Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Litbong Berkarya
untuk Kehutanan Indonesia
Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Sejarah dan Perkembangan .................. . Visi,Misi,Tugas,Fungsi, Core Research .................................... . Struktur Organisasi ........... ................. ...... Produk Yang Dihasilkan ....... ............. ...... Sumber Daya Manusia ........................... Anggaran .............................................. Penelitian Unggulan ............................... Publikasi Unggulan ............................... Kerjasama Penelitian ............................... Sarana dan Prasarana ............................ Pelayanan Kepada Masyarakat .............. Semoga buku ini bermanfaat bagi para pembaca dalam mengenal lebih dekat BPTKPDAS.
Surakarta,
Agustus 2013 Kepala Balai,
Ir. Bambang Sugiarto, MP.
1
7 8 9 15 19 22 25 27 29 36
1979
PERIODE 1966 -1979 : PROYEK 1966
Kejadian banjir besar Sungai Bengawan Solo menyadarkan masyarakat akan pentingnya upaya konservasi tanah dan air melalui suatu sistem pengelolaan daerah aliran sungai (DAS)
1969
Pembentukan Proyek Penghijauan Departemen Pertanian dengan Kode No. 001. Proyek ini kemudian dilanjutkan dengan Proyek "Upper Solo Watershed Management and Upland Development Project" (TA INS/72/006) yang merupakan kerjasama dengan FAO (Food and Agriculture Organisation) untuk mencari formulasi sistem pengelolaan DAS. Dipiih Sub DAS pewakil (representative basin) sebagai Sub DAS uji coba yaitu Sub DAS Padas (gugusan pegunungan Kendeng), Samin (vulkan Lawu), Wiroko (peralihan vulkan Lawu dan pegunungan kapur selatan) dan Solo Hulu (pegunungan kapur selatan). Pad a setiap Sub DAS dipilih dua Sub DAS (hulu dan hilir) sebagai Sub-sub DAS ujicoba (experimental basin) dengan luasan sekitar 200 ha. Pemilihan Sub-sub DAS uji coba digunakan sebagai upaya untuk memperoleh dasar dan standar perencanaan pengelolaan Sub DAS terkait. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara komprehensif (menyeluruh) dan terpadu yang mencakup aspek konservasi tanah, agronomi, kehutanan, ekonomi daerah aliran sungai, hidrologi dan penyuluhan. Sebagai akhir kegiatan disusun Rencana Induk (Master Plan) Sub DAS Samin, Wiroko, Solo Hulu, dan Padas, sebagai dasar pengelolaan Sub DAS lebih lanjut.
1978
Kegiatan Proyek "Upper Solo Watershed Management and Upland Development Project" berakhir. Sistem pendekatan pengelolaan ini merupakan tonggak utama sistem pengelolaan DAS yang terus dikembangkan di Indonesia.
1 .'" PROFIL BPTKPDAS
Kegiatan uji coba pengelolaan DAS dilanjutkan dengan Proyek Pusat Pengembangan Pengelolaan DAS (Proyek P3DAS) yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pertanian No. 261/Kpts/Um/4/1979 tanggal 7 April 1979. Agar hasil ujicoba dapat diaplikasikan pada wilayah yang lebih luas yang berskala Nasional, maka Proyek P3DAS dikembangkan ke wilayah lain dalam bentuk bagian proyek yaitu P3DAS Cilutung (Jabar), Bali(Nama DASnya?) dan Way Sekampung (Lampung). Kerjasama dengan FAO dilanjutkan dengan menitikberatkan pada pengembangan aspek sosial ekonomi khususnya partisipasi masyarakat. Untuk itu, proyek tersebut diberi nama "Upper Solo Watershed Management Through People's Participation and Income Generation" (INS/78/011) yang kemudian merupakan salah satu Bagian Proyek P3DAS.
PERIODE 1984 - 2002 : BTPDAS Surakarta 1984
Mengingat pentingnya tugas-tugas proyek P3DAS, maka organisasi Proyek P3DAS ditingkatkan statusnya menjadi Balai Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Surakarta (BTPDAS Surakarta) melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. 098/Kpts-11/1984 tanggal12 Mei 1984 yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan (Ditjen RRL) Departemen Kehutanan.
