SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI PAPUA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR Jalan Soa-Siu Dok II Jayapura, Telepon / Fax (0967) 532501. Website : http://www.orpa.papua.go.id Email :
[email protected]
KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Biro Organisasi dan
Pendayagunaan
aparatur
SETDA
Provinsi
Papua
dapat
menyelesaikan
penyusunan Renstra SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Tahun 2014 – 2018. Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua adalah merupakan unsur staf yang melaksanakan fungsi administrasi dan berada dibawah Asisten Bidang Umum SEKDA Provinsi Papua sesuai Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPR Provinsi Papua. Renstra Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua Tahun 2014 – 2018
memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan
kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, berpedoman pada rencana pembangunan jangka menengah daerah tahun 2014 – 2018 berdasarkan pendanaan indikatif, dan berada pada tataran misi ke-2 dari visi Gubernur Papua. Selanjutnya Renstra Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua menjadi landasan atau pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT), Renja dan penetapan (DPA-SKPD) Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua dan Renstra ini disesuaikan dengan penetapan indikator kinerja utama Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi hingga tersusunnya Renstra ini. Perlu disadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan Renstra ini, oleh karena itu masukan serta saran sangat kami harapkan. Jayapura, 18 Desember 2014 KEPALA BIRO,
DANIEL PAHABOL, S.Pd,MM PEMBINA TINGKAT I NIP. 19630606 198309 1 003 i
DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar isi BAB I A. B. C. D. E.
PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud dan Tujuan Dasar Hukum Kedudukan dan Peranan Renstra Sistematika
................................ ………………………… ………………………… ………………………… …………………………
1 3 4 6 7
BAB II A. B. C. D. E. F. G.
GAMBARAN PELAYANAN Pembentukan Organisasi TUPOKSI Organisasi Susunan Organisasi Susunan Kepegawaian Keadaan Sarana dan Prasarana Kinerja Pelayanan Tantangan Masa Depan
………………………… ………………………… ………………………… ................................ .... ………………………… ………………………… …………………………
9 10 27 28 31 49 49
BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI A. Kondisi Internal ………………………… B. Kekuatan-Kekuatan ………………………… C. Kelemahan-kelemahan …………………..……. D. Peluang ………………… …….. E. Ancaman ………………………… F. Faktor Kunci Keberhasilan ………………………… G. Telaahan Visi dan Misi Gubernur ………………………… H. Telaahan Renstra ………………………… I. Penentuan Isu Strategis …………………………
58 58 63 65 68 69 73 74 74
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN ORGANISASI A. Visi Dan Misi …..……………………. B. Tujuan ………………………… C. Sasaran ………………………… D. Strategi/Kebijakan ………………………… E. Program ………………………… F. Kegiatan …………………………
77 79 81 82 83 83
ii
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB VI INDIKATOR KINERJA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI PAPUA
iii
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Penyusunan Rencanan Strategis (Renstra) Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua Tahun 2014-2018, dilaksanakan Sesuai amanat Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pemerintah daerah melaksanakan pembangunan di daerah masing-masing harus menyusun rencana pembangunan. Rencana pembangunan menurut undang-undang tersebut
menjadi
rencana
pembangunan
jangka
panjang,
rencana
pembangunan jangka menengah dan rencana kerja pemerintah daerah untuk rencana kerja Tahunan. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang pasal 151 ayat (1) dan (2) menyatakan bahwa Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun Rencana strategis yang selanjutnya disebut Renstra SKPD yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) dan bersifat indikatif. Renstra SKPD tersebut dirumuskan dalam bentuk Rencana Kerja
Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja) yang memuat
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi
masyarakat
selanjutnya
direalisasikan
dalam
Rencana Kerja Anggaran SKPD. Renstra digunakan juga sebagai dasar penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Oleh karena itu muatan utama Renstra adalah semua program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi dan Pendaya- gunaan Aparatur
1
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
dalam konteks akuntabilitas kinerja dan manajerial yang mencakup kegiatan yang dibiayai dengan dana APBD dan dana dekonsentrasi.
Renstra
akan
menjadi
tolok
pertanggunggjawaban Kepala Biro Organisasi dan PA
ukur
penilaian
pada setiap akhir
tahun anggaran. Biro Organisasi dan Papua yang
Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi
mengemban amanah
untuk
melaksanakan
tugas
pemerintahan di bidang administrasi dan aparatur pemerintahan sesuai dengan Perda Nomor 11 Tahun 2013 dituntut untuk menjadi pionir (role model) bagi
reformasi Biro Organisasi dan PA
dan membuktikan diri
sebagai organisasi pemerintah yang berkinerja tinggi. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 11 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPR Provinsi Papua,
Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur
SETDA Provinsi Papua mempunyai tugas merumuskan bahan pembinaan kelembagaan perangkat daerah, ketatalaksanaan, analisis jabatan serta pendayagunaan aparatur. Namun
demikian hingga
program dan kegiatan yang dilakukan
saat ini berbagai
oleh Biro Organisasi dan PA bisa
dikatakan belum sepenuhnya mampu berkontribusi secara maksimal bagi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik. Untuk itu Biro Organisasi dan PA memandang perlu untuk melakukan pembenahan internal untuk meningkatkan kinerjanya melalui perencanaan strategis yang lebih menjawab tantangan dan kebutuhan organisasi yang konsisten dengan kebijakan perencanaan pembangunan pemerintah Provinsi Papua dalam lima Tahun mendatang (2014 – 2018). Dalam rangka menyusun rencana strategis yang realistis dan sistematis, hal yang pertama dilakukan adalah analisis
terhadap perubahan
lingkungan strategis. Analisis terhadap kondisi lingkungan strategis ini diarahkan untuk mengetahui apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, tantangan serta ancaman yang dihadapi Biro Organisasi dan PA upaya meningkatkan peran dan kualitas kinerja instansi. 2
dalam
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
Seiring
dengan
tuntutan
untuk
mewujudkan
tata
kelola
pemerintahan yang baik, Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang diberikan mandat dalam pengembangan adminstrasi dan aparatur pemerintahan,
menghadapi berbagai permasalahan organisasi yang
menyebabkan kinerja
Biro Organisasi dan PA belum
optimal.
Secara
umum terdapat dua permasalahan kelembagaan yang dihadapi oleh Biro Organisasi dan PA saat ini, yaitu permasalahan dari sisi internal dan permasalahan dari sisi eksternal. Untuk itu dalam penyusunan renstra Biro Organisasi dan PA dilakukan dengan melibatkan seluruh Pejabat Eselon yang berada dalam lingkungan Biro Organisasi dan PA mengingat Konsep pembangunan bidang aparatur di daerah mencakup aspek yang luas, meliputi penataan, penyempurnaan dan pembaruan serta pendayagunaan unsure
dan
fungsi
manajemen
dan
administrasi
penyelenggaraan
pemerintahan menunju tata pemerintahan yang bersih ( Good Gavernance).
B. MAKSUD DAN TUJUAN UMUM Renstra Biro Organisasi dan
Pendayagunaan Aparatur SETDA
Provinsi Papua disusun dengan maksud menyediakan acuan kerja penyelenggaran pembangunan Biro Organisasi dan PA adalam melaksanakan fungsi administrasi selama rentang waktu lima Tahun kedepan, serta bertujuan untuk: 1. Menjamin konsistensi perencanaan dan pemilihan program dan kegiatan sesuai dengan prioritas organisasi. 2. Menjamin komitmen pada program dan kegiatan yang sudah disepakati secara partisipatif dalam organisasi 3. Memperkuat landasan penentuan program dan kegiatan Tahunan secara kronologis dan berkelanjutan. 4. Menyediakan tolok banding (benchmark) dalam pengukuran kinerja Kepala Biro Organisasi dan PA. 3
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
5. Identifikasi Visi, Misi dan sasaran strategis yang bertujuan untuk menentukan kinerja dan atau bentuk pelayanan yang akan dicapai; 6. Identifikasi kinerja Biro Organisasi dan PA serta penamaan program yang didasarkan pada keterkaitan antara indikator program out come sesuai dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Biro Organisasi dan PA serta bersifat unik dan tidak duplikatif pada kegiatan antara masing masing Bagian-Bagian. 7. Mencerminkan sasaran kinerja masing masing Bagian sesuai tupoksi. 8. Ouput Kegiatan Biro Organisasi dan PA bersifat spesifik dan terukur serta dapat mendukung pencapaian outcome program. 9. Output kegiatan masing masing Bagian dapat dievaluasi berdasarkan periode. 10. Perencanaan
kebutuhan
pendanaan
program
merupakan
deteil
penjabaran strategis pendanaan yang di biayai dari dari DAU dan Dana Otsus.
C. DASAR HUKUM terdiri atas : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2507); 2. Undang-Undang Nomor Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3809); 3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151); 4
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara 5. Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi UndangUndang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 7. Undang-Undang
Nomor
33
Tahun
2004
tentang
Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
4438, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 9. Undang-Undang
Nomor
10
Tahun
2004
tentang
Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Pengangkatan Pegawai
Negeri
NegaraRepublik
Sipil Indonesia
Dalam Tahun
Jabatan 2002
Struktural Nomor
33,
(Lembaran Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil 5
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Diundangkan di Jakarta pada tanggal 9 Juli 2007 ); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89 ); 15. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
29 Tahun
2010 tentang Pedoman penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 16. Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 11 Tahun 2013 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Papua Provinsi Papua; 17. Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 21 tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Papua tahun 2005-2025; 18. Peraturan Gubernur Papua Nomor 2 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas Dan Fungsi Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Papua Provinsi Papua;
D. KEDUDUKAN DAN PERANAN RENSTRA 1. Renstra Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua dibuat untuk menjabarkan RPJMD (Rencana Pembangunan 6
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
Jangka Menengah Daerah) Provinsi Papua Tahun 2014 s/d 2018. Selanjutnya Renstra SKPD menjadi landasan maupun pedoman bagi penyusunan Renja SKPD dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang pada akhirnya akan dilakukan pengukuran kinerja atas capaian keberhasilan/kegagalan atas pelaksanaan Rencana Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah(RKA-SKPD) Biro Organisasi dan PA diaktualisasikan melalui penyusunan
yang
laporan akuntabilitas kinerja
instansi Pemerintah. 2. Perencanaan strategis dapat membantu organisasi mengatasi situasi yang tidak diharapkan terkait dengan factor internal dan eksternal yang mempengaruhi tingkat keberhasilan dan kegagalan dengan menetukan tujuan, sasaran strategis dan indikator penentu dari sasaran dan target akan dicapai.
E. SISTEMATIKA. Renstra Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur ini memuat rencana program, serta alokasi pendanaannya sampai 5 (lima) Tahun ke depan dengan Sistematika penyusunan sebagai berikut : BAB
I.
Pendahuluan; Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Landasan Hukum, Kedudukan dan Peranan Renstra;
7
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
BAB
II.
Gambaran Pelayanan; Pembentukan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi SKPD, Susunan Kepegawaian, Keadaan Sarana dan Prasarana dan Tantangan Masa Depan.
BAB
III.
Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Oganisasi, Faktor Kunci, Telahaan Visi, Misi dan Program
Gubernur
dan
Wakil
Gubernur,Telahaan
Renstra dan Penentuan Isue Strategis. BAB
IV.
VISI, MISI, Tujuan dan Sasaran Strategis dan Kebijakan Penyelenggaraan
Tugas
Biro
Organisasi
dan
Pendayagunaan Aparatur. BAB
V.
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan.
BAB
VI.
Indikator Kinerja Yang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran RPJMD; Indikator pencapaian kinerja dan keefektifan penggunaan sumber daya.
8
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR
A. PEMBENTUKAN ORGANISASI Biro Organisasi
dan Pendayagunaan Aparatur dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang susunan organisasi dan Tata kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Papua Provinsi Papua secara kelembagaan mempunyai tugas pokok dan fungsi : ”Merumuskan bahan pembinaan kelembagaan perangkat daerah, ketatalaksanaan, Analisa Jabatan dan pemberdayaan aparatur pemerintah”. Biro Organisasi dan PA
dipimpin oleh seorang Kepala Biro
yang
membawahi 4 (empat) Kepala Bagian, yaitu : 1. Kepala Bagian Kelembagaan; 2. Kepala Bagian Ketatalaksanaan; 3. Kepala Bagian Analisis dan Formasi Jabatan; dan 4. Kepala Bagian Pemberdayaan Aparatur.
Secara struktural kelembagaan Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur berada di bawah koordinasi Asisten Bidang Umum sesuai PERDA sedangkan rincian tugas pokok dan fungsi masih dalam pengajuan ke Biro Hukum untuk mendapat penetapan, sebagai penganti dari Peraturan Gubernur Papua Nomor 2 Tahun 2011.
9
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
B. RINCIAN TUGAS POKOK DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR
FUNGSI
BIRO
ORGANISASI
DAN
Asisten Bidang Umum (1)
Asisten Bidang Umum mempunyai tugas membantu Sekda, dan mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah sesuai lingkup tugasnya serta tugas lainnya yang diberikan pimpinan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Asisten Bidang Umum mempunyai fungsi: a pengkoordinasian staf dalam rangka perumusan dan penyusunan . kebijakan bidang organisasi dan pendayagunaan aparatur, administrasi umum, serta pengembangan sumber daya manusia papua; b pembinaan dan pengawasan bidang administrasi umum; dan . c pengkoordinasian dinas daerah, lembaga teknis daerah dan . perangkat daerah lainnya. (2) Asisten Bidang Umum membawahi : a. Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur; b. Biro Umum dan c. Biro Pengembangan SDM Papua.
2. Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur 1.
Biro
Organisasi
merumuskan
dan
bahan
Pendayagunaan pembinaan
Aparatur
kelembagaan
mempunyai perangkat
tugas daerah,
ketatalaksanaan, analisis jabatan dan pemberdayaan aparatur pemerintah di daerah; 2.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan pembinaan penataan kelembagaan perangkat daerah; b. penyiapan
bahan
perumusan
pembangunan serta analisis jabatan; 10
tatalaksana
pemerintahan
dan
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
c. penyiapan bahan perumusan pembinaan dan pendayagunaan aparatur; dan d. pelaksanaan ketatausahaan. 3.
Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur membawahi : a. Bagian Kelembagaan; b. Bagian Ketatalaksanaan; c. Bagian Analisis dan Formasi Jabatan; d. Bagian Pendayagunaan Aparatur.
Bagian
Kelembagaan
mempunyai
tugas
mengkoordinasikan
penyelenggaraan urusan pembinaan kelembagaan organisasi perangkat daerah Provinsi Papua dan kelembagaan organisasi perangkat daerah kabupaten/kota lingkup Provinsi papua.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bagian Kelembagaan mempunyai fungsi: a.
penyiapan
bahan
penyelenggaraan
pembinaan
kelembagaan
organisasi perangkat daerah Provinsi Papua; b.
penyiapan
bahan
penyelenggaraan
pembinaan
kelembagaan
organisasi perangkat daerah kabupaten/kota; dan c.
penyiapan
bahan
koordinasi
perumusan
kebijakan
di
bidang
kelembagaan orgaanisasi perangkat daerah Provinsi Papua. Bagian Kelembagaan terdiri atas: a.
Subbagian Kelembagaan Perangkat Daerah Provinsi;
b.
Subbagian Kelembagaan Perangkat Daerah Kabupaten/Kota; dan
c.
Subbagian Tata Usaha Biro.
Subbagian Kelembagaan Perangkat Daerah Provinsi mempunyai tugas melakukan penataan
kelembagaan perangkat pemerintah propinsi dan
perangkat daerah lainnya. 11
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
Uraian Tugas Subbagian Kelembagaan Perangkat Daerah Provinsi sebagai berikut: a.
melakukan penyusunan rencana kegiatan Subbagian Kelembagaan Perangkat Daerah Provinsi berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi-kebijakan
tentang
perencanaan
program
dan
kegiatan
Sekretariat Daerah sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Sekretariat Daerah; b.
melakukan pengolahan dan analisis data sebagai bahan penyusunan kelembagaan perangkat daerah provinsi;
c.
menyusun dan menganalisis hasil kajian kelembagaan perangkat daerah sebagai bahan perumusan kebijakan di bidang kelembagaan;
d.
melakukan evaluasi penataan kelembagaan perangkat daerah provinsi dan perangkat daerah lainnya;
e.
melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Subbagian Kelembagaan Perangkat Daerah Provinsi; dan
f.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
Subbagian Kelembagaan Perangkat Daerah Kabupaten/Kota mempunyai tugas melakukan pembinaan dalam rangka penataan kelembagaan perangkat daerah kabupaten/kota.
Uraian Tugas Subbagian Kelembagaan Perangkat Daerah Kabupaten/Kota sebagai berikut: a.
melakukan penyusunan rencana kegiatan Subbagian Kelembagaan Perangkat Daerah Kabupaten/Kota berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi-kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan Sekretariat Daerah sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Sekretariat Daerah;
b.
melakukan pengolahan dan analisis data sebagai bahan pelaksanaan
12
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
kegiatan fasilitasi dan penataan kelembagaan daerah kabupaten/kota; c.
melakukan penyiapan bahan dan fasilitasi penataan kelembagaan perangkat daerah kabupaten/kota;
d.
melakukan penyiapan bahan dalam rangka evaluasi rancangan peraturan daerah
kabupaten/kota
tentang
penyempurnaan,
pengembangan
pembentukan dan penghapusan organisasi perangkat daerah perangkat daerah kabupaten/kota; e.
melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Subbagian Kelembagaan Perangkat Daerah Kabupaten/Kota; dan
f.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
Subbagian
Tata
Usaha
Biro
mempunyai
tugas
menyelenggarakan,
melaksanakan koordinasi perencanaan umum, keuangan, perlengkapan, aset, kepegawaian, program dan pelaporan.
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha Biro sebagai berikut: a.
melakukan penyusunan rencana kegiatan Subbagian Tata Usaha Biro berdasarkan
tugas,
permasalahan
dan
regulasi-kebijakan
tentang
perencanaan program dan kegiatan Sekretariat Daerah sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Sekretariat Daerah; b.
melakukan penatausahaan koordinasi perencanaan program Biro.
c.
melakukan pengelolaan administrasi keuangan, pengkajian anggaran belanja, pengendalian administrasi belanja, dan pengelolaan aset.
d.
melakukan pengelolaan administrasi kepegawaian, pembinaan jabatan fungsional, penatausahaan, kelembagaan, dan ketatalaksanaan.
e.
melakukan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.
f.
melakukan penyusunan bahan rancangan pendokumentasian perundangundangan;
g.
melakukan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan;
13
2014-2018 h.
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
melakukan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;
i.
melakukan pengkajian bahan Rencana Strategis, rencana kerja, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
j.
melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait;
k.
melakukan pengelolaan informasi Biro;
l.
melakukan sinkronisasi, koordinasi, evaluasi dan monitoring Biro;
m.
melakukan pengumpulan bahan dan penyusunan laporan Biro;
n.
melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Subbagian Tata Usaha Biro; dan
o.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
Bagian Ketatalaksanaan mempunyai tugas mengkoordinasikan penyusunan dan penataan sistem tatalaksana pemerintahan, standarisasi sarana
dan
lingkungan kerja di bidang tatalaksana pemerintahan di daerah
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bagian Ketatalaksanaan mempunyai fungsi: a.
penyiapan bahan penyelenggaraan pembinaan ketatalaksanaan;
b.
penyiapan bahan perumusan kebijakan dalam rangka pembinaan sistem dan prosedur, standarisasi prasarana dan sarana kerja, serta pelayanan publik; dan
c.
penyiapan
bahan
koordinasi
perumusan
kebijakan
ketatalaksanan.
Bagian Ketatalaksanaan terdiri atas: a.
Subbagian Sistem dan Prosedur;
b.
Subbagian Standarisasi Prasarana dan Sarana Kerja; dan
c.
Subbagian Pelayanan Publik.
14
di
bidang
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
Subbagian Sistem dan Prosedur mempunyai tugas mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan pembinaan sistem dan prosedur organisasi perangkat daerah Provinsi Papua.
Uraian tugas Subbagian Sistem dan Prosedur sebagai berikut: a.
melakukan penyusunan rencana kegiatan Subbagian Sistem dan Prosedur berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi-kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan Sekretariat Daerah sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Sekretariat Daerah;
b.
melakukan kegiatan perumusan, penyusunan dan pembahasan bahan kebijakan sistem dan prosedur kerja perangkat daerah;
c.
melakukan kegiatan penghimpunan, pengolahan dan penyusunan standar operasional prosedur kerja perangkat daerah;
d.
melakukan kegiatan pembinaan standar operasional prosedur kerja perangkat daerah;
e.
melakukan kegiatan pemantauan standar operasional prosedur kerja perangkat daerah;
f.
melakukan kegiatan evaluasi standar operasional prosedur kerja perangkat daerah;
g.
melakukan kegiatan penyusunan kebijakan pendelegasian/pelimpahan wewenang;
h.
melakukan kegiatan penyusunan kebijakan, pembinaan, pemantauan dan evaluasi tata naskah dinas, kode, stempel, kop naskah dinas, papan nama, logo dan motto Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD);
i.
melakukan kegiatan penghimpunan, pendokumentasian dan penyajian dokumen kebijakan sistem dan prosedur kerja perangkat daerah;
j.
melakukan kegiatan sosialisasi kebijakan sistem dan prosedur kerja perangkat daerah;
k.
melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Subbagian
15
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
Sistem dan Prosedur; dan l.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
16
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
Subbagian Standarisasi Prasarana dan Sarana Kerja mempunyai tugas mengkoordinasikan
penyelenggaraan
urusan
pembinaan
standarisasi
prasarana dan sarana kerja organisasi perangkat daerah Provinsi Papua.
Uraian tugas Subbagian Standarisasi Prasarana dan Sarana Kerja sebagai berikut: a.
melakukan penyusunan rencana kegiatan Subbagian Standarisasi Prasarana dan Sarana Kerja berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi-kebijakan
tentang
perencanaan
program
dan
kegiatan
Sekretariat Daerah sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Sekretariat Daerah; b.
melakukan kegiatan perumusan, penyusunan, dan pembahasan bahan kebijakan
standardisasi/pembakuan
prasarana/sarana/
perlengkapan/peralatan kerja, tata ruang kantor/kerja, kendaraan dinas/operasional, pakaian dinas dan atributnya; c.
melakukan
kegiatan
penyusunan
standardisasi/pembakuan
prasarana/sarana/perlengkapan/peralatan kerja, tata ruang kantor/ kerja, kendaraan dinas/operasional, pakaian dinas dan atributnya; d.
melakukan
kegiatan
pembinaan
standardisasi/pembakuan
prasarana/sarana/perlengkapan/peralatan kerja, tata ruang kantor/ kerja, kendaraan dinas/operasional, pakaian dinas dan atributnya; e.
melakukan
kegiatan
pemantauan
standardisasi/pembakuan
prasarana/sarana/perlengkapan/peralatan kerja, tata ruang kantor/ kerja, kendaraan dinas/operasional, pakaian dinas dan atributnya; f.
melakukan
kegiatan
evaluasi
standardisasi/pembakuan
prasarana/sarana/perlengkapan/peralatan kerja, tata ruang kantor/ kerja, kendaraan dinas/operasional, pakaian dinas dan atributnya; g.
melakukan
kegiatan
bimbingan,
konsultasi,
pemantauan
dan
koordinasi standardisasi/pembakuan prasarana/sarana/perlengkapan/
17
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
peralatan kerja, tata ruang kantor /kerja, kendaraan dinas/operasional, pakaian dinas dan atributnya; h.
melakukan kegiatan penghimpunan, pendokumentasian dan penyajian dokumen
kebijakan
standardisasi/pembakuan
sarana/perlengkapan/peralatan
kerja,
tata
prasarana/
ruang
kantor/kerja,
kendaraan dinas/operasional, pakaian dinas dan atributnya; i.
melakukan kegiatan sosialisasi kebijakan standardisasi/ pembakuan prasarana/sarana/perlengkapan/peralatan kantor/kerja,
kendaraan
kerja,
dinas/operasional,
tata
pakaian
ruang
dinas
dan
atributnya; j.
melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Subbagian Standarisasi Prasarana dan Sarana Kerja; dan
k.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
Subbagian
Pelayanan
Publik
mempunyai
tugas
mengkoordinasikan
penyelenggaraan urusan pembinaan penyelenggaraan pelayanan publik. Uraian tugas Subbagian Pelayanan Publik sebagai berikut: a.
melakukan penyusunan rencana kegiatan Subbagian Pelayanan Publik berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi-kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan Sekretariat Daerah sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Sekretariat Daerah;
b.
melakukan kegiatan perumusan, penyusunan dan pembahasan bahan kebijakan pelayanan publik perangkat daerah, antara lain meliputi pelayanan perizinan dan pelayanan non perizinan;
c.
melakukan kegiatan penghimpunan, pengolahan dan penyusunan standar pelayanan minimal pelayanan publik perangkat daerah, antara lain meliputi pelayanan perizinan dan pelayanan non perizinan;
d.
melakukan kegiatan pembinaan standar pelayanan minimal pelayanan publik perangkat daerah, antara lain meliputi pelayanan perizinan dan 18
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
pelayanan non perizinan; e.
melakukan
kegiatan
pemantauan
standar
pelayanan
minimal
pelayanan publik perangkat daerah, antara lain meliputi pelayanan perizinan dan pelayanan non perizinan; f.
melakukan kegiatan evaluasi standar pelayanan minimal pelayanan publik perangkat daerah, antara lain meliputi pelayanan perizinan dan pelayanan non perizinan;
g.
melakukan kegiatan/fasilitasi pembinaan, pengembangan dan evaluasi pelayanan publik dari instansi pemerintah;
h.
melakukan kegiatan bimbingan dan konsultasi pelaksanaan kegiatan pelayanan publik;
i.
melakukan kegiatan penghimpunan, pendokumentasian dan penyajian dokumen kebijakan pelayanan publik perangkat daerah;
j.
melakukan kegiatan sosialisasi kebijakan pelayanan publik perangkat daerah;
k.
melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Subbagian Pelayanan Publik; dan
l.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
Bagian Analisis dan Formasi Jabatan mempunyai tugas mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan pembinaan penyelenggaraan analisis dan formasi jabatan.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bagian Analisis dan Formasi Jabatan mempunyai fungsi: a.
penyiapan bahan penyelenggaraan pembinaan analisis dan formasi jabatan;
b.
penyiapan bahan perumusan kebijakan dalam rangka pembinaan penyelenggaraan analisis dan formasi jabatan, serta pengembangan jabatan fungsional; dan
19
2014-2018 c.
