VOLUME 5, ISSUE 5 | JULI - AGUSTUS 2017
BERITA BIRO INFORMASI DAN HUKUM KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN
VOLUME 5, ISSUE 5 | JULI - AGUSTUS 2017
- BERITA MARITIM - EVENT MARITIM - GALLERY - EDITOR’S NOTE www.maritim.go.id @kemenkomaritim Kemenko Bidang Kemaritiman
@kemaritiman Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI
EDISI 5 Pengarah : Sesmenko Maritim Penanggung Jawab Djoko Hartoyo
Redaktur Fatma Puspitasari Khairul Hidayati R. Eka Prasetya
Pewarta Prayogi Setiawan Fahdi Kasmiri
Fotografer Iqbal Fauzan Ilma Nurweli Vebiyanto Faladi
Editor Nostal Nuans Saputri Muchlisa Choiriah
Sekretariat Raturifa Uning Sumarsono Anugrah Yudistiawan T
Grafis Ahmad Budiarjo Satrio Nugroho
2
Berita Kemaritiman 2017
Semarak Kemerdekaan
DIRGAHAYU KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA DARI KEPULAUAN SERIBU
J
akarta, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan menjadi inspektur upacara peringatan HUT RI ke-72 yang dilaksanakan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Kamis (17/8). Pulau Pramuka menjadi lokasi puncak peringatan kemerdekaan Republik Indonesia Kemenko Maritim. Kabupaten Kepulauan Seribu yang berada di gerbang laut Jakarta telah menjadi salah satu destinasi wisata unggulan setelah ditahbiskan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Pulau Pramuka sebagai pusat administratif Kabupaten Kepulauan Seribu juga memiliki potensi wisata bahari menarik baik di darat maupun di bawah laut. Dalam amanatnya, Menko Luhut mengingatkan, “Perjalanan kita sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat sudah cukup panjang; namun perjuangan masih harus kita teruskan dan tingkatkan agar manfaat
pembangunan makin dapat dirasakan secara merata dan berkeadilan, yang tidak hanya dinikmati oleh masyarakat yang tinggal di perkotaan, namun juga oleh masyarakat di wilayah-wilayah kepulauan, perbatasan, dan terpencil, dari Sabang hingga Merauke.” Hal ini selaras dengan dengan visi Presiden Joko Widodo mengenai pembangunan Indonesia yang merata dan berkeadilan. Menko Luhut menegaskan, “Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, pemerintah fokus pada pembangunan ekonomi yang berkeadilan. Kita ingin rakyat di berbagai penjuru Indonesia, termasuk di wilayah kepulauan, perbatasan atau di wilayah terpencil bisa mendapatkan akses pelayanan kesehatan, pendidikan, sanitasi dan air bersih yang sama dengan saudara kita yang ada di kota-kota besar. Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah adalah dengan melaksanakan program tol laut.
VOLUME 5, ISSUE 5 | JULI - AGUSTUS 2017
Bukan membangun jalan tol di atas laut, tetapi menggerakkan transportasi laut dan dengan dukungan moda transportasi yang lain untuk mengangkut bahan kebutuhan pokok yang melayani 13 rute ke wilayah ujung timur, barat, selatan, dan utara Indonesia. Tujuannya adalah warga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokoknya dengan harga murah, tidak berbeda terlalu jauh dengan harga-harga di kota-kota besar. Contoh paling konkret dari manfaat tol laut adalah turunnya harga bahan-bahan pokok di daerah-daerah terpencil sebanyak 20-25%.”
“Kepada seluruh pelajar di sini saya berpesan Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit, jangan kalian merasa kecil untuk tinggal di kepulauan seribu ini merasa besarlah, karena bangsa ini memberikan hak yang sama kepada kalian untuk bisa menggapai cita-citamu tersebut.”
Luhut Binsar Pandjaitan Disampaikan saat pidato HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KEP. SERIBU (17/8/2017)
Berita Kemaritiman 2017
3
VOLUME 5, ISSUE 5 | JULI - AGUSTUS 2017
Pimpin Rakor di Balikpapan, Menko Luhut Bahas Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan
B
alikpapan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rapat Koordinasi (Rakor) Pemerintah Pusat, Pemerintah Balikpapan, Jumat (14/07). Dalam Rakor ini, Menko Luhut strategi kebijakan diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi
Luhut B. Pandjaitan memimpin Daerah, dan Bank Indonesia di memaparkan bagaimana mendorong daerah, khususnya di Kalimantan.
“Dari pertemuan ini, kami akan segera ada concern mengenai pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya di Kalimantan ini, di antaranya mengenai tata ruang Kalimantan Tengah (Kalteng), misalnya kami akan segera rapat minggu depan memanggil instansi terkait apa masalahnya,” kata Menko Luhut dalam Rakor. Selain masalah tata ruang di Kalteng, ada pula permasalahan seperti beberapa potensi jalan yang perlu diselesaikan di kabupaten atau sekitar Kalimantan Timur (Kaltim), serta pasokan listrik di Kalimantan Utara (Kaltara). “Di Kaltara ini ada potensi listrik 9000 mega watt, sudah ada 2 grup Tiongkok ingin investasi di sana, salah 1 yang sudah ada success storynya yaitu di Morowali, dan itu terintergsi. Nah, kalau semua terintegrasi itu angkanya sangat besar, dan kalau itu terjadi, maka isu mengenai Kaltara akan segera terselesaikan, karena itu mengenai kerja yang besar seperti di Morowali,” ungkapnya. “Ini menjadi sentra ekonomi karena ada listrik, ada smelter di dalamnya, ada nanti mengenai kelapa sawit, dan kita nanti ingin lagi melihat atau mengekspor material atau hanya satu turunan. Kita akan melihat berapa turunan ke bawah, sehingga nilai tambah daerah itu lebih banyak. Kemudian kita tindak lanjuti segera menyangkut pelabuhannya, lapangan terbangnya. Jadi semua sekarang program itu dilakukan terintegrasi,” tambahnya.*
4
Berita Kemaritiman 2017
VOLUME 5, ISSUE 5 | JULI - AGUSTUS 2017
MENINJAU SEKOLAH PELAYARAN DI MAKASSAR, MENKO LUHUT: SAYA AKAN DOBRAK!
