TEKNIK MONITORING NYAMUK Oleh : Drs Hery Pratiknyo, MSi
1)
zl
1. Pendahuluan Nyamuk merupakan kelompok serangga merugikan bagi kesehatan manusia (destructive insect) Peranannya adalah sebagai perantara (vector) penyebaran kuman tidak kasat mata( plasmodium, virus atau bakteri) penyakit. Potensi penyebaran kuman
bibit penyakit ini berkorelasi posisif dengan kepadatan populasi nyamuk. Hal ini menjadikan ukuran kepadatan populasi nyamuk menjadi sangat penting untuk dilakukan.
Kepadatan populasi nyamuk kepadatannya pada suatu saat
di
ini
dapat diketahui melalui monitoring
suatu tempat. Sumarno (1980) menyatakan bahwa
monitoring kepadatan populasi nyamuk sangat penting untuk membantu dalam penentuan evaluasi adanya ancaman merebaknya penyakit insect trqnsmitted desease
di setiap wilayah, Lebih jauh lagi dikatakan fungsi monitoring
ini
untuk menentukan
apakah tindakan pemberantasan nyamuk sebagai vector penyebar penyakit perlu
dilakukan. Namun untuk mengukur kepadatan populasi nyamuk dewasa
secara
langsung adalah hal yang mustahil, hal ini disebabkan mobilitas nyamuk yang sangat
tinggi, oleh karenanya pendekatan penghitungan dilakukan dengan cara menghitung
(entik) yang dihasilkan yang tinggal di sekitar rumah kita, sebab tingkatan hidup jentik masih sangat terbatas pada air yang ada dalam suatu
anakannya yaitu larva
wadah atau tabung (container).
Kadanf-kadang dalam kondisi sangat banyak dan luasan wadah yang banyak,
populasi seluruh jentik tidaklah dapat kita hitung secara keseluruhan (sensus), oleh karenanya dilakukan dengan cara mengambil contoh (sample) rumah tinggal yang ada
jentik atau container yang
ada
jentik dari seluruh rumah atau container yang ada.
Pengertian sensus adalah cara menentukan besaran
(
misalnya jumlah atau
volume dsb) dilalcukan dengan menghitung seluruh populasi/anggota nyamuk,
bio.unsoed.ac.id
sedangkan sample adalah contoh atau cuplikan yang kita anggap mewakili seluruh populasi langgota.
ll). Makalah disampaikan pada acara penyuluhan di desa Karangkemiri, Petahunan dan Semedo Kecamatan Pekuncen, tanggal 28 Agustus 2014. 2). Dosen Fakultas Biologi Unosed.Type [Type text] [Type text]
textl
Contoh:
Di dalam peternakan ayam ada 1000 ekor ayam, yang terdiri 20 ekor jantan dan 480 ekor betina. Pada kasus ini angka 1000, kemudian angka 20 dan 480 diperoleh disebut dengan cara menghitung secafa langsung pada seluruh ayam yang ada atau 2 sensus. Namun bila bila ditanya berapa kira kira bobot ayam setelah dipelihara
bulan
?
maka kita tidak akan menghitung satu demi
5
-
paling-paling kita
f0 ekor ayam dan ditimbang. Diperoleh bobot ayam antara 2,5 - 3 kg l0 contoh ayam tadi.. Pada kasus ini angka 5- 10 adalah sample atau contoh
mengambil 5
dari
satu,
-
atau cuplikan, sedangkan bobot 2,5
- 3 kg adalah hasil perhitungan
sample yang kita
gunakan sebagai jawaban atau pada kasus ini disebut indeks.
,
Teknik monitoring nyamuk dengan nilai indeks populasi nyamuk dimonitor atau dipantau dengan cara melakukan pemeriksaan rumah. terhadap semua container (tempat air) baik dalam rumah maupun di luar nyamuk Dengan cara ini diketahui tempat-tempat air yang mengandung larva (entik )
dan kemudian dapat menduga seberapa tinggi kepadatan populasi nyamuk dengan melihat nilai indeks. Ada beberapa nilai indeks yang biasa digunakan dalam monitoring kepadatan nYamuk.
Indeks Rumah (I.R) Indeks rumah menunjukkan luas penyebaran nyamuk dalam masyarakat. Nilai indeks dari rumah adalah prosentase rumah yang merupakan tempat ditemukan larva nyamuk seluruh rumah yang ada. Contoh:
Kelurahan A jumlah rumahnya ada 1000 unit, dari 1000 rumah tadi setelah diadakan pemeriksaan berulang-ulang diperoleh 100 rumah yang mengandung larva fientik) nyamuk tertentq maka indeks rumah bernilai : (10011000) x 100%
:
l0
Vo
atau 0,1.
Indeks Kontainer (container = bak air)
bio.unsoed.ac.id
Indeks container adalah prosentase kontainer yang mengandung larva (entik) nyamuk
dari seluruh container Yang ada. penyuluhan di desa Karangkemiri, Petahunan dan Semedo Kecamatan Pekuncen, [1). Makalah disampaikan pada acara tanggal23 Agustus 2014. lType text] [Type text] 2).6osen Fakultas Biologi Unosed-Type
textl
Contoh:
Kelurahan
A
setelah diperiksa berulang-ulang
dari 180 bak air yang digunakan
penduduk, terdapat 9 baik air yang digunakan tempat persembunyian larva (fentik ) nyamuk. Maka nilai indeks container adatah (9/1S0)
c.
x 100% :
5
Yo atau
0,05'
Indeks Breatau (IB).
