M e w a r t a k a n
I m a n
d a n
K a s i h
BERITA U.K.I H T T P : / / W W W . U K I . C A
KEGIATAN DI BULAN AGUSTUS •
CAMPING UKI, 30 Juli s/d 2 Agustus
•
MISA MINGGU II, 8 Agustus 2010
•
MISA MINGGU IV, 22 Agustus 2010
•
S jak bulan Juni sampai e
PILGRIMAGE ke QUEBEC, 27-29 Agustus 2010
GEREJA St. Anselm’s Church 1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood)
Toronto ON M4G 3H3 Ph: (416) 485-1792 Subway Stn: Davisville Redaksi: Angelina Hanapie
[email protected]
Yusup Yusup
[email protected]
Julian Wibowo
[email protected]
Penasehat: Rm. Aegi SCJ Alamat Redaksi: c/o Priests of the Sacred Heart 58 High Park Blvd. Toronto ON M6R 1M8
11 July 2010, perhatian jutaan orang di seantero dunia tertuju ke Africa Selatan. Ada 32 negara yang mewakili 5 benua berjuang dengan gigihnya untuk merebut sebuah piala dan sebutan sebagai raja sepak bola sedunia. Berbagai adegan manis, sedih, dan tragis mewarnai kejuaraan ini. Yang jelas Spanyol resmi memproklamasikan dirinya sebagai rajanya sepak bola tidak hanya untuk tingkat Eropa (yang diperolehnya pada th. 2008) akan tetapi untuk tingkat dunia. Mereka boleh berbangga bahwa merekalah satusatunya negara Eropa yang mampu menyatukan gelar Eropa dan Dunia. Ini merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. Kita bisa melihat bagaimana perjuangan mereka untuk mendapatkan gelar tersebut. Dari kenyataan ini mungkin kita
bisa bertanya dalam hati: apa rahasianya untuk memperoleh semuanya ini? Saya yakin bahwa mereka memperoleh semuanya itu melalui sebuah latihan yang intensif, keuletan untuk mengatasi berbagai macam godaan, semangat yang tinggi untuk mewujudkan cita-cita sebagai raja sepak bola dunia, serta percaya dan tunduk kepada arahan sang pelatihnya. Sebagai orang beriman, kita juga mempunyai cita-cita untuk menggapai Kehidupan Kekal bersama Bapa di Surga. Pertanyaannya: apakah hal itu bisa kita capai? Dalam Matius 19:16-26 dikisahkan bagaimana usaha yang harus ditempuh untuk mendapatkan Kehidupan Abadi itu. Yesus menegaskan bahwa Kehidupan Kekal itu bisa diperoleh siapa saja asalkan orang tidak hanya menjalankan semua perintah-Nya (yaitu Cinta kepada Allah dan sesama) akan tetapi juga siap menjadi orang yang tidak melekatkan dirinya kepada materi/jabatan/status/ waktu/relasi kepada orang lain sehingga bisa memberikan apa yang
J U L I
2 0 1 0 / N O . 2 1 9
dipunyainya kepada orang lain. Tuntutan Yesus yang terakhir ini kiranya agak sulit untuk kita laksanakan dalam kehidupan nyata sehari-hari karena jujur saja kita semua mempunyai kecenderungan yang kuat untuk melekatkan diri kita kepada apa yang kita miliki. Seperti si pemuda kaya yang akhirnya tidak jadi mengikuti Yesus karena sulit untuk menjalankan perintah yang
Berlomba Mendapatkan Hidup Kekal terakhir itu, kitapun dalam hati bertanya: apakah perintah Yesus ini sungguh masuk akal dan dapat kita jalankan? Dalam dunia olah raga, seperti Spanyol, sesuatu yang nampaknya mustahil dicapai akhirnya toh bisa juga dicapai setelah melalui perjuangan puluhan tahun. Selama itu mereka harus berlatih, menahan sakit, melawan godaan, setia dan tunduk kepada arahan pelatih dan asistennya, ulet dan tekun dalam perjuangan. Bersambung ke hal 4. 1