M
akassar, Menko Luhut menerima 2 laporan mengejutkan dalam kunjungannya ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Pelayaran Katangka. Pertama, terus menurunnya jumlah siswa. Kedua, beberapa SMK di Makassar telah menutup bidang studi pelayarannya. Menanggapi permasalahan tersebut, Menko Luhut memerintahkan jajarannya untuk menyelesaikan masalah yang ternyata bersifat lintas kementerian/lembaga tersebut. “Didoain aja semuanya, (sekat birokrasi) ini akan saya dobrak supaya (solusi) itu jadi,” ujarnya mengajak semua pihak di daerah untuk bersinergi dengan pemerintah pusat dalam mencari solusi. Maka dari itu, tidak hanya Mendikbud, Menteri Perhubungan, Menteri KKP, Menristekdikti, dan Menteri PU Pera yang akan diundang rapat minggu depan. Tapi juga Gubernur Sulawesi Selatan dan Kepala Sekolah Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bidang Kelautan, Perikanan, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK KPTK) Gowa. Dengan penyelesaian terintegrasi seperti ini Menko Luhut menyatakan keyakinannya dengan berkata, “Negara kita negara kelautan (dengan) 79% (wilayah) kita adalah laut. Masa untuk masalah begini aja kita nggak (mau) kelarin?” Menko Luhut mengidentifikasi masalah ke dalam tiga faktor utama, yakni terkait sertifikasi, kualitas guru, dan kecukupan sarana prasarana. Khusus masalah kualitas guru, Menko Luhut menggaris bawahi status para guru produktif yang sudah harus mengantongi sertifikat tenaga pendidik khusus SMK Kemaritiman, supaya nantinya para guru tersebut memiliki kapabilitas serta profesionalisme yang mumpuni. “Pentingnya status para guru produktif, kenapa? Karena jika tidak ada guru produktif, nantinya tidak ada orang profesionalnya,” tambahnya. Pendidikan Vokasi Kemaritiman jadi Perhatian Menko Luhut Lebih lanjut Menko Luhut menjelaskan bahwa joint resource bisa menjadi solusi sementara terkait mahalnya pengadaan peralatan simulator yang bisa mencapai harga Rp 7 – 9 milyar perunit. *
Berita Kemaritiman 2017
5
VOLUME 5, ISSUE 5 | JULI - AGUSTUS 2017
MENKO LUHUT GANDENG SINGAPURA UNTUK HADAPI ERA EKONOMI DIGITAL
S
ingapura, Menko Luhut memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura Mr. S. Iswaran pada Jumat (11/8). Pertemuan ini merupakan persiapan pelaksanaan Singapore-Indonesia Leaders’ Retreat sebagai peringatan 50 tahun terjalinnya hubungan diplomatik kedua Negara. “Saya berharap bahwa Leaders’ Retreat yang akan diadakan bulan depan membawa manfaat dan hasil yang nyata,” tegas Menko Luhut. Salah satu isu yang digarisbawahi pada pertemuan tersebut adalah kerja sama menghadapi era ekonomi digital. “Diharapkan ada kolaborasi dalam beberapa kegiatan seperti dalam hal Investment and skills training, digital economy, regional growth and development,” ungkap Menko Luhut yang disambut baik oleh Singapura. “Saya pikir penting bagi kita untuk menyamakan suara dan memberikan sinyal kepada dunia bahwa ASEAN tidak hanya berhasil pulih dari krisis keuangan1997-1998 tapi juga sesungguhnya memusatkan tujuan terhadap aktivitas ekonomi (global),” ajak Menteri Iswaran kepada Indonesia untuk berkolaborasi menghadapi perubahan ekonomi dunia yang didominasi oleh internet dan perdagangan on-line. Seperti di ketahui, hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Singapura telah dibangun sejak tahun 1967 silam. Selama 50 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Singapura ini, terdapat beberapa kegiatan kerja sama yang sudah dan hendak dilakukan diantaranya Rising 50 BYOC Coding Competition pada bulan Mei 2017 di Batam, Rising 50 Fashion yang memamerkan produk fashion kedua negara pada bulan Agustus 2017 di Jakarta dan September 2017 di Singapura, Interfaith Dialogue pada bulan Juli 6
Berita Kemaritiman 2017
VOLUME 5, ISSUE 5 | JULI - AGUSTUS 2017
2017 di Singapura, Business Forum yang akan dilaksanakan pada 7 September 2017 di Singapura yang akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Indonesia Investment Week pada 6-8 September 2017. Menko Luhut Menjaring Investor di Singapura Serangkaian kunjungan kerja Menko Luhut di Singapura tidak hanya berfokus pada kerja sama G to G saja. Tapi juga membuka kemungkinan terjalinnya Public Private Partnership ataupun memfasilitasi kerja sama B to B dengan perusahaan Indonesia. Masih di hari yang sama, Menko Luhut menyampaikan perkembangan terkini mengenai Indonesia. “Kita harus catat bahwa ekonomi Indonesia terus berjalan dengan baik hingga saat ini karena didukung oleh beberapa faktor. Tahun 2016, Singapura merupakan mitra dagang terbesar keempat di Indonesia dan sekaligus menjadi investor asing terbesar pertama,” ujar Menko Luhut kepada 100 orang investor yang menghadiri acara Indonesia’s Mid-term Investment and Infrastructure Review and Dialogue di Pan Pacific Hotel, Singapura. Menko Luhut juga menekankan bahwa ekonomi Indonesia saat ini semakin membaik. Proses pembuatan keputusan pemerintah pun dilakukan lebih cepat. Untuk itu, pemerintah Indonesia mengundang investor asing untuk menanamkan investasinya di Indonesia. “Saya akan menjamin kepastian keamanan bagi para investor, jika ada yg menghambat laporkan kepada saya,” jamin Menko Luhut untuk memastikan stabilitas dan kontinuitas investasi di Indonesia. Dalam kedua agenda di atas, Menko Luhut didampingi oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Direktur Utama PLN, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Kepala Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BPODT), Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Ketua Pokja Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Kementerian Pariwisata, dan Direktur Utama PT. Jababeka Tbk. Teknologi Semi-Robot dalam Pengelolaan Pelabuhan Sebelumnya, di hari yang sama Menko Luhut mengawali kunjungan di Singapura dengan meninjau fasilitas pelabuhan yang dioperasikan oleh PSA Marine Pte Ltd. Pada tahun 2016, operator transhipment hub ini telah menangani 30.59 juta TEUs (Twenty-foot Equivalent Units) kontainer. Angka ini 15 kali lebih besar dari jumlah arus peti kemas yang ditangani PT Pelabuhan Tanjung Priok di tahun yang sama, yakni 1.913.958 TEUs. Besarnya kapasitas tersebut didukung dengan kecanggihan teknologi. Truk pengangkut kontainer tidak lagi memerlukan pengemudi karena sudah bersistem semi robot. Crane juga sudah dikendalikan dengan sistem kendali jarak jauh (remote control). Supaya dapat terjadi transfer teknologi, Menko Luhut mendorong kerja sama PSA dengan pengelola pelabuan di Indonesia. “Di Priok, Patimban, Medan, Surabaya, Makassar boleh ini (dijajaki pengaplikasian teknologinya),” ujar Luhut mengenai potensi kerja sama yang mungkin dilakukan, selain juga di Dry Port Cikarang. “Passion saya adalah untuk melihat PSA datang ke Indonesia dan melatih kami,” pernyataan Menko Luhut menekankan pentingnya untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten sebelum teknologi canggih diadopsi.* Berita Kemaritiman 2017
7
VOLUME 5, ISSUE 5 | JULI - AGUSTUS 2017
Menko Luhut Melaksanakan Bilateral Meeting dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura
S
ingapura, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura Mr. S. Iswaran pada Jumat (11/8). Pertemuan ini merupakan persiapan pelaksanaan Singapore-Indonesia Leaders’ Retreat sebagai peringatan 50 tahun terjalinnya hubungan diplomatik kedua negara. “Saya berharap bahwa Leaders’ Retreat yang akan diadakan bulan depan membawa m anfaat dan hasil yang nyata,” tegas Menko Luhut.
