SKRIPSI STUDI PENERAPAN NILAI-NILAI SYARIAH PADA KOPERASI PELAJAR DI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR PUTRI 4
OLEH
BENI IRAWAN STB. B1A1 12 005
JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016
SKRIPSI STUDI PENERAPAN NILAI-NILAI SYARIAH PADA KOPERASI PELAJAR DI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR PUTRI 4
Oleh
BENI IRAWAN Stb. B1A1 12 005
JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016
STUDI PENERAPAN NILAI-NILAI SYARIAH PADA KOPERASI PELAJAR DI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR PUTRI 4
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pada Jurusan Ilmu Ekonomi
Oleh
BENI IRAWAN Stb. B1A1 12 005
JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi Oleh : BENI IRAWAN, B1A1 12 005, telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk diajukan pada panitia skripsi.
Kendari, 8 April 2016
Mengetahui, Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Oleh :BENI IRAWAN, B1A1 12 005, ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 8 April 2016 berdasarkan SK Dekan Nomor : 1719/UN29.6.1/PP/2016 tanggal 8 April 2016 dan dinyatakan lulus di depan penguji yang terdiri dari : Dewan Penguji
(Ketua)
Dr. Ernawati, SE., M.Si NIP : 19770923 200604 2 003
(Sekretaris)
Dr. Ambo Wonua Nusantara, SE., M.Si NIP : 19671029 200003 1 001
(Anggota)
(Anggota)
(Anggota)
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: BENI IRAWAN
Stambuk
: B1A1 12 005
Jurusan
: Ilmu Ekonomi
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Universitas
: Haluoleo
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini benar -benar hasil karya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini hasil duplikasi atau hasil karya orang lain maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Kendari, 8 April 2016 Yang membuat pernyataan
BENI IRAWAN B1A1 12 005
v
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr. Wb Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat taufik dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul “Studi Penerapan Nilai-Nilai Syariah Pada Koperasi Pelajar Di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Halu Oleo. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan suatu karya ilmiah tidaklah mudah, oleh karena itu tidak tertutup kemungkinan dalam penyusunan skripsi ini terdapat kekurangan. Karena itu dengan segala keikhlasan, kerendahan hati serta tangan terbuka, sumbangan saran, koreksi maupun kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan selanjutnya. Dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini banyak pihak pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan bantuan sangat berarti bagi penulis. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Usman Rianse, Ms selaku Rektor Universitas HaluOleo. 2. Bapak Prof. Dr. H. Muh. Syarif, SE.,MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Haluoleo 3. Bapak Dr.H. Gamsir, SE, M.Si selaku pembimbing pertama dan Bapak Dr.H. Supriady Rusli,SE., M.Si selaku pembimbing kedua yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan
vi
4. Bapak Dr. H. Hasan Aedy, SE., MS, Ibu Dr. Ernawati, SE., M.Si dan Bapak Dr. Ambo Wonua Nusantara, SE., M.Si sebagai tim penguji yang telah memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini. 5. Ibu Dr. Rosnawintang, SE, M.Si selaku ketua jurusan Ilmu Ekonomi. 6. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Pegawai Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. 7. Al-ustadz Nurwahyudin, S.Pd.I selaku pemimpin pondok dan pengawas koperasi pelajar di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan data yang dibutuhkan. 8. Ustadzah pefi, Nur adenia Umar dan ustadzah Melisa selaku pengurus koperasi pelajar di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 yang telah meluangkan waktunya demi terselesainya penulisan ini. 9. Buat kedua Orang tuaku, Yayuk ervina dan Anas Maulana terimakasih atas dukungan dan sumbangan baik materi maupun non materi. 10. Buat sahabat-sahabatku La denda, Firdaus, Idam, Firman S, Tri Oktaviani, Endah, Jodding, Wilda, Wulan, Ririn Mardin, Sakim, Maharany, Dian Sultra dan seluruh Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi angkatan 2012 yang banyak melukiskan warna-warni di atas kanvas kehidupan kampusku selama kuliah. 11. Buat sahabat-sahabatku di asrama Briksas Liston, Doker, Randi, Ibon, Rudi, Awal, Saleh, Alpin dan terkhusus kepada abang mariyatno Jamin dan Abang Ahmad yang banyak memberikan motivasi dan dorongan secara moril selama penulisan skripsi ini, Thanks For All.
Akhirnya pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya atas segala kebaikan dan jasa-jasa yang telah penulis terima. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Amin.
Kendari,
April 2016
Penulis vii
ABSTRAK BENI IRAWAN, 2016 Studi Penerapan Nilai-Nilai Syariah Pada Koperasi Pelajar Di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4. Skripsi S1. Program Studi Ekonomi Pembangunan, Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Halu Oleo. Dibimbing oleh (1) H. Gamsir dan (2) H. Supriady Rusli. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lamomea Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan, dengan obyek penelitian anggota koperasi pelajar yang berada Di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan nilai-nilai syariah pada koperasi pelajar di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 dengan menggunakan sampel sebanyak 28 responden dari jumlah 282 santriwati yang ditentukan dengan Proportionate Stratified Random Sampling dan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan alat analisis skala likert. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis menunjukan bahwa anggota koperasi pelajar di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 telah menerapkan ke-tujuh nilainilai syariah tersebut, yakni : (1) Shiddiq; (2) Istiqamah; (3) Tabligh; (4) Amanah; (5) Fathanah; (6) Ri’ ayah dan (7) Mas’uliyah. Penerapan nilai-nilai syariah ini merupakan perwujudan dari metode pendidikan yang diberikan kepada satriwati selaku anggota dan pengurus koperasi pelajar, dimana metode yang diajarkan adalah (1) Metode Uswatun Hasanah (keteladanan); (2) Metode Latihan dan Pembiasaan; (3) Metode Kedisplinan Dan (4) Metode Ibrah dan Muadziah. Kata kunci : Penerapan, Nilai-Nilai syariah, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4
viii
ABSTRACT BENI IRAWAN, 2016 Study of Applying of Values of Moslem Law At Student Co-Operation In Modern Maisonette Darussalam Gontor Putri 4. Thesis S1. Economic Studies Program Development, Department Of Economics, Faculty Of Economics And Business, Haluoleo University. Guided by (1) H. Gamsir and (2) H. Supriady Rusli. This Research is executed in Countryside of Lamomea of Subdistrict of Konda of Regency of Konawe South arch, by obyek is research of member of student co-operation residing in Modern Maisonette Darussalam Gontor Putri 4. As for this research target is to know the applying of values of Moslem law at student co-operation in Modern Maisonette Darussalam Gontor Putri 4 by using sampel as much 28 responder from amount 282 Student determined by Proportionate is Stratified Random Sampling and use the descriptive analysis method qualitative by using analyzer of scale likert. Pursuant to research result and analyse the showing that member of student cooperation in Modern Maisonette Darussalam Gontor Putri 4 have applied the the seven Moslem law values, namely : ( 1) Shiddiq; ( 2) Istiqamah; ( 3) Tabligh; ( 4) Trust; ( 5) Fathanah; ( 6) Ri' father and ( 7) Mas'Uliyah. this Moslem law Values Applying represent the materialization from education method which is passed to by satriwati as member and manager of student co-operation, where method taught by is ( 1) Method of Uswatun Hasanah; ( 2) Method of Practice and Inuring; ( 3) Method discipline And ( 4) Method of Ibrah and Muadziah. Keyword : Applying, Moslem law Values, Modern Maisonette Darussalam Gontor Putri 4
ix
DAFTAR ISI Halamaan HALAMAN JUDUL.................................................................................... HALAMAN PRASARAT GELAR SARJANA.......................................... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................... HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.................................................... KATA PENGANTAR.................................................................................. ABSTRAK.................................................................................................... ABSTRACT.................................................................................................. DAFTAR ISI................................................................................................. DAFTAR TABEL......................................................................................... DAFTAR GAMBAR.................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................
i ii iii iv v vi viii ix x xii xiii xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang....................................................................... 1.2. Rumusan masalah................................................................... 1.3. Tujuan penelitian.................................................................... 1.4. Manfaat penelitian.................................................................. 1.5. Ruang lingkup penelitian.......................................................
1 5 6 6 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
Tinjauan Umum Tentang Koperasi di Indonesia................... 2.1.1 Pengertian Koperasi.................................................. 2.1.2 Fungsi, Peran dan Prinsip Koperasi........................... 2.1.3 Perangkat Organisasi Koperasi..................................
7 7 8 11
2.2.
Tinjauan Umum Tentang Koperasi Syariah........................... 2.2.1 Pengertian Koperasi Syariah...................................... 2.2.2 Landasan Koperasi Syariah........................................ 2.2.3 Rukun Syirkah........................................................... 2.2.4 Syarat Syirkah............................................................ 2.2.5 Nilai-Nilai Koperasi Syariah...................................... 2.2.6 Prinsip-Prinsip Koperasi Syraiah...............................
14 14 16 21 21 22 24
2.3. 2.4.
Hasil Penelitian Terdahulu .................................................... Kerangka Pemikiran...............................................................
24 30
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. 3.2.
Lokasi dan Objek Penelitian................................................. Populasi dan Sampel..............................................................
x
32 32
3.3.
3.4. 3.5. 3.6.
3.2.1 Populasi ..................................................................... 3.2.2 sampel........................................................................ Jenis Data dan Sumber Data.................................................. 3.3.1 Jenis Data................................................................... 3.3.2 Sumber Data............................................................... Metode Pengumpulan Data.................................................... Metode Analisis Data............................................................. Definisi Operasional Variabel................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Pondok Modern Darussalam Gotor Putri 4........................................................................... 4.1.1. Struktur Organisasi Di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4................................................................ 4.1.2. Gambaran Koperasi Pelajar di Pondok Modern Darussalam Gotor Putri 4.............................................. 4.1.3. Struktur Organisasi Di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4................................................................ 4.2 Identitas Responden............................................................... 4.2.1 Umur Responden........................................................ 4.2.2 Tingkat Pendidikan................................................... 4.3 Kegiatan Usaha Koperasi....................................................... 4.4 Analisis Penerapan Nilai-Nilai Syariah Pada Koperasi Pelajar Di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4......... 4.5 Rekapitulasi Penerapan Nilai-Nilai Syariah Pada Koperasi Pelajar di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4......................................................................... 4.5 Pembahasan Penerapan Nilai-Nilai Syariah Pada Koperasi
32 32 34 34 34 35 35 37
40 41 42 44 46 46 47 48 50
72
Pelajar di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4.........
74
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan............................................................................. 5.2 Saran ...................................................................................... DAFTAR PUSTAKA
82 83
xi
DAFTAR TABEL
Tabel
Teks
Halaman
4.1
Klasifikasi Umur Responden, Tahun 2016....................................
46
4.2
Klasifikasi Tingkat Pendidikan Responden, Tahun 2016..............
47
4.3
Rekapitulasi Kuangan Bulanan Per Oktober 2015-Februati 2016.......................................................................
49
4.4
Penerapan Nilai Shiddiq di Koperasi Pelajar.................................
51
4.5
Penerapan Nilai Istiqamah di Koperasi Pelajar..............................
54
4.6
Penerapan Nilai Tabligh di Koperasi Pelajar.................................
57
4.7
Penerapan Nilai Amanah di Koperasi Pelajar................................
60
4.8
Penerapan Nilai Fathanah di Koperasi Pelajar...............................
63
4.9
Penerapan Nilai Ri’ Ayah di Koperasi Pelajar..............................
66
4.10
Penerapan Nilai Mas’ Uliyah di Koperasi Pelajar..........................
69
4.11
Rekapitulasi Penerapan Nilai-Nilai Syariah Pada Koperasi Pelajar..............................................................................
xii
72
DAFTAR GAMBAR
Skema
Teks
2.1
Kerangka Pikir.....................................................................................
4.1
Struktur Organisasi Di Pondok Modern Darussalam
4.1
Halaman 31
Gontor Putri 4......................................................................................
41
Struktur Organisasi Koperasi Pelajar..................................................
44
xiii
DAFTAR LAMIRAN
No.
Teks
Halaman
1. Daftar Koesioner Penerapan Nilai-Nilai Syariah....................................
86
2. Rekapitulasi Keuangan Mingguan Bulan November ............................
89
3. Gambar Koperasi Pelajar........................................................................
90
xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Salah satu lembaga yang sesuai dengan pembangunan masyarakat pedesaan dalam upaya pemberadayaan ekonomi rakyat adalah koperasi. Hal ini dikarenakan koperasi memiliki prinsip gotong royong, rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan. Organisasi koperasi yang diperlukan masyarakat adalah koperasi yang jujur dan dinamis sehingga potensi anggota dalam menghimpun dana dapat terwujud (Badaruddin dkk, 2005). Dalam pasal 1 ayat (1) UU No.17 Tahun 2012 sebagai perubahan UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, koperasi didefinisikan sebagai badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi. Sedangkan menurut Moh. Hatta dalam Hendar Kusnadi (2005 : 19), Mengartikan koperasi sebagai usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi beradasarkan tolong menolong. Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur koperasi harus berpinjak pada landasan yang benar. Landasan koperasi syariah di Indonesia adalah Keputusan Menteri Negara Koperasi dan
Usaha
Kecil
Menengah
35.2/PER/M.KUKM/X/2007.
Republik
Indonesia
Nomor
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan
1
Usaha Koperasi Jasa dan Keuangan Syariah (KJKS) sebagai payung hukum pengelolaan lembaga keuangan mikro syariah, seperti Baitul Maal Wa-Tamwil (BMT), Koperasi Syariah, Koperasi Pondok Pesantren atau lembaga-lembaga keuangan mikro lainnya yang beroperasi secara syariah dan mendefenisikan
Koperasi Jasa Keuangan Syariah adalah koperasi
yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah). Koperasi syariah mempunyai prinsip yang berbeda dengan koperasi konvensional karena tidak diperkenankan berusaha dalam bidangbidang yang didalamnya terdapat unsur-unsur riba, maysir dan gharar. Apabila koperasi memiliki unit usaha produktif simpan pinjam, maka seluruh produk dan operasionalnya harus dilaksanakan dengan mengacu kepada fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) dan Majelis Ulama Indonesia. Beradasarkan
hal
tersebut,
maka
koperasi
syariah
tidak
diperkenankan berusaha dalam bidang-bidang yang didalamnya terdapat unsur-unsur riba, maysir dan gharar. Koperasi syariah memiliki nilai-nilai yang tidak akan ditemukan dalam operasi koperasi konvensional, yakni nilai (1) Shiddiq yang mencerminkan sifat dari kejujuran dan ketelitian; (2) Istiqamah adalah sifat dari konsistensi dan komitmen; (3) Tabligh adalah sifat yang mencerminkan transparansi dan edukatif; (4) Amanah adalah
adalah
sifat
kepercayaan
dan
integritas;
(5)
Fathanah
mencerminkan sifat kreatif dan inovatif; (6) Ri’ ayah ialah sifat Solidaritas
2
dan kepedulian; dan (7) Mas’uliyah adalah gambaran dari sifat kesadaran dan tanggung jawab. Menurut Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia di atas bahwa koperasi yang berada dalam lingkup pondok pesantren harus menjalankan kegiatan koperasi beradasarkan prinsip syariah. Di Sulawesi Tenggara sendiri terdapat koperasi yang berada dalam lingkup pondok pesantren yaitu koperasi Pelajar di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4. Koperasi ini merupakan salah satu bentuk koperasi konsumsi yang berada di dalam lingkungan Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 yang terletak di Desa Lamomea Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan. Koperasi ini di dirikan dengan maksud dan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok para anggota atau santri sehari-hari. Kegiatan koperasi pelajar di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 adalah yang termasuk kedalamkoperasi konsumsi dimana pengurus koperasi menyediakan kebutuhan konsumsi sehari-hari para santriwati seperti penjualan busana muslimah, makanan, minuman, buku Islami,
fothocopy
dan
kebutuhan
santri
lainnya.
