a na nI m da an n d a nK aKs ai shi h M e w a r M t ae kw aa nr t a Ik m
BERITAU.K.I U.K.I BERITA M E I
M E I 2 0 1 5 / N O . 2 7 5 2 0 1 5 / N O . 2 7 5
Hati Seorang Ibu
KEGIATAN DI BULAN JUNI
Bunda Maria
Misa Minggu II,
Pengantar Segala
14 Juni 2015
Misa Minggu IV, 28 Juni 2015
W W W . U K I . C A W W W . U K I . C A
Rahmat
Retreat Mudika, 26-28 Juni 2015
GEREJA St. Anselm’s Church 1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood)
Toronto ON M4G 3H3 Ph: (416) 485-1792 Subway Stn: Davisville Redaksi: Angelina Hanapie Julian Wibowo Novius Handy Randy Danurahardja Yusup Yusup Penasehat: Rm. J. Juliwan M. SCJ Alamat Redaksi: c/o Priests of the Sacred Heart 58 High Park Blvd. Toronto ON M6R 1M8 Email:
[email protected]
Kita telah memasuki bulan Mei yang dalam Gereja Katolik dikhususkan untuk menghormati Bunda Maria. Bulan Maria ini menjadi semakin indah dengan datangnya Musim Semi, sehingga bunga -bunga mulai mekar dengan warnawarninya. Secara khusus pula di Canada ini, pada bulan Mei ini dirayakan Mother’s Day, hari khusus bagi semua ibu. Oleh Rm. Johanes Juliwan Maslim, SCJ
erbagai peristiwa itu semakin membawa kita kepada sebuah permenungan akan kehadiran ibu di dalam kehidupan kita dan secara khusus Ibu Maria. Pada tanggal 8 Mei diperingati Bunda Maria Pengantara Segala Rahmat. Dalam peringatan itu mau ditampilkan kehadiran Bunda Maria di dalam kehidupan manusia sebagai penyalur Rahmat yang berasal dari Yesus Puteranya. Bunda Maria mendapat tempat istimewa di dalam Gereeja Katolik karena kerelaannya untuk menjadi ibu Sang Penyelamat. Dengan kesiap-sediaan Maria itu maka dia mempunyai kesatuan hati dengan Yesus Puteranya. Oleh karena Yesus, Sang Allah Putera inilah maka Bunda Maria menjadi istimewa. Namun dia tetaplah seorang wanita
B
sederhana dan rendah hati yang selalu ada bersama Puteranya. Oleh Yesus, Maria telah dijadikan sebagai Bunda semua manusia, ketika Yesus berkata kepada muridNya yang ada di bawah salib, ‘Ibu, inilah anakmu’, dan kepada murid itu, ‘Inilah ibumu’. Perkawinan di Kana (Yohanes 2: 1-11) Dalam kisah Perkawinan di Kana ditampilkan bahwa terjadi kekurangan anggur, yang menjadi minuman pesta. Keadaan ini diketahui oleh Bunda Maria dan segera dia bertindak, yakni dengan mendatangi Yesus dan memberitahukan kepada Yesus bahwa mereka kekurangan anggur. Yesus agak terkejut dengan permintaan Bunda Maria itu, namun demikian Yesus tetap bertidak untuk Bersambung kehalaman 10,
Pastor Pamong Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ, (647) 532.1318
[email protected] Deacon Deacon Val Danukarjanto, (416) 497.2274
[email protected]
DEWAN PENGURUS UMAT KATOLIK INDONESIA Koordinator Damianus Indyarta, (416) 287.4707
[email protected] Sekretaris Christianita Kuswoyo, (647) 774.3801
[email protected] Bendahara Janto Solichin, (416) 587.2362
[email protected] WILAYAH TIMUR Ketua Wilayah Adrianus Sofjan Suhadi, (416) 949.3900
[email protected] Seksi Liturgi Jeffrey Susilo, (416) 388.6169
[email protected] Seksi Bina Iman Esther Kurniadi, (416) 371-2593
[email protected] Seksi Sosial Damianus Indyarta (416) 284.4707
[email protected] Seksi Rumah Tangga Selvie Widjaja, (647) 896.6121
[email protected] Usher Harty Doyle, (647) 533.6246
[email protected] WILAYAH BARAT Ketua Wilayah Ben Dijong, (905) 997.5765
[email protected] Seksi Liturgi Raymond Wirahardja, (905) 812.9491
[email protected] Seksi Bina Iman Maya Adisuria, (905) 814.8475
[email protected] Seksi Sosial Lucas Noegroho, (416) 859.0222
[email protected] Seksi Rumah Tangga Ribkah Mesach, (905) 286.9081
[email protected] Usher Joyo Sudardi, (905) 785.6379
[email protected] BIDANG KHUSUS Mudika, Yoanitha
[email protected] PELAKSANA KHUSUS Ketua Lektor Lilian Tjokro, (905) 887.9546
[email protected] Ketua Sakristi Hendry Wijaya, (416) 450.6536
[email protected]
Salam kasih dalam Kristus, usim panas telah tiba, matahari terbit lebih awal dan tenggelam lebih lambat menjadikan hari lebih panjang…, musim panas selalu membawa keceriaan tersendiri walaupun singkat rasanya bagi kita yang tinggal di belahan utara bumi ini. Musim panas dimulai dari bulan Juni dan berakhir di September. Apapun kegiatan yang akan anda lakukan, nikmatilah setiap kesempatan yang anda miliki di musim panas ini untuk bersenang-senang dan mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan dan sediakan untuk kita. UKI telah merencanakan acara-acara di musim panas sampai dengan bulan September 2015. Simak juga acara acara lainnya yang diselenggarakan oleh setiap Kelompok-Kelompok di UKI, atau juga bagi Warga UKI lainnya yang suka mengadakan kegiatan insidentil di musim panas ini silahkan berbagi informasi dan mem-posting di milis UKI Yahoo Group.