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan di bidang analisis dan formasi jabatan.
Bagian Analisis dan Formasi Jabatan terdiri atas: a.
Subbagian Analisis Jabatan;
b.
Subbagian Formasi Jabatan; dan
c.
Subbagian Pengembangan Jabatan Fungsional.
Subbagian
Analisis
Jabatan
mempunyai
tugas
mengkoordinasikan
penyelenggaraan urusan pembinaan penyelenggaraan analisis jabatan. Uraian tugas Subbagian Analisis Jabatan sebagai berikut: a.
melakukan penyusunan rencana kegiatan Subbagian Analisis Jabatan berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi-kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan Sekretariat Daerah sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Sekretariat Daerah;
b.
melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman administrasi pemerintahan kampung dan kelurahan;
c.
melakukan kegiatan perumusan, penyusunan, dan pembahasan bahan kebijakan analisis jabatan perangkat daerah;
d.
melakukan kegiatan analisis jabatan perangkat daerah;
e.
melakukan kegiatan pembinaan analisis jabatan perangkat daerah;
f.
melakukan kegiatan pemantauan penerapan hasil analisis jabatan perangkat daerah;
g.
melakukan kegiatan evaluasi penerapan hasil analisis jabatan perangkat daerah;
h.
melakukan
kegiatan
penyusunan,
pengembangan,
evaluasi,
pendokumentasian dan sosialisasi standar kompetensi/ persyaratan, klasifikasi, pola karir, formasi, peta, kamus dan kode jabatan; i.
melakukan kegiatan penghimpunan, pendokumentasian dan penyajian 20
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
dokumen kebijakan analisis jabatan; j.
melakukan kegiatan sosialisasi kebijakan analisis jabatan;
k.
melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Subbagian Analisis Jabatan; dan
l.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
Subbagian
Formasi
Jabatan
mempunyai
tugas
mengkoordinasikan
penyelenggaraan urusan pembinaan penyelenggaraan formasi jabatan. Uraian tugas Subbagian Formasi Jabatan sebagai berikut: a.
melakukan penyusunan rencana kegiatan Subbagian Formasi Jabatan berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi-kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan Sekretariat Daerah sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Sekretariat Daerah;
b.
melakukan pengumpulan bahan penyelenggaraan evaluasi formasi jabatan;
c.
melakukan pemantauan penyelenggaraan Formasi Jabatan;
d.
melakukan penyusunan formasi jabatan, persyaratan administrasi dan teknis kebutuhan jabatan dan jenjang jabatan;
e.
melakukan pengkajian dan perumusan formasi jabatan struktural, non struktural dan jabatan funsional tertentu dan jenjang jabatan;
f.
melakukan penyusunan administrasi
dan formasi
persyaratan
administratif dan teknis jabatan staf, teknis dan jabatan fungsional tertentu dalam pelaksanaan tugas jabatan g.
melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Subbagian Formasi Jabatan; dan
h.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
Subbagian
Pengembangan
Jabatan
Fungsional
mempunyai
tugas
mengkoordinasikan penyelenggaraan pembinaan pengembangan jabatan 21
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
fungsional.
Uraian tugas Subbagian Pengembangan Jabatan Fungsional sebagai berikut: a.
melakukan penyusunan rencana kegiatan Subbagian Pengembangan Jabatan Fungsional berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasikebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan Sekretariat Daerah sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Sekretariat Daerah;
b.
melakukan pengumpulan bahan penyelenggaraan evaluasi penataan jabatan fungsional tertentu;
c.
melakukan
pemantauan
pelaksanaan
pemberdayaan
Jabatan
fungsional tertentu; d.
melakukan
penyusunan
formasi
jabatan
fungsional
tertentu,
persyaratan administrasi, dan teknis jabatan fungsionl tertentu; e.
melakukan pengkajian dan perumusan kebutuhan jabatan funsional tertentu pada organisasi perangkat daerah dan perangkat daerah lainnya;
f.
melakukan pengadministrasian persyaratan administratif dan teknis jabatan fungsional tertentu;
g.
melakukan penyusunan strata pendidikan umum dan teknis dalam pemenuhan formasi jabatan fungsional tertentu;
h.
melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Subbagian Pengembangan Jabatan Fungsional; dan
i.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
Bagian Pendayagunaan Aparatur mempunyai tugas mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan pembinaan di bidang pendayagunaan aparatur.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bagian Pendayagunaan Aparatur mempunyai fungsi:
22
2014-2018 a.
penyiapan
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
bahan
penyelenggaraan
pembinaan
pendayagunaan
aparatur; b.
penyiapan bahan perumusan kebijakan dalam rangka pembinaan penyelenggaraan pengembangan dan pengendalian aparatur, kinerja aparatur, serta pemberdayaan aparatur; dan
c.
penyiapan
bahan
koordinasi
perumusan
kebijakan
di
bidang
pendayagunaan aparatur. Bagian Pendayagunaan Aparatur terdiri atas: a.
Subbagian Pengembangan dan Pengendalian Aparatur;
b.
Subbagian Kinerja Aparatur; dan
c.
Subbagian Pemberdayaan Aparatur.
Subbagian Pengembangan dan Pengendalian Aparatur mempunyai tugas mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan pembinaan penyelenggaraan pengembangan dan pengendalian aparatur.
Uraian tugas Subbagian Pengembangan dan Pengendalian Aparatur sebagai berikut: a.
melakukan penyusunan rencana kegiatan Subbagian Pengembangan dan Pengendalian Aparatur berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi-kebijakan
tentang
perencanaan
program
dan
kegiatan
Sekretariat Daerah sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Sekretariat Daerah; b.
melakukan
pengumpulan
bahan
evaluasi
pengembangan
dan
pengendalian aparatur; c.
melakukan penyiapan kajian pengembangan kualitas sumberdaya aparatur;
23
2014-2018
d.
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
melakukan penyiapan bahan kajian dan analisis sumberdaya aparatur staf, teknis operasional dan pendukung;
e.
melakukan penyiapan bahan kajian dan analisis keadaan pendidikan umum, penjenjangan, teknis aparatur organisasi perangkat daerah propinsi dan kabupaten/kota, perangkat daerah lainnya dalam penyelenggraan tugas dan fungsi organisasi;
f.
melakukan evaluasi sumberdaya aparatur aparatur pemerintah daerah, dari segi kepangkatan, pendidkan formal, pendidikan teknis dan penempatan dalam jabatan struktural, non struktural dan fungsional tertentu;
g.
melakukan penyusunan pengembangan informasi pengembangan dan pengendalian aparatur daerah;
h.
melakukan penyusunan petunjuk teknis pembinaan dan pengendalian pendayagunaan aparatur provinsi dan kabupaten/kota;
i.
melakukan pengelolaan hasil pengembangan dan pengendalian pendayagunaan aparatur;
j.
melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Subbagian Pengembangan dan Pengendalian Aparatur; dan
k.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
Subbagian
Kinerja
Aparatur
mempunyai
tugas
mengkoordinasikan
penyelenggaraan urusan pembinaan kinerja aparatur.
Uraian tugas Subbagian Kinerja Aparatur sebagai berikut: a.
melakukan penyusunan rencana kegiatan Subbagian Kinerja Aparatur berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi-kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan Sekretariat Daerah sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Sekretariat Daerah;
24
2014-2018
b.
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
melakukan pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan Analisa Kinerja;
c.
melakukan pemantauan penyelenggaraan Evaluasi Kinerja;
d.
melakukan
pemantauan
pelaksanaan
analisa
jabatan
dan
melaksanakan kegiatan SPIP dan realisasinya; e.
melakukan pengumpulan dan pengolahan data sebagai bahan laporan pelaksanaan koordinasi percepatan pemberantasan korupsi;
f.
melakukan
pemantauan
penyelenggaraan
evaluasi
kinerja
dan
pelaksanaan percepatan pemberantasan korupsi; g.
melakukan monitoring pelaksanaan kinerja aparatur;
h.
melakukan pengumpulan hasil pelaksanaan kinerja aparatur;
i.
melakukan penyiapan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja pemerintah Provinsi Papua;
j.
melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Subbagian Kinerja Aparatur; dan
k.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
Subbagian
Pemberdayaan
Aparatur
mempunyai
tugas
melakukan
pengaturan dan pembinaan di bidang pemberdayaan aparatur. Uraian tugas Subbagian Pemberdayaan Aparatur sebagai berikut: a.
melakukan penyusunan rencana kegiatan Subbagian Pemberdayaan Aparatur berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi-kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan Sekretariat Daerah sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Sekretariat Daerah;
b.
melakukan penyiapan kajian pendayagunaan sumberdaya aparatur;
c.
melakukan penyiapan bahan kajian dan analisis pendayagunaan aparatur pada oragnisasi perangkat daerah unsur staf, teknis operasional, dan pendukung;
25
2014-2018
d.
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
melakukan penyiapan bahan melaksanakan kajian dan analisis keadaan pendidikan umum, penjenjangan, teknis aparatur organisasi perangkat daerah propinsi dan kabupaten/kota, perangkat daerah lainnya dalam penyelenggraan tugas dan fungsi organisasi;
e.
melakukan evaluasi sumberdaya aparatur pemerintah daerah, dari segi kepangkatan, pendidkan formal, pendidikan teknis dan penempatan dalam jabatan struktural, non struktural dan fungsional tertentu.
f.
melakukan
penyiapan
penyusunan
laporan
pengembangan
pendayagunaan aparatur daerah; g.
melakukan penyusunan petunjuk teknis pembinaan dan pengendalian pendayagunaan aparatur provinsi, kabupaten/kota;
h.
melakukan pengolahan hasil pengembangan dan pengendalian pendayagunaan aparatur;
i.
melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Subbagian Pemberdayaan Aparatur; dan
j.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
Bagan Struktur Organisasi tergambar pada TABEL 1 (terlampir).
26
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
27
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
C. SUSUNAN KEPEGAWAIAN DAN KELENGKAPAN. Sumberdaya manusia yang mendukung terselenggaranya program dan kegiatan Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua terdiri dari 42 (empat puluh dua) Pegawai Negeri Sipil, 3 (tiga) tenaga Kontrak, dengan rincian sebagai berikut :
1) Berdasarkan jenis kelamin adalah : Laki-laki
: 18 (delapan belas) orang
Perempuan : 24 (dua puluh empat) orang 2) Tenaga Kontrak
: sebanyak
: 3 (tiga) orang
3) Jumlah PNS yang ikut Ujian Dinas TK. I dan II tahun anggaran 2012, yaitu : Golongan II = 1 (satu) orang 4) Jumlah PNS Pensiun tahun anggaran 2012, yaitu : Golongan II = 1 (satu) orang
5) SDM menurut Tingkat Pendidikan adalah : NO
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Presentase
1
S2
5
12,82
2
S1
22
56,41
3
D3
-
-
4
SMA
11
28,20
5
SLTA
1
2,5
JUMLAH
39
100
6) Tenaga Kontrak
: sebanyak
: 3 (tiga) orang
28
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
7) SDM Menurut Eselon : NO
Tingkat eselon
Jumlah
Jabatan kosong
1
II.b
1
-
2
III.a
4
1
3
IV.a
12
1
Rekapitulasi data PNS di lingkungan Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur dapat di lihat pada TABEL. 2. di bawah ini.
29
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
TABEL 2 REKAPITULASI JUMLAH PNS MENURUT PENDIDIKAN DAN JENIS KELAMIN KEADAAN : PER JULI 2013 No
Gol S2
1
2
3
4
IV/e IV/d IV/c IV/b IV/a Jml gol.IV III/d III/c III/b III/a Jml gol.III II/d II/c II/b II/a Jml gol. II I/d I/c I/b I/a Jml. Gol. I TOTAL
S1
1 1 1 3 1
1
D4
Laki-Laki D3 D2 D1
SLTA SLTP SD
1 1 2 3 2 6 13 1 1 4 6
4
14
6
30
JML
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
TABEL 3 REKAPITULASI JUMLAH PNS MENURUT PENDIDIKAN DAN JENIS KELAMIN KEADAAN : PER JULI 2013 No
Gol S2
1
2
3
4
IV/e IV/d IV/c IV/b IV/a Jml gol.IV III/d III/c III/b III/a Jml gol.III II/d II/c II/b II/a Jml gol. II I/d I/c I/b I/a Jml. Gol. I TOTAL
S1
1
1
D4
Perempuan D3 D2 D1
2 2 5 1 10
SLTA SLTP SD
1 1 2 1 2 2 5
1
10
7
D. KEADAAN SARANA DAN PRASARANA Sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan tugas bagi aparatur di lingkungan Biro Organisasi
dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi
Papua terlampir pada TABEL 4. Sebagai berikut :
31
JML
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
E. KINERJA PELAYANAN Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur melaksanakan program pembangunan dan rutin lebih bersifat non fisik, maka kinerja pelayanan yang direncanakan dalam kurun waktu 2014 s/d 2018 dengan
mengedepankan
sistem pelayanan administrasi dalam rangka pencapaian output/outcome kinerja Biro Organisasi dan PA terutama yang berkaitan dengan pencapaian tata pemerintahan
yang baik, yang diaktualisasikan melalui Program dan
kegiatan untuk Tahun 2014 s/d 2018, sebagai berikut ; a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur c. Program Peningkatan disiplin aparatur d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur e. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan f.
Program Penguatan Kapasitas Kelembagaan
F. TANTANGAN DIMASA DEPAN 1. Aspek Kelembangaan dan Analisis Jabatan Penataan Kelembagaan Perangkat Daerah sebagaimana diatur dalam PP 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dibentuk dengan memperhatikan kriteria besaran Organisasi jumlah penduduk, luas wilayah dan jumlah APBD, dengan tetap memperhatikan karakteristik daerah dan kebutuhan daerah serta memperhatikan potensi dan permasalahan
dalam
pembangunan
daerah.
Berkenaan
dengan
pembagian urusan Pemerintah antar tingkat pemerintahan terdapat pembagian jenis urusan secara spesifik. Urusan Pemerintahan dimaksud meliputi Politik luar dan menjadi urusan urusan yang bersifat concurent atau urusan yang dapat dikelola bersama antara Pusat, Provinsi dan
32
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
Kab/Kota. Pembagian urusan Pemerintahan yang bersifat concurrent diatur dalam Pasal 11 ayat (1) UU No. 32 Tahun 2004 dengan menggunakan kriteria Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi. Hal itu dimaksudkan untuk mewujudkan proporsionalitas dam pembagian urusan Pemerintahan antar tingkatan Pemerintahan sehingga ada kejelasan siapa melakukan apa. Dalam urusan bersama yang menjadi kewenangan daerah terbagi dalam dua bentuk urusan yakni Urusan Wajib dan Urusan Pilihan. Arah kebijakan pembangunan bidang kelembagaan kedepan pada intinya ialah menciptakan rasionalisasi struktur organisasi pemerintah daerah yang efisien, efektif, dinamis, dan proporsional sesuai kebutuhan dan beban kerja yang riil (rightsized). Penataan kelembagaan Perangkat Daerah perlu diikuti dengan analisis Jabatan, Analisis Beban Kerja (ABK) sehingga
dalam
menentukan
berapa
jumlah
personalia,
waktu
penyelesaian beban tugas, informasi tentang jabatan sampai dengan penempatan kompetensi aparatur akan
dengan jumlah kebutuhan pegawai
lebih terkendali, sesuai kebutuhan daerah.
Kondisi yang ingin
dicapai pada masa 1 s/d 5 tahun kedepan (dapat dilihat pada TABEL 10, antara lain sebagai berikut : 1.1. Semua
SKPD
bekerja
sesuai
tugas
dan
fungsi
sehingga
penyelenggaraan pemerintahan menjadi efisien dan efektif 1.2. telah terbangun pola kerja harmonis tingkat provinsi
untuk
membangun bersama demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Papua 1.3. tertatanya OPD Kab/Kota 1.4. meningkatnya koordinasi dan singkronisasi setiap Kab/Kota
1.5. setiap PNS memahami TUPOKSI unit kerja masing-masing 1.6. tersedianya hasil analisis Jabatan di Provinsi Papua
33
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
1.7. tersusunnya analisis beban kerja SKPD di lingkungan Provinsi Papua 1.8. tersusunnya standart kopetensi Jabatan di lingkungan Provinsi Papua 1.9. tersusunnya hasil evaluasi jabatan dilingkungan pemerintah provinsi Papua 1.10. tersedianya penganalisis jabatan Kab/Kota 1.11. tersedianya penganalisis beban kerja di Kab/Kota 1.12. tersedianya penganalisis standart kompetensi jabatan dilingkungan Kab/Kota 1.13. tersedianya tenaga evaluasi Jabatan di lingkungan pem.Kab/Kota 1.14. Tersusunnya data formasi jabatan di lingkungan pemerintah Provinsi Papua pada tiap tahun 1.15. Tersedianya tenaga penyusun formasi jabatan di lingkungan pemerintah Kab/Kota 1.16. Tersusunnya data jabatan fungsional tertentu di lingkungan pemerintah Provinsi Papua 1.17. meningkatnya jumlah PNS pada JAFUNG tertentu di Provinsi Papua 1.18. tersedianya tenaga analisis pengembangan JAFUNG tertentu di Provinsi Papua
2. Aspek Ketatalaksanaan Arah kebijakan dalam bidang Ketatalaksanaan diwujudkan melalui penataan dan efisiensi sistem prosedur kerja, percepatan penerapan Standart Pelayanan Minimal (SPM) sesuai bidang urusan, peningkatan indeks kepuasan masyarakat (IKM) melalui peningkatan pelayanan, efisiensi Standart Operasional Prosedur (SOP), serta Penilaian kinerja pelayanan
publik
yang
bermuara
pada
peningkatan
pelayanan
prima(kualitas), dan pengelolaan barang/sarana dan prasarana kerja.
34
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
Aspek tatalaksanaan tersebut diatas perlu dioptimalkan melalui program/kegiatan yang dilakukan pada tahun anggaran 2014 - 2018. Kondisi yang ingin dicapai pada masa 1 s/d 5 tahun kedepan (dapat dilihat pada TABEL 10, antara lain sebagai berikut : 2.1. penetapan PERGUB tentang SOP SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua 2.2. penetapan PERGUB tentang identifikasi nama, kode dan judul SOP SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua 2.3. penetapan SK Gubernur Papua tentang nomor dan judul SOP pada SKPD di lingkungan Provinsi Papua 2.4. penggunaan TND dalam birokrasi pemerintahan sesuai Peraturan Gubernur Papua 2.5. tersedianya SPP pada SKPD di lingkungan Provinsi dan Kab/Kota 2.6. terfasilitasinya pelaporan atas capaian indikator SPM pada 9 Bidang SPM di lingkungan pemerintah Provinsi Papua dan 15 SPM di Kab/Kota 2.7. Kabupaten yang mendapat penghargaan pelaksanaan pelayanan publik 2.8. penetapan Peraturan Gubernur
tentang
standart sarana dan
prasarana kerja di lingkungan Provinsi Papua 2.9. tertatanya ruang kerja sesuai ketentuan yang berlaku 2.10. disiplin pengenaan pakaian dinas PNS dan CPNS sesuai aturan yang berlaku
35
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
3. Aspek SDM Aparatur Arah kebijakan pembangunan yang akan diwujudkan pada aspek SDM aparatur pada intinya ialah penataan dan pengembangan sistem manajemen kepegawaian khususnya dalam rangka menciptakan PNS yang professional dan berakhlak mulia dengan pembinaan karier yang berorientasi pada penerapan sistem merit, peningkatan disiplin aparatur, pengawasan secara berjenjang serta peningkatan akuntabilitas kinerja aparatur. Melalui pengembangan dan pengendalian aparatur diharapkan akan memberikan kontribusi lebih atas pengembangan sistem rekruitmen yang obyektif, berkualitas dan akuntabel, penyusunan rencana kebutuhan dan penempatan tenaga pegawai yang proporsional, pengembangan prestasi kerja, meningkatkan kompetensi yang sesuai dengan jabatannya, penerapan pola karier yang jelas, pengembangan kreativitas diklat secara terencana sesuai kebutuhan tugas, penataan administrasi kepegawaian, pengembangan pengelolaan sistem informasi kepegawaian yang akurat serta didukung databasenya, upaya meningkatkan kesejahteraan yang memadai, serta meningkatkan akhlak moral, pembinaan etika dan sikap, semangat/etos kerja dan produktivitas kerja,perilaku keteladanan, disiplin kerja yang baik. Aspek Pendayagunaan aparatur yakni keterkaitan dengan kepegawaian, dengan berubahnya jumlah formasi jabatan struktural mempengaruhi perencanaan sumber daya manusia yang pada akhirnya mendesak untuk dilakukan penataan kepegawaian atau manajemen kepegawaian, formasi dan standart kompetensi sejalan dengan upaya penataan aparatur dilingkungan Biro Organisasi dan PA, maka perlu dilaksanakan analisis jabatan dan analisis beban kerja pada setiap satuan organisasi untuk menyusun peta jabatan, kompetensi jabatan dan kebutuhan jumlah pegawai untuk mengisi jabatan struktural dan fungsional umum dan
tersebut sesuai beban kerja organisasi dan berpedoman
kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2008. Tuntutan 36
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
pada era globalisasi bahwa dalam setiap jabatan harus diisi oleh tenagatenaga yang mempunyai keahlian, daya saing dan pengetahuan yang tinggi disamping kecakapan serta perhatian dan minat yang tinggi atas pelaksanaan pekerjaan dalam jabatan, demikian halnya dengan tata kerja dan sistem kerja. Disadari bahwa tingkat pengetahuan, keterampilan, kompetensi dan kadar disiplin, integritas maupun aklak moral SDM aparatur dalam pembinaan manajemen SDM perlu ditingkatkan dalam melaksanakan fungsi pelayanan , namun dewasa ini
dirasakan pula bahwa tingkat
kesejahteraan pegawai negeri masih kurang memadai, terlebih bila dikonfersi dengan perkembangan inflasi dan tingkat harga kebutuhan hidup. Kedua factor tersebut berkorelasi terhadap melemahnya disiplin, etos kerja, produktivitas kerja dan kinerja serta motivasi kerja SDM aparatur. Hal-hal yang akan dicapai dalam bidang pendayagunaan aparatur pada kurun waktu 1 s/d 5 tahun kedepan (dapat dilihat pada TABEL 10, antara lain sebagai berikut : 3.1. kualitas aparatur dalam pemahaman SAKIP dalam perencanaan dan pelaporan 3.2. meningkatnya jumlah dan kualitas LAKIP di Provins dan Kab/Kota 3.3. meningkatnya disiplin PNS dan CPNS 3.4. meningkatnya kualitas SDM aparatur 3.5. meningkatnya kualitas pelayanan 3.6. Tersedianya jaringan website data kompetensi sumber daya aparatur pada SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua yang mutakhir dan akurat 3.7. Penghargaan dan Penetapan Wilayah Bebas Korupsi di Provinsi dan Kab/Kota 3.8. Penetapan Peraturan Gubernur
tentang Indikator Kinerja Utama
Pemerintah Provinsi Papua dan 49 SKPD serta
37
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
3.9. Peningkatan komitmen pimpinan dan seluruh unit dalam pencapaian kinerja melalui penetapan kinerja organisasi pada tiap tahun anggaran.
