A D IN R KO (C TA O S PY A ) MA
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)
BA
PP
ED
A
TAHUN 2015
PEMERINTAH KOTA SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR 2014
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ..............................................................................................
i
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................
iv
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...................................................................
1
1.2 Dasar Hukum Penyusunan ................................................
2
1.3 Hubungan Antar Dokumen ................................................
4
1.4 Sistematika Dokumen RKPD .............................................
4
D
A
BAB I
5
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU
R
BAB II
IN
1.5 Maksud dan Tujuan ............................................................
7
KO (C TA O S PY A ) MA
2.1 Visi dan Misi Kota Samarinda ............................................
2.2 Gambaran Umum Kondisi Kota Samarinda ........................ 11 2.2.1 Aspek Geografi dan Demografi ............................... 11 2.2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ........................... 17 2.3 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Hingga Tahun 2013 dan Realisasi RPJMD Tahun 2011 -2015 ...... 30 2.4 Permasalahan Pembangunan Daerah ................................ 33 2.4.1 Permasalahan Daerah Yang Berhubungan Dengan Prioritas dan Sasaran Pembangunan ...................... 34
ED
A
2.4.2 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan .............................................. 37
PP
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN
BA
3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ........................................ 39 3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2012 dan Perkiraan Tahun 2013 ............................................. 40 3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2014 .............................................................. 43 3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan ......................................................................... 44 3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan ............................................................... 44 3.2.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah ........................... 45 3.2.2.1 Arah Kebijakan pendapatan Daerah............ 45
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
i
3.2.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah................... 46 BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan ................................... 47 4.2 Prioritas dan Pembangunan ............................................... 50 BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH 5.1 Indikasi Program Prioritas Pembangunan Daerah .............. 53 5.2 Indikasi Pendanaan Urusan Pemerintahan Daerah ............ 59
BA
PP
ED
A
KO (C TA O S PY A ) MA
R
IN
D
A
BAB VI PENUTUP ................................................................................... 66
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
ii
DAFTAR GAMBAR Tabel
Halaman 12
2.2 Jumlah Produksi Gas Alam Kota Samarinda Tahun 2006-2010 ....................................................................
13
2.3 Jumlah Produksi Batubara Kota Samarinda Tahun 2006-2010 ....................................................................
14
BA
PP
ED
A
KO (C TA O S PY A ) MA
R
IN
D
A
2.1 Peta Kecamatan Kota Samarinda ...........................................
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
iii
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
2.1 Jumlah, Laju Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk di Kota Samarinda Tahun 2008 – 2012 .........................................
15
2.2 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Di Kota Samarinda Tahun 2012 ....................................................
15
2.3 Jumlah Pencari Kerja Yang Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan Dan Jenis Kelamin Di Kota Samarinda Tahun 2012 ..................... 16
D
A
2.4 Pencari Kerja yang Ditempatkan Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Kota Samarinda Tahun 2012........................................... 16 17
2.6 PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Kota Samarinda Tanpa Migas Tahun 2010 – 2012........................................................................
18
KO (C TA O S PY A ) MA
R
IN
2.5 PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2010 – 2012 ............
18
2.8 Struktur Sektor Ekonomi Tahun 2009-2012 (Persen) ....................
19
2.9 Inflasi Kota Samarinda Tahun 2009 – 2013 ..................................
21
2.10 Inflasi Kota Samarinda Menurut Kelompok Komoditi Tahun 2013 ...................................................................................
22
2.11 Inflasi Triwulanan (qtq) Kota Samarinda..................................
22
2.12 Indeks Pembangunan Manusia Kota Samarinda Tahun 2009 - 2012 ........................................................................
25
ED
A
2.7 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstant Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009– 2012 (Persen) .............................
PP
2.13 Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Tahun 2008 - 2012 ........................................................................
BA
2.14 Pengangguran Terbuka di Kota Samarinda Tahun 2008 - 2012 ........................................................................
28 29
2.15 Perbandingan Permasalahan/Kondisi Pembangunan Nasional, Provinsi dan Daerah ......................................................................
35
2.16 Identifikasi Permasalahan Pembangunan dari Kebijakan Nasional, Provinsi dan Daerah/ Kota.............................................................
37
3.1 Realisasi dan Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kota Samarinda Menurut Harga Konstan Tahun 2009-2012 ............................
41
3.2 PDRB Kota Samarinda Atas Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009-2012 (Juta Rupiah) .......................
41
4.1 Prioritas Program Pembangunan Daerah Kota Samarinda Tahun 2015 ..................................................................................
50
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
iv
5.1 Program Prioritas Pembangunan, Indikasi Program Prioritas Satuan Kerja, Bidang Urusan dan Satuan Kerja Penanggung Jawab ....... 54 60
BA
PP
ED
A
KO (C TA O S PY A ) MA
R
IN
D
A
5.2 Program Prioritas Pembangunan ..................................................
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sesuai dengan UU Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 5, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan penjabaran dari Rencana
A
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan mengacu pada
prioritas
pembangunan
Daerah,
rencana
kerja,
dan
IN
Daerah,
D
Rencana Kerja Pemerintah (RKP), memuat rancangan kerangka ekonomi
pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah
KO (C TA O S PY A ) MA
R
maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. RKPD Kota Samarinda Tahun 2015 ini disusun dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Samarinda Tahun 2011-2015 yang mengusung visi: “ Kota Samarinda Sebagai Kota Metropolitan Berbasis Industri, Perdagangan dan Jasa Yang
Maju
Keunggulan
Berwawasan
Lingkungan
Daya
Untuk
Masyarakat “. Sebagai
Saing
Dokumen
dan
Hijau,
Meningkatkan
Perencanaan
Mempunyai
Kesejahteraan
Pembangunan
Daerah,
A
penyusunan RKPD tahun 2015 direncanakan dilaksanakan melalui 4
ED
tahapan, yaitu penyusunan Pra Rancangan Awal RKPD, Rancangan Awal RKPD, Rancangan RKPD, dan Rancangan Akhir RKPD. Tahapan
PP
Pra Rancangan Awal RKPD lebih menitikberatkan pada rencana kerja pembangunan di wilayah. Selanjutnya Rancangan Awal RKPD disusun
BA
berdasarkan Pra Rancangan Awal setelah mendapat masukan konsultasi publik dan SKPD, sebagai bahan pembahasan pada forum SKPD. Adapun Rancangan RKPD disusun setelah memperoleh masukan secara paralel dari Musrenbang dan Rancangan Rencana Kerja (Renja) SKPD, sebagai bahan pembahasan pada Rapat Koordinasi Bidang (Rakorbid), sekaligus mendapat
masukan
dari
forum tersebut
untuk bahan
penyusunan Rancangan Akhir RKPD. Penyusunan
RKPD
tahun
2015
ini
dilakukan
dengan
menggunakan pendekatan teknokratis (strategis dan berbasis kinerja), partisipatif, bottom-up dan top-down. Hal tersebut dilakukan dengan tetap
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
1
memperhatikan dan menekankan pada integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar wilayah, antar ruang, antar waktu, antar urusan pemerintahan maupun antar Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Pendekatan teknokratis, dan kerangka berfikir ilmiah digunakan untuk menyusun perencanaan pendapatan, perencanaan belanja dan perencanaan pembiayaan, termasuk melalui proses konsultasi dengan para pakar. Proses partisipatif dilakukan dengan mengikutsertakan seluruh pemangku kepentingan pembangunan di Samarinda antara lain mekanisme
Musyawarah
Perencanaan
Pembangunan
A
melalui
D
(Musrenbang). Proses bottom-up dilakukan secara berjenjang dari tingkat
IN
RT, Kelurahan, Kecamatan, Kota/Kabupaten dan Provinsi. Sedangkan
R
proses top-down antara lain diimplementasikan dalam bentuk Program
KO (C TA O S PY A ) MA
Dedicated. 1.2 Dasar Hukum Penyusunan
Dalam penyusunan RKPD Kota Samarinda untuk tahun 2015 berdasarkan pada:
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur;
2) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang
A
Pengelolaan Keuangan Negara;
ED
3) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
PP
4) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
BA
5) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
6) Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah otonom; 7) Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan; 8) Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah; 9) Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2000 tentang Pinjaman Daerah;
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
2
10) Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; 11) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah; 12) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah; 13) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil;
A
14) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rincian Kerja
D
Pemerintah;
IN
15) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-KL);
R
16) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan
KO (C TA O S PY A ) MA
Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD; 17) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Rencana
Pembangunan Daerah;
18) Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2004 tentang Dana Alokasi Umum Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten dan Kota Tahun 2005; 19) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pengurusan,
Keuangan
Daerah dan
ED
A
Pendapatan Keuangan
Pertanggungjawaban
serta
Belanja
Daerah
dan
Tata
Cara
Daerah,
dan
Penyusunan
Pelaksanaan
Penyusunan
Pengawasan Anggaran
Tata
Perhitungan
Usaha
Anggaran
PP
Pendapatan dan Belanja Daerah; 20) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
BA
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
21) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 22) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 23) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Angggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014;
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
3
24) Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 07 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Samarinda Tahun 2011-2015. 1.3 Hubungan Antar Dokumen RKPD tahun 2015 yang merupakan penjabaran dari RPJMD 2011- 2015 adalah dokumen Perencanaan Pembangunan Tahunan yang disusun mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
A
2010–2014 dan Rencana Kerja Pemerintah Provinsi Tahun 2015. Hal ini
D
dimaksudkan untuk menyelaraskan program dan kegiatan pembangunan
IN
Kota Samarinda dengan program pembangunan Provinsi dan prioritas
R
pembangunan nasional.
KO (C TA O S PY A ) MA
RKPD disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam tahapan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) yang juga terdiri dari Kebijakan Umum APBD (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
1.4 Sistematika Dokumen RKPD
A
Proses penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota
ED
Samarinda tahun 2015 dilakukan melalui proses pembahasan yang terkoordinasi antara Bappeda dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah
PP
melalui penyelenggaraan Musrenbang yang berfungsi sebagai forum untuk menghasilkan kesepakatan antar pelaku pembangunan tentang
BA
rancangan RKP dan rancangan RKPD yang menitikberatkan pada pembahasan sinkronisasi rencana kegiatan antar satuan kerja perangkat daerah dan antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam pencapaian tujuan pembangunan daerah. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Samarinda Tahun 2015 disusun dengan mengikuti sistematika dan struktur bab, sebagai berikut: BAB
I
Pendahuluan,
menjelaskan
(1)
Latar
belakang
yang
menguraikan mengenai pengertian, proses penyusunan, kedudukan dan keterkaitan antara dokumen RKPD dengan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
4
dokumen perencanaan lainnya, (2) Landasan Hukum, (3) Hubungan antar dokumen (4) Sistematika Dokumen RKPD. (5) Maksud dan Tujuan penyusunan. BAB
II
Evaluasi Hasil Pelaksanaan Rkpd Tahun Lalu, memuat (1) Visi dan Misi Kota Samarinda. (2) Gambaran Umum Kondisi Daerah, (3). Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Sampai Tahun Berjalan dan REALISASi RPJMD (4)
III
Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah Beserta Kerangka
D
BAB
A
Permasalahan Pembangunan Daerah
IN
Pendanaan, memuat (1) Arah kebijakan Ekonomi Daerah,
IV
Prioritas Dan Sasaran Pembangunan Daerah, memuat (1)
KO (C TA O S PY A ) MA
BAB
R
(2) Arah kebijakan Keuangan Daerah
Tujuan dan Sasaran Pembangunan
dan (2) Prioritas
Pembangunan BAB
V
Rencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah,
mengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang disusun berdasarkan hasil evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan rencana (RKPD) dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD. Rencana program dan kegiatan prioritas harus mewakili
A
aspirasi dan kepentingan masyarakat. Diuraikan dari program
ED
dan kegiatan yang paling bermanfaat atau memiliki nilai
PP
kegunaan tinggi bagi masyarakat.
BA
BAB
VI
Penutup, memuat tahapan-tahapan sistematika penyajian rancangan awal pada bab diatas sehingga memberikan gambaran tentang Pemerintah Daerah Kota Samarinda.
1.5 Maksud dan Tujuan RKPD tahun 2015 dimaksudkan untuk menjadi pedoman dalam penyusunan
Rancangan
KUA
dan
PPA
Sementara
yang
akan
disampaikan kepada Badan Anggaran DPRD untuk dibahas, disepakati dan dituangkan dalam Nota Kesepakatan KUA dan PPA antara Walikota dan Pimpinan DPRD. Selanjutnya akan dijabarkan dalam RKA SKPD sebagai lampiran Raperda APBD untuk dibahas dan memperoleh persetujuan DPRD. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
5
Adapun tujuan utama penyusunan RKPD ini adalah untuk mewujudkan program pembangunan Kota Samarinda yang terintegrasi dan berkelanjutan sesuai dengan visi, misi dan amanat RPJMD. Selain itu ada beberapa tujuan lainnya yaitu: 1) Menciptakan kepastian kebijakan sebagai komitmen Pemerintah dalam penyelenggaran urusan Pemerintahan melalui penjabaran rencana strategis ke dalam rencana operasional dan memelihara konsistensi antara capaian tujuan perencanaan strategis jangka
A
menengah dengan tujuan perencanaan dan penganggaran tahunan
D
pembangunan daerah.
IN
2) Memberikan gambaran mengenai proyeksi Rencana Kerangka Ekonomi Daerah tahun 2015 sebagai patokan dalam penyusunan
R
rencana pendapatan yang akan digunakan untuk membiayai belanja
KO (C TA O S PY A ) MA
dan pembiayaan pembangunan daerah.
3) Memberikan arah bagi seluruh stakeholder pembangunan daerah dalam merumuskan dan menyusun perencanaan serta partisipasi dalam pembangunan daerah tahun 2015.
4) Menyatukan tujuan kegiatan semua SKPD melalui penetapan target Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam rangka pencapaian visi dan misi Pemerintah Kota Samarinda
sehingga menjadi instrumen bagi
Pemerintah
menyusun
Pertanggung
Daerah
dalam
Jawaban
(LKPJ),
Laporan
Laporan
Keterangan
Penyelenggaraan
ED
A
Pemerintahan Daerah (LPPD) dan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah (LKPD). program
prioritas
untuk
masing-masing
urusan
PP
5) Menetapkan
pemerintahan dalam rangka pencapaian target Indikator Kinerja
BA
Utama (IKU) yang ditetapkan.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
6
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU
2.1 Visi dan Misi Kota Samarinda 2.1.1 Visi Kota Samarinda Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada saat
A
pemilihan kepala daerah (pilkada). Visi Kepala daerah dan wakil kepala
D
daerah terpilih menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa
IN
depan daerah yang ingin dicapai dalam masa jabatan selama 5 (lima) tahun sesuai misi yang diemban.
R
Visi pembangunan daerah Kota Samarinda untuk periode RPJMD
KO (C TA O S PY A ) MA
2011-2015 sesuai dengan visi kepala daerah terpilih adalah sebagai berikut:
“Terwujudnya Kota Samarinda sebagai Kota Metropolitan Berbasis Industri, Perdagangan dan Jasa yang Maju Berwawasan Lingkungan, Mempunyai Keunggulan Daya Saing Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat” Visi diatas bermakna sangat luas. Guna menunjukkan makna visi pembangunan daerah diatas dapat dijabarkan melalui penjelasan visi. Visi tersebut dapat didefinisikan menjadi beberapa poin diantaranya:
A
Makna yang paling besar yang terdapat dalam Visi ini adalah Kota
ED
Samarinda sebagai Kota Metropolitan. Kota diartikan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan
PP
penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen dan coraknya yang
matrealistis, atau dapat pula diartikan
BA
sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami dengan gejala pemusatan penduduk daerah belakangnya. Beberapa aspek kehidupan di kota antara lain aspek sosial sebagai pusat pendidikan,
pusat
kegiatan
ekonomi,
dan
pusat
pemerintahan.
Metropolitan didasarkan pada posisi Kota Samarinda sebagai Sebagai Ibukota Propinsi Kalimantan Timur dan menjadi pusat perkembangan industri, jasa dan perdagangan menimbulkan efek berantai (multiplier effect) salah satunya adalah perpindahan penduduk (migrasi) dari berbagai daerah di Kalimantan Timur maupun dari luar daerah Kalimantan Timur bahkan hingga dari berbagai negara.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
7
Salah satu indikator kota metropolitan adalah jumlah penduduknya yang besar, Kota Samarinda adalah kota dengan jumlah penduduk yang paling banyak dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Provinsi Kaltim. Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat diperkirakan akan menempati
daerah-daerah
metropolitan
merupakan
perkotaan. salah
Samarinda
satu
upaya
menjadi
kota
mewujudkan
arah
pembangunan Indonesia yaitu “Mewujudkan Pembangunan yang lebih Merata dan Berkeadilan”, yang diarahkan pada daerah-daerah diluar Jawa.
fisik
itu
kota
diperlukan yang
tidak
untuk
mencegah
terkendali
(urban
terjadinya sprawl
&
D
pertumbuhan
Upaya
A
pulau
IN
conurbation), seperti yang terjadi di wilayah Pulau Jawa, serta untuk mengendalikan arus migrasi masuk langsung dari desa ke kota-kota
R
besar dan metropolitan.
