BULETIN MAKARDI PENANGGUNG JAWAB Drs. Dewa Gde Byomantara, M.Ed. KETUA REDAKTUR Dr. Drs. I Ketut Surata, M.Sc WAKIL REDAKTUR I Putu Esa Widaharthana, SE., M.Sc. REDAKTUR PELAKSANA Drs. I Ketut Suarja, M.Si PENYUNTING EDITOR (KOORDINATOR) Dr. Drs. I Ketut Murdana, MA. ANGGOTA PENYUNTING Dr. Ida Ayu Putri Widawati, SE., M.Si. I Wayan Mertha, SE., M.Si. DESAIN GRAFIS Luh Nyoman Tri Lilasari, SS.,M.Hum. Putu Gargita I Wayan Sukma Winarya Prabawa, S.ST.Par. SEKRETARIAT (KOORDINATOR) I Wayan Giriana ANGGOTA SEKRETRIAT I Gusti Ayu Ketut Puspawati, SE Komang Ariwati Kadek Ratnasih, SE I Gusti Ayu Andayani Alamat Penyuting: Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STP Nusa Dua Bali, Jl. Dharmawangsa, Bukit Kampial, P.O. Box 2 Nusa Dua 80363 Bali, Telepon: (0361) 773537, 773538. Fax:(0361) 774821 Email :
[email protected]
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
3
PENGANTAR REDAKSI Om Swastiastu, Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat anugrahNya sehingga Buletin MAKARDI Volume 2 No 2 edisi Bulan Agustus 2015 ini bisa diterbitkan sesuai dengan rencana. Penerbitan Buletin MAKARDI sangat penting artinya dalam rangka menyukseskan program pemerintah Republik Indonesia terutama pembangunan di bidang Pendidikan Nasional. Buletin MAKARDI terbit tiga kali dalam setahun atau setiap empat bulan sekali diharapkan dapat memberi kontribusi bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan dalam mendukung kegiatan pembelajaran di lingkungan Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali. Buletin MAKARDI merupakan salah satu media di lingkungan Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali dalam mendistribusikan laporan kegiatan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, aplikasi manajemen mahasiswa. Selain itu juga sebagai media penyebaran informasi berbagai tulisan tentang kepariwisataan. Buletin ini juga merupakan salah satu laporan pertanggungjawaban para dosen dalam melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya pengabdian kepada masyarakat sebagai implementasi kepakarannya. Melalui kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dan atas partisipasi serta kerjasamanya sehingga penerbitan Buletin MAKARDI ini dapat terealisasi dengan sebaikbaiknya. Akhirnya semoga Buletin MAKARDI ini bisa bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Om Shanti, Shanti, Shanti, Om Nusa Dua, 1 Agustus 2015 Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali
Dr. Drs I Ketut Surata, M,Sc NIP. 19640615 199203 1 002
4
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
DAFTAR ISI Susunan Redaksi ............................................................................................................................. 3 Kata Pengantar ................................................................................................................................ 4 Daftar Isi .......................................................................................................................................... 5 Peningkatan Kompetensi SDM Tata Boga di Desa Kemenuh – Sukawati, Gianyar Oleh : Program Studi Manajemen Tata Boga ......................................................................................... 6
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Industri Makanan Rumahan dengan Memanfaatkan Bahan Makanan Lokal Di Desa Gubug Tabanan Oleh: Program Studi Manajemen Tata Boga ............................................................................11 Pembekalan Sadar Wisata dan Sapta Pesona Desa Gitgit, Buleleng Oleh: Program Studi Destinasi Pariwisata .................................................................................17 Pembekalan Sadar Wisata Desa Kintamani, Bangli Oleh: Program Studi Destinasi Pariwisata ................................................................................ 21 Pelatihan Pemandu Wisata Lokal Pendakian Gunung Abang Di Klaster Abang Erawang, Bangli Oleh: Program Studi Manajemen Kepariwistaan ..................................................................... 24 Prodi MKH Pengabdian Masyarakat di Desa Wisata Tarukan Oleh : Program Studi Manajemen Konvensi Perhelatan ......................................................... 34 Aplikasi Manajemen Program Studi Bisnis Hospitaliti di Desa Pemuteran, Buleleng ....... 36 Pengembangan Sarana Akomodasi di Desa Wisata Sibetan, Karangasem Oleh: I Ketut Surata....................................................................................................................... 41 Seminar Nasional Kebutuhan Pendirian Perguruan Tinggi Pariwisata Negeri di Indonesia ................................................................................................................................... 46 Pariwisata Bali Antara Harapan dan Tantangan Oleh: I Wayan Jata ........................................................................................................................ 52 Sinkronisasi Skema Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali ............................................................................................................................... 74 Petunjuk Penulisan Buletin Makardi ......................................................................................... 76
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
5
Peningkatan Kompetensi SDM Tata Boga di Desa Kemenuh – Sukawati, Gianyar Oleh : Program Studi Manajemen Tata Boga
Desa Kemenuh merupakan salah satu
agama serta budaya yang tak terpengaruh
desa di Bali yang memiliki potensi untuk
oleh peradaban modern. Penduduk setempat
dikembangkan menjadi desa wisata. Desa
masih kuat melestarikan serta memegang
Kemenuh memiliki aset-aset budaya serta
teguh warisan tradisi leluhurnya. Salah satu
keindahan alam yang bisa dijadikan sektor
atraksi wisata yang bisa dinikmati yaitu
andalan dalam mendukung kepariwisataan,
melalui jalur trekking, menyusuri sawah
suatu sajian tidak monoton, menampilkan sisi
serta pedesaan, melihat aktifitas penduduk
kehidupan penduduk lokal sesungguhnya,
dengan beragam rutinitas kesehariannya,
dalam berbagai aspek kehidupan, sosial,
kegiatan petani di sawah serta tata cara
6
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
pengairan, pembenihan serta saat panen.
di
untuk para pengrajin ataupun pengepul
pinggiran desa ini, menjadi tempat menarik,
patung-patung di Kemenuh, sepanjang jalan
tak kalah menggodanya, air mengalir jernih,
bisa disaksikan banyak artshop menjual
dan akhirnya mengalir menjadikannya
aneka patung kerajinan terbuat dari kayu,
sebuah air terjun di Tegenungan. Eksistensi
berbentuk jerapah, kucing, dan lain-lainnya.
air terjun ini menjadi sebuah tempat
sensasional, serta
dicanangkan sebagai desa pariwisata budaya
paling
Sungai
dekat
Petanu
membentang
wisatawan ke Bali, menjadi berkah juga
menjadikannya tempat
dengan
pusat
industri
Pada tahun 2011 Desa Kemenuh
di Bali. Di Desa
Wisata Kemenuh juga
pariwisata seperti Kuta, Sanur dan Ubud.
banyak terdapat fasilitas seperti, restoran,
Sehingga agent tour sering mengikutkan
hotel dan villa.
program perjalannya untuk berkunjung
ke sini. Dengan meningkatnya kunjungan
yang disebutkan di atas, villa merupakan
Dari semua jenis penyedia akomodasi
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
7
salah satu jasa akomodasi yang berkembang
tidak hanya berasal dari wisatawan dengan
sangat pesat dan memiliki peran yang
budget rendah, tetapi juga wisatawan high
besar dalam meningkatkan pendapatan
class.
daerah Bali. Perkembangan dan peran besar
vila dimaksud dapat dilihat berdasarkan
Kepala Desa Kemenuh, jumlah villa yang
beberapa indikator terkait kinerja vila.
terdaftar di Desa Kemenuh adalah 35 villa.
Ketua Bali Villa Association (BVA) Bapak
Dari jumlah dimaksud, kepemilikan dan
Mangku Wayan Suteja menyebutkan dengan
pengelolaan villa berada pada investor luar
adanya Villa di Bali mampu mendatangkan
dan masyarakat setempat. Berdasarkan
wisatawan yang high class dengan harga
pengamatan dan diskusi dengan salah
berkisar Rp.3.500.000,- perhari. Apabila
pelaku dan pemilik villa yang merupakan
dibandingkan dengan harga rata-rata hotel
warga setempat (I Nyoman Suweta) terdapat
berbintang, pencapaian ini jauh lebih besar
beberapa kondisi yang tidak mendukung
karena hotel berbintang hanya mampu
keberadaan villa dan kelancaran operasional
mencapai sekitar Rp. 500,000,-. Hal ini
dalam rangka penyampaian layanan yang
berarti bahwa wisatawan yang datang ke Bali
dapat memuaskan tamu yang menginap.
8
Berdasarkan data yang ada di Kantor
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
Secara umum beberapa permasalahan yang
menyediakan makan pagi yang berkualitas
ada terkait keberadaan dan aspek operasional
sedikit tidaknya tamu akan tertarik untuk
pelayanan villa berupa; keberadaan villa yang
mencoba makan siang dan makan malam
membutuhkan layanan makanan sehingga
sehingga dapat meningkatkan keuntungan
katagori tamu high class dapat dipenuhi
villa selain dari penjualan kamar.
kebutuhannya akan makanan yang berkelas
dan higienis sesuai standar mereka.
paling umum disediakan adalah berbagai
Makan pagi merupakan salah satu
makanan hasil olahan dari telur (Egg Dishes)
layanan yang diberikan oleh villa dimana
seperti: Omellete, Scramble, Poach Egg,
dalam penjualan kamar harganya pada
Fried Egg, Boiled Egg), Pancake dan Japle.
umumnya sudah termasuk harga kamar.
Dan dikemas dalam paket makan pagi yang
Pelayanan makan pagi merupakan hal
umum disebut, American breakfast ataupun
yang sangat penting karena makan pagi
continental breakfast.
(breakfast) merupakan salah satu cara
untuk memberikan kesan makanan yang
manusia, sebagian besar villa-villa di Desa
dimiliki oleh villa tersebut karena dengan
Kemenuh memiliki karyawan yang berlatar
Menu makan pagi (breakfast) yang
Sehubungan dengan sumber daya
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
9
pendididikan SMU atau SMK dan Diploma
berikut:
I Pariwisata. Kondisi ini berdampak pada
1. Pengetahuan hygiene dan sanitasi.
komentar
2. Terminologi
tamu
mengenai
kebersihan
dapat
makanan
(breakfast).
(Hygiene) serta kualitas makanan Untuk
pengolahan
memecahkan
3. Demo pengolahan makanan (breakfast) beserta penyajiannya.
permasalahan dari mitra program, maka solusi yang ditawarkan adalah “Peningkatan
Kompetensi
Manusia
demo memasak ini, karyawan villa bidang
Bidang Tata Boga Untuk Meningkatkan
Tata Boga diharapkan mampu menerapkan
Kualitas Pengolahan Makanan (Breakfast)
standar hygiene dan standar pengolahan
dan Hygiene Makanan Pada Usaha Jasa
makan pagi (breakfast) untuk meningkatkan
Akomodasi Villa, di Desa Kemenuh –
kepuasan tamu pada jasa akomodasi villa.
Sukawati, Gianyar.”
Sumber
Daya
Setelah mengikuti sosialisasi dan
Terwujudnya karyawan villa yang
pemahaman
kompeten dalam bidang Tata Boga khususnya
tentang pengolahan makan pagi (breakfast)
dalam pengolahan makan pagi serta hygiene
serta hygiene pengolahan makanan, maka
dalam pengolahan makanan dalam usaha
materi yang akan sampaikan adalah sebagai
meningkatkan kepuasan tamu. MTB
10
Untuk
memberikan
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Industri Makanan Rumahan dengan Memanfaatkan Bahan Makanan Lokal di Desa Gubug ,Tabanan Oleh : Program Studi Manajemen Tata Boga
bisa meningkatkan pendapatan masyarakat seperti : kelompok tani ikan, kelompok tani ternak dan lain-lain yang kesemuanya telah tergabung dalam GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani). Sampai saat ini di Desa Gubug boleh dikatakan belum ada wilayah pertanian yang mempunyai ciri khas. Dari segi kependudukan, jenis pekerjaan masyarakat masih didominasi sebagai petani dan buruh. Selain itu di Banjar Dinas Pande dan Batusangian memang sudah sejak dahulu kala merupakan sentra industri kerajinan pande besi terutama pembuatan alatalatrumah tangga dan alat-alat pertanian dari
Desa Gubug merupakan wilayah
dataran
rendah
dengan
logam seperti : pisau, pacul, sabit, cangkul,
mayoritas
keris dan lain-lain. Dan sejak beberapa tahun
penduduknya bergerak di sektor pertanian
terakhir ini di desa Gubug juga sudah berdiri
terutama petani padi. Selain itu di Desa Gubug
3 (tiga) buah pabrik yang cukup besar yaitu
ada sebagian kecil masyarakatnya yang
: CV. Mutiara Intemational yang berlokasi di
berusaha dibidang perkebunan terutama
Br. Tanah Pegat, Banjar Dinas Tonja, yang
saluran untuk mengisi waktu luang pada
bergerak dibidang kerajinan besi/lilin (Iron
saat musim palawija. Saat ini di Desa Gubug
Work), PT. Bali Meisho yang berlokasi di
masyarakat juga telah membentuk kelompok-
Banjar Dinas Gubug Baleran, yang bergerak
kelompok tani yang pada akhimya akan
dibidang kerajinan kayu/meuble, dan pabrik
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
11
air minum oasis yang berlokasi di Banjar
Gubug yaitu meningkatkan pertumbuhan
Tonja Desa Gubug. Ketiga perusahaan
ekonomi kerakyatan dan dengan melihat
tersebut wilayah pemasarannya meliputi
kondisi Desa Gubug baik secara baik secara
sampai ke manca negara/ ekspor. Disamping
demografi dan geografis dimana banyak
itu ketiga perusahaan ini cukup besar
hasil pertanian yang dapat dimanfaatkan
andilnya dalam menyedot tenaga kerja lokal
untuk diolah menjadi makanan yang dapat
utamanya kalangan ibu-ibu rumah tangga
dijual sebagai hasil olahan lokal. Dengan
dan pemuda-pemudi terutama lulusan SMK
melihat peluang usaha yaitu banyaknya
dan SLTA. Dari segi pariwisata Desa Gubug
pabrik di wilayah Desa Gubug yang sehingga
boleh dikatakan sebagai penyangga karena
masyarakat lokal dapat menyediakan jajanan
merupakan imbas dari jalur pariwisata
atau makanan bagi pemenuhan kebutuhan
Pantai Yehgangga, Puri Kerambitan dan
pekerja pabrik tersebut.
Pantai Kelating. Sebagai pendukung sarana
1. Terdapat kelompok tani ikan, kelompok
obyek wisata di Desa Gubug sudah ada
tani ternak dan lain-lain yang kesemuanya
berdiri semacam penginapan, terutama di
telah tergabung dalam GAPOKTAN
Banjar Taman/dekat By Pass.
(Gabungan Kelompok Tani) namun
pemanfaatan hasilnya belum optimal
12
Sesuai dengan salah satu misi Desa
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
untuk
pengembangan
usaha
kecil
rumahan (home industry). 2. Dari
segi
Desa
pemahaman yang mendalam dalam bentuk Gubug
ceramah dan demo memasak, berkaitan
karena
dengan pengolahan jajanan dan makanan
merupakan imbas dari jalur pariwisata
dengan memanfaatkan bahan lokal yang ada.
Pantai Yehgangga, Puri Kerambitan dan
Setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta
Pantai Kelating. Sebagai pendukung
diharapkan :
sarana obyek wisata di Desa Gubug
1. Lebih
merupakan
pariwisata
Mengadakan pelatihan dan memberikan
penyangga
memahami
dan
mampu
sudah ada berdiri semacam penginapan,
meningkatkan
terutama di Banjar Taman/dekat By Pass
terhadap peluang usaha kecil (home
namun belum banyak tersedia rumah
industri).
makan persinggahan.
pengetahuan
peserta
2. Mampu memanfaatkan bahan lokal
3. Di Desa Gubug juga sudah terdapat 3
untuk diolah menjadi jajanan dan
(tiga) buah pabrik yang cukup besar
makanan yang layak untuk dijual, baik
dimana peluang untuk menjual makanan
dari segi rasa, tampilan termasuk cara
bagi pekerja pabrik sangat besar.
pengemasan.
Solusi dari permasalahan yang ada adalah:
Keluaran
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
yang
diharapkan
13
dari kegiatan ini adalah meningkatnya
2. Bagi Dosen Prodi Manajemen Tata Boga :
pengetahuan dan keterampilan masyarakat
• Mampu
membina
komunikasi
dan
Desa Gubug Kabupaten Tabanan dalam
menjalin kerjasama yang komprehensif
mengolah bahan makanan lokal sehingga
dengan pihak masyarakat (institusi) lain
menjadikan sebagai usaha kecil (home
yang memberikan dampak positif bagi
industry) yang layak dijual.
pengembangan diri dan profesionalitas
Manfaat
dari
kegiatan
Pengabdian
Masyarakat ini adalah :
dosen. • Dapat berinteraksi dengan baik bersama
1. Bagi Perwakilan Masyarakat: • Membuka
peluang
usaha
masyarakat luas secara langsung, sehingga dengan
bisa memberikan inspirasi dan menjadi
memanfaatkan bahan makanan lokal.
sumber informasi bagi peningkatan
• Kemampuan untuk mengolah bahan lokal menjadi produk makanan berkualitas. • Sumber pendapatan tambahan bagi keluarga
14
wawasan dan pengetahuan para dosen.
