Press Release 18 Oktober 2016
Banyak Kota di Dunia Tidak Dapat Menyediakan Akses yang Layak ke Angkutan Massal Bagi Setengah Penduduknya Hanya 16% Penduduk Jabodetabek yang Mempunyai Akses Layak ke Angkutan Massal
Menurut laporan yang dirilis Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) pada konferensi UN Habitat III, banyak kota di dunia yang mengalami perkembangan pesat baik dari segi jumlah penduduk maupun kegiatan perekonomiannya, namun sangat disayangkan, perkembangan ini tidak dibarengi dengan perencanaan transportasi perkotaan yang memadai. Laporan berjudul “People Near Transit: Improving Accessibility and Rapid Transit Coverage in Large Cities” ini memperkenalkan Indikator berupa People Near Transit (PNT) untuk mengukur jumlah penduduk di daerah perkotaan yang dapat menjangkau angkutan massal dalam jarak 1 kilometer (sekitar 10 – 15 menit berjalan kaki) dari tempat tinggalnya. Dalam laporan tersebut, indikator PNT diaplikasikan ke 26 kota megapolitan dan kota-kota satelitnya. Dengan menggunakan indikator PNT, maka baik atau buruknya sebuah kota dalam menyediakan layanan angkutan massal bagi warganya dapat terlihat dengan jelas. Sebagai contoh, kota Paris mendapatkan skor sempurna (100%) diikuti Barcelona (99%) dan Madrid (92%). Sementara kota Washington D.C (57%), Beijing (60%), dan juga Jakarta (16%), berada di antara kota yang masih perlu berbenah untuk memastikan layanan angkutan massalnya dapat diakses oleh lebih banyak warganya. “Indikator PNT dapat mengilustrasikan betapa pertumbuhan kota urban dan suburban yang tidak terencana membuat sebuah kota hanya fokus pada kendaraan bermotor dan mereka yang mampu untuk berkendara,” papar Clayton Lane, Chief Executive Editor ITDP. “Washington, DC, Paris, dan Beijing adalah contoh bagaimana sebuah kota yang berkembang tanpa perencanaan transportasi wilayah yang efektif. Jaringan transportasi umum yang terintegrasi memang melayani lebih banyak orang dan bahkan dapat mengurangi dampak perubahan iklim, namun ini tidak akan berhasil tanpa tinjauan dan perencanaan yang matang,” lanjutnya lagi. Kota Paris memang mendapat nilai sempurna, namun bila dilihat secara keseluruhan area metropolitannya, hasil indikator PNT menunjukkan hanya 50% penduduk yang mempunyai akses radius 1 km dari sistem transit. Angka ini semakin menurun hingga 13% jika mencakup area terluar dari kota-kota penyangganya. Hanya sedikit kota-kota yang berinvestasi pada sistem angkutan massal untuk penduduk kurang mampu yang tinggal di pinggiran kota, bahkan di Eropa dan Amerika, khususnya Amerika Utara. Untuk 13 kota di negara maju yang sudah diberikan skor, rata-rata PNT-nya adalah 68.5%, sementara untuk area megapolitan dari ketigabelas kota tersebut ada di angka rata-rata 37.3%. “Sistem transportasi massal harus berkembang seiring dengan perkembangan kota itu sendiri. Namun di banyak kota, pemerintah masih bergantung pada kendaraan bermotor sebagai moda
utama untuk bertransportasi,” catat Clayton Lane. “Di kota besar dengan jumlah penduduk di atas 10 juta orang (megacity), sebagian besar ruang jalan disesaki oleh mobil pribadi yang mengangkut hanya 10-13 persen dari populasi. Hal ini diperparah dengan arah kebijakan yang masih terus membangun jalan baru karena mengira ini adalah solusi mengurai kemacetan. Seharusnya, pemerintah kota berfokus untuk melayani 70% hingga 90% dari populasi yang tidak menggunakan mobil, dan menyediakan pilihan mobilitas yang lebih baik bagi orang-orang ini,” paparnya lagi.