Biro melaksanakan
Organisasi tugas
dan
PA
pemerintahan
yang
mengemban
amanah
di
bidang administrasi
untuk
dan aparatur
pemerintahan sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 dituntut untuk menjadi pionir (role model) bagi reformasi Biro Organisasi dan PA dan membuktikan diri sebagai organisasi pemerintah yang berkinerja tinggi. Namun demikian hingga saat ini berbagai program dan kegiatan yang dilakukan
oleh Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi
Papua bisa dikatakan
belum
sepenuhnya
mampu
berkontribusi
secara
maksimal bagi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik. Untuk
itu
Biro Organisasi dan PA
melakukan pembenahan perencanaan organisasi
strategis
yang
internal yang
konsisten
untuk
lebih dengan
memandang
meningkatkan
menjawab
perlu
kinerjanya
tantangan
untuk melalui
dan kebutuhan
kebijakan perencanaan
pembangunan
pemerintah Provinsi Papua dalam lima tahun mendatang (2014 – 2018). Dalam rangka
menyusun
rencana strategis yang realistis dan sistematis, hal yang
pertama dilakukan adalah analisis
terhadap perubahan
lingkungan strategis.
Analisis terhadap kondisi lingkungan strategis ini darahkan untuk mengetahui apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, tantangan serta ancaman yang dihadapi Biro Organisasi dan PA dalam upaya meningkatkan peran dan kualitas kinerja instansi. Pelaksanaan Bimbingan Teknis, asistensi dan konsultasi tingkat Nasional dan Daerah. Seiring pemerintahan
yang
dengan baik,
tuntutan
untuk
mewujudkan
belum
optimal.
kelola
namun Biro Organisasi dan PA juga menghadapi
berbagai permasalahan organisasi yang menyebabkan kinerja dan PA
tata
Secara
umum
terdapat
Biro Organisasi
dua permasalahan
kelembagaan yang dihadapi oleh Biro Organisasi dan PA saat ini, yaitu 38
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
permasalahan dari sisi internal dan permasalahan dari sisi eksternal.
Dari
sisi internal secara rinci berbagai permasalahan tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan 3 (tiga) aspek, yaitu :
1. kelembagaan 2. sumberdaya manusia (SDM) dan 3. manajemen tata kelola. 1.1 Khususnya
aspek
kelembagaan
persoalan yang
dihadapi
Biro
Organisasi dan PA Organisasi dan PA, saat ini adalah antara lain: 1.1.1. adanya ketidakserasian kegiatan antar Bagian 1.1.2. kurang seimbangnya struktur organisasi dengan beban kerja 1.1.3. belum optimalnya dalam pelaksanaan fungsi pembinaan dan. 1.1.4. rendahnya mutu penyelenggaraan bimtek aparatur . 2.2
Adapun dari aspek SDM berbagai permasalahan yang dihadapi Biro Organisasi dan PA Saat ini antara lain: 2.2.1. Biro Organisasi dan PA belum memiliki perencanaan SDM yang sesuai dengan kebutuhan 2.2.2. Pengadaan CPNS belum didasarkan atas analisis beban kerja dan analisis jabatan. 2.2.3. Penempatan pegawai belum disertai kompetensi dan kebutuhan 2.2.4. Mutasi belum dikaitkan dengan alur karir pegawai 2.2.5. Pola pembinaan pegawai belum tertata dengan baik. 2.2.6. Masih
kurangnya
kualitas
pegawai
dilihat
dari
tingkat
pendidikan dan spesialisasi. 2.2.7. Belum optimalnya penguasaan kompetensi teknis pegawai 2.2.8. Belum
adanya
sistem
pengukuran kinerja
pegawai
yang
handal. 2.2.9. Masih kurangnya pedoman-pedoman di bidang pengelolaan pegawai 39
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
2.2.10.Program dan jenis diklat/bimtek belum sepenuhnya difokuskan pada upaya peningkatan kompetensi teknis pegawai 2.2.11.Lemahnya sistem informasi kepegawaian. 2.2.12.Belum
adanya
keterkaitan
sistem
diklat
dengan
sistem
pengembangan karir, dan lainnya. . 3.3 Aspek tata-kelola berbagai persoalan yang dihadapi Biro Organisasi dan PA , saat ini antara lain; 3.3.1. Belum dilaksanakannya secara optimal berbagai pedoman yang telah dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan. 3.3.2. Sistem
perencanaan
program
kerja kurang
terpola
secara
jelas. 3.3.3 Lemahnya
koordinasi
dalam penyusunan
perencanaan
dan
pelaksanaan program dan; 3.3.4. Minimnya penerapan manajemen berbasis teknologi informasi.
Dari sisi eksternal berbagai persoalan yang dihadapi Biro Organisasi dan PA, saat ini adalah antara lain: 1. Masih
terjadinya
overlapping
dalam
pelaksanaan
tugas, fungsi dan
kewenangan dengan instansi pemerintah yang lain, 2. Adanya
ketidakpastian/
kerancuan
kedudukan
baik
dari
segi struktur
organisasi pemerintahan maupun segi substansi kewenangan. Secara rinci posisi dan kondisi Biro Organisasi dan PA akan dijabarkan pada Bab III.
40
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI
Terkait pencapaian kinerja Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur setelah
dilakukan
analisis
terhadap
hambatan
yang
dihadapi
dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana tersebut dalam Bab II, maka dapat diidentifikasi potensi dan permasalahan sebagai berikut :
A. KONDISI INTERNAL
Kinerja Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua akan dipengaruhi oleh faktor internal organisasi. Artinya, kekuatan (strength) atau kelemahan (weakness) sumber daya internal akan menentukan tinggi rendahnya atau baik buruknya kinerja dan citra Biro Organisasi Dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua sebagai sebuah institusi pemikir strategis di bidang administrasi dan aparatur pemerintahan. Itulah sebabnya, identifikasi terhadap kelemahan, keterbatasan dan/atau berbagai kekurangan, perlu dilakukan secara cermat. Hal ini dimaksudkan agar terhadap permasalahan atau kekurangan yang ada, dapat dikelola dan ditransformasi menjadi faktor kekuatan.
B. KEKUATAN-KEKUATAN (Strengths) 1. Kejelasan Status, Kedudukan, Tupoksi serta visi dan misi
Biro
Organisasi dan PA Organisasi Dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua Sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 11 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRP Provinsi Papua, Biro Organisasi Dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua mempunyai tugas merumuskan bahan pembinaan kelembagaan perangkat daerah, 41
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
ketatalaksanaan, analisis jabatan serta pendayagunaan aparatur. Karenanya, Biro Organisasi dan PA dituntut untuk menjadi pionir (role
model)
bagi
reformasi administrasi dan membuktikan diri
sebagai organisasi pemerintah yang berkinerja tinggi. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 11 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRP Provinsi Papua, Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua mempunyai fungsi : (1)
penyiapan
bahan
perumusan
pembinaan
penataan
kelembagaan perangkat daerah; (2)
penyiapan bahan perumusan tatalaksana pemerintahan dan pembangunan serta analisis jabatan;
(3)
penyiapan bahan perumusan pembinaan dan pendayagunaan aparatur
(4)
pelaksanaan ketatausahaan.
Dengan demikian dan
strategis
peran Biro Organisasi dan PA menjadi penting yakni memberikan
saran
kebijakan
dan
pertimbangan kepada Gubernur melalui Sekda melalui pemanfaatan hasil evaluasi kelembagaan perangkat daerah, memberikan kontribusi melalui
data
atas
kompetensi
sumberdaya
aparatur
pengembangan kompetensi dan profesionalitas SDM
guna
Aparatur
melalui Pembinaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan PNS berdasarkan UU No. 43 Tahun 1999 dan PP No. 101 Tahun 2000. Peran tersebut dikuatkan dengan visi dan misi Biro Organisasi dan PA dalam mengaktualisasikan diri mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk jangka waktu 1 s/d 5 tahun yang akan datang.
42
2014-2018
2.
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
Adanya Komitmen Pimpinan Keberhasilan atas pelaksanaan program dan kegiatan
sangat
tergantung pada komitmen para pejabat di jajaran Biro Organisasi dan PA, oleh karena perlu ditingkatkan disiplin yang dimulai dari proses perencaan sampai dengan proses verifikasi, sehingga dapat tercapai target yang ditetapkan dalam sasaran, indikator dan tujuan organisasi.
3.
Tersedianya Dana Alokasi dana untuk mencapai visi dan misi Biro Organisasi dan PA dengan melaksanakan program dan kegiatan pada masing-masing bagian dirasakan telah memadai, hal ini dikarenakan Biro Organisasi dan PA sebagai unsur staf hanya melaksanakan fungsi administrasi dan tidak melaksanakan kegiatan teknis yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
4.
Networking yang luas Sebagai
lembaga/institusi
yang
menjalankan
fungsi
staf,
Biro
Organisasi dan PA memiliki jaringan kerja yang luas terutama dengan
Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi
Birokrasi dan Kementerian Dalam Negeri R.I . Oleh karena itu
Biro
Organisasi dan PA berupa
rumusan
dituntut
untuk memberikan kontribusi
aktif
kebijakan
pembangunan administrasi
dan
aparatur pemerintahan sebagai solusi untuk memecahkan berbagai persoalan yang menyangkut administrasi negara terutama dalam membangun good governance. Sejalan dengan era desentralisasi dan otonomi daerah,
Biro
Organisasi dan PA memiliki peluang yang semakin besar untuk mengembangkan jejaring kerjanya dengan membangun kemitraan
43
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
dalam peningkatan
kapasitas
aparatur
daerah
dan
penataan
Organisasi
Dan
kelembagaan.
5.
Tingkat
Pendidikan
Pegawai
Biro
Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua Secara kuantitas, sampai dengan bulan Mei 2013, jumlah pegawai Biro Organisasi Dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua berjumlah 43 orang. GRAFIK 1 memperlihatkan distribusi pegawai pada Biro Organisasi dan PA menurut jenjang pendidikan. Secara jenjang pendidikan pegawai pada Biro Organisasi dan PA sangat bervariasi, mulai dari yang terendah
(SMA) sampai dengan S-2.
Komposisi Sumber daya manusia Biro Organisasi dan PA
berdasar
jenjang pendidikan adalah sebagai berikut: 14% berpendidikan S2, S1 sebanyak 51%, terlihat
sekitar
49%
SLTA sebanyak
35%. Dari komposisi ini
Sumber daya manusia berlatar belakang
pendidikan tinggi dengan spesialisasi bidang studi yang beragam, seperti administrasi negara, politik, sosiologi, hukum, ekonomi, kebijakan publik, dan lainnya.
44
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
GRAFIK. I
TINGKAT PENDIDIKAN SMA
DIPLOMA
S1
S2
14% 35%
51% 0%
Grafik 1
Komposisi Pegawai Biro Organisasi Dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua berdasarkan Tingkat Pendidikan
45
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
Dalam
rangka mendukung pengembangan peran dan
Organisasi dan PA
fungsi Biro
peningkatan sarana dan prasarana menjadi
sangat penting. Aspek peningkatan kualitas sarana dan prasarana menyangkut modernisasi sarana dan prasarana, serta pengadaan sarana dan prasarana baru yang dibutuhkan. Modernisasi yang dimaksud adalah salah satunya merupakan pemanfaatan teknologi dalam penyelenggaraan operasional kantor (e-office).
C. KELEMAHAN-KELEMAHAN (Weaknesses) 1. Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagaimana dipaparkan di depan, secara kuantitatif SDM Biro Organisasi dan PA sebenarnya relative memadai. Namun dari sisi manajemen
pengembangannya
kelemahan
internal yang diidentifikasi sebagai permasalahan yang
perlu mendapatkan perhatian.
masih
Salah
terdapat
satunya
beberapa
adalah
kapasitas
SDM internal yang masih relatif kurang optimal jika dikaitkan dengan
beban
kerja.
Sebagai
instansi
yang
sering
menyelenggarakan bimbingan tekhnis misalnya, Biro Organisasi dan PA bertanggung jawab terhadap aparatur yang tersebar dalam 43 SKPD dan 29 (dua puluh sembilan) Kabupaten/Kota. Selain itu dari sisi distribusi SDM Biro Organisasi dan PA juga belum merata hingga pekerjaan sering terkonsentrasi pada individu/pegawai tertentu saja. Dampak dari kondisi ini antara lain adalah sulitnya bagi Biro Organisasi dan PA untuk bisa menjawab tuntutan pimpinan secara cepat dan tepat. Dengan kata lain Biro Organisasi dan PA sering ketinggalan”gerbong” dalam penanganan persoalan-persoalan yang sebenarnya masuk dalam ranah tugas dan fungsi Biro Organisasi dan PA,
Seperti permintaan Sekretaris Daerah kepada Inspektorat
46
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
2.
Sistem Kelembagaan Di
bidang kelembagaan
visi
bersama
(shared
vision)
belum
berjalan secara optimal. Hal ini terlihat dari kurang terinternalisasi di seluruh jajaran pimpinan dan staf serta antar Bagian Akibatnya kohesivitas dan sinergitas antar
Bagian baik secara vertikal,
horisontal, maupun diagonal melemah. Selain itu apa yang menjadi tugas pokok yang tercermin dalam struktur
organisasi
masih
kurang
jelas, sehingga
seringkali
menimbulkan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. Dalam hal in nomenklatur dalam setiap Bagian perlu dievaluasi kembali.
3.
Sistem Ketatalaksanaan Di
bidang
ketatalaksanaan,
perencanaan
dan
koordinasi
pelaksanaan
cenderung lemah sehingga
dalam
program
antar
penyusunan unit/bagian
menimbulkan ketidakjelasan dalam
hal: 1) ukuran tingkat capaian kinerja program menjadi tidak jelas 2) keterkaitan antar program tidak jelas serta 3) peran dan kinerja organisasi menjadi kurang terukur. Program bimtek yang kurang efektif karena tidak dilakukan analisis kebutuhan bimtek secara matang, penyusunan program
yang
tidak berdasarkan standar kompetensi (competence-based training. Disamping karena
itu mekanisme
tidak
kerja
adanya standar
belum berjalan dengan baik
operasional prosedur (SOP) serta
penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Belum
efektifnya
ketatalaksanaan bimtek juga diakibatkan Sistem diklat/bimtek yang tidak connect/inline dengan sistem pengembangan karir. 47
Civil
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
effect
dari
terutama
diklat/bimtek terhadap untuk
diklat-diklat
karier menjadi
teknis.Sehingga
tidak
jelas,
kecenderungan
rormalitas dalam setiap penyelenggaraan bimtek, relatif kuat. Sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas-tugas Biro Organisasi dan PA belum terkelola dengan baik, banyak sarana kerja yang merupakan asset Biro Organisasi dan PA di kuasai atau dipakai oleh pihak lain.
4.
Budaya
Kerja
belum
berorientasi
kualitas
(masih
output
oriented). Setiap instansi pemerintah pada saat ini semakin dituntut untuk mampu
menunjukkan
dimanfaatkan oleh
hasil
kinerja
masyarakat
yang
penggunanya.
dapat
langsung
Namun saat
ini
budaya kerja instansi pemerintah pada umumnya masih lebih menekankan pada bagaimana menghasilkan output. Demikian pula halnya dengan budaya kerja yang ada di Biro Organisa Dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua,
di
mana
kecenderungan yang terjadi adalah orientasi kerja pada output saja,
tanpa memperhatikan hasil/outcome/berfungsinya output dan
nilai manfaat atas dampak dan impak dari hasil kerjanya.
D. PELUANG-PELUANG (Opportunities) 1.
Tuntutan Reformasi Biro Organisasi dan PA Organisasi
Tuntutan
masyarakat adanya
disiapkan dengan kelembagaan,
meningkatkan
dan
sebagai instansi
aparatur
pengembangan sistem
sumber
ketatalaksanaan.
yang mempunyai administrasi
48
yang profesional
perlu
daya manusia,
Biro Organisasi dan PA
tugas
dan
pemerintahan,
fungsi dimana
dalam Biro
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
Organisasi
dan
PA,
mempunyai
peran
yang
besar
dalam
pengembangan sistem tersebut.
2. Tuntutan Demokratisasi dan Desentralisasi Proses
demokratisasi
yang
sedang
berjalan di
Indonesia tidak
segera memasuki fase konsolidasi yang mantap. Hal ini nampak dari sering berubah-ubahnya aturan main (rule of the game) dan format kelembagaan politik. Rivalitas antar pelaku dan partai
politik
sering terjadi secara tidak elegant, atau praktek-praktek suap, gratifikasi, dan bentuk-bentuk KKN yang
lain,
juga masih cukup
menggejala dalam kehidupan berpolitik kita. Dengan kata
lain,
demokrasi Indonesia yang ideal masih terus mencari bentuknya. Dalam hubungan ini, sistem konstitusi NKRI nampaknya juga masih mencari bentuknya. Hal ini terlihat dari adanya keinginan sebagian komponen
bangsa
untuk
melakukan amandemen terhadap UUD
1945. Proses demokratisasi ini membutuhkan peran Biro Organisasi Dan Pendayagunaan Aparatur Setda memberikan
kontribusi
pemikiran
Provinsi Papua dalam
untuk
dapat
mengembangkan sistem
pemerintahan yang dapat membawa masyarakat Papua ke arah yang lebih baik. Agenda
utama
dalam sistem
pemerintahan
yang
demokratis adalah adanya penguatan partisipasi masyarakat, dalam bentuk tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Peluang
lain
juga muncul
dari
wacana
desentralisasi
yang
diperkenalkan sejak 1999 yang telah merangsang kelahiran daerahdaerah otonom baru, baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Pada level
yang
bertambahnya
lebih
rendah,
unit-unit
hal
tersebut berimplikasi
organisasi.
Dengan kata
terhadap
lain, struktur
kelembagaan pemerintahan menjadi membesar di tingkat daerah, sebagai implikasi logis desentralisasi secara luas. Selain itu, otonomi 49
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
luas juga membawa transformasi sumber daya secara besar-besaran dari Pusat ke Daerah dalam bentuk pegawai,
sumber
transfer kewenangan,
keuangan/pembiayaan,
SDM
serta asset/kekayaan
pemerintah. Dalam
proses
transformasi
tersebut,
Biro Organisasi Dan
Pendayagunaan Aparatur Setda Provinsi Papua memiliki peran yang sangat penting agar tujuan desentralisasi dapat dicapai, melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
3. Tuntutan Akuntabilitas Publik Korupsi telah menjadi penyakit yang menggerogoti daya tahan dan memperlemah
daya
saing
bangsa. Munculnya
berbagai kasus
korupsi ini, selain disebabkan oleh praktek penyimpangan yang terlanjur “membudaya”, juga karena ada struktur yang membiarkan praktek korupsi merajalela, yang kemudian menimbulkan budaya koruptif (intended corruption). Selain itu, korupsi juga disebabkan masih lemahnya mekanisme akuntabilitas dalam pemerintahan. Laporan Akuntabilitas (LAKIP)
juga
masih dipandang
Kinerja
terlalu
penyelenggaraan
Instansi
Pemerintah
prosedural
dan
belum
mendasarkan suatu penilaian kinerja berdasar persepsi stakeholders.
4. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Administrasi. Ilmu Pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara cepat dan sophisticated telah mempengaruhi perubahan paradigma dan perilaku
penyelenggaraan
administrasi membuka
yang peluang
di
berkembang bagi
seluruh secara
organisasi
dunia.
Berbagai
massive
publik
tersebut
untuk
konsep telah
meningkatkan
kinerjanya. Demikian juga perkembangan teknologi administrasi juga telah memberikan peluang yang cukup luas bagi organisasi publik untuk melakukan
inovasi
dalam 50
perbaikan
tata
kelolanya.
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
Perkembangan
yang
cepat
ini
sering
tidak
didukung
oleh
kemampuan adaptasi yang tinggi, akibatnya banyak konsep-konsep mutakhir administrasi dan manajemen kurang memberikan output yang optimal.
5. Tuntutan Profesionalisme Penyelenggaraan Bimtek Aparatur. Tuntutan yang sangat
tinggi yang dialamatkan pada sektor publik
saat ini adalah pemberian pelayanan publik yang berkualitas. Untuk menciptakan pelayanan publik yang berkualitas ini dibutuhkan aparatur negara
yang
profesional.
Salah
satu
upaya
peningkatan
profesionalisme tersebut dapat dilakukan dengan penyelenggaraan bimtek yang mampu menjawab kebutuhan organisasinya. Hal ini sejalan dengan kewenangan Biro Organisasi dan PA merumuskan bahan pembinaan
dalam
kelembagaan perangkat daerah,
ketatalaksanaan, analisis jabatan serta pendayagunaan aparatur.
6. Pengawasan Melekat Dinamika pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sesuai peraturan Gubernur Papua menuntut untuk meningkatkan fungsi pelayanan aparatur,
yang
dilaksanakan
secara
berjenjang
untuk
mecapai
optimalisasi pelayanan masyarakat.
7. Tuntutan Peningkatan kinerja Dengan Reward Peningkatan kinerja aparatur perlu mendapat penghargaan sejalan dengan prestasi yang dicapai, menjadi hal penting ketika kinerja diberikan rewort guna merangsang, memotifasi dalam menciptakan carakter
aparatur
yang
berinovasi,
jujur
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi. E. ANCAMAN (Threats) 51
dan
transparan
atas
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
b. Disharmoni Kebijakan c. Pengelolaan Dana kurang transparan. d. Regulasi/Penerapan
peraturan
perundang-undangan
tentang
pembentukan OPD masih tumpang tindih. e. Adanya tumpang tindih Tupoksi.
F. FAKTOR KUNCI Berdasarkan uraian lingkungan internal dan eksternal di atas, maka dirumuskan faktor-faktor kunci yang menjadi kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang sebagaimana diringkas dalam TABEL 6 berikut :
52
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
TABEL 6 Ringkasan analisis faktor internal dan eksternal FAKTOR INTERNAL Kekuatan (Strengths)
Kelemahan (Weaknesses)
Kejelasan status, kedudukan, Manajemen SDM (W1) tupoksi, visi dan misi Biro Sistem Kelembagaan (W2) Organisasi dan PA Organisasi Sistem Ketatalaksanaan (W3) dan Pendayagunaan Aparatur Budaya kerja belum berorientasi Setda Provinsi Papua(S1) pada kualitas (W4) Networking (S2) Komitmrn Pimpinan(S3) Tersedianya Dana(S4) Tingkat pendidikan SDM memadai (S5) Sarana dan Prasarana memadai (S6) FAKTOR EKSTERNAL Peluang (Opportunity)
Ancaman (Threats)
Tuntutan Reformasi Administrasi Negara (O1) Tuntutan Demokratisasi dan Desentralisasi (O2) Tuntutan Akuntabilitas Publik (O3) Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Administrasi (O4) Tuntutan Profesionalisme Penyelenggaraan bimtek Aparatur (O5) Adanya Pengawasan melekat (O6) Tuntutan peningkatan kinerja dengan Reward(O7) Faktor-faktor
kunci
tersebut
menentukan
posisi
(positioning)
Disharmoni Kebijakan(T1) Pengelolaan Dana kurang transparan(T2) Regulasi/Penerapan peraturan perundang-undangan tentang pembentukan OPD masih tumpang tindih(T3) Adanya tumpang tindih Tupoksi(T4)
kemudian
dilakukan
penilaian
Biro Organisasi dan PA
dengan memperhatikan kondisi internal dan juga eksternal.
