BETERNAK ITIK DI LAHAN PEKARANGAN Oleh : huda romdon BP3K Udanawu
PENDAHULUAN Beternak
itik, tidak banyak dilakukan oleh penduduk di pedesaan.
Kalaupun mereka melakukan usaha budidaya, jumlah itik yang dipelihara sangat sedikit atau terbatas. Dengan kata lain, itik yang dipelihara hanya sebagai pekerjaan sambilan saja, bukan merupakan pekerjaan utama. Sebetulnya beternak itik itu apabila dilakukan dengan penuh ketekunan, maka beternak itik itu akan dapat memberikan keuntungan. Dalam era pembangunan ini, banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu usaha peternakan. Faktor yang satu biasanya tekait dengan factor yang lain. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu usaha
peternakan
adalah
tersedianya
sumberdaya
yang
tepat,
baik
sumberdaya alam, modal maupun sumberdaya manusia. Beternak itik, merupakan salah satu cara untuk dapat meningkatkan pendapatan peternak. Berbagai jenis itik dan cara pemeliharaan dapat dilakukan oleh peternak, baik itu cara yang sederhana maupun cara yang modern. Itik, selain diambil telurnya, juga dapat diambil dagingnya. . Peternak Itik biasanya berada di daerah yang terdekat dengan air. Misalnya untuk daerah Jawa di daerah pesisir pantai Utara seperti Tegal, Pekalongan, Pati dan lain-lain daerah. Untuk pesisir pantai selatan seperti Kroya, Karang Anyar dan lain-lain. Seperti halnya ternak lain, beternak Itik tentunya mempunyai seni pemeliharaan tersendiri. Dan hampir setiap orang akan berbeda dalam melaksanakan
tata
laksana
pemeliharaan
Itik.
Untuk
itulah
perlunya
pengetahuan yang praktis tentang cara yang baik dan bermanfaat bagi si Peternak agar tiada ragu lagi akan usahanya dalam beternak Itik. Banyaklah keuntungan yang akan diperoleh dalam beternak Itik.
I.
PEMELIHARAAN Cara pemeliharaan itik di Indonesia pada umumnya, seperti di Tegal, Pekalongan, Kroya, Karang Anyar, Pati, Bali, dan daerah Kalimantan Selatan maupun daerah-daerah lain banyak diusahakan secara ekstensif. 1
Garis besarnya pemeliharaan itik ada 2 (dua) metoda yaitu : Cara Ekstensif Cara Intensif.
Adanya kedua cara tersebut akibat dari keadaan setempat dan kepentingan si Peternak sendiri. Sebagai contoh dapat disebutkan ; Waktu bertanam padi atau musim panen padi. Keadaan lingkungan yang berpayau/rawa-rawa penuh dengan tanaman aiar diatasnya. 1. Cara Ekstensif Adalah salah satu cara pemeliharaan untuk daerah yang berpayau yang luas sekali hingga sejauh mata memandang tampak hanya air saja. “Lanting” adalah sama pengertiannya dengan “Rakit” yang terbuat dari bambu. Adapun lanting mempunyai ukuran panjang antara 10 – 12 m, dan lebar 4 – 6 m. di atasnya dibangun rumah tempat tinggal si Peternak sekaligus dibuat pula kandang itik. Setiap pagi itik dilepas dari kandang dan langsung berkeliaran di air. Itik akan mencari makanannya yang dapat berupa ikan kecil-kecil, udang, keong dan lain-lain yang terdapat disela-sela tanaman air seperti tanaman rumput, tanaman genjer, tanaman enceng gondok, tanaman kangkung malahan tanaman itu sendir kadang-kadang dapat dimakan. Dengan demikian makanan itik telah cukup akan zat putih telur/protein hewani untuk kehidupannya. Sore hari itik digiring masuk kekandang dan diberi makanan tambahan sekenyang mungkin, agar itik dapat tidur nyenyak. Bahkan yang penting itik akan bertelur pada malam hari atau pagi-pagi sekali.
2. Cara Intensif Adalah pemeliharaan yang telah mendekati kemajuan tekhnologi. Pemeliharaan system ini memerlukan perhatianyang sungguh-sungguh
2
dari peternak. Artinya itik harus diawasi secara terus menerus oleh peternaknya. Dan itik yang dipelihara adalah itik dewasa yang telah mendekati masa bertelur. Selama masa bertelur, antara 8 – 10 bulan terus menerus itik
dikurung
dalam
kandang.