Kegiatan
pengabdian
masyarakat
di Desa Gubug dilaksanakan pada hari Jumat, 25 Juli 2014 yang bertempat di Balai
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
Desa Gubug, Tabanan. Peserta yang hadir
Peserta
dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat ini
materi kegiatan, snak, makan siang selama
meliputi Kepala Desa dan staf jajarannya,
pengabdian dan sertifikat serta cinderamata
pengurus dan anggota LPM Desa Gubug,
bagi Bapak Kepala Desa Gubug Kecamatan
tokoh
PKK
Tabanan Kabupaten Tabanan. dan diserahkan
Desa Gubug. Kegiatan ceramah peluang
secara sinbolis sertifikat kepada perwakilan
usaha makanan kecil rumahan dengan
masyarakat yang diserahkan oleh Kepala
memanfaatkan
lokal
Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada
dibawakan oleh pakar makanan I Made
Masyarakat Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa
Hendrayana, SE., M.Agb bertempat di Balai
Dua Bali Dr. I Ketut Surata, M.Sc. Dalam
Desa Gubug, yang dilanjutkan dengan demo
pelaksanaan pengabdian ini masyarakat Desa
membuat makanan rumahan yang berbahan
Gubug menyambut baik tentang materi yang
dasar bahan lokal yang mudah didapatkan
diberikan baik berupa teori maupun demo
seperti keripik bawang yang sebagian besar
langsung hal ini dibuktikan dengan jumlah
bahannya terbuat dari daun bayam, cabai
peserta yang mencapai 100 orang. Kegiatan
merah besar serta keripik daun seledri, daun
pengabdian ini juga dihadiri langsung oleh
bayam dan keripik batang daun seledri.
Wakil Bupati Kabupaten Tabanan.
masyarakat
dan
bahan
ibu-ibu
makanan
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
kegiatan
memperoleh
15
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati
Diharapkan
adanya
pengawasan/
Tabanan menyampaikan bahwa kegiatan
monitoring
pelatihan dan pembekalan pemberdayaan
unit usaha masyarakat dari Sekolah Tinggi
masyarakat dalam memanfaatkan bahan
Pariwisata Nusa Dua Bali sehingga dapat
makanan lokal sejalan dengan program
diketahui kendala, peluang, tantangan dan
pembangunan
pengembangan produk yang dihasilkan oleh
Tabanan.
pemerintah
Kegiatan
ini
Kabupaten
perlu
dibuat
terhadap jalannya kegiatan
masyarakat.
berkelanjutan yang mana pihak Sekolah
Kegiatan
Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali sebagai
masyarakat di Desa Gubug ditutup secara
fasilitator dalam penyampaian materi dan
resmi oleh Kepala Pusat Penelitian dan
penyusunan program, pihak desa sebagai
Pengabdian kepada Masyarakat Dr. I Ketut
pengawas dari unit kegiatan masyarakat
Surata, M.Sc. Salah satu produk makanan
sekaligus
untuk
ringan yang diberikan oleh tim Manajemen
menembus toko/swalayan, supermarket dan
Tata Boga berupa cemilan ringan keripik
penjamin modal usaha, dan pihak perintah
bawang nantinya diharapkan masyarakat
kabupaten selaku pembina dan pelindung
Desa Gubug dapat mencoba membuka
unit kegiatan masyarakat melalui Badan
sebuah usaha rumahan sehingga mampu
Pengawas Desa (BPD).
menambah pendapatan keluarga. MTB
16
membuka
peluang
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
pengabdian
kepada
Pembekalan Sadar Wisata dan Sapta Pesona Desa Gitgit, Buleleng Oleh: Program Studi Destinasi Pariwisata
Sesungguhnya
telah
mendongkrak perekonomian (Pitana 1999).
peradaban
Pariwisata Indonesia sangat berkembang
manusia, namun pariwisata sebagai kegiatan
seiring dengan peran pemerintah dalam
ekonomi, baru berkembang pada awal abad
melakukan rencana pengembangan suatu
ke-19. Dari pengalaman sejarah, pariwisata
obyek wisata yang memiliki potensi untuk
mempunyai suatu keunggulan, dimana
dikembangkan.
dalam suasana perdagangan komoditas yang
lesu, ternyata pariwisata tetap memiliki trend
manfaat
meningkat yang tinggi Untuk Bali, dalam
penciptaan lapangan kerja, peningkatan
beberapa dasa warsa terakhir, pariwisata
devisa,
telah menjadi leading sector atau generator
masyarakat
penggerak yang telah terbukti mampu
khususnya barang-barang hasil industri
dimulai
sejak
pariwisata
dimulainya
Kemajuan kepada
pariwisata masyarakat
peningkatan sekitar,
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
memberi melalui
perekonomian
mendorong
ekspor
17
kerajinan,
dan
mengubah
struktur
bentang lahan (lanskap) lainnya. Pariwisata
perekonomian Bali kearah yang lebih
alam merupakan jenis wisata prospektif,
berimbang. Dampak positif ini akhirnya
karena di samping sebagai salah satu sumber
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
pendapatan bagi daerah berupa pendapatan
Pariwisata juga telah menjadi dinamisator
asli daerah juga pada negara berupa devisa
kehidupan sosial budaya masyarakat Bali. (I
negara. Sumber pendapatan ini didapat dari
Nyoman Sirtha 2000:1).
hasil uang yang dibelanjakan oleh wisatawan
(expenditure)
Pada masa sekarang pariwisata di
dan
terukur
dari
lama
Indonesia telah berkernbang dari wisata
tinggalnya (length of stay), serta pariwisata
massa (mass tourism) menjadi pola berwisata
alam dapat menjamin kelestarian alam dan
individu atau kelompok kecil, yang lebih
membuat kesejahteraan bagi masyarakat. ( I
fleksibel dalam perjalanan berwisata dan
Putu Budiarta : 2009 :8 ).
wisatawan dapat berinteraksi lebih tinggi
dengan alam dan budaya masyarakat.
ekosistemnya
Dapat dilihat bahwa banyak wisatawan di
melalui kegiatan penyuluhan, pemerintah
Indonesia yang mulai meminati ekowisata
perlu mengarahkan dan menggerakkan
dengan memanfaatkan laut, pantai, hutan
rakyat dengan mengikut sertakan kelompok-
tropis, sungai, danau, dan bentuk-bentuk
kelompok masyarakat; menjelaskan bahwa
18
Pengelolaan itu
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
alam perlu
hayati
dan
dikembangkan
pengikutsertaan masyarakat dalam kegiatan
wisata bahari. Berkembangnya pariwisata di
konservasi sumberdaya alam hayati dan
Bali juga tidak dipungkiri sangat berdampak
ekosistemnya
tanggung
pada ekonomi serta kehidupan sosial di Bali.
kegiatan
Pembangunan pariwisata akan mempunyai
pendidikan,
arti penting dalam pemulihan ekonomi
dan penelitian tentang lingkungan hidup.
nasional sebagai dari krisis yang pada saat
Tentunya pelibatan, masyarakat ini dengan
ini menunjukkan adanya perbaikan yang
mengikutsertakan
menuju pada kehidupan sedia kala.
jawab
merupakan
pemerintah
penyuluhan,
masyarakat
melalui
bimbingan,
yang
kelompok-kelompok telah
tumbuh
dan
Kegiatan
wisata
tidak
hanya
berkembang, termasuk Lembaga Swadaya
bermanfaat bagi mereka yang melakukan
Masyarakat (LSM), yang berkompeten pada
kegiatan wisata melainkan juga bermanfaat
pembinaan dan peningkatan mutu sumber
bagi
daya manusia dan sumberdaya alam.
dikunjungi wisatawan dilihat dari segi
ekonomis.
Pariwisata Bali semakin hari terus
berkembang.
Dengan
Negara
dan
masyarakat
yang
Mengingat besarnya manfaat
berkembangnya
yang diperoleh dari wisatawan atau kegiatan
pariwisata, berkembang juga beraneka ragam
kepariwisataan, maka pemerintah terus
wisata-wisata yang ditawarkan, mulai dari
berupaya
wisata alam, wisata budaya, wisata buatan dan
pariwisata, agar pariwisata dapat menjadi
meningkatkan
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
pembangunan
19
sektor andalan yang dapat menggerakkan
masyarakat lokal di Desa Gitgit. Peserta
ekonomi. Pariwisata merupakan kegiatan
diberikan pembekalan dengan materi pokok
lintas sektoral, oleh karenanya pembangunan
yaitu:
pariwisata tidak akan berhasil tanpa adanya
1.
Manajemen Pelayanan Pariwisata
dukungan dari berbagai pihak dan seluruh
2.
Sapta Pesona
lapisan masyarakat. Salah satu dukungan
3.
Sadar Wisata
dan peran serta masyarakat yang diharapkan
4.
Produk Wisata Alam
adalah mewujudkan Sapta Pesona dalam
Bentuk kegiatan dari pengabdian
kehidupan sehari-hari.
masyarakat adalah dalam bentuk ceramah,
Adapun alternatif dari pencapaian
diskusi dan Tanya jawab. Respon dari
tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah
masyarakat setempat sangat positif dan
sebagai bentuk partisipasi dalam rangka
antusias
pengembangan desa tersebut sebagai desa
kegiatan serupa seperti pelatihan bahasa
wisata sekaligus membina hubungan yang
inggris,
baik antara Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa
menerima wisatawan.
Dua Bali dengan masyarakat lokal di Desa
Gitgit.
oleh Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa
Untuk meningkatkan wawasan dan
pengetahuan
20
kepariwisataan
bagi
para
dan
menginginkan
pelatihan
hospitality
kegiatandalam
Kegiatan pengabdian ini juga dihadiri
Dua Bali dari acara pembukaan sampai dengan penutupan. MKP
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
Pembekalan Sadar Wisata Desa Kintamani, Bangli Oleh: Program Studi Destinasi Pariwisata
Bali merupakan salah satu daya tarik
lihnya 7 daya tarik wisata di Bali yang mene-
wisata favorit di dunia. Hal ini terbukti dari
mpati posisi 10 besar destinasi terpopuler di
hasil survei yang digelar oleh majalah wisa-
Indonesia Tahun 2013 (http://www.tripad-
ta Conde Nast Traveler, Bali berhasil keluar
visor.co.id,). Selain7destinasi yang tercatat-
sebagai destinasi wisata terbaik di kawasan
dalamsitus Trip Advisor, Bali juga memiliki
Asia dengan nilai 83,1 poin, mengunggu-
daya tarik wisata lain yang tak kalah menarik
li Thailand diposisi kedua dan tiga dengan
yaitu Kintamani dengan keindahan Gunung
menempatkan dua destinasi wisatanya yaitu,
Batur serta Danau Batur yang dapatdinikma-
Koh Samui di posisi kedua dengan nilai 82,8
ti oleh wisatawan.
poin, dan Phuket dengan nilai 78,9 poin.
(http://indonesiaproud.wordpress.com).
yang telah tersohor sejak zaman penjajahan
Trip Advisor menempatkan Bali sebagai des-
Belanda. Seperti yang dikutip pada majalah
tinasi terpopuler di Indonesia dengan terpi-
Wingkang Ranu edisi April 2013, disebutkan
Kintamani merupakan sebuah nama
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
21
bahwa nama Bali, khususnya Kintamani mu-
memang stabil berada dalam 5 besar desti-
lai dikenal didunia internasional pada Tahun
nasi dengan tingkat kunjungan tertinggi di
1912, melalui sebuah buku yang ditulis oleh
Bali dalam 5 tahun terakhir. Namun dibalik
seorang doktor muda asal Jerman yang ber-
kabar baik tersebut, ada sebuah kesenjangan
nama Gregor Krause dalam bukunya yang
yang terjadi seperti tingkat kunjungan Tanah
berjudul Bali 1912. Meskipun sisi kecanti-
Lot jauh meninggalkan destinasi - destinasi
kan wanita Bali menjadi perhatian utama,
lain di Bali, termasuk Kintamani. Dari data
Gregor Krause juga membahas semua as-
di atas, bisa dilihat tingkat kunjungan Tanah
pek kehidupan masyarakat Bali pada buku
Lot stabil dikisaran 1 juta ke atas, sedangkan
tersebut. Mulai dari keseharian masyarakat,
destinasi lain mencapai 500 ribu kunjungan
tradisi Hindu, upacara di pura, masyarakat
masih belum mampu kecuali untuk Uluwatu
desa, pertanian, upacara Ngaben, hingga
yang berhasil mencapai 800 ribu kunjungan
keramahan punggawa Bali bahkan kepada
pada tahun 2012. Melihat situasi tersebut,
tawanan perang. Majalah Wingkang Ranu
bagi Kintamani merupakan sebuah catatan
tersebut juga mengungkapkan bahwa dari
khusus melihat persaingan dengan destina-
buku itulah kecantikan alam Kintamani mu-
si lain masih sangat ketat. Dan bukan tidak
lai dikenal oleh Bangsa Eropa.
mungkin, apabila pengelola tidak melakukan
inovasi atau peningkatan mutu produk ser-
22
Daya Tarik Wisata Penelokan Batur
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
ta pelayanan, Kintamani akan ditinggalkan
agai lembagapun digerakkan mulai dari pe-
oleh destinasi-destinasi lain di masa yang
merintah, swasta hingga akademisi yang
akan datang.
kemudian membentuk sebuah tim untuk
memperjuangkan Gunung Batur sebagai
Kintamani sendiri merupakan daer-
ah pariwisata yang menawarkan keindahan
Global Geopark.
alam yang luar biasa, namun hal tersebut
tidak diimbangi pengelolaan kawasan yang
Pariwisata Nusa Dua khususnya Program
baik sehingga perkembangan pariwisata dis-
Studi Destinasi Pariwisata sebagai salah satu
ini tidak optimal. Oleh sebab itu pemerintah
lembaga pendidikan pariwisata negeri di
Kabupaten Bangli bersama stakeholder yang
Bali yang bergerak di bidang akademisi akan
bersangkutan berusaha mengembangkan
melakukan kegiatan pengabdian masyarakat
pariwisata di Kintamani, di mana salah sat-
di Kawasan Wisata Kintamani khususnya di
unya adalah dengan dicetuskannya Geopark
Desa Abang Erawan. Salah satu dukungan
Batur. Untuk memperoleh predikat sebagai
dan peran serta yang diberikan kepada mas-
Geopark dan menjadi bagian dari Global
yarakat desa diberikan dalam bentuk pembe-
Geopark Network tentu tidaklah semudah
rian pemahaman berkaitan dengan masalah
membalikkan telapak tangan. Begitu ban-
mewujudkan Sapta Pesona dalam kehidupan
yak hal dan proses yang harus dilalui untuk
sehari-hari sehingga masyarakat lokal khu-
dapat memperoleh predikat tersebut. Berb-
susnya di Desa Abang Erawan. MKP
Maka oleh sebab itu, Sekolah Tinggi
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
23
Pelatihan Pemandu Wisata Lokal Pendakian Gunung Abang di Klaster Abang Erawang, Bangli Oleh: Program Studi Manajemen Kepariwistaan
Pariwisata merupakan salah satu
Kunjungan
wisatawan
ke
Bali
yang
alternatif untuk mempercepat pembangunan
meningkat setiap tahun dapat memberikan
di berbagai daerah dan negara. Sektor
manfaat yang besar bagi perekonomian Bali.
pariwisata dapat memberikan kontribusi dan
Berikut adalah data kunjungan wisatawan
dipandang menjadi mesin pembangunan
mancanegara yang berkunjung ke Bali
ekonomi. Salah satu kontribusi penting yang
periode tahun 2009-2014:
diharapkan dari pembangunan pariwisata
Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke
adalah peningkatan devisa dan perluasan
Bali Tahun 2009-2014
kesempatan kerja.
Pariwisata Bali sebagai icon pariwisata
No
Tahun
Jumlah (orang)
Indonesia merupakan salah satu sektor
1
2009
2.229.945
utama penghasil devisa negara serta menjadi
2
2010
2.493.058
tolak ukur meningkatnya kesejahteraan
3
2011
2.756.579
hidup masyarakat Bali melalui pendapatan
4
2012
2.892.019
daerah,
pemberdayaan ekonomi rakyat
5
2013
3.278.598
serta perluasan kesempatan kerja. Hal
6
2104
3.766.638
tersebut tidak terlepas dari keberhasilan
Sumber: Disparda Bali, 2014
tata kelola destinasi pariwisata (destination
management organization) oleh berbagai
wisatawan mancanegara ke Bali mengalami
pemangku kepentingan (stakeholder) dalam
peningkatan setiap tahunnya. Misalnya
menetapkan
serta
jumlah kunjungan wisatawan mancanegara
strategi yang tepat terhadap pengembangan
selama tahun 2013 tercatat 3.278.598 orang
Pulau Bali sebagai destinasi wisata unggulan
atau meningkat menjadi 3.766.638 tahun
di Indonesia.
2014.