“Diharapkan ada kolaborasi dalam beberapa kegiatan seperti dalam hal Investment and skills training, digital economy, regional growth and development,” ungkap Menko Luhut yang disambut baik oleh Singapura.
“Saya pikir penting bagi kita untuk menyamakan suara dan memberikan sinyal kepada dunia bahwa ASEAN tidak hanya berhasil pulih dari krisis keuangan 1997-1998,tapi juga sesungguhnya memusatkan tujuan terhadap aktivitas ekonomi (global),” ajak Menteri Iswaran kepada Indonesia untuk berkolaborasi Salah satu isu yang digarisbawahi menghadapi perubahan ekonomi pada pertemuan tersebut adalah kerja dunia yang didominasi oleh dan perdagangan. sama menghadapi era ekonomi digital. internet 8
Berita Kemaritiman 2017
“Saya akan menjamin kepastian keamanan bagi para investor, jika ada yang menghambat laporkan kepada saya.” Luhut B. Pandjaitan
VOLUME 5, ISSUE 5 | JULI - AGUSTUS 2017
MENKO LUHUT SEBAGAI KEYNOTE SPEAKER DALAM INDONESIA’S MID-TERM INVESTMENT AND INFRUSTRUCTURE REVIEW DIALOGUE
S
ingapura, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan sebagai Keynote Speaker dalam acara Indonesia’s Mid-term Investment and Infrastructure Review and Dialogue di Pan Pacific Hotel, Singapura pada Jumat (11/08). Dalam acara ini, Menko Luhut menyampaikan perkembangan terkini mengenai Indonesia. “Kita harus catat bahwa ekonomi Indonesia terus berjalan dengan baik hingga saat ini karena didukung oleh beberapa faktor. Tahun 2016, Singapura merupakan mitra dagang terbesar keempat di Indonesia dan sekaligus menjadi investor asing terbesar pertama,” ujar Menko Luhut kepada 100 orang investor yang menghadiri acara Indonesia’s Mid-term Investment and Infrastructure Review and Dialogue di Pan Pacific Hotel, Singapura. Menko Luhut juga menekankan bahwa ekonomi Indonesia saat ini semakin membaik. Proses pembuatan keputusan pemerintah pun dilakukan
lebih cepat. Untuk itu, pemerintah Indonesia mengundang investor asing untuk menanamkan investasinya di Indonesia. “Saya akan menjamin kepastian keamanan bagi para investor, jika ada yang menghambat laporkan kepada saya,” jamin Menko Luhut untuk memastikan stabilitas dan kontinuitas investasi di Indonesia. Dalam agenda ini, Menko Luhut didampingi oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Direktur Utama PLN, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Kepala Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BPODT), Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Ketua Pokja Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Kementerian Pariwisata, dan Direktur Utama PT. Jababeka Tbk.*
Berita Kemaritiman 2017
9
VOLUME 5, ISSUE 5 | JULI - AGUSTUS 2017
Menko Bidang Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan (kanan) didampingi Bupati Kepulauan Seribu berikan hormat kepada anggota Paskibraka HUT RI Ke-72, Kep.Seribu.
Menko Bidang Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan bersama Mantan Presiden BJ. Habibie hadiri Welcome Dinner Peserta Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke 22 di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Makassar.
Menko Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan saat menghadiri pembukaan Festival Prestasi Indonesia Pancasila Sumber Inspirasi Maju dari UKP PIP mewakili Presiden Jokowi di Jakarta Convention Center, Senayan.
Menko Bidang Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan meninjau fasilitas pelabuhan yang
Menko Bidang Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan saat meninjau Pelabuhan Indonesia III cabang Benoa dari anjungan KRI Banjarmasin 592, Bali.
Kunjungan Kerja Menko Bidang Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan Ke PT.Garam desa Karanganyar Kab.sumenep, Madura.
10
Berita Kemaritiman 2017
dioperasikan oleh PSA Marine Pte Ltd, Singapore.
VOLUME 5, ISSUE 5 | JULI - AGUSTUS 2017
Menko Bidang Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan menyampaikan keynote speech pada acara International Symposium “Marine Plastic Debris Polution” di Swiss Bell Hotel, Makassar.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan site visit ke lokasi HCR AM 2018 Garuda Wisnu Kencana, Bali.
Menko Bidang Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan secara simbolis menyerahkan hewan qurban kepada Ponpes Syaikhona Muhammad Cholil di Bangkalan, Madura, Jawa Timur
Menko Luhut bersama dengan Rektor UNHAS Dwia, usai kuliah umum dengan tema Pembangunan Kemaritiman dan Bela Negara di Universitas Hasanuddin Makassar.
Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan mendampingi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersepeda di lintasan Car Free Day usai sebelumnya menghadiri acara Penyerahan Sertifikat Hak Atas Tanah ke 7.486 warga jabodetabek yang diselenggarakan di lapangan Park&Ride MH Thamrin, Jakarta Pusat Berita Kemaritiman 2017
11
VOLUME 5, ISSUE 5 | JULI - AGUSTUS 2017
BIROKRASI TIDAK BOLEH MENGHAMBAT INVESTASI
B
adung, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman melaksanakan Rapat Koordinasi Infrastruktur prototype/pilot project: Benoa Port (28/7). Untuk memenuhi target kunjungan wisata, pemerintah terus meningkatkan pembangunan infrastruktur. Pembangunan fasilitas pelabuhan untuk kapal-kapal wisata (cruise) juga menjadi perhatian pemerintah. Bali sebagai salah satu tujuan wisata utama Indonesia perlu terus mengembangkan potensi wisatanya dengan membangun infrastruktur untuk kapal cruise.
