KOMBINASI EKSTRAK JAHE (Zingiber officinale. Roscoe) DAN ZINC TERHADAP KADAR TRIGLISERID DAN HDL MENCIT DIABETES YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN DAN PAKAN HIPERKOLESTEROL COMBINATION OF GINGER EXTRACT (Zingiber officinale Rosc.) AND ZINC EFFECT ON LEVELS OF TRIGLISERID AND HDL STREPTOZOTOCIN IN INDUCED DIABETIC MICE AND HYPERCHOLESTEROLEMIA FEED Febi Subono, Hadi Sunaryo, Dwitiyanti Fakultas Farmasi dan Sains Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka ABSTRAK
Peningkatan lipid pada penderita diabetes disebabkan oleh defisiensi insulin. Hal ini terjadi karena terganggunya fungsi insulin akibat dari komplikasi kadar lemak darah yang tinggi, khususnya kolesterol dan trigliserida. Ekstrak jahe gajah (Zingiber officinale Rosc.) dan zinc sama-sama memiliki efek menurunkan kadar kolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efekitifitas kombinasi ekstrak jahe gajah dan zinc terhadap penurunan trigliserida dan HDL darah mencit. Penelitian menggunakan hewan uji mencit jantan dibagi 8 kelompok perlakuan, kelompok I (kontrol normal), kelompok II (kontrol negatif), kelompok III (kontrol positif), kelompok IV hewan uji dosis I (0,75 mg/ 20 g BB), kelompok V hewan uji Zn, kelompok VI hewan uji dosis I (0,75 mg/20g BB) + Zn, kelompok VII hewan uji dosis II (1,5 mg/20g BB) + Zn, kelompok VIII hewan uji dosis III (3 mg/ 20 g BB) + Zn. Hasil uji trigliserida dan HDL menunjukkan perlakuan VIII dapat menurunkan kadar trigliserida 55,53% dan menaikkan kadar HDL sebesar 48,25%. Hasil uji ANOVA satu arah menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan. Hasil uji Tukey menunjukkan kelompok VI dan VII memberikan efek sebanding dengan kontrol positif menurunkan kadar trigliserida dan kelompok VII memberikan efek sebanding dengan kontrol positif menaikkan kadar HDL. Kata kunci: Diabetes, Trigliserida, HDL, Ekstrak Jahe, Zinc
ABSTRACT Increasing of lipids in diabetics caused by insulin deficiency. It happens because of the disruption of insulin function as a result complications of high blood fat levels, especially cholesterol and triglycerides. Extract of ginger (Zingiber officinale Rosc.) and zinc have the effect of lowering cholesterol levels. The research aim at finding out effectiveness of the combination of ginger extract and zinc on decreasing of blood triglycerides and HDL mice. The research using male mice were divided into 8 treatment groups, group I (Normal Control), group II (Negative Control), group III (Positive Control), group IV was animals test dose of 0.75 mg/ 20 g BW, group V was test animals Zn, group VI of test animals first dose of 0.75 mg / 20g BW + Zn, group VII of test animals dose of 1.5 mg / 20 g BW + Zn, group VIII of test animals dose of 3 mg/20 g BW + Zn. Test results showed treatment of VIII can decrease triglyceride levels to 55.53% and increase HDL levels to 48.25%. The statistic one-way ANOVA showed significant differences among treatment groups. Test results of Tukey showed that group VI and VII gives effect to lower triglyceride levels and group VII gives effect to increase HDL levels. The result of this observation showed that combination of ginger extract and zinc with doses 0.75, 1.5, and 3 mg/20 g BW + Zn could decreased the triglyceride levels and increased HDL levels. Keywords : Diabetes, Triglycerides, HDL, Ginger Extract, Zinc
1
