonomi, peluang pemasaran, serta peluang
Wisata Batubulan” dilaksankan, Jumat, 12
usaha untuk UKM. Selanjutnya pemaparan
Juli 2013.
materi
Kegiatan dilaksanakan di kawasan
dengan pemahaman terhadap ketentuan
wisata Barong & Kris Dance Sila Budaya Puri
perpajakan yang sangat penting bagi wajib
Anom Batubulan. Pemberian materi dimulai
pajak. MAH
20
masyarakat
dengan
Manfaat yang diharapkan adalah
mengenai
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
perpajakan
berkaitan
Sosialisasi Pengelolaan Kawasan Wisata dan Penerapan Sapta Pesona di Kawasan Wisata Lovina, Buleleng Oleh: Program Studi Manajemen Konvensi dan Perhelatan
Kawasan pedesaan yang merupakan
Pulau Bali sebagai destinasi wisata
suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan
sudah terkenal baik pada tingkat nasional
dalam penanganan sumber daya manusia
maupun internasional. Hal ini disebabkan
yang diperlukan untuk menumbuhkan
oleh potensi yang dimiliki Bali, yaitu
perekonomian
Kawasan
keindahan alam dan keunikan budayanya.
pedesaan yang lekat dengan sebutan wilayah
Secara ekonomi, peran pariwisata bagi Bali
yang
kontribusi
sudah tidak dapat diragukan lagi karena
yang cukup besar dalam memberikan nafas
pariwisata telah dapat membuka lowongan
berlangsungnya roda perekonomian dalam
kerja dan kesempatan berusaha yang lebih
bidang pariwisata. Dengan demikian pusat-
luas sehingga dapat meningkatkan perolehan
pusat pertumbuhan di pedesaan pun perlu
devisa negara dan kesejahteraan masyarakat.
ada tatanan sumber daya manusia yang
berkualitas agar dapat mendukung kegiatan
pariwisata
kepariwisataan yang berkelanjutan.
menyentuh seluruh lapisan masyarakat Bali
produktif
masyarakat. mempunyai
Namun sampai saat ini pembangunan nampaknya
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
belum
dapat
21
karena pembangunan pariwisata Bali Utara,
9,13% dari luas Provinsi Bali atau 39,36% dari
Barat dan Timur kondisinya relatif tertinggal
luas hutan di Bali (SLHD Bali, 2003 dalam
dibandingkan dengan Bali Selatan. Mantan
Dalem, et al. 2005:15). Kondisi geografis
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero
ini dapat menguntungkan pengembangan
Wacik, dalam seminar nasional pariwisata di
ekowisata karena dapat dimanfaatkan untuk
Universitas Udayana tanggal 28 Februari 2009
aktivitas pariwisata seperti trekking. Selain
dengan tema “Pariwisata Sebagai Wahana
alam, Kabupaten Buleleng juga memiliki
Diplomasi Budaya dalam Memperkokoh
banyak potensi budaya berupa pura-pura
Persatuan dan Kesatuan Bangsa”, mengatakan
bersejarah yang sudah ada sejak jaman
bahwa pembangunan pariwisata di Bali
penjajahan Belanda yang tersebar di desa-
Selatan seperti Kabupaten Badung, Kota
desa seperti Pura Maduwekarang di Desa
Denpasar dan sebagian Kabupaten Gianyar
Kubutambahan, Pura Beji dan Pura Dalem
telah melampui ambang batas (over load),
Kelod di Desa Sangsit, Pura Dalem Segara
sementara di Bali Utara, Barat dan Timur
Madu dan Pura Beraban di Desa Jagaraga.
masih jauh di bawah ambang batas (under
Ukiran dan relief yang menghiasi dinding-
load). Kabupaten Buleleng memiliki luas
dinding pura tersebut memiliki style realistis
136.588 hektar atau 24,25 % dari luas wilayah
yaitu berupa alam, hewan, manusia dan
Pulau Bali, memiliki panjang pantai dari
budaya dengan pola rambatan dedaunan
ujung barat ke timur 144 km, terdiri dari 9
yang lebih besar dan sederhana. Banyak
kecamatan, 129 desa definitif, 19 kelurahan,
juga yang mengisahkan tentang unsur-unsur
550 dusun dan 58 lingkungan dengan
budaya luar (Barat) seperti sepeda, mobil,
jumlah penduduk 650.237 jiwa (BAPPEDA
pesawat terbang, kapal laut dan patung orang-
Kabupaten
Topografi
orang Eropa (Belanda) seperti yang terdapat
Kabupaten Buleleng yang nyegara gunung
pada Pura Beji Sangsit, Pura Maduwekarang
(Sukardi, 2006:4) artinya di bagian selatan
Kubutambahan, Pura Dalem Segara Madu
berupa daerah pegunungan dan perbukitan,
dan Pura Beraban Jagaraga.
sedangkan di bagian utara merupakan
dataran rendah yang berpantai, memiliki
terkenal pariwisata budayanya di bagian
hutan seluas 51.436,21 hektar merupakan
barat Kabupaten Buleleng adalah kawasan
22
Buleleng,
2009).
Salah satu kawasan wisata yang
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
wisata Lovina. Kawasan wisata Lovina
suatu keberhasilan dari seluruh masyarakat
terletak di Kecamatan Banjar, Kabupaten
desa
Buleleng, secara umum berupa panorama
pemerintah daerah maupun sektor swasta
alam yang indah serta banyak terdapat lokasi
yang
perkebunan, pegunungan dan keunikan
Sektor bisnis pengelolaan kepariwisataan di
budaya yang dikembangkan menjadi Desa
kawasan wisata Lovina merupakan salah satu
Wisata Budaya. Disamping hal tersebut di
faktor sarana utama yang sangat dibutuhkan
atas terdapat yang sudah dikembangkan
wisatawan.
yakni keunikan sejarah pura dan kebudayaan
daya manusia di bidang kepariwisataan
masyarakat yang merupakan potensi yang
khususnya pengelolaan kawasan wisata
cukup besar untuk dikembangkan. Potensi
Lovina Kecamatan Buleleng masih minim
alam dan budaya yang dimiliki masyarakat
dari segi jumlah maupun pengetahuan
yang sangat perlu mendapat uluran tangan
dan keterampilan yang dimilikinya, maka
dari pemerintah sehingga pengembangan
pihak program mitra atau pelaku pariwisata
desa tersebut dapat lebih cepat untuk dapat
dan tokoh masyarakat setempat minta
menunjang sektor pariwisata.
bantuan pihak pemerintah melalui lembaga
Pengembangan Objek/Daya Tarik
pendidikan agar melakukan pembinaan
Wisata di Kecamatan Banjar–Buleleng” baru
atau sosialisasi di bidang kepariwisataan
mulai muncul dalam waktu belakangan ini
mengenai pengetahuan pengelolaan kawasan
padahal keanekaragaman daya tarik wisata
wisata dan penerapan sapta pesona dalam
yang ada di kecamatan tersebut sudah ada
pengembangan pariwisata budaya bagi
sejak dahulu baik daya tarik wisata budaya,
masyarakat lokal di wilayah kawasan wisata
alam, maupun wisata minat khusus seperti
Lovina Buleleng.
meditasi. Desa-desa di Kecamatan Banjar
yang memiliki potensi untuk menarik
kunjungan awal ke kawasan wisata Lovina,
wisatawan, antara lain: Desa Munduk,
Kabupaten Buleleng, maka Jurusan Perjalanan
Air Panas Banjar, dan Desa Pumetaran
melalui Program Studi Manajemen Bisnis
(keindahan bawah laut).
Konvensi & Perhelatan (MKH) STP Nusa
Dua Bali, merasa perlu untuk membantu
Kawasan wisata Lovina menunjukkan
setempat bergelut
atas
dibisnis
Melihat
Setelah
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
upaya
dari
kepariwisataan.
kondisi
dilakukan
baik
sumber
survey
atau
23
kebutuhan kawasan wisata Lovina setempat
harus terus digali dan ditumbuhkembangkan
khususnya
dan
sebagai modal pengembangan pariwisata ke
pelatihan mengenai sosialisasi sapta pesona
depan. Salah satu potensi yang telah digali
dan pengelolaan kawasan wisata Lovina
dan dikembangkan di wilayah kawasan wisata
bagi masyarakat lokal di kawasan wisata
Lovina adalah pemandangan wisata bawah
Lovina,
laut dan dolpin, yang secara substansial dalam
melakukan
Kabupaten
pembinaan
Buleleng.
Program
Studi Manajemen Konvensi dan Perhelatan
pengembangan
(MKH)
kegiatan
berbasis pada komunitas atau masyarakat.
pengabdian kepada masyarakat ini akan
Pariwisata yang berbasis masyarakat tersebut
berupaya memberikan pelatihan tentang
dikembangkan dalam rangka memberikan
pengetahuan,
keterampilan
kesempatan kepada masyarakat setempat
bagaimana pengelolaan kawasan wisata
turut berpartisipasi dalam pengelolaan
Lovina dalam pengembangan pariwisata
pariwisata
budaya yang berkelanjutan yang dimiliki di
pertumbuhan
wilayah kawasan wisata Lovina, Kecamatan
sebagian besar wisatawan yang datang dan
Buleleng, Kabupaten Buleleng.
hendak berkunjung ke objek wisata yang
Pelaksanaan program pengabdian
ada di wilayah kawasan wisata Lovina,
kepada masyarakat ini akan dituangkan
masih sedikit masyarakat setempat mampu
dalam bentuk program kegiatan sosialisasi
mengembangkan kawasan wisata khususnya
serta anggaran yang disusun secara rinci
pengelolaan kawasan wisata lovina dalam
agar dapat mencapai sasaran yang tepat
penerapan sapta pesona dimana kawasan
dan berdampak positif bagi masyarakat di
wisata lovina memiliki berbagai atraksi yang
wilayah kawasan wisata Lovina Kecamatan
menarik, baik atraksi budaya maupun atraksi
Buleleng, Kabupaten Buleleng, yang menjadi
alam yang indah. Masyarakat
target
belum mampu memahami bagaimana cara
dalam
melaksanakan
sikap
pelaksanaan
dan
pengabdian
kepada
di
pariwisatanya
daerahnya. dan
senantiasa
Namun,
pengembangannya
setempat
masyarakat ini.
memberikan pelayanan
Kawasan Wisata Lovina merupakan
kawasan wisata lovina, baik dari pelayanan
salah satu desa di Kabupaten Buleleng yang
pramuwisata dalam mengantar wisatawan
memiliki berbagai potensi pariwisata budaya,
ke suatu objek wisata, dan pedagang acung
24
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
dan pengelolaan
yang sering memaksa dalam menjajakan
kawasan wisata Lovina dalam program Sapta
dagangannya kepada wisatawan. Jika hal
Pesona pariwisata yang berkelanjutan.
ini dibiarkan, maka pertumbuhan dan
pengembangan kepariwisataan di wilayah
berikut:
kawasan wisata Lovina Kabupaten Buleleng
1. Memberikan
Target kegiatan ini adalah sebagai pembinaan
dalam
akan tidak berkelanjutan.
pelayanan etiket kepramuwisataan dan
Melihat kenyataan dan kondisi di
sosialisasi pengelolaan suatu kawasan
wilayah kawasan wisata Lovina selama
wisata untuk menunjang program sapta
ini, belum diikuti dengan pengetahuan,
pesona pariwisata baik pengetahuan
keterampilan dan profesionalisme kerja bagi
maupun keterampilan bagi masyarakat
masyarakat setempat di bidang pemahaman
setempat di kawasan wisata Lovina
sapta pesona bagi masyarakat lokal yang ada
Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng.
di kawasan wisata Lovina, untuk mencari alternatif
solusi
pemecahan
masalah
2. Meningkatkan kemitraan dan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Buleleng
tersebut, maka perlu diberikan pembinaan
dengan
Sekolah
Tinggi
dan sosialisasi tentang cara memberikan
Nusa Dua Bali khususnya dengan
pelayanan kepada wisatawan dalam etiket dan
Jurusan
budaya kepramuwisataan serta pengeloloaan
Program Manajemen Bisnis Konvensi
Perjalanan
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
baik
Pariwisata melalui
25
dan
Perhelatan
upaya
(MKH),
meningkatkan
sebagai
pengetahuan
(MKH) merupakan
salah satu program
studi di Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa
yang
Dua Bali, sering melaksanakan pengabdian
berkaitan dengan bidang pengelolaan
masyarakat berdasarkan permintaan dari
dan penerapan sapta pesona di kawasan
masyarakat atau pemerintah mengenai
wisata Lovina.
bidang Kepramuwisataan dan Penyusunan
dan
keterampilan
karyawan
Pelaksanaan program pengabdian
Paket Perjalanan Wisata khususnya di
dituangkan
Indonesia bagian timur, Lombok dan Bali
dalam bentuk sosialisasi Sapta Pesona dan
seperti memberikan pelatihan Pramuwisata
pengelolaan kawasan wisata Lovina bagi
Madya, Disparda Kupang, (12-20 Juni
masyarakat lokal di Desa Kalianget Buleleng,
2004), memberikan Pelatihan Manajemen
yang
Tour and Travel bagi Anggota ASITA se
kepada
masyarakat
diharapkan
yang
dapat
meningkatkan
kemampuan dalam hal:
Kabupaten Mimika, Timika Papua, (29
1. Pemahaman atas pengetahuan etiket
Agst-03 Sep’ 2004), memberikan Pelatihan
kepramuwisataan
serta
pengelolaan
Peningkatan
kawasan
untuk
menunjang
Tenaga Pengatur Wisata, AKPAR Mataram,
wisata
Kualitas
September
&
2005),
Produktivitas
program sapta pesona di kawasan wisata
(13-22
memberikan
Lovina bagi masyarakat lokal secara
Pelatihan Agen & Biro Perjalanan Wisata
mendasar
bagi anggota ASITA Jayapura, Papua, (07daya
11 Agustus 2006), memberikan Pelatihan
manusia di wilayah kawasan wisata
Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Usaha
Lovina, Kecamatan Buleleng, Kabupaten
Perjalanan Wisata di bidang Penyusunan
Buleleng, serta memiliki keterampilan
Paket Wisata di Mataram-Lombok, (09-11
di
kepramuwisataan
Desember 2007), memberikan pelatihan
serta mengelola kawasan wisata dalam
Pramuwisata Madya di UNHI Denpasar, (28
menunjang
Januari 2008), memberikan Pelatihan Tour
2. Peningkatan
dalam
kualitas
etiket program
sumber
sapta
pesona
Guiding bagi instruktur Timor-Leste (2009),
pariwisata. Jurusan Perjalanan melalui Program
memberikan pelatihan kepemanduan wisata
Manajemen Bisnis Konvensi dan Perhelatan
di Petang (2010), memberikan penyuluhan
26
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
mengenai penanganan rabies di Kawasan
kawasan
Wisata Nusa Dua Bali (2010), memberikan
Pesona secara mendasar, (2) peningkatan
pelatihan pengembangan pariwisata budaya
pengetahuan dan keterampilan teknik dan
dan event organizer di Sumba Barat Daya
kode etik kepramuwisataan, dan (3) adanya
(2011),
teknik
peningkatan kualitas sumber daya manusia di
pemanduan wisata serta perencanaan paket
wilayah kawasan wisata Lovina, Kabupaten
wisata di Desa Munduk, Kecamatan Banjar,
Buleleng.