Pastor Pamong Rm. Aegidius Warsito SCJ (416)879.5944
[email protected] Deacon Deacon Val Danukarjanto, (416) 497.2274
[email protected]
DEWAN PENGURUS UMAT KATOLIK INDONESIA PERIODE 2010-2013 Koordinator Rudy S B Hartono, (905) 814.8475
[email protected] Sekretaris Angelina Hanapie, (905) 814.5644 Bendahara Lilian Tjokro, (905) 887.9546
[email protected] WILAYAH TIMUR Ketua Wilayah Taufik Abadi, (905) 264.3499
[email protected] Seksi Liturgi Lusia Lie, (416) 903.9718
[email protected] Usher Budiman Widjaja, (416) 250.1655
[email protected] Seksi Bina Iman Mikiwaty Sujitno, (416) 386.9882
[email protected] Seksi Sosial Damianus Indy, (416) 284.4707
[email protected] Seksi Rumah Tangga Felicia Widjaja, (647) 892.6714
[email protected] WILAYAH BARAT Ketua Wilayah Iwan Hidajat, (905) 819.8697
[email protected] Seksi Liturgi Tiny Tjongson, (905) 567.7841
[email protected] Usher Genalia Weyner (905) 814.3069
[email protected] Seksi Bina Iman Christine Tanuwijaya, (905) 819.9077
[email protected] Seksi Sosial Freddy Sutjiawan, (905) 858.4658
[email protected] Seksi Rumah Tangga Ellyawati Wibisana, (905) 821.7339
[email protected] BIDANG KHUSUS Seksi Kesenian Sardjono Salib, (416) 438.0916
[email protected] Mudika Anthony Renditya, (905) 948.9251
[email protected] PELAKSANA KHUSUS Altar Server Rudy Oentoro, (416) 524.7839
[email protected] Persekutuan Doa East: Pauline Soesanto, (647) 669.7524
[email protected] West: Siu Yang Tjio, (905) 858.4658
[email protected] Sel KTM Veronica Foe, (905) 763.1522
[email protected]
LAPORAN KEUANGAN BULAN JUNI 2010 Total Penerimaan
$
Kolekte
$ 3,534.50
Iklan
$
84.00
Rent St Anselm’s Church
$
600.00
Biaya Rumah Tangga SCJ/Romo/Stipendium
$
813.55
Seksi Liturgi
$
719.78
Seksi Majalah
$
132.00
Seksi Rumah Tangga
$
422.57
Seksi Sosial
$
844.76
3,618.50
Pengeluaran
Total pengeluaran
$ 3,532.66
SURPLUS
$
85.84
WHO TO CONTACT ? COMMUNITY STUDENTS
SERVICE
HOURS
for
Volunteers are needed for Children Liturgy, teaching Sunday School. Training is provided and if you are requiring community hours please contact Mikiwaty Sujitno, (416) 386 9882, or Christine Tanuwijaya, (905) 819 0977.
PERMOHONAN UJUD MISA/DOA Untuk dapat dimasukkan dalam lembaran misa, kirimkan permohonan doa Anda satu minggu sebelum misa kepada Seksi Liturgy Tiny Tjongson dan Lusia Lie.
LINE DANCING Young and Old are welcome. Fun and Relax, diadakan setiap kali setelah misa selesai. Untuk keterangan lebih lanjut, harap menghubungi Ina Liem (416) 222 8883
PEMBERITAHUAN BERITA DUKA, BERITA KELAHIRAN, DLL. Kirimkan Berita kepada Sekretaris UKI yang kemudian akan kami posting di mailing list UKI.
2
Perjalanan
ke Yerusalem biasanya melewati apa yang disebut dengan lembah Yordan, yaitu sebuah jalur di sepanjang sungai Yordan. Sungai Yordan sendiri mengalir dari empat anak sungai yang berada di sepanjang lereng gunung Hermon, dan masing-masing merupakan hasil dari mencairnya salju di puncakpuncak gunung. Dari sumbernya, seperti di sungai Bania (atas) air mengalir menuju sungai Galilea. Air sungai hanya mengalir lurus sepanjang kurang lebih 105 km dari sumbernya ke Laut Mati. Dari atas, sungai ini mengalir berkelok-kelok seperti ular, sepanjang lebih dari 250 km.