24
kebijakan,
pedoman
Berdasarkan tabel di atas, kunjungan
Peningkatan
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
jumlah
kunjungan
wisatawan ke Bali sangat dipengaruhi oleh
bukti bahwa Bangli telah ada sejak dahulu
citra dan image Bali yang aman sebagai
kala tepatnya sejak 10 Mei 1204 Masehi.
destinasi wisata.
Berbagai prasasti dan catatan penting
mengenai
Pembangunan di Daerah Kabupaten
sejarah
perkembangan
Bali
Bangli bertumpu pada tiga sektor utama,
banyak ditemukan di daerah Bangli. Pura
yaitu pertanian, pariwisata, dan industri
Puncak Penulisan di Kintamani memberi
kecil. Pariwisata sebagai salah satu dari tiga
gambaran perjalanan sejarah Bali. Tatanan
sektor andalan tersebut diharapkan mampu
masyarakat Bali Mula (Bali Aga) hingga kini
mendorong kegiatan ekonomi dan sektor-
masih terpelihara dengan baik seperti Desa
sektor lainnya, sehingga dapat meningkatkan
Penglipuran, Pengotan, Trunyan, Bayung
jumlah lapangan kerja, kesempatan berusaha,
Gede, Cekeng, Sribatu, Sekardadi, dan desa
pendapatan masyarakat, pendapatan daerah
kuno lainnya. Keberadaan prasasti dan
dan negara.
peninggalan bersejarah dengan nilai historis
Nilai historis masyarakat Bangli
dan budaya tinggi, selain itu didukung oleh
secara turun temurun yang dibuktikan
berbagai potensi melalui bentang alam
oleh keberadaan kerajaan – kerajaan dan
dan keragaman masyarakat menjadi awal
peninggalan – peninggalan prasasti menjadi
perkembangan kepariwisataan Bangli.
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
25
Berdasarkan pada Peraturan Daerah
desa di Bangli. Pengembangan kepariwisatan
Bali No. 16 Tahun 2009 tentang Rencana
Kabupaten
Tata Ruang Wilayah Prop.Bali Tahun 2009 –
Induk Pengembangan Pariwisata Daerah
2029, menjelaskan bahwa salah satu Kawasan
Kabupaten Bangli Tahun 2013 merumuskan
Daya Tarik Wisata Khusus (KDTWK) di Bali
program
adalah KDTWK Kintamani yang merupakan
pariwisata sebagai berikut :
ikon kepariwisataan Kabupaten Bangli yang
1. Pembentukan Lembaga/ Badan Pengelola
Bangli berdasarkan Rencana
pengembangan
perwilayahan
meliputi 13 desa yaitu : Sukawana, Kintamani,
Pariwisata
Batur Utara, Batur Selatan, Batur Tengah,
seluruh komponen masyarakat berupa
Kedisan, Buahan, Trunyan, Abang Songan,
optimalisasi peran LWG dalam DMO
Abang Batudinding, Suter, Songan A, dan
Batur Geopark, peningkatan kemampuan
Songan B. Selain KDTWK Kintamani yang
SDM, pelibatan seluruh stakeholder
sudah berkembang, Kabupaten Bangli secara
pariwisata,
gencar mulai mengembangkan beragam
berkualitas.
Daya Tarik Wisata (DTW) lainnya yang berjumlah 36 DTW yang tersebar di seluruh
26
Bangli
dan
yang
melibatkan
kelembagaan
yang
2. Penegakan hukum kepada kelompok/ individu
yang
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
melanggar,
terutama
terhadap pembangunan fasilitas dan
upacara di pura, masyarakat desa, pertanian,
aktivitas perusakan lingkungan.
upacara
3. Pengembangan
pariwisata
Ngaben,
hingga
keramahan
yang
punggawa Bali bahkan kepada tawanan
memperhatikan keterkaitan (konektifitas)
perang. Majalah Wingkang Ranu tersebut
antarkawasan dengan prinsip saling
juga mengungkapkan bahwa dari buku itulah
mendukung dan melengkapi.
kecantikan alam Kintamani mulai dikenal
4. Pengembangan
pariwisata
yang
memperhatikan
keunikan
dan
oleh Bangsa Eropa.
DTWK Kintamani adalah salah satu
karakteristik masing – masing wilayah.
daya tarik wisata di Kabupaten Bangli yang
5. Memetakan Pariwisata Bangli menjadi 2
dipilih oleh Kementerian Pariwisata dan
kawasan yaitu kawasan strategis KDTWK
Ekonomi Kreatif dalam program tata kelola
Kintamani dan kawasan penunjang
destinasi (DMO). Proses revitalisasi tersebut
(Zona Catur, Zona Bayung Gede, Zona
diwujudkan dalam program DMO di DTWK
Penglipuran, dan Zona Undisan).
Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli
Kintamani merupakan sebuah nama
untuk
dikembangkan
sebagai
kawasan
yang telah tersohor sejak zaman penjajahan
dengan tata kelola destinasi. Berdasarkan
Belanda. Seperti yang dikutip pada majalah
Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16
Wingkang Ranu edisi April 2013, disebutkan
tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang
bahwa nama Bali, khususnya Kintamani
Wilayah (RTRW) Provinsi Bali. Salah satu
mulai dikenal di dunia internasional pada
Klaster dalam DMO Batur-Kintamani adalah
tahun 1912, melalui sebuah buku yang ditulis
Cluster Abang Erawang. Klaster Abang
oleh seorang doktor muda asal Jerman yang
Erawang melingkupi 3 (tiga) desa yaitu Desa
bernama Gregor Krause dalam bukunya
Suter, Desa Abang Batudinding dan Desa
yang berjudul Bali 1912.
Abang Songan.
Sisi kecantikan wanita Bali menjadi
Pengembangan
desa
wisata
di
perhatian utama, Gregor Krause juga
Cluster Abang Erawang yang melingkup 3
membahas
kehidupan
(tiga) desa ini mulai ditata oleh masyarakat
masyarakat Bali pada buku tersebut. Mulai
dengan LWG (Local Working Group)
dari keseharian masyarakat, tradisi Hindu,
sebagai penggerak utama. Pengembangan
semua
aspek
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
27
sarana dan prasarana pariwisata dalam
kegiatan
mendukung Desa Suter sebagai salah satu
dan camping. Desa wisata yang terletak
desa wisata telah banyak dilakukan.Sebagai
di Cluster Abang Erawang ini memiliki
salah satu destinasi desa wisata yang sedang
produk lintas alam yang telah dikembangkan
digencarkan
maka
yaitu trekking melintasi lingkungan banjar
pengadaan fasilitas dan amenitas di wilayah
Bubung di kaki gunung Abang dan dapat
ini sangat dibutuhkan. Adapun sarana
menuruni bukit Desa Buahan. Selain itu
pariwisata yang telah tersedia di Desa Wisata
juga hiking/pendakian menuju puncak
Suter yaitu sebuah pos informasi wisata
Gunung Abang dengan rute pendek 2,5 km
(tourist information center) terkait dengan
dan rute panjang 4 km. Aktivitas wisata ini
produk wisata dari Cluster Abang Erawang
memerlukan pemandu wisata lokal yang akan
yang dikelola oleh Desa Suter, Desa Abang
mendampingi wisatawan untuk memandu
Batudinding, dan Desa Abang Songan.
wisata serta memberikan penjelasan selama
Tersedia pula gardu pandang yang mengarah
kegiatan berlangsung.
ke Gunung Batur yang dilengkapi dengan
tempat parkir yang luas, toilet, gazebo, tempat
sudah berjalan dan mampu mendatangkan
sampah, dan kios makanan dan minuman.
banyak wisatawan untuk menikmati aktivitas
wisata tersebut. Aktivitas wisata tersebut
klaster
pembangunannya
Ketiga desa yang berada dalam Erawang
ini
offroad,
cycling,
Kegiatan – kegiatan tersebut saat ini
memiliki
dikelola oleh 3 (desa) secara bersama – sama
topografi wilayah yang berupa perbukitan
dengan Desa Abang Batudinding dan Desa
dan dikelilingi hutan memiliki aktivitas
Abang Songan. Hal ini karena ketiga desa ini
wisata yang seluruhnya diandalkan sebagai
termasuk kedalam Cluster Abang Erawang
aktivitas wisata berbasis alam. Bentuk
dan secara geografis berada di satu wilayah
wisata yang dikelola merupakan jenis
yang sama.
wisata aktif bagi wisatawan yang menyukai
petualangan. Kegiatan yang ditawarkan
Abang ini dipandu oleh masyarakat lokal di
berupa kegiatan lintas alam seperti trekking
ketiga desa yang tergabung dalam Klaster
dan hiking menuju puncak Gunung Abang
Abang Erawang. Tentu saja dalam kegiatan
dan menuruni bukit menuju Desa Buahan,
pemanduan ini seorang pemandu tidak
28
Abang
motorcross,
Untuk kegiatan pendakian ke Gunung
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
saja hanya mengetahui medan yang akan
ini perlu ditingkatkan.
dilalui, akan tetapi lebih dari pengetahuan
itu.
telah diuraikan dalam usulan kegiatan
Seorang pemandu wisata pendakian
Berdasarkan latar belakang yang
Gunung Abang harus memiliki pengetahuan
pengabdian
dan kompetensi sebagai seorang pemandu
permasalahan yang akan ditangani dalam
dan dituntut harus memiliki ijin. Pemandu-
kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah
pemandu lokal pendakian Gunung Abang
peningkatan wawasan dan pengetahuan bagi
ini direkrut dari masyarakat lokal yang
pemandu wisata lokal pendakian Gunung
memiliki latar belakang pengetahuan yang
Abang dalam pengelolaan kepariwisataan di
sangat beragam. Banyak dari pemandu lokal
Cluster Abang Erawang.
pendakian Gunung Abang ini yang belum
mengetahui pengetahuan dan wawasan
wilayah kerja yaitu Cluster Abang Erawang
dalam pemanduan wisata seperti kompetensi
yang terdiri dari 3 desa yaitu Desa Suter,
seorang pemandu wisata, teknik pemanduan,
Desa Abang Batudinding, dan Desa Abang
kode etik dan kelembagaan dari pemandu
Songan yang dibentuk pada 22 November
wisata.
Untuk dapat melayani wisatawan
2011. Cluster Abang Erawang ini secara
dengan baik, kualitas dari pemandu wisata
geografis dan historis memiliki kesamaan
kepada
Pengembangan
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
masyarakat,
pariwisata
maka
dalam
29
sehingga aktivitas wisata yang dikembangkan
yang akan disampaikan oleh narasumber
akan saling bergantungan satu sama lainnya.
adalah dengan metode ceramah dan diskusi.
Konsep pengembangannya direncanakan
akan dikembangkan menggunakan konsep
kegiatan sosialisasi ini adalah:
ekowisata. Hal tersebut didukung oleh
1. Untuk memberikan pengetahuan tentang
adanya hutan wisata dan kawasan konservasi
kompetensi yang harus dimiliki oleh
Gunung Abang yang dapat dijadikan sebagai
seorang pemandu wisata
tempat wisata hiking dan trekking. Untuk
meningkatkan
wawasan
Tujuan yang ingin dicapai dari
2. Meningkatkan
pengetahuan
teknik
dan
pemanduan wisata bagi para pemandu
pengetahuan tentang pemanduan wisata
lokal pendakian Gunung Abang di
bagi para pemandu wisata lokal pendakian
Cluster Abang Erawang.
Gunung Abang akan diberikan pelatihan
3. Meningkatkan
wawasan
dan
dengan materi pokok yaitu
pengetahuan pemandu wisata lokal
1. Kompetensi Pemandu Wisata
tentang kelembagaan dan kode etik
2. Teknik Pemanduan Wisata
pemandu wisata.
3. Kelembagaan dan Kode Etik Pemandu Wisata
30
Pemberian
4. Untuk meningkatkan kemitraan dan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten
materi
kepariwisataan
Bangli dengan Sekolah Tinggi Pariwisata
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
Nusa Dua Bali khususnya dengan
Kegiatan
Jurusan Kepariwisataan baik melalui
Masyarakat yang akan dilaksanakan bagi
Manajemen
sebagai
Lokal Working Group (LWG) dan pemandu
upaya untuk membangun kepariwisataan
wisata pendakian Gunung Abang di Cluster
di Kabupaten Bangli melalui peningkatan
Abang Erawang (Desa Suter, Desa Abang
pengetahuan sumber daya manusia.
Batu Dinding dan Desa Abang Songan) sudah
Kepariwisataan,
Pengabdian
kepada
Kegiatan ini diharapkan merupakan
memenuhi kriteria dari segi kompetensi
suatu kegiatan yang bisa dilaksanakan secara
di bidang kepariwisataan. Kegiatan ini
berkesinambungan. Manfaat program yang
melibatkan
diharapkan bagi pemandu wisata setelah
berpengalaman dan berkompetensi di bidang
mengikuti kegiatan ini adalah
ilmunya masing-masing yang merupakan
1. Diharapkan para pemandu wisata dapat
pengurus dan asesor di DPD Himpunan
mengetahui kompetensi yang harus
Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali.Tim
dimiliki terkait tugas profesinya.
pelaksana kegiatan ini beranggotakan 14
2. Diharapkan pemandu wisata memiliki pengetahuan
yang
sudah
orang dari Dosen Jurusan Kepariwisataan
pemanduan
yang kesemuanya memiliki pengalaman
pendakian Gunung Abang di Cluster
dan kompetensi dalam melakukan kegiatan
Abang Erawang.
serupa.
3. Diharapkan
teknik
narasumber
pemandu
wisata
lokal
Pengabdian
kepada
masyarakat
mengetahui tentang kelembagaan dan
tersebut melalui beberapa tahap kegiatan
kode etik sebagai seorang pemandu
sebagai berikut:
wisata.
a.
Tahap Persiapan Kegiatan
Sesuai
Pihak mitra program yaitu LWG
dengan
pembagian
tugas
(Local Working Group) Klaster Abang
yang diberikan oleh Puslitabmas, program
Erawang secara lisan sudah menyetujui
studi Manajemen Kepariwisataan mendapat
rencana pengabdian kepada masyarakat dari
pembagian lokasi di Kabupaten Bangli.
Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali ini
Tahap berikutnya melakukan penjajagan ke
khususnya dari Program Studi Manajemen
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Kepariwisataan Jurusan Kepariwisataan.
Bangli untuk mendiskusikan permasalahan
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
31
di lapangan untuk menentukan mitra
wisata lokal pendakian Gunung Abang.
program. Dari hasil diskusi disetujui untuk
Pertemuan antara dosen di Prodi (D.IV)
mendampingi Local Working Group di
Manajemen Kepariwisataan dengan mitra
DMO Batur Kintamani, salah satunya adalah
program selanjutnya dilaksanakan pada
Cluster Abang Erawang.
tanggal 25 September 2015. Kegiatan ini
mendapat sambutan yang baik pada saat
Kemudian tim Program Studi (D.IV)
Manajemen
melakukan
beberapa dosen mengadakan pertemuan
penjajagan bertemu dengan Sekretaris LWG
dengan LWG Klaster Abang Erawang
Cluster Abang Erawang, I Nengah Suratnata
untuk menyampaikan proposal kegiatan
pada tanggal 14 September 2015. Pertemuan
Pengabdian Masyarakat
ini dilakukan untuk menemukan kegiatan
kegiatan yang akan dilaksanakan.
apa saja yang dapat dilakukan dan materi-
b.
materi yang diperlukan oleh para pariwisata
Kegiatan
dalam menjalankan tugasnya di lapangan.
Masyarakat
Setelah menemukan sejumlah permasalahan
Kepariwisataan Sekolah Tinggi Pariwisata
yang mereka hadapi dan yang mungkin bisa
Nusa Dua Bali mengambil tema ”Pelatihan
dibantu dengan kepakaran para dosen di
Pemandu Wisata Lokal Pendakian Gunung
Prodi (D.IV) Manajemen Kepariwisataan,
Abang di Klaster Abang Erawang (Desa
maka dalam rapat berikutnya ditentukan
Abang Batudinding, Abangsongan dan
bahwa
Pengabdian
Suter)” dengan mitra program adalah Local
Masyarakat yang akan dilakukan adalah
Working Group Cluster Abang Erawang
Pelatihan Pemandu Wisata Lokal Pendakian
(Desa Abang Batudinding, Abangsongan
Gunung Abang di Klaster Abang Erawang
dan Suter) khususnya pemandu wisata lokal
(Desa Abang Batudinding, Abangsongan
pendakian Gunung Abang.
dan Suter). Kegiatan ini bertujuan untuk
Kegiatan pendampingan mitra program
meningkatkan wawasan dan pengetahuan
dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat
tentang kompetensi pemandu wisata, teknik
ini dilakukan juga
pemanduan wisata, kelembagaan dan kode
Kabupaten Bangli. Adapun kegiatan yang
etik seorang pemandu bagi para pemandu
dilakukan adalah penggalian potensi wisata
32
Kepariwisataan
bentuk
kegiatan
ini dan detail
Tahap Pelaksanaan Kegiatan Prodi
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
Pengabdian (D.IV)
Kepada Manajemen
oleh kelompok TFS
Cluster Abang Erawang, kegiatan pendakian
kegiatan pembekalan, penyampaian kesan
Gunung Abang, serta pembuatan video
dan pesan dari peserta dan fhoto bersama
pendakian Gunung Abang sebagai media
antara panitia dan peserta pembekalan.
promosi produk cluster Abang Erawang.