Kabupaten Buleleng (18 Oktober 2011) dan
Perubahan yang terjadi pada masyarakat
memberikan pelatihan Manajemen Bisnis
dilihat dari antusias peserta pelatihan dalam
Biro Perjalanan Wisata di PT. Pesona Wisata
mengikuti pelatihan dari awal sampai akhir
Denpasar, Sanur (6-9 Agustus 2012).
pelatihan dengan mengikuti secara seksama
Program kegiatan pengabdian kepada
dan diberikan praktek secara langsung,
masyarakat untuk periode tahun 2013 akan
bagaimana pengelolaan dan penerapan Sapta
dilaksanakan di kawasan wisata Lovina,
Pesona serta teknik kepramuwisataan. Pada
Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng,
mulanya para peserta secara pengetahuan
dengan memberikan sosialisasi pengelolaan
dan keterampilan yang dimilikinya sangat
kawasan wisata dan penerapan sapta pesona
minim sekali, begitu diberikan praktek secara
di wilayah kawasan wisata Lovina bagi
langsung, peserta baru menyadari bahwa
masyarakat lokal.
apa yang diberikan oleh fasilitator sangat
Hasil yang dicapai atau perubahan
bermanfaat bagi peserta pelatihan. Hasil
yang
terjadi
ini dilihat dari kenyataan secara langsung
memberikan
pada
pelatihan
masyarakat
dalam
wisata
maupun
penerapan
Sapta
pelaksanaan program pengabdian kepada
baik
masyarakat yang dituangkan dalam bentuk
disampaikan oleh para peserta pelatihan.
pelatihan sosialisasi pengelolaan kawasan
Peserta mengharapkan pelatihan teknik
wisata dan penerapan sapta pesona bagi
kepramuwisataan , agar dilaksanakan secara
masyarakat lokal di kawasan wisata Lovina
berkelanjutan, karena sumber daya manusia
Kabupaten Buleleng, dapat meningkatkan
dibidang teknik kepramuwisataan sebagai
kemampuan dalam hal: (1) Pemahaman
dasar dalam mengembangkan desa wisata di
atas pengetahuan tentang
kawasan wisata Lovina, Buleleng. MKH
pengelolaan
diskusi
dan
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
komentar
yang
27
Pelatihan Cost Control, Analisis Operasional Hotel dan Internal Audit Hotel di Tegallalang, Gianyar Oleh: Program Studi Manajemen Akuntansi Hospitaliti
Manajemen Akuntansi Hospitaliti
daerah tujuan wisata populer di Bali,
Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali
khususnya bagi wisatawan Eropa, karena
mengadakan pengabdian masyarakat di
kawasan ini memiliki daya tarik alam yang
Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang,Gianyar
sangat indah, yaitu berupa, pemandangan
pada tanggal 29 – 30 Agustus 2013 dengan
alam, dan budaya. Semakin populernya
tema
daerah Tegallalang di kalangan wisatawan,
“Pelatihan Cost Control, Analisa
Operasional, Internal Audit Bagi Karyawan
baik
Hotel Tingkat Penyelia”
telah menumbuhkan investasi pada usaha
daerah
maupun
mancanegara,
Tegallalang
akomodasi. Menariknya komposisi hotel
sebagai tempat pengabdian masyarakat
Tegallalang didominasi oleh hotel yang
karena Tegallalang merupakan salah satu
berbentuk Vila dengan jumlah kamar di
28
Dipilihnya
nusantara
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
bawah 50 kamar dan jasa wisata lainya.
orang narasumber yaitu
Perkembangan jasa wisata di daerah
Pelatihan ini menghadirkan 4 (empat) Dr. Ida Bagus
Tegallalang yang masih dikelola secara
Made Wiyasha, SE.MM, I Made Sudjana SE,
kekeluargaan
kurang
MM dan I G N Agung Wiryanata, SE, Ak.
control,
Setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta
maksimalnya
menimbulkan penerapan
cost
sehingga berkurangnya keuntungan yang
diharapkan
memiliki
kesadaran
untuk
diperoleh karena operasional kurang efisien.
menerapkan cost control dengan baik dan
Agar dapat dicapai efisiensi operasional
memahami pentingnya analisis operasional
hotel maka perlu pelatihan untuk penerapan
hotel serta fungsi dari audit internal hotel.
Akuntansi yang baik dengan materi cost
control, analisis operasional hotel dan internal
diuraikan di atas, maka permasalahan yang
audit, hal ini sesuai dengan kebutuhan hotel
akan ditangani dalam kegiatan pengabdian
atau villa.
masyarakat ini adalah masih rendahnya
Berdasarkan latar belakang yang telah
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
29
pelaku usaha jasa di kawasan Tegallalang
operasional hotel.
tentang cost control dan analisis operasional
Keluaran yang diharapkan dari
penerapan.
kegiatan ini adalah meningkatnya efisiensi
operasional perusahaan sehingga pariwisata
Solusi dari permasalahan yang ada
adalah mengadakan pelatihan tentang Cost
berkelanjutan dapat terlaksana.
control, analisis operasional dan internal
audit pada hotel di kawasan Tegallalang.
Pariwisata sehingga hotel-hotel kecil bisa
Setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta
terus beroperasi dan karyawan terus bisa
diharapkan :
bekerja. Kegiatan ini dapat memberikan
1. Memiliki kesadaran untuk menerapkan
sumbangan-sumbangan
cost control dengan baik. 2. Memahami
30
pentingnya
Pemerintah sedang menggalakkan
terhadap
operasional hotel dalam hal cost control dan analisis
analisis operasional.
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
Berdasarkan Surat Penugasan Ketua
Keramahtamahan, dan Kenangan. Pariwisata
STP Nusa Dua Bali No 44/AK.406/STP/
merupakan salah satu faktor penting dalam
VIII/2013 tentang penugasan kepada Dosen
perkembangan perekonomian Indonesia.
untuk melaksanakan kegiatan pengabdian
Hal tersebut karena pariwisata merupakan
masyarakat dengan tema “Pelatihan Cost
ujung tombak dari kemajuan perekonomian
Control, Analisa Operasional, Internal Audit
suatu negara. Manfaat yang diharapkan
Bagi Karyawan Hotel Tingkat Penyelia”
adalah dapat menjadi pusat perhatian dunia,
maka kegiatan ini dilaksanakan pada pada
sebagai jendela Indonesia, peningkatan
hari Kamis, 29 Agustus 2013 dan Jumat, 30
dalam bidang ekonomi, peluang pemasaran,
Agustus 2013.
serta peluang usaha untuk UKM. Selanjutnya
Kegiatan dilaksanakan di Desa Sebatu,
pemaparan materi perpajakan berkaitan
Kecamatan Tegallalang,Gianyar. Pemberian
dengan pemahaman terhadap ketentuan
materi dimulai dari sosialisasi Sapta Pesona
perpajakan yang sangat penting bagi wajib
berkaitan dengan Keamanan, Ketertiban,
pajak. Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi.
Kebersihan,
MAH
Kesejukan,
Keindahan,
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
31
Pelatihan Body Massage dan Spa Hygiene Para Pijat Pantai di Kawasan Wisata Pantai Sanur Oleh: Program Studi Manajemen Spa
Spa adalah industri yang sudah
untuk menyembuhkan otot yang sakit dan
berumur ratusan tahun. Kata Spa berasal
juga luka yang dideritanya setelah perang.
bahasa Latin yaitu espa yang berarti fountain
Sejak saat itu, pemanfaatan sumber air panas
atau air mancur atau kata spagere yang
sebagai sarana untuk mencapai kesehatan di
berarti gelembung air, cipratan air, dan
Eropa, Amerika, dan Asia berkembang pesat
lembab. Spa juga merupakan singkatan dari
(Brown, 2007).
bahasa Latin ”Solus Per Aqua” yang berarti
health from water atau kesehatan dari air.
kearah pencapaian kesehatan fisik, pikiran
Secara kebetulan spa juga merupakan sebuah
dan jiwa. Hal ini bisa dilihat dari munculnya
nama tempat sumber air mineral di Belgia
jenis Spa yang hanya berkonsentrasi pada
yang ditemukan oleh orang Romawi kuno.
kesehatan raga seperti day Spa sampai pada
Dulu sumber air ini digunakan oleh tentara
jenis Spa yang menawarkan penanganan
32
Saat ini, industri Spa berkembang
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
kesehatan secara menyeluruh dan berlangsung
Hal ini menyebabkan Spa booming di
selama mingguan dan bahkan bulanan yang
Malaysia dan bahkan spa sudah merambah
disebut dengan destination Spa/wellness
ke kawasan perumahan penduduk.
centre. Perkembangan ini, juga diikuti oleh
Persepsi
munculnya tren Spa dari tahun ke tahun.
mengenai indusri ini masih relatif negatif,
Pada tahun 90-an Spa lebih diperuntukkan
terbukti dari sedikitnya minat masyarakat
untuk kaum perempuan tetapi setelah tahun
untuk terjun dalam bisnis ini terutama
2000 spa sudah mengarahkan orientasinya
sebagai terapis. Namun dengan pertumbuhan
ke pasar laki-laki atau male spa dan juga spa
Spa semakin banyak dan kebutuhan tenaga
untuk remaja atau tren spa. Sedangkan, pada
kerja di dalam dan luar negeri yang terus
tahun 2008 tren spa mengarah pada hal-
meningkat pemahaman masyarakat akan
hal yang mengikuti keinginan pasar seperti
industri ini membaik sehingga dari tahun
taking sleep seriously atau wisatawan spa
ke tahun semakin banyak masyarakat
diperbolehkan untuk tidur selama mereka
yang berminat untuk terjun ke industri
suka di atas meja massage dan plug-in or
spa. Sedangkan di luar negeri, seperti di
un-plug atau tamu diizinkan untuk on-line
Eropa, Amerika, dan Australia pekerja spa
dengan menggunakan laptop, bakckberry,
mendapatkan posisi yang sangat dikagumi
dan telepon seluler (Brown, 2006, 2007, dan
dengan penghargaan yang lebih tinggi
2008).
dari pekerja hotel pada level yang sama,
Persepsi
masyarakat
masyarakat
Indonesia
terhadap
karena perannya yang sangat penting dalam
industri ini juga mengalami perkembangan.
meningkatkan kesehatan fisik, pikiran, dan
Pada tahun 1990-an sampai dengan tahun
jiwa. Di samping itu, margin keuntungan
2001 pengucapkan nama spa adalah sesuatu
industri ini lebih tinggi dibandingkan dengan
yang tabu di Malaysia, tetapi mulai tahun
industri hotel (Zimmer, 2006).
2003 persepsi itu sudah berubah karena
mereka telah merasakan bahwa industri
pada tahun 2006 mendapatkan Baccarat
Spa memberikan kontribusi yang sangat
Asia Spa Awards (BASA) untuk kategori
signifikan dalam meningkatkan kesehatan
Asian Spa City of the Year. Penghargaan
fisik, pikiran, dan jiwa mereka.
ini diberikan karena Bali memiliki Spa
Bali sebagai Spa destination dunia
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
33
dengan
yang banyak ini harus dikelola dengan baik
keunikannya menggunakan local treatment
utamanya pada saat mereka menggunakan
seperti Balinese Massage dan menggunakan
jasa spa, sehingga dimasa yang akan datang
produk lokal yang berkualitas dan sudah
tujuan mereka ke Bali tidak hanya ingin
terkenal seperti Boreh. Kemudian pada
menyaksikan budaya dan keindahan alam
tahun 2007 Bali juga mendapat penghargaan
Bali tetapi juga karena kualitas Spa yang
sebagai Asian Spa Capital of the Year (Nicol,
berkelas internasional.