Meskipun
sungai ini berukuran kecil, sungai Yordan memainkan peranan penting di banyak kisah Alkitab, misalnya: penyebrangan melalui sungai Yordan oleh kaum Israel yang dipimpin oleh Yosua (Yosua 3:1-17), mukjizat mata kapak yang terapung di sungai Yordan (2 Raja-raja 6:17), sembuhnya Naaman dari penyakit kusta dengan membenamkan dirinya sebanyak 7 kali di sungai ini (2 Raja-raja 5:1-27), Yohanes menyuarakan pentingnya pertobatan dan pembaptisan di sungai ini (Matius 3:1-7), Yesus dibaptis
Sungai Yordan Oleh Romo Aegidius Warsito SCJ.
oleh Yohanes di tempat ini juga (Matius 3:13-17, Markus 1:9-11, Lukas 3:21-22, Yohanes 1:32-34). Maka tidak heranlah kalau tempat ini menjadi salah satu tujuan favorit dari pilgrimage, dan tidak sedikit dari para pengunjung yang mengadakan upacara Pembaharuan Janji Baptis. Melalui upacara ini orang hendak menyatakan komitmennya kembali untuk setia menjadi seorang murid Yesus sambil merasakan sendiri saat-saat Yesus dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan. Rombongan UKI pun juga tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, dan dengan penuh semangat hampir semua peserta rombongan melakukan pembaharuan janji baptisnya di sungai Yordan. Ada seorang peserta yang bertanya: “Apakah tempat yang dipakai untuk mengadakan upacara pembaharuan janji baptis itu adalah tempat yang benar-benar dipakai oleh Yohanes untuk membaptis Yesus?” Jawabannya adalah tempat yang dipakai sekarang bukanlah tempat yang dulu dipakai oleh Yohanes untuk membaptis Yesus. Tempat yang dipercayai sebagai daerah pelayanan Yohanes letaknya di Yardenit, di sinilah dibangun sebuah biara yang bernama St.Gerasim, yang sekarang dikelola oleh Gereja Ortodoks, dan di belakang biara ini ada sebuah lubuk atau kolam yang dalam (secara tradisional kolam inilah yang diyakini sebagai tempat yang dipakai oleh Yohanes Pembaptis). Lho kok kita tidak pergi ke tempat yang aslinya? Ini sebuah pertanyaan yang bagus dan masuk akal. Saya pribadi juga sempat mempertanyakannya dalam hati. Dari tour guide saya mendapat penjelasan bahwa tempat yang dipakai sekarang oleh hampir semua pengunjung, dibangun lebih besar dan bisa menampung puluhan kelompok touris dalam waktu yang bersamaan, dan hal ini tidak mungkin dilakukan di tempat yang secara tradisional diakui sebagai tempat Yohanes berkarya. 3
Akan tetapi yang paling penting bahwa baik itu di Yardenit maupun yang dipakai sekarang sebagai tujuan tourism adalah sama-sama berada di aliran sungai Yordan. Apa yang bisa kita renungkan dalam kunjungan di tempat ini? Bagi saya pribadi, peristiwa ini menyadarkan saya akan komitmen saya atas baptisan yang sudah saya ikrarkan puluhan tahun yang lalu dan yang setiap tahun saya perbaharui dalam perayaan Malam Paska. Di tempat inilah murid-murid Yohanes menyediakan dirinya dibaptis sebagai tanda pertobatan dan kesediaan mereka untuk hidup secara baru dengan hidup terarah pada Mesias yang akan datang. Di tempat yang sama Yesus menerima pembaptisan dari Yohanes sekaligus sebagai pernyataan akan status Yesus sebagai Mesias, sehingga setelah peristiwa ini Yesus menjalankan fungsi-Nya sebagai Mesias. Melalui tempat ini, saya tertantang juga untuk segera mewujudkan janji baptis yang telah saya ikrarkan. Janji baptis itu baru mempunyai artinya kalau saya tetap setia berjuang menjadikan pikiran, perkataan, perbuatan, dan sikapku sehari-hari tertuju kepada nilainilai moral dan iman yang Yesus tuntut kepada siapa saja yang hendak menjadi murid-Nya. Iman akan Yesus menuntut suatu perwujudan (lihat Yakubus 2: 14-26).
