A. LATAR BELAKANG Terselenggaranya Good Govermance merupakan prasyarat bagi setiap unsur penyelenggara pemerintahan untuk melaksanakan pembangunan dalam mewujudkan aspirasi masyarakat mencapai tujuan dan cita-cita berbangsa dan bernegara. Berkenaan dengan hal ini, maka diperlukan upaya pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan legitimate sehingga penyelenggaraan Pemerintahan dan pelaksanaan Pembangunan serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat dapat berlangsung dengan berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari sinyalemen KKN. Sejalan dengan itu pemerintah telah menetapkan berbagai regulasi melalui TAP. MPR No:XI/MPR/1998 tentang Penyelengaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi,Kolusi dan Nepotisme, Inpres Nomor 5 Tahun 24 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Undang-Undang No 28 Tahun 1999 tentang penyenggaraan Negara yang bersih bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; Peraturan Menteri Negara PAN Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah serta Inpres No.7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam pasal 3 Undang-Undang No 28 Tahun 1999 tersebut menyebutkan salah satu azas kepastian hukum azas tertib penyelenggaraan, azas kepentingan umum penyelenggaraan negara yaitu azas akuntabilitas yang merupakan azas yang menentukan
dalam
rangka
mewujudkan
pertanggungjawaban
setiap
program/kegiatan dan hasil akhir dari program/kegiatan penyelenggraan tugas dan fungsi Pemerintahan sebagai unsur negara kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi sesuai dengan ketentuan-ketentuan perundangundangan yang berlaku. Dengan lahirnya Inpres No 7 Tahun 1999 menghendaki adanya kewajiban setiap unsur penyelenggara pemerintahan mulai dari Pejabat Eselon II ke atas untuk mempertanggungjawabkan segala aktifitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan berdasarkan BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
1
perencanaan strategik yang telah dirumuskan sebelumnya. Untuk maksud tersebut Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menindaklanjuti Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dengan mengacu pada rencana kerja (RENJA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD (DPA SKPD) Tahun 2015 dan Laporan keterangan Pertanggungjawaban yang berlandaskan pada tugas pokok, Fungsi, Visi, Misi organisasi. Materi yang disajikan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini di dasarkan atas Dokumen Perencanaan sesuai dengan Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta keputusan LANNomor239/IX/6/8/2003 Tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sementara untuk pengukuran kinerjanya didasarkan atas data-data program/kegiatan selama Tahun Anggaran 2015
B. GAMBARAN SINGKAT ORGANISASI. Dalam rangka menindaklanjuti Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintahan Daerah dan peraturan pemerintah nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan Provinsi sebagai daerah Otonom serta dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah nomor 84 tahun 2000 tentang pedoman Organisasi Perangkat Daerah maka perlu dilakukan penataan Organisasi dan tata kerja Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan.
Berdasarkan
pertimbangan
tersebut
diatas,
maka
perlu
membentuk Peraturan Daerah yang mengatur tentang pembentukan Organisasi Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Dengan demikian pembahasan ini di uraikan Gambaran singkat sesuai Perda Nomor 57 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan tanggal 21 Juli 2008, Perda Nomor 10 Tahun 2009 tentang Perubahan Perda Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan tanggal14 Desember 2009 dan Pergub sulsel Nomor 57 Tahun 2012 Tentang Tupoksi dan Rincian Tugas Jabatan Struktural Pada Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Gambaran singkat Struktur Organisasi Biro Bina Perekonomian sebagai unsur Staf yang dikepalai oleh seorang Kepala Biro yang berada dibawah dan BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
2
bertanggungjawab kepada Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dengan kedudukan, tugas pokok dan fungsi, sumber daya aparatur, sumber daya keuangan, sarana dan prasarana, pembinaan staf dan pengaruh kondisi lingkungan strategis eksternal. Struktur organisasi Biro Bina Perekonomian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dengan skema struktur organisasi berikut ini:
Gambar Struktur Organisasi Biro Bina Perekonomian BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINI SULAWESI SLATAN
BAGIAN TATA USAHA DAN BINA EKONOMI KERAKYATAN
BAGIAN BINA SARANA PEREKONOMIAN
BAGIAN BINA PRODUKSI, DISTRIBUSI DAN PEMASARAN
BAGIAN BINA KELEMBAGAAN EKONOMI
SUB BAGIAN TATA USAHA
SUB BAGIANSARANA PERHUBUNGAN,TELEK OMUNIKASI DAN PARIWISATA
SUB BAGIAN BINA PRODUKSI
SUB BAGIAN BINA KELEMBAGAAN KOPERASI DAN UKM
SUB BAGIAN PENGEMBANGAN EKONOMI KERAKYATAN
SUB BAGIAN SARANA PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
SUB BAGIAN BINA DISTRIBUSI
SUB BAGIAN BINA KELEMBAGAAN KEUANGAN
SUB BAGIAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
SUB BAGIAN SARANA BUMN DAN BUMD
SUB BAGIAN BINA PEMASARAN
SUB BAGIAN BINA PENGEMBANGAN EKONOMI SYARIAH
1. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang ditindak lanjuti dengan Peraturan Gubernur Nomor 57 Tahun 2012 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Rincian Tugas Jabatan Struktural pada Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan maka kedudukan Biro Bina Perekonomian adalah merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah dalam lingkup Sekretariat Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Biro yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
3
Biro Bina Perekonomian mempunyai tugas pokok adalah menyiapkan bahan koordinasi, pembinaan, fasilitasi, monitoring serta evaluasi, penyusunan dan penyelenggaraan kebijakan dibidang ekonomi kerakyatan, sarana perekonomian, produksi, distribusi dan pemasaran serta kelembagaan ekonomi dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut,Biro Bina Perekonomian mempunyai fungsi: a. Penyelenggaraan koordinasi, pembinaan, penyusunan kebijakan, fasilitasi, pemantauan, pelaporan di bidang ekonomi kerakyatan serta pelaksanaan penatausahaan Biro Bina Perekonomian. b. Penyelenggaraan Koordinasi, pembinaan, penyusunan kebijakan, fasilitasi pemantauan, pelaporan dibidang sarana perekonomian. c. Penyelenggaraan koordinasi, pembinaan, penyusunan kebijakan, fasilitasi, pemantauan, pelaporan dibidang produksi, distribusi dan pemasaran d. Penyelenggaraan
koordinasi, pembinaan, penyusunan kebijakan, fasilitasi
pemantauan, pelaporan dibidang kelembagaan ekonomi. e. Penyelenggaraan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
2. Sumber Daya Manusia Keberhasilan suatu Organisasi
dalam menjalankan
tugas dan fungsinya
sangat ditentukan oleh adanya sumberdaya manusia yakni sumberdaya aparatur yang berkualitas sebagai penggerak roda organisasi yang berpengaruh langsung terhadap lingkungan strategis organisasi. DalamlingkupBiro Bina Perekonomian didukung oleh sumber daya Aparatur (Pegawai Negeri Sipil) sebanyak 45(Empat Puluh Lima] orang yang terdiri dari Lakilaki 19 (Sembilan Belas) orang dan Perempuan 26 (Dua Puluh Enam) Orang. Dari 45 (Empat Puluh Lima) Orang Pegawai tersebut 17(Tujuh Belas) orang adalah pejabat struktural, yang terdiri dari 1 (satu) orang Kepala Biro (eselon II), dan 4 (Empat) orang Kepala Bagian (eselon III) dan 12 (Dua belas) Orang
Kepala Sub Bagian (eselon
IV), dan sisanya 29 orang adalah staf yang tersebar pada bagian dan sub bagian, adapun kualifikasi umur adalah sebagai berikut:
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
4
PNS yang berdasarkan pangkat/golongan -
Golongan IV sebanyak 7 orang
-
Golongan III sebanyak 24 orang
-
Golongan II
sebanyak 14 orang Tabel I.1
Pegawai Menurut Golongan (keadaan Desember 2015) Jumlah PNS
No.
BAGIAN
1
Bagian Tata Usaha dan Ekonomi Kerakyatan
1
2
Bagian Bina Sarana Perekonomian
3 4
Gol.IV Gol.III
Jumlah
Gol.II
Gol. I
9
4
-
14
2
7
2
-
11
Bagian Bina Produksi, Distribusi dan Pemasaran.
2
5
3
-
10
Bagian Bina Kelembagaan Ekonomi
2
3
5
-
10
7
24
14
0
45
Jumlah
Berdasarkan Pendidikan -
SMU / SLTA sebanyak 12 orang
-
Sarjana Muda / D-3 sebanyak 2 orang
-
Sarjana (S1) sebanyak 19 orang
-
Magister (S2 ] sebanyak 12 orang Tabel I.2 Pegawai Menurut Pendidikan (keadaan Desember 2015)
No
Kualifikasi Pendidikan
Biro SD
1 2 3 4
SLTP SLTA DIPL
Jumlah
S1
S2
S3
Bagian Tata Usaha dan Ekonomi Kerakyatan Bagian Bina Sarana Perekonomian
-
-
4
1
8
1
-
14
-
-
-
1
4
6
-
11
Bagian Bina Produksi, Distribusi dan Pemasaran Bagian Bina Kelembagaan Ekonomi
-
-
2
-
5
3
-
10
-
-
6
-
2
2
-
10
Jumlah
-
-
12
2
19
12
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
45
5
Berdasarkan Usia -
Usia 50 tahun - 60 tahun berjumlah 14 orang
-
Usia 40 tahun - 49 tahun berjumlah 14 orang
-
Usia 30 tahun - 39 tahun berjumlah 17 orang
-
Usia 20 tahun - 29 tahun berjumlah 0 orang
Tabel I.3 Pegawai Menurut Usia(keadaan Desember 2015) N o 1 2 3 4
USIA (TAHUN)
BAGIAN
Jumlah
50-60
40-49
30-39
20-29
Bagian Tata Usaha dan Ekonomi Kerakyatan Bagian Bina Sarana Perekonomian
4
2
8
-
14
2
7
2
-
11
Bagian Bina Produksi, Distribusi Pemasaran. Bagian Bina Kelembagaan Ekonomi
3
5
2
-
10
4
2
4
-
10
13
16
16
-
45
dan
Jumlah
3. Sumber Daya keuangan. Untuk menunjang optimalisasi Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi, maka salah satu faktor pendukungnya adalah ketersedian anggaran, untuk
itu
tersediadana
Pada
Belanja
Langsung,
dianggarkan
sebesar
Rp.5.847.626.608,-dapat direalisasikan sebesar Rp. 5.660.266.362,- atau 96,80% terdapat sisa anggaran sebesarRp.187.360.246,-.