2008). Pada tahun 2009, Bali memperoleh
penghargaan sebagai The Best Spa Tourism
destination dunia, maka perlu dilakukan
Destination in the World 2009 (http://www.
kajian yang komprehensif untuk menjaga
antara.co.id)
agar wisatawan yang menggunakan jasa
spa terpenuhi kebutuhan dan keinginannya
yang
berkualitas
internasional
Data dari Dinas Pariwisata Bali
Untuk menjaga citra Bali sebagai Spa
jumlah
sehingga paling tidak apa yang diharapkan
kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali
dapat terpenuhi dan bahkan terlewati.
dalam lima tahun terakhir (2003-2007)
Menurut Andrew Weil dalam dalam Kaplan
sebanyak 1.352.591 orang. Jumlah wisatawan
(2007), bahwa 90% motivasi orang ke Spa
menunjukkan,
34
bahwa
rata-rata
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
adalah Health dan medicine, mengharapkan
di Bali masih berbasis pengalaman dimana
mendapatkan
pencegahan
para Spa terapis memperoleh keterampilan
alternatif.
yang memadai dengan pengetahuan yang
Disamping itu, ia juga mengatakan, bahwa
minim. Mereka lebih banyak mengetahui apa
konsumen
mempertimbangkan
yang harus dilakukan dibandingkan dengan
Affordable value. Konsumen akan semakin
mengapa mereka melakukan pekerjaannya.
memahami nilai yang ditawarkan oleh Spa
Seperti,
dan membandingkan dengan uang dan
kneading, para terapis dapat melakukan
waktu yang ia korbankan. Lebih jauh lagi, ia
dengan baik, tetapi apa tujuan gerakan itu
juga berpendapat, bahwa In-Spa education
dan apa hubungannya dengan sistem tubuh
sangat
masih jarang diketahui.
penyakit
tindakan
dan
pengobatan
sangat
penting
karena
akan
menjadi
dalam
massage
ada
gerakan
keunggulan kompetitif usaha Spa. Karyawan
Spa diharapkan menguasai produk dan
oleh penulis di Kawasan Wisata Sanur pada
pelayanan yang ditawarkan sehingga dapat
tahun 2013, diidentifikasi, bahwa di Kawasan
memberikan pelayanan after treatment care
Wisata Sanur banyak terdapat tukang pijat
dan home care.
pantai dimana
Dari pengamatan yang dilakukan oleh
belakang SD, SMP dan beberapa ibu rumah
penulis, sejak tahun 2006, pengembangan spa
tangga yang memanfaatkan waktunya untuk
Dari site inspection yang dilakukan
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
umumnya memiliki latar
35
membantu perekonomian keluarga. Mereka
international yang merupakan program UE-
jarang mendapatkan pelatihan Spa yang
Grant.
berbasis kompetensi dengan menekankan
pada tiga matra yaitu kognitif, psikomotorik
dihadiri 100 orang peserta dari berbagai
dan affektif.
kalangan antara lain para pemijat pantai di
Jika kondisi ini dibiarkan, maka
kawasan Pantai Sanur, ibu-ibu rumah tangga
industri Spa utamanya di Kawasan Wisata
yang berdomisili di kawasan Desa Sanur, ibu-
Sanur akan ketinggalan dengan Spa lain dan
ibu penggerak PKK Desa Sanur dan peserta
berdampak pada kepuasan wisatawan. Oleh
dari kelurahan Desa Sanur.
karena itu, dengan memberikan pelatihan
Body Massage dan Spa Hygiene diharapkan
laporan dari Ketua Pelaksana Pengabdian
dapat
layanan
Masyarakat, dilanjutkan dengan pembukaan
memberikan
langsung oleh Drs. Dewa Ketut Sujatha, M.Si.
pelayanan yang baik kepada konsumen.
selaku wakil dari Sekolah Tinggi Pariwisata
Pelatihan ini menggunakan materi yang
Nusa Dua Bali menggantikan Ketua Sekolah
pelatih
Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali pada pukul
meningkatkan
kualitas
para terapis sehingga dapat
dapatkan
selama
mengikuti
Kegiatan pengabdian masyarakat ini
Kegiatan pelatihan diawali dengan
CIBTAC Training untuk Body Massage dan
09.00 wita.
Anatomy Physiology. Pelatihan ini berskala
36
Lurah Desa Sanur ikut juga memberi
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
sambutan
setelah
Sekolah
Hasil voting menunjukkan 97% peserta
Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali. Ketua
mengerti apa yang disampaikan fasilitator
Kapuslitabmas Sekolah Tinggi Pariwisata
karena teknik penyampaian yang ringan dan
Nusa Dua Bali, Bapak Drs. I Gst. Ngr.
mudah dimengerti, sedangkan hanya 3%
Agung Suprastayasa, M.Ed. beserta I Putu
yang menyatakan kurang mengerti.
Esa Widaharthana dan Ni Kadek Ratnasih,
Peserta pelatihan berpendapat bahwa topik-
stafnya juga hadir mendampingi pada saat
topik yang diberikan, seperti sosialisasi
pembukaan kegiatan pengabdian masyarakat
APEC, introduction to Spa, introduction to
di Desa Sanur ini.
body massage, introduction to Spa hygiene,
Kegiatan pokok pelatihan diawali
identifikasi Spa hygiene berkaitan dengan
dengan presentasi dari Dr. Ida Bagus Made
kebutuhan pengetahuan peserta pelatihan
Wiyasha
selain itu mereka juga mendapat pelatihan
mengenai
Puket
II
sosialisasi
APEC.
Kegiatan pelatihan selesai pada pukul 16.15.
Spa massage.
Setelah kegiatan berakhir, peserta
diminta
untuk
memberikan
Dari segi daya serap anggaran
pendapat
menunjukkan hasil yang tinggi. Dana yang
mengenai kegiatan pelatihan yang telah
dianggarkan sesuai dengan dana aktual
berlangsung
sederhana,
yang dikeluarkan, sehingga dapat dikatakan
yang meliputi fasilitator pelatihan dan
bahwa dana yang digunakan sudah efektif
kesesuaian topik dengan sasaran pelatihan.
dan tepat sasaran. MSP
melalui
voting
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
37
Sosialisasi APEC di Desa Sibetan, Karangasem Oleh: Program Studi Bisnis Hospitaliti memanfaatkan sumber daya lokal melalui aktivitas pariwisata (pariwisata perdesaan). Ada
beberapa
pertimbangan
yang
mendasari logika pemikiran pengembangan pembangunan
pariwisata
di
pedesaan.
Pertimbangan itu antara lain ; besarnya potensi yang dimiliki pedesaan sebagai objek dan daya tarik wisata, pergeseran dinamika pariwisata saat ini ke arah pariwisata yang berbasis masyarakat (community based tourism).
Kondisi saat ini menunjukkan bahwa
Terkait dengan pariwisata pedesaan,
wilayah pedesaan di Indonesia, termasuk
seringkali pariwisata pedesaan dikaburkan
Bali laju pembangunannya masih jauh
dengan
tertinggal
pariwisata
apabila dibandingkan dengan
beberapa
konsep
alternatif,
lain
seperti
ekowisata,
wisata
wilayah perkotaan. Keterbatasan sarana dan
ekologi, green tourism, outdoor tourism,
prasarana, serta ketersediaan sumber daya
nature tourism , wildlife tourism dan desa
di pedesaan menjadi faktor penghambat laju
wisata.
pertumbuhan ekonomi yang menjadi salah
semua istilah tersebut merupakan aktivitas
satu tolak ukur keberhasilan pembanguan di
pariwisata yang mengambil tempat di
perdesaan.
pedesaan tetapi bukan konsep yang dimaksud
Untuk
tersebut, tepat
mengatasi
salah
satu
strategi
adalah
yang
praktek
kesehariannya,
dalam pariwisata pedesaan (rural tourism). Pusat
penelitian
dan
Pengembangan
menstimulasi
Kepariwisataan, Kementerian Pariwisata dan
pembangunan ekonomi di perdesaan dengan
Ekonomi Kreatif, Tahun 2012 memberikan
38
dilakukan
permasalahan
Dalam
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
satu rumusan tentang Pariwisata pedesaan,
mengacu pada beberapa pengertian Desa
sebagai kegiatan seseorang dalam melakukan
Wisata (Village Tourism) dari para ahli.
perjalanan dan tinggal di wilayah pedesaan,
Nuryanti, (1993) menyebutkan Desa Wisata
di luar kegiatan sehari-harinya, kurang dari
merupakan bentuk integrasi antara atraksi,
satu tahun untuk kegiatan waktu luang, bisnis
akomodasi dan fasilitas pendukung yang
dan tujuan lainnya, serta bukan merupakan
disajikan dalam suatu struktur kehidupan
kegiatan pariwisata massal. Dari pengertian
masyarakat yang menyatu dengan tata cara
dimaksud, dapat dimaknai bahwa dalam
dan tradisi yang berlaku. Inskeep (1991,
pariwisata pedesaan, wisatawan tidak saja
memberikan definisi Desa Wisata sebagai
beraktifitas di pedesaan tetapi juga harus
suatu fasilitas pariwisata yang memungkinkan
tinggal di daerah pedesaan.
pengunjung tinggal di dalam atau di dekat
Dari sekian banyak bentuk produk
desa, umumnya merupakan desa tradisional.
pariwisata pedesaan (rural tourism), Desa
Kegiatan Wisata yang dilakukan adalah
Wisata
pariwisata
belajar tentang kehidupan perdesaan, tata
pedesaan yang paling kompleks. Hal ini
cara lokal dan partisipasi dalam aktivitas
merupakan
produk
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
39
penduduk.
Dari
penduduk setempat beserta setting fisik beberapa
atas,
lokasi desa yang memungkinkan wisatawan
ada beberapa hal yang dapat dipahami
untuk berintegrasi sebagai partisipasi aktif.
sebagai komponen dari Desa Wisata yang
Pelayanan akomodasi merupakan pelayanan
merupakan bagian dari pariwisata pedesaan.
akomodasi
Komponen tersebut meliputi lokasi atraksi,
penduduk lokal sebagai industri sekala kecil.
kegiatan produksi utama suatu wilayah,
Unit akomodasi dapat berupa sebagaian dari
atraksi dan pelayanan akomodasi. Lokasi
tempat tinggal penduduk, atau merupakan
atraksi merupakan ketersediaan lahan yang
unit-unit yang dikembangkan atas konsep
dikembangkan
tempat tinggal penduduk.
sebagai
definisi
area
di
pariwisata
dioperasikan
produksi utama suatu wilayah merupakan
kabupaten yang saat ini secara intensif
karakteristik khas suatu wilayah misalnya
mengembangkan
pertanian
dan
melalui bentuk Desa Wisata Agro adalah
sebagainya sebagai komponen penting dalam
Kabupaten Daerah Tingkat II Karangasem.
membentuk pariwisata pedesaan. Atraksi
Salah satu Desa Wisata di Bali yang dikenal
merupakan seluruh kehidupan keseharian
Wisata Agro adalah Desa Sibetan, Kecamatan
40
kerajinan
daerah
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
Bali,
pariwisata
salah
oleh
dengan fasilitas-fasilitas wisata. Kegiatan
peternakan
Untuk
yang
satu
pedesaan
Bebandam, Kabupaten Karangasem. Desa
tersebut meliputi lokasi atraksi, kegiatan
Sibetan merupakan desa penghasil buah
produksi utama suatu wilayah, atraksi dan
salak. Buah salak yang dihasilkan disini
pelayanan akomodasi.
sangat terkenal dengan nama salak Bali yang
memiliki citarasa tersendiri dan berbeda
memiliki area yang bisa dikembangkan
dari buah salak didaerah lain di Indonesia.
sebagai area pariwisata dengan fasilitas-
Di desa ini terdapat lebih kurang 15 jenis
fasilitas wisata. Area dimaksud yaitu Bukit
varietas yang ditumbuh. Dari sisi pasar,
Putung yang bisa dikembangkan sebagai
Desa Wisata Agro Sibetan ini memiliki yang
lokasi pariwisata spiritual dan meditasi.
cukup bagus, baik dari pasar aktual maupun
Dari aspek kegiatan produksi utama suatu
pasar potensial.
wilayah yang merupakan karakteristik khas
Berdasarkan
Lokasi atraksi, Agro Wisata Sibetan
pengamatan
suatu wilayah, Desa Wisata Agro Sibetan
pendahuluan terhadap kondisi lapangan di
ini memiliki potensi pertanian, kerajinan
Desa Sibetan, dapat dikemukakan beberapa
dan perkebunan Salak yang dapat menjadi
analisis yang mengacu pada teori komponen
komponen
dari Desa Wisata yang merupakan bagian
pariwisata pedesaan. Sedangkan dari aspek
dari
atraksi desa wisata ini didukung oleh
pariwisata
pedesaan.
Komponen
penting
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
dalam
membentuk
41
kondisi kehidupan keseharian penduduk
pendahuluan pelayanan akomodasi yang ada
setempat dan setting fisik lokasi desa
di desa wisata diarahkan pada pemanfaatan
yang memungkinkan wisatawan untuk
rumah (kamar) masyarakat yang secara
berintegrasi sebagai partisipasi aktif. Secara
kebetulan tidak dimanfaatkan (dihuni).
teknis nyata keterlibatan wisatawan dapat
Kondisi dari sarana akomodasi ini jauh dari
berupa kegiatan mendaki gunung, tracking
suatu kondisi yang mampu memberikan rasa
dan cycling yang melewati areal perkebunan.
nyaman dan aman sebagai kebutuhan dasar
Aspek pelayanan akomodasi, secara
wisatawan terkait pelayanan akomodasi.
teoritis pelayanan akomodasi merupakan
Kamar-kamar yang tersedia pada beberapa
pelayanan akomodasi yang dioperasikan oleh
rumah penduduk tidak selalu dalam kondisi
penduduk lokal sebagai industri sekala kecil.
yang siap huni. Secara jumlah dan lokasi,
Unit akomodasi dapat berupa sebagaian dari
keberadaan rumah yang dapat dimanfaatkan
tempat tinggal penduduk, atau merupakan
sebagai sarana akomodasi tidak terkelola
unit-unit yang dikembangkan atas konsep
baik secara administrasi.
tempat tinggal penduduk.
Berdasarkan
42
pengamatan
Secara umum beberapa permasalahan
yang ada terkait dengan aspek pelayanan
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
akomodasi di desa wisata dimaksud sebagai
Konsep pelayanan akomodasi yang akan
berikut :
dikembangkan pada Desa Wisata di Desa
1. Keinginan dan harapan masyarakat yang
Sibetan, Kabupaten Karangasem
segera mungkin untuk dapat menikmati
Untuk
manfaat dari pengembangan pariwisata
permasalahan dari mitra program, maka
2. Belum
tergambar
pelayanan
sebuah
akomodasi
dapat
memecahkan
konsep
solusi yang ditawarkan adalah Peningkatan
akan
Kompetensi Pengelola Sarana Akomodasi
yang
dikembangkan.
Dalam Rangka Mewujudkan Pariwisata
3. Belum tersedianya model pengembangan dan pengelolaan.
Berkelanjutan
Berbasis
Masyarakat,
di
Desa Sibetan-Bebandem, Karangasem &
4. Sistem administrasi dan informasi
Sosialisasi Apec 2013. Dipilihnya kegiatan
5. Standar pelayanan.
sosialisasi
Berdasarkan analisis situasi yang
pengabdian, berakar dari suatu pemahaman
dikemukakan, maka dapat dirumuskan
bahwa keberhasilan pengembangan sebuah
permasalahan dari mitra program adalah
sarana dan pelayanan akomodasi pada sebuah
;
desa wisata harus berpijak pada keterlibatan
bahwa
belum
tersedianya
sebuah
ini
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
sebagai
tema
kegiatan
43
masyarakat
lokal,
dan
konsep pengembangan sarana akomodasi
kesempatan bagi wisatawan untuk terlibat
bagi pariwisata pedesaan dengan segala
dan
aspeknya, baik peluang, tantangan dalam
memperoleh
kondisi-kondisi pengalaman
baru,
dengan tetap mengedapankan aspek-aspek
pengelolaanya.
keamanan, kemudahan dan kenyamanan
bagi wisatawan dan masyarakat.
ini adalah para dosen Program Studi Bisnis
Setelah
mengikuti
sosialisasi
Fasilitator dalam kegiatan sosialiasai
Hospitaliti
Sekolah
Tinggi
Pariwisata
ini, masyarakat diharapkan memahami
Nusa Dua Bali yang memiliki kompetensi
konsep pengembangan sarana akomodasi
yang memadai di bidang pariwisata dan
bagi pariwisata perdesaan dengan segala
hospitaliti. Di samping itu sampai saat ini
aspeknya, baik peluang, tantangan dalam
masyarakat pada desa wisata di Desa Sibetan,
pengelolaanya.