M
Selamat menikmati Musim Panas,... Angelina Hanapie Editor BERITA UKI
May 31, 2015. UKI Youth Mass at 2:00 pm The mass will be celebrated in English by both Fr. Johanes Juliwan Maslim, SCJ and Fr Peter McKenna, SCJ. A reminder that this mass is mandatory for all Mudika + KTM Retreat attendees and recommended for their parents/ guardians.
13 Juni 2015. Pertandingan Tenis Meja Dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan RI, KJRI akan mengadakan Pertandingan Tenis Meja. Untuk mempersiapkan keikut sertaan UKI dan bersiap untuk menang pula, UKI mengadakan LATIHAN PINGPONG RAME-RAME di basement St. Anselm pada tanggal 31 Mei 2015.
26-28 Juni 2015, Retreat KTM/Mudika Pendaftaran telah di tutup.
11 Juli 2015, UKI Family Day Picnic Bertempat di High Park, Toronto. Lapangan nomor 25 & 26. Dari jam 10 pagi sampai dengan 4 sore. Ajak serta seluruh anggota keluarga Anda. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sie. Sosial
31 Juli - 3 Agustus 2015, Camping UKI di Sauble Falls. Dua belas campsite akan ditempati oleh Warga UKI! Bagi Warga UKI yang hanya ingin datang untuk Day Trip, kami tunggu kedatangannya untuk bergabung di acara PotLuck pada hari Sabtu sore! Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi Sie. Sosial dan Koordinator.
16 Agustus 2015, Youth Mudika UKI Banquet. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Mudika,. Yoanitha
[email protected]
19 September 2015, Bazaar UKI. Penyelenggara Bazaar dan tempat Bazaar akan di umumkan lebih lanjut.
MEI
2015/NO.275
HALAMAN
3
Oleh Romo Aegidius Warsito, SCJ
ta Maria a of San ic il s a B n Di depa
nge Degli A
li
Basilika Loreto dari samping
Assisi - Italia oute Pilgrimage UKI-2013 di samping menyusuri perjalanan St. Paulus di Eropa dan Medjugorje (tempat peziarahan yang relative baru bahkan belum diakui oleh Gereja secara resmi - Vatikan) akan tetapi juga menyusuri 2 kota penting dalam sejarah Gereja di Italia yaitu Assisi dan Vatikan. Maka setelah rombongan UKI menyelesaikan perziarahan di Medjugorje, kami melanjutkan perjalanan menuju ke pelabuhan kapal Ferry di Split dengan tujuan pelabuhan kapal Ferry di Ancona-Italia. Kapal Ferry Jadrolinija, merapat dengan selamat di pelabuhan Ancona jam 6 pagi dengan cuaca yang sangat bersahabat. Dari pelabuhan ini rombangan UKI dibawa mampir ke Loreto (dalam perjalanan ke Assisi). Perjalanan dari pelabuhan Anccona ke Loretto hanya memakan waktu 1 jam perjalanan. Loretto adalah kota kecil yang terletak 127 meter di atas permukaan laut dan di kelilingi oleh sungai Musone. Kota ini termasuk di dalam wilayah propinsi
R
Ancona – Italia. Loreto mempunyai tempat peziarahan yang sangat terkenal bagi orang-orang Italia sendiri akan tetapi juga para peziarah yang datang dari manca negara, tempat itu terkenal dengan nama the Shrine of the Holy House atau Santuario della Santa Casa. The Shrine of the Holy House adalah sebuah bangunan rumah kecil yang diyakini sebagai rumah Bunda Maria saat dilahirkan dan menerima kabar gembira dari Malaekat Gabriel. Di dalam bangunan tua ini kita bisa menemukan patung kuno Bunda Maria. Tradisi yang menyakini bahwa rumah ini adalah rumah Bunda Maria telah berlangsung lama, dimulai dari jaman perang salib, di mana rumah suci yang pada saat itu ada di Tanah Suci (Nazareth) terancam keberadaannya ketika Tanah Suci jatuh ke tangan Muslim. Dikisahkan rumah ini ditemukan secara ajaib di Tersato, Dalmatia (Yugoslavia) pada tgl. 10 Mei 1921.