Beradasarkan
pembukuan keuangan bulanan koperasi pelajar ini, omset yang dihasilkan dari kegiatan koperasi ini cukuplah besar, pada bulan Oktober 2015, omset yang dihasilkan adalah sebesar Rp. 82.045.821, 00 dan meningkat pada bulan Januari 2016 menjadi Rp. 117.213.996, 00 dan ini merupakan salah satu indikator keberhasilan usaha koperasi pelajar ini.
3
Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Koperasi dan UMKM (www.depkop.go.id), Jumlah koperasi di Sulawesi Tenggara periode 2010-2014 dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dari 2.755 unit pada tahun 2010 menjadi 3.368 unit pada tahun 2014 atau meningkat 613 unit (22.25 %). Dari data tersebut, koperasi yang aktif pada tahun 2010 tercatat sebanyak 2.323 unit dan menjadi 2.616 unit pada tahun 2014 atau meningkat 293 unit (12.61 %). Dari kelembagaan koperasi yang bersumber dari Kementerian Koperasi dan UMKM, perkembangan usaha koperasi di Sulawesi Tenggara dalam kurun waktu 2010-2014 mengalami penurunan. Menurut data, perkembangan modal sendiri pada tahun 2010 sebesar Rp. 136.951,00 juta dan menurun pada tahun 2014 menjadi Rp. 97.011,00 juta atau turun sebesar Rp. 39.940,00 juta (29.16 %), sementara Modal Luar pada tahun 2010 sebesar Rp. 98.389,00 juta menurun hingga pada tahun 2014 menjadi sebesar Rp. 49.833,00 juta atau menurun sebesar Rp.48.556,00 juta (49.35 %), sedangkan untuk Volume usaha pada tahun 2010 sebesar Rp.297.173,00 juta menurun hingga pada tahun 2014 menjadi sebesar Rp. 136.164,00 juta atau menurun sebesar Rp. 161.009,00 juta (54.18 %) dan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada tahun 2010 sebesar Rp. 40.464,00 juta menurun pada tahun 2010 menjadi sebesar Rp. 13.373,00 juta atau sebesar Rp. 27.091,00 juta (66.95 %) Beradasarkan data diatas yang bersumber dari Kementerian Negara Koperasi & UKM, perkembangan kinerja Koperasi di Sulawesi
4
Tenggara menunjukan penurunan jumlah koperasi, permodalan, volume usaha dan SHU dari tahun ke tahun. Pertumbuhan koperasi di Indonesia diduga
sangat
tergantung
dengan
dinamika
masing-masing
daerah/wilayahnya disamping faktor-faktor lainnya seperti tingkat pemahaman/ pengetahuan masyarakat tentang manfaat dari penerapan nilai-nilai dan prinsip koperasi. (Rachmat Tatang Bachrudin, 2010 : 9192). Tulisan ini mencoba mengkaji filsafah koperasi tentang bagaimana penerapan nilai-nilai dasar yang sesuai dengan perspektif Islam seperti Shiddiq, Istiqamah, Tabligh, Amanah, Fathanah, Ri’ayah
dan
Mas’uliyah. Apakah benar koperasi yang berbasis syariah telah menerapkan nilai-nilai syariah tersebut ataukah hanya label syariah yang terdapat dalam koperasi, tetapi dalam pengoperasiaannya mengabaikan nilai-nilai syariah yang terkandung dalam bisnis Islam, Beradasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Studi Penerapan Nilai-Nilai Syariah Pada Koperasi Pelajar Di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4” 1.2
Rumusan Masalah Penelitian Mengacu kepada uraian latar belakang tersebut di atas, maka masalah pokok yang akan dikaji dalam peneleitian ini adalah : Bagaimana penerapan nilai-nilai syariah pada Koperasi Pelajar Di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4.
5
1.3
Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang diuraikan di atas, maka yang menjadi tujuan utama yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : Mengetahui bagaimana penerapan nilai-nilai syariah pada Koperasi Pelajar Di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4.
1.4
Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh bagi beberapa pihak dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi ilmu pengetahuan, sebagai bahan literatur mengenai penerapan nilai-nilai syariah pada koperasi syariah. b. Bagi koperasi, dapat dijadikan sebagai catatan/koreksi untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja anggotanya, sekaligus memperbaiki apabila ada kelemahan dan kekurangan. c. Sebagai bahan informasi untuk peneliti lainnya yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut.
1.5
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini difokuskun pada penerapan nilai-nilai syariah sesuai dengan perspektif Islam, nilai-nilai syariah tersebut adalah Shiddiq, Istiqamah, Tabligh, Amanah, Fathanah, Ri’ayah dan Mas’uliyah. Sedangkan koperasi syariah yang menjadi objek penelitian ini adalah Koperasi Pelajar Di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Tinjauan Umum Tentang Koperasi di Indonesia 2.1.1
Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari kata Bahasa Inggris yaitu “Cooperation”
yang berarti kerjasama. “co” yang artinya sama-sama dan “operation” yang berarti bekerja atau bertindak. Secara harfiah koperasi berarti bekerjasama dari sekelompok orang yang mempunyai kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggota. Menurut Ropke dalam Hendar Kusnadi (2005 : 21) mendefinisikan koperasi : “Koperasi adalah organisasi bisnis yang para pemilik atau anggotanya adalah juga pelanggan utama perusahaan tersebut (kriteria identitas). Kriteria identitas suatu koperasi akan merupakan dalil atau prinsip identitas yang membedakan unit usaha koperasi dari unit usaha lainnya”. Dalam pasal 1 ayat (1) UU No.17 Tahun 2012 sebagai perubahan UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, yang di maksud dengan koperasi adalah : “Badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi”.
7
2.1.2 Fungsi, Peran dan Prinsip Koperasi a. Fungsi dan Peran Koperasi Fungsi adalah begian dari tugas yang terkait dengan suatu kedudukan atau peran. Dalam hal ini koperasi sebagai badan usaha berfungsi menyelenggarakan kegiatan produksi atau jasa untuk meningkatkan
kesejahteraan,
herkat
dan
martabat
anggota
(Soeradjiman, 1996 : 6). Pengertian peran adalah arti penting bagi usaha untuk mengembangkan kegiatan koperasi dengan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi warga masyarakat untuk membangun kehidupan ekonominya. Fungsi dan peran koperasi menurut UndangUndang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 4 Bab III adalah sebagai berikut: 1.) Membangun dan mengembangan potensi kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. 2.) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. 3.) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya. 4.) Berusaha
untuk
mewujudkan
dan
mengembangkan
perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama beradasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
8
b. Prisip-Prinsip Koperasi Prinsip koperasi adalah prinsip-prinsip koperasi yang berlaku dalam koperasi dan dijadikan pedoman kerja dan merupakan jati diri bagi koperasi Indonesia. Koperasi perlu berpegang taguh pada prinsipprinsip koperasi. Prinsip-prinsip koperasi menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 Pasal 6 adalah sebagai berikut : Koperasi melaksanakan Prinsip Koperasi yang meliputi: a) keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka Koperasi
merupakan
organisasi
swadaya
dengan
keanggotaansecara sukarela, terbuka bagi semua orang yang mampu dan membutuhkan memanfaatkan layanannya dan bersedia
menerima
tanggung
jawab
keanggotaan,
tanpa
diskriminasi atas dasar gender, sosial, ras, politik, atau agama. b) pengawasan oleh Anggota diselenggarakan secara demokratis Koperasi merupakan organisasi demokratis yang diawasi dan dikendalikan oleh Anggotanya. Anggota berpartisipasi aktif dalam menentukan kebijakan dan membuat keputusan. Anggota yang ditunjuk sebagai wakil Koperasi dipilih dan bertanggung jawab kepada Anggota dalam rapat Anggota. Setiap Anggota memiliki hak suara yang sama, satu Anggota satu suara. c) Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi Koperasi Selain sebagai pemilik Koperasi, Anggota Koperasi sekaligus pengguna jasa atau pasar bagi koperasinya. Partisipasi aktif dalam
9
kegiatan ekonomi Koperasi merupakan sumber kekuatan utama bagi kemajuan Koperasi. d) Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan independen Koperasi merupakan organisasi otonom dan swadaya yang diawasi dan dikendalikan oleh Anggota. Jika Koperasi perjanjian dengan organisasi lain, termasuk Pemerintah atau menambah modal dari sumber lain, mereka melakukan hal itu atas dasar syarat yang menjamin tetap terselenggaranya pengawasan dan pengendalian demokratis oleh Anggotanya dan tetap tegaknya otonomi Koperasi. e) Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Anggota,
Pengawas,
Pengurus,
dan
karyawannya,
serta
memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan Koperasi Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi Anggota, Pengawas, Pengurus, dan karyawan dimaksudkan agar mereka dapat memberikan sumbangan secara efektif bagi perkembangan Koperasi. Pemberian informasi pada masyarakat, khususnya generasi muda dan pemuka masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan Koperasi adalah sangat prinsipil. f) Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan Koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional.
10
g) Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan
bagi
lingkungan dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota. 2.1.3
Perangkat Organisasi Koperasi Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 perangkat
organisasi koperasi adalah sebagai berikut : a. Rapat Anggota Rapat anggota adalah tempat dimana suara-suara anggota berkumpul
dan
hanya
diadakan
pada
waktu-waktu
tertentu
(Hendrojogi, 2000 : 133). Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi yang mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut : 1. Menetapkan kebijakan umum Koperasi. 2. Mengubah Anggaran Dasar. 3. Memilih, mengangkat, dan memberhentikan Pengawas dan Pengurus. 4. Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi. 5. Menetapkan batas maksimum Pinjaman yang dapat dilakukan oleh Pengurus untuk dan atas nama Koperasi. 6. Meminta keterangan dan mengesahkan pertanggungjawaban Pengawas dan Pengurus dalampelaksanaan tugas masing-masing. 7. Menetapkan pembagian Selisih Hasil Usaha.
11
8. Memutuskan
penggabungan,
peleburan,
kepailitan,
dan
pembubaran Koperasi; dan 9. Menetapkan keputusan lain dalam batas yang ditentukan oleh Undang-Undang ini. b. Pengawas Pengawas adalah satu dari fungsi manajemen (Hendrojogi, 2000 : 147). Trewathn dan Networth mengartikan manajemen : “Manajemen adalah sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan aktivitas-aktivitas organaisasi secara efektif dan efesien” (Winardi, 1990 : 4) Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Wewenang dan tugas dari pengawas adalah sebagai berikut : 1. Menetapkan penerimaan dan penolakan Anggota baru serta pemberhentian Anggota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar. 2. Meminta dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dari Pengurus dan pihak lain yang terkait. 3. Mendapatkan laporan berkala tentang perkembangan usaha dan kinerja Koperasi dari Pengurus. 4. Memberikan persetujuan atau bantuan kepada Pengurus dalam melakukan perbuatan hukum tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar; dan 5. Dapat memberhentikan Pengurus untuk sementarawaktu dengan menyebutkan alasannya.
12
c. Pengurus Pengurus koperasi adalah para anggota yang dipilih dalam rapat anggota sebagai kelompok orang yang ditugasi untuk pengurus koperasi dalam periode tertentu (Sukamdiyo, 1996 : 96) Fungsi pengurus adalah memimpin organisasi dan usaha koperasi serta bertindak untuk dan atas nama koperasi dalam berhubungan dengan pihak ketiga sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota dan Anggran. Dasar atau Anggaran Rumah Tangga Koperasi : 1) Secara kolektif tugas pengurus menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 Pasal 58 adalah : a) mengelola Koperasi beradasarkan Anggaran Dasar. b) mendorong dan memajukan usaha Anggota. c) menyusun rancangan rencana kerja serta rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi untuk diajukan kepada Rapat Anggota. d) menyusun
laporan
keuangan
dan
pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas untuk diajukan kepada Rapat Anggota. e) menyusun rencana pendidikan, pelatihan, dan komunikasi Koperasi untuk diajukan kepada Rapat Anggota. f) menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib menyelenggarakan pembinaan karyawan secara efektif dan efisien.
13
g) memelihara Buku Daftar Anggota, Buku Daftar Pengawas, Buku Daftar Pengurus, Buku Daftar Pemegang Sertifikat Modal Koperasi, dan risalah Rapat Anggota; dan h) melakukan upaya lain bagi kepentingan, kemanfaatan, dan kemajuan Koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan Rapat Anggota. 2) Secara kolektif menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 Pasal 58 Pengurus berwenang mewakili Koperasi di dalam maupun di luar pengadilan.
2.2
Tinjauan Umum Tentang Koperasi Syariah di Indonesia 2.2.1 Pengertian Koperasi Syariah Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Republik
35.2/PER/M.KUKM/X/2007,
Indonesia tentang
Petunjuk
Nomor Pelaksanaan
Kegiatan Usaha Koperasi Jasa dan Keuangan Syariah (KJKS) sebagai payung hukum pengelolaan lembaga keuangan mikro syariah, seperti Baitul Maal Wa-Tamwil (BMT), Koperasi Syariah, Koperasi Pondok Pesantren atau lembaga-lembaga keuangan mikro lainnya yang beroperasi secara syariah. Berikut beberapa hal mengenai pengertian dan ketentuan pengelolaan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) sebagai berikut : 1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
14
beradasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang beradasar atas asas kekeluargaan. 2. Kegiatan Usaha Jasa Keuangan Syariah adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dana dan menyalurkannya melalui usaha Jasa Keuangan Syariah dari dan untuk anggota Koperasi yang bersangkutan, calon anggota Koperasi yang bersangkutan, Koperasi lain dan atau anggotanya. 3. Koperasi Jasa Keuangan Syariah adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang
pembiayaan, investasi, dan
simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah). 4. Unit Jasa Keuangan Syariah adalah unit usaha pada Koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai dengan pola bagi hasil (syariah), sebagai bagian dari kegiatan usaha Koperasi yang bersangkutan. 5. Dewan Pengawas Syariah adalah dewan yang dipilih oleh koperasi yang bersangkutan beradasarkan keputusan rapat anggota dan beranggotakan alim ulama yang ahli dalam syariah yang menjalankan fungsi dan tugas sebagai pengawas syariah pada koperasi yang bersangkutan dan berwenang memberikan tanggapan atau penafsiran terhadap fatwa yang dikeluarkan Dewan Syariah Nasional.
15
Koperasi dalam fiqh Islam dikenal dengan Syirkah atau semakna dengan kata Al-Syirkah atau semakna dengan ”alIkhtilat” yaitu suatu perserikatan/perkongsian. Adapun dari segi istilah, koperasi adalah akad antara orang-orang untuk berserikat modal dan keuntungan. Al-Syirkah atau al-Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masingmasing pihak memberikan kontribusi dana (atau amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Musyarakah (syirkah atau syarikah atau serikat atau kongsi) adalah bentuk umum dari usaha bagi hasil dimana dua orang atau lebih menyumbangkan pembiayaan dan manajemen usaha, dengan proporsi bisa sama atau tidak. Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan antara para mitra, dan kerugian akan dibagikan menurut proporsi modal. Transaksi Musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerja sama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara bersama-sama dengan memadukan seluruh sumber daya. 2.2.2 Landasan Koperasi Syariah Landasan hukum yang dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan syirkah sebagai berikut: a. Al-Quran
ﺚ ِ ُﻓَﮭُ ْﻢ ﺷُﺮَ ﻛَﺎ ُء ﻓِﻰ ا ﻟﺜﱡﻠ
16
”...maka mereka bersyrikat pada sepertiga....” (An-Nisa: 12) Ayat ini sebenarnya tidak memberikan landasan syariah bagi semua jenis syirkah, ia hanya memberikan landasan kepada syirkah jabariyyah (yaitu perkongsian beberapa orang yang terjadi di luar kehendak mereka karena mereka samasama mewarisi harta pusaka).