Karangasem sudah pernah mendapatkan
sosialisasi terkait
pengembangan sarana
masyarakat pada Desa Wisata Sibetan,
akomodasi
pariwisata
Kabupaten Karangasem yang memahami
namun pelaksanaannya belum optimal. BHP
Manfaat program adalah terwujudnya
44
pada
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
perdesaan
Sosialisasi Pengembangan Kepariwisataan di Kabupaten Bangli Oleh: Program Studi Manajemen Kepariwisataan
Pariwisata merupakan salah satu
Pariwisata Bali sebagai icon pariwisata
alternatif untuk mempercepat pembangunan
Indonesia merupakan salah satu sektor
di berbagai daerah dan negara. Sektor
utama penghasil devisa negara serta menjadi
pariwisata dapat memberikan kontribusi dan
tolak ukur meningkatnya kesejahteraan
dipandang menjadi mesin pembangunan
hidup masyarakat Bali melalui pendapatan
ekonomi. Salah satu kontribusi penting yang
daerah,
diharapkan dari pembangunan pariwisata
serta perluasan kesempatan kerja. Hal
adalah peningkatan devisa dan perluasan
tersebut tidak terlepas dari keberhasilan
kesempatan kerja.
tata kelola destinasi pariwisata (destination
pemberdayaan ekonomi rakyat
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
45
management organization) oleh berbagai
Pembangunan
pemangku kepentingan (stakeholder) dalam
Kabupaten Bangli dilaksanakan dengan
menetapkan
memanfaatkan potensi kekayaan alam dan
kebijakan,
pedoman
serta
pariwisata
strategi yang tepat terhadap pengembangan
keanekaragaman
Pulau Bali sebagai destinasi wisata unggulan
mempertahankan kelestarian kepribadian
di Indonesia.
bangsa, memupuk rasa cinta tanah air, serta
menjaga kelestarian dan fungsi lingkungan
Pembangunan Daerah Kabupaten
yaitu pertanian, pariwisata, dan industri
dilakukan
kecil. Pariwisata sebagai salah satu dari tiga
dan pendayagunaan berbagai potensi yang
sektor andalan tersebut diharapkan mampu
ada
mendorong kegiatan ekonomi dan sektor-
kepariwisataan secara optimal (Disbudpar
sektor lainnya, sehingga dapat meningkatkan
Kab. Bangli, 2010). Arah
upaya-upaya mendukung
kebijakan
hal
tetap
hidup.
untuk
mencapai
dengan
Bangli bertumpu pada tiga sektor utama,
jumlah lapangan kerja, kesempatan berusaha,
Untuk
budaya,
di
tersebut,
pengembangan pengembangan
pembangunan
pendapatan masyarakat, pendapatan daerah
kepariwisataan di Kabupaten Bangli adalah
dan negara serta penerimaan devisa dari
pembangunan pariwisata dengan orientasi
pembelanjaan wisatawan mancanegara.
budaya dan berwawasan lingkungan yang
46
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
dan daya dukung yang dimiliki.
dijiwai Agama Hindu melalui pengembangan dan diversifikasi objek, daya tarik wisata,
atraksi wisata sesuai dengan potensi dan
pariwisata Kabupaten Bangli di atas, secara
keunikan daerah serta dengan meningkatkan
implisit dapat diketahui bahwa Pemerintah
kesadaran dan peran aktif masyarakat. Hal
Kabupaten Bangli sedang menggalakkan
tersebut
jelas terlihat dalam tujuan dari
pariwisata dengan peningkatan kuantitas
pembangunan pariwisata Kabupaten Bangli
(dilihat dari aspek jumlah) dan kualitas
yaitu :
(dilihat
1. Memperkenalkan budaya dan keindahan
dan terciptanya pemerataan hasil dari
dari
aspek
lama
tinggalnya)
pembangunan pariwisata. Dari sasaran
alam Bangli. 2. Menumbuhkan
Menyimak sasaran pembangunan
kehidupan
ekonomi
tersebut,
pembangunan
kepariwisataan
Bangli menunjukkan arah pembangunannya
daerah. kerja,
menuju konsep pembangunan pariwisata
meningkakan pendapatan masyarakat
alternatif berkelanjutan (sustainable tourism
dan daerah.
development) yang berbasiskan kerakyatan
3. Menciptakan
4. Mempertahankan
lapangan
nilai-nilai
agama,
(community based tourism).
moral, citra dan kepribadian bangsa
(Disbudpar Kab.Bangli, 2010)
dilihat dari tahapan perkembangannya
Sedangkan sasaran pembangunan pariwisata Bangli menurut buku Informasi
dibedakan menjadi 3 (tiga) kategori yaitu : 1. Daya tarik wisata yang sudah berkembang, sejumlah 5 objek.
Kepariwisataan Kabupaten Bangli tahun
2. Daya
2010 adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya
jumlah
Daya tarik wisata di Kabupaten Bangli,
tarik
yang
sedang
dikembangkan, sejumlah 8 objek
kunjungan
3. Daya
wisatawan.
wisata
tarik
dikembangkan,
2. Meningkatnya lama tinggal (lengh of
wisata
yang
akan
sejumlah 24 objek
(Disbudpar Kab.Bangli, 2010).
stay) dan pengeluaran wisatawan. 3. Pengembangan pariwisata berkualitas.
Salah
satu
4. Pemerataan
pembangunan
di Kabupaten Bangli yang dipilih oleh
kepariwisataan sesuai dengan potensi
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
Daya
Tarik
Wisata
47
dalam program tata kelola destinasi (DMO)
memiliki nilai dasar kuat, yakni partisipasi
adalah DTWK Kintamani. Proses revitalisasi
masyarakat
tersebut diwujudkan dalam program DMO
kepentingan sekaligus shareholder yang
di DTWK Kecamatan Kintamani Kabupaten
dicapai
Bangli untuk dikembangkan sebagai kawasan
pariwisata berbasis komunitas (UNWTO,
dengan tata kelola destinasi. Berdasarkan
2003 dalam Frans, 2012:12). Oleh sebab itu,
Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16
masyarakat lokal memiliki peran strategis di
tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang
dalam menjamin mutu destinasi pariwisata.
Wilayah (RTRW) Provinsi Bali.
Menurunnya Kabupaten DTWK
citra
Bangli
Kintamani
melalui
sebagai model
pemangku
pengembangan
Dalam pengembangan kepariwisataan
pariwisata
diharapkan prinsip-prinsip keberlanjutan
khususnya
baik
disebabkan
secara
ekonomi,
sosial
budaya
oleh
dan lingkungan dapat diterapkan, serta
lemahnya sumber daya manusia, tidak
keberlanjutan sumber daya pariwisata juga
terintegrasikannya pengelolaan pariwisata
dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
dan belum dilibatkannya secara optimal
Masyarakat
masyarakat
sebagai pewaris dan pemegang tonggak
lokal
,
lokal
dalam
perencanaan
khususnya
generasi
pariwisata merupakan beberapa masalah
pembangunan
yang terjadi. Sejak pembangunan di kawasan
berpartisipasi aktif dalam pembangunan
Kintamani hampir tidak terkendali disertai
kepariwisataan baik secara langsung maupun
dengan sikap masyarakat lokal yang sering
tidak langsung. Peranan aktif generasi muda
membuat
maka
di Kabupaten Bangli sangat diharapkan
keindahan dan daya tarik destinasi mulai
untuk dapat mengangkat citra atau image
memudar, wisatawan pun berangsur-angsur
pariwisata di Kabupaten Bangli khususnya di
mulai meninggalkannya.
Kecamatan Kintamani.
tamu
Keberadaan
tidak
nyaman,
masyarakat
lokal
berikutnya
muda
sepatutnya
Berdasarkan latar belakang yang telah
dalam sistem tata kelola destinasi sangat
diuraikan dalam usulan kegiatan pengabdian
berpengaruh dalam keberhasilan tata kelola
kepada masyarakat, maka permasalahan yang
destinasi tersebut. Terkait dengan tuntutan
akan ditangani dalam kegiatan pengabdian
pembangunan pariwisata berkelanjutan yang
masyarakat ini adalah peningkatan wawasan
48
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
dan
pengetahuan
bagi
pengetahuan kepariwisataan bagi generasi
generasi muda di Kecamatan Kintamani
muda di Kabupaten Bangli akan diberikan
untuk
sosialisasi dengan materi pokok yaitu
dapat
kepariwisataan
membantu
mengangkat
image pariwisata yang semakin baik, dapat menggetoktularkan
pengetahuan
yang
dimiliki kepada masyarakat luas.
Melihat
1. Pengembangan
Kepariwisataan
di
Kabupaten Bangli 2. Kompetensi dan Profesionalisme SDM
kenyataan dan kondisi
Pariwisata
menurunnya image pariwisata di Kabupaten
3. Sadar Wisata dan Sapta Pesona
Bangli, belum diikuti dengan pemahaman
4. Pemberian materi-materi kepariwisataan
kepariwisataan, sadar wisata dan sapta
yang akan disampaikan oleh narasumber
pesona
adalah
mencari
bagi
masyarakat
alternatif
solusi
lokal,
untuk
pemecahan
dengan metode ceramah dan
diskusi.
masalah tersebut, maka perlu diberikan
pembinaan dan sosialisasi bagaimana cara
kegiatan sosialisasi ini adalah:
meningkatkan peran serta generasi muda
1. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan
Tujuan yang ingin dicapai dari
dalam pembangunan kepariwisataan di
kepariwisataan
generasi
muda
Kabupaten Bangli.
sehingga dapat berpartisipasi
aktif
dan
Untuk meningkatkan wawasan dan
bagi
menunjang
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
pengembangan
49
kepariwisataan di Kabupaten Bangli. 2. Meningkatkan pengetahuan sadar wisata
pengetahuan sumber daya manusia.
Kegiatan ini diharapkan merupakan
dan sapta pesona generasi muda sehingga
suatu kegiatan yang bisa dilaksanakan secara
dapat menggetoktularkan pengetahuan
berkesinambungan. Manfaat program yang
yang dimiliki kepada masyarakat luas.
diharapkan bagi generasi muda setelah
3. Membina hubungan yang baik dengan stakeholder
pariwisata
khususnya
masyarakat lokal.
mengikuti kegiatan ini adalah 1. Diharapkan
dapat
wawasan dan pengetahuan kepariwisataan
4. Untuk meningkatkan kemitraan dan
bagi generasi muda sehingga dapat
kerjasama antara Pemerintah Kabupaten
berpartisipasi
Bangli dengan Sekolah Tinggi Pariwisata
pengembangan
Nusa Dua Bali khususnya dengan
Kabupaten Bangli.
Jurusan Kepariwisataan baik melalui Manajemen
Kepariwisataan,
sebagai
aktif dan menunjang kepariwisataan
di
2. Diharapkan memiliki pengetahuan sadar wisata dan sapta pesona generasi muda
upaya untuk membangun kepariwisataan
sehingga
di Kabupaten Bangli melalui peningkatan
pengetahuan
50
meningkatkan
dapat
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
yang
menggetoktularkan dimiliki
kepada
masyarakat luas.
program adalah generasi muda di Kabupaten
Pihak mitra program yaitu Kantor
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Bangli dan difokuskan bagi siswa/siswi SMA dan SMK se-Kabupaten Bangli.
yang diwakili oleh Kabid Pemuda dan
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah
Olahraga secara lisan sudah menyetujui
meningkatkan wawasan dan pengetahuan
rencana pengabdian kepada masyarakat dari
kepariwisataan bagi generasi muda sehingga
Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali ini
dapat berpartisipasi aktif dan menunjang
khususnya dari Program Studi Manajemen
pengembangan kepariwisataan di Kabupaten
Kepariwisataan
Bangli.
Jurusan
Kepariwisataan.
Pelaksana teknis dalam kegiatan ini adalah
kegiatan Pengabdian Kepada masyarakat
program studi, dilakukan kegiatan audiensi
yang akan dilaksanakan bagi generasi
ke kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan
muda
Olahraga untuk
khususnya
SMU/SMK
siswa/siswi
setingkat
di Kabupaten Bangli
sudah
Sebagai tindak lanjut hasil rapat
kegiatan
melakukan penjajagan
pengabdian
masyarakat
pada
memenuhi kriteria dari segi kompetensi.
tanggal 18 Juli 2013. Rombongan diterima
Kegiatan ini melibatkan narasumber yang
oleh Kepala Bidang Pemuda dan Olah Raga,
sudah berpengalaman dan berkompetensi di
Bapak Drs.I Nengah Sukarta,M.Si. Setelah
bidang ilmunya masing-masing.
paparan disampaikan, usulan kegiatan ini
disambut baik oleh pihak Disdikpora dan
Berdasarkan pembagian tugas dari
Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
disepakati
Sekolah
pada tanggal 22 Agustus 2013.
Tinggi
Pariwisata
Nusa
Bali,
kegiatan
akan
dilaksanakan Kegiatan
Prodi (D.IV) Manajemen Kepariwisataan
Pengabdian Masyarakat ini baru dapat
mendapatkan lokasi untuk pengabdian
diselenggarakan pada tanggal 22 Agustus
masyarakat di Kabupaten Bangli.
Tahap
2013 disebabkan oleh libur cuti bersama
persiapan kegiatan diawali dengan rapat
hari raya idul fitri dan rangkaian kegiatan
persiapan yang dilaksanakan di program studi
olahraga yang dilaksanakan oleh Disdikpora
(D.IV) Manajemen Kepariwisataan untuk
untuk menyambut perayaan Kemerdekaan
menentukan mitra program. Berdasarkan
RI 17 Agustus di Kabupaten Bangli.
hasil rapat prodi disetujui bahwa sasaran mitra
Pertemuan antara dosen di prodi
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
51
(D.IV) Manajemen Kepariwisataan dengan
tingkat SMK (SMK Negeri 1 Bangli, SMK
mitra program selanjutnya dilaksanakan
Negeri 2 Bangli, SMK Negeri 3 Bangli, SMK
pada tanggal 13 Agustus 2013 bertemu
Kesehatan Suar Bangli, SMK Negeri 4 Bangli,
dengan Kasi SMA, Nyoman Derseni,SH
SMK Negeri 1 Tembuku, SMK TP 45 Bangli,
dan Kasi SMK, I Ketut Suarjana untuk
SMK Negeri 1 Susut, SMK PGRI Tembuku,
membicarakan teknis pelaksanaan kegiatan
SMK Negeri 1 Kintamani, SMK Negeri 2
Pengabdian Masyarakat, baik administrasi
Kintamani, SMK Negeri 3 Kintamani).
dan teknis pelaksanaan kegiatan.
