INVENTARISASI TANAMAN SUMBER PANGAN LOKAL DI LAHAN PEKARANGAN KALIMANTAN TENGAH

Susilawati, S. Agustini, Rukayah, dan S. Mokhtar

INVENTARISASI TANAMAN SUMBER PANGAN LOKAL DI LAHAN PEKARANGAN KALIMANTAN TENGAH Inventory of Local Food Plant Resources at the Yards in Central Kalimantan Susilawati, S. Agustini, Rukayah, dan S. Mokhtar Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah Jl.G. Obos Km 5 Palangkaraya 73111 Kalimantan Tengah E-mail: [email protected]

ABSTRACT The objectives of the activities was to conduct an inventory and compile a database of local food sources (including the type of local rice varieties) in the yards. Activities carried out in four regencies, i.e. East Kotawaringin, West Kotawaringin, East Barito and South Barito, which were selected purposively from January to July 2013. The method of activities was a survey, where in each regency selected three districts and in each district selected three villages. In each village selected 3-4 of yards, so the total of yards per regency is 30 or the total respondents of yards are 120 yards. The data collected was crops or sources of local food including local rice grains that are part of germ plasm, benefits and development efforts. The results of activities showed that the level of local food sources of plant diversity in their yards was very high. A total of 50 species of food plants was found, such as gayong, taro, cassava, breadfruit, uwi, etc., that are known to be useful as a source of carbohydrates or food, either directly or in processed products and traditional ceremonies. Development efforts are limited to the cultivation, and very limited as a commercial processed products. By region, the distribution of local food source plants in their yards in West Kotawaringin was the highest, followed by East Kotawaringin, South Barito and East Barito. . Keywords : inventory , diversity , and food sources

ABSTRAK Tujuan kegiatan adalah melakukan inventarisasi dan menyusun database sumber pangan lokal (termasuk jenis padi-padi lokal) yang terdapat di lahan pekarangan. Kegiatan dilaksanakan di empat kabupaten, yang dipilih secara sengaja (purposive sampling), yaitu : Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Barito Timur dan Barito Selatan, dari Januari-Juli 2013. Metode kegiatan adalah survei, dimana pada setiap kabupaten dipilih 3 kecamatan dan dalam setiap kecamatan dipilih 3 desa. Pada setiap desa dipilih 3-4 lahan pekarangan, sehingga terhimpun 30 lahan pekarangan/kabupaten atau total responden sebanyak 120 lahan pekarangan. Data yang dikumpulkan adalah jenis tanaman pangan atau sumber pangan lokal termasuk padi-padi lokal yang menjadi bagian kekayaan plasma nutfah, manfaat dan upaya pengembangannya. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tingkat keragaman tanaman sumber pangan lokal di lahan pekarangan sangat tinggi. Sebanyak 50 jenis tanaman pangan ditemukan, seperti ganyong, talas, singkong, sukun, uwi, dll, yang diketahui bermanfaat sebagai sumber karbohidrat atau bahan makanan, baik langsung

292

Inventarisasi Tanaman Sumber Pangan Lokal di Lahan Pekarangan Kalimantan Tengah

maupun untuk produk olahan dan upacara adat. Upaya pengembangan masih terbatas pada usaha budidaya, dan sangat terbatas sebagai produk olahan yang bersifat komersial. Berdasarkan wilayahnya, sebaran tanaman sumber pangan lokal di lahan pekarangan di Kabupaten Kotawaringin Barat adalah yang tertinggi, dikuti Kabupaten Kotawaringin Timur dan Barito Selatan serta Barito Timur. Kata kunci : inventarisasi, keragaman, dan sumber pangan

PENDAHULUAN

Ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting dan strategis, mengingat pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Keragaman konsumsi pangan masyarakat Indonesia dengan indikator skor Pola Pangan Harapan (PPH), menunjukkan bahwa skor mutu konsumsi pangan penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah 80,6, dan harus terus ditingkatkan hingga mencapai 100 persen. Selain skor PPH yang masih rendah, jenisnya juga masih didominasi kelompok padi-padian. Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pangan yang beragam, bergizi, berimbang, dan aman. Sementara itu, konsumsi pangan lainnya seperti dari kelompok umbi-umbian, pangan hewani, sayur dan buah, masih belum memenuhi komposisi ideal yang dianjurkan (Kemtan, 2012). Kegiatan penganekaragaman konsumsi pangan, selain ditujukan untuk meningkatkan skor PPH, juga berperan positif dalam upaya meningkatkan gizi keluarga, menurunkan konsumsi beras, menurunkan angka kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja sesuai potensi daerah. Khusus di Kalimantan Tengah terdapat sangat banyak bahan sumber pangan lokal, yang tersebar di berbagai agroekosistem. Selain jenis padi-padi lokal, juga ditemukan jenis-jenis pangan lokal, seperti ganyong, talas, singkong, sukun, ubi jalar, uwi, dll, yang diketahui bermanfaat sebagai sumber karbohidrat atau bahan makanan, baik langsung maupun untuk produk olahan (Anonim, 2009). Untuk mendapatkan informasi status sumber pangan lokal di Kalimantan Tengah, dilakukan serangkaian kegiatan, yang dimulai dengan inventarisasi sumber pangan lokal yang terdapat di lahan pekarangan. Tujuan kegiatan adalah untuk mengetahui jenis dan jumlah sumber pangan lokal spesifik lokal Kalimantan Tengah yang terdapat di lahan pekarangan. METODOLOGI PENELITIAN

