Modul ke:
14
MATA KULIAH BAHASA INDONESIA SURAT DINAS
Fakultas
EKONOMI DAN BISNIS Program Studi
Akuntansi www.mercubuana.ac.id
SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail:
[email protected]
Tujnuan Perkuliahan Mahasiswa mampu memahami: 1. 2. 3. 4.
Menjelaskan pengertian surat dinas. Menjelaskan jenis-jenis surat dinas Menjelaskan bentuk-bentuk surat dinas Menjelaskan bagian-bagian surat dinas
Pengertian Surat • Surat adalah alat komunikasi tertulis, atau sarana untuk menyampaikan pernyataan maupun informasi secara tertulis dari pihak satu kepada pihak lain (Marjo, 2008: 15). • Surat adalah salah satu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi dari satu pihak, (orang, instansi, atau organisasi) kepada pihak lain (orang, instansi, atau organisasi), (Arifin, 1996: 2).
Pengertian Surat Dinas • Surat dinas adalah surat berisi masalahmasalah kedinasan. Surat dinas digunakan untuk kepentingan pekerjaan formal seperti instansi dinas dan tugas kantor. Surat ini penting dalam pengelolaan administrasi dalam suatu instansi. • Surat dinas ditulis untuk keperluan komunikasi antara kantor yang satu dan kantor yang lain atau antarorganisasi. Surat dinas dibuat oleh seseorang yang berkedudukan sebagai pejabat instansi pemerintah sehingga surat ini disebut
Ciri-ciri surat dinas: 1. Menggunakan kop surat dan instansi atau lembaga yang bersangkutan 2. Menggunakan nomor surat, lampiran, dan perihal 3. Menggunakan salam pembuka dan penutup yang baku 4. Menggunakan bahasa baku atau ragam resmi 5. Menggunakan cap atau stempel instansi atau kantor pembuat surat 6. Format surat tertentu.
Syarat sebuah surat dinas: 1. Format dan bentuk surat menarik, yaitu tempat teratur dan tidak diletakkan seenaknya, 2. Isi tidak terlalu panjang, yaitu langsung pada sasaran dan tidak bertele-tele, 3. Bahasa harus jelas, padat, baku, umum, yaitu harus komunikatif, sopan, mudah dipahami, simpatik, dan tidak menyinggung perasaan penerima, 4. Harus bersih dan menggambarkan citra pengirimnya
Fungsi Surat Dinas 1. Surat dinas sebagai bukti tertulis hitam di atas putih, terutama surat-surat perjanjian. 2. Surat dinas sebagi alat pengingat karena surat dapat diarsipkan dan dapat dilihat jika diperlukan. 3. Surat dinas sebagai bukti sejarah, seperti pada suratsurat tentang perubahan dan perkembangan suatu instansi. 4. Surat dinas sebagai pedoman kerja, seperti surat keputusan atau surat instruksi. 5. Surat dinas sebagai duta atau wakil penulis untuk berhadapan dengan lawan bicaranya.
KRITERIA SURAT YANG BAIK 1. Surat sebaiknya ditulis dalam bentuk dan isi yang menarik serta disusun secara sistematis sesuai dengan aturan yang berlaku dalam penyusunan surat. 2. Surat sebaiknya disusun secara sederhana dan tidak terlalu panjang karena surat yang panjang dan bertele-tele dapat menjemukan pembacanya. 3. Surat sebaiknya disusun secara jelas, lugas, dan komunikatif agar dapat dipahami secara tepat sesuai dengan maksud yang dikehendaki oleh penulis. 4. Surat sebaiknya mencerminkan sikap yang adab dan sopan. 5. Surat sebaiknya bersih dan rapi.
BAHASA SURAT 1.
2. 3. 4.
Agar pesan atau informasi yang disampaikan mudah dipahami, surat hendaknya ditulis dengan menggunakan bahasa efektif, yaitu jelas, lugas, dan komunikatif agar dapat mengungkapkan pesan secara tepat sesuai dengan maksud yang ingin dikemukakan oleh penulis. Bahasa surat dikatakan jelas jika isi atau informasi yang disampaikan mudah dipahami dan unsur-unsurnya pun dinyatakan secara tegas atau eksplisit. Bahasa surat dikatakan lugas jika kata-kata yang digunakan langsung mengungkapkan pokok persoalan yang akan disampaikan, tidak berbunga-bunga atau berbasa-basi. Bahasa surat dikatakan komunikatif jika mudah dipahami dan mampu menimbulkan pemahaman yang sama pada pikiran pembacanya.