Kegiatan Masyarakat
Pengabdian
program
studi
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari
Kepada
Rabu tanggal 22 Agustus 2013 bertempat di
(D.IV)
Aula SMK Negeri 2 Bangli. Susunan acara
Manajemen Kepariwisataan Sekolah Tinggi
kegiatan pembekalan ini meliputi :
Pariwisata Nusa Dua Bali mengambil tema
a. Pembukaan
”Sosialisasi Sadar Wisata dan Implementasi
Sapta Pesona Bagi Generasi Muda Untuk
laporan kegiatan oleh Ketua Panitia kegiatan
Menunjang Pengembangan Kepariwisataan
Pengabdian
di Kabupaten Bangli ” dengan mitra program
Ketua Program Studi (D.IV) Manajemen
adalah
Dinas Pendidikan Pemuda dan
Kepariwisataan, Ni Made Tirtawati.S.Si.,M.
Olahraga, Bidang Pendidikan Menengah.
Par., dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua
Kegiatan pembekalan ini
diikuti oleh
Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali yang
100 orang peserta siswa/siswi SMA dan
diwakili oleh Ketua Jurusan Kepariwisataan,
SMK se-Kabupaten Gianyar beserta guru
Ida
pendamping dan staf Disdikpora dengan
Diakhiri dengan sambutan dari Kepala
rincian sebagai berikut :
Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah, I
-
Perwakilan siswa/siswi dan guru dari
Nyoman Suteja sekaligus membuka acara
tingkat SMA (SMA Negeri 1 Bangli, SMA
Pengabdian Masyarakat Prodi (D.IV) secara
Negeri 2 Bangli, SMA Negeri 1 Tembuku,
resmi dan didampingi pula oleh Kepala SMK
SMA Negeri 1 Kintamani, SMA Negeri 1
Negeri 2 Bangli.
Susut, SMA Gurukula).
b.
Penyampaian Materi Pembekalan
-
Materi yang diberikan kepada peserta
Perwakilan siswa/siswi dan guru dari
52
Acara Pembukaan diawali dengan
Bagus
Kepada
Putra
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
Masyarakat
yaitu
Negarayana,ST.,MM.
berkaitan dengan tema kegiatan yang
peserta dan fhoto bersama antara panitia dan
berjumlah 3 materi yaitu :
peserta.
• Pengembangan
Kepariwisataan
di
Evaluasi kegiatan ini dilaksanakan
Kabupaten Bangli (Ida Bagus Gede
dengan menanyakan pendapat dari peserta
Agung Widana,SH.,Dipl.TM.,M.Par)
dalam evaluasi pelaksanakan pembelajaran.
• Membangkitkan Motivasi Generasi Muda
Rapat evaluasi kegiatan juga dilaksanakan
untuk Berkarir di Bidang Pariwisata (Dr.
oleh panitia guna perbaikan kualitas kegiatan
I Nyoman Madiun,M.Sc.)
Pengabdian Kepada Masyarakat berikutnya.
• Sosialisasi Sadar Wisata dan Sapta Pesona (Luh Yusni Wiarti,A.Par,SE.,M.Par) • Setelah
pemaparan
materi
Dari
hasil
evaluasi
tersebut
di
atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan oleh
Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema
narasumber dilanjutkan dengan diskusi
”Sosialisasi Sadar Wisata dan Implementasi
dan tanya jawab.
Sapta Pesona Bagi Generasi Muda Untuk
c. Penutupan
Menunjang Pengembangan Kepariwisataan
di
Penutupan diawali dengan evaluasi
kegiatan, penyampaian kesan dan pesan dari
Kabupaten
Bangli”
diselenggarakan
dengan sukses. MKP
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
53
Pemberdayaan Masyarakat di Kawasan Wisata Desa Pangsan, Petang - Badung Oleh: Program Studi Manajemen Tata Boga
Indonesia
rumah
pasti akan menguntungkan pariwisata dan
penyelenggaraan Forum Kerja Sama Ekonomi
industri kreatif, seperti hotel, transportasi,
Asia Pasifik (APEC) 2013 yang akan digelar
pemandu wisata, makanan, cenderamata dan
di Bali. Penyelenggaraan APEC dinilai akan
seni pertunjukan Demikian diungkapkan
membawa dampak positif bagi Indonesia,
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,
antara
kunjungan
Mari Elka Pangestu di Jakarta, 4 April 2013.
wisatawan ke Indonesia. Penyelenggaraan
Untuk itu, Kemenparekraf telah bekerjasama
APEC tahun 2013 di Bali merupakan
dengan lembaga negara dan stakeholder
kesempatan untuk meningkatkan citra negara
terkait untuk memperbaiki sejumlah sarana
yang juga akan berdampak bagi pertambahan
dan prasarana yang mendukung pariwisata.
jumlah kunjungan wisman yang datang ke
(www.budpar.go.id)
Indonesia. Setiap pertemuan terkait APEC
yang berlangsung di seluruh Indonesia
pendukung kegiatan pariwisata khususnya
54
lain
menjadi
tuan
meningkatnya
Wisata kuliner merupakan salah satu
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
dalam penyelenggaraan APEC 2013, karena
masyarakat. Mari Pangestu berharap mindset
pada dasarnya setiap wisatawan yang
baru bahwa kuliner sebagai bagian ekonomi
berkunjung ke tempat wisata membutuhkan
kreatif akan mendorong masyarakat dan
makanan dan minuman yang merupakan
para praktisi mengemas program-program
kebutuhan pokok. Wisatawan tidak takut
wisata kuliner sehingga ikut mendorong
menghabiskan uang yang banyak untuk
pergerakan wisatawan (Bisnis Indonesia, 26
dapat menikmati makanan khas daerah yang
Oktober 2011).
dikunjungi, apalagi mengkonsumsi makanan
atau pangan lokal asli daerah tersebut.
makanan-makanan impor yang masuk
Tentunya dengan mengonsumsi makanan
ke Indonesia khususnya di Bali seperti
lokal daerah akan membuat para wisatawan
Mc.Donald, KFC, Pizza Hut, dan lain-
memperoleh pengalaman yang baru yang
lain. Ini menyebabkan semakin tingginya
berbeda dengan daerah asalnya.
tingkat persaingan makanan lokal/khas
daerah dengan makanan tersebut. Untuk
Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif
(Parekraf)
Pangestu
mengantisipasinya diperlukan kreativitas
mengingatkan usaha kuliner mempunyai
dalam pengolahan makanan lokal, agar tetap
dua sisi dampak berganda baik sebagai daya
digemari para masyarakat dan wisatawan
tarik wisata dan sebagai bagian dari ekonomi
khususnya sehingga dapat menjadi daya
kreatif yang mampu mendorong kunjungan
tarik bagi wisatawan.
wisatawan ke suatu daerah. Potensi wisata
kuliner Indonesia yang beragam kini tidak
Bali yang cukup berpotensi sebagai destinasi
bisa dipandang sebelah mata lagi. Industri
tujuan wisata khususnya bagi peserta
kuliner bahkan menjadi motor penggerak
konferensi APEC adalah Desa Pangsan
ekonomi yang sangat erat hubungannya
Kecamatan Petang Kabupatan Badung. Desa
dengan pariwisata dan mensejahterakan
ini menawarkan suasana pedesaan yang
masyarakat. Kreativitas dan keterampilan
masih asri dengan kehidupan masyarakat
individu mengolah makanan, menciptakan
Bali yang masih bernuansa alami. Dengan
lapangan kerja telah memberikan kontribusi
tanaman hortikulturanya yang meliputi
ekonomi
berbagai sayur dan buah-buahan, sawah
yang
Mari
Dalam era globalisasi ini banyaknya
signifikan
di
tengah
Salah satu daerah tujuan wisata di
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
55
berundag-undag
dengan
aliran
sungai
memanfaatkan
bahan
makanan
lokal
Ayung yang berliku membuat desa ini
di daerah tujuan wisata Desa Pangsan
pantas disebut desa wisata karena keindahan
Kecamatan Petang, Kabupaten Badung”.
alamnya. Namun dari
hasil wawancara
Solusi dari permasalahan yang ada
dan observasi langsung kepada kepala
adalah:
Desa Pangsan, ditemukan adanya indikasi
Mengadakan pelatihan dan memberikan
kurangnya keterampilan masyarakat dalam
pemahaman yang mendalam dalam bentuk
menghasilkan produk makanan berupa
ceramah dan demo memasak, berkaitan
jajanan yang terbuat dari bahan makanan
dengan
lokal seperti ketela, ubi, keladi/talas, padahal
memanfaatkan bahan makanan lokal.
desa tersebut kaya dengan bahan makanan
lokal tersebut.
peserta diharapkan :
1. Lebih
Berdasarkan permasalahan tersebut,
pengolahan
makanan
dengan
Setelah mengikuti pelatihan ini, para memahami
dan
mampu
Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali
meningkatkan
melalui Program Studi Manajemen Tata
memanfaatkan bahan makanan lokal
Boga ingin memberikan pengetahuan dan
seperti ketela dan ubi untuk menghasilkan
memberdayakan masyarakat pengelola dan
kue-kue tradisional.
pemilik usaha pariwisata melalui sosialisasi dan
pelatihan
pengolahan
makanan
kemampuan
peserta
2. Memahami langkah-langkah pengolahan makanan yang sesuai dengan standar
dengan memanfaatkan bahan makanan
hygiene
lokal sehingga membantu meningkatkan
menciptakan makanan yang tidak hanya
kreativitas
enak tetapi juga aman untuk dimakan.
masyarakat
dalam
industri
sanitasi
Berdasarkan latar belakang yang telah
dari kegiatan ini adalah meningkatnya
diuraikan di atas, maka permasalahan yang
pengetahuan serta keterampilan masyarakat
akan ditangani dalam kegiatan pengabdian
Desa Pangsan Kecamatan Petang Kabupaten
masyarakat ini adalah ” Bagaimana langkah-
Badung dalam mengolah makanan dengan
langkah
masyarakat
memanfaatkan bahan makanan lokal dalam
melalui peningkatan kemampuan SDM
rangka persiapan konferensi APEC 1-8
56
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
yang
mampu
kuliner.
pemberdayaan
Keluaran
sehingga
diharapkan
Oktober 2013.
pengembangan diri dan profesionalitas
dosen.
Manfaat dari kegiatan Pengabdian
2. Dapat berinteraksi dengan baik bersama
Masyarakat ini adalah :
masyarakat luas secara langsung, sehingga
Bagi Perwakilan Masyarakat : dan
bisa memberikan inspirasi dan menjadi
pengetahuan, sehingga mampu lebih
sumber informasi bagi peningkatan
memahami dan mengerti pentingnya
wawasan dan pengetahuan para dosen.
1. Sebagai
masukan
wawasan
wisata kuliner bagi wisatawan yang
berkunjung ke daerah tersebut.
sektor pariwisata terutama di daerah-daerah
2. Lebih meningkatkan kualitas untuk
Pemerintah sedang menggalakkan
yang kurang berkembang dalam bidang
memotivasi diri sendiri serta juga
pariwisata.
masyarakat sekitar dalam menjaga dan
meningkatkan pelayanan khususnya di
sumbangan terhadap peningkatan SDM
bidang kuliner kepada wisatawan yang
pariwisata di daerah-daerah ini.
Ruang
berkunjung.
lingkup
adalah
Kegiatan
wilayah
ini
dapat
kegiatan
memberikan
ini
Bagi Dosen Prodi Manajemen Tata Boga :
masyarakat Desa Pangsan Kecamatan Petang
1. Mampu
dan
Kabupaten Badung yang mempunyai potensi
menjalin kerjasama yang komprehensif
dalam pengembangan pariwisata sehingga
dengan pihak masyarakat (institusi) lain
perlu penyiapan sumber daya manusia yang
yang memberikan dampak positif bagi
dapat berkiprah dalam industri ini. MTB
membina
komunikasi
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
57
Sosialisasi Sapta Pesona dan Pelayanan Prima di Kawasan Pariwisata Candidasa, Karangasem Oleh: Program Studi Manajemen Bisnis Perjalanan
Perkembangan sektor pariwisata di
ini dimungkinkan, karena kepariwisataan
Provinsi Bali mengalami perkembangan
sebagai upaya ekonomi, tidak saja padat
yang
modal, tetapi juga padat karya sebagai
sangat
pesat,
dibarengi
dengan
perkembangan pembangunan di berbagai
andalan
sektor perekonomian. Dalam perekonomian
dan mendorong sektor lain yang terkait.
Indonesia, sektor pariwisata memegang
Kontribusi sektor pariwisata terhadap tingkat
peranan penting sebagai salah satu sumber
pertumbuhan ekonomi daerah Bali cukup
penghasil
dan
besar, sehingga perlu terus dikembangkan,
serta
sesuai dengan kondisi, potensi dan sumber
kesempatan berusaha bagi masyarakat. Hal
daya lainnya yang dimiliki masing-masing
devisa,
meningkatkan
58
memeratakan
kesempatan
kerja
yang
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
mampu
menggalakkan
kawasan. Kondisi tersebut tersebar di semua
tentang Perubahan Pertama terhadap Perda
kabupaten yang ada di Bali sesuai dengan
Bali No.3 tahun 2005 mengenai Penetapan
karakteristik daerahnya.
Kawasan Wisata, Kabupaten Karangasem
Pulau Bali sebagai destinasi wisata
ditetapkan menjadi tiga Kawasan Wisata,
sudah terkenal baik pada tingkat nasional
yaitu Kawasan Wisata Candidasa, Kawasan
maupun internasional. Hal ini disebabkan
Wisata
oleh potensi yang dimiliki Bali, yaitu
Tulamben.
keindahan alam dan keunikan budayanya.
Secara ekonomi, peran pariwisata bagi Bali
tersebut,
sudah tidak dapat diragukan lagi karena
merupakan
pariwisata telah dapat membuka lowongan
pariwisata
kerja dan kesempatan berusaha yang lebih
Kabupaten Karangasem. Kawasan Wisata
luas sehingga dapat meningkatkan devisa
Candidasa
negara dan kesejahteraan masyarakat.
berada di wilayah pesisir pantai Kabupaten
Kabupaten Karangasem adalah salah
Karangasem, dimana pantainya membentang
satu kabupaten yang memiliki daya tarik alam
dari pantai Bias Tugel (Desa Padangbai)
yang tidak kalah menariknya. Sesuai dengan
kearah timur sampai pantai Jasri Kelod.