Rapat koordinasi ini dibuka oleh Asisten Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Konektivitas dan Sistem Logistik Rusli Rahim mewakili Deputi Bidang Infrastruktur. Rakor dipimpin Penasihat Khusus Menteri Pariwisata Indroyono Soesilo dengan peserta rapat dari Pelindo, Pelni, Bea Cukai, Imigrasi, Bappeda, Dinas Parwisata dan Pemerintah Daerah Bali. Penasihat Khusus Kementerian Pariwisata Indroyono Soesilo mengatakan, birokrasi tidak boleh menghambat investasi. Hal ini ditegaskannya setelah terungkap bahwa pembangunan infrastruktur pelabuhan cruise di Bali terkendala birokrasi. “Pelindo III sebagai operator pelabuhan siap melaksanakan pengembangan pelabuhan benoa sepanjang perijinannya memungkinkan”, Jelas GM Pelindo III Pelabuhan Benoa Ardi . Sebelumnya, Ardi optimis akan lebih banyak kapal cruise sandar di Bali setelah, Kapal Mega Cruise Pacific Eden sukses berlabuh di pelabuhan Benoa pada tanggal 13 April 2017 lalu. Labuh Perdana ini disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Pada saat itu Menko Luhut menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur cruise harus dikebut tidak hanya untuk mengejar target 20 juta wisatawan, melainkan juga untuk mempersiapkan Bali sebagai tuan rumah ajang pertemuan tahunan WorldBank-IMF pada tahun 2018. Pelabuhan Celukan Bawang “Bila pembangunan Benoa terhambat, masih ada opsi pengembangan di Bali Utara. Pelabuhan Celukan Bawang dapat dikembangkan sebagai pelabuhan untuk cruise” Kata Indroyono Soesilo. Hal ini juga disetujui oleh Pelindo III, menurut Ardi, Celukan Bawang memiliki kedalaman alamiah dan lahan yang luas. “Dengan kedalaman alamiah ini Celukan Bawang tidak perlu dikeruk, lahan pelabuhan juga luas bisa menampung ratusan kendaraan yang akan membawa wisatawan menuju lokasi-lokasi wisata”. Pengembangan pelabuhan Celukan Bawang dapat menjadi angin segar untuk mengembangkan destinasi wisata Bali Utara. Obyek wisata pantai Lovina, Danau Beratan, Kebun Raya Bedugul, Taman Nasional Bali Barat, Pulau Menjangan dapat dioptimalkan serta membuka kemungkinan pengembangan destinasidestinasi baru di Bali Utara. Asisten Deputi Rusli Rahim mengatakan Tim Kemenko Maritim akan melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Celukan Bawang dan melaporkan hasilnya pada Menko Maritim. Tim Kemenko Maritim disertai perwakilan dan KBRI Singapore melakukan kunjungan
12
Berita Kemaritiman 2017
Pushidros, Perwakilan Royal Carribean Cruise kerja ke Pelabuhan Celukan Bawang (28/7).*
VOLUME 5, ISSUE 5 | JULI - AGUSTUS 2017
Kemenko Maritim Dorong Pengembangan Aquaculture Bandeng Secara Nasional
Terdapat beberapa kriteria dalam pembuatan bandeng keramba jaring tancap. “Salah satu kriterianya adalah bawahnya pasir, bukan lumpur. Alasannya sederhana, kalau bawahnya lumpur makanannya jatuh tidak bisa diambil. Kalau pasir, nanti pasti punya air laut bersih jadi bersih sedangkan lumpur, naik. Kira-kira begitu gambarannya. Jadi sekarang kita bisa identifikasi, pantai-pantai mana yang pasirnya belum dimanfaatkan dengan optimal diluar wisata. Artinya setiap daerah punya pembagian area yang akan diplot agar dapat dimanfaatkan untuk budidaya,” ungkap Deputi Safri.*
Island Clean Up Pulau-Pulau di Makassar Bersama akarta, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman melalui Deputi Bidang Koordinasi Kemenko Maritim
J
Sumber Daya Manusia, Iptek, dan Budaya Maritim Kemenko Maritim Safri Burhanuddin mengadakan Kegiatan Kunjungan Ke budidaya Bandeng di Pelabuhan Perikanan Donggala Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat (28/07). Ia menjelaskan bahwa Pengembangan budidaya ikan bandeng (Aquaculture Bandeng) dapat menjadi salah satu solusi dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan pemberdayaan ekonomi global. Disebutkan bahwa Pemerintah memiliki target secara nasional untuk mengangkat produksi budidaya sebesar 10 juta ton. “Salah satu yang sudah banyak kita produksi adalah produksi budidaya di air tawar seperti lele, nila, ikan mas dan tidak ada masalah. Tapi kan budidaya laut masih terbatas. Sekarang untuk memenuhi kebutuhan bandeng nasional biasanya tambak, mulai dikembangkan ke laut. Panjang garis pantai kita adalah kedua yang terpanjang di dunia,” ujar Deputi Safri. Pengembangan budidaya ikan bandeng pada keramba jaring tancap dapat memanfaatkan pantai yang begitu panjang yang belum termanfaatkan secara optimal, saat ini hanya terdapat budidaya rumput laut. Jika, dilakukan perbandingan antara hasil pendapatan budidaya rumput laut dengan budidaya bandeng, ternyata hasil pendapatan budidaya bandeng ratusan kali lebih mahal dibandingkan rumput laut.
M
akassar, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mengadakan Island Clean Up (Aksi Bersih Pulau), di beberapa Pulau di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (06/08). Gerakan aksi bersih ini diketahui sebagai salah satu upaya terkait Implementasi Komitmen Indonesia untuk mengurangi sampah plastik laut sebanyak 70%. “Terkait bersih-bersih pulau ini, Presiden sudah mendeklarasikan komitmen di dunia Internasional, bahwa tahun 2025 kita harus mengurangi sampah laut sebanyak 70%. Untuk mengurangi hal itu, maka harus ada aksi. Nah dalam hal ini, kita ada lima aksi, salah satunya adalah memberikan kampanye di beberapa pulau-pulau, baik di sekolah-sekolah maupun masyarakat sekitar akan pentingnya Berita Kemaritiman 2017
13
VOLUME 5, ISSUE 5 | JULI - AGUSTUS 2017 kebersihan, khususnya kebersihan pulau,” kata Deputi Bidang Koordinasi SDM, IPTEK dan Budaya Maritim Kemenko Maritim Safri Burhanuddin di Makassar, Minggu (06/08). Adapun pulau-pulau yang menjadi target kampanye, papar Safri, antara lain Pulau Lae-Lae, Pulau Samalona, Pulau Barang Lomppo, Pulau Kodingareng Keke, dan Pulau Khayangan. Dalam aksi ini, alur pelaksanaan kegiatan dilakukan mulai dari pembagian kelompok di antaranya kelompok pembagian tugas berdasarkan jenis sampah, hingga pengangkutan sampah, yakni bagaimana penyediaan alat angkut sampah dan bahan atau wadah yang bisa didaur ulang kemudian digunakan untuk menyimpan sampah-sampah yang sudah dikumpulkan para peserta aksi di beberapa pulau tersebut. “Aksi ini kita mengajak seluruh komponen masyarakat dan pegawai negeri sipil, militer, komunitas, kita ajak untuk bergabung, yang kalau kita totalkan kurang lebih sekitar 1000 orang hadir dengan masyarakatnya.