Berakhirnya
masa
bertelur
itik
digembalakan pada siang hari dan malam hari kembali dikandangkan. Makanan itik selalu disediakan dalam kandang dan diberikan 3 (tiga) kali sehari. Susunan makanan/ransum diusahakan cukup sempurna dan kadang-kadang sayuran ditambahkan agar itik dapat bertelur dengan baik. Biaya pemeliharaan semacam itu relatif besar, hingga jumlah itik yang dipelihara umumnya terbatas. Yang pernah memelihara umumnya mengusahakan dalam sekelompok itik berjumlah antara 100 – 200 ekor. Agar dapat memberikan keuntungan yang maksimal, maka jumlah telur yang dihasilkan harus lebih dari 60 % jumlah itik yang dipelihara.
PENGELOLAAN ITIK Pada umumnya, ketrampilan dan kemampuan beternak itik diperoleh secara turun temurun. Sehingga apa yang dilakukan oleh orang tuanya, biasanya akan menurun kepada anak cucunya. Pada dasarnya pengelolaan itik dapat dibedakan dalam 3 (tiga) fase pemeliharaan, yaitu : 1. Fase Starter/D.O.D/permulaan dari umur 1 hari – 2 bulan. 2. Fase Grower/pertumbuhan dari umur 2 – 51/2 bulan. 3. Fase Layer/produksi dari umur 51/2 bulan keatas. 1. Fase Starter/D.O.D = Day Old Duck (Itik umur Sehari) Pada fase ini anak itik lebih banyak ditempatkan dalam kandang indukan dengan diberi pemanas yang terbuat dari lampu tempel ataupun listrik. Kandang indukan harus tertutup rapat, sehingga itik tidak akan kedinginan. D.O.D langsung ditempatkan dilantai kandang. Lantai kandang harus dibuat sedemikian lupa, sehingga kaki-kaki itik tidak terperosok dalam lantaikandang. Kaki itik akan tumbuh dengan kuat dan telapaknya menjadi
3
lebar. Andaikata lantai dibuat rapat tentunya akan merepotkan pula dalam mebersihkan kotoran dalam kandang. 2.
Fase Grower/Pertumbuhan Itik yang telah berumur lebih dari 2 (dua) bulan, sebaiknya dipisahkan dari induknya. Umum dikenal sebagai kelompok itik dara. Pelepasan kedalam air diatur dan disesuaikan dengan pertambahan umur sekaligus mengikuti pertumbuhan bulu tubuhnya. Pada fase ini, itik sudah dilatih untuk digembalakan, terutama apabila cuaca cukup bagus. Makanan disediakan ditempat khusus dalam kandang, atau ditempatkan dalam ranch dan tidak terlalu jauh dengan kandang dan kolam. Makanan yang diberikan adalah jenis pakan yang memang untuk tahap berkembang.
3. Fase Layer/berproduksi Itik yang telah berusia 51/2 bulan – 6 bulan pada umumnya mulai bertelur. Dengan demikian, itik ini harus ditempatkan dalam kandang khusus, yang diperuntukkan untuk tempat bertelur. KANDANG Kandang untuk pemeliharaan itik memang harus dibedakan antara itik yang masih kecil, itik daria maupun itik yang sudah siap produksi. Bahkan seperti yang banyak dijumpai dipesisir pulau Jawa, bahwa kandang itik hanya berupa pagar-pagar bambu. Dan sewaktu-waktu dapat dipindahkan-pindahkan
menurut
kehendak
di
Peternak,
bila
ingin
digembalakan ditempat-tempat yang banyak ikannya atau keong, cacing dan lain-lain mungkin pula mencari tempat-tempat yang habis panen tadi. Dari kesemua yang tersebut diatas menunjukkan bahwa kandang didirikan hanya berdasarkan pertimbangan ekonomis dan pratis menurut keperluan si Peternak, sesuai dengan tingkat pemeliharaan, maka kandang itik pun dibangun menurut pertumbuhan dan umur ternak.
Adapun kandang yang dimaksud adalah : 1. Kandang untuk D.O.D dan sekaligus dapat dipergunakan untuk Grower dengan mengatur luasnya saja.
