KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI SERAT TANAMAN HUTAN
Penelitian Perlebahan
Kuok, Juni 2012
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI SERAT TANAMAN HUTAN
Penelitian Perlebahan
Kuok, Juni 2012
Penanggung Jawab: Ahmad Gadang Pamungkas, S.Hut. Penyunting/Editor: 1. Drs. Purnomo 2. Pebriyanti Kurniasih, S.Sos. 3. Yanto Rochmayanto, S.Hut., M.Si. Redaktur: Novri Sisfanto, S.Hut.T, M.Sc. Desain Grafis & Fotografer: Andreas Terapi, S.Hut. ISBN : 978-602-19318-4-4 Dipublikasikan: Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan Jl. Raya Bangkinang-Kuok-Km.9 Bangkinang 28401 Kotak Pos 4/Bkn-Riau Telp. (0762)-7000121 Fax. (0762)-20277 Tahun 2012 ii
Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah, hidayah dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Roadmap penelitian perlebahan tahun 2012 – 2020. Roadmap ini disusun berdasarkan masukan dari berbagai pihak terkait, setelah melalui proses yang cukup panjang, dan secara komprehensif diupayakan untuk dapat mengakomodasi dinamika dan tantangan sektor kehutanan, terutama dalam bidang perlebahan. Roadmap ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam mewujudkan kegiatan penelitian dan pengembangan madu yang berorientasi pada manfaat, sehingga pembangunan kehutanan yang berkelanjutan dapat terwujud. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Roadmap penelitian perlebahan ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan masih terdapat beberapa kekurangan sehingga kami mengharapkan usulan dan kritik untuk perbaikannya. Semoga Roadmap ini dapat memberikan manfaat bagi para penggunanya. Penyusun
Roadmap Penelitian Perlebahan
iii
Daftar Isi Kata Pengantar................................................................ iii Daftar Isi..............................................................................v 1. Pendahuluan................................................................. 1 1.1 Latar Belakang.........................................................................................1 1.2 Maksud dan Tujuan................................................................................5 1.3 Pengertian.................................................................................................6
2. Kriteria dan Standar Pengembangan Usaha Perlebahan.................................................................... 7 3. Kebutuhan Pengguna................................................. 9 3.1 Tahap Perencanaan.................................................................................9 3.2 Tahap Pengorganisasian......................................................................10 3.3 Tahap Pelaksanaan................................................................................11
4. Riset Status................................................................. 13 5. Rencana Aksi............................................................... 21 6. Penutup........................................................................ 25 Lampiran Surat Keputusan Penunjukan Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan untuk Melaksanakan Penelitian Madu.................................. 27
Roadmap Penelitian Perlebahan
v
vi
Pendahuluan
1
1.1 Latar Belakang Kebijakan pembangunan kehutanan dewasa ini mulai bergeser dari pemanfaatan hutan menjadi pelestarian fungsi hutan. Pengelolaan sumber daya hutan selama ini cenderung berorientasi pada timber based management yang hanya menekankan pada pengelolaan hasil kayu. Paradigma baru pengelolaan sumber daya hutan pada masa mendatang tidak semata-mata menggunakan pendekatan produksi saja, tetapi sudah dilakukan dengan pola manajemen sumber daya alam (Resource Based Management) yang mensinergikan antara aspek ekologi,ekonomi dan social masyarakat melalui pendekatan pembangunan yang berpihak pada masyarakat (Community Based Development). Pendekatan Community Based Development dapat memberikan berbagai manfaat tidak hanya berfokus pada kayu, namun juga dikembangkan hasil hutan bukan kayu yang salah satunya adalah perlebahan. Perlebahan merupakan kegiatan agribisnis yang ramah lingkungan dan dikenal sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat di daerah sekitar hutan. Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan pengembangan perlebahan antara lain dapat meningkatkan pendapatan dan mutu gizi masyarakat dari hasilhasil perlebahan seperti madu, tepung sari, royal jelly, lilin lebah, propolis. Dalam hal pelestarian sumber daya alam, lebah madu berperan penting dalam membantu proses penyerbukan tanaman. Selain itu, kegiatan perlebahan dapat juga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya pelestarian alam. Roadmap Penelitian Perlebahan
1
Menurut Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (2002), Indonesia memiliki beberapa jenis lebah penghasil madu, antara lain Apis cerena, Apis dorsata, Apis hoshevinihovi, Apis migrocincita, Apis florae, Apis nullensis, dan Apis mellifera. Jenis lebah yang paling banyak dimanfaatkan masyarakat adalah Apis cerena (lebah lokal), Apis mellifera (lebah Eropa), Apis dorsata (lebah hutan). Daerah potensial untuk mengembangkan perlebahan di Indonesia cukup luas yaitu sekitar 29.359.235 ha yang menyebar di Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Hal ini mengindikasikan bahwa produksi madu dan turunannya masih terus dapat ditingkatkan. Pada umumnya saat ini para peternak lebah masih melakukan budidaya dengan teknologi tradisional, memiliki permodalan terbatas, dan sulit memasarkan produk karena produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan permintaan pasar. Untuk itu perlu adanya upaya peningkatan pengetahuan dan keahlian peternak lebah dalam melakukan kegiatan perlebahan dengan dihasilkannya teknologi terkini yang handal dan efisien. Upaya ini dapat mendukung peningkatan manfaat, nilai tambah dan daya saing produk perlebahan berserta turunannya, serta mendukung kegiatan pengelolaan sumber daya alam hutan sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial secara optimal. Disinilah peran lembaga penelitian dan pengembangan perlebahan dibutuhkan untuk melakukan aktivitas penelitian dan pengembangan di bidang perlebahan. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan sesuai kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh data, informasi dan keterangan yang berkaitan dengan pembuktian kebenaran dan ketidakbenaran suatu asumsi dan atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik suatu kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada, atau menghasilkan teknologi baru. Sejumlah lembaga telah berperan dalam kegiatan penelitian dan pengembangan perlebahan. Peran, tugas dan fungsi serta kegiatan yang dilakukan di bidang perlebahan tercantum dalam tabel 1.