4. Sarana dan Prasarana. Sarana dan prasarana yang
tersedia untuk mendukung operasional
pelaksanaan tugas – tugas Biro Bina Perekonomian dalam lingkup Sekretariat Daerah selama tahun 2015 tercatat sebagai berikut : 1.
Kendaraan dinas sebanyak 12 buah, yang terdiri dari kendaraan roda Empat sebanyak 6 unit, dan kendaraan roda Dua sebanyak 9 unit yaitu dalam keadaan baik 6 unit, dan rusak berat 3 unit.
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
6
2.
Gedung kantor yang cukup representatif, dimana seluruh ruangan telah dilengkapi dengan air conditioner yang berjumlah16 unit (AC) 4 unit diantaranya rusak, dan Alat studio [kamera] 4 buah 3 diantaranya rusak.
3.
Peralatan komputer sebanyak 19 unit, notebook 10 Unit 2 diantaranya rusak berat, LCD 2 Unit dalam kondisi baik dan2 buah mesin ketik 1 buah dalam kondisi baik dan 1 buah dalam kondisi rusak, serta meja dan kursi untuk mendukung kelancaran tugas.
4.
Sarana komunikasi kantor terdapat 2 (dua) buah Telepon dan disetiap ruangan dilengkapi PABX dan Jaringan Internet.
C. ISU-ISU STRATEGIS Dalam pelaksanaan Tugas pokok dan fungsi Biro Bina Perekonomian sebagai fasiltator, koordinator dan katalisator pelaksanaan program pembangunan di bidang ekonomi akan menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan dari lingkungan strategis, lingkungan internal maupun eksternal yang dapat diidentifikasi sebagai berikut: Bagian Tata Usaha dan Bina Ekonomi Kerakyatan a. Sarana
dan
prasarana
dalam
menunjang
peningkatan
kinerja
Biro
Bina
Perekonomian masih terbatas; b. Pengembangan ekonomi kerakyatan di Provinsi Sulawesi Selatan memerlukan kajian yang lebih mendalam untuk menciptakan model yang tepat guna dan tepat sasaran; c. Penyusunan laporan pencapaian target ekonomi memerlukan koordinasi dengan stakeholders terkait; d. Masih lemahnya koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota dalam penyediaan data indikator ekonomi makro yang lebih intensif dalam rangka memetakan potensi ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan yang berbasis Kabupaten dan Kota; e. Koordinasi dengan stakeholders terkait dalam pengendalian tingkat inflasi di Provinsi Sulawesi Selatan belum optimal, sehingga tingkat inflasi yang dipicu oleh bahan makanan masih rentan terjadi; BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
7
f. Koordinasi dengan stakeholders terkait dalam pengendalian tingkat inflasi di Provinsi Sulawesi Selatan masih perlu ditingkatkan; Bagian Bina Sarana Perekenomian a. Peran serta BUMN dan BUMD dalam pembangunan daerah melalui program CSR dan PKBL belum optimal; b. Belum optimalnya peran Lembaga Penjamin Kredit Daerah (LPKD) dalam pengembangan perekonomian daerah; c. Kontribusi sektor industri dan pengolahan utamanya yang berbasis pertanian belum optimal; d. Optimalisasi pengembangan Industri strategis dalam bentuk kerja sama antara Provinsi dan Kabupaten masih memerlukan sosialisi, fasilitasi dan koordinasi ; e. Optimalisasi Perusda Sulsel dalam peningkatan PAD Sulsel; Bagian Produksi Distribusi dan Pemasaran a. Belum intensifnya koordinasi dan fasilitasi dalam upaya peningkatan produski sektor pertanian dalam rangka menjaga ketahanan pangan di Sulawesi Selatan; b. Belum adanya informasi yang dapat diakses masyarakat tentang ketersediaan stok bahan pangan; c. Informasi harga pangan strategis masih memerlukan sosialisasi dan pengembangan lebih lanjut; d. Informasi dan ketersediaan data mengenai mata rantai jalur distribusi komoditi pertanian masih terbatas; e. Penyaluran kredit untuk sektor pertanian perlu ditingkatkan untuk mendorong peningkatan produktifitas. Bagian Kelembagaan Keuangan a. Akses masyarakat terhadap lembaga keuangan secara umum masih rendah khususnya yang terkait dengan peningkatan produksi pertanian;
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
8
b. Kontribusi Sistem perekonomian syariah sebagai alternatif sumber pembiayaan aktivitas ekonomi masyarakat masih rendah sehingga belum berdampak terhadap peningkatan kinerja perekonomian Provinsi Sulawesi Selatan ; c. Peran lembaga keuangan lainnya dalam hal pembiayaan aktivitas perekonomian masyarakat masih memerlukan sosialisasi dan koordinasi yang lebih intensif antar lembaga yang terkait utamanya di tingkat Kabupaten dan Kota;
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
9
A.
Visi Visi Biro Bina Perekonomian dirumuskan berdasarkan fungsi dan tugas pokok Biro Bina Perekonomian dalam rangka mencapai visi Sulawesi Selatan sebagai Provinsi Sepuluh terbaik dalam Pemenuhan Hak Dasar, berdasarkan visi tersebut maka
visi
Biro
Bina
Perekonomian
adalah
“Akselerator
Pembangunan
Perekonomian Daerah yang Berkualitas” visi ini merupakan inspirasi bagi Biro Bina Perekonomian dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi guna menciptakan kebijakan yang proporsional, berimbang dan terpadu dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi ekonomi daerah untuk meningkatkan daya saing perekonomian daerah dalam bingkai pembangunan ekonomi yang berkelanjutan guna meningkatkan kapabilitas perekonomian daerah dalam pemenuhan hak dasar masyarakat.
B. Misi Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka misi Biro Bina Perekonomian berdasarkan tugas pokok dan fungsinya adalah : 1. Meningkatkan Pelayanan Administrasi yang akuntabel dan mendorong Ekonomi kerakyatan serta meningkatkan fungsi monitoring , evaluasi, dan pelaporan ; 2. Mendorong pelaksanaan kebijakan pengembangan produksi, distribusi, dan pemasaran komoditi; 3. Mendorong
pelaksanaan
kebijakan
pengembangan
sarana
perekonomian
daerahingkatkan; 4. Mendorong pelaksanaan kebijakan pengembangan kelembagaan ekonomi;
C. Tujuan dan Sasaran Dalam upaya mendukung pencapaian Visi dan Misi , maka selanjutnya ditetapkan Tujuan dan Sasaran, adalah sebagai berikut:
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
10
1. Tujuan Sebagaimana Visi dan Misi yang telah ditetapkan, maka untuk keberhasilan pencapaiannya perlu ditetapkan Tujuan Biro Bina Perekonomian yang dijabarkan sebagai berikut : 1) Meningkatkan pelayanan administrasi yang akuntabel dan mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan dengan mempertimbangkan kesetaraan gender; 2) Menekan Laju Inflasi; 3) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan; 4) Meningkatkan kinerja BUMD dan UMKM dan Koperasi;
2. Sasaran Adapun sasaran yang
ingin dicapai
dalam
Renstra
Biro Bina
Perekonomian pada priode 2013 – 2018 adalah sebagai berikut ; 1.
Administrasi Perkantoran Terlaksana dengan baik;
2.
Mengendalikan tingkat inflasi daerah;
3.
Meningkatkan Akses informasi harga pangan strategis;
4.
Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditas unggulan daerah;
5.
Terciptanya distribusi yang merata di tingka masyarakat;
6.
Meningkatnya pemasaran hasil produk daerah;
7.
Penyaluran RASKIN dengan tepat waktu dan tepat sasaran;
8.
Meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi
daerah
sesuai
target
Rencana
pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) 9.