4
2. Kandang untuk itik dewasa/layer yang dapt juga diapkai untuk tempat itik yang di “Laring” 1. Kandang untuk D.O.D = Day Old Duck/anak itik umur sehari. Ukuran kandang yang dibutuhkan untuk setiap 100 ekor D.O.D adalah seluas 75 cm x 100 cm , atau 75 x 75 cm. Kemudian yang perlu diperhatikan adalah celah-celah lantai. Untuk maksud ini diperlukan celah selebar 1 – 11/2 cm. Dinding kandang menggunakan celah-celah pula dan tingginya disesuaikan dengan kegunaannya. Pada umumnya dibuat tinggi 0,75 m – 1 m. Baik lantai ataupun dinding dapat menggunakan belah-belah bambu yang telah direndam air dan kedua sisinya telah dihaluskan. 2. Kandang itik dewasa. Dengan semakin bertambahnya umur itik, maka kebutuhan luas kandang juga akan semakin bertambah. Oleh karena itu, peternak harus membuat kandang dengan ukuran minimal yang dibutuhkan itik. Kandang yang dimaksudkan dapat dibangun di :
Kandang di samping rumah Bila pemeliharaan itik secara digembalakan pada siang hari, kandang yang dibangun di kolong rumah/disamping rumah dapat menggunakan dinding dari belah-belah bambu berkurang 2 – 3 cm dan setinggi kolong atau berkisar antara 1 – 1 ½ meter. Lantainya sendiri dapat langsung tanah di bawah kolong rumah atau dapat pula dibuatkan lantai dengan belah-belah bambu dengan jarak antaranya 2 cm. Sedang yang pemeliharaan dikurung terus menerus dalam kandang dapat menggunakan dinding agak rapat pada separuh ruangan. Hal ini agar dapat digunakan sebagai tempat itik bertelur.
Perlengkapan kandang Itik adalah salah satu ternak unggas yang suka akan air. Untuk maksud tersebut perlu disediakan tempat air yang berisi air terus
5
menerus. Hal ini hanya untuk itik yang dikurung terus menerus. Dan itik yang digembalakan tentunya kebutuhan air akan berkurang. Tempat makan cukup diberikan sewaktu sedang memberi makan saja. Dan selesai makan, sisa makanan dan tempatnya segera diambil. Ukuran tempat makan bagi 10 (sepuluh) ekor antara 10 – 15 cm. Mengingat bahwa itik waktu makan sering sebentar-sebentar minum, maka sebaiknya letakkan tempat air minum dekat tempat makan.
PAKAN ITIK Adapun bahan makanan yang dapat diberikan berupa : dedak, padi, ikan kecil-kecil, keong, cacing, jagung dan masih banyak lagi. Dan agar baiknya perlulah mengetahui keadaan yang baik dari bahan yang akan diberikan. Dengan demikian telah memperhatikan akan kandungan unsur dari bahan yang dimaksudkan. Diantara bahan makanan yang perlu diketahui dan banyak terdapat di daerah antara lain :
Dedak Cara mengamati dan memeriksanya secara panca indera. Apakah dedak bersih dari kotoran, seperti kerikil, serutan kayu yang biasanya berupa kotoran gergaji dan lain-lain. Banyaknya butir-butir padi yang ikut serta. Dengan penciuman apakah berbau tengik atau harum, sebaiknya berbau harum dan manis. Genggamlah dedak dan bila setelah dilepaskan tetap mengumpal berarti dedak jelek, sebaiknya segera bercerai/memisah. Sedikit dedak taburkan dipermukaan air, bila cepat tenggelam adalah dedak yang baik.
Padi/gabah
6
Pilihlah yang betul-betul berisi, sebaiknya padi yang tidak berbulu. Padi tersebut cukup baik artinya tak banyak kutunya dan bersih dari kotoran seperti kerikil dan lain-lain. Pengujian yang perlu dan biasa dilakukan adalah : Ambil secukupnya dan rendam dalam air, bila yang terendam adalah padi yang berisi dan baik. Yang terapung buang saja. 1. Ransum starter Adalah
banyak
perkembangan
ragam
tubuhnya
penyajiannya
serta
dan
kemampuan
mengikuti
makan.
Dengan
demikian tahap yang dicapai dari umur 1 – 4 hari diberi ransum berupa Nasi yang dicampur dedak dan dihaluskan berbentuk sedikit pekat,
ditaburkan
keatas
tubuh.