KO (C TA O S PY A ) MA
Metropolitan Kota Samarinda diharapkan dapat terwujud dengan mantapnya sistem sarana prasarana perkotaan yang terkendali. Hal tersebut dapat ditandai dengan meningkatnya infrastruktur disegala bidang, termasuk dalam penanggulangan banjir dan ketersediaan air bersih di kota. Penerapan manajemen tata ruang yang baik dengan optimalisasi lahan sesuai dengan pembagian fungsi kota. Sistem pengelolaan kota dan pemukiman yang sehat dan bersih dari sampah, serta nyaman sebagai pusat kegiatan industri, perdagangan dan jasa. Pembangunan
A
pada
3
Samarinda
fokus
pokok
sebagai
Kota
pembangunan
Metropolitan daerah
yaitu
ED
dilandaskan
Kota
pembangunan industri, perdagangan dan jasa. Makna berbasis pada
PP
industri, perdagangan dan jasa merupakan dukungan pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Samarinda,
BA
dalam visi pembangunan daerah tersebut dijelaskan dalam uraian beriku ini: Berbasis pada industri maju dan berwawasan lingkungan
adalah pengembangan sektor industri baik industri kecil, menengah dan besar yang memperhatikan pengelolaan secara efisien dan rasional sumber daya alam, dengan memperhatikan daya dukungnya. Selain itu industri yang memperkuat kemampuan dan pembangunan jaringan interaksi, komunikasi, dan informasi baik untuk kepentingan domestik maupun dalam kaitannya dengan dinamika globalisasi. Pengembangan sektor
industri
harus
mengacu
pada
azas
pembangunan
yang
berkesinambungan dan menjaga kelestarian lingkungan agar tetap
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
8
menjaga keadaan kota yang bersih, sehat dan nyaman sebagai bentuk perwujudan kota metropolitan. Berbasis
pada
perdagangan
maju
dan
berwawasan
lingkungan adalah perdagangan yang mampu menjawab pasar global dengan memfokuskan pada komoditi andalan lokal Kota Samarinda. Dengan besarnya arus urbanisasi dan pertumbuhan penduduk Kota Samarinda, perdagangan dan pusat perbelanjaan merupakan ekonomi yang sangan besar. Pengelolaan sektor ini harus memperhatikan
A
masalah keramahan terhadap lingkungan, khususnya pengelolaan limbah
D
yang baik dan memperhatikan kesehatan lingkungan sekitar.
IN
Berbasis pada jasa maju dan berwawasan lingkungan adalah pengelolaan sektor jasa yang mampu memberikan daya dukung terhadap
R
pertumbuhan ekonomi. Sektor jasa di Kota Samarinda diarahkan pada
KO (C TA O S PY A ) MA
prinsip-prinsip profesionalisme dan standar-standar pelayanan yang baik dalam rangka menunjang perwujudan kota metropolitan. Penguatan pengelolaan jasa keuangan menjadi salah satu faktor mewujudkan kondisi
perekonomian
transportasi,
masyarakat,
selain
asuransi, telematika dan
jasa-jasa
lain
seperti
kesehatan dalam rangkan
memperkuat daya saing kota. Pengelolaan sektor jasa yang profesional harus tetap memperhatikan keramahan terhadap lingkungan. Mempunyai Daya Saing untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat adalah merupakan orientasi pembangunan dari sektor
ED
A
industri, perdagangan dan jasa. Pembangunan dan pengelolaan 3 sektor pembangunan diatas semata-mata diarahkan pada penguatan daya
PP
saing Kota Samarinda dalam bidang tersebut. Daya saing tersebut hendaknya didukung dengan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM)
BA
dengan segala kompetensinya menjawab tantangan global. Jika sumber daya Kota Samarinda telah mampu bersaing dalam pergulatan perekonomian
global,
secara
otomatif
peningkatan
taraf
hidup
masyarakat dapat dengan mudah tercapai. Sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat seiring dengan perkembangan Kota Samarinda sebagai Kota Metropolitan. Kesejahteraan dalam hal ini ditunjukkan dalam kondisi masyarakat yang mempunyai indeks pembangunan manusia (IPM) yang tinggi. IPM disusun dari 3 komponen, yaitu: lamanya hidup yang diukur dengan harapan hidup saat lahir, tingkat pendidikan yang diukur dengan kombinasi antara angka melek huruf pada usia 15 tahun keatas dan rata-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
9
rata lama sekolah, tingkat kehidupan yang layak yang diukur dengan pengeluaran perkapita yang telah disesuaikan. Harapan yang ingin dituju dari kondisi ini berarti seluruh aspek kehidupan masyarakat, yang meliputi pendapatan, kesehatan, pendidikan, keadaan sosial budaya, keamanan, ketertiban, kedamaian dan peradaban telah sampai pada pencapaian taraf puncak baik lahir maupun batin. IPM Kota Samarinda diharapkan terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Kesejahteraan juga ditunjukkan dengan pemerataan kesenjangan pendapatan antar
A
wilayah dalam kota, serta pemerataan penghasilan pekerja sektor
IN
D
informal. 2.1.2 Misi Kota Samarinda
R
Sesuai dengan harapan terwujudnya “Kota Samarinda sebagai
KO (C TA O S PY A ) MA
Kota Metropolitan Berbasis Industri, Perdagangan dan Jasa Yang Maju Berwawasan Lingkungan dan Hijau. Mempunyai Keunggulan Daya Saing untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat” sebagai Visi RPJMD Kota Samarida tahun 2011-2015, ditetapkan 9 (sembilan) misi-misi pembangunan daerah seperti berikut:
1) Menciptakan dan meningkatkan fasilitas umum dan utilitas penunjang sektor industri, perdagangan dan jasa sebagai basis untuk menuju Kota Metropolitan;
A
2) Penanggulangan persoalan banjir secara tuntas dan menyeluruh;
ED
3) Penanggulangan persoalan kebakaran secara tuntas dan menyeluruh; 4) Menciptakan dan meningkatkan kehidupan kesehatan Masyarakat;
PP
5) Mengembangkan sektor pendidikan dan sumber daya manusia yang profesional dan religius;
BA
6) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan income perkapita Kota Samarinda ke tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dalam setiap tahun;
7) Peningkatan kehidupan beragama, pemuda dan olah raga serta sosial budaya yang lebih dinamis dan kondusif sehingga tercipta iklim kehidupan masyarakat yang lebih produktif; 8) Pemerataan keuangan daerah dan pembiayaan keuangan daerah; 9) Peningkatan good governance pemerintah Kota yang lebih baik.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
10
2.2 Gambaran Umum Kondisi Kota Samarinda 2.2.1 Aspek Geografi dan Demografi Kota Samarinda terletak di Daerah Khatulistiwa, yaitu 0º21’ 18” – 1º09’16” Lintang Selatan dan 116º15’16” - 117º24’16” Bujur Timur dengan luas wilayah Kota Samarinda adalah 718 km2, hal ini berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1987. Oleh karena itu, selain memiliki modal dasar pembangunan dengan jumlah penduduk dan letak geografis serta peranan regional yang relatif besar, Kota Samarinda juga
A
memiliki keterbatasan ruang sebagai bagian daya dukung lingkungan.
D
Namun demikian sebagai salah satu pusat perekonomian regional
IN
terpenting di Kalimantan Timur, Kota Samarinda memiliki posisi dan kedudukan strategis bagi berbagai kegiatan jasa, industri, perdagangan
R
barang serta pemukiman.
KO (C TA O S PY A ) MA
Kota Samarinda yang berkedudukan sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara, dengan batas sebagai berikut : - Sebelah Utara: berbatasan
dengan Kecamatan Muara Badak
Kabupaten Kutai Kartanegara. - Sebelah Timur: berbatasan
dengan Kecamatan Muara Badak,
Kecamatan Anggana dan Kecamatan Sanga-sanga Kabupaten Kutai Kartanegara. - Sebelah
Selatan:
berbatasan
dengan
Kecamatan
Loa
Janan
ED
A
Kabupaten Kutai Kartanegara.
- Sebelah Barat: berbatasan dengan Kecamatan Muara Badak, dan
PP
Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara. a. Luas Wilayah
BA
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1987,
Tentang Penetapan Batas Wilayah Kota Madya Daerah Tingkat II Samarinda. Kotamadya Daerah Tingkat II Balikpapan, Kabupaten Daerah Tingkat II Kutai dan Kabupaten Daerah Tingkat II Pasir yang tertuang dalam Lembaran Negara Nomor 3364, Luas Wilayah Kota Samarinda adalah ± 718 Km2. Berdasarkan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2010 tentang Pembentukan Kecamatan Sambutan, Kecamatan Samarinda Kota, Kecamatan Sungai Pinang, dan Kecamatan Loa Janan Ilir, maka wilayah Kota Samarinda saat ini terbagi dalam 10 (sepuluh) Kecamatan dan 53 Kelurahan yang terdiri dari:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
11
1) Kecamatan Samarinda Ilir membawahi koordinasi 5 Kelurahan dengan luas wilayah 17,18 Km² 2) Kecamatan Samarinda Utara membawahi koordinasi 5 Kelurahan dengan luas wilayah 229,50 Km² 3) Kecamatan Samarinda Ulu membawahi koordinasi 8 Kelurahan dengan luas wilayah 22,12 Km² 4) Kecamatan Sungai Kunjang membawahi koordinasi 7 Kelurahan dengan luas wilayah 43,04 Km² Samarinda
Seberang
membawahi
koordinasi 3
A
5) Kecamatan
D
Kelurahan dengan luas wilayah 12,49 Km²
IN
6) Kecamatan Palaran membawahi koordinasi 5 Kelurahan dengan luas wilayah 221,28 Km²
KO (C TA O S PY A ) MA
dengan luas wilayah 11,12 Km²
R
7) Kecamatan Samarinda Kota membawahi koordinasi 5 Kelurahan
8) Kecamatan Loa Janan Ilir membawahi koordinasi 5 Kelurahan dengan luas wilayah 26,13 Km²
9) Kecamatan Sungai Pinang membawahi koordinasi 5 Kelurahan dengan luas wilayah 34,16 Km²
10) Kecamatan Sambutan membawahi koordinasi 5 Kelurahan dengan luas wilayah 100,95 Km².
BA
PP
ED
A
Gambar 2.1 Peta Kecamatan Kota Samarinda
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
12
b. Iklim dan Hidrologi Kondisi
klimatologi
Kota
Samarinda
menurut
Stasiun
Meteorologi Kota Samarinda, suhu minimum berkisar antara 23,9ºC dan suhu maksimum berkisar antara 32,9ºC. Kelembaban udara terendah untuk Kota Samarinda rata-rata berkisar sekitar 77% dan kelembaban tertinggi berkisar sekitar 86%. Kota Samarinda yang beriklim tropis, hujan sepanjang tahun dengan curah hujan terendah 110,4 mm/th dan curah hujan tertinggi 327,1 mm/th. Kecepatan angin
A
terendah berkisar sekitar 2,1 knot dan tertinggi berkisar sekitar 8,7
D
knot. Sungai-sungai yang melintas di Kota Samarinda memiliki
IN
pengaruh yang cukup besar pada perkembangan Kota Samarinda. Sungai-sungai ini digunakan sebagai sumber air untuk masyarakat, berfungsi
sebagai
drainase
primer
dalam
R
sekaligus
rangka
KO (C TA O S PY A ) MA
pengendalian banjir serta tempat pembuangan air hujan. c. Pertambangan dan Energi
Sektor pertambangan dan Sumber Energi Listrik di Kota Samarinda menyimpan potensi, berupa: 1) Gas Alam
Samarinda memiliki potensi gas alam yang melimpah yang hasilnya merupakan salah satu pendapatan dalam APBD Kota Samarinda. Pada tahun 2010 hasil produksi gas alam mencapai
ED
A
angka 4654,36 MMBTU. Pada tahun 2011 jumlah tersebut turun menjadi 3768,18 MMBTU. Jumlah tersebut menurun lagi di tahun
PP
2012 menjadi 2700,87 MMBTU.
BA
Gambar 2.2 Jumlah Produksi Gas Alam Kota Samarinda Tahun 2010-2012
Jumlah Produksi Gas Alam
MMBTU
5000
4654,36 3768,18
4000
2700,87
3000 2000 1000 0 2010
2011
2012 Tahun
Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
13
2) Batubara Samarinda memiliki potensi batubara yang melimpah yang hasilnya merupakan salah satu pendapatan dalam APBD Kota Samarinda. Pada tahun 2010 hasil produksi batubara mencapai angka 6.749.569,74 ton. Pada tahun 2011 jumlah tersebut meningkat menjadi 14.568.714,12 ton. Jumlah tersebut mengalami penurunan di tahun 2012 menjadi 11.327.858,35 ton.
A
Gambar 2.3 Jumlah Produksi Batubara Kota Samarinda Tahun 2010-2012
11327858,35 6749569,74
KO (C TA O S PY A ) MA
10000000
IN
14568714,12
15000000
R
Ton
20000000
D
Jumlah Produksi Batubara
5000000 0
2010
2011
2012 Tahun Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
d. Kependudukan dan Ketenagakerjaan Ciri
penting
dari
penduduk
Kota
Samarinda
adalah
kemajemukan atau plural, baik dilihat dari pengelompokan agama,
A
maupun adat istiadat, seni budaya dan suku. Dalam demografi dikenal
ED
istilah transisi demografis. Istilah ini mengacu pada suatu proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian
PP
tinggi ke keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian rendah. Penurunan pada tingkat kelahiran ini disebabkan oleh banyak faktor,
BA
antara lain perubahan pola berfikir masyarakat akibat pendidikan yang diperolehnya, dan juga disebabkan oleh perubahan pada aspek sosial ekonomi. Penurunan tingkat kematian disebabkan oleh membaiknya gizi masyarakat akibat dari pertumbuhan pendapatan masyarakat. Pada tahap ini pertumbuhan penduduk mulai menurun. Pada akhir proses transisi ini, baik tingkat kelahiran maupun kematian sudah tidak banyak berubah lagi, akibatnya jumlah penduduk juga cenderung untuk tidak banyak berubah, kecuali disebabkan faktor migrasi. Ciri demografi Kota Samarinda cenderung menuju transisi tingkat kelahiran dan kematian rendah.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
14
Disamping itu, ciri kependudukan Kota Samarinda juga menggambarkan berbagai dinamika yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun kultural. Menurunnya tingkat kelahiran (fertilitas) dan tingkat kematian (mortalitas), meningkatnya arus perpindahan antar daerah (migrasi) dan proses urbanisasi, termasuk arus ulang alik (commuters), juga mempengaruhi kebijakan kependudukan yang diterapkan.
602.117 607.675 727.500 740.747 781.184
1,40 0,92 16,9 2,00 5,46
D
2008 2009 2010 2011 2012
Kepadatan penduduk 2 (Jiwa/Km )
IN
(2)
Luas Wilayah 2 (Km ) (4)
(5)
718 718 718 718 718
R
(1)
Laju Pertumbuhan Penduduk (%)/Tahun (3)
KO (C TA O S PY A ) MA
Tahun
Jumlah Penduduk
A
Tabel 2.1 Jumlah, Laju Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk di Kota Samarinda Tahun 2008 – 2012
839 846 1.013 1.031 1.088
Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
Tingkat kepadatan penduduk di Kota Samarinda pada tahun 2012 adalah 1.088 jiwa/km². Kepadatan penduduk pada setiap kecamatan menggambarkan pola persebaran penduduk secara keseluruhan. Berdasarkan pola persebaran dan luas wilayahnya, terlihat belum merata, sehingga terlihat adanya perbedaan kepadatan
ED
A
penduduk yang mencolok antar kecamatan.
