Buku 2 Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman Pencacahan
KATA PENGANTAR
Buku pedoman ini merupakan acuan bagi Petugas Pencacah Lapangan (PCL) dalam melaksanakan pendataan Survei Konsumsi Bahan Pokok tahun 2015. Isi buku ini terutama berkaitan dengan metodologi dan organisasi lapangan. Badan Pusat Statistik telah melakukan kajian konsumsi 11 bahan pokok tahun 2014 dengan berbagai pendekatan yang didasarkan pada berbagai macam sumber data yaitu Susenas, Survei Industri, dan Survei Konsumsi Bahan Pokok. Dengan berdasarkan berbagai sumber data tersebut, diperkirakan konsumsi 11 bahan pokok pada tingkat nasional tahun 2014. Berdasarkan hasil survei konsumsi 11 bahan pokok tahun 2014 masih dipandang perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengingat kajian tersebut tingkat estimasinya baru pada tingkat nasional. Untuk itu, pada tahun 2015 dilakukanlah Survei Konsumsi Bahan Pokok yang akan menampilkan angka konsumsi bahan pokok secara nasional dan tingkat provinsi. Setiap petugas diminta untuk mempelajari secara seksama setiap buku pedoman Survei Konsumsi Bahan Pokok Tahun 2015 yang telah dibuat, khususnya buku ini
Jakarta, Maret 2014
Penyusun
i
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I
i iii
PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang …………………………………………………………….. 1.2. Tujuan …………………………………………………………………….. 1.3. Ruang Lingkup …………………………………………………………... 1.4. Jenis Dokumen dan Kegunaannya ……………………………................... 1.5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan .......................................................................
1 2 3 3 5
ORGANISASI LAPANGAN 2.1. Struktur Organisasi ...................................................................................... 2.2. Arus Dokumen dan Perlengkapan ................................................................ 2.3. Tugas Pencacahdan Pengawas ....................................................................
7 8 9
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA 3.1. Cakupan ........................................................................................................ 3.2. Kerangka Sampel ….………………………………................................... 3.3. Desain Sampling .......................................................................................... 3.4. Stratifikasi Blok Sensus................................................................................ 3.5 Jumlah Sampel.............................................................................................. 3.6. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 3.7. Daftar Sampel ............................................................................................... 3.8 Skema Pembentukan Sampel .......................................................................
11 11 12 12 15 16 16 20
DAFTAR VKBP14-L 4.1. Tata Tertib Pengisian Daftar ......................................................………….. 4.2. Tata Cara Pengisian Daftar VKBP14-L ......................................................
21 21
BAB V
Daftar VKBP14-SHPM .......…......………………………………………...
41
BAB VI
Daftar VKBP14-SIND .................................................................................
51
BAB VII
Daftar VKBP14-SRS ....................................................................................
67
BAB VIII
Daftar VKBP14-SLP ....................................................................................
73
LAMPIRAN
.......................................................................................................................
83
BAB II
BAB III
BAB IV
iii
BAB
1 PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Ketahanan pangan dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana terpenuhinya
kebutuhan pangan bagi seluruh penduduk Indonesia.Hal itu tercermin dari ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya dan terjangkau oleh daya beli masyarakat.Ketahanan pangan juga sering dikaitkan dengan ketersediaan bahan pokok yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Oleh karena itu ketersediaannya sangat diperhatikan pemerintah karena akan menentukan tingkat ketahanan pangan secara umum. Karena dampak sosial dan politik yang tinggi dari komoditas bahan pokok tersebut, pemerintah harus mengambil langkah kebijakan untuk selalu menjaga kestabilan harga.Langkah yang perlu diambil diantaranya tingkat produksi harus dijaga keseimbangannya dengan tingkat konsumsi nasional dan terkendalinya impor bahan pokok. Bahan pokok khususnya beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabe, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan pokok tersebut sangat berpengaruh terhadap ketahanan pangan. Selain itu, ketersediaan bahan pokok tersebut juga sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi makro, seperti: inflasi, jumlah penduduk miskin, penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, yang akhirnya akan berakumulasi menjadi gangguan stabilitas nasional. Selain dikonsumsi langsung oleh manusia, bahan pokok juga dikonsumsi dalam bentuk hasil olahan, berupa tepung beras, bihun, makanan kering (crackers) dan lain-lain. Bahan pokok tersebut juga digunakan sebagai bahan baku industri nonmakanan (tidak dikonsumsi manusia), seperti untuk industri pakan ternak, industri kosmetik, dan industri bahan kimia. Ketergantungan yang tinggi masyarakat Indonesia terhadap bahan pokok mendorong pemerintah untuk mengetahui secara riil tentang total konsumsi bahan pokok tersebut dalam rangka penyediaan nasional. Konsumsi merupakan faktor yang sangat penting dalam menghitung kebutuhan bahan pokok. Kesalahan dalam penghitungan konsumsi akan 1
berdampak pada ketidak tepatan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Selama ini informasi konsumsi bahan pokok per kapita bersumber dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Namun, konsumsi bahan pokok dalam Susenas hanya konsumsi di dalam rumah tangga (yang disiapkan dalam rumah). Meskipun informasi tentang makanan jadi yang mengandung bahan pokok juga telah dikumpulkan, tetapi perkiraan tentang konsumsi bahan pokok dari makanan jadi tidak dapat dilakukan. Pada tahun 2011 Badan Ketahanan Pangan (BKP), Kementerian Pertanian bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan kajian khusus mengenai konsumsi berasdengan berbagai pendekatan yang didasarkan pada berbagai sumber data yaitu Susenas, Survei Industri, Survei Konsumsi dan Cadangan Beras Nasional, dan Tabel InputOutput. Kemudian pada tahun 2012 BPS melakukan Survei Konsumsi Beras Nasional (VKB12) untuk melengkapi data yang masih belum tersedia untuk penghitungan konsumsi beras pada tahun 2011. Berdasarkan hasil kajian tersebut dan berbagai perkembangan beberapa tahun terakhir yang ditandai gejolak beberapa harga bahan pokok seperti cabe merah dan daging sapi, maka dipandang masih perlu dilakukan kajian lebih lanjut dengan ruang lingkup yang lebih luas dan tidak hanya beras. Hal ini dikarenakan tingkat ketahanan pangan tidak hanya ditentukan oleh beras, tetapi juga komoditas-komoditas lain, seperti cabe, bawang merah, bawang putih, dan daging sapi. Sehingga pada tahun 2014 dilakukan Survei Konsumsi 11 Bahan Pokok (VKBP14) untuk memperkirakan jumlah konsumsi beberapa komoditas bahan pokok pada tingkat nasional untuk usaha-usaha yang diperkirakan menggunakan bahan pokok tersebut sebagai bahan baku. Namun, VKBP14 selain hanya mengestimasi pada tingkat nasional juga memiliki tingkat error yang relatif besar untuk beberapa komoditi seperti jagung dan minyak goreng. Untuk itu, pada tahun 2015 akan dilakukan Survei Konsumsi Bahan Pokok (VKBP15) dengan jumlah sampel yang lebih besar dan akan dilakukan estimasi pada tingkat provinsi.
1.2.
Tujuan Tujuan dari Survei Konsumsi Bahan Pokok tahun 2015 ini adalah untuk mendapatkan
angka estimasi konsumsi beras, jagung, tepung terigu, daging sapi, daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabe, kacang kedelai, minyak goreng, gula pasir dan garam pada tingkat nasional dan provinsi.
2
1.3.
Ruang Lingkup Kegiatan pengumpulan data konsumsi bahan pokok yang akan dilakukan adalah kajian
total volume konsumsi setiap komoditas bahan pokok pada level nasional dan provinsi. Penghitungan dilakukan dengan cara menggabungkan dari beberapa sumber, yaitu konsumsi bahan pokok di dalam rumahtangga yang diperoleh dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), konsumsi bahan pokok pada industri baik besar, menengah, kecil maupun mikro, jasa akomodasi dan penyediaan makan/minum dengan pendekatan hotel, restoran dan rumah makan, serta konsumsi bahan pokok pada jasa kesehatan, dan jasa pemerintahan lainnya.Kegiatan VKBP15 dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan sampel 206 kabupaten/kota, 1.200 Blok Sensus, dan 30.000 usaha.
1.4.
Jenis Dokumen dan Kegunaannya
Dokumen
Kegunaan
1.
VKBP15-DSBS
Daftar blok sensus terpilih
2.
VKBP15-DSPH
Daftar nama dan alamat usaha hotel berbintang pada kabupaten/kota terpilih.
3.
VKBP15-KSPH
Daftar nama dan alamat usaha hotel berbintang lengkap pada kabupaten/kota terpilih.
4.
VKBP15-DSPR
Daftar nama dan alamat usaha restoran/rumah makan skala menengah besar pada kabupaten/kota terpilih
5.
VKBP15-KSPR
Daftar nama dan alamat usaha restoran/rumah makan skala menengah besarlengkap pada kabupaten/kota terpilih.
6.
VKBP15-DSRS
Daftar nama dan alamat rumah sakit pada kabupaten/kota terpilih
7.
VKBP15-KSRS
Daftar nama dan alamat rumah sakit lengkap pada kabupaten/kota terpilih
8.
VKBP15-DSPC
Daftar nama dan alamat usaha catering pada kabupaten/kota terpilih
9.
VKBP15-KSPC
Daftar nama dan alamat usaha catering lengkap pada kabupaten/kota terpilih
10.
VKBP15-DSLP
Daftar nama dan alamat lembaga pemasyarakatan pada kabupaten/kota terpilih
3
11.
VKBP15-DSIBS
Daftar nama dan alamat IBS terpilih pada kabupaten/kota terpilih
12.
VKBP15-KSIBS
Daftar nama dan alamat IBS lengkap pada kabupaten/kota terpilih.
13.
VKBP15-DS
Daftar nama dan alamat rumah tangga/usaha terpilih sampel
14.
VKBP15-L
Daftar untuk pendaftaran bangunan dan rumah tangga
15.
VKBP15-SHPM
Daftar untuk pencacahan sampel usaha hotel berbintang, usaha catering, dan usaha penyedia makan minum
16.
VKBP15-SIND
Daftar untuk pencacahan sampel usaha industri mikro kecil
17.
VKBP15-SRS
Daftar untuk pencacahan sampel usaha rumah sakit
18.
VKBP15-SLP
Daftar untuk pencacahan sampel lembaga pemasyarakatan
19.
Peta WB
Peta Wilayah Blok Sensus hasil SE2006/ST2003/SP2000
Nomor Buku
Judul Buku
1.
Buku 1
Pedoman Kepala BPS Provinsi/Kabupaten/Kota
2.
Buku 2
Pedoman Pencacahan
3.
Buku 3
Pedoman Pengawasan dan Pemeriksaan
4.
Buku 4
Pengolahan Survei Bahan Pokok 2015
4
1.5.
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan
Waktu
1. Persiapan a. Penyusunan metodologi b. Penyusunan kuesioner dan buku pedoman c. Pencetakan dokumen d. Pengiriman dokumen ke daerah
Januari Januari–Februari Februari–Maret Maret
2. Pelatihan Petugas a. Workshop intama b. Pelatihan instruktur nasional c. Pelatihan petugas lapangan d. Listing blok sensus/ Up dating Direktori e. Pengolahan hasil listing f. Pengiriman data hasil listing ke BPS Pusat g. Pemilihan sampel usaha/rumahtangga h. Pengiriman daftar sampel ke BPS Provinsi i. Pencacahan usaha/rumahtangga j. Pengolahan hasil pencacahan k. Pengiriman data hasil pencacahan
12 & 16 Februari 17 – 20 Maret 23 Maret – 9 April 6 – 30 April 13 April – 8Mei 27 April – 15 Mei 18 – 22 Mei 25–29 Mei 1 Juni–3 Juli 8 Juni–10 Juli 15 Juni –31 Juli
3.
Penyusunan Laporan 3 – 31 Agustus September Oktober
a. Tabulasi b. Analisis c. Publikasi
5
6
BAB
2 ORGANISASI LAPANGAN 2.1.
Struktur Organisasi Struktur organisasi dikelompokkan menjadi Tim Pengarah, Tim Pelaksana Pusat,
Operasional Provinsi dan Operasional Kabupaten / Kota yang bagan alurnya dapat dilihat pada bagan berikut: Organisasi Pelaksanaan Lapangan
PENGARAH TINGKAT PUSAT
KABPS
PENANGGUNG JAWAB
SURVEI
DEPUTI BIDANG STAT. DIST. & JASA
TEKNIS KA.SUBDIT. STAT.PARIWISATA
DIR. STAT. KTIP
DEPUTI BIDANG METOD. & INFO.
METODOLOGI DIR. STAT. PMSS PENGOLAHAN DIR. SIS
PENGARAH TINGKAT DAERAH
KA.BPS PROVINSI
PENANGGUNG JAWAB
TEKNIS
PENGOLAHAN DOK S KABID IPDS
KA.BID STAT. DIST.PROV
SURVEI
INNAS BPS PUSAT & PROV.
KASI DIST BPSKAB / KOTA
PENNGAWAS
PENCACAH
7
PENGOLAHAN LISTING KASI IPDS BPSKAB / KOTA
2.2.
Arus Dokumen dan Perlengkapan Petugas
BPS RI
BPS PROVINSI
BPS KAB/KOTA
PENGAWAS
PENCACAH
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
VKBP15-DSBS VKBP15-DSPH VKBP15-KSPH VKBP15-DSPR VKBP15-KSPR VKBP15-DSRS VKBP15-KSRS VKBP15-DSPC VKBP15-KSPC VKBP15-DSLP
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
VKBP15-DSBS VKBP15-KSIBS VKBP15-L VKBP15-DS VKBP15-SHPM VKBP15-SIND VKBP15-SRS VKBP15-SLP Buku Pedoman Perlengkapan Petugas
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
VKBP15-DSBS VKBP15-DSPH VKBP15-KSPH VKBP15-DSPR VKBP15-KSPR VKBP15-DSRS VKBP15-KSRS VKBP15-DSPC VKBP15-KSPC VKBP15-DSLP
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
VKBP15-DSBS VKBP15-KSIBS VKBP15-L VKBP15-DS VKBP15-SHPM VKBP15-SIND VKBP15-SRS VKBP15-SLP Buku Pedoman Perlengkapan Petugas
1. 2. 3. 4. 5. 6.
VKBP15-DSBS VKBP15-DSPH VKBP15-DSPR VKBP15-DSPRS VKBP15-DSPC VKBP15-DSLP
7. 8. 9. 10. 11. 12.
VKBP15-DSIBS VKBP15-DS VKBP15-SHPM VKBP15-SIND VKBP15-SRS VKBP15-SLP
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
VKBP15-DSBS VKBP15-DSPH VKBP15-KSPH VKBP15-DSPR VKBP15-KSPR VKBP15-DSRS VKBP15-KSRS VKBP15-DSPC VKBP15-KSPC VKBP15-DSLP VKBP15-DSIBS
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
VKBP15-KSIBS VKBP15-L VKBP15-DS VKBP15-SHPM VKBP15-SIND VKBP15-SRS VKBP15-SLP Buku Pedoman Perlengkapan Petugas Peta WB
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
VKBP15-DSPH VKBP15-KSPH VKBP15-DSPR VKBP15-KSPR VKBP15-DSRS VKBP15-KSRS VKBP15-DSPC VKBP15-KSPC VKBP15-DSLP
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
VKBP15-DSIBS VKBP15-KSIBS VKBP15-DS VKBP15-SHPM VKBP15-SIND VKBP15-SRS VKBP15-SLP Peta WB
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
VKBP15-DSBS VKBP15-DSPH VKBP15-KSPH VKBP15-DSPR VKBP15-KSPR VKBP15-DSRS VKBP15-KSRS VKBP15-DSPC VKBP15-KSPC VKBP15-DSLP VKBP15-DSIBS
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
VKBP15-KSIBS VKBP15-L VKBP15-DS VKBP15-SHPM VKBP15-SIND VKBP15-SRS VKBP15-SLP Buku Pedoman Perlengkapan Petugas Peta WB
1. VKBP15-DSBS 2. VKBP15-DSPH 3. VKBP15-KSPH 4. VKBP15-DSPR 5. VKBP15-KSPR 6. VKBP15-DSRS 7. VKBP15-KSRS 8. VKBP15-DSPC 9. VKBP15-KSPC 10. VKBP15-KSLP
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
VKBP15-DSBS VKBP15-DSPH VKBP15-KSPH VKBP15-DSPR VKBP15-KSPR VKBP15-DSRS VKBP15-KSRS VKBP15-DSPC VKBP15-KSPC VKBP15-DSLP VKBP15-DSIBS
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
VKBP15-KSIBS VKBP15-L VKBP15-DS VKBP15-SHPM VKBP15-SIND VKBP15-SRS VKBP15-SLP Buku Pedoman Perlengkapan Petugas Peta WB
8
FILE
FILE
FILE
FILE
FILE
FILE
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
VKBP15-DSIBS VKBP15-KSIBS VKBP15-DS VKBP15-L VKBP15-SHPM VKBP15-SIND VKBP15-SRS VKBP15-SLP Peta WB
2.3.
Tugas Pencacah dan Pengawas Agar pelaksanaan Survei Konsumsi Bahan Pokok tahun 2015 berhasil dengan baik,
pencacah dan pengawas harus memahami tugas-tugasnya sebagai berikut: a. Pencacah 1.
Mengikuti pelatihan petugas lapangan Survei Konsumsi Bahan Pokok tahun 2015.
2.
Menerima daftar responden perusahaan/usaha, daftar blok sensus terpilih, dan sketsa peta blok sensus yang menjadi tanggung jawabnya.
3.
Mengenali wilayah tugas dan bersama-sama dengan pengawas.
4.
Melakukan pendaftaran (listing) seluruh bangunan dan usaha pada blok sensus terpilih yang menjadi tanggung jawabnya.
5.
Memastikan bahwa tidak ada bangunan dan usaha yang terlewat pada blok sensus terpilih yang menjadi tanggung jawabnya.
6.
Melakukan wawancara terhadap responden pada usaha/perusahaan/rumahtangga sampel.
7.
Menjalin kerjasama dengan pengawas dan semua responden.
8.
Melakukan kunjungan ulang untuk wawancara yang belum selesai.
9.
Mengoreksi dan memastikan kewajaran serta kelengkapan isian untuk meyakinkan bahwa semua pertanyaan telah diajukan ke responden dan semua jawaban responden telah dicatat dengan benar.
10. Mendiskusikan masalah yang ditemui dalam pelaksanaan lapangan dengan pengawas. 11. Menyerahkan dokumen hasil pencacahan berikut dokumen pendukung lainnya, termasuk sketsa peta blok sensus kepada pengawas.
b. Pengawas 1.
Mengikuti pelatihan petugas lapangan Survei Konsumsi Bahan Pokok tahun 2015
2.
Menerima wilayah tugas yang telah ditetapkan oleh BPS Kabupaten/Kota.
3.
Menerima daftar perusahaan/usaha dan blok sensus untuk dicacah/dimutakhirkan.
4.
Membagi tugas pencacahan (listing dan sampel) kepada setiap pencacah.
5.
Bersama pencacah mengenali batas blok sensus dan alamat perusahaan/usaha terpilih yang menjadi tugasnya.
6.
Menerima hasil listing blok sensus.
7.
Mendistribusikan dokumen pencacahan sesuai beban masing-masing pencacah.
9
8.
Mengatur kegiatan perjalanan ke lokasi dan bahan-bahan yang dibutuhkan sebelum kegiatan lapangan dimulai.
9.
Mendampingi dan mengevaluasi kinerja pencacah sejak awal pelaksanaan lapangan sehingga kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dapat dihindari sedini mungkin.
10. Membantu menyelesaikan masalah-masalah yang ditemui pencacah dalam pelaksanaan lapangan. Khusus menyangkut konsep dan definisi, mengacu pada buku pedoman atau penegasan-penegasan yang diberikan selama pelatihan. 11. Memantau kualitas data dengan melakukan pengecekan langsung, dan mengkonfirmasi kuesioner yang telah diisi pencacah ke responden. 12. Mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan dokumen, memeriksa kewajaran dan konsistensi isian, serta melakukan koreksi dan memberitahukan kesalahan yang dilakukan pencacah. 13. Memberitahukan lokasi tugas dari waktu ke waktu kepada BPS Kabupaten/Kota agar mudah dipantau. 14. Menjaga semangat dan kerja sama yang tinggi sesama petugas. 15. Menyerahkan seluruh dokumen hasil pencacahan termasuk sketsa peta desa dan blok sensus ke BPS Kabupaten/Kota.
10
BAB
3 METODOLOGI PENGUMPULAN DATA 3.1.
Cakupan Unit penelitian dalam survei ini adalah perusahaan atau usaha yang dalam kegiatannya
menggunakan atau mengkonsumsi bahan pokok yang dicakup dalam survei yaitu beras, gula pasir, garam, tepung terigu, daging sapi, daging ayam, minyak goreng, cabe, bawang merah, bawang putih, jagung dan kedelai. Sedangkan menurut cakupan wilayah, survei konsumsi bahan pokok dilakukan di 260 kabupaten/kota di 34 provinsi. Perusahaan/Usaha dalam survei ini dikelompokkan menjadi dua yaitu perusahaan menengah besar dan perusahaan/usaha mikro kecil. Perusahaan menengah besar meliputi perusahaan penyediaan akomodasi (hotel bintang), perusahaan restoran berbadan hukum, perusahaan catering, rumah sakit, lembaga pemasyarakatandan industri besar sedang (IBS). Sedangkan perusahaan/usaha kecil meliputi perusahaan/usaha penyediaan makan minum dan industri mikro kecil (IMK) pengguna bahan pokok. Adapun cakupan KBLI pada survei konsumsi bahan pokok 2015 secara lengkap tercantum pada lampiran 1. 3.2.
Kerangka Sampel Kerangka sampel yang digunakan terdiri dari 3 macam yaitu:
1. Kerangka sampel pemilihan tahap pertama adalah master kabupaten yang disertai dengan informasi jumlah usaha penyediaan akomodasi dan makan minumyang menggunakan bahan pokok tersebut, jumlah usaha jasa kesehatan, lembaga pemasyarakatan dan industri. 2. Kerangka sampel pemilihan tahap kedua adalah: a. Usaha penyediaan akomodasi adalah direktori hotel bintang yang dilengkapi informasi kepemilikan restoran yang disertai dengan informasi kategori hotel. b. Usaha restoran adalah direktori restoran c. Usaha catering adalah direktori perusahaan catering d. Usaha jasa kesehatan adalah direktori rumah sakit 11
e. Lembaga pemasyarakatan adalah direktori lembaga pemasyarakatan. f. Industri Besar Sedang (IBS) adalah direktori industri besar sedang g. Usaha penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan pokok adalah master BS hasil listing SE06 yang berisi muatan jumlah usaha penyediaan makan minum dan IMK. 3. Kerangka sampel pemilihan tahap ketiga yaitu daftar rumah tangga yang mengusahakan penyediaan makan minumdan IMK dalam blok sensus terpilih 3.3.
Desain Sampling Desain sampling yang diterapkan dalam Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 dibagi
menjadi 3 tahap sebagai berikut: 1. Tahap pertama, memilih 260 kabupaten sampel. Dilakukan secara PPS dengan size banyaknya usaha penyediaan akomodasi dan
makan minum, dan industri dalam tiap
kabupaten. 2. Tahap kedua, dikelompokkan menjadi dua: a. Untuk lembaga pemasyarakatan, usaha penyedia akomodasi, restoran, rumah sakit, catering dan IBS dilakukan pemilihan sampel secara sistematik pada kabupaten/kota tertentu. b. Untuk usaha penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan pokok, tahap kedua adalah pemilihan blok sensus dengan cara PPS dengan size banyaknya usaha penyediaan makan minum dan IMK pada tiap blok sensus. 3. Tahap ketiga, memilih rumah tangga usaha penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan pokok hasil listing pada BS terpilih dengan cara sistematik sampling. Alokasi sampel usaha rumah tangga penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan pokok dalam tiap blok dilakukan di BPS RI setelah proses pendaftaran rumah tangga/usaha selesai dilakukan. Alokasi dilakukan secara terpusat dengan melihat distribusi usaha/perusahaan menurut komoditas yang dikonsumsi hasil pendaftaran rumah tangga untuk menghasilkan estimasi konsumsi bahan pokok menurut jenis komoditas tersebut.
3.4.
Stratifikasi Blok Sensus Tujuan dilakukannya stratifikasi blok sensus adalah untuk mengelompokkan blok sensus
menjadi kelompok-kelompok berdasarkan jumlah relatif usaha penyedia makan minum dan 12
industri mikro kecil pengguna bahan pokok menurut jenis kategorinya. Untuk setiap jenis usaha pengguna bahan pokok, strata konsentrasi yang bersesuaian dengan jenis kategorinya adalah sekelompok blok sensus dengan komposisi jenis usaha yang dominan (menonjol). Stratifikasi blok sensus dilakukan pada level provinsi. Notasi Dasar Untuk memudahkan pemahaman terhadap proses stratifikasi blok sensus yang akan dilakukan, berikut ini disajikan notasi-notasi yang digunakan: h : menyatakan blok sensus (h = 1, 2, …, k) i
: menyatakan kategori (i = 1, 2) 1
: Usaha penyediaan makan minum,
2
: Usaha industri mikro kecil pengguna bahan pokok
Nhi : banyaknya usaha pengguna bahan pokok dengan kategori i dalam blok sensus h. Ai : jumlah blok sensus yang paling sedikit memuat satu usaha pengguna bahan pokok dengan kategori i. N.i : jumlah usaha pengguna bahan pokok dengan kategori -i. Proses Stratifikasi Proses stratifikasi blok sensus dilakukan dengan tahapan seperti berikut: 1) JikaNhi=0 untuk semua i, maka blok sensus tersebut langsung digolongkan sebagai strata non usaha 2) Hitung rata-rata banyaknya usaha pengguna bahan pokok kategori-ipada blok sensus usaha dengan rumus: Bi
N .i . Ai
3) Menghitung indeks konsentrasi pada setiap blok sensus untuk usaha kategorii dengan rumus: N hi . Bi 4) Membuat peringkat dari Ihi diantara seluruh Ihi (i = 1, 2) untuk seluruh blok sensus seperti I hi
berikut: Rhi = 1 untuk nilai Ihi terbesar pertama Rhi = 2 untuk nilai Ihi terbesar kedua …. dst. Rhi = 0 untuk seluruh i dengan Nhi=0. 13
5) Definisikan R1h = i (peringkat pertama blok sensus h) bersesuaian dengan kategori penyediaan makan minum untuk Rhi=1 dalam blok sensus h, dan R1h = 0 jika N.h=0 6) Definisikan R2h = i(peringkat kedua blok sensus h) bersesuaian dengan kategori IMK pengguna bahan pokok untuk Rhi=2 dalam blok sensus h, dan R2h = 0 jika N.h=0 7) Definisikan strata/substrata berdasarkan kombinasi dari R1h dan R2h. Untuk lebih jelasnya, proses pembentukan blok sensus konsentrasi menurut usaha penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan pokok sesuai kategori secara skematis dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Skema Pembentukan Blok Sensus Konsentrasi
BS 1 2 … h … K N.i Ai Bi
Jumlah Usaha (i=1,2) 1 2
Nh1
Nh2
N.1 A1 B1
…. …. ….
Indeks Konsentrasi (Ihi) 1 2
Ih1
R1h
R2h
Strata
Ih2
Contoh : R1h= 1 dan R2h= 0, adalah kelompok blok sensus yang hanya mengandung jenis usaha penyediaan makan minum saja. R1h= 1 dan R2h= 2, adalah kelompok blok sensus yang peringkat pertama dari pada indeks konsentrasi terdapat pada jenis usaha penyediaan makan minum, sedangkan peringkat keduanya terdapat pada jenis usaha IMK pengguna bahan pokok. Evaluasi Proses stratifikasi yang telah dilakukan dengan prosedur yang tercantum diatas akan menghasilkan stratifikasi blok sensus awal yang harus dievaluasi sehingga menghasilkan kelompok-kelompok blok sensus yang lebih masuk akal. Prosedur evaluasi terhadap hasil stratifikasi awal adalah sebagai berikut:
14
1) Untuk simplifikasi notasi dalam evaluasi terhadap hasil awal stratifikasi maka dilakukan perubahan notasi. k : blok sensus j : peringkat pertama indeks konsentrasi usahadengan kategori –j(j=1, 2) j‟ : peringkat kedua indeks konsentrasi usaha dengan kategori -j‟ (j‟= 0, 1, 2) Untuk j‟=0 berarti blok sensus tersebut hanya memuat salah satu jenis kategori saja.
N kj( j , j ') : jumlah usaha pengguna bahan pokok dengan kategori j dalam substrata (j,j‟) N jj
: rata-rata banyaknya usaha pengguna bahan pokok dengan kategori -j dalam strata j 2) Prosedur Evaluasi Untuk j‟=0 Bila N kj( j , j ') N jj , maka j=3, artinya blok sensus k digolongkan dalam strata non konsentrasi usaha. Untuk j‟0
Bila N kj( j , j ') N jj dan N kj(' j , j ') N jj'' , maka j=j
Bila N kj( j , j ') < N jj dan N kj(' j , j ') N jj'' , maka j =j‟
Bila N kj( j , j ') < N jj dan N kj(' j , j ') < N jj'' , maka j=3
3) Berdasarkan hasil evaluasi, selanjutnya setiap satu blok sensus hanya dikelaskan ke dalam salah satu kelas, yaitu: a) Penyediaan makan minum b) IMK pengguna bahan pokok c) Blok Sensus Non Konsentrasi Usaha. 3.5.