53
untuk
khususnya
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
TABEL 7 Pemaparan hasil analisis posisi Biro Organisasi dan PA dari sisi internal dan eksternal
FAKTOR INTERNAL KEKUATAN 1 Kejelasan status, kedudukan, tupoksi, visi dan misi Biro Organisasi dan PA Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur Setda Provinsi Papua(S1) Networking yang luas(S2) Komitmrn Pimpinan(S3) Tersedianya Dana(S4) Tingkat pendidikan SDM memadai (S5) Sarana dan Prasarana memadai (S6)
Nilai 2 2
Rata-rata 3
4 4 1 2.75
KELEMAHAN Manajemen SDM (W1) Sistem Kelembagaan (W2) Sistem Ketatalaksanaan (W3) Budaya kerja belum berorientasi pada kualitas (W4) FAKTOR EKSTERNAL PELUANG Tuntutan Reformasi Administrasi Negara (O1) Tuntutan Demokratisasi dan Desentralisasi (O2) Tuntutan Akuntabilitas Publik (O3) Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Administrasi (O4) Tuntutan Profesionalisme Penyelenggaraan bimtek Aparatur (O5) Adanya Pengawasan melekat (O6) Tuntutan peningkatan kinerja dengan Reward(O7)
4 4 3 4 3.75
4 4 3 3
5
3.8 ANCAMAN 1
2 54
3
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
Disharmoni Kebijakan(T1) Pengelolaan Dana kurang transparan(T2) Regulasi/Penerapan peraturan perundang-undangan tentang pembentukan OPD masih tumpang tindih(T3) Adanya tumpang tindih Tupoksi(T4)
5 3 4 3
3.75 Catatan:skala 1-5 (sangat lemah-sangat kuat). Berdasarkan penghitungan di atas diperoleh positioning Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur Setda Provinsi Papua sebagai berikut: S 2,75 T
O
Ekspansi
Diservikasi
3,75 3,8 Defensif
strategi Araond
Turn W 12
Gambar VI Posisi Biro Organisasi dan PA Berdasarkan Gambar pada TABEL 6 diatas dan setelah dilakukan analisis : aspek lingkungan internal diketahui bahwa faktor kekuatan (Strenght) lebih dominan dari faltor kelemahan (weakness), sedangkan dari analisis lingkungan eksternal diketahui bahwa faktor peluang (opportunity) lebih dominan dari faktor ancaman ((treats) Biro Organisasi dan PA
dapat disimpulkan bahwa kondisi
saat ini masih ’lemah’ dari sisi internalnya,
sedangkan tuntutan sangat besar dialamatkan pada Biro Organisasi dan PA
yang terlihat dari banyaknya peluang yang harus dimanfaatkan
55
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
oleh
Biro Organisasi dan PA. Untuk dapat memanfaatkan peluang
tersebut, maka dibutuhkan strategi penguatan internal dengan melakukan pembenahan kedalam terlebih dahulu, terutama memperbaiki kelemahan untuk dapat memaksimalkan berbagai peluang yang ada.
G. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR
Berdasarkan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tahun 2014 - 2018 yang di terjemahkan dalam visi dan misi Biro Organisasi dan PA Organisasi dan PA, dapat dijelaskan sebagai berikut :
TABEL 8 Telaahan Visi dan Misi Biro Organisasi dan PA Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur PEMERINTAH PAPAPUA
PROVINSI
TELAAHAN BIRO ORGANISASI DAN PA ORGANISASI
VISI
Papua Bangkit, Mandiri, Sejahtera
MISI ke-2
Mewujudkan Tatakelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa serta penguatan OTSUS
Pada point 1
Mewujudkan aparatur pemerintah yang profesional dan akuntabel
Pada point 5
Penataan sistem kelembagaan pemerintah daerah yang efektif, efisien dan akuntabel yang mencerminkan kebutuhan fungsifungsi pemerintahan
56
Mewujudkan organisasi dan pendayagunaan aparatur yang berkualitas menuju ketatapemerintahan yang baik 1.Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan Analisis Jabatan mewujudkan organisasi Pemerintah daerah yang rasional. 2.Meningkatkan pembinaan Sistem ketatalaksanaan pemerintahan yang efisiensi dan efektif. 3.Meningkatkan kompetensi dan kapasitas SDM aparatur yang akuntabel, profesional, bersih dan bebas KKN; 1. Mewujudkan aparatur yang disiplin, ber-etos kerja tinggi, berinovasi dan profesional 2. Mewujudkan aparatur yang berkompetensi 1. Tertatanya struktur kelembagaan perangkat daerah yang tepat ukuran dan tepat fungsi 2. Peningkatan kapasitas kelembagaan perangkat daerah 3. Mewujudkan pembinaan kelembagaan perangkat daerah Kabupaten/Kota 4. Peningkatan fungsi ketetalaksanaan yang efisien dan efektif
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
H. TELAAHAN RENSTRA Berdasarkan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih dan prioritas dari tugas pokok dan fungsi Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua, maka program yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan adalah : a. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur b. Program Peningkatan disiplin aparatur c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan e. Program Penguatan Kapasitas Kelembagaan
I.
PENENTUAN ISU STRATEGIS Bertolak dari permasalahan yang ada, telaahan visi – misi, serta telaahan Renstra, maka isu strategis yang dihadapi Biro Organisasi dan PA dalam 5 ( lima ) tahun ke depan dan harapan yang akan dicapai pada tahun ke lima dapat dilihat pada TABEL I0 adalah : 4. Bagian Kelembagaan yaitu : b) Tugas Fungsi beberapa SKPD masih tumpang tindih c) Baik
Provinsi
maupun
Kab/Kota
cenderung
mengutamakan
kepentingan masing-masing d) Belum optimal pembinaan dan penataan OPD Kab/Kota e) belum ada singkronisasi program f)
belum dilaksanakan sosialisasi tentang rincian tugas secara resmi dan terbuka
g) belum tersusun hasil ANJAB di SKPD Provinsi h) belum tersusun hasil ABK di SKPD Provinsi i)
belum tersusun standart kompetensi jabatan di SKPD Provinsi
j)
belum tersusun hasil evaluasi jabatan di SKPD Provinsi
57
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
k) kurangnya penganalisis jabatan di Kab/kota l)
kurangnya penganalisis beban kerja pada Kab/kota
m) kurangnya
tenaga
penyusun
standart
kompetensi
dilingkungan
Kab/Kota n) kurang tenaga evaluasi jabatan dilingkungan Kab/Kota o) belum ada data akurat hasil formasi jabatan di Provinsi Papua p) kurangnya tenaga penyusun formasi jabatan di Kab/Kota q) data semula JAFUNG sebanyak 96 Di Provinsi Papua r)
belum dilaksanakan penyesuaian pengangkatan JAFUNG tertentu di Provinsi Papua
s) belum dilaksanakan penilaian angka kredit dan insentif pusat dan daerah di Provinsi t)
belum dilaksanakan Bimtek
penyusunan dan penyesuaian Jafung
tertentu
5. Bagian Ketatalaksanaan, yaitu : a. sedang menyusun rancangan Peraturan Gubernur tentang indentifikasi judul SOP bagi SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua b. sedang menyusun SK. Gubernur tentang Nomor dan judul SOP bagi SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua c. belum
semua PNS memahami penggunaan TND di lingkungan
pemerintah Provinsi Papua d. sudah melaksanakan bimtek TND di lingkungan pemerintah Provinsi Papua e. belum melaksanakan Bimtek Standart Pelayanan Publik dilingkungan Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota f.
belum melaksanakan penilaian kinerja pelayanan publik dilingkungan pemerintah Provinsi dan Kab/Kota
g. penyusunan sarana dan prasarana kerja dilingkungan pemerintah Provinsi sedang dilakukan 58
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
h. belum semua ruang kerja pejabat eselon II,III dan IV di lingkungan Provinsi Papua tertata sesuai ketentuan i.
pengenaan pakaian dinas PNS belum sesuai aturan
6. Bagian Pendayagunaan Aparatur, yaitu: a) orientasi hasil pada program dan kegiatan peningkatan kinerja kegiatan belum optimal(out come) b) Penyusunan LAKIP masih bersifat laporan belum terukur karena kurangnya komitmen tentang pentingnya penyampaian LAKIP c) belum ada penegasan dan penegakan PP Nomor 53 Tahun 2010 bagi PNS dan CPNS yang melanggar ketentuan disiplin PNS d) kurangnya
penyampaian
Telaah
Staf
oleh
pejabat
dalam
sepenuhnya
sesuai
menyelesaikan masalah e) penempatan
pejabat
pada
jabatan
belum
kompetensi. f)
Belum adanya penetapan Peraturan Gubernur tentang Indikator Kinerja Pemerintah Provinsi Papua
g) Belum adanya penetapan Kepala Satuan Perangkat Daerah tentang Indikator Kinerja Utama pada masing-masing SKPD.
59
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN ORGANISASI
A. VISI DAN MISI 1. Visi Biro Organisasi dan PA Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua, adalah :
Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita-cita dan citra yang ingin diwujudkan Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur, dalam kurun waktu lima tahun kedepan. Visi Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur merupakan penjabaran dari Visi dan misi Gubernur terpilih Tahun anggaran 2014 - 2018 pada Misi Ke-2 Point ke-1 dan ke-5, dengan mencermati faktor eksternal dan internal dan isue strategis dalam penataan organisasi dan dengan mengacu pada kewenangan, tugas pokok dan fungsi Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur maka ditetapkan Visi dan Misi Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua melalui rapat dengan melibatkan para pejabat dilingkungan Biro Organisasi dirumuskan sebagai berikut : “Mewujudkan Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur yang berkualitas Menuju Ketatapemerintahan yang Baik (Good Governance)”
Dari Visi Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur
mengandung
pengertian arah kebijakan pembangunan dan pengembangan Organisasi untuk membangun Papua yang sejahtera dan Mandiri.
60
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
2. Misi Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua, yakni : Berdasarkan visi yang telah ditetapkan tersebut untuk merealisasikannya diperlukan langkah-langkah dalam peningkatan kualitas kelembagaan, ketatalaksanaan, analisis jabatan dan pendayagunaan aparatur, sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sehingga pimpinan dapat mengambil kebijakan secara cepat, tepat dan benar. Meningkatkan kualitas hasil pekerjaan yang tidak mudah karena harus didukung oleh sumberdaya manusia, keuangan, sarana prasarana. Hal tersebut memang merupakan tuntutan yang harus dipenuhi dalam penetapan misi organisasi sehingga tidak mungkin misi tanpa kualitas yaitu peningkatan, efektif, efisien, unggul, inovatif dan menunjukan prestasi kerja tinggi. Atas dasar pertimbangan tersebut maka ditetapkan misi sebagai berikut : Misi M1
Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan Analisis Jabatan mewujudkan organisasi Pemerintah daerah yang rasional .
Menata organisasi yang rasionalisasi, efisien, efektif, dinamis, dan proporsional sesuai kebutuhan dan beban kerja yang riil (rightsized) melalui analisis Jabatan dan analisis beban kerja.
Misi M2
Meningkatkan pembinaan Sistem ketatalaksanaan pemerintahan yang efisiensi dan efektif.
Arah
kebijakan
dalam
bidang
Ketatalaksanaan
diwujudkan
melalui
penataan dan efisiensi sistem prosedur kerja, percepatan penerapan Standart Pelayanan Minimal (SPM) sesuai bidang urusan, peningkatan 61
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
indeks kepuasan masyarakat (IKM) melalui peningkatan pelayanan, efisiensi Standart Operasional Prosedur (SOP), serta Penilaian kinerja pelayanan
publik
yang
bermuara
pada
peningkatan
pelayanan
prima(kualitas) dan pengelolaan barang/sarana dan prasarana kerja daerah.
Misi M3
Meningkatkan kompetensi dan kapasitas SDM aparatur yang akuntabel, profesional, bersih dan bebas KKN.
Meningkatkan Profesionalime SDM aparatur yang didukung oleh sistem rekruitmen dan promosi, serta pengembangan kualitas aparatur yang berbasis kompetensi dan transparan. yang diharapkan mampu mendorong mobilitas antar
aparatur daerah di Provinsi dan Kab/Kota dengan
meningkatkan pengawasan melekat secara berjenjang dan peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja Biro Organisasi dan PA.
B. TUJUAN. Tujuan tidak selalu harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, namun harus dapat
menunjukkan suatu kondisi/keadaan
yang
ingin dicapai
untuk
mewujudkan misi sebagaimana telah dirumuskan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang, sebagai berikut : Misi M1
Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan Analisis Jabatan mewujudkan organisasi Pemerintah daerah yang rasional .
62
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
Tujuan dari Misi pertama : 1.
Tertatanya kelembagaan perangkat daerah Provinsi dan Kab/Kota
2.
Meningkatkan pemahaman tentang tugas pokok dan fungsi unit kerja
3.
Terwujudnya peningkatan analisis jabatan dalam penempatan pejabat sesuai kompetensi
4.
Peningkatan sumberdaya aparatur dibidang analisis jabatan
5.
Meningkatkan kinerja dan efisiensi organisasi birokrasi
6.
Meningkatnya pemahaman dan penguasaan teknis tentang penilaian angka kredit dan insentif kinerja
7.
Meningkatkan pengetahuan aparatur dibidang JAFUNG
Misi M2
Meningkatkan pembinaan Sistem ketatalaksanaan pemerintahan yang efisiensi dan efektif.
Tujuan dari misi ke dua adalah : 1.
Peningkatan tatalaksana pemerintahan yang efisien dan efektif
2.
Terbinanya
penyelenggaraan
pelayanan
publik
dilingkungan
pemerintah Provinsi dan Kab/Kota 3.
Terwujudnya penyusunan laporan SPM pada 9 bidang di Provinsi dan 15 Bidang SPM Kab/Kota yang harus diterapkan dan ditetapkan SPM dalam Peraturan Kepala Daerah
4.
Terlaksananya penilaian dan peringkatan kinerja unit pelayanan publik dilingkungan pemerintah Provinsi dan Kab/Kota
5.
Terwujudnya standarisasi
sarana dan prasarana kerja dan
pengunaan pakaian dinas di Provinsi dan Kab/kota..
63
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
Misi M3
Meningkatkan kompetensi dan kapasitas SDM aparatur yang akuntabel, profesional, bersih dan bebas KKN.
Tujuan dari misi ke tiga adalah : 1.
terwujudnya SAKIP dilingkungan pemerintah Provinsi dan Kab/Kota
2.
Peningkatan jumlah dan kualitas LAKIP di lingkungan Pem.Provinsi dan 29 Kab/Kota
3.
berkurangnya Jumlah pelanggaran disiplin
4.
meningkatkan kualitas aparatur dalam menyelesaikan permasalahan di Birokrasi pemerintahan
5.
peningkatan kualitas aparatur berbasis kompetensi
6.
terwujudnya website data kompetensi Sumber daya aparatur dilingk. Provinsi Papua
7.
peningkatan ketaatan, efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tupoksi aparatur
8.
Terfasilitasi penyusunan IKU Provinsi Papua
C. SASARAN Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan secara nyata oleh organisasi dalam jangka waktu tahunan, semester, triwulan, dan bulanan. Sasaran harus menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran memberikan fokus pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai. Tujuan ialah pernyataan umum dari apa yang akan diselesaikan, sedang sasaran adalah pernyataan detail/jelas bagaimana menyelesaikan tujuan, dengan demikian tujuan, sasaran dan kebijakan yang akan dilakukan untuk mencapai visi dan misi Biro dapat dilihat pada lampiran TABEL 9.I, TABEL 9.II DAN TABEL 9.III. 64
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
D. STRATEGI/KEBIJAKAN Dengan memperhatikan kondisi saat ini dan tantangan yang dihadapi dalam kurun waktu 5 Tahun ke depan, dan dengan memperhatikan visi dan misi Biro Organisasi dan PA yang telah dirumuskan, maka pencapaian sasaran dan tujuan memerlukan strategi/kebijakan yang dilakukan, antara lain sebagai berikut : 1.
Meningkatkan kualitas bahan kebijakan pembenahan Biro Organisasi dan PA dan pemantapan kelembagaan;
2.
Membentuk Tim Kerja dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
3.
Membentuk Tim percepatan dalam rangka meningkatkan pembinaan sistem ketatalaksanaan pemerintahan yang efisien dan efektif (terkait program utama ketatalaksanaan)
4.
membangun koordinasi antara pusat, pemerintah daerah Provinsi dan Kab/kota dalam singkronisasi program sesuai peraturan perundangundangan
5.
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan diklat/bimtek;
6.
Peningkatan kualitas sarana dan prasarana melalui modernisasi tata kerja dan prasarana fisik;
7.
Pemberian
asistensi,
SPM/SOP/pelayanan
bimbingan
Pablik/penyusunan
percepatan standarisasi
penerapan sarana
dan
prasarana/IKM/PTSP; 8.
meningkatkan komitmen di jajaran Biro Organisasi dan PA untuk melakukan reformasi pada bidang ketatalaksanaan;
9.
Meningkatkan kualitas SDM Aparatur melalui peningkatan etos kerja dan budaya kerja, akuntabilitas kinerja, disiplin aparatur dan penggunaan IT;
10. membangun
komitmen di jajaran Biro Organisasi dan PA untuk
melakukan reformasi pada bidang ketatalaksanaan 11. Membentuk Tim evaluasi penyusunan LAKIP SKPD di Provinsi Papua
65
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
12. Membentuk Tim yang diketuai SEKDA sebagai pejabat pembina kepegawaian dalam pelaksanaan peningkatan disiplin PNS 13. membangun teknologi informasi data kompetensi sumberdaya aparatur kepada SKPD dan Stakholders lainnya 14. Membentuk Tim fasilitasi antara Provinsi dan kementerian PAN dan RB dalam penyusunan IKU Pemda Provinsi Papua
E. PROGRAM 1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3.
Program Peningkatan disiplin aparatur
4.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
5.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.
6.
Program Penguatan Kapasitas Kelembagaan
F. KEGIATAN Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam mencapai sasaran dan tujuan organisasi dapat dilihat pada TABEL 9.I, TABEL 9.II DAN TABEL 9.III Renstra Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua Tahun 2014 – 2018 dan
tentang Matriks.
I
tentang Rencana,Program,
Kegiatan, Indikator Kinerja, kelompok Sasaran dan pendanaan Indikatif. Untuk kegiatan yang dilaksanakan untuk memperlancar tugas-tugas Biro diakomopdir dalam Program sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1) Penyediaan jasa surat menyurat 2) Penyediaan
jasa
pemeliharaan
dan
dinas/operasional. 3) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 4) Penyediaan alat tulis kantor 66
perizinan
kendaran
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
5) Penyediaan barang cetakan dan pengadaan 6) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 7) Penyediaan makanan dan minuman 8) Rapat -rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1) Pemeliharaan rutin/berkala kendaran dinas/operasional 2) Pengadaan Perlengkapan dan Kegiatan Pengadaan Peralatan 3) Pengadaan peralatan gedung kantor 4) Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor 5) Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapannya 6) Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 7) Pendidikan dan pelatihan formal 8) Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 9) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 10) Penyusunan pelaporan keuangan semesteran 11) Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun 12) Penyusunan Renja, RKA dan Perubahan APBD
67
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Dengan memperhatikan visi - misi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua dan Tugas Pokok dan Fungsi Biro Organisasi dan PA
dan
setelah
mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluan dan ancaman, maka tujuan dan sasaran kegiatan selama 5 (lima) tahun ke depan bisa ditentukan. Tujuan, sasaran dan Indikator
tergantung dari kegiatan apa yang akan
dilaksanakan pada masing-masing Bagian di Biro Organisasi dan PA sesuai prioritas
yang
ditetapkan,
sebagaimana
terdapat
dalam
Bab
IV,
yang
selengkapnya dapat dilihat pada TABEL 9.I, TABEL 9.II DAN TABEL 9.III Renstra Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua Tahun 2014 – 2018 dan Matriks I tentang Rencana,Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, kelompok Sasaran dan pendanaan Indikatif.
68
2014-2018
[RENSTRA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR]
BAB VI INDIKATOR KINERJA BIRO ORGANISASI DAN PA ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI PAPUA
Target capaian indikator kinerja Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur merupakan panduan bagi Kepala Biro
dan seluruh Kepala Bagian dalam
menentukan rencana strategis dan rencana kinerjanya yang berisikan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, untuk jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan, dapat dilihat pada Matriks I.
