JENIS TULISAN Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
PENDAHULUAN Sebelum mengarang, seseorang harus paham dahulu tentang apa karangan dan jenis-jenisnya. Dengan begitu seorang penulis dapat menentukan jenis karangan yang akan dibuat dan memudahkan yang bersangkutan menyusun kerangka sehingga tujuannya menulis (mengarang) dapat tercapai. Mengarang, adalah pekerjaan merangkai kata, kalimat dan alinea untuk menjabarkan dan atau mengulas topik tertentu guna memperoleh hasil akhir berupa karangan (Finoza, 2008 : 228)
JENIS TULISAN/KARANGAN KARANGAN NON-ILMIAH
KARANGAN SEMI-ILMIAH
KARANGAN ILMIAH 3
CIRI : Tidak terikat oleh aturan bahasa yang baku Struktur tidak baku walaupun tetap sistematis Non Faktual atau rekaan Subjective Biasanya berbentuk narasi, deskripsi dan campuran
CONTOH : cerpen, anekdot, puisi
CIRI : Menghindari istilah-istilah teknis dan menggantinya dengan istilah umum Struktur tidak baku walaupun tetap sistematis Pengamatan bersifat Faktual Bersifat campuran objektif dan Subjectif Biasanya berbentuk eksposisi, persuasi, deskripsi dan campuran CONTOH : Berita, opini, dan artikel
Karangan Semi-Ilmiah
CIRI : Sumber bersifat Faktual Bersifat objektif Menggunakan kaidah bahasa yang baku Terikat aturan yang lazim digunakan dalam ranah penulisan ilmiah bidang-bidang ilmu Struktur bersifat baku Biasanya berbentuk Argumentasi dan campuran CONTOH : Makalah, Skripsi, tesis dan disertasi
Karangan Ilmiah
Eksposisi Karangan Eksposisi (Paparan) : karangan yang bertujuan memberikan penjelasan, informasi, keterangan, dan pemahaman kepada pembaca atau pendengar tentang suatu hal Tulisan jenis ini biasanya menguraikan sebuah proses atau suatu hal yang belum diketahui oleh pembaca atau proses kerja suatu benda. Tulisan eksposisi semata-mata hanya memberikan INFORMASI dan tidak bertujuan lain. Contoh : berita politik, berita kriminal atau lainnya.
7
E K S P O S I S I
Argumentasi (Bahasan) Tulisan ini bertujuan untuk meyakinkan atau mengubah pendapat pembaca atas suatu pendapat, ideologi, doktrin, sikap, atau tingkah laku tertentu. Dalam tulisan yang bersifat ilmiah, jenis karangan ini biasanya digunakan oleh penulis karena sebuah karya ilmiah harus mampu meyakinkan pembaca atas topik yang diuraikan penulis. Dengan demikian, penulis harus menyusun karangannya secara logis dengan alasan atau data yang mampu meyakinkan pembaca.
9
A R G U M E N T A S I
Persuasi (Ajakan) Tulisan ini bertujuan untuk meyakinkan pembaca, membuat pembaca percaya, atau membujuk pembaca atas apa yg dikemukakan oleh penulis. Yang dikemukakan dapat berupa fakta, produk, pendapat, hingga ideologi tertentu. Bidang yang paling banyak menggunakan jenis karangan ini adalah “periklanan”. Karangan Persuasi dapat digolongkan dalam 4 kelompok : 1) Persuasi Politik 2) Persuasi Pendidikan 3) Persuasi Advertensi 4) Persuasi Propaganda
11
P E R S U A S I
Narasi (Kisahan) Karangan yang menceritakan sesuatu baik berdasarkan pengamatan maupun pengalaman secara runtut. Sebuah Karangan narasi akan berusaha mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian secara kronologis. Karangan narasi membutuhkan tiga hal : 1. Kalimat pertama, harus menggugah minat pembaca, 2. Kejadian disusun secara kronologis, 3. Memiliki fokus pada tujuan akhir yang jelas
13
Narasi (Kisahan)
Ditinjau dari sifatnya, narasi terbagi 2 yaitu : 1. Narasi Ekspositoris (narasi faktual) : bertujuan memberikan informasi kepada pembaca agar pengetahuan pembaca semakin luas. 2. Narasi Sugesti : narasi yang ditujukan memberikan makna kepada pembaca melalui imajinasinya.
14
E K S P O T O R I S
BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN
S U G E S T I
BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN
Deskripsi (Lukisan)
Deskripsi merupakan jenis karangan yang menggambarkan bentuk objek pengamatan dari aspek rupa, sifat, rasa atau corak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya selain menggambarkan perasaan bahagia, takut, sepi, sedih, gembira. Tujuannya adalah untuk membantu pembaca membayangkan apa yang digambarkan.
17
Deskripsi (Lukisan) Dua pendekatan yang diambil oleh penulis dalam mendiskripsikan sesuatu, yaitu: 1. Pendekatan Realistis, penulis seolah bertindak sebagai tukang potret yang memotret sebuah objek melalui kameranya. Penulis harus objektif, tidak dibuat-buat, atau apa adanya. 2. Pendekatan Impresionistis, bertujuan menimbulkan kesan dalam diri pembaca sesuai dengan impresi penulis, karena pelukisan bertolak dari sudut pandang penulis. Sifat dari karangan ini biasanya subyektif.
18
R E A L I S T I S
BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN
I M P R E S I O N I S T I S
BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN
RINGKASAN, ABSTRAK dan SINTESIS Sampai Jumpa Setelah UTS