Selain Gerakan Aksi bersih ini, untuk menciptakan pulau yang indah, Safri juga menegaskan kepada seluruh masyarakat khususnya warga Makassar agar mematuhi simbol LISA (Lihat Sampah Ambil) yang sudah terpajang hampir di berbagai ruas jalan di Makassar. “Himbauan kami sederhana ada simbol LISA di Makassar yaitu ‘Lihat Sampah Ambil’, nah kalau kau tidak bisa ambil, paling tidak jangan buang sampah. Caranya kalau anda ke pulau, paling tidak bawa kantong plastik, dan tidak meninggalkan sampah di pulau. Bawalah kembali sampah ke tempat asalmu dan atau buang di tempat yang sudah disediakan atau seharusnya jangan tinggalkan di pulau. Itu sudah jauh mengurangi sampah yang ada,” jelasnya. “Target selanjutnya kita harap sudah menjadi Perda kota Makassar, kita sampaikan akan menjadi Perda bahwa kapal-kapal penyeberang diwajibkan membawa kantong sampah sebelum menyeberang,” pungkasnya.*
KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA : MISI BERSAMA PEMERINTAH DAN MASARAKAT
D
epok, Peraturan Presiden (Perpres) Nomer 16/2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia telah ditandatangani oleh presiden pada tanggal 20 Februari tahun ini. Perpres ini merupakan salah satu implementasi janji pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Untuk mengawal pencapaian visi tersebut, Kemenko Bidang Kemaritiman terus melakukan sosialisasi mengenai Kebijakan Kelautan Indonesia kepada beragam pemangku kepentingan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah bekerjasama dengan Indonesian Maritime Centre (IMC), sebuah lembaga riset khusus tentang kemaritiman milik Universitas Indonesia, untuk memberikan edukasi tentang KKI. Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman Arif Havas Oegroseno yang hadir sebagai pembicara dalam acara itu mengatakan pemerintah perlu mengedukasi publik. “Penduduk kita beragam, ada yang sejak lahir hingga dewasa tinggal di kawasan pegunungan atau danau sehingga tidak punya sense of belonging terhadap laut ataupun mengenal budaya maritim,” jelas Havas di Ruang Apung ,UI, Selasa (8/8/2017). Padahal, lanjutnya, untuk dapat mewujudkan cita-cita sebagai negara maritim yang kuat, maju dan mandiri perlu keterlibatan semua pihak. “Pemerintah pusat, daerah, industri dan masyarakat perlu terlibat,” tegas alumnus Fakultas Hukum Universitas Harvard itu. Ada beberapa pekerjaan rumah besar yang perlu diselesaikan oleh pemerintah di sektor kemaritiman. Dengan jumlah wilayah yang besar dan sumberdaya alam yang melimpah, pemerintah perlu memastikan mampu mengelola kekayaan tersebut dengan baik sehingga dapat dipergunakan semaksimal mungkin untuk kemaslahatan publik.* 14
Berita Kemaritiman 2017
VOLUME 5, ISSUE 5 | JULI - AGUSTUS 2017
DOKUMENTASI HAKTEKNAS 2017 Makassar, Kemenko Maritim tidak hanya berpartisipasi pada HAKTEKNAS (Hari Kebangkitan Teknologi Nasional) 2017. Namun Kemenko Maritim juga turut melakukan kunjungan ke beberapa wilayah di Sulawesi Selatan dengan tujuan membangun wilayah timur indonesia. Beberapa tujuan tersebut diantaranya Kunjungan Kerja ke Pembangunan Kawasan Industri Bantaeng, Kunjungan ke Pengolahan Ikan, dan Kunjungan kerja ke site project Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi booth Kementerian Koordinator bidang Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (angin) di Sidrap. Kemaritiman pada acara Hakteknas 2017 di Makassar,10-13 Agustus 2017.
Pemberian Informasi Seputar kemaritiman Indonesia pada pengunjung booth Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman pada acara Hakteknas 2017 di Makassar, 10-13 Agustus 2017
Rombongan Kemenko Maritim melihat Rombongan Kemenko Maritim Berfoto kondisi kualitas ikan yang menjadi bah- Bersama di Proyek Makassar an baku produksi PT Kemilau Bintang New Port, (08/08) Timur Makassar.
Tim Kemenko Maritim meninjau jalur transportasi pengangkutan pembangkit listrik tenaga bayu, sidrap, Sulawesi Selatan.
Tim Kemenko Maritim melakukan Penjelasan Singkat mengenai Sejarah Kawasan Wisata Karst peninjauan pembangunan sekolah vokasi bersama perwakilan kementerian Rammang-rammang (7/8) perindustrian (08/08) Berita Kemaritiman 2017
15
VOLUME 5, ISSUE 5 | JULI - AGUSTUS 2017
INDONESIA SERUKAN ISU KELAUTAN MASUK DALAM PENYUSUNAN INSTRUMEN PERUBAHAN IKLIM “Indonesia juga telah memiliki dokumen rencana aksi untuk mengatasi kenaikan permukaan air laut guna mengatasi abrasi dan naiknya air laut ke daratan terutama di utara Pantai Jawa,” tambahnya.
W
almo, Pemerintah Indonesia melalui Kemenko Bidang Kemaritiman menyerukan pentingnya isu tentang kelautan dimasukkan dalam penyusunan instrumen global penanganan dampak perubahan iklim. Seruan itu dikemukakan oleh Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman Arif Havas Oegroseno pada Konferensi Dampak Perubahan Iklim di Laut dari Sudut Pandang Hukum Internasional. “Laut merupakan salah satu bagian bumi yang terdampak paling besar dalam perubahan iklim, namun isu ini tidak banyak disinggung bahkan dalam Perjanjian Paris,” ujar Havas dalam pidato kunci di World Maritime University, Malmo Swedia, Senin (14/8/2017). Lebih jauh, dia menambahkan bahwa dalam Perjanjian Paris hanya memuat satu kata tentang laut yaitu “oceans” di bagian preambule saja. Perjanjian Paris yang merupakan kesepakatan negaranegara anggota Konvensi Kerangka Kerja PBB untuk perubahan iklim (UNFCCC), lanjut Havas tidak memiliki cakupan masalah laut dalam batang tubuhnya. “Kekurangan ini telah menjadi keprihatinan negaranegara kepulauan dan negara pulau kecil lainnya dan juga para ahli hukum internasional lainnya,” jelas mantan Dubes RI untuk Belgia itu. Havas mengungkapkan seharusnya laut dimasukkan dalam pembahasan Pertemuan para Pihak (COP) ke-23 negara-negara anggota UNFCCC di Bonn Bulan November mendatang. Menyinggung tentang isu kelautan, kepada peserta konferensi, Havas mengatakan bahwa Indonesia telah memiliki dokumen NDC (Nationally Determined Contribution) yang mencakup tentang kelautan.