PENDAHULUAN Diabetes Melitus adalah gangguan kronis metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein (Robbins 2007). Peningkatan lipid pada penderita diabetes disebabkan karena defisiensi insulin. Hal ini terjadi karena terganggunya fungsi insulin akibat dari komplikasi kadar lemak darah yang tinggi, Defisiensi insulin adalah penurunan fungsi insulin yang menyebabkan terganggunya metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak sehingga glukosa dan kolesterol darah yang jumlahnya banyak terkandung dalam aliran darah tidak dapat termetabolisme dengan baik sehingga kemungkinan besar kadar kolesterol dan glukosa darah meningkat, yang di ikuti juga oleh kenaikkan kadar trigliserid, ldl dan juga menurunnya kadar HDL darah. Pada penelitian sebelumnya, kombinasi ekstrak etanol rimpang jahe gajah dan Zn sebagai antiateroma pada kelinci new zealand white diet tinggi kolesterol menyimpulkan bahwa kombinasi ekstrak etanol rimpang jahe 50 mg/kg BB + Zn 6,67 mg/kg BB dapat menurunkan kadar kolesterol total, LDL dan mencegah akumulasi lemak dalam tunika intima sama dengan atorvastatin pada kelinci diet aterogenik (Priyanto dkk 2012). Perasan jahe juga berpengaruh terhadap kadar glukosa darah tikus yang diinduksi aloksan, perasan jahe juga berpengaruh terhadap gambaran histopatologis sel beta pankreas tikus yang diinduksi aloksan (Djama’an 2012). Dari latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian mengenai aktivitas kombinasi ekstrak jahe (Zingiber officinale) dan zinc terhadap penurunan kadar darah trigliserid dan kenaikkan kadar HDL dalam darah mencit yang diinduksi streptozotocin dan pakan hiperkolesterol. METODE Tempat Penelitian
khususnya kolesterol dan trigliserida (Widyastuti 2001). DM merupakan suatu penyakit degeneratif, sehingga penderita perlu penanganan diet khusus, pola hidup yang teratur serta sangat tergantung pada obatobatan hipoglikemik (Baynes 1999). Penelitian dilakukan di laboratorium Farmakologi dan laboratorium Patologi Klinik Fakultas Farmasi dan Sains Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta Timur. Alat dan Bahan Peralatan yang dibutuhkan antara lain adalah spuit, kandang hewan coba yang dilengkapi tempat pakan dan minum, timbangan hewan, neraca analitik, mikrosentrifus, mikrotube, spektofotometer, peralatan gelas, oven, vortex, rotary evaporator, dan mikro pipet. Bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah mencit jantan umur 2-3 bulan dengan bobot badan 20-30 g, pakan standar, pakan hiperkolesterol (pakan standar yang mengandung kuning telur 12% atau setara mengandung kolesterol 0,5%), atorvastatin, zinckarbonat, rimpang jahe, etanol, aquades, kit pereaksi untuk menetapkan kadar kolesterol total, trigliserida, HDL, dan lain-lain. Pembuatan Pakan Hiperkolesterol Pakan hiperkolesterol dibuat dengan mencampurkan kuning telur 12% atau setara mengandung kolesterol 0,5% dengan pakan standar , lalu dibuat menjadi seperti pellet. Ekstrak Jahe Gajah Rimpang jahe yang telah dikeringkan diserbuk, serbuk yang diperoleh dimaserasi dengan etanol 70% selama 3 hari, selanjutnya ampas disaring dan dimaserasi ulang dengan etanol 70%. Filtrat hasil penyaringan dipekatkan denga vacum rotary evaporator pada suhu tidak lebih dari 600C hingga 2
diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental dikeringkan dalam oven suhu 500C. Penetapan Dosis Pada penelitian ini digunakan obat pembanding atorvastatin. Dosis atorvastatin yang digunakan pada manusia (70 Kg) adalah 20 mg. Faktor konversi manusia ke mencit (0,0026), didapatkan dosis metformin untuk mencit 0,052 mg/20 g BB. Penelitian ini menggunakan 5 variasi dosis yaitu dosis I (ekstrak jahe gajah 0,75 mg/20 g BB mencit), zinc (0,4 mg/20 g BB mencit), dosis I (ekstrak jahe gajah 0,75 mg/20 g BB mencit) + zinc (0,4 mg/20 g BB mencit), dosis II (ekstrak jahe gajah 1,5 mg/20 g BB mencit) + zinc (0,4 mg/20 g BB mencit), dosis III (ekstrak jahe gajah 3 mg/20 g BB mencit) + zinc (0,4 mg/20 g BB mencit). Pembagian Kelompok Penelitian menggunakan hewan uji mencit jantan dibagi 8 kelompok perlakuan, kelompok I kontrol normal, kelompok II kontrol negatif, kelompok III kontrol positif, kelompok IV hewan uji dosis I (0,75 mg/20 g BB ), kelompok V hewan uji Zn, kelompok VI hewan uji dosis I (0,75 mg/20 g BB ) + Zn, kelompok VII hewan uji dosis II ( 1,5 mg/20 g BB) + Zn, kelompok VIII hewan uji dosis III (3 mg/20 g BB) + Zn. Pengukuran Kadar Lipid Pengukuran High Density Lipoprotein (HDL) Pengujian kadar HDL, yaitu sebanyak 200 l serum darah dicampurkan dengan 500 l reagen presipitasi kemudian diinkubasi selama 10 menit pada suhu kamar. Setelah itu dilakukan sentrifuse pada 4000 rpm selama 10 menit sehingga dihasilkan supernatan yang siap untuk dianalisis. Tahapan selanjutnya diambil100 l supernatan kemudian dicampurkan dengan 1000 l larutan reagen. Setelah tercampur diinkubasi pada suhu 37 0C selama 5 menit. Setelah itu dibaca
absorbansinya pada 546 nm. Perhitungan kadar HDL dilakukan dengan rumus: Kadar HDL (mg/dl) = Kolesterol total – Kolesterol supernatan
Pengukuran Trigliserida
Diambil 0.01 ml serum darah, lalu dicampurkan dengan 1 ml reagen (kit). Setelah itu diinkubasi pada suhu 370C selama 5 menit, kemudian dibaca absorbansinya pada 546 nm. Analisis Data Data yang diperoleh dianalisa dengan ANOVA satu arah. Pada analisa data ini ditentukan terlebih dahulu homogenitas data dan normalitas data dari setiap data dan dilanjutkan dengan uji anova satu arah dengan taraf signifikansi 95 %. Kemudian dilihat ada tidaknya perbedaan yang bermakna, jika terdapat perbedaan yang bermakna maka dilanjutkan dengan uji Tukey. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan 8 kelompok hewan uji masing-masing berisikan 6 ekor mencit jantan. Hewan uji diaklimatisasi selama 1 minggu, pada hari ke-8 semua mencit diberi pakan induksi hipekolesterol kecuali elompok kontrol normal selama 1 bulan. Pada hari ke-37, semua mencit diinduksi streptozotosin (STZ) dengan dosis 50 mg/Kg BB yang diberikan secara intraperitoneal. Pada hari ke-45, dilakukan pengukuran kadar trigliserida dan HDL. Pengambilan darah dilakukan pada bagian mata. Perlakuan dilakukan pada hari ke-46 selama 14 hari. Pada hari ke-60 dilakuakan pemeriksaan kadar trigliserida dan HDL setelah perlakuan. Uji Trigliserid dan HDL Pada Mencit
Hasil data yang diperoleh merupakan hasil penurunan jumlah kadar Trigliserid dan kenaikkan jumlah kadar HDL. Pengukuran dilakukan pada hari ke-7 setelah induksi 3
streptozotosin dan ke-14 pemberian ekstrak. Persentase rerata penurunan kadar Trigliserid dan HDL pada kontrol normal,negatif, positif, dosis 1, zinc, dosis 1 + zinc, dosis 2 + zinc,
Mencit Ke 1 2 3 4 5 6 Rerata SD
dan dosis 3 + zinc dapat dilihat pada Tabel 1. Kadar Trigliserida diukur menggunakan fotometer klinikal.Data tersebut disajikan dalam Gambar 2.
