SALINAN
PUTUSAN Nomor : 0028/Pdt.G/2011/PA.Spn.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Sungai Penuh yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama, dalam persidangan Majelis
telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara Cerai Gugat yang diajukan oleh : PENGGUGAT, Umur 33 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Dagang, Pendidikan SLTP, bertempat tinggal di Kota Sungai Penuh, sebagai “PENGGUGAT”; MELAWAN TERGUGAT, Umur 38 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta, Pendidikan SLTA, Alamat di Kota Sungai Penuh, sebagai “TERGUGAT”; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara ini; Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat serta saksi-saksi di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal
09
Februari 2011 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Sungai Penuh tanggal 10 Februari 2011 dalam Register Perkara Nomor : 0028/Pdt.G/2011/PA.Spn. mengajukan hal-hal sebagai berikut: -
Bahwa pada tanggal 02 Februari 2006, Penggugat dengan Tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) sebagaimana bukti berupa Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor: 20/10/II/2006, tertanggal 02 Januari 2006;
-
Bahwa sesaat setelah akad nikah, Tergugat mengucapkan sighat taklik talak yang isinya sebagaimana tercantum di dalam Duplikat Kutipan Akta Nikah;
-
Bahwa setelah akad nikah Penggugat dan Tergugat hidup bersama sebagai suami-istri dengan bertempat tinggal rumah orang tua Penggugat di Kota Sungai Penuh selama 07 bulan, kemudian pindah dan bertempat kediaman bersama di rumah orangtua Penggugat;
-
Bahwa dari pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai seorang anak bernama ANAK, 4 tahun anak tersebut saat ini ikut bersama Penggugat;
-
Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat semula berjalan rukun dan baik, tetapi sejak Bulan Agustus 2010 antara Penggugat dengan Tergugat sering
muncul perselisihan dan pertengkaran yang mengakibatkan hubungan Penggugat dengan Tergugat pada akhirnya menjadi tidak harmonis lagi; -
Bahwa perselisihan Penggugat dengan Tergugat pada intinya disebabkan oleh: a. Tergugat tidak dapat memberi nafkah secara layak kepada Penggugat karena Tergugat malas bekerja / tidak punya pekerjaan tetap; b. Tergugat sering tiadak jujur masalah keuangan kepada Penggugat; c. Tergugat suka mabuk-mabukan sam Teman- Teman nya; d. Tergugat suka berkata kasar dan ringan tangan terhadap Penggugat walaupun hanya disebabkan oleh persoalan-persoalan kecil; e. Tergugat sering pulang ke rumah orang tuanya tanpa alasan yang jelas dan tidak mau kembali kecuali Penggugat harus menjemputnya; f. Tergugat tidak memberikan perhatian yang wajar kepada Penggugat sebab Tergugat sering pergi meninggalkan Penggugat di rumah tanpa keperluan yang jelas, sehingga sering membuat Penggugat merasa kesepian; g. Tergugat sering cemburu buta dengan menuduh Penggugat telah selingkuh dengan dengan laki-laki lain tanpa alasan;
-
Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran Penggugat dengan Tergugat terjadi pada Juli 2010 saatmana Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sampai sekarang tanpa saling menjalankan kewajiban sebagaimana layaknya suami-istri;
-
Bahwa permasalahan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah diusahakan damai oleh keluarga dekat kedua belah pihak, namun tidak berhasil;
-