16
Berita Kemaritiman 2017
Namun demikian, menurutnya, upaya nasional tidak akan cukup apabila tidak ada upaya regional dan global karena pada dasarnya, samudera dan laut di planet bumi ini adalah satu kesatuan. Dengan kondisi tersebut, Indonesia akan terus menyampaikan perlunya masalah kelautan menjadi bagian utama instrumen hukum internasional di bidang perubahan iklim. Usai menjadi pembicara dalam konferensi, Deputi Havas juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan semua mahasiswa indonesia di WMU. Selain itu, dia juga mengadakan pertemuan bilateral dengan pejabat rektorat dan Wakil Presiden WMU Neil Bellefontaine guna membahas peningkatan jumlah mahasiswa indonesia di universitas maritim tersebut.
Don’t Miss It!
VOLUME 5, ISSUE 5 | JULI - AGUSTUS 2017
KEMENKO MARITIM DAN BPPT TERUS JALIN SINERGI POSITIF
J
akarta, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) diwakili oleh Sekretaris Kemenko Maritim (Sesmenko Maritim) Ridwan Djamaluddin menghadiri peringatan hari jadi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ke-39 di Auditorium Gedung BPPT, Jakarta, Senin (20/8). Dalam kata sambutannya, selain mengucapkan selamat ulang tahun kepada BPPT, Ridwan juga mengungkapkan rasa hormat dan bangganya kepada dua tokoh besar di bidang teknologi nasional, yaitu Bacharuddin Jusuf Habibie dan Wardiman Djoyodiningrat, yang keduanya turut membidani lahirnya BPPT pada tahun 1978 silam, atau 39 tahun yang lalu. “Di ulang tahun ke 39 ini kita semua mengucapkan selamat ulang tahun kepada BPPT. secara umum saya menyatakan, bahwa anak-anak BPPT atau anak-anak intelektual Pak Wardiman dan Pak Habibie ini adalah modal berharga bagi bangsa ini, kita semua dilahirkan dan dibiayai oleh republik
ini, maka sudah saatnya kita membayar itu semua dengan prestasi dan kinerja yang baik,” ujarnya. Diketahui, antara Kemenko Maritim dan BPPT sudah terjalin sinergi yang sangat positif melalui berbagai kerjasama, diantaranya mendukung program percepatan infrastuktur, seperti pembuatan
pre feasibility study proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, inovasi teknologi infrastuktur pelabuhan laut, teknologi infrastuktur pembangunan jalan raya dengan campran aspal dan plastik (plastaroad) dan yang terbaru adalah teknologi modifikasi cuaca selama peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 72 pada tahun ini. “Dan ada beberapa hal yang penting bagi saya, yaitu sesuatu yang kami kerjakan 7 atau 10 tahun yang lalu, pada hari ini diapresiasi luar biasa. Yaitu kerjasama teknologi pendeteksi kapal selam dan pemantauan laut dengan remote searching antara Kemenko Maritim dan BPPT, juga diapresiasi dan mendapatkan tempat pada saat ini,” tambah Ridwan, yang juga masih tercatat sebagai pegawai BPPT ini. Sementara di kesempatan yang sama, Kepala BPPT, Unggul Prijanto menegaskan kembali, bahwasanya capaian BPPT sudah selaras dengan program Nawa Cita Prseiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, sebagai contohnya adalah ; Kegiatan pesawat tanpa awak (bekerjasama salah satunya denga Polri), kegiatan kapal cepat rudal, kegiatan rancang bangun kapal selam, kegiatan PLTP (Pembangkit Listrik Geo Thermal), kegiatan PLT Bio Gas dan limbah sawit, kegiatan pabrik garam dan farmasi, serta kegiatan technopark dan science technopark.*
Berita Kemaritiman 2017
17
VOLUME 5, ISSUE 5 | JULI - AGUSTUS 2017
Indonesia Terus Berperan Aktif Dalam IMO
D
alam Sidang Technical Operation International Maritime Organization (IMO) pada 17 – 19 Juli 2017 di London, Inggris, Delegasi Indonesia yang diketuai oleh Asisten Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman TB Haeru Rahayu menyampaikan komitmen Pemerintah Indonesia terus mendukung kebijakan IMO.
Indonesia aktif di berbagai agenda sidang IMO seperti sidang assembly, sidang komisi dan agenda sidang lainnya. Indonesia juga siap berperan aktif untuk menjadi narasumber serta bersedia menjadi tuan rumah berbagai kegiatan bilateral. “Bapak Luhut (Menko Maritim) selalu mengingatkan, kita harus tunjukkan bahwa Indonesia adalah negara besar dan kaya. Pesannya juga untuk menyampaikan bahwa Indonesia tetap eksis. Ini menjadi sangat penting, karena jangan sampai kita dikucilkan dari pergaulan dunia,” ujarnya saat diwawancarai di kantornya, Gedung Kemenko Maritim, Jakarta, Senin (24-7-2017). Sidang Technical Operation IMO ini beragendakan pembahasan kerja sama dari 181 negara anggota IMO untuk kegiatan 2018-2019 dan evaluasi semua kegiatan pada tahun 2017 ini. Adapun keterkaitan dengan bidang Sumber Daya Manusia (SDM), IPTEK dan Budaya Maritim. Haeru menuturkan, salah satu tema penting yang diangkat pada agenda sidang IMO kali ini ialah mengenai Capacity Building atau penguatan SDM. “Karena ada tiga aspek penting yang mesti diperhatikan kembali, yaitu: Safety,Security dan Enviromental Protection dalam bidang SDM,” imbuhnya. Lebih lanjut, Haeru mengatakan, misi selanjutnya dari keikutsertaan Indonesia di sidang IMO adalah, keharusan setiap delegasi Indonesia yang hadir wajib mengemban tugas sebagai pelobi delegasi dari negara lain, dengan menargetkan Indonesia dapat kembali menjadi salah satu Negara anggota dari 20 Negara anggota IMO kategori C (Negara dengan kepentingan strategis kemaritiman). *
18
Berita Kemaritiman 2017
VOLUME 5, ISSUE 5 | JULI - AGUSTUS 2017
KRI DEWA RUCI SIAP UNTUK PELAYARAN EKSPEDISI NUSANTARA JAYA 2017
J
akarta, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) mengadakan kunjungan ke Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewa Ruci. Kapal yang akan digunakan dalam Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) ini akan mengangkut 68 pelajar setingkat SMA dari 34 provinsi untuk pelayaran dari Jakarta – Batam – Sabang – Medan –Jakarta. Asisten Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan Maritim Kemenko Maritim, TB Haeru Rahayu mengatakan, kunjungan Kemenko Maritim ke KRI Dewa Ruci dalam rangka pengecekan kesiapan kapal untuk pelayaran ENJ 2017. Selain itu, kunjungan tersebut juga sebagai sarana untuk mengetahui Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku di KRI Dewa Ruci untuk dapat dipersiapkan oleh Satuan Tugas ENJ 2017.