Tempat dan Waktu Kegiatan dilakukan di empat kabupaten di Kalimantan Tengah yaitu kabupaten Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Barito Timur dan Barito Selatan, dengan letak koordinat seperti dalam (Tabel 1). Waktu pelaksanaan survei dari bulan Maret-Juni 2013.

293


Tabel 1. Lokasi Survei Sumber Pangan Lokal Kalimantan Tengah, 2013 No

Kabupaten

Titik Koordinat

Jumlah Responden

1

Kotawaringin Timur

0°23’14”- 3°32’54” LS 111°0’50” 113°0’46”BT

30

2

Kotawaringin Barat

0°23’14”-3°32’54”LS 113°0’46”BT

30

3

Barito Timur

01°48´06,8´´ - 1°51’21”LS 115°08’00” - 115°10’46”BT

4

Barito Selatan

1°35’14”-1°51’06”LS 115°12’16”BT Jumlah

111°0’50”

-

114°48’18.-

30 30 120

Metode Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah survei secara sengaja (purposive sampling). Pada setiap kabupaten/kota, dipilih 3 kecamatan dan dalam setiap kecamatan dipilih 3 desa. Pada setiap desa dipilih 3-4 lahan pekarangan, sehingga akan terhimpun sebanyak 30 lahan pekarangan/ kabupaten. Total lahan pekarangan yang diamati dan diinventarisasi sebanyak 120 lahan pekarangan.

Pengumpulan Data Pengumpulan data meliputi: data paspor yang terdiri waktu inventarisasi, lokasi yang terdiri dari desa, kecamatan, kabupaten, titik koordinat, agroekosistem, ketinggian tempat, identitas petani, dan jenis pangan lokal yang ditemukan di lahan pekarangan. Data yang dihimpun diolah dan diinput dalam program excell.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil inventarisasi yang telah dilakukan di empat kabupaten di Kalimantan Tengah menunjukkan bahwa keragaman tanaman sumber pangan lokal di lahan pekarangan cukup tinggi, atau sekitar 50 jenis tanaman pangan dari 278 jenis tanaman yang ditemukan di lahan pekarangan. Dari 50 jenis tersebut, sebanyak 22 jenis merupakan bahan pangan lokal non padi, dan 28 sisanya adalah jenis-jenis padi lokal yang merupakan kekayaan sumberdaya genetik Kalimantan Tengah yang tersebar di empat kebupaten. Berdasarkan agro ekosistem, pekarangan yang berada di lahan kering iklim basah lebih didominasi oleh jenis umbi-umbian dan tanaman pohon seperti jagung dan sukun, sedangkan di agroekosistem rawa, lebih didominasi oleh tanaman pangan jenis padi dan sebagian jenis tales. (Tabel 2).

294


Tabel 2. Jenis Tanaman Sumber Pangan Lokal (Padi dan Non Padi) yang Terdapat di Lahan Pekarangan, di Empat Kabupaten-Kalimantan Tengah, 2013 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42.

Nama Ganyong Jagung Manis Jagung pulut kuning Jagung pulut putih Hanjeli Kacang Tanah Keladi Keladi Canowari Keladi China Keladi Hijau Keladi Hitam Keladi Kencur Keladi Kentang Keladi merah Konje hijau Konje merah Lucung Singkong Singkong karet Sukun Ubi jalar putih Ubi jalar merah Padi lokal Merah Padi lokal Raja Padi lokal Buntut kuda Padi lokal Buyung Padi lokal Garu Padi lokal Gilai Padi lokal Humbang Inai Padi lokal Kalanis Padi lokal Karang Dukuh Padi lokal Kencana Padi lokal Kowong Padi lokal Kumpang Emas Padi lokal Pahakung Padi lokal Pentet, Padi lokal Pikat Padi lokal Siam Banjar Padi lokal Siam Epang Padi lokal Siam Gunung Padi lokal Siam Landak Padi lokal Siam Pedang