Bahwa dengan keadaan rumah tangga seperti dijelaskan di atas Penggugat sudah tidak memiliki harapan akan dapat hidup rukun kembali bersama Tergugat untuk membina rumah tangga yang bahagia dimasa yang akan datang. Dengan demikian, gugatan cerai Penggugat telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Sungai Penuh memeriksa dan mengadili perkara ini dengan memanggil Penggugat dan Tergugat, dan selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: PRIMAIR: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menceraikan pernikahan Penggugat dengan Tergugat; 3. Membebankan biaya perkara menurut hukum; SUBSIDAIR: Jika Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan Penggugat dan Tergugat telah menghadap ke persidangan; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak yang berperkara agar bersabar dan rukun kembali membina rumah tangga namun usaha tersebut tidak berhasil;
2
Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat telah melakukan proses mediasi berdasarkan Penetapan Nomor : 0028/Pdt.G/2011/PA.Spn tanggal 01 Maret 2011 dengan Mediator Drs. M. ZUBIR TH dan berdasarkan laporan hasil mediasi tanggal 02 Maret 2011 mediasi telah dilaksanakan namun tidak berhasil/gagal; Menimbang, bahwa kemudian dibacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat telah memberikan jawaban secara lisan yang dapat disimpulkan sebagai berikut: Dalam Konvensi -
Bahwa benar Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah menikah pada tanggal 02 Februari 2006;
-
Bahwa benar setelah akad nikah Tergugat ada mengucapkan sighat taklik talak;
-
Bahwa tidak benar nama orang tua/bapak Penggugat Rusli melainkan Udis, dan tidak benar surat nikah yang asli ada pada Tergugat melainkan dipegang Penggugat;
-
Bahwa benar dari pernikahan Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai 1 orang anak bernama ANAK umur 4 tahun, sekarang ikut dengan Penggugat;
-
Bahwa benar keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat pada awalnya harmonis, tetapi sejak bulan Agustus 2010 Penggugat dan Tergugat sering muncul perselisihan dan pertengkaran;
-
Bahwa tidak benar Tergugat tidak memberi nafkah, Tergugat selalu memberi nafkah kecuali selama pisah;
-
Bahwa tidak benar Tergugat tidak jujur masalah keuangan, karena sewaktu piala dunia usaha cafe Penggugat dan Tergugat berpenghasilan 1 – 2 juta rupiah, tapi Penggugat bilang Cuma 500 ribu dan Penggugat yang memegang uangnya, berarti Penggugat yang tidak jujur;
-
Bahwa tidak benar Tergugat suka meminum minuman keras;
-
Bahwa tidak benar Tergugat ketika bertengkar suka berkata kasar bahkan sampai menarik rambut;
Dalam Rekonvensi -
Bahwa Tergugat tidak keberatan bercerai dengan Penggugat, asalkan Penggugat mengembalikan uang pinjaman bersama kepada pihak keluarga Tergugat sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) yang digunakan Penggugat dan Tergugat untuk membuka usaha dan pinjaman bank sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) atas nama Tergugat agar diselesaikan terlebih dahulu; Menimbang, bahwa dalam tahapan Replik Penggugat secara lisan menanggapi
sebagai berikut:
3
Dalam Konvensi Bahwa Penggugat tetap pada pendiriannya seperti yang tercantum dalam surat gugatannya kecuali tentang nama bapak Penggugat benar namanya udis sebagai panggilan beliau saat kecil karena penyakitnya kudis dan Tergugat keberatan atas tuntutan cerai Penggugat sebelum utang diselesaikan dulu; Dalam Rekonvensi Bahwa atas tuntutan tersebut Penggugat/Tergugat Rekonvensi memberikan tanggapan sebagai berikut: 1. Bahwa pinjaman bank sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) yang semula atas nama Tergugat/Penggugat Rekonvensi sekarang sudah dipindah nama atas nama Penggugat/Tergugat Rekonvensi; 2. Bahwa
Penggugat/Tergugat
pengembalian
uang
Rekonvensi
sebesar
Rp.