Jumlah Sampel Alokasi sampel kabupaten menurut provinsi menggunakan cara compromise allocation.
Formula alokasi yang digunakan adalah sebagai berikut:
dengan = compromise allocation = equal allocation = proportional allocation = power of allocation 15
Distribusi sampel menurut provinsi dan kabupaten terpilih ditampilkan dalam lampiran 2, dan 3. Sedangkan alokasi usaha menurut jenis komoditas secara nasional, provinsi, maupun kabupaten dilakukan secara proporsional dengan mempertimbangkan distribusi usaha hasil listing. Sehingga proses alokasi menunggu hasil listing pada seluruh blok sensus selesai dilakukan. 3.6.
Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dari perusahaan/usaha/pengusaha terpilih dilakukan melalui
wawancara tatap muka antara pencacah dengan responden. Untuk perusahaan-perusahaan yang relatif besar, pengumpulan data bisa dilakukan lebih dari satu kali kunjungan. Untuk mencacah usaha/perusahaan penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan pokok, sesuai dengan desainnya maka terlebih dahulu dilakukan listing pada blok sensus terpilih. Listing dilakukan pada rumah tangga sebagai pendekatan untuk mendapatkan usaha/perusahaan penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan pokok dengan menggunakan Daftar VKBP15-L. 3.7.
Daftar Sampel Daftar sampel pada survei konsumsi bahan pokok dibagi menjadi dua yaitu:
a. Daftar Sampel perusahaan (VKBP15-DSPH, VKBP15-DSPR, VKBP15-DSPC, VKBP15-DSLP, VKBP15-DSRS, VKBP15-DSIBS) Daftar Sampel perusahaan adalah daftar yang memuat nama sampel perusahaan menengah besar.Daftar Sampel Perusahaan terdiri dari : a. VKBP15-DSPH adalah daftar sampel perusahaan yang memuat sampel perusahaan jasa akomodasi yang memiliki restoran b. VKBP15-DSPR adalah daftar sampel perusahaan yang memuat sampel perusahaan restoran menengah besar c. VKBP15-DSPC adalah daftar sampel perusahaan yang memuat sampel perusahaan catering d. VKBP15-DSLP adalah daftar sampel lembaga pemasyarakatan e. VKBP15-DSRS adalah daftar sampel rumah sakit f. VKBP15-DSIBS adalah daftar sampel industri besar sedang Rincian yang terdapat dalam Daftar sampel perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Rincian Provinsi, yang tercantum pada rincian ini adalah kode dan nama provinsi 2. Rincian kabupaten/Kota, yang tercantum pada rincian ini adalah kode dan nama 16
kabupaten/kota. 3. Kolom (1): Nomor, yang tercantum pada kolom ini adalah nomor urut. 4. Kolom (2) : Kecamatan, berisi kode dan nama kecamatan terpilih 5. Kolom (3) : Kelurahan, berisi kode dan nama desa/kelurahan terpilih 6. Kolom (4) : Nomor urut Perusahaan, yang tercantum pada kolom ini adalah nomor urut perusahaan/usaha yang terdapat pada kerangka sampel dalam suatu kabupaten/kota. 7. Kolom (5) : Nama Lengkap Perusahaan/Usaha, yang tercantum pada kolom ini adalah nama perusahaan/usaha yang terpilih sebagai sampel. 8. Kolom (6) : Alamat, yang tercantum pada kolom ini adalah alamat dari perusahaan/usaha yang terpilih sebagai sampel 9. Kolom (7) : Kegiatan utama, yang tercantum pada kolom ini adalah kegiatan utama perusahaan/usaha yang terpilih sebagai sampel 10. Kolom (8) : KBLI – Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia, merupakan KBLI dari kegiatan utama (KBLI 2009) 11. Kolom (9) : Hasil Pencacahan, kolom ini berisi kode kondisi hasil pencacahan perusahaan/usaha, yaitu: 1 : ditemukan dan usahanya tetap 2 : ditemukan dan usahanya berubah masih dalam cakupan KBLI 3 : ditemukan dan usahanya berubah diluar cakupan KBLI 4 : pindah dan tidak dapat ditelusuri 5: tutup 6: tidak ditemukan 7: double/ganda 8: baru b. Daftar Sampel Blok Sensus (VKBP15-DSBS) Daftar sampel BS memuat blok sensus yang terpilih sebagai sampel di kabupaten/kota terpilih. VKBP15-DSBS digunakan sebagai dasar pendaftaran bangunan dan rumah tangga (listing) pada blok sensus terpilih. Rincian yang terdapat dalam VKBP15-DSBS antara lain sebagai berikut: 1. Rincian Provinsi, berisi kode dan nama provinsi terpilih 2. Rincian Kabupaten/Kota, berisi kode dan nama kabupaten/kota terpilih 3. Kolom (1) Kecamatan, berisi kode dan nama kecamatan terpilih 17
4. Kolom (2) Kode desa/kelurahan, berisi kode dan nama desa terpilih dalam setiap kecamatan dan kabupaten terpilih 5. Kolom (3) Nomor blok sensus terpilih (NBS) 6. Kolom (4) Nomor kode sampel (NKS), terdiri dari 5 digit angka. Digit 1 merupakan kode strata BS yaitu: 1: strata konsentrasi usaha penyediaan makan minum 2: strata konsentrasi usaha IMK 3: strata non konsentrasi Digit 2-5 merupakan kategori wilayah desa/kelurahan, yaitu: 0001-4999 NKS daerah perdesaan 5000-9999 NKS daerah perkotaan 7. Kolom (5) Jumlah usaha penyedia makan minum hasil SE 2006, berisi jumlah usaha penyediaan makan minum hasil Sensus Ekonomi pada blok sensus tersebut 8. Kolom (6) Jumlah usaha IMK hasil SE 2006, berisi jumlah usaha IMK hasil Sensus Ekonomi pada blok sensus tersebut 9. Kolom (7) Jumlah Usaha Penyedia makan minum Hasil Listing, berisi jumlah usaha hasil listing Survei Konsumsi Bahan Pokokuntuk usaha penyedia makan minum pada blok tersebut, dan diisikan oleh pengawas setelah listing dalam setiap BS terpilih selesai dilaksanakan 10. Kolom (8) Jumlah Usaha IMK Hasil Listing, berisi jumlah usaha hasil listing Survei Konsumsi Bahan Pokok untuk IMK pada blok tersebut, dan diisikan oleh pengawas setelah listing dalam setiap BS terpilih selesai dilaksanakan 11. Kolom (9) Keterangan
18
c. Daftar Sampel Rumah Tangga/Usaha (VKBP15-DS) Daftar sampel rumah tangga/usaha dibuat di BPS RI setelah penarikan sampel usaha rumah tangga selesai dilakukan. Daftar Sampel Rumah Tangga (VKBP15-DS) adalah daftar yang memuat nama sampel rumah tangga terpilih sebagai pendekatan dari usaha/perusahaan baik untuk usaha penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan pokok. Rincian yang terdapat dalam Daftar rumah tangga adalah sebagai berikut: BLOK I. PENGENALAN TEMPAT, Berisi rincian Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, nomor blok sensus dan nomor kode sampel BLOK II. REKAPITULASI PENCACAHAN, Blok ini berisi rekapitulasi hasil pencacahan, yaitu jumlah target pencacahan, realisasi pencacahan, usaha yang tidak berhasil dicacah, menurut alasannya (pindah keluar blok sensus, tidak ditemukan, tidak dapat diwawancarai sampai batas waktu pencacahan, dan tutup/ganti usaha). BLOK III. KETERANGAN PETUGAS, Blok ini berisi keterangan petugas yaitu nama, jabatan, tanggal pelaksanaan pencacahan/pengawasan, serta tanda tangan dari petugas pencacah/pengawas. BLOK IV. CATATAN BLOK V. KETERANGAN RUMAH TANGGA/USAHA TERPILIH Berisi keterangan tentang rumah tangga/usaha terpilih, yaitu Kolom (1) NUS (nomor urut sampel) usaha penyediaan makan minum Kolom (2) NUS (nomor urut sampel) usaha IMK Kolom (3)-(6) Nomor urut segmen, bangunan fisik, bangunan sensus dan nomor urut rumah tangga/usaha Kolom (7) Nama kepala rumah tangga Kolom (8) Nama perusahaan/usaha atau nama pengusaha/pemilik usaha/anggota rumah tangga yang berusaha pada sektor penyediaan makan minum Kolom (9) Nama perusahaan/usaha atau nama pengusaha/pemilik usaha/anggota rumah tangga yang berusaha pada usaha IMK Kolom (10) Alamat Lengkap, yaitu alamat lengkap rumah tangga/ Kolom (11) Keterangan hasil pencacahan, berisi dua kode yaitu kode 1=ya berhasil dicacahdan kode 0= tidak Kolom (12), berisi alasan tidak dapat dicacah.
19
3.8
Skema Pembentukan Sampel Skema Pembentukan Sampel Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP15) Terpilih 260 Kabupaten/Kota Alokasi kabupaten dengan Compromise Allocation
Pemilihan kabupaten/kota dalam tiap provinsi
Direktori restoran menurut kabupaten
Direktori rumah sakit menurut kabupaten
Direktori catering menurut kabupaten
Direktori lembaga pemasyarakatan menurut kabupaten
Direktori hotel dan penyediaan akomodasi menurut kabupaten
Direktori Industri Besar Sedang menurut kabupaten
Pemilihan Sampel secara sistematik
Pemilihan Sampel secara sistematik
Pemilihan Sampel secara sistematik
Sensus
Pemilihan Sampel secara sistematik
Pemilihan Sampel secara sistematik
VKBP15.DSPR
VKBP15.DSRS
VKBP15.DSPC
VKBP15.DSLP
VKBP15.DSPH
VKBP15.DSIBS
Cacah dengan VKBP15-SHPM
Cacah VKBP15-SRS
Cacah VKBP15-SHPM
Cacah VKBP15-SLP
Cacah VKBP15-SHPM
Cacah VKBP15-SINDO
Stratifikasi Blok Sensus
Pemilihan Blok Sensus dalam kabupaten/kota terpilih
Dibentuk berdasarkan kerangka sampel tiap kabupaten Pemilihan sampel BS dengan PPS dengan size banyaknya usaha penyediaan makan minum dan IMK
VKBP15.DSBS
Listing Bangunan dan Rumah Tangga
BPS Kab/Kota
Pengolahan hasil listing bangunan dan rumah tangga
BPS Provinsi
Pengiriman hasil pengolahan ke BPS RI
PENCACAH
Pengiriman hasil pengolahan ke BPS Provinsi
PENCACAH
Alokasi Sampel Usaha Rumah Tangga Penyedia Makan Minum
Alokasi Sampel Usaha IMK Pengguna Bahan Pokok
Pemilihan Sampel Usaha Rumah Tangga Penyedia Makan Minum
Pemilihan Sampel Usaha IMK Pengguna Bahan Pokok
BPS RI
BPS RI Cacah dengan kuesioner VKBP15-SHPM
Usaha penyediaan makan minum Pengiriman VKBP15.DS ke BPS Kab/Kota
PENCACAH Cacah dengan kuesioner VKBP15-SINDO
Pengiriman VKBP15.DS ke BPS Prov
IMK
20
VKBP15.DS
BAB
4 TATA CARA PENGISIAN DAFTAR VKBP15-L 4.1.
Tata Tertib Pengisian Daftar a.
Semua pengisian daftar ini harus menggunakan pensil hitam.
b.
Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan menggunakan huruf kapital (balok), tidak boleh disingkat, kecuali singkatan yang sudah umum. Angka harus ditulis dengan angka biasa (bukan angka romawi).
c.
Perhatikan instruksi/rambu-rambu tata cara pengisian di setiap pertanyaan.
d.
Pengisian daftar menggunakan beberapa cara: 1.
Mengisi keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia;
2.
Penulisan angka ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right justified).
4.2.
Tata Cara Pengisian Daftar VKBP15-L Pendaftaran perusahaan/usaha merupakan salah satu dari kegiatan pendahuluan dari
Survei Konsumsi Bahan Pokok Tahun 2015. Pendaftaran ini dilakukan untuk mendaftar usaha/ perusahaan yang terdapat pada blok sensus. Daftar VKBP15-L adalah daftar yang digunakan untuk mencatat seluruh bangunan dan rumah tangga yang berada pada blok sensus terpilih beserta keterangan lainnya. Pendaftaran perusahaan/usaha dilakukan pada bangunan tempat usaha dimana usaha tersebut berada. Sedangkan pendaftaran rumah tangga dilakukan pada bangunan rumah tinggal atau bangunan campuran. Dalam melakukan pendaftaran perusahaan/ usaha, petugas akan dibekali dengan peta blok sensus hasil SE2006/ST2003/SP2000 yang menjadi wilayah tugasnya. Pendaftaran perusahaan/usaha di setiap blok sensus dilakukan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan bangunan tempat usaha dan pendekatan rumah tangga. Pendekatan bangunan tempat usaha adalah pendekatan pada bangunan untuk usaha maupun bangunan campuran. Usaha yang dicakup pada daftar VKBP15-L ini meliputi industri manufaktur tertentu, restoran/ rumah makan, katering, warung makan, kedai makan, kedai minum/ kedai obat tradisional, dan caféyang terdapat pada blok sensus terpilih. Sedangkan pendekatan rumah tangga adalah untuk 21
mendapatkan daftar usaha penyedia makan dan minum yang dilakukan oleh anggota rumah tangga pada tempat tidak tetap seperti penyedia makan dan minum keliling. Daftar VKBP15-L terdiri dari empat blok, yaitu: Blok I.
Pengenalan Tempat
Blok II.a.
Rekapitulasi Jenis Usaha
Blok II.b.
Rekapitulasi Usaha Penggunaan Bahan Pokok
Blok III.
Keterangan Petugas
Blok IV.
Pendaftaran Usaha Rumah Tangga
BLOK I :
PENGENALAN TEMPAT
Tuliskan nama dan kode Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, Nomor Blok Sensus dan Nomor Kode Sampel (NKS). Pengisian keterangan dan kode pada blok ini (Rincian 1 s.d 6) disalin dari Daftar Sampel Blok Sensus (VKBP15-DSBS). BLOK II.a : REKAPITULASI JENIS USAHA Blok ini diisi setelah pendaftaran bangunan baik untuk usahamaupun rumah tangga dalam blok sensus terpilih selesai dilakukan. Isian Blok II.a disalin dari halaman terakhir Blok IV yang terisi. Sebelum mengisi Blok II.a, petugas harus yakin bahwa isian Blok IV telah diperiksa dengan cermat terutama konsistensi penjumlahan angka dan tanda check (“√”) antara Blok IV baris A s.d C [kolom (9) dan kolom (14) s.d (22)]. BLOK II. REKAPITULASI diisi setelah selesai melakukan listing satu Blok Sensus dan dipastikan tidak ada yang terlewat dan tercacah ganda. [Isian pada Blok IV telah selesai]
Blok II.a terdiri dari : 1.
Penyedia Makan Minum Keliling. Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (9) baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.
2.
Industri Manufaktur dengan TK < 20 Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (14) baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.
3.
Industri Manufaktur dengan TK ≥ 20 Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (15) baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.
22
4.
Restoran/Rumah Makan Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (17) baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.
5.
Jasa Boga/Catering Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (18) baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.
6.
Warung Makan Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (19) baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.
7.
Kedai Makan Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (20) baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.
8.
Kedai Minum Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (21) baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.
9.
Café / Rumah Minum Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (22) baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.
10. Jumlah Rincian ini merupakan penjumlahan dari rincian 1 s.d 9. BLOK II.b : REKAPITULASIUSAHA PENGGUNA BAHAN POKOK Seperti halnya blok II.a, blok ini diisi setelah pendaftaran bangunan dan rumah tangga dalam blok sensus terpilih selesai dilakukan. Isian Blok II.b disalin dari halaman terakhir Blok IV yang terisi. Sebelum mengisi Blok II.b, petugas harus yakin bahwa isian Blok IV telah diperiksa dengan cermat terutama konsistensi penjumlahan tanda check (√) antara baris A, B, dan C pada Blok IV di masing-masing kolom tertentu [Kolom (23) s.d kolom (34)]. Jumlah Usaha/Perusahaan Penggunaan Bahan Pokok berikut : [jumlah tanda check (√) pada masing-masing kolom di Blok IV kolom (23) s.d kolom (34)] 1.
Beras Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (23) baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.
2.
Jagung Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (24) baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi. 23
3.
Kacang Kedelai Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (25) baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi.
4.
Daging Sapi Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (26) baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.
5.
Daging Ayam Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (27) baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi.
6.
Bawang Merah Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (28) baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi.
7.
Bawang Putih Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (29) baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi.
8.
Cabe Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (30) baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”halaman terakhir yang terisi.
9.
Tepung Terigu Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (31) baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi.
10. Minyak Goreng Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (32) baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi. 11. Gula Pasir Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (33) baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi. 12. Garam Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (34) baris C “Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi.
BLOK III : KETERANGAN PETUGAS Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas, baik yang melakukan pendaftaran, maupun pengawas. Tuliskan nama petugas, tanggal dimulainya pendaftaran/pegawasan atau pemeriksaan, serta tanda tangan dari petugas pendaftar dan pengawas. 24
BLOK IV :
PENDAFTARAN USAHA/RUMAH TANGGA
Blok ini digunakan untuk mendaftar semua bangunan, baik untuk usaha maupun rumah tangga. Dalam pengisian Blok IV ini dilakukan baris demi baris, mulai dari baris (1) sampai dengan baris terakhir. Masing-masing baris terdiri dari beberapa kolom. Lakukan pengisian untuk masing-masing kolom, dari kolom (1) sampai dengan kolom (35) sesuai dengan kondisi yang terjadi. Kolom (1):
Nomor Segmen Tuliskan nomor urut segmen, yang disalin dari sketsa peta blok sensus SE 2006. Segmen adalah bagian dari Blok Sensus yang mempunyai batas jelas (alam/ buatan) seperti: rel kereta api, jalan/gang/lorong atau sungai/kali. Blok Sensus (BS) adalah bagian dari satu wilayah desa/kelurahan yang merupakan daerah kerja dari seorang pencacah.
Kolom (2):
Nomor Bangunan Fisik Tuliskan nomor urut bangunan fisik, dimulai dari nomor urut 1 (satu) sampai dengan nomor urut terakhir dalam satu blok sensus. Bangunan Fisik adalah tempat perlindungan baik permanen maupun tidak permanen pada tempat tetap yang mempunyai atap, lantai, dan dinding. Penjelasan: a. Bangunan fisik merupakanbangunan yang dapat digunakan sebagai tempat tinggal atau bukan tempat tinggal. b. Bangunan yang bukan digunakan untuk tempat tinggal dan bukan digunakan untuk tempat kegiatan ekonomi/usaha, namun memiliki luas paling sedikit 10M2, dianggap sebagai bangunan fisik tersendiri. c. Tempat kegiatan usaha yang mempunyai roda, (seperti gerobak rokok) namun tidak dipindah-pindahkan, dalam survei ini dikategorikan sebagai bangunan fisik/sensus.
Kolom (3):
Nomor Bangunan Sensus Tuliskan nomor urut bangunan sensus, dimulai dari nomor urut 1 (satu) pada bangunan sensus pertama di bangunan fisik pertama dan berlanjut sampai nomor urut terakhir pada bangunan sensus terakhir di bangunan fisik terakhir dalam satu blok sensus. Bangunan Sensus adalah sebagian atau seluruh bangunan fisik yang mempunyai pintu keluar/masuk tersendiri dalam satu kesatuan fungsi/penggunaan. Termasuk 25
seluruh/sebagian bangunan fisik yang tidak mempunyai dinding tetapi untuk usaha. Bangunan-bangunan bukan tempat tinggal dalam satu kompleks seperti perkantoran, pabrik dan sekolah, meskipun setiap ruangan mempunyai pintu keluar masuk tersendiri, dalam listing didaftar sebagai satu bangunan fisik dan satu bangunan sensus.
Kolom (4):
Penggunaan Bangunan Sensus (tuliskan kode) : Tuliskan salah satu kode 1, 2 atau 3 pada kolom (4) sesuai dengan kegunaan dari bangunan sensus tersebut. Kode 1 :
Tempat Tinggal Bangunan Sensus Tempat Tinggal/Rumah adalah bangunan sensus yang digunakan hanya untuk tempat tinggal oleh rumah tangga biasa maupun khusus.
Kode 2 :
Campuran Bangunan Sensus Campuran adalah bangunan sensus yang sebagian digunakan untuk tempat tinggal dan sebagian lagi digunakan untuk keperluan lain. Misalnya: Rumah Kantor (Rukan), Rumah Toko (Ruko), Industri Rumah Tangga, dan sejenisnya. Penulisan nama rumahtangga pada bangunan sensus campuran harus pada baris yang terpisah dengan penggunaan untuk keperluan lain dari bangunan sensus tersebut.
Kode 3 :
Bukan Tempat Tinggal Bangunan Sensus Bukan Tempat Tinggal adalah bangunan sensus yang seluruhnya tidak digunakan untuk tempat tinggal. Misalnya: kantor, toko, pabrik, masjid, gereja, sekolah dan lain sebagainya.
Contoh: a.
Bangunan sensus yang digunakan sebagai tempat tinggal/rumah saja tanpa ada usaha, maka isian kolom (4) adalah kode 1 yaitu Bangunan Sensus Tempat Tinggal.
b.
Bangunan sensus yang digunakan sebagai tempat usaha, dan pemiliknya tinggal di bangunan tersebut yang tidak mempunyai pintu keluar-masuk sendiri,misalnya
26
penjual nasi uduk di rumah, maka isian kolom (4) adalah kode 2 yaitu Bangunan Sensus Campuran. c.
Bangunan sensus yang tidak digunakan sebagai tempat usaha dan tidak ada rumah tangga di bangunan tersebut,misalnya gedungsekolah, maka isian pada kolom (4) adalah kode 3yaitu Bangunan Sensus Bukan Tempat Tinggal.
Kolom (5):
Nomor Urut Usaha/Rumah Tangga Tuliskan nomor urut usaha/rumah tangga mulai dari nomor 1 (satu) sampai dengan nomor urut terakhir yang ada dalam satu blok sensus terpilih. Nomor urut hanya diberikan kepada: a. Rumah Tangga b. Perusahaan/usaha
Pemberian nomor urut harus berurutan mulai dari nomor urut terkecil sampai ke nomor urut terbesar.
Kolom (6):
Nama Usaha/Kepala Rumah Tangga Tuliskan nama perusahaan/usaha atau nama kepala rumah tangga atau kegunaan dari bangunan sensus. Kepala rumah tangga(KRT) adalah salah seorang dari ART yang bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan sehari-hari di rumah tangga atau orang yang dituakan atau dianggap/ditunjuk sebagai KRT. Apabila ditemukan perusahaan/usaha tidak mempunyai nama, maka tuliskan jenis usaha yang terdapat di bangunan tersebut diikuti nama pengelolanya. Contoh pengisian/penulisan di kolom (6): a. Warteg Pak Dullah (warung tegal milik Pak Sadullah) b. Toko Sembako Mariam c. Masjid Nurul Iman d. Aneka Tambang, PT Penjelasan: -
KRT yang mempunyai tempat tinggal lebih dari satu, hanya dicatat di salah satu tempat tinggalnya di mana ia berada paling lama.
-
KRT yang mempunyai kegiatan/usaha di tempat lain dan pulang ke rumah istri dan anak-anaknya secara berkala (setiap minggu, setiap bulan, setiap 3
27
bulan, asalkan masih kurang dari 6 bulan), tetap dicatat sebagai kepala rumah tangga (KRT) di rumah istri dan anak-anaknya. -
Khusus untuk KRT yang berprofesi sebagai penyedia makan minum keliling namun tinggal ditempat terpisah dengan keluarganya dan pulang ke rumah istri dan anak-anaknya secara berkala (setiap minggu, setiap bulan, setiap 3 bulan, asalkan masih kurang dari 6 bulan), maka perlakukannya adalah: a) Di rumah istri dan keluarganya, KRT tersebut dicatat sebagai KRT dari rumah tangga tersebut, namun usahanya tidak dicatat pada Daftar VKBP15-L, jika berada dalam blok sensus terpilih. b) Di tempat tinggal untuk usaha yang terpisah dengan keluarganya, maka usaha penyedia makan minum keliling tersebut akan dicatat pada Daftar VKBP15-L, jika berada dalam blok sensus terpilih.
-
KRT yang berprofesi sebagai pelaut yang bekerja di kapal berbendera asing dan lamanya melaut lebih dari 6 bulan, tidak dicatat sebagai KRT di rumah istri dan anak-anaknya.
-
Jika dalam satu bangunan ditempati oleh dua rumah tangga atau lebih, maka tuliskan masing-masing RT tersebut pada kolom (5) nomor urut dan kolom (6) nama Kepala Rumah Tangga (KRT) pada baris terpisah. Kemudian selesaikan pengisian kolom berikutnya untuk masing-masing KRT.
-
Seorang yang menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus tetapi makannya diurus sendiri dianggap satu rumah tangga biasa
-
Rumah tangga biasa yang menempati dua bangunan sensus dianggap sebagai satu rumah tangga biasa bila kedua bangunan sensus tersebut masih dalam satu Blok Sensus.
-
Jika beberapa orang yang bersama-sama mendiami beberapa kamar dalam satu bangunan sensus atau bangunan fisik, dan pengelolaan makannya sendirisendiri, maka setiap kamar dianggap satu rumah tangga. Contoh: tiga orang indekos bersama-sama dalam satu kamar, tetapi makannya sendiri-sendiri dianggap satu rumah tangga biasa.
-
Untuk bangunan sensus bukan tempat tinggal tuliskan penggunaan bangunan sensus tersebut, misalnya: Toko Buku Gunung Agung, Toko Mini, SDN 06 Makassar, Masjid Al-Huda, Gereja HKBP, atau Kantor Kelurahan. Untuk bangunan sensus campuran tuliskan nama penggunaannya dan penghuninya, misalnya: Penjahit“Dedy”, Salon “Oneng”, atau Warung “Jono”. Untuk rumah yang tidak dihuni maka tuliskan “rumah kosong”. 28
Apabila
pada
saat
melakukan
listing
ditemukan
perusahaan/usaha
hotel/akomodasi, maka perlakuan sebagai berikut:
Jika usaha akomodasi merupakan usaha yang terdapat dalam direktori, maka dicatat sebagai bangunan hotel dalam Daftar VKBP15-L sampai kolom (12) dan langsung dicacah dengan Daftar VKBP15-SHPM.
Jika usaha akomodasi tersebut tidak tercatat dalam direktori, maka dicatat sebagai bangunan hotel dalam Daftar VKBP15-L sampai kolom (12) dan tidak perlu dicacah dengan Daftar VKBP15-SHPM.
Baik usaha akomodasi yang terdapat dalam direktori maupun tidak, harus ditanyakan apakah usaha akomodasi tersebut memiliki usaha restoran/rumah makan: a) jikamemiliki usaha restoran/rumah makan dan masih dalam satu manajemen dengan usaha akomodasi, maka usaha restoran/rumah makan tidak dicatat dalam Daftar VKBP15-Ldan tidak dicacah dengan Daftar VKBP15-SHPM. b) Jika usaha akomodasi tersebut mempunyai usaha restoran/rumah makan namun tidak dalam satu manajemen hotel, maka perlakuannya adalah: -
Jika usaha restoran/rumah makan tidak terdaftar dalam direktori, maka catat pada Daftar VKBP15-Lsampai kolom (35).
-
Jika usaha restoran/rumah makan tersebut terdaftar dalam direktori, maka dicatat pada Daftar VKBP15-Lsampai kolom (13) dan langsung dicacah dengan Daftar VKBP15-SHPM.
Kolom (7):
Tuliskan Alamat Lengkap (Jalan, No., RT, RW) Jika kolom (6) terisi, maka tuliskan alamat perusahaan/usaha atau rumah tangga secara lengkap dan jelas seperti nama jalan, nama kampung/dusun, nomor RT/RW, nomor telpon/HP.
29
Kolom (8) sampai dengan kolom (11) akan terisi jika kolom (4) berkode “1” atau “2” yaitu Bangunan Sensus Tempat Tinggal atau Campuran. Sedangkan jika kolom (4) berkode “3” yaitu Bangunan Sensus Bukan Tempat Tinggal maka tidak perlu mengisi kolom (8) sampai dengan kolom (11) Tapi lanjut ke kolom (12) Kolom (8):
Apakah ada ART Penyedia Makan Minum Keliling ?,
Jika Ya tuliskan kode ”1”
Jika Tidak tuliskan kode “2”, dan lanjut ke kolom (12)
Penyedia makan minum keliling/ tempat tidak tetap adalah usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan makanan dan minuman siap dikonsumsi yang didahului dengan proses pembuatan dan biasanya dijual dengan cara berkeliling, seperti tukang bubur ayam, nasi goreng, jamu gendong, dan sebagainya. Pertanyaan ini digunakan untuk mengetahui usaha-usaha Penyedia Makan Minum Keliling yang dilakukan oleh ART dalam rumah tangga yang bersangkutan.