Evaluasi kegiatan ini dilaksanakan dengan
Pembuatan media promosi ini diharapkan
menanyakan pendapat dari peserta dalam
dapat melengkapi media promosi berupa
evaluasi pelaksanakan kegiatan Pengabdian
brosur yang telah dimiliki oleh Cluster Abang
Masyarakat. Rapat evaluasi kegiatan juga
Erawang dan lebih dapat mengenalkan
dilaksanakan oleh panitia guna perbaikan
aktivitas wisata pendakian Gunung Abang
kualitas
sebagai salah satu alternatif pilihan berwisata
Masyarakat berikutnya. Dari hasil evaluasi
di DMO Geopark Batur Kintamani.
tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan
Kegiatan
dilaksanakan
Pengabdian
Kepada
pada
Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema
hari Minggu tanggal 18 Oktober 2015
”Pelatihan Pemandu Wisata Lokal Pendakian
bertempat di Ruang Pertemuan Restoran
Gunung Abang di Cluster Abang Erawang
Madu Sari Penelokan Kintamani. Kegiatan
(Desa Abang Batudinding, Abangsongan
Pelatihan ini diikuti oleh 100 orang peserta
dan Suter)” diselenggarakan dengan sukses.
dari Local Working Group(LWG) Cluster
Abang Erawang yang meliputi 3 (tiga) desa
yang hadir sesuai dengan jumlah yang
yaitu LWG Abang Batudinding, LWG Desa
ditetapkan dan antusiasme dari peserta
Abangsongan dan LWG Desa Suter.
untuk mengikuti kegiatan ini sampai acara
Pada
penutupan selesai. Selain itu juga indikator
kegiatan
ini
kegiatan
menampilkan
sejumlah
Ini dapat dilihat dari jumlah peserta
pembicara diantaranya:
lainnya adalah dilihat dari komentar para
• Kompetensi Pemandu Wisata (Dr. I
peserta yang menyatakan bahwa kegiatan ini
Nyoman Madiun,M.Sc.)
sangat baik dan memberikan manfaat bagi
• Teknik Pemanduan Wisata (Ketua DPD
peningkatan pengetahuan tentang pemandu
HPI Bali, Sang Putu Subaya,SH.,MH)
wisata yang selama ini sangat minim mereka
• Kelembagaan dan Kode Etik (Sekjen DPD HPI Bali, Drs.I Gede Kasna,M.Par.)
Penutupan diawali dengan evaluasi
ketahui.
Peserta
mengharapkan
bahwa
kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. MKP
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
33
Pengelolaan Desa Wisata Tarukan
Oleh : Program Studi Manajemen Konvensi dan Perhelatan
Nusa
digali dan ditumbuhkembangkan sebagai
Dua Bali, pada Jurusan Perjalanan melalui
modal pengembangan pariwisata ke depan
Program Studi Manejemen Konvensi dan
dengan memperhatikan 5 pilar yaitu atraksi,
Perhelatan, melakukan kegiatan pengabdian
aksesibilitas, fasilitas, organisasi pemerintah
masyarakat dengan memberikan pembinaan
maupun swasta, secara substansial dalam
dan pelatihan pengelolaan Desa Wisata
pengembangan
Tarukan bagi masyarakat lokal Desa Mas
berbasis
Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar, pada
masyarakat).
tanggal 16 oktober 2015 di Balai Pertemuan
Desa Wisata Tarukan, Mas Kabupaten
yang mengambil tema Pelatihan Pengelo-
Gianyar. Desa Wisata Tarukan merupakan
laan Desa Wisata Tarukan Bagi Masyarakat
salah satu Desa di Kecamatan Ubud, yang
Lokal Desa Mas Kecamatan Ubud Kabupat-
memiliki berbagai potensi pariwisata, harus
en Gianyar ini dibuka pukul 09.00 s.d 16.00
34
Sekolah
Tinggi
Pariwisata
pariwisatanya
senantiasa
masyarakat
(partisipasi
pengabdian
masyarakat
pada
Kegiatan
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
wita oleh Ketua STP Nusa Dua Bali, diwakili
dengan
oleh Ketua Jurusan Perjalanan Ibu Citrawati,
pelatihan baik pengetahuan, sikap maupun
SE.,M.Si diikuti oleh sambutan dari Kepala
keterampilan pengelolaan desa wisata dan
Desa Mas, I Wayan Darmayuda, dan laporan
pondok wisata, antara lain: 1) Pentingnya
dari ketua panitia I Nengah Wirata, SE.,M.
komunikasi dalam pengelolaan desa wisata,
Par.
2) Pengetahuan pembersihan kamar (house
Peserta Pelatihan sebanyak 100 orang
memberikan
pembinaan
dan
keeping), 3) Pemasaran desa wisata melalui
baik dari pengelola desa wisata, pengelola
web.
pondok wisata, kalangan pelaku pariwisata,
di lingkungan kecamatan Ubud. Pembicara/
dengan
Narasumber: 1) Ketut Arjaya, Dipl.TM, 2) I
peserta pelatihan, bahwa peserta mengatakan
Wayan Seniartha, SE.,MM, 3) Iswayana Adi
kegiatan
Putra, SE
sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena
Pengabdian
masyarakat
Dari hasil tanya jawab dan evaluasi penyebaran pengabdian
kuesioner
kepada
masyarakat
ini,
ini
masyarakat lokal dalam pengelolaan desa
merupakan perwujudan salah satu tri
wisata khususnya pembersihan kamar pada
dharma perguruan tinggi selain pendidikan
pondok wisata dan pemasaran melalui web,
dan penelitian. Materi Pelatihan: Materi
masyarakat belum mampu melaksanakannya.
pelatihan yang diberikan secara teknis
MKH
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
35
Aplikasi Manajemen Program Studi Bisnis Hospitaliti di Desa Pemuteran, Buleleng
Program Studi Bisnis Hospitaliti
Hospitaliti.
merupakan salah satu program studi Strata
1 yang dimiliki STP Nusa Dua Bali dibawah
bertujuan untuk menghasilkan
ruang lingkup Jurusan Hospitaliti. Program
pariwisata yang memiliki : pengetahuan
studi ini ditujukan untuk menghasilkan
luas
Sarjana Pariwisata (S.Par) yang memiliki
metodologis) dan wawasan praktis, mampu
pengetahuan
komprehensif,
melakukan penelitian di bidang bisnis
berintegritas tinggi, jujur, terbuka, tanggap
hospitaliti dari berbagai aspek kajian,
terhadap perubahan ilmu dan teknologi,
menghasilkan
serta mampu berfikir holistik di bidang
berbagai gagasan inovatif , berdaya saing
36
luas
dan
Secara khusus Program Studi ini
dan
komprehensif
publikasi
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
sarjana
(teoritis
ilmiah,
dan
miliki
tinggi , berjiwa wirausaha (entrepreneur)
lokal menjadi satu bentuk yang sangat
dan mampu menyusun kebijakan-kebijakan
penting dan mendesak untuk mendapat
dalam bidang bisnis hospitaliti, baik pada
perhatian. Dari sisi lingkungan fisik, usaha-
tingkat perencanaan, pelaksanaan maupun
usaha dimaksud dapat berupa pemanfaatan
pengawasan.
dan pelestarian terhadap lingkungan.
Terkait
dengan
bisnis hospitaliti,
pengembangan
Kawasan Wisata Pemuteran, Buleleng
dewasa ini isu-isu
Bali merupaka salah satu kawasan wisata
terhadap konservasi alam dam lingkungan
yang sangat berhasil dalam usaha pelestarian
telah
pelaku
lingkungan terkait dengan pembangunan di
akademisi.
bidang pariwisata. Kawasan Pemuteran saat
Dalam rangka pencapaian tujuan bisnis
ini telah menjadi desa wisata andalan dan
secara ekonomi,
percontohan oleh Kementerian Pariwisata.
bisnis
menjadi
perhatian
hospitaliti
maupun
bagi
menjadi sangat penting
untuk memperhatikan
aspek lingkungan
Hal ini didasarkan pada keberhasilan
baik lingkungan sosial budaya maupun
kawasan ini untuk melalukan perbaikan dan
lingkungan fisik. Dari sisi lingkungan sosial
pelesatarian terhadap lingkungan hidup salah
budaya, keterlibatan masyarakat dan budaya
satunya melalui konservasi dan pelesatarian
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
37
terhadap terumbu karang.
Sebagai
sebuah
homestay. Kegiatan diving juga dikelola oleh tujuan
desa dengan kerja sama dengan pihak ketiga
wisata, Kawasan Pemuteran saat ini telah
sebagai operator yang nantinya hasilnya
dilengkapi dengan
fasilitas pendukung
dikembalikan ke desa.
pariwisata seperti
18 buah homestay/
bungalows/penginapan,
daerah
10
hotel/resor
Tak hanya menumbuhkan tempat-
tempat
penginapan,
kegiatan
wisata
dan Spa, 5 vila, 20 warung/restoran/
yang berkembang di Desa Pemuteran
fe,14perusahaanjasadiving,dan8spa/salon.
menumbuhkan usaha lain bagi masyarakat
Sebagai bentuk apresiasi terhadap
seperti industri kecil kerajinan maupun
budaya dan masyarakat lokal telah dibentuk
kuliner. Desa Pemuteran yang dulunya
komitmen
Pemuteran
merupakan kawasan nelayan miskin serta
sebagai desa wisata melalui keterlibatan aktif
kondisi desa yang kumuh, kini merupakan
masyarakat. Hanya masyarakat setempat
desa wisata yang asri nan indah dan menjadi
yang diperbolehkan untuk mengembangkan
salah satu destinasi wisata internasional
38
untuk
menjaga
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
di Bali. Kini 1.500 kepala keluarga di desa
Nusa Dua Bali.
tersebut
juga
merasakan
peningkatan
Tujuan
dilaksanakannya
Aplikasi
kesejahteraan secara ekonomi dari kegiatan
manajemen ini adalah :
wisata berbasis masyarakat yang berkembang
1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa
di daerahnya.
dalam melaksanakan penelitian di bidang
Memperhatikan
keberhasilan
Kawasan Pemuteran dalam pengembangan
hospitaliti 2. Mengaplikasikan konsep berfikir ilmiah
pariwisata yang seimbang antara aspek
dalam
ekonomis, social budaya dan lingkungan,
pemecahan masalah dalam bidang bisnis
menjadikan Kawasan Pemuteran sebagai
hospitaliti.
lokasi yang ideal dalam proses pendidikan
dan pembelajaran.
Aplikasi
Salah satunya adalah
menemukenali
Setelah
pelaksanaaan
Manajemen
menjadi temapat bagi pelaksanaan Aplikasi
diharapkan mampu untuk:
Manajemen bagi mahasiswa program studi
1. Menemukenali
Bisnis Hospitaliti Sekolah Tinggi Pariwsata
masalah
ini
dan
kegiatan mahasiswa permasalah-
permasalahan pada berbagai bentuk
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
39
bisnis hospitaliti di Kawasan Wisata
kawasan wisata Pemuteran yang meliputi
Pemuteran
Pemuteran Bay, dan berbagai bentuk
2. Merumuskan masalah penelitian pada
bisnis hospitaliti yang ada seperti sarana
berbagai bentuk bisnis hospitaliti di
penginapan, usaha penyedia makananan
Kawasan Pariwisata Pemuteran
dan minuman dan usaha lain seperti Spa
3. Membuat
proposal
penelitian
pada
berbagai bentuk bisnis hospitaliti di
dan Salon. 2. Seminar
berbagai bentuk bisnis hospitaliti di
Seminar dilaksanakan dengan dengan
Kawasan Wisata Pemuteran
tujuan untuk mendapatkan informasi
Kegiatan
Aplikasi
Manajemen
terkini dan akurat tentang keberadaan
dilaksanakan pada Semester 5 Tahun
Kawasan Wisata Pemuteran dari pelaku
Akademik 2015-2016 selama 3 hari, mulai
usaha dan tokoh masyarakat setempat
tanggal 09 sampai dengan 11 Oktober 2015
Narasumber
. Kegiatan di Desa Pemuteran dilaksanakan
Manajemen ini adalah : Agung Prana (Ketua
dalam bentuk :
Yayasan Karang Lestari) dengan pembimbing
1. Observasi Lapangan
para dosen Program Studi Bisnis Hospitaliti.
Observasi lapangan dilaksanakan pada
40
BHP
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
dalam
Aplikasi
Pengembangan Sarana Akomodasi di Desa Wisata Sibetan, Karangasem Oleh: I Ketut Surata
A. Pendahuluan • Penyediaan
penyelenggaraan pertemuan, perjalanan akomodasi
merupakan
insentif,
konferensi,
dan
pameran
salah satu bidang usaha pariwisata selain
(MICE), usaha jasa konsultan pariwisata,
usaha daya tarik wisata, usaha kawasan
usaha jasa pramuwisata, usaha wisata
pariwisata, usaha transportasi wisata,
tirta; dan usaha spa
usaha perjalanan wisata, usaha makanan
• Akomodasi
merupakan
salah
satu
dan minuman, usaha penyelenggaraan
elemen dari pelayanan hospitaliti yang
kegiatan hiburan dan rekreasi, usaha
digunakan oleh wisatawan. Akomodasi
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
41
menyediakan tempat dimana wisatawan
sebagainya.
dapat terlibat selama kunjungan pada
B. Pengertian Akomodasi
suatu destinasi. Akomodasi muncul
• Usaha penyediaan akomodasi ialah usaha
sebagai focal point atau tempat menjamu
penyediaan pelayanan penginapan untuk
wisatawan.
membayar
wisatawan yang dapat dilengkapi dengan
sejumlah ongkos sebagai imbalan atas
pelayanan pariwisata lainnya (Peraturan
pelayanan yang diterima dan tingkatan
Menteri Budpar No. PM 86/HK501/
akomodasi dan pelayanan terkait lainnya
MKP/2010)
Wisatawan
seperti makanan dan minuman.
• Akomodasi
adalah
wahana
yang
• Sebagai mata rantai kegiatan wisata,
menyediakan pelayanan jasa penginapan
akomodasi tidak dapat dipisahkan dari
yang dilengkapi dengan pelayanan makan
pariwisata. Tanpa kegiatan kepariwisataan
dan minum serta jasa lainnya seperti :
dapat dikatakan akomodasi perhotelan
hotel, losmen, bungalow, dan sebagainya
akan lumpuh dan sebaliknya, pariwisata
(SK. Menteri ParPosT No.37/PW.304/
tanpa
MPT/86 tgl 17 Juni 1986)
hotel
merupakan
suatu
hal
yang tidak mungkin. Wisatawan akan memerlukan
tempat
untuk
yang menggunakan sebagian dan atau
sementara selama dalam perjalanan
seluruh bangunan untuk menyediakan
untuk dapat beristirahat. Dengan adanya
jasa penginapan, makan, minum, dan
sarana
jasa lainnya bagi wisatawan yang dikelola
akomodasi,
tinggal
para
wisatawan
akan terdorong untuk berkunjung dan
secara komersial.
menikmati obyek dan daya tarik wisata
C. Jenis-jenis Akomodasi
dengan waktu yang relatif lebih lama.
Usaha
Informasi
ini
Akomodasi (Peraturan Menteri Budpar No.
wisatawan
PM 86/HK501/MKP/2010) meliputi jenis
mengenai
mempengaruhi
akomodasi
penilaian
penyediaan
pelayanan
tentang pilihan jenis akomodasi yang
usaha:
dipilih,
1. Hotel (hotel bintang dan non-bintang)
seperti
pelayanan
42
• Sarana akomodasi merupakan wahana
yang
jenis
fasilitas
diberikan,
dan
tingkat
Penyediaan akomodasi secara harian
harga, jumlah kamar yang tersedia dan
berupa kamar-kamar di dalam satu
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
bangunan yang dapat dilengkapi dengan
rumah
pelayanan makan dan minum, kegiatan
pemiliknya dan dimanfaatkan sebagian
hiburan serta fasilitas lainnya
untuk disewakan dengan memberikan
2. Bumi perkemahan
tinggal
yang
dihuni
oleh
kesempatan kepada wisatawan untuk
Penyediaan akomodasi di alam terbuka
berinteraksi dalam kehidupan sehari-
dengan menggunakan tenda
hari pemiliknya (Guest House)
3. Persinggahan karavan
6. Akomodasi lain (motel):
Penyediaan tempat untuk kendaraan
Sejenis
yang dilengkapi fasilitas menginap di
terdapat di anatra dua kota besar,
alam terbuka dapat dilengkapi dengan
tempat para pengendara mobil dapat
kendaraannya
beristirahat sesudah perjalanan jauh dan
4. Villa
yang
biasanya
baru meneruskan perjalanannya pada
Penyediaan
akomodasi
berupa
keseluruhan bangunan tunggal yang dapat
akomodasi
dilengkapi
dengan
fasilitas,
kegiatan hiburan, dan fasilitas lainnya 5. Pondok wisata
keesokan harinya; mobil pemilik dapat diparkir dekat kamar. Jenis akomodasi lainnya: 7. Cottage Sejenis
Penyediaan akomodasi berupa bangunan
akomodasi
yang
berlokasi
di sekitar pantai atau danau dengan
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
43
bentuk bangunan – bangunan terpisah,
Suatu jenis akomodasi yang berasal dari
disewakan
rumah-rumah penduduk yang telah
untuk
keluarga,
serta
dilengkapi dengan fasilitas rekreasi. 8. Bungalow Sejenis
akomodasi
sehingga yang
berbentuk
rumah, berlokasi di daerah pegunungan
kesehatan
memenuhi untuk
syarat-syarat
disewakan
kepada
wisatawan.
yang disewakan untuk keluarga sebagai
Persyaratan homestay secara garis besar
tempat peristirahatan pada waktu liburan.
adalah :
9. Losmen (Logement)
• Bersih, meliputi kebersihan lingkungan
Sejenis akomodasi yang menggunakan
rumah, kamar hingga fasilitas MCK.
sebagian atau seluruh bangungan rumah
• Sehat, memiliki standar rumah dan
yang menyediakan penginapan dengan/
lingkungan yang sehat, misalnya jauh
tanpa makan – minum bagi setiap orang
dari kandang ternak, tidak lembab dan
yang datang untuk beristirahat sementara
lain sebaginya.
waktu. 10. Home stay
44
ditingkatkan fasilitas dan sarananya,
• Aman, homestay menjamin keamanan dari tamu yang menginap.