1991
Dalam perkembangan selanjutnya, mengingat BTPDAS Surakarta banyak melaksanakan tugas di bidang ujicoba/kajian dan pengembangan teknologi pengelolaan DAS, yang kegiatan-kegiatan tersebut identik dengan kegiatan kelitbangan, maka status yang semula berada di Ditjen RRL dialihkan menjadi UPT di bawah Badan Litbang Kehutanan melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. 171 IKpts-11/1991 tanggal23 Maret 1991 dengan wilayah kerja seluruh Indonesia. Diharapkan kegiatan-kegiatan ujicoba/kajianl penelitiannya dapat direncanakan dan diprogramkan lebih baik lagi dan memiliki payung hukum yang lebih kuat
Sejarah dan Perkembangan \v
2
1992
Mempertimbangkan sangat beratnya tugas-tugas penelitian dan pengembangan di bidang teknologi pengelolaan DAS, dibentuklah BTPDAS Ujung Pandang di Ujung Pandang (sekarang Makasar) melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. 1048/Kpts-II/1992 tanggal 12 November 1992. Berdasarkan keputusan tersebut, wilayah kerja penelitian dan pengembangan teknologi pengelolaan DAS di Indonesia dibagi dua, Barat dan Timur Indonesia. BTPDAS Surakarta yang berkedudukan di Surakarta, melaksanakan tugas penelitian dan pengembangan teknologi pengelolaan DAS yang berada di Kawasan Barat Indonesia (Jawa, Bali, Sumatera dan Kalimantan). BTPDAS Ujung Pandang yang berkedudukan di Ujung Pandang (Makassar), melaksanakan tugas penelitian dan pengembangan teknologi pengelolaan DAS yang berada di Kawasan Timur Indonesia (Sulawesi, Maluku, Nusatenggara, Irian/Papua)
melakukan reorganisasi UPT Badan Litbang Kehutanan untuk membagi tugas yang sesuai dengan kemampuannya dan sekaligus menyeragamkan nomenklatur balai. Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.39/Menhut-II/2006 tanggal 2 Juni 2006, BP2TPDAS-IBB berubah menjadi Balai Penelitian Kehutanan Solo (BPK Solo), yang bertugas melaksanakan penelitian di bidang hutan dan konservasi alam, hutan tanaman, hasil hutan, sosial budaya, ekonomi dan lingkungan kehutanan dengan wilayah kerja meliputi Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur. Untuk memfokuskan kegiatan UPT, maka diterbitkan Keputusan Kepala Badan Litbang Kehutanan tentang Core Research, yang untuk BPK Solo adalah penelitian dan pengembangan konservasi dan rehabilitasi hutan dan lahan dalam satuan DAS dengan fokus kegiatan adalah 1) teknologi rehabilitasi hutan dan lahan; 2) sosek dan kelembagaan rehabilitasi hutan dan lahabn; dan 3) karakterisasi DAS. Sejak dilakukan reorganisasi tersebut, maka kegiatan penelitian BPK Solo hanya terfokus pada 3 provinsi di Pulau Jawa (Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur). Dalam perjalanannya, pelayanan penelitian dan hasilhasilnya dari BPK Solo menjadi sangat terbatas, sehingga tidak bisa menjangkau di luar 3 Provinsi yang telah ditetapkan. Di sisi lain UPT Litbang terdekat belum tentu memiliki keahlian/kepakaran dan hasil penelitian sebagaimana yang diperlukan oleh pengguna. Perkembangan lebih lanjut justru datang dorongan dari luar (pengguna) khususnya Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (RLPS) Kementerian Kehutanan yang berharap agar BPK Solo dikembalikan kepada tugas khusus seperti semula di bidang teknologi pengelolaan DAS dengan wilayah kerja yang lebih luas lagi, dan bilamana perlu ditingkatkan kapasitasnya menjadi Unit Eselon lib (Balai Besar).
PERIODE 2002 -2006 :BP2TPDAS IBB 2002
3 "
Mempertimbangkan keselarasan tugas penelitian dan pengembangan di bidang teknologi pengelolaan DAS wilayah Barat dan Timur Indonesia, maka dilakukan perubahan nama organisasi balai, sehingga BTPDAS Surakarta yang berkedudukan di Surakarta berubah menjadi Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Indonesia Bagian Barat (BP2TPDAS-IBB) melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. 6178/Kpts-II/2002 tanggal 10 Juni 2002. BTPDAS Ujung Pandang yang berkedudukan di Ujung Pandang (Makassar) berubah menjadi Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Indonesia Bagian Timur (BP2TPDAS-IBT) melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. 6178/Kpts-II/2002 tanggal1 0 Juni 2002.
