DAFTAR PUSTAKA/BIBLIOGRAFI
Disampaikan Pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia. FIK, Udinus. Oleh : Fajrul Falah, S. Hum.
PENGERTIAN DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA ADALAH SEBUAH DAFTAR YANG BERISI JUDUL BUKU, ARTIKEL ATAU BAHAN LAINNYA YANG MEMPUNYAI PERTALIAN DENGAN SEBUAH KARANGAN YANG TENGAH DIGARAP. MEMUAT BERBAGAI SUMBER INFORMASI TERTULIS YANG DIJADIAN RUJUKAN ATAU ACUAN DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH. DAPAT BERUPA BUKU, SURAT KABAR, MAJALAH, KAMUS, INTERNET, DLL.
FUNGSI DAFTAR PUSTAKA
DESKRIPSI JELAS TERKAIT REFERENSI. MEMBERI INFORMASI PENTING SECARA KESELURUHAN. DAFTAR PUSTAKA JUGA BERFUNGSI SEBAGAI PELENGKAP DARI CATATAN KAKI. REFERENSI DAFTAR PUSTAKA LEBIH LENGKAP DARI CATATAN KAKI.
UNSUR-UNSUR DAFTAR PUSTAKA
1. NAMA PENGARANG, DIKUTIP SECARA LENGKAP. 2. JUDUL BUKU. 3. DATA PUBLIKASI, PENERBIT, TAHUN TERBIT, TEMPAT TERBIT, CETAKAN, NOMOR JILID, JUMLAH HALAMAN. 4. UNTUK ARTIKEL; JUDUL ARTIKEL, NAMA MAJALAH, JILID, NOMOR, DAN TAHUN.
TERDAPAT BERBAGAI MACAM ATURAN DAFTAR PUSTAKA DENGAN KONVENSI BERBEDA. ADA TIGA HAL PENTING YANG HARUS DICANTUMKAN YAITU PENGARANG, JUDUL, DATA PUBLIKASI. DAFTAR PUSTAKA DISUSUN ALFABETIS (AAABBC, DST). JARAK ANTAR BARIS SPASI RAPAT. JARAK ANTARA POKOK DENGAN POKOK DUA SPASI. PENGARANG SAMA, DIGANTI DENGAN GARIS.
BENTUK DAFTAR PUSTAKA A. DENGAN SEORANG PENGARANG Falah, Fajrul. 2012. Metode Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Gramedia. 1. NAMA PENGARANG DIBALIK (NAMA KELUARGA/MARGA) 2. JIKA BUKU/KARYA DISUSUN KOMISI. MAKA NAMA KOMISI ATAU LEMBAGA DIPAKAI MENGGANTIKAN PENGARANG. Tim Jurusan Sastra Undip. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Semarang: Sastra Press. B. DENGAN DUA ATAU TIGA PENGARANG 1. NAMA PENGARANG KEDUA DAN KETIGA TIDAK DIBALIK 2. URUTAN NAMA PENGARANG HARUS SAMA SESUAI DALAM JUDUL BUKU Falah, Fajrul dan Fajrul Farah. 2012. Metode Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Gramedia. C. DENGAN BANYAK PENGARANG 1. HANYA PENGARANG PERTAMA YANG DICANTUMKAN DAN DIBALIK 2. PENGARANG LAIN DIGANTI DENGAN ISTILAH ET. AL ATAU DKK. Falah, Fajrul., dkk. 2012. Metode Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Gramedia.
D. EDISI BERIKUTNYA MENGALAMI PERUBAHAN 1. DITAMBAHKAN KETERANGAN REV.ED (EDISI REVISI). DIBELAKANG JUDUL. Falah, Fajrul. 2013. Metode Penulisan Karya Ilmiah. Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia. 2. PENANGGALAN YANG DICANTUMKAN ADALAH TAHUN CETAKAN BUKU YANG DIPAKAI. E. BUKU TERDIRI DUA JILID ATAU LEBIH 1. ANGKA JILID DITARUH SETELAH JUDUL DAN DISINGKAT (JLD). Tim Jurusan Sastra Undip. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi.. Jld 2 Semarang: Sastra Press. F. EDISI KARYA SEORANG ATAU LEBIH 1. ADA TAMBAHAN ED. Falah, Fajrul, ed. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi.. Jld 2 Semarang: Sastra Press. G. SEBUAH BUKU TERJEMAHAN 1. NAMA PENGARANG ASLI YANG DICANTUMKAN DIAWAL SECARA ALDABETIS. 2. KETERANGAN PENERJEMAH DITEMPATKAN SESUDAH JUDUL BUKU, DIPISAHKAN TANDA KOMA. Derida, Jacques. 2000. Teori Dekonstruksi, terj. M. Ramlan. Jakarta: Gunung Agung.
H. ARTIKEL DALAM SEBUAH HIMPUNAN 1. Judul artikel dan buku dicantumkan. Penulis dan editor dicantumkan. 2. Judul artikel ditulis dalam tanda kutip. Judul buku dicetak miring. Falah, Fajrul. 2005. “Karateristik Prosa Indonesia”. Kumpulan Karya Satra Indonesia. Ed. Yudiono. Semarang: Sastra Press.
I. ARTIKEL DALAM ENSIKLOPEDIA 1. NAM PENGARANG DIBALIK. JIKA TIDAK ADA PENGARANG. MAKA JUDUL ARTIKEL YANG DICANTUMKAN SECARA ALFABETIS. 2. PENANGGALAN DAPAT DIGUNAKAN NOMOR EDISI ATAU TAHUN TERBIT. Falah, Fajrul. 2009. “Ilmu Bahasa”. Ensiklopedia Ilmu Linguistik, hlm 221-222.
J. ARTIKEL MAJALAH 1. Judul artikel dan majalah dipisahkan 2. tidak ada tempat publikasi dan penerbit, tetapi harus dicantumkan nomor jilid, tanggal dan nomor halaman. Pujiastuti, Sri. 2001. “Penggunaan Kata baku dalam Karya Ilmiah”. Majalah Ilmu Bahasa, hlm 21-24. K. ARTIKEL DARI HARIAN Falah, Fajrul. “Demokrasi ala Pelajar”. Suara Merdeka. 21 September 2010, hlm 24. L. TESIS ATAU DISERTASI YANG BELUM DITERBITKAN 1. ATURAN SEPERTI ARTIKEL. JUDUL DALAM TANDA KUTIP.
INTISARI PENYUSUNAN DAFTAR PUSTAKA
1. NAMA PENGARANG DIURUTKAN SECARA ALFABETIS. 2. JIKA TIDAK ADA PENGARANG JUDUL BUKU/ARTIKEL YANG DIMASUKAN. 3. JIKA SATU PENGARANG LEBIH DARI SATU KARYA. MAKA NAMA PENGARANG BERIKUTNYA TIDAK DICANTUMKAN, DIGANTI GARIS. 4. JARAK ANTAR BARIS PADA SATU REFERENSI SATU SPASI. JARAK ANTARA POKOK DENGAN POKOK DUA SPASI. 5. BILA ADA LEBIH DARI SATU KARANGAN DARI SEORANG PENGARANG, MAKA KARANGAN DISUSUN MENURUT TAHUN TERBITNYA. 6. BILA ADA LEBIH DARI SATU KARANGAN DARI SATU PENGARANG DITERBITKAN TAHUN YANG SAMA. MAKA DIBELAKANG TAHUN TERBITNYA DIBERI NOMOR URUT, A, B, C, DST.
SEKIAN