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
• Nyaman, memiliki standar kenyamanan
dengan harga yang pantas (reasonable
seperti sirkulasi udara dan pencahayaan
price) dan menginginkan pelayanan serta
yang pas dan perabot yang memadahi.
perhatian dari staf hotel. Kenyamanan
D. Pengembangan Produk Akomodasi
dan
penting.
Dalam mengembangkan akomodasi,
terdapat paling tidak tiga hal yang perlu dipertimbangkan,
yaitu
selera
pasar
kesenangan
memegang
peran
b. Potensi Lokal (masyarakat, budaya, dan lingkungan alam)
(demands), potensi daerah, dan aspek
c. Kebijakan Pemerintah
legalitas formal yang berupa kebijakan
• Perda Tk I Bali No. 3 tahun 1991 tentang Pariwisata Budaya.
pemerintah pusat dan daerah.
• Peraturan Menteri Budpar no. PM.86/
a. Selera Pasar (Demand) • Trend pariwisata menunjukkan bahwa perjalanan wisata (travel merupakan
HK.501/MKP/2010 tentang Tata cara pendaftaran usaha akomodasi.
diri,
• Peraturan Menteri Budpar no. KM.18/
mengembangkan identitas, dan ekspresi
HM.001/MKP/2011 tentang Pedoman
diri
Program
sarana
pemenuhan
(Cho
and
kebutuhan
Ferenmaier,
2001).
Wisatawan/tamu modern sedang mencari
Nasional
Pemberdayaan
Mandiri (PNPM) Pariwisata.
pengalaman yang unik, tantangan baru,
• Peraturan Pemerintah RI No.52 Tahun
dan beraneka ragam hiburan yang berupa
2012 tentang Sertifikasi Kompetensi dan
perilaku, emosi, dan juga estetika.
sertifikasi usaha bidang pariwisata. SRT
• Trend penting lainnya ialah semakin meningkatnya
minat
wisatawan
terhadap sejarah dan budaya lokal guna mendapatkan
sesuatu
yang
otentik
sebagai reaksi terhadap penyeragaman akibat dampak luas dari globalisasi. • Dalam dan
hal
akomodasi,
minuman,
menginginkan
makanan
wisatawan kualitas
yang
modern bagus
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
45
Seminar Nasional
Kebutuhan Pendirian Perguruan Tinggi Pariwisata Negeri di Indonesia
Seminar ini diawali dengan Laporan
Negeri (PTPN) di Indonesia.
Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua
Bali, Drs. DGN. Byomantara, M.Ed. yang
yaitu di sulawesi utara dan nusa tenggara
sekaligus menyampaikan latar belakang
barat. Dalam rangka mewujudkan hal
Seminar Nasional. Kegiatan seminar ini
tersebut maka dilakukan pengumpulan
dilatarbelakangi oleh adanya kesadaran
data primer maupun sekunder dan lain
kebutuhan tenaga kerja profesional yang
lain agar bisa menyempurnakan hasil
meningkat dan kunjungan wisatawan yang
kajian. Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua
naik secara signifikan. Berdasarkan hal
Bali bekerjasama dengan para pakar dari
tersebut, maka perlu dilakukan kajian tentang
Universitas Udayana untuk mewujudkan
Pendirian Perguruan Tinggi Pariwisata
hal tersebut. Seminar Nasional diadakan
46
Kajian ini dilakukan pada dua tempat
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
juga untuk menerima pemikiran berupa
dan bernegara. Disampaikan juga bahwa
saran dan kritik dari para seluruh akademisi
fungsi pendidikan harus berkelanjutan. Jika
dan
peserta.
menggunakan kata pariwisata bukan kata
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
kepariwisataan maka hanya menyangkut
Kementerian Pariwisata, Prof. Dr. Ir. I Gde
mikro saja, hanya menyangkut bisnis saja
Pitana, M. Sc. hadir dalam kegiatan tersebut
padahal seharusnya menyangkut makro
agar dapat melihat dan mendengarkan
seperti ekonomi, pertahanan keamanan dan
hasil kajian yang lebih mendalam sehingga
lain lain.
dapat ditindaklajuti dan dilaporkan kepada
menteri melalui kepala badan.
Manusia adalah mahluk yang berpikir yang
lembaga
kepariwisataan.
Falsafah bukan sesuatu yang rumit.
memiliki harkat martabat seharusnya tidak dijadikan sebagai proses produksi atau hanya sebagai alat saja. Pendidikan bukan hanya harus menjawab keperluan saat ini namun yang diperlukan dimasa mendatang. Hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari arah
pembangunan
nasional,
regional,
dan internasional. Pendidikan, termasuk pendidikan kepariwisataan ranahnya selalu terdiri dari 3 hal yaitu afektif, kognitif,
Drs.
I
Gede
Ardika
dalam
psikomotoriki. Afektif yang tidak berwujud
makalahnya mengenai Landasan Filosofis
sering dilupakan, padahal ini yang menjadi
Pendirian Perguruan Tinggi Pariwisata
fundamental serta yang mengendalikan
Negeri
kognitif dan psikomotorik.
di
Indonesia,
menyampaikan
bahwa pencermatan yang sifatnya mendasar
Tujuan pendidikan adalah untuk
seharusnya dilakukan, namun saat ini
membentuk manusia yang bertaqwa kepada
sering melupakan hal mendasar karena
Tuhan. Kepariwisataan sebaiknya berbasis
mengejar target sehingga keluar dari kisi-
budaya, masyarakat, dan lingkungan alam.
kisi dan rambu-rambu dalam bermasyarakat
Masyarakat menjadi subjek bukan menjadi
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
47
objek dalam kegiatan pendidikan tersebut.
mendapat rujukan dari berbagai pihak.
Keragaman berbudaya dan kearifan lokal
Persoalan pariwisata kedepan memerlukan
merupakan hak asasi sehingga pendirian
penangan
serius
PTPN dapat dilakukan dengan kearifan
manusia.
Lombok
lokal. Kode etik harus diwujudkan dalam
penanganan khusus dan perencanaan jangka
pendidikan dan negara harus mampu
panjang. Lombok merupakan pintu gerbang
berperan dalam kepariwisataan sehingga
pariwisata dan pendukung pangan nasional.
menjadi
Terdapat respon dari pendidikan nasional
pendukung
dalam
menjaga
keutuhan wilayah.
untuk
Prof. Dr. Ir. I Wayan Supartha,
dari
mendorong bidang
untuk
sumber
telah
melakukan
penyediaan
kepariwisataan.
daya
lulusan Berkaitan
M.S., mengatakan Kebutuhan Pendirian
dengan hal tersebut dilaksanakan penelitian
Perguruan Tinggi Pariwisata Negeri di
berkaitan dengan pendirian PTPN dalam
Indonesia. Apakah benar Lombok dan
bidang vokasi. Masing masing daerah sudah
Manado
Untuk
merespon dengan cepat yang berkaitan
menjawab hal itu diperlukan kajian untuk
dengan penyediaan fisik maupun non fisik.
48
membutuhkan
PTPN?
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
Investasi dan realisasinya berlangsung cepat
pendek maupun jangka panjang.
sehingga diperlukan penyediaan sumber
daya manusia yang cepat pula. Selain
makalahnya Komparasi Historis Pendirian
Lombok, Sulawesi Utara juga telah merespon
Perguruan Tinggi Pariwisata Negeri di
dengan sangat cepat dan baik.
Indonesia, menjelaskan Komparasi Historis
Berdirinya PTPN lebih diminati
Pendirian Perguruan Tinggi Pariwisata
oleh
masyarakat
menyediakan
Negeri di Indonesia berkaitan dengan
semua jenjang yaitu D2, D3, dan D4
lembaga pendidikan yang sudah ada. Studi
maupun S1. Pandangan siswa SMA maupun
dilakukan hanya pada 4 perguruan tinggi
SMK di daerah-daerah bahwa pariwisata
dibawah kemenparekraf. Alasannya adalah
berkembang secara pesat, menguntungkan
karena pariwisata menjadi salah satu indutri
secara ekonomi dan sosial. PTPN diharapkan
terbesar di dunia namun disisi lain masih
oleh berbagai pihak karena biayanya lebih
terdapat keterbatasan sumber daya manusia.
terjangkau dan fasilitas yang disediakan
Di Indonesia PTPN terbatas yaitu hanya
lebih lengkap. Tindak lanjut dari harapan ini
terdapat empat (4) PTPN. Sekolah Tinggi
adalah studi kelayakan lokasi, pembuatan
Pariwisata Bandung sejarahnya panjang
master plan akademik dan fisik, baik jangka
sampai menjadi STP Bandung. Demikian
apabila
I Wayan Mertha, S.E,. M.Si, Dalam
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
49
juga halnya dengan gedung, jenjang prodi
Terdapat prospek minat untuk melanjutkan
dan jenis prodi, kurikulum, tenaga pendidik,
studi pada PTPN karena Lulusan SMK/SMA
struktur organisasi, dan akreditasi. STP Nusa
termasuk orang tua melihat bahwa pariwisata
Dua Bali berawal dari evolusi kelembagaan,
telah menjadi tujuan (pendidikan) untuk
demikian juga dengan gedung, jenjang
mendapatkan pekerjaan yang pasti. Status
prodi, jenis prodi, kurikulum, tenaga
lembaga negeri menjadi faktor penarik, serta
pendidik, struktur organisasi, dan akreditasi.
jenjang program S1 diminati. Kelembagaan
Akpar
evolusi
(struktur organisasi) sudah dilengkapi dan
kelembagaan, gedung, jenjang prodi, jenis
disiapkan dengan baik di Lombok yaitu
prodi, kurikulum, tenaga pendidik, struktur
pemerintah daerah dalam pengembangan
organisasi, dan akreditasi. Akpar Makasar
pariwisata dan pendirian PTPN telah
memiliki kesamaan dengan dengan Sekolah
melakukan aksi riil. Sulawesi Utara dan
Tinggi Pariwisata Bandung, Sekolah Tinggi
Lombok jumlah peminatnya sangat tinggi
Pariwisata Nusa Dua Bali, maupun dengan
karena banyak lulusan SMA maupun SMK
Akpar Medan.
yang melanjutkan studi di luar daerah atau
Medan
Keempat
berawal
PTPN
dari
tersebut
lebih
terpaksa memilih jurusan di dalam daerah
menekankan profesional daripada akademis
seadanya.
dan saat ini keempat PTPN tersebut menjadi
Dr. Eng. I Wayan Kastawan, ST.,
barometer
MA.
dalam
pendidikan
perhotelan
dan
makalahnya
Aspek
Fisik
kepariwisataan di Indonesia, yang telah
(Studi
menghasilkan tenaga kerja profesional dan
Tinggi Pariwisata Negeri di Indonesia)
mampu bersaing pada tingkat global.
mengemukakan pendekatan sektor yaitu
Dr. I Ketut Surata, M.Sc. Aspek Non
sektor tersier (jasa pendidikan) dilakukan
Fisik (Studi Kelayakan Pendirian Perguruan
di Lombok. Kenapa harus di Lombok,
Tinggi Pariwisata Negeri di Indonesia),
bukan NTT atau bukan Sumbawa maka
menyebutkan Keputusan Menteri Pendidikan
kembali lagi ke pendekatan sektoral. Seluruh
Nasional RI No 234/u/2000 tentang Pedoman
pinggir pantai lombok dipadati bangunan
Pendirian Perguruan Tinggi mendasari
perhotelan, hal ini menjadi input untuk
kelayakan pendirian Perguruan Tinggi.
kajian PTPN. Manado bergerak menuju
50
Kelayakan
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
Pendirian
Perguruan
rencana tata ruang pulau sulawesi sehingga
diskusi dan interview sebagai dasar untuk
di sulawesi utara tepat didirikan PTPN. Hal
memutuskan diperlukan atau tidak PTPN.
tersebut sudah terdapat dalam rencana tata
Tim peneliti juga sudah melakukan analisis
ruang sulawesi utara. Secara fisik, pendirian
mendalam dan pembagian kuesioner yang
PTPN ini adalah layak namun untuk jangka
akan diklarifikasi oleh pemerintah daerah
panjang, secara komprehensif tentunya akan
setempat. Disampaikan juga bahwa jumlah
menjadi pekerjaan lanjutan setelah penelitian
mahasiswa di swasta terus berkurang karena
ini dilakukan.
terbentur biaya atau mahal bagi mahasiswa.
Kegiatan Seminar Nasional yang
Aspek parsial yang lebih menekankan wilayah
berlangsung sehari ini dipandu oleh, Dr.
dapat diwujudkan dengan pembangunan
Ida Bagus Made Wiyasha membuka diskusi
PTPN yang tersebar di Indonesia. Akhir
dengan
kepada
Seminar Nasional ditutup dengan penegasan
beberapa peserta untuk bertanya maupun
kembali dari pemerintah daerah Sulawesi
memberi saran. Dalam diskusi tersebut
Utara dan Nusa Tenggara Barat yang
disampaikan bahwa data dalam penelitian
memberikan dukungan bahwa PTPN layak
yang telah dilakukan diperoleh dengan cara
didirikan pada kedua daerah tersebut. Tim
memberi
kesempatan
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
51
Pariwisata Bali Antara Harapan dan Tantangan Oleh: I Wayan Jata
Mengakhiri jaman prasejarah, Bali
Rsi
Markandeya
bersama
pengikutnya
sudah dituju untuk melakukan pencarian
memastikan Bali sebagai tanah tujuan
dan perjalanan oleh para penekun spiritual.
membangun nilai spiritual.
Rsi Markandeya tercatat sebagai tokoh
Selanjutnya
spiritual dari Jawa yang pertama menjejakkan
sekitar abad ke 11 secara pasti mampu
perjalanan di Bali. Perjalanan melakukan
merekat tatanan hidup masyarakat lokal
kesucian bathin dan keseimbangan alam
dengan tatanan agama Hindu yang dibawa
lalu menempatkan tonggak tatanan agama
dari Jawa. Tatanan Desa Adat dengan
Hindu di lereng selatan Gunung Agung
konsep parahyangan sebagai personifikasi
yang kini dikenal sebagai Pura Besakih. Pura
Tuhan dalam fungsi Tri Murti upaya
Basukian dipercaya sebagai tonggak pertama
menampung penyatuan konsep lokal dengan
52
kedatangan
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
Mpu
Kuturan
konsep Hindu. Penyatuan nusantara oleh
Menurut
Pitana
(2002:
1)
Bali
Majapahit adalah puncak dari perjalanan
mendapat kunjungan wisatawan pertama
dan transformasi agama dan budaya lokal
kali tanggal 4 Juli 1902, seorang anggota
dengan budaya Hindu.
parlemen Belanda yang bernama Heer
Dalam
perjalanan
dan
H.Van Kol. Pengembangan pariwisata Bali
menjalani
secara melembaga ditandai dengan mulai
keseharian mereka dengan tata kehidupan,
aktifnya perusahaan pelayaran Belanda,
agama, dan budaya yang unik. Keunikan
KPM (Koninklijk Paketvarrt Maatscapij)
inilah kemudian sekitar tahun 1579, menjadi
pada awal tahun 1920-an memprogandakan
perhatian Cornelis de Houtman (Belanda)
Bali sebagai daerah tujuan wisata.
melakukan perjalanan ke Indonesia untuk
mencari rempah-rempah. Tanah yang subur,
kepariwisataan yang dimiliki, pemerintah
kegiatan pertanian dan keunikan budaya
Provinsi Bali sejak tahun 1970-an telah
penduduknya dalam menjalani keseharian
menempatkan kepariwisataan sebagai salah
menjadi perhatian besar bagi ekspedisi de
satu sektor prioritas dalam pembangunan, di
Houtman.
samping sektor pertanian dan industri kecil.