2
Pendahuluan
Tabel 1. Peran, tugas dan fungsi serta kegiatan yang dilakukan di bidang perlebahan NO.
LEMBAGA LITBANG PERLEBAHAN
TUGAS DAN FUNGSI DALAM BIDANG PERLEBAHAN
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
1
PERHUTANI
Perum Perhutani merupakan salah satu BUMN yang memiliki visi dan misi yaitu memberikan porsi yang lebih besar pada peningkatan ekonomi kerakyatan. Perlebahan ditempatkan dalam salah satu pilar yang ditujukan pada masyarakat sekitar hutan di wilayah kerja Perum Perhutani
Kegiatan yang telah dilakukan adalah Pembinaan berupa bantuan permodalan lewat program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) dan bantuan teknis lewat program Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH).
2
PUSBAHNAS
Pusbahnas secara organisasi dibawah Perum Perhutani dibangun untuk memasyarakatkan budidaya lebah madu sebagai salah satu upaya mensejahterakan masyarakat pedesaan terutama di sekitar hutan.
Memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tentang, pelatihan dan bimbingan, penyuluhan dan penyebarluasan informasi perlebahan. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan gizi dan kesehatan, memperluas lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, mendayagunakan sumber daya alam, menciptakan kader dan instruktur perlebahan, menciptakan teknologi dan peralatan murah dan tepat guna dalam rangka swasembada madu untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri.
3
P u s a t A p r i a r i Pusat Apriari Pramuka didirikan oleh Kwartir Nasional Kegiatan yang telah dilakukan: Gerakan Pramuka dengan maksud dan tujuan melakukan 1. Pengembangan koloni lebah Pramuka kegiatan budi daya lebah modern dengan mencoba yang telah mencapai kurang lebih bibit lebah impor jenis unggul (Apis mellifera), guna 10.000 koloni yang tersebar di mendorong masyarakat khususnya Gerakan Pramuka seluruh pelosok tanah air. dan masyarakat umum untuk beternak lebah serta 2. Produksi madu kelestarian hutan di Indonesia.
3. Produksi royal jelly. 4. Produksi tepung sari 5. Produksi lilin lebah 6. Pengobatan dengan sengat lebah 7. Pelatihan peternak lebah. 8. Membantu memasarkan madu para peternak lebah, khususnya peternak lebah yang ada di P. Jawa
4
Balai Penelitian Melaksanakan penelitian di bidang teknologi hasil hutan Melakukan kegiatan penelitian di bidang HHBK Teknologi HHBK bukan kayu sesuai peraturan perundang-undangan. Mataram
5
Balai Penelitian Melaksanakan penelitian dan pengembangan perlebahan Teknologi Serat sesuai surat Keputusan Kepala Badan Litbang Kehutanan Tanaman Hutan SK No. 59/VIII-SET/2011. (BPTSTH) Kuok
6
Perguruan tinggi
Melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan perlebahan di daerah daerah potensial di seluruh wilayah Indonesia
Melaksanakan penelitian-penelitian dasar sesuai dengan Melaksanakan penelitian-penelitian dasar tujuan penulisan sesuai dengan tujuan penulisan
Roadmap Penelitian Perlebahan
3
Peran lembaga tersebut tentunya sudah banyak menyumbang hasil riset dan pengembangan tentang kegiatan perlebahan mulai dari budidaya, produksi sampai pengolahan pascapanen sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Namun, walaupun demikian, Bila dicermati lebih lanjut, Instansi-instansi tersebut lebih fokus melakukan pengembangan usaha perlebahan daripada penelitian perlebahan. Padahal penelitian perlebahan harus tetap dilakukan secara berkelanjutan. BPTSTH Kuok memiliki peluang untuk melakukan penelitian-penelitian perlebahan guna mendukung usaha pengembangan perlebahan di Indonesia. Penyusunan Roadmap ini mengacu pada: 1. Kebijakan Prioritas Kementerian Kehutanan melalui Permenhut no.10/Menhut-II/2011. Enam kebijakan prioritas tersebut meliputi: 1) Pemantapan Kawasan, 2) Rehabilitasi Hutan dan Peningkatan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS), 3) Pengamanan Hutan dan Pengendalian Kebakaran Hutan, 4) Konservasi Keanekaragaman Hayati, 5) Revitalisasi Pemanfaatan Hutan dan Industri Kehutanan, 6) Pemberdayaan Masyarakat Hutan dan Industri Kehutanan. 2. Roadmap Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. 3. Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 4. Surat Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan No SK 59/VIII-SET/2011 tanggal 23 November 2011 tentang penunjukan Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan untuk melaksanakan penelitian madu. Secara spesifik, roadmap penelitian perlebahan ini mendukung kebijakan prioritas kementerian Kehutanan no 6 yaitu pemberdayaan masyarakat hutan dan industri kehutanan. Roadmap ini juga merupakan tindak lanjut dari terbitnya surat keputusan Kepala Badan Litbang Kehutanan. Dengan mempertimbangkan karakteristik tantangan teknologi perlebahan, arah perkembangan produk perlebahan, perkembangan isu global yang terkait dengan produk perlebahan, maka roadmap penelitian perlebahan ini diarahkan pada tema produksi, pengolahan, dan diversifikasi produk.