Foto : By Google Images “Dalam kunjungan ini, kami meninjau kesiapan KRI Dewa Ruci sekaligus kesigapan dan Images para tim Fotopersonel : By Google yang akan on board, khususnya kesiapan psikologis. Selain itu, kami datang untuk bersilaturahmi dan mengetahi SOP, apa yang boleh dan tidak selama pelayaran di KRI Dewa Ruci,” ujarnya di atas Kapal Layar KRI Dewa Ruci, Jumat (18-08-2017). Kunjungan Kemenko Maritim ke KRI Dewa Ruci tersebut disambut baik oleh TNI AL yang mengoperasionalkan kapal yang menjadi kawah candra dimuka para kadet TNI AL tersebut. Komandan KRI Dewa Ruci Letnan Kolonel (L) Rahardian Rahmadi sangat mengapresiasi penggunaan KRI Dewa Ruci untuk pelaksanaan ENJ 2017. “Saya mengapresiasi digunakannya KRI Dewa Ruci untuk ENJ 2017 ini. Hal tersebut sesuai dengan anganangan saya dan TNI AL setelah KRI Dewa Ruci purna tugas. Kami ingin mengadakan pelayaran untuk generasi muda Indonesia. Namun, kami tidak tahu berkoordinasi dengan siapa,sampai akhirnya Kemenko Maritim hadir,” tutur Letkol Rahardian.* Berita Kemaritiman 2017
19
VOLUME 5, ISSUE 5 | JULI - AGUSTUS 2017
INDONESIA SANGAT POTENSIAL KEMBANGKAN INDUSTRI RUMPUT LAUT
M
akassar, Indonesia memiliki potensi besar yang belum dikembangkan dalam industri rumput laut. Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Jasa Agung Kuswandono dalam sambutannya pada Scientific Meeting and Business Gathering tentang Strategi Pemanfaatan dan Pengembangan Rumput Laut yang diadakan di Hotel Aryaduta Makassar pada Senin, (7/8/2017). Deputi Agung mengatakan, pengembangan rumput laut sudah dibahas oleh beragam akademisi dan pakar sehingga tidak perlu ragu lagi soal menguntungkan atau tidaknya. “Yang mesti kita pikirkan saat ini adalah apakah kita mau mengembangkan rumput laut di Indonesia atau tidak?,” ujar Deputi Agung dalam kata sambutannya. Ia pula menambahkan, Indonesia memiliki iklim dan kondisi geografis yang cocok untuk mengembangkan industri rumput laut. Namun, konsumsi masyarakat Indonesia pada rumput laut masihlah rendah. Padahal, rumput laut sangat potensial untuk dikembangkan menjadi produk makanan khas Indonesia. “Kalau kita lihat, rumput laut barangkali belum banyak jenis yang dapat kita tonjolkan untuk dijadikan produk makanan Indonesia. Mungkin kalau di Jepang atau Korea disetiap makanannya dilapisi oleh rumput laut. Kalau di Indonesia masih belum membudaya untuk memakan makanan hasil dari rumput laut. Untuk itu, tantangan bagi kita semua untuk mengedukasikan rumput pada masyarakat mengingat rumput laut sendiri memiliki nilai gizi yang luar biasa tinggi,” tambah Deputi Agung. Deputi Agung mengakui bahwasannya industri pengolahan rumput laut di Indonesia masih belum berkembang. Karena selama ini, industri rumput laut Indonesia hanya mengekspor bahan baku rumput laut saja. “Kita kurang tertarik dalam mengolah bahan baku rumput laut ini, tetapi justru malah kita lebih banyak memanen lalu menjual bahan mentah sehingga nilai tambahnya tidak dapat kita nikmati” paparnya. Untuk itu, diperlukan komitmen yang kuat dalam meningkatkan produksi dan mengembangkan industri pengolahan rumput laut dalam negeri. Sehingga kedepannya Indonesia dapat menjadi produsen produk rumput laut yang hasilnya dapat dinikmati masyarakat Indonesia serta dapat di ekspor ke luar negeri. “Tantangan ke depan bagi kita semua adalah: pertama, kita perlu meningkatkan produksi rumput laut. Dan yang kedua, mengolah rumput laut didalam negeri yang dapat dilakukan dengan dua langkah, yaitu: penguatan industri menengah dan selanjutnya melakukan diversifikasi produk olahan rumput laut,” tutur Deputi Agung. Di samping komitmen yang kuat, pengembangan industri rumput laut nasional memerlukan adanya sinergi antar Kementerian/ Lembaga (K/ L) terkait. Sehingga, pengembangan industri rumput laut nasional dapat diwujudkan dalam suatu roadmap berskala nasional.*
20
Berita Kemaritiman 2017
VOLUME 5, ISSUE 5 | JULI - AGUSTUS 2017
JALAN ASPAL DENGAN CAMPURAN LIMBAH PLASTIK MULAI DIBANGUN Safri mengungkapkan untuk mengantisipasi kekurangan limbah plastik di masa datang, pihaknya telah bekerja sama dengan asosiasi pengelola sampah plastik. “ADUPI (Asosiasi Pengelola Sampah Plastik) di 16 kota telah berkomitmen kepada kami untuk menyediakan sampah plastik di kota-kota tersebut,” ujarnya. Danis juga mengatakan untuk Indonesia yang digunakan adalah sampah kantong plastik kresek, karena biasanya sampah plastik botol sudah memiliki nilai ekonomis atau dapat dijual kembali. imbaran, Bali – Pembangunan jalan raya yang menggunakan aspal dengan campuran limbah plastik dimulai di Jimbaran, Bali pada hari Sabtu (29-07-2017).
J
Aspal yang menggunakan campuran bahan limbah plastik ini menurut penelitian Balitbang PUPR menghasilkan perkerasan jalan yang lebih kuat, lebih tahan lama, dan lebih murah.
Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek, dan Budaya Maritim Kemenko Maritim, Safri Burhanuddin mengatakan teknologi ini bisa diterapkan di seluruh Indonesia. “Karena teknologi ini cukup mudah, semua bisa melakukannya. Saya harapkan bukan hanya PUPERA (Kemen PUPR) yang akan mengimplementasikannya, tetapi hingga lingkup pedesaan pun bisa melakukannya, dengan memanfaatkan dana desa misalnya,” ujar Safri.