Kolom (9) sampai dengan kolom (11) akan terisi jika kol (8) berkode “1”. Jika kol (8) berkode “1”, maka tuliskan semua ART yang berprofesi sebagai Penyedia Makan Minum Keliling di RT tersebut.
Kolom (9):
Jumlah Usaha Penyedia Makan Minum Keliling Tuliskan banyaknya Usaha Penyedia Makan Minum Keliling yang terdapat dalam Rumah Tangga tersebut. Jika satu ART mempunyai profesi lebih dari satu jenis usaha penyedia makan minum keliling yang berbeda dan dapat dipisahkan bahan bakunya, maka dicatat lebih dari satu usaha. Contoh : 1)
Dalam satu rumah tangga terdapat 2 usaha penyedia makan minum keliling, yaitu usaha Bakso Malang Keliling oleh Pak Amir dan Mie Ayam Keliling oleh Pak Taufik, maka pada kolom (9) tertulis angka “2”.
30
2)
Pada pagi hari, Pak Amir menjual bubur ayam keliling hingga siang hari. Pada sore harinya, beliau melakukan kegiatan yang sama, yaitu menjual bubur ayam keliling lagi. Maka usaha Pak Amir dicatat sebagai satu usaha dengan banyaknya bahan baku yang digunakan adalah gabungan dari dua kegiatan tersebut.
3)
Pada pagi hari, Pak Joko berjualan bubur ayam keliling hingga siang hari. Pada malam hari, beliau berjualan sekoteng secara keliling. Maka usaha Pak Joko dicatat sebagai dua usaha, jika kedua usaha tersebut dapat dipisahkan penggunaan bahan bakunya. Namun jika tidak bisa dipisahkan, cukup dicatat sebagai satu usaha saja dengan banyaknya bahan baku yang digunakan adalah gabungan dari dua kegiatan tersebut.
Kolom (10): Nomor Urut Tuliskan nomor urut usaha Penyedia Makanan Minuman Keliling mulai dari nomor 1 (satu) sampai nomor urut terakhir untuk masing-masing rumah tangga penyedia makan minum keliling. Kolom (11): Nama Usaha dan Nama ART Penyedia Makan Minum Keliling Tuliskan nama jenis usaha dan nama anggota rumah tangga (ART) Penyedia Makan Minum Keliling. Contoh :
Jamu Gendong (Ibu Sri), Nasi Goreng Keliling (Sugiyanto), Es Campur Keliling (Santoso), Bakso Malang Keliling (Pak Mantep).
Kolom (12): Cakupan Kegiatan (tulis kode) Tuliskan kode cakupan kegiatan dan keterangan jenis usaha yang terdapat pada masing-masing bangunan sensus hasil pendataan perusahaan/usaha. Kode yang dimaksud meliputi : Kode 1 : Kegiatan usaha Industri Manufaktur Tertentu, Restoran/ Rumah Makan, Katering, Warung Makan, Kedai Makan Minum, dan Cafe. Industri Manufaktur Tertentu yang dimaksud adalah industri dengan 2 digit KBLI 2009, yaitu: Industri makanan (10); Industri minuman (11); Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (20); dan Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (21). Namun tidak termasuk industri yang input dan outputnya sama (misalnya: pengemasan garam, daging beku, dan sebagainya) serta industri yang outputnya tercatum pada halaman terakhir Daftar VKBP15-L 31
[(misalnya: Industri tepung beras/ beras ketan, industri tepung jagung, industri maizena (pati jagung)]. Kode 2 : Kegiatan usaha Penyedia Makan Minum Keliling yang tidak mangkal di suatu tempat tetap selama minimal setengah dari jam operasi usaha. Kode 3 : Kegiatan usaha Lainnya. Kode 4 : Tidak ada usaha. Jika kolom (12) berisi kode : “1” maka lanjutkan ke pertanyaan kolom berikutnya. “2” maka lanjutkan ke kolom (23) s/d kolom (34). “3” atau “4” maka STOP (dan ganti baris berikutnya). Kolom (13) : Apakah Usaha Terdaftar dalam Direktori VKBP15-DSP?
Kolom (13) diisi Jika kol (12) berkode “1”
Tuliskan kode “1”, jika usaha tersebut terdapat dalam daftar direktori, kemudian STOP (dan pindah ke baris berikutnya)
Tuliskan kode “2”, jika usaha tersebut tidak terdapat dalam daftar direktori, kemudian lanjutkan ke pertanyaan kolom berikutnya.
Kolom (14) sampai dengan kolom (22) akan terisi jika kolom (13) berkode “2” Berikan tanda "√" pada kolom yang sesuai dengan jenis usaha. Jenis usaha yang dimaksud adalah usaha cakupan survei non Direktori. Pada setiap baris hanya boleh terisi satu tanda check (√).
Kolom (14) s/d kolom (16) Khusus untuk Jenis Usaha Industri Manufaktur Tertentu.
Industri Manufaktur Tertentu yang dimaksud adalah industri dengan 2 digit KBLI 2009, yaitu: Industri makanan (10); Industri minuman (11); Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (20); dan Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (21). Namun tidak termasuk industri yang input dan outputnya sama (misalnya: pengemasan garam, daging beku, dan sebagainya) serta industri yang outputnya tercatum pada halaman terakhir Daftar VKBP1532
L (misalnya: Industri tepung beras/beras ketan, industri tepung jagung, industri maizena (pati jagung). Jenis usaha Industri Manufaktur yang dicakup dalam listing ini adalah industri dengan 2 digit KBLI 2009 sebagai berikut: 10 : Industri makanan, 11 : Industri minuman 20 : Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia 21 : Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional
Industri Manufaktur adalah kegiatan produksi yang mengubah barang dasar (bahan mentah) menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya. Termasuk ke dalam kategori ini adalah kegiatan jasa industri pengolahan (makloon). Perusahaan/Usaha Industri Manufaktur adalah unit kegiatan ekonomi yang melakukan/ mengusahakan industri manufaktur; terletak pada suatu bangunan/lokasi tertentu serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut. Contoh: 1.
Usaha pembuatan lemper dan kue basah lainnya
2.
Usaha pembuatan bedak beras
3.
Usaha pembuatan brownies
Klasifikasi perusahaan/usaha industri manufaktur di Indonesia, menurut BPS dibagi ke dalam 4 (empat) skala usaha berdasarkan jumlah tenaga kerja/ pekerja pada suatu perusahaan/usaha. Skala usaha tersebut adalah sebagai berikut: Industri Besar
: perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 100 orang atau lebih.
Industri Sedang : perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 20-99 orang. Industri Kecil
: perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 5-19 orang.
Industri Mikro
: perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 1-4 orang.
33
Ada
beberapa pedoman,
apakah perusahaan/usaha termasuk
kategori
industri
manufaktur, diantaranya adalah: a. Mengacu kepada konsep industri, yaitu apabila terjadi proses produksi sehingga ada pertambahan nilai maka dikatagorikan sebagai industri manufaktur. b. Lihat nature-nya, yaitu tujuan utama perusahaan/usaha kondisi saat ini. Apabila perusahaan/usaha itu tujuannya adalah untuk industri manufaktur, meskipun dalam pelaksanaan melakukan kegiatan di luar industri manufaktur (misalnya perdagangan atau usaha penyedia makan minum) maka perusahaan/usaha tersebut tetap di cacah sebagai industri manufaktur. c. Untuk perusahaan/usaha makanan/minuman yang lokasi usahanya tidak berada di bangunan sensus (misalnya di gerobak, dipikul) maka termasuk kategori usaha penyedia makan/ minum. d. Sedangkan usaha yang lokasinya berada di bangunan sensus, maka : -
Apabila ada proses peracikan dan penyajian, dikatagorikan sebagai usaha bukan industri manufaktur (misalnya : rumah makan/ restoran, dan sebagainya).
-
Apabila tidak ada proses peracikan dan penyajian, usaha tersebut dikatagorikan sebagai industri manufaktur.
e. Untuk kasus batas antara industri dengan pertanian atau peternakan atau perikanan (yang prosesnya sederhana) : -
Apabila bahan baku milik sendiri dan kegiatannya tidak bisa dipisahkan dari sektor tersebut, maka bukan kategori industri manufaktur.
-
Apabila bahan baku milik sendiri dan kegiatannya bisa dipisahkan dari sektor tersebut maka termasuk kategori industri manufaktur.
Kolom (14): Industri Manufaktur TK < 20 Orang Berikan tanda check (√) pada kolom ini apabila usaha/perusahaan tersebut adalah Industri Manufaktur Tertentu yang menggunakan tenaga kerja kurang dari 20 orang pada saat pendataan. Kolom (15): Industri Manufaktur TK ≥ 20 Orang Berikan tanda check (√) pada kolom ini apabila usaha/perusahaan tersebut adalah Industri Manufaktur Tertentu yang menggunakan tenaga kerja 20 orang atau lebih pada saat pendataan.
34
Kolom (16) : Jenis Usaha Industri Manufaktur Tertentu Tuliskan salah satu kode yang sesuai dengan jenis usaha industri manufaktur tertentu, yaitu: Kode 10 :
Industri makanan,
Kode 11 :
Industri minuman
Kode 20 :
Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia
Kode 21 :
Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional
Kolom (17): Restoran/Rumah Makan Beri tanda check (√) pada kolom ini, jika yang diusahakan adalah perusahaan restoran/rumah makan. Usaha Restoran adalah usaha penyediaan jasa makanan dan minuman dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan penyajian di suatu tempat tetap yang tidak berpindah-pindah dengan tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba (Permen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. 11 Tahun 2014 Tentang Standar Usaha Restoran). Usaha Rumah Makan adalah usaha penyediaan makanan dan minuman dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk penyimpanan dan penyajian di suatu tempat tetap yang tidak berpindah-pindah dengan tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba (Permen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. 12 Tahun 2014 Tentang Standar Usaha Rumah Makan). Kolom (18) : Jasa Boga/Catering Beri tanda check (√) pada kolom ini jika yang diusahakan adalah Jasa Boga (Catering). Jasa Boga (Catering) adalah usaha penjualan makanan jadi (siap dikonsumsi) yang terselenggara melalui pesanan-pesanan untuk kantor, perayaan, pesta, seminar, rapat dan sejenisnya. Biasanya makanan jadi yang dipesan diantar ke tempat kerja, pesta, seminar, rapat dan sejenisnya berikut pramusaji yang akan melayani tamu-tamu/ peserta seminar atau rapat pada saat pesta/seminar berlangsung. Kolom (19) : Warung Makan Beri tanda check (√) pada kolom ini jika yang diusahakan adalah Warung Makan.
35
Warung Makan adalah salah satu usaha jasa pangan yang bertempat disebagian atau seluruh bangunan tetap (tidak berpindah-pindah) yang menyajikan dan menjual makanan dan minuman di tempat usahanya baik dilengkapi maupun tidak dengan perlengkapan dan peralatan untuk proses pembuatan dan penyimpanan dan belum mendapatkan ijin dan surat keputusan dari instansi yang membinanya. Kolom (20): Kedai Makan Beri tanda check (√) pada kolom ini jika yang diusahakan adalah Kedai Makan. Kedai Makan adalah usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan makanan siap dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat tetap yang dapat dipindah-pindahkan atau dibongkar pasang, biasanya menggunakan tenda, seperti kedai seafood, kedai nasi goreng, kedai pecel lele, dan sebagainya. Kolom (21): Kedai Minum Beri tanda check (√) pada kolom ini jika yang diusahakan adalah Kedai Minum. Kedai Minum adalah usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan utamanya minuman siap dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat tetap yang dapat dipindah-pindahkan atau dibongkar pasang, biasanya menggunakan tenda, seperti kedai kopi, kedai jus, dan minuman lainnya Kolom (22): Cafe/Rumah Minum Beri tanda check (√) pada kolom ini jika yang diusahakan adalah café / rumah minum Café/Rumah Minum adalah usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan permanen yang menjual dan menyajikan utamanya minuman untuk umum di tempat usahanya, baik dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan untuk proses pembuatan dan penyimpanan maupun tidak dan baik telah mendapatkan surat keputusan sebagai rumah minum dari instansi yang membinanya maupun belum.
36
Kolom (23) sampai dengan kolom (34) diisi jika salah satu dari kolom (12) berkode "2" atau kolom (14) s/d (22) ada yang bertanda "√". Kolom (23) s/d (34) digunakan untuk mengetahui pemakaian/ pengolahan bahan pokok yang diolah sendiri selama bulan Maret 2015. Satu baris boleh terisi lebih dari satu tanda check (√).
Kolom (23):
Beras Berilah tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut menggunakan atau mengolah beras/ beras ketan/ tepung beras sebagai bahan baku (input) untuk menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya.
Kolom (24): Jagung Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut menggunakan atau mengolah jagung sebagai bahan baku (input) untuk menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya. Jagung di sini meliputi jagung basah dengan kulit, jagung basah tanpa kulit, jagung kering tanpa kulit, jagung pipilan basah, jagung pipilan kering, beras jagung, dan tepung jagung/maizena. Kolom (25): Kacang Kedelai Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut menggunakan atau mengolah komoditi kacang kedelai sebagai bahan baku (input) untuk menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya. Kacang kedelai di sini meliputi kedelai biji kering dan kedelai basah dengan kulit (baik dengan batang dan daun atau tidak). Kolom (26): Daging Sapi Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut menggunakan atau mengolah daging sapi sebagai bahan baku (input) untuk menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya. Daging sapi tersebut meliputi daging sapi segar, beku, tetelan, dan tulang iga, termasuk daging giling. Namun tidak termasuk jeroan, kepala, dan kulit.
37
Daging adalah bagian dari otot skeletal karkas yang lazim, aman, dan layak dikonsumsi oleh manusia, terdiri atas potongan daging bertulang dan daging tanpa tulang, dapat berupa daging segar hangat, segar dingin (chiled) atau karkas beku (frozen). Kolom (27): Daging Ayam Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut menggunakan atau mengolah daging ayam sebagai bahan baku (input) untuk menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya. Daging ayam tersebut meliputi daging ayam ras (ayam potong) dan daging ayam buras (ayam kampung), termasuk juga daging giling. Namun tidak termasuk jeroan, kepala, dan ceker. Kolom (28): Bawang Merah Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut menggunakan atau mengolah komoditi bawang merah sebagai bahan baku (input) untuk menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya. Bawang merah tersebut meliputi bawang merah lokal dan bawang merah impor, baik bawang kering konsumsi (bawang utuh), bawang goreng maupun bawang merah giling. Namun tidak termasuk bawang daun dan bawang bombay. Kolom (29):
Bawang Putih Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut menggunakan atau mengolah komoditi bawang putih sebagai bahan baku (input) untuk menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya. Bawang putih tersebut meliputi bawang putih lokal dan bawang putih impor, baik bawang kering konsumsi maupun bawang putih olahan (giling atau goreng).
Kolom (30):
Cabe Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut menggunakan atau mengolah komoditi cabe sebagai bahan baku (input) untuk menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya. Cabe disini meliputi cabe besar (cabe merah dan cabe ijo), cabe keriting, dan cabe rawit. Baik cabe segar maupun cabe olahan (cabe giling, cabe kering maupun cabe bubuk). Namun tidak termasuk paprica dan saus sambal.
38
Kolom (31):
Tepung Terigu Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut menggunakan atau mengolah komoditi tepung terigu sebagai bahan baku (input) untuk menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya.
Kolom (32):
Minyak Goreng Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut menggunakan atau mengolah minyak goreng sebagai bahan baku (input) untuk menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya. Minyak goreng disini meliputi minyak goreng yang berasal dari kelapa sawit (CPO), baik yang sudah dimurnikan (dibuat oleh pabrik: Bimoli, Filma, dsb) maupun yang belum dimurnikan (minyak klentik), baik curah maupun kemasan. Termasuk minyak goreng dari bahan lainnya (minyak bunga matahari, minyak jagung, minyak kedelai). Namun tidak termasuk minyak samin dan margarine.
Kolom (33):
Gula Pasir Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut menggunakan atau mengolah gula pasir sebagai bahan baku (input) untuk menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya. Gula pasir disini meliputi gula pasir lokal dan gula pasir impor, namun tidak termasuk gula batu dan gula biang (sakarin).
Kolom (34):
Garam Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut menggunakan atau mengolah garam sebagai bahan baku (input) untuk menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya. Garam disini meliputi garam halus, garam bata, dan garam curah.
Kolom (35) : Nomor Urut Usaha Pengolah Bahan Pokok. Kolom ini terisi jika salah satu dari kolom (23) sampai dengan kolom (34) ada yang bertanda "√". Tuliskan nomor urut usaha pengolah bahan pokok, dimulai dari nomor urut 1 (satu) sampai dengan nomor urut terakhir dalam satu blok sensus.
39
A.
Jumlah angka atau tanda “√”halaman ini: Isikan jumlah angka atau tanda check (√) pada kolom (9), kolom (14), kolom (15), serta kolom (17) s.d kolom (34) ke dalam Rincian A (Jumlah angka atau tanda “√” halaman ini).
B.
Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman sebelumnya Salinlah semua isian pada pada masing-masing kolom di Rincian C halaman sebelumnya kedalam Rincian B (Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman sebelumnya). Untuk halaman pertama pada rincian ini tidak perlu diisi.
C.
Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A + B) Isian pada baris ini adalah penjumlahan isian pada Rincian A dan Rincian B untuk masingmasing kolom. Pada halaman pertama, rincian ini isinya sama dengan Rincian A.
40
BAB
5 TATA CARA PENGISIAN DAFTAR VKBP15-SHPM Daftar VKBP15-SHPM Daftar ini digunakan untuk mencacah usaha hotel yang melakukan pengolahan makanan sendiri untuk konsumsi tamu, restoran/rumah makan, jasa boga/catering, warung makan, kedai makan/minum, rumah minum/kafe, dan penyediaan makanan minuman keliling. Dalam pelaksanaan pencacahan usaha ini, petugas akan dibekali empat daftar sampel, yaitu: (i) VKBP15-DSPH yang berupa daftar nama dan alamat usaha hotel berbintang, (ii) VKBP15DSPR, yaitu daftar nama dan alamat restoran/rumah makan berskala menengah besar, (iii) VKBP15-DSPC, yaitu daftar nama dan alamat usaha jasa boga/catering dan (iv) VKBP15-DS, yaitu sampel usaha penyediaan makan minum hasil listing pada blok sensus terpilih. Untuk beberapa provinsi akan ditambah daftar lengkap usaha hotel berbintang (VKBP15-KSPH), restoran/rumah
makan
(VKBP15-KSPR),
rumah
sakit
(VKBP15-KSPRS),
dan
jasa
boga/catering (VKBP15-KSPC). DaftarVKBP15-SHPM digunakan untuk mencatat data konsumsi bahan pokok terkait pengolahan bahan pokok tersebut dalam proses produksi dan stok bahan pokok yang ada pada usaha terpilih serta perolehan bahan tersebut. Perusahaan atau usaha sampel yang dicacah menggunakan daftar VKBP15-SHPM adalah semua usaha hotel berbintang, restoran/rumah makan, dan jasa boga/atau catering terpilih sampel pada kabupaten/kota terpilih, serta usaha penyediaan makan minum terpilih sampel pada kabupaten/kota/blok sensus terpilih.
Daftar VKBP15-SHPM terdiri dari 5 blok yaitu: Blok I.
Pengenalan Tempat
Blok II .
Keterangan Petugas
Blok III.
Keterangan Perusahaan/Usaha
Blok IV.
Catatan
Blok V.
Pengesahan
41
Pengisian Kuesioner VKBP15-SHPM pada halaman satu sebelah kanan atas, jangan lupa tuliskan kode asal daftar usaha sesuai daftar sampel yang digunakan. Tuliskan kode “1” jika berasal dari daftar sampel VKBP15-DSPH/VKBP15-DSPR/VKBP15-DSPC dan tuliskan kode “2” jika berasal dari sampel VKBP15-DS.
BLOK I : PENGENALAN TEMPAT Blok ini digunakan untuk mencatat identitas responden. Blok identitas ini digunakan untuk memudahkan proses pengolahan data dan mengetahui darimana kuesioner tersebut berasal.
Rincian 1 s.d 6 Tuliskan nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, nomor blok sensus dan nomor kode sampel sesuai dengan Blok I pada daftar VKBP15-DS atau keterangan wilayah pada daftar VKBP15-DSPH, VKBP15-DSPR, atau VKBP15-DSPC. Untuk perusahaan/usaha yang ada dalam daftar VKBP15-DSPH, VKBP15-DSPR atau VKBP15DSPC dan berlokasi diluar blok sensus terpilih, Nomor Blok Sensus dan Nomor Kode Sampel (NKS) boleh kosong.
Rincian 7 : Nomor urut perusahaan/usaha Tuliskan nomor urut sampel sesuai dengan Blok V Kolom (1) daftar VKBP15-DS atau Kolom (4) daftar VKBP15-DSPH, VKBP15-DSPR dan VKBP15-DSPC.
Rincian 8 : Nama lengkap perusahaan/usaha Tuliskan secara lengkap dan jelas nama lengkap perusahaan/usaha. Jika kegiatan usaha tersebut tidak mempunyai nama, maka tuliskan nama pemilik usaha tersebut. Contoh: HOTEL “ATLAS”, RESTORAN “SATUPA”, CATERING “PANORAMA”, WARUNG MAKAN “KOEN”, PEDAGANG KELILING (PAK SOBARI), KEDAI MINUM (PAK HUSEIN)
Rincian 9 : Nama penanggung jawab perusahaan/usaha Tuliskan secara lengkap nama pengusaha penanggung jawab perusahaan/usaha. Nama penanggung jawab bisa pemilik/pengusaha maupun pekerja. Satu orang bisa menjadi penanggung jawab di beberapa kegiatan.
42
Rincian 10 : Alamat lengkap perusahaan/usaha Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara lengkap dan jelas alamat tempat perusahaan/usaha beserta kode posnya. Tuliskan juga nomor telepon, nomor faksimili pada tempat yang tersedia. Alamat yang dituliskan di sini adalah alamat perusahaan/usaha, nama dan nomor jalan serta nama kotanya. Apabila perusahaan/usaha tersebut tidak ada nama jalannya maka yang dituliskan adalah identitas lain, seperti nama kampung, dukuh, RT dan RW, atau identitas lain yang mudah untuk dikenali kembali oleh petugas yang bersangkutan atau petugas lain apabila dilakukan kunjungan.
BLOK II : KETERANGAN PETUGAS Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas baik yang melakukan pendaftaran, maupun pengawasan. Tuliskan nama petugas, jabatan (staf/ksk/mitra), tanggal pelaksanaan kegiatan dan tanda tangan pencacah dan pengawas pada kolom yang sesuai.
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan pokok mengenai komoditi bahan pokok yang diolah pada usaha yang terpilih sebagai sampel.
Rincian 1 : Jenis kegiatan utama perusahaan/usaha ini Lingkari kode jenis usaha/kegiatan utama perusahaan/usaha yang dilakukan responden apakah hotel, restoran/rumah makan, jasa boga/catering, warung makan, kedai makan, kedai minum, rumah minum/kafe, atau penyediaan makanan minuman keliling. Kemudian isikan kode yang dilingkari tersebut pada kotak yang tersedia.
Penyediaan Akomodasi Jangka Pendek adalah penyediaan akomodasi, khususnya untuk harian atau mingguan, pada prinsipnya untuk tinggal dalam jangka pendek sebagai pengunjung. Termasuk penyediaan akomodasi dengan furnitur, lengkap dengan dapur, dengan atau tanpa jasa pramuwisma dan sering kali termasuk beberapa tambahan jasa dan fasilitas seperti fasilitas parkir, binatu, kolam renang, ruang olahraga, fasilitas rekreasi dan ruang rapat. Termasuk juga akomodasi yang disediakan oleh berbagai macam hotel, penginapan, losmen, hostel, villa dan lain-lain. (KBLI 2009). Dalam VKBP15 yang masuk dalam cakupan usaha hotel/penyediaan akomodasi hanya perusahaan/usaha hotel berbintang.
43
Usaha Restoran adalah usaha penyediaan jasa makanan dan minuman dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan penyajian di suatu tempat tetap yang tidak berpindah-pindah dengan tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba (Permen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. 11 Tahun 2014 Tentang Standar Usaha Restoran).
Usaha Rumah Makan adalah usaha penyediaan makanan dan minuman dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk penyimpanan dan penyajian di suatu tempat tetap yang tidak berpindah-pindah dengan tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba (Permen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. 12 Tahun 2014 Tentang Standar Usaha Rumah Makan).
Jasa Boga/Catering, kelompok ini mencakup penyediaan jasa makanan atas dasar kontrak perjanjian dengan pelanggan, lokasi ditentukan oleh pelanggan untuk suatu event tertentu. Kelompok ini mencakup usaha penjualan makanan jadi (siap dikonsumsi) yang terselenggara melalui pesanan-pesanan untuk kantor, perayaan, pesta, seminar, rapat dan sejenisnya. Biasanya makanan jadi yang dipesan diantar ke tempat kerja, pesta, seminar, rapat dan sejenisnya berikutpramusaji yang akan melayani tamu-tamu/peserta seminar atau rapat pada saat pesta/seminar berlangsung.
Warung makan, kelompok ini mencakup jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan tetap (tidak berpindah-pindah), yang menyajikan dan menjual makanan dan minuman di tempat usahanya baik dilengkapi maupun tidak dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan maupun penyimpanan dan belum mendapatkan ijin dan surat keputusan dari instansiyang membinanya.
Kedai makan, kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan makanansiap dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat tetap yang dapat dipindah-pindahkan atau dibongkar pasang, biasanya dengan menggunakan tenda, seperti kedai seafood, pecel ayam, dan lain-lain.
Kedai minum, kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan utamanya minuman siap dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat tetap yang dapat dipindah-pindahkan atau dibongkar pasang, biasanya dengan menggunakan tenda, seperti kedai kopi, kedai jus, dan minuman lainnya.
44
Kafe / Rumah minum, kelompok ini mencakup jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagianatau seluruh bangunan permanen yang menjual dan menyajikan utamanya minuman untuk umum di tempat usahanya, baik dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan untuk proses pembuatan dan penyimpanan maupun tidak dan telah mendapatkan surat keputusan sebagai rumah minum dari instansi yang membinanya maupun belum.
Penyediaan makanan minuman keliling, kelompok ini mencakup usaha penyediaan makanan minuman yang dijual secara eceran dan menyajikan makanan dan minuman siap dikonsumsi yang didahului dengan proses pembuatan dan biasanya dijual dengan cara berkeliling, seperti tukang bakso keliling, tukang lontong sayur keliling, es cendol, jamu gendong dan lain-lain.
Rincian 2 : Apakah selama bulan Maret 2015, usaha ini menggunakan bahan pokok berikut? Rincian ini ditujukan untuk mengetahui penggunaan dan pengolahan bahan pokok yang dilakukan oleh usaha hotel atau usaha penyedia makan minum selama bulan Maret 2015. Tuliskan salah satu kode angka ganjil (1,3,5,7) jika usaha tersebut mempergunakan bahan pokok Beras, Jagung, Kacang kedelai, Daging Sapi, Daging Ayam, Bawang Merah, Bawang Putih, Cabe, Tepung Terigu, Minyak Goreng, Gula Pasir, atau Garam. Tuliskan salah satu kode angka genap (2,4,6,8) jika usaha tersebut tidak mempergunakan salah satu dari bahan pokok tersebut.
PERHATIAN : Apabila semua jawaban dari rincian 2 berkode 2, 4, 6 atau 8 (“Tidak”) maka STOP
Rincian 3 : Banyaknya tamu/pengunjung selama bulan Maret 2015 . . . . . . . . . . . . . . . (apabila usaha catering atau penyedia makan minum keliling, isikan banyaknya porsi yang terjual/di pesan) Tuliskan banyaknya tamu/pengunjung selama bulan Maret 2015, jika usaha catering atau penyedia makan minum keliling, isikan banyaknya porsi yang terjual/dipesan, misalnya satuan piring, mangkuk, bungkus, dll
Rincian 4 : Banyaknya hari kerja / beroperasi selama Bulan Maret 2015 . . . . . . . . . . . . Tuliskan banyaknya hari kerja/beroperasi usaha selama Bulan Maret 2015.
45
Rincian 5 :
Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama Bulan Maret 2015
Rincian ini mencakup keterangan tentang volume atau jumlah serta nilai bahan pokok yang diolah/ digunakan oleh usaha hotel dan penyediaan makanan dan minuman selama bulan Maret 2015. Disamping itu, juga volume atau jumlah serta nilai bahan pokok yang digunakan untuk stok oleh usaha tersebut.
Kolom (1) : Jenis Bahan Pokok Tentukan jenis bahan pokok yang diolah/ dipergunakan sebagai input oleh usaha hotel dan usaha penyedia makan minum, berdasarkan jenis bahan pokok yang digunakan. Jenis bahan pokok yang ditanyakan meliputi: i.
ii.
iii.
iv.
Beras, meliputi: 1.
Beras.
2.
Beras Ketan.
3.
Tepung Beras/Ketan.
Jagung, meliputi: 4.
Jagung basah dengan kulit
5.
Jagung basah tanpa kulit
6.
Jagung kering tanpa kulit
7.
Jagung pipilan basah
8.