Tabel 1. Kadar Persenatse Penurunann Kadar Trigliserid Mencit Dosis I Dosis 2 Normal Negatif Positif Dosis I Zinc + Zn + Zn (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) 27,62 4,48 49,19 32,07 26,74 77,47 68,73 -14,12 16,65 29,86 32,63 9,72 45,15 66,29 14,85 14,19 63,73 12,78 23,78 38,83 39,02 8,88 16,58 69,88 26,91 31,14 43,43 52,65 -2,42 12,04 65,02 32,99 22,33 57,95 59,55 3,05 14,69 57,18 38,34 21,92 57,72 46,22 6,31 13,11 55,81 29,29 22,61 53,43 55,41 14,41 4,55 14,59 8,86 7,18 14,13 11,61
PERSENTASE PENURUNAN TRIGLISERIDA
70
55,81
60 50 40
29,29
30 20 10
0
53,43
6,31 NORMAL
13,11 NEGATIF
POSITIF
DOSIS 1
Dosis 3 + Zn (%) 50,45 52,91 62,47 54,52 60,68 52,19 55,54 4,89
55,41
55,54
22,61
Zn
KELOMPOK PERLAKUAN
DOSIS 1 + DOSIS 2 + DOSIS 3 + Zn Zn Zn
Gambar 2. Persen Penurunan Kadar Trigliserid Dilihat dari hasil grafik persen penurunan kadar trigliserid serum darah, pemberianekstrak jahe gajah (Zingiber officinale Rosc) pada dosis 1 (ekstrak jahe 0,75mg/20g BB mencit + Zn 0,4mg/20g BB mencit), dosis 2 (ekstrak jahe 1,5mg/20gBB mencit + Zn 0,4mg/20g BB mencit), dan dosis 3 (ekstrak jahe 3mg/20gBB mencit + Zn 0,4mg/20gBB mencit) sebanding dengan kontrol positif.Pada dosis 3 + zincdapat menurunkan kadar Trigliserid darah paling
tinggi, namun tidak lebih besar dari kontrol positif, dosis 3 + zinc merupakan dosis yang paling efektif dari ekstrak jahe. Hasil uji statistik menunjukkan persen penurunan kadar trigliserid darah antar kelompok terdistribusi normal dan homogen. Uji analisa varian satu arah menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan (p < 0,05), kemudian dilanjutkan dengan uji tukey untuk mengetahui perbedaan antar kelompok perlakuan. 4
Tabel 2. Tabel Persentase Kenaikkan Kadar HDL Mencit Mencit Ke
Normal (%)
Negatif (%)
Positif (%)
Dosis I (%)
Zinc (% )
Dosis I + Zn ( % )
Dosis 2 + Zn (%)
Dosis 3 + Zn ( % )
1
-17,53
2,25
89,87
36,01
20,57
32,32
44,67
30,96
3 4 5 6 Rerata SD
0,02 25,69 1,95 9,79 3,18 14,19
4,52 10,08 -10,57 8,94 2,02 7,79
68,66 43,36 75,35 76,64 71,45 15,42
31,05 36,65 28,45 44,71 35,42 5,58
12,67 8,00 23,79 13,32 16,29 5,91
58,27 84,40 21,84 35,23 41,08 25,94
27,87 82,67 23,46 38,89 40,19 22,51
58,06 85,24 47,65 10,35 48,26 25,62
2
-0,84
-3,11
74,80
PERSENTASI KENAIKKAN HDL
80
35,67
19,36
14,40
23,55
71,45
70 60 50 30 10
0
41,08
35,42
40 20
57,29
40,19
48,26
16,29 3,18
2,02 KELOMPOK PERLAKUAN
Gambar 3. Persen Kenaikkan Kadar HDL Dilihat dari hasil grafik persen kenaikan HDL pada dosis 1 (ekstrak jahe 0,75 mg/20g BB mencit + Zn 0,4 mg/20g BB mencit), dosis 2 (ekstrak jahe 1,5 mg/20g BB mencit + Zn 0,4 mg/20g BB mencit), dan dosis 3 (ekstrak jahe 3 mg/20gBB mencit + Zn 0,4 mg/20g BB mencit) sebanding dengan kontrol positif. Dosis 3 + zincdapat menaikkan kadar HDL darah paling tinggi, namun tidak lebih besar dari kontrol positif, dosis 3 + zinc merupakan dosis yang paling efektif dari ekstrak jahe. Hasil uji statistik menunjukan
kadar HDL darah antar kelompok terdistribusi normal dan homogen. Uji analisa varian satu arah menunjukan terdapat perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan (p<0,05), kemudian dilanjutkan dengan uji tukey untuk mengetahui kelompok yang mana saja yang berbeda. Hasil uji statistik dapat dilihat pada lampiran 5. Tahap awal pada penelitian ini adalah determinasi. Determinasi bertujuan untuk mendapatkan identitas yang benar dari tanaman yang akan diuji khasiatnya, sehingga 5
