BANDUNG SPIRIT
55 BANDUNG 55 LOMBA MEMBUAT FILM PENDEK – BANDUNG SPIRIT AWARD THE FIRST ASIA-AFRICA INTERNATIONAL FILM FESTIVAL 25 - 30 OKTOBER 2010
Batas akhir pengiriman karya: 16 Oktober 2010 Website: www.bandungspirit.org E-mail:
[email protected]
INFORMASI UMUM Latar Belakang. Tahun 2010 sudah dicanangkan oleh PBB sebagai Tahun Kebhinnekaan Kehidupan (Biodiversity). Kebhinnekaan sudah diakui secara umum sebagai syarat dasar bagi kelestarian bumi. Namun kebhinnekaan ini mengalami pemiskinan, seperti ditandai antara lain oleh kepunahan menerus jenis-jenis makhluk hidup, bahasa dan kebudayaan langka. Hal ini mulai disadari, khususnya sejak akhir abad ke-20 lalu, berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disertai oleh gerakan masyarakat sipil global. Bagi para pemikir dan penggiat gerakan sosial dan solidaritas, sebab utama dari pemiskinan ini adalah sejenis globalisasi, globalisasi yang didominasi oleh kepentingan ekonomi dan kebendaan, kepentingan yang menjelma ke dalam suatu model pembangunan tunggal, yang mengutamakan produktivitas dan keuntungan material, yang mengubah alam menjadi barang-barang komoditi, yang mendorong masyarakat menjadi konsumen rakus. Globalisasi ini dipimpin oleh segelintir negara kaya dari segi ekonomi, tapi yang mengambil sebagian besar sumber daya alam planet bumi demi keuntungan, kenyamanan, kenikmatan dan keamanan mereka sendiri. Model pembangunan tunggal inilah yang mengancam kelestarian bumi, sebab apabila diikuti oleh semua negara di dunia, maka akan diperlukan sumber daya alam beberapa planet. Karena itu, diperlukan model pembangunan alternatif apabila manusia menginginkan sebuah dunia yang lestari. Model pembangunan alternatif ini tentunya bukan model yang mengancam kebhinnekaan kehidupan, melainkan yang mendukung, yang memberikan
kemungkinan hidup dan berkembang bagi alam dan manusia, apapun warna kulitnya, keyakinannya, agamanya, suku-bangsanya dan mata pencahariannya. Model ini tentunya tidak didasarkan atas pandangan bahwa kebhinnekaan peradaban merupakan tahapan dari yang rendah kepada yang tinggi, yang kurang kepada yang lebih, yang hina kepada yang mulia, melainkan sebuah proses menerus di mana berbagai cara hidup mengambil tempat, bertemu, saling mempengaruhi, dan berbauran. Kini semua masyarakat di dunia ini terpecah oleh lima macam peradaban berdasarkan cara hidup penduduknya, baik di dalam sebuah negeri maupun antarnegeri. Kelima macam cara hidup ini adalah perkelanaan (nomadisme), pertanian, perdagangan, industri dan digital. Masalahnya timbul apabila kita memandang bahwa peradaban yang satu lebih rendah dari yang lain, dan peradaban yang merasa diri lebih tinggi mencoba menguasai, melenyapkan atau mengubah secara paksa peradaban yang lain. Karena itu, tantangan globalisasi bagi kelestarian dunia adalah bagaimana menangani kebhinnekaan kehidupan sehingga bisa menjadi sumber kesejahteraan dan kebahagiaan, dan bukannya sumber pertentangan dan malapetaka. Sementara itu, Afrika dan Asia merupakan sumber dan lumbung mahabesar kebhinnekaan, baik dalam hal kebudayaan, ekologi, ekonomi, politik maupun agama dan spiritualitas. Dalam konteks globalisasi yang didominasi oleh kepentingan ekonomi dan material jangka pendek yang mengarah kepada model tunggal pembangunan dan yang mengancam kelestarian bumi, Afrika dan Asia, sebagai sumber dan lumbung kebhinnekaan, secara teoritis mestinya mampu berperan dalam mengarahkan globalisasi menuju dunia yang berkelanjutan. Bagaimana mungkin? Marilah kita mencoba mencari jawabannya melalui PUNCAK 55 BANDUNG 55. TENTANG FESTIVAL BANDUNG SPIRIT AWARD – The First Asia-Africa International Film Festival (BSAAAIFF) adalah festival film mandiri tahunan yang memiliki tujuan mengobarkan Semangat Bandung yang dicetuskan pada Konferensi Asia Afrika 1955. Penyelenggaraan perdana ini merupakan bagian dari peringatan 55 Tahun Konferensi Asia-Afrika. Tahun ini BSA-AAIFF akan diselenggarakan di tiga kota, yakni: Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta. Puncaknya akan dilangsungkan di Jakarta pada tanggal 25 - 30 Oktober 2010. Di Yogyakarta acara akan berlangsung pada tanggal 25 - 27 Oktober 2010 dan di Bandung pada tanggal 28 - 29 Oktoberr 2010. Salah satu program utama BSA-AAIFF adalah lomba yang kali ini dipersembahkan kepada film pendek dengan segala bentuk ekspresinya. Film pendek dipahami sebagai platform lahirnya keberagaman ide yang saat ini tengah berkembang pesat di tanah air. Selain itu BSA-AAIFF
memahami film pendek sebagai media pembelajaran yang tepat bagi masyarakat untuk beragam topik seperti kebhinnekaan. Program. BSA-AAIFF akan memiliki 3 program utama yakni: 1. Jendela Asia-Afrika (Window of Asia-Africa) yang dikhususkan untuk film-film dari Negara-negara Asia dan Afrika yang berdurasi lebih dari 60 menit dan bersifat non-lomba, 2. Lomba membuat film Pendek (Short Film Competition) yang dikhususkan untuk karya-karya film pendek Indonesia, serta 3. Restrospektif (Restrospective) yang dikhususkan bagi sutradarasutradara Asia dan Afrika yang memiliki visi kebhinnekaan.
PERSYARATAN PESERTA LOMBA MEMBUAT FILM PENDEK Ketentuan Umum. 1. Lomba ini terbuka untuk semua Warga Negara Indonesia, termasuk hasil produksi kerja sama dengan luar negeri tetapi sutradaranya adalah warga negara Indonesia. 2. Durasi maksimum 30 menit, termasuk trade mark dan ending title. 3. Diproduksi setelah 1 Januari 2009. 4. Genre: fiksi, dokumenter, ekperimental, film tari, video musik, animasi. 5. Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari satu karya film. 6. Batas akhir pengiriman karya: 16 Oktober 2010 (sesuai stempel pos). Ketentuan Teknis. 1. 2. 3. 4.
Perekaman menggunakan kamera video biasa, digital, atau seluloid. Telah dibubuhi subtitle berbahasa Inggris. Hitam-putih atau berwarna-warni. Pengiriman karya dalam bentuk DVD.
Tema. “Kebhinnekaan di Lingkunganku.” PENJURIAN Tahap Penjurian. Penjurian dilakukan melalui dua tahap yakni tahap seleksi awal dan tahap nominasi. Seleksi awal dilakukan untuk menentukan film-film yang memenuhi kriteria teknis dan tema. Seleksi awal dilakukan oleh praktisi dan akademisi film, sejumlah lembaga swadaya masyarakat, serta komunitas-komunitas rakyat sesuai dengan isu yang menjadi fokus festival. Film-film terpilih akan menjadi nominasi Lomba membuat film Pendek BSAAAIFF 2010, dan berhak mengikuti tahap penjurian selanjutnya. Penjurian karya-karya nominasi akan dilakukan oleh para praktisi dan akademisi film dengan menilai: (i) keutuhan antara ide dan bentuk film, (ii)
kepekaan tematik aktual yang diangkat, (iii) potensi film untuk media pembelajaran dalam masyarakat. Dewan Juri. Dewan juri terdiri atas praktisi dan akademisi yang telah mendapatkan pengakuan nasional maupun internasional atas karya-karya mereka. Penghargaan. BSA-AAIFF 2010 memberikan penghargaan dalam beberapa kategori kepada karya film pendek, yakni: 1. Film Tematik Terbaik 2. Film Tematik Runner-Up 3. Penghargaan khusus komunitas Masing-masing kategori akan mendapatkan hadiah berupa tabungan serta piagam penghargaan. Sedangkan karya-karya nominasi akan mendapatkan piagam. LAIN-LAIN Penggunaan Karya. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang perlu dipahami oleh peserta: 1. Peserta memberikan izin kepada BSA-AAIFF 2010 untuk menggunakan cuplikan film karya peserta maksimal 59 detik untuk dipakai sebagai promosi festival di website festival, maupun di lokasi-lokasi penyelenggaraan festival, termasuk publikasi festival melalui televisi. 2. Selama festival berlangsung, semua karya film peserta dalam format DVD terbuka untuk ditonton oleh para pengunjung festival. 3. Semua karya peserta yang masuk akan menjadi arsip BSA-AAIFF dan tidak akan dikembalikan kepada peserta. 4. Karya-karya yang menjadi nominasi akan dikompilasi dalam bentuk DVD untuk digunakan sebagai promosi festival dan materi pembelajaran sesuai visi (BSA-AAIFF) di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karya Nominasi. Peserta yang karya filmnya terpilih menjadi nominasi akan diundang untuk hadir mempromosikan filmnya serta mengikuti beberapa seminar selama penyelenggaraan 55 BANDUNG 55. Akomodasi dan transpotasi akan diatur kemudian oleh festival sesuai situasi dan kondisi yang berlaku. Pendaftaran dan Pengiriman Karya. Tidak ada pungutan biaya pendaftaran untuk Lomba membuat film Pendek BSA-AAIFF 2010. Formulir pendaftaran dapat diperoleh melalui website: www.bandungspirit.org atau permintaan melalui e-mail dengan perihal “Lomba membuat film Pendek” kepada
[email protected]
Peserta bertanggung jawab atas biaya pengiriman karya ke festival. Karya film dalam format DVD, beserta formulir pendaftaran dan materi publikasi harap dikirim kepada sekretariat: LOMBA MEMBUAT FILM PENDEK – BANDUNG SPIRIT AWARD The First Asia-Africa International Film Festival 2010 (c/o INFID) Jl. Jati Padang Kav. 3 no. 105, Pasar Minggu. Jakarta Selatan 12540 INDONESIA Phone (62-21)7819734, 7819735, Fax (62-21) 78844703 e-mail:
[email protected] website: www.bandungspirit.org