Jagung pipilan kering
9.
Beras jagung
10.
Tepung jagung/maizena
Kacang kedelai, termasuk kacang kedelai lokal dan kacang kedelai impor; meliputi: 11.
Kedelai biji kering
12.
Kedelai basah dengan kulit (baik dengan batang dan daun atau tidak)
Daging sapi, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan, kepala, dan kulit; meliputi:
v.
13.
Daging sapi segar/giling
14.
Daging sapi beku/asap
15.
Tetelan
16.
Tulang iga sapi
Daging ayam, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan; meliputi: 17.
Daging ayam ras (ayam potong)
18.
Daging ayam buras (ayam kampung) 46
vi.
Bawang merah, baik bawang merah lokal maupun impor, namun tidak termasuk bawang daun dan bawang bombay; meliputi:
vii.
19.
Bawang merah utuh (bawang kering konsumsi)
20.
Bawang merah giling
21.
bawang merah goreng
Bawang putih, termasuk bawang putih lokal dan bawang putih impor; meliputi: 22.
Bawang putih utuh (bawang kering konsumsi)
23.
Bawang putih giling
24.
Bawang putih goreng
viii. Cabe, kecuali paprica dan saus cabe; meliputi:
ix.
25.
Cabe merah besar dan cabe keriting segar
26.
Cabe merah besar dan cabe keriting kering
27.
Cabe merah besar dan cabe keriting giling
28.
Cabe merah besar dan cabe keriting bubuk
29.
Cabe hijau besar segar
30.
Cabe hijau besar giling
31.
Cabe rawit
Tepung terigu, melipuiti: 32.
x.
Tepung terigu.
Minyak goreng, termasuk minyak goreng yang sudah dimurnikan (dibuat oleh pabrik seperti Bimoli, Filma, dsb) maupun yang belum dimurnikan (minyak klentik), baik curah maupun kemasan. Namun tidak termasuk minyak samin, lemak, dan margarine. Meliputi: 33.
Minyak kelapa
34.
Minyak sawit
35.
Minyak goreng lainnya seperti: minyak bunga matahari, minyak jagung, minyak kedelai.
xi.
Gula pasir, termasuk gula pasir lokal dan impor. Kecuali gula batu dan gula biang (sakarin). Meliputi: 36.
xii.
Gula pasir
Garam, termasuk garam krosok/curah, garam halus, dan garam kemasan. Meliputi: 37.
Garam
47
Kolom (2) : Volume Bahan Pokok (Kg) Tuliskan jumlah volume bahan pokok yang diolah atau digunakan sebagai bahan baku atau input untuk membuat atau melakukan proses produksi dari usaha yang dilakukan selama bulan Maret 2015 dalam kilogram (kg). Banyaknya volume bahan baku yang dituliskan disini terdiri dari:
a.
Penggunaan/pengolahan adalah semua bahan baku yang dimasak atau diolah oleh usaha ini, tanpa melihat apakah jenis makanan yang dibuat (output yang dihasilkan) terjual atau tidak (termasuk yang tercecer, dimakan sendiri, diberikan kepada pihak lain, maupun tersisa).
b.
Pembelian, pemberian dan produksi sendiri; adalah semua bahan baku yang didapatkan dari proses pembelian dan pemberian dari pihak lain, termasuk hasil dari produksi sendiri.
c.
Stok awal, semua persediaan bahan pokok yang belum digunakan/diolah pada awal bulan Maret 2015
d.
Stok akhir, seluruh persediaan jenis bahan pokok yang ada dan belum digunakan pada saat akhir Maret 2015.
Apabila responden menggunakan minyak goreng dengan satuan liter, maka konversi secara umum untuk 1 liter minyak goreng adalah 0,9 kg.
48
Kolom (3) : Nilai Bahan Pokok (Rp) Tuliskan nilai bahan pokok yang digunakan atau diolah pada kolom 3. Nilai bahan pokok adalah nilai volume bahan pokok yang digunakan (Kg) selama bulan Maret 2015 dikonversikan ke dalam nilai rupiah dengan cara mengalikan dengan harga per kg (Rp). Apabila bahan pokok yang digunakan lebih dari satu jenis/merk dengan harga yang berbeda, maka nilai bahan baku merupakan penjumlahan dari nilai masing-masing jenis bahan pokok tersebut.
BLOK IV : CATATAN Blok ini bertujuan untuk menginformasikan hal-hal penting yang tidak dicakup didaftar pertanyaan. Tuliskan hal-hal penting apabila ada yang perlu diberi catatan baik yang berkaitan perusahaan/usaha yang menjadi sampel.
BLOK V : PENGESAHAN Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas dalam usaha permintaan data kepada responden/perusahaan. Tuliskan nama pemberi jawaban, jabatan, nomor telepon, tanggal pengesahan, serta tanda tangan dan cap perusahaan (jika ada).
49
50
BAB
6 TATA CARA PENGISIAN DAFTAR VKBP15-SIND Daftar VKBP15-SIND Dalam pelaksanaan pencacahan perusahaan/usaha yang menjadi sampel dalam survei ini, petugas akan dibekali dua daftar sampel, yaitu: (i) VKBP15-DSIBS, yaitu daftar sampel yang berisi daftar nama dan alamat usaha Industri Besar dan Sedang yang mengolah bahan pokok sebagai bahan bakunya, (ii) VKBP15-DS, yaitu daftar sampel usaha Industri Mikro dan Kecil yang mengolah bahan pokok sebagai bahan bakunya dari hasil listing pada blok sensus terpilih. Petugas pencacah melakukan pendataan perusahaan/usaha berdasarkan kedua daftar tersebut. Pencacahan perusahaan/ usaha yang menjadi responden pada survei ini menggunakan daftar VKBP15-SIND. Daftar VKBP15-SIND digunakan untuk mendata penggunaan bahan pokok sebagai bahan baku pada perusahaan/usaha terpilih di industri manufaktur. Perusahaan atau usaha yang terkena sampel pada survei ini adalah semua usaha industri manufaktur yang menggunakan bahan pokok sebagai bahan bakunya pada kabupaten/kota/blok sensus terpilih. Daftar VKBP15-SIND terdiri dari 5 blok yaitu: Blok I.
: Pengenalan Tempat
Blok II
: Keterangan Petugas
Blok III.
: Keterangan Perusahaan / Usaha
Blok IV.
: Catatan
Blok V.
: Pengesahan
Pada VKBP15-SIND halaman satu sebelah kanan atas tuliskan kode skala industri sesuai pada daftar VKBP15-DSIBS/VKBP15-DS. Tuliskan kode “1” (“IBS”) jika berasal dari sampel VKBP15-DSIBS dan tuliskan kode “2” (“IMK”) jika berasal dari sampel VKBP15DS.
BLOK I :
PENGENALAN TEMPAT
Blok ini digunakan untuk mencatat identitas responden. Tujuannya adalah untuk memudahkan proses pengolahan data, dan mengetahui dari mana kuesioner tersebut berasal. 51
Rincian 1 s.d 6 : Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa, Nomor Blok Sensus dan Nomor Kode Sampel Tuliskan nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/desa, nomor blok sensus dan nomor kode sampel sesuai dengan Blok I pada daftar VKBP15-DSIBS, atau VKBP15-DS. Untuk perusahaan/usaha yang ada dalam daftar VKBP15-DSIBS dan berlokasi di luar blok sensus terpilih, Nomor Blok Sensus dan Nomor Kode Sampel (NKS) boleh kosong.
Rincian 7 : Nomor urut perusahaan/usaha Tuliskan nomor urut sampel sesuai dengan daftar VKBP15-DS atau daftar VKBP15-DSIBS yang dijadikan dasar pemilihan sampel.
Rincian 8 : Nama lengkap perusahaan/usaha Tuliskan secara lengkap dan jelas nama lengkap perusahaan/usaha. Jika kegiatan usaha tersebut tidak mempunyai nama, maka tuliskan jenis usahanya dan diikuti nama pengelola usaha tersebut. Contoh: a.
b.
Perusahaan/usaha yang mempunyai nama: 1.
INSAN INDOFOOD PERMAI, PT
2.
LOLITASARI
Perusahaan/usaha yang tidak mempunyai nama: 1.
INDUSTRI KUE (MIMIN) (usaha kue milik buMimin)
2.
INDUSTRI DODOL (RENDY) (usaha dodol milik Pak Rendy)
Rincian 9 : Nama penanggung jawab perusahaan/usaha Tuliskan secara lengkap nama penanggung jawab perusahaan/usaha bersangkutan. Nama penanggung jawab bisa pemilik/pengusaha maupun pekerja. Satu orang bisa menjadi penanggung jawab di beberapa kegiatan.
Contoh: 1. LUCKY PERMATA ABDULLAH 2. INDRIANI MURTY
Rincian 10 : Alamat lengkap perusahaan/usaha Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara lengkap dan jelas alamat tempat usaha beserta kode posnya. Tuliskan juga nomor telepon dan nomor faksimili pada tempat yang tersedia. 52
Alamat yang dituliskan di sini adalah alamat perusahaan/usaha, nama dan nomor jalan serta nama kotanya. Apabila usaha tersebut tidak ada nama jalannya maka yang dituliskan adalah identitas lain, seperti nama kampung, dukuh, RT dan RW atau identitas lain yang mudah untuk dikenali kembali oleh petugas yang bersangkutan atau petugas lain apabila dilakukan kunjungan ulang. Contoh: 1.
JL. ASIA BARU VII RT 6/10 NO. 3 Jakarta, 10650
2.
JL. ALPUKAT Gg. SERUNI II RT 12/9 NO.8B Jakarta, 10710
Tuliskan nomor telepon dan faksimili beserta kode area. Contoh: Nomor telepon: (021) 3810291 Nomor faksimili: (021) 3461156
BLOK II : KETERANGAN PETUGAS Blok ini dimaksudkan untuk mengetahui penanggung jawab kuesioner ini, baik yang melakukan pencacahan maupun pengawasan. Tuliskan nama, tanggal mulai dan selesainya kegiatan, serta tanda tangan, petugas pencacah dan pengawas. Rincian 1 : Nama petugas Tuliskan nama lengkap pencacah pada kolom 2 dan nama pengawas pada kolom 3 beserta gelar yang dimiliki (jika ada). Contoh: NINA ASIKIN; SUHENDRO MIRALI, ME Rincian 2 : Jabatan Tuliskan nama jabatan pencacah di kolom (2) dan pengawas di kolom (3) Contoh: STAF KABUPATEN; KSK; MITRA STATISTIK Rincian 3 : Tanggal Tuliskan tanggal dimulai dan selesai dilakukannya pencacahan perusahaan/usaha pada kolom 2, dan tanggal dilakukannya pemeriksaan dokumen oleh pengawas di kolom 3. Contoh: 1. Tanggal 12-13April2015 2. Tanggal 8 April2015 Rincian 4 : Tanda tangan Bubuhkan tandatangan pencacah di kolom 2 dan tandatangan pengawas di kolom 3.
53
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN / USAHA Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan atau informasi mengenai kegiatan utama yang dilakukan usaha tersebut dan keterangan mengenai penggunaan bahan pokok sebagai bahan baku usaha tersebut. Bahan poko yang dicakup meliputi: beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabe, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam. Industri Manufaktur: Kegiatan produksi yang mengubah barang dasar (bahan mentah) menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya. Termasuk ke dalam kategori ini adalah kegiatan jasa industri pengolahan (makloon). Perusahaan/Usaha Industri Manufaktur: Unit kegiatan ekonomi yang melakukan/ mengusahakan industri manufaktur; terletak pada suatu bangunan/lokasi tertentu serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut. Contoh: 1. Usaha pembuatan kue basah 2. Perusahaan pembuatan Mie Instan 3. Usaha pembuatan jamu beras kencur BPS mengklasifikasikan perusahaan/usaha industri manufaktur di Indonesia ke dalam 4 (empat) skala usaha berdasarkan jumlah tenaga kerja/ pekerja pada suatu perusahaan/usaha. Skala usaha tersebut adalah sebagai berikut: Industri Besar
: perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 100 orang atau lebih
Industri Sedang
: perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 20-99 orang
Industri Kecil
: perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 5-19 orang
Industri Mikro
: perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 1-4 orang
54
Untuk Perusahaan/ Usaha yang merupakan Industri Mikro Kecil (IMK), pertanyaannya mengenai kondisi perusahaan / usaha pada Bulan Maret 2015 Untuk Perusahaan / Usaha yang merupakan Industri Besar Sedang (IBS), pertanyaannya mengenai kondisi perusahaan / usaha pada Tahun 2014
Rincian 1 : Kegiatan utama Tuliskan sejelas-jelasnya kegiatan utama perusahaan/usaha ini. Kode kegiatan ini mengacu pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 5-digit tahun 2009. Jangan lupa, tuliskan juga kode 5-digit KBLI usaha tersebut. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) merupakan klasifikasi baku statistik mengenai kegiatan ekonomi yang terdapat di Indonesia. KBLI hanya mengelompokkan unit produksi menurut kegiatan ekonomi, tidak membedakan unit produksi menurut kepemilikan, jenis badan hukum, formal atau informal. KBLI 2009 menggunakan kode angka 5 digit yang menunjukkan struktur klasifikasi. Berikut adalah kode KBLI 5-digit untuk industri manufaktur yang kemungkinan menggunakan bahan pokok sebagai bahan baku usahanya.
KBLI 5-digit yang menjadi cakupan dalam kegiatan ini No.
KBLI 5 Digit
Bahan Baku yang mungkin digunakan
Produk yang dihasilkan
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
10130
Daging sapi & ayam
Industri Pengolahan dan Pengawetan Produk Daging dan Daging Unggas
2.
10216
Daging sapi & ayam, tepung terigu, bawang merah, bawang putih
Industri Berbasis Daging Lumatan Dan Surimi
3.
10311
Gula pasir, cabe merah, cabe rawit
Industri Pengasinan/Pemanisan Buah-buahan Dan Sayuran
4.
10312
Gula pasir
Industri Pelumatan Buah-buahan dan Sayuran
5.
10313
Gula pasir
Industri Pengeringan Buah-buahan dan Sayuran
6.
10330
Gula pasir
Industri Pengolahan Sari Buah dan Sayuran
7.
10390
Gula pasir, cabe merah, cabe rawit
Industri Pengolahan dan Pengawetan Lainnya Buah-buahan dan Sayuran
8.
10391
Jagung, kedelai
Industri Tempe Kedelai
9.
10392
Kedelai
Industri Tahu Kedelai
10.
10399
Gula pasir
Industri Pengolahan dan Pengawetan Lainnya Buah-buahan dan Sayuran
55
No.
KBLI 5 Digit
Bahan Baku yang mungkin digunakan
Produk yang dihasilkan
(1)
(2)
11
10411
Jagung, Kedelai
(3)
Industri Minyak Makan dan Lemak Nabati
(4)
12.
10424
Beras
Industri Tepung dan Pelet Kelapa
13.
10490
Jagung dan kedelai
Industri Minyak Makan dan Lemak Nabati dan Hewani Lainnya
14.
10510
Gula pasir
Industri Pengolahan Susu Segar dan Krim
15.
10531
Gula pasir
Industri Pengolahan Es Krim
16.
10532
Gula pasir
Industri Pengolahan Es sejenisnya yang bisa dimakan
17.
10611
Jagung dan kedelai
Industri Penggilingan dan Pembersihan Padipadian dan Biji-bijian
18.
10614
Jagung dan kedelai
Industri Pengupasan dan Pembersihan Biji-bijian Bukan Kopi dan Kakao
19.
10615
Kedelai
Industri Pengupasan dan Pembersihan Kacangkacangan
20.
10629
Jagung dan kedelai
Industri Pati Lainnya
21.
10632
Jagung
Industri Penggilingan dan Pembersihan Jagung
22.
10710
Gula pasir, tepung terigu dan jagung
Industri Produk Roti dan Kue
23.
10723
Gula pasir
Industri Sirop
24.
10729
Gula pasir
Industri Pengolahan Gula Lainnya Bukan Sirop
25.
10732
Gula pasir
Industri Makanan dari Cokelat dan Kembang Gula
26.
10733
Gula pasir
Industri Manisan Buah-buahan dan Sayuran Kering
27.
10740
Beras, tepung terigu dan minyak goreng
Industri Makaroni, mihun, dan produk sejenisnya
28.
10750
bahan pokok
Industri Makanan dan Masakan Olahan
29.
10771
Gula pasir, kedelai
30.
10772
Gula pasir, daging sapi, ayam, minyak goreng, cabe merah, cabe rawit, bawang merah dan putih
Industri Bumbu masak dan Penyedap masakan
31.
10791
Beras, gula pasir, daging sapi dan daging ayam
Industri Makanan bayi
32.
10792
bahan pokok
Industri Kue basah
33.
10793
Tepung terigu, minyak goreng, cabe merah, rawit, bawang merah dan putih.
Industri Makanan dari kedele dan kacang bukan kecap , tempe dan tahu
34.
10794
Beras, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, cabe merah, rawit, bawang merah dan putih
Industri Kerupuk, peyek, dan sejenisnya
35.
10799
Beras, gula pasir, tepung terigu, daging sapi, daging ayam, minyak
Industri Produk makanan lainnya
bawang putih, den
56
Industri Kecap
No.
KBLI 5 Digit
(1)
(2)
Bahan Baku yang mungkin digunakan
Produk yang dihasilkan
(3)
(4)
goreng, cabe merah, rawit, bawang merah dan putih 36.
10801
Beras
Industri Ransum makanan hewan
37.
11010
Gula pasir
Industri Minuman Keras
38.
11020
Gula pasir
Industri Minuman anggur (sake)
39.
11030
Gula pasir
Industri Minuman Keras dari Malt dan Malt
40.
11040
Gula pasir
Industri Minuman Ringan
41.
11050
Gula pasir
Industri Air Minum dan Air Mineral
42.
11090
Gula pasir
Industri Minuman lainnya
43.
20232
Beras
Industri Bahan kosmetik
44.
21021
Beras, beras ketan
Industri simplisia (Bahan obat tradisional)
45.
21022
Beras, beras ketan
Industri Produk obat tradisional
Contoh: 1. MEMBUAT KUE BROWNIES COKELAT 2. MEMBUAT JAMU BERAS KENCUR (Minuman penyegar) 3. MEMBUAT ROTI MANIS
Rincian 2 : Produk Utama yang dihasilkan Tuliskan sejelas-jelasnya jenis produk utama yang dihasilkan oleh perusahaan/usaha ini. Apabila hasil produksi lebih dari satu jenis dan data/keterangan produk tersebut tidak dapat dipisahkan, maka penentuan produk utamanya berdasarkan: 1. Produk yang mempunyai nilai (harga * jumlah produk) terbesar dari beberapa produk yang menggunakan bahan pokok sebagai bahan bakunya; 2. Jika nilai produk pengguna bahan pokok yang dihasilkan sama besar, maka pilih produk yang mempunyai volume terbesar; 3. Jika nilai dan volume produk pengguna bahan pokok yang dihasilkan sama besar, maka pilih produk yang mempunyai waktu proses produksi terlama; 4. Jika nilai, volume, dan waktu yang diperlukan sama, maka ditentukan menurut pengakuan responden. Contoh penentuan produk utama: 1. Usaha industri yang menghasilkan minuman jamu beras kencur (KBLI 11090) dengan nilai produk Rp. 450.000,-/bulan dan peyek kacang (KBLI 10794) dengan nilai produk Rp. 57
200.000,-/bulan. Jika pencatatan mengenai penggunaan bahan bakunya tidak dapat dipisahkan maka produk utamanya adalah jamu beras kencur (KBLI 11090). 2. Usaha industri yang melayani kebutuhan untuk sebuah perusahaan catering, yang setiap bulannya mengirimkan 1.000 buah kue kering (KBLI 10710) dan sebanyak 1.500 buah lemper (KBLI 10792) dengan nilai produk kue yang sama. Maka produk utamanya adalah lemper (KBLI 10792). Ketika menuliskan ‟Produk utama‟ harus sejelas-jelasnya agar dapat diketahui secara tepat kode 5-digit KBLI. Penulisan kode 5-digit KBLI dilakukan oleh pengawas. No.
Penulisan produk utama yang salah
Penulisan produk utama yang benar
1.
Kue
LEMPER DARI KETAN
2.
Minuman
JAMU DARI BERAS KENCUR
Rincian 3 : Banyaknya volume produk utama yang di hasilkan Satuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Tuliskan berapa banyak volume produk utama yang di hasilkan dan satuannya. Contoh satuan : Kaleng, Kg, Ton, Piece (pc), Bal, dsb. Rincian 4 : Banyaknya pekerja dan hari kerja setiap bulan kegiatan Tuliskan pada rincian 4 kolom (3) s.d (14), banyaknya pekerja dan banyaknya hari kerja pada setiap bulan kegiatan dimulai dari bulan April 2014 s.d Maret 2015.
Pekerja: Semua orang tanpa memperhatikan usia dan jenis kelamin yang terlibat secara langsung dalam pekerjaan/kegiatan di perusahaan/usaha. Hari kerja: Hari perusahaan/usaha melakukan kegiatan dan ada seorang atau lebih yang bekerja secara terus menerus paling sedikit satu jam. Bulan kegiatan: Bulan perusahaan/usaha melakukan kegiatan walaupun satu hari. Menentukan banyaknya pekerja per bulan: Banyaknya pekerja yang bekerja pada masing-masing bulan atau rata-rata banyak pekerja setiap bulan. Menentukan banyak hari kerja per bulan: Isikan banyaknya hari kerja pada bulan April 2014 s.d Maret 2015 untuk masing-masing bulan kegiatan. Apabila perusahaan/usaha sedang tidak ada kegiatan (seperti: tidak ada bahan baku/tidak musim, libur panjang), maka pada bulan-bulan tersebut tidak ada kegiatan, sehingga isian banyak hari kerja kosong. 58
Contoh: Menghitung banyaknya pekerja dan banyaknya hari kerja pada masing-masing bulan atau ratarata banyak pekerja setiap bulan. Suatu usaha industri kue kering mulai beroperasi komersial sejak bulan Januari 2014. Berdasarkan catatan perusahaan, banyaknya pekerja dan banyaknya hari kerja yang tercatat pada bulan Juni, Juli dan Agustus 2014 adalah sebagai berikut:
Bulan Juni 2014 : Minggu-I (2 hari) = 8 orang, Minggu-II (6 hari) = 10 orang, Minggu-III (6 hari) = 10 orang, Minggu-IV (6 hari) = 7 orang, Minggu-V (3 hari) = 6 orang. Maka rata-rata banyaknya pekerja pada bulan Juni : {[(2x8)+(6x10)+(6x10)+(6x7)+(3x6)]/(2+6+6+6+3)} = 196/23 = 8.52 ≈ 9 orang. Banyak hari kerja pada bulan Juni: (2+6+6+6+3)= 23 hari.
Bulan Juli 2014 : Minggu-I (5 hari) = 8 orang, Minggu-II (6 hari) = 10 orang, Minggu-III (6 hari) = 11 orang, Minggu-IV (6 hari) = 7 orang, Minggu-V (2 hari) = 6 orang. Maka rata-rata banyaknya pekerja pada bulan Juli: {[(5x8)+(6x10)+(6x11)+(6x7)+(2x6)]/(5+6+6+6+2)} = 220/25 = 8.80 ≈ 9 orang. Banyak hari kerja pada bulan Juli : (5 + 6 + 6 + 6 + 2)= 25 hari.
Bulan Agustus 2014 : Minggu-I (3 hari) = 9 orang, Minggu-II (6 hari) = 12 orang, Minggu-III (6 hari) = 12 orang, Minggu-IV (6 hari) = 11 orang, Minggu-V (4 hari) = 8 orang. Maka rata-rata banyaknya pekerja pada bulan Agustus : {[(3x9)+(6x12)+(6x12)+(6x11)+(4x8)]/(3+6+6+6+4)} = 269/25 = 10.76 ≈ 11 orang. Banyak hari kerja pada bulan Juli: (3 + 6 + 6 + 6 + 4)= 25 hari. Sehingga apabila diisikan pada rincian 4, banyaknya hari kerja dan banyaknya pekerja:
59
2014 Uraian
Satuan
(1)
(2)
Banyaknya pekerja Banyaknya hari kerja
Apr Mei (3)
(4)
Jun
Jul
(5)
(6)
(7)
11
orang
9
9
hari
23
25
2015
Ags Sept Okt (8)
(9)
Nop Des (10)
(11)
Jan Feb Mar (12)
(13)
(14)
25
Perhitungan selanjutnya sama
Rincian 5 :
Apakah selama periode tertentu, perusahaan/usaha menggunakan bahan pokok berikut sebagai bahan bakunya?
Rincian ini di tujukan untuk mengetahui penggunaan konsumsi bahan pokok yang di dilakukan oleh usaha Industri Manufaktur. Seperti pada uraian sebelumnya, referensi waktu pada rincian ini adalah selama bulan Maret 2015 untuk Industri Mikro Kecil (IMK) dan selama tahun 2014 untuk Industri Besar Sedang (IBS)
Tuliskan kode angka ganjil (1, 3, 5, 7) jika usaha tersebut menggunakan salah satu dari bahan pokok berikut: yaitu beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabe, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam. Tuliskan kode angka genap (2, 4, 6, 8) jika usaha tersebut tidak menggunakan salah satu dari bahan pokok berikut: yaitu beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabe, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam.
Rincian 6:
Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama Bulan Maret 2015 (IMK) atau Selama Tahun 2014 (IBS).
Tuliskan semua keterangan tentang banyaknya (volume) bahan pokok yang digunakan dalam proses produksi dan banyaknya (volume) stok yang terdapat pada perusahaan/ usaha bersangkutan dalam satuan kilogram (Kg), serta tuliskan nilai dari bahan pokok tersebut dalam rupiah (Rp). Bahan Pokok : kumpulan bahan pokok sebagai komponen bahan baku yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang/jasa. Dalam kuesioner VKBP15-SIND yang dimaksud bahan pokok adalah: beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabe, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir dan garam, sedangkan bahan pokok yang lain tidak perlu dituliskan.
60
Kolom (1)
: Jenis Bahan Pokok Jenis bahan pokok yang ditanyakan: i. Beras, meliputi:
ii.
iii.
1.
Beras.
2.
Beras Ketan.
3.
Tepung Beras/Ketan.
Jagung, meliputi: 4.
Jagung basah dengan kulit
5.
Jagung basah tanpa kulit
6.
Jagung kering tanpa kulit
7.
Jagung pipilan basah
8.
Jagung pipilan kering
9.
Beras jagung
10.
Tepung jagung/maizena
Kacang kedelai, termasuk kacang kedelai lokal dan kacang kedelai impor; meliputi: 11.
Kedelai biji kering
12.
Kedelai basah dengan kulit (baik dengan batang dan daun atau tidak)
iv.
Daging sapi, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan, kepala, dan kulit; meliputi:
v.
13.
Daging sapi segar/giling
14.
Daging sapi beku/asap
15.
Tetelan
16.
Tulang iga sapi
Daging ayam, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan; meliputi:
vi.
17.
Daging ayam ras (ayam potong)
18.
Daging ayam buras (ayam kampung)
Bawang merah, baik bawang merah lokal maupun impor, namun tidak termasuk bawang daun dan bawang bombay; meliputi:
vii.
19.
Bawang merah utuh (bawang kering konsumsi)
20.
Bawang merah giling
21.
bawang merah goreng
Bawang putih, termasuk bawang putih lokal dan bawang putih 61
impor; meliputi: 22.
Bawang putih utuh (bawang kering konsumsi)
23.
Bawang putih giling
24.
Bawang putih goreng
viii. Cabe, kecuali paprica dan saus cabe; meliputi:
ix.
25.
Cabe merah besar dan cabe keriting segar
26.
Cabe merah besar dan cabe keriting kering
27.
Cabe merah besar dan cabe keriting giling
28.
Cabe merah besar dan cabe keriting bubuk
29.
Cabe hijau besar segar
30.
Cabe hijau besar giling
31.
Cabe rawit
Tepung terigu, melipuiti: 32.
x.
Tepung terigu.
Minyak goreng, termasuk minyak goreng yang sudah dimurnikan (dibuat oleh pabrik seperti Bimoli, Filma, dsb) maupun yang belum dimurnikan (minyak klentik), baik curah maupun kemasan. Namun tidak termasuk minyak samin, lemak, dan margarine. Meliputi: 33.
Minyak kelapa
34.
Minyak sawit
35.
Minyak goreng lainnya seperti: minyak bunga matahari, minyak jagung, minyak kedelai.
xi.
Gula pasir, termasuk gula pasir lokal dan impor. Kecuali gula batu dan gula biang (sakarin). Meliputi: 36.
xii.
Gula pasir
Garam, termasuk garam krosok/curah, garam halus, dan garam kemasan. Meliputi: 37.
Kolom(2)
Garam
: Volume Bahan Pokok (Kg) Tuliskan banyaknya (volume) bahan pokok yang digunakan sebagai bahan baku proses produksi dan banyaknya bahan pokok yang belum digunakan serta darimana bahan pokok tersebut berasal. Banyaknya bahan pokok ditulis dalam satuan kilogram (kg). Untuk Perusahaan/ Usaha IMK : 62
Stok Awal adalah stok pada awal Maret 2015, sedangkan stok akhir adalah kondisi akhir Maret 2015
Pembelian, Pemberian, dan penggunaan bahan pokok adalah selama bulan Maret 2015.