dapat memberikan kepastian tentang kebenaran tanaman tersebut. Berdasarkan hasil determinasi tanaman yang akan digunakan sebagai bahan utama dalam penelitian ini adalah benar jahe gajah. Pembuatan simplisia jahe gajah dimulai dengan sortasi basah agar jahe gajah bersih dari pengotor sepertitanah yang menempel, lalu dilakukan proses pencucian menggunakan air yang mengalir. Setelah bersih jahe gajah dirajang dengan tujuan memperluas permukaan bahan untuk mempercepat proses pengeringan. Proses pengeringan dilakukan dengan cara dianginanginkan agar tidak merusak kandungan zat aktif dari jahe gajah. Metode ekstraksi yang digunakan pada penelitian ini adalah maserasi. Metode ini digunakan karena mudah dan sederhana serta tidak memerlukan pemanasan sehingga cocok untuk zat aktif yang tidak tahan pemanasan. Tahap pertama yang dilakukan yaitu dengan cara merendam serbuk simplisia dengan cairan penyari. Cairan penyari yang digunakan adalah etanol 70%, karena etanol lebih selektif terhadap kapang dan kuman sehingga sulit tumbuh, tidak toksik dan absorbsinya baik. Kandungan air dalam etanol 70% berfungsi untuk memecah dinding sel yang mengandung zat aktif sehingga terjadi pembengkakan pada sel sehingga etanol dapat masuk dalam sel dan zat aktif tertarik oleh pelarut. Pada saat proses perendaman sesekali diaduk untuk meratakan konsentrasi larutan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan dalam sel dan larutan luar sel. Pemisahan maseratmenggunakan kertas saring dengan tujuan tidak ada serbuk ekstrak yg terbawa kedalam maserat. Maserat yang diperoleh dipekatkan menggunakan vacuum rotary evaporator agar terjadi pemisahan antara zat aktif dan pelarut yang digunakan berdasarkan perbedaan titik didih. Proses pemekatan menggunakan suhu rendah ± 50ºC
agar tidak mempengaruhi kualitas dari zat aktif. Kemudian dikeringkan di dalam ovenuntuk menghilangkan sisa pelarut agar didapatkan ekstrak kental yang bebas etanol. Dari ekstrak kental yang didapat dilakukan penapisan fitokimia, untuk mengetahui senyawa yang terkandung dalam ekstrak kental tersebut.Hasil penapisan didapatkan hasil positif pada penapisan fitokimia yaitu alkaloid, flavonoid, dan triterpenoid. Pengujian dilakukan dengan menggunakan hewan mencit jantan. Penggunaan hewan uji jantan bertujuan untuk menghindari pengaruh hormonal yang umumnya terjadi pada hewan coba betina. Mencit dipilih sebagai hewan uji karena mencit termasuk hewan yang mudah dalam penanganan dan pemeliharaannya. Mencit yang digunakan adalah mencit yang sehat dengan tanda-tanda mata jernih bulu tidak berdiri dan bersih, tingkah laku normal dan aktif. Sebelumnya mencit diaklimatisasikan selama seminggu agar mampu menyesuaikan keadaan dari mulai lingkungan kandang, makanan, dan minuman. Pemberian pakan hiperkolesterol yang dibuat dengan mencampurkan kuning telurdengan pakan standar dilakukan selama 30 hari.Kuning telur mengandung 240 mg kolesterol.Dalam 1 gram kuning telur ayam diketahui mengandung kolesterol sebesar 41,62 mg (Ratna 2010).Hewan dengan hiperkolesterolemia akan mengalami adanya peningkatan kadar trigliserida (TG) karena adanya penumpukan visceral fat dan penurunan aktivitas enzim lipoprotein lipase (LPL) yang dipicu oleh karena adanya radikal bebas yang akan mengganggu hidrolisis TG, sehingga kadar TG meningkat (Wresdiyati 2006). Penginduksian streptozotosin dilakukan secara intra peritonial dengan dosis 50 mg/kg BB. Penggunaan streptozotocin bertujuan 6
