Modul ke:
07 Fakultas
EKONOMI DAN BISNIS Program Studi
Akuntansi www.mercubuana.ac.id
MATA KULIAH BAHASA INDONESIA BERBICARA UNTUK KEPERLUAN AKADEMIK SUPRIYADI HP. 0815 1300 7353
E-Mail:
[email protected]
MATERI UTS 1. 2. 3. 4. 5.
Kedudukan dan fungsi bahasa Ragam Bahasa Membaca untuk menulis Menulis Berbicara untuk keperluan akademik
Tujuan Perkuliahan: Mahasiswa Dapat: 1. Menjelaskan Pengertian berbicara 2. Menjelaskan macam-macam berbicara di depan umum 3. Menganalisis situasi dan pendengar 4. Menjelaskan penyusunan bahan berbicara 5. Menyusun bahan berbicara untuk presentasi. 6. Berbicara untuk seminar. 7. Berbicara dalam situasi formal.
Pengertian Berbicara • Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan (Tarigan, 2003:15). • Kegiatan ilmiah adalah kegiatan yang berlandaskan pada hal-hal yang bersifat ilmiah atau bersifat ilmu pengetahuan. • Berbicara dalam lingkungan akademik atau lembaga pendidikan berdasarkan pada hal-hal yang bersifat ilmiah atau ilmu pengetahuan misalnya presentasi makalah, seminar, simposium, dan panel. Dalam kegiatan ilmiah, corak bahasa yang kita pakai harus yang bersifat reproduktif, impersonal, dan baku.
Kegiatan Berbicara • Kegiatan Berbicara adalah kegiatan mengekspresikan ide, gagasan, pikiran, melalui lambang-lambang lisan sehingga orang lain mudah mencerna dan memahami apa yang diungkapkan oleh sang pembicara.
Macam-macam Kegiatan Berbicara di Depan Umum
A. Lingkup Resmi
→ Berpidato
• Pakaian, situasi, tema, kosa kata, dan gaya • Berbicara dikemas dalam lingkup resmi.
B. Lingkup Nonresmi
→ Ceramah
• Lebih familier, bahasanya bebas, • Pakaiannya tidak diatur, demikian pula • Format dan gaya pembicaraannya
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh pembicara:
A. Internal: Vokal :
Penampilan :
Materi :
• 1. tidak monoton, • 2. jelas bervariasi, • 3. sesuai dengan karakter materi.
• 1. menarik simpati pendengar, • 2. membina kontak mata dengan pendengar, • 3. mimiek, ekspresi yang tidak berlebihan, • 4. gerakan anggota tubuh yang sesuai.
• 1. menguasai materi, • 2. sesuai dengan tingkat pendengar, • 3. penyampaian harus sistematis, • 4. disertai dengan contoh yang “segar”
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh pembicara:
B. Eksternal Menganalisis Pendengar: 1. Usia pendengar,
Situasi pembicaraan:
2. Tingkat pendidikan pendengar,
1. Formal atau nonformal,
3. Gender (kalau perlu),
3. Tempat, in door, out door.
4. Latar Budaya.
2. Waktu: pagi, siang, sore, malam.
Berbicara dalam Situasi Formal 1. Menggunakan bahasa baku (standard), 2. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat pendidikan dan kemampuan audiensi, 3. Menggunakan bahasa yang tidak gar atau audiensi. 4. Menggunakan bahasa yang efektif. 5. Menggunakan istilah yang relevan dengan topik yang dibahas. 6. Memperhatikan informasi atau pesan yang benar dan bermanfaat bagi pendengar atau audiensi.
Agar presentasi berjalan secara efektif 1. Mengarahkan perhatian peserta, 2. Mempertahankan minat dan perhatian peserta, 3. Menjaga kefokusan masalah yang tetap, 4. Menjaga etika dank kode etik presentasi.
Lima Kesalahan Besar Selaku Pembicara! 1. Kesalahan dalam menyiapkan bahan pembicaraan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pendengar. 2. Kekurangan dalam persiapan. 3. Penyampaian materi pembicaraan yang terlalu banyak. 4. Kesalahan dalam memelihara kontak mata (eye contact). 5. Pembicaraan yang tumpul.
Tujuan Umum Berbicara 1. Mendorong, pembicara berusaha untuk memberi semangat, membangkitkan kegairahan atau menekan perasaan yang kurang baik, serta menunjukan rasa hormat dan pengabdian. Reaksi-reaksi yang diharapkan ialah menimbulkan ilham atau membakar emosi pendengar.
Tujuan Umum Berbicara 2.