Untuk Perusahaan/ Usaha IBS :
Stok Awal adalah stok pada awal Januari 2014, sedangkan stok akhir adalah kondisi pada akhir Desember 2014
Pembelian, Pemberian, dan penggunaan bahan pokok adalah kondisi selama tahun 2014.
Kolom (3)
: Nilai Bahan Pokok (Rupiah) Tuliskan nilai untuk masing-masing bahan pokok yang digunakan dalam proses produksi, nilai untuk masing-masing bahan pokok yang belum digunakan (stok), serta nilai untuk masing-masing bahan pokok menurut asal perolehannya. Satuan yang digunakan adalah dalam rupiah (Rp). Nilai bahan pokok adalah harga dikalikan dengan banyaknya bahan pokok yang digunakan selama bulan Maret 2015. Apabila bahan pokok yang digunakan lebih dari satu jenis/merk dengan harga yang berbeda, maka nilai bahan baku merupakan penjumlahan dari nilai masing-masing jenis bahan pokok tersebut.
Contoh: Pabrik Kue „BU CHAIRUNISSA‟ selama bulan Maret 2015 diperoleh catatan:
Hasil produksi kue kering, arem-arem, dan kue lainya.
Jumlah hari operasi usaha adalah 20 hari.
Bahan baku yang digunakan selama bulan Maret 2015 meliputi: tepung terigu sebanyak 100kg, beras sebanyak 60kg, beras ketan 40kg, gula pasir sebanyak 20kg, dan garam dapur sebanyak 5kg.
Bahan baku yang tersedia pada awal Maret adalah tepung terigu sebanyak 10kg, beras sebanyak 8kg, beras ketan 5kg, gula pasir sebanyak 2kg, dan garam dapur sebanyak 1kg.
Pembelian bahan baku selama bulan Maret meliputi: tepung terigu sebanyak 120kg, beras sebanyak 100kg, beras ketan 50kg, gula pasir sebanyak 30kg, dan garam dapur sebanyak 10kg. 63
Bahan baku yang masih tersisa (belum digunakan) pada akhir bulan Maret 2015 meliputi: tepung terigu sebanyak 30kg, beras sebanyak 48kg, beras ketan 15kg, gula pasir sebanyak 12kg, dan garam dapur sebanyak 6kg.
Harga tepung terigu 8.000/kg, beras ketan Rp. 12.000/kg, beras Rp 8.000/kg, gula pasir Rp. 12.600/kg, dan garam dapur Rp. 1.000/kg.
Berikut ringkasannya: Bahan Baku
Stok awal
Pembelian
Diolah/ digunakan
Stok akhir
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Tepung Terigu (kg)
10
120
100
30
Beras (kg)
8
100
60
48
Beras Ketan (kg)
5
50
40
15
Gula Pasir (kg)
2
30
20
12
Garam (kg)
1
10
5
6
Bagaimana pengisian pada Blok III Rincian 6 dan 7: 6. Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama Bulan Maret 2015 (IMK) atau Selama Tahun 2014 (IBS) Jenis Bahan Pokok (1)
Volume Bahan Pokok (Kg) (2)
Nilai Bahan Pokok (Rp) (3)
1. Beras i. Beras a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
60
480.000
b.
Pembelian, Pemberian, dan Produksi Sendiri
100
800.000
c.
Stok Awal
8
d.
Stok Akhir
48
384.000
64.000
ii. Beras Ketan a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
40
480.000
b.
Pembelian, Pemberian, dan Produksi Sendiri
50
600.000
c.
Stok Awal
5
d.
Stok Akhir
15
64
60.000 180.000
7. Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama Bulan Maret 2015 (IMK) atau Selama Tahun 2014 (IBS) (lanjutan) Jenis Bahan Pokok (1)
Penggunaan Bahan Pokok (Kg) (2)
Nilai Bahan Pokok (Rp) (3)
6. Tepung Terigu
100
800.000
8. Gula Pasir
20
252.000
9. Garam
5
5.000
BLOK IV: CATATAN Tuliskan dengan singkat dan jelas berkaitan dengan isian yang mungkin meragukan pada waktu pelaksanaan pendaftaran perusahaan/usaha. BLOK V: PENGESAHAN Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas dalam usaha permintaan data kepada responden/perusahaan. Tuliskan nama pemberi jawaban, jabatan, nomor telepon, tanggal pengesahan, serta tanda tangan dan cap perusahaan (jika ada).
65
66
BAB
7 TATA CARA PENGISIAN DAFTAR VKBP15-SRS Daftar VKBP15-SRS Daftar ini digunakan untuk mencacah usaha Rumah Sakit. Dalam pelaksanaan pencacahan usaha ini, petugas akan dibekali daftar VKBP15-DSPRS, yaitu daftar nama dan alamat usaha Rumah Sakit. Kuesioner yang digunakan adalah VKBP15-SRS yang mencatat data konsumsi terkait penggunaan bahan pokok sebagai bahan baku dan stok yang ada pada usaha terpilih. Perusahaan atau usaha sampel pada survei ini adalah Rumah Sakit yang mempunyai ruang rawat inap pada kabupaten/kota/blok sensus terpilih. Daftar VKBP15-SRS terdiri dari 5 blok yaitu: Blok I.
Pengenalan Tempat
Blok II.
Keterangan Petugas
Blok III.
Keterangan Perusahaan / Usaha
Blok IV.
Catatan
Blok V.
Pengesahan
BLOK I : PENGENALAN TEMPAT Blok ini digunakan untuk mencatat identitas responden. Blok identitas ini digunakan untuk memudahkan proses pengolahan data dan mengetahui kelengkapan pemasukan kuesioner.
Rincian 1 s.d 4 Tuliskan nama dan kode Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan sesuai dengan keterangan wilayah pada daftar VKBP15-DSPRS.
Rincian 5 : Nomor urut perusahaan/ usaha Tuliskan nomor urut perusahaan/usaha sesuai dengan Kolom (4) daftar VKBP15-DSPRS.
Rincian 6 : Nama Rumah Sakit Tuliskan secara lengkap dan jelas nama Rumah Sakit.
67
Contoh: RSUP Dr.KARIADI, RSUD KUALA KURUN, RS KUSTA KEDIRI, RSIB HERMINA
Rincian 7 : Nama penanggung jawab Rumah Sakit Tuliskan secara lengkap nama penanggung jawab usaha. Nama penanggung jawab bisa pemilik/pengusaha maupun pekerja. Satu orang bisa menjadi penanggung jawab di beberapa kegiatan.
Rincian 8 : Alamat lengkap usaha Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara lengkap dan jelas alamat tempat usaha beserta kode posnya. Tuliskan juga nomor telepon, nomor faksimili pada tempat yang tersedia. Alamat yang dituliskan di sini adalah alamat perusahaan/usaha, nama dan nomor jalan serta nama kotanya. Apabila usaha tersebut tidak ada nama jalannya maka yang dituliskan adalah identitas lain, seperti nama kampung, dukuh, RT dan RW, atau identitas lain yang mudah untuk dikenali kembali oleh petugas yang bersangkutan atau petugas lain apabila dilakukan kunjungan.
BLOK II : KETERANGAN PETUGAS Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas baik yang melakukan pendaftaran, maupun pengawasan. Tuliskan nama petugas, jabatan, tanggal pelaksanaan kegiatan dan tandatangan pencacah dan pengawas pada kolom yang sesuai.
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan pokok mengenai komoditi bahan pokok yang dikonsumsi pada usaha yang terpilih sebagai sampel.
Rincian 1 : Kategori/jenis usaha rumah sakit ini Lingkari salah satu kode kegiatan utama usaha responden, apakah Rumah Sakit atau Rumah Sakit Bersalin/Rumah Bersalin, kemudian isikan kode yang dilingkari tersebut pada kotak yang tersedia.
Rumah Sakit (RS) adalah sarana kesehatan/bangunan tempat untuk melayani penderita yangsakit untuk berobat rawat jalan atau rawat inap yang pelayanannya disediakan oleh dokter,perawat dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Rumah Sakit mencakup rumah sakit umum dan khusus. Rumah sakit umum bisa dimiliki oleh: Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, TNI/POLRI atau swasta/BUMN. RS Pemerintah Pusat misalnya RSCM/RSUP Dr. 68
Ciptomangunkusumo Jakarta, RS Pemerintah Daerah misalnya RS Abdul Muluk di Lampung, RS Bhayangkara milik POLRI dan RS Swasta misalnya RS Stella Maris di Kota MakasarSulawesi Selatan, RS Pelni dan RS Pertamina milik BUMN. Sedangkan rumah sakit khusus contohnya adalah jasa kesehatan perawatan paru-paru dan jasa kesehatan jantung.
Rumah Sakit Bersalin adalah rumah sakit khusus untuk persalinan, dilengkapi pelayanan spesialis pemeriksaan kehamilan, persalinan, rawat inap dan rawat jalan ibu dan anak yang beradadi bawah pengawasan dokter spesialis kandungan.
Rumah Bersalin adalah sarana pelayanan kesehatan dengan izin sebagai rumah bersalin, dilengkapi pelayanan pemeriksaan kehamilan, persalinan serta pemeriksaan ibu dan anak yang berada di bawah pengawasan bidan senior.
Biasanya Jasa kesehatan Bersalin/Rumah Bersalin dikelola oleh swasta, misalnya RSB Bunda Menteng Jakarta. RSB biasanya melakukan pelayanan operasi, sedangkan RB tidak melakukan tindakan operasi.
Rincian 2 : Apakah mengolah bahan pokok berikut untuk konsumsi pasien rawat inap Rumah Sakit selama Bulan Maret 2015? Pertanyaan ini untuk mengetahui apakah jasa kesehatan ini menggunakan bahan pokok untuk makanan yang akan dikonsumsi oleh pasien yang sedang menjalani rawat inap pada jasa kesehatan tersebut selama bulan Maret 2015, dan bukan berasal dari jasa boga/catering. Tuliskan kode (1,3,5,7) jika usaha tersebut menggunakan salah satu dari bahan pokok, yaitu beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabe, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam pada usaha terpilih. Tuliskan kode (2,4,6,8) jika usaha tersebut tidak menggunakan salah satu dari bahan pokok, yaitu beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabe, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam. PERHATIAN, Apabila semua jawaban dari rincian 2 berkode 2, 4, 6, atau 8 (“tidak”) maka STOP
Rincian 3 : Jumlah pasien rawat inap pada akhir Bulan Maret 2015 : ....................Orang Tuliskan banyaknya jumlah pasien rawat inap pada akhir bulan Maret 2015.
69
Rincian 4: Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi Pasien Rumah Sakit Selama Bulan Maret 2015 Keterangan stok dan jumlah penggunaan bahan pokok yang dituliskan disini adalah semua bahan pokok yang digunakan oleh usaha ini untuk konsumsi pasien yang menginap pada Rumah Sakit tersebut selama bulan Maret2015. Kolom (1) :
Jenis Bahan Pokok Jenis bahan pokok yang ditanyakan: i. Beras, meliputi:
ii.
iii.
1.
Beras.
2.
Beras Ketan.
3.
Tepung Beras/Ketan.
Jagung, meliputi: 4.
Jagung basah dengan kulit
5.
Jagung basah tanpa kulit
6.
Jagung kering tanpa kulit
7.
Jagung pipilan basah
8.
Jagung pipilan kering
9.
Beras jagung
10.
Tepung jagung/maizena
Kacang kedelai, termasuk kacang kedelai lokal dan kacang kedelai impor; meliputi: 11.
Kedelai biji kering
12.
Kedelai basah dengan kulit (baik dengan batang dan daun atau tidak)
iv.
Daging sapi, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan, kepala, dan kulit; meliputi:
v.
13.
Daging sapi segar/giling
14.
Daging sapi beku/asap
15.
Tetelan
16.
Tulang iga sapi
Daging ayam, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan; meliputi: 17.
Daging ayam ras (ayam potong)
18.
Daging ayam buras (ayam kampung) 70
vi.
Bawang merah, baik bawang merah lokal maupun impor, namun tidak termasuk bawang daun dan bawang bombay; meliputi:
vii.
19.
Bawang merah utuh (bawang kering konsumsi)
20.
Bawang merah giling
21.
bawang merah goreng
Bawang putih, termasuk bawang putih lokal dan bawang putih impor; meliputi: 22.
Bawang putih utuh (bawang kering konsumsi)
23.
Bawang putih giling
24.
Bawang putih goreng
viii. Cabe, kecuali paprica dan saus cabe; meliputi:
ix.
25.
Cabe merah besar dan cabe keriting segar
26.
Cabe merah besar dan cabe keriting kering
27.
Cabe merah besar dan cabe keriting giling
28.
Cabe merah besar dan cabe keriting bubuk
29.
Cabe hijau besar segar
30.
Cabe hijau besar giling
31.
Cabe rawit
Tepung terigu, melipuiti: 32.
x.
Tepung terigu.
Minyak goreng, termasuk minyak goreng yang sudah dimurnikan (dibuat oleh pabrik seperti Bimoli, Filma, dsb) maupun yang belum dimurnikan (minyak klentik), baik curah maupun kemasan. Namun tidak termasuk minyak samin, lemak, dan margarine. Meliputi: 33.
Minyak kelapa
34.
Minyak sawit
35.
Minyak goreng lainnya seperti: minyak bunga matahari, minyak jagung, minyak kedelai.
xi.
Gula pasir, termasuk gula pasir lokal dan impor. Kecuali gula batu dan gula biang (sakarin). Meliputi: 36.
xii.
Gula pasir
Garam, termasuk garam krosok/curah, garam halus, dan garam kemasan. Meliputi: 37.
Garam
71
Kolom(2)
:
Volume Bahan Pokok (Kg) Tuliskan volume bahan pokokyang digunakan dalam satuan kilogram.
Kolom (3) :
Nilai Bahan Pokok (Rp) Tuliskan nilai bahan pokokyang digunakan dalam rupiah (Rp). Nilai bahan pokok adalah nilai volume bahan pokok yang digunakan selama bulan Maret 2015 kemudian dikonversikan ke dalam nilai rupiah. Apabila bahan pokok yang digunakan lebih dari satu jenis/merk dengan harga yang berbeda, maka nilai bahan baku merupakan penjumlahan dari nilai masing-masing jenis bahan pokok tersebut.
BLOK V : CATATAN Blok ini bertujuan untuk menginformasikan hal-hal penting yang tidak dicakup di daftar pertanyaan.Tuliskan hal-hal penting apabila ada yang perlu diberi catatan berkaitan dengan perusahaan/usaha yang menjadi responden. BLOK VI : PENGESAHAN Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas dalam usaha permintaan data kepada responden/perusahaan. Tuliskan nama pemberi jawaban, jabatan, nomor telepon, tanggal pengesahan, serta tanda tangan dan cap perusahaan (jika ada).
72
BAB
8 TATA CARA PENGISIAN DAFTAR VKBP15-SLP Daftar VKBP15-SLP Daftar ini digunakan untuk mencacah penggunaan bahan pokok untuk pengolahan makanan sebagai konsumsi penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan). Dalam pelaksanaan pencacahan Lapas/Rutan ini, petugas akan dibekali daftar VKBP15DSLP, yaitu daftar nama dan alamat Lapas dan Rutan serta kuesioner VKBP15-SLP untuk mencatat data konsumsi bahan pokok untuk konsumsi penghuni Lapas/Rutan dan stok bahan pokok yang dimiliki. Lapas atau Rutan yang pada pencacahan ini adalah semua Lapas atau Rutan pada kabupaten/kota terpilih.
Daftar VKBP15-SLP terdiri dari 5blok yaitu Blok I.
Pengenalan Tempat
Blok II.
Keterangan Petugas
Blok III.
Keterangan Perusahaan / Usaha
Blok IV.
Catatan
Blok V.
Pengesahan
BLOK I : PENGENALAN TEMPAT Blok ini digunakan untuk mencatat identitas responden. Blok identitas ini digunakan untuk memudahkan proses pengolahan data dan mengetahui kelengkapan pemasukan kuesioner. Rincian 1 s.d 4 Tuliskan nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan dan daerah sesuai dengan keterangan wilayah pada daftar VKBP15-DSLP. Rincian 5 : Nomor urut sampel Tuliskan nomor urut sampel sesuai dengan Kolom (4) daftar VKBP15-DSLP
73
Rincian 6 : Nama Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan Tuliskan secara lengkap dan jelas nama Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan. Contoh: LEMBAGA
PEMASYARAKATAN
SUKAMISKIN,
RUMAH
TAHANAN
SALEMBA, CABANG RUTAN JANTHO
Rincian 7 : Nama Kepala Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan Tuliskan secara lengkap nama kepala/penanggung jawab Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan.
Rincian 8 : Alamat lengkap Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara lengkap dan jelas alamat lapas/rutan beserta kode posnya. Tuliskan juga nomor telepon, nomor faksimili pada tempat yang tersedia. Alamat yang dituliskan di sini adalah alamat Lapas/Rutan, nama dan nomor jalan serta nama kotanya. Apabila Lapas/Rutan tersebut tidak ada nama jalannya maka yang dituliskan adalah identitas lain, seperti nama kampung, dukuh, RT dan RW, atau identitas lain yang mudah untuk dikenali kembali oleh petugas yang bersangkutan atau petugas lain apabila dilakukan kunjungan.
BLOK II : KETERANGAN PETUGAS Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas baik yang melakukan pendaftaran, maupun pengawasan. Tuliskan nama petugas, jabatan, tanggal pelaksanaan kegiatan dan tandatangan pencacah dan pengawas pada kolom yang sesuai.
BLOK III : KETERANGAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan mengenai lembaga pemasyarakatan dan komoditi bahan pokok yang digunakan untuk konsumsi penghuniLapas/Rutan.
Rincian 1 : Kategori/Jenis Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan Lingkari kategori atau jenis lapas/rutan yang menjadi responden dan pindahkan kode yang dilingkari ke kotak yang tersedia.
Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana dan anak didik. Lapas diketuai oleh seorang ketua, dan berfungsi melakukan pembinaan narapidana/anak didik; memberikan bimbingan, mempersiapkan sarana dan mengelola hasil kerja; melakukan bimbingan sosial/kerohaniaan narapidana/anak didik; 74
melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib LAPAS; dan melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga. Berdasarkan kapasitas, tempat kedudukan (lokasi) dan kegiatan kerja, Lapas di klasifikasikan menjadi tiga yaitu: 1. LAPAS Kelas I terdiri dari: a.
Bagian Tata Usaha;
b.
Bidang Pembinaan Narapidana;
c.
Bidang Kegiatan Kerja;
d.
Bidang Administrasi Keamanan dan Tata Tertib;
e.
Kesatuan Pengamanan LAPAS
2. LAPAS Kelas IIA terdiri dari: a.
Sub Bagian Tata Usaha;
b.
Seksi Bimbingan Narapidana/ Anak Didik;
c.
Seksi Kegiatan Kerja;
d.
Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib;
e.
Kesatuan Pengamanan LAPAS
3. LAPAS Kelas IIB terdiri dari: a.
Sub Bagian Tata Usaha;
b.
Seksi Bimbingan Narapidana/ Anak Didik dan Kegiatan Kerja;
c.
Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib;
d.
Kesatuan Pengamanan LAPAS
Rumah Tahanan Negara (RUTAN) adalah unit pelaksanaan teknis dibidang penahanan untuk kepentingan penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan disidang pengadilan yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman. RUTAN dipimpin oleh seorang kepala yang mempunyai tugas melaksanakan perawatan terhadap tersangka atau terdakwa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan atas kapasitas dan lokasi, rutan diklasifikasikan menjadi 1. RUTAN Kelas I (satu) terdiri dari : a.
Seksi Pelayanan Tahanan
b.
Seksi Pengelolaan Rutan
c.
Kesatuan Pengamanan Rutan
d.
Urusan Tata Usaha 75
2. RUTAN Kelas II (dua) A terdiri dari a.
Sub Seksi Pelayanan Tahanan;
b.
Sub Seksi Bimbingan Kegiatan;
c.
Sub Seksi Pengelolaan RUTAN;
d.
Kesatuan Pengamanan RUTAN;
e.
Petugas Tata Usaha
3. RUTAN Kelas II (dua) B terdiri dari a.
Sub Seksi Pelayanan Tahanan
b.
Sub Seksi Pengelolaan RUTAN;
c.
Kesatuan Pengamanan RUTAN;
d.
Petugas Tata Usaha
4. Cabang RUTAN terdiri dari a.
Sub Seksi Pelayanan Tahanan dan Pengelolaan Cabang Rutan
b.
Petugas Pengamanan Cabang Rutan
Rincian 2 : Apakah mengolah bahan pokok berikut untuk konsumsi penghuni Lapas selama bulan Maret 2015? Pertanyaan ini untuk mengetahui apakah Lapas/Rutan ini menggunakan bahan pokok untuk makanan atau minuman yang akan dikonsumsi oleh para narapidana yang sedang menjalani hukuman atau pegawai lapas/rutan, dan bukan berasal dari jasa boga/catering. Tuliskan kode (1,3,5,7) jika usaha tersebut menggunakan salah satu dari bahan pokok, yaitu beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam,bawang merah, bawang putih,cabe, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam. Tuliskan kode (2,4,6,8) jika usaha tersebut tidak menggunakan salah satu dari bahan pokok, yaitu beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam,bawang merah, bawang putih,cabe, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam.
PERHATIAN, Apabila semua jawaban dari rincian 2 berkode 2, 4, 6, atau 8 (“tidak”) maka STOP
Rincian 3 : Jumlah penghuni lapas/rutan pada bulan Maret 2015 : .................... Orang Tuliskan banyaknya jumlah penghuni lapas/rutan baik narapidana baik yang berstatus tetap maupun titipan pada saat bulan Maret 2015.
76
Rincian 4: Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi Penghuni Lapas Selama Bulan Maret 2015 Jumlah bahan bakupokok yang dituliskan disini adalah semua bahan pokok yang digunakan oleh Lapas/Rutan ini baik yang dikonsumsi oleh penghuni Lapas/Rutan, baik narapidana maupun pegawai pada Lapas/Rutan tersebut.
Kolom (1) :
Jenis Bahan Pokok Jenis bahan pokok yang ditanyakan: i.
ii.
iii.
Beras, meliputi: 1.
Beras.
2.
Beras Ketan.
3.
Tepung Beras/Ketan.
Jagung, meliputi: 4.
Jagung basah dengan kulit
5.
Jagung basah tanpa kulit
6.
Jagung kering tanpa kulit
7.
Jagung pipilan basah
8.
Jagung pipilan kering
9.
Beras jagung
10.
Tepung jagung/maizena
Kacang kedelai, termasuk kacang kedelai lokal dan kacang kedelai impor; meliputi: 11.
Kedelai biji kering
12.
Kedelai basah dengan kulit (baik dengan batang dan daun atau tidak)
iv.
Daging sapi, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan, kepala, dan kulit; meliputi:
v.
13.
Daging sapi segar/giling
14.
Daging sapi beku/asap
15.
Tetelan
16.
Tulang iga sapi
Daging ayam, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan; meliputi: 17.
Daging ayam ras (ayam potong)
18.
Daging ayam buras (ayam kampung) 77
vi.
Bawang merah, baik bawang merah lokal maupun impor, namun tidak termasuk bawang daun dan bawang bombay; meliputi:
vii.
19.
Bawang merah utuh (bawang kering konsumsi)
20.
Bawang merah giling
21.
bawang merah goreng
Bawang putih, termasuk bawang putih lokal dan bawang putih impor; meliputi: 22.
Bawang putih utuh (bawang kering konsumsi)
23.
Bawang putih giling
24.
Bawang putih goreng
viii. Cabe, kecuali paprica dan saus cabe; meliputi:
ix.
25.
Cabe merah besar dan cabe keriting segar
26.
Cabe merah besar dan cabe keriting kering
27.
Cabe merah besar dan cabe keriting giling
28.
Cabe merah besar dan cabe keriting bubuk
29.
Cabe hijau besar segar
30.
Cabe hijau besar giling
31.
Cabe rawit
Tepung terigu, melipuiti: 32.
x.
Tepung terigu.
Minyak goreng, termasuk minyak goreng yang sudah dimurnikan (dibuat oleh pabrik seperti Bimoli, Filma, dsb) maupun yang belum dimurnikan (minyak klentik), baik curah maupun kemasan. Namun tidak termasuk minyak samin, lemak, dan margarine. Meliputi: 33.
Minyak kelapa
34.
Minyak sawit
35.
Minyak goreng lainnya seperti: minyak bunga matahari, minyak jagung, minyak kedelai.
xi.
Gula pasir, termasuk gula pasir lokal dan impor. Kecuali gula batu dan gula biang (sakarin). Meliputi: 36.
xii.
Gula pasir
Garam, termasuk garam krosok/curah, garam halus, dan garam kemasan. Meliputi: 37.
Garam
78
Kolom(2)
:
Volume Bahan Pokok yang Digunakan (Kg) Tuliskan banyaknya bahan pokokyang digunakan dalam satuan kilogram (Kg).
Kolom (3) :
Nilai Bahan Pokok (Rp) Tuliskan nilai bahan pokok yang digunakan dalam rupiah (Rp). Nilai bahan pokok adalah nilai volume bahan pokok yang digunakan selama bulan Maret 2015 kemudian dikonversikan ke dalam nilai rupiah. Apabila bahan pokok yang digunakan lebih dari satu jenis/merk dengan harga yang berbeda, maka nilai bahan baku merupakan penjumlahan dari nilai masing-masing jenis bahan pokok tersebut.
BLOK IV : CATATAN Blok ini bertujuan untuk menginformasikan hal-hal penting yang tidak dicakup di daftar pertanyaan. Tuliskan hal-hal penting apabila ada yang perlu diberi catatan yang berkaitan dengan perusahaan/usaha yang menjadi responden.
BLOK V : PENGESAHAN Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas dalam usaha permintaan data kepada responden. Tuliskan nama pemberi jawaban, jabatan, nomor telepon, tanggal pengesahan, serta tanda tangan dan cap instansi.