ْﺾ اِ ﻻﱠ اﻟﱠ ِﺬ ﯾْﻦَ اَ َﻣﻨُﻮ ٍ ﻀﮭُ ْﻢ َﻋﻠَﻰ ﺑَ ْﺒ ُ وَ اِ نﱠ َﻛﺜِ ْﯿ ًﺮ ا ﻣِﻦَ ا ْﻟ ُﺨﻠَﻄﺎ ِء ﻟَﯿَ ْﺒﻐِﻰ ﺑَ ْﻌ.... ... ت وَ ﻗَﻠِ ْﯿ ٌﻞ ﻣَﺎ ھُ ْﻢ ِ وَ َﻋ ِﻤﻠُﻮ ا ﻟﺼﱠﺎ ﻟِﺤَ ﺎ “...sesungguhya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat dzalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh dan amat sedikitlah mereka ini...” ( QS. Shaad : 24 ) b. Al-Hadits Dan Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, ” Sesungguhnya Allah
azza wa jalla berfirman, ’Aku pihak
ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah satunya tidak menghianati lainnya, apabila salah satu
berkhianat
maka akupun keluar dari perkongsian mereka”. (HR. Abu Dawud) c. Ijma’ Ibnu Qadamah dalam kitabnya, al-Mughni, telah berkata, ”Kaum
muslimin telah berkonsensus terhadap legitimasi
musyarakah secara global walaupun terdapat perbedaan pendapat dalam beberapa elemen darinya”. Dan menurut Ibnu
17
al-Mundzir pelaksanaan syirkah telah disepakati kebolehannya oleh para ulama. Al-Quran
maupun
menerangkan secara
hadits
Nabi
tidak
ada
yang
jelas mengenai ekonomi Islam yang
bersifat tersendiri. Oleh karena itu dasar- dasar hukum yang masih berkaitan dengan koperasi lebih bersifat analogi, seperti firman Allah SWT yang telah disebutkan di atas, yaitu dalam surat Shaad: 24. Ayat ini mencela perilaku orang-orang yang berkongsi atau
berserikat dalam beradagang dengan
menzalimi sebagian dari mitra mereka. Kedua ayat al-Qur’an ini jelas menunjukkan bahwa syirkah pada hakekatnya diperbolehkan oleh risalah-risalah yang terdahulu dan telah dipraktekkan
Dilihat dari segi falsafah atau etik yang mendasari gagasan koperasi banyak terdapat segi-segi yang mendukung persamaan dan dapat diberi rujukan dari segi ajaran Islam. Persamaan falsafah atau etik itu ditemukan dalam penekanan pentingnya kerjasama dan tolong menolong (ta’awun), persaudaraan (ukhuwah) dan pandangan hidup demokrasi (musyawarah) seperti dalam Al-Quran menyuruh manusia agar bekerja sama dan tolong menolong dengan menegaskan bahwa kerjasama dan tolong menolong itu hanyalah dilakukan dalam kebaikan dan mencerminkan ketaqwaan kepada Tuhan. Hal ini seperti dikatakan dalam al-Quran:
18
ِٱﻹﺛۡ ﻢ ِ ۡ َوﺗَﻌَﺎ َوﻧُﻮ ْا َﻋﻠَﻰ ٱﻟۡ ﺒِ ﱢﺮ َوٱﻟﺘﱠﻘۡ َﻮ ٰۖى و ََﻻ ﺗَﻌَﺎ َوﻧُﻮ ْا َﻋﻠَﻰ.... ب ِ َﺷﺪِﯾ ُﺪ ٱﻟۡ ِﻌﻘَﺎ “…dan
tolong
إِنﱠ
menolonglah
َوٱﻟۡ ﻌُﺪۡ َٰو ِۚن َوٱﺗﱠﻘُﻮ ْا kamu
dalam
(mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan janganlah kamu tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah SWT, sesungguhnya Allah amat berat siksanya”.(Q.S. Al-Maidah : 2) Syirkah atau koperasi dalam fiqh Islam atau koperasi syariah, secara garis besar dapat di bagi menjadi dua bagian: 1. Syirkah Amlak (kepemilikan bersama) Syirkah Amlak adalah kepemilikan atas suatu barang dari beberapa orang tanpa adanya akad, baik secara sukarela maupun paksaan. Syirkah ini tidak termasuk dalam koperasi. 2. Syirkah ’Uqud/ akad (Kontrak) Syirkah ’Uqud adalah akad antara dua orang atau lebih untuk bekerja sama dalam hal harta baik keuntungan ataupun kerugiannya. Syirkah inilah yang para fuqoha dahulu membaginya menjadi empat macam, yakni:
a. Syirkah ’Abdan
19
Syirkah abdan adalah dua orang sepakat untuk menerima suatu pekerjaan dengan keuntungan upah dibagi menurut kesepakatan bersama. Hal tersebut banyak dijumpai pada tukang-tukang kayu, tukang besi, kuli angkut, tukang jahit dan yang tergolong kerja dalam bidang jasa. b. Syirkah Mufawwadlah Arti dari mufawadah menurut bahasa adalah persamaan. Syirkah mufawadah adalah sebuah persekutuan di mana posisi dan komposisi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya adalah sama, baik dalam hal modal, pekerjaan maupun dalam hal keuntungan dan resiko kerugian. c. Syirkah Wujuh Perkongsian wujuh adalah bersekutunya dua pemimpin dalam pandangan masyarakat tanpa modal, untuk membeli barang secara tidak kontan
dan
akan
menjualnya
secara
kontan,kemudian keuntungan yang diperoleh dibagi diantara mereka dengan syarat tertentu. Penamaan wujuh karena tidak terjadi jual beli secara
tidak
kontan
jika
keduanya
tidak
dianggap pemimpin dalam pandangan manusia secara adat. Perkongsian ini pun dikenal sebagai
20
bentuk perkongsian karena adanya tanggung jawab bukan karena modal atau pekerjaan. d. Syirkah ’Inan Syirkah
Inan
adalah
persekutuan
dalam
pengelolaan harta oleh dua orang. Mereka memperdagangkan
harta
tersebut
dengan
keuntungan dibagi dua. Dalam syirkah ini, tidak disyaratkan sama dalam jumlah modal, begitu juga wewenang dan keuntungan. 2.2.3 Rukun Syirkah Dalam menjalankan koperasi syariah atau syirkah harus memenuhi rukun. Rukun syirkah tersebut adalah: a) Shighat (ucapan) : ijab dan qabul (penawaran dan penerimaan) b) Pihak yang berkontrak (Shahibul Maal) dan pelaksanaan (Musyarik) c) Obyek kesepakatan : modal dan kerja 2.2.4 Syarat Syirkah a. Ucapan; tidak ada bentuk khusus dari kontrak syirkah. Ia dapat berbentuk ucapan yang menunjukkan tujuan. Dan juga bisa berbentuk tulisan serta ikatan dan disaksikan bila mengadakan kontrak syirkah. b. Pihak yang berkontrak; disyaratkan bahwa mitra harus kompeten dalam
memberikan atau diberikan kekuasaan
perwakilan
21
c. Objek kontrak; dana dan kerja Dana: modal yang diberikan harus uang tunai, emas, perak atau yang bernilai sama Kerja: partisipasi para mitra dalam pekerjaan syirkah adalah ketentuan dasar. Tidak dibenarkan jika salah seorang diantara mereka mengatakan tak akan ikut serta menangani pekerjaan dalam kerja sama itu. Namun tidak ada keharusan mereka untuk menanggung beban kerja sama secara sama. Salah satu boleh menangani pekerjaan lebih banyak dari yang lain, dan ia berhak menuntut pembagian keuangan lebih bagi dirinya. 2.2.5 Nilai-nilai syariah Burhani (2012:45) Koperasi Syariah secara teknis bisa dibilang sebagai koperasi yang prinsip kegiatan, tujuan dan kegiatan usahanya beradasarkan pada syariah Islam yaitu Alquran dan Assunnah. Pengertian umum Koperasi syariah adalah badan usaha koperasi yang menjalankan usahanya dengan prinsip-prinsip syariah. Apabila koperasi memiliki unit usaha produktif simpan pinjam, maka seluruh produk dan operasionalnya harus dilaksanakan dengan mengacu kepada fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia. Koperasi Syariah seperti halnya koperasi konvensional, diperkenankan memiliki berbagai usaha dengan catatan tidak
22
bertentangan dengan syariah Islam yang dalam hal keuangan terhindar dari unsur riba, maysir, ghoror, dan derifatifnya. Burhani (2012:45) Pemerintah dan swasta, meliputi individu maupun masyarakat, wajib mentransformasikan nilainilai syari’ah dalam nilai-nilai koperasi syariah. Caranya dengan Mengadopsi 7 nilai syariah dalam bisnis. 7 nilai-nilai yang harus diadopsi koperasi syariah adalah :
1. Shiddiq yang dicerminkan dari sifat kejujuran dan ketelitian. 2. Istiqamah yang dicerminkan dari konsistensi dan komitmen. 3. Tabligh yang dicerminkan dari transparansi dan edukatif. 4. Amanah yang dicerminkan dari kepercayaan dan integritas. 5. Fathanah yang dicerminkan dari kreatif dan inovatif. 6. Ri‟ayah yang dicerminkan dari semangat solidaritas dan kepedulian. 7. Mas‟uliyah yang dicerminkan dari kesadaran dan tanggungjawab.
23
2.2.6 Prinsip-Prinsip Koperasi Syraiah
Prinsip koperasi syariah adalah sama dengan prinsip dari ekonomi syariah yaitu: a.
Kekayaan adalah amanah Allah SWT yang tidak dapat dimiliki oleh siapapun secara mutlak;
b.
Manusia diberi kebebasan dalam mu’amalah selama tidak melanggar ketentuan syari’ah;
c.
Manusia merupakan wakil Allah dan pemakmur di bumi;
d.
Menjunjung tinggi keadilan serta menolak setiap bentuk ribawi dan pemusatan sumber dana ekonomi pada segelintir orang atau sekelompok orang saja.
2.7
Hasil Penelitian Terdahulu Hasil penelitian yang dilakukan oleh Diah Retnowati dengan judul “Strategi Mengatasi Masalah Kinerja Koperasi Melalui Pelaksanaan Nilai Dan Prinsip Dasar Koperasi” kesimpulannya adalah : 1. Startegi meningkatkan kinerja koperasi memerlukan penerapan atau pelaksanaan nilai dasar dan prinsip dasar koperasi secara optimal. Hal ini untuk membedakan koperasi dengan badan usaha lain yang hanya berorientasi pada profit. 2. Manajemen dalam melaksanakan falsafah koperasi atau nilai dasar dan prinsip dasar koperasi tetap berorientasi pada pelayanan kepada anggota, manajemen perlu memahami seluk beluk perkoperasian, dan
24
pengembangan
jati
diri
koperasi
(kepemilikan,
pengendalian,
pembagian manfaat) 3. Tolok ukur dari pelaksanaan tata nilai dan prinsip dasar koperasi adalah pangsa kegiatan usaha dan kehadiran anggota dalam rapat. Oleh karena itu volume usaha yang berasal dari transaksi dengan anggota tidak boleh kurang dari 60%, sedangkan tingkat kehadiran anggota dalam rapat anggota tidak boleh kurang dari 20%, sementara dalam rapat delegasi tingkat kehadirannya tidak boleh kurang dari 70%; 4. Antar tingkat organisasi koperasi harus diadakan pembagian tugas yang jelas, dan kegiatannya diintegrasikan beradasarkan prinsip solidaritas, apa yang belum mampu dilakukan oleh koperasi tingkat bawah harus dapat dilakukan oleh organisasi koperasi tingkat atasnya. Kebutuhan anggota tingkat terbawah (primer) harus menentukan program pada semua tingkat organisasi koperasi.
Demikian pula penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kaffi Wanatul Ma’wa dengan judul Analisis Perbandingan Antara Koperasi Simpan Pinjam Dengan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wa Tamwil. Adapun yang diteliti adalah Bagaimana perbandingan hukum (persamaan dan perbedaan) antara koperasi simpan pinjam dengan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal wa Tamwil dilihat dari: Status kelembagaan; Pengaturan Pendirian; dan Konsep Dasar Operasional.
25
Dan kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh Kaffi Wanatul Ma’wa dengan judul Analisis Perbandingan Antara Koperasi Simpan Pinjam Dengan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wa Tamwil adalah sebagai berikut : 1. Perbedaan mengenai status kelembagaan antara Koperasi Simpan Pinjam dengan Koperasi Jasa Keuangan Syariah terletak pada struktur organ dan modal Koperasi. Dimana dalam Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang berkedudukan sebagai Pengawas adalah Dewan Pengawas Syariah dan penyetoran modal awal koperasi melalui bank syariah. Sedangkan dalam Koperasi Simpan Pinjam penyetoran modal awal melalui Bank Pemerintah. Persamaannya terdapat pada asas atau landasan kerja dan status kelembagaan yang berupa badan hukum berbentuk Koperasi. Dimana asas yang digunakan kedua Koperasi ini mengacu pada asas-asas yang terdapat dalam Undangundang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian yang telah diperabarui dengan Undang-undang 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian. 2. Perbedaan konsep dasar operasional antara Koperasi Simpan Pinjam dengan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal wa Tamwil sangat terlihat jelas. Dimana Koperasi Simpan Pinjam mengambil keuntungan dengan cara sistem bunga, sedangkan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal wa Tamwil dengan cara sistem bagi hasil. Dalam hal penyaluran dana, Koperasi Simpan Pinjam hanya memiliki satu akad saja, yaitu pinjam meminjam (utang piutang). Sedangkan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal wa Tamwil
26
memiliki beberapa akad diantaranya akad kerja sama, jual beli, sewa dan pinjaman. Persamaannya terdapat pada perikatan yang timbul adalah perikatan yang lahir karena adanya kesepakatan (perjanjian). Dan sama-sama memiliki pengaturan mengenai pembebanan jaminan pada kegiatan pinjaman dan pembiayaan.
Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Anita Rinawati dengan
judul
Pengaruh
Pendidikan
Perkoperasian
Anggota,
Permodalan, Dan Pengalaman Pengurus Terhadap Keberhasilan Usaha Koperasi adalah sebagai berikut : Hasil penelitian yang dilakukan pada KPRI se Kab. Purworejo dapat
dijelaskan bahwa pendidikan
perkoperasian tinggi 3,4%, tinggi 31%, cukup 37,7%, rendah 16,6% dan sangat rendah 11,3%. Sedangkan diperoleh mean atau skor rata 42 dalam kategori cukup. Pada aspek permodalan dapat dijelaskan bahwa permodalan koperasi anggota koperasi secara berturut-turut sangat tinggi 20,0%, tinggi 40%, cukup 26,48%, rendah 13,52% dan sangat rendah tidak ada, sedangkan diperoleh mean atau skor rata sebesar 25,52 yang terletak pada interval 24 – 29 dalam kategori tinggi. Pada aspek pengalaman pengurus dapat dijelaskan bahwa pengurus koperasi dalam secara berturut-turut sangat baik 13,52%, baik 58,02%, cukup
pengurus koperasi dalam turut sangat baik 13,52%, baik
58,02%, cukup 21,69%, kurang baik 6,76% dan yang mengelola koperasi tidak baik tidak ada, sedangkan diperoleh mean atau skor
27
rata-rata sebesar 44,87 yang terletak pada interval 44 – 54 dalam kategori baik. Adapun hasil dari analisis jalur diperoleh pendidikan perkoperasian beradampak secara langsung terhadap keberhasilan usaha koperasi, hal ini terlihat dari besarnya signifikansi antara X terhadap Y nilai p value sebesar 0.000 < 0,05 dan besarnya pengaruh sebesar 7,62%, jumlah pengaruh ini termasuk rendah dibandingkan dengan variabel bebas lainnya. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Sukamdiyo (1996) bahwa memang masih banyak hambatan dalam melaksanakan pendidikan perkoperasian diantaranya masih banyak anggota yang kurang peduli terhadap sistem koperasi, selain itu cara kerja manajemen pendidikan yang masih belum efisien dan adanya keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan. Untuk hasil dari analisis jalur antara permodalan terhadap keberhasilan usaha koperasi dinyatakan signifikan, ini dapat dilihat dari nilai p value sebesar 0,000<0,05(lampiran 3), dan besarnya pengaruh adalah 10,76%. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan pemupukan modal terutama modal dari anggota akan beradampak pada peningkatan keberhasian bagi koperasi, sebab modal merupakan motor penggerak bagi kelangsungan usaha Untuk analisis jalur antara pengalaman pengurus terhadap keberhasilan usaha koperasi dinyatakan signifikan, hal ini dapat dilihat dari nilai p value sebesar 0,000 < 0,05, dan besarnya pengaruh adalah 12,46%. Hasil ini termasuk tertinggi dibandingkan dengan variabel yang lain, dan ini menunjukkan bahwa
28
adanya pengurus koperasi yang memiliki kredibilitas tinggi maka akan dapat mengelola koperasi dengan baik dan dapat meningkatkan keberhasilan usaha koperasi.