4
Pendahuluan
1.2 Maksud dan Tujuan Roadmap penelitian perlebahan dimaksudkan sebagai referensi para peneliti bidang perlebahan dilingkup BPTSTH Kuok, guna turut mendukung upaya percepatan pengembangan usaha perlebahan. Tujuannya adalah agar pelaksanaan penelitian perlebahan dapat terselenggara sesuai dengan persyaratan, kemampuan dan kondisi setempat secara efektif dan efisien sehingga dapat: 1. Mendukung pengembangan usaha perlebahan pada daerah potensial. 2. Memberdayakan masyarakat melalui usaha perlebahan dengan pendekatan usaha bersama secara berkelompok dalam mengembangkan ekonomi rakyat. 3. Mengelola hutan dan lahan yang seimbang dari aspek pemerataan, kemandirian, kemitraan, dan berkesinambungan. 4. Mengembangkan kelembagaan usaha perlebahan dan jaringannya untuk meningkatkan kemitraan usaha dan daya saing produk usaha perlebahan.
Roadmap Penelitian Perlebahan
5
1.3 Pengertian 1. Perlebahan adalah suatu rangkaian kegiatan budidaya lebah dan produk-produknya beserta vegetasi penunjangnya untuk memperoleh manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat dengan memperhatikan aspek kelestarian. 2. Tanaman pakan lebah adalah vegetasi baik yang tumbuh secara alami maupun dibudidayakan manusia yang menghasilkan nectar dan atau pollen (tepung sari) yang diambil oleh lebah madu sebagai pakannya. 3. Nektar adalah cairan yang umumnya berasa manis yang disekresikan oleh bagian tumbuhan. 4. Pollen adalah organ bunga jantan tumbuhan yang kaya akan kandungan protein. 5. Polinasi adalah perpindahan pollen/tepung sari dari organ bunga jantan ke bagian organ bunga betina pada satu bunga yang sama atau bunga lain dari spesies tumbuh-tumbuhan yang sama. 6. Madu adalah substansi manis yang dihasilkan oleh lebah madu berasal dari nectar bunga atau sekresi tumbuh-tumbuhan yang dikumpulkan, ditransformasikan dan disimpan dalam sisiran sarang oleh lebah madu. 7. Royal jelly adalah makanan larva ratu yang terdapat di dalam sel calon ratu dihasilkan oleh kelenjar hipopharing dan kelenjar mandibula lebah pekerja muda, mengandung gula, air dan vitamin-vitamin, asam pantothenat, biopterin, dan neopterin. 8. Lilin lebah adalah paraffin yang dihasilkan oleh kelenjar lilin di ventral abdomen lebah pekerja. 9. Propolis, Untuk keutuhan koloni, propolis dapat digunakan mengisi celah-celah, mendempul retakan, mempernis permukaan besar atau menutup lubang dari luar. 6
Pendahuluan
Kriteria dan Standar
2
Pengembangan Usaha Perlebahan Upaya penelitian perlebahan dilakukan guna mendukung pengembangan usaha perlebahan di Indonesia. Dalam melakukan suatu penelitian, peneliti haruslah mengetahui bagaimana pengembangan usaha perlebahan yang baik sebagai gambaran awal dalam melakukan penelitiannya. Hal ini agar penelitian yang akan dilakukan dapat tepat guna dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kriteria dan standar pengembangan usaha perlebahan dirumuskan dalam rangkaian keterpautan persyaratan sebagai berikut: 1. Pengembangan usaha perlebahan disebut berhasil apabila sudah konsisten dengan tujuannya. 2. Tujuan pengembangan usaha perlebahan adalah untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi rakyat terutama kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam pelestarian hutan dan lingkungan serta hutan dapat memberi manfaat sebesarbesarnya bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. 3. Tujuan tersebut dapat tercapai dengan adanya penanganan budidaya lebah madu yang benar (sarana dan prasarana), pemanenan yang tepat, pemasaran hasil usaha perlebahan, kelembagaan yang kuat,dan penyertaan teknologi yang tepat guna. 4. Tersedianya sarana produksi yang cukup dalam bentuk sumber pakan lebah, koloni, ratu lebah dan peralatan demi mendukung upaya pengembangan perlebahan di wilayah setempat. 5. Ketepatan penanganan budidaya lebah madu yang benar mulai tahap persiapan sampai pemanenan dari masing-masing jenis lebah (Apis cerana, Apis mellifera, Apis dorsata) akan meningkatkan produksi dalam budidaya lebah tersebut. 6. Adanya pengolahan produk perlebahan yang sesuai dengan SNI 2004 sehingga mempunyai nilai tambah dan mampu bersaing dengan produk luar. 7. Pemasaran produk lebah sangat ditentukan oleh kualitas, volume, dan kontinuitas, penyediaan produk yang dihasilkan serta informasi yang sangat diperlukan oleh konsumen. Dalam hal ini perlu dikembangkan system informasi serta pembentukan jaringan informasi yang cepat dan murah. Roadmap Penelitian Perlebahan
7
8. Kelembagaan yang mantap ditentukan oleh sumber daya manusia yang kompeten, organisasi yang efektif menurut kerangka kewenangan masing-masing serta dukungan permodalan. 9. Kriteria dan sub kriteria tersebut dapat dipenuhi jika proses pengembangan usaha perlebahan dilaksanakan degan sungguhsungguh. Proses ini terdiri dari tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. 8