Meyakinkan, Pebicara berusaha untuk mempengaruhi keyakinan atau sikap mental atau intelektual para pendengar, maka komposisi itu bertujuan untuk meyakinkan. Reaksi yang diharapkan dari pendengar ialah timbulnya persesuaian pendapat atau keyakinan dan kepercayaan atas persoalan yang dibawakan.
Tujuan Umum Berbicara 3.Berbuat atau bertindak, pembicara menghendaki beberapa macam tindakan atau reaksi fisik dari para pendengar. Reaksi atau tindakan yang diharapkan ini dapat berbentuk seruan “Ya!” atau “Tidak!”, dapat pula berupa “mengumpulkan uang”, menandatangai sebuah “petisi”, “membuat sebuah parade” atau “mengadakan demonstrasi pemboikotan”.
Tujuan Umum Berbicara 4. Memberi Tahu, Pembicara ingin memberitahukan atau menyampaikan sesuatu pada pendengar agar mereka dapat mengerti tentang suatu hal atau memperluas bidang pengetahuan mereka. Reaksi yang diinginkan dari jenis uraian ini ialah agar para pendengar mendapat pengertian yang tepat, menambah pengetahuan mereka tentang hal-hal yang kurang, atau belum diketahuinya.
Tujuan Umum Berbicara 5.Menyenangkan, Pembicara bermaksud mengembirakan orang yang mendengar pembica-raanya atau menimbulkan suasana gembira pada suatu pertemuan, maka tujuan umumnya ialah menyenangkan. Reaksi-reaksi yang diharapkan dalam penyajian ini ialah menimbulkan minat dan kegembiraan pada hati para hadirin.
Macam-macam Kegiatan Berbicara Di Depan Umum Berdasarkan lingkup situasinya ada dua macam kegiatan berbicara di depan umum, yakni: 1. Lingkup Resmi: adalah lingkup dinas yang memiliki kelayakan dan formalitas tertentu. Dalam lingkup ini ada aturan tertentu yang relatif lebih ketat, misalnya pakaian, situasi, tema, kosa kata, dan gaya berbicara dikemas dalam lingkup resmi. Contoh: Berpidato. 2. Lingkup Nonresmi: adalah lingkup di mana kegiatan berbicara lebih banyak kelonggarannya. Situasinya lebih familier, bahasanya bebas, pakaiannya tidak diatur, demikian pula format dan gaya pembicaraannya. Contoh: Ceramah.
Langkah-Langkah yang Harus Dipersiapkan Oleh Pembicara: 1. Tentukan tema pembicaraan, (Tema harus menarik, membangkitkan rasa ingin tahu, original, kekinian/ tidak usang) 2. Mencari dan mempersiapkan materi/literatur pemandu untuk menambah bobot pembicaraan. 3. Siapkan draf dan kisi-kisi pembicaraan secara sistematis. 4. Susun naskah pembicaraan yang lengkap. 5. Latihanlah dengan cara membaca dan berimprovisasi secara berulang-ulang. 6. Mintalah masukan/ pendapat dari teman tentang latihan penampilan Anda.
Menganalisis Situasi Dalam menganalisis situasi ini akan muncul persoalanpersoalan berikut: 1. Apa maksud hadirin semua berkumpul untuk mendengarkan uraian itu? 2. Adat kebiasaan atau tata cara yang mana yang mengikat mereka? 3. Apakah ada acara-acara yang mendahului atau mengikuti pembicaraan itu? 4. Di mana pembicaraan itu dilangsungkan?
Menganalisis Pendengar 1. Data umum: umum yang dipakai untuk menganalisis hadirin adalah: jumlah, usia, pekerjaan, pendidikan, dan keanggotaan partai politik atau sosial. 2. Data Khusus • Data khusus meliputi: pengetahuan pendengar mengenai topik yang dibawakan, minat keinginan pendengar, sikap pendengar. Kebutuhan umat manusia pada umumnya, yang direalisasikan dalam beraneka ragam bentuk, dapat disimpulkan sebagai lahir dari empat motif pokok, yaitu: a. Tiap orang cenderung untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan rindukan kesehatan jasmaniah. b. Tiap orang ingin menikmati kemerdekaan dan ingin bebas dari segala macam tekanan. c. Tiap orang ingin membela diri dari ancaman mana pun dan sabar akan harga dirinya d. Tiap orang ingin memperoleh kebahagiaan dan usia yang panjang.
Penyusunan Bahan Berbicara Tiga tahap Penyusunan bahan-bahan berbicara dapat dilakukan melalui berikut ini: 1. Mengumpulkan bahan 2. Membuat kerangka karangan 3. Menguraikan secara mendetail
Berbicara untuk Presentasi • Presentasi merupakan suatu kegiatan di mana seorang pembicara berbicara secara langsung kepada audiensi sehingga mereka dapat mengerti pesan yang disampaikan sesuai pemahaman terbaik yang mereka miliki.