menyatakan
5.000.000,-
keberatan
(lima
juta
atas
tuntutan
rupiah)
karena
Penggugat/Tergugat Rekonvensi tidak pernah meminjam uang tersebut; Menimbang, bahwa dalam tahapan Duplik, Tergugat/Penggugat Rekonvensi menyampaikan dupliknya secara lisan yang pada pokoknya Tergugat/Penggugat Rekonvensi tetap dengan jawaban terdahulu dan tetap dengan gugatan Rekonvensinya; Menimbang, bahwa dalam tahapan Duplik Rekonvensi, Penggugat/Tergugat Rekonvensi menyampaikan keberatan atas tuntutan tersebut; Menimbang, nahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat/Tergugat Rekonvensi telah mengajukan alat bukti berupa: I. Bukti Surat 1. Poto kopi Kartu Tanda Penduduk Nomor: 474.4/Spn/141/2008 yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci, tanggal 09 April 2008, diberi kode (P.1); 2. Poto kopi Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor : 20/10/II/2006 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama, tanggal 02 Januari 2006, diberi kode (P.2); Menimbang, bahwa bukti-bukti foto kopi surat tersebut telah dinazegel dengan materai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya, ternyata sesuai dengan aslinya; Menimbang, bahwa, atas bukti-bukti surat Penggugat/Tergugat Rekonvensi tersebut, Tergugat/Penggugat Rekonvensi menyatakan adalah benar; II. Bukti Saksi 1. SAKSI I, di bawah sumpahnya menerangkan sebagai berikut: -
Bahwa, saksi kenal dengan Penggugat sebagai kakak kandung Penggugat;
-
Bahwa, saksi juga kenal dengan Tergugat sejak 5 tahun yang lalu;
-
Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal dirumah orang tua Penggugati;
4
-
Bahwa, keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun-rukun saja dan sudah mempunyai satu orang anak;
-
Bahwa sejak satu bulan menjelang puasa 2010 Penggugat dan Tergugat terjadi pertengkaran dimana Penggugat dalam keadaan menangis menceritakan kepada saksi;
-
Bahwa saksi juga ada melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar dirumah saksi;
-
Bahwa penyebab adalah karena masalah ekonomi;
-
Bahwa, Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sejak bulan Juli 2010;
-
Bahwa, Penggugat dengan Tergugat sudah pernah didamaikan, namun tidak berhasil;
2. SAKSI II, di bawah sumpahnya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa, saksi kenal dengan Penggugat karena bertetangga; - Bahwa, saksi juga kenal dengan Tergugat sejak menikah dengan Penggugat; - Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah; - Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal dirumah orang tua Penggugat; - Bahwa, keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun-rukun saja dan sudah mempunyai satu orang anak; - Bahwa sejak 2 tahun yang lalu Penggugat dan Tergugat terjadi pertengkaran; - Bahwa menurut cerita Penggugat penyebabnya adalah karena Tergugat sering mabuk; - Bahwa, Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sejak 6 bulan yang lalu; - Bahwa, Penggugat dengan Tergugat sudah pernah didamaikan, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa Penggugat/Tergugat Rekonvensi menyatakan cukup, dan tidak mengajukan bukti lagi; Menimbang, bahwa Tergugat/Penggugat Rekonvensi menyatakan tidak akan mengajukan bukti apapun; Menimbang, bahwa dalam tahap kesimpulan, Penggugat/Tergugat Rekonvensi telah menyampaikan kesimpulannya secara lisan yang pada pokoknya tetap pada gugatannya yakni bercerai dengan Tergugat/Penggugat Rekonvensi dan tetap pada jawaban rekonpensinya; Menimbang,
bahwa
Tergugat/Penggugat
Rekonvensi
telah
menyampaikan
kesimpulan secara lisan bahwa Tergugat/Penggugat Rekonvensi tidak keberatan bercerai dengan Penggugat dan tetap dengan jawaban dan gugatan Rekonvensinya yaitu Penggugat/Tergugat Rekonvensi harus mengembalikan uang pinjaman bersama kepada pihak keluarga Tergugat sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah);
5
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, cukuplah kiranya ditunjuk hal-hal yang termuat dalam Berita Acara Persidangan perkara ini yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Dalam Konvensi Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat (P.1) hal mana sesuai dengan ketentuan Pasal 49 huruf (a) serta penjelasan Pasal 49 ayat (2) angka 8 jo. Pasal 66 ayat (2) Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, majelis berpendapat secara relatif dan absolut perkara ini termasuk wewenang Pengadilan Agama Sungai Penuh; Menimbang, bahwa Majelis telah memberi kesempatan kepada kedua belah pihak untuk menempuh upaya mediasi dengan Mediator Drs. M. ZUBIR TH dan pula disetiap persidangan