Perda Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009
Mengacu pada RTRW Provinsi Bali, Kawasan
Ujung,
dan
Kawasan
Wisata
Di antara ketiga kawasan pariwisata Kawasan
Wisata
kawasan yang
dengan
cukup
merupakan
Candidasa potensi
penting kawasan
bagi yang
Wisata Candidasa terletak di Kecamatan Manggis
dan
Kecamatan
Karangasem,
yang meliputi tujuh desa (desa dinas) yaitu Kecamatan Karangasem terdiri dari Desa Nyuh Tebel, Desa Bugbug, Desa Pertima, Desa Subagan; Kecamatan Manggis terdiri dari Desa Padangbai, Desa Ulakan, dan Desa Manggis. Perkembangan Kawasan Pariwisata Candidasa cukup pesat karena berada di jalur yang strategis, yaitu dekat dengan daya tarik wisata Goa Lawah, Desa Wisata Tenganan
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
59
menghubungkan Kota Karangasem menuju
Ende, Gender/Babatelan, Wayang Kulit, dan
Kota
Buleleng).
lain-lain. Hal ini juga menjadikan Kawasan
Selain itu, Kawasan Wisata Candidasa juga
Wisata Candidasa dikagumi oleh wisatawan
memiliki potensi seperti: 1) lokasi yang
mancanegara. Keasrian alam yang ditunjang
jauh dari keramaian dengan pantai berpasir
oleh adat istiadat masyarakat desa yang
putih, 2) memiliki keanekaragaman flora dan
cukup kental menjadi andalan kawasan ini
fauna perairan bawah laut yang beragam, 3)
dibandingkan daerah pesisir lainnya di Bali
pemandangan laut pada pagi hari (sunrise)
dan ini ternyata cukup menjadikan kawasan
dan sore hari (sunset), 4) berbagai macam
ini disenangi oleh para wisatawan untuk
atraksi
tinggal dan menetap.
Singaraja
wisata
menyelam memancing.
(Kabupaten
berenang
(snorkeling), Disamping
(swimming), berlayar potensi
dan alam,
Kawasan menunjukkan
Wisata suatu
Candidasa
keberhasilan
dari
Kawasan Wisata Candidasa juga ditunjang
seluruh masyarakat desa setempat atas
oleh potensi budaya masyarakatnya seperti
upaya baik dari pemerintah daerah maupun
desa adat tradisional (desa wisata Tenganan
sektor swasta yang bergelut di bisnis
dengan perang pandan) dan kesenian rakyat
kepariwisataan. Sektor bisnis pengelolaan
seperti tari genjek, tambur Band, Gebug
kepariwisataan di kawasan Wisata Candidasa
60
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
merupakan salah satu faktor sarana utama
dan pelayanan prima bagi masyarakat
yang sangat dibutuhkan wisatawan. Melihat
lokal
kondisi sumber daya manusia di bidang
Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem,
kepariwisataan
Kabupaten Karangasem. Program Studi
khususnya
pengelolaan
di
Kawasan
Candidasa,
Kawasan Wisata Candidasa, Kecamatan
Manajemen
Karangasem, Kabupaten Karangasem masih
dalam melaksanakan kegiatan pengabdian
minim dari segi maupun pengetahuan dan
kepada masyarakat ini akan berupaya
kesadarannya dalam mengelola sebuah
memberikan pelatihan tentang pengetahuan
kawasan pariwisata, maka pihak program
sikap
mitra atau pelaku pariwisata dan tokoh
Wisata Candidasa dengan mewujudkan
masyarakat setempat minta bantuan pihak
Destinasi Wisata yang bersih, masyarakat
pemerintah melalui lembaga pendidikan
yang sehat, dan wisatawan yang puas dalam
agar melakukan pembinaan atau sosialisasi
mengahadapi tantangan dunia pariwisata
di
kedepan di
bidang
kepariwisataan
mengenai
Bisnis
Wisata
bagaimana
Perjalanan
mengelola
(MBP)
Kawasan
Kawasan Wisata Candidasa,
pengetahuan pengelolaan kawasan wisata
Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem,
yang bersih dan penerapan sapta pesona
Kabupaten Karanagsem.
dalam menghadapi tantangan pariwisata
kedepan.
kepada masyarakat ini akan dituangkan
Setelah
dilakukan
atau
dalam bentuk program kegiatan sosialisasi
Wisata
serta anggaran yang disusun secara rinci
Kecamatan
agar dapat mencapai sasaran yang tepat
Karangsem, Kabupaten Karangasem, maka
dan berdampak positif bagi masyarakat di
Jurusan Perjalanan melalui Program Studi
wilayah Kawasan Wisata Candidasa, Desa
Manajemen
(MBP)
Bugbug, Kecamatan Karangasem, Kabupaten
Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali,
Karangsem, yang menjadi target pelaksanaan
merasa perlu untuk membantu kebutuhan
pengabdian kepada masyarakat ini.
Kawasan
Kawasan
kunjungan
awal
Candidasa,
Desa
khususnya
ke
Bisnis
Wisata
survey
Pelaksanaan program pengabdian
Kawasan
Bugbug,
Perjalanan
Candidasa
melakukan
setempat
pembinaan
dan
pelatihan mengenai sosialisasi Sapta Pesona
merupakan
Wisata
Candidasa
salah Kawasan Pariwisata di
Kabupaten Karangasem yang memiliki
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
61
berbagai potensi pariwisata alam dan budaya,
Wisata
harus terus digali dan ditumbuhkembangkan
tantangan dan persaingan dunia pariwisata.
sebagai modal pengembangan pariwisata ke
Jika hal ini dibiarkan, maka pertumbuhan dan
depan. Salah satu potensi yang telah digali
pengembangan kepariwisataan di wilayah
dan dikembangkan di wilayah Kawasan
Kawasan Wisata Candidasa, Kecamatan
Wisata Candidasa adalah pemandangan
Karangsem, Kabupaten Karangasem akan
wisata bawah laut dan budaya.. Namun,
tidak berkelanjutan.
pertumbuhan dan perkembangan wisata
di Kawasan Wisata Candidasa ditemukan
di wilayah Kawasan Wisata Candidasa
beberapa
banyaknya
tersebut, belum diikuti dengan pengetahuan,
jumlah kamar yang kosong sehingga terjadi
keterampilan dan profesionalisme kerja bagi
penurunan jumlah wisatawan, persaingan
masyarakat setempat di bidang pemahaman
yang ketat dan tidak sehat, alih fungsi
sapta pesona dan pentingnya pelayanan prima
kamar hotel sebagai daerah prostitusi dan
bagi masyarakat lokal yang ada di Kawasan
tidak terawat baik, pembangunan fasilitas
Wisata Candidasa, untuk mencari alternatif
pariwisata
sempadan
solusi pemecahan masalah tersebut, maka
pantai, adanya pola hidup masyarakat
perlu diberikan pembinaan dan sosialisasi
yang touristic, perlakuan agresif terhadap
bagaimana pentingnya
wisatawan dalam menawarkan jasa, belum
di kawasan pariwisata serta program Sapta
teraturnya penataan fasilitas pariwisata,
Pesona serta Bali Bersih yang dicananangkan
adanya tindak kejahatan terhadap wisatawan
oleh Gubernur Bali untuk menuju pariwisata
yang menginap, munculnya kasus phedopilia
yang berkelanjutan
yang dilakukan seorang warga asing di
tantangan pariwisata kedepan.
Karangasem, Laut yang kotor. Melihat
kenyataan itu berdampak pada kunjungan
berikut:
wisatawan ke Kawasan Wisata Candidasa.
1. Menggugah
Masyarakat
masalah,
yang
seperti
melanggar
Candidasa
Melihat
Tujuan
dalam
kenyataan
menghadapi
dan
kondisi
pelayanan prima
dalam menghadapi
kegiatan
adalah
kesadaran
sebagai kepada
setempat belum mampu
masyarakat akan pentingnya Sapta Pesona
memahami bagaimana menerapkan sapta
dan Bali Bersih di dalam mengelola
pesona dan pentingnya kebersihan Kawasan
Destinasi Pariwisata.
62
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
2. Meningkatkan
kesadaran masyarakat
1. Pemahaman atas pengetahuan program
akan pentingnya Pelayanan Prima di
sapta pesona dan Bali Bersih di Kawasan
dalam mengelola Destinasi Pariwisata.
Wisata
3. Meningkatkan masyarakat
pemahaman
Kecamatan
Desa
Karangasem,
Bugbug, Kabupaten
pentingnya
Karangasem, bagi masyarakat lokal secara
memberikan informasi wisata kepada
mendasar sehingga mampu menghadapi
wisatawan.
tantangan pariwisata kedepan.
mengenai
kepada
Candidasa,
Pelaksanaan program pengabdian
2. Adanya
pemahaman
pentingnya
kepada masyarakat yang dituangkan dalam
Pelayanan Prima oleh masyarakat lokal
bentuk sosialisasi Sapta Pesona dan Pelayanan
di dalam mengelola Kawasan Wisata
Prima bagi masyarakat lokal di Kawasan
Candidasa, Desa Bugbug, Kecamatan
Wisata Candidasa, desa Bugbug, Kecamatan
Karangasem, Kabupaten Karangasem.
Karangasem, yang
Kabupaten
diharapkan
dapat
kemampuan dalam hal:
Karangasem, meningkatkan
Jurusan perjalanan melalui program
Manajemen
Bisnis
Perjalanan
(MBP)
Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali,
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
63
sering melaksanakan pengabdian masyarakat
Kapasitas Pengelolaan Usaha Perjalanan
berdasarkan permintaan dari masyarakat
Wisata di bidang Penyusunan Paket Wisata
atau
memberikan
di Mataram-Lombok, (09-11 Desember
materi Pemahaman Sapta Pesona khususnya
2007), memberikan pelatihan Pramuwisata
di Indonesia bagian timur, Lombok dan
Madya di UNHI Denpasar, (28 Januari 2008),
Bali seperti pada pelatihan Pramuwisata
memberikan Pelatihan Tour Guiding bagi
Madya,Disparda Kupang, (12-20 Juni 2004),
instruktur Timor-Leste (2009), memberikan
memberikan Pelatihan Manajemen Tour and
pelatihan kepemanduan wisata di Petang
Travel bagi Anggota ASITA se Kabupaten
(2010), dan sebagai Narasumber pada
Mimika, Timika Papua, (29 Agst-03 Sep’
kegiatan pembekalan Kepariwisataan bagi
2004), memberikan Pelatihan Peningkatan
Para Pengelola Desa Wisata di Kabupaten
Kualitas & Produktivitas Tenaga Pengatur
Sumba Barat, NTT (15-18 Juli 2013).
Wisata, AKPAR Mataram, (13-22 September
2005), memberikan Pelatihan Agen &
kepada masyarakat untuk periode tahun
Biro
2013 dilaksanakan di Hotel Ashyana,
pemerintah
dengan
Perjalanan Wisata bagi anggota
ASITA Jayapura,
Program
kegiatan
pengabdian
Papua, (07-11 Agustus
Kawasan Wisata Candidasa, Kecamatan
2006), memberikan Pelatihan Peningkatan
Manggis Kabupaten Karangasem, dengan
64
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
memberikan sosialisasi Sapta Pesona dan
tentang kegiatan pengabdian masyarakt
Pelayanan Prima di wilayah Kawasan Wisata
dari Program Studi MBP Sekolah Tinggi
Candidasa,
Pariwisata Nusa Dua Bali tahun 2013.
Desa
Bugbug,
Kecamatan
Karangasem, Kabupaten Karangasem bagi
2. Dari
hasil
survey
pertama
maka
masyarakat lokal selama 1 (satu) hari, pada
dilanjutkan dengan rapat internal di
tanggal 14 September 2013.
Prodi MBP untuk penyusunan proposal
Bentuk dari kegiatan Pengabdian
pada hari senin, tanggal 26 Agustus 2013,
Masyarakat ini adalah berupa penyuluhan
di hadiri oleh Evi Wijayanti, Ketut Arjaya,
dengan metode Ceramah dan Diskusi
Made Darmiati, M Tanggap Sasmita,
dengan menggunakan sarana LCD untuk
Ayu Aryasih, Wiwiek Agustina, dan L.P
memudahkan penyampaian materi program
Citrawati )
kepada peserta.
Peserta
3. Finalisasi Materi dan proposal kegiatan pengabdian
masyarakat
Pengabdian
Masyarakat
oleh
Prodi
di Kabupaten Karangsem ini berjumlah
MBP serta pengajuan kepada Pusat
103 orang yang terdiri dari anggota PHRI
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Karangsem,
(PUSLITABMAS)
Taruna
SMK
Pariwisata,
Karang
di Kawasan Wisata Candidasa,
dan masyarakat sekitar Kawasan Wisata Candidasa.
pelaksanaan
kegiatan
tanggal
28
Agustus 2013. 4. Karena kesibukan Manajemen dalam melaksanakan
Tahapan
pada
pelatihan
bagi
para
petugas Help Desk APEC 2013, maka
pengabdian masyarakat terdiri dari 3 yaitu :
proposal tidak dapat dipresentasikan
a.
dihadapan KAPUSLITABMAS
Tahap Perencanaan
1. Survey
pertama
dilaksanakan
pada
5. Survei kedua dilaksanakan dalam rangka
tanggal 24 Agustus 2013. Yang dilakukan
finalisasi tempat, waktu, dan peserta
oleh Ketut Arjaya dan M .Tanggap Sasmita
dilaksanakan pada tanggal 07 Sep 2013
ke Candidasa bertemu dengan Kepala
oleh Ketut Arjaya, M. Tanggap Sasmita,
Desa Bugbug dan Bapak I Wayan Kariasa
Evi Wijayanti, Ni Luh Putu Citrawati,
sebagai ketua BPC PHRI Kabupaten
sehingga diputuskan lokasi Kegiatan
Karangasem
Pengabdian Masyarakat dilaksanakan
untuk
membicarakan
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
65
di Hotel Ashyana, pada tanggal 14 September 2013 dan peserta berasal dari
(coffee break) 5. Pelaksanaan
pelatihan
sesi
I
:
Kelompok Masyarakat, Karang Taruna,
Implementasi nilai-nilai kearifan lokal
SMK Pariwisata, dan Pelaku-pelaku
dalam
pariwisata di Kawasan Wisata Candidasa.
pariwisata budaya oleh Dr. Wisnu Bawa
6. Rapat koordinasi untuk finalisasi di
Tarunajaya,SE,MM, Sesi II: Pelayanan
Internal prodi MBP dilaksanakan pada
Prima bagi Front Liner Kepariwisataan
tanggal 10 Sep 2013 untuk pembagian
oleh I Nyoman Kariasa, SH. Pukul 12.30
tugas panitia.
wita acara dilanjutkan dengan makan
mendorong
pengembangan
siang bersama. b.