untuk merusak DNA sel-sel pulau pankreas, dan menstimulasi sintesis poli nuklear (ADPribosa), NAD, dan NADP yang kemudian akan menghambat atau menghalangi sintesis proinsulin dan akhirnya menyebabkan diabetes. Insulin meningkatkan pemasukan glukosa dari darah oleh sel hati melalui peningkatan aktivitas enzim glukokinase kemudian glukosa terjerat sementara dalam sel hati. Insulin meningkatkan aktivitas enzim yang meningkatkan sintesis glikogen ( enzim glikogen sintetase ). menghentikan sintesis. Kadar glukosa darah turun, insulin turun glikogen dalam hati, mencegah ambilan glukosa oleh hati dari darah enzim fosforilase pemecahan glikogen menjadi glukosaaktif fosfat oleh enzim glukosa fosfat, radikal fosfat lepas dari glukosa glukosa masuk darah. Bila jumlah glukosa yang masuk dalam hati hati lebih banyak daripada jumlah yang dapat disimpan sebagai glikogen digunakan untuk metabolisme sel hepatosit setempat. Insulin memacu pengubahan semua kelebihan glukosa menjadi asam lemak yang dibentuk sebagai trigliserida dalam bentuk LDL dan ditranspor dalam bentuk LDL melalui darah menuju jaringan adipose yang ditimbun sebagai lemak. Penelitian ini menggunakan 48 ekor mencit yang dibagi menjadi 8 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 6 ekor berdasarkan rumus federer (n ≥ 3), namun dilebihkan 3 ekor tiap kelompoknya dengan tujuan mengantisipasi kemungkinan terjadinya kematian pada hewan uji selama perlakuan. Pada penelitian ini menggunakan 3 kelompok kontrol yaitu kelompok kontrol normal, kontrol negatif, dan kontrol positif. Penggunaan kontrol positif dimaksudkan untuk melihat sejauh mana efek obat pembanding (Atorvastatin) mampu menurunkan kadarTrigliserid dan menaikkan kadar HDL darah pada mencit yang menderita
hiperkolesterolemia dan diabetes dibandingkan kelompok normal dan kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok diberikan ekstrak jahe gajah selama 14 hari. Pengkombinasian dengan zinc bertujuan untuk mencegah defisiensi zinc. Defisiensi zinc tampaknya mempengaruhi peran fungsi limfosit T dan patogenesis ulkus diabetes (Moradian 1994). Pengambilan darah mencit dilakukan sebanyak 2 kali. Pertama hari ke-7 setelah penginduksian streptozotocin dan hari ke-14 setelah pemberian ekstrak. Sebelum pengambilan darah dilakukan, mencit dipuasakan selama ± 16 jam. Pengukuran kadar trigliserid dan HDL darah menggunakan fotometer klinikal. Data hasil pengukuran kadartrigliserida selanjutnya diuji normalitas dan homogenitasnya. Berdasarkan data didapat hasil uji distribusi normal untuk kadar trigliserid (p = 0,652) dan uji distribusi homogen (p = 0,085), hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dan homogen (p >0,05). Analisa dilanjutkan dengan metode analisa varian satu arah dan diperoleh nilai (p < 0,05), jika terdapat pengaruh perlakuan daan terdapat perbedaan antar kelompok dilanjutkan dengan uji tukey untuk melihat perbedaan yang bermakna antar kadar dalam kelompok dari beberapa waktu. Hasil uji Tukey didapatkan bahwa kelompok dosis 1 + Zinc, dosis 2 + zinc dan dosis 3 + zinc sebanding dengan kontrol positif, dan tidak sebanding dengan kontrol negatif, dosis 1 (0,75 mg/20 g BB mencit) dan zinc(0,4 mg/20 g BB). Dilihat dari persentase penurunan kadar kelompok dosis 3 + zinc memiliki persentase penurunan lebih baik (55,53%) dibandingkan dengan dosis 2 + zinc (55,41%) dan dosis 1 + zinc (53,42%). Hal ini dimungkinkan karena mekanisme penurunan kadar trigliserid berhubungan dengan kemampuan kombinasi jahe dan zincmengikat asam-asam empedu serta merangsang sekresi 7