JENIS-JENIS SURAT 1. Surat berdasarkan sifatnya a. Surat pribadi, seperti surat lamaran kerja b. Surat resmi yaitu surat yang disampaikan oleh suatu instansi/lembaga kepada seseorang atau instansi/lembaga lain c. Surat sosial, yaitu surat resmi yang digunakan oleh organisasi kemasyarakatan d. Surat niaga, yaitu surat resmi yang digunakan oleh perusahaan/badan usaha e. Surat dinas pemerintahan, yaitu surat resmi yang digunakan instansi pemerintah untuk kepentingan administrasi pemerintahan
JENIS-JENIS SURAT 2. Surat berdasarkan wujudnya a. Kartu pos, yaitu surat yang bersifat terbuka dan tidak formal dengan bentuk sehelai kertas berukuran 15x10cm b. Warkat pos, yaitu lembaran surat yang dilipat sekaligus sebagai amplop c. Surat bersampul, yaitu surat yang dimasukkan ke dalam amplop d. Memorandum, yaitu surat pendek yang berisi petunjuk, perintah, laporan, atau pertanyaan e. Telegram, yaitu surat yang pengirimannya melalui mesin telegram
JENIS-JENIS SURAT 2. Surat berdasarkan wujudnya a. Kartu pos, yaitu surat yang bersifat terbuka dan tidak formal dengan bentuk sehelai kertas berukuran 15x10cm b. Warkat pos, yaitu lembaran surat yang dilipat sekaligus sebagai amplop c. Surat bersampul, yaitu surat yang dimasukkan ke dalam amplop d. Memorandum, yaitu surat pendek yang berisi petunjuk, perintah, laporan, atau pertanyaan e. Telegram, yaitu surat yang pengirimannya melalui mesin telegram
JENIS-JENIS SURAT 4. Surat berdasarkan proses penyelesaiannya a. Sangat segera, yaitu surat yang perlu secepatnya ditanggapi atau diselesaikan (diketahui) oleh penerima b. Segera, yaitu surat yang harus segera ditanggapi atau diselseaikan (diketahui) oleh penerimanya, tetapi tidak perlu waktu sesingkat-singkatnya c. Biasa, yaitu surat yang isinya tidak memerlukan tanggapan secara cepat
Bentuk Surat Bentuk surat (style) adalah tata letak bagian-bagian surat, yaitu dari kepala surat sampai dengan inisial surat. Ia menyiratkan segi estetika serta kepraktisan.
Bentuk Surat(2) Menurut sejarah persuratan, bentuk yang diperkenalkan oleh Belanda adalah bentuk lekuk (intended style) yang dikenal sebagai bentuk lama, sedangkan bentuk lurus (block style) merupakan pengaruh Amerika, dikenal dengan bentuk baru. Kedua bentuk itu mempunyai beberapa variasi sehingga terdapat enam bentuk surat
Bentuk Surat(3) Keenam bentuk itu adalah sebagai berikut: 1. format lurus penuh (full block style) 2. format lurus (block style) 3. format setengah lurus a (semi block style) 4. format setengah lurus b (semi block style b) 5. format lekuk (intended style) 6. format paragraf menggantung (hanging paragraf style)
1. Format lurus penuh (full block style)
2.format lurus (block style)
3. format setengah lurus a (semi block style)
4. Format setengah lurus b (semi block style b)
5. format lekuk (intended style)
6.format paragraf menggantung (hanging paragraf style)
Bagian- bagian Surat 1. Kepala Surat atau Kop Surat Unsur-unsur kepala surat adalah: a. unsur utama: nama perusahaan, alamat lengkap, nomor telepon b.unsur tambahan: logo/simbol jawatan/perusahaan, nama bank langganan, alamat kantor cabang, dan bidang usaha
Contoh penulisan kop surat Salah: P.T. RADIO FREQUENCY COMMUNICATION (Manufacturing Consulting System Design-Communication System) Jl. Ir. H. Juanda No. 47 B.O. Box 70 Bandung Telephone (022)912345, 674432 Facsimile (022) 977765 Telex 28765 FRCBGI Benar: PT RADIO FREQUENCY COMMUNICATION (Manufacturing Consulting System Design-Communication System) Jalan Ir. H. Juanda No. 47 Kotak Pos 70 Bandung 40136 Telepon (022)912345, 674432 Faksimile (022) 977765 Teleks 28765 FRCBGI
Bagian- bagian Surat 2. Tanggal Surat Tanggal surat berfungsi untuk memberi tahu kepada si penerima surat kapan surat itu ditulis. Tanggal surat dinas tidak perlu didahului nama kota, karena nama kota sudah tercantum pada kepala surat. Nama bulan jangan disingkat atau ditulis dengan angka (November menjadi Nov. atau 11). Tahun juga ditulis lengkap, tidak disingkat dengan tanda koma di atas. Akhir tanggal surat tidak dibubuhkan tanda baca apa pun. Ketentuan tersebut di atas tidak berlaku untuk penulisan surat pribadi.