Itik
akan
mengambil
makanannya dari ujung bulu-bulu tubuh temannya. Dengan
pemberian
makanan
yang
demikian
itu
perlu
memperhatikan apakah makannya sudah baik. Karena makanan yang ditaburkan tentu banyak yang melekat pada tubuh. Bila campuran makanan dan kebasahan cukup, akan tampak bulu yang kena makanan tetap kering. Pemberian makanan yang ditaburkan ini harus selalu habis, atau itik makan sampai kenyang. Sisa makanan yang tertinggal di lantai atau tikar
segera
diambil.
Karena
sisa
yang
tertinggal
ini
dapat
menyebabkan itik berkurang nafsu makannya. Pada hari ke 11 sampai sebulan dapat diberikan makanan yang telah tersusun antara campuran dedak, keong dan paya (hati pohon rumbia) dengan air tersedia sendiri. Dan kebutuhan makanan setiap ekor telah dapat dihitung. Untuk itu perlu memperhatikan gizi yang tersedia dari bahan tersebut. Adapun susunan dapat dibuat sebagai berikut : 1. Dedak halus
: 2 (dua) liter/0,9 kg.
2. Keong irisan kecil-kecil
: 20 (dua puluh biji)/1,2 kg.
Susunan yang tersebut dapat dipakai untuk tiap 100 (seratur) ekor itik/hari. dan rata-rata per ekor dapat 30 gram makanan/hari. Pada umur 1 (satu) bulan sampai 2 (dua) bulan susunan
7
makanan bilamungkin usahakan tetap, hanyalah jumlahnya ditambah. Dan keong bila ada dapat terus diberikan karena dari padanya sering dapat tumbuh bulu yang lebih halus dan mengkilap. Namun bila terpaksa dapat diganti dengan ikan yang telah direbus. Susunan ransum akan mengikuti sebagai berikut : 1. Dedak halus
: 3 (tiga) liter.
2. keong irisan kecil-kecil
: 40 (empat puluh biji)/1,6 kg.
Penggantian
keong
dengan
ikan
yang
telah
direbus
sebaiknya dalam berat yang sama. Juga air rebusannya dapat disertakan
sebagai
ganti
tambahan
air,
dan
ini
yang
menyebabkan menambah aroma/nafsu itik untuk tetap menggemari makanan yang disajikan. Setelah umur itik mencapai 2 (dua) bula, tahap perubahan perilaku dan ransum makanan berubah ke arah masa grower I.
2. Ransum Grower I/pertumbuhan Bahan makanan, bila mungkin dan masih dapat diusahakan, berikan keong. Sedang bahan makanan lain dapat tetap diberikan. Masa pertumbuhan ini, hendaklah mulai diperhatikan akan besar kecilnya perkembangan tubuhnya. Yang besar kumpulkan dengan yang besarnya sama, begitu juga yang kecil dengan yang sama kecil dalam satu kelompok. Susunan ransum untuk 100 (seratus) ekor/hari diperkirakan : 1. Dedak halus
: 4 (empat) liter.
2. Keong irisan kecil-kecil
: 20 (dua puluh biji).
3. Ikan yang direbus
: 2 (dua) kg
Andaikan keong sukar diperoleh dapat diganti seluruhnya dengan ikan sebanyak 3,5 (tiga setengah) kg. Masa grower I ini diperlukan bagi itik yang berumur antara 2 (dua) sampai 3(tiga) bulan.
3. Ransum grower II/dara.
8
Meningkatkan umur itik dan pertumbuhan bulu, telah mulai dilatih terjun ke air. Lamanya berada di air dari hari kehari makin meningkat. Dapat dilepas beberapa jam lamanya dikolam, sungai atau empang. Dengan demikian itik telah dapat mencari makan seadanya. Ransum yang demikian telah cukup untuk kebutuhan hidup. Andaikan diberi ikan/keong nampak itik akan lambat bertelurnya, karena terlalu gemuk. Itik dewasa akan mempunyai masa produksi yang pendek. Yang baik masa produksi itik layer antara 8 – 10 bulan. Bahan makanan penyusun ransum perlu mendapat perhatian. Kwalitet dan kwantum makanan cukup baik, artinya kandungan unsur/gizi baik dan jumlah yang diberikan telah cukup mengenyangkan. Susunan ransum dapat mengikuti sebagai berikut : Dedak halus
: 4 (empat) liter.
Keong irisan kecil-kecil
: 20 (dua puluh biji).