Agroekosistem Lahan tadah hujan Lahan kering iklim basah Lahan kering iklim basah Lahan kering iklim basah Lahan kering iklim basah Lahan rawa pasang surut tipe B Lahan rawa pasang surut tipe C Lahan rawa pasang surut tipe B Lahan rawa pasang surut tipe B Lahan rawa pasang surut tipe C Sawah pasang surut Lahan rawa pasang surut tipe D Lahan rawa pasang surut tipe C Lahan rawa pasang surut tipe B Lahan kering iklim basah Lahan kering iklim basah Lahan kering iklim basah Lahan kering iklim basah Lahan kering iklim basah Lahan kering iklim basah Lahan kering iklim basah Lahan kering iklim basah Sawah pasang surut/bergambut Sawah pasang surut Sawah pasang surut Lahan kering iklim basah Lahan kering iklim basah Lahan kering iklim basah Lahan kering iklim basah Lahan kering iklim basah Sawah pasang surut Sawah pasang surut Lahan kering iklim basah Lahan kering iklim basah Lahan kering iklim basah Sawah pasang surut Sawah pasang surut Sawah pasang surut Sawah pasang surut Lahan kering iklim basah Sawah pasang surut Sawah pasang surut

295


Tabel 2. Lanjutan No 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50.

Nama Padi lokal Siam Pudak Padi lokal Siam Sekonyer Padi lokal Sibung rendah, Padi lokal Talun Bajang Padi lokal Talun Bitik Padi lokal Tambangan Padi lokal Tampui Padi lokal Umbang putih,

Agroekosistem Sawah pasang surut Sawah pasang surut Lahan kering iklim basah Lahan kering iklim basah Lahan kering iklim basah Lahan kering iklim basah Lahan kering iklim basah Lahan kering iklim basah

Berdasarkan lokasi sebarannya, sumber pangan lokal yang ditemukan di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kotawaringin Barat lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Barito Timur dan Barito Selatan, baik dari kelompok padi maupun non padi. Terdapat beberapa sumber pangan lokal yang sama dan ditemukan hampir di semua lokasi survei (Gambar 1).

20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0

Kobar

Kotim Non Padi

Bartim

Barsel

Padi Lokal

Gambar 1. Sebaran Sumber Pangan Lokal di Empat Kabupaten, 2013

Dalam hal pemanfaatannya, sebagian besar dari jenis tanaman yang ditemukan hanya untuk konsumsi baik langsung maupun sebagai tambahan saat

296


memasak, sedangkan untuk keperluan lain masih sangat terbatas untuk keperluan keluarga, atau belum dikomersilkan. Padahal diketahui bahwa secara umum tanaman sumber pangan lokal dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam bentuk yang beragam, seperti makanan kesehatan (nutraceutical), suplemen diet, dan lain lain (Sukarman et al., 2002).

KESIMPULAN

Terdapat 50 jenis sumber pangan lokal yang terdiri dari 22 jenis dari kelompok non padi dan 28 jenis berupa padi lokal, ditemukan di lahan pekarangan di empat kabupaten di Kalimantan Tengah. Berdasarkan agroekosistem, jenis tanaman sumber pangan lokal yang ditemukan di lahan kering iklim basah hampir sama dengan yang ditemukan di lahan rawa, atau diketahui menyebar merata di lahan pekarangan. Pemanfaatan sumber pangan lokal oleh masyarakat masih didominasi sebagai bahan pangan langsung dan sangat terbatas dalam bentuk olahan atau produk komersial.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Workshop Keanekaragaman Hayati Kalimantan. Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Nasional. Aswidinnoor, H., M. Sabran, Masganti, Susilawati. 2008. Perakitan Varietas Unggul Padi Tipe Baru dan Padi Tipe Baru-Ratun Spesifik Lahan Pasang Surut Kalimantan untuk Mendukung Teknologi Budidaya Dua Kali Panen Setahun. Laporan Hasil Penelitian KKP3T. Institut Pertanian Bogor. 44 Hal. Kemtan. 2013. Pedoman Umum Gerakan Percepatan Penganekaragaman Komsumsi Pangan (P2KP) Ta. 2012. Kementerian Pertanian. Jakarta. Somantri I.H., Maharani H, Soenartono A, Machmud T, Agus N & Ida N. O. 2008. Mengenal Plasma Nutfah Tanaman Pangan. Seri Mengenal Plasma Nutfah Tanaman Pangan. Komisi Nasional Plasma Nutfah. Sukarman, M. Rahardjo, O. Rostiana, S.M.D.Rosita dan Sudiarto. 2002. Inventarisasi Tumbuhan Obat di Taman Nasional Gunung Halimun. Bull. Plasma Nutfah. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian. 8(1): 16-21.

297

INVENTARISASI TANAMAN SUMBER PANGAN LOKAL DI LAHAN PEKARANGAN KALIMANTAN TENGAH

Recommend Documents