Tahap Pelaksanaan
6. Pukul 13.30 wita dilanjutkan dengan
1. Panitia Dosen dan Pegawai tiba
di
Pelatihan sesi III : Teknik Pemanduan
Ashyana Hotel pada tanggal 13 September
Wisata oleh Wiwiek Agustina, SE, M.Par.
2013, Pukul 16.00 Wita, kemudian Pukul
Kemudian acara ditutup oleh MC dan
17.00 Wita mengadakan rapat koordinasi
peserta mengambil serifikat di bagian
akhir persiapan.
registrasi.
2. Pukul 07.00 Mempersiapkan Lokasi
7. Panitia mengadakan foto bersama
Sosialisasi yang dibantu oleh karyawan Hotel
Tahap Pelaporan
3. Para peserta hadir di Hotel Ashyana pada
1. Mengumpulkan semua data dan bukti
pukul 08.00 wita untuk melaksanakan
pada tahap perencanaan dan pelaksanaan
registrasi peserta dan pengambilan kit
kegiatan sebagai data dalam pelaporan
peserta.
2. Membuat laporan kegiatan pengabdian
4. Acara pembukaan dilaksanakan pada
masyarkat prodi MBP tahun 2013 kepada
pukul 08.30 dengan laporan Ketua
Puslitabmas Sekolah Tinggi Pariwisata
Panitia, Sambutan Kadisparda Kabupaten
Nusa Dua Bali.
Karangasem,
dan
Ketua
Jurusan
Dari hasil wawancara dengan para
Perjalanan sekaligus membuka acara
peserta disampaikan sebagai berikut:
kemudian dilanjutkan dengan kudapan
1. Kegiatan pelatihan seperti ini pertama
66
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
kali
dilaksanakan
di
Kawasan
keterampilan dan pengetahuan terutama
Candidasa terutama di Desa Bugbug. Ini
di bidang pariwisata sehingga mampu
merupakan kesempatan yang harus terus
bersaing dalam menghadapi globalisasi
dikembangkan untuk masyarakat lokal
ke depan.
agar bisa berpartisipasi dalam industri pariwisata.
3. Kedepan mohon kepada Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali tetap dapat
2. Manfaat utama yang dirasakan oleh
memberikan pelatihan semacam ini,
para peserta terutama bagi para pelaku
khususnya bagi para pramuwisata lokal
pariwisata di Kawasan Wisata Candidasa
di Objek-objek wisata di Karangasem
agar lebih kreatif, inofatif dan terampil
sehingga mampu memberikan layanan
dalam memberikan pelayanan kepada
prima
wisatawan, terutama kesiapan dalam
dan akurat, sehingga tidak ada lagi
menyambut ASEAN Community 2015.
pramuwisata yang melakukan tindakan-
Bagi para Karang Taruna (STT) dan
tindakan yang kurang berkenan, seperti:
siswa SMK di Kabupaten Karangasem
membohongi
agar mampu terus mengembangkan
wisatawan untuk berbelanja.MBP
dan
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
informasi
wisatawan,
yang
tepat
memaksa
67
Sosialisasi Sapta Pesona dan Pengenalan Budaya Internasional di Kawasan Wisata Kintamani Oleh: Tim Pengajar Bahasa
APEC
Economic
baik sesuai harapan. Negara yang dipilih
Corporation atau Kerjasama Ekonomi Asia
untuk menjadi tuan rumah adalah negara
Pasifik) adalah forum negara-negara Asia
yang dianggap mampu untuk memfasilitasi
Pacific yang tergabung di dalamnya yang
pertemuan ini, memiliki standar keamanan
memfasilitasi
Ekonomi,
tingkat
Investasi.
tempat-tempat
Kerjasama
(Asia
Pacific
Pertumbuhan
Perdagangan
dan
internasional
dan
pariwisata
menawarkan yang
indah
Organisasi ini akan menyelenggarakan
serta budaya yang memang pantas untuk
pertemuan puncaknya pada tahun 2013
dikunjungi dan dinikmati.Indonesia harus
ini. Hal ini merupakan suatu hajatan besar
bangga, karena pertemuan penting ini
yang akan memberi pengaruh yang sangat
akan diselenggarakan di negara ini. Hal ini
signifikan kepada negara-negara anggotanya.
tentunya menunjukkan bahwa negara-negara
Mengingat
ini
yang tergabung dalam asosiasi ini masih
maka harus dilaksanakan di tempat yang
memandangnya sebagai negara yang aman,
aman dan memiliki fasilitas koferensi yang
indah dan berbudaya luhur, menarik serta
lengkap sehingga dapat berlangsung dengan
memiliki fasilitas koferensi yang modern.
68
pentingnya
pertemuan
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
Indonesia dipilih diantara negara-negara di
Sulawesi serta hamparan padang rumput
kawasan Asia Tenggara yang pada umumnya
di Nusa Tenggara ditambah pula puncak
juga sangat terkenal dengan keindahan alam
Salju di Jayawijaya Papua Barat. Negara ini
dan budayanya, seperti Singapura, Malaysia,
juga merupakan rumah dari sekitar 28 ribu
Thailand dan yang lainnya. Nilai lebih negara
spesies tumbuhan yang terbentang mulai
ini di mata APEC adalah letak yang strategis
dengan anggrek kecil yang langka sampai
diantara Samudra Hindia dan Pasifik, sudah
dengan bunga raksasa Raflesia. Melindungi
sangat termasyur dari dahulu kala. Indonesia
berbagai macam spesies hewan termasuk
juga merupakan negara kepulauan terluas di
orang utan yang sudah hampir punah
dunia yaitu 1.905 ribu kilometer persegi dan
di Sumatra dan Sulawesi, komodo yang
terdiri dari sekitar 17 ribu pulau sehingga
sangat unik, Badak Cula Satu di Jawa dan
diberi julukan “rangkaian permata di
macan Sumatra. Semua ini memang patut
katulistiwa”. Letak geografis Indonesia adalah
membanggakan warga Merah Putih Negara
anugrah yang tidak ternilai, dari sawah yang
Kesatuan Republik Indonesia.
sangat subur di pulau Jawa dan Bali, hutan
Pertemuan puncak APEC tahun 2013
hujan tropis di Sumatra, Kalimantan dan
ini dilaksanakan di Bali, sebuah pulau di
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
69
Indonesia yang terkenal dengan keindahan
yang baik tentunya juga akan sangat
alamnya, keluhuran budayannya maupun
berpengaruh terhadap kesiapan kita sebagai
keramahan penduduknya. Pulau ini juga
tuan rumah KTT APEC. Sapta Pesona
dianggap memiliki tempat yang layak untuk
tersebut mencakup: Aman, Tertib, Bersih,
penyelenggaraan
Sejuk, Indah, Ramah-tamah dan Kenangan.
hajatan
internasional
seperti ini. Terkait penyelenggaraan KTT
Pusat Pelayanan Bahasa Sekolah Tinggi
dan kehadiran delegasi dari 21 ekonomi
Pariwissata Bali juga ingin ikut berperan
APEC, terdapat 4 aspek yang harus
dalam mempersiapkan masyarakat Bali
dilaksanakan dengan cermat dan optimal
pada umumnya, dan masyarakat di daerah
oleh Indonesia pada umumnya dan Bali
tujuan wisata khusunya dalam menyambut
Khususnya, yaitu: keamanan (toleransi nol),
serta menjadi tuan rumah yang baik pada
akomodasi, transportasi dan logistik. Untuk
pelaksanaan KTT APEC tahun ini. Kesiapan
itu Bali harus mampu membuktikan bahwa
masyarakat dalam event yang agung ini
ia memang pantas jadi tuan rumah yang
tentunya juga akan sangat tergantung pada
terbaik bagi event ini.
kemampuan mereka dalam berkomunikasi
Sapta Pesona dalam dunia pariwisata
dengan bahasa tertentu, terutama yang
hendaknya senantiasa di-refresh dalam
berkaitan dengan kesantunan dan keramahan
masyarakat, sehingga masyarakat senantiasa
dalam berkomunikasi.
mampu memberikan situasi dan kondisi
Kesantunan atau politeness didifinisikan
yang kondusif dalam menyambut wisatawan
sebagai menunjukkan sikap yang baik
terlebih lagi para delegasi dari negara-negara
dan
APEC. Tertanamnya pemahaman yang
yang dapat diterima masyarakat serta
baik tetang sapta di masyarakat akan sangat
mempertimbangkan perasaan orang lain.
mendukung terciptanya masyarakat yang
Keramahan atau friendliness adalah bersikap
sadar wisata. Dengan demikian masyarakat
menyenangkan, baik, serta hangat seakan-
diharapkan
mendapatkan
akan ingin menjadi seorang teman (Collins
materi
atau
Cobuild English Language Dictionary, 1990).
immaterial dari kunjungan wisatawan ke
Melihat kedua difinisi ini dapat dilihat bahwa
daerah mereka.Pemahaman Sapta Pesona
untuk mampu berkomunikasi yang santun
keuntungan
70
mampu baik
berupa
berperilaku
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
dalam
cara
tertentu
dan ramah, maka mereka yang terlibat
ini akan berpengaruh juga pada bahasa; lebih
dalam komunikasi tersebut hendaknya
tepatnya pada aspek-aspek bahasa, seperti:
memiliki pemahaman tentang kesantunan
fonologis,
dan keramahan yang sama, atau memiliki
semantis. Di antara aspek-aspek ini, aspek
kesadaran bahwa perbedaan budaya diantara
semantis merupakan aspek yang paling cepat
mereka dapat menimbulkan kesalahpahaman
dan signifikan memberi informasi tentang
dalam berkomunikasi. Dalam kaitannya
budaya yang melatari suatu bahasa.
morfologis,
gramatikal
dan
dengan KTT APEC ini Pusat Pelayanan
Oleh karena itu, dalam mempelajari
Bahasa Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua
bahasa suatu bangsa atau suku bangsa,
Bali bermaksud memberikan pengertian-
adalah sangat arif ketika mempelajari bahasa
pengertian tentang budaya (dasar) dalam
tersebut sampai aspek semantis, khususnya
berkomunikasi, dalam bahasa Internasional
yang bertalian dengan budaya bahasa
yaitu bahasa Inggris, dan satu bahasa asing
tersebut.
dari kawasan Asia yaitu bahasa Jepang. Sebagaimana ditegaskan para pakar
Hal ini tidak hanya membawa kita pada
keberhasilan
mencapai
tujuan
budaya, bahasa atau sosiolinguistik, bahwa
komunikasi, tetapi juga menghindarkan kita
bahasa dan budaya adalah dua aspek yang
dari fenomena-fenomena sosial, seperti:
saling terkait. Kebudayaan tidak pernah ada
ketersinggungan komunikasi, atau bahkan
jika tidak ada symbol (bahasa); sebaliknya
pelecehan budaya akibat ketidakpahaman
bahasa juga adalah bagian integral dari
kita tentang aspek semantis yang berkaitan
kebudayaan
Sanderson,
dengan budaya. Karena bahasa bersifat
1993). Ketika seseorang berkomunikasi
universal dalam kaitannya dengan budaya
menggunakan bahasa (verbal dan atau
yang melatarinya (semua bahasa di dunia
non-verbal), secara tidak langsung ia
tidak terlepas dari budaya), maka saat kita
menyampaikan budaya yang melatari bahasa
berkomunikasi dengan bahasa tertentu,
yang digunakannya. (Trudgill, 1979).
berarti kita membawa diri kita dalam budaya
(White,
dalam
Dalam masyarakat dunia ini, terdapat sejumlah besar budaya yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Ketidaksamaan
bahasa tersebut.
Dalam
hubungannya
dengan
pemakaian kedua bahasa di atas masyarakat
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
71
Kintamani tentunya sudah sangat sering
pemahaman budaya yang melatari bahasa
berhubungan/
Inggris
berkomunikasi
dengan
dan
bahasa
Jepang,
kepada
tamu mancanegara yang berkunjung ke
masyarakat di daerah Kintamani ini. Kegiatan
objek wisata ini. Dalam pengelolaan objek-
ini akan dilaksanakan melalui kerjasama
objek wisata di daerah ini telah melibatkan
dengan DMO (Destination Management
masyarakat
Organisation) dan LWG (Local Working
untuk
melayani
wisatawan
yang berkunjung. Dalam kehidupan seharihari, sebagian besar masyarakat di daerah ini sering harus
Group) Kintamani Kab. Bangli. Berdasarkan latar belakang di atas, maka
berkomunikasi dengan
permasalahan yang akan ditangani dalam
wisatawan mancanegera, karena banyak
kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah
pekerjaan mereka bersentuhan langsung
“Bagaimana
dengan wisatawan, seperti sebagai, penjaga
masyarakat akan Sapta Pesona untuk
toko suvenir, penjaga toko makanan dan
mewujudkan Bali Bersih dan meningkatkan
minuman maupun sebagai pemandu wisata
kemampuan berkomunikasi masyarakat di
lokal. Oleh karena itu mereka dituntut untuk
daerah Kintamani yang berlandaskan budaya
bisa berkomunikasi dalam kedua bahasa
dari bahasa Inggris dan bahasa Jepang?”
meningkatkan
kesadaran
tersebut dengan baik yang dilatari dengan
Solusi yang ditawarkan dari permasalahan
budaya yang sesuai. Berdasarkan informasi
yang ada adalah memberikan pengenalan
yang diperoleh dari nara sumber, diketahui
tentang Sapta Pesona menuju Bali Bersih.
bahwa
masyarakat yang bersentuhan
Selain itu memberikan pemahaman tentang
langsung dengan pariwisata di daerah ini,
budaya yang melatari Bahasa Inggris dan
secara umum sudah mampu berkomunikasi
Bahasa Jepang bagi penduduk daerah
dengan Inggris maupun bahasa Jepang,
Kintamani sehingga dapat berkomunikasi
namun masih banyak yang belum memahami
dengan benar dalam kedua bahasa tersebut.
budaya yang melatari kedua bahasa tersebut.
