40 RINGKASAN
Salah satu jenis itik yang banyak dibudidayakan di daerah Jawa Barat yaitu itik Rambon. Itik jenis ini berasal dari wilayah Cirebon, memiliki kemiripan sifat dengan itik Tegal, itik Mojosari, dan itik Alabio. Di daerah asalnya, itik Rambon memiliki popularitas yang cukup tinggi sebagai itik petelur karena menghasilkan telur produktif per tahunnya. Penelitian ini merupakan bagian dari program Hibah Perguruan Tinggi 2013 yang berjudul “Performa Itik Rambon dan Cihateup Pada Pemeliharaan Minim Air” yang diketuai oleh Dr. Heni Indrijani, S.Pt., M.Si. Penelitian ini dibiayai oleh dana DIPA UNPAD sesuai dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Padjadjaran nomor 2002/UN6.RKT/KU/2013. Bertempat di Kandang Unggas Indigenous Ducks – Breeding Station, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran, Sumedang, Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana karakteristik telur tetas itik Rambon populasi dasar yang dipelihara pada kondisi minim air. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksploratif, data yang dihasilkan berupa tabulasi dan analisis yang digunakan berupa analisis deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif kuantitatif dilakukan terhadap ukuran pemusatan yaitu nilai rata-rata dan ukuran penyebaran yaitu nilai standar deviasi. paramater yang diamati diantaranya bobot telur, SI (shape index), SG (specific gravity), dan kedalaman rongga udara.
41 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh: bobot rata-rata telur adalah 69,28 gram ± 4,71 dengan koefisien variasi 6,80%. Nilai shape index telur adalah 80,96 ± 2,72 dengan koefisien variasi sebesar 3,36%. Nilai specific gravity telur adalah 1,083 ± 0,002 dengan koefisien variasi 0,179%. Kedalaman rongga udara itik Rambon adalah 0,35 cm ± 0,05 dengan koefisien variasi 14,20%.
42 DAFTAR PUSTAKA
Achwanu. 1997. Ilmu Ternak Itik. Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya. Benjamin, Earl W., Pierce, Howard C. 1960. Marketing Poultry Products. John Wiley & Sons, Inc. U.S.A Cahyono, Bambang Ir. 2011. Pembibitan Itik. Penebar Swadaya. Jakarta. Card, L.E., Neshner, M.C. Poultry Production. Lea and Febiger. Philadelphia. Coleman, M.A. 1979. The Effect of Lightning During Incubation and Egg Size on Post Hatch Weigh of Broiler. Poultry Sci: 58: 1045. Ensminger, B.S. 1980. Poultry Science (Animal Agriculture Series). The Interstateprinters and Publishers, Inc. U.S.A. Hardjosworo, P.S. 1989. Respon Biologik Itik Tegal Terhadap Pakan Pertumbuhan dengan Berbagai Kadar Protein. Disertasi. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hidayat, L.S. 2013. Evaluasi Hasil Tetas Telur Itik Rambon, Itik Cihateup, dan Itik Padjadjaran Asal Village Breeding Center. Skripsi. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran. Sumedang. Listyowati, E. Dan Roospitasari, K. 2005. Puyuh, Tatalaksana Budi Daya Secara Komersial. Penebar Swadaya. Jakarta. Mayel, N.P. 2013. Performa Eksterior Telur Tetas Itik Magelang, Itik Cihateup, dan Itik Padjadjaran Asal Village Breeding Center. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Sumedang. North, M. O., Bell, D. D. 1990. Commercial Chicken Production Manual (Fourth Edition). Van Nostrand Reinhold. U.S.A. Nugraha, Fajar. S., M. Mufti. & Ibnu H. S. 2013. Kualitas Telur Itik yang Dipelihara Secara Terkurung Basah dan Kering di Kabupaten Cirebon. Jurnal Ilmiah Peternakan Universitas Jendral Soedirman. Purwokerto. Oscar Grow. 1972. Modern Waterfowl Management And Breeding Guide. American Bantam Association. U.S.A.
43 Parkhurst, Carmen R., Mountney, George J. 1988. Poultry Meat and Egg Production. Van Nostrand Reinhold Company. New York. Permana, P. 2013. Performa Awal Produksi Itik Cihateup, Rambon, dan Padjadjaran Betina. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Padjadjaran. Sumedang. Rasyaf, M. 1993. Beternak Itik Komersial (Edisi Kedua). Kanisius. Yogyakarta. Romanoff, A.L. and A.J. Romanoff. 1963. The Avian Egg. New York: John Wiley and Sons. Setioko, A.R., Sopiyana S. dan T. Sunandar. 2005. Identifikasi Sifat-Sifat Kualitatif dan Ukuran Tubuh Pada Itik Tegal, Itik Cirebon dan Itik Turi. Balai Penelitian Ternak. Bogor Sinurat, A.P. 2000. Penyusunan Ransum Ayam Buras dan Itik. Pelatihan Proyek Pengembangan Agribisnis Peternakan. Jakarta: Dinas Peternakan DKI Jakarta. Srigandono dan Sarengat. 1990. Ternak Itik Beridentitas Jawa Tengah. Proceding Temu Tugas Sub-sektor Peternakan No. 5. Pengembangan Usaha Ternak Itik di Jawa Tengah, Unggaran, Jawa Tengah. Pp 10-16. Srigandono, Bambang. 1997. Produksi Unggas Air. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. (hal. 67-70) Sudaryani, Titik Ir. 2008. Kualitas Telur. Penebar Swadaya. Jakarta. Suharno, Bambang.2009. Beternak Itik Secara Intensif.Penebar Swadaya. Jakarta. (hal. 41) Sujana, E., H. Indrijani, I. Setiawan & A. Anang. 2013. Produktivitas Itik Rambon Petelur Pada Pemeliharaan Minim Air. Prosiding Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Jatinangor. Suprijatna, E., U. Atmomarsono & R. Kartasudjana. 2008. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta. Tim Karya Tani Mandiri. 2013. Pedoman Budidaya Beternak Itik. CV. Nuansa Aulia. Bandung.
44 Wahyuningsih, Sri S.Pt. Pintar Budidaya Itik Tanpa Air. Pustaka Baru Press. Yogyakarta. Wakhid, Abdul. 2012.Petunjuk Praktis Beternak Itik Petelur.Agromedia Pustaka.Jakarta. Windhyarti, Sandhy Sakti. 2002. Beternak Itik Tanpa Air. Penebar Swadaya. Jakarta. (hal. 35) Woodard, A.E. 1973. Japanese Quail Husbandry in Laboratory (Coturnix coturnix japonica). Departement of Avian Science Unversity of California, Davis. California. Yuwanta, Tri. 2010. Telur dan Kualitas Telur. Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta. (hal. 76)