Ikan yang direbus
: 2 (dua) kg
Setiap 100 (seratus) ekor itik dapat diberi ransum sejumlah 20 (dua puluh) kg dalam sehari. Pemberian makanan dapat diberikan pagi sebagai sarapan, siang secukupnya saja, sore hari diberikan cukup kenyang Pemberian makan pada sore hari diutamakan agar itik sewaktu tidur tidak berdesak-desakan dan seakan tidur terpisah-pisah. Hal demikian dapat dimengerti bahwa itik telah kenyang, hingga panas badan tubuh telah dapat menghangatkannya.
4. Ransum Layer Apabila itik sudah berada pada fase ini, sebaiknya itik mulai dikandangkan, karena dengan cara demikian, maka kebutuhan pakannya
dapat
dikontrol
setiap
harinya.
Selain
itu,
dengan
dikandangkan, kesehatan ternak itik akan dapat dikontrol setiap harinya Dan susunan ransum untuk sejumlah 100 ekor/hari adalah :
Padi/gabah
: 2 kg.
Dedak
: 3 kg
Ikan
: 5 kg Apabila tidak tersedia ikan, maka dapt diganti
dengan keong atau udang yang sudah tidak dikonsuimsi lagi. 9
Andaikan ingin mengusahakan campuran yang cukup baik, dapat memahami susunan ransum sebagai berikut :
Jagung
: 20
Padi
: 25
Dedak
: 5
Kacang-kacangan
: 30
Ikan teri
: 10
Butiran grit
: 9
Vitamin premix
: 1
SELEKSI Seleksi di arahkan kebidang komersil. Maksud tersebut adalah baik dan perlu dikembangkan. Memang menangung resiko yang cukup berarti bagi masyarakat peternak tradisional. Keberatan mereka dapat dimengerti dan diantaranya adalah :
Jumlah yang mereka usahakan/ternak adalah relatif sedikit.
Pemeliharaan sebagai usaha back yard/sambilan telah dirintis sejak mengikuti orang tua sedari kecil.
Hasil seleksi tidak segera tampak dan terwujud. Adapun dengan melaksanakan seleksi yang daapt mereka capai jelas
mendatangkan keuntungan yang lumintu diantaranya dalah :
Bangsa itik yang baik dapat diusahakan kemurniannya.
Hanya yang produksinya tinggi dipelihara.
Pertumbuhan tubuh cepat dan bulu halus mengkilap tersusun rapi di atas punggungnya.
Sifat yang baik dapat diturunkan dan mudah menyesuaikan dengan keadaan setempat. Sarana yang dilaksanakan untuk menunjang seleksi adalah :
Keterbukaan si peternak dan bersedia mengamati dengan seksama akan asal usul, bangsa, umur, produksi dan sifat adapsi/penyesuaian diri terhadap lingkungan. Bagi yang mengusahakan D.O.D coopple itik 1 : 10 tetap dapat dipertahankan dari bibit yang unggul. Contoh yang ingin mengusahakan itik Alabio :
10
Bangsa itik benar-benar dari bangsa alabio, bentuk tubuh seperti
botol, berdirinya dengan tanah membuat sudut 450, warna bulu yang betina kuning ke abu-abuan dan yang jantan abu-abu kehitaman.
Kemampuan produksi selama masa produksi dapat mencapai jumlah lebih dari 200 (dua ratus) butir dalam setahun. Ini mungkin bila masa produksi antara
8 – 10 bulan.
Umur yang boleh dicapai selama pemeliharaan adalah 3 (tiga) tahun, selewatnya perlu diafkir/disingkirkan.
Yang kesemuanya perlu mendapatkan perawatan dan pemberian makanan sesuai dengan kehidupan dan keperluan produksinya. Perlakuan ini hampir sama kejadiannya dengan apa yang disebut “Moulting” atau rontok bulu pada ternak ayam. Hanya pada ayam bulu-bulunya akan berguguran atau rontok. Akibatnya produksinya turun dan akan merugikan bila tetap diberi makanan yang baik tetapi produksinya relatif rendah. Dengan demikian bila kita hendak membeli sejumlah itik yang akan dipakai sebagai ganti itik yang telah ada karena umur tua, ingatlah akan cara laring ini. Jangan terburu nafsu bahwa menurut data yang terdapat padanya produksi itik tinggi, sedang makanan yang sekarang diberikan mutunya lebih bagus tetapi produksinya rendah.
11