79
LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar cakupan KBLI dalam Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 No
Kategori
Deskripsi KBLI 2009
KBLI 2009
KBLI 2005
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Penyediaan akomodasi
Hotel bintang lima Hotel bintang empat Hotel bintang tiga Hotel bintang dua Hotel bintang satu
55111 55112 55113 55114 55115
2
Penyediaan makan minum
Restoran
56101
Warung Makan Kedai Makanan Jasa boga untuk suatu event tertentu Penyedia makanan lainnya Penyediaan Makanan keliling/tempat tidak tetap Rumah Minum/Cafe Kedai Minuman Rumah/Kedai obat tradisional Penyediaan minuman keliling/tempat tidak tetap Jasa Rumah Sakit Pemerintah Jasa Rumah Sakit Swasta
56102 56103
55111 55112 55113 55114 55115 55211, 55212, 55213 55214,55220 55240
56210
55260
56290
55260
56104
55250
56303 56304 56305
55211 55240 55240
56306
55250
86101 86103
85111 85113
Lembaga peradilan
84233
75233
10130
15112
10219
15129
10221
15121
10299
15129
10311
15132
10312
15133
10313
15134
10320
15131
3
Jasa Kesehatan
4
Lembaga Pemasyarakatan
5
Industri
Industri pengolahan dan pengawetan produk daging dan daging unggas Industri pengolahan dan pengawetan lainnya untuk ikan Industri pengolahan dan pengawetan ikan dan biota air (bukan udang) dalam kaleng Industri pengolahan dan pengawetan lainnya untuk biota air lainnya Industri pengasinan/pemanisan buahbuahan dan sayuran Industri pelumatan buahbuahan dan sayuran Industri Pengeringan Buahbuahan dan Sayuran Industri Pengolahan dan Pengawetan Buah-buahan dan Sayuran Dalam Kaleng
83
No
Kategori
Deskripsi KBLI 2009
KBLI 2009
KBLI 2005
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
10330
15139
10391 10392
15494 15494
10510
15201
10520
15201
10531
15203
10532
15492
10618
15322
10621 10710 10723
15323 15410 15424
10729
15429
10732
15432
10733
15132,15134
10739
15432
10740
15440
10750
15499
10761
15491
10771
15493
10772
15497
10773
15499
10779
15499
10792
15498
10793
15495
10794
15496
10799
15499
10801
15331
Industri Pengolahan Sari Buah dan Sayuran Industri Tempe Kedelai Industri Tahu Kedelai Industri Pengolahan Susu Segar dan Krim Industri Pengolahan Susu Bubuk dan Susu Kental Industri Pengolahan Es Krim Industri Pengolahan Es Sejenisnya yang Dapat Dimakan (Bukan Es Batu dan balok) Industri Berbagai Macam Tepung dari Padi-padian, Bijibijian, Kacang-kacangan, umbiumbian dan sejenisnya Industri Pati Ubi Kayu Industri Produk Roti dan Kue Industri Sirop Industri Pengolahan Gula Lainnya Bukan Sirop Industri Makanan dari Cokelat dan Kembang Gula Industri Manisan Buah-buahan dan Sayuran Kering Industri Kembang Gula Lainnya Industri Makaroni, Mie dan Produk Sejenisnya Industri Makanan dan Masakan Olahan Industri Pengolahan Kopi dan Teh Industri Kecap Industri Bumbu Masak dan Penyedap Masakan Industri Produk Masak dari Kelapa Industri Produk Masak Lainnya Industri Kue Basah Industri Makanan dari Kedele dan Kacang-kacangan Lainnya Bukan Kecap, tahu, dan tempe Industri Kerupuk, Keripik, Peyek dan Sejenisnya Industri Produk Makanan Lainnya Industri Ransum Makanan Hewan
84
No
Kategori
Deskripsi KBLI 2009
KBLI 2009
KBLI 2005
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
10802
15332
11010
15510
11020
15520
11030
15530
11040 11090
15541 24235
20231
24241
20232
24241, 24242
21011 21012
24231 24232
21022
24234
Industri Konsentrat Makanan Hewan Industri Minuman Keras Industri Minuman Anggur (Wine) Industri Minuman Keras dari Malt dan Malt Industri Minuman Ringan Industri Minuman Lainnya Industri Sabun Dan Bahan Pembersih Keperluan Rumah Tangga Industri Bahan Kosmetik dan Kosmetik, Termasuk Pasta Gigi Industri Bahan Farmasi Industri Produk Farmasi Industri Produk Obat Tradisional
85
Lampiran 2. Alokasi sampel usaha menurut jenis usaha dan provinsi VKBP 2015 Alokasi sampel usaha Provinsi (1)
11 12 13 14 15 16 17 18 19 21 31 32 33 34 35 36 51 52 53 61 62 63 64 65 71 72 73 74 75 76 81 82 91 94
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah Di Yogyakarta Jawa Timur Banten BALI Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Jumlah
Industri
Usaha Penyedia akomodasi, dan Penyediaan Makan minum
Total
(2)
(3)
(4)
154 149 142 104 100 129 98 143 96 97 101 360 537 141 467 180 114 142 112 128 102 121 99 90 110 113 175 121 103 94 101 97 89 91 5.000
86
698 1243 853 736 533 756 426 801 366 435 1586 2281 1809 750 2065 1121 752 642 378 645 489 751 577 258 551 498 753 436 381 284 333 270 236 307 25.000
852 1392 995 840 633 885 524 944 462 532 1687 2641 2346 891 2532 1301 866 784 490 773 591 872 676 348 661 611 928 557 484 378 434 367 325 398 30.000
Lampiran 3a. Jumlah Sampel Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 Menurut Kabupaten Sampel Provinsi
(1) 11
Aceh
12
Kab
BS
Usaha
(2)
(3)
(4)
Usaha/ perusahaa n penyedia akomodas i & PMM (5)
Industri Manufaktur Tertentu
(6)
8
171
852
698
154
Sumatera Utara
15
279
1.392
1.243
149
13
Sumatera Barat
8
199
995
853
142
14
Riau
8
168
840
736
104
15
Jambi
6
127
633
533
100
16
Sumatera Selatan
8
177
885
756
129
17
Bengkulu
5
105
524
426
98
18
Lampung
8
189
944
801
143
19
Kepulauan Bangka Belitung
5
93
462
366
96
21
Kepulauan Riau
6
107
532
435
97
31
DKI Jakarta
5
338
1.687
1.586
101
32
Jawa Barat
19
529
2.641
2.281
360
33
Jawa Tengah
22
470
2.346
1.809
537
34
Di Yogyakarta
5
179
891
750
141
35
Jawa Timur
24
507
2.532
2.065
467
36
Banten
8
261
1.301
1.121
180
51
BALI
7
174
866
752
114
52
Nusa Tenggara Barat
7
157
784
642
142
53
Nusa Tenggara Timur
5
98
490
378
112
61
Kalimantan Barat
7
155
773
645
128
62
Kalimantan Tengah
6
119
591
489
102
63
Kalimantan Selatan
8
175
872
751
121
64
Kalimantan Timur
7
136
676
577
99
65
Kalimantan Utara
3
70
348
258
90
71
Sulawesi Utara
6
133
661
551
110
72
Sulawesi Tengah
5
123
611
498
113
73
Sulawesi Selatan
10
186
928
753
175
74
Sulawesi Tenggara
5
112
557
436
121
75
Gorontalo
4
97
484
381
103
76
Sulawesi Barat
4
76
378
284
94
81
Maluku
4
87
434
333
101
82
Maluku Utara
4
74
367
270
97
91
Papua Barat
4
65
325
236
89
94
Papua
4
80
398
307
91
Total
260
6.016
30.000
25.000
5.000
87
Lampiran 3b. Keterangan Pengambilan Sampel Usaha Direktori Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 Menurut Provinsi
Provinsi 11 12 13 14 15 16 17 18 19 21 31 32 33 34 35 36 51 52 53 61 62 63 64 65 71 72 73 74 75 76 81 82 91 94
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah Di Yogyakarta Jawa Timur Banten BALI Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Total
Keterangan pengambilan sampel Hotel
Restoran
Lapas
Rumah Sakit
Catering
IBS
take all take some take some take some take all take some take all take all take all take some take some take some take some take some take some take all take some take all take all take all take all take all take some take all take all take all take some take all take all take all take all take all take all take all take some
take all take some take all take some take all take all take all take all take all take some take some take some take some take all take some take all take some take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take some
take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all
take all take some take some take some take all take some take all take all take all take all take some take some take all take all take all take some take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take some
take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take some take some take some take some take some take all take all take all take all take all take all take all take some take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take some
take all take some take all take all take all take some take all take some take all take all take some take some take some take all take some take some take all take all take all take all take all take all take all take all take all take all take some take all take all take all take all take all take all take all take some
88
Lampiran 4 : Contoh VKBP15.DSBS SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK 2015 DAFTAR SAMPEL BLOK SENSUS PROVINSI
:
18 Lampung
KABUPATEN/KOTA
:
05 Lampung Tengah
KECAMATAN
(1)
VKBP15.DSBS
DESA/KELURAHAN/ NAGARI
NOMOR BLOK SENSUS
NOMOR KODE SAMPEL (NKS)
(2)
(3)
JUMLAH USAHA HASIL SE2006
JUMLAH USAHA HASIL LISTING KETERANGAN
PENYEDIAAN MAKAN MINUM
IMK
PENYEDIAAN MAKAN MINUM
IMK
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
010 PADANG RATU
011 BANDARSARI
008B
10029
41
1
...........
..............
012 PUBIAN
015 TIAS BANGUN
005B
30159
20
10
...........
..............
020 KALIREJO
022 PONCO WARNO
015B
20323
35
65
.............
...............
Keterangan: 1. master kode dan nama wilayah menggunakan MFD online semester I tahun 2014 2. kolom (4) NKS dengan digit 1-5: : digit 1strata : digit 2-5 NKS : 4 digit NKS daerah perdesaan : 0001 - 4999 : 4 digit NKS daerah perkotaan : 5000 - 9999
89
(9)
VKBP15.DSPH
Lampiran 5 : Contoh VKBP15.DSPH SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK 2015 SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK 2015 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN HOTEL PROVINSI
:
KABUPATEN/KOTA :
36
BANTEN
73
SERANG
NO
KECAMATAN
DESA/KELURAHAN
NUP
NAMA PERUSAHAAN
ALAMAT
KEGIATAN UTAMA
KBLI 2009
HASIL PENCACAHAN
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
1
40
SERANG
001
ABADI HOTEL
JL. JEND. SUDIRMAN 36 TELP. (0254) 200641
BINTANG 1
55115
2
40
SERANG
002
LE DIAN HOTEL
JL. JEND. SUDIRMAN NO. 88 TELP. (0254) 229888 FAX. (0254) 229777
BINTANG 4
55112
3
40
SERANG
003
MAHADRIA HOTEL
JL. KI MASJONG NO. 12 TELP. (0254) 200527 FAX. (0254) 203881
BINTANG 2
55114
4
40
SERANG
004
RATU HOTEL
JL. KH. ABDUL HADI NO. 66 TELP. (0254) 218800 FAX. (0254) 218500
BINTANG 4
55112
5
40
SERANG
005
WISATA BARU HOTEL
JL MAULANA YUSUF NO. 16 TELP. (0254) 2000770 FAX. (0254) 200447
BINTANG 2
55114
Kode kolom (9):
1.
Ditemukan dan usahanya tetap
4.
Pindah dan tidak dapat ditelusuri
2.
Ditemukan dan usahanya berubah,
5.
Tutup
masih dalam KBLI
6.
Tidak ditemukan
Ditemukan dan usahanya berubah,
7.
Double/ganda
diluar cakupan KBLI
8.
Baru
3.
90
Lampiran 6. Contoh VKBP15.DSPR VKBP15.DSPR DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN RESTORAN PROVINSI : KABUPATEN/KOTA :
NO (1)
36 73
BANTEN SERANG
KECAMATAN (2)
DESA/KELURAHAN (3)
NUP
NAMA PERUSAHAAN
ALAMAT
KEGIATA N UTAMA
KBLI 2009
(5)
(6)
(7)
(8)
(4)
1
060 KASEMEN
006 SAWAH LUHUR
001
LUY' PECAK BANDENG TANPA DURI RM
JL. RAYA SAWAH LUHUR PONTANG
RESTORAN
56101
2
040 SERANG
003 SAWAH LUHUR
002
S' RIZKI SERANG RM AMPERA
JL. JEND SUDIRMAN NO. 14 TELP. (0254) 8241248 FAX. (0254) 8241248
RESTORAN
56101
3
040 SERANG
003 SAWAH LUHUR
003
RESTAURANT PECAK BANDENG SAWAH
JL. JEND SUDIRMAN NO. 62 CICERI, SERANG TELP. (0254) 205060 FAX. (0254) 205060
RESTORAN
56101
4
060 KASEMEN
006 SAWAH LUHUR
004
LUHUR RM
JL. RAYA PONTANG KM. 10, SAWAH LUHUR
RESTORAN
56101
Kode kolom (9):
1.
Ditemukan dan usahanya tetap
4.
Pindah dan tidak dapat ditelusuri
2.
Ditemukan dan usahanya berubah, masih dalam KBLI Ditemukan dan usahanya berubah,
5. 6. 7.
Tutup Tidak ditemukan Double/ganda
diluar cakupan KBLI
8.
Baru
3.
91
HASIL PENC ACAH AN (9)
Lampiran 7 : Contoh VKBP15.DSPC
` VKBP15.DSPC
SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK 2015 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN CATERING PROVINSI
:
35 Jawa Timur
KABUPATEN/KOTA
:
78 Surabaya
NO
KECAMATAN
DESA/KELURAHAN
NUP
NAMA PERUSAHAAN
ALAMAT
KEGIATAN UTAMA
KBLI 2009
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1
001
A-5 CATERING
JL JAGIR SIDOSERMO VIII 47BENDUL MERISIWINOCOLO TELP. (031) 8495451
JASA BOGA UNTUK SUATU EVENT TERTENTU (EVENT CATERING)
56210
2
002
AB CATERING SERVICE
JL SEMOLOWARU ELOK BL AK/4MEDOKAN SEMAMPIRSUKOLILO TELP. (031) 5944529
JASA BOGA UNTUK SUATU EVENT TERTENTU (EVENT CATERING)
56210
3
003
ALAMI CATERING SERVICE
JL RAYA MASTRIP 322324KEBRAONKARANGPILANG TELP. (031) 7664007
JASA BOGA UNTUK SUATU EVENT TERTENTU (EVENT CATERING)
56210
Kode kolom (9):
1.
Ditemukan dan usahanya tetap
4.
Pindah dan tidak dapat ditelusuri
2.
Ditemukan dan usahanya berubah,
5.
Tutup
masih dalam KBLI
6.
Tidak ditemukan
Ditemukan dan usahanya berubah,
7.
Double/ganda
diluar cakupan KBLI
8.
Baru
3.
92
HASIL PENCA CAHAN (9)
Lampiran 8 : Contoh VKBP14.DSLP VKBP15.DSLP
SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK 2015 DAFTAR SAMPEL LEMBAGA PEMASYARAKATAN PROVINSI
: 51 BALI
KABUPATEN/KOTA
: 038 BADUNG
NO (1) 1
Kode kolom (9):
KECAMATAN
DESA/KELURAHAN
NUP
NAMA PERUSAHAAN
ALAMAT
KEGIATAN UTAMA
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(2) 030 KUTA UTARA
002 KEROBOKAN
001
LAPAS KELAS II DENPASAR
1.
Ditemukan dan usahanya tetap
4.
Pindah dan tidak dapat ditelusuri
2.
Ditemukan dan usahanya berubah,
5.
Tutup
masih dalam KBLI
6.
Tidak ditemukan
Ditemukan dan usahanya berubah,
7.
Double/ganda
diluar cakupan KBLI
8.
Baru
3.
93
Jln.Tangkuban Perahu
LEMBAGA PERADILAN
KBLI 2009 (8) 84233
HASIL PENCACAHAN (9)
Lampiran 9 : Contoh VKBP14.DSRS VKBP14.DSRS
SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK 2015 DAFTAR SAMPEL RUMAH SAKIT PROVINSI
: 35 JAWA TIMUR
KABUPATEN/KOTA
: 78 SURABAYA
(6)
KEGIATAN UTAMA (7)
KBLI 2009 (8)
RS ADI HUSADA KAPASARI
JL KAPASARI NO.90-101 SURABAYA
JASA RUMAH SAKIT
8610
002
RSU DR SOETOMO
JL PROF DR MOESTOPO SURABAYA
JASA RUMAH SAKIT
8610
3
003
RS AKABRI AL SURABAYA
JL MOROKREMBANGAN SURABAYA
JASA RUMAH SAKIT
8610
4
004
RS AL DR RAMELAN
JL GADUNG NO.1 SURABAYA
JASA RUMAH SAKIT
8610
5
005
RS AL GUNUNGSARI
JL GOLF NO.1 SURABAYA
JASA RUMAH SAKIT
8610
6
006
RS AL KODIKAL
JL MOROKREMBANGAN SURABAYA
JASA RUMAH SAKIT
8610
7
007
RSU DR SOETOMO
JL PROF DR MOESTOPO SURABAYA
JASA RUMAH SAKIT
8610
8
008
RSU HAJI SURABAYA
JL MANYAR KERTOADI SURABAYA
JASA RUMAH SAKIT
8610
9
009
RS AL KODIKAL
JL MOROKREMBANGAN SURABAYA
JASA RUMAH SAKIT
8610
10
010
RSU DR SOETOMO
JL PROF DR MOESTOPO SURABAYA
JASA RUMAH SAKIT
8610
NO
KECAMATAN
DESA/KELURAHAN
NUP
NAMA PERUSAHAAN
ALAMAT
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
001
2
Kode kolom (9):
1.
Ditemukan dan usahanya tetap
4.
Pindah dan tidak dapat ditelusuri
2.
Ditemukan dan usahanya berubah,
5.
Tutup
masih dalam KBLI
6.
Tidak ditemukan
Ditemukan dan usahanya berubah,
7.
Double/ganda
diluar cakupan KBLI
8.
Baru
3.
94
HASIL PENCACAHAN (9)
Lampiran 10 : Contoh VKBP15.DSIBS VKBP15.DSIBS
SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK 2015 DAFTAR SAMPEL INDUSTRI BESAR SEDANG PROVINSI : KABUPATEN/KOTA :
36 73
BANTEN SERANG
NO
KECAMATAN
DESA/KELURAHAN
NUP
NAMA PERUSAHAAN
ALAMAT
KEGIATAN UTAMA
KBLI 2009
HASIL PENCACA HAN
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
1
040
SERANG
010
KALIGANDU
001
BINTANG NUSA JATI, CV / ROTI CAKRA BUANA
PENANCANGAN PASIR RT 002/04 TELP. 0254) 210620
INDUSTRI PRODUK ROTI DAN KUE
10710
2
040
SERANG
010
KALIGANDU
002
KARYA CIPTA MANDIRI / BASO IKAN SAFRUDIN
PEJANTEN KALIGANDU RW 09 TELP. 0254) 200689
INDUSTRI PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN LAINNYA UNTUK BIOTA AIR LAINNYA
10299
3
040
SERANG
010
KALIGANDU
003
MAKMUR SANJAYA, CV / ROTI MAKMUR
PENANCANGAN PASIR RT 02/04 NO.10 TELP. 0254) 220864081311276856
INDUSTRI PRODUK ROTI DAN KUE
10710
Kode kolom (9):
1.
Ditemukan dan usahanya tetap
4.
Pindah dan tidak dapat ditelusuri
2.
Ditemukan dan usahanya berubah,
5.
Tutup
masih dalam KBLI
6.
Tidak ditemukan
Ditemukan dan usahanya berubah,
7.
Double/ganda
diluar cakupan KBLI
8.
Baru
3.
95
Lampiran 11. Contoh Kuesioner VKBP15-L VKBP15-L REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015 PENDAFTARAN BANGUNAN DAN RUMAH TANGGA I. PENGENALAN TEMPAT
II.a. REKAPITULASI USAHA PENGGUNA BAHAN POKOK
1.
Provinsi
LAMPUNG
1
8
2.
Kabupaten/Kota *)
TANGGAMUS
0
2
3.
Kecamatan
KOTA AGUNG
0
2
0
4.
Desa/Kelurahan
KURIPAN
5.
Nomor Blok Sensus
001B
6.
Nomor Kode Sampel (NKS)
10005
1
0
2
8
0
0
1
B
0
0
0
5
*) Coret yang tidak perlu
Jumlah Usaha/Perusahaan Penggunaan Bahan Pokok berikut : *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (23) sampai kolom (34) untuk masing-masing kolom]
Beras
Jagung
Kacang Kedelai
(1)
(2)
(3)
10
2
7
II.b. REKAPITULASI JENIS USAHA Jenis Usaha
Jumlah
Daging Sapi
Daging ayam
Bawang Merah
(1)
(2)
(4)
(5)
(6)
7
11
12
Bawang Putih
Cabe
Tepung Terigu
(7)
(8)
(9)
10
4
4
Minyak Goreng
Gula Pasir
Garam
(10)
(11)
(12)
14
6
15
1. Penyedia Makan Minum Keliling [Jumlah angka pada Blok IV kolom (9)]
6
2. Industri manufaktur dengan TK<20 *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (14)+
1
3. Industri manufaktur dengan TK≥20 *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (15)+
2
4. Restoran/ Rumah Makan *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (17)+
1
5. Jasa Boga/Catering *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (18)+
1
6. Warung Makan *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (19)+
1
7. Kedai Makan *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (20)+
3
8. Kedai Minum *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (21)+
2
9. Café/Rumah Minum *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (22)+
1 18
10. Jumlah [R1+R2+R3+R4+R5+R6+R7+R8+R9 ] BLOK III: KETERANGAN PETUGAS Uraian
Pencacah
Pengawas
Nama Petugas
ANDR IE
YUDHA
20 April 201 5
22 April 201 5
Tanggal Tanda Tangan
96
Halaman 1 dari 3 halaman
BLOK IV. PENDAFTARAN USAHA/ RUMAH TANGGA Nomor
Diisi Jika Kol (4) berkode "1" atau "2"
Bangunan S e g m e n
(1)
010
F i s i k
(2)
1
Penggunaan Bangunan Sensus (tuliskan kode )
No Urut Usaha/ Rumah 1. Tempat Tinggal S tangga e 2. Campuran n s 3. Bukan Tempat u Tinggal s
(3)
1
(4)
1
Nama Usaha/ Kepala Rumah Tangga
(5)
1
SANTOSO
2
1
2
RUDY
3
3
2
3
RAHMAT
4
BAKSO "RAHMAT"
4
4
3
MASJID "AN-NUR"
5
5
3
5
BENGKEL MOTOR "RAPIH"
6
6
3
6
WARUNG MAKAN "LARIS"
7
7
2
7
WAHYU S.
8 8
3
Tuliskan Alamat Lengkap (Jalan, No, RT. RW)
(6)
2
8
BLOK IV. PENDAFTARAN USAHA/RUMAH TANGGA (LANJUTAN)
MEMBUAT PEYEK KEDELAI (PARMO)
9
HOTEL "PELANGI"
10
RESTORAN "PELANGI"
Cakupan Kegiatan (tulis kode)
Diisi Jika Kol (8) berkode "1" Tuliskan ! Semua ART Penyedia Makan Minum Keliling
Diisi Jika Kol (13) berkode "2", Berikan tanda "√" pada kolom jenis usaha yang sesuai
Diisi jika Kol (12) berkode "1"
Industri Manufaktur Kode = "1" Apakah usaha Tertentu *) [Lanjut terdaftar dalam ke Kol (13)] Direktori VKBP15-DS? Restoran/ Jasa Kode = "2" Warung Jumlah Rumah Boga/ [Lanjut Makan Usaha Jenis Makan Catering ke Kol (23 sd Ya = "1" Nama Usaha dan Nama ART Ya = "1" Penyedia Nomor TK TK Usaha 34)] Penyedia Makan Minum →(STOP) Makan Urut < 20 ≥ 20 (tuliskan Tidak = "2" Keliling Minum kode ) Kode "3" [Lanjut Tidak = "2" Keliling atau "4" ke kol (12)] ( LANJUT) (STOP)
Apakah ada ART Penyedia Makan Minum Keliling
(7)
JL. MERCUSAR II NO 1 RT 003 RW 007
JL. MERCUSAR II NO 3 RT 003 RW 007 JL. MERCUSAR II NO 5 RT 003 RW 007 JL. MERCUSAR II NO 5 RT 003 RW 007 JL. MERCUSAR II NO 7 RT 003 RW
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
1
2
1
JAMU GENDONG (IBU SRI)
2
2
MIE AYAM (PAK TAUFIK)
2
2 1
1
2
RW 007 JL. MERCUSAR III NO 43 RT 003
1
BAKSO MALANG (PAK AMIR)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
Dalam menjalankan usaha selama bulan Maret 2015, Apakah menggunakan bahan pokok berikut? Berikan tanda "√" jika Ya Kedai Makan
(20)
Kedai Minum
(21)
" √"
Cafe/ Rumah Minum
(22)
Beras
Jagung
(23)
(24)
Kacang Daging Daging Bawang Bawang Kedelai Sapi Ayam Merah Putih
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
Cabe
Tepung Minyak Terigu Goreng
(30)
(31)
V V
V
2 1
Gula Pasir
Nomor Urut Usaha Garam Pengolah Bahan Pokok
(32)
(33)
(34)
(35)
V
V
V
1
V
V
V
V
V
2
V
V
V
V
V
V
3
2
V
V
V
V
V
V
V
V
4
V
V
V
V
V
V
V
V
5
V
V
V
6
4 3
007 JL. MERCUSAR II NO 11 RT 003 RW
RW 007 JL. MERCUSAR III NO 41 RT 003
(14)
Diisi jika salah satu dari kolom (23) s/d (34) ada yang bertanda
4
007 JL. MERCUSAR II NO 9 RT 003 RW
007 JL. MERCUSAR III NO 41 RT 003
(13)
Diisi jika salah satu dari kolom (12) berkode "2" atau kolom (14) s/d (22) ada yang bertanda "√"
1 2
4
2
1
2
V
2
V
10
V
V
V
V
V
3
RW 007 JL. MERCUSAR III NO 43 RT 003
1
RW 007
1
A. Jumlah angka atau tanda "√" di halaman ini
3
1
-
-
-
1
1
-
-
3
-
4
3
2
4
5
4
1
6
2
6
B. Jumlah angka atau tanda "√" kumulatif s.d halaman sebelumnya
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
C. Jumlah angka atau tanda "√" kumulatif s.d halaman ini (A + B)
3
1
0
0
0
1
1
0
0
3
0
4
3
2
4
5
4
1
6
2
6
Kode Isian pada Kolom (12):
Kode Isian pada Kolom (16):
1 = Usaha Industri Manufaktur Tertentu, Restoran/Rumah Makan, Katering, Warung Makan, Kedai Makan Minum, dan Café 2 = Usaha Penyedia Makan Minum Keliling yang tidak mangkal di suatu tempat tetap selama minimal separoh dari jam operasi usaha
10 = Industri makanan;
20 = Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia;
11 = Industri minuman;
21 = Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional.
*) Industri manufaktur tertentu, yang dimaksud adalah industri dengan 2 digit KBLI 2009 sebagaimana kode yang terdapat pada kolom (16). Kecuali: Industri yang input dan outputnya sama (misalnya: pengemasan garam, daging beku, dsb) serta Industri yang outputnya tercakup dalam Kuesioner VKBP15-S (misalnya: Industri tepung beras/beras ketan, industri tepung jagung, industri maizena (pati jagung);
3 = Usaha Lainnya 4 = Tidak ada usaha
97
Halaman 2 dari 3 halaman
BLOK IV. PENDAFTARAN USAHA/ RUMAH TANGGA Nomor
Diisi Jika Kol (4) berkode "1" atau "2"
Bangunan S e g m e n
F i s i k
BLOK IV. PENDAFTARAN USAHA/RUMAH TANGGA (LANJUTAN)
Penggunaan Bangunan Sensus (tuliskan kode )
No Urut Usaha/ Rumah 1. Tempat Tinggal S tangga e 2. Campuran n s 3. Bukan Tempat u Tinggal s
Nama Usaha/ Kepala Rumah Tangga
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
010
9
9
3
11
ES CAMPUR (SANTOSO)
10
1
12
IRFAN
Tuliskan Alamat Lengkap (Jalan, No, RT. RW)
(6)
(7)
JL. MERCUSAR III NO 47 RT 003 RW 007 JL. MERCUSAR III NO 47 RT 003 RW 007
Diisi Jika Kol (8) berkode "1" Tuliskan ! Semua ART Penyedia Makan Minum Keliling
(8)
(9)
(10)
3
11
12
1
12
13
3
14
13
14
3
15
14
15
3
16
PABRIK JAMU TRADISIONAL
15
16
3
17
RESTORAN "SEDERHANA"
18
CATERING " GADING"
19
CAFE "RIANG RIUH"
16
17
3
13
HOTEL "RESIK"
1
3
RUMAH KOSONG PABRIK MIE "CAP 3 TELUR" TOKO ELEKTRONIK (TJUN OEY)
JL. MERCUSAR III NO 49 RT 003 RW 007 JL. MERCUSAR III NO 49 RT 003 RW 007 JL. MERCUSAR III NO 51 RT 003 RW
(11)
2 1
3 11
Diisi Jika Kol (13) berkode "2", Berikan tanda "√" pada kolom jenis usaha yang sesuai
Diisi jika Kol (12) berkode "1"
Industri Manufaktur Kode = "1" Apakah usaha Tertentu *) [Lanjut terdaftar dalam ke Kol (13)] Direktori VKBP15-DS? Restoran/ Jasa Kode = "2" Warung Jumlah Rumah Boga/ [Lanjut ke Makan Usaha Jenis Makan Catering Kol (23) sd Ya = "1" Nama Usaha dan Nama ART Ya = "1" Penyedia Nomor TK TK Usaha (34)] Penyedia Makan Minum →(STOP) Makan Urut < 20 ≥ 20 (tuliskan Tidak = "2" Keliling Minum kode ) Kode "3" [Lanjut Tidak = "2" Keliling atau "4" ke kol (12)] ( LANJUT) (STOP)
Apakah ada ART Penyedia Makan Minum Keliling
2
10
Cakupan Kegiatan (tulis kode)
NASI GORENG KELILING (IRFAN) NASI GORENG KELILING (SANUSI) NASI GORENG KELILING (ROHMAN)
(12)
(13)
1
2
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
Diisi jika salah satu dari
Diisi jika salah satu dari kolom (23) s/d (34) ada yang bertanda
kolom (12) berkode "2" atau kolom (14) s/d (22) ada yang bertanda "√"
Dalam menjalankan usaha selama bulan Maret 2015, Apakah menggunakan bahan pokok berikut? Berikan tanda "√" jika Ya Kedai Makan
(20)
Kedai Minum
(21)
" √"
Cafe/ Rumah Minum
(22)
Beras
Jagung
(23)
(24)
Kacang Daging Daging Bawang Bawang Kedelai Sapi Ayam Merah Putih
(25)
(26)
Cabe
(27)
(28)
(29)
(30)
Tepung Minyak Terigu Goreng
(31)
(32)
Gula Pasir
(33)
Nomor Urut Usaha Garam Pengolah Bahan Pokok (34)
(35)
V
2
V
V
V
V
V
V
V
7
2
V
V
V
V
V
V
V
8
2
V
V
V
V
V
V
V
9
V
10
3 2
4 1
007 JL. MERCUSAR III NO 53 RT 003 RW
1
3
007 JL. MERCUSAR III NO 55 RT 003 RW 007 JL. MERCUSAR IV NO 57 RT 003 RW 007 JL. MERCUSAR IV NO 57 RT 003 RW 007 JL. MERCUSAR IV NO 59 RT 003 RW 008
1
2
1
2
1
2
1
2
V
21
V V V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
11
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
12
V
V
V
V
V
V
13
V
V
A. Jumlah angka atau tanda "√" di halaman ini
3
-
1
1
1
-
-
1
1
6
2
3
2
5
6
6
5
3
6
3
7
B. Jumlah angka atau tanda "√" kumulatif s.d halaman sebelumnya
3
1
0
0
0
1
1
0
0
3
0
4
3
2
4
5
4
1
6
2
6
C. Jumlah angka atau tanda "√" kumulatif s.d halaman ini (A + B)
6
1
1
1
1
1
1
1
1
9
2
7
5
7
10
11
9
4
12
5
13
Kode Isian pada Kolom (12):
Kode Isian pada Kolom (16):
1 = Usaha Industri Manufaktur Tertentu, Restoran/Rumah Makan, Katering, Warung Makan, Kedai Makan Minum, dan Café 2 = Usaha Penyedia Makan Minum Keliling yang tidak mangkal di suatu tempat tetap selama minimal separoh dari jam operasi usaha
10 = Industri makanan;
20 = Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia;
11 = Industri minuman;
21 = Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional.