Akses Menuju Angkutan Massal Sangat Penting Bagi Penduduk dengan Penghasilan Rendah Area suburban merupakan area tempat tinggal bagi penduduk yang berpenghasilan rendah. Sebuah laporan dari Brookings Institution menemukan bahwa daerah suburban di Amerika berkembang lebih dari 64% dibanding area lain. Tren yang sama juga terjadi di negara berkembang lainnya di seluruh dunia. Tanpa peningkatan akses angkutan massal, kemiskinan di area-area ini akan semakin mengakar, sebagai dampak dari keterbatasan akses transportasi yang menyebabkan kesulitan menuju tempat kerja dan pendidikan yang terletak di bagian lain kota. Bagi negara dengan penghasilan menengah dan rendah, skor rata-rata PNT untuk kota adalah 40.3%, sementara area metropolitannya mempunyai skor rata-rata 23.7%. Di antara kota-kota ini, Jakarta termasuk dalam kota yang sistem transportasi massalnya tidak menjangkau areaarea di perbatasan. Sistem transportasi massal yang ada hanya melayani sebagian kecil dari populasi di area-area terpencil tersebut. “Banyak pemerintah kota yang kerap menyepelekan masalah yang terjadi di area suburban atau perbatasan,” ungkap Yoga Adiwinarto, Country Director ITDP Indonesia. “Setiap kota besar di dunia, termasuk Jakarta, memiliki kota-kota penyangga, dimana mayoritas penduduk kota penyangga mencari nafkah di pusat kota. Tanpa akses ke transportasi yang baik, penduduk di kota penyangga tidak dapat menuju pusat kota. Di sinilah pentingnya hubungan antar pemerintah Jakarta dengan pemerintah kota sekitarnya seperti Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi, untuk dapat memenuhi kebutuhan penduduknya,” jelas Yoga.
Bukan hanya fokus ke Jakarta, namun juga kota-kota besar lainnya di Indonesia Di saat Jakarta sedang berlomba untuk menambah jaringan angkutan massal melalui penambahan koridor bus rapid transit (BRT), MRT dan juga LRT, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan pemerintah Kota Surabaya, Medan, Bandung, Makassar, Palembang dan juga kota besar lainnya untuk dapat menyediakan akses angkutan massal bagi warganya. “Peran pemerintah pusat, seperti Bappenas, Kementerian Perhubungan dan juga Keuangan sangat diperlukan untuk membantu kota-kota besar dengan kemampuan fiskal rendah, dalam membangun sistem angkutan massal” desak Yoga. Pembangunan kota secara berkelanjutan sudah seharusnya menjadi misi setiap walikota dan gubernur di seluruh Indonesia untuk mencegah tragedi inefisiensi aktivitas perekonomian. “Pembangunan berorientasi kendaraan pribadi yang masih diterapkan di banyak area
metropolitan dan hanya berujung pada kemacetan, polusi udara, dan menurunnya produktivitas adalah sebuah contoh sempurna dari tragedi ini. Integrasi transportasi publik baik yang berbasis rel, bus rapid transit (BRT), bus kota, sepeda, maupun berjalan kaki dapat menghubungkan berbagai tempat secara berkelanjutan dan menghasilkan kesejahteraan yang merata untuk sebuah kota,” tutup Clayton Lane.
Kontak Media Fani Rachmita, 081286237694 /
[email protected] Note: Unduh materi PNT https://www.itdp.org/pnt/
The Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) bekerja di seluruh dunia untuk merancang dan mengimplementasikan sistem transportasi yang berkualitas tinggi dan juga kebijakan-kebijakan yang dapat membuat kota menjadi lebih hidup, lebih layak untuk ditinggali dan berkelanjutan. ITDP adalah lembaga nonprofit yang terdepan dalam inovasi dan menyediakan keahlian teknis untuk mengakselerasi pertumbuhan transportasi berkelanjutan dan perkembangan perkotaan di seluruh dunia. Melalui proyek transportasi, pembuatan kebijakan dan publikasi penelitian, kami bekerja untuk mengurangi emisi karbon, menambahkan inklusi sosial dan meningkatkan kualitas hidup warga perkotaan. www.itdp-indonesia.org |facebook.com/ITDP Indonesia |Twitter & Instagram: @itdpindonesia