Contoh penulisan tanggal surat
Salah:
Jakarta, 28 Okt. 1987 Bandung, 28-10-‘87
Benar:
8 Oktober 1987
Bagian- bagian Surat
3. Nomor Surat Setiap surat keluar dari sebuah jawatan atau perusahaan harus diberi nomor untuk memudahkan pengagendaan, pengarsipan, dan pengacuan di dalam balasan surat. Oleh penerima surat nomor surat yang diterima dapat disebutkan sebagai acuan atau petunjuk di dalam surat jawaban. Demikian pula memudahkan mencari surat itu kembali jika diperlukan, dan mengetahui setiap waktu banyaknya surat yang keluar. Nomor urut surat hanya berlaku untuk tahun yang bersangkutan. Pada awal Januari tahun berikutnya diurutkan kembali dari nomor satu dan seterusnya hingga akhir Desember. Setiap perusahaan mempunyai kode penomoran sendiri, namun sekurang-kurangnya penomoran surat menunjukkan nomor surat keluar, kode (jenis) surat, bulan, dan tahun surat.
Contoh: Nomor: 35/SP/III/2013 Keterangan: 35 - nomor urut surat keluar SP - singkatan dari Surat Penawaran III- penanda bulan (Maret) saat surat dikirim 2013 - tahun surat dikirim
•
Pada surat berjudul, nomor surat ditulis di bawah judul surat tanpa garis pemisah.
Salah:
Benar:
SURAT KETERANGAN Nomor: SK/45/II/1994
SURAT TUGAS Nomor: 32/ST/III/1994
Penulisan nomor dan kode surat diatur sebagai berikut:
Kata Nomor (lengkap) diikuti tanda titik dua atau jika nomor itu disingkat dengan No., penulisannya diikuti tanda titik, kemudian tanda titik dua. Garis miring yang digunakan dalam nomor dan kode surat tidak didahului dan tidak diikuti spasi. Angka tahun ditulis dengan lengkap, dan tidak diikuti tanda baca apa pun.
Salah: Nomor: 421/FE/UI.5/13 No: 421/FE/UI.513.Benar:
Nomor: 245/FE/UI.5/2013 No.: 245/FE/UI.5/2013
4. Lampiran Penulisan Lampiran setelah nomor surat berguna agar penerima surat dapat meneliti dan melihat kembali banyaknya sesuatu yang dilampirkan. Yang dilampirkan itu dapat berupa buku, fotokopi surat keterangan yang diperlukan, brosur, kuitansi, dan sebagainya. Penulisan Lampiran mengikuti aturan sebagai berikut: Kata Lampiran atau Lamp. diikuti tanda titik dua. Kemudian dicantumkan jumlah yang dilampirkan, tidak diikuti tanda baca apa pun.
Contoh : Salah: Lampiran: satu berkas Lamp.: dua eksemplar Lamp.: seratus dua eksemplar Benar: Lampiran: Satu berkas Lamp.: Dua eksemplar Lamp.: 102 eksemplar
Huruf awal kata satu dan dua harus kapital, sedangkan kata yang lain dengan huruf kecil semua. Pada akhir lampiran tidak perlu ada tanda baca apa pun. Jika bilangan yang menunjukkan jumlah barang pada lampiran dapat dituliskan dengan satu atau dua angka, bilangan tersebut dituliskan dengan huruf (seperti Satu berkas, Dua eksemplar). Akan tetapi, jika bilangan itu lebih dari dua angka, pencantumannya dalam lampiran dengan angka (misalnya: 102 eksemplar). Salah Lampiran 1. Lima lembar salinan ijazah 2. Tiga lembar fotokopi surat kesehatan 3. Tiga lembar pasfoto Benar Lampiran 1. Salinan ijazah lima lembar 2. Fotokopi surat kesehatan tiga lembar 3. Pasfoto tiga lembar
Bila tidak ada yang dilampirkan, kata Lampiran tidak perlu dicantumkan. Salah
Lampiran: Lamp.: 0
5. Hal Surat
Penulisan Hal setelah Lampiran berguna agar pembaca dengan cepat mengetahui hal yang dibicarakan dalam surat tersebut sebelum membaca isi surat selengkapnya. Hal surat dituliskan dengan singkat. Sebaiknya digunakan kata Hal dan bukan Perihal.