Berbarengan dengan Indonesia yang
Di dalam pembangunan kepariwisataan
dikenal sebagai penghasil rempah, Bali mulai
Bali, konsep yang dianut adalah pariwisata
dikenal dunia dari sisi budaya. Penguasaan
budaya. Konsep ini dituangkan dalam
Belanda terhadap Indonesiapun sekitar
Perda No : 3 tahun 1974, kemudian direvisi
abad ke 17 dan 18 tidak banyak memberi
menjadi Perda No : 3 tahun 1991 adalah
pengaruh pada agama dan budaya di Bali.
pengembangan Pariwisata Budaya.
Hindu di Bali pada masa-masa itu bahkan
memasuki masa kejayaan ketika kerajaan di
pembangunan
Bali berpusat di Gelgel dan kemudian pindah
kepariwisataan menggunakan kebudayaan
ke Klungkung. Awal abad ke-20, barulah
Bali sebagai potensi dasar yang paling
Bali dikuasai oleh Belanda ditandai dengan
dominan.
jatuhnya Kerajaan Klungkung lewat perang
bahwa lebih dari 60% wisatawan yang
Puputan Klungkung tahun 1908.
datang ke Bali karena tertarik akan aspek
masyarakatnya
waktu
kemudian
Bali
Melihat potensi dan perkembangan
Hal
ini
berarti dan
bahwa
dalam
perkembangan
Hasil penelitian menunjukkan
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
53
kebudayaan Bali (Unud,1973: Bali Tourism
Bali tanpa harus melalui Jakarta.
Management Project, (1992).
Kebijakan penerbangan ini terwujud juga
Ardika (2004) menegaskan bahwa
atas desakan para investor yang telah
daya tarik utama pariwisata Bali bersumber
menanamkan modalnya di dalam bentuk
pada keunikan budaya dan adat istiadatnya.
hotel berbintang di kawasan pariwisata Nusa
Kemegahan Pura Besakih yang tidak ada
Dua, Kuta, Jimbaran, Ubud, dan sekitarnya.
duanya di dunia. Kehidupan dan gaya hidup
Menghindari kesemrawutan pembangunan
orang Bali yang religius dan unik membuat
prasarana kepariwisataan di Bali, pemerintah
wisatawan
waktu
setempat menetapkan sejumlah kawasan
liburannya di daerah ini. Di samping itu, juga
wisata. Menurut Marutha (2002: 13-16)
ditunjang oleh keindahan panorama alam
Pemerintah Bali melalui Perda Nomor
yang mampu memberikan kesan khusus
14 Tahun 1999 menetapakan 15 kawasan
terhadap wisatawan yang mengunjunginya.
pariwisata yakni Sanur, Nusa Dua, Kuta,
Kepercayaan
Bali
Ubud, Lebih, Soka, Kalibukbuk, Batu Ampar,
sebagai daerah tujuan wisata dunia tidak
Candi Kusuma, Perancak, Nusa Penida,
terlepas dari persediaan sarana dan prasarana
Candi Dasa, Ujung, dan Tulamben.
pariwisata Bali yang cukup memadai,
serta didukung dengan suasana keamanan
bagian dari kawasan wisata Nusa Dua (Tanjung
yang kondusif dan
keramah tamahan
Benoa, Ungasan, Pecatu, Jimbaran). Kawasan
penduduknya, sehingga membuat wisatawan
pariwisata Jimbaran memiliki potensi wisata
mancanegara semakin senang dan betah
sangat menarik untuk dikunjungi wisatawan,
tinggal di Bali. Demikian pula para investor
karena memiliki keindahan panorama alam
juga tergiur untuk menanamkan modalnya
perbukitan yang menyatu dengan laut. Selain
di Bali. Situasi ini menjadi lebih baik dengan
itu, juga sebagian wilayahnya memiliki
dibukanya Bandara Ngurah Rai sebagai
pantai berpasir putih dan kondisi pantai
bandara internasional dan diberlakukannya
yang cukup landai, sehingga sangat baik
kebijakan bebas visa sejak 17 Agustus
untuk wisatawan bersantai. Posisi pantai
1992, maka terjadi peningkatan jumlah
yang berada di sebeleh barat daya Pulau
penerbangan asing dari berbagai negara ke
Bali juga sangat baik dipergunakan untuk
54
tertarik
meluangkan
wisatawan
terhadap
Sementara
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
Jimbaran
merupakan
menyaksikan matahari terbenam di arah
tersebut masih dapat dilanjutkan dengan
barat.
mengutip perolehan devisa yang pada terhadap
tahun 1999 juga mengalami pertumbuhan
pendapatan daerah Bali terus meningkat
13,54 persen., ditambah data tingkat hunian
dari tahun ke tahun, bahkan mengungguli
kamar hiotel dan usaha sarana pariwisata
pendapatan sector-sektor lainnya. Pada tahun
yang juga mengembirakan. Keberhasilan
1999 sektor pariwisata telah menyumbag
sector kepariwisataan terhadapa kehidupan
terhadap pendapatan masyarakat Bali sebesar
masyarakat Bali tersebut, tidak terlepas dari
51,6 persen (Erawan : 1998). Peningkatan
berbagai potensi yang terdapat di Bali.
Sumbangan
pariwisata
ini didasari dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali
Alam
dari tahun-tahun sebelumnya. Misalnya
kunjungan wisatawan mancagera ke Bali
kecil di wilayah Negara Kesatuan Republik
selama tahun 1998 baik langsung maupun
Indonesia (NKRI) yang letaknya sangat
tidak langsung tercatat 2.077.371 (Pitana,
strategis karena diapit oleh dua benua dan
2002).
dua samudra, yang sekaligus berada di silang
Angka-angka yang mengembirakan
Bali merupakan salah satu pulau
dunia. Daerah ini memiliki panorama alam
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
55
sebagai potensi daya tarik wisatawan seperti
diantaranya sebagai berikut :
flora, fauna yang tersebar di wilayah ini.
1. Agama Hindu adalah agama wahyu
Panorama pantai Kuta, Nusa Dua, Jimbaran,
yang diturunkan oleh Tuhan ribuan
Kutuh (Pandawa), Lebih, Tulamben, Lovina,
tahun sebelum masehi dan diterima oleh
Soka dan lain-lainynya. Danau Batur,
para Rsi yakni Sapta Rsi (Grtsamada,
Beratan, Buyan. Tamblingan. Sungai Ayung,
Bharadwaja,
Bakas dan lain-lainynya. Fauna seperti
Wamadewa, Wiswamitra).
keberadaan kera di Sangeh, Ubud, Uluwatu,
2. Wahyu
Kanwa,
yang
Atri,
diterima
Wasista, melalui
dan Taman Nasional Bali Barat yang dihuni
pendengaran oleh Sapta Rsi itu belum
ratusan ekor burung jalak Bali.
tertulis, sehingga penyebarannya hanya disampaikan dari mulut ke mulut saja.
Agama, Adat, dan Budaya
3. Wahyu
tersebut
lama
kelamaan
Berbagai sumber tertulis menyebutkan
dikumpulkan/dihimpun oleh Bagawan
bahwa agama Hindu adalah agama tertua.
Abyasa beserta empat orang pengikutnya
Agama Hindu memiliki tujuh ciri umum
yakni: Bhagawan Pula menulis Rg Weda,
56
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
Bhagawan Jaemini menulis Sama Weda,
dan bentuk sifat kekuasaan Tuhan. Karena
Bhagawan Waisampayana menulis Yayur
Dewa itu adalah perwujudan Tuhan, karena
Weda, Bhagawan Sumanthu menulis
itu cara penghormatanNya yang dikaitkan
Atharwa Weda.
pada salah satu sifat kekuasaan Tuhan akan
4. Sraddha (keyakinan), agama Hindu
menimbulkan cara penghormatan yang
mempunyai keyakinan terhadap lima
bermacam-macam. Dewa yajna adalah
hal yang disebut Panca Sraddha (Tuhan,
pemujaan atau persembahan yang ditujukan
Atman,
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kepada
Karma
Phala,
Punarbawa,
Moksa). 5. Memiliki
segala bentuk perwujudan (manifestasinya). hari-hari
suci
(Purnama
Berbakti, sujud menyembah kepada Tuhan
Tilem, Tumpek, Pagerwesi, Galungan,
Yang Maha Esa adalah merupakan dasar
Kuningan, Saraswati, Ciwa Latri, Nyepi)
keimanan yang pertama dalam panca maha
6. Memiliki tata upacara yang disebut Panca Maha Yadnya.
yajna.
Dasar utama dari ajaran agama Hindu
Yang merupakan beberapa bentuk
acara Dewa Yajna adalah sebagai berikut :
adalah Panca Maha Yajna. Panca artinya
Yang bersifat rutin, Yang dikaitkan dengan
lima, Maha artinya besar sedangkan Yajna
upacara pujawali yaitu jadinya Pura tempat
artinya kurban atau persembahan. Jadi Panca
upacara itu (pemakuh, pemelaspas dan
Maha Yajna lima macam cara utama dalam
ngenteg linggih), Yang dikaitkan dengan hari
melakukan persembahan atau yajna. Adapun
tertentu tergolong upacara umum antara lain
kelima macam maha yajna itu adalah :
: Budha Kliwon, Pagerwesi, Tumpek Landep,
a.
Dewa Yajna
Tumpek
Dewa yajna adalah yang diadakan
Tumpek Uye, Tumpek Wayang, Saraswati,
Wariga,
Galungan,
Kuningan,
dan ditujukan sebagai penghormatan kepada
Siwaratri dan Nyepi.
Tuhan Yang Maha Esa dan para dewa. Menurut
b.
Resi Yajna
ajaran agama Hindu bahwa Dewa adalah
Resi yajna juga disebut Brahma yajna,
wujud sifat kemahakuasaan yang bersifat
intinya adalah yajna yang ditujukan kepada
khas atau khusus. Ini tidak berarti Tuhan
Resi atau Brahmana yang dianggap sebagai
tidak memegang peranan. Justru adanya
penerima wahyu dan pengubah Weda.
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
57
Menurut agama Hindu berpegang pada Weda
Upacara medapetan berasal dari kata “dapat”
pandangan hidup Hindu berdasar Weda.
atau memperoleh, yaitu memperoleh anak
Hindu menjadi manusia yang berbudaya dan
yang lahir. Jadi dapat pula diartikan upacara
berbudi pekerti luhur adalah karena Weda.
yang berkaitan dengan lahirnya seorang anak
Karena itu setiap umat Hindu menganggap
pada keluarga.
dirinya dan dianggap berhutang pula kepada
Upacara ini bertujuan :
para Maha Resi atau Brahmana.
• Rasa terima kasih kepada Tuhan karena
c.
Manusa Yajna
telah dirakhmati anak.
Salah satu yajna panca adalah manusa
• Memberi perlindungan kepada sang bayi.
yajna. Pada garis besarnya upacara manusa
• Melakukan perawatan pada ari-ari.
yajna dibedakan antara lain yaitu :
Menurut kepercayaan Hindu ari-ari adalah
1.
saudara kembar sang bayi. Ari artinya adik
Upacara sebelum lahir
Upacara sebelum lahir dikenal dengan istilah
yang secara rakhmat dalam kehidupan
upacara Magedong-gedongan. Upacara ini
ini selalu dianggap menyertai saudaranya.
dilakukan untuk calon bayi itu berumur
Oleh karena itu ari-ari adalah satu jasad
6 bulan di dalam kandungan. Kebiasaan
lain iapun harus mendapat perawatan dan
upacara
pelaksanaannya
dikubur dengan acara singkat. Pada mulanya
tidak sama antara masing-masing daerah,
ari-ari dibersihkan lalu dibungkus dengan
kebiasaan yang serupa kita jumpai hampir
kain putih dimasukkan ke dalam kelapa
di semua daerah yang pernah mendapat
yang dibelah dua untuk dikubur di halaman
pengaruh Hindu.
rumah tinggal, belahan kelapa itu ditulis lafal
2.
aksara Omkara dan Angkara.
ini
dan
tata
Upacara sesudah lahir
Upacara-upacara sesudah bayi lahir meliputi
b.
Upacara Lepas Puser
masa sejak lahir sampai perkawinan, adalah
Upacara lepas puser adalah upacara
tanggung jawab orang tuanya. Jenisnya
yang dilakukan pada hari lepas pusarnya yang
banyak dan dikaitkan pada umur atau tingkat
terjadi setelah seminggu atau sembilan hari.
perkembangan anak itu sendiri. Adapun
Upacara ini juga merupakan saat permulaan
upacara-upacaranya antara lain :
sang ibu tidak lagi melakukan brata atau
a.
pembatasan makanan yang dilakukan pada
58
Upacara Medapetan
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
saat setelah melahirkan. Disamping itu
upacara bertujuan untuk memohon bantuan
bayi pada umur satu bulan tujuan hari atau
kepada Hyang Kumara yang di dalam
42 hari. Dinamakan kambuhan karena pada
mitologi dianggap sebagai putra Siwa. Tujuan
hari itu bayi diberi kambuh atau benang
utama adalah membersihkan lingkungan
pawitra yang tujuannya adalah untuk
disamping untuk memberi upacara kepada
memberi perlindungan dan kekuatan karena
pusar yang lepas dari tubuh si bayi.
sejak hari itu sang bayi sudah boleh dibawa
c.
Upacara Lepas Hawon
keluar rumah. Upacara ini disebut juga
Upacara pada saat bayi 12 hari, inti
upacara macolongan. Intinya adalah bersifat
upacara sama dengan upacara lepas dan
upacara prayascita bagi si ibu karena dengan
tujuannya adalah penyucian bagi sang bayi
acara ini sang ibu telah menjadi bersih
dan mohon keselamatan. Asal mula upacara
kembali dan diperkenankan untuk masuk ke
ini adalah merupakan acara pemberian
tempat suci.
nama.
e.
Upacara Tiga Bulan
Upacara tiga bulan bertujuan untuk
d.
Upacara Kambuhan
Upacara kambuhan adalah upacara
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
59
memberi kekuatan dan perlindungan kepada
g.
si anak karena sesudah upacara ini si anak
Upacara tumbuh gigi disebut upacara
mulai diajarkan menyentuh tanah. Upacara
nyempugin.
ini juga dimaksudkan untuk pemberi
pada saat matahari terbit adapun tujuan
kesucian dan karena itu semua upacara
penyelenggaraan
supaya diselaraskan pula dengan tujuan.
halnya dengan upacara-upacara lainnya
Pada umumnya upacara ini diikuti pula
adalah untuk memohon keselamatan dan
dengan pemberian nama. Yang merupakan
perlindungan yang ditujukan kepada Tuhan
upacara yang umum dipakai dalam upacara
Yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai
ini adalah, pengelepasan, penyambutan,
Surya, Brahma dan Sri.
banten kumara, tataban, bila lebih besar
h.
Upacara Lepas Gigi
ditambah
Upacara lepas gigi disebut upacara
dengan
pulagembal.
Tempat
Upcara Tumbuh Gigi Upacara
ini
upacara
dilakukan ini
seperti
upacara sebaiknya dilakukan di depan
melupak seperti halnya dengan upacara
sanggar kemulan.
tumbuh gigi. Tujuan upacara ini adalah
f.
Upacara Otonan (210 hari)
memohon keselamatan. Pada saat ketus
Oton artinya satu siklus kalender
(lepas gigi) si anak tidak lagi dibawah
waktu dan karena itu disebut sutatahu wuku
asuhan Dewa Kumara dan karena itu Dewa
yang lama 210 hari yaitu 7 x 30 wuku. Asal
Kumara tidak lagi diadakan. Yang penting
mula upacara ini di dalam Weda disebut
si anak telah mulai siap untuk mempelajari
Cudakarana yaitu potong rambut pertama
berbagai macam ilmu dan karena itu tidak
dan ditinggalkan sedikit saja pada ubun-
Weda pada saat umur dianggap saat paling
ubun di bayi karena masih dalam keadaan
baik untuk memulai melakukan Brahmacari
lemah. Tujuan upacara ini adalah untuk
dengan upacara Upanaya. Kadang kala
memohon
keselamatan
upacara ini tidak dilakukan tepat pada
dan pensucian. Upacara ini adalah untuk
waktu lepas itu tetapi dipilih saat bersamaan
memohon perlindungan keselamatan dan
dengan otonan, hari ulang tahun menurut
pensucian. Upacara ini diikuti dengan
kalender pawukon. Upacara upanayana
upacara turun ke tanah di beberapa daerah
sama tujuannya dengan upacara mawinten
dikenal pula dengan upacara tidak siti.
karena dengan upacara mawinten ini seorang
60
perlindungan
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
diperbolehkan membaca Weda mantra. Inti
upacara bertujuan untuk mengurangi sad
upakara lepas gigi adalah pabiakalaan dan
ripu yang ada pada diri seseorang yang secara
sesayut tetebasan.
simbolis dilakukan dengan cara memotong
i.