Kriteria dan Standar Pengembangan Usaha Perlebahan
Kebutuhan
Pengguna
3
Sebelum melakukan penelitian perlebahan, peneliti perlu mengetahui kondisi dan kebutuhan pengguna di bidang perlebahan. Penelitian yang akan dilakukan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna tersebut. Kebutuhan pengguna terkait bidang perlebahan dapat dikelompokan menjadi beberapa tahapan, yaitu:
3.1 Tahap Perencanaan Kebutuhan dalam tahap perencanaan diantaranya adalah: 1. Analisis usaha perlebahan 2. Tersedianya data dan informasi tentang sumber pakan lebah, peta potensi lebah dan kalender pembungaan tumbuhan sumber pakan lebah 3. Tersedianya bibit lebah dan peralatan yang menyangkut spesifikasi dan harga. Roadmap Penelitian Perlebahan
9
3.2 Tahap Pengorganisasian Kebutuhan dalam tahap pengorganisasian diantaranya adalah: 1. Adanya kerjasama seluruh stakeholder yaitu pemilik lahan, peternak, asosiasi dan pemerintah 2. Adanya kerjasama dalam peningkatan mutu produk 3. Pembentukan jalinan kerja dalam mengembangkan informasi perlebahan
10
Kebutuhan Pengguna
3.3 Tahap Pelaksanaan Kebutuhan dalam tahap pelaksanaan diantaranya adalah: 1. Kebutuhan dalam tahap produksi, meliputi: a. Kebutuhan akan jenis lebah yang produktif, agresifitas rendah b. Kebutuhan akan keragaman jenis lebah lokal c. Kebutuhan akan sarana produksi yang cukup dalam bentuk sumber pakan lebah, koloni, ratu lebah dan peralatan pendukung yang meliputi: tersedia peta potensi dan kalender pembungaan tumbuhan sumber pakan lebah. Serta terpenuhinya kebutuhan koloni, ratu lebah serta peralatan yang menyangkut jumlah, jenis dan tata waktu. d. Tersedianya penyedia/produsen koloni ratu dan peralatan yang menyangkut spesifikasi dan harganya. 2. Kebutuhan dalam tahap budidaya, meliputi: a. Ketepatan penanganan budidaya lebah madu yang benar mulai tahap persiapan sampai pemanenan b. Penguasaan budidaya sumber koloni, ratu, peralatan, teknologi pemungutan, jenis dan produk yang dihasilkan, dan periode pemanenan. 3. Kebutuhan dalam tahap pengolahan produk perlebahan a. Standarisasi mutu produk perlebahan sesuai dengan SNI sehingga produk perlebahan mempunyai nilai tambah dan mampu bersaing dengan produk luar b. Penggunaan peralatan dan teknologi pemanenan yang baku, penerapan teknis dan waktu pemanenan yang tepat. c. Teknologi pengolahan produk yang efisien. d. Diversifikasi produk madu dan turunannya. 4. Kebutuhan dalam tahap social ekonomi perlebahan a. Harga produk madu dan turunannya yang stabil b. Tata niaga dan kelembagaan perlebahan yang efisien c. Sistem informasi serta pembentukan jaringan informasi yang cepat dan murah dalam pemasaran produk perlebahan d. Identifikasi jumlah peternak,produksi, kelompok usaha dan analisis usaha perlebahan yang akurat. e. Jalinan kerjasama dalam peningkatan mutu produk dan pengembangan informasi perlebahan
Roadmap Penelitian Perlebahan
11
12
Kebutuhan Pengguna
Riset Status
4
Penelitian perlebahan bukanlah suatu hal yang baru di dunia penelitian. Telah banyak penelitian tentang perlebahan yang pernah dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian, maka perlu diketahui terlebih dahulu status penelitian perlebahan yang ada. Status riset disusun dari tulisan yang berasal dari berbagai sumber ilmiah yang kemudian dikelompokkan berdasarkan aspek bahasan yang meliputi proses produksi perlebahan, budidaya perlebahan, teknologi pengolahan produk perlebahan, dan social ekonomi. Sumber yang menjadi rujukan dalam status riset ini merupakan hasil penelitian. Identifikasi hasil penelitian dilakukan melalui telaah pada beberapa jurnal, makalah, majalah, dan bulletin hasil penelitian sehingga diperoleh 73 tulisan yang dapat digunakan sebagai bahan rujukan. Hasil-hasil penelitian yang telah teridentifikasi kemudian dikelompokan dalam beberapa tema yang menggambarkan proses dalam kegiatan perlebahan, yaitu: 1. Produksi, yang meliputi penyediaan sarana produksi dalam bentuk sumber pakan lebah, koloni, ratu lebah dan peralatan pendukung pengembangan perlebahan. 2. Budidaya lebah madu, meliputi penanganan budidaya lebah madu yang benar dari saat persiapan sampai pemanenan. 3. Pengolahan produk perlebahan, meliputi teknologi tepat guna yang dipakai untuk menghasilkan produk yang bermutu sesuai SNI sehingga memiliki nilai tambah dan mampu bersaing di pasar dan diversifikasi produk perlebahan yang meliputi dihasilkannya beranekaragam jenis produk perlebahan yaitu madu, pollen, propolis, royal jelly, lilin lebah, dll. 4. Social ekonomi perlebahan, meliputi pemasaran produk perlebahan, volume dan kontinuitas penyediaan produk, informasi yang di butuhkan konsumen serta kelembagaan perlebahan. Roadmap Penelitian Perlebahan