Di Belakang Altar adalah rumah kelahiran Bunda Maria
Salah satu hiasan dinding di dalam Basilika
Setelah 3 tahun berada di Dalmatia,
MEI
2015/NO.275
rumah ini menghilang. Dalam catatan Paulus Della Selva, seorang pertapa dari Ancona, Italia, pada tanggal 10 Desember, ia melihat para malaekat membawa rumah ini di udara dan meletakkannya di dalam hutan. Akan tetapi tidak lama kemudian rumah ini berpindah lagi, kali ini berdiam di atas bukit Loreto, Italia. Mengetahui hal itu, banyak orang Dalmatia datang dengan menyebrangi lautan untuk mengunjungi rumah ini dan beberapa dari mereka bahkan memohon agar Bunda Maria berkenan memindahkan rumah itu kembali ke Dalmatia. Kebenaran mengenai rumah suci ini telah diverifikasi dan dituangkan ke dalam dokumen-dokumen resmi Gereja. Paus Sixtus VI menyatakan bahwa rumah suci di Loreto ini adalah harta milik Tahta Suci dan menempatkan orang-orang tertentu untuk menjaganya. Di kemudian hari sebuah Basilika, Basilika Santa Casa, didirikan di sekeliling rumah suci ini. Paus Klement IX pada tahun 1667 menempatkan kisah rumah suci Loreto ini ke dalam Martiologi Roma pada tanggal 10 Desember, atau ketika Rumah Suci Bunda Maria ini ditemukan dan terlihat di Ancona. Dari Loreto, rombongan meneruskan perjalanan ke kota Assisi, yang jaraknya kurang lebih 144 km dan di tempuh dalam kurun waktu 2 jam. Assisi berada di wilayah propinsi Perugia dan berada dalam ketinggian 424 m. Kota ini menjadi daya tarik tourism dan pilgrimage dari seluruh dunia, karena di tempat inilah Fransiskus Assisi dilahirkan dan dimakamkan. Ada dua bangunan utama yang menjadi tujuan peziarahan di kota Assisi ini, yaitu: Basilica of San Francesco d'Assisi dan Basilica of Santa Maria degli Angeli. Adapun sejarah ringkas perjalanan hidup St. Fransiskus adalah sebagai berikut: Fransiskus lahir 5 Juli 1182 dan wafat 3 Oktober 1226 serta dimakamkan di Assisi-Italia. Fransiskus mendapatkan kanonisasi sebagai seorang Santo 16 Juli 1228 oleh Paus Gregorius IX. Hari peringatannya jatuh pada tgl 4 Oktober. Atribut yang biasa dipakai atau dikenal adalah: Tau Cross, Dove, Pax et Bonum, Poor Franciscan habit, Stigmata. Ia dikenal juga sebagai pelindung bagi: hewan, Catholic Action, lingkungan hidup, pedagang, dllnya. Santo Fransiskus adalah pendiri dari Ordo Fransiskan atau "Friars Minor" (OFM).
HALAMAN
4
Basilica of San Francesco d'Assisi : pembangunan Biara Fransiskan (Sacro Convento) dan bagian bawah serta bagian atas Gereja (Basilica inferiore e superiore) Fransiskus Assisi dimulai tak lama Bagian Dalam Rumah kelahiran Bunda Maria setelah kanonisasi St. Fransiskus pada 16 July 1228. Simone di Pucciarello menyumbangkan tanah untuk pembangunan gereja ini, yang berada di bukit sebelah barat kota Assisi, dan dikenal dengan julukan “ Hill of Hell atau Bukit Neraka" (dalam Bahasa Italia Collo d'Inferno - disini tempatnya para Miniatur Rumah kelahiran Bunda Maria dari samping penjahat dieksekusi mati). Hari ini bukit tersebut secara Basilica Basilica of San Francesco d'Assisi tepat dinamai sebagai “Hill (yang terdiri dari 2 bangunan atas dan bawah) of Paradise atau Bukit Surga”. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Paus Gregorius IX pada tanggal 17 Juli 1228 walaupun pembangunannya sudah dimulai sebelumnya. Gereja/ Basilika yang mengesankan ini dirancang dan diawasi t kapel nsiskus deka ika St. Fra il as B l pe oleh Bruder Elia u ka Sign menuj isa Bombardone, salah satu yg dipakai untuk M pengikut pertama Santo Fransiskus dan mantan menteri wilayah Suriah. Bagian bawah basilika diselesaikan pada tahun 1230. Pada Hari Pentakosta tanggal 25 Mei 1230 jasad Santo Fransiskus yang tidak rusak dipindahkan dalam suatu prosesi yang khusyuk ke bagian bawah Basilika dari tempat makam sementaranya di Gereja St. George (sekarang Basilika Santa Clara dari Assisi). Pembangunan bagian atas Basilika ini dimulai setelah tahun 1239. Pembangunannya Rose Garden