Teknologi ini ditemukan oleh seorang ilmuwan kimia dari India, Rajagopalan Vasudevan pada tahun 2015 dan hingga kini India telah membangun jalan sepanjang lebih dari 25,000 km dari aspal berbahan limbah plastik ini. Pada bulan Juni lalu, Kemenko Maritim dan Prof Vasudevan telah menandatangani MoU untuk transfer teknologi dan penggunaan hak paten teknologi ini.
Kepala Balitbang PUPR, Danis Sumadilaga mengatakan kementeriannya (Kemen PUPR) sedang melakukan standardisasi teknologi ini. “Nantinya kami akan membagikan kepada semua pihak yang akan membangun jalan dengan plastik ini yang modul untuk pembangunan jalan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Untuk jalan besar atau jalan kecil,” kata Danis.
Selanjutnya Deputi Safri menghadiri acara Bali Beach Clean Up yang diselenggarakan oleh sebuah produsen minuman ringan. “Menjaga kebersihan sekitar adalah tanggung jawab kita semua. Bukan hanya tanggung jawab petugas kebersihan saja,” ujar Safri.
Bersih-bersih Pantai
Pada acara tersebut diberikan penghargaan kepada perempuan petugas kebersihan pantai. Selain itu dilakukan “Untuk jalan dengan beban lalu lintas berat juga pelepasan 1000 tukik (anak penyu) ke laut lepas. dibutuhkan dua lapisan plastik, sehingga kebutuhannya bisa mencapai lima ton,” kata Danis.
Berita Kemaritiman 2017
21
VOLUME 5, ISSUE 5 | JULI - AGUSTUS 2017 EVENT MARITIM
Jakarta, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) mengadakan acara “Halalbihalal IdulFitri 1438 H” di Balai Kartini Jakarta (04-07-2017). Acara yang dipimpin langsung oleh Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan tersebut dihadiri tidak hanya perwakilan Kementerian/Lembaga dalam koordinasi Kemenko Maritim, melainkan juga mitra-mitra kerja kemaritiman.
Lebih jauh tentang Kebijakan Kelautan Indonesia bersama Deputi Kedaulatan Maritim Arif Havas Oegroseno #MaritimeTalk.
Kemenko Bidang Kemaritiman dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan mengadakan festival film pendek bagi para sineas muda Indonesia. Kompetisi pembuatan film pendek yang bertema kemaritiman ini akan secara resmi diluncurkan pada Hari Selasa (25/7/2017) di Gedung Kemenko Bidang Kemaritiman.
Kemenko Bidang Kemaritiman menyemarakkan peringatan 72 tahun kemerdekaan Indonesia dengan menggelar aksi donor darah. Acara ini Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi DKI Jakarta dan Dharma Wanita Persatuan. Aksi donor darah diadakan di Ruang Komisi Lantai Dua, Gedung BPPT 2 pada Senin (14/8)
22
Berita Kemaritiman 2017
VOLUME 5, ISSUE 5 | JULI - AGUSTUS 2017
Makassar, Kementerian Koordiantor Bidang Kemaritiman berpartisipasi dalam Pameran Hakteknas 2017 di Makassar, Dimulai sejak Tanggal 10 s.d 13 Agustus 2017.
Bali, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman bersama Kementerian Keuangan tengah membahas perkembangan persiapan indonesia sebagai Tuan Rumah Pertemuan Tahunan IMF-WBG 2018. Konferens Pers ini diselenggarakan pasca Rapat Koordinasi Panitia Persiapan IMF-WB 2018 sekaligus memperkenalkan kemajuan ekonomi Indonesia pasca mengatasi krisis 98 & perkenalkan destinasi wisata.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan menjadi inspektur upacara peringatan HUT RI ke-72 yang dilaksanakan di P. Pramuka, Kep. Seribu, Kamis (17/8). Pulau Pramuka menjadi lokasi puncak peringatan kemerdekaan RI Kemenko Maritim. Kabupaten Kep. Seribu yang berada di gerbang laut Jakarta telah menjadi salah satu destinasi wisata unggulan.
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, mutlak atau sudah menjadi harga mati untuk terus ditumbuh kembangkan dan di implementasikan kepada generasi penerus sejak dini. Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut B Pandjaitan yang hadir mewakili Presiden Joko Widodo saat membuka acara Festival Prestasi Indonesia, dihelat sejak tanggal 21 – 22 Agustus 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan. Berita Kemaritiman 2017
23
VOLUME 5, ISSUE 5 | JULI - AGUSTUS 2017
Sebagai Kementerian Koordinator, Kemenko Maritim seringkali bekerja sama lintas kementerian, lembaga dan negara. Kadang ada yang usil mengomentari Kemenko Maritim yang seolah bekerja diluar tugas dan fungsinya. Padahal tidak ada keberhasilan yang terwujud sendirian. Perlu ada kolaborasi, perlu ada penyamaan persepsi, perlu ada koordinasi. Kita semua perlu berhenti berpikiran sempit, melupakan ego sectoral agar kita bisa bersama-sama meraih kesuksesan. Untuk mewujudkan kerja bersama kita juga perlu membangun kepercayaan dan saling menghargai.
Tujuh puluh dua tahun kemerdekaan Indonesia telah mengantar Indonesia menjadi salah satu negara berpengaruh di dunia. Bukan hanya sebagai negara yang secara geografis luas dan strategis tapi menjadi negara yang menjadi penentu berbagai kebijakan internasional. 72 tahun kemerdekaan, Indonesia masih terus berkembang menjadi negara sejahtera untuk mewujudkannya diperlukan kerja Bersama. Kerja Bersama juga menjadi tema peringatan 72 tahun Indonesia merdeka. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman kali ini merayakan kemerdekaan Indonesia di pulau pramuka, Kepulauan Seribu. Peringatan kemerdekaan ini menjadi Kerja bersama Kemenko Maritim dan Pemerintah Kabupaten Pulau Seribu merayakan kemerdekaan bersama warga pulau pramuka, mulai dari upacara bendera, tabur bunga di laut, melepas penyu hingga mengikuti berbagai lomba, inilah esensi dari kerja bersama.
Kerja bersama bisa dimulai dari lingkungan terkecil kita, baik dalam keluarga, lingkungan tempat tinggal dan lingkungan kerja. Bersama. Sejatinya kesuksesan lebih manis bila dinikmati bersama-sama, bukan sendirian. Akhir kata, mewakili tim redaksi Bulletin Berita Kemaritiman, kami mengucapkan Selamat memperingati 72 tahun Kemerdekaan Indonesia. Merdeka!
Tabik,
Djoko Hartoyo
Alamat Redaksi Biro Informasi & Hukum Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Jl. MH. Thamrin No.08 Lt.5 Jakarta Pusat Phone : +62 21 23951 100 E-mail :
[email protected]
24
Berita Kemaritiman 2017