Langkah-langkah Presentasi 1. Memperkenalkan diri (nama kelompok) 2. Membacakan judul yang akan dipresentasikan 3. Membuka sambil berkonsentrasi pada pesan atau informasi yang akan disampaikan. 4. Mulai secara perlahan, berikan permulaan yang telah dipersiapkan dengan baik dan percaya diri.
Teknik Presentasi Yang Efektif • Perencanaan presentasi yang efektif memerlukan satu pemahaman mendasar tentang bagaimana proses komunikasi. • Pemahaman tersebut biasanya terdiri dari lima elemen. Kelima elemen tersebut perlu dipertimbangkan yaitu: 1. Pengirim atau pembicara 2. Pesan atau isi 3. Bahasa baik oral atau visual 4. Media atau sistem penyampaian 5. Penerima atau audiensi (dan konteks)
Presentasi Ilmiah • Presentasi Ilmiah adalah penyajian karya tulis atau karya ilmiah seseorang di depan forum undangan atau peserta. Kehadiran peserta atau undangan untuk mengikuti penyajian tersebut secara aktif dengan lisan dalam waktu yang tersedia.
Kiat agar presentasi itu dapat berjalan secara efektif • Agar presentasi itu dapat berjalan secara efektif, ada beberapa kiat yang perlu dipertimbangkan sebagai berikut: 1. Menarik minat dan perhatian peserta, 2. Mengarahkan perhatian peserta, 3. Mempertahankan minat dan perhatian peserta, 4. Menjaga kefokusan masalah yang tetap, 5. Menjaga etika dank kode etik presentasi
Mengapa Presentasi Lisan Diperlukan? 1. Menguji tulisan secara ilmiah 2. Mempermudah pemahaman 3. Memperoleh masukan yang berharga
Unsur-unsur dalam presentasi ilmiah 1. Penyaji/pemakalah, berfungsi sebagai orang yang menyampaikan isi makalah, 2. Pemandu/ moderator, berfungsi sebagai pengatur jalannya presentasi atau diskusi, termasuk penentu waktu yang disediakan untuk presentasi itu. 3. Pencatat/notulen berfungsi sebagai orang yang menghimpun segala komentar, saran, dan pertanyaan dalam buku yang dijadikan dokumen bagi presentasi itu. 4. Peserta berkewajiban menyimak presentasi itu dan memberi tanggapan yang baik.
Kelebihan Presentasi Lisan Efisiensi waktu
• Begitu dipresentasikan kita dapat langsung mendapat tanggapan dari hadirin
Efektif
• Masukan dan saran dari hadirin dapat disampaikan secara langsung, begitu pula penjelasan lebih lanjut dari penyajinya
Daya persuasif lebih mengena
• Penyaji dapat memberi pengaruh lebih intensif dan meyakinkan kepada hadirin bahwa apa yang ia sampaikan bermanfaat
Unsur Pendukung Persentasi Penyiapan Materi
Pemahaman Diri Penyaji Pemahaman terhadap Hadirin
Penyiapan Materi Fokuskan penyajian pada pokok pembahasan • manfaatkan waktu yang disediakan secara maksimal untuk hal yang penting atau inti dari tulisan ilmiah kita; Atur proporsi penyajian, • misalnya 10% untuk menyampaikan pendahuluan, 80% pokok pembahasan, dan 10% kesimpulan atau saran. Apabila diperlukan sediakan waktu untuk tanya jawab. Tanyakan aturan main di awal presentasi, apakah tanya jawab disatukan pada waktu penyampaian pokok pembahasan atau setelah kesimpulan dan saran; Lengkapi penyajian dengan ilustrasi. • Gambar dapat melengkapi presentasi sehingga lebih jelas dan mudah dipahami. Sebuah gambar yang dipilih secara tepat dapat mewakili puluhan kata, selain membuat penyajian menjadi lebih menarik; Tampilkan materi secara optimal. • Gunakan ukuran huruf yang cukup besar (rata-rata 30 poin). Beri penekanan dengan besar ukuran huruf ataupun warna. Upayakan satu baris hanya memuat maksimal 8 kata dan satu slide berisi maksimal 10 baris
Pemahaman terhadap Hadirin Memahami siapa hadirin Menggunakan pilihan kata yang tepat Menyesuaikan format presentasi dengan hadirin