diselesaikan pada tahun 1253. Arsitekturnya merupakan sintesis dari gaya Romanesko dan karya seni Gothik Perancis, yang kemudian melahirkan banyak ciri-ciri dari arsitektur Gothik Italia. Basilika ini telah ditetapkan oleh UNESCO pada Latar belakang biara dan Basilika St. Fransiskus. th. 2000 sebagai World Heritage Site. Dan rombongan UKI mendapat kesempatan Selesai Misa di kapel bawah Basilika St. Fransiskus dekat kuburan St.Fransiskus untuk mengadakan Misa di St. Catherina Chapel yang berada di bagian bawah Basilika serta tidak jauh dari makam St. Fransiskus yang di makamkan di dalam Basilika ini juga. Basilica of Santa Maria degli Angeli: Gereja ini sangat dihortmati dan menjadi salah satu tujuan para pilgrimage dari seluruh dunia (setelah Basilika St. Fransiskus) karena peranan dalam sejarah hidup St. Fransiskus dan St. St. Clare serta di tempat inilah St. Frasiskus menghembuskan nafasnya yang terakhir. Basilika bergaya Baroque dan menampung Kapel Porziuncola yang ada di dua kapel sederhana: Capella del Transito dalam Basilica dan Porziuncola. St. Maria Degli Angeli The Porziuncola adalah sebuah kapel yang diperoleh dari Benediktin dan dipulihkan
Altar Basilica of Santa Maria Degli Angeli
Misa di Kapel St. Clare yang berada di bawah Basilica St. Maria Degli Angeli
oleh St Fransiskus sendiri. Di tempat inilah ia mendirikan Ordo Saudara Dina yang kemudian dikenal sebagai Fransiskan (OFM). Di tempat ini juga St. Clare memulai kehidupan monastik nya pada 28 Maret 1211. Dan, pada 1216, St. Fransiskus memiliki visi di kapel kecil di mana ia dianugerahi "Pardon of Assisi." Saat ia berdoa, Kapel ini dipenuhi dengan cahaya dan ia melihat di atas altar Kristus, Perawan Maria dan para malaikat. Mereka bertanya apa yang ia inginkan untuk keselamatan jiwa, dan Fransiskus menjawab: Pengampunan.
Cappella del Transito adalah sebuah ruangan kecil di mana St Fransiskus wafat pada tanggal 3 Oktober, 1226. Tempat ini adalah sebuah pondok sederhana yang berfungsi sebagai rumah sakit untuk masyarakat yang sedang menderita sakit. St. Fransiskus meminta untuk dibawa ke tempat ini ketika dia merasa dirinya hampir wafat. Jumlah peziarah ke Porziuncola dan Transito begitu banyak (pada tahun 1582 saja sudah ada 100.000 pengunjung), karena itu dirasakan perlunya membangun gereja yang lebih besar untuk bisa menampung para peziarah. Pada awal tahun 1569, Paus Pio V, memulai pembangunan Basilika bergaya Baroque dan menjadikan kapel Porziuncola ada di dalam Basilika ini serta berdampingan dengan kapel Transito. Basilika ini di desain oleh arsitek Galeazzo Alessi dan selesai pada tahun 1679 . Di luar Basilika adalah Rose Garden. Seperti yang digambarkan dalam Porziuncola fresco, ada tradisi yang mengatakan bahwa St. Fransiskus telanjang dan digulung oleh bunga Mawar yang berduri untuk memerangi keraguan dan godaan yang ada di dalam dirinya. Walaupun demikian tubuh St. Fransiskus tidak terluka sama sekali karena duri-duri yang ada di tangkai bunga Mawar menjadi tangkai bunga Mawar yang tak berduri lagi saat menyentuh tubuhnya. Dari sinilah asal-muasal Rosa Canina Assisiensis, yang hanya di Porziuncola. Di tempat ini kita juga bisa menjumpai Museum St. Fransiskus. Rombongan UKI diperbolehkan untuk mengadakan Misa di Chapel of St. Clare yang ada di sayap Basilika dan berdekatan dengan Rose Garden. Secara pribadi saya sangat senang bisa mengunjungi Loreto dan Assisi sehingga pemahaman saya akan St. Fransiskus semakin mendalam dan bisa merasakan apa yang diperjuangkannya di dalam perjalanan hidupnya sebagai seorang yang ingin benar-benar menjalani hidup sebagai seorang murid Jesus secara lebih total dan komit. Pilihan hidup yang dipilih oleh St. Fransiskus masih relevan untuk diterapkan pada jaman sekarang ini, walau pasti ini tidak mudah (sebagai mana yang dialami sendiri oleh St. Fransiskus). Ini memacu saya juga untuk lebih komit dengan pilihan hidup yang saya pilih saat ini.□
MEI
HALAMAN
2015/NO.275
6
“Kristus Cahaya Dunia .... Syukur Kepada Allah” Pancaran Misteri Paskah bagi Hidup Kita Oleh Romo Johanes Juliwan Maslim, SCJ