Menanggapi
informasi
ini,
Tim
Setelah mengikuti kegiatan ini peserta/ perwakilan masyarakat diharapkan:
Pengajar Bahasa dari Pusat Pelayanan
1. Memahami dan melaksanakan butir-
Bahasa Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua
butir dalam Sapta Pesona, sehingga dapat
Bali, merencanakan untuk menanamkan
memberikan pelayanan terbaik kepada
72
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
wisatawan yang berkunjung.
wawasan dan pengetahuan.
2. Mampu lebih mengenal budaya yang
Kegiatan
ini
dapat
memberikan
melatari Bahasa Inggris dan Bahasa
sumbangan untuk peningkatan kualitas
Jepang.
Sumber
Daya
Manusia
Pariwisata,
3. Mampu berkomunikasi dengan lebih
khususnya masyarakat yang ikut terlibat
baik dalam bahasa Inggris dan Bahasa
dalam pengelolaan objek-objek pariwisata
Jepang, yang dilandasi dari budaya kedua
di Kintamani. Kegiatan ini perlu dilakukan
bahasa tersebut.
secara berkesinambungan, sehingga SDM
Manfaat dari kegiatan pengabdian
yang pekerjaannya berkenaan langsung
masyarakat ini adalah:
dengan pariwisata dapat menunjukkan
Bagi perwakilan masyarakat:
kualitas pelayanan, yang akan berpengaruh
1. Sebagai masukan dan pengetahuan bagi
sangat baik bagi peningkatan kunjungan
peserta, sehingga mampu berkomunikasi
tamu ke objek-objek wisata di daerah
dengan lebih baik dan benar
Kintamani.
2. Meningkatkan kualitas pribadi peserta
Pengabdian
masyarakat
yang
(kompetensi berkomunikasi), yang akan
dilaksanakan oleh tim
berpengaruh pada kualitas kerja mereka.
Bahasa berupa Sosialisasi Sapta Pesona
3. Meningkatkan
kualitas
Pusat Pelayanan
pelayanan
Menuju Bali Bersih dan Pengenalan Budaya
kepada tamu-tamu mancanegara yang
Internasional sebagai Landasan Komunikasi
berkunjung ke objek-objek wisata di
Bagi Masyarakat di Kawasan Obyek Wisata
daerah ini.
Kintamani, Kabupaten Bangli. Sebelum
Bagi Dosen Bahasa, Pusat Pelayanan Bahasa
pelaksanaan
1. Adanya jalinan kerjasama (networking)
diseminarkan
kegiatan,
proposal
telah
pada minggu ke 3 bulan
dengan institusi lain yang berdampak
Juni 2013 di ruang Genitri Sekolah Tinggi
positif bagi pengembangan diri dan
Pariwisata Nusa Dua Bali yang dihadiri
profesionalitas dosen
oleh jajaran dosen dan perwakilan dari
2. Dapat berinteraksi dengan masyarakat
Puslitabmas Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa
luas yang merupakan sumber-sumber
Dua Bali. Sedangkan kegiatan pengabdian
informasi dalam rangka peningkatan
masyarakat dilaksanakan pada tanggal 2
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
73
Juli 2013 di Restoran Madu Sari Kintamani,
restaurant, beberapa orang dari Destination
Kabupaten Bangli.
Management Organisation (DMO) dan
beberapa orang dari Local Working Group
Pengabdian masyarakat yang telah
dilaksanakan oleh Tim
Pusat Pelayanan
(LWG).
Bahasa merupakan salah satu perwujudan
Pengabdian
Tri Dharma Perguruan Tinggi di Sekolah
dilaksanakan oleh Tim Pusat Pelayanan
Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali ini adalah
Bahasa Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua
bentuk jawaban dari permintaan masyarakat
Bali berlangsung dengan sukses (berdasarkan
pariwisata
Kintamani,
respon dari peserta) dan secara keseluruhan
Kabupaten Bangli yang difasilitasi oleh
acara berjalan dengan baik, kegiatan ini tidak
DISPARDA Kabupaten Bangli. Kintamani
lepas dari tantangan dan hambatan. Akan
menjadi pusat kunjungan wisatawan di
tetapi, dengan kerjasama tim pelaksana dan
Kabupaten Bangli, baik domestik maupun
ditemukannya berbagai alternatif solusi,
mancanegara
maka kegiatan pengabdian masyarakat ini
di
Kecamatan
merupakan
selanjutnya
yang
pemilihan
lokasi
berlangsung dengan baik.
Pengabdian Masyarakat oleh Tim
Pusat
Adapun tantangan dan hambatan yang
Tinggi
terjadi dalam pengabdian masyarakat ini,
Pelayanan
tentang
pertimbangan
Masyarakat
Bahasa
Sekolah
Pariwisata Nusa Dua Bali. Dengan telah
akan diuraikan sebagai berikut:
dilaksanakannya Sosialisasi bagi pelaku
• Tantangan pertama adalah waktu. Peserta
pariwisata di daerah tersebut diharapkan
dari kegiatan pengabdian masyarakat
pelaku pariwisata dapat berkontribusi secara
ini
nyata terhadap peningkatan mutu pelayanan
yang bersentuhan langsung dengan
terhadap wisatawan khususnya wisatawan
wisatawan di
mancanegara di daerah Kintamani.
dengan
Dalam
tingkat/
kegiatan
pengabdian
adalah
para
pariwisata
Kecamatan Kintamani,
berbagai latar
pelaku
macam
belakang
profesi,
pendidikan
masyarakat ini jumlah peserta 100 orang
dan usia yang berbeda. Sedangkan
yang
waktu
berasal
dari
masyarakat
pelaku
penyelenggaraan
dijadwalkan
pariwisata di Obyek Wisata Kintamani yang
dimulai pada jam 08.30 WITA, jam
terdiri dari para pedagang asongan, pegawai
saat peserta biasanya sedang bekerja/
74
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
berdagang. Akibatnya waktu pelaksanaan
jalannya kegiatan karena tidak adanya
pembukaan sampai molor 30 menit.
pengganti dan petugas teknisi juga tidak
• Tantangan kedua adalah jarak tempuh yang cukup jauh antara kampus Sekolah
dapat memperbaikinya.
Dari tanggapan dan pertanyaan para
Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali dengan
peserta pelatihan baik dari LWG maupun
Daya Tarik Wisata Kintamani, sehingga
maupun peserta lainnya, maka saran yang
Tim Pusat Pelayanan Bahasa harus
bias diberikan adalah :
menginap semalam terlebih dahulu di
• Perlu adanya pelatihan yang lebih
Kawasan Kintamani mengingat acara
mendalam terutama dari segi bahasa bagi
pembukaan dimulai pada pukul 08.30
masing masing budaya dan bahasa asing.
pagi harinya. Keterlambatan ini secara
Hal ini dapat meningkatkan kemampuan
otomatis mempengaruhi agenda kegiatan
masyarakat Kintamani untuk lebih baik
secara keseluruhan.
lagi dalam berinteraksi dengan wisatawan
• Tantangan ketiga adalah bekerja secara
mancanegara.
tim. Bekerja secara tim yang memiliki
• Peserta meminta agar pelatihan serupa
keragaman pendapat dan karakteristik
dapat dilaksanakan kembali dengan
terkadang menimbulkan pergesekan-
waktu yang lebih banyak dan tujuan yang
pergesekan ide dan pendapat yang tidak
lebih spesifik yang disesuaikan dengan
bisa dihindari. Akan tetapi, melalui
bidang pekerjaan masing-masing.
komunikasi yang baik antara DISPARDA
• Diharapkan peserta dapat menularkan
Bangli, LWG, DMO dan Tim PPB
pengetahuan/informasi yang diperoleh
Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali
kepada masyarakat lain yang tidak bias
maka seluruh tim mampu bekerja secara
mengikuti pelatihan ini. Pengetahuan
berkesinambungan hingga akhir acara.
yang diperoleh diharapkan digunakan
• Kendala berikutnya adalah kesiapan
untuk memberikan pelayanan yang
teknis di tempat pelaksanaan kegiatan
maksimal kepada tamu mancanegara.
berupa alat pengeras suara yang mati
Hail ini diharapkan berdampak pada
pada
peningkatan
saat
sedang
berlangsungnya
kegiatan. Hal ini sempat menganggu
pendapatan
masyarakat
Kintamani di sektor pariwisata. TPB
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
75
Petunjuk Penulisan Buletin Makardi
1. Artikel yang ditulis untuk Buletin Makardi
dapat dilakukan sebagai attachment
meliputi hasil pemikiran dan kompilasi
e-mail ke alamat :
[email protected]
kegiatan pengabdian kepada masyarakat
2. Naskah belum pernah dipublikasikan di
yang
dilakukan
oleh
dosen-dosen
dilingkungan Sekolah Tinggi Pariwisata
media lain. 3. Nama
penulis
artikel
dicantumkan
Nusa Dua Bali. Naskah diketik dengan
tanpa gelar akademik dan ditempatkan
huruf Times New Roman, ukuran 12
di bawah judul artikel. Penulis agar
pts,dengan spasi ganda (double), dicetak
mencantumkan lembaga asal dan alamat
pada kertas A4 sepanjang maksimum 20
e-mail untuk memudahkan komunikasi.
halaman, dan diserahkan dalam bentuk
4. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia
print-out sebanyak 1 eksemplar beserta
atau Inggris, disertai judul pada masing-
softcopynya. Berkas (file) dibuat dengan
masing bagian artikel. Judul artikel
Microsoft Word. Pengiriman file juga
dicetak dengan huruf besar di tengah-
76
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
tengah, dengan huruf sebesar 14 poin. Peringkat judul bagian (sub judul) adalah sebagai berikut:
yang dirujuk). 7. Sumber
rujukan
sedapat
mungkin
merupakan pustaka-pustaka mutakhir
Peringkat 1 (Huruf Besar Semua,Tebal,Rata Tepi Kiri)
dan dari sumber-sumber primer. 8. Perujukan dan pengutipan menggunakan
Peringkat 2 (Huruf Besar Kecil,Tebal,Rata
teknik rujukan berkurung (nama, tahun)
Tepi Kiri)
dan tidak memakai sistem catatan kaki
Peringkat 3 (Huruf Besar Kecil, Tebal-
(footnote).
Miring,Rata Tepi Kiri) 5. Sistematika
artikel
9. Daftar Rujukan disusun dengan tata cara hasil
pemikiran
adalah : judul, nama penulis (tanpa gelar
seperti contoh berikut ini dan diurutkan secara alfabetis dan kronologis.
akademik) abstrak (maksimum 150 kata), kata kunci, pendahuluan (berisi latar
Buku :
belakang dan tujuan atau ruang lingkup
Go, F.M. & Pine, R. 1995. Globalization
tulisan), bahasa utama (dapat dibagi ke
Strategy in the Hotel Industry.London &
dalam beberapa sub-bagian ), penutup
New York: Roudledge.
atau simpulan, daftar pustaka (hanya
Buku kumpulan artikel:
memuat sumber-sumber yang dirujuk).
Butler, R. & Hinch, T. (Eds.). 1996.
6. Sistematika
artikel
hasil
penelitian
Tourism and Indigenous Peoples. London:
adalah : judul, nama penulis (tanpa
International Thomson Business Press.
gelar akademik); abstrak (maksimum
Artikel dalam buku kumpulan artikel:
50 kata) yang berisitujuan, metode, dan
Wall, G. & Long, V. 1996. Balinese
hasil penelitian; kata kunci; pendahuluan
Homestays: An Indigenous Response to
yang
sedikit
Tourism Opportunities. Dalam R. Butler. &
tinjauan pustaka, dan tujuan penelitian;
T. Hinch. (Eds.), Tourism and Indigenous
metode; hasil; pembahasan (hasul dan
Peoples. (hlm. 27-48). London: International
pembahasan boleh dalam satu sub judul
Thomson Business Press.
); simpulan (boleh dengan saran); daftar
Artikel dalam jurnal atau majalah:
pustaka (hanya memuat sumber-sumber
Suradnya, I.M. 2004. Lanskap Pemasaran
berisi
latar
belakang,
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015
77
Bali dan Implikasinya terhadap Strategi
Internet (karya individual):
Pemasarannya. Jurnal Kepariwisataan 3,1:
Hitchcock, S., Carr, L. & Hall, W. 1996. A
18-29.
Survey of STM Online Journals, 1990-1995:
Dokumen resmi:
The Calm before the Storm. (Online), (http://
Pusat
Pembinaan
dan
Pengembangan
journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.html,
Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan
diakses 12 Juni 1996).
Peneitian. Jakarta: Depdikbud.
Internet (artikel dalam jurnal online):
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal
2 tentang Sistem Pendidikan Nasional.1990.
Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal
Jakarta: PT. Armas Duta Jaya.
Ilmu Pendidikan. (Online), Jilid 5, No. 4,
Buku terjemahan:
(http://www.malang.ac.id, diakses 20 Januari
Ary,
D,Jacobs,
L.C.
&
Razavieh,
A.
1976. Pengantar Penelitian Pendidikan.
2000). 10. Artikel
berbahasa
Indonesia
Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982.
menggunakan Pedoman Umum Ejaan
Surabaya: Usaha Nasional.
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Skripsi,
Tesis,
Disertasi,
Laporan
Penelitian:
(Depdikbud, 1987). Artikel berbahasa Inggris menggunakan ragam baku.
Harmini, W. 2006. Effektifitas Promosi
11. Pemeriksaan dan penyuntingan naskah
Penjualan dalam Upaya Meningkatkan
dikerjakan oleh penyunting dan/atau
Pendapatan Kamar di Bali Mandira Hotel &
dengan melibatkan penulis.
Spa. Skripsi tidak diterbitkan. Bali: STP Bali.
12. Segala
sesuatu
yang
menyangkut
Makalah seminar, lokakarya, penataran:
perijinan pengutipan atau penggunaan
Waseso, M.G. 2001. Isi dan Format
software computer untuk pembuatan
Jurnal Ilmiah. Makalah disajikan dalam
naskah atau hal lain yang terkait dengan
Seminar Lokakarya Penulisan Artikel dan
HAKI yang dilakukan oleh penulis
Pengelolaan
Universitas
artikel, berikut konsekuensi hukum yang
Lambungmangkurat, Banjarmnasin, 9-11
mungkin timbul karenanya, menjadi
Agustus.
tanggung jawab penuh penulis artikel.
78
Jurnal
Ilmiah,
Makardi | Volume 2 Nomor 1 April 2015