*) Industri manufaktur tertentu, yang dimaksud adalah industri dengan 2 digit KBLI 2009 sebagaimana kode yang terdapat pada kolom (16). Kecuali: Industri yang input dan outputnya sama (misalnya: pengemasan garam, daging beku, dsb) serta Industri yang outputnya tercakup dalam Kuesioner VKBP15-S (misalnya: Industri tepung beras/beras ketan, industri tepung jagung, industri maizena (pati jagung);
3 = Usaha Lainnya 4 = Tidak ada usaha
98
Halaman 3 dari 3 halaman
BLOK IV. PENDAFTARAN USAHA/ RUMAH TANGGA Nomor
Diisi Jika Kol (4) berkode "1" atau "2"
Bangunan S e g m e n
F i s i k
BLOK IV. PENDAFTARAN USAHA/RUMAH TANGGA (LANJUTAN)
Penggunaan Bangunan Sensus (tuliskan kode )
No Urut Usaha/ Rumah 1. Tempat Tinggal S tangga e 2. Campuran n s 3. Bukan Tempat u Tinggal s
Nama Usaha/ Kepala Rumah Tangga
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
010
17
18
1
20
RIFKAH
18A 19A
3
21
NASI BEBEK "DJOKO"
19A 20A
3
22
20A 21A
3
21A 22A
3
Tuliskan Alamat Lengkap (Jalan, No, RT. RW)
(6)
(7)
JL. MERCUSAR III NO 49 RT 003 RW
Cakupan Kegiatan (tulis kode)
Diisi Jika Kol (8) berkode "1" Tuliskan ! Semua ART Penyedia Makan Minum Keliling
Industri Manufaktur Kode = "1" Apakah usaha Tertentu *) [Lanjut terdaftar dalam ke Kol (13)] Direktori VKBP15-DS? Restoran/ Jasa Kode = "2" Warung Jumlah Rumah Boga/ [Lanjut ke Makan Usaha Jenis Makan Catering Kol (23) sd Ya = "1" Nama Usaha dan Nama ART Ya = "1" Penyedia Nomor TK TK Usaha (34)] Penyedia Makan Minum →(STOP) Makan Urut < 20 ≥ 20 (tuliskan Tidak = "2" Keliling Minum kode ) Kode "3" [Lanjut Tidak = "2" Keliling atau "4" ke kol (12)] ( LANJUT) (STOP)
Apakah ada ART Penyedia Makan Minum Keliling
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
2
4
JL. MERCUSAR III RT 003 RW 007
2
1
2
CAFE TENDA 'ROCKY'
JL. MERCUSAR III RT 003 RW 008
2
1
2
23
JUAL PULSA "JONAY'
JL. MERCUSAR III RT 003 RW 009
2
3
24
JAGUNG BAKAR "MANG UDIN" JL. MERCUSAR III RT 003 RW 010
2
1
007
Diisi Jika Kol (13) berkode "2", Berikan tanda "√" pada kolom jenis usaha yang sesuai
Diisi jika Kol (12) berkode "1"
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
Diisi jika salah satu dari
Dalam menjalankan usaha selama bulan Maret 2015, Apakah menggunakan bahan pokok berikut? Berikan tanda "√" jika Ya Kedai Makan
(20)
Kedai Minum
(21)
" √"
Cafe/ Rumah Minum
(22)
V
Beras
Jagung
(23)
(24)
Kacang Daging Daging Bawang Bawang Kedelai Sapi Ayam Merah Putih
(25)
(26)
(27)
V
Cabe
(28)
(29)
(30)
V
V
V
Tepung Minyak Terigu Goreng
(31)
(32)
Gula Pasir
(33)
V
V
2
Diisi jika salah satu dari kolom (23) s/d (34) ada yang bertanda
kolom (12) berkode "2" atau kolom (14) s/d (22) ada yang bertanda "√"
Nomor Urut Usaha Garam Pengolah Bahan Pokok (34)
(35)
V
14
V
V
V
V
15
V
A. Jumlah angka atau tanda "√" di halaman ini
-
-
1
-
-
-
2
1
-
1
-
-
-
-
1
1
1
-
2
1
2
B. Jumlah angka atau tanda "√" kumulatif s.d halaman sebelumnya
6
1
1
1
1
1
1
1
1
9
2
7
5
7
10
11
9
4
12
5
13
C. Jumlah angka atau tanda "√" kumulatif s.d halaman ini (A + B)
6
1
2
1
1
1
3
2
1
10
2
7
5
7
11
12
10
4
14
6
15
Kode Isian pada Kolom (12):
Kode Isian pada Kolom (16):
1 = Usaha Industri Manufaktur Tertentu, Restoran/Rumah Makan, Katering, Warung Makan, Kedai Makan Minum, dan Café
10 = Industri makanan;
20 = Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia;
11 = Industri minuman;
21 = Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional.
*) Industri manufaktur tertentu, yang dimaksud adalah industri dengan 2 digit KBLI 2009 sebagaimana kode yang terdapat pada kolom (16).
2 = Usaha Penyedia Makan Minum Keliling yang tidak mangkal di suatu tempat tetap selama minimal separoh dari jam operasi usaha
Kecuali: Industri yang input dan outputnya sama (misalnya: pengemasan garam, daging beku, dsb) serta Industri yang outputnya tercakup dalam Kuesioner VKBP15-S (misalnya: Industri tepung beras/beras ketan, industri tepung jagung, industri maizena (pati jagung);
3 = Usaha Lainnya 4 = Tidak ada usaha
99
16
CAKUPAN KOMODITI (LISTING) Bahan pokok yang dicakup dalam listing terdiri dari: i
Beras, meliputi: 1. Beras 2. Beras Ketan 3. Tepung Beras/Ketan ii. Jagung, meliputi: 4. Jagung basah dengan kulit 5. Jagung basah tanpa kulit 6. Jagung kering tanpa kulit 7. Jagung pipilan basah 8. Jagung pipilan kering 9. Beras jagung 10. Tepung jagung/maizena iii. Kacang kedelai, termasuk kacang kedelai lokal dan kacang kedelai impor; meliputi: 11. Kedelai biji kering 12. Kedelai basah (ada batang dan daun) iv. Daging sapi, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan, kepala, dan kulit; meliputi: 13. Daging sapi segar 14. Daging sapi beku 15. Tetelan 16. Tulang iga sapi v. Daging ayam, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan; meliputi: 17. Daging ayam ras (ayam potong) 18. Ayam buras (ayam kampung) vi. Bawang merah, tidak termasuk bawang daun dan bawang bombay; meliputi: 19. Bawang merah utuh (bawang kering konsumsi) 20. Bawang merah giling 21. bawang merah goreng
vii. Bawang putih, termasuk bawang putih lokal dan bawang putih impor; meliputi: 22. Bawang putih utuh (bawang kering konsumsi) 23. Bawang putih giling 24. Bawang putih goreng viii. Cabe, kecuali paprica dan saus cabe; meliputi: 25. Cabe merah besar dan cabe keriting segar 26. Cabe merah besar dan cabe keriting kering 27. Cabe merah besar dan cabe keriting giling 28. Cabe merah besar dan cabe keriting bubuk 29. Cabe hijau besar segar 30. Cabe hijau besar giling 31. Cabe Rawit ix. Tepung terigu, melipuiti: 32. Tepung terigu. x. Minyak goreng, termasuk minyak goreng yang sudah dimurnikan (dibuat oleh pabrik ) maupun yang belum dimurnikan (minyak klentik), baik curah maupun kemasan. Namun tidak termasuk minyak samin dan margarine. Meliputi: 33. Minyak kelapa 34. Minyak sawit 35. Minyak goreng lainnya seperti: minyak bunga matahari, minyak jagung, minyak kedelai xi. Gula pasir, termasuk gula pasir lokal dan impor. Kecuali gula batu dan gula biang (sakarin). Meliputi: 36. Gula pasir xii. Garam, termasuk garam krosok/curah dan garam kemasan. Meliputi: 37. Garam
Referensi waktu : bulan Maret
100
Lampiran 12. Contoh Kuesioner VKBP15-DS VKB12-DS REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KONSUMSI BERAS TAHUN 2015 DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA/USAHA
BLOK I . PENGENALAN T EM PAT 1. Propinsi
LAMPUNG
1
8
4. Kelurahan/Desa *)
KURIPAN
2. Kabupaten/Kota *)
TANGGAMUS
0
2
5. Nomor Blok Sensus
0 0 1 B
3. Kecamatan
KOTA AGUNG
2
0
6. Nomor Kode Sampel (NKS)
10005
0
1
0
2
8
0
0
1
B
0
0
0
5
*) coret yang tidak perlu
BLOK II . REKAPIT ULASI PENCACAHAN Usaha Penyedia Makan Minum (Blok V. Kolom 1)
Uraian (1)
Industri Manufaktur Tertentu (Blok V.Kolom 2.)
(2)
(3)
1. Jumlah Target Pencacahan
0
0
0
6
0
0
0
2
2. Jumlah Realisasi Pencacahan
0
0
0
5
0
0
0
2
3. Tidak Berhasil Dicacah (Jumlah Rincian 3.a s.d 3.d)
0
0
0
1
0
0
0
0
a. Pindah Keluar Blok Sensus
0
0
0
0
0
0
0
0
b. Tidak ditemukan
0
0
0
1
0
0
0
0
c. Tidak dapat diwawancarai sampai batas waktu pencacahan
0
0
0
0
0
0
0
0
d. Tutup/Ganti Usaha
0
0
0
0
0
0
0
0
BLOK III . KET ERANGAN PET UGAS URAIAN 1. Nama petugas 2.
Tanggal pelaksanaan
3. Tanda tangan
PENCACAH
PENGAWAS
ELLA KOMALAWATY
SYAHREZA MASIDA
4 sd 6 JUNI 2015
4 sd 6 JUNI 2015
SK S
AK H B S
BLOK IV . CAT AT AN
101
BLOK V . KETERANGAN RUMAH TANGGA/USAHA TERPILIH No.Urut
N U S
Bangunan Segmen
PMM
IMT
(1)
(2)
1
(3) 010
Fisik
Sensus
(4)
(5)
No Urut Rumah Tangga/ Usaha
Keterangan Usaha / Nama Anggota Rumah Tangga yang Berusaha Penyediaan makanan dan minuman
Industri Manufaktur Tertentu
(7)
(8)
(6)
1
1
1
MIE AYAM (PAK TAUFIK)
-
2
3
3
4
BAKSO "RAHMAT"
-
3
6
6
6
WARUNG MAKAN "LARIS"
-
7
7
8
1 4
9
10
12
5
9
10
12
14
15
16
18A
19A
21
2 6
NASI GORENG KELILING
MEMBUAT PEYEK KEDELAI (PARMO) -
(IRFAN) NASI GORENG KELILING (SANUSI)
-
Alamat Lengkap (Jalan, No, RT/RW)
(9)
(10)
JL. MERCUSAR II NO 1 RT 003 RW
1
007 JL. MERCUSAR II NO 11 RT 003 RW
0
007 JL. MERCUSAR III NO 41 RT 003 RW
1
007 JL. MERCUSAR III NO 47 RT 003 RW
1
007 JL. MERCUSAR III NO 47 RT 003 RW
PABRIK JAMU TRADISIONAL
007
1 1
JL. MERCUSAR III RT 003 RW 007
Jumlah
Kode Kolom (10) : 1 Pindah Keluar Blok Sensus 2 Tidak ditemukan 3 Tidak dapat diwawancarai sampai batas waktu pencacahan 4 Tutup/Ganti Usaha
102
(11)
1
007 JL. MERCUSAR II NO 5 RT 003 RW
007 JL. MERCUSAR III NO 55 RT 003 RW
NASI BEBEK "DJOKO"
Berhasil Jika Kol dicacah? (10)=0,alasan tidak dapat dicacah Ya -1 (Kode) Tidak -0
1
7
2
Lampiran 13. Contoh Kuesioner VKBP15-SHPM
VKBP15 - SHPM
REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK
SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015 HOTEL DAN PENYEDIAAN MAKAN MINUM * * * *
PD PND
-1 -2
2
Tujuan Mendapatkan data estimasi penggunaan bahan pokok Objek Survei Perusahaan/Usaha Hotel, Restoran, Catering, Café, dan Penyediaan Makan Minum Lainnya. Dasar Hukum Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Kerahasiaan Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 Pasal 21, tentang Statistik.
BLOK I : PENGENALAN TEMPAT (1)
(2)
1. PROVINSI
(3)
LAMPUNG
1
8
2. KABUPATEN/KOTA *)
TANGGAMUS
0
2
3. KECAMATAN
KOTA AGUNG
0
2
0
KURIPAN
0
2
8
0
0
1
B
0
0
0
5
0
0
3
4. KELURAHAN/DESA *) 5. NOMOR BLOK SENSUS (NBS)
001B
6. NOMOR KODE SAMPEL (NKS)
10005
7. NOMOR URUT PERUSAHAAN/USAHA
003
8. Nama lengkap perusahaan/usaha
:
1
WARUNG MAKAN "LARIS" .............................................................
9. Nama penanggung jawab perusahaan/usaha 10. Alamat lengkap perusahaan/usaha
:
:
ROSALINDA
JL. MERCUSAR II NO. 11
KURIPAN, KOTA AGUNG, TANGGAMUS, LAMPUNG
3
5
6
1
kode pos
Nomor telepon
:
( ... ... ... ) kode area
Nomor faksimili
:
( ... ... ... ) kode area
085786593197 nomor telepon ... ... ... ... ... ... ... ... nomor faksimili
BLOK II : KETERANGAN PETUGAS URAIAN
PENCACAH
PENGAWAS
(1)
(2)
(3)
AND R IE
YUD HA
1. NAMA PETUGAS 2. JABATAN
KSK
3. TANGGAL
04 Juni 2015
4. TANDA TANGAN *) Coret yang tidak perlu
103
STAF 08 Juni 2015
3
TATA TERTIB PENGISIAN KUESIONER Semua pengisian kuesioner harus menggunakan pensil hitam. Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan angka menggunakan angka biasa (bukan angka romawi) Cara pengisian kuesioner: 1.
Isikan keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia dan tulis kode yang sesuai pada kotak yang tersedia.
2.
Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia.
3.
Penulisan angka ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right justified).
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA 4
1. Jenis kegiatan utama perusahaan/usaha ini: Hotel
-1
Kedai makan
-5
Restoran/Rumah Makan
-2
Kedai minum
-6
Jasa Boga/Catering
-3
Kafe/Rumah Minum
-7
Warung Makan
-4
Penyediaan makanan minuman keliling
-8
Restoran/Rumah Makan: kelompok usaha jasa pangan yang bertempat disebagian atau seluruh bangunan permanent yang menjual dan menyajikan makanan dan minuman di tempat usahanya baik dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan untuk proses pembuatan dan penyimpanan maupun tidak dan telah mendapatkan surat keputusan sebagai restoran/ rumah makan dari instansi yang membinanya. Jasa Boga/Catering: usaha penjualan makanan jadi (siap dikonsumsi) yang terselenggara melalui pesanan-pesanan untuk kantor, perayaan, pesta, seminar, rapat dan sejenisnya. Warung Makan: salah satu usaha jasa pangan yang bertempat disebagian atau seluruh bangunan tetap (tidak berpindah-pindah) yang menyajikan dan menjual makanan dan minuman di tempat usahanya baik dilengkapi maupun tidak dengan perlengkapan dan peralatan untuk proses pembuatan dan penyimpanan dan belum mendapatkan ijin dan surat keputusan dari instansi yang membinanya. Kedai Makan: usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan makanan siap dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat tetap yang dapat dipindah-pindahkan atau dibongkar pasang, biasanya menggunakan tenda, seperti kedai seafood, kedai nasi goreng. Kedai Minum: usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan utamanya minuman siap dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat tetap yang dapat dipindah-pindahkan atau dibongkar pasang, biasanya menggunakan tenda, seperti kedai kopi, kedai jus. Termasuk kedai jamu. Kafe/Rumah Minum: usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan permanen yang menjual dan menyajikan utamanya minuman untuk umum di tempat usahanya, baik dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan untuk proses pembuatan dan penyimpanan maupun tidak dan baik telah mendapatkan surat keputusan sebagai rumah minum dari instansi yang membinanya maupun belum. Penyedia makanan dan minuman keliling/tempat tidak tetap adalah usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan makanan dan minuman siap dikonsumsi yang didahului dengan proses pembuatan dan biasanya dijual dengan cara berkeliling, seperti tukang bubur ayam, nasi goreng, jamu gendong
2. Apakah selama Bulan Maret 2015, usaha ini mengolah bahan pokok berikut ? Ya
Tidak
Ya
Tidak
1.
Beras
1
2
1
7.
Bawang Putih
5
6
5
2.
Jagung
3
4
4
8.
Cabe
7
8
7
3.
Kacang Kedelai
5
6
6
9.
Tepung Terigu
1
2
1
4.
Daging Sapi
7
8
7
10. Minyak Goreng
3
4
3
5.
Daging Ayam
1
2
1
11. Gula Pasir
5
6
5
6.
Bawang Merah
3
4
3
12. Garam
7
8
7
PERHATIAN: Apabila semua jawaban dari rincian 2 berkode 2,4,6, atau 8 (tidak) maka STOP
3. Banyaknya tamu/pengunjung selama Bulan Maret 2015 : 1.565
1
5
6
5
2
5
(apabila usaha catering atau penyedia makan minum keliling, isikan banyaknya porsi yang terjual/dipesan)
4. Banyaknya hari kerja/beroperasi selama Bulan Maret 2015 : 25 hari
104
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN) 5. Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama Bulan
Maret 2015 * Data mengenai Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan, Pembelian, dan Pemberian Bahan Pokok adalah Selama Bulan Maret 2015. *Data mengenai Stok Awal adalah kondisi pada Awal Maret 2015, Sedangkan Stok Akhir adalah Kondisi Akhir Maret 2015.
Jenis Bahan Pokok (1)
Nilai Bahan Pokok (Rp)
Volume Bahan Pokok (Kg) (2)
(3)
1. Beras i. Beras a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
1
3
0
,
5
0
1.305.000
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
1
5
0
,
0
0
1.500.000
c.
Stok Awal
1
0
,
0
0
100.000
d.
Stok Akhir
2
9
,
5
0
295.000
ii. Beras Ketan a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
,
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
,
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
, ,
iii. Tepung Beras/Ketan a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
1
2
,
5
0
105.000
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
1
2
,
0
0
100.800
c.
Stok Awal
1
,
0
0
8.400
d.
Stok Akhir
0
,
5
0
4.200
2. Jagung i.
Jagung basah dengan kulit a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
,
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
,
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
, ,
105
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN) 5. Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama
Bulan Maret 2015 (lanjutan ) Jenis Bahan Pokok (1) ii.
iii.
iv.
v.
vi.
Nilai Bahan Pokok (Rp)
Volume Bahan Pokok (Kg) (2)
(3)
Jagung basah tanpa kulit a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
,
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
,
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
, ,
Jagung kering tanpa kulit a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
,
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
,
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
, ,
Jagung pipilan basah a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
,
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
,
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
, ,
Jagung pipilan kering a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
,
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
,
c.
Stok Awal
,
d.
Stok Akhir
,
Beras jagung a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
,
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
,
c.
Stok Awal
,
d.
Stok Akhir
,
vii. Tepung jagung/maizena a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
,
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
,
c.
Stok Awal
,
d.
Stok Akhir
,
106
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN) 5. Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama
Bulan Maret 2015 (lanjutan ) Jenis Bahan Pokok
Volume Bahan Pokok (Kg)
Nilai Bahan Pokok (Rp)
(1)
(2)
(3)
3. Kacang Kedelai i. Biji kering a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
,
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
,
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
, ,
ii. Basah dengan kulit (baik dengan batang atau tidak)
a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
,
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
,
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
, ,
6. Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama
Bulan Maret 2015 (lanjutan ) Jenis Bahan Pokok
Penggunaan Bahan Pokok (Kg)
Nilai Bahan Pokok (Rp)
(1)
(2)
(3)
1. Daging Sapi
3
i. Daging sapi segar/giling
0
,
ii. Daging sapi beku/asap
,
iii. Tetelan
,
iv. Tulang iga
,
0
0
3.000.000
0
0
2.250.000
0
0
1.000.000
2. Daging Ayam
7
i. Daging ayam ras
5
, ,
ii. Daging ayam buras (kampung) 3. Bawang Merah
5
i. Utuh ii. Giling
0
, ,
iii. Goreng
,
107
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN) 6. Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama
Bulan Maret 2015 (lanjutan )
Jenis Bahan Pokok
Penggunaan Bahan Pokok (Kg)
Nilai Bahan Pokok (Rp)
(1)
(2)
(3)
4. Bawang Putih
5
i. Utuh
0
,
ii. Giling
,
iii. Goreng
,
0
0
850.000
0
0
775.000
5. Cabe a. Cabe Merah Besar dan Cabe Keriting
2
i. Segar
5
,
ii. Kering
,
iii. Giling
,
iv. Bubuk
,
b. Cabe Hijau besar i. Segar
,
ii. Giling
,
c. Cabe Rawit 6. Tepung Terigu
1
0
,
0
0
310.000
2
0
,
0
0
180.000
0
0
750.000
7. Minyak Goreng
,
i. Minyak kelapa
3
ii. Minyak sawit
0
, ,
iii. Minyak goreng lainnya (tidak termasuk minyak samin)
3
8. Gula Pasir 9. Garam
108
0
,
0
0
300.000
8
,
0
0
40.000
BLOK IV : CATATAN
BLOK V : PENGESAHAN (Tuliskan secara lengkap dan jelas nama pemberi jawaban, jabatan, telepon, tanggal pengesahan dan tanda tangan pemberi jawaban serta cap usaha)
Nama pemberi jawaban
: ROSALINDA
Jabatan
: PEMILIK
Nomor telepon
: 085786593197
Tanggal pengesahan
: 04 Juni 2015
Tanda tangan
:
Cap perusahaan/usaha
:
109
Lampiran 14. Contoh Kuesioner VKBP14-SIND VKBP15 - SIND
REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK
SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015 INDUSTRI MANUFAKTUR * * * *
IMK IBS
-1 -2
1
Tujuan Mendapatkan data estimasi penggunaan bahan pokok Objek Survei Perusahaan/Usaha Industri Manufaktur Dasar Hukum Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Kerahasiaan Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997,Pasal 21, tentang Statistik.
BLOK I : PENGENALAN TEMPAT (1)
(2)
1. PROVINSI
(3)
LAMPUNG
1
8
2. KABUPATEN/KOTA *)
TANGGAMUS
0
2
3. KECAMATAN
KOTA AGUNG
0
2
0
KURIPAN
0
2
8
0
0
1
B
0
0
0
5
0
0
1
4. KELURAHAN/DESA *) 5. NOMOR BLOK SENSUS (NBS)
001B
6. NOMOR KODE SAMPEL (NKS)
10005
7. NOMOR URUT PERUSAHAAN/USAHA
001
8. Nama lengkap perusahaan/usaha
:
1
PEMBUAT PEYEK KEDELAI .................................................................
9. Nama penanggung jawab perusahaan/usaha 10. Alamat lengkap perusahaan/usaha
:
:
PARMO
JL. MERCUSUAR III NO. 41 RT 03 RW 07 KURIPAN, KOTA AGUNG, TANGGAMUS
3
5
6
1
kode pos
Nomor telepon
:
Nomor faksimili
:
( ... ... ... ) kode area ( ... ... ... ) kode area
081325463422 nomor telepon ... ... ... ... ... ... ... ... nomor faksimili
BLOK II : KETERANGAN PETUGAS URAIAN (1) 1. NAMA PETUGAS
PENCACAH (2)
PENGAWAS (3)
ANDRIE
YU D H A
2. JABATAN
KSK
3. TANGGAL
04 Juni 2015
4. TANDA TANGAN *) Coret yang tidak perlu
110
STAF 08 Juni 2015
3
TATA TERTIB PENGISIAN KUESIONER Semua pengisian kuesioner harus menggunakan pensil hitam. Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan angka menggunakan angka biasa (bukan angka romawi) Cara pengisian kuesioner: 1.
Isikan keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia dan tulis kode yang sesuai pada kotak yang tersedia.
2.
Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia.
3.
Penulisan angka ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right justified).
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA
Perusahaan/Usaha kategori Industri Mikro Kecil (IMK) , pertanyaannya mengenai kondisi selama Bulan Maret 2015 . Perusahaan/Usaha kategori Industri Menengah Besar (IBS) , pertanyaannya mengenai kondisi selama Tahun 2014 .
1. Kegiatan utama: Membuat peyek dari kacang kedelai KBLI 5-digit 2009
1
2. Produk utama yang dihasilkan: Peyek kacang kedelai
0
3. Banyaknya volume produk utama yang dihasilkan: 200
7
9
4
2
0
0
Satuan kilogram 4. Jumlah pekerja dan hari kerja setiap bulan kegiatan: 2014
2015
Uraian
Satuan Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sept
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
Orang
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
Hari
20
21
20
15
15
20
21
20
23
19
20
21
Jumlah pekerja Jumlah hari kerja
5. Apakah menggunakan bahan pokok berikut dalam usaha? Ya
Tidak
1.
Beras
1
2
2.
Jagung
3
4
3.
Kacang Kedelai
5
6
4.
Daging Sapi
7
8
5.
Daging Ayam
1
2
6.
Bawang Merah
3
4
Ya
1 4 5 8 2 4
Tidak
7.
Bawang Putih
5
6
8.
Cabe
7
8
9.
Tepung terigu
1
2
10. Minyak Goreng
3
4
11. Gula Pasir
5
6
12. Garam
7
8
PERHATIAN: Apabila semua jawaban dari rincian 5 berkode 2,4,6, atau 8 (tidak) maka STOP
111
5 8 1 3 6 7
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)
Untuk Perusahaan/Usaha IMK: * Stok awal adalah kondisi pada awal Maret 2015 , sedangkan stok akhir adalah kondisi akhir Maret 2015 . * Pembelian, pemberian, dan penggunaan bahan pokok adalah kondisi selama bulan Maret 2015 . Untuk Perusahaan/Usaha IBS: * Stok awal adalah kondisi pada awal Januari 2014 , sedangkan stok akhir adalah kondisi pada akhir Desember 2014 .
* Pembelian, pemberian, dan penggunaan bahan pokok adalah kondisi selama Tahun 2014 . 6. Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan
Selama Bulan Maret 2015 (IMK) atau Selama Tahun 2014 (IBS)
Jenis Bahan Pokok (1)
Volume Bahan Pokok (Kg) (2)
Nilai Bahan Pokok (Rp) (3)
1. Beras i. Beras a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
ii. Beras Ketan a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
iii. Tepung Beras/Ketan a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
100,00
840.000
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
150,00
1.260.000
c.
Stok Awal
0
0
d.
Stok Akhir
50,00
2. Jagung i.
Jagung basah dengan kulit a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
112
420.000
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN) 6. Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama Bulan Maret 2015 (IMK) atau Selama Tahun 2014 (IBS) (lanjutan) Jenis Bahan Pokok (1) ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii
Volume Bahan Pokok (Kg) (2)
Jagung basah tanpa kulit a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
Jagung kering tanpa kulit a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
Jagung pipilan basah a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
Jagung pipilan kering a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
Beras jagung a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
Tepung jagung/maizena a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
c.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
d.
Stok Awal
e.
Stok Akhir
113
Nilai Bahan Pokok (Rp) (3)
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN) 6. Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama Bulan Maret 2015 (IMK) atau Selama Tahun 2014 (IBS) (lanjutan)
Jenis Bahan Pokok
Volume Bahan Pokok (Kg)
Nilai Bahan Pokok (Rp)
(1)
(2)
(3)
3. Kacang Kedelai i. Biji kering a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
75,00
712.500
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
75,00
712.500
c.
Stok Awal
0
0
d.
Stok Akhir
0
0
ii. Basah dengan kulit (baik dengan batang atau tidak)
a.