Upacara Pembaharuan Janji Baptis
Perikopa Markus 1:9-11 dalam bahasa Batak(Sumatera Utara) di depan pintu masuk Sungai Yordan.
Foto Kiri, berenang dan mengambang di Laut Mati (Dead Sea)
Sambungan dari halaman 1, Dalam hidup berimanpun hal yang sama juga dituntut. Keutaman-keutaman yang diajarkan Yesus tidak bisa begitu saja menjadi bagian dalam hidup keseharian kita. Butuh waktu untuk membiasakan diri hidup dalam keutaman itu dengan mengalahkan segala macam godaan, penderitaan, kebosanan, keputusasaan, serta siap selalu dibimbing oleh Yesus (pelatih kita yang tiada taranya) melalui Kitab Suci yang bisa kita baca dan renungkan, doa, dan penjelasan dari asisten-Nya (yaitu para Imam dan orang-orang yang berkompeten dalam hal ini). Kunci dari semua itu adalah adanya dorongan keinginan yang kuat dalam diri kita untuk menggapai cita-cita tersebut yang disertai dengan kesetiaan dan keuletan.
Maka pertanyaannya bukan lagi apakah saya bisa memperoleh Kehidupan Kekal, akan tetapi apa yang saya lakukan sekarang ini untuk memperoleh cita-cita tersebut? Dengan merenungkan pertanyaan tersebut kita diajak untuk lebih membuka cara berpikir kita akan apa yang sebenarnya kita cari dalam kehidupan ini. Setiap orang diberi kesempatan untuk memperoleh Kehidupan Kekal sebagaimana yang Yesus tegaskan sendiri misalnya dalam Yohanes 6:37-40. Semoga Kehidupan Kekal itu sungguh menjadi milik dan bagian dalam kehidupan kita, bukan hanya sebatas impian, kerinduan, atau angan-angan belaka. 4 Salam dan Berkatku, Rm. Aegi SCJ.
Terimakasih Kepada seluruh warga UKI yang hadir memeriahkan dan mensukseskan acara Family Day UKI, 17 Juli 2010. Puji dan Syukur atas kebersamaan, sukacita dan cuaca yang baik.Terimakasih kepada Panitia dan selamat atas suksesnya penyelenggaraan acara ini. Rudy S B Hartono Koordinator UKI
5
6
1.
2.
4.
3.
PARA PEMENANG LOMBA 1. Lomba Sudoko (Thress, Linda & Rudy)
5.
6.
7.
2. Lomba Make Up I : Shierly.&.Gunawan 3. Lomba Make Up III: Callista & Ryan 4. Lomba Bingo ( Leo Santoso, Ling Widjaja, Ina Liem) 5. Raffle Ticket I, Sandy
8.
9.
10.
6. Raffle Ticket II, Hendry 7. Raffle Ticket III, Reni 8. Dog Show I, Snowy dari keluarga Kho 9. Dog Show II, Mika dari keluarga Solichin.
11.
12.