IB adalah prosentase
kontainer (bak air) yang mengandung larva (ientik) nyamuk
dalam 100 kontainer (bak air) yang diperiksa sebagai contoh. Contoh:
Kelurahan
A
setelatr diperiksa berulang-ulang 100 bak
air contoh, ternyata diperoleh
l5 bak air mengandung larva (ientik) nyamuk. Maka indeks breateu adalah : (15/100) x 100%=
l5o/o atau 0,15.
Di tndonesia Indeks Breateu biasanya bemilai sekitar
50Yo atau 50 kontainer
positif per
100 bak air.
3.
Teknik monitoring nyamuk dengan menghitung aktifitas nyamuk dewasa. Dalam menetapkan aktifitas penggigitan nyamuk dewasa pada suatu wilayah, kadang yaitu kadang kepadatan populasi dimonitor pula dengan aktifitas nyamuk dewasanya rate)' dengan menghitung laju penggigitan (baiting rate) atat laju hinggap (landing Apa bila kita ingin menghitung langsung pada nyamuk dewasanya hal yang biasa
dilakukan adalah dengan menghitung nyamuk yang sedang hinggap ditubuh atau sedang
a.
menggigit tubuh kita dalam satuan wakfu tertentu
Laju penggigitan Laju penggigitan diawali dengan satu petugas memeriksa 30 buah rumah tiap pagi dan sore. Petugas menghitung jumlah nyamuk yang hinggap dan menggigit tubuhnya dalam waktu satu jam. Jumlah nyamuk yang mengigit dirata-rata setiap rumahnya.
b. Laju hinggaP
bio.unsoed.ac.id
Laju hinggap diawali dengan satu petugas memeriksa 30 buah rumah tiap pagi dan sore. Petugas menghitung jumlah nyamuk yang hinggap pada tubuhnya dalam waktu satu
jam. Jumlah nyamuk yang hinggap dirata-rata setiap rumahnya.
Kecamatan Pekuncen, Makalah disampaikan pada acara penyuluhan di desa Karangkemiri, Petahunan dan Semedo 2014. tanggal 28 Agustus [Type text] lType textl 2).Dosen Fakultas Biologi Unosed.Tlpe
Il).
textl
yang paling disenangi Baik laju penggigitan maupun laju hinggap mempunyai waktu di perkotaan nilainya (peak time) batkpada pagi hari maupun sore hari. Laju hinggap
jam' berkisar 0,2-2,0 nyamuk betina dewasa per
3. Berbagai kasus Perilaku nYamuk
hujan' Perubahan Kasus DBD lebih cenderung meningkat selama musim atau panjang umur nyamuk' musim agaknya mempengaruhi frekuensi gigitan nyamuk menunjukkan Di Jakarta, survey terhadap kebiasaan menggigit nyamuk Aedes egtpti bahwa pada musim kemarau nyamuk
ini paling banyak menggigit pada pagi hari'
-
siang sore hari' sedangkan pada musim hujan puncak waktu gigitan terjadipada gigitan yang tidak terputus Pergeseran ini memungkinkan vector Ae egtpti melalukan lain bahwa pada wakfu orang tidur siang hari selama musim hujan' Kemungkinan yang mengubah sikapnya perubahan musim mempengaruhi virus atau manusia sendiri
lebih banyak tinggal di terhadap gigitan nyamuk, umpamanya menggunakan waktu dalam rumah selama musim hujan' munculnya kasus Tentang hubungan antara kepadatan populasi nyamuk dengan
kritis DBD, diperoleh data bahwa pada musim DBD diperoleh angka ambang dengan landing rate 5-100 kepadatan populasi Ae eg,tpti dengan indek Breateu > 200 dengan landing rate 1-6 nyamuk per jam( kasus Bangkok). Atau indeks Breateu 7-100 landing tate 0'7 nyamuk per jam (kasus Bojonegoro). Atau indeks Breateu 40 dengan jam kasus Manado). Dengan demikian perilaku nyamuk selalu
nyamuk per
(
mengalami Pergeseran.
5. PenutuP
factor Nyamuk merupakan serangga yang sangat mobile oleh karenanya wilayah saja' namun kebersihan lingkungan tidakl;ah dapat dipikulkan pada satu bersinambung tanpa kebersihan lingkungan harus dilaksanakan secara serentak dan memandang batas wilayah territorial administrasi pemerintahan'
bio.unsoed.ac.id
secara baik dan Dengan kata lain pemberantasan nyamuk harus terintegrasi
terpadu. Pekuncen' penlTrluhan di desa Karangkemiri, Peahunan dan Semedo Kecamatan t1). Makalah disampaikan pada acara tanggal 28 Agustus 2014. [Tvpe text] [Type text] Zl ff"t"rrfiiltas Biologi Unosed.Type
textl
Pustaka Rujukan.
Penerbit Sumarno, S.P.S,. 1988. Demam Berdarah (dengue) pada Anak'
UI
Press
Jakarta.
bio.unsoed.ac.id penyuluhan di desa Karangkemiri, Petahunan dan Semedo Kecamatan Pekuncen, [1). Makalah disampaikan pada acara tanggal 28 Agustus 2014. "doren [Type textl [Type text] fal"ftas Biologi Unosed'Type i;.
text]