Sukacita Paskah.. Bersyukur.. Alleluia “The Light of Christ...Lumen Christi...Cahaya Kristus (Kristus Cahaya Dunia)”. Itulah seruan yang kita dengarkan pada Perayaan Malam Paskah. Seruan yang memecah kegelapan malam dengan cahaya yang memancar dari Lilin Paskah. Cahaya itu tidaklah besar, namun memberikan terang dalam kegelapan. Dari Cahaya Lilin Paskah itulah akhirnya semua lilin lain dinyalakan dan akhirnya terang meliputi seluruh gereja, seluruh dunia. Oleh sebab itulah dalam bahasa Indonesia diserukan pula “Kristus Cahaya Dunia”. Peristiwa ini menyadarkan kita akan luar biasanya Cinta Allah kepada kita manusia. Inilah kisah Keselamatan kita. Kegelapankedosaan dihancurkan oleh Sang TerangKehidupan, yang menghantar semua orang menuju hidup baru dalam Kristus. “Thanks be to God...Deo Gratias...Syukur kepada Allah”. Itulah jawaban kita atas seruan tadi, itulah ungkapan hati kita atas Cahaya yang memancar dalam kegelapan. Sukacita yang diungkapkan dalam ucapan syukur, yang berasal dari hati terdalam. Kita bersyukur karena kegelapan hidup kita karena dosa, sekarang dihancurkan oleh Kristus yang bangkit. Semua orang yang mengalami Kasih Allah dan melihat Cahaya Kristus, tentu akan bersyukur kepada Allah. Pengalaman akan Allah yang menyelamatkan itulah yang menghantar kita sampai kepada ucapan syukur. Kita perlu membuka mata hati
kita agar mampu melihat Cahaya Kristus yang memancar itu, apalagi Cahaya itu terkadang tertutup oleh gemerlapnya dunia sekarang ini. Pandanglah Cahaya Kristus yang menyala untuk Keselamatan kita, yang akan selalu menerangi hidup kita sampai menuju ke kehidupan kekal. Syukur kita itu pula yang terungkap dalam seruan ALLELUIA. Inilah pujian agung yang dikumandangkan bagi Allah. Inilah pujian bagi kemuliaan Allah yang terpancar dalam Misteri Keselamatan Paskah ini. Selama Masa Prapaskah, seruan Alleluia tidak dilambungkan karena kita merenungkan sengsara Tuhan Yesus untuk menebus kita. Dalam penderitaan Yesus itulah, tampak bahwa manusia menjauh dari Allah dan kemuliaan serta pujian kepada Allah tidak terdengar. Kristus Mulai telah mengembalikan kemuliaan Allah dan membuka mata manusia untuk memuji Allah Sang Sumber Keselamatan di dalam diri Yesus Kristus. Kasih yang memancar... Cahaya Kristus adalah Cahaya Kasih Allah bagi manusia. Cahaya itulah yang memancar dan menerangi kehidupan manusia yang telah tercemar oleh dosa. Cahaya Kristus yang bangkit mulia memberikan terang kepada semua manusia yang dikasihiNya. Itulah tanda kehidupan baru yang dihadirkan lewat Sakramen Permandian pada Malam Paskah ini. Oleh sebab itulah pada
Perayaan Malam Paskah semua umat Katolik membaharui janji Permandiannya. Inilah tanda nyata kehidupan baru sebagai pengikut Kristus yang disegarkan kembali. Melalui Perayaan Agung Paskah ini, kita semua disadarkan bahwa Kasih Allah kepada kita manusia senantiasa mengalir tanpa henti-hentinya. Santo Paulus mengatakan bahwa ketika dosa bertambah, Rahmat pun semakin melimpah. Ungkapan ini mau menunjukkan bahwa Allah tidak pernah diam ketika manusia dikuasai dosa. Allah menganugerahkan RahmatNya agar manusia mampu keluar dari cengkeraman dosa dan maut. Oleh sebab itulah Santo Yohanes Rasul mengatakan bahwa Allah adalah Kasih. Sebuah ungkapan yang keluar dari pengalaman pribadi bersama dengan Allah. Maka ungkapan Kasih itu merupakan ungkapan pengalaman pribadi akan Allah yang mencintainya. Pancaran Kasih itulah yang selalu memberikan keyakinan, kekuatan dan meneguhkan langkah dikala mengalami goncangan dalam hidup. Kasih Allah itulah yang hadir dan memancar di dalam diri Yesus Kristus sampai saat ini. Setelah bangkit, Tuhan Yesus selalu menyapa para muridNya dengan Salam Damai. Inilah kenyataan yang membahagiakan bahwa Kasih Allah itu membuahkan Damai. Maka semakin jelaslah setiap orang yang hidup di dalam Kasih Allah, maka hidupnya akan penuh kedamaian. Apakah Bersambung ke halaman 9,
MEI
2015/NO.275
HALAMAN
8
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia di Kanada, Dr. Teuku Faizasyah dapat berada bersama dengan Bapak Dubes yang baru dan saudara sekalian. Saya sungguh merasa bahwa berada di Toronto ini seperti berada di Indonesia, apalagi dapat menemukan berbagai masakan Indonesia yang enak.