29
2.8
Kerangka Pemikiran Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya mengembangkan ekonomi rakyat, di Indonesia sendiri ada 2 (dua) bentuk pengoperasionalan koperasi, yakni koperasi beradasarkan prinsip syariah dan prinsip konvensional, sebenarnya tidak ada ciri mencolok yang membedakan kedua koperasi ini, hanya saja kalau untuk koperasi syariah tidak diperkenankan berusaha dalam bidang usaha yang mengandung unsur riba, maysir dan ghoror. Beradasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor 35.2/PER/M.KUKM/X/2007.
Dijelaskan bahwa koperasi yang berada
pada lingkungan pesantren harus menjalankan usaha sesuai dengan prinsip syariah. Beradasarkan data bahwa perkembangan unit koperasi di Sulawesi Tenggara sangatlah besar, tetapi dalam kehidupan berkoperasi mulai dari, modal luar, modal sendiri, volume usaha dan sisa hasil usaha (SHU) mengalami penurunan, hal ini didasarkan kepada kurangnya anggota koperasi yang memahami tentang nilai-nilai syariah dalam menjalankan usaha koperasi, dimana nilai-nilai syariah yang harus diterapkan dalam bisnis Islam adalah Shiddiq, Istiqamah, Tabligh, Amanah, Fathanah, Ri’ayah dan Mas’uliyah. Dari latar belakang ini maka dapat ditarik suatu pertanyaan bagimanakah penerapan nilai-nilai syariah dalam perpektif Islam. Hal ini dapat dijelaskan dari skema sebagai berikut :
30
KOPERASI SYARIAH DI INDONESIA
Koperasi Pelajar Di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4
Nilai-Nilai Syariah
Shiddiq
Kejujuran dan ketelitian dalam melakukan transaksi
Istiqamah
Komitmen dan konsisten dalam memegang tugas
Tabligh
Tranparansi dan edukatif dalam menyampaiaka n informasi
Amanah
Kepercayaan dan integritas dari masingmasing anggota dan pengurus
Fathanah
Kreatif dan inovatif dalam mengembangk an usaha koperasi
Ri’ Ayah
Mas’ Uliyah
Solidaritas dan kepedulian dari setiap anggota dan pengurus
Memiliki kesadaran dan Bertanggung jawab sebagai anggota dan pengurus koperasi
Penerapan Nilai-Nilai Syariah Di Koperasi
Pelajar Pondok Modern Darusslaam Gontor Putri 4
ANALISIS DESKRIPTIF KUALITATIF
KESIMPULAN
Skema 2.1 Kerangka Pikir Studi Penerapan Nilai-Nilai Syariah Pada Koperasi Pelajar Di Pondok Modern Darussalam Gontor 31 Putri 4
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Objek Penelitian lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Sulawesi Tenggara, dengan objek penelitian yaitu seluruh anggota dan pengurus koperasi pelajar di pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 yang terletak di Desa Lamomea Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan.
3.2.
Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelajar (santriwati) yang sekaligus menjadi anggota dan pengurus Koperasi Pelajar di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 yang terdapat di Desa Lamomea Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan yang berjumlah 282 santriwati, tetapi dalam penelitian ini, responden diwakili oleh kelas 4 dan 5 dengan alasan telah dewasa atau aqil baligh yang berjumlah 33 orang di kelas 5 dan 40 orang di kelas 4, sehingga total populasi berjumlah 73 orang. 3.2.2 Sampel Adapun sampel dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling, teknik ini digunakan karena populasinya berstrata secara proposional, 32
mengacu
pada
pendapat
(Sugiyono
2010).
Strata
yang
dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu kelas 4 dan kelas 5 yang berada di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4. Jumlah anggota sampel total ditentukan melalui Rumus Taro Yaname dan Slovin, Adapun rumus tersebut adalah sebagai berikut: n=
.
Dimana : n = Jumlah anggota sampel N = Jumlah populasi d2 = Presisi presisi yang ditetapkan 15 % dengan asumsi bahwa responden relatif homogen, maka:
n=
.
=
.( .
Penentuan
=
)
jumlah
.
= 27.65 (28 orang)
sampel
dilakukan
dengan
cara
pengambilan sampel secara proportional Stratified random sampling yaitu menggunakan rumus alokasi proportional :
ni =
.n
Sugiyono (2011: 82)
Dimana : ni = jumlah anggota sampel n = jumlah anggota sampel seluruhnya Ni =jumlah anggota populasi menurut stratum
33
N = jumlah anggota populasi seluruhnya Maka jumlah anggota sampel menurut stratum adalah : Kelas 4 =
. 28 = 15.34 = 15 Responden
Kelas 5 =
. 28 = 12.65 = 13 Responden
Sementara sampel yang dijadikan sebagai keyinforman dalam penelitian ini adalah pengurus koperasi pelajar yang berjumlah 3 (tiga) responden yang nantinya akan memberikan keterangan terkait penerapan nilai-nilai syariah yang telah diterapakan oleh anggota koerasi. 3.3
Jenis Data dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data kuantitatif yaitu data berupa angka-angka yang dinyatakan berbagai satuan seperti data jumlah anggota koperasi pelajar dan umur anggota diobjek penelitian. 2. Data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau kalimat-kalimat yang merupakan jawaban dari kuesioner tentang penerapan nilai-nilai syariah yang telah di terapkan oleh anggota koperasi pelajar. 3.3.2
Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
34
1. Data primer, berupa data yang diambil secara langsung dari anggota dan pengurus Koperasi di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4. Data ini diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan (koesioner) dan pernyataan hasil wawancara. 2. Data Sekunder, yakni berupa data yang diperoleh dari Koperasi di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 berupa data jumlah anggota dan pengurus koperasi. 3.4
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, untuk data primer adalah metode angket (koesioner) yang dibagikan kepada responden. Sedangkan untuk data sekunder diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi yakni menyaring data atau informasi dengan jalan mencatat atau foto berbagai dokumen penting yang dimiliki oleh koperasi pelajar.
3.5
Metode Analisis Data Untuk mengetahui seberapa besar penerapan setiap varibel nilainilai Koperasi di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 maka akan digunakan model Skala Likert (Sugiyono 2002:86) yang terdiri dari jawaban : 1. Sangat setuju, dengan jumlah bobot 4 2. Setuju, dengan jumlah bobot 3 3. Kurang setuju, dengan jumlah bobot 2
35
4. Tidak setuju, dengan jumlah bobot 1 Dari hasil pembobotan tersebut, kemudian akan dimasukan dalam skala sebagai berikut :
Tidak setuju
kurang setuju
(1)
setuju
(2)
(3)
sangat setuju
(4)
Untuk mengetahui hasil perhitungan jawaban responden maka dapat ditentukan dengan memasukan skala yang terlebih dahulu harus dibuat batas nilai awal dan nilai akhir skala dengan mencari indeks minimal, indeks maksimal dan interval dengan formulasi sebagai berikut : Imin = Bt x P x N Imax = Bb x P x N Interval = Dimana :
Imin
= Indeks minimal
Imax
= Indeks maksimal
Bb
= Bobot terbesar
Bt
= Bobot terkecil
P
= Pernyataan
N
= Jumlah responden
(Sugiyono 2002:86)
36
3.6
Definisi Operasional Variabel Untuk menjelaskan variable-variabel yang diukur dalam penelitian ini maka perlu didefenisikan sesuai dengan penelitian, agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menginterpertasikan satiap variabel. 1. Nilai-nilai syariah adalah nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi dalam menjalankan segala kegiatan koperasi syariah. Nilai-nilai syariah tersebut adalah Shiddiq, Istiqamah, Tabligh, Amanah, Fathanah, Ri’ayah dan Mas’uliyah. 2. Shiddiq adalah sifat dari kejujuran dan ketelitian.
Kejujuran yang dimaksud dalam penelitian adalah setiap anggota dan pengurus koperasi mampu berperilaku jujur dalam melakukan transaksi jualbeli.
Ketelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah setiap anggota dan pengurus koperasi dapat cermat dan seksama dalam melakukan transaksi jualbeli.
3. Istiqamah adalah sifat dari konsistensi dan komitmen.
Konsistensi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah setiap pengurus dan anggota koperasi selalu tetap menjalankan kegiatan koperasi sesuai dengan tugas masingmasing.
Komitmen yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah setiap pengurus dan anggota koperasi dapat komitmen sesuai dengan tugas yang diberikan.
37
4. Tabligh adalah sifat transparansi dan edukatif.
Transparansi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah setiap anggota dan pengurus koperasi selalu terbuka kepada anggota dan pengurus yang lain dalam hal informasi.
Edukatif yang dimaksud dalam penelitian adalah setiap anggota dan pengurus koperasi dapat belajar dari kegiatan perkoperasian dalam hal sosialisasi.
5. Amanah adalah adalah sifat kepercayaan dan integritas.
Kepercayaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah setiap anggota dan pengurus koperasi dapat dipercayai dalam mengemban tugas.
Integritas yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah setiap anggota dan pengurus koperasi memiliki rasa perasudaraan
yang
kokoh
sehingga
terjalin
mutu
persaudaraan yang baik. 6. Fathanah ialah sifat kreatif dan inovatif.
Kretaif yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah setiap anggota dan pengurus koperasi memiliki kemampuan untuk membangun usaha koperasi.
Inovatif yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah setiap
anggota
dan
pengurus
koperasi
mampu
memperkenalkan sesuatu yang baru sehingga usaha koperasi dapat berkembang.
38
7.
Ri’ ayah ialah sifat Solidaritas dan kepedulian. Solidaritas yang dimaksud adalah setiap anggota dan pengurus koperasi memiliki rasa setia kawan sesama para anggota.
Kepedulian yang dimaksud adalah setiap anggota dan pengurus koperasi saling memperhatikan satu sama lain dalam hal bersosialisasi.
8. Mas’uliyah ialah sifat dari kesadaran dan tanggung jawab.
Sifat sadar adalah setiap anggota dan pengurus koperasi faham tentang kegiatan perkoperasian yang dijalankan.
Sifat tanggungjawab adalah setiap anggota dan pengurus koperasi mempunyai rasa tanggungjawab menjadi anggota koperasi.
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Pondok Modern Darussalam Gotor Putri 4
Pondok Modern Darussalam Gotor Putri 4 adalah sebuah pondok yang terletak di Desa Lamomea, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Aktivitas pembangunan Pondok yang berdiri diatas areal tanah seluas 193.550 M2 tersebut dimulai awal bulan maret 2004 dibawah pengawasan H. Noor Syahid, S.Ag. Pengasuh Pondok Gontor Putri 4 pada awal berdirinya adalah Ustadz Husni Kamil Jaelani dan Pada tahun ajaran 2007 Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor menunjuk Ustadz Suwarno untuk menggantikan pengasuh sebelumnya.
Pondok Moderen Darussalam Gontor Putri 4
merupakan suatu
lembaga pendidikan Islam yang mempunyai tujuan menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim yaitu kepribadian yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, bermanfaat bagi masyarakat dengan jalan menjadi kawula atau abdi masyarakat.
Rumusan di atas
mengambarkan bahwa, pembinaan akhlak dan kepribadian serta semangat pengabdian menjadi target utama yang ingin dicapai pondok. Karena itu pimpinan pondok memandang kunci sukses dalam hidup bersama adalah modal agama, yang dalam hal ini prilaku keagamaan. Dalam sistem pendidikan dan pengajaran di Pondok Moderen Gontor, pendidikan akhlak merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan yang dijalani para santriwati.
40
seluruh rangkaian proses
Diantara cita-cita pesantren adalah melatih santriwati untuk dapat berdiri sendiri dan membina diri agar tidak menggantungkan pada orang lain kecuali pada Allah SWT. Para pengasuh atau ustadz selalu mengembangkan watak pendidikan individual. Para santriwati dididik sesuai dengan kemampuan dan keterbiasaan dirinya, santriwati yang cerdas akan memiliki kelebihan kemampuan dari yang lain diberi pelatihan istimewa dan selalu didorong terus menerus juga diperhatikan tingkah laku moralnya secara intens.
4.1.1. Struktur Organisasi Di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 Lembaga tertinggi dalam organisasi Balai Pendidikan Pondok Modern Darussalam Gontor ialah Badan Wakaf. Badan Wakaf adalah badan legislatif beranggotakan 15 orang, bertanggungjawab atas segala pelaksanaan dan perkembangan pendidikan dan pengajaran di Pondok Modern Daerussalam Gontor, sehubungan dengan hal ini, maka struktur organisasi Pondok Modern Darussalam Gontor putri 4 adalah sebagai berikut :
BADAN WAKAF
PIMPINAN PONDOK
SEKRETARIS
UNIDA
PENGASUH SANTRI
KMI
OPPM
MAHASISWA
SANTRI
SANTRI
PRAMUKA
SANTRI
YPPWPM
IKPM
DEMA
MAHASISWA
ALUMNI
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4
41
ADMINISTRAS
Keterangan
:
UNIDA
: Universitas Darussalam Gontor
KMI
: Kulliyatu-I-Mu’allimin Al-Islamiyah
YPPWPM
: Yayasan Pemeliharaan Dan Perluasan Wakaf Pondok Modern
IKPM
: Iktan Keluarga Pondok Modern
OPPM
: Organisasi Pelajar Pondok Modern
DEMA
: Dewan Mahasiswa
4.1.2. Gambaran Koperasi Pelajar di Pondok Modern Darussalam Gotor Putri 4 Koperasi Pelajar Pondok Modern Darussalam Gontor putri 4 merupakan salah satu koperasi konsumsi yang berada di lingkungan Pondok Modern Darussalam Gontor putri 4 yang terletak di Desa Lamomea Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan. Koperasi ini didirikan dengan maksud dan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok para anggota atau santri sehari-hari dan bertujuan agar para anggota ataupun santri tersebut terus barada dalam lingkup pondok selama 24 jam penuh tanpa harus keluar dari lingkungan pondok bermaksud memenuhi kebutuhan mereka sehari-harinya. Orientasi Koperasi Pelajar di Pondok Modern Darussalam Gontor 4 adalah membentuk pribadi beriman, bertakwa, dan berakhlak karimah yang dapat mengabdi pada umat dengan penuh keihlasan dan berperan aktif dalam memberadayakan masyarakat. Sebuah koperasi wajib keberadaanya setelah didirikannya sebuah
42
pondok demi memenuhi kebutuhan para santri dan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari para anggota atau santri. Kegiatan koperasi pelajar di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 adalah berada pada usaha konsumsi dimana pengurus koperasi menyediakan kebutuhan konsumsi sehari-hari para santriwati seperti penjualan busana muslimah, makanan, minuman, buku Islami dan kebutuhan santri lainnya. Anggota koperasi pada koperasi pelajar di Pondok Modern Darussalam Gontor 4 adalah seluruh santriwati yang terdaftar sebagai santri di Pondok Modern Darussalam Gontor 4 itu sendiri yang seluruhnya pada tahun ajaran 2016 tercatat sebanyak 282 santriwati, yang setiap harinya melakukan transaksi jual beli di koperasi pelajar tersebut.