10. Dog Show III, Cody dari keluarga Wirahardja. 11. Lomba Tarik Tambang Putri: UKI West 12. Lomba Tarik Tambang Putra: UKI West. 7
POJOK KATEKESE Bab 41: Hidup Kekal oleh Rm. Aegidius Warsito SCJ
“Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru turun dari surga, dari Allah yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari tahta itu berkata: Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan atau ratap tangis atau dukacita sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” (Wahyu 21:1-4)
Ketika
Putera Allah datang ke dunia ini, Dia datang sebagai bayi yang tak berdaya. Yesus Kristus menghayati hidup miskin. Dia ditolak justru oleh orang-orang yang hendak diselamatkan-Nya dengan kedatangan-Nya. Kematiaan-Nya di salib, yang tampak sebagai kegagalan dan penghinaan, sesungguhnya adalah suatu kemenangan yang penuh sukacita. Sementara Dia berada di tengah-tengah kita, Yesus menubuatkan bahwa Dia akan kembali ke bumi-tidak lagi dalam kemiskinan dan kehinaan tetapi untuk mengadili orang yang hidup dan yang mati sebagai “Tuhan semesta alam dan sejarah”(Katekismus Gereja Katolik no.668). Kepercayaan akan kedatangan Kristus yang kedua, menopang Gereja perdana terutama dalam saat-saat paling gelap ketika pengejaran dan penganiayaan mengancam untuk mengalahkan jemaat Kristen yang sedang berjuang.
Meski kelabu sekalipun keadaannya, umat Kristen perdana tetap percaya bahwa kemenangan akhir akan menjadi milik Kristus. Mereka percaya bahwa mereka sudah ada pada “saat terkahir”(I Yohanes 2:18). Menurut pemahaman kita pada zaman sekarang, kalimat itu berarti bahwa zaman terakhir dunia telah mulai meskipun belum disempurnakan. Kendati kita mengakui bahwa saat sekarang ini adalah saat Roh Kudus, kita juga sadar bahwa bagi kita masa sekarang ini adalah masa pencobaan, yang menimpa Gereja dan seluruh umat manusia. Pada zaman sekarang ini, kita menghadapi bentukbentuk kejahatan yang begitu kuat dan penuh tipu daya, yang meresapi seluruh kehidupan pribadi dan sosial. Kita hendaknya jangan terpukul oleh kenyataan ini. Tuhan telah memberi tahu kita bahwa keadaan seperti ini akan terjadi. Sementara kita berdoa dan bekerja dengan sekuat tenaga dalam mengembangkan Kerajaan Allah di dunia ini, kita juga harus ingat bahwa betapapun kuatnya musuh-musuh, kemenangan terakhir akan menjadi milik Kristus. Dia akan kembali dengan kemuliaan dan kemenangan. Musuh-musuh akan dikalahkan-Nya untuk selama-lamanya dan mereka semua yang bersatu dengan Dia dan ikut ambil bagian dalam hidup-Nya akan ikut ambil bagian dalam kemenangan abadi. Apakah karya Gereja akan berakhir? Perutusan Gereja untuk mewartakan dan menguduskan akan berakhir kalau dunia berakhir; tetapi karyanya untuk memuji dan memuliakan Allah akan berlangsung terus selama-lamanya di surga. Bagaimanakah rupa kebahagiaan di surga itu? Karena surga mengatasi kemampuan pemahaman manusia maka Kitab Suci memberikan beberapa pemahaman mengenai misteri ini: a. Kita percaya bahwa di surga kita akan bahagia, dengan cara yang jauh lebih besar daripada perasaan bahagia yang pernah kita alami, bahkan di saat kita paling bahagia di dunia ini. Tidak akan ada duka cita, rasa sakit, penderitaan, atau kekurangan. Lihat dan baca: Kebijaksanaan Salomo 3:1-3; Yesaya 35:10; Wahyu 21:4 b. Akan ada istirahat yang sempurna (bukan istirahat dalam arti tidak ada kegiatan tetapi istirahat yang merupakan pemenuhan dari semua kerinduan secara sempurna, istirahat yang ditemukan oleh hati dalam kepuasan karena kasih yang sempurna). 8