Kecamatan
BA
Jumlah Penduduk
Luas Wilayah 2 (Km )
Samarinda Ulu Sungai Pinang
101.883
34,16
2.983
Samarinda Utara
104.293
229,52
781.184
718
454 1.088
Jumlah
(3)
Kepadatan Penduduk 2 (Jiwa/Km ) (4)
(2) 52.085 67.128 33.178 50.731 62.300 60.821 123.232 125.533
PP
(1) Palaran Samarinda Ilir Samarinda Kota Sambutan Samarinda Seberang Loa Janan Ilir Sungai Kunjang
Tabel 2.2 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Di Kota Samarinda Tahun 2012
221,29 17,18 11,12 100,95 12,49 26,13 43,04
235 3.907 2.984 503 4.922 2.328 2.863
22,12
5.675
Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
Dari semua kecamatan yang ada terlihat bahwa Kecamatan Samarinda Ulu memiliki kepadatan penduduk tertinggi, yaitu 5.675 jiwa/km2 diikuti oleh Kecamatan Samarinda Seberang dengan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
15
kepadatan 4.988 jiwa/km2. Sedangkan untuk Kecamatan Samarinda Utara dan Palaran yang mempunyai wilayah lebih luas, kepadatan penduduk hanya 454 jiwa/km2 dan 235 jiwa/km2. Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin tahun 2012 Kota Samarinda 404.235 jiwa penduduk laki-laki dan 376.949 jiwa penduduk perempuan. Jumlah pencari kerja terdaftar menurut pendidikan di Kota Samarinda selama kurun waktu tahun 2008-2012 cenderung menunjukkan kenaikkan, dan sedikit mengalami penurunan di tahun
A
2011 yang mencapai 4.701 orang. Selama tahun 2008-2012 jumlah
D
pencari kerja terdaftar di Disnaker Kota Samarinda yang terbanyak
IN
adalah berpendidikan SMU dari total keseluruhan pencari kerja. Rincian secara detail dapat dilihat pada tabel berikut:
KO (C TA O S PY A ) MA
R
Tabel 2.3 Jumlah Pencari Kerja Yang Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Di Kota Samarinda Tahun 2012 Tingkat Pendidikan (1) SD SLTP SLTA Sarjana Muda/Diploma Sarjana S2 Jumlah
Laki-laki (2) 132 251 2.529 306 766 9 3.993
Perempuan (3) 16 69 889 469 890 18 2.351
Jumlah (4) 148 320 3.418 775 1.656 30 6.344
Jumlah pencari kerja terdaftar menurut pendidikan di Kota Samarinda selama kurun waktu tahun 2008-2012 cenderung
A
menunjukkan kenaikkan, dan sedikit mengalami penurunan di tahun
ED
2011 yang mencapai 4.701 orang. Selama tahun 2008-2012 jumlah pencari kerja yang ditempatkan berdasarkan data Dinas Tenaga
PP
Kerja Kota Samarinda yang terbanyak adalah berpendidikan SLTA
BA
dari total keseluruhan pencari kerja. Rincian secara detail dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.4 Pencari Kerja yang Ditempatkan Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Kota Samarinda Tahun 2012 Tingkat Pendidikan (1) SD SLTP SLTA Sarjana Muda/Diploma Sarjana S2 Jumlah
Laki-laki (2) 99 48 598 70 163 2 980
Perempuan (3) 108 32 235 84 116 2 577
Jumlah (4) 207 80 833 154 279 4 1.557
Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
16
2.2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat a. Fokus Kesejahteraan dan Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan
ekonomi
menunjukkan
pertumbuhan
produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dan dalam selang waktu tertentu. Produksi tersebut diukur dalam nilai tambah (value added) yang diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi di wilayah bersangkutan yang secara total dikenal sebagai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Oleh karena
A
itu, Pertumbuhan ekonomi adalah sama dengan pertumbuhan
D
PDRB. Apabila "diibaratkan" kue, PDRB adalah besarnya kue
IN
tersebut. Pertumbuhon ekonomi sama dengan membesarnya "kue" produksi tersebut yang pengukurannya merupakan
R
persentase pertambahan PDRB pada tahun tertentu terhadap
KO (C TA O S PY A ) MA
PDRB tahun wilayah sebelumnya. PDRB disajikan dalam dua konsep harga, yaitu harga berlaku dan harga konstan; dan penghitungan pertumbuhan ekonomi menggunakan konsep harga konstan (constant prices) dengan tahun dasar tertentu untuk mengeliminasi faktor kenaikan harga. Saat ini BPS menggunakan tahun dasar 2000.
Nilai tambah juga merupakan balas jasa faktor produksi, tenaga kerja, tanah, modal, dan entrepreneurship yang
A
digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Pertumbuhan
ED
ekonomi yang dihitung dari PDRB hanya mempertimbangkan domestik,
yang
tidak
memperhatikan
kepemilikan
faktor
PP
produksi. Dari penjelasan tersebut diatas terlihat bahwa pertumbuhan Ekonomi Daerah Kota Samarinda baik melalui
BA
harga yang berlaku maupun harga konstant, baik dengan sektor migas maupun non migas yang dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:
Tabel 2.5. PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2010-2012. Tahun r)
2010 2011* 2012**
PDRB Dengan Migas (Jt – Rp) Konstant Berlaku Tahun 2000 23.664.835,66 11.754.186,18 33.602.977,18 13.373.036,46 35.861.672,71 13.721.721,09 Rata-rata Pertumbuhan
Pertumbuhan Ekonomi (%) Konstant Berlaku Tahun 2000 12,28 6,16 42,00 13,77 6,72 2,61 20,33 7,51
Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Samarinda, apabila memasukkan unsur migas
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
17
dengan harga berlaku pada periode waktu 2010 – 2012, ratarata tumbuh sebesar 20,33 % sedangkan apabila dilihat dengan harga konstant, rata-rata tumbuh sebesar 7,51% per tahun. Umumnya untuk melihat pertumbuhan Ekonomi Daerah harus di lihat dengan harga konstant. Apabila dilihat dari sisi pertumbuhan ekonomi tanpa migas maka dapat diikuti pada tabel berikut ini:
A
Tabel 2.6. PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Kota Samarinda Tanpa Migas Tahun 2010 – 2012. Pertumbuhan Ekonomi (%) Konstant Tahun Berlaku 2000
D
PDRB Tanpa Migas (Jt – Rp) Konstant Berlaku Tahun 2000
Tahun r)
23.629.393,76
11.723.895,15
12,28
6,17
2011*
33.556.595,71
13.336.603,14
42,01
13,76
2012**
35.815.864,90
13.688.370,47
6,73
2,64
20,34
7,52
R
IN
2010
KO (C TA O S PY A ) MA
Rata-rata Pertumbuhan
Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
Apabila di tinjau dari sisi PDRB tanpa migas, maka dalam kurun waktu 3 tahun terakhir yaitu dari tahun 2010 sampai 2012 terlihat rata-rata pertumbuhan ekonomi Kota Samarinda tumbuh sebesar 20,34 % dengan harga berlaku dan 7,52 % dengan harga konstant.
Kalau di bandingkan dengan pertumbuhan berdasarkan migas maka pertumbuhan ekonomi Kota Samarinda tanpa
A
migas jauh lebih tinggi, ada perbedaan nilai pertumbuhan jika
ED
PDRB di lihat tanpa migas, sesungguhnya pertumbuhan ekonomi tanpa migas inilah yang dapat dijadikan rujukan dan
PP
analisis karena Kota Samarinda memang termasuk kota yang bukan penghasil migas atau jasa bukan kota pengolah migas,
BA
Samarinda dalam visi dan misinya lebih berorientasi pada kota jasa dan perdagangan, hal ini dapat dilihat pada pertumbuhan sektoral sebagai berikut: Tabel 2.7. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstant Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 – 2012 (Persen) No
Lapangan Usaha
1
Pertanian
2.
Pertambangan & Penggalian
3.
2009
r)
2010
2011*
)
2012**
)
4,59
6,08
-5,72
-9,07
10,98
15,31
113,97
-26,17
Industri pengolahan
0,84
8,51
3,47
1,21
4.
Listrik, gas & air bersih
1,60
4,35
5,16
12,58
5.
Konstruksi
4,94
5,31
4,56
8,06
6.
Perdagangan, Hotel & Restoran
4,29
3,47
11,04
9,80
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
18
No
Lapangan Usaha
r)
2009
2010
2011*
)
2012**
)
7.
Pengangkutan & Komunikasi
7,49
7,72
4,09
2,28
8.
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan
5,22
4,13
8,15
11,60
9. Jasa-Jasa 5,12 4,91 Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
8,93
8,55
Struktur ekonomi yang dinyatakan dalam persentase menunjukkan besarnya peranan masing-masing sektor ekonomi dalam menciptakan nilai tambah. Hal ini menggambarkan ketergantungan daerah terhadap kemampuan produksi masing-
A
masing sektor ekonomi. Struktur ekonomi yang disajikan dari
umum,
pembentukan
perekonomian
Kota
R
Secara
IN
sebagai indikator adanya proses pembangunan.
D
waktu ke waktu memperlihatkan perubahan dan pergeseran
KO (C TA O S PY A ) MA
Samarinda (angka PDRB) secara perlahan dan pasti menuju Kota Pelayanan (Service). Perubahan perekonomian Kota Samarinda tersebut sangat dipengaruhi olah naik turunnya sektor-sektor tersebut. Terlihat dengan adanya pergeseran kontribusi ekonomi Kota Samarinda dari tahun ketahun, tampak seperti peranan sektor Pembuatan (Manufacture) dan Pertanian (Agriculture) terus mengalami penurunan. Dilihat dari tiga sektor besar, maka tampak adanya pergeseran yang signifikan antara Pertanian
(Agriculture),
Pembuatan
(Manufacture)
dan
ED
A
Pelayanan (Service).
Pergeseran terlihat pada peningkatan peranan sektor
yang menghasilkan jasa meliputi sektor Perdagangan, Restoran
PP
dan Hotel, Angkutan dan Komunikasi, Keuangan dan Jasa-jasa
BA
mencatat kontribusi (peranan). Tabel 2.8. Struktur Sektor Ekonomi Tahun 2009-2012 (Persen) Jenis Sektor
2009
r)
2010
)
2011*
)
2012**
Pertanian / Agriculture
2,13 2,14 1,50 Pembuatan / Manucfacture 33,99 34,54 37,84 Pelayanan / Service 63,88 63,32 60,67 Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
1,35 31,67 66,98
Sektor Pertanian (Agriculture) yang terdiri dari sub sektor
pertanian
bahan
(tanaman)
pangan,
tanaman
perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Sektor Manufacture yang meliputi sektor : (1) Pertambangan dan penggalian, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
19
(2) Industri pengolahan, (3) Listrik, gas dan air minum (4) Sektor Konstruksi/Bangunan. Sebaliknya terjadi kenaikan kontribusi dari peranan Sektor Service meliputi sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel, Angkutan dan Komunikasi, Keuangan dan Jasa-jasa. Peranan
sektor
Pertanian
(Agriculture)
dalam
perekonomian Kota Samarinda tahun 2012 hanya sekitar
A
1,35%. Dapat dikatakan bahwa peranan sektor tersebut tidak
D
signifikan. Ini ditunjukkan, selain dari besaran peranan sektor
kecenderungan
bahwa
peranan
yang
diberikan
semakin
R
menurun.
IN
tersebut relatif lebih kecil dibandingkan sektor lain, terdapat pula
KO (C TA O S PY A ) MA
b. Laju Inflasi
Makna inflasi adalah persentase tingkat kenaikan harga sejumlah barang dan jasa yang secara umum dikonsumsi rumah tangga. Ada barang yang harganya naik dan ada yang tetap. Namun, tidak jarang ada barang/jasa yang harganya justru turun. Resultante (rata-rata tertimbang) dari perubahan harga bermacam barang dan jasa tersebut, pada suatu selang waktu (bulanan) disebut inflasi (apabila naik) dan deflasi
ED
A
(apabila turun). Inflasi
merupakan
indikator
pergerakan
antara
permintaan dan penawaran dipasar riil juga terkait erat dengan
PP
perubahan tingkat suku bunga,
produktivitas ekonomi, nilai
BA
tukar rupiah dengan valuta asing, indeksasi anggaran dan parameter ekonomi makro lain. Secara umum, hitungan perubahan harga tersebut tercakup dalam suatu indeks harga yang dikenal dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPS). Persentase kenaikan IHK dikenal dengan inflasi, sedangkan penurunannya disebut deflasi. Inflasi/deflasi tersebut dapat dihitung menggunakan suatu rumus. Tujuan penyusunan inflasi adalah untuk memperoleh indikator yang menggambarkan kecenderungan umum tentang perkembangan harga. Tujuan tersebut penting dicapai karena
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
20
indikator tersebut dapat dipakai sebagai informasi dasar untuk pengambilan keputusan baik tingkat ekonomi mikro atau makro, baik fiskal maupun moneter. Pada tingkat mikro, rumah tangga/masyarakat misalnya, dapat memanfaatkan angka inflasi untuk dasar penyesuaian nilai pengeluaran kebutuhan seharihari dengan pendapatan mereka yang relatif tetap. Pada tingkat korporasi angka inflasi dapat dipakai untuk perencanaan pembelanjaan dan kontrak bisnis. Dalam lingkup lebih
luas
(makro)
angka
inflasi
menggambarkan
A
yang
D
kondisi/stabiIitas moneter dan perekonomian.
IN
Secara spesifik kegunaan angka inflasi antara lain untuk:
a. lndeksasi upah don tunjangan gaji pegawai (wage-in-
R
dexation),
c.
KO (C TA O S PY A ) MA
b. Penyesuaian nilai kontrak (project payment), Eskalasi nilai provek (project escalation),
d. Penentuan target inflasi (inflation targeting), e. lndeksasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (bucket indexation), f.
Sebagai pembagi PDB, PDRB (GDP deflator),
g. Sebagai proksi perubahan biaya hidup (proxy of cost of living),
h. Indikator dini tingkat bunga, valas, dan indeks harga saham.
ED
A
Data inflasi di Kota Samarinda dalam 5 tahun terakhir menunjukkan trend yang semakin menurun (2009 – 2013)
PP
seperti yang terlihat pada tabel berikut ini:
BA
Tabel 2.9. Inflasi Kota Samarinda Tahun 2009 – 2013 Tahun
Inflasi (%)
2009
3,60
2010
7,00
2011
6,23
2012
4,81
2013
10,37
Sumber: BPS
Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat inflasi tertinggi di Kota Samarinda adalah pada tahun 2013 yang berada pada level 10,37 %. Secara khusus berdasarkan kelompok barang inflasi di Kota Samarinda pada tahun 2013 terlihat sebagai berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
21
Pada tahun 2013 laju inflasi Kota Samarinda tercatat sebesar 10,37%. Nilai inflasi ini beranjak naik dan terpaut jauh dari 4,81% pada tahun 2012. Nilai inflasi Kota Samarinda merupakan nilai inflasi tertinggi di Kalimantan Timur. Tabel 2.10. Inflasi Kota Samarinda Menurut Kelompok Komoditi Tahun 2013 No Kelompok Pengeluaran Inflasi (%) Bahan Makanan
11,66
2
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
13,24
3
Perumahan, Air, Listrik,Gas dan Bahan Bakar
10,61
4
Sandang
5
Kesehatan
6
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
7
Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
A
1
D
-1,79
R
IN
7,59
KO (C TA O S PY A ) MA
Umum
9,74 12,62 10,37
Sumber: BPS Kota Samarinda
Kenaikan laju inflasi dipengaruhi meningkatnya harga sewa/kontrak rumah segar,
emas perhiasan, biaya sekolah,
ikan
beras dan sayur-sayuran disebabkan faktor harga
emas dunia serta gagal panen yang terjadi pada
beberapa
daerah sentra penghasil komoditas akibat cuaca kurang baik. Penyebab laju inflasi di Kota Samarinda Kelompok
tertinggi adalah
makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau,
A
disusul kelompok bahan makanan dan kelompok sandang.
ED
Tabel 2.11. Inflasi Triwulanan (qtq) Kota Samarinda
Kelompok
I-12
II-12
III-12
IV-12
I-13
-1,90
5,92
-1,68
3,23
-0,84
7,40
0,79
0,79
2,50
4,33
0,33
4,06
Perumahan
0,68
1,53
0,04
0,81
0,42
1,37
Sandang
0,45
0,26
0,18
5,25
0,02
-2,41
Kesehatan
0,60
0,86
0,29
1,03
1,29
0,57
0,90
0,16
0,53
1,35
2,57
0,04
-0,85
0,21
0,18
0,10
0,51
1,08
-0,21
2,13
0,11
2,31
0,21
2,91
PP
Bahan Makanan
IV-11
Makanan Jadi,
BA
Minuman, Rokok dan Tembakau
Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga Transport dan Komunikasi Umum
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
22
Inflasi memberikan dampak yang cukup luas terhadap kebijakan dan perencanaan pembangunan, terutama terkait penyediaan anggaran dan daya beli masyarakat. Oleh karena itu angka inflasi sangat diperlukan dalam setiap penyusunan perencanaan dan kebijakan pembangunan agar hasil yang diperoleh dapat lebih realistis dan tajam. Inflasi sangat dipengaruhi
oleh
kondisi
penawaran
dan
permintaan
barang/jasa dalam suatu wilayah. Beberapa kondisi yang
jumlah
persediaan
barang
atau
jasa
tetap,
D
1) Faktor
A
memungkinkan terjadinya inflasi adalah:
IN
sedangkan permintaan naik
2) Jumlah persediaan barang atau jasa berkurang tetapi pada
R
saat yang sama jumlah permintaan naik
KO (C TA O S PY A ) MA
3) Jumlah barang atau jasa naik karena adanya kebijakan di bidang keuangan.
c. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Pembangunan ekonomi dan sosial harus berjalan searah
guna
menciptakan
kesejahteraan
masyarakat.
Pendidikan yang baik membantu peningkatan kesehatan, dan kondisi kesehatan yang baik memberikan kontribusi positif bagi
A
pendidikan yang lebih baik. Lebih lanjut, pendidikan yang baik
ED
memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan dapat
meningkatkan
pendapatan
masyarakat.
Dengan
PP
peningkatan kesehatan, juga dapat memberikan manfaat secara
BA
ekonomis bagi masyarakat. Kemajuan pembangunan manusia dapat ditunjukkan dengan melihat perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tersusun dari dimensi kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. IPM merupakan indeks gabungan dari tiga indikator: longevity
sebagai
ukuran
harapan
hidup,
pengetahuan
(knowledge) yang diukur dengan kombinasi melek huruf penduduk dewasa (berbobot tiga perempat) dan gabungan dari rasio pendidikan tinggi primer, sekunder, tersier bruto (berbobot sepertiga), dan standar hidup layak (decent standard of living) sebagaimana diukur oleh PDRB riil per kapita dan dinyatakan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
23
dalam PPP$. Data Indonesia dalam laporan "Indonesia: The National Human Development Report, 2000", mengalami beberapa penyesuaian, khususnya indikator pengetahuan yang diukur dengan “kombinasi berbobot sama” antara melek huruf dewasa dan rata-rata lama sekolah, dan standar hidup layak, yang diukur dengan pengeluaran per kapita (UNSFIRS, 2000). Ketiga indeks dalam laporan ini berdasarkan data BPS,
SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional)
D
Statistik Indonesia setiap tahun untuk informasi inti
A
terutama dari :
IN
Modul Konsumsi setiap tiga tahun untuk informasi konsumsi.