cairan empedu sehingga kolesterol akan keluar bersama cairan empedu menuju usus dan selanjutnya dibuang dan menunda pengosongan gastrin danmerangsang pengeluaran insulin beserta efeknya, serta memperbaiki metabolisme karbohidrat dan lemak. Peningkatan ekskresi asam empedu dapat mencegah reabsorpsi (sintesis kolesterol dari asam empedu) sehingga terjadi pemblokan sintesa balik (menghambat enzim hidroksi metil glutaril sintetase). Keadaan tersebut akan menurunkan kolesterol dalam darah. Data hasil pengukuran kadar HDL selanjutnya diuji normalitas dan homogenitasnya. Berdasarkan data didapat hasil uji distribusi normal untuk kadar HDL (p = 0,542) dan uji distribusi homogen (p = 0,073), hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dan homogen (p >0,05). Analisa dilanjutkan dengan metode analisa varian satu arah dan diperoleh nilai (p <0,05), maka data mempunyai perbedaan yang bermakna dalam memiliki aktivitas dalam menaikan kadar HDL. Hasil uji Tukey didapatkan bahwa kelompok dosis 1 + zinc dan dosis 2 + zinc sebanding dengan kontrol negatif, dosis 1 dan zinc, tetapi tidak sebanding dengan kontrol positif dan dosis 3 + zinc. Dosis 1 + zinc, dosis 2 + zinc dan dosis 3 + zincsebanding dengan kontrol positif, tetapi tidak sebanding dengan kontrol negatif, zinc, dan dosis 1. Dilihat dari persentase kenaikkan kadar, kelompok dosis 3 + zinc memiliki persentase kenaikan yang lebih baik (48,25%) dibandingkan dengan dosis 2 + zinc (40,18%), dan dosis 1 + zinc (41,08%). Hasil persentase kenaikkan kadar HDL ini diduga karena pemberian ekstrak jahe yang mengandung flavonoid dapat meningkatkan produksi Apo 1 di hepar dan usus. Penelitian mengenai efek flavonoid terhadap kadar kolesterol HDL, didapatkan
bahwa flavonoid dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL dengan cara meningkatkan produksi Apo A1 (Guillaume dkk 2006). Apo A1 bertugas sebagai kofaktor enzim untuk LCAT serta sebagai ligand untuk interaksi dengan reseptor lipoprotein dalam jaringan pada HDL. Dengan adanya peningkatan Apo A1 diharapkan dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL (Murray dkk 2003). SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, pemberiankombinasi ekstrak jahe dosis 1 + zinc (ekstrak jahe 0,75 mg/20g BB mencit dengan Zn 0,4 mg/20g BB mencit), dosis 2 + zinc (ekstrak jahe 1,5 mg/20g BB mencit dengan Zn 0,4 mg/20g BB mencit) dan dosis3 + zinc (ekstrak jahe 3 mg/20g BB mencit dengan Zn 0,4 mg/20gBB mencit) dapat menurunkan kadar Trigliserida dan menaikkan kadar HDL sebanding dengan kontrol positif (Atorvastatin). DAFTAR PUSTAKA
Baynes JW. 1999. Rule of oxidative Stress in Development of Complications in Diabetes. Diabetes. 40 : 405-412. Djama’an Q, Goenarwo E, Mashoedi I. 2012. Pengaruh Air Perasan Jahe terhadap Kadar Glukosa Darah dan Gambaran Histopatologi Sel Beta Pankreas. Vol. 4, No. 2, Juli - Desember 2012. Priyanto, Agik S, Nastiti K Dan Dewi RA. 2012. Kombinasi Ekstrak Etanol Rimpang Jahe Gajah (Zingiber Officinale Roscoe) Dan Zn Sebagai Anti Ateroma Pada Kelinci New Zealand White Diet Tinggi Kolesterol. Jurnal Bahan Alam Indonesia ISSN 14122855.Vol 8. No 2. Robbins. 2007. Buku Ajar Patologi Edisi 7. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 8
Widyastuti SK., dkk. 2001. Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) sebagai Model Diabetes Mellitus : Pengaruh Hiperglikemia pada Lipid Darah,
Serum Oksida, Nitrit, dan Tingkah Laku Monyet.Jurnal VeterinerFakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Vol 2 (2).
9