43
4.1.3. Struktur Organisasi Di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 Kemajuan usaha koperasi pelajar juga ditentukan oleh kualitas dan rasa tanggungjawab para pengurusnya karena tanggungjawab pengurus pada koperasi ini hanya satu kali dalam setahun . Sehubungan dengan hal ini, sampai dengan saat ini struktur organisasi Koperasi Pelajar di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 adalah sebagai berikut : Rapat Anggota
Pengawas Ketua Koperasi
Bendahara
Sekretaris
Juru Buku
Anggota/Santriwati
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Koperasi Pelajar Pada hakekatnya , kekuasaan tertinggi dalam tata organisasi koperasi adalah rapat anggota. Pada rapat anggota yang dilaksanakan oleh pemimpin pondok sendiri memilih pengurus yang terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara yang merupakan satu kesatuan utuh
44
yang mendapat mandat dari rapat anggota untuk menjalankan roda organisasi koperasi itu sendiri. Tugas dari pengurus koperasi ini pun merangkap, selain menjadi ketua, sekretaris maupun bedahara tugas lainnya yang diberikan adalah pelayanan di koperasi untuk menghidupkan usaha koperasi seperti mengatur keluar masuknya uang, melayani konsumen, membeli kebutuhan santri yang hendak dijual di koperasi dan menjaga ketertiban usaha koperasi sendiri. Pengawas koperasi pada tata organisasi koperasi sendiri adalah pemimpin pondok di pesantren, yang bertugas penuh mengawasi tata kehidupan usaha koperasi termasuk didalamnya organisasi aspek usaha dan kebijaksanaan pengurus koperasi, serta tugas pengawas ini mengontrol pembukuan yang dilaporkan oleh bendahara koperasi setiap seminggu sekali yang kemudian uang hasil usaha koperasi diserahkan oleh petugas administrasi di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4.
45
4.2
Identitas Responden Identitas responden dalam penelitian ini meliputi umur dan tingkat pendidikan. 4.2.1
Umur Responden Umur responden merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi dalam memberikan tanggapan dan penilaian, karena secara psikologis dapat membedakan manusia dalam cara berfikir. Dengan kata lain, bahwa umur seseorang dapat mempengaruhi
dalam pengambilan
keputusan untuk menggunakan atau memakai suatu barang dan jasa. Umur responden dalam penelitian ini terdiri dari berbagai tingkatan umur yang diklasifikasikan dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Klasifikasi Umur Responden, Tahun 2016 No.
Umur (Tahun)
Jumlah Responden (orang)
1.
11-15
14
50
2.
16-20
13
46
3.
21-25
1
4
28
100
Jumlah Sumber : Data Primer (diolah)
46
Presentase (%)
Beradasarkan data tabel 4.1 dapat dilihat bahwa responden dengan umur 11-14 tahun sebanyak 14 orang atau 50 persen. Selanjutnya di susul oleh umur 16-20 tahun sebanyak 13 orang atau 46 persen kemudian yang paling sedikit adalah umur 21-25 tahun sebanyak 1 0rang atau 4 persen. 4.2.2
Tingkat Pendidikan Ditinjau dari segi pendidikan responden dalam penelitian ini adalah santri setingkat SLTA serta beberapa lulusan perguruan tinggi. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.2 berikut ini : Tabel 4.2 Klasifikasi Tingkat Pendidikan Responden, Tahun 2016
No. 1. 2. 3. 4.
Tingkat Pendidikan
Jumlah Responden (orang)
Presentase (%)
SD
0
O
SLTP
0
0
SLTA
27
96
Perguruan Tinggi(S1)
1
4
28
100
Jumlah Sumber : Data Primer (diolah)
47
Pada tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa tingkat pendidikan responden pada tingkat pendidikan SD dan SLTP tidak ada, hal ini dikarenakan pemilihan sampel adalah para santriwati atau anggota koperasi yang dilihat sudah aqil baligh dan cukup dewasa sehingga dalam pemberian informasi akan lebih objektif dan akurat. Tingkat pendidikan SLTA sederajat pada penelitian ini berjumlah 27 orang atau 96 persen yang terdiri dari santri kelas 4 dan 5 atau sederajat dengan kelas 1 dan 2 tingkat SLTA sedangkan tingkat perguruan tinggi memiliki jumlah yang rendah yaitu sebanyak 1 orang atau 4 persen. 4.3
Kegiatan Usaha Koperasi Kegiatan usaha koperasi di koperasi pelajar Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 adalah unit usaha koperasi konsumsi yang berdiri sejak dibukanya Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4, bagi perkembangan koperasi ini, unit usaha konsumsi ini sangat besar dampak positifnya bagi santriwati sendiri sebagai pemilik koperasi ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beradasarkan hasil penelitian yang diperoleh, bahwa kegiatan unit usaha konsumsi yang memberikan pelayanan kepada anggota dalam hal perolehan kebutuhan dasar sehari-hari seperti : susu, sabun, pasta gigi, shampoo, aneka minuman dan kue, buku-buku Islami, fothocopy, busana muslimah, sandal, accesoris, tas dan lain sebagainya yang dijual dengan
48
harga relatif murah bila dibandingkan dengan di kios atau di toko yang terdapat diluar pondok, mengingat salah satu kawajiban santri yang dilarang keluar pondok atau masuknya usaha lain kedalam lingkungan pondok sendiri dan dari hasil penjualan ini dapat mendatangkan keutungan bagi koperasi pelajar sendiri yang kemudian akan beradampak secara langsung kepada anggota koperasi atapun santriwati itu sendiri. Adapun omset unit koperasi konsumsi di koperasi pelajar per oktober 2015 sampai minggu ke-2 februari 2016 adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Rekapitulasi Kuangan Bulanan Per Oktober 2015Februati 2016 No.
Bulan
Tahun
1.
Oktober
2015
82.045.821,00
2.
November
2015
105.361.421,00
3.
Desember
2015
88.385.496,00
4.
Januari
2016
117.213.996,00
5.
Februari
2016
99.437.096,00
Sumber : Data Primer (Diolah)
49
Saldo (Rp)
4.4
Analisis Penerapan Nilai-Nilai Syariah Pada Koperasi Pelajar Di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4
Koperasi Syariah secara teknis bisa dibilang sebagai koperasi yang prinsip kegiatan, tujuan dan kegiatan usahanya beradasarkan pada syariah Islam yaitu Al- quran dan Assunnah. Pengertian umum Koperasi syariah adalah badan usaha koperasi yang menjalankan usahanya dengan prinsipprinsip syariah. Apabila koperasi memiliki unit usaha konsumtif, maka seluruh produk yang dijual harus produk-produk yang halal sperti makanan dan minuman yang halal, busana muslim, buku yang berwawasan Islami dan melarang penjualan produk yang didalamnya mengandung unsur keharaman ataupun barang yang masih syubhat kehalalannya seperti gambar mahluk hidup dan foto-foto artis. Individu atapaun masyarakat wajib memakai pedoman nilai-nilai syariah didalam bisnis koperasi syariah termasuk koperasi pelajar di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 yang wajib menerapkan nilainilai syariah yaitu (1) Shiddiq yang mencerminkan sifat dari kejujuran dan ketelitian; (2) Istiqamah adalah sifat dari konsistensi dan komitmen; (3) Tabligh adalah sifat yang mencerminkan transparansi dan edukatif; (4) Amanah adalah adalah sifat kepercayaan dan integritas; (5) Fathanah mencerminkan sifat kreatif dan inovatif; (6) Ri’ ayah ialah sifat Solidaritas dan kepedulian; dan (7) Mas’uliyah adalah gambaran dari sifat kesadaran dan tanggung jawab.
50
A. Penerapan Nilai Shiddiq Berikut ini merupakan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai penerapan nilai Shiddiq yang telah diterapkan oleh anggota atau santriwati di koperasi pelajar yang berada di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4.
Shiddiq
Tabel 4.4 Penerapan Nilai Shiddiq di Koperasi Pelajar Variabel TS (1) KS (2) S (3) SS (4) Jumlah Pernyataan Kategori nilai F N F N F N F N Anda mampu berperilaku jujur Sangat dalam melakukan 0 0 1 2 15 45 12 48 95 Setuju transaksi jualbeli. Anda dapat cermat dan seksama dalam melakukan transaksi jualbeli.
0
0
0
0
20 60
8
32
Rata-rata Skor Nilai Shiddiq
92
93.5
Sumber : Data Primer (Diolah) Tabel 4.4 menunjukan bagaimana penerapan nilai shiddiq di koperasi pelajar pada Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4, dalam variable Shiddiq dioperasionalkan menjadi 2 indikator yang diuraikan menjadi 2 pernyataan dimana responden terdiri dari santriwati sebagai anggota koperasi serta pengurus koperasi. Indikator 1 : pada indikator pertama dapat dijelaskan bahwa sebanyak 1 responden menyatakan (Kurang Setuju) kurang menerapkan nilai Shiddiq, sementara yang menyatakan (Setuju) menerapkan nilai Shiddiq sebanyak 15 responden dan 12 responden telah menyatakan (Sangat Setuju) sangat menerapkan nilai Shiddiq dalam berkoperasi.
51
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Indikator 2 : pada indikator kedua ini dapat diketahui bahwa sebanyak 20 responden telah menyatakan (Setuju) menerapkan nilai Shiddiq dan sebanyak 8 responden menyatakan (Sangat Setuju) sangat menerapkan nilai Shiddiq tersebut. Setelah diketahui nilai dari masing-masing indikator maka untuk mengetahui penerapan nilai Shiddiq pada anggota koperasi pelajar dibuat skala sebagai beikut : Indeks Minimal
: 1 x 1 x 28 = 28
Indeks Maksimal
: 4 x 1 x 28 = 112
Interval
:
28 Tidak Setuju (1)
= 21
49
70
Kurang Setuju (2)
91 Setuju (3)
112 Sangat Setuju (4)
Angka total yang diperoleh dari responden pada indikator pertama adalah sebesar 95 dan nilai yang diperoleh pada indikator kedua adalah sebesar 92 jadi rata-rata nilai pada variable nilai Shiddiq adalah sebasar 93.5, menggambarkan bahwa penerapan nilai Shiddiq pada koperasi pelajar berada pada skla 91-112 atau terletak pada kategori sangat setuju atau sangat diterapkan. Beradasarkan hasil wawancara maupun observasi di lapangan, diketahui bahwa pengurus dan anggota koperasi pelajar ini Di dalam Pondok Moderen Gontor, para santriwati dididik dengan cara melakukan
52
latihan-latihan terhadap norma-norma, etika, aturan-aturan lalu kemudian para santriwati dibiasakan untuk melakukannya. Sebagaimana yang dikemukakan Ustazah Pefi selaku ketua koperasi pelajar : “Didalam transaksi jualbeli di koperasi pelajar ini, kami selaku pengurus hanya mengawasi, selebihnya kegiatan membayar dan mengambil barang, para santriwati sendirilah yang melakukannya, karena koperasi ini mengutamakan kejujuran”. Cara mendidik santriwati agar terlatih jujur dan teliti, bahwasanya kejujuran merupakan sifat dari Rosul yang harus di amalkan. mengembangkan watak pendidikan individual. Para santriwati dididik sesuai dengan kemampuan dan keterbiasaan dirinya, santriwati yang cerdas akan memiliki kelebihan kemampuan dan selalu didorong terus menerus juga diperhatikan tingkah laku moralnya secara intens. Sehingga mereka dapat jujur dalam bertransaksi jualbeli di koperasi pelajar tersebut. Sesuai dengan pendapat ustad Nur Wahyuddin, S.Pd.I, selaku pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 : “Cara menanamkan rasa kejujuran dan ketelitian adalah dengan cara menyampaikan bahwa segala kegiatan yang kita lakukan itu di awasi oleh ALLAH SWT, ketika hal ini sudah tertanamkan dihati para santri maka tanpa harus diawasi oleh pengasuh para santri akan selalu menjaga sifat kejujuran dan ketelitian tersebut, selain itu usaha yang dilakukan selaku pengasuh adalah memberi rasa jerah kepada santrwati yang tidak bisa jujur dengan cara memberi scorching”.
53
B. Penerapan Nilai Istiqamah Berikut ini merupakan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai penerapan nilai Istiqamah yang telah diterapkan oleh anggota atau santriwati di koperasi pelajar yang berada di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4.
Istiqamah
Tabel 4.5 Penerapan Nilai Istiqamah di Koperasi Pelajar Variabel TS (1) KS (2) S (3) SS (4) Jumlah Pernyataan Kategori nilai F N F N F N F N Anda selalu tetap menjalankan kegiatan koperasi baik sebagai pengurus dan anggota Sangat 0 0 1 2 16 48 11 44 94 sesuai dengan tugas Setuju dan tanggungjawab setiap harinya. Anda dapat berkomitmen baik sebagai anggota dan pengurus sesuai dengan tugas yang diberikan.
Sangat Setuju 0
0
1
2
18 54
Rata-rata Skor Nilai Istiqamah
9
36
92
93
Sumber : Data Primer (Diolah) Tabel 4.4 menunjukan bagaimana penerapan nilai Istiqamah di koperasi pelajar pada Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4, dalam variable Istiqamah dioperasionalkan menjadi 2 indikator yang diuraikan menjadi 2 pernyataan dimana responden terdiri dari santriwati sebagai anggota koperasi serta pengurus koperasi. Indikator 1 : pada indikator pertama dapat dijelaskan bahwa sebanyak 1 responden menyatakan (Kurang Setuju) kurang menerapkan
54
Sangat Setuju
nilai Istiqamah, sementara yang menyatakan (Setuju) menerapkan nilai Istiqamah sebanyak 16 responden dan 11 responden menyatakan (Sangat Setuju) sangat menerapkan nilai Istiqamah dalam berkoperasi. Indikator 2 : pada indikator kedua ini dapat diketahui bahwa sebanyak 1 responden telah menyatakan (Kurang Setuju) kurang menerapkan nilai Istiqamah, sebanyak 18 responden menyatakan (Setuju) menerapkan nilai Istiqamah dan 9 responden telah menyatakan (Sangat Setuju) sangat menerapkan nilai Istiqamah dalam berkoperasi Setelah diketahui nilai dari masing-masing indikator maka untuk mengetahui penerapan nilai Istiqamah pada anggota koperasi pelajar dibuat skala sebagai beikut : Indeks Minimal
: 1 x 1 x 28 = 28
Indeks Maksimal
: 4 x 1 x 28 = 112
Interval
:
28
= 21
49
Tidak Setuju (1)
70
Kurang Setuju (2)
91 Setuju (3)
112 Sangat Setuju (4)
Angka total yang diperoleh dari responden pada indikator pertama adalah sebesar 94 dan nilai yang diperoleh pada indikator kedua adalah sebesar 92 jadi rata-rata nilai pada variable nilai Istiqamah adalah sebasar 93, menggambarkan bahwa penerapan nilai Istiqamah pada koperasi pelajar berada pada skla 91-112 atau terletak pada kategori sangat setuju atau sangat diterapkan. 55
Para pengurus sendiri selalu menanamkan sifat istiqomah ini dan selalu konsisten dalam mengemban amanah yang diberikan oleh pemimpin pondok, seperti menjaga ketertiban usaha koperasi dan melaporkan pembukuan keuangan koperasi setiap minggunya, walaupun pengabdian pengurus ini tidak mendapat upah dari pondok, karena amanah menjadi pengurus koperasi merupakan kepercayaan dan menjadi kebanggaan tersendiri walaupun pengabdian mereka ini tidak mendapatkan upah, seperti pendapat yang dikemukakan oleh Uztazah Melisa selaku bendahara koperasi pelajar : “Kami selalu memiliki rasa komitmen dan konsisten dalam mengemban amanah yang diberikan, kami selalu melaporkan pembukuan seminggu sekali kepada pimpinan pondok, kami iklas menjalankan tugas ini karena suatu bentuk penghargaan walaupun tidak ada upah didalamnya”.
Beradasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti bahwa pengasuh selalu menanamkan kepada santriwati agar selalu konsisten dan komitmen dalam melakukan kegiatan di pondok baik dalam hal ibadah ataupun melakukan kegiatan di koperasi, sebagai pengurus koperasi, bendahara koperasi selalu melaporkan pembukuan setiap minggunya, ini adalah cerminan bahwa para pengurus dapat istiqamah dalam menjalankan tugas dan orang yang bisa istiqomah dalam kebaikan akan mendapatkan hasil yang di upayakan Sesuai dengan pendapat ustad Nur Wahyuddin, S.Pd.I, selaku pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 :
56
“Bahwa seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh santriwati di pondok itu dilakukan dengan cara pembiasaan, pengawalan dan pemaksaan agar anak-anak bisa istiqomah serta disiplin dan ini adalah salah satu sisi positif asrama santri di dalam pondok, karena pengasuh dapat mengontrol 24 jam. Kemudian hal ini akan beradampak ketika santriwati menjalankan kegiatan bersosialisasi, baik mereka sebagai anggota koperasi maupun sebagai masyarakat”.
C. Penerapan Nilai Tabligh
Berikut ini merupakan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai penerapan nilai Tabligh yang telah diterapkan oleh anggota atau santriwati di koperasi pelajar yang berada di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4.
Tabligh
Tabel 4.6 Penerapan Nilai Tabligh di Koperasi Pelajar Variabel TS (1) KS (2) S (3) SS (4) Jumlah Pernyataan Kategori nilai F N F N F N F N Anda selalu terbuka baik kepada anggota Sangat dan pengurus dalam 0 0 1 2 17 51 10 40 93 Setuju hal informasi. Anda dapat belajar dalam menjadi anggota maupun pengurus koperasi untuk bisa bersosialisasi dengan anggota dan pengurus lainnya.
Sangat Setuju
0
0
0
0
16 48 12 48
Rata-rata Skor Nilai Tabligh Sumber : Data Primer (Diolah)
57
96
94.5
Sangat Setuju
Tabel 4.6 menunjukan bagaimana penerapan nilai Tabligh di koperasi pelajar pada Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4, dalam variable Tabligh di operasionalkan menjadi 2 indikator yang diuraikan menjadi 2 pernyataan dimana responden terdiri dari santriwati sebagai anggota koperasi serta pengurus koperasi. Indikator 1 : pada indikator pertama dapat di jelaskan bahwa sebanyak 1 responden menyatakan (Kurang Setuju) kurang menerapkan nilai Tabligh, sementara yang menyatakan (Setuju) menerapkan nilai Tabligh sebanyak 17 responden dan 10 responden telah menyatakan (Sangat Setuju) sangat menerapkan nilai Tabligh dalam berkoperasi. Indikator 2 : pada indikator kedua ini dapat diketahui bahwa sebanyak 6 responden menyatakan (Setuju) menerapkan nilai Tabligh dan 12 responden telah menyatakan (Sangat Setuju) sangat menerapkan nilai Tabligh dalam berkoperasi. Kedua indikator Hal ini mengidikasikan bahwa anggota ataupun santriwati di koperasi pelajar yang berada di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 telah menerapkan nilai Tabligh dalam melakukan kegiatan berkoperasi. Setelah diketahui nilai dari masing-masing indikator maka untuk mengetahui penerapan nilai Tabligh pada anggota koperasi pelajar dibuat skala sebagai beikut : Indeks Minimal
: 1 x 1 x 28 = 28
Indeks Maksimal
: 4 x 1 x 28 = 112
Interval
:
= 21
58
28
49
Tidak Setuju (1)
70
Kurang Setuju (2)
91 Setuju (3)
112 Sangat Setuju (4)
Angka total yang diperoleh dari responden pada indikator pertama adalah sebesar 93 dan nilai yang diperoleh pada indikator kedua adalah sebesar 96 jadi rata-rata nilai pada variable nilai Tabligh adalah sebasar 94.5, menggambarkan bahwa penerapan nilai Tabligh pada koperasi pelajar berada pada skla 91-112 atau terletak pada kategori sangat setuju atau sangat diterapkan. Berdasarkan hasil wawancara kepada pengurus koperasi, diketahui bahwa koperasi tdak mengambil keuntungan yang besar, tetapi hanya mengambil keuntungan beberapa persen saja dari harga pokok, dan setransparansi mungkin dalam menyampaikan harga barang-barang yang dijual di koperasi, hal ini seperti yang disampikan oleh ustazah Nur Adenia Umar selaku sekretaris koperasi bahwa : “Koperasi tidak mengambil keuntungan yang besar, hanya saja mengambil kuntungan beberapa persen dari harga pokok, dan kami berusaha setransparansi mungkin menyampaikan harga barangbarang yang dijual di koperasi”. Penyataan diatas selaras dengan apa yang disampaikan oleh pimpinan pondok yang mengatakan bahwa
pengurus koperasi selalu
transparansi dalam menyampaikan harga barang-barang kebutuhan sebab koperasi sendiri memberikan harga yang relatif murah. Hal ini sesuai dengan prinsip yang ditanamkan kepada santriwati agar selalu memiliki jiwa Tabligh yaitu transparansi dan edukatif dalam melakukan kegiatan 59
baik di pondok maupun dalam kegiatan di koperasi. Sesuai dengan pendapat ustad Nur Wahyuddin, S.Pd.I, selaku pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 : “Kami sebagai pengawas selalu menyampaikan kepada pengurus koperasi agar setransparansi mungkin dalam menyampaikan harga barang-barang kebutuhan santri di koperasi, karena koperasi sendiri telah memberikan harga yang relatif murah dan di pondok sendiri selalu menyampaikan bahwa keuntungan yang di dapat akan kembali kepada keperluan santriwati sendiri”.
D. Penerapan Nilai Amanah Berikut ini merupakan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai penerapan nilai Amanah yang telah diterapkan oleh anggota atau santriwati di koperasi pelajar yang berada di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4.
Tabel 4.7 Penerapan Nilai Amanah di Koperasi Pelajar Variabel
TS (1)
KS (2)
S (3)
SS (4)
F
N
F
N
F
F
0
0
0
0
14 42 14 56
Amanah
Pernyataan Anda dapat dipercayai dalam mengemban setiap tugas baik sebagai pengurus dan anggota Anda dapat dipercayai dalam mengemban setiap tugas baik sebagai pengurus dan anggota
N
N
Jumlah Kategori nilai
98
Sangat Setuju
Sangat Setuju 0
0
1
2
17 51 10 40
Rata-rata Skor Nilai Amanah Sumber : Data Primer (Diolah)
60
92
95
Sangat Setuju
Tabel 4.7 menunjukan bagaimana penerapan nilai Amanah di koperasi pelajar pada Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4, dalam variable Amanah dioperasionalkan menjadi 2 indikator yang diuraikan menjadi 2 pernyataan dimana responden terdiri dari santriwati sebagai anggota koperasi serta pengurus koperasi. Indikator 1 : pada indikator pertama dapat dijelaskan bahwa yang menyatakan (Setuju) menerapkan nilai Tabligh sebanyak 14 responden dan 14 responden telah menyatakan (Sangat Setuju) sangat menerapkan nilai Amanah dalam berkoperasi. Indikator 2 : pada indikator kedua ini dapat diketahui bahwa sebanyak 1 responden menyatakan (Kurang Setuju) kurang menerapakan nilai Amanah dalam berkoperasi selanjutnya sebanyak 17 responden menyatakan (Setuju) menerapkan nilai Amanah dan 10 responden telah menyatakan (Sangat Setuju) sangat menerapkan nilai Amanah dalam berkoperasi. Kedua indikator Hal ini mengidikasikan bahwa anggota ataupun santriwati di koperasi pelajar yang berada di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 telah menerapkan nilai Amanah dalam melakukan kegiatan berkoperasi. Setelah diketahui nilai dari masing-masing indikator maka untuk mengetahui penerapan nilai Amanah pada anggota koperasi pelajar dibuat skala sebagai beikut : Indeks Minimal
: 1 x 1 x 28 = 28
Indeks Maksimal
: 4 x 1 x 28 = 112
Interval
:
= 21
61
28
49
Tidak Setuju (1)
70
Kurang Setuju (2)
91 Setuju (3)
112 Sangat Setuju (4)
Angka total yang diperoleh dari responden pada indikator pertama adalah sebesar 98 dan nilai yang diperoleh pada indikator kedua adalah sebesar 92 jadi rata-rata nilai pada variable nilai Amanah adalah sebasar 95, menggambarkan bahwa penerapan nilai Amanah pada koperasi pelajar berada pada skla 91-112 atau terletak pada kategori sangat setuju atau sangat diterapkan. Beradasarkan observasi, pengasuh memberikan kepercayaan penuh kepada pengurus, baik itu bendahara maupun ketua untuk memegang penuh kegiatan koperasi, mulai dari penjualan dan laporan keuangan. Dan nantinya pengasuh hanya menerima laporan hasil penjualan setiap minggunya, seperti pada tabel 4.8 yang terdapat pada lampiran rekapitulasi keuangan mingguan bulan november. Hal ini sesuai dengan prinsip yang ditanamkan kepada santriwati agar selalu memiliki jiwa Amanah dalam melakukan kegiatan baik di pondok maupun dalam kegiatan di koperasi dan kembali kepada Al-Quran dan al hadits. Sesuai dengan pendapat ustad Nur Wahyuddin, S.Pd.I, selaku pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 : “Prinsip yang kita tekankan kepada santriwati, baik dia sebagai pengurus maupun anggota adalah dengan cara meneladani sifat Rosul 62
itu tadi, sehingga mereka dapat Iklas dan ini merupakan kunci agar para santri maupun pengasuh dapat memegang kepercayaan yang saya berikan. Baik dia sebagai guru maupun pengurus koperasi”.
E. Penerapan Nilai Fathanah
Berikut ini merupakan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai penerapan nilai Fathanah yang telah diterapkan oleh anggota atau santriwati di koperasi pelajar yang berada di Pondok Modern Darusslam Gontor Putri 4.
Fathanah
Tabel 4.8 Penerapan Nilai Fathanah di Koperasi Pelajar Variabel TS (1) KS (2) S (3) SS (4) Jumlah Pernyataan Kategori nilai F N F N F N F N Anda memiliki kreatifitas/kemampuan untuk berkarya dalam 0 Sangat membangun usaha 0 0 0 16 48 12 48 96 Setuju koperasi agar lebih maju. Anda mampu memperkenalkan sesuatu yang baru sehingga usaha koperasi dapat berkembang.
Sangat Setuju 0
0
3
6
12 36 13 52
Rata-rata Skor nilai Fathanah
94
95
Sumber : Data Primer (Diolah) Tabel 4.8 menunjukan bagaimana penerapan nilai Fathanah di koperasi pelajar pada Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4, dalam variable Fathanah dioperasionalkan menjadi 2 indikator yang diuraikan
63
Sangat Setuju
menjadi 2 pernyataan dimana responden terdiri dari santriwati sebagai anggota koperasi serta pengurus koperasi. Indikator 1 : pada indikator pertama dapat dijelaskan bahwa yang menyatakan (Setuju) menerapkan nilai Tabligh sebanyak 16 responden dan 12 responden telah menyatakan (Sangat Setuju) sangat menerapkan nilai Fathanah dalam berkoperasi. Indikator 2 : pada indikator kedua ini dapat diketahui bahwa sebanyak 3 responden menyatakan (Kurang Setuju) kurang menerapakan nilai Fathanah dalam berkoperasi selanjutnya sebanyak 12 responden menyatakan (Setuju) menerapkan nilai Fathanah dan 13 responden telah menyatakan (Sangat Setuju) sangat menerapkan nilai Fathanah dalam berkoperasi. Kedua indikator Hal ini mengidikasikan bahwa anggota ataupun santriwati di koperasi pelajar yang berada di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 telah menerapkan nilai Fathanah dalam melakukan kegiatan berkoperasi. Setelah diketahui nilai dari masing-masing indikator maka untuk mengetahui penerapan nilai Fathanah pada anggota koperasi pelajar dibuat skala sebagai beikut : Indeks Minimal
: 1 x 1 x 28 = 28
Indeks Maksimal
: 4 x 1 x 28 = 112
Interval
:
28
= 21
49
Tidak Setuju (1)
70
Kurang Setuju (2)
64
91 Setuju (3)
112 Sangat Setuju (4)
Angka total yang diperoleh dari responden pada indikator pertama adalah sebesar 96 dan nilai yang diperoleh pada indikator kedua adalah sebesar 94 jadi rata-rata nilai pada variable nilai Fathanah adalah sebasar 95, menggambarkan bahwa penerapan nilai Fathanah pada koperasi pelajar berada pada skla 91-112 atau terletak pada kategori sangat setuju atau sangat diterapkan. Sebagai
pengurus
koperasi,
maka
mereka
harus
memakmurkan usaha koperasi sehingga mereka dituntut untuk memiliki rasa kreatif dan inovatif, seperti yang dijelaskan oleh uztazah Pefi selaku ketua koperasi pelajar : “Kami selaku pengurus koperasi ini harus berusaha memajukan usaha koperasi, hal yang kami lakukan agar koperasi ini terlihat menarik adalah dengan menghias ruangan dan membuat etalase, sedangkan agar koperasi ini maju, langkah kongkrit yang kami lakukan adalah dengan melakukan kerjasama dengan koperasi di pondok cabang”.
Hal ini sesuai dengan prinsip yang ditanamkan kepada santriwati agar selalu memiliki jiwa kretaif dan inovatif dalam melakukan kegiatan di pondok baik dalam melakukan kegiatan di koperasi, seperti melakukan kerjasama dengan koperasi lain di pondok yang berbeda.Sesuai dengan pendapat ustad Nur Wahyuddin, S.Pd.I, selaku pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 : “Kita sebagai pengasuh santriwati selalu menanamkan prinsip 4T kepada santriwati, yaitu : Terencana, Terukur, Terkontrol dan Terevaluasi sehingga hal ini dapat membangun sifat kretaif dan inovatif para santri baik dalam kegiatan keagamaan maupun sosial
65
seperti menjadi anggota koperasi dan menanamkan prinsip STIR, yaitu : sifat Sabar, Tawakal, Ikhlas dan Ridho. Karena dengan prinsip ini santriwati dapat cerdas secara intelektual, spiritual maupun emosional”.
F. Penerapan Nilai Ri’ Ayah
Berikut ini merupakan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai penerapan nilai Ri’ Ayah yang telah diterapkan oleh anggota atau santriwati di koperasi pelajar yang berada di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4. Tabel 4.9 Penerapan Nilai Ri’ Ayah di Koperasi Pelajar
Ri’ Ayah
Variabel
TS (1)
KS (2)
F
N
F
N
F
N
F
N
Anda memiliki rasa setia kawan/persaudaraan kepada sesama anggota lainnya.
0
0
0
0
17
51
11
44
95
Sangat Setuju
Dalam hal berinteraksi, baik sesama anggota atau pun pengurus, anda senantiasa memperhatikan/peduli kepada yang lainnya.
0
0
2
4
13
39
13
52
95
Sangat Setuju
95
Sangat Setuju
Pernyataan
S (3)
Rata-rata Skor Nilai Ri’ Ayah
SS (4)
Jumlah Kategori nilai
Sumber : Data Primer (Diolah) Tabel 4.9 menunjukan bagaimana penerapan nilai Ri’ Ayah di koperasi pelajar pada Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4, dalam
66
variable Ri’ Ayah dioperasionalkan menjadi 2 indikator yang diuraikan menjadi 2 pernyataan dimana responden terdiri dari santriwati sebagai anggota koperasi serta pengurus koperasi. Indikator 1 : pada indikator pertama dapat dijelaskan bahwa yang menyatakan (Setuju) menerapkan nilai Ri’ Ayah sebanyak 17 responden dan 11 responden telah menyatakan (Sangat Setuju) sangat menerapkan nilai Ri’ Ayah dalam berkoperasi. Indikator 2 : pada indikator kedua ini dapat diketahui bahwa sebanyak 2 responden menyatakan (Kurang Setuju) kurang menerapakan nilai Ri’ Ayah dalam berkoperasi selanjutnya sebanyak 13 responden menyatakan (Setuju) menerapkan nilai Ri’ Ayah dan 13 responden telah menyatakan (Sangat Setuju) sangat menerapkan nilai Ri’ Ayah dalam berkoperasi. Kedua indikator Hal ini mengidikasikan bahwa anggota ataupun santriwati di koperasi pelajar yang berada di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 telah menerapkan nilai Ri’ Ayah dalam melakukan kegiatan berkoperasi. Setelah diketahui nilai dari masing-masing indikator maka untuk mengetahui penerapan nilai Ri’ Ayah pada anggota koperasi pelajar dibuat skala sebagai beikut : Indeks Minimal
: 1 x 1 x 28 = 28
Indeks Maksimal
: 4 x 1 x 28 = 112
Interval
:
= 21
67
28
49
Tidak Setuju (1)
70
Kurang Setuju (2)
91 Setuju (3)
112 Sangat Setuju (4)
Angka total yang diperoleh dari responden pada indikator pertama adalah sebesar 95 dan nilai yang diperoleh pada indikator kedua adalah sebesar 95 jadi rata-rata nilai pada variable nilai Ri’ Ayah adalah sebasar 95, menggambarkan bahwa penerapan nilai Ri’ Ayah pada koperasi pelajar berada pada skla 91-112 atau terletak pada kategori sangat setuju atau sangat diterapkan. Sebagai pengurus koperasi selalu diajarkan untuk memiliki rasa peduli dan solidaritas, baik peduli kepada sesama santriwati dan peduli kepada amanah yang diberikan, karena pengurus memilki tanggung jawab agar koperasi ini tidak mengalami kerugian, seperti keterangan Ustazah Nur Adenia Umar selaku sekretaris koperasi pelajar ini : “Kami sebagai pengurus koperasi selalu diajarkan untuk memilki rasa solidaritas dan kepedulian, baik peduli kepada sesama santriwati dan peduli terhadap setiap amanah yang diberikan, karena kami memilki tanggungjawab agar koperasi ini tidak mengalami kerugian”.
Beradasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti, pengasuh pondok selalu menanamkan rasa kepedulian kepada seluruh santriwati seperti tidak boleh bakhil (pelit) sesama santri sehingga mereka memiliki rasa kepedulian dan solidaritas. Sesuai dengan pendapat ustad Nur Wahyuddin, S.Pd.I, selaku pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 : “Pembelajaran yang kita berikan agar santriwati dapat memilki rasa kepedulian dan salidaritas yang tinggi adalah dengan 68
menyampaikan bahwa sifat yang paling buruk adalah sifat bakhil (Pelit), karena sifat ini menjadikan santri tersebut dapat dikucilkan. Sehingga ketika mereka berkoperasi mempunyai pelajaran untuk tidak bakhil sehingga terciptanya rasa kepedulian dan solidaritas para anggota koperasi dan saling tolong menolong terhadap sesama santri”. G.
Penerapan Nilai Mas’ Uliyah Berikut ini merupakan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
penulis mengenai penerapan nilai Mas’ Uliyah yang telah diterapkan oleh anggota atau santriwati di koperasi pelajar yang berada di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4.
Mas’ Uliyah
Tabel 4.10 Penerapan Nilai Mas’ Uliyah di Koperasi Pelajar Variabel TS (1) KS (2) S (3) SS (4) Pernyataan F N F N F N F N Anda telah memahami dengan penuh kesadaran bahwa kegiatan koperasi yang anda jalankan untuk kepentingan bersama. Anda mempunyai rasa tanggungjawab dalam menjalankan tugas baik itu sebagai anggota dan pengurus koperasi.
0
0
1
2
13 39 14 56
Jumlah Kategori nilai
97
Sangat Setuju
Sangat Setuju 0
0
5
10
12 36 11 44
90
Rata-rata Skor Nilai Mas’ Uliyah 93.5
Sumber : Data Primer (Diolah) Tabel 4.10 menunjukan bagaimana penerapan nilai Mas’ Uliyah di koperasi pelajar pada Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4, dalam variable Mas’ Uliyah dioperasionalkan menjadi 2 indikator yang diuraikan menjadi 2 pernyataan dimana responden terdiri dari santriwati sebagai anggota koperasi serta pengurus koperasi.
69
Sangat Setuju
Indikator 1 : pada indikator pertama dapat dijelaskan sebanyak 1 responden menyatakan (Kurang Setuju) kurang menerapkan nilai Mas’ Uliyah dalam berkoperasi kemudian respondenyang menyatakan (Setuju) menerapkan nilai Mas’ Uliyah sebanyak 13 responden dan 14 responden telah menyatakan (Sangat Setuju) sangat menerapkan nilai Mas’ Uliyah dalam berkoperasi. Indikator 2 : pada indikator kedua ini dapat diketahui bahwa sebanyak 5 responden menyatakan (Kurang Setuju) kurang menerapakan nilai Mas’ Uliyah dalam berkoperasi selanjutnya sebanyak 12 responden menyatakan (Setuju) menerapkan nilai Mas’ Uliyah dan 11 responden telah menyatakan (Sangat Setuju) sangat menerapkan nilai Mas’ Uliyah dalam berkoperasi. Kedua indikator Hal ini mengidikasikan bahwa anggota ataupun santriwati di koperasi pelajar yang berada di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 telah menerapkan nilai Mas’ Uliyah dalam melakukan kegiatan berkoperasi.
Setelah diketahui nilai dari masing-masing indikator maka untuk mengetahui penerapan nilai Mas’ Uliyah pada anggota koperasi pelajar dibuat skala sebagai beikut : Indeks Minimal
: 1 x 1 x 28 = 28
Indeks Maksimal
: 4 x 1 x 28 = 112
Interval
:
= 21
70
28
49
Tidak Setuju
70
Kurang Setuju
(1)
(2)
91 Setuju (3)
112 Sangat Setuju (4)
Angka total yang diperoleh dari responden pada indikator pertama adalah sebesar 97 dan nilai yang diperoleh pada indikator kedua adalah sebesar 90 jadi rata-rata nilai pada variable nilai Mas’ Uliyah adalah sebasar 93.5, menggambarkan bahwa penerapan nilai Mas’ Uliyah pada koperasi pelajar berada pada skla 91-112 atau terletak pada kategori sangat setuju atau sangat diterapkan. Hal ini sesuai dengan prinsip yang ditanamkan kepada anggota dan pengurus koperasi pada khususnya agar selalu memiliki jiwa Mas’ Uliyah dalam melakukan kegiatan di koperasi, baik sebagai anggota maupun pengurus koperasi, jika sebagai pengurus, maka pengurus akan bertanggungjawab penuh mengelola usaha koperasi mulai dari penjualan dan pembukuan Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh ustad Nur Wahyuddin, S.Pd.I, selaku pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 : “Semua kegiatan di pondok sudah ada regulasinya, contoh kecil adalah dengan mengelola keuangan harus dengan rapi dan memiliki semboyan “administrasi yang rapi wajib/mutlak untuk menjaga kepercayaan, dan administrasi yang kacau memiliki indikasi korupsi” ini adalah pegangan para pengurus sehingga dapat memiliki rasa sadar dan tanggungjawab”.
71
4.5
Rekapitulasi Penerapan Nilai-Nilai Syariah Pada Koperasi Pelajar di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 Hasil analisis pada 7 (tujuh) nilai-nilai syariah yang diterapkan oleh anggota koperasi pelajar di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4, dapat disimpulkan melalui rekapitulasi berikut ini : Tabel 4.11 Rekapitulasi Penerapan Nilai-Nilai Syariah Pada Koperasi Pelajar
No.
Nilai-Nilai Syariah
1.
Shiddiq
2.
Istiqamah
3.
4.
5.
6.
Tabligh
Amanah
Fathanah
Ri’ Ayah
Hasil Analisis
Keterangan
Pengurus dan anggota selalu Sangat Setuju mengutamakan kejujuran dalam melakukan jualbeli. Pengurus dapat Istiqomah dalam Sangat Setuju melakukan kejujuran dan istiqamah dalam memegang tugas. pengurus koperasi selalu transparansi dalam menyampaikan harga barangSangat Setuju barang dan koperasi tidak mengambil keuntungan yang lebih dari penjualan. Anggota dan pengurus khususnya dapat memegang kepercayaan penuh Sangat Setuju dalam memegang tugas seperti mengelola keuangan usaha koperasi yang dilaporkan setiap minggu. Para santriwati selalu diajarkan untuk memiliki rasa kreatif dan inovatif seperti melakukan kerjasama Sangat Setuju sesama pengurus koperasi di pondok cabang, kerjasama pengiriman bukubuku, menghias ruangan agar menarik dan mebuat etalase. Pengurus dan anggota memiliki kepedulian dan solidaritas seperti larangan untuk tidak Baqhil (Pelit), Sangat Setuju saling tolong menolong antar sesama santri dan kepedulian terhadap amanah yang diberikan sehingga koperasi dapat menguntungkan
72
No.
Nilai-Nilai Syariah
Hasil Analisis
Keterangan
Pengurus koperasi selalu bertanggungjawab dalam mengadakan inovasi dan bendahara Mas’ Uliyah Sangat Setuju selalu menjaga kepercayaan dengan 7. selalu mengelola keuangan dengan serapi mungkin yang kemudian dilaporkan kepada pengawas setiap minggu Sumber : Data Primer (Diolah) Beradasarkan penelitian yang dilakukan, Pada tabel 4.11 menunjukan bahwa setiap santriwati yang bertindak sebagai anggota maupun pengurus koperasi sangat menerapakan nilai-nilai syariah yaitu nilai (1) Shiddiq yang mencerminkan sifat dari kejujuran dan ketelitian; (2) Istiqamah adalah sifat dari konsistensi dan komitmen; (3) Tabligh adalah sifat yang mencerminkan transparansi dan edukatif; (4) Amanah adalah
adalah
sifat
kepercayaan
dan
integritas;
(5)
Fathanah
mencerminkan sifat kreatif dan inovatif; (6) Ri’ ayah ialah sifat Solidaritas dan kepedulian; dan (7) Mas’uliyah adalah gambaran dari sifat kesadaran dan tanggung jawab. Dalam sistem pendidikan dan pengajaran di pondok Moderen Gontor, pendidikan akhlak merupakan bagian yang tak terpisahkan dari seluruh rangkaian proses pendidikan yang dijalani para santriwati. Dan ini merupakan bentuk pendidikan ahlak kepada para santri sehingga output yang akan dihasilkan adalah terciptanya hubungan sosialisasi yang harmonis. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ustadz Nur Wahyuddin, S.Pd.I, sebagai berikut:
73
“Materi yang terkait dengan pembinaan akhlak semuanya ada di kurikulum. Tidur pun adalah bagian dari kurikulum, latihan pidato, kegiatan di rayon, di ruangan ujian, dan seluruh kegiatan kurikulum mengarah ke pembinaan akhlak”.
4.6
Pembahasan Penerapan Nilai-Nilai Syariah Pada Koperasi Pelajar di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 a) Pembahasan mengenai hasil penelitian dengan penelitian terdahulu Beradasarkan penelitian yang dilakukan, bahwa setiap santriwati di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 yang bertindak sebagai anggota maupun pengurus koperasi sangat menerapakan ketujuh nilai-nilai syariah sebagai berikut (1) Shiddiq; (2) Istiqamah; (3) Tabligh; (4) Amanah; (5) Fathanah; (6) Ri’ ayah dan (7) Mas’uliyah. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Diah Retnowati dengan judul “Strategi Mengatasi Masalah Kinerja Koperasi Melalui Pelaksanaan Nilai Dan Prinsip Dasar Koperasi”. Menurut
hasil
penelitiannya
mengatakan
bahwa
Startegi
untuk
meningkatkan kinerja koperasi memerlukan penerapan atau pelaksanaan nilai dasar dan prinsip dasar koperasi secara optimal, Hal ini untuk membedakan koperasi dengan badan usaha lain yang hanya berorientasi pada profit dan Manajemen dalam melaksanakan falsafah koperasi atau nilai dasar dan prinsip dasar koperasi harus berorientasi pada pelayanan kepada anggota. Hasil penelitian terdahulu ini sesuai dengan kondisi koperasi pelajar di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4, bahwa kegiatan
74
usaha koperasi meningkat merupakan bentuk pengaplikasian nilai-nilai syariah oleh pengurus dan anggota koperasi dalam hal ini santriwati tersebut, ini merupakan bentuk pembinaan yang di lakukan oleh pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4. Selain itu, penelitian yang telah dilakukan ini telah sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anita Rinawati dengan judul Pengaruh Pendidikan Perkoperasian Anggota, Permodalan, Dan Pengalaman Pengurus Terhadap Keberhasilan Usaha Koperasi dapat dijelaskan bahwa hasil dari analisis jalur diperoleh pendidikan perkoperasian beradampak secara langsung terhadap keberhasilan usaha koperasi, besarnya pengaruh sebesar 7,62%, Untuk hasil dari analisis jalur antara permodalan terhadap keberhasilan usaha koperasi dinyatakan signifikan, dengan pengaruh adalah 10,76%. Untuk analisis jalur antara pengalaman pengurus terhadap keberhasilan usaha koperasi dinyatakan signifikan, besarnya pengaruh adalah 12,46%. Penelitian ini membuktikan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara pendidikan anggota koperasi dengan tingkat keberhasilan koperasi, di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 sendiri mengajarkan bagaimana menanamkan akhlak kepada para santri dan anggota sehingga hal ini dapat diaplikasikan kepada kehidupan sehari-hari termasuk didalamnya kegiatan berkoperasi dan metode yang digunakan oleh pondok demi terciptanya santri yang memilki sifat dan ahlak yang baik adalah dengan Metode Uswatun Hasanah (keteladanan), Metode
75
Latihan dan Pembiasaan, Metode Kedisplinan Dan Metode Ibrah dan Muadziah. b) Pembahasan antara keterkaitan teori dan hasil penelitian Beradasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor 35.2/PER/M.KUKM/X/2007, tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa dan Keuangan Syariah (KJKS) sebagai payung hukum pengelolaan lembaga keuangan mikro syariah, bahwa koperasi yang berada di lingkungan pondok pesantren wajib untuk melaksanakan kegiatan atau usaha koperasi beradasarkan kepada prinsip syariah dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan bahwa, koperasi pelajar di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 telah melaksanakan kegiatan koperasi sesuai syariah dengan jalan menerapakan ketujuh nilai-nilai syariah yaitu : (1) Shiddiq; (2) Istiqamah; (3) Tabligh; (4) Amanah; (5) Fathanah; (6) Ri’ ayah dan (7) Mas’uliyah. Koperasi pelajar merupakan model usaha ekonomi bersama yang lebih mengedepankan kemaslahatan anggotanya. Agar pengurus dan anggota yakni para santriwati ini mendapatkan keberkahan dan ridho dari Allah swt maka dalam operasionalnya harus mengaktualisasikan prinsipprinsip syariah. Nilai-nilai moral yang telah digariskan oleh syariat Islam harus menjiwai semua aktifitas dalam berkoperasi secara utuh. Prinsip syariah diaktualisasikan dalam (1) usaha-usaha koperasi, (2) produk dan jasa koperasi, (3) para pelaku baik anggota maupun pengurus koperasi, dan (4) sistem yang dibangun dalam mengembangkan usaha koperasi.
76
Koperasi pelajar yang notabennya termasuk kedalam jenis koperasi konsumsi yang berbasis pada sistem syariah ini harus dikembangkan dalam dunia pesantren khususnya di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 ini, karena koperasi pelajar ini tidak hanya sebagai wadah usaha lembaga pesantren semata tapi juga sebagai sarana laboratorium wirausaha santriwati. Harapannya agar para santri mempunyai bekal keterampilan berwirausaha yang handal mandiri dan profesional. Koperasi atau dalam kajian fiqh dikenal dengan istilah syirkah atau syarikah merupakan sebuah wadah untuk usaha bersama yang bersifat ekonomis. Koperasi dalam Islam mencerminkan kemitraan, kerjasama, kekeluargaan, dan kebersamaan usaha yang sehat, baik dan halal. Syirkah ini merupakan komunitas yang sangat dipuji dalam Islam karena di dalamnya ada unsur kerjasama tolong menolong. Syirkah atau koperasi dalam fiqh Islam atau koperasi syariah, secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu Syirkah Amlak (kepemilikan bersama) dan Syirkah ’Uqud/ akad (Kontrak). Dan koperasi merupakan Syirkah ’Uqud dimana terjadinya akad antara dua orang atau lebih untuk bekerja sama dalam hal harta baik keuntungan ataupun kerugiannya. Koperasi pelajar di pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 ini merupaka sebuah jenis koperasi konsumsi yang dibentuk untuk pemenuhan kebutuhan pokok para santriwati selaku anggota koperasi pelajar, Inti dari kegiatan koperasi pelajar ini adalah usaha dengan penuh semangat saling tolong menolong dan seirama kompak tidak ada
77
penghiyanatan di antara para anggota koperasi. Para anggota koperasi pelajar dalam melakukan pengelolaan koperasi bagaikan satu tubuh, di mana satu anggota koperasi diibaratkan satu organ anggota tubuh manusia (kamatsalil jasadi). Setiap organ tubuh dengan organ tubuh yang lain terjalin hubungan yang harmonis saling asah asih dan asuh, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS.Al-Maidah: 2 yang menjelaskan arti pentingnya saling tolong menolong :
ِٱﻹﺛۡ ﻢ ِ ۡ َوﺗَﻌَﺎ َوﻧُﻮ ْا َﻋﻠَﻰ ٱﻟۡ ﺒِ ﱢﺮ َوٱﻟﺘﱠﻘۡ َﻮ ٰۖى و ََﻻ ﺗَﻌَﺎ َوﻧُﻮ ْا َﻋﻠَﻰ.... ب ِ َﺷﺪِﯾ ُﺪ ٱﻟۡ ِﻌﻘَﺎ “…dan
tolong
إِنﱠ
menolonglah
َوٱﻟۡ ﻌُﺪۡ َٰو ِۚن َوٱﺗﱠﻘُﻮ ْا kamu
dalam
(mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan janganlah kamu tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah SWT, sesungguhnya Allah amat berat siksanya”.(Q.S. Al-Maidah : 2)
Ayat di atas mengisyaratkan arti pentinganya tolong menolong bukan hanya dalam berkoperasi tetapi dalam kegiatan bersosialisai saharihari, kehadiran koperasi pelajar merupakan bentuk tanggung jawab (Mas’ Uliyah) dan merupakan kegiatan saling tolong menolong dimana para santriwati dapat memenuhi kebutuhannya di koperasi ini mulai dari pakaian, makanan dan buku-buku serta kebutuhan pokok lainnya dan keuntungan yang dihasilkan koperasi ini akan bermanfaat secara langsung kepada penghuni pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 seperti
78
perbaikan dan penambahan fasilitas pondok dan disinilah terjadinya interaksi saling tolong menolong antara santriwati dan pengurus yang terlibat dalam usaha koperasi ini.
c) Gambaran metode pengajaran Di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 Koperasi pelajar ini merupakan usaha dimana setiap pengurus dan anggotanya harus menerapakan Prinsip-prinsip syariah yang merupakan ketentuan yang telah digariskan oleh Allah SWT dan Muhammad SAW dalam nash. Nash telah menggariskan nilai-nilai syariah harus diterapkan dan dijadikan pedoman oleh santriwati demi tercapainya kemaslahatan. Penerapan nilai-nilai syariah yang diterapkan santriwati sebagai anggota dan pengurus koperasi pelajar adalah salah satu bukti pembinaan yang dilakukan pengasuh pondok kepada santriwati ataupun anggota koperasi,. Beradasarkan hasil wawancara, maupun hasil observasi selama meneliti di lapangan, maka peneliti melihat dan mengklasifikasi beberapa metode yang diterapkan oleh pengasuh dan para guru Pondok Moderen Gontor 4 yaitu: 1. Metode Uswatun Hasanah (keteladanan) Pentingnya keteladanan para pembina sangat ditekankan di pesantren ini. Karena para pengasuh maupun para guru merupakan figur sentral di lingkungan Pondok, maka semua aktifitas, perbuatan, tingkah laku, ucapan mereka menjadi sorotan dan contoh bagi para santriwati. Tingkah laku, perbuatan serta ucapan para pengasuh dan
79
para guru harus mencerminkan etika dan moral yang berlandaskan AlQuran dan Sunnah (Rahmawati : 2014). Metode uswah hasanah ini menjadi salah satu metode utama yang diterapkan oleh pondok dalam pembinaan akhlak sehari-hari. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ustad Nur Wahyuddin, S.Pd.I, sebagai berikut: “Kami mengajar disini menekankan pada santriwati bagaimana mereka bisa merasakan apa yang dilihat, dirasakan dan dilaksanakan, melihat santriwati senior dan para ustazah bagaimana mereka bertindak dan berperilaku.” 2. Metode Latihan dan Pembiasaan. Di dalam Pondok Moderen Gontor Putri 4, para santriwati dididik dengan cara melakukan latihan-latihan terhadap norma-norma, etika, aturan-aturan lalu kemudian para santriwati dibiasakan untuk melakukannya.
Sebagaimana
yang
dikemukakan
Ustad
Nur
Wahyuddin, S.Pd.I, sebagai berikut: “Metode yang digunakan dalam pembinaan akhlak dalam pondok ini adalah pembiasaan dan pemaksaan kegiatan”. Latihan dan pembiasaan itu dilakukan pada aspek akhlak pada sesama manusia, para santriwati dilatih dan membiasakan diri bagaimana berlaku sopan kepada ustaz, ustazah dan guru, bagaimana berprilaku
yang baik terhadap sesama santriwati, tahu cara
menghormati yang lebih tua dan tahu cara memperlakukan dengan baik terhadap yang lebih muda. 3. Metode Kedisplinan
80
Pendidikan di Pondok Moderen Gontor Putri 4 sangat mengutamakan proses pendidikan itu sendiri atau dengan kata lain mengutamakan pendekatan proses. Sehingga dalam kurikulumnya, pendidikan di Gontor berlangsung 24 jam, mulai dari bangun tidur di subuh hari sampai dengan tidur malam. Ada aturan aturan dan tata tertib selama proses pendidikan di dalam pondok yang harus di taati oleh setiap santriwati. Konsekwesnsi
dari setiap pelanggaran
pelanggaran akan diberikan sanksi atau hukuman bergantung kepada jenis pelanggarannya apakah itu pelanggaran ringan, sedang atau berat.
Tujuan diberikannnya sanksi supaya ada efek jera dan
santriwati berusaha untuk tidak melakukan kesalahan yang kedua kalinya. 4.
Metode Ibrah dan Muadziah
Metode ini bersifat kognitif, teoritis, nasehat. Untuk kajian fiqih yang berkaitan dengan akhlak, para santriwati mendapatkan pelajaran di kelas pada mata pelajaran ilmu akhlak. Selain mendapatkan pelajaran di kelas, juga para santriwati
mendapat
bimbingan langsung dari ustazah, dimana ustazah pembimbing bertugas melakukan pembimbingan pada setiap santriwati yang berhubungan dengan masalah prilaku, etika, atau masalah-masalah tertentu yang dialami santriwati.
81
BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan Beradasarkan hasil penelitian tentang penerpan nilai-nilai syariah pada Koperasi Pelajar di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 yang berada di Desa Lamomea Kecamatan Konda Kabupaten Konawe selatan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Santriwati di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 yang bertindak sebagai pengurus dan anggota koperasi pelajar telah menerapakan nilai-nilai syariah dalam berkoperasi, yakni : (1) Shiddiq; (2)Istiqamah; (3) Tabligh; (4) Amanah; (5) Fathanah; (6) Ri’ayah dan Mas’uliyah. 2. Diterapkannya nilai-nilai syariah ini merupakan wujud dari metode pendidikan yang diberikan kepada santriwati, dimana metode yang diajarkan adalah 1) Metode Uswatun Hasanah (keteladanan), 2) Metode Latihan dan Pembiasaan, 3) Metode Kedisplinan Dan 4) Metode Ibrah dan Muadziah.
82
5.2
Saran
Beradasarkan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disarankan sebagai berikut ini : 1. Kepada pengurus koperasi pelajar agar mempertahankan nilai-nilai syariah yang telah dilaksanakan dan mengevaluasi kinerja pengurus dan anggota melalui evaluasi metode-metode yang sudah di jalankan dalam kurikulum sehingga unit usaha koperasi konsumsi ini dapat maju dan berkembang yang dapat meningkatkan keuntungan. 2. Penelitian ini masih terdapat beberapa kelemahan maka diperlukan pula wawancara mendalam dan diharapkan untuk memperbanyak sampel dalam penelitiannya sehingga pada penelitian mendatang dapat
lebih
baik
lagi
83
dari
penelitian
yang
sekarang
DAFTAR PUSTAKA
Anita Rinawati, 2010. pengaruh pendidikan perkoperasian anggota, permodalan, dan pengalaman pengurus terhadap keberhasilan usaha koperasi, Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Anoraga, Pandji, Dkk, 1997. Dinamika Koperasi, Semarang : Rineka Cipta Badaruddin & Nasution, M. Arief. 2005. Modal sosial dan Pemberadayaan Komunitas Nelayan (Isu-isu Kelautan dan Kemiskinan Hingga Bajak Laut. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Burhani,2012,“Koperasi Syariah”, artikel diakses pada 23 desember 2015 14.51 darirumaishaa.wordpress.com/2012/12/27/koperasi-syariah Chaniago Arifinal, 1973. Pendidikan Perkoperasian Indonesia, Semarang : Bandung Angkasa Diah Retnowati, 2010, Strategi Mengatasi Masalah Kinerja Koperasi Melalui Pelaksanaan Nilai Dan Prinsip Dasar Koperasi. Didane, “Strategi Pengembangan Kualitas Koperasi Berbasis Nilai Tambah” artikel di akses pada 24 November 2015 dari http://didane.multiply.com/journal/item/2 Hendar Kusnadi,2015. Ekonomi Koperasi Edisi Ke Dua. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Hendrojigi, 2000 .Koperasi Dan Azas-Azas, Teori Dan Praktek.Jakarta : Rajawali Press Kartasapoetra, Dkk, 1991. Koperasi Indonesia, Jakarta : PT. Rineka Jaya. Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia di Akses melalui www.depkop.go.id Khotibul Umam, 2010. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat-Tamwil (Studi Kasus Di Beringharjo, Yogyakarta) artikel di akses pada 24 November 2015. Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, 2015, Warta Dunia Pondok Modern Darussalam Gontor (WARDUN), Ponorogo : Darussalam Press. Rachmat Tatang Bachrudin, 2010, Koperasi Indonesia Rumah Kita, Jakarta : Yayasan Obor Kita. Rahmawati, 2014, Metode-Metode Pembinaan Akhlak di Pondok Moderen Darussalam Gontor Putri 4 , jurnal di akses pada 2 Januari 2015. Soeradjiman, 1996, Koperasi Dalam Teori Dan Praktek, Jakarta : Dekopin. Sudarsono, Edilius. 2005. Koperasi Dalam Teori dan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Sugiyono, 2002, Metode Penelitian Ekonomi Dan Bisnis, Bandung : Alfabeta. Sukamdiyo, 1996, Manajemen Koperasi Pasca Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992, Jakarta : Airlangga. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian. Wirasasmita, RA, Rival Dkk,1990. Manajemen Koperasi, Bandung : Pionir Jaya.
KUESIONER
STUDI PENERAPAN NILAI-NILAI SYARIAH PADA KOPERASI PELAJAR DI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR PUTRI 4
I.
IDENTITAS RESPONDEN Nama : Jenis kelamin : Umur : Jenjang Pendidikan
: ( ) SD ( ) SLTP ( ) Diploma ( ) S1 :
( ) SLTA
Pekerjaan Berapa lama menjadi anggota koperasi :
II.
PENERAPAN NILAI-NILAI SYARIAH PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER 1. Mohon dengan hormat, bantuan, dan kesediaan Saudara/i untuk menjawab seluruh pertanyaan dalam kuesioner ini. 2. Beri tanda ceklis ( ) pertanyaan berikut yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya pada kolom yang tersedia. 3. Keterangan Alternatif Jawaban dan Skor : a. TS = Tidak Setuju (1) b. KS = Kurang Setuju (2) c. S
= Setuju (4)
d. SS = Sangat Setuju (5)
A. Shiddiq
No. Pernyataan Anda mampu berperilaku 1 melakukan transaksi jualbeli. 2
TS KS S SS jujur
dalam
Anda dapat cermat dan seksama dalam melakukan transaksi jualbeli.
B. Istiqamah
No. Pernyataan TS KS S SS Anda selalu tetap menjalankan kegiatan 1 koperasi baik sebagai pengurus dan anggota sesuai dengan tugas dan tanggungjawab setiap harinya. 2
Anda dapat berkomitmen baik sebagai anggota dan pengurus sesuai dengan tugas yang diberikan.
C. Tabligh
No. Pernyataan TS KS S SS Anda selalu terbuka baik kepada anggota dan 1 pengurus dalam hal informasi. 2
Anda dapat belajar dalam menjadi anggota maupun pengurus koperasi untuk bisa bersosialisasi dengan anggota dan pengurus lainnya.
D. Amanah
No. Pernyataan TS KS S SS Anda dapat dipercayai dalam mengemban 1 setiap tugas baik sebagai pengurus dan anggota 2
Anda memiliki integritas/nilai kemutuan yang tinggi sehingga dapat menjalankan kegiatan koperasi.
E. Fathanah
No. Pernyataan TS KS S SS Anda memiliki kreatifitas/kemampuan untuk 1 berkarya dalam membangun usaha koperasi agar lebih maju. 2
Anda mampu memperkenalkan sesuatu yang baru sehingga usaha koperasi dapat berkembang.
F. Ri’ Ayah
No. Pernyataan TS KS S SS Anda memiliki rasa setia kawan/persaudaraan 1 kepada sesama anggota lainnya. 2
Dalam hal berinteraksi, baik sesama anggota atau pun pengurus, anda senantiasa memperhatikan/peduli kepada yang lainnya.
G. Mas’ Uliyah
No. Pernyataan TS KS S SS Anda telah memahami dengan penuh 1 kesadaran bahwa kegiatan koperasi yang anda jalankan untuk kepentingan bersama.
2
Anda mempunyai rasa tanggungjawab dalam menjalankan tugas baik itu sebagai anggota dan pengurus koperasi.
Rekapitulasi Keuangan Mingguan Bulan November
Tabel 4.8 Rekapitulasi Keuangan Mingguan Bulan November No.
Minggu
1 2 3 4
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Total
Debet Kredit Saldo Saldo Saldo (Rp) (Rp) (Rp) Lalu (Rp) Akhir (Rp) 20.500.000 20.500.000 84.045.821 104.545.821 26.950.000 26.950.000 131.495.821 4.950.000 11.221.000 6.271.000 125.224.821 7.500.000 27.363.400 19.863.400 105.361.421 59.900.000 38.584.400 21.315.600 105.361.421
Gambar Koperasi Pelajar