Upacara Meningkat Dewasa
gigi seri dan taring. Pada jaman dahulu
Upakara ini dimulai sejak hasil
pemotongan gigi sampai tampak rata dan
pertama dan perobahan suara pada anak pria
rapi, dewasa ini hanya proform atau simbolis
sebagai ciri meningkat dewasa dan bagi anak
saja. Adapun sad ripu yang dimaksud adalah
yang perempuan biasanya ditandai dengan
sifat loba, suka menipu, suka dipuji, suka
datang bulan pertama. Upakaranya sederhana
marah, suka menyakiti makhluk dan suka
saja yaitu pebiakalaan dan prayascita atau
memfitnah. Sesuai dengan tujuan upacara
dilengkapi sesuai dengan tujuan yaitu untuk
maka upakaranya adalah jenis-jenis yang
keselamatan dan perlindungan.
menunjang seperti pabeakalaan, prayascita,
j.
Upacara Potong Gigi (Mepandes)
panglukatan dan tataban, yang lebih besar
Upacara potong gigi atau mepandes
ditambah dengan pulagembal dan berarti
adalah upacara bersamaan pula dengan telah
minta perlindungan dari Dewa Guru.
meningkat dewasa. Karena itu tujuan upacara
Upacara ini tampak meriah dan megah
ini sering digabung. Potong gigi sebagai
karena sering dilengkapi dengan berbagai
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
61
tambahan upacara dan pemakaian berbagai
pawiwahan sebagai upacara kesaksian dan
sarana untuk membantu pelaksanaannya.
meresmikan ikatan lahir bathin sebagai suami
k.
Upacara Mawinten
istri sehingga terjadi kesatuan yang selaras
Upacara mawinten adalah upacara
seperti Ardhanareswari. Mengenai tata
inisiasi
untuk
dapat
diperbolehkan
cara terjadinya perkawinan diatur didalam
mempelajari Weda. Latar belakang upacara
kitab suci dan pengesahannya ditentukan di
ini adalah pada upacara panayama yaitu
dalam UU No. 1 Tahun 1974. Apabila telah
upacara untuk seseorang yang direstui
disahkan secara agama maka resmi dan sah
menjadi Brahmacari atau belajar pada
sebagai suami istri. Perkawinan yang sah
perguruan.
harus dicatat pula pada Kantor Catatan Sipil
l.
Upacara Perkawinan
atau yang ditunjuk menurut UU.
Upacara perkawinan atau pawiwahan
3.
Upacara Pitra Yajna
adalah merupakan upacara manusa yajna
Pitra yajna adalah yajna yang ditujukan
paling akhir yang wajib dilakukan oleh orang
kepada para Pitra. Pitra adalah roh suci para
tua tehradap para sentananya. Wiwaha atau
leluhur, orang tua atau keluarga yang telah
62
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
meninggal dan telah disucikan. Arwah para
sesaat setelah orang itu meninggal dunia.
orang tua leluhur atau sanak keluarga yang
Orang yang meninggal perlu dirawat dengan
belum disucikan disebut Preta. Selama belum
baik sebagai penghormatan kepadanya.
disucikan / disempurnakan dianggap sering
Menurut ajaran agama Hindu sesungguhnya
gentayangan dan mengganggu. Adapun
orang itu tidak mati karena roh atau iwa atau
gangguan itu sifatnya memberi peringatan
atmanya tetap hidup. Badan raganya yang
kepada
mereka
terdiri dari Panca Maha Bhuta perlu dirawat
melakukan balas budi dengan melakukan
dan disimpan atau dikembalikan ke alam
upacara pengabenan atau tiwah atau Pitra
asalnya. Ada beberapa cara yang disebut
Yajna. Apabila upacara itu telah dilakukan
dalam Weda yaitu :
maka berubahkan status itu menjadi Pitara.
-
Dibakar (disimpan dalam api)
Sebagai Pitara, Roh atau Atmanya masih
-
Ditanam di tanah
selalu berhubungan dan cenderung akan
-
Ditaruh di peranginan
datang kembali. Untuk meningkatkan status
-
Disimpan di rumah
Pitra ke tingkat yang lebih tinggi yaitu
-
Dikubur di dalam air.
setingkat dengan dewa dapat dilakukan
Tetapi yang paling umum adalah dikubur
dengan upacara Atma Wedana. Upacara
terlebih dahulu kemudian tulangnya dibakar
ini ada beberapa macam seperti malgia,
setelah setahun atau dua tahun atau lebih,
ngeroras, nyekah dan mukur. Tujuan upacara
kadangkala
terakhir ini adalah meningkatkan status
diaben. Sebelum penyelesaian itu jenasah
pitara ke tingkat para Dewa. Pitara menjadi
harus dimandikan, diberi pakaian dan
Dewa Hyang dan diarcakan atau disucikan
diberi penghormatan atau disembahkan
dengan berbagai jenis padharman atau dadia.
dan dikubur. Karena atmanya masih hidup
Secara garis besarnya Upacara Pitra Yajna
walaupun tidak tampak harus dihormati
dapat dibagi dalam beberapa tahap seperti :
dengan cara pemberian makanan atau
a.
Sawa Prateka (Sawa Wedana)
tarpana. Sesajen yang dipersembahkan
Sawaprateka
para
sentananya
atau
agar
sawa
dibakar
langsung
sebelum
wedana
kepada arwah orang meninggal dinamakan
adalah tata cara dan upacara perawatan dan
tarpana. Selesai jenasah dibawa ke kuburan
penyelesaian jenasah. Upacara ini dilakukan
atau dikubur atau dibakar langsung. Abu
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
63
jenasah dikumpulkan kemudian dibuang
dibakar dan diupacarakan adalah simbul
ke laut atau ke sungai. Menurut tradisi Cina
penggantian tulang orang yang meninggal
abunya disimpan di rumah abu sebagai
karena pada umumnya apabila telah lama
tempat penyimpanan.
dikubur tulangnya tidak diketemukan
b.
Asti Wedana
lagi untuk itu sebagai pengganti tulang
Asti wedana adalah upacara perawatan
dibuatkan badan pengganti dari kayu
tulang orang yang telah meninggal. Upacara ini
cendana atau bunga.
merupakan upacara memperabukan tulang
c.
Atma Wedana
dan lebih umum disebut upacara ngaben
Atma Wedana adalah upacara yang
atau memperabukan. Jenasah yang telah
ditujukan pada penyempurnaan Atma orang
dikubur diangkat tulangnya dan kemudian
yang telah diaben. Tujuan Atma Wedana
diupacarakan dalam upacara pengabenan.
adalah untuk menyeberangkan Atma dari
Dapat pula upacara ini ditempuh langsung
alamnya sekarang di surga menuju alam
setelah orang itu meninggal tanpa dikubur
moksa. Ada beberapa istilah yang lazim
terlebih dahulu. Upacara ini disebut Swasta.
dipergunakan untuk Atma Wedana yaitu :
Sebelum
Ngeroras, Mukur dan Maligia.
upacara
pembakaran
terlebih
dahulu diadakan upacara yang intinya sama
d.
Upacara Bhuta Yajna
seperti orang yang baru saja meninggal. Ada
Bhuta
tiga macam bentuk upacara Asti Wedana
persembahan dan pemeliharaan spiritual
yaitu :
terhadap kekuatan dan sumber daya alam
• Sawa Wedana yaitu apabila yang dibakar
semesta.
Yajna
Agama
adalah
Hindu
prosesi
menggariskan
adalah jenasah itu langsung dalam acara
bahwa manusia dan alam semesta dibentuk
pengabuan ini disebut Swata.
dari unsur-unsur yang sama, yaitu disebut
• Asti Wedana yaitu apabila yang dibakar
Panca Maha Bhuta, terdiri dari akasa (ruang
dan diupacarakan adalah tulang dari
hampa), bayu (udara), teja (panas), apah
jenasah yang telah lama meninggal dan
(zat cair), dan pertiwi (zat padat). Karena
dikumpulkan dari kuburan atau yang
manusia memiliki kemampuan berpikir
disekah atau disimpan dalam rumah.
maka manusialah yang wajuib memelihara
• Ngarca Wedana yaitu apabila yang
alam semesta termasuk, makhluk hidup
64
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
lainnya (binatang dan tumbuhan). Panca
Prambanan (Lorojongrang) yang dibangun
Mahabhuta yang memiliki kekuatan amat
pada jaman pemerintahan Rakai Pikatan
besar jika tidak dikembalikan dan tidak
yang memerintah sekitar tahun 856 masehi.
dipelihara akan menimbulkan bencana
Pada uumnya tempat suci umat Hindu di
terhadap kelangsungan hidup alam semesta.
Bali disebut Pura. Istilah Pura berasal dari
Perhatian terhadap kelestarian alam inilah
Bahasa Sansekerta yakni dari suku kata
yang membuat Upacara Bhuta Yadnya sering
Pur yang berarti benteng. Sebelum disebut
dilakukan oleh umat Hindu baik secara
pura tempat suci di Bali disebut Hyang
insidental maupun secara berkala.
(Kahyangan) diganti dengan istilah pura yang
7.
Memiliki tempat suci
berarti benteng pada masa Dinasti Sri Kresna
Tempat suci agama Hindu disebut
Kepakisan memegang kekuasaan di Bali,
Mandir, Candi, dan Pura. Salah satu aspek
tetapi secara konotasi masih memiliki titik
fungsi candi adalah tempat pemujaan Tuhan
temu dengan arti kata hyang (kahyangan),
dalam berbagai manifestasinya, seperti
karena pura pada dasarnya secara faktual
candi-candi di Jawa salah satunya Candi
adalah merupakan benteng dharma.
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
65
Perlu disimak dan dikaji kembali mengenai
Arsitektur Tradisional Bali
penggunaan istilah pura sebagai rumah
(istana) raja dan pembesar pada umumnya
hanya konsep struktur bangunan fisiknya
yang sama artinya dengan keraton, seperti
saja, melainkan juga aspek-aspek filosofis
Keraton Ngayogyakarta Adiningrat, Keraton
yang lebih transendential lagi, antara Tri
Sunan Pakubuwono di Solo, dan lain-lainnya.
Hita Karana dengan berbagai aspek-aspek
Demikian perkembangan sejarah perubahan
tuntunannya, cosmogoni (filsafat Bhuwana
istilah
dapat
Agung dan Bhuwana Alit) yang luar biasa
diketemukan dalam prasasti Bali Kuno, lalu
luasnya. Setelah melalui proses tata upacara
berubah menjadi istilah pura, sejak Dinasti
keagamaannya,
Sri Kresna Kepakisan, sedangkan istilah
merupakan Bhuwana Maurip, sehingga
keraton berubah menjadi Puri. Namun
terwujud keselarasan, keseimbangan dan
hingga saat ini diantara istilah hyang dan pura
keharmonisan umat manusia selaku Bhuwana
masih tetap berjalan di masyarakat seperti
Alit, yang akan tinggal dan hidup ditiruan
ada sitilah Kahyangan Tiga, Kahyangan Jagat
Bhuwana Agung yang berupa Arsitektur
dan Dang Kahyangan.
Tradisional Bali, yang secara konsep ajaran
66
hyang
yang
konsepnya
Arsitektur
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
tradisional
yang
secara
Bali
tidak
spiritual,
tattwa atau filosofis, berdasarkan sumber lontar
merupakan
Maurip
3. Wanua, dalam sumber lontar yang telah
itu. Dalam lontar Tantu Pagelaran (versi
dikemukakan setelah pondokan berubah
Bali) dijelaskan pola pemukiman ciri-ciri
kedudukan dan status menjadi Wanua,
bangunan fisik arsitekturnya, termasuk ciri-
unsur bangunannya sudah berubah. Satu
ciri fisik bangunan sucinya. Tetapi tidak
unit bangunan telah bertambah lagi,
dapat dikemukakan secara detail karena
bangunan yang disebut salon, tempat
tidak merupakan tulisan khusus di samping
menyimpan alat-alat pertanian. Bangunan
karena ketebatasan ruang dan waktu. Semua
tempat tidur tetap menjadi satu dengan
ciri-ciri itu akan dikemukakan secara umum
dapur
sekedar untuk menggambarkan ciri-ciri
bangunan pokok. Umumnya bangunan
aspek-aspek konsep dan struktur arsitektur
tempat tidur berlokasi di selatan, salon di
tradisional Bali dari Kubu sampai Desa
barat atau selatan sedangkan tempat suci
Pakraman yang rinciannya sebagai berikut :
di timur laut.
1. Kubu,
bangunan
Bhuwana
suci berupa Turus Lumbung.
dengan
bertambahnya
sangat
4. Banjar Tempekan, perubahan status
darurat
Wanua menjadi Banjar Tempekan karena
merupakan bangunan tempat berteduh
semakin banyaknya jumlah penduduk
untuk sementara belum memiliki dapur
dan juga karena hasil pertanian sudah
dan tempat suci. Penghuninya masih
mantap.
sedikit.
tempat suci sudah mulai berubah dari
sederhana
dan
arsitektur
tetapi
bersifat
Bangunan
tempat
tinggal,
2. Pondok, perkembangan dari Kubu yang
turu lumbung menjadi Kemulan Taksu
semakin banyak jumlahnya menjadi
dan Piyasan yang sederhana. Demikian
pondok. Penghuninya lebih banyak
pula bangunannya sudah bertambah
hingga mencapai 30-40 Kepala Keluarga.
lagi dengan Meten Bedaja (tempat
Ciri-ciri permukimannya masih hanya
tidur wanita gadis). Setelah Wanua
merupakan satu bangunan saja, yang
berkembang menjadi Banjar Tempek
berfungsi sebagai tempat tidur keluarga
biasanya ada salah seorang dari Krama
dan sekaligus sebagai dapur dan tempat
Banjar Tempekan yang dituakan untuk
makan. Pondok sudah memiliki tempat
menjadi
Kelihang
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
(Kelihan)
Banjar
67
Tempekan.
Winase Sari dan Lontar Pengider-ideran, ada
5. Banjar, perkembangan selanjutnya dari
dikemukakan sembilan jenis Padma yang
Banjar Tempekan hidup dan kehidupan
merupakan sthana Hyang Widhi yaitu :
semakin tertata di lingkungan Banjar
1.
Padmakancana (timur),
Tempekan yanng bersangkutan, sehingga
2.
Padmasana (selatan),
kemudian berubah
menjadi Banjar.
3.
Padmasana Sari (barat),
Wadah Banjar ini dipimpin oleh seorang
4.
Padmasana Lingga (utara),
Kelihan Banjar.Bangunan tempat tidur,
5.
Padmasana Sadhana (tenggara),
tempat suci umumnya permanen dan
6.
Padmanoja (barat daya),
lengkap.
7.
Padmakara (barat laut),
8.
Padmasaji (timur laut),
9.
Padmakurung (tengah).
6. Desa Pakraman (Desa Adat), dalam perkembangan
selanjutnya
beberapa
Banjar bergabung menjadi satu wadah
Berdasarkan rong bebaturan di puncaknya,
yakni Desa Pakraman yang dipopulerkan
pepalihan,
oleh Pemerintah Kolonial Belanda sekiatr
dibedakan menjadi :
abad XX untuk membedakan pranata
• Padmasana
bentuk
dan
jenis
Anglayang
Padma memiliki
tradisonal Bali dengan desa dinas yang
singasana bebaturan rong tiga, struktur
dibentuk oleh Kolonial Belanda pada
pitung palihan (tujuh tingkat), dasarnya
waktu itu.
memakai Bedawangnala yang dibelit naga.
Padmasana Widhi.
• Padma
Padmasana adalah sthana Hyang Berdasarkan
hasil
studi
dan
penelitian para ahli, Padmasana merupakan perkembangan Arsitektur Tradisional Bali,
Agung
memiliki
singasana
bebaturannya rong kalih strukturnya limang
palihan,
dasarnya
memakai
Bedawangnala. • Padmasana
memiliki
singasana
perkembangan dari bangunan Tepasana
bebaturannya rong siki struktur limang
salah satu produk karya arsitektur tradisional
palihan, dasarnya Bedawangnala yang
pada era Bali Kuna, seperti di Pura Tirta
dibelit naga.
Empul, Tampak Siring. Dalam lontar Wariga
68
• Padmasari,
marong
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
siki
bebaturan
puncaknya mapalih tiga, dan tidak
dikemukakan sebagai pemujaan Bhatara dan
menggunakan Bedawangnala.
Bhatari. Sebagai sthana Dewa-Dewi Meru
• Padmacapah rong siki struktur mapalih
adalah merupakan sthana sinar Ida Sang
kalih, pada dasarnya tidak memakai
Hyang Widhi sebagai wujud istadewata.
Bedawangnala.