PERIODE 2006 - 2011 : BPK Solo
PERIODE 2011 - sekarang : BPTKPDAS
2006
2011
Dalam perkembangannya, terdapat keragaman beban tugas dan luas wilayah kerja Unit Pelaksana teknis (UPT) lingkup Badan Litbang Kehutanan. Berdasarkan hal tersebut, Pimpinan
PROFIL BPTKPDAS
Mempertimbangkan tuntutan pelayanan kepada pengguna yang semakin meningkat tentang hasil penelitian bidang teknologi pengelolaan DAS, serta dukungan para pihak untuk
Sejarah dan Perkembangan
t#
4
KEPALA BALAI meningkatkan peran Litbang Kehutanan, maka Pimpinan memutuskan untuk melakukan reorganisasi kembali UPT lingkup Badan Litbang Kehutanan menjadi dua kategori, yaitu UPT yang bersifat umum dan UPT yang melaksanakan tugas khusus, yang antara lain UPT di Surakarta. Penerbitan Peraturan Menteri Kehutanan No. 31/Menhut-11/2011 tanggal 20 April 2011, maka BPK Solo berubah kembali menjadi Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan Oaerah Aliran Sungai (BPTKPOAS), yang bertugas melaksanakan penelitian di bidang teknologi kehutanan pengelolaan daerah aliran sungai dengan wilayah kerja seluruh Indonesia. Sejak terbitnya peraturan tersebut di atas, maka tugas pokok dan luas wilayah kerja balai sudah kembali sebagaimana Tahun 1991, akan tetapi kondisinya telah berbeda karena dalam perkembangannya telah memiliki payung hukum yang kuat untuk melakukan penelitian, telah dilakukan penyempurnaan program penelitian, SOM dan sarana prasarana lebih berkembang, demikian pula dengan pelayanan penelitian dan hasil-hasilnya.
Ir. Soesilo Tahun 1984-1985
Ir. Sopari S. Wangsadidjaja Tahun 1985-1989
Ir. Chairil Anwar, M.Sc Tahun 1997 - 1999
If. C. Nugroho S. Priyono, M. Sc Tahun 2001 - 2005
Or. Ir. Boen M. Purnama, M.Sc Tahun 1996-1997
•
If. Edy Subagyo, MP
Tahun 2005 - 2009
If. Bambang Sugiarto, MP Tahun 2009 - sekarang
5 "
PROFIL BPTKPDAS
Kepala Balai "
6
VISI
Menjadi lembaga penyedia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di bidang teknologi Pengelolaan daerah aliran sungai terpadu dan berfungsi optimal (pemanfaatan hasil-hasilnya untuk mendukung kelestarian hutan secara ekologi, ekonomi dan sosial untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat)
MISI 1. Menyelenggarakan penelitian di bidang teknologi kehutanan pengelolaan daerah aliran sungai 2. Menyelenggarakan diseminasi dan komunikasi hasil IPTEK di bidang teknologi kehutanan pengelolaan DAS 3. Menyelenggarakan kegiatan pendukung kelitbangan di bidang teknologi kehutanan pengelolaan DAS
TUGAS
Melaksanakan penelitian di bidang teknologi kehutanan pengelolaan daerah aliran sungai sesuai peraturan perundang-undangan.
FUNGSI 1. Penyusunan rencana, program dan anggaran penelitian di bidang teknologi kehutanan pengelolaan daerah aliran sungai 2. Pelaksanaan penelitian dan kerja sama penelitian di bidang teknologi kehutanan pengelolaan daerah aliran sungai 3. Pelaksanaan pelayanan data dan informasi serta ilmu pengetahuan dan teknologi, hasil-hasil penelitian di bidang teknologi kehutanan pengelolaan daerah aliran sungai 4. Pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana penelitian lingkup Balai 5. Pelaksanaan pengelolaan hutan penelitian yang menjadi tanggungjawab Balai 6. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan penelitian di bidang teknologi kehutanan pengelolaan daerah aliran sungai 7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai
CORE RESEACH Melaksanakan penelitian di bidang teknologi kehutanan pengelolaan daerah aliran sungai
PRODUK YANG DIHASILKAN
"':-::~:. , ~~~~~--=:;:-...::=-
1988 1989
1990
Pengelolaan DAS dengan Penanggulangan Lahan Kritis di DAS Samin (Sub DAS Dumpul, Sub DASTapan)
1996
1. Informasi Teknis Rehabilitasi Lahan Kritis Dengan Menggunakan Bambu 2. Informasi Teknis Konservasi Tanah Pada Budidaya Tebu di Lahan Kritis
1. Uji Coba Pengelolaan DAS Sub DAS Gobeh
3. Petunjuk Teknis Pendayagunaan SPAS di Luar Kawasan Hutan
2. Kajian Terapan Teknologi Pengelolaan DAS Berdasarkan Agroecozone
4. Prosiding Diskusi Hasil Penelitian BTPDAS Surakarta 5. Petunjuk Teknis Pembuatan Sekat Rumput (Grass Barner)
1. Land Resource Survey Handbook For Soil Conservation Planning In Indonesia (Indonesia-
6. