UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 70% BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA DARAH DAN KOLESTEROL TOTAL PADA HATI HAMSTER YANG DIINDUKSI ALOKSAN DAN PAKAN TINGGI KOLESTEROL ACTIVITY OF ETHANOL 70% EXTRACT PAPAYA SEEDS (Carica papaya L.) ON BLOOD TRIGLYCERIDES AND TOTAL CHOLESTEROL LEVEL IN LIVER OF ALLOXAN-INDUCED AND HIGH-CHOLESTEROL FEED HAMSTERS Beni Irawan, Dwitiyanti, Elly Wardani Fakultas Farmasi dan Sains UHAMKA
ABSTRAK Gaya hidup yang tidak sehat menjadi pemicu utama meningkatnya prevalensi Diabetes Mellitus dan hiperkolesterol atau komplikasi keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol biji pepaya terhadap penurunan kadar trigliserida darah dan kolesterol total hati hamster jantan diabetes patologi kolesterol. Penelitian ini menggunakan 35 ekor hamster yang dibagi menjadi 7 kelompok perlakuan, masing-masing terdiri dari 5 ekor hamster. Seluruh kelompok diinduksi aloksan dan pakan tinggi kolesterol kecuali kontrol normal diberikan pakan standar. Kontrol positif digunakan fenofibrat dosis 0,65mg/50gBB dan atorvastatin dosis 0,26mg/50gBB hamster. Sediaan ekstrak diberikan secara oral selama 14 hari dengan 3 variasi dosis, yaitu 3,5;7;14mg/50gBB hamster. Uji analisa menggunakan statistik ANOVA satu arah. Hasil menunjukan pada dosis 7mg/50gBB dan 14mg/50gBB ekstrak etanol biji pepaya dapat menurunkan kadar trigliserida darah dengan persentase penurunan sebesar 60,62% dan 76,98% sebanding dengan fenofibrat. Pada dosis 14mg/50gBB hamster diperoleh persentase kadar kolesterol total hati hamster 0,18% sebanding dengan atorvastatin. Kata kunci : Ekstrak biji pepaya, Antihiperkolesterolemia, Induksi Aloksan dan Hiperkolesterol ABSTRACT Unhealthy lifestyle is a trigger on prevalence of diabetes mellitus and hypercholesterolemia or both complications. This study aimed at determining effect of ethanol extract of papaya seeds to decrease blood levels triglycerides and total cholesterol. This study used 35 tailed hamsters were divided into 7 treatment groups, each consisting of 5 hamsters. The whole group of alloxan induced and high cholesterol feed except normal controls given standard feed. Positive control used fenofibrate dose of 0.65mg/50gBW and atorvastatin dose of 0.26mg/50gBW hamsters. Preparations extract administered orally for 14 days with 3 variations dose, that is 3.5;7;14mg/50gBW of dose. The results showed that the 7mg/50gBW and the 14mg/50gBW ethanol extract of papaya seeds can lower blood triglyceride with 60.62% and 76.98% lower than fenofibrate. Dose of 14mg/50gBW obtained percentage of total cholesterol in the liver of hamsters 0.18% lower than atorvastatin. Keywords: papaya seed hypercholesterolemia PENDAHULUAN Diabetes Mellitus
extract,
(DM)
antihiperkolesterolemia,
adalah
sekelompok gangguan metabolik ditandai
dengan hiperglikemia. Ini merupakan akibat dari kurangnya sekresi insulin, kurangnya
kerja insulin (sensitivitas) atau keduanya.
Induction
of
alloxan
and
(Triplitt, et al. 2008). Pada penderita diabetes
mellitus terdapat peningkatan asam lemak bebas dalam darah dan kadar asam lemak bebas tersebut pararel dengan naik turunnya
kadar glukosa darah. Peningkatan kadar asam lemak bebas dalam darah dapat mengurangi
sensitivitas jaringan terhadap insulin. Hal
yang khasiatnya tidak berbeda dengan obat
hubungan antara kadar kolesterol dengan
menurunkan
tersebut
menyatakan
bahwa
terdapat
diabetes (Ganiswara 1995).
Hiperkolesterol bisa terjadi karena
beberapa
faktor,
salah
satunya
yaitu
sintetik. Salah satu tanaman yang dapat kadar
glukosa
darah
dan
papaya
(Carica
papaya
L.)
kolesterol adalah biji pepaya (Carica papaya L.).
Biji
mengkonsumsi makanan yang mengandung
merupakan limbah dari proses pengolahan
sejenisnya. Serta mereka yang mempunyai
bisa dimanfaatkan. Biji pepaya memiliki
tinggi
lemak,
makanan
siap
saji
dan
pola dan gaya hidup tidak sehat, seperti
merokok dan malas berolahraga. Selain faktor makanan, kecenderungan kolesterol tinggi
juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan (Arora 2007).
Trigliserida adalah salah satu jenis
lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organ dalam tubuh. Trigliserida
merupakan subtansi yang terdiri dari gliserol
yang mengikat asam lemak. Makanan yang mengandung trigliserida
lemak
dalam
akan
darah
meningkatkan
dan cenderung
dan konsumi buah pepaya yang sebenarnya
manfaat dimana senyawa yang terkandung dalam biji pepaya yaitu tanin, saponin dan flavonoid
antioksidan
memiliki (Zhou
et
potensi al.
2011).
sebagai Pada
penelitian lain dibuktikan bahwa ekstrak air biji pepaya dapat menurunkan kadar glukosa
darah tikus jantan Sprague dawley pada dosis 100mg/KgbBB dan 200 mg/KgBB, pada dosis
tersebut dapat menurunkan
kadar
glukosa darah 135mg/dl dan 128mg/dl pada tikus diabetes (Venkateshwarlu, et al. 2013).
Berdasarkan uraian di atas, pada dosis
meningkatkan kadar kolesterol (Soeharto
100 mg/KgBB ekstrak air biji pepaya
tubuh terjadi pada organ hati. Sebagian
glukosa darah tikus hiperglikemia, dosis
2002). Pengendalian jumlah kolesterol dalam
kolesterol akan diekskresi dalam empedu
sebagai asam kolat. Mengingat bahwa hati merupakan
pusat
metabolisme
zat-zat
makanan termasuk kolesterol, tentunya bila fungsi hati terganggu akan terganggu pula metabolisme kolesterol (Hadi 2000). Meningkatnya
hiperkolesterol
dari
tahun
penderita
ke
tahun
memerlukan suatu usaha untuk mengatasinya.
Salah satunya adalah penggunaan obat alam
mempunyai
aktivitas
menurunkan
kadar
tersebut diujikan kembali pada ekstrak etanol
70% biji pepaya yang mempunyai potensi
dalam menurunkan kadar trigliserida darah
dan kolesterol total hati hamster jantan yang diinduksi dengan aloksan serta penambahan pakan
tinggi
kolesterol.
Dilakukan
pengukuran kadar kolesterol dihati karena hati
merupakan tempat pengendalian metabolisme
kolesterol. Kombinasi aloksan dan pakan tinggi kolesterol bertujuan untuk mendekati
pada diabetes
patologi kolesterol, yaitu
kondisi dimana diabetes mellitus disertai dengan hiperkolesterol.
Bahan
serbuk.
Filtrat hasil penyaringan
dipekatkan dengan vacum rotary evaporator
pada suhu 50o C hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental dikeringkan dalam
oven suhu 50oC. Selanjutnya dilakukan
METODE
Bahan dan alat
dalam
yang
di
penapisan fitokimia.
perlukan
dalam
kolesterol
(pakan
komposisi kuning telur puyuh 40%, minyak
10% minyak kelapa), etanol 70%, fenofibrat,
hamster) sampai 100%. Untuk pembuatan
penelitian ini adalah biji pepaya, pakan standar,
pakan
tinggi
standar yang mengandung 40% kuning telur, atorvastatin,
natrium
klorida,
aloksan
monohidrat, Na CMC, Ketamin, reagen
trigliserida, dan reagen kit kolesterol. Hewan uji yang digunakan adalah hamster jantan umur 3-4 bulan dengan bobot badan ± 50 g
sebanyak 35 ekor. Peralatan yang digunakan
terdiri dari kandang hamster, tempat makan, wadah makan dan minum hamster, timbangan
hewan, alat-alat gelas, toples kaca, batang
pengaduk, vortex, pipa kapiler, vacum rotary evaporator, oven, timbangan analitik, sonde oral,
mokro
tube,
sentrifugator
mikro
Eppendorf, pipet tetes, mikro pipet, peralatan bedah, fotometer klinikal. Cara Kerja Pembuatan Fitokimia
Ekstrak
Dan
Penapisan
Biji pepaya yang telah dikeringkan
diserbuk hingga diperoleh diameter 20 mesh,
serbuk yang diperoleh dimaserasi dengan etanol 70 % selama 3 hari, selanjutnya ampas disaring dan dimaserasi ulang
dengan
etanol70 % sampai tidak terdapat zat aktif
Pembuatan Pakan Tinggi Kolesterol Pakan
kolesterol
dibuat
dengan
kelapa 10%, dan pakan standar (pelet pakan
kolesterol,
kuning
telur
mentah
dicampur dengan pakan standar yang sudah di
haluskan. Kemudian ditambahkan minyak kelapa dan diaduk hingga homogen, dibentuk menjadi pelet.
lalu
Penentuan Dosis
Dosis biji pepaya, fenofibrat dan atorvastatin
Dosis ekstrak biji pepaya yang digunakan 3,5 mg/50g BB, 7 mg/50g BB dan 14mg/50g BB
hamster. Dosis obat pembanding (fenofibrat) 0,65 mg/50 g BB hamster dan Dosis obat pembanding (atorvastatin) 0,26 mg/50 g BB hamster.
Tahapan Penelitian Penelitian
aklimatisasi
dimulai
selama
dengan
14
hari
melakukan kemudian
pemberian pakan tinggi kolesterol sampai hari ke
43.
Setelah
itu
hamster
diinduksi
hiperglikemia dengan pemberian aloksan dosis 11,9 mg/50 g BB hamster dilarutkan
dalam Nacl 0,9% diberikan pada hari ke 21 secara intraperitoneal.
Kadar gula akan
meningkat setelah 14 hari dari pemberian
aloksan. Setelah terjadi peningkatan kadar
Pengambilan darah dan pemeriksaan
glukosa darah dan hiperkolesterol, hewan uji
darah hamster dilakukan sebanyak dua kali.
selama 14 hari, dengan pembagian kelompok
penginduksi dengan tujuan untuk mengetahui
diberikan obat pembanding dan bahan uji sebagai berikut : a.
Kelompok I : Kontrol normal, kelompok
b.
Kelompok
yang diberi makanan standar (fenofibrat),
II
:
dibuat
Kontrol
diabetes
positif
dengan
aloksan monohidrat + pakan tinggi
c.
kolesterol
dan
Kelompok
III
sediaan
pembanding
fenofibrat 0,65mg/50gBB hamster. atorvastatin,
:
dibuat
Kontrol
diabetes
positif
dengan
aloksan monohidrat + pakan tinggi kolesterol d.
e.
f.
dan
sediaan
pembanding
atorvastatin 0,26 mg/50g BB hamster.
Kelompok IV : Kontrol negatif, dibuat diabetes dengan aloksan monohidrat + pakan tinggi kolesterol.
Kelompok V : Dibuat diabetes dengan aloksan monohidrat + pakan tinggi
bahwa hewan uji telah hiperglikemia dan hiperkolesterol. Kedua, pada hari ke-44 yaitu
setelah pemberian bahan uji dengan tujuan untuk melihat kadar trigliserida darah akhir untuk dibandingkan penurunan kadarnya.
Pengambilan darah hamster melalui sinus orbital, hamster di anastesi dengan ketamin. Pada hari ke-45 hamster di bedah lalu di
ambil organ hatinya untuk mendapatkan kadar
kolesterol total dalam hati. Pengukuran kadar trigliserida darah dan kolesterol total hati
hamster dengan menggunakan alat fotometer
klinikal. Alat ini harus distandarisasi terlebih dahulu dengan reagen standart kit trigliserida
dan kolesterol yang akan digunakan sebelum
dilakukan pengukuran kadar trigliserida darah dan kolesterol total hati hamster. Pengukuran
kadar
trigliserida
kolesterol dan diberikan ekstrak biji
dilakukan dengan mengambil serum sebanyak
Kelompok VI : Dibuat diabetes dengan
mikropipet, lalu dicampur reagen trigliserida
pepaya dosis 3,5 mg/50 g BB hamster.
aloksan monohidrat + pakan tinggi
kolesterol dan diberikan ekstrak biji g.
Pertama, pada hari ke-29 setelah pemberian
pepaya dosis 7 mg/50g BB hamster.
Kelompok VII : Dibuat diabetes dengan aloksan monohidrat + pakan tinggi
10
µl
diambil
dengan
menggunakan
sebanyak 1000 µl kedalamnya. Setelah itu
vorteks larutan dan diinkubasi selama 10
menit pada suhu 20-25o C. Kemudian baca kadar sampel pada fotometer klinikal.
Pembuatan ekstrak kolesterol dari hati
kolesterol dan diberikan ekstrak biji
dengan mengambil sebanyak 1 gram sampel
Pengukuran Kadar Trigliserida Darah dan
ditambahkan 10 ml dietil eter, selama 48 jam
pepaya dosis 14 mg/50g BB hamster.
Kolesterol Total Hati hamster
dimasukkan
ke
dalam
tabung
dan
sampai eter menguap sambil sering diaduk.
Jaringan sisa dibuang dan ambil cairannya.
digunakan
phospat (pH 7,2 - 7,4), kemudian sentrifugasi
30% dimana air digunakan untuk memecah
Cairan tersebut ditambahkan 3 ml dapar pada kecepatan 3000 rpm selama 15 menit.
Pengukuran kadar kolesterol total diambil
supernatan sebanyak 200 µl, lalu dicampur
reagen kit sebanyak 1000 µl, kemudian vorteks dan diinkubasi selama 10 menit pada
suhu 20-25o C kemudian dibaca dengan fotometer klinikal (Ningsih 2012).
Data yang diperoleh dianalisa dengan
ANOVA satu arah. Pada analisa data ini ditentukan terlebih dahulu homogenitas data
dan normalitas data dari setiap data dan dilanjutkan dengan uji anova satu arah dengan taraf signifikansi 95 %. Kemudian dilihat adanya perbedaan antar kelompok perlakuan,
jika terdapat perbedaan antar kelompok
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Tukey (Santoso 2010).
70%
karena
etanol
70%
mengandung etanol sebanyak 70% dan air dinding sel yang mengandung zat aktif sehingga terjadi lisis pada sel dan etanol dapat
masuk dalam sel dan zat aktif tertarik oleh pelarut. Pada saat proses perendaman sesekali
diaduk untuk meratakan konsentrasi larutan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan dalam sel dan larutan luar sel. Pemisahan
maserat menggunakan kertas
saring dengan tujuan tidak ada serbuk ekstrak
yang terbawa kedalam maserat. Maserat yang diperoleh dipekatkan menggunakan vacum rotary evaporator agar terjadi pemisahan antara zat aktif dan pelarut yang digunakan berdasarkan perbedaan titik didih. Proses pemekatan
menggunakan suhu rendah ± 50º C agar tidak mempengaruhi
kualitas
dari
zat
aktif.
Kemudian dikeringkan di dalam oven untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode ekstraksi yang digunakan
pada penelitian ini adalah maserasi, karena
menghilangkan sisa pelarut agar didapatkan ekstrak kental yang bebas etanol.
Hasil ekstraksi biji pepaya didapat
maserasi merupakan cara ekstraksi yang
rendemen 10,4722%. Berdasarkan penapisan
pemanasan. Tahapan maserasi yaitu dengan
yang terdapat pada ekstrak biji pepaya adalah
mudah dan sederhana serta tidak memerlukan
cara merendam serbuk simplisia dengan cairan
penyari.
Cairan
penyari
yang
digunakan adalah etanol 70%, karena etanol
merupakan antiseptik yang optimal, yang mempunyai keuntungan lebih selektif, kapang
dan kuman sulit tumbuh tidak toksik dan absorbsinya
baik.
Kadar
etanol
yang
fitokimia diketahui kandungan senyawa kimia
flavonoid, saponin, dan tanin. Pengujian dilakukan dengan menggunakan hewan uji hamster
syrian
jantan
(Mesocricetus
auratus),. Hamster yang digunakan dalam percobaan sebanyak 35 ekor yang dibagi
menjadi 5 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor dengan berat
badan hamster ± 50 gram. Sebelumnya
dan sekitar 25% dieliminasi di feses. Diduga
14 hari agar mampu menyesuaikan keadannya
PPAR-α. Obat tersebut bermanfaat pada
hamster di aklimatisasikan dikandang selama dari mulai kandang, makanan dan minuman.
Alasan menggunakan hewan uji hamster karena kelengkapan organnya dan hamster
banyak digunakan untuk mempelajari efek obat dan diet pada metabolik lipoprotein. Pada
penelitian
ini
digunakan
makanan tinggi kolesterol berupa 40% kuning
telur, 10% minyak kelapa dan dicampur dengan
50%
pakan
standar
untuk
meningkatkan kadar trigliserida darah dan kadar
kolesterol
menggunakan
di
enam
hati.
Penelitian
kelompok
yaitu
kelompok kontrol normal, positif, negatif dan tiga kelompok perlakuan dengan bahan uji. Kontrol
normal
hanya
diberikan
pakan
standar dan air minum biasa. Kontrol positif
dibuat diabetes dengan aloksan dosis 11,9
mg/50gBB hamster dan diberikan pakan tinggi
kolesterol,
kemudian
dilanjutkan
pemberian pembanding yang digunakan pada penelitian adalah fenofibrat 0,65 mg/50gBB
hamster, untuk trigliserida dan atorvastatin
0,26mg/50gBB hamster sebagai pembanding kolesterol
total
dengan
Na-CMC
0,5%
sebagai zat pensuspensi selama 2 minggu.
Fenofibrat adalah asam fibrat (fibric acid)
fenofibrat berfungsi sebagai ligan untuk hipertrigliseridamia yang didominasi VLDL (Katzung 2002).
Atorvastatin merupakan salah satu
obat antihiperlipidemia yang paling efektif
dan aman. Obat ini terutama efektif dalam menurunkan
kolesterol.
Atorvastatin
menurunkan kadar kolesterol plasma dan lipoprotein dengan menghambat HMG-CoA
reductase dan sintesis kolesterol pada hati dengan meningkatkan jumlah reseptor LDL hati pada permukaan sel untuk memperbaiki pengambilan
dan
katabolisme
LDL
(Ganiswara 2009). Kelompok Kontrol negatif,
dibuat diabetes dengan aloksan dosis 11,9
mg/50gBB hamster dan diberikan pakan tinggi kolesterol. Tiga kelompok yang tersisa
dikatagorikan sebagai kelompok perlakuan bahan uji yang diberikan dengan variasi dosis yang berbeda. Ketiga kelompok di induksi
dengan pakan tinggi kolesterol dan larutan aloksan monohidrat dosis 11,9mg/50gBB
hamster. Ketiga kelompok uji yaitu kelompok IV dengan dosis 3,5mg/KgBB, kelompok V
dengan dosis 7 mg/50 gBB dan kelompok VI dengan dosis 14 mg/50 gBB hamster.
Pengambilan darah dan pemeriksaan
generasi pertama turunan clofibrat. Fenofibrat
darah hamster dilakukan sebanyak dua kali.
dihidrolisis dengan sempurna di dalam usus.
penginduksi dengan tujuan untuk mengetahui
tersedia sebagai suatu ester metiletil yang
Waktu paruh plasmanya adalah 20 jam. 60%
diekskresi dalam urin sebagai glucoronide,
Pertama, pada hari ke-29 setelah pemberian bahwa hewan uji telah hiperglikemia dan hiperkolesterol. Kedua, pada hari ke-44 yaitu
setelah pemberian bahan uji dengan tujuan
mempertahankan
untuk dibandingkan penurunan kadarnya.
Flavonoid
untuk melihat kadar trigliserida darah akhir
Pengambilan darah hamster diperoleh dari daerah mata, hamster di anastesi dengan ketamin melalui intraperitonial pada hewan
uji dengan dosis 40 mg/KgBB (Gaertner et al 2008) . Pada hari ke-45 hamster di bedah lalu
di ambil organ hatinya untuk mendapatkan kadar kolesterol total dalam hati. Alasan
kadar kolesterol dihati karena hati merupakan tempat pengendalian metabolisme kolesterol. positif
Hasil pengukuran kelompok kontrol diperoleh
trigliserida
data
rata-rata
penurunan
68,37%
±
kadar
12,69
Kelompok kontrol negatif diperoleh data
okisdan
dan
endotel
keseimbangan
antioksidan
mampu
pembuluh
dalam
memperbaiki darah,
antara
tubuh.
fungsi
bersifat
hipolipidemik dan antiinflamasi serta sebagai antioksidan.
Kandungan
flavonoid
yang
cukup tinggi pada biji papaya mampu menurunkan trigliserida darah dan kolesterol total
hati
hamster
hiperkolesterolemia.
Senyawa antioksidan pada biji papaya diduga
berfungsi meningkatkan sekresi asam empedu sehingga dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol total. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
peningkatan kadar trigliserida rata-rata -
telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
secara berturut-turut diperoleh data penurunan
papaya L.) pada dosis 7mg/50gBB dan 14
2,35% ± 6,23 Kelompok dosis I, II dan III kadar trigliserida rata-rata 43,12% ± 15,35 ,
60,62% ± 3,91 dan 76,98% ± 0,78. Hasil data
kadar kolesterol total hati hamster di dapatkan persentase kadar kelompok normal rata-rata
0,18% ± 0,01, bila dibandingkan dengan persentase kadar rata-rata kolesterol hati kelompok positif rata-rata 0.19% ± 0,02 dan dosis III rata-rata 0,18% ± 0,02 tidak jauh berbeda.
Biji pepaya memiliki manfaat dimana
senyawa yang terkandung dalam biji pepaya
ekstrak etanol 70% biji pepaya (Carica mg/50gBB hamster dapat menurunkan kadar trigliserida darah yang sebanding
dengan
kontrol positif fenofibrat, dengan presentasi penurunan sebesar 60,62 dan 76.98%. Pada dosis
14
mg/50gBB
hamster
diperoleh
persentase kadar kolesterol total hati hamster 0,18 % sebanding dengan kontrol positif atorvastatin. SARAN
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
yaitu tanin, saponin dan flavonoid memiliki
untuk mengetahui senyawa yang memberikan
2011). Flavonoid bersifat sebagai antioksidan
digunakan sebagai obat tradisional yang
potensi sebagai antioksidan (Zhou, et al. dengan
cara
menangkap
radikal
dan
aktivitas pada biji pepaya sehingga dapat
berkhasiat dan dapat digunakan sebagai antihiperkolesterol.
DAFTAR PUSTAKA
Arora, Anjali. 2007. 5 Langkah memahami kolesterol. BIP, Jakarta Hal. 68 Gaertner, DJ, TM Hallman, FC Hankenson, MA Batchelder. 2008. Anesthesia a nAnalgesia in Rodents. Anesthesia and Analgesia in Laboratory Anima ls.Second Edition, Academic Press, CA.
Sholhah A, Tjandrakirana, Qomariyah N. 2013. Pengaruh Pemberian Kombinasi Biji Alpukat (Persea americana) dan Biji Pepaya (Carica papaya) terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit. Jurnal. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. Soeharto iman. 2002. Kolesterol dan lemak jahat kolesterol dan lemak baik dan proses terjadinya serangan jantung dan stroke. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hal 47
Ganiswara SG. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. Hal.365-392.
Triplitt, C. L et al. 2008. Pharmacoterapy: A Pathophysiologic Approach, 7th edition. New york : McGraw-Hill. Hal. 1205-1241.
Hadi S. 2000. Hepatologi. CV. Mandar Maju, Bandung. Hal. 534
Venkateshwarlu, Dileep, Rakesh Kumar Reddy, Sandhya. 2013. Evaluation Of Anti Diabetic Activity Of Carica Papaya Seeds On StreptozotocinInduced Type-Ii Diabetic Rats. India : Faculty Department of Pharmacology.
Katzung BG. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik . Edisi VIII. EGC. Jakarta. Ningsih
RM. 2012. Aktivitas Antihiperkolesterol Kombinasi Ekstrak Etanol Rimpang Jahe Gajah (Zingiber officinale Roscoe) dengan Zinc Pada Kelinci Hiperkolesterolemia melalui Pengukuran Kadar Kolesterol di Hati. Skripsi. Fakultas FMIPA UHAMKA, Jakarta.
Santoso S. 2010. Statistik Parametrik. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Zhou K, Wang H, Mei W, Li X, Luo Y, Dai H. 2011. Antioxidant Activity Of Papaya Seed Extracts. China : Key Laboratory of Protection and Development Utilization of Tropical Crop Germplasm Resources (Hainan University), Ministry of Education, Haikou 570228