R
Komponen longevity diukur dengan menggunakan
KO (C TA O S PY A ) MA
indikator harapan hidup. Dalam laporan ini, harapan hidup di Indonesia dan 32 provinsi dihitung dengan menerapkan metode (Metode Brass, varian dari Trussel) berdasarkan variabel ratarata jumlah kelahiran hidup dan jumlah rata-rata anak yang tetap hidup.
Komponen pengetahuan diukur dengan menggunakan dua indikator yaitu: tingkat melek huruf dan rata-rata lama bersekolah. Indikator melek huruf dimaksudkan sebagai jumlah
A
penduduk yang telah berusia 15 tahun atau lebih yang mampu
ED
membaca dan menulis huruf latin sebagai persentase terhadap total jumlah penduduk berusia 15 tahun atau lebih. Indikator
PP
rata-rata lama sekolah adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pendidikan penduduk berusia 15 tahun
BA
atau lebih, yang dihitung dengan memasukkan dua variabel yaitu : gelar telah dicapai dan pencapaian tingkat pendidikan (attainment of education level). Komponen standar hidup layak diperoleh dengan menggunakan indikator tingkat konsumsi riil per kapita yang disesuaikan. UNDP memakai PDRB per kapita dengan perhitungan paritas daya beli (PPP US$) sebagai perbandingan internasional
komponen
ini.
Prosedur
untuk
menghitung
konsumsi riil per kapita yang disesuaikan adalah sebagai berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
24
1) Menghitung pengeluaran konsumsi per kapita dari data SUSENAS untuk setiap provinsi dan kabupaten (=A). 2) Mendeflasi nilai A dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) provinsi
dan
kabupaten
(=B),
dengan
beberapa
penyesuaian untuk kabupaten di mana data harga tidak terkumpul. 3) Menghitung paritas daya beli per unit (PPP/ unit) dengan menggunakan Jakarta sebagai standar. Penghitungan PPP/
A
unit pada dasarnya memakai metode yang sama seperti
standardisasi
PDRB
untuk
perbandingan
IN
dalam
D
yang digunakan dalam Proyek Perbandingan Internasional
internasional Penghitungan berdasarkan harga dan jumlah
R
27 komoditas terpilih seperti yang tersedia dalam modul
KO (C TA O S PY A ) MA
konsumsi SUSENAS.
4) Membagi nilai B dengan PPP/unit (=C)
5) Menyesuaikan nilai C dengan menerapkan formula Atkinson untuk mengukur nilai utilitas marginal C.
Berdasarkan prosedur di atas IPM dapat dihitung dengan persamaan berikut ini :
IPM = 1/3 [X(1) + X(2) + X(3)]
Dimana :
X(1) : Indeks harapan hidup kelahiran
ED
A
X(2) : Indeks pendidikan = 2/3 (indeks melek huruf) + 1/3
PP
(indeks rata-rata lama sekolah) X(3) : Indeks standar hidup layak / paritas daya beli Dari indeks pembangunan manusia Kota Samarinda
BA
dari tahun 2008 – 2012 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 2.12. Indeks Pembangunan Manusia Kota Samarinda Tahun 2009 - 2012 Tahun
IPM
2009
76,68
2010
77,05
2011
77,49
2012 78,26 Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
Terdapat tren positif pada IPM Kota Samarinda dalam kurun 4 tahun terakhir, dimana ada kecenderungan semakin
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
25
meningkat
walaupun
tidak
terlalu
signifikan.
IPM
Kota
Samarinda selama tahun 2009-2012 berada di atas rata-rata Provinsi. Posisi IPM Kota Samarinda berada di peringkat 2 pada level Provinsi Kalimantan Timur. d. Kemiskinan dan Pengangguran Kemiskinan
merupakan
masalah
kompleks
yang
dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti tingkat pendapatan,
geografis,
kemiskinan
dan
yang
kondisi
lingkungan.
cukup
kompleks
dan
IN
Permasalahan
gender,
D
kondisi,
A
kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi,
membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan
R
terkoordinasi. Namun penanganannya selama ini cenderung
KO (C TA O S PY A ) MA
parsial dan tidak berkelanjutan. Peran dunia usaha dan masyarakat pada umumnya juga belum optimal. Kemiskinan sebagai masalah multidimensi, tidak dipahami hanya sebatas ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan pemenuhan hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang. Penanggulangan kemiskinan dilakukan melalui
berbagai
upaya
untuk
menjamin
kehormatan,
perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin, perwujudan keadilan dan kesetaraan
gender,
serta
ED
A
percepatan pembangunan pedesaan, perkotaan. Secara teoritis peningkatan pertumbuhan ekonomi
PP
seharusnya dapat diikuti dengan penurunan jumlah penduduk
BA
miskin dan jumlah penduduk yang menganggur. Namun dalam perkembangannya pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selamanya akan mengurangi jumlah penduduk miskin. Hal ini tergantung pada kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam mengejar pertumbuhan ekonomi. Kondisi secara nasional tersebut berdampak pada pembangunan ekonomi
dalam
wilayah yang lebih kecil seperti kota Samarinda. Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah di negara manapun. Salah satu aspek penting mendukung strategi penanggulangan
kemiskinan
adalah
tersedianya
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
data
26
kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Data kemiskinan yang baik dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah terhadap kemiskinan, membandingkan kemiskinan antar waktu dan daerah, serta menentukan target penduduk miskin dengan tujuan memperbaiki kondisi mereka. Pengukuran kemiskinan yang terpercaya (reliable) dapat menjadi instrumen tangguh
bagi
pengambil
kebijakan
dalam
memfokuskan
perhatian pada kondisi hidup orang miskin.
A
Pengukuran kemiskinan yang dilakukan oleh BPS
D
menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar
IN
(basic needs approach). Konsep ini tidak hanya digunakan oleh
R
BPS tetapi juga oleh negara-negara lain seperti: Armenia,
KO (C TA O S PY A ) MA
Senegal, Pakistan, Bangladesh, Vietnam, Sierra Leone, dan Gambia. Dengan pendekatan ini, kemiskinan
dipandang
sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan
dan
bukan
makanan
yang
diukur
dari
sisi
pengeluaran. Dengan kata lain, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan makanan maupun non makanan yang bersifat mendasar. Menurut pendekatan ini, penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di
A
bawah garis kemiskinan (GK). Secara teknis GK dibangun dari
ED
dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Kemiskinan Non Makanan (GKNM). GKM merupakan nilai
PP
pengeluaran kebutuhan minuman makanan yang disetarakan
BA
dengan 2.100 kilo kalori per kapita per hari; sedangkan GKNM merupakan kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Penduduk
miskin
dapat
juga
dihitung
meIaIui
pendekatan lain, seperti yang dilakukan oleh Bank Dunia yang menghitung jumlah penduduk miskin berdasarkan pengeluaran perkapita setara dengan US$1 dan US$2 PPP (Purchasing Power Parity / paritas daya beli). Perbandingan jumlah penduduk dan jumlah penduduk miskin Kota Samarinda, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
27
Tabel 2.13. Garis Kemiskinan, Jumlah Penduduk Miskin Tahun 2008 – 2012 Tahun
Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)
Jumlah Penduduk Miskin
% Penduduk Miskin
27.650 28.970 38.000 32.900 32.800
4,67 4,84 5,21 4,31 4,18
2008 249.006 2009 306.730 2010 337.162 2011 381.614 2012 419.352 Rata-rata Samarinda
dan
Persentase
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) (%) 0,82 0,55 0,41
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) (%) 0,21 0,11 0,08
4,64
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional, BPS Kota Samarinda
A
Dari data tersebut di atas terlihat dalam 5 tahun terakhir
D
dari tahun 2008 – 2012 rata-rata jumlah penduduk miskin Kota
IN
Samarinda adalah sebesar 4,64 % lebih rendah dari rata-rata
R
Kaltim sebesar 9,48%, di prediksi dengan semakin membaiknya
KO (C TA O S PY A ) MA
perekonomian Kaltim serta tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi maka tingkat kemiskinan di Kota Samarinda dapat di tekan pada tahun 2013.
Salah satu isu penting dalam ketenagakerjaan, di samping
keadaan
population)
dan
angkatan
struktur
kerja
(economically
ketenagakerjaan,
active
adalah
isu
pengangguran. Dari sisi ekonomi, pengangguran merupakan produk dari ketidakmampuan pasar kerja dalam menyerap angkatan kerja yang tersedia. Ketersediaan lapangan kerja
A
yang relatif terbatas, tidak mampu menyerap para pencari kerja
ED
yang senantiasa bertambah setiap tahun seiring dengan bertambahnya
jumlah
penduduk.
Tingginya
angka
PP
pengangguran tidak hanya menimbulkan masalah-masalah di
BA
bidang
ekonomi,
melainkan
juga
menimbulkan
berbagai
masalah di bidang sosial, seperti kemiskinan dan kerawanan sosial. Data tentang situasi ketenagakerjaan merupakan salah satu
data
pokok
yang
dapat
menggambarkan
kondisi
perekonomian, sosial, bahkan tingkat kesejahteraan penduduk di suatu wilayah dan dalam suatu/kurun waktu tertentu. Untuk memenuhi kebutuhan data tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) telah melaksanakan pengumpulan dan penyajian data kependudukan dan ketenagakerjaan melalui berbagai
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
28
kegiatan sensus dan survey, antara lain: Sensus Penduduk (SP), Survei Penduduk Antar Sensus (Supas), Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Angkatan Kerja Nasional
(Sakernas).
Sakernas
merupakan
survei
yang
dirancang khusus untuk mengumpulkan data ketenagakerjaan dengan pendekatan rumah tangga. Adapun tingkat pengangguran di Kota Samarida tahun
A
2008 – 2012 dapat di lihat pada tabel berikut ini:
D
Tabel 2.14. Pengangguran Terbuka di Kota Samarinda Tahun 2008 –
IN
2012
Prosentase Pengangguran
KO (C TA O S PY A ) MA
R
Tahun 2008
9,56
2009
10,19
2010
9,22
2011
10,90
2012
9,71
Rata-rata Samarinda
9,40
Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
Tabel
tingkat
pengangguran
tersebut
di
atas
A
menunjukkan trend yang semakin menurun dalam setiap dalam
periode
5
tahun
terakhir
rata-rata
ED
tahunnya
pengangguran terbuka di Kota Samarinda adalah sebesar 9,40
PP
% lebih kecil bila dibandingkan dengan rata-rata pengangguran terbuka di Kaltim yang mencapai 10,43%, tingkat pengangguran
BA
tertinggi di Kota Samarinda yang tertinggi adalah pada tahun 2009 yaitu mencapai 10,19 % hal ini sebagai akibat adanya krisis moneter yang melanda Indonesia yang mengakibatkan terpuruknya perekonomian Indonesia yang berimbas pada pengangguran. Namun
demikian,
dengan
semakin
membaiknya
perekonomian nasional maka tingkat pengangguran di Kota Samarinda juga dapat di tekan semakin kecil, di prediksi tingkat pengangguran tahun 2012 turun menjadi 8,87 %.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
29
2.3 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Hingga Tahun 2013 dan Realisasi RPJMD Tahun 2011 -2015 Evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD Kota Samarinda melalui strategi berikut: Strategi (1):
Optimalisasi
pemanfaatan
SDA
potensial
dalam
mendukung perkembangan sektor industri, perdagangan dan jasa; Secara keseluruhan Program Prioritas yang berkaitan dengan Strategi 1 telah dijalankan secara konsisten dalam tahun pertama (2011)
A
walaupun belum optimal dimana hal ini ditunjukkan dengan tercapainya
D
beberapa target yang telah ditetapkan, antara lain:
IN
1. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
R
melalui kegiatan penataan kawasan Mahakam dan Citra Niaga
KO (C TA O S PY A ) MA
dikelola secara professional dan pengembangan sentra-sentra indutri potensial.
2. Program pembinaan dan pengawasan energi dan sumber daya mineral melalui kegiatan pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan dan melalui moratorium ijin penguasa tambang yang bermasalah. 3. Program
efektifitas
pembangunan
daerah
melalui
kegiatan
peningkatan distribusi barang dan jasa
4. Program peningkatan investasi daerah melalui peningkatan dan
A
promosi kerjasama investasi dan peningkatan iklim investasi dan
ED
realisasi investasi.
5. Program penataan peraturan perundang-undangan dengan kegiatan
PP
peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD.
BA
6. Program pembinaan dan penagihan pajak dan retribusi daerah melalui kegiatan penyusunan dan pendokumentasian pajak dan retribusi daerah.
Strategi (2): Penguatan sistem pengelolaan kota yang bersih, nyaman dan bebas banjir dan kebakaran guna mewujudkan kota metropolitan; 1. Program peningkatan pelayanan irigasi dan pengendalian banjir melalui kegiatan penanggulangan banjir secara menyeluruh dengan penekanan pada revitalisasi drainase kota dan distribusi air bersih
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
30
2. Program Peningkatan Perhubungan
melalui kegiatan revitalisasi
transportasi publik dan penataan parkir dengan model sentral parkir (parkir terpusat dengan konsep blok) 3. Program
Peningkatan
Kesiagaan
dan
Pencegahan
Bahaya
kebakaran, melalui kegiatan meminimkan kasus bencana kebakaran melalui peningkatan sarana dan parasaran pemadam, instalasi listrik dan
sosialisasi
penanganan
kebakaran
secara
dini
kepada
masyarakat.
pengembangan
wilayah
perbatasan,
pengembangan
D
melalui
A
4. Program penelitian, perencanaan dan pengendalian pembangunan
IN
perencanaan pembangunan daerah dan melalui penelitian serta pengembangan.
R
5. Program penataan ruang daerah hal ini yang menjadi indikator
KO (C TA O S PY A ) MA
program ini adalah tersedianya ruang terbuka hijau minimal 30 %, tersedianya ruang publik pada 10 kecamatan dalam bentuk taman kota serta penataan dan relokasi PKL secara bertahap (daerah pasar pagi, pasar sungai dama, pasar segiri serta kawasan citra niaga). 6. Program
penanggulangan
bencana
alam
melalui
program
pencegahan dini penanggulangan korban bencana alam. 7. Program pengelolaan keuangan daerah melalui program peningkatan kinerja
dan
pengembangan
pengelolaan
keuangan
daerah,
ED
A
pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan daerah.
Strategi (3): Peningkatan kesejahteraan melalui jaminan kesehatan dan
PP
pendidikan yang merata guna menunjang pertumbuhan ekonomi lokal;
BA
1. Program Peningkatan pelayanan kesehatan dengan melanjutkannya program jaminan kesehatan masyarakat dan melalui program perbaikan gizi masyarakat.
2. Program pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan melalui program rehabilitasi gedung sekolah dasar dengan bangunan kayu menjadi bangunan permanen, program pendidikan anak usia dini dan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun. 3. Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan melalui program bantuan sosial untuk subsidi biaya operasional sekolah dan pengembangan perpustakaan.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
31
4. Peningkatan
bantuan
masyarakat
miskin
dan
penanganan
kemiskinan dan masalah sosial lainnya melalui program penurunan angka kemiskinan.