13
Dari hasil pengelompokan tersebut dapat diketahui bahwa: 1. Kegiatan penelitian pada tema produksi meliputi kegiatan penelitian tentang pakan lebah, koloni lebah, ratu lebah, jenis lebah, telah banyak dilakukan, namun kegiatan penelitian tentang jenis dan efektifitas penggunaan peralatan pendukung produksi belum teridentifikasi. Dengan kata lain kegiatan penelitian jenis dan efektifitas penggunaan peralatan pendukung produksi masih jarang dilakukan. 2. Kegiatan penelitian pada tema budidaya lebah madu meliputi kegiatan penelitian tentang proses persiapan, proses budidaya, proses pemeliharaan dan teknologi pemanenan telah dilakukan, namun kegiatan penelitian pada proses pemantauan belum teridentifikasi. Dengan kata lain kegiatan penelitian pada proses pemantauan masih jarang dilakukan. 3. Kegiatan penelitian pada tema pengolahan produk perlebahan meliputi kegiatan penelitian tentang teknologi pengolahan produk dan jenis-jenis produk perlebahan telah dilakukan, namun kegiatan penelitian tentang pengujian kualitas produk belum teridentifikasi. Dengan kata lain kegiatan penelitian pada proses pengujian kualitas produk masih jarang dilakukan. 4. Kegiatan penelitian pada tema social ekonomi perlebahan meliputi kegiatan kelembagaan perlebahan dan penyampaian informasi perlebahan telah dilakukan,namun kegiatan penelitian tentang pemasaran produk, volume dan kontinuitas penyediaan produk belum teridentifikasi. 5. Mayoritas empat tema kegiatan yang pernah dilakukan memilih objek lebah A. mellifera, A. cerena dan A. dorsata sebagai objek kajian. Berikut Matriks kegiatan penelitian perlebahan berdasarkan 4 tema riset perlebahan seperti pada tabel 2.
14
Riset Status
Tabel 2. Matriks Kegiatan penelitian perlebahan No. 1
Aspek Penelitian PRODUKSI
Kegiatan penelitian
Peneliti
Asal instansi
Pakan lebah
1. Penyebaran serbuk sari keragaman genetic biji yang dihasilkan kebun benih Pinus merkusii di Jember
Diteliti oleh ILG Nurtjahja- BBPBPTH Yogyakarta ningsih
2. Stigma receptivity and pollen viability of Melaleuca alernifolia
Diteliti oleh alternifolia
3. Siklus reproduksi dan produksi benih Agathis dammara (lambert) rich.
Diteliti oleh Ir.Tajudin Edy Komar
4. Potensi tanaman pakan lebah di Riau
Diteliti oleh Purnomo dan Wanariset II Kuok Tateng Sasmita
5. Uji kualitas dan tepungsari tanaman pakan lebah di Riau
Diteliti oleh Purnomo dan Wanariset II Kuok Kosasih
6. Informasi potensi sekresi ektra flora tanaman Acacia mangium di areal hutan tanaman PT. Arara Abadi
Diteliti oleh tim peneliti BPHPS Kuok BPHPS Kuok
7. Identifikasi jenis-jenis tanaman yang berperan sebagai sumber potensi pakan lebah madu.
Diteliti oleh Purnomo
L i l i a n a BBPBPTH Yogyakarta
BPHPS Kuok
Roadmap Penelitian Perlebahan
15
No.
Aspek Penelitian
Kegiatan penelitian
8. Pengaruh tepung sari buatan terhadap luas sarang madu, telur, pollen, brood dan larva lebah madu menjelang musim bunga.
Peneliti
Asal instansi
Diteliti oleh M. Junus, Universitas Brawijaya, Djunaedi, Maylinda, S Malang
Koloni lebah
1. Pengamatan predator dan pengganggu koloni lebah di Riau
Diteliti oleh Purnomo dan Wanariset II Kuok Sunarto
2. Teknologi peremajaan sarang koloni lebah Diteliti oleh tim peneliti BPHPS Kuok BPHPS Kuok hutan (Apis Dorsata F) 3. Peta sebaran koloni lebah hutan, produksi Diteliti oleh tim peneliti BPHPS Kuok BPHPS Kuok madu dan tanaman pakan lebah di propinsi Riau. 4. Informasi siklus penggembalaan (mignatori) koloni lebah ternak di Jawa tengah dan Riau.
Diteliti oleh tim peneliti BPHPS Kuok BPHPS Kuok
5. Informasi kapasitas optimal volume stup koloni lebah Apis cerena F yang dibudidayakan di lahan pekarangan masyarakat di Riau.
Diteliti oleh tim peneliti BPHPS Kuok BPHPS Kuok
6. Informasi beberapa kasus migrasi koloni lebah hutan di Riau
Diteliti oleh tim peneliti BPHPS Kuok BPHPS Kuok
7. Informasi dinamika populasi koloni lebah hutan di Riau
Diteliti oleh tim peneliti BPHPS Kuok BPHPS Kuok
8. Pengaruh beberapa ukuran pondasi sarang terhadap perkembangan luas sisiran sarang koloni lebah Apis cerena F di wilayah KPH Sukabumi, Jawa Barat
Diteliti oleh Purnomo dan M.Candra W di Sukabumi Jawa Barat
9. Uji coba penyakit nosema pada koloni lebah madu dan populasinya pada beberapa nutrisi
Diteliti oleh Purnomo
Diteliti oleh Purnomo 10. Pengaruh stimulasi sisiran pakan dan manipulasi bingkai terhadap perkembangan koloni lebah Apis cerena F
11. Peranan Umur Lebah Ratu, Jumlah Sisiran Eram dan Pemakaian Penyekat Ratu pada Saat Musim Bunga dalam Meningkatkan Produktivitas Koloni Lebah Apis mellifera
Diteliti oleh Prof. Dr. Ir. Achmanu Zakaria, Dr. Soesilowati H dan Dr. Bagyo Yanuwiadi.
Ratu lebah
1. Informasi siklus penggantian ratu lebah dari koloni lebah Apis cerena F yang dibudidayakan di areal lahan masyarakat disekitar kawasan hutan di Riau. 16
Riset Status
Diteliti oleh Tim Peneliti BPHPS Kuok BPHPS Kuok
No.
Aspek Penelitian
Kegiatan penelitian
2. Pembentukan sel calon lebah ratu dan ratu baru pada koloni Apis cerena yang diambil ratunya di kebun percobaan Dramaga, Bogor
Peneliti
Asal instansi
Diteliti oleh Purnomo dan Soesilowati H
Jenis lebah
2
1. Pollinator pada tanaman kayu putih
Diteliti oleh Reno Noprianto dan Aam Hasanudin
2. Produksi madu Apis cerana di perkebunan karet Tapian Dolok, Simalungun Sumatera Utara
Diteliti oleh Parlindungan BPK Siantar Tambunan dan Sri Sunarti.
3. Observasi awal serangga pengunjung pada Acacia mangium di kebun benih Sumatera Selatan.
Diteliti oleh Noor Khomsah BBPBTH Yogyakarta Kartikawati
4. Penelitian identifikasi system eksploitasi lebah hutan Apis dorsata di Riau
Diteliti oleh Purnomo dan Wanariset II Kuok Suhendar
5. Informasi karakteristik habitat lebah hutan (Apis dorsata F) di daerah Riau
Diteliti oleh tim peneliti BPHPS Kuok BPHPS Kuok
6. Perkembangan dan produksi madu Apis mellifera di areal tanaman karet
Diteliti oleh Purnomo
7. Studi Keragaman Genetik Dan Morfologi Lebah Apis koschevnikovi di Kalimantan Selatan
Diteliti oleh Rika Raffiudin, Soesilowati Hadisoesilo, Tri Atmowidi
8. Keanekaragaman spesies lebah madu Indonesia
Diteliti oleh Soesilowati Puskonser Bogor Hadisoesilo
Peralatan pendukung produksi
Belum ditemukan kegiatan penelitian pada sub tema ini
BPHPS Kuok
B U D I D A Y A Persiapan LEBAH MADU
1. Informasi jenis-jenis pohon tempat bersarang lebah hutan (Apis dorsata F) di Riau
Diteliti oleh tim peneliti BPHPS Kuok BPHPS Kuok
2. Informasi potensi sialang dan produksi madu lebah hutan di Siak.
Diteliti oleh Dr. Ir. Soesilowati Hadisoesilo
3. Sunggau, Tingku, dan Tikung tempat bersarang buatan untuk Apis dorsata
Diteliti oleh tim peneliti BPHPS Kuok BPHPS Kuok
Proses budidaya
1. Teknologi budidaya Apis cerena F di Areal Diteliti oleh Purnomo dan Kasno hutan tanaman Acasia mangium 2. Kemungkinan budidaya lebah Trigona Spp (Hymenoptera, Apidae)
Diteliti oleh Prof. Dr. Soelaksono Roadmap Penelitian Perlebahan
17
No.
Aspek Penelitian
Kegiatan penelitian
Peneliti
Asal instansi
3. Pengaruh budidaya lebah madu terhadap Diteliti oleh Dr. Ir Mappatoba Sila lingkungan 4. Budidaya Apis mellifera dan permasalahannya di Sulawesi Selatan
Diteliti oleh Dr. Ir Zaituni, Universitas Andalas MSc dan Dr. Rusfidra, S.Pt Padang
