[ N 62] KAJIAN TEKNOLOGI PENANGKARAN KEASUARI ( Casuarius sp.) SEBAGAI JALAN MENUJU DOMESTIKASI HEWAN TERNAK BARU DI PAPUA Hadi Warsito, S.Hut Richard Gatot N. Triantoro, S.Hut Abdullah Tuharea, S.Hut Yohannes Wibisono, S.Hut
Balai Penelitian Kehutanan Manokwari 2012
LATAR BELAKANG
• Burung Kasuari memiliki potensi dan nilai ekonomis yang tinggi di Papua, secara tradisional dan turun-temurun telah dilakukan pemanfaatan terhadap burung Kasuari. Untuk perayaan upacara adat, perkawinan, dan kebutuhan pangan atau sekedar mengambil hasil ikutan selain daging untuk digunakan sebagai aksesori pelengkap pakaian adat. • Pengembangan mengenai Kasuari sebagai satwa peliharaan belum dilakukan secara maksimal termasuk (adanya pelatihan, pembinaan dan bantuan) pada masyarakat. • Peralatan yang sederhana guna kepentingan kegiatan pemeliharaan yang mudah dan murah yang dapat dikerjakan dan diupayakan oleh masyarakat. • Pendekatan secara parsitipatif guna memberikan pemahaaman akan pentingnya konservasi jenis.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
• Umumnya pemanfaatan dilakukan untuk perayaan upacara adat, perkawinan, dan kebutuhan pangan atau sekedar mengambil hasil ikutan selain daging untuk digunakan sebagai aksesori pelengkap pakaian adat. • Dalam kaitannya pemanfaatan baik itu secara langsung (diburu untuk keperluan konsumsi) maupun tidak langsung (diperdagangkan atau diawetkan) tidak hanya oleh masyarakat lokal tetapi juga oleh masyarakat pendatang. • Pemanfaatan yang berlebihan dan adanya ketergantungan terhadap satwa sebagai penyedia kebutuhan protein dan pemanfaatan lainnya memerlukan cara penanganan dalam pemeliharaan.
• Masih rendah dan belum adanya perhatian terhadap pengembangan Kasuari memungkinkan semakin rentannya satwa ini di kawasan hutan dan dapat mengakibatkan kepunahan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI
• •
• •
Pelaksanaan kegiatan pada pengembangan Kasuari di Papua dan Papua Barat. Pencarian spesimen hidup Kasuari (baik telur maupun burung) dan mengetahui kesediaan masyarakat sebagai responden yang selajutnya akan diajak sebagai obyek dalam pemeliharaan Kasuari. Dan bantuan pembuatan kandang guna kelengkapan pelaksanaan pemeliharaan kegiatan selanjutnya. Observasi lapang untuk mencari spesimen dan observasi pada masyarakat yang nantinya dilibatkan sebagai pemelihara. Obyek penelitian (Kasuari) telah ditemukan 2 ekor dan 3 butir telur. Obyek masyarakat sebagai pemelihara dilakukan di Konda, Kabupaten Sorong Selatan, dan telah dibuatkan kandang contoh untuk pemeliharaan Kasuari.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
SINERGI KOORDINASI
• Pelaksanaan koordinasi dengan kelembagaan program terkait telah dilaksanakn dalam lingkup kampung/desa. Dilakukan pertemuan yang dihadiri perangkat kampung/desa setempat, yang diharapkan nantinya adanya pengertian dan pemahaman masyarakat mengenai maksud dan tujuan kegiatan pemeliharaan kasuari yang akan dilakukan. •Dan koordinasi juga dilakukan pada pihak pemerintah (Dinas), guna mengetahui kemungkinan adanya program yang dapat disingkronisasi pada kegiatan yang akan kita lakukan di daerah tersebut.
•Koordinasi dengan pihak pemerintah dan Dinas belum dapat berjalan dengan baik, disebabkan masih taraf pendekatan pada masyarakat dan ujicoba, lain itu tidak adanya kegiatan yang mendukung capaian koordinasi belum signifikan.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
•
Pada umumnya, masyarakat akan lebih tertarik dengan pemanfaatan hasil yang langsung dapat dirasakan atau berdampak oleh mereka. Pemanfaatan hasil Litbangyasa saat ini, belum sepenuhnya dapat dilakukan atau dirasakan oleh masyarakat, Hal ini disebabkan hasil dari kegiatan yang dilakukan belum sepenuhnya berjalan.
•
Pemanfaatan hasil Litbangyasa pada kegiatan ini belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan, hal ini disebabkan kegiatan merupakan tahap awal dari pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan oleh masyarakat. Pemanfaatan hasil Litbangyasa sementara ini, masih pada pengetahuan tentang petunjuk teknis pemeliharaan kasuari yang dapat disampaikan pada masyarakat.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN
• Pengembangan akan dilakukan di beberapa daerah di Papua., dimana kondisi habitat dan satwa terkait (Kasuari) yang semakin terancam.
• Pengetahuan akan pemeliharaan dan penanganan Kasuari diharapkan dapat menjadikan salah satu solusi dalam pencapaian Kasuari seabagai hewan yang dapat dibudidayakan/ternakan dan berproduksi lebih tinggi. • Adanya kelanjutankegiatan penangkaran Kasuari sebagai hewan ternak baru dapat dilakukan beberapa tahapan untuk mendapatkan perkembangan hasil Kasuari berupa kegiatan: • *Penelitian pemberian pakan dalam peningkatan bobot/berat sebagai penyedia daging. • *Penelitian Kasuari sebagai pengahsil/produksi telur yang lebih banyak (sebagai upaya regenerasi) dan • *Penelitian Uji hasil ikutan (Pial dan Urat) Kasuari sebagai peningkatan stamina. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
FOTO KEGIATAN
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
TERIMA KASIH Hadi Warsito, S.Hut Richard Gatot N. Triantoro, S.Hut Abdullah Tuharea, S.Hut Yohannes Wibisono, S.Hut