Kiri, Ibu Sarinah, Bapak Konjen, Julang Pujianto, Ibu Andis, dan Bapak Duta Besar, Dr. Teuku Faizasyah
Sambutan bagi Bapak Dubes RI untuk Kanada yang baru. Bpk. Dr. Teuku Faizasyah dan Ibu Andis Erawan Faizasyah KJRI Toronto, Selasa, 28 April 2015. Kepada Yth. Bp. Dubes, Bp. Teuku Faizasyah dan Ibu Andis Erawan Faizasyah. Terima kasih atas kesempatan yang penuh berkat ini sehingga
Mewakili Umat Katolik Indonesia yang berada di Toronto dan sekitarnya, saya mengucapkan Selamat Datang kepada Bapak Duta Besar di Kanada ini. Saya juga belum lama berada di Kanada ini, baru tujuh bulan. Sungguh membahagiakan dapat berjumpa dengan Bapak Duta, yang berita kedatangannya sudah saya dengar ketika saya berada ke Montreal. Kami bangga dan bahagia karena kehadiran dan keberadaan Bapak Dubes di negara ini. Bagi kami sebagai warga Indonesia keberadaan Bapak di sini merupakan kehadiran seorang ‘bapak’ yang
menjadi tempat kami bernaung. Walaupun kami berada jauh dari tanah air Indonesia, namun hati kami selalu dekat terutama ketika berjumpa bersama dengan saudara -saudari bangsa Indonesia. Semoga perjumpaan ini menjadi awal yang baik bagi perjalanan kita bersama di Negara Kanada ini. Marilah kita berjalan bersama dengan semangat Persatuan Indonesia dalam Bhinneka Tunggal Ika, kesatuan dalam keberagaman kita. Terima kasih. Romo Johanes Juliwan Maslim, SCJ
Romo Juliwan (kiri) duduk bersama dengan para Pastor dari Gereja-Gereja di Toronto dan sekitarnya. Foto diambil dari Facebook KJRI Toronto
MEI
2015/NO.275
HALAMAN
Sambungan dari halaman 6,
Anda sudah mengalami damai sekarang ini? Apakah Anda mengalami pancaran Kasih Allah di dalam hidup Anda sekarang ini? Kebangkitan bagi kita Kristus yang Bangkit Mulia memancarkan Cahaya KebangkitanNya kepada semua orang. Cahaya Kristus yang Bangkit itulah yang diteruskan kepada kita semua, yang merindukan keselamatan dan penebusanNya. Lilin yang kita pegang pada Malam Paskah dinyalakan dari Lilin Paskah, dari nyala Api Kebangkitan Kristus. Dengan bernyalanya lilin kita, berarti sekarang kita ambil bagian dalam Cahaya Kebangkita Kristus. Itulah yang menjadi hidup baru bagi kita, menjadi kebangkitan untuk kita. Tentu saja lilin itu menjadi tanda yang menandakan seluruh hidup kita. Maka pada Malam Paskah itu, kita semua diharapkan memulai kembali pembaharuan hidup kristiani kita. Inilah hidup yang telah disucikan oleh Allah sendiri melalui kebangkitan PuteraNya. Santo Paulus mengatakan: “Jadi kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia” (Rom 6:8). Keyakinan ini pula yang menjadi keyakinan kita semua. Sekarang kita hidup di dalam dan bersama Kristus yang mulia. Dengan keyakinan itulah kita berani melangkah dengan bangga sebagai orang yang telah diselamatkan Allah. Kita sungguh telah bangkit sebagai anak Alah dalam permandian kita yang kita lanjutkan dalam kehidupan sebagai seorang pribadi katolik. Inilah kebanggaan kita yang tidak akan diambil lagi dari diri kita. Sekali kita milik Allah, selamanya kita adalah milik Allah yang telah diselamatkan. Oleh sebab itulah kita perlu menjaga nyala api pada lilin kita agar tidak padam, apalagi tiupan angin di sekitar kita terkadang cukup kencang. Tentu saja kebangkitan kita itu haruslah nyata dan tidak hanya sebatas kepercayaan dalam pikiran. Percaya juga
perlu diwujudkan dalam kehidupan harian kita. Bagaimana saya menghidupi kebangkitan diri kita di dalam Kristus ini? Kebangkitan kita itu tampak dalam kehidupan kita yang sederhana, mulai diri dalam keluarga masing-masing. Pribadi yang bangkit adalah pribadi yang hidup dalam kasih dengan mencintai sesamanya, terutama keluarganya. Menjadi ‘lilin’ bagi yang lain Para rasul mengalami peristiwa Yesus yang Bangkit Mulia yang memampakkan diri kepada mereka. Penampakan Yesus kepada para rasulNya menunjukkan dengan jelas bahwa Yesus tetap mendampingi perjalanan hidup mereka apalag mereka masih dalam kegoncangan iman. Yesus meyakinkan