5. Aspek genetic dan sistem perkawinan pada lebah
Diteliti oleh tim peneliti BPHPS Kuok BPHPS Kuok
Pemeliharaan
1. Pengendalian terpadu hama kutu ektoparasit di Riau
Diteliti oleh tim peneliti BPHPS Kuok BPHPS Kuok
2. Teknologi pengendalian hama beruang yang menyerang Apiori apis cerana di areal hutan tanaman Acacia mangium.
Diteliti oleh Purnomo dan BPHPS Kuok Suwandi dari Wanariset II Kuok
3. Teknologi pengendalian hama ekto parasit Varroa Jacobsoni yang menyerang Apiori Apis meliffera.
Diteliti oleh Tim Peneliti BPHPS Kuok BPHPS Kuok
4. Pengendalian hama Varoa jacobsoni pada lebah Apis mellifera dengan menggunakan bahan aktif Flufelimate apistan
Diteliti oleh Purnomo
BPHPS Kuok
5. Penyebaran dan intensitas serangan kutu Varoa jacobsoni pada koloni lebah
Diteliti oleh Purnomo
BPHPS Kuok
6. Teknik pengenalan dan pengendalian hama kutu ektoparasit lebah madu
Diteliti oleh Purnomo dan Teguh Hadi
Teknologi Pemanenan
18
Riset Status
1. Pemanenan madu
Oleh Tateng Sasmita dari BPHPS Kuok Wanariset II Kuok
2. Teknologi pemanenan madu lebah hutan (Apis dorsata F) berwawasan lestari yang dilakukan pada malam hari
Diteliti oleh tim peneliti BPHPS Kuok BPHPS Kuok
3. Teknologi pemanenan madu lebah hutan (Apis dorsata F) pada siang hari
Diteliti oleh tim peneliti BPHPS Kuok BPHPS Kuok
4. Teknologi eksploitasi dan ekstraksi madu lebah hutan (Apis dorsata F) yang efektif dan higienis.
Diteliti oleh tim peneliti BPHPS Kuok BPHPS Kuok
5. Teknologi eksploitasi dan ektraksi Bee Pollen lebah hutan (Apis dorsata F)
Diteliti oleh tim peneliti BPHPS Kuok BPHPS Kuok
6. Teknologi eksploitasi dan ekstraksi lilin lebah hutan (Apis dorsata F) melalui seleksi sisiran madu.
Diteliti oleh tim peneliti BPHPS Kuok
Pemantauan
Belum ditemukan kegiatan penelitian pada sub tema ini
No. 3
Aspek Penelitian
Kegiatan penelitian
Peneliti
Asal instansi
PENGOLAHAN Teknologi pengolahan produk P R O D U K PERLEBAHAN
1. Penentuan kadar glukosa dan fruktosa pada madu randu dan madu klengkeng dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi
Diteliti oleh mahasiswa universitas udayana, jurusan kimia FMIPA Bukit Jimbaran
2. Teknologi penurunan kadar air madu system dehiduator honey okyer.
Diteliti oleh tim peneliti BPHPS Kuok BPHPS Kuok
3. Teknologi penurunan kadar air madu system dehumidifier
Diteliti oleh tim peneliti BPHPS Kuok BPHPS Kuok
Produk perlebahan
4
1. Manfaat produk perlebahan dalam industri pharmasi, kosmetika, makanan dan minuman
Diteliti oleh Dr. Zen Djaja
Universitas Jember
2. Royal Jelly, komposisi, khasiat dan teknik produksinya
Diteliti oleh : Ir. Nur Mu’arif
Universitas Jember
3. Potensi Propolis Lebah sebagai Alternatif Terapi Penyakit Tuberkolosis
Diteliti oleh Ali Taqwim, Universitas Jember Mahasiswa fakultas kedokteran
4. propolis untuk mencegah osteoporosis
Diteliti oleh Ali Taqwim, Universitas Jember Mahasiswa fakultas kedokteran
5. propolis lebah sebagai bahan alternatif pencegahan kelahiran prematur pada ibu hamil
Diteliti oleh Ali Taqwim, Mahasiswa fakultas kedokteran universitas Jember
6. Madu: Manfaat, khasiat dan keajaibannya
Diteliti oleh Prof. Drh. Hj. Universitas Andalas Endang Purwati dan Dr. Padang Rusfidra, S.Pt
7. Manfaat dan kandungan dalam propolis
Diteliti oleh Pusat Apriari Pusat Apriari Pramuka Pramuka
8. Penelitian terapan: manfaat propolis di berbagai negar
Jurnal Propolis
Pengujian kualitas produk
Belum ditemukan kegiatan penelitian pada sub tema ini
Jurnal propolis.web.id
S O S I A L Informasi pasar produk dan kelayakan usaha E K O N O M I perlebahan PERLEBAHAN
1. Potensi dan peluang usaha perlebahan di Riau
Diteliti oleh Purnomo
BPHPS Kuok
2. Analisis financial usaha lebah madu Apis melliferal.
Diteliti oleh Yelin Adalina PUSKONSER Jawa Barat dari Puskonser di jawa Barat. Roadmap Penelitian Perlebahan
19
No.
Aspek Penelitian
Kegiatan penelitian
Peneliti
Asal instansi
Pengembangan usaha perlebahan
1. Aplikasi teknologi usaha perlebahan dalam mendorong pengembangan lebah alam di Kabupaten Bima Propinsi NTB
Diteliti oleh Direktorat BPPT propinsi NTB Pengelolaan Lahan dan Kawasan Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam
2. Nilai tambah sumber daya lebah hutan (Apis dorsata) bagi masyarakat sekitar hutan
Diteliti oleh Purnomo dan Walpen Sepayung
3. Peningkatan pengelolaan sumber daya perlebahan di Sumatera
Diteliti oleh Purnomo
BPHPS Kuok
4. Permasalahan dalam usaha perlebahan di Diteliti oleh Ir. Bambang Soekartiko Indonesia 5. Kebijakan Pengembangan Perlebahan di Indonesia
Diteliti oleh Prof. Siti Salmah
6. Prospek pengembangan budidaya perlebahan di Indonesia
Diteliti oleh Prof. Siti Salmah
7. Pengembangan sistem integrasi “lebahholtikultura” untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan pendapatan petani
Diteliti oleh Dr. Rusfidra, S. Balai Penelitian Buah Pt dan Dr. Liferdi, SP., Msi Solok, Sumatera Barat
Kelembagaan dalam usaha perlebahan
20
Riset Status
1. Peran anggota terhadap eksistensi koperasi madu di Nusa Tenggara Barat
Diteliti oleh C. Yudilastian- BPK Mataram toro
2. Peningkatan manajemen budidaya lebah madu
Diteliti oleh Purnomo
BPHPS Kuok
3. Kajian sosek dalam meningkatkan peran koperasi madu di NTB