6. Alamat (bag.dalam) Surat
• Digunakan sebagai petunjuk langsung siapa yang harus menerima surat •Alamat yang dituju ini sebenarnya tercantum pula dalam sampul surat. Alamat (dalam surat) sekaligus dapat berfungsi sebagai alamat luar jika digunakan sampul berjendela.
Penulisan alamat (dalam) surat diatur sebagai berikut: 1. Alamat yang dituju ditulis di sebelah kiri surat pada jarak tengah antara hal surat dan salam pembuka. 2. Alamat surat tidak diawali kata kepada karena kata tersebut berfungsi sebagai penghubung intrakalimat yang menyatakan arah. 3. Alamat yang dituju diawali dengan Yth. (diikuti titik) atau Yang terhormat (tidak diikuti titik) 4. Sebelum mencantumkan nama orang yang dituju, biasanya penulis surat mencantumkan sapaan Ibu, Bapak, Saudara atau Sdr. 5. Gelar akademik di depan nama seperti Drs, Ir, dsb , tidak digunakan 6. Penulisan kata Jalan pada alamat tidak disingkat. Nama gang, nomor, RT, dan RW dituliskan lengkap dengan huruf kapital setiap awal kata. Nama kota dan propinsi dituliskan dengan huruf awal kapital, tidak digarisbawahi atau diberi tanda baca apa pun. Alamat pengirim dan alamat tujuan perlu dicantumkan kode pos, jika kota itu telah memilikinya.
7. Salam Pembuka Salam pembuka merupakan tanda hormat penulis surat sebelum penulis surat berkomunikasi
8. Tubuh Surat
Tubuh surat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: a. paragraf pembuka b. paragraf isi surat yang sesungguhnya, dan c. paragraf penutup.
a. Paragraf Pembuka Surat Contoh :
b. Paragraf Isi Surat • merupakan pokok surat yang memuat sesuatu yang diberitahukan, yang dikemukakan, atau yang dikehendaki oleh pengirim surat. • Kalimat-kalimat dalam paragraf isi hendaknya pendek, tetapi jelas, tidak menimbulkan salah tafsir. • Rumusan surat juga harus menarik, tidak membosankan, hormat dan sopan
c. Paragraf Penutup
Paragraf penutup berfungsi sebagai kunci isi surat atau penegasan isi surat. Bagian ini dapat pula mengandung harapan pengirim surat atau ucapan terimakasih kepada penerima surat. Paragraf penutup berfungsi pula untuk mengakhiri pembicaraan dalam surat.
9. Salam Penutup
• berfungsi untuk menunjukkan rasa hormat penulis surat • Huruf awal kata salam penutup ditulis dengan huruf kapital, sedangkan kata lainnya ditulis dengan huruf kecil • Sesudah salam penutup dibubuhkan tanda koma.
10. Penanggung Jawab Surat
1. Surat (dalam surat dinas) dianggap sah jika ditandatangani oleh pejabat yang berwenang (pemimpin ) 2. Nama jelas penanda tangan dicantumkan di bawah tanda tangan dengan huruf awal setiap kata ditulis kapital, tanpa diberi kurung dan tanpa diberi tanda baca apa pun. 3. Jika akan dicantumkan nomor induk pegawai pejabat yang bersangkutan, pencantumannya di antara nama jelas dan jabatan
11. Penggunaan Bentuk Singkatan a.n. dan u.b.
12. Tembusan
13. Inisial Tembusan berfungsi untuk memberitahukan kepada pembaca bahwa surat tersebut dikirimkan juga kepada pihak lain yang perlu ikut mengetahui pula isi surat itu.
Terima Kasih Supriyadi, S.Pd., M.Pd.