Majelis hakim telah berupaya mendamaikan kedua belah pihak, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa pokok masalah dari perkara ini adalah Penggugat mendalilkan bahwa rumah tangganya sudah tidak harmonis lagi, telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara Penggugat dan Tergugat sudah pisah tempat tinggal sejak Agustus 2010; Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat memberikan jawaban pada pokoknya mengakui adanya perselisihan antara Penggugat dan Tergugat, tetapi Tergugat membantah bahwa yang menjadi penyebab perselisihan bukan karena disebabkan seperti yang tercantum dalam surat gugatan Penggugat, melainkan disebabkan Penggugat tidak jujur tentang keuntungan café yang pada waktu piala dunia mencapai 1 s/d 2 juta rupiah, tapi Penggugat menyatakan Cuma sekitar Rp. 500 ribu rupiah dan atas tuntutan cerai Penggugat, Tergugat keberatan kecuali setelah diselesaikan hutang di bank; Menimbang, bahwa meskipun dalil-dalil gugatan Penggugat diakui Tergugat namun untuk menghindari adanya rekayasa dalam perceraian Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini tetap membebankan wajib bukti kepada para pihak; Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan dua orang saksi yang telah memenuhi syarat formil dan materiil, dan saling bersesuaian satu sama lain, maka Majelis menilai kesaksian dua orang saksi tersebut dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan; Menimbang, bahwa walaupun dalil-dalil gugatan Penggugat ada yang dibantah oleh Tergugat, tapi karena Tergugat tidak menyampaikan bukti apapun, maka majelis berpendapat bahwa Tergugat dianggap mengakui dalil-dalil gugatan Penggugat; Menimbang, bahwa berdasarkan kesaksian dua orang saksi dihubungkan dengan dalil-dalil gugatan Penggugat ternyata telah mendukung posita gugatan Penggugat,
6
sehingga Majelis Hakim telah menemukan fakta hukum yang pada pokoknya sebagai berikut: -
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah;
-
Bahwa pada awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis dan sudah dikaruniai satu orang anak;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat sering terjadi pertengkaran yang disebabkan masalah ekonomi dan Tergugat sering mabuk;
-
Bahwa Penggugat dengan Tergugat sudah pisah tempat tinggal sejak bulan Juli 2010;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah diupayakan damai namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa pada setiap pemeriksaan persidangan Majelis Hakim telah
berupaya mendamaikan Penggugat dan Tergugat supaya tidak terjadi perceraian, hal ini sesuai dengan yang dimaksud pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-undang Nomor: 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor : 7 Tahun 1989 jo. pasal 31 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor : 9 Tahun 1975, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil gugatan Penggugat yang dikuatkan oleh pengakuan Tergugat dan keterangan dua orang saksi, semuanya saling bersesuaian, harus dinyatakan telah terbukti bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sejak Agustus 2010; Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor:
534/K/Pdt/1996 tanggal 18 Juni 1996, bahwa dalam hal perkara
perceraian dengan dalil telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang mengakibatkan pecahnya sebuah rumah tangga, tidak perlu dilihat dari pihak mana datangnya perselisihan dan pertengkaran tersebut, atau salah satu telah meninggalkan pihak lain, namun yang perlu dilihat dan menjadi pertimbangan Majelis Hakim adalah perkawinan itu sendiri, apakah perkawinan tersebut masih dapat dipertahankan atau tidak; Menimbang, bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara suami isteri dan bukan ikatan hukum semata, oleh karena itu jika ikatan batin tersebut telah hilang, maka perkawinan yang bahagia dan kekal sebagaimana dikehendaki Firman Allah dalam Surat Ar Ruum ayat 21 dan pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, tidak terwujud lagi dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat dan jika perkawinan Penggugat dan Tergugat dipaksakan tetap berlanjut, patut diduga justru akan menimbulkan kemadlaratan yang lebih besar bagi kedua belah pihak, maka hal-hal tersebut harus dihindari dengan cara perkawinannya diputuskan; Menimbang, bahwa jika salah satu pihak telah tidak dapat mempertahankan perkawinannya lagi, maka Majelis Hakim berpendapat, telah terbukti bahwa ikatan bathin Penggugat dengan Tergugat telah putus, tidak ada harapan lagi untuk dapat hidup rukun sebagai suami isteri dalam sebuah rumah tangga; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim menilai bahwa dengan berpisahnya tempat tinggal antara Penggugat dan Tergugat yang sudah berjalan sejak 5 (lima) bulan yang lalu tanpa ada