Indikator Population Near Transit beberapa Kota besar di Dunia Populasi dalam area 1 km dari Stasiun Angkutan Massal
Persentase Population Near Rapid Transit (PNT)
Rata2 tingkat Kepadatan (Penduduk/ km2)
Jumlah Penduduk (Total)
Tipe Angkutan Massal
2,239,837
MRT + Tram + Suburban Rail
2,239,837
12,101,942
MRT + Tram + Suburban Rail
6,002,920
50%
10,474
Barcelona (City)
1,600,055
MRT + LRT
1,586,914
99%
45,161
Barcelona (Greater Metro)
3,202,610
MRT + LRT
2,418,374
76%
38,372
Madrid (City)
3,186,620
MRT + LRT
2,930,851
92%
33,079
Madrid (Greater Metro)
5,529,090
MRT + LRT
4,215,327
76%
29,826
London (Inner City)
3,231,901
2,929,471
91%
18,636
6,130,704
61%
11,213
Kota
Paris (City)
Paris (Greater Metro)
MRT + LRT + Suburban Rail MRT + LRT + Suburban Rail
100% 29,732
London (Greater Metro)
10,013,257
Rotterdam (City)
611,211
MRT + LRT
513,235
84%
8,735
Rotterdam (Greater Metro)
1,225,154
MRT + LRT
670,130
55%
5,582
New York (City)
8,354,889
6,414,768
77%
28,271
New York (Greater Metro) Boston (City) Boston (Greater Metro) Washington, D.C. (City)
Metro
19,865,045
MRT + LRT
6,913,000
35%
13,976
646,805
MRT + LRT
409,838
63%
11,532
4,650,726
MRT + LRT
714,506
15%
5,239
361,391
57%
8,353
633,736
MRT
Washington D.C. (Greater Metro)
5,863,608
MRT
719,961
12%
3,159
Chicago (City)
2,911,782
MRT
1,175,360
40%
8,517
Chicago (Greater Metro)
9,516,448
MRT
1,346,733
14%
2,606
Los Angeles (City)
3,860,183
MRT + LRT + BRT
936,689
24%
7,446
1,403,439
11%
5,413
MRT + LRT + BRT
Los Angeles (Greater Metro)
13,060,534
San Francisco (City)
829,072
MRT + LRT
337,064
41%
12,570
San Francisco (Greater Metro)
4,466,251
MRT + LRT
704,255
16%
5,321
Vancouver (City)
603,502
MRT
239,118
40%
8,018
Vancouver (Greater Metro)
2,313,328
MRT
445,583
19%
4,482
Seoul (City)
9,794,304
MRT + BRT
8,091,085
83%
24,826
25,122,742
MRT + BRT
11,313,657
45%
14,845
Seoul (Greater Metro)
Rio de Janeiro (City)
6,283,486
Rail + LRT + BRT
2,948,874
47%
30,496
Rio de Janeiro (Greater Metro)
11,894,423
Rail + LRT + BRT
3,348,872
28%
21,959
Mexico City (City)
8,810,393
MRT + LRT + BRT
4,273,578
47%
18,253
Mexico City (Greater Metro)
19,132,979
MRT + LRT + BRT
4,795,820
31%
16,358
Jakarta (City)
9,991,788
BRT
4,410,442
44%
24,227
Jabodetabek
28,019,545
BRT
4,410,442
16%
11,959
Chennai, India (City)
6,227,000
MRT
3,449,775
55%
29,055
Chennai, India (Greater Metro)
8,653,521
MRT
3,449,775
40%
25,828
Beijing (Urban Core)
15,913,792
MRT + BRT
9,513,580
60%
19,538
Beijing (Municipality)
23,678,827
MRT + BRT
10,831,850
46%
14,440
Belo Horizonte, Brazil (City)
2,367,229
MRT + BRT
652,157
28%
15,326
Belo Horizonte, Brazil (Greater Metro)
4,860,906
MRT + BRT
672,121
14%
11,436
Guangzhou (City)
12,740,270
MRT + BRT
4,913,487
39%
13,841
Guangzhou-Foshan Area
19,578,348
MRT + BRT
5,356,088
27%
11,050
Manila (City)
1,636,786
MRT
694,830
46%
114,642
Manila (Greater Metro)
10,447,343
MRT
2,396,036
23%
83,794
Sao Paulo (City)
11,209,673
Rail + BRT
2,792,273
25%
35,721
Sao Paulo (Greater Metro)
19,601,268
Rail + BRT
3,741,588
19%
29,244
Brasilia (District)
2,556,511
MRT + BRT
441,670
17%
12,158
Brasilia Metro)
3,703,351
MRT + BRT
441,670
12%
9,777
Quito, Ecuador (City)
1,777,258
BRT
734,619
41%
7,390
Quito, Ecuador (Greater Metro)
2,653,330
BRT
734,619
28%
6,043
Buenos Aires (City)
2,758,512
MRT + LRT + BRT
1,786,388
65%
17,451
(Greater
Buenos Aires (Greater Metro) Johannesburg (City)
Johannesburg (Greater Metro)
12,675,227
MRT + LRT + BRT
1,838,385
15%
7,621
957,443
BRT
238,184
25%
12,621
405,546
9%
8,396
4,434,828
BRT