Strategi (4): Penguatan pembangunan infrastuktur perhubungan dan energi serta perluasan investasi dalam bidang UMKM dan pertanian yang bewawasan lingkungan guna meningkatkan daya saing; peningkatan
kualitas
pemukiman
melalui
program
A
1. Program
1.000 unit untuk relokasi masyarakat
D
Pembangunan perumahan
IN
Sungai Karang Mumus dan Program pemberdayaan komunitas perumahan
R
2. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
KO (C TA O S PY A ) MA
melalui semenisasi seluruh gang dan jalan pendekat di kota samarinda dan penanganan dan pengolahan sampah secara terpadu dan modern
3. Program pengelolaan aset daerah melalui program peningkatan kinerja dan pengembangan pengelolaan aset daerah 4. Program penyiapan potensi sumber daya, sarana dan prasarana daerah melaui program pengembangan data dan informasi serta program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam 5. Program perluasan kesempatan kerja melalui program penurunan
ED
A
angka pengangguran terbuka
6. Program peningkatan kualitas tenaga kerja Program peningkatan
PP
kualitas dan produktivitas tenaga kerja, program penyiapan tenaga kerja siap pakai
BA
7. Program peningkatan kualitas kelembagaan KUKM melalui bantuan stimultan/permodalan UMKM untuk 1000 unit/orang/tahun.
Strategi (5): Pendayagunaan mewujudkan
peran
serta
pembangunan,
aktif
masyarakat
stabilitas
politik
dalam dan
kemandirian keuangan daerah; 1. Program pemberdayaan masyarakat desa melalui program kampung HBS (hijau, bersih dan sehat) dalam mendukung kaltim green.* dan program peningkatan peran perempuan dipedesaan.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
32
2. Program peningkatan keamanan dan wawasan kebangsaan melalui Program pengembangan wawasan kebangsaan Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan 3. Program pembinaan pemuda dan peningkatan prestasi olah raga melalui Program peningkatan peran serta kepemudaan dan Program pengembangan sarana dan prasarana olahraga 4. Program
pengembangan
lembaga
ekonomi
desa
melalui
Pembangunan pasar semi modern di 10 Kecamatan dan Program
A
peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
Program peningkatan bantuan tempat ibadah
IN
beragama melalui
D
5. Program fasilitasi keagamaan dan kerukunan hidup antar umat
Program pelayanan bantuan kegiatan keagamaan dan pendidikan
R
keagamaan non formal
KO (C TA O S PY A ) MA
6. Program peningkatan pendapatan daerah melalui Penataan dan penertiban
penempatan
pemasangan
iklan
dalam
rangka
peningkatan PAD dan Program Peningkatan kesejahteraan petani
Strategi (6): Penguatan kapasitas SDM melalui pendidikan berbasis pada tehnologi guna pencapaian good governance. 1. Program
peningkatan
pelayanan
perijinan
melalui
program
peningkatan mutu layanan perijinan Program peningkatan sarana dan prasarana perijinan
A
pelayanan
administrasi
kependudukan
Mewujudkan
ED
2. Program
pelaksanaan e-KTP dan SIAK
PP
3. Program peningkatan sistem komunikasi, informasi dan media massa melalui Program kerjasama informasi dan media massa Program
BA
pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan informasi
4. Program
peningkatan
aspirasi
masyarakat
melalui
Program
peningkatan pelayanan pengaduan masyarakat
5. Program peningkatan kapasitas aparatur desa melalui Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa 6. Program peningkatan fungsi legislatif melalui Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah 2.4 Permasalahan Pembangunan Daerah Permasalahan pembangunan diidentifikasi
melalui
permasalahan
daerah
Kota
pembangunan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
Samarinda daerah
yang
33
berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah serta permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan. 2.4.1 Permasalahan Daerah Yang Berhubungan Dengan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Permasalahan Daerah Yang Berhubungan Dengan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah yaitu : 1. Pembangunan jangka panjang Kota Samarinda harus mampu mensejahterakan masyarakatnya dengan ditandai dengan pada
A
tahun 2025 nanti diharapkan pendapatan perkapita mencapai US$
D
6000, dengan tingkat pengangguran tidak lebih dari 5% dari jumlah
IN
penduduk Kota Samarinda.
R
2. Disisi lain pembangunan disegala bidang di Kota Samarinda harus
KO (C TA O S PY A ) MA
bertumpu pada prinsip pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan salah satu indikator berkurangnya daerah resiko bencana, dimana Kota Samarinda adalah kota yang rentan akan banjir dan seringnya terjadi kebakaran. Disamping itu ramah lingkungan juga ditekankan pada terwujudnya kota tanpa pemukiman kumuh. Pemukiman kumuh di Kota Samarinda diidentifikasi berada di Kawasan tepi Mahakam di Loa Janan Ilir, Sungai Keledang, Loa Buah, Karang Asam. Kawasan Bantaran Sungai Karang Mumus di Karang Mumus, Selili, Sidomulyo, Sungai Dama, Sidodamai.
A
Kawasan di Sungai Pinang Luar, Sungai Pinang Dalam dan Sidodadi.
ED
3. Dalam kerangka menumbuhkan daya saing dan peran Kota Samarinda dalam pembangunan regional. Pengembangan sektor
PP
Industri, Perdagangan dan Jasa diarahkan pada peningkatan kualitas
BA
produk unggulan dan adanya alternatif komoditi yang dapat dikembangkan
untuk
ekspor,
serta
meningkatkan
investasi
perusahaan-perusahaan asing di Kota Samarinda. Pada periode tahun 2008-2012 jumlah unit usaha pada jenis industri terus mengalami
peningkatan
dengan
jumlah
investasi
yang
juga
menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. Kenaikan jumlah unit usaha di bidang industri mempengaruhi lapangan kerja sehingga membuat peluang bagi kenaikan jumlah tenaga kerja yang bekerja di bidang industri. Peningkatan jumlah industri dalam berbagai jenisnya akan mendorong terjadinya peningkatan jumlah produksi yang akan berimplikasi pada kenaikan angka Produk Domestik Regional Bruto
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
34
(PDRB) di sektor industri. Ini merupakan potensi pembangunan dan merupakan isu yang penting untuk terus ditingkatkan. 4. Belum optimalnya pengembangan potensi daerah pada sektor perdagangan, hotel dan restoran. Adapun perbandingan permasalahan daerah ditingkat Nasional, Provinsi dan Daerah dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.15 Perbandingan Permasalahan/Kondisi Pembangunan Nasional, Provinsi dan Daerah
2. Sistim administrasi pemerintahan belum tersusun dengan jelas dan rapih sehingga masih banyak pengaturanpengaturan yang tumpang tindih yang menyebabkan adanya ego sektoral dan ego daerah
2. Masalah pengangguran dan kemiskinan menjadi prioritas utama untuk diatasi permasalahannya.
3. Partisipasi masyarakat untuk pembangunan nasional semakin meningkat
3. Perekonomian untuk beberapa tahun ke depan masih bergantung pada pertambangan.
4. Tingginya tuntutan masyarakat akan kesejahteraan dan besarnya kompleksitas kesejahteraan rakyat
4. Penduduk perempuan lebih banyak yang buta huruf dibandingkan penduduk laki-laki,yaitu 6,41 % dibandingkan 2,84%.
5. Rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah
5. Angka pengangguran di Kalimantan Timur (Kaltim) meningkat sebanyak 8.333 orang, yakni dari sejumlah 158.224 penganggur pada Agustus 2009, menjadi 166.557 penganggur pada Agustus 2012.
D
A
Daerah (Samarinda) 1. IPM di Samarinda Mengalami kenaikan
BA
PP
ED
A
KO (C TA O S PY A ) MA
Kesejahteraan
Kondisi Provinsi 1. Penanganan Kesejahteraan menjadi salah satu concern utama.
IN
Nasional 1. Pemberantasan Korupsi mengalami kemajuan yang cukup progresif.
Pelayanan Umum
1. Pelayanan dibidang kesehatan mengalami peningkatan anggaran yang cukup drastis antara tahun 20052008
2. pelayanan masih
2. Angka kemiskinan Kota Samarinda mengalami penurunan menjadi 28.050 KK atau 101.262 jiwa pada tahun 2009.
R
Aspek
6. Angka harapan hidup terus meningkat dari tahun 2004 sampai dengan 2007. 1. Instansi penyelenggara layanan publik memiliki kebijakan untuk mempublikasikan dan menerapkan standart pelayanan publik yang prima. 2. Penandatanganan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
3. Angka Harapan hidup 67,84%, sedangkan angka kematian bayi 36,72%
1. Jumlah Pegawai Pemerintah semakin meningkat yakni mencapai angka 10.295, sehingga pelayanan terhadap masyarakat menjadi lebih baik. 2. Pelayanan publik tidak
35
3. Kaltim Dipercaya Jadi Pusat Pemulihan interpretation Center Nasional. Program Pusat Pemulihan Data atau Disaster Recovery Center (DRC) ini merupakan bagian kerjasama antara Bappenas, Depkominfo dan World Bank.
D
A
Daerah (Samarinda) hanya di arahkan pada masyarakat luas tetapi juga sesama rekan kerja, sesama instansi yang membutuhkan bantuan.
KO (C TA O S PY A ) MA
3. Tidak semua sadar secara penuh untuk melaksakannya sampai ke tingkat bawah
Kondisi Provinsi Memorandum Of Understanding (MoU) antara Polda Kaltim dengan PT. Jasa Raharja Cabang Kaltim, Dinas Kesehatan Propinsi Kaltim dan Rumah Sakit tentang penanganan kecelakaan lalu lintas secara terpadu, dan antara Polda Kaltim dengan Dinas Pendidikan Nasional Propinsi Kaltim tentang integrasi kurikulum pendidikan lalu lintas di lingkungan sekolah.
IN
Nasional tebang pilih dengan lebih mengutamakan orang yang memiliki modal lebih besar
BA
PP
ED
A
4. Komitmen tinggi pemerintah dengan member penekanan pada “reformasi birokrasi” untuk kementrian PAN
Daya Saing
5. Permasalahan lead time yang tinggi di beberapa pelabuhan di Indonesia, perizinan yang berbelit
1. Peringkat daya saing Indonesia berdasarkan IMD World Competitiveness Yearbook 2009 meningkat ke level 42 dibanding sebelumnya
3. Pelayanan kesahatan tahun 2010 menjadi 10 layanan kesehatan gratis kepada masyarakat, hal ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya enam.
R
Aspek
1. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat menjanjikan di masa depan.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
4. Sepuluh inovasi pelayanan diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, yaitu ISO 9001:2008 untuk Pelayanan Samsat dan Pembayaran Biaya Pajak Kendaraan Bermotor (BPKB), Samsat Corner, Samsat Drive Thru, Samsat Keliling, Samsat Penuh, Samsat Pembantu, Samsat Payment Point. 5. Meningkatnya profesionalisme Aparatur Pemerintah Kota Samarinda untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, dan bertanggung jawab serta profesional, yang mampu mendukung pembangunan daerah. 1. mengembangkan daya saingnya melalui pemanfaatan sumber kekayaan daerah yang tersedia untuk pengembangan SDM, penciptaan aset wilayah dan kemampuan proses
36
Aspek
Kondisi Provinsi
Nasional
Daerah (Samarinda) dalam mewujudkan daya saingnya yang berkelanjutan
2. Impor-ekspor nonmigas Kalimantan Timur yang memberikan surplus yang cukup besar sebagai devisa.
2. Sektor Jasa, Industri, perdagangan dan bangunan (pemukiman) yang berwawasan lingkungan menjadi basis aktivitas ekonomi yang di kelola secara efisien.
3. Peningkatan kualitas produksi dalam negeri yang terpacu karena perdagangan bebas.
3. Peluang investasi dari sektormigas diharapkan dari PMA khsususnya Blok Mahakam yang memproduksi gas sebanyak 2,6 miliar juta kaki kubik per hari (MMSCFD)PT Total E & P Indonesie barubaru ini juga menemukan dua cadangan gas di lapangan Stupa.
3. Tersusunnya jaringan infrastuktur perhubungan yang handal dan terintegrasi satu sama lain. Terpenuhinya pasokan tenaga listrik yang handal dan efisien sesuai kebutuhan, termasuk hampir sepenuhnya elektrifikasi rumah tangga dan elektrifikasi pedesaan dapat terpenuhi.
KO (C TA O S PY A ) MA
R
IN
D
A
2. Produk-produk yang masih belum bisa bersaing secara kualitas dan harga
4. Perdagangan bebas Asean China atau dikenal free trade agreement/FTA Asean-China (CAFTA) yang sudah dimulai pada Januari 2010.
4. Terselenggaranya pelayanan pos dan telematika yang efisien dan modern guna terciptanya masyarakat informasi daerah
ED
A
5. Adanya beberapa produk yang diperdagangkan di Indonesia secara illegal,
PP
2.4.2 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Permasalahan pembangunan di Kota Samarinda yang berkaitan
BA
dengan kebijakan Nasional, Provinsi dan Daerah /Kota yang memerlukan penanganan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. 16 Identifikasi Permasalahan Pembangunan dari Kebijakan Nasional, Propinsi dan Daerah/Kota
No (1) 1
Tingkat Nasional (2) Reformasi birokrasi dan tata kelola
Isu Penting dan Masalah Mendesak Tingkat Propinsi Tingkat Daerah /Kota (3) (4) Reformasi birokrasi dan tata Tuntutan Pemerintahan yang kelola bersih dan bebas KKN
2
Pendidikan
Pendidikan dasar 12 tahun
3
Kesehatan
Kesehatan
Pendidikan yang murah dan berkualitas Pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
37
6
Infrastruktur
7
Iklim Investasi dan Usaha
8
Energi
Pengembangan energi alternatif dan ramah lingkungan
9
Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
10
Penaganan Daerah tertinggal, terdepan, terluar dan pasca konflik Kebudayaan, kreatifitas, dan inovasi teknologi
Mewujudkan Kaltim Green dan penanganan bencana yang memadai Penanganan wilayah perbatasan sebagai beranda depan Pelestarian budaya sebagai aset bangsa untuk mendukung pengembangan pariwisata, dan pengembangan teknologi yang handal, murah dan ramah lingkungan.
Harga pangan yang murah
Infrastruktur pengembangan ekonomi wilayah terpencil Fasilitas pemerintah untuk pengembangan usaha, permodalan dan pemasaran Ketersediaan energi dalam mendukung pengembangan industri, jasa dan perdagangan Dampak eksplorasi SDA berupa banjir, tanah longsor dan kebakaran Tuntutan kesetaraan dengan wilayah lain di kaltim
A
Ketahanan Pangan
Target penurunan tingkat kemiskinan
D
5
Transfer teknologi kepada masyarakat dalam upaya meningkatkan persaingan dalam eksport
BA
PP
ED
A
KO (C TA O S PY A ) MA
11
Pada tingkat propinsi terjadi penurunan angka kemiskinan secara gradual namun pada beberapa kabupaten/kota masih terjadi angka kemiskinan tinggi Ketersediaan pangan yang cukup, baik dalam kondisi normal maupun kritis Pengembangan infrastruktur wilayah perbatasan dan terpencil Promosi potensi daerah dan perijinan satu pintu
IN
Penanggulangan Kemiskinan
R
4
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
38
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Arah kebijakan ekonomi daerah Kota Samarinda tahun 2015 merupakan kelanjutan dari arah kebijakan ekonomi daerah tahun 2014 yang tidak dapat dilepaskan dari prioritas pembangunan Nasional dan Provinsi. Samarinda
pada
Rencana
Kerja
A
Kota
D
Pemerintah
IN
Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2015 memfokuskan arah kebijakan perekonomiannya pada: peran
Usaha
Mikro
Kecil
Menengah
dalam
R
1. Meningkatkan
KO (C TA O S PY A ) MA
pemenuhan kebutuhan pasar domestik dan berorientasi ekspor serta pengembangan kewirausahaan untuk mendorong daya saing 2. Meningkatkan
pengembangan
struktur
potensi
perekonomian
dan
daerah
produk unggulan
melalui
daerah
yang
berorientasi ekspor dan memiliki daya saing
3. Meningkatkan produktivitas pertanian, perikanan, kelautan dan kehutanan yang berorientasi pada sistem agribisnis dan agroindustri guna mempertahankan swasembada pangan dan ketahanan pangan daerah, dan
jasa
ED
dan
A
4. Meningkatkan kualitas produk sektor perindustrian, perdagangan serta
pariwisata
melalui
pemanfaatan
teknologi,
PP
kelembagaan dan sarana prasarana pendukung. Untuk mencapai
arah
tersebut
diatas
maka
diperlukan
dukungan, yang meliputi:
BA
a. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana transportasi melalui pembangunan jalan dan jembatan, pemeliharaan kondisi jalan dan jembatan untuk meningkatkan aksessibilitas wilayah
b. Meningkatkan penyediaan prasarana dan sarana sumberdaya air dan irigasi, guna mendukung aktivitas produksi, serta memenuhi kebutuhan prasarana dasar perkotaan dan perdesaan, dan c.
Meningkatkan investasi dan akses pasar untuk mendorong pertumbuhan sektor riil dalam rangka memperluas kesempatan kerja dan penanggulangan kemiskinan.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
39
d.
Meningkatkan daya saing dan kemandirian wilayah agar tercapai upaya peningkatan kualitas potensi wilayah dan pemberdayaan masyarakat, yang secara operasional meliputi : d.1. Meningkatkan pembangunan kesejahteraan masyarakat, yang meliputi penanganan pengangguran, kemiskinan, pelayanan dasar kesehatan dan pendidikan d.2. Memperkuat pembangunan ekonomi melalui peningkatan daya saing ekonomi daerah meliputi revitalisasi pertanian perikanan
A
dan kehutanan pariwisata dan Usaha Mikro Kecil Menengah,
D
dengan dukungan infrastruktur yang memadai
IN
d.3. Memperkuat kemandirian wilayah melalui pengembangan klaster dan fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha/lembaga
R
Forum Economic Development Employment dalam rangka
KO (C TA O S PY A ) MA
memberdayakan dan mengoptimalkan potensi lokal d.4. Meningkatkan peningkatan
kapasitas
partisipasi
pemerintah
dan
daerah,
kelembagaan
meliputi
masyarakat,
sumberdaya manusia, sarana prasarana dan kelembagaan aparatur
d.5. Melestarikan sumber daya alam, lingkungan dan sumberdaya kelautan lanjutan meliputi pengendalian dan rehabilitasi kerusakan, mengedepankan pengurangan resiko bencana dalam antisipasi penanggulangan bencana, penanggulangan
ED
A
pencemaran, pemulihan dan pendayagunaan ekosistem, dan d.6. Meningkatkan partisipasi sektor swasta dalam pembangunan
PP
daerah khususnya dalam bidang infrastruktur dan sarana prasarana daerah.
BA
3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun 2014 Kerangka ekonomi makro dan pendanaan pembangunan pada Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015 memberikan gambaran ekonomi makro Tahun 2013 dan proyeksi Tahun 2014, dimana pendanaan pembangunannya dilaksanakan melalui langkahlangkah kebijakan untuk menghadapi tantangan pembangunan dalam rangka pencapaian pembangunan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
40
Kondisi makro perekonomian Kota Samarinda Tahun 2013 cenderung
semakin
membaik
bila
dibandingkan
tahun-tahun
sebelumnya, hal ini berdasarkan hasil perhitungan Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan 2000, di mana pertumbuhan ekonomi pada Tahun 2012 mencapai 5.09 % sedangkan untuk tahun 2013 diprediksi meningkat menjadi 5,22 %, keadaan ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1 Realisasi dan Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kota Samarinda Menurut Harga Konstan Tahun 2009-2012 PROYEKSI DAN REALISASI Jumlah PDRB Pertumbuhan (%) 2009 11.071.771 4,49 r) 2010 11.754.186 6,16 2011* 13.373.036 13,77 2012** 13.721.721 2,61 Sumber : BPS Kota Samarinda
R
IN
D
A
TAHUN
KO (C TA O S PY A ) MA
Untuk melihat struktur perekonomian di Kota Samarinda Tahun 2013, salah satunya dengan melihat Produk Domestik Regional Bruto yang menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga setiap Tahun. Produk Domestik Regional Bruto digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi. Struktur ekonomi suatu daerah terlihat dari distribusi sektoral masing-masing lapangan usaha.
Jika melihat konfigurasi distribusi sektoral di Kota Samarinda dari Tahun 2009 hingga 2013, tidak terlihat adanya pergeseran struktur
A
ekonomi, di mana sektor riil masih menjadi tumpuan pendapatan
ED
daerah. Sehingga pertumbuhan ekonomi yang didasarkan pada perubahan struktural tidak terjadi. Meskipun demikian, meningkatnya
PP
persentase distribusi pada sektor industri membuktikan bahwa telah terjadi dasar peralihan dari masyarakat pertanian tradisional menjadi
BA
ekonomi industri modern. Diharapkan dari perubahan sikap sosial dan motivasi yang ada
dapat membawa perbaikan dalam kesempatan kerja, produktivitas, pendayagunaan sumber-sumber baru serta perbaikan teknologi. Tabel 3.2 PDRB Kota Samarinda Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009-2012 (Juta Rupiah) SEKTOR
Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Bersih
2009
r)
2010
2011*
2012**
244.797,67
259.693,59
244.845,13
222.647,44
654.480,84
754.680,14
1.614.807,52
1.192.165,01
2.335.401,27
2.534.071,00
2.621.996,18
2.653.664,50
134.754,07
140.614,57
147.870,08
166.471,91
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
41
SEKTOR
r)
2009
Konstruksi Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Real Estate, & Jasa Perusahaan Jasa – Jasa JUMLAH
2010
2011*
2012**
646.287,98
680.601,96
711.636,41
769.014,62
3.026.653,89
3.131.582,09
3.477.318,30
3.818.010,69
1.288.368,72
1.387.829,97
1.444.536,97
1.477.486,83
1.348.275,95
1.404.000,05
1.518.370,53
1.694.446,19
1.392.750,46
1.461.112,82
1.591.655,33
1.727.813,91
11.071.770,85
11.754.186,18
13.373.036,46
13.721.721,09
A
Sumber : BPS Kota Samarinda
D
Ada beberapa sektor di Kota Samarinda yang secara konsisten
IN
memiliki nilai persentase distribusi yang lebih tinggi. Sektor-sektor tersebut yaitu Industri Pengolahan, Perdagangan, Hotel dan Restoran,
R
Pengangkutan dan Komunikasi, Keuangan, persewaan dan Jasa
KO (C TA O S PY A ) MA
Perusahaan dan sektor Jasa-jasa. Sedangkan Sektor Pertanian, Listrik Gas dan Air Bersih, Pertambangan dan Penggalian, Bangunan menjadi sektor dengan nilai persentase yang lebih rendah kontribusinya pada PDRB Kota Samarinda.
Dari sektor-sektor tersebut, sektor yang memberi kontribusi yang besar yaitu pada sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, hal ini cukup bisa dipahami, karena perkembangan Kota Samarinda sangat pesat sehingga potensi-potensi pada sektor ini dimanfaatkan oleh para pemilik
A
modal untuk berusaha pada sektor-sektor tersebut. Selain itu Kota
ED
Samarinda memiliki posisi yang strategis karena pada pada wilayah yang dikelilingi oleh daerah-daerah kabupaten/kota yang ada di
PP
Kalimantan Timur, dimana kebutuhan-kebutuhan mereka banyak
BA
dipenuhi oleh suplayer-suplayer dari Kota Samarinda. Sektor lain yang cukup memberi kontribusi yang besar adalah
industri pengolahan. Sektor ini terus mengalami peningkatan yang cukup
membanggakan.
Peningkatan
ini
disebabkan
banyaknya
penanam modal pada sektor ini yang melihat potensi besar yang bisa dikembangkan di Kota ini. Selain jumlah penduduk yang cukup besar yang merupakan potensi konsumen mereka dibanding daerah lain di Kalimantan Timur juga masih luasnya wilayah Kota Samarinda serta ketersediaan sarana dan prasarana dan kondusifitas yang sangat mendukung untuk berinvestasi.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
42
3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2014 Perekonomian Tahun 2014 diprediksi tidak jauh berbeda dibanding Tahun sebelumnya, disebabkan oleh faktor internal (dalam negeri) dan eksternal (global) yang diperkirakan belum sepenuhnya mendukung optimalnya kinerja perekonomian Kota Samarinda. Faktor pendapatan
internal baru
antara
dalam
lain
terbatasnya
sumber-sumber
rangka
pembiayaan
pembangunan,
penanggulangan bencana, penanggulangan berbagai penyakit, tuntutan ketenagakerjaan,
dan
penurunan
daya
beli
masyarakat.
A
upah
D
Sedangkan faktor eksternal antara lain dampak terjadinya perubahan
IN
ekonomi global, dan melambatnya perekonomian negara-negara maju
R
dan perubahan harga minyak dunia yang meningkat tajam, tantangan
KO (C TA O S PY A ) MA
kedepan pembangunan ekonomi adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan meningkatkan pendapatan per kapita, sehingga
dapat
Samarinda.
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
Kota
Di sisi lain, makin intensifnya pasar bebas atau globalisasi menuntut kita untuk meningkatkan kualitas produk barang dan jasa yang kita hasilkan secara lebih kompetitif. Untuk itu dalam rangka mendorong kemandirian ekonomi dan daya saing produk–produk lokal di
pasar
regional
ataupun
global,
tantangan
kedepan
adalah
A
meningkatkan kualitas dan produktivitas barang dan jasa secara
ED
bertahap dengan tetap mengacu pada Standar Mutu Nasional maupun Standar Mutu Internasional serta kejelasan akan Hak Atas Kekayaan
PP
Intelektual.
Pertumbuhan diarahkan pada perekonomian berbasis Usaha
BA
Mikro Kecil Menengah dan Koperasi yang tangguh dan sinergis, serta semakin kondusifnya iklim berinvestasi sehingga dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya di Kota Samarinda. Untuk mendorong tercapainya pemenuhan kebutuhan investasi swasta dan berkembangnya sektor riil, diperlukan berbagai kebijakan pemerintah, meliputi: penciptaan iklim kondusif bagi dunia usaha, promosi terpadu, dorongan program intermediasi perbankan, kepastian hukum untuk dunia usaha, peningkatan produktivitas tenaga kerja, serta penyediaan infrastruktur yang memadai.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
43
3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan Gambaran tentang pengelolaan keuangan daerah menjelaskan tentang aspek kebijakan keuangan daerah yang berkaitan dengan pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah serta capaian kinerja guna mewujudkan visi dan misi. 3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan Sumber
pendanaan
untuk
pembangunan
daerah
berasal
Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-lain
A
Pendapatan yang Sah. Dari ketiga sumber pendanaan tersebut porsi
D
pendanaan dari Dana Perimbangan masih sangat berperan penting
IN
atau memiliki porsi yang cukup besar dibanding dengan sumber-sumber pendanaan lainnya.
R
Untuk tahun 2015 total pendapatan Kota Samarinda ditargetkan
KO (C TA O S PY A ) MA
sebesar Rp 2,610 Trilyun. Dari total pendapatan tersebut berasal dari :
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sumbernya berasal dari Hasil Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang
Dipisahkan.
Untuk
tahun
2014
sebesar
Rp.
335.119.377.275,00, untuk target tahun 2015 adalah sebesar Rp 351.942.983.134,00.
2. Dana Perimbangan bersumber dari Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana
A
Perimbangan ini memberikan kontribusi yang cukup besar bagi
ED
pendapatan daerah Kota Samarinda. Untuk tahun 2014, Dana Perimbangan sebesar Rp. 1.532.867.609.997,00. Untuk target tahun
PP
2015 adalah sebesar Rp 1.335.511.318.731,00. 3. Lain-Lain Pendapatan yang Sah untuk tahun 2014 sebesar Rp.
BA
902.541.750.000,00. Untuk target tahun 2015 adalah sebesar Rp 922.592.070.000,00.
Gambaran keuangan daerah di tahun 2014 dan target pada tahun 2015 tersebut diatas secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
NOMOR
URAIAN
APBD 2014
Plafond 2015
1
2
3
4
1.
PENDAPATAN DAERAH
1.1
Pendapatan Asli Daerah
335.119.377.275
351.942.983.134
1.1.1 1.1.2 1.1.4
Pajak Daerah Hasil Retribusi Daerah Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
200.895.000.000 58.120.875.710 63.228.501.565
218.498.750.000 52.023.931.000 67.951.043.833
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
44
NOMOR
URAIAN
APBD 2014
Plafond 2015
1
2
3
4
Dana Perimbangan
1.532.867.609.997
1.335.511.318.731
1.2.1 1.2.2 1.2.3
Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus
897.597.516.997 614.366.913.000 20.903.180.000
700.241.255.731 614.366.913.000 20.903.180.000
1.3 1..3.1 1.3.3
Lain-lain Pendapatan yang Sah Pendapatan Hibah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
902.541.750.000 0 288.335.680.000
922.532.070.000 0 308.386.000.000
202.930.870.000 411.275.200.000
202.930.870.000 411.275.200.000
D
1.3.4 1.3.5
A
1.2
2.770.528.737.272
2.610.046.371.865
IN
Jumlah Pendapatan
R
Dari sumber pendapatan di atas nampak bahwa pembangunan
KO (C TA O S PY A ) MA
Kota Samarinda masih banyak tergantung pada dana perimbangan yang memberikan kontribusi sekitar 51,17% dari struktur pendapatan daerah Kota Samarinda. Hal ini menunjukkan bahwa rasio kemandirian keuangan daerah masih rendah atau rata-rata baru mencapai 13,48%, dimana untuk mencapai kemandirian struktur pendapatan Kota Samarinda harus didukung oleh minimal 20% dari PAD. Pendapatan daerah dalam struktur APBD masih sangat rendah kontribusinya
untuk
mendukung
penyelenggaraan
pemerintahan
maupun pemberian pelayanan kepada publik. Oleh sebab itu arah
A
pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Samarinda tahun 2014-2015
ED
yaitu mobilisasi sumber-sumber PAD lebih difokuskan pada upaya untuk peningkatan retribusi dan pajak daerah yang proporsional dengan
PP
memperhatikan pada aspek keadilan.
BA
3.2.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah 3.2.2.1 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Dilihat dari komposisi
pendapatan
daerah,
jumlah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan mengalami trend naik, namun sebaliknya Dana Perimbangan diperkirakan akan terus mengalami
penurunan
diperkirakan
dominasi
meskipun peranan
dalam
kaitan
Dana Perimbangan
tersebut dalam
membentuk total perolehan Pendapatan Daerah akan tetap di atas PAD. Terdapat beberapa hal yang cukup penting terkait dengan pendapatan daerah kedepan yang antara lain adalah:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
45
Bahwa peranan sektor Pajak Daerah dan Retribusi dalam memberikan sumbangan ke PAD akan semakin penting. Untuk itu, upaya untuk terus melakukan ekstensifikasi melalui perluasan basis pajak tanpa harus menambah beban kepada masyarakat maupun intensifikasi melalui upaya yang terus menerus dalam melakukan perbaikan kedalam dan senantiasa meningkatkan kesadaran
wajib
pajak
dan
retribusi
dalam
memenuhi
kewajibannya adalah hal yang mutlak untuk tetap dilanjutkan konsisten
termasuk
dalam
upaya
untuk
terus
A
secara
D
meningkatkan efisiensi, di tubuh penyelenggara pemerintahan
IN
daerah kota Samarinda.
Prioritas pembangunan Kota Samarinda tahun 2011-
R
2015 fokus pada sektor-sektor yang mampu menarik investasi
KO (C TA O S PY A ) MA
guna mendorong pertumbuhan ekonomi kota dalam upaya meningkatkan daya beli masyarakat yang dalam hal ini tentunya harus dilakukan dengan tanpa mengesampingkan konsistensi dalam menekan ketimpangan pendapatan masyarakat sebagai bentuk upaya untuk menekan angka kemiskinan, serta tetap memperhatikan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan masyarakat yang ada di kota Samarinda.
3.2.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah
Kebijakan belanja daerah tetap melakukan efisiensi dan
ED
A
efektifitas pengeluaran untuk belanja aparatur, sehingga trend kedepan
komposisinya
untuk
pelayanan
publik
semakin
PP
bertambah besar. Selain itu untuk belanja pelayanan publik yang bernilai ekonomis akan lebih didorong kepada pengeluaran yang
BA
bersifat cost recovery dan menjadi faktor pendorong keterlibatan sektor swasta dan masyarakat untuk melakukan investasi, sehingga nantinya belanja pelayanan publik yang bernilai ekonomis tidak lagi membebani belanja daerah, tetapi sebaliknya akan menjadikan sebagai pendapatan daerah. Guna mewujudkan Kota Samarinda yang sebagai
antisipasi
kemungkinan
terus
mandiri,
menurunnya
dana
perimbangan yang diterima dari pemerintah pusat, maka diusahakan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dengan tetap mengusahakan semaksimal mungkin berbagai kebijakan yang akan dilakukan dengan tidak membebani masyarakat.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
46
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Prioritas dan sasaran pembangunan Kota Samarinda dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2015 merupakan penjabaran dari analisis terhadap: 1. Hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu
A
2. Capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD
dan Nasional (MDGs,
IN
4. Masalah mendesak ditingkat Daerah, Provinsi
D
3. Identifikasi isu strategis Daerah, Provinsi dan Nasional
Standar Pelayanan Minimal (SPM), pengentasan kemiskinan, penciptaan
R
lapangan kerja).
KO (C TA O S PY A ) MA
5. Rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan. 4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang
menunjukkan
tingkat
prioritas tertinggi dalam perencanaan
pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan.
A
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu
ED
dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Rumusan
PP
tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan
BA
strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Sesuai dengan visi RPJMD Kota Samarinda tahun 2011-2015 “Terwujudnya Kota Samarinda sebagai Kota Metropolitan Berbasis Industri, Perdagangan dan Jasa yang Maju Berwawasan Lingkungan dan Hijau, Mempunyai Keunggulan Daya Saing Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat” maka dengan demikian tujuan dan sasaran Pembangunan
Kota Samarinda tahun 2015 ditetapkan sebagai
kelanjutan program pembangunan tahun 2014 sebagai berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
47
Tujuan: 1. Meningkatkan penataan kawasan tepian Mahakam dan kawasan Citra Niaga secara menyeluruh 2. Menciptakan fasilitas pengelolaan perkotaan yang bersih, indah dan sehat 3. Meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi perkotaan dan penghubung sektor industri, perdagangan dan jasa 4. Memperbaiki perencanaan penanggulangan yang berbasis sistemik
A
dan bersifat preventif.