Diteliti oleh Agus Sukito
BPK Mataram
Rencana Aksi
4
Dengan mempertimbangkan kebutuhan pengguna dan status penelitian perlebahan tersebut diatas, Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan secara khusus akan melakukan penelitian perlebahan dengan memfokuskan kepada 3 poin utama, yaitu: 1. Fokus pada eksplorasi jenis lebah penghasil madu selain 3 jenis lebah yang sudah umum dibudidayakan (A. dorsata, A. cerena, dan A. mellifera). 2. Fokus pada peningkatan kualitas produk mulai dari peningkatan teknologi pengolahan produk perlebahan sampai menghasilkan standarisasi produk perlebahan. 3. Fokus pada hubungan antar pakan lebah dengan diversifikasi produk dan peningkatan kualitas produk. Pemfokusan penelitian ini dilakukan agar hasil penelitian perlebahan dapat diarahkan ke pengembangan usaha perlebahan sebagai wujud pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat sekitar hutan. Kegiatan penelitian dan pengembangan perlebahan dilakukan secara bertahap. Ada 3 tahapan kegiatan yang dibagi berdasarkan periode waktu dan fokus kegiatan yang berbeda. Ketiga tahap tersebut meliputi: 1. Tahap I
(2012-2014)
2. Tahap II (2015-2017) 3. Tahap III (2018-2020)
Roadmap Penelitian Perlebahan
21
Tabel 3. Matriks Rencana Aksi Penelitian Perlebahan URAIAN
2012-2014
Tema kegiatan 1. Identifikasi jenis lebah penelitian alternatif penghasil madu
dan turunannya. 2. Pengkayaan tanaman pakan lebah yang dapat menghasilkan produk perlebahan berkualitas 3. Diversifikasi produk perlebahan 4. Manajemen koloni di Hutan Rakyat dan HTI 5. Jenis dan efektifitas penggunaan peralatan pendukung produksi
2015-2017
1. Standarisasi mutu produk 2. Pengolahan produk turunan produk lebah 3. Monitoring dan evaluasi pasar produk lewbah
2018-2020
1. Ekonomi kelembagaan perlebahan 2. Ekonomi pasar produk perlebahan 3. Demonstration activity industry terpadu produk lebah. 4. Uji kualitas produk perlebahan sesuai standar SNI
Ruang Lingkup Kegiatan penelitian difokuskan pada jenis lebah penghasil madu selain jenis A.cerena, A.dorsata, dan A. penelitian mellifera (lebah jenis alternative penghasil madu)
22
Rencana Aksi
Tabel 4. Matriks Rencana Judul Penelitian Perlebahan Tahun 2012-2020 FOCUS PENELITIAN
TEMA PENELITIAN
Eksplorasi Identifikasi jenis lebah jenis lebah alternative penghasil penghasil madu dan turunannya. madu (lebah alternatif), selain 3 jenis lebah yang sudah umum dibudidayakan (A. cerena, A. meliffera, dan A.dorsata). Hubungan antar pakan lebah dengan diversifikasi produk dan peningkatan kualitas produk
2012-2014
Ekplorasi jenis lebah 1. Eksplorasi jenis alternative penghasil bee lebah alternative pollen penghasil madu 2. Eksplorasi jenis lebah alternative penghasil propolis
Pengkayaan tanaman pakan lebah yang dapat menghasilkan produk perlebahan berkualitas
Pengaruh jenis pakan lebah terhadap kualitas produk yang dihasilkan lebah
Manajemen koloni di Hutan Rakyat dan HTI
Tingkat produktivitasi dan kualitas produk perlebahan dengan Manajemen koloni di hutan rakyat
Demonstration activity industry terpadu produk lebah.
Kualitas produk yang dihasilkan
Teknik Produksi Propolis Dan Bee Pollen Koloni Lebah Trigona spp
Standarisasi mutu produk
Standarisasi mutu madu
Uji kualitas produk perlebahan sesuai standar SNI
2019-2020 Eksplorasi jenis lebah penghasil royal jelly
Tingkat produktivitas dan kualitas produk perlebahan dengan Manajemen koloni di hutan tanaman industri Peran masyarakat sekitar hutan dalam pengembangan usaha perlebahan
Diversifikasi produk perlebahan
Pengolahan produk turunan produk lebah
2015-2018
Standarisasi mutu propolis
Standarisasi mutu Bee pollen
1. Teknik pengolahan propolis 2. Teknik pengolahan bee pollen
Teknik pengolahan nata de madu
Monitoring dan evaluasi pasar produk perlebahan.
Ekonomi pasar produk perlebahan
1. Kajian supply demand 1. Kajian supply propolis demand bee pollen 2. Identifikasi jalur tata 2. Identifikasi niaga propolis jalur tata niaga beepollen
Ekonomi kelembagaan perlebahan
Survei pasar dan harga jenis Kajian sosek peningkatan madu dan turunannya di peran petani dalam tingkat hulu sampai hilir pemasaran madu dan produk turunannya. Roadmap Penelitian Perlebahan
23
24
Rencana Aksi
Penutup
5
Roadmap ini merupakan acuan dan dasar dari perencanaan penelitian perlebahan yang akan dilakukan oleh BPTSTH Kuok selama kurun waktu 2012-2020. Kegiatan penelitian perlebahan akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan sumberdaya manusia yang tersedia guna memenuhi kebutuhan pengguna. Dalam pelaksanaanya dibutuhkan komitmen dan kerjasama yang kuat untuk menggunakan Roadmap ini sebagai acuan dalam penelitian dan perlebahan di BPTSTH Kuok agar pelaksanaan penelitian dan pengembangan perlebahan dapat terselenggara secara efektif dan efisien Roadmap Penelitian Perlebahan
25
26
Penutup
Lampiran Surat Keputusan Penunjukan Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan untuk Melaksanakan Penelitian Madu
Roadmap Penelitian Perlebahan
27
Roadmap Penelitian Perlebahan
29
Roadmap
Penelitian Perlebahan
978-602-19318-4-4 KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI SERAT TANAMAN HUTAN
9 786021 931844