Dalam salah satu teks Misa pemakaman dikatakan:”Semoga para malaikat membawa engkau ke Firdaus; semoga para martir datang untuk menyambut di jalanmu dan membawa kamu ke kota suci, Yerusalem. Semoga rombongan para malaikat menyambut engkau bersama Lazarus, yang dulu miskin, semoga mendapat istirahat kekal.” c. Akan ada persatuan akhir dan sempurna dengan Allah sumber segala kesukaan dan kebahagiaan. Di dunia, kita dapat mengenal Allah hanya dalam iman. Di surga, kita akan melihat Allah sebagaimana adanya, bertatap muka, dan kita akan dipenuhi dengan keindahan dan kebaikan-Nya. Lihat dan baca : I Korentus 13:12. d. Kita akan merasa mudah dan akrab dalam percakapan kita dengan Allah. Doa yang kerap kali sulit di dunia ini, yang menuntut usaha dan tenaga yang besar akan merupakan sukacita besar di surga. Percakapan dengan Allah akan jauh lebih menyenangkan daripada yang sekarang ini kita rasakan bahkan lebih daripada yang kita rasakan dengan orang yang paling kita senangi di dunia ini. e. Kita akan bersahabat dengan semua anggota keluarga besar Allah, para malaikat dan orang suci dan semua orang yang kita kenal dan kita cintai di dunia ini. Tak akan ada ucapan selamat jalan, tak ada perpisahan, tak ada akhir dari cinta, damai dan sukacita akan meraja di antara anak-anak Allah. f. Apa saja yang kita anggap menyenangkan, indah atau menarik di dunia ini manarik kita karena merupakan bayang-bayang dari Allah sendiri. Kita memiliki saat-saat penuh sukacita, saat merasa senang dan puas di dunia ini; tetapi hal itu tidak berlangsung lama. Hal-hal tersebut tidak bisa memuaskan kita karena tidak dapat berlangsung lama. Jika hal-hal yang merupakan gambaran dari keindahan dan hal-hal yang menyenangkan yang berasal dari Allah dapat menyenangkan kita sekarang ini, maka kita dapat membayangkan kebahagiaan macam apa yang akan menjadi milik kita, pada saat kita melihat kenyataan Allah sendiri, sumber semua kebahagiaan yang tak ada habis-habisnya di sepanjang abad. Apakah dunia akan berakhir? Dunia seperti kita ketahui akan berakhir pada suatu ketika. Namun akan ada “suatu dunia baru dan langit baru” (Wahyu 21:11), detil mengenai hal ini masih terselubung dalam misteri.
"Every Precious Gift Comes From Above." (James 1:17)
Mia Isabella Catallo July 2, 2010 at 07:42 am 6 lbs 4 oz, 19 1/4” Born to Wendy Danukarjanto & Dave Catallo The third Grand Child to proud Grandparents Val & Wies Danukarjanto Rejoicing with you on the arrival of your precious baby girl.
"Umat Katolik Indonesia"
Kapankah dunia ini akan berakhir? Hanya Tuhan yang tahu waktu dan saatnya. Tuhan kita berbicara mengenai akhir dunia ini beberapa kali, tetapi karena kata-katanya bersifat nubuat maka bersifat misterius dan dapat ditafsirkan dengan bermacam-macam cara: Lihat dan baca : Matius 24:3-14; Matius 24: 23-31; Matius 24:42. Bagaimanakah orang-orang Kristen Perdana menafsirkan nubuat-nubuat ini? Beberapa orang Kristen pada masa awal Gereja agaknya mengharapkan akhir dunia itu pada masa hidup mereka, meskipun mereka telah diingatkan oleh St. Petrus tentang hal ini. Lihat dan baca : 2 Petrus 3:3-10. 13-14. 17 Namun jelas bahwa juga orang-orang Kristen sepanjang abad, yang tidak mengharapkan kedatangan Kristus yang kedua sebelum mereka mati, mencoba hidup sedemikian rupa untuk menyiapkan dirinya. Mereka dengan senang hati menantikan kedatangan Kristus yang kedua sebagai pemenuhan akhir dan penuh kemuliaan dari semua hal yang harus diharapkan oleh seorang Kristen. Peristiwa besar apakah yang akan terjadi pada akhir zaman? Peristiwa besar adalah kembalinya Kristus ke dunia ini. Karya Kristus di dunia tidak akan selesai sebelum Dia kembali dalam kemuliaan, untuk menampakkan kemenangan-Nya kepada semua orang. Dia sendiri menggambarkan peristiwa itu dengan detil sebagaimana yang dapat kita baca dalam Matius 25: 31-46. Apakah pengadilan yang dilakukan oleh Kristus pada akhir zaman adalah suatu pengadilan yang sungguh-sungguh? 9
Bukanlah suatu pengadilan yang sungguh-sungguh dalam arti bahwa Kristus akan menjatuhkan keputusan. Pada saat mati, setiap orang menerima akibat dari penolakan atau penerimaannya pada rahmat Allah selama hidup. Kita masing-masing akan ikut ambil bagian dalam kemuliaan hidup kekal, entah langsung sesudah mati atau sesudah masa pemurnian (Api Penyucian) atau “malah dapat mengutuk diri kita sendiri untuk selama-lamanya karena menolak Roh kasih” (Katekismus Gereja Katolik no.679). Tak ada sesuatu pun yang diputuskan pada “pengadilan khusus” ini yang akan diubah pada pengadilan terakhir pada akhir zaman. Orang yang terkutuk akan masuk neraka dan orang yang selamat masuk surga. Kristus hanya akan mengumumkan siapa yang selamat dan siapa dihukum. Apakah yang dimaksudkan dengan kebangkitan orang mati? Pada akhir zaman, tubuh-tubuh orang mati akan bangkit. St. Paulus, ketika berbicara mengenai tubuh orang-orang yang adil sesudah kebangkitan, mengatakan: “Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.” (I Korentus 15:53) Tubuh kita sesudah kebangkitan akan dirohanikan. Keindahan jiwa akan bersinar. Dengan kata lain, tubuh kita akan jadi indah, seperti milik Kristus ketika Berganti Rupa (Transfigurasi) dan akan memiliki sifat-sifat Tubuh Kristus setelah Kebangkitan. Bagaimanakah kita menyiapkan diri untuk kedatangan Kristus yang kedua ini? Persiapan kita untuk akhir zaman dan kedatangan Kristus yang kedua hendaklah bersifat positif dan bukan negative. Kita hendaknya tidak takut akan akhir zaman dan dengan cemas mencari tandatanda dan keajaiban, tetapi menyiapkan diri untuk menyambut kedatangan Penebus kita dengan berusaha hidup suci dan melaksanakan tugas mengembangkan Kerajaan Allah. Dengan kata-kata pengharapan ini, St. Yohanes mengakhiri Kitab Wahyu:
“Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini berfirman: Ya, Aku datang segera. Amin, datanglah Tuhan Yesus. Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian. Amin”(Wahyu 22:20-21). Dengan demikian bahan Pojok Katekese yang diambil dari buku “Hidup dalam Kristus” (karangan P.Gerard Weber dan P.James Kaligalon, dan diterjemahkan oleh Mgr. Johanes Hadiwikarta) sudah selesai. Yoh. 5:24: Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa mendengar perkataanKu dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal. Umat Katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya, TURUT BERDUKA CITA, atas berpulangnya:
Ibu Srijanti Simolan (80 thn) meninggal pada tanggal 17 Juli 2010, di Jakarta Istri dari Alm. Max David Tanandar Mama/Mama Mertua, Oma & Great Grandma terkasih dari: Felly Tanandar, Hendrik Tanandar, Catharina Soesatyo, Kristian Kurnadi, Silviana Tjhia, Tahimin Tjhia, Emily & Justin Tanandar, Josephine & Samuel Tjhia Dan seluruh keluarga di Indonesia
Ibu Sugeng Hartono (79 thn) Meninggal pada tanggal 14 Juli 2010 Pk 4:00 pagi wib, di Jakarta Mama/Mama Mertua/Oma tercinta dari: Wiwik Hartono, Djoko Rahardjo, Aditya Rahardjo & Kayla Rahardjo Serta seluruh keluarga besar di Indonesia.
Semoga Tuhan Yang Maha Rahim memberi keselamatan kekal dan tempat peristirahatan yang indah di rumah Bapa di sorga. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi rahmat, kekuatan, ketabahan serta penghiburan dariNya.
10