Terlaksananya dan Terkoordinasi Kegiatan di Tingkat Provinsi dan Kab/ Kota, Terevaluasinya Pemanfaatan DBH-CHT;
10. Adanya sinergitas program BUMN dengan program kerja pemerintah provinsi 11. Terlaksananya sinergitas program dalam pengembangan sarana ekonomi; 12. Meningkatnya pelayanan fasilitas sarana perhubungan, telekomunikasi dan pariwisata; 13. Terlaksananya
sinergitas
program
dalam
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
pengembangan
industri
dan
11
perdagangan; 14. Berkembangnya Perbankan Syariah; 15. Iklim yang sehat untuk tumbuh dan berkembangnya ekonomi kerakyatan; 16. Meningkatnya kinerja BUMD; 17. Terlaksananya
pemantauan
lembaga-lembaga
keuangan
mikro
sertaTersusunnya data-data lembaga yg ada di kab/kota. 18. Meningkatnya kinerja UMKM & Koperasi;
D. PENETAPAN INDIKATOR TAHUN 2015
No 1
Sasaran Administrasi Perkantoran Terlaksana baik
Indikator Kinerja 1 Laporan Keuangan disampaikan tepat waktu
Target 1 Laporan
dengan 2 Dokumen Administrasi Perkantoran pada Biro Bina Perekonomian dapat tersusun
1 Dokumen
dengan baik 2 Dokumen Administrasi Perkantoran pada Biro Bina Perekonomian dapat tersusun
1 Dokumen
dengan baik 3 Peningkatan Sarana dan Prasarana, Pemeliharaan Rutin
2 AC, 4 Komputer PC, 2 Lemari,1 Handy Talki, 1 Mobil, 2 Motor, Pebaikan Ruangan
4 Laporan Keuangan disampaikan tepat waktu
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
1 Laporan
12
5 Tersusunnya RKA/DPA/RENJA/PK/RKAP/DPPA tepat waktu
6 Dokumen
6 Peningkatan Sarana dan Prasarana, Pemeliharaan Rutin 7 Perolehan Hasil Evaluasi SAKIP
2
1 Laporan
Mengendalikan
1 Angka Inflasi daerah Prov Sulsel
4,5 % ± 1
tingkat inflasi daerah
2 Jumlah kab/kota dengan inflasi
Meningkatkan
Akses 1 Jumlah komoditi
informasi
harga
pangan strategis 4
B
8 Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Bina Perekonomian
dibawah rata2 provinsi 3
1 Dokumen
pangan yang
diupdate harganya setiap bulan
5 dokumen
1 Nilai produksi komoditas unggulan
produksi
dan
produktivitas komoditas
Kab/Kota
melalui website
Meningkatnya
24
daerah
(Beras,
Jagung,
Sapi,
Rumput Laut, Kakao, Bandeng)
4 Laporan (PerTriwulan)
unggulan
daerah 5
6
Terciptanya distribusi 1 Data
Pangan
anatar
yang merata di tingkat
Wilayah dalam Prov. Sulsel (Jenis
masyarakat
Komoditi dari dan ke Tujuan.
Meningkatnya hasil
produk daerah
Penyaluran
4 Laporan (PerTriwulan)
1 Volume produksi produk daerah
pemasaran
7
Distribusi
(Beras;
jagung,
Sapi,
Rumput
Laut, Kakao, Bandeng)
RASKIN 1 Kab/kota
yang
menyalurkan
dengan tepat waktu
Raskin dengan tepat waktu dan
dan tepat sasaran
tepat sasaran.
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
4 Laporan (PerTriwulan)
24 Kab/Kota
13
8
Meningkatkan
1 Angka
pertumbuhan
pertumbuhan
ekonomi >8%
Prov. Sulsel
ekonomi
daerah
sesuai
target
pembangunan jangka menengah
Daerah
(RPJMD) 9
Terlaksananya
dan 1 Realisasi Penggunaan Anggaran
Terkoordinasi
DBH-CHT
Kegiatan
di
Provinsi
dan
4 Laporan
Tingkat
(Per Triwulan)
Kab/
Kota, Terevaluasinya Pemanfaatan
DBH-
CHT 10
Adanya
sinergitas 1 % cakupan Jumlah BUMN dalam
program
11
BUMN
peningkatan peran BUMN di prov.
dengan program kerja
Sulsel
pemerintah provinsi
koordinasi
Terlaksananya sinergitas
program
melalui
fasilitasi
100%
serta
1 Persentase
Jumlah
Sarana
Ekonomi
daerah
yang
dalam pengembangan
kembangkan/
dibangun/
sarana ekonomi
diselesaikan status aset melalui
40%
Koordinasi dan Fasilitasi (COI, Grand Hotel Rindra, 12
Meningkatnya pelayanan
1 Jumlah Kab/kota yang dipantau fasilitas
pengembangan
sarana
yang
sarana perhubungan,
bergerak dibidang Perhubungan,
telekomunikasi
Telekomonikasi
pariwisata
dan
dan
24 Kab/Kota
Pariwisata
Prov. Sulsel.
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
14
13
Terlaksananya sinergitas
1 Jumlah
program
kab/kota
pantauuntuk
yang
di
pengembangan
dalam pengembangan
Industri dan perdagangan di Prov.
industri
Sulsel.
dan
24 Kab/Kota
perdagangan 14
Berkembangnya
1 Jumlah lembaga perbankan
Perbankan Syariah
16 Lembaga
syariah 2 Jumlah nasabah perbankan
3,85 Trilliun
syariah 3 Jumlah aset perbankan syariah
6,90 Trilliun
4 Jumlah uang pembiayaan dari lembaga perbankan syariah 15
16
Iklim
yang
untuk
tumbuh
sehat 1 Jumlah Kab/Kota yang dipantau dan
dalam
mewujudkan
berkembangnya
pengembangan
ekonomi kerakyatan
kerakyatan di Sulawesi Selatan
Meningkatnya kinerja BUMD
17
5,60 Trilliun
ekonomi
(Bank) Penyalur Kredit Usaha
lembaga
rakyat (KUR) (secara Nasional = 7
mikro
4 BUMD
1 Jumlah Lembaga Keuangan
pemantauan lembagakeuangan
Kab/Kota
1 Jumlah BUMD yg berkinerja baik (menghasilkan laba) dari 4 BUMD
Terlaksananya
24
3 Lembaga
Lembaga Penyalur KUR)
sertaTersusunnya data-data lembaga yg ada di kab/kota 18
Meningkatnya kinerja 1 % cakupan koperasi aktif di prov UMKM & Koperasi
sulsel
75%
2 % Jumlah UMKM yang di fasilitasi dengan lembaga perbankan (Jumlah UMKM prov Sulsel =
40%
751.631 unit tahun 2014)
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
15
3 % Jumlah Koperasi yang di fasilitasi dengan lembaga perbankan (Jumlah Koperasi =
40%
7.010 unit tahun 2014)
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
16
A. CAPAIAN KINERJA Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misiBiro Bina Perekonomian Setda Provinsi Sulawesi Selatan. Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian sistematis dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, dan indikator keluaran. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian dalam proses penyusunan kebijakan/program/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran.
Adapun uraian Kinerja menurut sasaran 1 sebagai berikut
SASARAN 1 Administrasi Perkantoran Terlaksana dengan baik No
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
1.
Laporan Keuangan disampaikan tepat waktu
1 Laporan
1 Laporan
100%
2
Dokumen Administrasi Perkantoran pada 1 Dokumen
1 Dokumen
100%
2 AC, 4 Komputer PC, 2 Lemari,1 Handy Talki, 1 Mobil, 2 Motor, Pebaikan Ruangan
2 AC, 4 Komputer PC, 2 Lemari,1 Handy Talki, 1 Mobil, 2 Motor, Pebaikan Ruangan
100%
Biro Bina Perekonomian dapat tersusun dengan baik 3
Peningkatan Sarana dan Prasarana, Pemeliharaan Rutin
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
17
4
Laporan Keuangan disampaikan tepat waktu
5
Dokumen Administrasi Perkantoran pada
dengan baik Peningkatan Sarana dan Prasarana, Pemeliharaan Rutin 7
Perolehan Hasil Evaluasi SAKIP
8
Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Bina
1 Laporan
100% 100%
Biro Bina Perekonomian dapat tersusun
6
1 Laporan 6 Dokumen
6 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
B
B
1 Laporan
1 Laporan
100%
100% 100%
Perekonomian
Dalam perolehan capaian indikator kinerja untuk sasaran 1 dapat di gambarkan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Administrasi Keuangan dan Barang Inventaris pada Biro Bina Perekonomian menghasilkan 1 Dokumen Laporan yaitu : Laporan administrasi keuangan, barang inventaris Biro Bina Perekonomian 2. Pelaksanaan Pelayanan Ketatausahaan Biro dan Pengolahan data Kepegawaian Biro yakni 1) Terlaksananya pelayanan penatausahaan perkantoran 2) Tersedianya 1 dokumen data kepegawaian 3. Pelaksanaan Peningkatan Sarana dan Prasarana, Pemeliharaan Rutin Biro Bina Perekonomian tahun 2015 1) Terlaksananya pemeliharaan 4 unit kendaraan roda empat, 8 unit kendaraan roda dua, 2) Terealisasinya
pemeliharaan
ruang
kerja
Biro
Bina
Perekonomian,
Tersedianya 4 buah Notebook (2 merk Acer Aspire dan 1 merk Asus, 1 merk Lenovo), Tersedianya 9 unit Printer (8 merk Epson, 1 merk Canon), Tersedianya 4 unit Telivisi LED 32 inchi (merk Samsung), 2 Proyektor (merk Epson), 1 unit kamerasony cyber-shoot DSD WX300, 8 Komputer PC (merk Lenovo), 2 unit mesinFaximile (merk Panasonic), 2 unit Motor (merk Yamaha) dan 2 unit mobil (fortune dan innova)
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
18
4. Penyusunan Laporan Tindak Lanjut LHP Biro Bina Perekonomian Tersedianya 1 Dokumen
Laporan
Tindak Lanjut
laporan
hasil pemeriksaan
Biro
Bina
Perekonomian. Dari uraian di atas rata-rata capaian indikator untuk sasaran 1 adalah sebesar 100% Pencapaian sasaran dari indikator-indikator yang telah ditetapkan diwujudkan melalui program/kegiatan sebagai berikut; Program Pelayanan Administrasi terdiri dari 4 (empat) kegiatan adalah sebagai berikut : 1. Pembinaan Administrasi Pengelola Keuangan, Administrasi Barang Inventaris 2. Penatausahaan Biro Bina Perekonomian 3. Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran. 4. Tim tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Biro Bina Perekonomian
SASARAN 2 Mengendalikan tingkat inflasi daerah No
Indikator Kinerja
1.
Angka Inflasi daerah Prov Sulsel
2.
Jumlah kab/kota dengan inflasi dibawah rata2 provinsi
Target
Realisasi
Capaian
4,5 % ± 1
4,48
100%
24
24
Kab/Kota
Kab/Kota
100%
Dalam perolehan capaian indikator kinerja untuk sasaran 2 dapat di gambarkan sebagai berikut : Laju inflasi Sulsel pada 2015 tercatat 4,48% (yoy), dalam rentang sasaran inflasi nasional 4±1%. Penurunan inflasi terjadi akibat terkendalinya harga semua kelompok komoditas, meskipun tekanan terhadap harga kelompok bahan makanan cukup tinggi. Kondisi tersebut juga diiringi dengan berlalunya base effect kenaikan harga BBM di akhir 2014 yang lalu. Namun demikian, inflasi Sulsel tercatat lebih tinggi dari inflasi nasional yang tercatat 3,35% (yoy), yang antara lain dikarenakan harga sejumlah komoditas bahan pangan ikut terdorong naik, akibat dari tingginya permintaan pedagang dari wilayah di luar Sulsel. Peran serta, komunikasi, dan BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
19
koordinasi yang berjalan baik diantara anggota TPID, menjadi kunci keberhasilan dalam mengendalikan inflasi, terutama dalam kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan dan kelancaran arus distribusi bahan pangan ke berbagai daerah di Sulsel dan sekitarnya.Tersedianya data dan Informasi Tingkat Inflasi di Provinsi Sulawesi Selatan. T a BULAN bJanuari Februari eMaret l April Mei ; Juni Juli Agustus I September nOktober November f Desember l
mtm -0,17 -0,27 0,50 0,33 0,31 0,73 1,91 0,37 0,54 -0,08 0,26 0,70
SULSEL ctc -0,17 -0,44 0,05 0,38 0,69 1,43 2,64 3,02 3,57 3,49 3,76 4,46
yoy 7,23 6,63 7,13 7,10 7,60 8,06 8,08 8,05 8,36 7,84 6,62 4,48
mtm -0,24 -0,36 0,17 0,36 0,50 0,54 0,93 0,39 -0,05 -0,08 0,21 0,96
NASIONAL ctc -0,24 -0,61 -0,44 -0,08 0,42 0,96 1,90 2,29 2,24 2,16 2,37 3,33
yoy 6,90 6,29 6,38 6,79 7,15 7,88 7,26 7,18 6,83 6,25 4,89 3,35
Tabel; Inflasi Sulawesi Selatan dan Nasional Tahun 2015
Dari uraian di atas rata-rata capaian indikator untuk sasaran 2 adalah sebesar 100% Pencapaian sasaran dari indikator-indikator yang telah ditetapkan diwujudkan melalui program/kegiatan Program Pengembangan Perekonomian Daerah pada Kegiatan Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah
SASARAN 3 Meningkatkan Akses informasi harga pangan strategis No 1.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
20 Komoditi
20 Komoditi
100%
Jumlah komoditi pangan yang diupdate harganya setiap bulan melalui website
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
20
Dalam perolehan capaian indikator kinerja untuk sasaran 3 dapat digambarkan sebagai berikut : Sistem Informasi Harga Pangan merupakan system penyediaan harga pangan yang bisa diakses yang menyediakan 10 Komoditas pada 2 kabupaten/ kota. Dari uraian di atas rata-rata capaian indikator untuk sasaran 3 adalah sebesar 100% Pencapaian sasaran dari indikator-indikator yang telah ditetapkan diwujudkan melalui program/kegiatan sebagai berikut; Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi terdiri dari 1 (satu) kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Harga Pangan Provinsi Sulawesi Selatan.
SASARAN 4 Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditas unggulan daerah No 1.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
4 Laporan (Per Triwulan)
4 Laporan (Per Triwulan)
100%
Nilai produksi komoditas unggulan daerah (Beras, Jagung, Sapi, Rumput Laut, Kakao, Bandeng)
Dalam perolehan capaian indikator kinerja untuk sasaran 4 dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Tersusunnya Laporan Hasil Peningkatan Produksi Komoditas Unggulan daerah 2. Terfasilitasinya kegiatan peningkatan produksi komoditas unggulan daerah (Beras, Jagung, Sapi, Rumput Laut, Kakao, Bandeng) di Provinsi Sulawesi Selatan. Dari uraian di atas rata-rata capaian indikator untuk sasaran 4 adalah sebesar 100% Pencapaian sasaran dari indikator-indikator yang telah ditetapkan diwujudkan melalui program/kegiatan sebagai berikut; Program Pengembangan Perekonomian
Daerah
pada
Kegiatan
Fasilitasi
Peningkatan
Produksi
Komoditas Unggulan.
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
21
SASARAN 5 Terciptanya distribusi yang merata di tingkat masyarakat No
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
1.
Data Distribusi Pangan antar Wilayah dalam
4 Laporan
4 Laporan
(Per
(Per
Triwulan)
Triwulan)
Prov. Sulsel (Jenis Komoditi, dari dan ke Tujuan)
Capaian
100%
Dalam perolehan capaian indikator kinerja untuk sasaran 5 dapat digambarkan sebagai berikut : Pengembangan Pola Distribusi dan Evaluasi Pola Distribusi 1) Terdistribusinya kebutuhan pokok masyarakat dengan pola distribusi antar daerah. 2) Laporan Data Informasi distribusi pangan antar daerah dan wilayah dilhat dari Jenis Komoditi dari asal komoditi ke tempat tujuan komoditi Dari uraian di atas rata-rata capaian indikator untuk sasaran 5 adalah sebesar 100% Pencapaian sasaran dari indikator-indikator yang telah ditetapkan diwujudkan melalui program/kegiatan sebagai berikut; Program Pengembangan Perekonomian Daerah pada Kegiatan Koordinasi Pemantapan Pola Distribusi.
SASARAN 6 Meningkatnya pemasaran hasil produk daerah No 1.
Indikator Kinerja Volume produksi produk daerah (Beras;
Target
Realisasi
4 Laporan
4 Laporan
(Per
(Per
Triwulan)
Triwulan)
jagung, Sapi, Rumput Laut, Kakao, Bandeng)
Capaian
100%
Dalam perolehan capaian indikator kinerja untuk sasaran 6 dapat digambarkan
sebagai berikut
:
Pengembangan
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
pemasaran produk daerah,
22
data/Informasi Pasar produk Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Kelautan dan Perikanan, Kehutanan, Pertambangan dan Energi 1)
Data/informasi dan potensi pasar produk daerah khususnya komoditi unggulan Sulawesi Selatan.
2)
Telah melaksanakan Koordinasi dan konsultasi Pemasaran dengan SKPD dan stakeholders terkait.
3)
TelahTersedia informasi kegiatan pameran/promosi di dalam negeri.
4)
Telah Melakukan Koordinasi tentang pemasaran komoditas/produk daerah kekementerian perdagangan RI di Jakarta.
5)
Melakukan pertemuan dengan Pemprov DKI untuk membahas kerjasama perdagangan untuk penyediaan kebutuhan pangan di Jakarta.
6)
Melakukan koordinasi pencanangan gerakan peningkatan ekspor 3 kali lipat di Jakarta.
7)
Mengikuti studi komparatif dan koordinasi pengembangan industry dan perdagangan di Provinsi Jawa Barat.
8)
Melakukan
koordinasi
dengan
kabupaten/kota
terkait
pemasaran
komoditas/produk daerah di Kabupaten Enrekang, Bantaeng, Luwu Utara, Soppeng, Sinjai, danTakalar serta Kota Parepare. 9)
Menghadiri Pembukaan Pekan Raya Palopo di Kota Palopo.
10) Memfasilitasi/melaksanakan pertemuan dalam rangka audience dengan Bapak Asisten Ekonomidan Pembangunan Setda Prov. Sulsel. 11) Ikut memfasilitasi terselenggaranya pasar murah/operasi pasar pada saat bulan Ramadhan/menjelang IdulFitri 1436 H dan pasar murah dalam rangka May Day. 12) Memfasilitasi
rapat
persiapan
pelaksanaan
High
Level
Meeting
Tim
Pengendalian Inflasi Provinsi Sulawesi Selatan dan rapat tindak lanjut pengambilan langkah-langkah pengendalian inflasi. 13) Memfasilitasi rapat tentang penjabaran program nasional “Ekspor Non Migas 3 x Lipat” di Sulawesi Selatan.
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
23
14) Memfasilitasi persiapan Rapat Gebyar Perizinan Massal Gratis yang dilaksanakan secara serentak di 24 Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan dan ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. 15) Memfasilitasi pelaksanaan MOU antara Pemprov, Perbankan, UMKM dan Ritel Modern tentang pengembangan UKM di Sulsel. 16) Melaksanakan
pertemuan
pembahasan
pelaporan
gerakan
nasional
penyelamatan sumber daya alam. 17) Menyebarkan informasi kepada SKPD/instansi terkait perihal kegiatan pameran yang dilaksanakan di dalam dan di luar negeri.
Dari uraian di atas rata-rata capaian indikator untuk sasaran 6 adalah sebesar 100% Pencapaian sasaran dari indikator-indikator yang telah ditetapkan diwujudkan melalui program/kegiatan sebagai berikut; Program Pengembangan Perekonomian Daerah pada Kegiatan Koordinasi Pemasaran Produk Daerah.
SASARAN 7 Penyaluran RASKIN dengan tepat waktu dan tepat sasaran No
Indikator Kinerja
1.
Kab/kota yang menyalurkan Raskin dengan tepat waktu dan tepat sasaran
Target
Realisasi
Capaian
24 Kab/Kota
24 Kab/Kota
100%
Dalam perolehan capaian indikator kinerja untuk sasaran 7 dapat digambarkan sebagai berikut : Validasi data RTS-PM, Pengumpulan data raskin 1) Tersedianya kebutuhan beras raskin untuk rumah tangga miskin sebanyak 484.617 rumah tangga miskin. 2) Tersalurnya beras raskin kepada penerima sasaran rumah tangga miskin. 3) Laporan data penyaluran Raskin per setiap bulan selama satu tahun
Dari uraian di atas rata-rata capaian indikator untuk sasaran 7 adalah sebesar 100% Pencapaian sasaran dari indikator-indikator yang telah ditetapkan
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
24
diwujudkan melalui program/kegiatan sebagai berikut; Program Pengembangan Perekonomian Daerah pada Kegiatan Koordinasi dan Validasi data raskin.
SASARAN 8 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sesuai target pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) No
1.
Indikator Kinerja
Angka pertumbuhan ekonomi Prov. Sulsel
Target
Realisasi
Capaian
>8 %
7,15%
91%
Dalam perolehan capaian indikator kinerja untuk sasaran 8 dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulawesi Selatan tahun 2015 atas dasar harga berlaku (ADHB) saat ini mencapai Rp.341,74 Triliun, dan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp.250,72 Triliun. Bila dibandingkan tahun 2014 harga berlaku Rp.300,12 Triliun dan harga konstan Rp. 234,8 Triliun. 2. PDRB perkapita Sulawesi Selatan tahun 2015 sebesar Rp.39,90 Juta meningkat sebesar 11,43% dibanding tahun 2014, telah melampaui target RPJMD Sulawesi Selatan pada akhir 2018 sebesar Rp. 30 Juta. 3. Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan tahun 2015 sebesar 7,15%, diatas nasional 4,79%, tertinggi kelima nasional setelah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Papua dan Sulawesi Barat. Adapun kontribusi terbesar pertumbuhan ekonomi Sul-Sel menurut sektor : a. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 22,9 % b. Industri Pengolahan sebesar 13,8 % c. Perdagangan Besar & Eceran sebesar 12,8 % d. Konstruksi sebesar 12,3 %
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
25
TRIWULAN
SULSEL (%)
NASIONAL (%)
I
5,23
4,71
II
7,62
4,67
III
7,34
4,73
IV
7,15
4,79
Tabel; Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan dan Nasional Tahun 2015. Dari uraian di atas rata-rata capaian indikator untuk sasaran 6 adalah sebesar 100% Pencapaian sasaran dari indikator-indikator yang telah ditetapkan diwujudkan melalui program/kegiatan sebagai berikut; Program Pengembangan Perekonomian Daerah, kegiatan; 1. Fasilitasi Peningkatan Produksi Daerah 2. Sosialisasi dan Koordinasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau 3. Koordinasi peningkatan peran BUMN 4. Koordinasi Pemantapan Pola Distribusi 5. Koordinasi Pemasaran Produk Daerah 6. Koordinasi pengendalian tingkat inflasi Provinsi Sulawesi Selatan; 7. Koordinasi pengembangan sarana ekonomi; 8. Koordinasi pembinaan BUMD Provinsi Sulawesi Selatan; 9. Koordinasi pengembangan sarana perhubungan, telekomunikasi dan pariwisata; 10. Koordinasi Pengembangan industri dan perdagangan; 11. Fasilitasi Program Raskin.
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
26
SASARAN 9 Terlaksananya dan Terkoordinasi Kegiatan di Tingkat Provinsi dan Kab/ Kota, Terevaluasinya Pemanfaatan DBH-CHT
No
Indikator Kinerja
1.
Kab/kota yang menyalurkan Raskin dengan tepat waktu dan tepat sasaran
Target
Realisasi
Capaian
24 Kab/Kota
24 Kab/Kota
100%
Dalam perolehan capaian indikator kinerja untuk sasaran 9 dapat digambarkan sebagai berikut; Fasilitasi dan Koordinasi pemanfaatan penggunaan DBH-CHT serta Evaluasi Penggunaan DBH-CHT di provinsi Sulawesi Selatan. 1) Tersosialisasinya Peraturan Penggunaan DBH-CHT pada SKPD Provinsi dan Kabupaten/kota pengguna DBH-CHT 2) Laporan Dokumen RKA DBH-CHT Provinsi dan Kabupaten/kota ke Kementerian Keuangan RI 3) Laporan Dokumen Realisasi DBH-CHT Provinsi dan kabupaten/kota semester 1 ke Kementerian Keuangan RI 4) Laporan Dokumenrealisasi DBH-CHT Provinsi dan kabupaten/kota semester 2 ke Kementrian Keuangan RI 5) Peraturan Gubernur tentang Alokasi Dana Bagi Hasil Cukai hasil tembakau Provinsi dan Kabupaten/kota
Dari uraian di atas rata-rata capaian indikator untuk sasaran 9 adalah sebesar 100% Pencapaian sasaran dari indikator-indikator yang telah ditetapkan diwujudkan melalui program/kegiatan sebagai berikut; Program Pengembangan Perekonomian Daerah pada Kegiatan Sosialisasi dan Koordinasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau.
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
27
SASARAN 10 Adanya sinergitas program BUMN dengan program kerja pemerintah provinsi No 1.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
100%
100%
100%
% cakupan Jumlah BUMN dalam peningkatan peran BUMN di prov. Sulsel melalui fasilitasi serta koordinasi
Dalam perolehan capaian indikator kinerja untuk sasaran 10 dapat digambarkan sebagai berikut; Koordinasi dan Fasilitasi serta Dokumen PKBL BUMN di Sulsel dan Instansi terkait 1) Terkoordinasi dan terfasiltasinya PKBL BUMN Sulawesi Selatan 2) Terwujudnya sinergitas program BUMN dengan program Kerja Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan Dari uraian di atas rata-rata capaian indikator untuk sasaran 10 adalah sebesar 100% Pencapaian sasaran dari indikator-indikator yang telah ditetapkan diwujudkan melalui program/kegiatan sebagai berikut; Program Pengembangan Perekonomian Daerah pada Kegiatan Sosialisasi dan Koordinasi Peningkatan Peran BUMN.
SASARAN 11 Terlaksananya sinergitas program dalam pengembangan sarana ekonomi No
Indikator Kinerja
1.
Persentase Jumlah Sarana Ekonomi daerah yang kembangkan/ dibangun/ diselesaikan status aset melalui Koordinasi dan Fasilitasi
Target
Realisasi
Capaian
40%
40%
100%
(COI, Grand Hotel Rindra,
Dalam perolehan capaian indikator kinerja untuk sasaran 11 dapat digambarkan sebagai berikut; Koordinasi dan Fasilitasi pengembangan dan Pemanfaatan sarana ekonomi
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
28
1) Terlaksananya
Rapat
Koordinasi
dengan
instansi
terkait
dalam
upaya
pengembangan sarana ekonomi 2) Terlaksananya pemantauan, pembinaan dan evaluasi kegaiatan pengembangan sarana ekonomi. Dari uraian di atas rata-rata capaian indikator untuk sasaran 11 adalah sebesar 100% Pencapaian sasaran dari indikator-indikator yang telah ditetapkan diwujudkan melalui program/kegiatan sebagai berikut; Program Pengembangan Perekonomian Daerah pada Kegiatan Koordinasi Pengembangan Sarana Ekonomi
SASARAN 12 Meningkatnya pelayanan fasilitas sarana perhubungan, telekomunikasi dan pariwisata No 1.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
24
24
Kab/Kota
Kab/Kota
Capaian
Jumlah Kab/kota yang dipantau pengembangan sarana yang bergerak dibidang Perhubungan, Telekomonikasi dan
100%
Pariwisata Prov. Sulsel.
Dalam perolehan capaian indikator kinerja untuk sasaran 12 dapat digambarkan sebagai berikut; Koordinasi dan Fasilitasi pengembangan Sarana Perhubungan dan Telekomonikasi yaitu; Pembangunan jalur rel kereta api Makassar-Parepare, pembangunan Makassar New Port, pengembangan dan infrastruktur Bypass Jalan Bandara Sultan Hasanuddin Dari uraian di atas rata-rata capaian indikator untuk sasaran 12 adalah sebesar 100% Pencapaian sasaran dari indikator-indikator yang telah ditetapkan diwujudkan melalui program/kegiatan sebagai berikut; Program Pengembangan Perekonomian Daerah pada Kegiatan Koordinasi Pengembangan Sarana Ekonomi.
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
29
SASARAN 13 Terlaksananya
sinergitas
program
dalam
pengembangan
industri
dan
perdagangan No 1.
Indikator Kinerja Jumlah kab/kota yang di pantau untuk pengembangan Industri dan perdagangan di Prov. Sulsel.
Target
Realisasi
24
24
Kab/Kota
Kab/Kota
Capaian
100%
Dalam perolehan capaian indikator kinerja untuk sasaran 13 dapat digambarkan sebagai berikut; Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan industri dan perdagangan dengan instansi terkait. 1) Terlaksananya
Rapat
Koordinasi
dengan
instansi
terkait
dalam
upaya
pengembangan industry dan perdagangan 2) Terlaksananya pemantauan, pembinaan dan evaluasi kegiatan pengembangan industry dan perdagangan
Dari uraian di atas rata-rata capaian indikator untuk sasaran 13 adalah sebesar 100% Pencapaian sasaran dari indikator-indikator yang telah ditetapkan diwujudkan melalui program/kegiatan sebagai berikut; Program Pengembangan Perekonomian Daerah pada Kegiatan Koordinasi Pengembangan Industri dan Perdagangan.
SASARAN 14 Berkembangnya Perbankan Syariah No 1.
2.
3.
Indikator Kinerja Jumlah lembaga perbankan syariah
Jumlah nasabah perbankan syariah
Jumlah aset perbankan syariah
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
Target
Realisasi
16
16
Lembaga
Lembaga
3,85
3,85
Trilliun
Trilliun
6,90
6,90
Trilliun
Trilliun
Capaian 100%
100%
100%
30
4.
Jumlah uang pembiayaan dari lembaga perbankan syariah
5,60
5,60
Trilliun
Trilliun
100%
Dalam perolehan capaian indikator kinerja untuk sasaran 14 dapat digambarkan sebagai berikut; Terlaksananya fasilitasi dan koordinasi pengembangan ekonomi syariah dengan sasaran meningkatnya kontribusi lembaga keuangan syariah dalam mendukung pengembangan usaha mikro kecil yang diukur dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah yang mengalami akselerasi 18,55% (yoy) padatriwulan III2015, lebih tinggi dari pertumbuhan tahun 2014 yang hanya tumbuh 3,70% (yoy) dan disisi lain pembiayaan juga mengalami pertumbuhan sebesar 16,73% (yoy) pada triwulan III-2015 meskipun lebih rendah dibanding pertumbuhan pembiayaan pada 2014 sebesar 17,55%. Dengan pertumbuhan DPK yang lebih tinggi dari pembiayaan, mengakibatkan Finance to Deposit Ratio (FDR) menjadi lebih baik dengan mengalami penurunan dari 171,91% pada 2014 menjadi 168,54% pada triwulan III-2015. Dari uraian di atas rata-rata capaian indikator untuk sasaran 13 adalah sebesar 100% Pencapaian sasaran dari indikator-indikator yang telah ditetapkan diwujudkan melalui program/kegiatan sebagai berikut; Program Pembinaan Kelembagaan Ekonomi Daerah pada Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Ekonomi Syariah.
SASARAN 15 Iklim yang sehat untuk tumbuh dan berkembangnya ekonomi kerakyatan
No 1.
Indikator Kinerja Jumlah Kab/Kota yang dipantau dalam mewujudkan pengembangan ekonomi kerakyatan di Sulawesi Selatan
Target
Realisasi
24
24
Kab/Kota
Kab/Kota
Capaian
100%
Dalam perolehan capaian indikator kinerja untuk sasaran 15 dapat digambarkan sebagai berikut; Pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kerakyatan
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
31
1) Terkoordinasinya pengembangan ekonomi kerakyatan di 10 kab/kota se Sulawesi selatan. 2) Telah melaksanakan konsultasi dan menghadiri rapat di 3 kementerian dan koordinasi dengan pemerintah daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 3) Melaksanakan fasilitasi dengan panitia Musda Ikatan Arsitek Lanscap Indonesia (IALI). 4) Melaksanakan fasilitasi dan sosialisasi tentang peningkatan kesejahteraan pegawai dengan PT. Pegadaian 5) Melaksanakan fasiliatasi musyawarah daerah Bhakti Bahari tentang Penanaman 1500 pohon mangrove di kab. Bone. 6) Koordinasi dan pengumpulan data ke SKPD terkait tentang pengembangan Koperasi dan UMKM serta penyaluran dan bergulir yang diperuntukkan untuk pengembangan koperasi dan UMKM. Dari uraian di atas rata-rata capaian indikator untuk sasaran 15 adalah sebesar 100% Pencapaian sasaran dari indikator-indikator yang telah ditetapkan diwujudkan melalui program/kegiatan sebagai berikut; Program Pembinaan Kelembagaan Ekonomi pada Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Ekonomi Kerakyatan.
SASARAN 16 Meningkatnya kinerja BUMD No
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
4 BUMD
4 BUMD
100%
Dokumen Perencanaan Biro Bina 1.
Perekonomian Jumlah BUMD yg berkinerja baik (menghasilkan laba) dari 4 BUMD
Dalam perolehan capaian indikator kinerja untuk sasaran 16 dapat digambarkan sebagai berikut : Koordinasi dan Fasilitasi Pembinaan BUMD 1) Terwujudnya pembinaan BUMD di sarana Perekonomian
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
32
2) Terfasiltasinya pelaksanaan administrasi RUPS PT. Bank Sulselbar dan PT PT. PPKD. 3) Terlaksananya koordinasi/pemantauan BUMD didaerah dan pusat Dari uraian di atas rata-rata capaian indikator untuk sasaran 16 adalah sebesar 100% Pencapaian sasaran dari indikator-indikator yang telah ditetapkan diwujudkan melalui
program/kegiatan
Perekonomian Daerah
sebagai
berikut;
Program
Pengembangan
pada Kegiatan Koordinasi Pembinaan BUMD Prov.
Sulsel
SASARAN 17 Terlaksananya
pemantauan
lembaga-lembaga
keuangan
mikro
sertaTersusunnya data-data lembaga yg ada di kab/kota No
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
3 Lembaga
3 Lembaga
60%
60%
Capaian
Jumlah Lembaga Keuangan (Bank) 1.
Penyalur Kredit Usaha rakyat (KUR) (secara Nasional = 7 Lembaga
100%
Penyalur KUR) % Jumlah Lembaga Keuangan Mikro 2.
dari belum berbadan Hukum ke berbadan Hukum (Jumlah LKM
100%
keseluruhan 10.958 tahun 2014)
Dalam perolehan capaian indikator kinerja untuk sasaran 17 dapat digambarkan sebagai berikut : Terlaksananya dan tersusunnya Pemantauan Lembaga-Lembaga Keuangan Mikro kab/kota 1) Terpantaunya pelaksanaan Pengawasan dan Pembinaan LKM sesuai dengan UU Nomor I tahun 2013 tentang LKM 2) Terfasilitasinya OJK dalam pelaksanaan sosialisasi tentang Implementasi UU Nomor I tahun 2013 di Kabupaten Bone 3) Terhimpunnya data-data LKM yang belumberbadan hukum dan yang berbadan hokum dari SKPD teknis Kabupaten/kota se Sulawesi Selatan. BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
33
Dari uraian di atas rata-rata capaian indikator untuk sasaran 17 adalah sebesar 100% Pencapaian sasaran dari indikator-indikator yang telah ditetapkan diwujudkan melalui program/kegiatan sebagai berikut; Program Pembinaan Kelembagaan Ekonomi
pada
Kegiatan
Fasilitasi
Pemberdayaan
Lembaga
Ekonomi
Keuangan Mikro.
SASARAN 18 Meningkatnya kinerja UMKM & Koperasi No 1.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
75%
75%
40%
40%
40%
40%
Capaian
% cakupan koperasi aktif di prov sulsel 100%
% Jumlah UMKM yang di fasilitasi 2.
dengan lembaga perbankan (Jumlah UMKM prov Sulsel = 751.631 unit
100%
tahun 2014) % Jumlah Koperasi yang di fasilitasi 3
dengan lembaga perbankan (Jumlah
100%
Koperasi = 7.010 unit tahun 2014)
Dalam perolehan capaian indikator kinerja untuk sasaran 18 dapat digambarkan sebagai berikut: Pembinaan Koperasi dan UMKM serta Tersedianya Data Jumlah Koperasi dan UMKM 1)
Telah melakukan koodinasi kekabupaten/kota dalam rangka pembinaan koperasi dan UMKM sebanyak 10 kabupaten/kota
2)
Melakukan koordinasi dengan instansi terkait/SKPD Prov. Sulsel dengan instansi yang ada di kabupaten/kota dan koordinasi ke provinsi JawaTimur, Yogyakarta, Jakarta dalam rangka pembinaan koperasi dan UMKM
3)
Telah melakukan rapat sebanyak 2 kali sehubungan dengan pembinaan koperasidan UMKM. Dari uraian di atas rata-rata capaian indikator untuk sasaran 5 adalah sebesar
100% Pencapaian sasaran dari indikator-indikator yang telah ditetapkan diwujudkan BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
34
melalui program/kegiatan sebagai berikut; Program Pembinaan Kelembagaan Ekonomi pada Kegiatan Pembinaan Koperasi dan UMKM Adapun kendala/hambatan dalam mewujudkan sasaran 18 antara lain; 1) Perusahaan daerah, yaitu PT Perusahaan penjaminan kredit daerah yang diharapkan menjadi penopang/penjamin bagi usaha kecil mikro dan petani yang tidak mempunyai jaminan/agunan sebagai persyaratan untuk memperoleh kredit perbankan hingga saat ini belum beroperasi; 2) Lembaga Keuangan Mikro diharapkan dapat membantu petani namun sebagian
besar belum Berbadan Hukum. Solusi pemecahan masalah yang dilakukan antara lain; 1) Sebagai Perusahaan BUMD, maka Pemerintah Provinsi membantu/mendorong dan memfasilitasi PT. Penjamin kredit daerah agar dapat operasional melalui berupa Studi banding dengan PT. Jamkrida Jatim dan Bali dan menfasilitasi dengan PT bank Sulselbar, dan membuat payung hukum bagi penyertaan setoran modal, yaitu berupa Perda penyertaan modal serta pertemuan-pertemuan dengan stakeholder lainnya bagi persiapan operasional PT. PPKD Sulsel; 2) Memfasilitasi berupa sosialisasi dan koordinasi pada lembaga keuangan mikro untuk pengurangan izin dari Otoritas Jasa Keuangan. PERBANDINGAN REALISASI DAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015 DENGAN TAHUN SEBELUMNYA Tahun 2015 No
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Tahun 2014 Target
Realis
Ket
asi 1
Laporan Keuangan disampaikan tepat waktu
2
1 Laporan
100 %
1 Laporan
100 %
1 Dokumen
100 %
1 Dokumen
100 %
Dokumen Administrasi Perkantoran pada Biro Bina Perekonomian dapat tersusun dengan baik
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
35
3
Peningkatan Sarana dan Prasarana, Pemeliharaan Rutin
4
100 %
1 Laporan
100 %
1 Laporan
100 %
6 Dokumen
100 %
6 Dokumen
100 %
1 Dokumen
100 %
1 Dokumen
100 %
B
100 %
C
100 %
1 Laporan
100 %
1 Laporan
100 %
4,5 % ± 1
100 %
4,5 % ± 1
100 %
24 Kab/Kota
100 %
24 Kab/Kota
100 %
10 Komoditi
100 %
10 Komoditi
100 %
4 Laporan (Per Triwulan)
100 %
4 Laporan (Per Triwulan)
100 %
4 Laporan (Per Triwulan)
100 %
4 Laporan (Per Triwulan)
100 %
100 %
Laporan Tindak Lanjut LHP Biro Bina Perekonomian
5
1 Set Kursi tamu, 1TV, 1 Lemari, 1 Komputer Pc, Perbaikan Ruangan
2 AC, 4 Komputer PC, 2 Lemari,1 Handy Talki, 1 Mobil, 2 Motor, Pebaikan Ruangan
Tersusunnya RKA/ DPA/ RKAP/ DPPA, RENJA dan PK tepat waktu
6
Tersusunnya Dokumen Ekonomi Makro Sulawesi Selatan dan Database Perekonomian Daerah
7
Perolehan Hasil Evaluasi SAKIP
8
Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Bina Perekonomian
9
Angka Inflasi daerah Prov Sulsel
10
Jumlah kab/kota dengan inflasi dibawah rata2 provinsi
11
Jumlah komoditi pangan yang diupdate harganya setiap bulan melalui website
12
Nilai produksi komoditas unggulan daerah (beras, Jagung, Sapi, Rumput Laut, Kakao, Bandeng)
13
Data Distribusi Pangan anatar Wilayah dalam Prov. Sulsel
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
36
(Jenis Komoditi, dari dan ke Tujuan) 14
Volume produksi produk daerah (beras; jagung, Sapi, Rumput Laut, Kakao, Bandeng)
15
4 Laporan (Per Triwulan)
100 %
4 Laporan (Per Triwulan)
100 %
24 Kab/Kota
100 %
24 Kab/Kota
100 %
>8%
91 %
>8%
100 %
4 Laporan (Per Triwulan)
100 %
4 Laporan (Per Triwulan)
100 %
100%
100 %
100%
100 %
20%
100 %
20%
100 %
24 Kab/Kota
100 %
24 Kab/Kota
100 %
24 Kab/Kota
100 %
24 Kab/Kota
100 %
Kab/kota yang menyalurkan Raskin dengan tepat waktu dan tepat sasaran
16
Angka pertumbuhan ekonomi daerah
17
Realisasi Penggunaan Anggaran DBH-CHT
18
% cakupan Jumlah BUMN dalam peningkatan peran BUMN di prov. Sulsel melalui fasilitasi serta koordinasi
19
Persentase Jumlah Sarana Ekonomi daerah yang kembangkan/ dibangun/ diselesaikan status aset melalui Koordinasi dan Fasilitasi (COI, Grand Hotel Rindra,
20
Jumlah Kab/kota yang dipantau pengembangan sarana yang bergerak dibidang Perhubungan, Telekomonikasi dan Pariwisata Prov. Sulsel.
21
Jumlah kab/kota yang di pantau untuk pengembangan Industri dan perdagangan di Prov. Sulsel.
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
37
22
Jumlah lembaga perbankan syariah
23
Jumlah nasabah perbankan syariah
24
25
Jumlah aset perbankan syariah
Jumlah uang pembiayaan dari lembaga perbankan syariah
26
14 Lembaga
100 %
14 Lembaga
100 %
2,99 Trilliun
100%
2,99 Trilliun
100%
5,90 Trilliun
100%
5,90 Trilliun
100 %
5,10 Trilliun
100%
5,10 Trilliun
100 %
24 Kab/Kota
100%
24 Kab/Kota
100 %
4 BUMD
100%
Jumlah Kab/Kota yang dipantau dalam mewujudkan pengembangan ekonomi kerakyatan di Sulawesi Selatan
27
Jumlah BUMD yg berkinerja baik (menghasilkan laba) dari 4
100% 4 BUMD
BUMD 28
Jumlah Lembaga Keuangan (Bank) Penyalur Kredit Usaha
3 Lembaga
100%
3 Lembaga
100 %
50%
100%
50%
100 %
prov Sulsel
70%
100%
70%
100 %
% Jumlah UMKM yang di fasilitasi dengan lembaga perbankan (Jumlah UMKM prov Sulsel = 751.631 unit tahun 2014)
20%
100%
20%
100%
rakyat (KUR) (secara Nasional = 7 Lembaga Penyalur KUR) 29
% Jumlah Lembaga Keuangan Mikro dari belum berbadan Hukum ke berbadan Hukum (Jumlah LKM keseluruhan 10.958 tahun 2014)
30
31
% cakupan koperasi aktif di
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
38
32
% Jumlah Koperasi yang di fasilitasi dengan lembaga perbankan (Jumlah Koperasi =
20%
100%
20%
100 %
7.010 unit tahun 2014)
B. REALISASI ANGGARAN Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi, salah satu faktor pendukungnya adalah ketersediaan anggaran. Berikut akan diuraikan anggaran yang digunakan dalam pencapaian sasaran-sasaran di Tahun 2015 berdasarkan program/kegiatan pendukungnya, realisasi anggaran diuraikan sebagai berikut I.
Program pelayanan Administrasi Perkantoran 1) Pembinaan Administrasi Pengelola Keuangan, Administrasi Barang Inventaris Melalui kegiatan
ini diharapkan
terwujudnya
pengelolaan
administrasi
keuangan, pengelolaan Operator Absensi dan barang inventaris yang lebih baik dan berkualitas sehingga menghasilkan laporan administrasi keuangan, laporan Absensi dan laporan administrasi barang. Dalam pengelolaan tersebut didukung oleh Perekonomian
15
[lima belas] orang Pegawai Negeri Sipil Biro Bina
Sekretariat
Daerah
Provinsi
Sulawesi
Selatan
yang
melaksanakan tugas pengelola dimaksud. Alokasi Anggaran kegiatan sebesar Rp. 121.900.000.- dengan realisasi Rp. 114.848.000,- (94,21%) dan sisa Rp. 7.052.000,- dengan persentasi capaian kegiatan 100% 2) Penatausahaan Biro Bina Perekonomian Kegiatan ini diharapkan sebagai pendukung penyelenggaraan dan tugas dan fungsi Biro Bina Perekonomian yang meliputi : Pelayanan Administrasi terhadap bagian-bagian dalam lingkup Biro agar dapat mencapai daya guna dan hasil guna untuk mewujudkan tertib Adminitrasi dan pelayanan ketatausahaan sesuai ketentuan dan peraturan yang ada. Mengumpulkan dan mengevaluasi data–data CPNS dan PNS Lingkup Biro Bina Perekonomian Setda Provinsi Sulawesi Selatan BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
39
Melakukan administrasi Kepegawaian dan Urusan Administrasi Surat menyurat Alokasi Anggaran sebesar Rp. 409.633.211,- dan terealisasi sebesar Rp.380.742.163,- (92,95%) dan sisa Rp. 28.891.048,- dengan persentasi capaian kegiatan 100% 3) Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran Kegiatan ini merupakan pendukung dalam rangka peningkatan kuwalitas dan kinerja Biro Bina Prekonomian setda Provinsi Sulawesi Selatan melalui penyediaan sarana dan prasarana kantor yang memadai sesuai ketentuan yang berlaku. Alokasi Anggaran sebesar Rp. 1.742.494.797,- dan realisasi sebesar Rp. 1.725.618.000,- (99,03%) dan sisa Rp. 16.876.797,- dengan persentasi capaian kegiatan 100%. 4) Tim Tindaklanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Biro Bina Perekonomian Setda Provinsi Sulawesi Selatan Kegiatan ini diharapkan dapat menyelesaikan Laporan hasil temuan Inspektorat pada Biro Bina Perekonomian Setda Provinsi sulawesi Selatan. Alokasi
Anggaran
sebesar
Rp.
13.300.000,-
dan
realisasi
sebesar
Rp. 13.100.000,- (98,50%) dan sisa Rp. 200.000,- dengan persentasi capaian kegiatan 100%. II.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja terdiri dari 3 (tiga) kegiatan adalah sebagai berikut : 1) Penyusunan Dokumen Perencanaan Biro Bina Perekonomian dengan target sasaran tersedianya 7 dokumen perencanaan Biro Bin Perkonomian yang meliputi rencana kerja (Renja) Biro Bina Perekonomian Tahun Anggaran 2015, Rencana Kerja Anggaran (RKA)
Pokok Biro Bina Perekonomian Tahun
Anggaran 2015, Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Pokok Biro Bina Perekonomian Tahun Anggaran 2015, Rencana Kerja Anggaran (RKA) Perubahan Biro Bina Perkonomian Tahun Anggaran 2015, Dokumen pelaksanaan Anggaran (DPA) Perubahan Tahun Anggaran 2015, Renja Tahun Anggaran 2015 dan RENSTRA Biro Bina Perekonomian Tahun 2014 – 2018 Alokasi Anggaran sebesar Rp. 78.200.000,- dan realisasi sebesar BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
Rp. 40
78.198.000,- (100%) dan sisa anggaran Rp. 1.500,- dengan persentasi capaian kegiatan 100%. 2) Penyusunan Database Perkembangan Ekonomi Makro Sulawesi Selatan Tahun 2014 dengan target tersedianya 1 (satu) Laporan Pekembangan Ekonomi Makro Provinsi Sulawasi Selatan Tahun 2015 dan 1 (satu) buah Buku Database Ekonomi Makro Sulawesi Selatan 2015. Alokasi Anggaran sebesar Rp. 162.000.000,- dan realisasi sebesarRp. 260.250.100,-(96,58%) dan sisa anggaran Rp. 8.899.700,- dengan persentasi capaian kegiatan 100% 3) Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Bina erekonomian dengan target sasaran tersedianya
1 (satu)
dokumen LAKIP Biro Bina
Perekonomian. Alokasi
Anggaran
sebesar
Rp.
24.225.000,-
dan
realisasi
sebesar
Rp. 25.225.000,-(100%) dan sisa anggaran Rp. 0,- dengan persentasi capaian kegiatan 100%. III. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Program Optimalisasi Pemanfatan Teknologi Informasi terdiri dari 1 (satu) kegiatan adalah Pengembangan Sistem Informasi Harga Pangan Provinsi Sulawesi Selatan dengan target sasaran tersedianya Informasi Harga Pangan di Sulawesi Selatan dalam bentuk website Biro Bin Perekonomian. Alokasi
Anggaran
sebesar
Rp.