D
5. Memperbaiki infrastruktur pencegahan dan penanggulangan banjir
standar
operasional
prosedur
pemadaman kebakaran
dan
KO (C TA O S PY A ) MA
8. Terciptanya aksesbilitas pelayanan kesehatan
pencegahan
R
7. Menciptakan
IN
6. Terwujudnya sarana pemadam kebakaran yang memadai
9. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
10. Sinergisitas atara pendidikan dan lapangan kerja
11. Terciptanya aksestabilitas dan kualitas pendidikan yang optimal 12. Memberikan jaminan terhadap pertumbuhan UMKMK, dan pertanian, dalam sebuah konsep industri dan perdagangan yang dikelola secara komprehensif
13. Terwujudnya pemetaan potensi Kota Samarinda yang masif dan
ED
perkapita
A
integratif untuk menghadapi daya saing dan meningkatkan income
14. Melestarikan nilai-nilai budaya lokal dan kerukunan antar masyarakat
PP
dalam hidup berdampingan dengan rasa kebersamaan 15. Terciptanya kemandirian keuangan daerah
BA
16. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan daerah
17. Terwujudnya sistem birokrasi yang efektif, efisien, dan akuntabel dalam mendukung terciptanya good governance 18. Meningkatkan pelayanan dengan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan masyarakat serta berkomitmen terhadap kesetaraan gender. Sasaran: 1. Pengembangan dan penataan kawasan tepian Mahakam dan Citra Niaga
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
48
2. Kerjasama pihak swasta untuk investasi industri dan perdagangan kawasan tepian Mahakan dan Citra Niaga 3. Memperbaiki sistem pengelolaan taman kota dan persampahan 4. Penataan dan penciptaan sarana prasarana pasar dan PLK 5. Perbaikan saran penerangan dan air bersih 6. Memperbaiki jalan perkotaan dan sitem perparkiran 7. Pemerataan pembangunan jalan daerah penghubung kawasan industri, perdagangan dan jasa
A
8. Menyusun blue print profil penyebab dan penanggulangan banjir
D
dalam setiap rencana pembangunan
IN
9. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan banjir 10. Membangun kawasan resapan air dan RTH
KO (C TA O S PY A ) MA
melalui DAK
R
11. Meningkatkan anggaran untuk infrastruktur penanganan banjir
12. Merelokasi/rehabilitasi sungai penyebab banjir dan membangun waduk penampung air
13. Perbaikan drainase dan pembangunan folder penyangga air 14. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana pemadam kebakaran 15. Meningkatkan profesionalisme dan kuantitas aparatur pemadam kebakaran
16. Menyusun aturan hukum yang dapat diterapkan oleh semua instansi dan masyarakat
ED
A
17. Meningkatkan sarana dan tenaga pelayanan kesehatan 18. Mengoptimalkan jaminan kesehatan kepada masyarakat miskin
PP
19. Menggugah kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat 20. Melindungi masyarakat terhadap penyalahgunaan Narkoba
BA
21. Menjaga dan meningkatkan Rasio Jumlah Kelulusan SMA, SMK, PT terhadap Lapangan Pekerjaan
22. Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan bagi anak usia sekolah dan masyarakat 23. Konsisten terhadap alokasi 20% anggaran pendidikan pada APBD 24. Meningkatkan profesionalisme aparatur dengan pendidikan lanjut dan pelatihan 25. Meningkatkan Kontribusi Industri, UMKMK, dan pertanian dalam PDRB 26. Meningkatkan Pertumbuhan kuantitas dan kualitas kelembagaan industri, perdagangan dan jasa
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
49
27. Blue print potensi industri, perdagangan dan jasa secara kewilayahan 28. Meningkatkan prosentase pertumbuhan nilai ekspor 29. Meningkatkan nilai investasi baik lokal maupun asing 30. Meningkatnya Prosentase Organisasi Pemuda, Masyarakat, dan Parpol yang dibina 31. Mempertahankan
modal
sosial,
kegiatan
keagamaan
yang
berkembang dalam masyarakat 32. Optimalisasi potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
A
33. Meningkatkan swadaya pembiayaan mandiri masyarakat dalam
D
pembangunan
IN
34. Menurunnya indeks tingkat korupsi dan kasus korupsi lainnya
35. Capacity Building aparatur pemerintah daerah dalam peningkatan
R
pelayanan prima
kewilayahan
KO (C TA O S PY A ) MA
36. Pemerataan pelayanan kebutuhan dasar berlandaskan kebutuhan
37. Meningkatkan kualitas dan kuantitas aparatur pelayanan publik dengan memperhatikan pengarusutamaan gender 4.2 Prioritas dan Pembangunan
Prioritas Pembangunan Daerah tahun 2015 disusun sebagai penjabaran RPJMD 2011-2015. Untuk melihat lebih jelas prioritas program pembangunan daerah serta tolok ukur indikator kinerjanya dapat dilihat seperti tabel dibawah ini:
Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas
BA
PP
Strategi
ED
A
Tabel 4.1 Prioritas Program Pembangunan Daerah Kota Samarinda Tahun 2015 Kinerja SKPD Indikator Kinerja
Target
1 Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
Cakupan bina kelompok pedagang/ usaha informal
50 %
2 Program pembinaan dan pengawasan energi dan sumber daya mineral 3 Program efektifitas pembangunan daerah
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD
35 %
4 Program peningkatan investasi daerah
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Jumlah penerbitan peraturan perundangan
100 %
Strategi I
5 Program penataan peraturan perundangundangan
40 %
100 %
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
Dinas PU Binamarga, Bappeda Dinas Perindustrian dan Perdagangan BPPT, Dinas Pertambangan dan Energi Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perikanan dan Peternakan, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Badan Penanaman Modal Daerah, BPPT Sekretariat DPRD
50
Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah
100 %
7 Program peningkatan pelayanan irigasi dan pengendalian banjir
Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat
50 %
8 Program Peningkatan Perhubungan
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Jaringan kabel dan fasilitas kebakaran tersedia dengan rapi
50 %
Tersedianya dokumen perencanaan; RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda/Perkada Rasio ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber HPL/HGB Tersedianya dokumen perencanaan; RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda/Perkada Produktivitas total daerah
100 %
Meningkatnya pelayanan jamkesmas
100 %
Prosentase sekolah yang permanen
50 %
Prosentase pelatihan dan tingkat pendidikan
50 %
Penurunan angka kemiskinan
2%
Dinas Kesejahteraan Sosial
250 unit
Dinas Cipta Karya dan Tata Kota, Badan Lingkungan Hidup Dinas Cipta Karya dan Tata Kota, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo, Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Dinas Tenaga Kerja, Dinas Kesejahteraan Sosial
12 Program penanggulangan bencana alam
13 Program pengelolaan keuangan daerah
14 Program Peningkatan keterjangkauan pelayanan kesehatan 15 Program pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan 16 Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan 17 Peningkatan bantuan masyarakat miskin dan penanganan kemiskinan dan masalah sosial lainnya 18 Program peningkatan kualitas pemukiman
BA
PP
ED
A
Strategi III
Strategi IV
Badan Penanggulangan Bencana & Pemadam Kebakaran Bappeda
30 %
IN
D
A
50 %
KO (C TA O S PY A ) MA
9 Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya kebakaran 10 Program penelitian, perencanaan dan pengendalian pembangunan 11 Program penataan ruang daerah
Dinas Pendapatan, BPPT, Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Badan Penanggulangan Bencana & Pemadam Kebakaran, Dinas Bina Marga dan Pengairan Dinas Perhubungan
R
Strategi II
6 Program pembinaan dan penagihan pajak dan retribusi daerah
50 %
100 %
19 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Terbangunnya perumahan bagi masyarakat miskin Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar
20 Program pengelolaan aset daerah
Produktivitas total daerah
100 %
21 Program penyiapan potensi sumber daya, sarana dan prasarana daerah
Publikasi potensi daerah
100 %
22 Program perluasan kesempatan kerja
Pencari kerja yang ditempatkan
30 %
50 %
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Badan Lingkungan Hidup, Badan Penanggulangan Bencana & Pemadam Kebakaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah Dinas Pendidikan, Dinas PU Cipta Karya dan Tata Kota Dinas Pendidikan
51
23 Program peningkatan kualitas tenaga kerja 24 Program peningkatan kualitas kelembagaan KUKM 25 Program pemberdayaan masyarakat desa
Dinas Tenaga Kerja,
1000 unit/org
Dinas Koperasi dan UKM
20 %
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Badan Kesbangpol, Satpol PP
100 %
100 %
Dinas Pemuda dan Olah Raga
Pasar modern di 10 kecamatan terbagun
5
29 Program fasilitasi keagamaan dan kerukunan hidup antar umat beragaman
Kegiatan pembinaan terhadap LSM ormas dan OKP
100 %
30 Program peningkatan pendapatan daerah 31 Program peningkatan pelayanan perijinan
Nilai tukar petani meningkat Sistem informasi pelayanan perijinan dan adminitrasi pemerintah Kepemilikan KTP
100 %
Dinas PU Cipta Karya, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Pasar Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo, Dinas Pemuda dan Olah Raga, Badan Kesbangpol BPPT, Dinas Pendapatan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Daerah
100 %
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Jumlah jaringan komunikasi
100 %
Dinas Informasi dan Komunikasi Daerah
Jumlah pengaduan masyarakat Indeks kepuasan layanan masyarat Kinerja anggota DPRD meningkat
35 %
Sekretariat DPRD, Inspektorat Daerah Bag. Organisasi, Badan Kepegawaian Daerah Sekretariat DPRD
R
IN
D
A
Jumlah kegiatan olah raga
32 Program pelayanan administrasi kependudukan 33 Program peningkatan sistem komunikasi, informasi dan media massa 34 Program peningkatan aspirasi masyarakat 35 Program peningkatan kapasitas aparatur desa 36 Program peningkatan fungsi legislatif
100 %
100 % 100 %
BA
PP
ED
A
Strategi VI
Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) Kegiatan pembinaan politik daerah
100 %
KO (C TA O S PY A ) MA
Strategi V
26 Program peningkatan keamanan dan wawasan kebangsaan 27 Program pembinaan pemuda dan peningkatan prestasi olah raga 28 Program pengembangan lembaga ekonomi desa
Tingkat partisipasi angkatan kerja Jumlah UKM non BPR/LKM UKM
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
52
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
Program didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD untuk mencapai sasaran dan
tujuan
serta
memperoleh
alokasi anggaran,
dan/atau
kegiatan
masyarakat yang dikoordinasikan oleh SKPD.
A
Program ditetapkan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
D
1. Program Teknis, merupakan program-program yang menghasilkan
IN
pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal). Program Teknis disusun berdasarkan: Kelompok karakteristik SKPD
b)
Program Teknis yang disusun harus dapat mencerminkan tugas dan
KO (C TA O S PY A ) MA
R
a)
fungsi unit organisasi. c)
Nomenklatur Program Teknis bersifat unik/khusus (tidak duplikatif) untuk masing-masing organisasi pelaksananya.
d)
Program Teknis harus dapat dievaluasi pencapaian kinerjanya berdasarkan periode waktu tertentu; dan
e)
Program Teknis
dilaksanakan
dalam periode
waktu
jangka
menengah, dengan perubahan hanya dapat dilakukan setelah melalui tahapan evaluasi.
A
Program Generik/Perangkat Kerja Aparatur, merupakan program-
ED
2.
program yang digunakan oleh beberapa organisasi yang bersifat
PP
pelayanan internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan/atau administrasi pemerintahan (pelayanan internal). Program Generik
BA
disusun berdasarkan hal-hal sebagai berikut: Program Generik dilaksanakan oleh 1 (satu) unit organisasi SKPD
b)
Nomenklatur Program Generik dibuat unik untuk setiap SKPD
a)
yang bersifat memberikan pelayanan internal;
dengan ditambahkan nama SKPD dan/atau dengan membedakan kode program; dan c)
Program Generik ditujukan untuk menunjang pelaksanaan Program Teknis.
5.1 Indikasi Program Prioritas Pembangunan Daerah Indikasi rencana program prioritas pembangunan daerah Kota Samarinda adalah penjabaran yang lebih bersifat tegas dan nyata
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
53
tentang indikasi program yang dapat diadopsi oleh SKPD dalam menentukan prioritas program/ kegiatan yang akan dijalankan selama lima tahun mendatang, keterangan tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
PP
ED
4 Program peningkatan investasi daerah
a. Program peningkatan distribusi barang dan jasa
A
3 Program efektifitas pembangunan daerah
BA
5 Program penataan peraturan perundangundangan
6 Program pembinaan dan penagihan pajak dan retribusi daerah
7 Program peningkatan pelayanan irigasi dan pengendalian banjir
KO (C TA O S PY A ) MA
R
IN
D
A
Tabel 5.1 Program Prioritas Pembangunan, Indikasi Program Prioritas Satuan Kerja, Bidang Urusan dan Satuan Kerja Penanggung Jawab Program Satuan Kerja Indikasi Program No Pembangunan Daerah Bidang Urusan Penanggung Prioritas Satuan Kerja Prioritas Jawab 1 Program Pengembangan a. Penataan kawasan Perdagangan, Dinas PU Bina Wilayah Strategis dan citra niaga dan Pariwisata, Industri Marga, Bappeda, Cepat Tumbuh pinggiran sungai Dinas mahakam secara Perindustrian dan bertahap.* Perdagangan b. Program pengembangan sentrasentra industri potensial 2 Program pembinaan dan a. Moratorium ijin Energi dan Sumber BPPT, Dinas pengawasan energi dan penguasa tambang Daya Miniral, Pertambangan sumber daya mineral yang bermasalah.* Kelautan dan dan Energi b. Program pengawasan Perikanan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan
a. Program peningkatan dan promosi kerjasama investasi b. Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi a. Program peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD b. Penyediaan tenaga ahli dan advokasi anggota DPRD
a. Program penyusunan dan pendokumentasian pajak dan retribusi daerah b. Pemanfaatan teknologi informasi keuangan daerah a. Penanggulangan banjir secara menyeluruh dan tuntas dalam 5 tahun,
Perencanaan Pembangunan
Penanaman Modal
Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perikanan dan Peternakan, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Badan Penanaman Modal Daerah, BPPT
Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian
Sekretariat DPRD
Pekerjaan Umum
Badan Penanggulangan Bencana &
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
Dinas Pendapatan, BPPT, Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo
54
a.
10 Program penelitian, perencanaan dan pengendalian pembangunan
a.
b.
c.
A
11 Program penataan ruang a. daerah
PP
ED
b.
BA
Pekerjaan Umum
Badan Penanggulangan Bencana & Pemadam Kebakaran
KO (C TA O S PY A ) MA
9 Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya kebakaran
Dinas Perhubungan
c.
12 Program penanggulangan bencana alam
a.
13 Program pengelolaan keuangan daerah
a. Program peningkatan kinerja dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah b. Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan daerah
A
b.
Perhubungan
D
a.
IN
8 Program Peningkatan Perhubungan
Pemadam Kebakaran, Dinas Bina Marga dan Pengairan
R
b.