mereka akan kebangkitanNya dan menenguhkan iman mereka kepadaNya. Memang tidak mudah untuk percaya, apalagi tidak melihat sendiri, seperti dalam peristiwa Tomas. Namun demikian Kasih Yesus menghantar mereka kepada iman yang teguh kepadaNya. Pengalaman akan Kebangkitan Yesus inilah yang menjadi pokok pewartaan para rasul kepada semua manusia. Pewartaan akan Yesus yang Bangkit Mulia itulah yang menjadi pokok pewartaan kita semua sampai hari ini. Cahaya Kristus yang Bangkit Mulia itulah yang menyinari kehidupan para rasul dan selanjutnya mereka membawa Cahaya itu di dalam diri mereka untuk menyinari orang lain. Itulah Cahaya Keselamatan yang telah dibawa Kristus bagi semua manusia. Itulah pula yang sekarang ini kita terima dan kita bawa di dalam kehidupan kita, yakni Cahaya Kristus yang Bangkit Mulia dalam diri kita. Oleh sebab itulah cahaya lilin kita sekarang ini ikut menyinari pula mereka yang ada di sekitar kita. Cahaya Kristus itu harus kita bawa kepada semua orang yang kita jumpai, di mana pun mereka berada, agar mereka pun diselamatkan. Kepada kita diserahkan tugas perutusan ini, yakni pergi ke semua orang
9
dan membagikan Cahaya Kebangkitan Kristus melalui kehidupan harian kita, yang seharusnya memancarkan sukacita dan keselamatan. Kita adalah saksi-saksi Kebangkitan Kristus di jaman modern ini, di tengah dunia yang semakin menjauhkan manusia dari Tuhan. Angin kencang arus sekularisme dunia mengancam cahaya lilin kita sehingga bisa padam. Bahkan banyak lilin sudah padam kena angin badai kehidupan dunia ini. Akibatnya banyak orang hidup dalam kegelapan iman walau mereka merasakan tetap terang, namun terang dari dunia, terang yang semu. Menjaga Cahaya Kristus dalam diri kita Inilah saatnya kita menghidupi sukacita Paskah Kristus ini dengan lebih bersungguh-sungguh dan mendalam. Jangan takut kepada arus dunia, melainkan teruslah berjuang bersama Kristus Tuhan kita. Ia selalu ada bersama kita dan menyertai perjalanan peziarahan kita di dunia ini. Dengan bantuan Tuhan, kita akan terus menjaga Cahaya Kristus yuang ada di dalam diri kita itu agar tetap terus menyala. Tentu dengan perjuangan bahkan pengorbanan, kita akan terus menjaganya. Kristus sungguh Cahaya Dunia untuk menerangi kegelapan dunia kita sekarang ini, kita semua adalah bagian dalam DiriNya yang Mulia itu. Jika kita sadar bahwa kita selalu bersatu denganNya dan ikut memancarkan Cahaya dariNya, maka kita akan dengan berani melangkah sambil membawa Cahaya itu kepada sesama kita. Tuhan ingin melibatkan kita semua dalam Karya KeselamatanNya yang luar biasa ini. Mari berjuang bersama menjaga dan membawa Cahaya Kristus kepada dunia. Rm. Johanes Juliwan Maslim, SCJ
MEI
2015/NO.275
Sambungan dari halaman 1,
menyelamatkan pesta perkawinan itu. Begitu pula kepada para pelayan, Bunda Maria mengingatkan mereka agar melakukan yang diminta oleh Yesus. Para pelayan diminta oleh Yesus untuk mengisi tempayan-tempayan dengan air, kemudian terjadilah air itu menjadi anggur. Hal ini telah menyelamatkan pesta dari kekurangan anggur. Dalam peristiwa ini Bunda Maria tampil sebagai pribadi yang sangat peka dan perhatian terhadap situasi yang ada. Dengan perhatian yang besar inilah, Maria tahu apa yang sedang menjadi kesulitan orang lain dan perlu dibantu. Maria menjadi ibu yang tidak hanya tahu dan penuh perhatian, namun ia sunguh mempunyai hati dan bertindak. Bunda Maria sungguh sadar kepada siapa ia harus menyampaikan situasi ini, yakni kepada Yesus Puteranya. Kesusahan yang dilihatnya, disampaikannya kepada Yesus tanpa harus berbicara terlalu banyak. Maria sungguh yakin bahwa Yesus sudah mampu menangkap yang dimaksudkan Maria. Relasi Maria dengan Yesus inilah yang membuat Maria sungguh mengenal Puteranya dan tanpa ragu menyampaikan yang sungguh perlu dibantu. Semua yang dilakukan Bunda Maria sungguh lahir dari hatinya, perhatiannya dan kepercayaannya yang mendalam. Maria juga mengalami berbagai