150.000.000,-
dan
realisasi
sebesar
Rp. 148.500.000,- (99.00%) dan sisa anggaran Rp. 1.500.000,- dengan persentasi capaian kegiatan 100%. IV. ProgramPengembangan Perekonomian Daerah Program Pengembangan Perekonomian Daerah terdiri dari 12 (Dua belas) kegiatan adalah : 1) Peningkatan Produksi Unggulan dengan target sasaran terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Pengembangan dan Percepatan Ekonomi Daerah. Alokasi
Anggaran
sebesar
Rp.
173.086.000,-
dan
realisasi
sebesar
Rp. 168.558.216,- (97,38%) dan sisa anggaran Rp. 4.527.784,- dengan persentasi capaian kegiatan 100%. BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
41
2) Sosialisasi dan Koordinasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau dengan target sasaran terlaksananya dan terkoordinasinya pemantauan Penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau, terlaksananya sosialisasi, perencanaan dan evaluasi di 24
Kabupaten/Kota
dan terlaksananya
pembinaan dan koordinasi pemanfatan penggunaan Dana Bagi Hasil cukai Tembakau di Provinsi Sulawesi Selatan telah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Alokasi
Anggaran
sebesar
Rp.
485.510.494,-
dan
realisasi
sebesar
Rp. 467.797.250,- (96,35%) dan sisa anggaran Rp. 17.713.244,- dengan persentasi capaian kegiatan 100%. 3) Koordinasi Peningkatan Peran BUMN dengan target sasaran terlaksannya sinergitas Program BUMN dengan Program Kerja Pemerintah Provinsi. Alokasi
Anggaran
sebesar
Rp.
121.020.000,-
dan
realisasi
sebesar
Rp. 109.657.900,- (90,61%) dan sisa anggaran Rp. 11.362.100,- dengan persentasi capaian kegiatan 100%. 4) Koordinasi
Pemantapan
Pola
Distribusi
dengan
Target
sasaran
meningkatnya pola distribusi kebutuhan bahan pokok masyarakat. Alokasi
Anggaran
sebesar
Rp.
154.100.000,-
dan
realisasi
sebesar
Rp. 139.943.500,- (90,81%) dan sisa anggaran Rp. 14.156.500,- dengan persentasi capaian kegiatan 100%. 5) Pemasaran Produk Daerah dengan target sasaran terlaksananya koordinasi dan fasilitasi dengan stakeholder terkait dalam pengembangan promosi dan pemasaran produk pertanian Provinsi Sulawesi Selatan dan tersedianya Buku Potensi Pasar Produk Unggulan Sulawesi Selatan. Alokasi
Anggaran
sebesar
Rp.
150.000.000,-
dan
realisasi
sebesar
Rp. 145.842.913,- (97,23%) dan sisa anggaran Rp. 4.157.087,- dengan persentasi capaian kegiatan 100%. 6) Koordinasi Pengendalian Tingkat Inflasi Daerah dengan target tersedianya 1 (satu) laporan Tingkat Inflasi di Provinsi Sulawesi Selatan di bawah Tingkat Inflasi Nasional.
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
42
Alokasi
Anggaran
sebesar
Rp.
307.341.000,-
dan
realisasi
sebesar
Rp. 300.973.540,- (97,93%) dan sisa anggaran Rp. 6.367.460,- dengan persentasi capaian kegiatan 100%. 7) Koordinasi Pengembangan Sarana Ekonomi dengan target sasaran terkoordinasinya kerjasama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Investor. Alokasi
Anggaran
sebesar
Rp.
151.220.000,-
dan
realisasi
sebesar
Rp. 146.156.000,- (96,65%) dan sisa anggaran Rp. 5.064.000,- dengan persentasi capaian kegiatan 100%. 8) Koordinasi Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Sulawesi Selatan dengan target sasaran termanfaatkannya hasil Laporan bagi Pembinaan BUMD. Alokasi
Anggaran
sebesar
Rp.
220.000.000,-
dan
realisasi
sebesar
Rp. 210.643.600,- (95,75%) dan sisa anggaran Rp. 9.356.400,- dengan persentasi capaian kegiatan 100%. 9) Koordinasi
dan
Fasilitasi
Pengembangan
Sarana
Perhubungan,
Telekomunikasi dan Pariwisata dengan target sasaran terlaksananya Koordinasi da Fasilitasi Pengembangan Sarana Perhubungan, Telekomunikasi dan Pariwisatadi Provinsi Sulawesi Selatan. Alokasi
Anggaran
sebesar
Rp.
217.001.500,-
dan
realisasi
sebesar
Rp. 202.177.500,- (93,17%) dan sisa anggaran Rp. 14.824.000,- dengan persentasi capaian kegiatan 100%. 10) Koordinasi Pengembangan Industri dan Perdagangan dengan target sasaran terlasananya koodinasi dan fasilitasi dengan SKPD dan stakeholder terkait dalam mendorong pengembangan industri dan perdagangan di Provinsi Sulawesi Selatan. Alokasi
Anggaran
sebesar
Rp.
244.800.000,-
dan
realisasi
sebesar
Rp. 228.710.280,- (93,43%) dan sisa anggaran Rp. 16.089.720,- dengan persentasi capaian kegiatan 100%. 11) Monitoring dan Evaluasi Program Raskin
dengan Target sasaran
terlaksananya Koordinasi dan verifikasi Data RTS-PM Kab/Kota.
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
43
Alokasi
Anggaran
sebesar
Rp.
179.913.506,-
dan
realisasi
sebesar
Rp. 176.874.100,- (98,31%) dan sisa anggaran Rp. 3.039.406,- dengan persentasi capaian kegiatan 100%.
V.
Program Pembinaan Kelembagaan Ekonomi terdiri dari 7 (tujuh) kegiatan adalah : 1) Pemberdayaan Lembaga Keuangan Mikro dengan target sasaran terlaksananya Pemantauan Lembaga-lembaga Keuangan Mikro dan tersusunnya tersedianya Data/Informasi lembaga-lembaga Keuangan Mikro yang ada di Kab/kota. Alokasi Anggaran sebesar Rp. 163.006.000,- dan realisasi sebesarRp. 160.329.800,-(98,36%) dan sisa anggaran Rp. 2.676.200,- dengan persentasi capaian kegiatan 100%. 2) Pengembangan
Ekonomi
Kerakyatan
dengan
target
sasaran
tercapainya Sasaran Pengembangan Ekonomi Kerakyatan. Alokasi Anggaran sebesar Rp. 140.300.000,- dan realisasi sebesarRp. 136.711.500,-(97,44%) dan sisa anggaran Rp. 3.588.500,- dengan persentasi capaian kegiatan 100%. 3) Pengembangan Ekonomi Syariah dengan target sasaran terlaksananya Evaluasi dan Monitoring Pengembangan Ekonomi Syariah, tersusunnya Laporan Hasil Ekonomi Syariah. Alokasi Anggaran sebesar Rp. 167.125.000,- dan realisasi sebesarRp. 158.343.200,-(94,75%) dan sisa anggaran Rp. 8.781.800,- dengan persentasi capaian kegiatan 100%. 4) Pengembangan Koperasi dan UMKM dengan target sasaran tersedianya Informasi Pengembangan Koperasi dan UMKM. Alokasi Anggaran sebesar Rp. 173.200.000,- dan realisasi sebesarRp. 170.965.000,-(98,71%) dan sisa anggaran Rp. 2.235.000,- dengan persentasi capaian kegiatan 100%.
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
44
A. KESIMPULAN Laporan Kinerja (LKj) Biro Bina Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 memberikan gambaran kinerja Biro Bina Perekonomian Tahun 2015 yang dijalankan dalam mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra dan Penetapan Kinerja Tahun 2015. LKj IP Biro Bina Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 menguraikan 5 sasaran dengan 23 indikator yang menggambarkan pencapaiannya, informasi terkait hasil pelaksanaan kegiatan, hambatan/kendala yang dihadapi serta solusi yang dilakukan, menguraikan realisasi anggaran sebagai pendukung pelaksanaan program/kegiatan, juga dilakukan perbandingan capaian kinerja Tahun 2015 dengan tahun sebelumnya yang dilaksanakan pada 4 Bagian Lingkup Biro Bina Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Keberhasilan yang dicapai menjadi motivasi untuk lebih meningkatkan kinerja di masa yang akan datang, sedangkan hambatan yang dihadapi diupayakan solusi yang baik agar kinerja organisasi dalam mewujudkan tujuan dan sasaran dapat dilaksanakan dan tercapai sesuai yang diharapkan. B. KENDALA 1. Beberapa bagian dalam lingkup Biro Bina Perekonomian belum menyajikan data sebagaimana indikator yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Biro Bina Perekonomian Tahun 2015 sehingga menjadi kendala dalam penyusunan laporan kinerja yang lebih baik. 2. Tidak konsisten antara dokumen perencanaan dengan pelaporan karena indikator yang digunakan pada dokumen perencanaan pada masing-masing belum mengacu pada indikator yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan Biro Bina Perekonomian.
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
45
3. Pemahaman terkait komponen Sistem Akuntabilitas Kinerja Insatansi Pemerintah yang meliputi rencana strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja belum memadai.
C. SARAN Dalam rangka pencapaian kinerja organisasi dan dalam mendukung penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang lebih baik di Sulawesi Selatan disarankan agar dilakukan pembinaan secara berkesinambungan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah provinsi serta membangun database kinerja yang handal, baik pada tingkat pemerintah daerah maupun pada tingkat SKPD dalam rangka menjamin akurasi dan kekinian data, sehingga pengelolaan data kinerja dapat lebih optimal, dan LKj sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah kepada masyarakat dapat menyajikan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Makassar,
Februari 2016
Plt Kepala Biro Bina Perekonomian,
IR. A. BINAWAN BINTANG, M.Si Pangkat. Pembina Tingkat I Nip. 19600603 199003 1 002
BIRO BINA PEREKONOMIAN SETDA PROVINSI SULSEL
46