7
komunikasi, dapat disimpulkan telah terbukti adanya perselisihan yang terus menerus yang dapat mengarah pada kerusakan perkawinan tersebut yang mengakibatkan tidak adanya harapan untuk hidup rukun dalam rumah tangga sehingga gugatan Penggugat dinilai telah memenuhi maksud ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo. pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa Majelis berpendapat bahwa memisahkan hubungan pernikahan Penggugat dengan Tergugat lebih besar manfaatnya daripada bahayanya untuk mereka, karena rumah tangga mereka telah pecah, sehingga tempat tinggal dan hati mereka sudah tidak menyatu dan tidak ada harapan lagi untuk dapat menyatu, sementara menurut surat An-Nisa ayat 21 dan pasal 1 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 hubungan pernikahan sebagai hubungan lahir dan batin yang sangat kuat (mitsaqan ghalidlan), sehingga bila mereka tidak dipisahkan, maka akan menambah beban penderitaan lahir dan batin mereka yang khususnya kepada Penggugat; Menimbang, bahwa karena tuntutan cerai dalam perkara ini datangnya dari pihak Penggugat selaku isteri, maka berdasarkan maksud pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam, talak yang akan dijatuhkan majelis oleh Tergugat terhadap Penggugat adalah talak ba’in shughra; Dalam Rekonvensi Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Rekonvensi Penggugat Rekonvensi adalah sebagaimana terurai dalam jawaban Penggugat Rekonvensi; Menimbang, bahwa apa yang menjadi pertimbangan dalam konpensi menjadi dasar dalam pertimbangan rekonpensi; Menimbang, bahwa gugatan rekonpensi Penggugat Rekonvensi tersebut ternyata diajukan oleh Penggugat Rekonpensi dalam tahapan jawaban, maka sesuai ketentuan Pasal 158 ayat (1) RBg., secara formil dapat diterima; Menimbang,
bahwa
Tergugat/Penggugat
Rekonvensi
menuntut
ganti
rugi/pengembalian pinjaman uang yang dipinjam secara bersama kepada kelurga Tergugat/Penggugat Rekonvensi sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) agar dikembalikan kepada pihak keluarga Tergugat/Penggugat Rekonvensi terlebih dahulu; Menimbang, dalam hal ini majelis berpendapat oleh karena tuntutan tersebut mengenai tuntutan ganti rugi atau pengembalian pinjam-meminjam, maka bukan menjadi kewenangan pengadilan agama untuk mengadilinya, sehingga oleh karenanya patut dinyatakan tidak dapat diterima; Dalam Konvensi dan Rekonvensi Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah
8
dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009; Menimbang, dengan memperhatikan segala peraturan perundang-undangan yang berlaku serta hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI Dalam Konvensi : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat atas Penggugat; 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Sungai Penuh untuk mengirim salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah pada tempat perkawinan dilangsungkan dan pada tempat kediaman Penggugat dan Tergugat untuk dicatat ke dalam buku daftar yang disediakan untuk itu; Dalam Rekonvensi Tidak diterima gugatan Penggugat Rekonvensi seluruhnya; Dalam Konvensi dan Rekonvensi Menghukum Penggugat Konpensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 291.000,- (dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); Demikianlah putusan ini dijatuhkan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Sungai Penuh pada hari Senin 18 April 2011 M. bertepatan dengan tanggal Jumadil Awal 1432 H., oleh kami Drs. ABD. HAMID sebagai Hakim Ketua, FAHRUDDIN, S.Ag, MH
dan ALFI ZUHRI, S.Ag
masing-masing sebagai Hakim
Anggota, putusan mana dibacakan pada hari itu juga oleh Hakim Ketua yang dihadiri para Hakim Anggota tersebut dan HALIMAH, S.Ag sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Penggugat dan tanpa hadirnya Tergugat; Hakim Ketua ttdtt Drs. ABD. HAMID Hakim Anggota Ttd ttd ttd FAHRUDDIN, S.Ag, MH
Hakim Anggota ttd ALFI ZUHRI, S.Ag. Panitera Pengganti ttdttd HALIMAH, S.Ag
9
Rincian Biaya Perkara: 1. 2. 3. 4. 5.
Biaya Pendaftaran : Rp 30.000,Biaya Proses : Rp 50.000,Biaya Panggilan : Rp 200.000,Biaya Redaksi : Rp 5.000,Biaya Meterai : Rp 6.000,: Rp 291.000,Jumlah (dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah)
Salinan Putusan ini telah di periksa Dan dicocokan dengan aslinya PANITERA,
Drs. DAHKIR A
10