dengan penekanan pada tahun pertama revitalisasi drainase kota.* Terpenuhinya distribusi air bersih secara bertahap sampai dengan tahun 2015.* Revitalisasi tranportasi publik.* Penataan parkir dengan model central parking (parkir terpusat dengan konsep blok) .* Meminimkan kasus bencana kebakaran melalui peningkatan sarana dan prasana pemadam, instalasi listrik dan sosialisasi penanganan kebakaran secara dini kepada masyarakat.* Program pengembangan wilayah perbatasan Program pengembangan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah Program penelitian dan pengembangan Tersedianya ruang terbuka hijau minimal 30%.* Tersedianya ruang publik pada 10 kecamatan dalam bentuk taman kota.* Penataan dan relokasi pkl secara bertahap (daerah pasar pagi, pasar sungai dama dan pasar segiri serta kawasan citra niaga).* Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
Lingkunagn Hudup, Dinas Kebersihan Penataan Ruang dan Pertamanan, Badan Lingkungan Hidup,
Perencanaan Pembangunan
Badan Penanggulangan Bencana & Pemadam Kebakaran Otonomi, Badan Pengelola pemerintahan Keuangan dan umum, administrasi Aset Daerah keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
55
Kesehatan
Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah
Pendidikan
Dinas Pendidikan, Dinas PU Cipta Karya dan Tata Kota
17 Peningkatan bantuan masyarakat miskin dan penanganan kemiskinan dan masalah sosial lainnya 18 Program peningkatan kualitas pemukiman
a. Penurunan angka kemiskinan maksimum 5 % tahun 2015.*
Sosial
Dinas Kesejahteraan Sosial
a. Pembangunan perumahan 1.000 unit untuk relokasi masyarakat Sungai Karang Mumus.* b. Program pemberdayaan komunitas perumahan a. Semenisasi seluruh gang dan jalan pendekat di kota samarinda selasai dalam 3 tahun.* b. Penanganan dan pengolahan sampah secara terpadu dan modern.* a. Program peningkatan kinerja dan pengembanga pengelolaan aset daerah
Perumahan
Dinas Cipta Karya dan Tata Kota, Badan Lingkungan Hidup
Pekerjaan Umum
Dinas Cipta Karya dan Tata Kota, Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian Komunikasi dan Informatika
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
A
BA
PP
ED
19 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
20 Program pengelolaan aset daerah
21 Program penyiapan potensi sumber daya, sarana dan prasarana daerah
D
A
a. Melanjutnya program jaminan kesehatan masyarakat.* b. Program perbaikan gizi masyarakat 15 Program pemerataan dan a. Rehabilitasi gedung peningkatan kualitas sekolah dasar dengan pendidikan bangunan kayu menjadi bangunan permanen selesai dalam 5 tahun.* b. Program pendidikan anak usia dini c. Program wajib belajar pendidikan dasar Sembilan tahun 16 Program peningkatan a. Bantuan sosial untuk mutu pendidik dan subsidi biaya tenaga kependidikan operasional sekolah b. Program pengembangan perpustakaan
Dinas Pendidikan
R
IN
Pendidikan
KO (C TA O S PY A ) MA
14 Program Peningkatan keterjangkauan pelayanan kesehatan
a. Program pengembangan data dan informasi b. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo, Dinas Cipta Karya dan Tata Kota
56
22 Program perluasan kesempatan kerja
Ketenagakerjaan
23
Ketenagakerjaan
26
27
BA
29
PP
ED
28
Dinas Tenaga Kerja, Dinas Kesejahteraan Sosial Dinas Tenaga Kerja,
Dinas Koperasi dan UKM
Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan
30 Program peningkatan pendapatan daerah
a. Penataan dan penertiban penempatan pemasangan iklan dalam rangka peningkatan PAD.* b. Program Peningkatan kesejahteraan petani
R
IN
D
A
Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah
KO (C TA O S PY A ) MA
25
A
24
a. Penurunan angka pengangguran terbuka maksimal 5 % pada tahun 2015.* Program peningkatan a. Program peningkatan kualitas tenaga kerja kualitas dan produktivitas tenaga kerja b. Penyiapan tenaga kerja siap pakai Program peningkatan a. Bantuan kualitas kelembagaan stimulan/permodalan KUKM UMKM untuk 1.000 unit/orang pertahun sampai tahun 2015.* Program pemberdayaan a. Terwujudnya program masyarakat desa kampung HBS (hijau, bersih dan sehat) dalam mendukung kaltim green.* b. Program peningkatan peran perempuan di perdesaan Program peningkatan a. Program keamanan dan wawasan pengembangan kebangsaan wawasan kebangsaan b. Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan Program pembinaan a. Program peningkatan pemuda dan peningkatan peran serta prestasi olah raga kepemudaan b. Program pengembangan sarana dan prasarana olahraga Program pengembangan a. Pembangunan pasar lembaga ekonomi desa semi modern di 10 Kecamatan.* b. Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi Program fasilitasi a. Program peningkatan keagamaan dan bantuan tempat ibadah kerukunan hidup antar b. Program pelayanan umat beragaman bantuan kegiatan keagamaan dan pendidikan keagamaan non formal
Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri
Badan Kesbangpol, Satpol PP
Kepemudaan Dan Olahraga
Dinas Pemuda dan Olah Raga
Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah
Dinas PU Cipta Karya, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Pasar
Kebudayaan, Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri
Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo, Dinas Pemuda dan Olah Raga, Badan Kesbangpol BPPT, Dinas Pendapatan
Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, Pertanian
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
57
a. Mewujudkan pelaksanaan e-KTP dan SIAK.* a. Program kerjasama informasi dan media massa b. Program pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan informasi a. Program peningkatan pelayanan pengaduan masyarakat
Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian
KO (C TA O S PY A ) MA
R
34 Program peningkatan aspirasi masyarakat
Komunikasi Dan Informatika
a. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
36 Program peningkatan fungsi legislatif
a. Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
ED
A
35 Program peningkatan kapasitas aparatur desa
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Daerah
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Dinas Informasi dan Komunikasi Daerah
A
32 Program pelayanan administrasi kependudukan 33 Program peningkatan sistem komunikasi, informasi dan media massa
Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian Kependudukan Dan Catatan Sipil
D
a. Program peningkatan mutu layanan perijinan b. Program peningkatan sarana dan prasarana perijinan
IN
31 Program peningkatan pelayanan perijinan
Sekretariat DPRD, Inspektorat Daerah
Bag. Organisasi, Badan Kepegawaian Daerah
Sekretariat DPRD
5.2 Indikasi Pendanaan Urusan Pemerintahan Daerah
PP
Dalam kaitan ini, terdapat 20 urusan yang termasuk dalam
urusan wajib, antara lain adalah:
BA
1. Pendidikan 2. Kesehatan 3. Pekerjaan Umum 4. Perumahan 5. Perencanaan Pembangunan dan Statistik 6. Perhubungan 7. Lingkungan hidup 8. Kependudukan dan Catatan Sipil 9. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 10. Sosial
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
58
11. Ketenagakerjaan 12. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 13. Penanaman Modal 14. Kebudayaan 15. Kepemudaan dan Olah Raga 16. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 17. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
A
18. Ketahanan Pangan
D
19. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
IN
20. Perpustakaan
1. Pertanian
KO (C TA O S PY A ) MA
2. Energi dan sumberdaya mineral
R
Sedangkan untuk urusan pilihan, terdapat 5 macam urusan, yaitu:
3. Kelautan dan Perikanan 4. Perdagangan 5. Perindustrian
Selanjutnya urusan wajib dan pilihan dijabarkan dalam bentuk program, kegiatan, sasaran program, instansi penanggung jawab serta pagu indikatif seperti rencana Kerja dan Pendanaan menurut Urusan Pemerintah Kota Samarinda Tahun 2015.
Berdasarkan alokasi tersebut diatas Program pada masing-
ED
A
masing Satuan Kerja Perangkat Daerah diuraikan sebagai berikut: Tabel 5.2 Program Prioritas Pembangunan
BA
PP
No Program Prioritas Urusan Wajib 1 Pendidikan Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Dua Belas Tahun Program Pendidikan Menengah Program Pendidikan Non Formal (PNF) Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Penunjang Pendidikan 2 Kesehatan Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Pengembangan Lingkungan Sehat Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Pengadaan,Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas,Puskesmas Pembantu dan Jaringannya Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
59
KO (C TA O S PY A ) MA
R
IN
D
A
3
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Pengadaan, Peningkatan sarana & Prasarana RS / Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Mata Pekerjaan Umum Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-gorong Program tanggap darurat jalan dan jembatan Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Lainnya Program Pengendalian Banjir Program Peningkatan sarana dan Prasarana Kebinamargaan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum & Air Limbah Program Rehab/ Pembangunan Bangunan Gedung Dinas/ Kantor Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkotaan Program Peningkatan Sarana Prasarana Kawasan Khusus Program Pembangunan Perumahan Program Peningkatan Sarana Prasarana Pendidikan Program Peningkatan Sarana Prasarana Olah Raga Program Peningkatan Sarana Prasarana Kesehatan Perumahan Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bencana dan Bahaya Perencanaan Pembangunan Dan Statistik Program Pengembangan Data / Informasi Program Perencanaan Pembangunan Daerah Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Program Perencanaan Sosial Budaya Perhubungan Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu-lintas Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pelindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Program Peningkatan Kualitas Akses Informasi SDA dan Lingkungan Hidup Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Program Pengelolaan Areal Pemakaman Kependudukan dan Catatan Sipil Program Penataan Administrasi Kependudukan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Program Keluarga Berencana Sosial Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial
4
5
PP
ED
A
6
BA
7
8 9 10
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
60
A
11
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma Program Pemberdayaan Fakir Miskin dan PMKS lainnya Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo Ketenagakerjaan Program Penyusunan dan Penyebarluasan Informasi Ketenagakerjaan Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja Program Peningkatan Kesempatan Kerja Program Pembinaan Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja Program Perlindungan dan Pengawasan Ketenagakerjaan UPT Dinas Tenaga Kerja Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Program Penciptaan Iklim Usaha-usaha Kecil Menengah yang Kondusif Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Program Pengembangan Kewiraushaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Penanaman Modal Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Program Peningkatan Pelayanan Perijinan Kebudayaan Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Program Pengelolaan Keragaman Budaya Program Kerjasama Informasi Dengan Mass Media Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Program Pengembangan Produk Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Program Pembinaan Dan Pemasyarakatan Olahraga Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Program Pendidikan Politik Masyarakat Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Pemeliharaan Kantibmas dan Pencegahaan Tindak Kriminal Program Kemitraan Pengembangaan Wawasan Kebangsaan Program Dukungan Kelancaran Penyelenggaraan Pemilu Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan Program Pendidikan Politik Masyarakat Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal & Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah Program Penataan Peraturan Perundang-undangan Program Penataan Daerah Otonomi Baru Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Program Penyelesian Konflik - Konflik Pertanahan
KO (C TA O S PY A ) MA
R
IN
D
12
13
14
BA
PP
16
ED
A
15
17
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
61
BA
PP
ED
A
KO (C TA O S PY A ) MA
R
IN
D
A
Program Pengembangan Wilayah Perbatasan Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Program Menintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur ( Kepegawaiaan ) Program Perbaikan Administerasi Kearsipan Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Program Penataan dan Penguatan Organisasi Program Penataan Tata Laksana Program Penguatan Pengawasan Program Peningkatan Kerjasama Antar Lembaga Program Peningkatan Kerjasama Antar Daerah Program Peningkatan Kerjasama Pemerintah Daerah Program Peningkataan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Program Peningkatan Kegiatan Administrasi Keuangan Sekretariat DPRD Program Peningkatan Kegiatan Administrasi Umum Sekretariat DPRD Program Peningkatan Kegiatan Administrasi Kehumasan Sekretariat DPRD Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Program Peningkatan Profesional Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Program Pembinaan & Pengembangan Aparatur Program Penataan Daerah Otonomi Baru Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Program Optimalisasi Pemanfaatan Tehnologi Informasi Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Pendapatan Daerah Program Pembinaan dan Fasilitas Pengelolaan Pendapatan Daerah Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah / WKDH Ketahanan Pangan Program Penunjang Ketahanan Pangan Program Ketersediaan dan Penguatan Cadangan Pangan Pencegahan dan Penanganan Kerawanan Pangan Program Peningkatan Penganekaragaman Konsumsi & Keamanan Pangan Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Program Peningkatan Kesejahteraan Anak Program Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan
18
19
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
62
20
R
IN
D
A
1
Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Disiplin Aparatur dan Sarana Kerja Program Peningkatan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna Program Pengembangan Kelembagaan Pemerintahan Desa Perpustakaan Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan Program Pengembangan Budaya Baca dan Pengembangan Perpustakaan Urusan Pilihan Pertanian Program Peningkatan Sumber Daya Manusia Pertanian Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan Program Pengembangan Agribisnis Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Alam Hutan Energi dan Sumber Daya Mineral Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Ketenagalistrikan dan Pengembangan Energi Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Minyak dan Gas Program Penelitian dan Pengembangan Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral Kelautan dan Perikanan Program Pengembangan Budidaya Perikanan Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan Program Pengendalian Kesehatan Hewan dan Kesmavet Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Perdagangan Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam Negeri Program Pembinaan Pedagang kaki Lima Dan Asongan Perindustrian Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Program Penataan Struktur Industri Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial
KO (C TA O S PY A ) MA
2
BA
PP
5
ED
4
A
3
Estimasi
pendanaan
pembangunan
APBD
tahun
2015
didasarkan pada perkembangan pendanaan APBD selama tahun 2014 yang bersumber dari Pendapatan Asli daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran. Perkembangan anggaran menunjukkan
terjadinya
fluktuasi
meskupun
tidak
terlalu
besar.
Kecendrungan peningkatan terjadi pada Pos pendapatan Asli Daerah meliputi Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Bagian Laba BUMD.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
63
Sementara itu pada Pos Dana Perimbangan Pemerintah Kota Samarinda pada Tahun 2015 menetapkan target tanpa memperhitungkan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) sehingga pendapatan Kota Samarinda tahun 2015 sebesar Rp 2,610 Trilyun. Dasar pertimbangan yang digunakan adalah berdasarkan potensi penerimaan yang relatif lebih baik yang dapat dioptimalkan. Dalam
jangka
panjang,
pembangunan
Kota
Samarinda
berupaya mengoptimalkan pendapatan dari dana perimbangan, terutama
A
yang bersumber dari Bagi Hasil Bukan Pajak yang diperoleh dari bagi
pada
Pajak
daerah,
terutama
melalui
kebijakkan
IN
mengandalkan
D
hasil minyak dan gas alam, sedangkan Pendapatan Asli Daerah
pengembangan lapangan usaha dan kesempatan kerja yang seluas-
R
luasnya pada sektor potensial. Seiring dengan peningkatan pendapatan
KO (C TA O S PY A ) MA
penduduk, pemerintah juga melakukan penataan pelayanan dan perluasan objek pajak sesuai dengan peraturan dan perundangundangan yang berlaku dengan tetap mempertimbangkan suasana kondusif
untuk
berkembangannya
investasi
di
Kota
BA
PP
ED
A
Samarinda.
mendukung
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
64
BAB VI PENUTUP
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda merupakan penjabaran Tahun Pertama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011–2015 yang merupakan tahun ketiga pelaksanaan RPJMD sehingga tingkat keberhasilan dari rencana ini akan menentukan pula keberhasilan dari pemerintahan Kepala Daerah Kota
A
Samarinda selama 5 (lima) tahun kedepan.
D
Untuk itu dalam pelaksanaan RKPD tahun 2015 diperlukan langkah-
IN
langkah praktis dan strategis. Beberapa kaidah pelaksanaan yang perlu
R
mendapat perhatian adalah sebagai berikut :
KO (C TA O S PY A ) MA
1. RKPD tahun 2014 sebagai pedoman penyusunan RAPBD, perlu di jabarkan dalam Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KUA APBD) Kota Samarinda Tahun 2015 dan Penyusunan Prioritas Plafon Anggaran (PPA) Tahun 2015. Adapun KUA-APBD dan PPA berisi pengelompokkan urusan yang bersifat wajib dan/atau pilihan dengan mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Revisi Permendagri Nomor 13 Tahun 2006.
A
2. Untuk menyusun rencana tindak bagi pencapaian prioritas dan dalam
ED
rangka menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan tersebut serta untuk terwujudkannya sinergitas semua pihak terkait maka setiap prioritas akan
PP
di koordinasikan oleh masing-masing SKPD terkait. 3. Masyarakat dan dunia usaha wajib berperan serta dalam pembangunan
BA
baik sebagai pelaksana maupun sebagai pengawas pelaksanaan kebijakkan dan program/kegiatan.
4. Untuk menjaga efisiensi dan efektifitas pelaksanaan program, setiap kepala SKPD
wajib melakukkan pengendalian pelaksanaan rencana
pembangunan/kegiatan melalui upaya koreksi dan melaporkannya secara berkala 3 (tiga) bulanan kepada Walikota Samarinda melalui Kepala Bappeda Kota Samarinda. 5. Kepala Bappeda Kota Samarinda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan
pelaksanaan
rencana
pembangunan/kegiatan
yang
dilakukan oleh masing-masing Kepala SKPD.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
65
6. Pada akhir tahun anggaran 2015 setiap Kepala SKPD wajib melakukan Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Rencana Pembangunan/Kegiatan Tahun 2015. 7. Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi Kepala SKPD. Hasil evaluasi ini menjadi bahan bagi penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk periode 2016. 8. Staf ahli Walikota ditugaskan untuk turut serta mengawal, mengamati, dan
A
memantau pelaksanaan RKPD dan selanjutnya memberikan saran dan
IN
D
pendapat yang kontruktif secara lengkap kepada Walikota/Wakil Walikota.
BA
PP
ED
A
KO (C TA O S PY A ) MA
sampai dengan 31 Desember 2015.
R
9. RKPD Kota Samarinda Tahun 2015 berlaku sejak tanggal ditetapkannya
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015
66
BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN
PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR ….. TAHUN 2014
KO (C TA O S PY A ) MA
R
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA
IN
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA SAMARINDA TAHUN 2015
D
A
TENTANG
: a. bahwa dalam rangka konsistensi antara Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 sebagai rencana tahunan dengan penganggaran untuk dituangkan dalam penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Samarinda Tahun 2015 ini dijadikan acuan dan pedoman dengan tetap memperhatikan aspirasi dan kebutuhan berbagai pihak; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, maka perlu ditetapkan dalam Peraturan Walikota.
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1957 tentang Penetapan Undang Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Dati II di Kalimantan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1965 tentang Pembentukan DaerahDaerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1965 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 1103); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
BA
PP
ED
A
Menimbang
BA
PP
ED
A
KO (C TA O S PY A ) MA
R
IN
D
A
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Pemerintah Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 54; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 201, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4021); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4022); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2000 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 204, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4024); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 210, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4028); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji PNS sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peratruan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 17); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rincian Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 74,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Anggaran Kementrian/Lembaga (RKA/KL) (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 75,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 90,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah; 17. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2004 tentang Dana Alokasi Umum Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten, dan Kota Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008 Nomor 21,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan;
D
A
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 21. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggung jawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 22. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 1 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Samarinda Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Daerah Kota Samarinda Tahun 2014 Nomor 1)
IN
MEMUTUSKAN :
KO (C TA O S PY A ) MA
R
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA SAMARINDA TAHUN 2015. Pasal 1
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 1 (satu) tahun yaitu tahun 2015 yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015 dan berakhir tanggal 31 Desember 2015.
Pasal 2
ED
A
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 sebagai pedoman dan panduan dalam penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Samarinda Tahun Anggaran 2015. Pasal 3
BA
PP
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 merupakan hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (MUSRENBANG) Kota Samarinda Tahun 2014 untuk kegiatan tahun 2015 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Walikota ini. Pasal 4
Biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Peraturan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Samarinda Tahun Angaran 2014 melalui Belanja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Samarinda. Pasal 5 (1) Badan/Dinas/Kantor/Instansi/Lembaga di lingkungan Pemerintahan Kota Samarinda membuat laporan kinerja triwulan dan tahunan atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang berisi uraian tentang keluaran kegiatan dan indikator kinerja masing-masing program.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) disampaikan kepada Walikota Samarinda melalui Sekretaris Daerah Kota Samarinda paling lambat 14 (empat belas) hari saat berakhirnya triwulan yang bersangkutan. (3) Laporan Kinerja menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagian analisis dan evaluasi usulan anggaran tahun berikutnya yang diajukan Badan/Dinas/Kantor/Instansi/Lembaga di lingkungan Pemerintahan Kota Samarinda. Pasal 6
IN
D
A
Peraturan Walikota ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Samarinda.
R
Ditetapkan di Samarinda Pada tanggal ……
KO (C TA O S PY A ) MA
WALIKOTA SAMARINDA, ttd
BA
PP
ED
A
H. SYAHARIE JA’ANG