Sinar adalah Div sinar suci Hyang Widhi
Meru Dalam
sebagai divive god sedangkan Bhataralontar
Kusumadewa
Bhatari berasal dari akar kata bhtr (dalam
disebutkan bahwa bangunan yang berupa
bahasa Sansekerta) berarti pelindung adalah
Meru itu diciptakan oleh Mpu Kuturan,
roh suci raja-raja, roh suci Adi Guru Loka
yang datang ke Bali diperkirakan abad
yang lebih berjasa sebagai pelindung umat
ke 11. Mpu Kuturan mengembangkan
manusia pada masa hidupnya. Dari sumber
konsep pembuatan Kahyangan Tiga Desa
lontar Wariga Winasa Sari dan lontar Atma
untuk pemujaan para dewa kemudian juga
Prasangsa menyebutkan sebagai berikut :
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
69
1. Meru tumpang siki (satu) disebut Gedong Tumpang sebagai penyawangan Dewa-
Dewi, Bhatara-Bhatari.
pengertian tiga penyebab kesejahteraan itu
2. Meru tumpang tiga adalah sthana dari Dewa Tri Murti. pemujaan
Panca
Tri
Hita
Karana
mengandung
bersumber pada keharmonisan hubungan antara :
3. Meru tumpang lima adalah tempat Dewata
(Brahma,
Wisnu, Mahadewa, Iswara, dan Siwa). 4. Meru tumpang tujuh adalah tempat pemujaan Sapta Dewata. 5. Meru tumpang sembilan adalah tempat pemujaan Nawadewata.
70
Tri Hita Karana
a.
Manusia dengan Tuhannya,
b.
Manusia dengan alam lingkungannya,
c.
Manusia dengan sesamanya.
Tri Hita Karana merupakan landasan dasar bagi kehidupan Desa Adat di Bali yang patut dikokohkan oleh setiap warganya dalam penerapannya.
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
Penerapan Tri Hita Karana dalam kehidupan
Kahyangan Desa atau Kahyangan Tiga dan
umat Hindu sebagai berikut :
di tingkat keluarga berupa Pamerajan atau
1. Hubungan
antara
manusia
dengan
Tuhannya diwujudkan dengan Dewa
2. Palemahan
Yajna.
2. Hubungan
manusia
lingkungannya
dengan
diwujudkan
3. Hubungan
Di tingkat daerah meliputi wilayah
alam
daerah yang bersangkutan, untuk tingkat
dengan
desa adat meliputi asengker Bale Agung,
Bhuta Yajna.
Sanggah.
di tingkat keluarga meliputi pekarangan antara
manusia
dengan
perumahan.
sesamanya diwujudkan dengan Pitra
3. Pawongan
Yajna dan Manusa Yajna.
Untuk di tingkat daerah meliputi
Penerapan Tri Hita Karana dalam
umat Hindu yang ada di daerah itu, untuk
kehidupan umat Hindu di Bali dijumpai
di desa adat meliputi krama desa adat dan
dalam perwujudan :
di tingkat keluarga meliputi seluruh anggota
1. Parhyangan
keluarga.
Penjabaran Tri Hita Karana dalam kehidupan
Untuk di tingkat daerah berupa
kahyangan jagat, di tingkat desa adat berupa
sehari-hari antara lain sebagai berikut :
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
71
Parahyangan
Palemahan
Pawongan
Kahyangan Tiga
Wilayah desa adat
Krama desa adat
Kahyangan Banjar
Wilayah banjar
Krama banjar
Pamerajan/ Sanggah
Pekarangan rumah
Anggota keluarga
Pura Masceti/ Ulun Swi/ Wilayah Subak
Krama Subak
Bedugul Pura Melanting
Area Pasar
Para Pedagang
Padmasana Kantor
Areal Kantor
Karyawan/ wati kantor bersangkutan
Padmasana Sekolah
Areal Sekolah
Guru, pegawai dan murid
Padmasana Kampus
Areal Kampus
Dosen, Pegawai, mahasiswi
Padmasana Rumah Sakit Areal rumah sakit
Dokter, pegawai, perawat, pasien
Padmasana Bank
Areal Kantor bank
Pengurus, pegawai
Kepariwisataan Bali ternyata tidak
daya tarik suatu destinasi yang paling
selamanya berlangsung secara mulus, seiring
utama sekalipun. Bahkan faktor ekonomi
dengan adanya berbagai gangguan seperti
seperti fluktuasi nilai tukar mata uang yang
ledakan bom. Menurut Ardika (2003: 1)
sangat tajam dapat menimbulkan krisis
adanya serangan teroris dan aksi perang yang
kepariwisataan. Oleh karena itu diperlukan
dilancarkan oleh sejumlah negara merupakan
suatu strategi penanganan krisis untuk
hambatan perkembangan sektor pariwisata
mengembalikan kepercayaan wisatawan dan
di berbagai kawasan dunia. Berbagai bencana
pasar internasional, dan untuk mengurangi
alam seperti banjir, angin topan, kebakaran,
dampak negatif suatu krisis terhadap suatu
gunung meletus terkadang lebih berdampak
destinasi.
buruk terhadap citra suatu destinasi wisata
daripada terhadap jaringan infrastrukturnya
Kuta sangat berpengaruh terhadap jumlah
sendiri. Di samping kerusuhan massa,
kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali.
kecelakaan, tindak kekerasan, kejahatan,
Data yang diperoleh dari Dinas Pariwisata
dan wabah menyakit akan dapat merusak
Daerah Bali, menyebutkan jumlah kunjungan
72
Tragedi ledakan bom di Jimbaran dan
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
wisatawan ke Bali menurun cukup signifikan.
wisatawan ke Bali sebanyak . sebelumnya.
Jumlah
wisatawan
Namun akibat ledakan bom di Jimbaran dan
mancanegara yang langsung ke Bali selama
Kuta 1 Oktober 2005 yang lalu (meninggal :
2001 tercatat 1.356.774 orang atau menurun
23 orang dan luka-luka :138 orang), jumlah
3,97% dibandingkan periode sama tahun
kunjungan wisatawan ke Bali selama 2005
sebelumnya
tercatat 1.386.449 atau menurun 4,93%.
Selanjutnya
kunjungan
sebanyak
1.412.839
wisatawan
orang.
mancanegara
Tekanan-tekanan
demikian
akan
yang datang ke Bali selama 2003 tercatat
secepatnya membentuk egoisme. Dampak
993.029 orang atau menurun 22,77% bila
sosial tidak mungkin ditiadakan sama sekali
dibandingkan selama 12 bulan tahun
ketika pariwisata telah dijadikan semacam
sebelumnya 1.285.844 orang. Menurunnya
ideologi baru. Jika dampak sosial semacam
jumlah kunjungan wisatawan mancanegara
itu tidak dapat ditiadakan maka pertanyaan
ke Bali selama tahun 2003 itu, sebagai
yang muncul apakah dampak tersebut dapat
dampak dari tragedi ledakan bom di Jalan
diminimalkan?. Dengan cara bagaimana dan
Legian, Kuta 12 Oktober 2002. Keprihatinan
oleh siapa?. Untuk menjawab pertanyaan
kepariwisataan Bali tersebut dalam waktu
ini perlu dipahami faktor yang mendorong
singkat bisa ditanggulangi oleh berbagai
terjadinya fenomena sosial dan budaya
kalangan,
tersebut. JAT
sehingga
jumlah
kunjungan
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
73
Sinkronisasi Skema Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali 2015 dan S3. Sebagai lembaga pendidikan tinggi vokasional, Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali juga memiliki tenaga pengajar dengan berbagai kompetensi atau keahlian profesional yang meliputi bidang bisnis hospitaliti, destinasi pariwisata, manajemen pariwisata, MICE dan perhelatan, manajemen bisnis perjalanan, administrasi perhotelan, manajemen divisi kamar, manajemen tata hidangan, manajemen tata boga, manajemen akuntansi perhotelan, manajemen spa, dan pusat pelayanan bahasa. Sekolah Tinggi A. Pendahuluan
Pariwisata Nusa Dua Bali dalam tahun masyarakat
2015 ini menawarkan kegiatan pengabdian
merupakan salah satu dari tiga fungsi
dalam bentuk binaan atau pendampingan
(Tridharma Perguruan Tinggi) Sekolah
bagi masyarakat atau wilayah pariwisata
Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, yang
(desawisata) yang ada di lingkungan daerah
dimaksudkan untuk mewujudkan kerjasama
kabupaten/kodya di Bali. Tujuan program
dan
antara
adalah menerapkan hasi hasil IPTEKS (Ilmu
perguruan tinggi dan masyarakat sekitarnya.
Pengetahuan, Teknologi dan Seni) untuk
Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali
pemberdayaan
masyarakat
serta
sebagai lembaga pendidikan tinggi di bawah
menghasilkan
perubahan
pengetahuan,
kementerian pariwisata memiliki sejumlah
keterampilan dan sikap dari kelompok
tenaga pengajar (dosen) dengan berbagai
masyarakat sasaran.
jenjang pendidikan akademik, yaitu S1, S2,
74
Pengabdian
bahkan
kepada
kemanunggalan
dapat
Untuk dapat melaksanakan kegiatan
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
pengabdian kepada masyarakat yang tepat
2. Menentukan potensi wilayah yang perlu
sasaran dan berdaya guna tinggi, kami ingin
dikembangkan sebagai obyek atau daya
mengetahui permasalahan atau potensi
tarik pariwisata pada setiap kabupaten di
wilayah setempat yang perlu dikembangkan
Bali;
sebagai modal pariwisata sesuai situasi
D. Peserta Sinkronisasi
wilayah kabupaten/kodya di Bali. Oleh
karena itu, dipandang sangat perlu untuk
Dinas
mengadakan pertemuan dengan para Kepala
Denpasar, dan Propinsi Bali, manajemen
Dinas Pariwisata Kabupaten / Kodya serta
beserta para dosen Sekolah Tinggi Pariwisata
Propinsi Bali guna merumuskan kesepakatan
Nusa Dua Bali.
mengenai materi/topik dan pelaksanaan
E. Teknis Pelaksanaan Sinkronisasi
pengabdian.
B. Tema Kegiatan
Kabupaten, Kodya Denpasar, dan Propinsi
Sinkronisasi
Skema
Pengabdian
Bali
Peserta kegiatan adalah para Kepala Pariwisata
Para
Kabupaten,
Kepala
dimohon
Dinas
Kodya
Pariwisata
menyampaikan
kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Pariwisata
mengenai
Nusa Dua Bali.
wilayah sasaran yang dipandang sebagai
C. Tujuan Kegiatan
prioritas pengembangan melalui kegiatan
Kegiatan
sinkronisasi
topik
dan
usulan
kelompok
atau
ini
pengabdian. Berdasarkan informasi tersebut,
dimaksudkan untuk menentukan topik dan
maka Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua
sasaran pengabdian yang tepat sesuai dengan
Bali melalui para dosennya akan melakukan
situasi aktual masyarakat dan wilayah di
analisa
lingkungan
masalah-masalah apa yang ada pada wilayah
kabupaten-kabupaten/kodya
situasi
untuk
tersebut.
bertujuan untuk:
adanya pertemuan ini akan memunculkan permasalahan
diharapkan
kenali
di Bali. Secara lebih spesifik, kegiatan ini 1. Menemukenali
Sehingga
menemu
dengan
yang
kesesuaian (fit and match) antara masalah
ada dalam wilayah setiap kabupaten
yang dihadapi oleh masyarakat pada wilayah
di Bali beserta masyarakatnya yang
yang memiliki potensi tersebut dengan
dapat dicarikan solusi melalui kegiatan
kompetensi inti dari masing-masing dosen
pengabdian kepada masyarakat;
Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali.*
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
75
Petunjuk Penulisan Buletin Makardi
1. Artikel yang ditulis untuk Buletin Makardi meliputi hasil pemikiran dan kompilasi
e-mail ke alamat :
[email protected]
kegiatan pengabdian kepada masyarakat
2. Naskah belum pernah dipublikasikan di
yang
dilakukan
oleh
dosen-dosen
dilingkungan Sekolah Tinggi Pariwisata
76
dapat dilakukan sebagai attachment
media lain. 3. Nama
penulis
artikel
dicantumkan
Nusa Dua Bali. Naskah diketik dengan
tanpa gelar akademik dan ditempatkan
huruf Times New Roman,ukuran 12
di bawah judul artikel. Penulis agar
pts,dengan spasi ganda (double), dicetak
mencantumkan lembaga asal dan alamat
pada kertas A4 sepanjang maksimum 20
e-mail untuk memudahkan komunikasi.
halaman, dan diserahkan dalam bentuk
4. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia
print-out sebanyak 1 eksemplar beserta
atau Inggris, disertai judul pada masing-
softcopynya. Berkas (file) dibuat dengan
masing bagian artikel. Judul artikel
Microsoft Word. Pengiriman file juga
dicetak dengan huruf besar di tengah-
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
tengah, dengan huruf sebesar 14 poin. Peringkat judul bagian (sub judul) adalah sebagai berikut:
yang dirujuk). 7. Sumber
rujukan
sedapat
mungkin
merupakan pustaka-pustaka mutakhir
Peringkat 1 (Huruf Besar Semua,Tebal,Rata Tepi Kiri)
dan dari sumber-sumber primer. 8. Perujukan dan pengutipan menggunakan
Peringkat 2 (Huruf Besar Kecil,Tebal,Rata
teknik rujukan berkurung (nama, tahun)
Tepi Kiri)
dan tidak memakai sistem catatan kaki
Peringkat 3 (Huruf Besar Kecil, Tebal-
(footnote).
Miring,Rata Tepi Kiri) 5. Sistematika
artikel
9. Daftar Rujukan disusun dengan tata cara hasil
pemikiran
adalah : judul, nama penulis (tanpa gelar
seperti contoh berikut ini dan diurutkan secara alfabetis dan kronologis.
akademik) abstrak (maksimum 150 kata), kata kunci, pendahuluan (berisi latar
Buku :
belakang dan tujuan atau ruang lingkup
Go, F.M. & Pine, R. 1995. Globalization
tulisan), bahasa utama (dapat dibagi ke
Strategy in the Hotel Industry.London &
dalam beberapa sub-bagian ), penutup
New York: Roudledge.
atau simpulan, daftar pustaka (hanya
Buku kumpulan artikel:
memuat sumber-sumber yang dirujuk).
Butler, R. & Hinch, T. (Eds.). 1996.
6. Sistematika
artikel
hasil
penelitian
Tourism and Indigenous Peoples. London:
adalah : judul, nama penulis (tanpa
International Thomson Business Press.
gelar akademik); abstrak (maksimum
Artikel dalam buku kumpulan artikel:
50 kata) yang berisitujuan, metode, dan
Wall, G. & Long, V. 1996. Balinese
hasil penelitian; kata kunci; pendahuluan
Homestays: An Indigenous Response to
yang
sedikit
Tourism Opportunities. Dalam R. Butler. &
tinjauan pustaka, dan tujuan penelitian;
T. Hinch. (Eds.), Tourism and Indigenous
metode; hasil; pembahasan (hasul dan
Peoples. (hlm. 27-48). London: International
pembahasan boleh dalam satu sub judul
Thomson Business Press.
); simpulan (boleh dengan saran); daftar
Artikel dalam jurnal atau majalah:
pustaka (hanya memuat sumber-sumber
Suradnya, I.M. 2004. Lanskap Pemasaran
berisi
latar
belakang,
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
77
Bali dan Implikasinya terhadap Strategi
Internet (karya individual):
Pemasarannya. Jurnal Kepariwisataan 3,1:
Hitchcock, S., Carr, L. & Hall, W. 1996. A
18-29.
Survey of STM Online Journals, 1990-1995:
Dokumen resmi:
The Calm before the Storm. (Online), (http://
Pusat
Pembinaan
dan
Pengembangan
journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.html,
Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan
diakses 12 Juni 1996).
Peneitian. Jakarta: Depdikbud.
Internet (artikel dalam jurnal online):
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal
2 tentang Sistem Pendidikan Nasional.1990.
Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal
Jakarta: PT. Armas Duta Jaya.
Ilmu Pendidikan. (Online), Jilid 5, No. 4,
Buku terjemahan:
(http://www.malang.ac.id, diakses 20 Januari
Ary,
D,Jacobs,
L.C.
&
Razavieh,
A.
1976. Pengantar Penelitian Pendidikan.
2000). 10. Artikel
berbahasa
Indonesia
Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982.
menggunakan Pedoman Umum Ejaan
Surabaya: Usaha Nasional.
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Skripsi,
Tesis,
Disertasi,
Laporan
Penelitian:
(Depdikbud, 1987). Artikel berbahasa Inggris menggunakan ragam baku.
Harmini, W. 2006. Effektifitas Promosi
11. Pemeriksaan dan penyuntingan naskah
Penjualan dalam Upaya Meningkatkan
dikerjakan oleh penyunting dan/atau
Pendapatan Kamar di Bali Mandira Hotel &
dengan melibatkan penulis.
Spa. Skripsi tidak diterbitkan. Bali: STP Bali.
12. Segala
sesuatu
yang
menyangkut
Makalah seminar, lokakarya, penataran:
perijinan pengutipan atau penggunaan
Waseso, M.G. 2001. Isi dan Format
software computer untuk pembuatan
Jurnal Ilmiah. Makalah disajikan dalam
naskah atau hal lain yang terkait dengan
Seminar Lokakarya Penulisan Artikel dan
HAKI yang dilakukan oleh penulis
Pengelolaan
Universitas
artikel, berikut konsekuensi hukum yang
Lambungmangkurat, Banjarmnasin, 9-11
mungkin timbul karenanya, menjadi
Agustus.
tanggung jawab penuh penulis artikel.
78
Jurnal
Ilmiah,
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015
Makardi | Volume 2 Nomor 2 Agustus 2015