Konsumsi/Penggunaan/ Pengolahan
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
7. Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama Bulan Maret 2015 (IMK) atau Selama Tahun 2014 (IBS) (lanjutan)
Jenis Bahan Pokok
Penggunaan Bahan Pokok (Kg)
Nilai Bahan Pokok (Rp)
(1)
(2)
(3)
1. Daging Sapi i. Daging sapi segar/giling ii. Daging sapi beku/asap iii. Tetelan iv. Tulang iga 2. Daging Ayam i. Daging ayam ras ii. Daging ayam buras (kampung) 3. Bawang Merah i. Utuh ii. Giling iii. Goreng
114
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN) 7. Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama Bulan Maret 2015 (IMK) atau Selama Tahun 2014 (IBS) (lanjutan)
Jenis Bahan Pokok (1)
Penggunaan Bahan Pokok (Kg) (2)
Nilai Bahan Pokok (Rp) (3)
30,00
510.000
120,00
1.500.000
120,00
1.500.000
10,00
50.000
4. Bawang Putih i. Utuh ii. Giling iii. Goreng 5. Cabe a. Cabe Merah Besar dan Cabe Keriting i. Segar ii. Kering iii. Giling iv. Bubuk b. Cabe Hijau besar i. Segar ii. Giling c. Cabe Rawit 6. Tepung Terigu 7. Minyak Goreng i. Minyak kelapa ii. Minyak sawit iii. Minyak goreng lainnya (tidak termasuk minyak samin)
8. Gula Pasir 9 Garam
115
BLOK IV : CATATAN
BLOK V : PENGESAHAN (Tuliskan secara lengkap dan jelas nama pemberi jawaban, jabatan, telepon, tanggal pengesahan dan tanda tangan pemberi jawaban serta cap usaha)
Nama pemberi jawaban
: PARMO
Jabatan
: PEMILIK
Nomor telepon
: 081325463422
Tanggal pengesahan
: 04 Juni 2015
Tanda tangan
:
Cap perusahaan/usaha
:
116
Lampiran 15. Contoh Kuesioner VKBP14-SRS
VKBP15 - SRS
REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK
SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015 RUMAH SAKIT * * * *
Tujuan Mendapatkan data estimasi penggunaan bahan pokok Objek Survei Perusahaan/Usaha Rumah Sakit Dasar Hukum Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Kerahasiaan Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997, Pasal 21, tentang Statistik.
BLOK I : PENGENALAN TEMPAT (1)
(2)
1. PROPINSI 2. KABUPATEN/KOTA *) 3. KECAMATAN
3
5
SURABAYA
7
8
GUBENG
1
0
0
MOJO
0
0
6
002
0
0
2
4. KELURAHAN/DESA *) 5. NOMOR URUT PERUSAHAAN/USAHA 6. Nama Rumah Sakit
:
(3)
JAWA TIMUR
RSUD dr. SOETOMO ........................................................................
7. Nama penanggung jawab Rumah Sakit 8. Alamat lengkap
:
:
dr. DODO ANONDO MPH
JL. MAYJEN PROF. dr. MOESTOPO 6-8
6
KEC. GUBENG KEL. MOJO SURABAYA TIMUR
0
2
8
kode pos
Nomor telepon
:
( '031 ) kode area
5501011-13 nomor telepon
Nomor faksimili
:
( '031 ) kode area
5022068 nomor faksimili
BLOK II : KETERANGAN PETUGAS URAIAN
PENCACAH
PENGAWAS
(1)
(2)
(3)
1. NAMA PETUGAS
AR IE
YUD HI
2. JABATAN
KSK
3. TANGGAL
24 April 2015
4. TANDA TANGAN *) coret yang tidak perlu
117
STAF 28 April 2015
5
TATA TERTIB PENGISIAN KUESIONER Semua pengisian kuesioner harus menggunakan pensil hitam. Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan angka menggunakan angka biasa (bukan angka romawi) Cara pengisian kuesioner: 1. Isikan keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia dan tulis kode yang sesuai pada kotak yang tersedia. 2. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia. 3. Penulisan angka ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right justified).
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA 1
1. Kategori/jenis usaha rumah sakit ini: Rumah sakit
-1
Rumah sakit bersalin/Rumah bersalin
-2
2. Apakah mengolah bahan pokok berikut untuk konsumsi pasien rawat inap Rumah Sakit selama Bulan Maret 2015? Ya
Tidak
Ya
Tidak
1. Beras
1
2
1
7.
Bawang Putih
5
6
5
2. Jagung
3
4
3
8.
Cabe
7
8
7
3. Kacang Kedelai
5
6
6
9.
Tepung Terigu
1
2
1
4. Daging Sapi
7
8
7
10. Minyak Goreng
3
4
3
5. Daging Ayam
1
2
1
11. Gula Pasir
5
6
5
6. Bawang Merah
3
4
3
12. Garam
7
8
7
PERHATIAN: Apabila semua jawaban dari rincian 2 berkode 2,4,6, atau 8 (tidak) maka STOP
2
3. Jumlah pasien rawat inap selama Bulan Maret 2015: 270 Orang
7
0
4. Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi Pasien Rumah Sakit Selama Bulan Maret 2015 Jenis Bahan Pokok
Volume Bahan Pokok (Kg)
Nilai Bahan Pokok (Rp)
(1)
(2)
(3)
1. Beras i. Beras a.
Penggunaan/pengolahan
6
0
5
5
,
0
0
b.
Pembelian/Hibah/Subsidi
6
0
0
0
,
0
0
c.
Stok Awal
1
0
0
,
0
0
d.
Stok Akhir
4
5
,
0
0
118
60.550.000 60.000.000 1.000.000 450.000
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN) 4. Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi Pasien Rumah Sakit Selama Bulan Maret 2015 (lanjutan) Jenis Bahan Pokok
Volume Bahan Pokok (Kg)
Nilai Bahan Pokok (Rp)
(1)
(2)
(3)
ii. Beras Ketan a.
Pengolahan/Penggunaan
b.
Pembelian/Hibah/Subsidi
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
, , , ,
iii. Tepung Beras/Ketan a.
Pengolahan/Penggunaan
b.
Pembelian/Hibah/Subsidi
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
, , , ,
2. Jagung i. Jagung basah dengan kulit a.
Pengolahan/Penggunaan
b.
Pembelian/Hibah/Subsidi
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
, , , ,
ii. Jagung basah tanpa kulit a.
Pengolahan/Penggunaan
b.
Pembelian/Hibah/Subsidi
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
, , , ,
119
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN) 4. Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi Pasien Rumah Sakit Selama Bulan Maret 2015 (lanjutan )
iii.
Jenis Bahan Pokok
Volume Bahan Pokok (Kg)
Nilai Bahan Pokok (Rp)
(1)
(2)
(3)
Jagung kering tanpa kulit a.
Pengolahan/Penggunaan
b.
Pembelian/Hibah/Subsidi
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
, , , ,
iv. Jagung pipilan basah
v.
a.
Pengolahan/Penggunaan
b.
Pembelian/Hibah/Subsidi
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
, , , ,
Jagung pipilan kering a.
Pengolahan/Penggunaan
b.
Pembelian/Hibah/Subsidi
c.
Stok Awal
,
d.
Stok Akhir
,
, ,
vi. Beras jagung a.
Pengolahan/Penggunaan
b.
Pembelian/Hibah/Subsidi
c.
Stok Awal
,
d.
Stok Akhir
,
, ,
vii. Tepung jagung/maizena a.
Pengolahan/Penggunaan
8
1
,
0
0
680.400
b.
Pembelian/Hibah/Subsidi
8
0
,
0
0
672.000
c.
Stok Awal
1
0
,
0
0
84.000
d.
Stok Akhir
9
,
0
0
75.600
120
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN) 4. Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi Pasien Rumah Sakit Selama Bulan Maret 2015 (lanjutan ) Jenis Bahan Pokok
Volume Bahan Pokok (Kg)
Nilai Bahan Pokok (Rp)
(1)
(2)
(3)
3. Kacang Kedelai i. Biji kering a.
Penggunaan/pengolahan
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
, , , ,
ii. Basah dengan kulit (baik dengan batang atau tidak)
a.
Penggunaan/pengolahan
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
, , , ,
5. Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi Pasien Rumah Sakit Selama Bulan Maret 2015
Jenis Bahan Pokok
Penggunaan Bahan Pokok (Kg)
Nilai Bahan Pokok (Rp)
(1)
(2)
(3)
1. Daging Sapi i. Daging sapi segar/giling
,
ii. Daging sapi beku/asap
,
iii. Tetelan
,
iv. Tulang iga
,
2. Daging Ayam i. Daging ayam ras
1
6
8
1
ii. Dagung ayam buras (kampung)
,
0
0
50.430.000
0
0
2.600.000
,
3. Bawang Merah i. Utuh
1
ii. Giling
3
0
, ,
iii. Goreng
,
121
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)
5. Keterangan Pengolahan/Penggunaan Bahan Pokok untuk Konsumsi Pasien Rumah Sakit Selama Bulan Maret 2015 (lanjutan)
Jenis Bahan Pokok
Penggunaan Bahan Pokok (Kg)
Nilai Bahan Pokok (Rp)
(1)
(2)
(3)
4. Bawang Putih
1
i. Utuh
2
5
ii. Giling
,
0
0
2.125.000
0
0
2.480.000
0
0
450.000
0
0
3.264.000
,
iii. Goreng
,
5. Cabe a. Cabe Merah Besar dan Cabe Keriting
8
i. Segar
0
ii. Kering
,
,
iii. Giling
,
iv. Bubuk
,
b. Cabe Hijau besar
1
i. Segar
5
ii. Giling
,
,
c. Cabe Rawit
,
6. Tepung Terigu
,
7. Minyak Goreng
i. Minyak kelapa
,
2
ii. Minyak sawit
7
2
iii. Minyak goreng lainnya
,
,
(tidak termasuk minyak samin)
8. Gula Pasir 9 Garam
1
0
2
2
,
0
0
10.220.000
1
7
0
,
0
0
850.000
122
BLOK IV : CATATAN
BLOK V : PENGESAHAN (Tuliskan secara lengkap dan jelas nama pemberi jawaban, jabatan, telepon, tanggal pengesahan dan tanda tangan pemberi jawaban serta cap usaha)
Nama pemberi jawaban
:
M. YUSUF, SKM
Jabatan
:
KASUBBAG. UMUM DAN RUMAH TANGGA
Nomor telepon
:
081563261012
Tanggal pengesahan
:
24 April 2015
Tanda tangan
:
Cap perusahaan/usaha
:
123
Lampiran 16. Contoh Kuesioner VKBP14-SLP VKBP15 - SLP
REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK
SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015 LEMBAGA PEMASYARAKATAN * * * *
Tujuan Mendapatkan data estimasi penggunaan bahan pokok Objek Survei Perusahaan/Usaha Lembaga Pemasyarakatan Dasar Hukum Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Kerahasiaan Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997, Pasal 21, tentang Statistik.
BLOK I : PENGENALAN TEMPAT (1)
(2)
1. PROPINSI 2. KABUPATEN/KOTA *)
(3)
BALI
5
1
BADUNG
0
3
3. KECAMATAN
KUTA UTARA
0
3
0
4. KELURAHAN/DESA *)
KEROBOKAN
0
0
2
0
0
1
1
5. NOMOR URUT PERUSAHAAN 6. Nama Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan
: LAPAS KELAS II A DENPASAR ............................................................
7. Nama Kepala Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan 8. Alamat lengkap:
:
: SUDJONGGO Bc.IP, SH
JL. KEN AROK NO.4 TANGKUBAN PERAHU, KEROBOKAN, Kuta Utara . BADUNG, BALI 8
Nomor telepon
:
( ' 0361 ) kode area
730193 nomor telepon
Nomor faksimili
:
( ' 0361 ) kode area
73192 nomor faksimili
0 0 3 kode pos
BLOK II : KETERANGAN PETUGAS URAIAN (1)
PENCACAH (2)
PENGAWAS (3)
1. NAMA PETUGAS
AR IE
YUD HI
2. JABATAN
KSK
3. TANGGAL
24 April 2015
4. TANDA TANGAN *) coret yang tidak perlu
124
STAF 28 April 2015
0
TATA TERTIB PENGISIAN KUESIONER Semua pengisian kuesioner harus menggunakan pensil hitam. Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan angka menggunakan angka biasa (bukan angka romawi) Cara pengisian kuesioner: 1. Isikan keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia dan tulis kode yang sesuai pada kotak yang tersedia. 2. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia. 3. Penulisan angka ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right justified).
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA 2
1. Kategori/jenis Lembaga Pemasyarakatan atau Rumah Tahanan Lapas Kelas I
-1
Rutan Negara Kelas I
-4
Lapas Kelas II A
-2
Rutan Negara Kelas II A
-5
Lapas Kelas II B
-3
Rutan Negara Kelas II B
-6
Cabang Rutan
-7
2. Apakah mengolah bahan pokok berikut untuk konsumsi penghuni Lapas selama Bulan Maret 2015? Ya
Tidak
1. Beras
1
2
2. Jagung
3
4
3. Kacang Kedelai
5
6
4. Daging Sapi
7
8
5. Daging Ayam
1
2
6. Bawang Merah
3
4
Ya
1 4 6 7 1 3
Tidak
7.
Bawang Putih
5
6
8.
Cabe
7
8
9.
Tepung Terigu
1
2
10.
Minyak Goreng
3
4
11.
Gula Pasir
5
6
12.
Garam
7
8
5 7 2 3 5 7
PERHATIAN: Apabila semua jawaban dari rincian 2 berkode 2,4,6, atau 8 (tidak) maka STOP
3. Jumlah penghuni lapas/rutan pada Bulan Maret 2015:
610
6
Orang
1
0
4. Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi Penghuni Lapas Selama Bulan Maret 2015 Jenis Bahan Pokok
Volume Bahan Pokok (Kg)
Nilai Bahan Pokok (Rp)
(1)
(2)
(3)
1. Beras i. Beras a.
Pengolahan/Penggunaan
1
4
6
1
0
,
0
0
146.100.000
b.
Pembelian/Hibah/Subsidi
1
5
0
0
0
,
0
0
150.000.000
c.
Stok Awal
1
0
0
,
0
0
1.000.000
d.
Stok Akhir
4
9
0
,
0
0
4.900.000
125
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN) 4. Keterangan Pengolahan/Penggunaan Bahan Pokok untuk Konsumsi Penghuni Lapas Selama Bulan Maret 2015 (lanjutan)
Jenis Bahan Pokok
Volume Bahan Pokok (Kg)
Nilai Bahan Pokok (Rp)
(1)
(2)
(3)
ii. Beras Ketan a.
Pengolahan/Penggunaan
b.
Pembelian/Hibah/Subsidi
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
,
, , ,
iii. Tepung Beras/Ketan a.
Pengolahan/Penggunaan
b.
Pembelian/Hibah/Subsidi
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
,
, , ,
2. Jagung i. Jagung basah dengan kulit a.
Pengolahan/Penggunaan
b.
Pembelian/Hibah/Subsidi
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
, , , ,
ii. Jagung basah tanpa kulit a.
Penggunaan/pengolahan
b.
Pembelian, pemberian, dan produksi sendiri
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
, , , ,
126
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN) 4. Keterangan Pengolahan/Penggunaan Bahan Pokok untuk Konsumsi Penghuni Lapas Selama Bulan Maret 2015 (lanjutan )
iii.
Jenis Bahan Pokok
Volume Bahan Pokok (Kg)
Nilai Bahan Pokok (Rp)
(1)
(2)
(3)
Jagung kering tanpa kulit a.
Pengolahan/Penggunaan
b.
Pembelian/Hibah/Subsidi
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
, , , ,
iv. Jagung pipilan basah
v.
a.
Pengolahan/Penggunaan
b.
Pembelian/Hibah/Subsidi
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
, , , ,
Jagung pipilan kering a.
Pengolahan/Penggunaan
b.
Pembelian/Hibah/Subsidi
c.
Stok Awal
,
d.
Stok Akhir
,
, ,
vi. Beras jagung a.
Pengolahan/Penggunaan
b.
Pembelian/Hibah/Subsidi
c.
Stok Awal
,
d.
Stok Akhir
,
, ,
vii. Tepung jagung/maizena a.
Pengolahan/Penggunaan
b.
Pembelian/Hibah/Subsidi
c.
Stok Awal
,
d.
Stok Akhir
,
, ,
127
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN) 4. Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi Penghuni Lapas Selama Bulan Maret 2015 (lanjutan ) Jenis Bahan Pokok
Volume Bahan Pokok (Kg)
Nilai Bahan Pokok (Rp)
(1)
(2)
(3)
3. Kacang Kedelai i. Biji kering a.
Pengolahan/Penggunaan
b.
Pembelian/Hibah/Subsidi
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
, , , ,
ii. Basah dengan kulit (baik dengan batang atau tidak)
a.
Pengolahan/Penggunaan
b.
Pembelian/Hibah/Subsidi
c.
Stok Awal
d.
Stok Akhir
, , , ,
5. Keterangan Pengolahan/Penggunaan Bahan Pokok untuk Konsumsi Penghuni Lapas Selama Bulan Maret 2015 Jenis Bahan Pokok
Penggunaan Bahan Pokok (Kg)
Nilai Bahan Pokok (Rp)
(1)
(2)
(3)
1. Daging Sapi i. Daging sapi segar/giling
4
8
7
ii. Daging sapi beku/asap
,
0
0
48.700.000
0
0
2.080.000
,
iii. Tetelan
,
iv. Tulang iga
,
2. Daging Ayam i. Daging ayam ras
,
ii. Daging ayam buras (kampung)
,
3. Bawang Merah i. Utuh
1
ii. Giling
0
4
, ,
iii. Goreng
,
128
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)
5. Keterangan Pengolahan/Penggunaan Bahan Pokok untuk Konsumsi Penghuni Lapas Selama Bulan Maret 2015 (lanjutan)
Jenis Bahan Pokok
Penggunaan Bahan Pokok (Kg)
Nilai Bahan Pokok (Rp)
(1)
(2)
(3)
4. Bawang Putih
9
i. Utuh
0
ii. Giling
,
0
0
1.530.000
0
0
3.600.000
0
0
1.500.000
0
0
4.500.000
,
iii. Goreng
,
5. Cabe a. Cabe Merah Besar dan Cabe Keriting i. Segar
1
2
0
ii. Kering
,
,
iii. Giling
,
iv. Bubuk
,
b. Cabe Hijau besar i. Segar
,
ii. Giling
,
3
c. Cabe Rawit
0
6. Tepung Terigu
,
,
7. Minyak Goreng
i. Minyak kelapa ii. Minyak sawit
,
3
0
0
, ,
iii. Minyak goreng lainnya (tidak termasuk minyak samin)
8. Gula Pasir
3
9. Garam
129
0
0
,
0
0
3.000.000
1
5
,
0
0
75.000
BLOK IV : CATATAN
BLOK V : PENGESAHAN (Tuliskan secara lengkap dan jelas nama pemberi jawaban, jabatan, telepon, tanggal pengesahan dan tanda tangan pemberi jawaban serta cap usaha)
Nama pemberi jawaban
:
DJAROT SH,MM
Jabatan
:
KASI KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN
Nomor telepon
:
(0361) 428838804
Tanggal pengesahan
:
24 April 2015
Tanda tangan
:
Cap perusahaan/usaha
:
130
Lampiran 16. Jumlah Sampel Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 Menurut Kabupaten
Kode
Kabupaten/Kota
Jumlah Sampel BS
(2)
(3)
(1)
Kode
Kabupaten/Kota
Jumlah Sampel BS
(2)
(3)
(1)
1105
ACEH TIMUR
22
1471
PEKANBARU
33
1108
ACEH BESAR
23
1473
DUMAI
17
1109
PIDIE
31
1400
RIAU
1110
BIREUEN
23
1501
KERINCI
21
1111
ACEH UTARA
28
1504
BATANG HARI
18
1115
NAGAN RAYA
12
1506
TANJUNG JABUNG TIMUR
17
1171
BANDA ACEH
22
1507
TANJUNG JABUNG BARAT
21
1175
SUBULUSSALAM
1100
ACEH
1202
168
10
1508
TEBO
17
171
1571
JAMBI
33
MANDAILING NATAL
15
1500
JAMBI
127
1204
TAPANULI TENGAH
15
1601
OGAN KOMERING ULU
15
1207
LABUHAN BATU
14
1602
OGAN KOMERING ILIR
21
1208
ASAHAN
19
1603
MUARA ENIM
21
1209
SIMALUNGUN
23
1606
MUSI BANYUASIN
16
1212
DELI SERDANG
33
1607
BANYU ASIN
25
1213
LANGKAT
24
1610
OGAN ILIR
19
1217
SAMOSIR
9
1671
PALEMBANG
45
1218
SERDANG BEDAGAI
20
1674
LUBUKLINGGAU
15
1219
BATU BARA
16
1600
SUMATERA SELATAN
1222
LABUHAN BATU SELATAN
12
1701
BENGKULU SELATAN
19
1273
PEMATANG SIANTAR
15
1703
BENGKULU UTARA
21
1275
MEDAN
40
1706
MUKOMUKO
17
1276
BINJAI
12
1709
BENGKULU TENGAH
15
1277
PADANGSIDIMPUAN
12
1771
BENGKULU
33
1200
SUMATERA UTARA
279
1700
BENGKULU
105
1302
PESISIR SELATAN
26
1802
TANGGAMUS
19
1304
SIJUNJUNG
16
1803
LAMPUNG SELATAN
26
1306
PADANG PARIAMAN
31
1804
LAMPUNG TIMUR
29
1307
AGAM
25
1805
LAMPUNG TENGAH
32
1308
LIMA PULUH KOTA
27
1808
TULANGBAWANG
16
1312
PASAMAN BARAT
22
1810
PRINGSEWU
18
1371
PADANG
36
1811
MESUJI
10
1375
BUKITTINGGI
16
1871
BANDAR LAMPUNG
39
1300
SUMATERA BARAT
199
1800
LAMPUNG
1402
INDRAGIRI HULU
17
1901
BANGKA
20
1404
PELALAWAN
16
1902
BELITUNG
19
1406
KAMPAR
24
1903
BANGKA BARAT
16
1407
ROKAN HULU
19
1905
BANGKA SELATAN
17
131
177
189
Kode
Kabupaten/Kota
Jumlah Sampel BS
(1)
(2)
(3)
Kode
Kabupaten/Kota
Jumlah Sampel BS
(1)
(2)
(3)
1408
BENGKALIS
19
1971
PANGKAL PINANG
21
1409
ROKAN HILIR
23
1900
KEP. BANGKA BELITUNG
93
2101
KARIMUN
19
3312
WONOGIRI
18
2102
BINTAN
14
3313
KARANGANYAR
19
2103
NATUNA
13
3315
GROBOGAN
22
210'4
LINGGA
10
3317
REMBANG
17
2171
BATAM
32
3318
PATI
22
2172
TANJUNG PINANG
19
3320
JEPARA
19
2100
KEP. RIAU
107
3322
SEMARANG
18
3171
JAKARTA SELATAN
66
3324
KENDAL
18
3172
JAKARTA TIMUR
71
3325
BATANG
29
3173
JAKARTA PUSAT
59
3326
PEKALONGAN
21
3174
JAKARTA BARAT
77
3327
PEMALANG
23
3175
JAKARTA UTARA
65
3328
TEGAL
25
3100
DKI JAKARTA
338
3329
BREBES
27
3201
BOGOR
39
3372
SURAKARTA
18
3202
SUKABUMI
27
3374
SEMARANG
3203
CIANJUR
30
3300
JAWA TENGAH
470
3204
BANDUNG
36
3401
KULON PROGO
25
3205
GARUT
31
3402
BANTUL
42
3206
TASIKMALAYA
21
3403
GUNUNG KIDUL
30
3207
CIAMIS
23
3404
SLEMAN
43
3209
CIREBON
33
3471
YOGYAKARTA
39
3210
MAJALENGKA
24
3400
DI YOGYAKARTA
3212
INDRAMAYU
30
3503
TRENGGALEK
12
3213
SUBANG
28
3504
TULUNGAGUNG
18
3215
KARAWANG
34
3505
BLITAR
19
3216
BEKASI
31
3506
KEDIRI
24
3271
BOGOR
21
3507
MALANG
26
3273
BANDUNG
39
3509
JEMBER
26
3274
CIREBON
14
3510
BANYUWANGI
23
3275
BEKASI
28
3512
SITUBONDO
16
3276
DEPOK
23
3513
PROBOLINGGO
18
3278
TASIKMALAYA
17
3514
PASURUAN
23
3200
JAWA BARAT
529
3515
SIDOARJO
28
3301
CILACAP
22
3516
MOJOKERTO
21
3302
BANYUMAS
25
3517
JOMBANG
24
3303
PURBALINGGA
17
3518
NGANJUK
21
3305
KEBUMEN
23
3519
MADIUN
17
3307
WONOSOBO
17
3520
MAGETAN
16
132
28
179
Kode
Kabupaten/Kota
Jumlah Sampel BS
(1)
(2)
(3)
Kode
Kabupaten/Kota
Jumlah Sampel BS
(1)
(2)
(3)
3309
BOYOLALI
19
3522
BOJONEGORO
20
3310
KLATEN
23
3523
TUBAN
20
3524
LAMONGAN
21
6105
SANGGAU
20
3525
GRESIK
22
6108
KAPUAS HULU
14
3527
SAMPANG
14
6112
KUBU RAYA
24
3529
SUMENEP
19
6171
PONTIANAK
36
3573
MALANG
20
6172
SINGKAWANG
19
3578
SURABAYA
39
6100
KALIMANTAN BARAT
3500
JAWA TIMUR
507
6201
KOTAWARINGIN BARAT
19
3601
PANDEGLANG
32
6202
KOTAWARINGIN TIMUR
24
3602
LEBAK
27
6203
KAPUAS
26
3603
TANGERANG
49
6205
BARITO UTARA
14
3604
SERANG
34
6210
PULANG PISAU
13
3671
TANGERANG
39
6271
PALANGKA RAYA
23
3672
CILEGON
23
6200
KALIMANTAN TENGAH
3673
SERANG
24
6301
TANAH LAUT
20
3674
TANGERANG SELATAN
3600
BANTEN
5101
155
119
33
6303
BANJAR
25
261
6304
BARITO KUALA
19
JEMBRANA
17
6306
HULU SUNGAI SELATAN
21
5102
TABANAN
25
6307
HULU SUNGAI TENGAH
21
5103
BADUNG
26
6310
TANAH BUMBU
17
5104
GIANYAR
21
6371
BANJARMASIN
35
5107
KARANG ASEM
21
6372
BANJAR BARU
17
5108
BULELENG
32
6300
KALIMANTAN SELATAN
5171
DENPASAR
5100
BALI
5201
175
32
6402
KUTAI BARAT
12
174
6403
KUTAI KARTANEGARA
27
LOMBOK BARAT
30
6404
KUTAI TIMUR
14
5202
LOMBOK TENGAH
23
6405
BERAU
13
5203
LOMBOK TIMUR
33
6471
BALIKPAPAN
27
5204
SUMBAWA
17
6472
SAMARINDA
31
5206
BIMA
14
6474
BONTANG
12
5208
LOMBOK UTARA
14
6400
KALIMANTAN TIMUR
5271
MATARAM
26
6502
BULUNGAN
21
5200
NUSA TENGGARA BARAT
157
6503
NUNUKAN
22
5304
TIMOR TENGAH SELATAN
10
6571
TARAKAN
27
5309
FLORES TIMUR
24
6500
KALIMANTAN UTARA
70
5311
ENDE
16
7101
BOLAANG MONGONDOW
19
5315
MANGGARAI BARAT
18
7103
KEPULAUAN SANGIHE
13
5371
KUPANG
30
7105
MINAHASA SELATAN
22
5300
NUSA TENGGARA TIMUR
98
7106
MINAHASA UTARA
19
133
136
Kode
Kabupaten/Kota
Jumlah Sampel BS
(1)
(2)
(3)
Kode
Kabupaten/Kota
Jumlah Sampel BS
(1)
(2)
(3)
6101
SAMBAS
24
7171
MANADO
38
6103
LANDAK
18
7172
BITUNG
22
7100
SULAWESI UTARA
133
8205
HALMAHERA UTARA
16
7201
BANGGAI KEPULAUAN
19
8271
TERNATE
26
7203
MOROWALI
17
8272
TIDORE KEPULAUAN
15
7205
DONGGALA
25
8200
MALUKU UTARA
74
7208
PARIGI MOUTONG
29
9101
FAKFAK
7271
PALU
33
9105
MANOKWARI
19
7200
SULAWESI TENGAH
123
9107
SORONG
12
7304
JENEPONTO
17
9171
SORONG
26
7306
GOWA
26
9100
PAPUA BARAT
65
7307
SINJAI
15
9401
MERAUKE
19
7310
BARRU
12
9403
JAYAPURA
17
7311
BONE
24
9412
MIMIKA
15
7312
SOPPENG
15
9471
JAYAPURA
29
7315
PINRANG
17
9400
PAPUA
80
7318
TANA TORAJA
10
TOTAL
6016
134
8
Lampiran 17. Jumlah Sampel Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 Menurut Provinsi
Provinsi (1)
11 12 13 14 15 16 17 18 19 21 31 32 33 34 35 36 51 52 53 61 62 63 64 65 71 72 73 74 75 76 81 82 91 94
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau Dki Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah Di Yogyakarta Jawa Timur Banten BALI Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Total
IB 10
IB 11
(2)
(3)
1 70 21 9 11 18 4 66 7 10 44 206 303 36 265 73 48 16 2 11 1 9 8 1 12 14 23 6 1 0 2 1 1 1 1301
IBS IB 20
0 9 1 0 0 3 0 2 0 1 3 22 10 1 19 8 4 0 0 2 0 0 1 0 2 0 3 0 0 0 0 0 0 0 91
135
(4)
0 7 1 0 0 0 0 3 0 0 8 17 6 0 24 9 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 76
IB 21 (5)
0 3 1 0 0 1 0 0 0 0 7 25 27 3 30 7 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 106
IMK
Total
(6)
(7)
153 60 118 95 89 107 94 72 89 86 39 90 191 101 129 83 60 126 110 115 101 111 90 89 96 99 149 115 102 94 99 96 88 90 3426
154 149 142 104 100 129 98 143 96 97 101 360 537 141 467 180 114 142 112 128 102 121 99 90 110 113 175 121 103 94 101 97 89 91 5.000