Merencanakan Presentasi Tetapkan Tujuan Analisis Hadirin/Khalayak Berfokus pada Gagasan Utama Rincian Gagasan (kronologis, spasial, solusi, pemberian motivasi) Rujukan/Sumber Informasi Himpunan Data Garis Besar Presentasi (Sajikan terurut secara logis, tonjolkan kata-kata kata kunci) Latihan
Cara Mempresentasikan Bahan Tertulis yang Efektif Cara-caranya: • Kenali Kecendrungan Diri Anda • Kenali Gaya Belajar Hadirin/Pendengar Anda • Pilih butir-butir penting dan rumuskan dalam kata-kata kunci/kalimat atau gambar ilustrasi (1 gambar dapat mewakili puluhan kata); • Pastikan gambar atau teks terlihat oleh seluruh pendengar dengan memperhatikan pilihan huruf dan gambar yang cukup besar; • Sajikan dengan dengan penuh empati dan meyakinkan; • Kuasai perangkat lunak khusus berpresentasi, seperti PowerPoint dan LCD
Merencana kan Presentasi
C
A
B
Cara Mengolah Bahan Tertulis
Menyampaikan Bahan Presentasi
Unsur presentasi efektif
Merencanakan Presentasi Tetapkan Tujuan Analisis Hadirin/Khalayak Berfokus pada Gagasan Utama Rincian Gagasan (kronologis, spasial, solusi, pemberian motivasi) Rujukan/Sumber Informasi Himpunan Data Garis Besar Presentasi (Sajikan terurut secara logis, tonjolkan kata-kata kata kunci) Latihan
Menyampaikan Bahan Presentasi Sebelum Presentasi * Pastikan keaktualan data dan referensi. *Perkecil gangguan pada waktu presentasi
Selama Presentasi * Bersikap wajar, komunikatif, tulus, dan pertahankan minat * Amati penurunan minat yang dapat disebabkan a.l. oleh suara monoton/lemah, kekakuan, kurang kontak mata, kegelisahan diri, dan sikap penyaji yang kurang antusias).
Unsur presentasi efektif Sikap Tubuh (pembawaan) • menyiratkan keterbukaan Gerakan Bertujuan • gerak maju untuk ‘setuju’ dan mundur untuk ‘tidak setuju’; Gerakan Isyarat • untuk menekankan,, menggambarkan, dan menyebutkan satu persatu. Ragakan dengan santai dan tepat; Kontak Mata • untuk membangun kredibilitas, memantau umpan balik, meneruskan minat, dan mengatur komunikasi hadirin terhadap materi yang sedang disajikan; Ekspresi Wajah • tenang dan bersahabat Penampilan Pribadi • berpakaian yang formal, rapi, dan tidak perlu terlalu modis atau mengikuti tren, hindari warna-warna yang terlalu mencolok, sehingga pakaian kita mengalahkan materi yang kita presentasikan
Cara Mempresentasikan Bahan Tertulis yang Efektif Cara-caranya: • Kenali Kecendrungan Diri Anda • Kenali Gaya Belajar Hadirin/Pendengar Anda • Pilih butir-butir penting dan rumuskan dalam kata-kata kunci/kalimat atau gambar ilustrasi (1 gambar dapat mewakili puluhan kata); • Pastikan gambar atau teks terlihat oleh seluruh pendengar dengan memperhatikan pilihan huruf dan gambar yang cukup besar; • Sajikan dengan dengan penuh empati dan meyakinkan; • Kuasai perangkat lunak khusus berpresentasi, seperti PowerPoint dan LCD
Analisis Hadirin a. Menganalisis dan melakukan adaptasi terhadap hadirin/khalayak
merupakan hal yang penting bagi keberhasilan presentasi; b. Tipe-tipe hadirin a.l.: • hadirin yang reaktif (menaati prosedur, mengabaikan proses perumusan dan metode penyampaian, • hadirin yang proaksi (melihat berbagai peluang, mengambil pelajaran dari kesalahan);
c. Mempertimbangkan iklim atau lingkungan organisasi (sistem terbuka atau tertutup);
d. Mengamati cara pengambilan keputusan (bebas, terpusat, atau kolektif )
Cara Berbicara Efektif Pesan bergaya
Pilihan kata
Empati
• (mengatakan “mari/ayo” dengan membukakan kedua tangan lalu menggerakkan ke dalam secara bersamaan)
• (mengatakan • (sewaktu berbicara “apakah kalian dengan sudah tahu/” dengan menunjukkan bahwa pilihan kata sapaan kita mengenali, yang lebih nyaman di memahami dengan, yakni mempersepsi, dan “apakah temanmerasakan perasaan teman sudah tahu?” orang lain).
Terima Kasih Supriyadi, S.Pd., M.Pd.