penderitaaan, namun kekuatannya tidak pernah goyah, yakni iman dan kepercayaan. Maria mengalami sendiri Misteri Kasih Allah bagi semua orang, terutama bagi yang kecil. Maka Maria sungguh yakin bahwa Rahmat akan tercurah kepada mereka semua yang membutuhkannya. Hati seorang ibu Dari pengalaman Bunda Maria ini, tampaklah hati seorang ibu yang sungguh menyala. Maria mempunyai hati yang peka dan tajam akan kebutuhan manusia sebagai anak-anaknya. Maka dia tidak tinggal diam ketika manusia sungguh memerlukan bantuan. Hati seorang ibu selalu bersatu dengan Hati Tuhan sendiri, sehingga sehati dan sejiwa dengan Tuhan. Maria tidak bisa dilepaskan dari Yesus Puteranya, maka begitupun hendaknya setiap ibu untuk selalu bersatu dengan Tuhan agar tindakannya benar. Perlu sungguh disadari bahwa Hati (Heart) merupakan perpaduan dari Pikiran (Head) dan Tindakan (Hand), yang semuanya harus selalu berjalan bersama. Jika yang berjalan hanya pikiran, maka semuanya akan menjadi kering dan kaku yang menghantar pada kehancuran iman dan pribadi. Begitu pul jika hanya tindakan yang berjalan, semua hanya akan menjadi kerja tanpa makna. Maka perlulah semuanya mengalir dari Hati, yakni kedalaman hidup manusia yang didasari pada kesatuan dengan Tuhan, seperti Bunda Maria. ******* Rm. Johanes Juliwan Maslim, SCJ
HALAMAN
10
1 Tesalonika 4:14 “Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Kristus akan dikumpulkan Allah bersama-sama Dia” Umat Katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya, TURUT BERDUKA CITA, atas berpulangnya:
Bapak Prajitno Handojo, 74 tahun (Willibrordus Han Poo Tjiang) Meninggal, 16 Maret 2015 di Mississauga
Suami dari Dewi Muljawati (Maria Caecilia Oey Ting Nio) Ayah / Ayah Mertua dari Maylani Campbell Leonardus Handojo Aloysius Gunawan Handojo & Vincentia Shierly Jeneily Stephanus Afianto Handojo & Judith. Opa dari Sabrina Campbell, Adrian Handojo, Christian Handojo, Gabriella Han, Gillian Han
Bapak Khee Hian (John) Liem, 72 tahun Meninggal 23 Maret 2015, di Mississauga Suami dari Kiem Lian Ayah / Ayah Mertua dari Michael Liem & Sandy Andre Liem & Sari Paul Liem & Ashley Opa dari Ryan, Evan, Logan, Bradley
Bapak Johanes Fransiscus Hanapie (Lie Djin Tek, 87 tahun)
Meninggal 31 Maret 2015, di Bogor, Indonesia Suami dari Maria Evie Ayah / Ayah Mertua dari Theresia Hanapie & Ivan Song Angelina Hanapie & Bernie Brotohusodo Fransisca Hanapie Opa dari Inez Song, Adeline Brotohusodo, Nathanael Brotohusodo
Ibu Theresia Juliarti Surjapranata (Yap Yin Lan, 65 tahun) Meninggal 6 April 2015, di Jakarta
Istri dari Anas Hidayat Soelistio Ibu / Ibu Mertua dari Yustinus Eko Soelistio & Frieda Oma dari Benjamin Matthew Soelistio Saudari/Ipar dari Wies & Deacon Val Danukarjanto Eliani & Dwi Wahyu Widayat Semoga Tuhan Yang Maha Rahim memberi keselamatan kekal dan tempat peristirahatan yang indah di rumah Bapa di sorga. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi rahmat, kekuatan, ketabahan serta penghiburan dariNya.
HALAMAN
Dear Parents, I am looking for new altar-servers coordinator and ideally one from this list - since this is all the involvement start: You've chosen to let your son/ daughter SERVE at the LORD's altar. The job description would be recruiting, training, creating schedule and finding the substitutes if necessary. He/she will be responsible to prepare altar servers in every UKI Mass. The opening is available immediately. Thank you for your kind consideration. I am really looking forward to have your favorable interests. PS. Should you have any other member of UKI-that is not in this lists- and you think are up to the job, please forward to me as well. Sincerely yours, Indy 416.704.7070
11
Juni 2015 Jadwal Altar Server 14-Jun Kevin W Brian W Tiara Jonathan
28-Jun Mikha Kirsten Tim Nicholas
Jadwal Lektor 14-Jun Tiny T Lissy B
28-Jun Sugianto T Kiky H
WARGA UKI DAN INDONESIA HUBUNGI GREG ATAU SONELA HOXA TELEPHONE # 905-695-1745