69
MATRIKS I Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Biro Organisasi dan PA Setda Profinsi Papua*) Tujuan
(1)
Sasaran
(2)
Indikator Sasaran
(3)
Program dan Kegiatan
(5) I Program Penguatan
peningkatan pemahaman aparatur tentang TUPOKSI unit kerja
organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran
persentase OPD Pemerintah Provinsi yang tepat fungsi dan tepat ukuran Jumlah
Meningkatkan pemahaman Rekomendasi yang tentang disepakati dan pelaksanaan tugas ditindaklanjuti
(6)
(7)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2014 Target (8)
2015
Rp. (000)
Target
(9)
(10)
2016
Rp.(000)
Target
(11)
(12)
2017
Rp.(000)
Target
(13)
(14)
Unit Kerja SKPD Kondisi Kinerja Pada Penanggung Akhir Periode Renstra jawab
2018
Rp.(000)
Target
(15)
(16)
Rp.(000)
Target
(17)
(18)
Lokasi
SKPD Rp.(000) (19)
(20)
(21)
OPD yang efisien dan efektif
49 SKPD
terlaksananya penataan OPD Provinsi
masih ada tupoksi SKPD yang tumpang tindih
90
700.000
90
700.000
90
500.000
90
500.000
90%
500.000
100%
2.900.000 Bagian Jayapura Kelembagaan
tersusunnya Baik Provinsi rekomendasi yang maupun Kab/Kota disepakati dan cenderaung ditindaklanjuti mengutamakan kepentingan masing-masing PERDA Kab/Kota 3 Kegiatan rapat pembinaan terfasilitasinya kelembagaan perangkat penataan OPD belum melalui daerah Kab/kota se Papua Kab/kota sesuai ANJAB perundangundangan
75
400.000
80
400.000
85
400.000
90
400.000
90%
400.000
100%
2.000.000
60
450.000
70
450.000
80
450.000
90
450.000
90%
450.000
100%
2.250.000
s.d.a
Kapasitas kelembagaan Tertatanya kelembagaan perangkat daerah Provinsi dan Kab/Kota
Indikator Kinerja Data Capaian Program pada Tahun Awal (outcome)berbasi Perencanaan s SPM dan IKU (tahun 2011) dan kegiatan (out put)
1 Kegiatan Penataan kelembagaan Provinsi Papua dan penataan kelembagaan perangkat daerah lainnya Rapat koordinasi 2 Kegiatan
49 SKPD
2.900.000 49 SKPD
4.400.000 49 SKPD
5.000.000 49 SKPD
4.800.000 49 SKPD
2.700.000 49 SKPD
19.800.000
Jayapura
teknis bidang organisasi se Provinsi Papua
Terfasilitasinya penyusunan kelembagaan Kabupaten/Kota
jumlah Kab/kota yang tertata OPD sesuai perundangundangan
Terwujudnya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi kelembagaan Kabupaten/Kota
Jumlah Rekomendasi yang disepakati dan ditindaklanjuti
rapat kerja tersusunnya belum semua 4 Kegiatan pembinaan kelembagaan rekomendasi yang program pusat yang Kab/Kota se Papua disepakati dan dilaksanakan ditindaklanjuti didaerah
65
400.000
70
400.000
80
400.000
90
400.000
90%
400.000
100%
2.000.000
s.d.a
terlaksananya tupoksi di lingkungan SKPD di lingkungan Provinsi Papua sesuai ketentuan yang berlaku
Presentase pelaksanaan tupoksi unit kerja dengan baik
Sosialisasi 5 Kegiatan Peraturan Provinsi Papua tentang Organisasi dan tatakerja kelembagaan perekda dan Peraturan Gubernur Papua tentang Rincian tupoksi unit kerja
75
250.000
80
250.000
85
250.000
90
250.000
90%
250.000
100%
1.250.000
s.d.a
terlaksananya 50% aparatur Sosialisasi PERDA belum paham tentang Organisasi Tupoksi dan tatakerja kelembagaan perekda dan PPERGUB tentang Rincian tupoksi unit kerja
Jayapura
(1)
(2)
(3)
(5)
Terwujudnya Terwujudnya tata Jumlah SKPD yang 6 Kegiatan Penyusunan peningkatan kelola jabatan yang dianalisis Jabatan uraian jabatan analisis jabatan baik di Provinsi Papua dilingkungan pemerintah dalam penempatan Provinsi Papua pejabat sesuai Tersusunnya hasil Jumlah SKPD yang 7 Kegiatan penyusunan analisis beban dianalisis beban analisis beban kerja kerja di lingkungan kerja di Provinsi dilingkungan Pemerintah pemerintah Papua Provinsi Papua Provinsi Papua Tersusunya standart kompetensi jabatan di lingkungan pemerintah Provinsi Papua Peningkatan sumberdaya aparatur dibidang analisis jabatan
jumlah jabatan 8 yang memiliki standart kompetensi di Provinsi Papua
Tersusunya hasil jumlah hasil 9 evaluasi jabatan di evaluasi jabatan di lingkungan Provinsi Papua pemerintah Provinsi Papua
Kegiatan penyusunan standart kompetensi dilingkungan pemerintah Provinsi Papua
(6) tersusunya uraian jabatan pada OPD dilingkungan Provinsi Papua
(7) belum tersusun URJAB SKPD
(8) 28,6%(14 SKPD)
jumlah penganalisis jabatan lingkungan Kab/Kota
Tersedianya tenaga analisis beban kerja di lingkungan pemerintah Kab/Kota
jumlah penganalisis beban kerja dilingkungan Kab/Kota
Tersedianya tenaga penyusun standart kompetensi jabatan di lingkungan pemerintah Kab/Kota
Tersedianya tenaga evaluasi jabatan di lingkungan pemerintah Kab/Kota
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
24,5%(1 2 SKPD)
(10)
600.000
(11)
24,5%(1 2 SKPD)
(12)
(13) 600.000
22%(11 SKPD)
(14)
600.000
100%
-
100%
2.500.000 Bagian ANJAB
(20)
(21)
tersusunnya belum tersusun analisis beban ABK anjab SKPD kerja OPD dilingkungan Provinsi Papua
-
-
36,7%(1 8 SKPD)
800.000
36,7%(1 8 SKPD)
800.000
30%(13 SKPD)
700.000
100%
-
100%
2.300.000
s.d.a
Jayapura
tersusunnya belum tersusun standart kompetensi Jabatan kompetensi jabatan SKPD OPD dilingkungan Provinsi Papua
-
-
36,7%(1 8 SKPD)
800.000
36,7%(1 8 SKPD)
800.000
30%(13 SKPD)
700.000
100%
-
100%
2.300.000
s.d.a
Jayapura
-
-
-
36,7%(1 8 SKPD)
800.000 36,7%(18 SKPD)
800.000
30%(13 SKPD)
700.000
100%
2.300.000
s.d.a
Jayapura
1.450.000
490 aparatur
7.300.000
Kegiatan evaluasi jabatan tersedianya hasil belum tersusun dilingkungan pemerintah evaluasi jabatan evaluasi Jabatan Provinsi Papua dilingkungan Provinsi Papua II Program kapasitas aparatur
Tersedianya tenaga analisis jabatan di lingkungan pemerintah Kab/Kota
(9) 700.000
peningkatan terwujudnya sumber daya kompetensi Sumber Daya aparatur yang kurangnya Tenaga 28%(8 1 Kegiatan bimtek analisis terlaksananya jabatan dilingkungan bimtek analisis anjab di Kab/Kota) pemerintah Kab/kota se jabatan Kabupaten/kota Papua dilingkungan pem. Kab/kota se Papua
1.500.000
-
1.450.000
1.450.000
1.450.000
450.000 21%(6 Kab/Kota )
400.000
17%(5 Kab/Kota )
400.000
17%(5 Kab/Kota )
400.000
17%(5 Kab/Kota )
400.000
100%
2.050.000
s.d.a
Jayapura
kurangnya tenaga 28%(8 2 Kegiatan bimtek analisis terlaksananya beban kerja dilingkungan bimtek analisis penganalisis beban Kab/Kota) pemerintah Kab/Kota beban kerja kerja dilingkungan pemerintah Kab/Kota
350.000 21%(6 Kab/Kota )
350.000
17%(5 Kab/Kota )
350.000
17%(5 Kab/Kota )
350.000
17%(5 Kab/Kota )
350.000
100%
1.750.000
s.d.a
Jayapura
jumlah penyusun standart kompetensi jabatan dilingkungan Kab/Kota
bimtek 3 Kegiatan penyusunan standart kompetensi jabatan di lingkungan pemerintah Kab/kota
350.000 21%(6 Kab/Kota )
350.000
17%(5 Kab/Kota )
350.000
17%(5 Kab/Kota )
350.000
17%(5 Kab/Kota )
350.000
100%
1.750.000
s.d.a
Jayapura
jumlah aparatur pengevaluasi Jabatan di lingkungan pem.Kab/Kota
kurangnya tenaga 4 Kegiatan bintek evaluasi terlaksananya jabatan dilingkungan bimtek evaluasi evaluasi jabatan pemerintah Kab/kota jabatan dilingkungan pemerintah Kab/kota
350.000 21%(6 Kab/Kota )
350.000
17%(5 Kab/Kota )
350.000
17%(5 Kab/Kota )
350.000
17%(5 Kab/Kota )
350.000
100%
1.750.000
s.d.a
Jayapura
di
terlaksananya kurangnya tenaga 28%(8 bimtek penyusunan penyusun standart Kab/Kota) standart kompetensi jabatan kompetensi jabatan di lingkungan pemerintah Kab/kota 28%(8 Kab/Kota)
(1)
(2)
(3)
(5)
(6)
I Program Penguatan
Tersusunnya data formasi jabatan di lingkungan pemerintah Provinsi Papua
Tersedianya tenaga penyusun formasi jabatan di lingkungan pemerintah Kab/Kota
terdistribusinya Kapasitas kelembagaan aparatur sesuai kompetensi dalam jumlah hasil 10 Kegiatan bimtek jabatan terlaksananya formasi jabatan di penyusunan data bimtek penyusunan lingkungan Formasi Jabatan data Formasi pemerintah dilingkungan pemerintah Jabatan Provinsi Papua Provinsi Papua dilingkungan pemerintah Provinsi Papua Peningkatan terwujudnya II Program Kapasitas Sumber Daya kompetensi Aparatur Sumber Daya aparatur yang jumlah hasil bimtek terlaksananya 5 Kegiatan formasi jabatan di penyusunan formasi bimtek penyusunan 29 kab/kota jabatan dilingkungan formasi jabatan pemerintah kab/kota dilingkungan pemerintah kab/kota
I Program Penguatan
peningkatan kompetensi aparatur dalam fungsional Meningkatnya Tersusunnya data jumlah jabatan 11 Kegiatan pengumpulan jabatan terlaksananya kinerja dan efisiensi jabatan fungsional fungsional tertentu dan penyusunan data penyusunan data organisasi birokrasi tertentu di pada SKPD di jabatan fungsional jabatan fungsional lingkungan Provinsi Papua tertentu dilingkungan tertentu pemerintah Provinsi Papua dilingkungan Provinsi Papua Provinsi Papua
(7) 49 SKPD
(8) 49 SKPD
(9)
(10)
350.000 49 SKPD
24,5%(1 2 SKPD)
(11)
(12)
350.000 49 SKPD
belum ada data 26,5%(13 hasil formasi SKPD) jabatan di Provinsi Papua
350.000
kurangmya aparatur yang mempunyai kompetensi dalam kurangnya tenaga penyusun formasi jabatan
49 SKPD
350.000 49 SKPD
28%(8 Kab/kota)
350.000 21%(6 kab/kota)
350.000
49 SKPD
49 SKPD
350.000
(14) 49 SKPD
(15)
(16)
(17)
350.000 49 SKPD
-
-
Meningkatnya pemahaman dan penguasaan teknis tentang penilaian angka kredit dan insentif kinerja
Tersedianya tenaga penilaian angka kredit dan insentif pusat dan Daerah
jumlah aparatur 12 Kegiatan sosialisasi yang mengikuti penyesuaian penyesuaian pengangkatan jabatan pengangkatan fungsional tertentu pada JAFUNG tertentu Pusat dan Daerah dilingk. di Provinsi Papua Provinsi Papua
jumlah tenaga penilaian angka kredit dan insentif pusat dan Daerah
Meningkatkan tersedianya jumlah aparatur pengetahuan aparatur dalam yang mengikuti aparatur dibidang Jafung tertentu Bimtek jabatan fungsional penyusunan dan tertentu penyesuaian Jafung tertentu
terlaksananya sosialisasi penyesuaian pengangkatan jabatan fungsional tertentu pada Pusat dan Daerah dilingk. Provinsi Papua Program Peningkatan terwujudnya II Kapasitas Sumber Daya kompetensi Aparatur Sumber Daya aparatur yang dan bimtek kompetitif jumlah tenaga 6 Kegiatan pengembangan jabatan penilaian angka fungsional tertentu kredit dan insentif tentang penilaian angka pusat dan Daerah kredit dan insentif pusat dan Daerah bimtek 7 Kegiatan penyusunan dan penyesuaian pengangkatan jabatan fungsional tertentu di Pusat dan Daerah
(19)
(20)
392 aparatur
1.050.000
100%
1.050.000
s.d.a
(21)
350.000
350.000 49 SKPD
350.000
49 SKPD
350.000 49 SKPD
350.000
490 aparatur
1.750.000
s.d.a
17%(5 kab/kota)
350.000
17%(5 kab/kota)
350.000
17%(5 kab/kota)
350.000
100%
1.750.000
s.d.a
750.000 49 SKPD
350.000 49 SKPD
350.000
49 SKPD
350.000 49 SKPD
350.000
490 aparatur
2.150.000
s.d.a
96 JAFUNG pada 20,4%(10 23 SKPD Di SKPD) Provinsi Papua
350.000 20,4%(1 0 SKPD)
350.000 20,4%(1 0 SKPD)
350.000 20,4%(10 SKPD)
350.000
100%
1.750.000
s.d.a
Jayapura
belum dilaksanakan 100%(23 SKPD)
400.000
100%
400.000
s.d.a
Jayapura
100 aparatur
750.000
s.d.a
Kapasitas kelembagaan
Terselenggaranya sosialisasi penyesuaian pengangkatan jabatan fungsional tertentu
(18)
350.000 24,5%(12 SKPD)
350.000
24,5%(1 2 SKPD)
(13)
jumlah aparatur yang mempunyai kompetensi
-
jumlah aparatur
-
-
-
-
400.000
belum dilaksanakan
-
-
100%(23 SKPD)
jumlah aparatur belum dilaksanakan yang mengikuti Bimtek penyusunan dan penyesuaian Jafung tertentu
-
-
-
400.000
-
350.000
-
28%(10 SKPD)
-
-
350.000
-
-
-
-
-
100%(25 SKPD)
-
350.000
Jayapura
Jayapura
-
-
100%
400.000
s.d.a
Jayapura
-
-
100%
350.000
s.d.a
Jayapura
I Program Penguatan Kapasitas kelembagaan
Peningkatan tatalaksana pemerintahan yang efisien dan efektif
terwujudnya pelaksanaan TUPOKSI yang efisien dan efektif, responsif, transparan dan akuntabel
Pergub tentang SOP dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua
13 Kegiatan Fasilitasi Penyusunan SOP dilingkungan Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota
SK. Gubernur tentang nama, kode dan judul SOP
peningkatan 49 SKPD ketatalaksanaan pemerintahan yang efisien dan efektif di 49 SKPD penyusunan Pergub tentang SOP dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua
49 SKPD sedang menyusun SOP SKPD
belum ada penetapan SK.Gubernur tentang nama, kode dan judul SOP pada 49 SKPD ada SK. Gubernur penyusunan SK. belum dalam bentuk Gubernur dalam penetapan SK. Flowchat bentuk Flowchat Gubernur tentang bentuk Flowchat Terwujudnya jumlah TND yang terlaksananya hanya 50% PNS 14 Kegiatan administrasi sesuai dengan Sosialisasi/Bimtek TND Sosialisasi/Bimtek yang memahami perkantoran yang Pergub/ peraturan di lingkungan pemerintah TND di lingkungan TND dilingkungan baik, tertib, lancar, perundang Provinsi pemerintah Pemerintah efisien dan efektif di undangan Provinsi Provinsi Papua lingkungan pemerintah Provinsi Papua
49 SKPD
50%
3.350.000 49 SKPD
400.000
60%
3.350.000 49 SKPD
400.000
70%
3.350.000
400.000
49 SKPD
90%
3.350.000 49 SKPD
400.000
100%
3.350.000 49 SKPD
400.000
100%
16.750.000
Jayapura 2.000.000 Bagian Tatalaksana
penyusunan SK. Gubernur tentang nama, kode dan judul SOP
Terbinanya penyelenggaraan pelayanan publik dilingkungan pemerintah Provinsi dan Kab/Kota
tersusunya SPP disemua SKPD Provinsi dan SKPD Kab/Kota se Papua
jumlah SPP yang 15 Kegiatan Pembinaan telah disusun dan penyelenggaraan diterapkan pada pelayanan publik SKPD Provinsi dan dilingkungan Provinsi dan SKPD Kab/Kota se Kab/Kota se Papua Papua
Terwujudnya penyusunan laporan SPM pada 9 bidang di Provinsi dan 15 Bidang SPM Kab/Kota yang harus diterapkan dan ditetapkan SPM dalam Peraturan Kepala Daerah
terwujudnya pelaksanaan TUPOKSI yang efisien dan efektif, responsif, transparan dan akuntabel
Jumlah bidang yang memiliki Standar Pelayanan Minimal
Jayapura
Jayapura
50%
400.000 65%
400.000
75%
400.000
90%
400.000
100%
400.000
100%
2.000.000,00
s.d.a
Jayapura
Jayapura
penyusunan SPP dan penerapannya pada SKPD Provinsi dan SKPD Kab/Kota se Papua
belum pernah dilaks. Bimtek Standart Pelayanan Publik dilingkungan Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota
50%
400.000 65%
400.000
75%
400.000
90%
400.000
100%
400.000
100%
2.000.000
s.d.a
Fasilitasi penyusunan 16 Kegiatan Penerapan rencana laporan SPM pada pencapaian SPM 9 bidang di dilingkungan pemerintah Provinsi dan 15 Provinsi dan Kab/kota se bidang SPM di Papua Provinsi dan Kab/Kota
belum semua laporan 9 Bidang SPM di lingkungan pemerintah Provinsi Papua dan 15 bidang SPM Kab/Kota yang disampaikan kepada Ditjen Otda
50%
500.000 65%
500.000
75%
500.000
90%
500.000
100%
500.000
100%
2.500.000
s.d.a
Prov/Kab/ Kota
(1)
(2)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
Terlaksananya penilaian dan peringkatan kinerja unit pelayanan publik dilingkungan pemerintah Provinsi dan Kab/Kota
SKPD/Unit penyelenggara pelayanan publik dilingkungan Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota se Papua
Persentase jumlah 17 Kegiatan Penilaian dan terlaksananya belum pernah unit pelayanan pemeringkatan kinerja Penilaian dan melaksanakan pablik yang pelayanan publik pemeringkatan memiliki kinerja dilingkungan pemerintah kinerja pelayanan pelayanan publik Provinsi dan Kab/Kota publik dilingkungan yang memuaskan pemerintah Provinsi dan Kab/Kota
(3)
(5)
(6)
(7)
50%
(8)
600.000 65%
(9)
(10)
600.000
75%
600.000
90%
600.000
100%
600.000
100%
3.000.000
s.d.a
terwujudnya standarisasi sarana dan prasarana kerja dan pengunaan pakaian dinas di Provinsi dan Kab/Kota
terwujudnya pelaksanaan TUPOKSI yang efisien dan efektif, responsif, transparan dan akuntabel
jumlah SKPD 19 kegiatan Penataan dan Provindi dan penyusunan pedoman kab/kota yang telah tata ruang kantor melaksanakan pemerintah penataan standarisasi sarana dan prasarana kerja
terlaksananya penataan dan penyusunan pedoman tata ruang kantor pemerintah
50%
350.000 65%
350.000
75%
350.000
90%
350.000
100%
350.000
100%
1.750.000
s.d.a
jumlah papan nama 20 kegiatan penataan pejabat struktural standarisasi sarana dan yang telah prasarana kerja dipasang
tersusunnya standarisasi sarana dan prasarana kerja Provinsi Papua terfasilitasi pengenaan pakaian penataan standart dinas PNS belum pakaian dinas PNS sesuai aturan dilingkungan pemerintah
50%
350.000 65%
350.000
75%
350.000
90%
350.000
100%
350.000
100%
1.750.000
50%
350.000 65%
350.000
75%
350.000
90%
350.000
100%
350.000
100%
1.750.000
(21)
Jayapura
Meningkatnya Pergub tentang 21 Kegiatan Fasilitasi disiplin dan wibawa Pakaian Dinas PNS penataan standart PNS di Provinsi Papua pakaian dinas PNS dilingkungan pemerintah Provinsi dan Kab/Kota pesertase PNS yang mengenakan pakaian dinas sesuai aturan
belum 100% sarana dan prasarana kerja di 49 SKPD Provinsi dan Kab/Kota sesuai aturan
Jayapura
Jayapura s.d.a
Jayapura s.d.a
Jayapura
terwujudnya SAKIP Meningkatnya Presentase OPD dilingkungan akuntabilitas kinerja yang memahami pemerintah instansi pemerintah SAKIP Provinsi dan Kab/Kota
(1)
(2)
(3)
Peningkatan terwujudnya II Program Kapasitas Sumber Daya kompetensi Aparatur Sumber Daya aparatur yang kompetitif dan terlaksananya 8 Kegiatan Bimtek Sistem Akuntabilitas Kinerja bimtek Sistem Instansi Pemerintah di Akuntabilitas Lingkungan Pemerintah Kinerja Instansi Provinsi Papua dan Pemerintah di Kab./Kota Lingkungan Pemerintah Provinsi Papua dan
(5)
(6)
jumlah aparatur yang mempunyai kompetensi
49 SKPD
1.400.000 49 SKPD
1.350.000 49 SKPD
1.350.000
49 SKPD
1.350.000 49 SKPD
1.350.000 49 SKPD
6.800.000
s.d.a
2.000.000
Bagian Pendayaguna an Aparatur
Jayapura Penyusunan LAKIP masih bersifat laporan administrasi
50%
400.000
75%
400.000
80%
400.000
90%
400.000
100%
400.000
100%
Jayapura
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
Peningkatan jumlah dan kualitas LAKIP di lingkungan Pem.Provinsi dan 29 Kab/Kota
s.d.a
Jumlah SKPD yang mengumpulkan LAKIP di Provinsi dan Kab/kota
9 Kegiatan Bimbingan Teknis Penyusunan LAKIP Provinsi dan Kab./Kota
terlaksananya 50% penyusunan bimbingan Teknis LAKIP bersifat Penyusunan LAKIP administrasi Provinsi dan Kab./Kota
65%
250.000
75%
250.000
85%
250.000
90%
250.000
100%
250.000
100%
1.250.000
s.d.a
Jayapura Presentase OPD dengan nilai akuntabilitas ki erja baik
Jayapura
berkurangnya Jumlah pelanggaran disiplin
Meningkatnya disiplin aparatur
persentase jumlah pelanggaran dalam setahun
10 Kegiatan Sosialisasi dalam rangka peningkatan disiplin dan kapasitas sumberdaya aparatur dilingk. Pemerintah Provinsi Papua
terlaksananya sosialisasi dalam rangka peningkatan disiplin dan kapasitas sumberdaya aparatur dilingk. Pemerintah terlaksananya
aparatur belum memahami PP No 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS
35%
250.000
50%
250.000
70%
250.000
85%
250.000
100%
250.000
100%
1.250.000
s.d.a
meningkatkan kualitas aparatur dalam menyelesaikan permasalahan di Birokrasi pemerintahan
meningkatnya kualitas SDM aparatur
jumlah telaah staf dalam setahun
11 Kegiatan Bimtek telaah staf paripurna bimtek telaah staf dilingkungan Provinsi dan paripurna Kab/Kota dilingkungan Provinsi dan Kab/Kota
penyampaian masalah melalui surat
45%
250.000
65%
200.000
70%
200.000
80%
200.000
100%
200.000
100%
1.050.000
s.d.a
peningkatan kualitas aparatur berbasis kompetensi
meningkatnya kompetensi sumberdaya aparatur
jumlah aparatur dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua yang memenuhi standart kompetensi jabatan
12 Kegiatan Bintek Pola karier PNS dilingkungan pemerintah Provinsi Papua
terlaksananya bintek Pola karier PNS dilingkungan pemerintah Provinsi Papua
penempatan pejabat belum sesuai kompetensi
70%
250.000
80%
250.000
85%
250.000
90%
250.000
100%
250.000
100%
1.250.000
s.d.a
I Program Penguatan
peningkatan kompetensi aparatur dalam jabatan
49 SKPD
Penyusunan Kompetensi sumberdaya aparatur
belum maksimal penyediaan data
Jayapura
Jayapura
Jayapura Kapasitas kelembagaan
terwujudnya website data kompetensi Sumber daya aparatur dilingk. Provinsi Papua
Tersedianya data Jumlah jenis data akurat kompetensi dalam website SDA pada SKPD di Provinsi Papua
22 Kegiatan Penyusunan Kompetensi sumberdaya aparatur
peningkatan ketaatan, efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tupoksi aparatur
meningkatnya kesadaran aparatur dalam tingkah laku, budaya kerja dan pengawasan terhadap bahaya korupsi dan KKN
23 Kegiatan Penyelenggaraan Forkompanda, evaluasi waskat Kab/Kota dengan Sub Kegiatan Sosialisasi PERMENPAN dan RB Nomor 49 Tahun 2010 tentang Pacta Integritas
Terfasilitasi penyusunan IKU Provinsi Papua
tersedianya PERGUB tentang informasi kinerja IKU dan ukuran keberhasilan dari pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi Jumlah SKPD yang memiliki IKU
49 SKPD
950.000 49 SKPD
950.000 49 SKPD
700.000
49 SKPD
700.000 49 SKPD
950.000 49 SKPD
4.250.000
65%
300.000
75%
300.000
85%
300.000
90%
300.000
100%
300.000
100%
1.500.000
s.d.a
kurangnya ketaatan PNS pada ketentuan
65%
400.000
75%
400.000
80%
400.000
90%
400.000
100%
400.000
100%
2.000.000
s.d.a
belum ada PERGUB tentang IKU pemerintah Provinsi Papua
70%
250.000
75%
250.000
-
90%
250.000
100%
750.000
s.d.a
Jayapura
Jayapura Persentase menurunnya kasus KKN
terlaksananya Forkompanda, evaluasi waskat Kab/Kota dengan Sub Kegiatan Sosialisasi PERMENPAN dan RB Nomor 49 Tahun 2010 tentang Pacta penyusunan IKU 24 Kegiatan Penyusunan IKU Integritas dilingkungan Pemerintah Pemerintah Provinsi Papua Provinsi Papua
Jayapura -
-
-
Jayapura Jumlah SKPD yang memiliki IKU
Jayapura
MATRIKS II Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Biro Organisasi dan PA Setda Profinsi Papua Tahun 2015 dan rencana pada Tahun 2016 ) Tujuan
(1)
Sasaran
Indikator Sasaran
(2)
Program dan Kegiatan
(3)
(5) I
Tertatanya kelembagaan perangkat daerah Provinsi dan Kab/Kota
organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran
persentase OPD Pemerintah Provinsi yang tepat fungsi Jumlah
Meningkatkan pemahaman Rekomendasi tentang yang disepakati pelaksanaan tugas dan ditindaklanjuti Terfasilitasinya penyusunan kelembagaan Kabupaten/Kota
jumlah Kab/kota yang tertata OPD sesuai perundangundangan Jumlah Rekomendasi yang disepakati dan dan ditindaklanjuti
Terwujudnya koordinasi, integrasi, sinkronisasi simplifikasi kelembagaan Kabupaten/Kota peningkatan pemahaman aparatur tentang TUPOKSI unit kerja
terlaksananya tupoksi di lingkungan SKPD di lingkungan Provinsi Papua sesuai ketentuan yang berlaku
Presentase pelaksanaan tupoksi unit kerja dengan baik
sinergitas indikator persentase jumlah peserta Road Map SKPD peningkatan Sosialisasi dengan Road Map RB pemahaman Penyusunan PEMDA Provinsi peserta tentang PERGUB Papua indikator capaian tentang Road yang harus Map RB dilakukan sesuai PEMDA Road Map SKPD Provinsi Papua RB PEMDA menciptakan aparatur peningkatan jumlah pezerta yang bersih dan pemahaman pencanangan berwibawa aparatur tentang dan akibat dari pembangunan pelanggaran atas zona integritas
Program Penguatan Kapasitas kelembagaan
Indikator Kinerja Data Capaian Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Program pada Tahun Awal 2014 2015 2016 (outcome)berbasi Perencanaan s SPM dan IKU (tahun 2011) dan kegiatan (out Target Rp. (000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) put) (6) OPD yang efisien dan efektif
terlaksananya 1 Kegiatan Penataan kelembagaan Provinsi Papua penataan OPD dan penataan kelembagaan Provinsi perangkat daerah lainnya
(7) 49 SKPD
(8) 49 SKPD
(9)
(10)
3.180.720 49 SKPD
masih ada tupoksi SKPD yang tumpang tindih
90
400.000
90
tersusunnya Baik Provinsi rekomendasi yang maupun Kab/Kota disepakati dan cenderaung ditindaklanjuti mengutamakan kepentingan masing-masing PERDA Kab/Kota 3 Kegiatan rapat pembinaan terfasilitasinya kelembagaan perangkat penataan OPD belum melalui daerah Kab/kota se Papua Kab/kota sesuai ANJAB perundangundangan
75
329.600
-
60
400.000
70
rapat kerja tersusunnya belum semua 4 Kegiatan pembinaan kelembagaan rekomendasi yang program pusat yang Kab/Kota se Papua disepakati dan dilaksanakan ditindaklanjuti didaerah
65
Sosialisasi 5 Kegiatan Peraturan Provinsi Papua tentang Organisasi dan tatakerja kelembagaan perekda dan Peraturan Gubernur Papua tentang Rincian tupoksi unit kerja
2 Kegiatan Rapat koordinasi teknis bidang organisasi se Provinsi Papua
-
(11)
(12)
1.984.950 49 SKPD
519.000
-
402.950
-
(13)
Kondisi Kinerja Pada Target (18)
5.500.000 49 SKPD
Unit Kerja SKPD
Lokasi
Rp.(000) (19)
(20)
(21)
Bagian Kelembagaan
Jayapura
#REF!
90
500.000
100%
#REF!
85
400.000
100%
#VALUE!
80
450.000
100%
#REF!
s.d.a
80
400.000
100%
#VALUE!
s.d.a
85
250.000
100%
#REF!
s.d.a
Jayapura
Jayapura
terlaksananya Sosialisasi PERDA tentang Organisasi dan tatakerja kelembagaan perekda dan PPERGUB tentang Rincian tupoksi unit Sosialisasi kerja terlaksananya 6 Kegiatan Penyusunan PERGUB Kegiatan tentang Road Map RB Sosialisasi PEMDA Provinsi Papua Penyusunan PERGUB tentang Road Map RB PEMDA Provinsi Papua
50% aparatur belum paham Tupoksi
75
498.500
80
belum ada SKPD yang mempunyai Road Map
75
194.400
-
-
85
250.000
100%
#VALUE!
s.d.a
Jayapura
7 Kegiatan pencanangan dan terlaksananya pembangunan zona integritas Kegiatan dilingk. Provinsi dan Kab/Kota pencanangan dan pembangunan zona integritas
belumada aparatur yang memahami pentingnya kegiatan ini
75
244.820
-
-
85
250.000
100%
#VALUE!
s.d.a
Jayapura
263.000
(1)
(2)
Terwujudnya peningkatan analisis jabatan dalam penempatan pejabat sesuai ANJAB
Peningkatan sumberdaya dibidang jabatan
(3)
(5)
Terwujudnya tata Jumlah SKPD kelola jabatan yang yang dianalisis baik Jabatan di Provinsi Papua Tersusunnya hasil analisis beban kerja di lingkungan pemerintah Provinsi Papua
Jumlah SKPD 9 yang dianalisis beban kerja di Provinsi Papua
Tersusunya standart kompetensi jabatan di lingkungan pemerintah Provinsi Papua
jumlah jabatan 10 Kegiatan yang memiliki standart standart dilingkungan kompetensi di Provinsi Papua Provinsi Papua
Tersusunya hasil aparatur evaluasi jabatan di analisis lingkungan pemerintah Provinsi Papua
(6)
8 Kegiatan Penyusunan uraian tersusunya uraian jabatan dilingkungan jabatan pada OPD pemerintah Provinsi Papua dilingkungan Provinsi Papua
(7) belum tersusun URJAB SKPD
Kegiatan penyusunan analisis tersusunnya belum tersusun beban kerja dilingkungan analisis beban ABK anjab SKPD Pemerintah Provinsi Papua kerja OPD dilingkungan Provinsi Papua penyusunan tersusunnya belum tersusun kompetensi standart kompetensi Jabatan pemerintah kompetensi jabatan SKPD OPD dilingkungan Provinsi Papua
(8)
(9)
(10)
28,6%(14 SKPD)
1.113.400
24,5%(1 2 SKPD)
(11) 800.000
(13)
(18)
(19)
(20)
24,5%(1 2 SKPD)
(12)
600.000
100%
#REF!
Bagian ANJAB
(21)
-
-
-
-
36,7%(1 8 SKPD)
800.000
100%
#REF!
s.d.a
Jayapura
-
-
-
-
36,7%(1 8 SKPD)
800.000
100%
#VALUE!
s.d.a
Jayapura
-
-
-
-
36,7%(1 8 SKPD)
800.000
100%
#REF!
s.d.a
Jayapura
jumlah hasil 11 Kegiatan evaluasi jabatan evaluasi dilingkungan pemerintah jabatan di Provinsi Papua Provinsi Papua
tersedianya hasil belum tersusun evaluasi jabatan evaluasi Jabatan dilingkungan Provinsi Papua
Tersedianya tenaga analisis jabatan di lingkungan pemerintah Kab/Kota
jumlah 12 Kegiatan bimtek analisis penganalisis jabatan dilingkungan jabatan di pemerintah Kab/kota se lingkungan Papua Kab/Kota
terlaksananya kurangnya Tenaga bimtek analisis anjab di jabatan Kabupaten/kota dilingkungan pem. Kab/kota se Papua
28%(8 Kab/Kota)
-
-
-
17%(5 Kab/Kota )
400.000
100%
#VALUE!
s.d.a
Jayapura
Tersedianya tenaga analisis beban kerja di lingkungan pemerintah Kab/Kota
jumlah bimtek analisis 13 Kegiatan penganalisis beban kerja dilingkungan beban kerja pemerintah Kab/Kota dilingkungan Kab/Kota
terlaksananya kurangnya tenaga bimtek analisis penganalisis beban beban kerja kerja dilingkungan pemerintah Kab/Kota
-
-
-
-
17%(5 Kab/Kota )
350.000
100%
#VALUE!
s.d.a
Jayapura
Tersedianya tenaga penyusun standart kompetensi jabatan di lingkungan pemerintah Kab/Kota
jumlah penyusun standart kompetensi jabatan dilingkungan Kab/Kota
terlaksananya kurangnya tenaga bimtek penyusunan penyusun standart standart kompetensi jabatan kompetensi jabatan di lingkungan pemerintah Kab/kota
-
-
-
-
17%(5 Kab/Kota )
350.000
100%
#VALUE!
s.d.a
Jayapura
Tersedianya tenaga evaluasi jabatan di lingkungan pemerintah Kab/Kota
jumlah aparatur 15 Kegiatan bintek evaluasi pengevaluasi jabatan dilingkungan Jabatan di pemerintah Kab/kota lingkungan pem.Kab/Kota
terlaksananya kurangnya tenaga bimtek evaluasi evaluasi jabatan jabatan dilingkungan pemerintah Kab/kota
-
-
-
-
17%(5 Kab/Kota )
350.000
100%
#VALUE!
s.d.a
Jayapura
14 Kegiatan bimtek penyusunan standart kompetensi jabatan di lingkungan pemerintah Kab/kota
(1)
(2) Tersusunnya data formasi jabatan di lingkungan pemerintah Provinsi Papua
(3)
(5)
(6)
jumlah hasil 16 Kegiatan bimtek penyusunan formasi jabatan data Formasi Jabatan di lingkungan dilingkungan pemerintah pemerintah Provinsi Papua Provinsi Papua
terlaksananya bimtek penyusunan data Formasi Jabatan dilingkungan pemerintah Provinsi Papua Tersedianya tenaga jumlah hasil 17 Kegiatan bimtek penyusunan terlaksananya penyusun formasi formasi jabatan formasi jabatan dilingkungan bimtek penyusunan jabatan di di 29 kab/kota pemerintah kab/kota formasi jabatan lingkungan dilingkungan pemerintah pemerintah Kab/Kota kab/kota
(7)
(8)
(9)
(10)
belum ada data hasil formasi jabatan di Provinsi Papua
-
-
24,5%(1 2 SKPD)
kurangnya tenaga penyusun formasi jabatan
-
-
-
(11)
(13)
(18)
(19)
(20)
(21)
24,5%(1 2 SKPD)
350.000
100%
#VALUE!
s.d.a
Jayapura
-
17%(5 kab/kota)
350.000
100%
#REF!
s.d.a
Jayapura
350.000
100%
#REF!
s.d.a
Jayapura
275.500
(12)
Meningkatnya kinerja Tersusunnya data dan efisiensi organisasi jabatan fungsional birokrasi tertentu di lingkungan pemerintah Provinsi Papua
jumlah jabatan 18 Kegiatan pengumpulan dan fungsional penyusunan data jabatan tertentu pada fungsional tertentu SKPD di dilingkungan Provinsi Papua Provinsi Papua
terlaksananya 96 JAFUNG pada penyusunan data 23 SKPD Di jabatan fungsional Provinsi Papua tertentu dilingkungan Provinsi Papua
-
-
-
-
20,4%(1 0 SKPD)
Terselenggaranya sosialisasi penyesuaian pengangkatan jabatan fungsional tertentu
jumlah aparatur 19 Kegiatan sosialisasi yang mengikuti penyesuaian pengangkatan penyesuaian jabatan fungsional tertentu pengangkatan pada Pusat dan Daerah JAFUNG dilingk. Provinsi Papua tertentu di Provinsi Papua
-
-
-
-
-
-
100%
-
s.d.a
Jayapura
Tersedianya tenaga penilaian angka kredit dan insentif pusat dan Daerah
jumlah tenaga 20 Kegiatan bimtek penilaian angka pengembangan jabatan kredit dan fungsional tertentu tentang insentif pusat penilaian angka kredit dan dan Daerah insentif pusat dan Daerah
terlaksananya belum dilaksanakan sosialisasi penyesuaian pengangkatan jabatan fungsional tertentu pada Pusat dan Daerah dilingk. Provinsi Papua jumlah tenaga belum dilaksanakan penilaian angka kredit dan insentif pusat dan Daerah
-
-
-
-
100%
400.000
s.d.a
Jayapura
-
-
100%
350.000
s.d.a
Jayapura
Meningkatnya pemahaman dan penguasaan teknis tentang penilaian angka kredit dan insentif kinerja
Meningkatkan tersedianya jumlah aparatur 21 Kegiatan bimtek penyusunan pengetahuan aparatur aparatur dalam yang mengikuti dan penyesuaian dibidang jabatan Jafung tertentu Bimtek pengangkatan jabatan fungsional tertentu penyusunan fungsional tertentu di Pusat dan dan Daerah penyesuaian Jafung tertentu Peningkatan terwujudnya Pergub 22 Kegiatan Fasilitasi tatalaksana pelaksanaan tentang SOP Penyusunan SOP pemerintahan yang TUPOKSI yang dilingkungan dilingkungan Pemerintah efisien dan efektif efisien dan efektif, Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota responsif, Provinsi Papua transparan dan akuntabel SK. Gubernur tentang nama, kode dan judul SOP SK. Gubernur dalam bentuk Flowchat
350.000 100%(23 SKPD)
jumlah aparatur belum dilaksanakan yang mengikuti Bimtek penyusunan dan penyesuaian Jafung tertentu
90%
300.000
-
penyusunan Pergub tentang SOP dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua
50%
429.919
60%
penyusunan SK. Gubernur tentang nama, kode dan judul SOP
49 SKPD sedang menyusun SOP SKPD
belum ada penetapan SK.Gubernur tentang nama, kode dan judul SOP pada 49 SKPD ada penyusunan SK. belum Gubernur dalam penetapan SK. bentuk Flowchat Gubernur tentang bentuk Flowchat
-
245.900
70%
400.000
100%
2.000.000Bagian TatalaksanaJayapura
Jayapura
Jayapura
(1)
(2)
Terbinanya penyelenggaraan pelayanan publik dilingkungan pemerintah Provinsi dan Kab/Kota
tersusunya SPP disemua SKPD Provinsi dan SKPD Kab/Kota se Papua
Terwujudnya penyusunan laporan SPM pada 9 bidang di Provinsi dan 15 Bidang SPM Kab/Kota yang harus diterapkan dan ditetapkan SPM dalam Peraturan Kepala Daerah
(3)
(5)
(6)
jumlah SPP 23 Kegiatan Pembinaan penyusunan SPP yang telah penyelenggaraan pelayanan dan penerapannya disusun dan publik dilingkungan Provinsi pada SKPD diterapkan dan Kab/Kota se Papua Provinsi dan SKPD pada SKPD Kab/Kota se Papua Provinsi dan SKPD Kab/Kota se Papua terwujudnya Jumlah bidang 24 Kegiatan Fasilitasi Penerapan penyusunan pelaksanaan yang memiliki rencana pencapaian SPM laporan SPM pada TUPOKSI yang Standar dilingkungan pemerintah 9 bidang di efisien dan efektif, Pelayanan Provinsi dan Kab/kota se Provinsi dan 15 responsif, Minimal Papua bidang SPM di transparan dan Provinsi dan akuntabel Kab/Kota
(7)
(8)
(10)
(11)
(12)
(13)
(18)
(19)
(20)
(21)
belum pernah dilaks. Bimtek Standart Pelayanan Publik dilingkungan Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota
50%
391.000
(9)
65%
272.000
75%
400.000
100%
#REF!
s.d.a
Jayapura
belum semua laporan 9 Bidang SPM di lingkungan pemerintah Provinsi Papua dan 15 bidang SPM Kab/Kota yang disampaikan kepada Ditjen Otda
50%
362.850
65%
275.000
75%
500.000
100%
#REF!
s.d.a
Prov/Kab/ Kota Terlaksananya penilaian dan peringkatan kinerja unit pelayanan publik dilingkungan pemerintah Provinsi dan Kab/Kota
SKPD/Unit penyelenggara pelayanan publik dilingkungan Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota se Papua
Persentase Penilaian dan 25 Kegiatan jumlah unit pemeringkatan kinerja pelayanan pelayanan publik pablik yang dilingkungan pemerintah memiliki kinerja Provinsi dan Kab/Kota pelayanan publik yang memuaskan
terlaksananya belum pernah Penilaian dan melaksanakan pemeringkatan kinerja pelayanan publik dilingkungan pemerintah Provinsi dan Kab/Kota
-
-
-
terwujudnya standarisasi sarana dan prasarana kerja dan pengunaan pakaian dinas di Provinsi dan Kab/Kota
terwujudnya pelaksanaan TUPOKSI yang efisien dan efektif, responsif, transparan dan akuntabel
jumlah SKPD 26 kegiatan Penataan dan Provindi dan penyusunan pedoman tata kab/kota yang ruang kantor pemerintah telah melaksanakan penataan standarisasi sarana dan prasarana kerja jumlah papan 27 kegiatan penataan nama pejabat standarisasi sarana dan struktural yang prasarana kerja telah dipasang
terlaksananya penataan dan penyusunan pedoman tata ruang kantor pemerintah
-
-
65%
-
75%
600.000
100%
#REF!
s.d.a
75%
350.000
100%
#REF!
s.d.a
75%
350.000
100%
#REF!
Jayapura
Meningkatnya Pergub tentang 28 Kegiatan Fasilitasi penataan disiplin dan wibawa Pakaian Dinas standart pakaian dinas PNS PNS PNS di Provinsi dilingkungan pemerintah Papua Provinsi dan Kab/Kota berkurangnya Jumlah pelanggaran disiplin
Meningkatnya disiplin aparatur
meningkatkan kualitas meningkatnya aparatur dalam kualitas SDM menyelesaikan aparatur permasalahan di Birokrasi pemerintahan
(1)
(2)
persentase jumlah pelanggaran dalam setahun
29 Kegiatan Sosialisasi dalam rangka peningkatan disiplin dan kapasitas sumberdaya aparatur dilingk. Pemerintah Provinsi Papua
jumlah telaah staf dalam setahun
30 Kegiatan Bimtek telaah staf paripurna dilingkungan Provinsi dan Kab/Kota
(3)
(5)
belum 100% sarana dan prasarana kerja di 49 SKPD Provinsi dan Kab/Kota sesuai aturan
207.000
Jayapura tersusunnya standarisasi sarana dan prasarana kerja Provinsi Papua terfasilitasi penataan standart pakaian dinas PNS dilingkungan pemerintah terlaksananya sosialisasi dalam rangka peningkatan disiplin dan kapasitas sumberdaya terlaksananya bimtek telaah staf paripurna dilingkungan Provinsi dan Kab/Kota
(6)
90
265.550
-
-
Jayapura pengenaan pakaian dinas PNS belum sesuai aturan
-
-
65%
200.000
75%
350.000
100%
#REF!
s.d.a
50%
223.710
70%
250.000
100%
#REF!
s.d.a
70%
200.000
100%
#REF!
s.d.a
Jayapura aparatur belum memahami PP No 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS penyampaian masalah melalui surat
35%
200.000
Jayapura -
-
-
-
Jayapura
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(18)
(19)
(20)
(21)
peningkatan kualitas aparatur berbasis kompetensi
meningkatnya kompetensi sumberdaya aparatur
jumlah aparatur dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua yang memenuhi Jumlah jenis
31 Kegiatan Bintek Pola karier PNS dilingkungan pemerintah Provinsi Papua
terlaksananya bintek Pola karier PNS dilingkungan pemerintah Provinsi Papua
penempatan pejabat belum sesuai kompetensi
-
terwujudnya website data kompetensi Sumber daya aparatur dilingk. Provinsi Papua
Tersedianya data akurat kompetensi data dalam SDA pada SKPD di website Provinsi Papua
32 Kegiatan Penyusunan Kompetensi sumberdaya aparatur
Penyusunan Kompetensi sumberdaya aparatur
belum maksimal penyediaan data
-
Tersedianya buku akurat kompetensi SDA pada SKPD di Provinsi Papua
Jumlah buku tentang data kompetensi SDA
32 Kegiatan Penyusunan Kompetensi sumberdaya aparatur (KEGIATAN LANJUTAN)
cetak data Kompetensi sumberdaya aparatur SKPD
belum maksimal penyediaan data
65%
meningkatnya kesadaran aparatur dalam tingkah laku, budaya kerja dan pengawasan terhadap bahaya tersedianya
Persentase menurunnya kasus KKN
33 Kegiatan Penyelenggaraan Forkompanda, evaluasi waskat Kab/Kota dengan Sub Kegiatan Sosialisasi PERMENPAN dan RB Nomor TahunPenyusunan 2010 tentangIKU Pacta Kegiatan 34 49
terlaksananya Forkompanda, evaluasi waskat Kab/Kota dengan Sub Kegiatan Sosialisasi penyusunan IKU
kurangnya ketaatan PNS pada ketentuan
-
belum ada PERGUB tentang IKU pemerintah Provinsi Papua
-
80%
271.293
85%
250.000
100%
#REF!
s.d.a
302.745
75%
211.550
85%
300.000
100%
#REF!
s.d.a
20.000
-
-
85%
300.000
100%
#REF!
s.d.a
-
-
-
80%
400.000
100%
#REF!
s.d.a
-
75%
100%
#VALUE!
s.d.a
-
Jayapura
Jayapura
Jayapura peningkatan ketaatan, efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tupoksi aparatur Terfasilitasi penyusunan IKU Provinsi Papua
informasi kinerja dan ukuran keberhasilan dari pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi ciptakan aparatur yang meningkatnya bersih dan berwibawa komitmen pimpinan dan staf dalam membentuk OPD yang pemberatasan sebagai kajian tepat fungsi dan tepat dalam sasaran pembentukan OPD PEREKDA di
data aparatur dapat terinformasi dalam website
data aparatur dalam website teraplikasi
PERGUB tentang IKU
Jumlah SKPD yang memiliki IKU jumlah pejabat yang telah menandatanga ni Pacta persentase peningkatan pemahaman tentang
tersedianya jaringan website
dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua
Meningkatnya Presentase akuntabilitas kinerja OPD yang instansi pemerintah memahami SAKIP
Peningkatan Terwujudnya tatalaksana administrasi pemerintahan yang perkantoran yang efisien dan efektif baik, tertib, lancar, efisien dan efektif di lingkungan pemerintah Provinsi Papua
jumlah TND yang sesuai dengan Pergub/ peraturan perundang undangan
-
-
Jayapura
Jumlah SKPD yang memiliki IKU
35
Jayapura kegiatan Penandatangan Pacta Integritas dilingk.PEMDA Prov.Papua
II
terlaksananya Penandatangan Pacta Integritas kegiatan studi banding dalam dilingk.PEMDA terlaksananya rangka penataan kegiatan studi kelembagaan PEREKDA banding dalam Prov rangka penataan Data Papua dan Informasi tersedianya website jenis data aparatur data aparatur dalam website kegiatan pembuatan website
III Program Kapasitas Aparatur
terwujudnya SAKIP dilingkungan pemerintah Provinsi dan Kab/Kota
Pemerintah Provinsi Papua
Jayapura 233.998
terlaksananya pembuatan website
Peningkatan terwujudnya Sumber Daya kompetensi Sumber Daya aparatur yang terlaksananya 8 Kegiatan Bimtek Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi bimtek Sistem Pemerintah di Lingkungan Akuntabilitas Pemerintah Provinsi Papua Kinerja Instansi dan Kab./Kota Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Papua dan terlaksananya 14 Kegiatan Sosialisasi/Bimtek TND di lingkungan Sosialisasi/Bimtek pemerintah Provinsi TND di lingkungan pemerintah Provinsi
-
.............
-
-
95%
684.504
49 SKPD
50%
jumlah aparatur yang mempunyai kompetensi
-
49 SKPD
60.000
49SKPD
583.631 49 SKPD
465.598 49 SKPD
800.000 49 SKPD
#REF!
s.d.a
Jayapura Penyusunan LAKIP masih bersifat laporan administrasi
50%
349.450
75%
265.598
80%
400.000
100%
#REF!
Bagian Pendayaguna an Aparatur
hanya 50% PNS yang memahami TND dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua
50%
234.181
65%
200.000
75%
400.000
100%
2.000.000,00
s.d.a
Jayapura Jayapura
TABEL 9.I RENCANA STRATEGIS TAHUN ANGGARAN 2014 - 2018 INSTANSI : BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR SETDA PROVINSI PAPUA MISI KE2 GUBERNUR : Mewujudkan Tatakelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa serta penguatan OTSUS VISI : Mewujudkan Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur yang berkualitas Menuju Ketatapemerintahan yang Baik (Good Governance) MISI KE1 : Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan Analisis Jabatan mewujudkan organisasi Pemerintah daerah yang rasional NO
Tujuan
1
2
1
2
3
4
Tertatanya kelembagaan perangkat daerah Provinsi dan Kab/Kota
Sasaran Uraian 3
Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Kebijakan Program 5 6
Indikator 4
Organisasi yang Tepat fungsi dan tepat presentase OPD pemerintah Meningkatkan kualitas ukuran provinsi yang tepat fungsi dan tepat bahan kebijakan ukuran pembenahan birokrasi dan pemantapan kelembagaan; Meningkatkan pemahaman tentang Jumlah Rekomendasi yang disepakati s.d.a pelaksanaan tupoksi SKPD di Provinsi dan ditindaklanjuti Papua
Rapat koordinasi teknis bidang organisasi se Provinsi Papua
s.d.a
s.d.a
Pembinaan kelembagaan perangkat daerah Kab/kota se Papua
yang
s.d.a
s.d.a
tupoksi
s.d.a
s.d.a
rapat kerja pembinaan kelembagaan Kab/Kota se Papua Sosialisasi Peraturan Provinsi Papua tentang Organisasi dan tatakerja kelembagaan perekda dan Peraturan Gubernur Papua tentang Rincian tupoksi unit kerja
Jumlah Rekomendasi disepakati dan ditindaklanjuti Presentase pelaksanaan unit kerja dengan baik
7 Penataan kelembagaan Provinsi Papua
s.d.a
Terfasilitasinya penyusunan jumlah Kab/kota yang tertata OPD kelembagaan Kabupaten/Kota sesuai perundang-undangan
Terwujudnya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi kelembagaan Kabupaten/Kota peningkatan pemahaman terlaksananya tupoksi SKPD di aparatur tentang lingkungan Provinsi Papua sesuai TUPOKSI unit kerja ketentuan yang berlaku
Penguatan Kapasitas kelembagaan
Kegiatan
Biaya 8
NO
Sasaran
Tujuan Uraian
1 5
6
7
8
2 Terwujudnya peningkatan analisis jabatan dalam penempatan pejabat sesuai ANJAB
Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Indikator
Kebijakan
3 Terwujudnya tatakelola jabatan yang baik
4 5 Persentase OPD yang memiliki Peningkatan kualitas data uraian jabatan sarana dan prasarana melalui modernisasi tata kerja dan prasarana fisik Tersusunnya hasil analisis beban Jumlah SKPD yang dianalisis Meningkatkan kualitas kerja di lingkungan pemerintah beban kerja di Provinsi Papua penyelenggaraan Provinsi Papua diklat/bimtek; Terwujudnya tatakelola jabatan Persentase jabatan yang Membentuk Tim Kerja yang baik memiliki standar kompetensi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
peningkatan Terwujudnya tatakelola jabatan sumberdaya aparatur yang baik dibidang ANJAB
Persentase jabatan yang ditempati sesuai dengan standar kompetensi
s.d.a
Program 6 s.d.a
7 Penyusunan uraian jabatan dilingkungan pemerintah Provinsi Papua
s.d.a
Penyusunan analisis beban kerja dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua Penyusunan standart kompetensi dilingkungan pemerintah Provinsi Papua
s.d.a
s.d.a
9
Tersedianya tenaga analisis jabatan jumlah penganalisis jabatan di di lingkungan pemerintah Kab/Kota lingkungan Kab/Kota
s.d.a
10
Tersedianya tenaga analisis beban kerja di lingkungan pemerintah Kab/Kota Tersedianya tenaga penyusun standart kompetensi jabatan di lingkungan pemerintah Kab/Kota
jumlah penganalisis beban kerja dilingkungan Kab/Kota
s.d.a
s.d.a
jumlah penyusun standart kompetensi jabatan dilingkungan Kab/Kota
s.d.a
s.d.a
11
Biaya Kegiatan
Evaluasi jabatan dilingkungan pemerintah Provinsi Papua
Peningkatan Bimtek analisis jabatan Kapasitas Sumber dilingkungan pemerintah Daya Aparatur Kab/kota se Papua Bimtek analisis beban kerja dilingkungan pemerintah Kab/Kota Bimtek penyusunan standart kompetensi jabatan di lingkungan pemerintah Kab/kota
8
NO
Tujuan
1
2
Sasaran Uraian 3
Indikator 4
12
Tersedianya tenaga evaluasi jabatan di jumlah aparatur lingkungan pemerintah Kab/Kota Jabatan di pem.Kab/Kota
13
Terwujudnya tatakelola jabatan yang baik
14
perngevaluasi lingkungan
Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Kebijakan Program 5 6 s.d.a
s.d.a
Kegiatan 7 Bintek evaluasi jabatan dilingkungan pemerintah Kab/kota
s.d.a
Penguatan Kapasitas Kelembagaan
Tersedianya tenaga penyusun formasi jumlah hasil formasi jabatan di jabatan di lingkungan pemerintah Provinsi Papua Kab/Kota
s.d.a
Peningkatan Bimtek penyusunan Formasi Kapasitas Sumber Jabatan dilingkungan Daya Aparatur pemerintah Provinsi Papua
15
Meningkatnya kinerja dan Tersusunnya data jabatan fungsional jumlah jabatan fungsional tertentu efisiensi organisasi tertentu di lingkungan pemerintah pada SKPD di Provinsi Papua birokrasi Provinsi Papua
s.d.a
Penguatan Kapasitas Kelembagaan
16
Terselenggaranya sosialisasi jumlah aparatur yang mengikuti penyesuaian pengangkatan jabatan penyesuaian pengangkatan fungsional tertentu JAFUNG tertentu di Provinsi Papua
s.d.a
17
Meningkatnya Tersedianya tenaga penilaian angka jumlah tenaga penilaian angka pemahaman dan kredit dan insentif pusat dan Daerah kredit dan insentif pusat dan penguasaan teknis Daerah tentang penilaian angka kredit dan insentif kinerja
s.d.a
Peningkatan Bimtek pengembangan jabatan Kapasitas Sumber fungsional tertentu tentang Daya Aparatur penilaian angka kredit dan insentif pusat dan Daerah
18
Meningkatkan tersedianya pengetahuan aparatur tertentu dibidang jabatan fungsional tertentu
s.d.a
Bimtek penyusunan dan penyesuaian pengangkatan jabatan fungsional tertentu di Pusat dan Daerah
aparatur
dalam
Persentase OPD yang memiliki data formasi jabatan
Jafung jumlah aparatur yang mengikuti Bimtek penyusunan dan penyesuaian Jafung tertentu di Provinsi Papua
Penyusunan data formasi jabatan dilingkungan pemerintah Provinsi Papua
Pengumpulan dan penyusunan data jabatan fungsional tertentu dilingkungan Provinsi Papua Sosialisasi penyesuaian pengkatan jabatan fungsional tertentu pada Pusat dan Daerah dilingk. Provinsi Papua
Biaya 8
TABEL 9.I.1. TUJUAN, SASARAN STRATEGIS, INDIKATOR KINERJA DAN CAPAIAN 1 S/D 5 TAHUN KE DEPAN MISI KE 1
NO 1 1 2
Tujuan 2
5
peningkatan pemahaman aparatur tentang TUPOKSI unit kerja Terwujudnya peningkatan
6
analisis jabatan dalam penempatan pejabat sesuai
7
8 9
Uraian 3
Tertatanya kelembagaan OPD Tepat fungsi dan tepat sasaan perangkat daerah Provinsi dan Kab/Kota Meningkatkan pemahaman tentang pelaksanaan tupoksi SKPD di Provinsi Papua
3
4
Sasaran Indikator 4
I 5
target kinerja sasaran pada tahun ke II III IV 6 7 8
V 9
presentase OPD pemerintah provinsi yang tepat fungsi dan tepat ukuran
90%
90%
90%
90%
90%
Jumlah Rekomendasi yang disepakati dan ditindaklanjuti
75%
80%
85%
90%
95%
Terfasilitasinya penyusunan kelembagaan jumlah Kab/kota yang tertata OPD Kabupaten/Kota sesuai dengan kaidah serta sesuai perundang-undangan prinsip efektivitas dan efisiensi
60%
70%
80%
90%
95%
Terwujudnya koordinasi, integrasi, Jumlah Rekomendasi yang disepakati sinkronisasi dan simplifikasi kelembagaan dan ditindaklanjuti Kabupaten/Kota
65%
70%
80%
90%
100%
terlaksananya tupoksi di lingkungan SKPD Presentase pelaksanaan tupoksi unit 75% di lingkungan Provinsi Papua sesuai kerja dengan baik peraturan perundang-undangan 28,6% Terwujudnya tatakelola jabatan yang Persentase OPD yang memiliki (14 SKPD) baik data uraian jabatan
80%
85%
90%
95%
24,5% (12 SKPD)
24,5% (12 SKPD)
22% (11 SKPD)
-
Tersusunnya hasil analisis beban kerja di lingkungan pemerintah Provinsi Papua Terwujudnya tatakelola jabatan yang baik
Jumlah SKPD yang dianalisis beban kerja di Provinsi Papua
-
36,7% (18 SKPD)
36,7% (18 SKPD)
30% (13 SKPD)
-
Persentase jabatan yang memiliki standar kompetensi
-
36,7% (18 SKPD)
36,7% (18 SKPD)
30% (13 SKPD)
-
36,7% (18 SKPD)
36,7% (18 SKPD)
30% (13 SKPD)
17% (5 Kab/Kota)
17% (5 Kab/Kota)
17% (5 Kab/Kota)
peningkatan sumberdaya Terwujudnya tatakelola jabatan yang Persentase jabatan yang ditempati aparatur dibidang ANJAB baik sesuai dengan standar kompetensi Tersedianya tenaga analisis jabatan di jumlah penganalisis jabatan di 28% (8 Kab/Kota) lingkungan pemerintah Kab/Kota lingkungan Kab/Kota
21% (6 Kab/Kota)
Sasaran NO
Uraian 1 10
target kinerja sasaran pada tahun ke
Tujuan 2
3
Indikator
I
4
5
II 6
III 7
IV
V
8
9
jumlah penganalisis beban kerja 28% dilingkungan Kab/Kota (8 Kab/Kota)
21% (6 Kab/Kota)
17% (5 Kab/Kota)
17% (5 Kab/Kota)
17% (5 Kab/Kota)
jumlah penyusun standart 28% kompetensi jabatan dilingkungan (8 Kab/Kota) Kab/Kota
21% (6 Kab/Kota)
17% (5 Kab/Kota)
17% (5 Kab/Kota)
17% (5 Kab/Kota)
12
Tersedianya tenaga evaluasi jabatan di jumlah aparatur yang mengikuti 28% lingkungan pemerintah Kab/Kota evaluasi Jabatan di lingkungan (8 Kab/Kota) pem.Kab/Kota
21% (6 Kab/Kota)
17% (5 Kab/Kota)
17% (5 Kab/Kota)
17% (5 Kab/Kota)
13
Terwujudnya tatakelola jabatan yang baik
24,5% (12 SKPD)
24,5% (12 SKPD)
24,5% (12 SKPD)
14
Tersedianya tenaga penyusun formasi jumlah hasil formasi jabatan di Provinsi 28% Kab/Kota) jabatan di lingkungan pemerintah Kab/Kota Papua
(8 21% (6 Kab/Kota)
17% Kab/Kota)
(5 17% Kab/Kota)
15
Meningkatnya kinerja dan Tersusunnya data jabatan fungsional jumlah jabatan fungsional tertentu 20,4% (10 SKPD) efisiensi organisasi birokrasi tertentu di lingkungan pemerintah Provinsi pada SKPD di Provinsi Papua Papua
20,4% (10 SKPD)
20,4% (10 SKPD)
20,4% (10 SKPD)
11
16
17
18
Tersedianya tenaga analisis beban kerja di lingkungan pemerintah Kab/Kota Tersedianya tenaga penyusun standart kompetensi jabatan di lingkungan pemerintah Kab/Kota
Persentase OPD yang memiliki data formasi jabatan
26,5% (13 SKPD)
Terselenggaranya sosialisasi penyesuaian jumlah aparatur yang mengikuti 100% pengangkatan jabatan fungsional tertentu penyesuaian pengangkatan JAFUNG (23 SKPD) tertentu di Provinsi Papua Meningkatnya pemahaman dan Tersedianya tenaga penilaian angka kredit penguasaan teknis tentang dan insentif pusat dan Daerah penilaian angka kredit dan insentif kinerja Meningkatkan pengetahuan tersedianya aparatur dalam Jafung tertentu aparatur dibidang jabatan fungsional tertentu
jumlah tenaga penilaian angka kredit dan insentif pusat dan Daerah
-
jumlah aparatur yang mengikuti Bimtek penyusunan dan penyesuaian Jafung tertentu di Provinsi Papua
-
-
100% (23 SKPD) -
-
(5 17% Kab/Kota)
18% (9 SKPD)
-
-
-
-
-
-
-
100% (23 SKPD)
-
(5
TABEL 9.I.2 MATRIKS KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR SETDA PROVINSI PAPUA
INSTANSI : BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR SETDA PROVINSI PAPUA MISI KE2 GUBERNUR : Mewujudkan Tatakelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa serta penguatan OTSUS VISI : Mewujudkan Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur yang berkualitas Menuju Ketatapemerintahan yang Baik (Good Governance) MISI KE1 : Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan Analisis Jabatan mewujudkan organisasi Pemerintah daerah yang rasional NO 1 1
2
3
4
5
6
Tujuan 2 Tertatanya penataan OPD yang efektif, efisien dan bersih
Sasaran Uraian 3 OPD Tepat fungsi dan tepat sasaan
Indikator 4 presentase OPD pemerintah provinsi yang tepat fungsi dan tepat ukuran
Capian Kinerja Kondisi Awal
5 6 masih ada Tupoksi SKPD 100% pelaksanaan tugas SKPd tumpang tindih sesuai TUPOKSI
tentang Jumlah Rekomendasi yang disepakati dan Baik Provinsi maupun Provinsi ditindaklanjuti Kab/Kota cenderaung mengutamakan kepentingan masingmasing Terfasilitasinya penyusunan kelembagaan jumlah Kab/kota yang tertata OPD PERDA Kab/Kota belum Kabupaten/Kota sesuai dengan kaidah sesuai perundang-undangan melalui ANJAB serta prinsip efektivitas dan efisiensi Terwujudnya koordinasi, integrasi, Jumlah Rekomendasi yang disepakati belum semua program sinkronisasi dan simplifikasi kelembagaan dan ditindaklanjuti pusat yang Kabupaten/Kota diimplementasikan peningkatan pemahaman terlaksananya tupoksi di lingkungan SKPD Presentase pelaksanaan tupoksi unit 50% aparatur belum aparatur tentang TUPOKSI di lingkungan Provinsi Papua sesuai kerja dengan baik paham Tupoksi unit kerja peraturan perundang-undangan Terwujudnya peningkatan Terwujudnya tatakelola jabatan yang baik Persentase OPD yang memiliki data tersusun URJAB SKPD analisis jabatan dalam uraian jabatan penempatan pejabat sesuai ANJAB Tersusunnya hasil analisis beban kerja di Jumlah SKPD yang dianalisis beban belum tersusun ABK anjab lingkungan pemerintah Provinsi Papua kerja di Provinsi Papua SKPD Meningkatkan pemahaman pelaksanaan tupoksi SKPD di Papua
Kondisi Akhir
Terbangunnya singkronisasi program
tertatanya OPD 29 Kab/Kota sesuai ketentuan 70% program program dapat dilaksanakan Kab/Kota 100% PNS memahami tupoksi dan bekerja dengan baik 49 SKP{D Jabatan
memiliki
analisis
49 SKP{D beban kerja
memiliki
analisis
NO
Tujuan
1
2
7
8
9 10 11
12
13
14
15
16
17
18
Sasaran Uraian 3 Terwujudnya tatakelola jabatan yang baik
peningkatan sumberdaya Terwujudnya tatakelola jabatan yang baik aparatur dibidang ANJAB Tersedianya tenaga analisis jabatan di lingkungan pemerintah Kab/Kota Tersedianya tenaga analisis beban kerja di lingkungan pemerintah Kab/Kota Tersedianya tenaga penyusun standart kompetensi jabatan di lingkungan pemerintah Kab/Kota Tersedianya tenaga evaluasi jabatan di lingkungan pemerintah Kab/Kota
Persentase jabatan yang ditempati sesuai dengan standar kompetensi
Capian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir 5 6 belum tersusun 49 SKPD memiliki standart kompetensi Jabatan kopetensi Jabatan SKPD belum tersusun evaluasi 49 SKPD memiliki hasil evaluasi Jabatan jabatan
jumlah penganalisis jabatan di lingkungan Kab/Kota jumlah penganalisis beban kerja dilingkungan Kab/Kota jumlah penyusun standart kompetensi jabatan dilingkungan Kab/Kota
kurangnya Tenaga anjab di Kabupaten/kota kurangnya tenaga penganalisis beban kerja kurangnya tenaga penyusun standart kompetensi jabatan
Indikator 4 Persentase jabatan yang memiliki standar kompetensi
tersediannya penganalisis jabatan tersedianya 70% tenaga penganalisis beban kerja tersediannya 2 penganalisis standart kompetensi jabatan di 29 Kab/Kota jumlah aparatur yang mengikuti kurangnya tenaga evaluasi tersediannya 2 tenaga evaluasi evaluasi Jabatan di lingkungan jabatan Jabatan di lingkungan 29 pem.Kab/Kota Kab/Kota Terwujudnya tatakelola jabatan yang baik Persentase OPD yang memiliki data belum ada data hasil data formasi jabatan di formasi jabatan formasi jabatan di Provinsi lingkungan pemerintah Provinsi Papua Papua tersedia tiap tahun Tersedianya tenaga penyusun formasi jumlah hasil formasi jabatan di kurangnya tenaga penyusun tersedianya 58 tenaga penyusun jabatan di lingkungan pemerintah Kab/Kota Provinsi Papua formasi jabatan diKab/Kota formasi jabatan Meningkatnya kinerja dan Tersusunnya data jabatan fungsional efisiensi organisasi birokrasi tertentu di lingkungan pemerintah Provinsi Papua Terselenggaranya sosialisasi penyesuaian pengangkatan jabatan fungsional tertentu
jumlah jabatan fungsional tertentu data semula JAFUNG pada SKPD di Provinsi Papua sebanyak 96 Di Provinsi Papua dari 43 SKPD jumlah aparatur yang mengikuti belum dilaksanakan penyesuaian pengangkatan JAFUNG tertentu di Provinsi Papua Meningkatnya pemahaman Tersedianya tenaga penilaian angka kredit jumlah tenaga penilaian angka kredit belum dilaksanakan dan penguasaan teknis dan insentif pusat dan Daerah dan insentif pusat dan Daerah tentang penilaian angka kredit dan insentif kinerja Meningkatkan pengetahuan tersedianya aparatur dalam Jafung jumlah aparatur yang mengikuti belum dilaksanakan aparatur dibidang jabatan tertentu Bimtek penyusunan dan penyesuaian fungsional tertentu Jafung tertentu di Provinsi Papua
peningkatan jumlah jabatan fungsional tertentu pada 35 SKPD Provinsi Papua peningkatan jumlah PNS pada JAFUNG tertentu di Provinsi Papua 46 tenaga analisis pengembangan JAFUNG tertentu 46 PNS pada 23 SKPD memahami penyesuaian JAFUNG tertentu
TABEL 9.II
RENCANA STRATEJIK TAHUN ANGGARAN 2014 - 2018 INSTANSI : BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR SETDA PROVINSI PAPUA MISI KE2 GUBERNUR : Mewujudkan Tatakelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa serta penguatan OTSUS VISI : Mewujudkan Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur yang berkualitas Menuju Ketatapemerintahan yang Baik (Good Governance) MISI KE2 : Meningkatkan pembinaan Sistem ketatalaksanaan pemerintahan yang efisiensi dan efektif NO
Tujuan
1
2
1
2
Peningkatan pemerintahan dan efektif
Sasaran
Uraian Indikator 3 4 tatalaksana terwujudnya pelaksanaan Persentase OPD yang memiliki yang efisien TUPOKSI yang efisien SOP yang berkaitan dengan dan efektif, responsif, kinerja utama transparan dan akuntabel
Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Kebijakan Program 5 6 Membentuk Tim percepatan Penguatan Kapasitas dalam rangka meningkatkan Kelembagaan pembinaan sistem ketatalaksanaan pemerintahan yang efisien dan efektif (terkait program utama ketatalaksanaan)
SK. Gubernur tentang nama, membangun koordinasi kode dan judul SOP antara pusat, pemerintah daerah Provinsi dan Kab/kota dalam singkronisasi program sesuai peraturan SK. Gubernur dalam bentuk Flowchat jumlah TND yang sesuai Meningkatkan kualitas dengan Pergub/ peraturan penyelenggaraan perundang undangan diklat/bimtek
s.d.a
Kegiatan 7 Penyusunan SOP dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua
Sosialisasi/Bimtek Tata naskah dinas di lingkungan pemerintah Provinsi Papua
Biaya 8
Sasaran NO
1 3
4
5
6
7
8
2
Biaya
Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran
Tujuan
Kegiatan Uraian
Indikator
Kebijakan
Program
3
4
5
6
7
jumlah SPP yang telah disusun dan diterapkan pada SKPD Provinsi dan SKPD Kab/Kota se Papua
Meningkatkan kualitas SDM Aparatur melalui peningkatan etos kerja dan budaya kerja, akuntabilitas kinerja, disiplin aparatur dan penggunaan IT Pemberian asistensi, bimbingan percepatan penerapan SPM/SOP/pelayanan Pablik/penyusunan standarisasi sarana dan
s.d.a
s.d.a
s.d.a
s.d.a
s.d.a
Pembinaan penyelenggaraan pelayanan publik dilingkungan Provinsi dan Kab/Kota se Penerapan rencana pencapaian SPM dilingkungan pemerintah Provinsi dan Kab/kota se Papua Penilaian dan pemeringkatan kinerja pelayanan publik dilingkungan pemerintah Provinsi dan Kab/Kota Penataan dan penyusunan pedoman tata ruang kantor pemerintah Provinsi Papua Penataan standarisasi sarana dan prasarana kerja
s.d.a
s.d.a
Terbinanya penyelenggaraan tersusunya SPP disemua pelayanan publik SKPD Provinsi dan SKPD dilingkungan pemerintah Kab/Kota se Papua Provinsi dan Kab/Kota Terwujudnya penyusunan laporan SPM pada 9 bidang di Provinsi dan 15 Bidang SPM Kab/Kota yang harus diterapkan dan ditetapkan SPM dalam Peraturan Kepala Terlaksananya penilaian dan peringkatan kinerja unit pelayanan publik dilingkungan pemerintah Provinsi dan Kab/Kota
terwujudnya pelaksanaan Jumlah bidang yang memiliki TUPOKSI yang efisien Standar Pelayanan Minimal dan efektif, responsif, transparan dan akuntabel
terwujudnya standarisasi sarana dan prasarana kerja dan pengunaan pakaian dinas di Provinsi dan Kab/Kota
terwujudnya pelaksanaan Jumlah SKPD yang telah TUPOKSI yang efisien melaksanakan penataan dan efektif, responsif, standarisasi sarana dan transparan dan akuntabel prasarana kerja
SKPD/Unit penyelenggara pelayanan publik dilingkungan Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota se Papua
Persentase jumlah unit pelayanan pablik yang memiliki kinerja pelayanan publik yang memuaskan
jumlah papan nama pejabat struktural yang telah dipasang
Meningkatnya disiplin dan Pergub tentang Pakaian Dinas wibawa PNS PNS di Provinsi Papua pesertase PNS mengenakan pakaian sesuai aturan
yang dinas
s.d.a
s.d.a
Standart pakaian dinas PNS dilingkungan pemerintah Provinsi Papua
8
TABEL 9.II.1 TUJUAN, SASARAN STRATEGIS, INDIKATOR KINERJA DAN CAPAIAN 1 S/D 5 TAHUN KE DEPAN MISI KE2
NO 1 1
Sasaran Uraian Indikator 2 3 4 Peningkatan tatalaksana pemerintahan yang terwujudnya pelaksanaan TUPOKSI Persentase OPD yang efisien dan efektif yang efisien dan efektif, responsif, memiliki SOP yang transparan dan akuntabel berkaitan dengan kinerja utama Tujuan
2
SK. Gubernur tentang nama, kode dan judul SOP SK. Gubernur dalam bentuk Flowchat jumlah TND yang sesuai dengan Pergub/ peraturan perundang jumlah SPP yang telah disusun dan diterapkan pada SKPD Provinsi dan SKPD Kab/Kota se Jumlah bidang yang memiliki Standar Pelayanan Minimal
3
Terbinanya penyelenggaraan pelayanan tersusunya SPP disemua SKPD publik dilingkungan pemerintah Provinsi dan Provinsi dan SKPD Kab/Kota se Kab/Kota Papua
4
Terwujudnya penyusunan laporan SPM terwujudnya pelaksanaan TUPOKSI pada 9 bidang di Provinsi dan 15 Bidang yang efisien dan efektif, responsif, SPM Kab/Kota yang harus diterapkan dan transparan dan akuntabel ditetapkan SPM dalam Peraturan Kepala Daerah
5
Terlaksananya penilaian dan peringkatan SKPD/Unit penyelenggara Persentase jumlah unit kinerja unit pelayanan publik dilingkungan pelayanan publik dilingkungan pelayanan pablik yang pemerintah Provinsi dan Kab/Kota Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota memiliki kinerja se Papua pelayanan publik yang memuaskan
I 5 50%
target kinerja sasaran pada tahun ke II III IV V 6 7 8 9 60% 70% 90% 100%
50%
65%
75%
90%
100%
50%
65%
75%
90%
100%
50%
65%
75%
90%
100%
50%
65%
75%
90%
100%
Sasaran NO
target kinerja sasaran pada tahun ke
Tujuan Uraian
I
II
III
IV
V
3 4 terwujudnya pelaksanaan TUPOKSI Jumlah SKPD yang telah yang efisien dan efektif, responsif, melaksanakan penataan transparan dan akuntabel standarisasi sarana dan prasarana kerja
5 50%
6 65%
7 75%
8 90%
9 100%
7
Terwujudnya standarisasi sarana dan prasarana kerja bagi pejabat struktural di Provinsi Papua
50%
65%
75%
90%
100%
8
Meningkatnya disiplin dan wibawa Pergub tentang Pakaian PNS Dinas PNS di Provinsi Papua pesertase PNS yang mengenakan pakaian dinas sesuai aturan
50%
65%
75%
90%
100%
50%
65%
75%
90%
100%
1 6
2 tertatanya sarana dan prasarana kerja dan pengunaan pakaian dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Indikator
jumlah papan nama pejabat struktural yang telah dipasang
TABEL 9.II.2 MATRIKS KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR SETDA PROVINSI PAPUA
INSTANSI : BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR SETDA PROVINSI PAPUA MISI KE2 GUBERNUR : Mewujudkan Tatakelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa serta penguatan OTSUS VISI : Mewujudkan Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur yang berkualitas Menuju Ketatapemerintahan yang Baik (Good Governance) MISI KE2 : Meningkatkan pembinaan Sistem ketatalaksanaan pemerintahan yang efisiensi dan efektif NO 1 1
2
3
Sasaran Uraian Indikator 2 3 4 Peningkatan tatalaksana pemerintahan yang terwujudnya pelaksanaan TUPOKSI Persentase OPD yang efisien dan efektif yang efisien dan efektif, responsif, memiliki SOP yang transparan dan akuntabel berkaitan dengan kinerja utama Gubernur SK. tentang nama, kode dan judul SOP Tujuan
Capian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir 5 6 49 SKPD sedang menyusun penetapan PERGUB SOP SKPD tentang SOP SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua belum ada penetapan penetapan PERGUB SK.Gubernur tentang nama, kode tentang identifikasi nama, dan judul SOP pada 49 SKPD kode dan judul SOP SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua SK. Gubernur dalam bentuk belum ada penetapan SK. penetapan SK Gubernur Flowchat Gubernur tentang bentuk Papua tentang nomor dan Flowchat SOP SKPD judul SOP pada SKPD di lingkungan Provinsi Papua jumlah TND yang sesuai hanya 50% PNS memahami penggunaan TND sesuai dengan Pergub/ peraturan penggunaan TND di lingkungan Peraturan Gubernur Papua perundang undangan pemerintah Provinsi Papua
Terbinanya penyelenggaraan pelayanan publik tersusunya SPP disemua SKPD jumlah SPP yang telah dilingkungan pemerintah Provinsi dan Kab/Kota Provinsi dan SKPD Kab/Kota se disusun dan diterapkan Papua pada SKPD Provinsi dan SKPD Kab/Kota se Papua
belum pernah dilaksanakan Bimtek Standart Pelayanan Publik dilingkungan Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota
tersedianya SPP pada SKPD di lingkungan Provinsi dan Kab/Kota
NO 1
Tujuan
Sasaran
Uraian Indikator 2 3 4 Terwujudnya penyusunan laporan SPM pada 9 terwujudnya pelaksanaan TUPOKSI Jumlah bidang yang bidang di Provinsi dan 15 Bidang SPM yang efisien dan efektif, responsif, memiliki Standar Pelayanan Kab/Kota yang harus diterapkan dan ditetapkan transparan dan akuntabel Minimal SPM dalam Peraturan Kepala Daerah
4
5
Terlaksananya penilaian dan peringkatan SKPD/Unit penyelenggara pelayanan Persentase jumlah unit kinerja unit pelayanan publik dilingkungan publik dilingkungan Pemerintah pelayanan pablik yang pemerintah Provinsi dan Kab/Kota Provinsi dan Kab/Kota se Papua memiliki kinerja pelayanan publik yang memuaskan tertatanya sarana dan prasarana kerja dan terwujudnya pelaksanaan TUPOKSI Jumlah SKPD yang telah pengunaan pakaian dinas sesuai dengan yang efisien dan efektif, responsif, melaksanakan penataan ketentuan yang berlaku transparan dan akuntabel standarisasi sarana dan prasarana kerja
Capian Kinerja Kondisi Awal
Kondisi Akhir
5 belum semua laporan 9 Bidang SPM di lingkungan pemerintah Provinsi Papua dan 15 bidang SPM Kab/Kota yang disampaikan kepada Ditjen Otda
6 tercapainya indikator SPM pada 9 Bidang SPM di lingkungan pemerintah Provinsi Papua dan 15 SPM di Kab/Kota
belum pernah dilaksanakan
Kabupaten yang mendapat penghargaan penilaian kinerja unit pelayanan publik di lingkungan pemerintahPERGUB Provinsi dan penetapan tentang standart sarana dan prasarana kerja di lingk prov papua
belum 100% sarana dan prasarana kerja di 49 SKPD Provinsi dan Kab/Kota sesuai aturan
6
7 8
Terwujudnya standarisasi sarana dan jumlah papan nama pejabat prasarana kerja bagi pejabat struktural struktural yang telah di Provinsi Papua dipasang
ruang kerja tertata sesuai ketentuan
Meningkatnya disiplin dan wibawa Pergub tentang Pakaian pengenaan pakaian dinas PNS PNS Dinas PNS di Provinsi belum sesuai aturan Papua pesertase PNS yang mengenakan pakaian dinas sesuai aturan
disiplin pengenaan pakaian dinas PNS dan CPNS sesuai aturan yang berlaku
TABEL 9.III RENCANA STRATEGIS ANGGARAN 2014 - 2018 INSTANSI : BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR SETDA PROVINSI PAPUA MISI KE2 GUBERNUR : Mewujudkan Tatakelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa serta penguatan OTSUS VISI : Mewujudkan Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur yang berkualitas Menuju Ketatapemerintahan yang Baik (Good Governance) MISI KE3 : Meningkatkan kompetensi dan kapasitas SDM aparatur yang akuntabel, profesional, bersih dan bebas KKN NO 1 1
2
3
4
5
Tujuan 2 terwujudnya SAKIP dilingkungan pemerintah Provinsi dan Kab/Kota Peningkatan jumlah dan kualitas LAKIP di lingkungan Pem.Provinsi dan 29 Kab/Kota berkurangnya Jumlah pelanggaran disiplin
meningkatkan kualitas aparatur dalam menyelesaikan permasalahan di Birokrasi peningkatan kualitas aparatur berbasis kompetensi
Sasaran Uraian Indikator 3 4 Meningkatnya Jumlah SKPD yang akuntabilitas kinerja mengumpulkan LAKIP instansi pemerintah di Provinsi dan Kab/kota Presentase OPD dengan nilai akuntabilitas ki erja baik Meningkatnya disiplin persentase jumlah aparatur pelanggaran dalam setahun
meningkatnya kualitas jumlah telaah staf SDM aparatur dalam setahun meningkatnya kompetensi sumberdaya aparatur
jumlah aparatur dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua yang memenuhi standart kompetensi jabatan
Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Kebijakan Program 5 6 Meningkatkan kualitas Peningkatan penyelenggaraan kapasitas sumber diklat/bimtek daya aparatur
Membentuk Tim evaluasi disiplin PNS yang diketuai SEKDA sebagai pejabat pembina kepegawaian dalam pelaksanaan peningkatan disiplin PNS
Kegiatan 7 Bimtek Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Papua dan Kab./Kota Bimbingan Teknis Penyusunan LAKIP Provinsi dan Kab./Kota Sosialisasi dalam rangka peningkatan disiplin dan kapasitas sumberdaya aparatur dilingk. Pemerintah Provinsi Papua Bimtek telaah staf paripurna dilingkungan Provinsi dan Kab/Kota Bintek Pola karier PNS dilingkungan pemerintah Provinsi Papua
Biaya 8
NO 1 6
Tujuan 2 terwujudnya website data kompetensi Sumber daya aparatur dilingk. Provinsi Papua
Sasaran Uraian 3 Tersedianya data akurat kompetensi SDA pada SKPD di Provinsi Papua
Indikator 4 jumlah jenis data dalam website
7
peningkatan ketaatan, efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tupoksi aparatur
meningkatnya Persentase kesadaran aparatur menurunnya kasus dalam tingkah laku, KKN budaya kerja dan pengawasan terhadap bahaya korupsi dan KKN
8
Terfasilitasi penyusunan IKU Provinsi Papua
tersedianya informasi PERGUB tentang IKU kinerja dan ukuran keberhasilan dari pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi Jumlah SKPD yang memiliki IKU
Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Kebijakan Program 5 6 membangun teknologi Peningkatan informasi data kompetensi kapasitas sumberdaya aparatur di kelembagaan SKPD dan Stakholders lainnya membangun koordinasi antara pusat, pemerintah daerah Provinsi dan Kab/kota dalam singkronisasi program sesuai peraturan perundang-undangan Membentuk Tim fasilitasi antara Provinsi dan kementerian PAN dan RB dalam penyusunan IKU Pemda Provinsi Papua
Kegiatan 7 Penyusunan Kompetensi sumberdaya aparatur
Penyelenggaraan Forkompanda, evaluasi waskat Kab/Kota
Penyusunan IKU dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua
Biaya 8
SOSIALISASI DISPLIN HARUS RUBAH INDIKATOR DLM RENSTRA
TABEL 9.III.1 TUJUAN, SASARAN STRATEGIS, INDIKATOR KINERJA DAN CAPAIAN 1 S/D 5 TAHUN KE DEPAN PADA MISI KE3
NO
Tujuan
1
2 terwujudnya SAKIP dilingkungan pemerintah Provinsi dan Kab/Kota Peningkatan jumlah dan kualitas LAKIP di lingkungan Pem.Provinsi dan 29 Kab/Kota
1
2
3 4
5
6
7
8
Sasaran Uraian 3 Meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Indikator 4 Jumlah SKPD yang mengumpulkan LAKIP di Provinsi dan Kab/kota Presentase OPD dengan nilai akuntabilitas kinerja baik
I 5
target kinerja sasaran pada tahun ke II III 6 7
IV 8
V 9
50%
75%
80%
90%
100%
65%
75%
85%
90%
100%
berkurangnya Jumlah pelanggaran disiplin meningkatkan kualitas aparatur dalam menyelesaikan permasalahan di Birokrasi pemerintahan peningkatan kualitas aparatur berbasis kompetensi
Meningkatnya disiplin aparatur persentase jumlah pelanggaran dalam setahun meningkatnya kualitas SDM jumlah telaah staf dalam aparatur setahun
35%
50%
70%
85%
100%
45%
65%
70%
80%
100%
meningkatnya kompetensi sumberdaya aparatur
70%
80%
85%
90%
100%
terwujudnya website data kompetensi Sumber daya aparatur dilingk. Provinsi Papua peningkatan ketaatan, efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tupoksi aparatur
jumlah aparatur dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua yang memenuhi standart kompetensi jumlah jenis jabatan data dalam
Tersedianya data akurat kompetensi SDA pada SKPD di website Provinsi Papua
60%
75%
85%
90%
100%
meningkatnya kesadaran aparatur dalam tingkah laku, budaya kerja dan pengawasan terhadap bahaya korupsi dan KKN tersedianya informasi kinerja
Persentase menurunnya kasus KKN
65%
75%
80%
90%
100%
PERGUB tentang IKU
70%
75%
-
-
100%
Terfasilitasi penyusunan IKU Provinsi Papua
dan ukuran keberhasilan dari pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi
Jumlah SKPD yang memiliki IKU
TABEL 9.III.2 MATRIKS KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR SETDA PROVINSI PAPUA
INSTANSI : BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR SETDA PROVINSI PAPUA MISI KE2 GUBERNUR : Mewujudkan Tatakelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa serta penguatan OTSUS VISI : Mewujudkan Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur yang berkualitas Menuju Ketatapemerintahan yang Baik (Good Governance) MISI KE3 : Meningkatkan kompetensi dan kapasitas SDM aparatur yang akuntabel, profesional, bersih dan bebas KKN NO 1 1
2
3
4
5
Tujuan 2 terwujudnya SAKIP dilingkungan pemerintah Provinsi dan Kab/Kota Peningkatan jumlah dan kualitas LAKIP di lingkungan Pem.Provinsi dan 29 Kab/Kota berkurangnya Jumlah pelanggaran disiplin meningkatkan kualitas aparatur dalam menyelesaikan permasalahan di Birokrasi peningkatan kualitas aparatur berbasis kompetensi
Sasaran
Capian Kinerja
Indikator 4 Jumlah SKPD yang mengumpulkan LAKIP di Provinsi dan Kab/kota
Kondisi Awal 5 Penyusunan LAKIP masih bersifat laporan administrasi
Presentase OPD dengan nilai akuntabilitas kinerja baik
50% penyusunan LAKIP bersifat administrasi
persentase jumlah pelanggaran dalam setahun
aparatur belum memahami PP No 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS
meningkatnya disiplin PNS dan CPNS
meningkatnya kualitas SDM aparatur jumlah telaah staf dalam setahun
penyampaian masalah melalui surat
meningkatnya kualitas SDM aparatur
meningkatnya kompetensi sumberdaya aparatur
penempatan pejabat belum sesuai kompetensi
meningkatnya kualitas pelayanan
Uraian 3 Meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Meningkatnya disiplin aparatur
jumlah aparatur dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua yang memenuhi standart kompetensi jabatan
Kondisi Akhir 6 kualitas renstra terukur dengan peningkatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah meningkatnya jumlah dan kualitas LAKIP di Provins dan Kab/Kota
Sasaran NO
1 6
7
8
Capian Kinerja
Tujuan 2 terwujudnya website data kompetensi Sumber daya aparatur dilingk. Provinsi Papua peningkatan ketaatan, efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tupoksi aparatur Terfasilitasi penyusunan IKU Provinsi Papua
Uraian
Indikator
3
4
Tersedianya data akurat kompetensi jumlah jenis data dalam website SDA pada SKPD di Provinsi Papua
meningkatnya kesadaran aparatur dalam tingkah laku, budaya kerja dan pengawasan terhadap bahaya korupsi dan KKN tersedianya informasi kinerja dan ukuran keberhasilan dari pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi
Kondisi Awal 5 belum maksimal penyediaan data
Persentase menurunnya kasus KKN kurangnya ketaatan PNS pada ketentuan
PERGUB tentang IKU
Jumlah SKPD yang memiliki IKU
belum ada PERGUB tentang IKU pemerintah Provinsi Papua
Kondisi Akhir 6 Tersedianya jaringan website data kompetensi sumber daya aparatur pada SKPD dilingk. Pemerintah Provinsi Papua yang mutakhir dan akurat Penetapan Wilayah Bebas Korupsi di Provinsi dan Kab/Kota
penyusunan dokumen anggaran dan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah lebih terukur
TABEL 10
Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi Papua Kondisi No.
(1)
Kondisi
Kinerja pada
Indikator Kinerja (berbasis IKU dan SPM)
Awal Periode
(2)
RPJMD 2011 (3)
kinerja pada
Target Capaian Setiap Tahun
akhir periode RPJMD 2014 (4)
2015 (5)
2016 (6)
2017 (7)
2018 (8)
(9)
1
presentase OPD pemerintah provinsi yang tepat fungsi dan tepat ukuran
masih ada Tupoksi SKPD tumpang tindih
90%
90%
90%
90%
90%
100% pelaksanaan tugas SKPd sesuai TUPOKSI
2
Jumlah Rekomendasi yang disepakati dan Baik Provinsi maupun Kab/Kota ditindaklanjuti cenderaung mengutamakan kepentingan masing-masing jumlah Kab/kota yang tertata OPD PERDA Kab/Kota sesuai perundang-undangan belum melalui ANJAB
75%
80%
85%
90%
95%
Terbangunnya singkronisasi program
60%
70%
80%
90%
95%
tertatanya OPD 29 Kab/Kota sesuai ketentuan
Jumlah Rekomendasi yang disepakati belum semua dan ditindaklanjuti program pusat yang diimplementasikan didaerah Presentase pelaksanaan tupoksi unit 50% aparatur kerja dengan baik belum paham Tupoksi
65%
70%
80%
90%
100%
75%
80%
85%
90%
95%
70% program program dapat dilaksanakan Kab/Kota 100% PNS memahami tupoksi dan bekerja dengan baik
3
4
5
6
Presentase OPD yang memiliki data tersusun URJAB URJAB SKPD
7
Jumlah SKPD yang dianalisis beban belum tersusun kerja di Provinsi Papua ABK anjab SKPD
8
jumlah jabatan yang memiliki standart belum tersusun kompetensi di Provinsi Papua kompetensi Jabatan SKPD
9
presentase jabatran yang ditempati belum tersusun sesuai standart kompetensi evaluasi Jabatan
10
jumlah penganalisis lingkungan Kab/Kota
11
jumlah penganalisis dilingkungan Kab/Kota
12
jabatan
di kurangnya Tenaga anjab di Kabupaten/kota kerja kurangnya tenaga penganalisis beban kerja
28,6% 24,5% 24,5% 22% (14 SKPD) (12 SKPD) (12 SKPD) (11 SKPD) 36,7% 36,7% 30% (18 SKPD) (18 SKPD) (13 SKPD) 36,7% 36,7% 30% (18 SKPD) (18 SKPD) (13 SKPD) -
-
28% 21% (8 (6 Kab/Kota) Kab/Kota)
36,7% 36,7% (18 SKPD) (18 SKPD) 17% 17% (5 (5 Kab/Kota) Kab/Kota)
-
49 SKP{D memiliki analisis Jabatan
-
49 SKP{D memiliki analisis beban kerja
-
49 SKPD memiliki standart kopetensi Jabatan
30% 49 SKPD memiliki (13 SKPD) hasil evaluasi jabatan 17% tersediannya (5 penganalisis Kab/Kota) jabatan
28% (8 Kab/Kota)
21% 17% (6 Kab/Kota) (5 Kab/Kota)
17% (5 Kab/Kota)
17% (5 Kab/Kota)
tersedianya 70% tenaga penganalisis beban kerja
jumlah penyusun standart kompetensi kurangnya tenaga jabatan dilingkungan Kab/Kota penyusun standart kompetensi jabatan
28% (8 Kab/Kota)
21% 17% (6 Kab/Kota) (5 Kab/Kota)
17% (5 Kab/Kota)
17% (5 Kab/Kota)
tersediannya 2 penganalisis standart kompetensi jabatan di 29 Kab/Kota
13
jumlah aparatur yang mengikuti evaluasi kurangnya tenaga Jabatan di lingkungan pem.Kab/Kota evaluasi jabatan
28% (8 Kab/Kota)
21% 17% (6 Kab/Kota) (5 Kab/Kota)
17% (5 Kab/Kota)
17% (5 Kab/Kota)
tersediannya 2 tenaga evaluasi Jabatan di lingkungan 29 Kab/Kota
13
Presentase OPD yang memiliki data belum ada data 26,5% FORJAB hasil formasi (13 SKPD) jabatan di Provinsi Papua
24,5% (12 SKPD)
24,5% (12 SKPD)
beban
24,5% (12 SKPD)
-
data formasi jabatan di lingkungan pemerintah Provinsi Papua tersedia tiap tahun
(1) 14
(2) (3) jumlah hasil formasi jabatan di Provinsi kurangnya tenaga Papua penyusun formasi jabatan
(4) 28% (8 Kab/Kota)
(5) (6) 21% 17% (6 Kab/Kota) (5 Kab/Kota)
(7) 17% (5 Kab/Kota)
(8) 17% (5 Kab/Kota)
20,4% (10 SKPD)
20,4% (10 SKPD)
18% (9 SKPD)
15
jumlah jabatan fungsional tertentu pada data semula 20,4% SKPD di Provinsi Papua JAFUNG sebanyak (10 SKPD) 96 Di Provinsi Papua dari 43 SKPD
16
jumlah aparatur yang mengikuti belum dilaksanakan penyesuaian pengangkatan JAFUNG tertentu di Provinsi Papua
17
jumlah tenaga penilaian angka kredit belum dilaksanakan dan insentif pusat dan Daerah
-
18
jumlah aparatur yang mengikuti Bimtek belum dilaksanakan penyusunan dan penyesuaian Jafung tertentu di Provinsi Papua
-
-
-
19
presenrtase OPD yang memiliki SOP yang berkaitan dengan kinerja utama
50%
60%
70%
20
SK. Gubernur tentang nama, kode dan belum ada judul SOP penetapan SK.Gubernur tentang nama, kode dan judul SOP pada 49 SKPD
penetapan PERGUB tentang identifikasi nama, kode dan judul SOP SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua
SK. Gubernur dalam bentuk Flowchat
penetapan SK Gubernur Papua tentang nomor dan judul SOP pada SKPD di lingkungan Provinsi Papua
21
49 SKPD sedang menyusun SOP SKPD
100% (23 SKPD)
-
100% (23 SKPD)
20,4% (10 SKPD)
tersedianya 58 tenaga penyusun formasi jabatan diKab/Kota
-
-
-
peningkatan jumlah PNS pada JAFUNG tertentu di Provinsi Papua
-
-
-
46 tenaga analisis pengembangan JAFUNG tertentu
-
46 PNS pada 23 SKPD memahami penyesuaian JAFUNG tertentu
100% (23 SKPD)
90%
100%
belum ada penetapan SK. Gubernur tentang bentuk Flowchat SOP SKPD
jumlah TND yang sesuai dengan hanya 50% PNS Pergub/ peraturan perundang undangan memahami penggunaan jumlah SPP yang telah disusun dan belum pernahTND
50%
65%
75%
90%
100%
50%
65%
75%
90%
100%
diterapkan pada SKPD Provinsi dan dilaksanakan SKPD Kab/Kota se Papua Bimtek Standart Pelayanan Publik dilingkungan Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota 22
23
24
25
jumlah bidang yang memiliki SPM
penetapan PERGUB tentang SOP SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua
penggunaan TND sesuai Peraturan Gubernur Papua tersedianya SPP pada SKPD di lingkungan Provinsi dan Kab/Kota
belum semua laporan 9 Bidang SPM di lingkungan pemerintah Provinsi Papua dan 15 bidang SPM Kab/Kota yang disampaikan Persentase jumlah unit pelayanan pablik belum pernah yang memiliki kinerja pelayanan publik dilaksanakan yang memuaskan
50%
65%
75%
90%
100%
50%
65%
75%
90%
100%
jumlah SKPD yang telah melaksanakan belum 100% penataan standarisasi sarana dan sarana dan prasarana kerja prasarana kerja di 49 SKPD Provinsi dan Kab/Kota jumlah papan nama pejabat struktural sesuai aturan
50%
65%
75%
90%
100%
yang telah dipasang
peningkatan jumlah jabatan fungsional tertentu pada 35 SKPD Provinsi Papua
tercapainya indikator SPM pada 9 Bidang SPM di lingkungan pemerintah Provinsi Papua dan 15 SPM di Kab/Kota Kabupaten yang mendapat penghargaan penilaian kinerja unit pelayanan penetapan PERGUB tentang standart sarana dan prasarana kerja di lingk prov papua
50%
65%
75%
90%
100%
ruang kerja tertata sesuai ketentuan
(1) 26
(2) (3) Pergub tentang Pakaian Dinas PNS di pengenaan pakaian Provinsi Papua dinas PNS belum sesuai aturan
(4) 50%
(5) 65%
(6) 75%
(7) 90%
(8) 100%
27
pesertase PNS yang mengenakan pakaian dinas sesuai aturan Jumlah SKPD yang mengumpulkan Penyusunan LAKIP LAKIP di Provinsi dan Kab/kota masih bersifat laporan administrasi
50%
65%
75%
90%
100%
50%
75%
80%
90%
100%
kualitas renstra terukur dengan peningkatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Presentase OPD dengan nilai akuntabilitas ki erja baik
50% penyusunan LAKIP bersifat administrasi
65%
75%
85%
90%
100%
meningkatnya jumlah dan kualitas LAKIP di Provins dan Kab/Kota
persentase jumlah pelanggaran dalam setahun
aparatur belum memahami PP No 53 tahun 2010 tentang disiplin penyampaian
35%
50%
70%
85%
100%
meningkatnya disiplin PNS dan CPNS
45%
65%
70%
80%
100%
meningkatnya kualitas SDM aparatur
28
29
jumlah telaah staf dalam setahun
masalah melalui surat
(9) disiplin pengenaan pakaian dinas PNS dan CPNS sesuai aturan yang berlaku
30
jumlah aparatur dilingkungan penempatan Pemerintah Provinsi Papua yang pejabat belum memenuhi standart kompetensi jabatan sesuai kompetensi
70%
80%
85%
90%
100%
meningkatnya kualitas pelayanan
31
jumlah jenis data dalam website
belum maksimal penyediaan data
60%
75%
85%
90%
100%
Tersedianya jaringan website data kompetensi sumber daya aparatur pada SKPD dilingk. Pemerintah Provinsi Papua yang mutakhir dan akurat
32
Persentase menurunnya kasus KKN
kurangnya ketaatan PNS pada ketentuan
65%
75%
80%
90%
100%
Penetapan Wilayah Bebas Korupsi di Provinsi dan Kab/Kota
33
PERGUB tentang IKU
belum ada PERGUB tentang IKU pemerintah Provinsi Papua
70%
75%
-
-
100%
penyusunan dokumen anggaran dan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah lebih terukur
34
Jumlah SKPD yang memiliki IKU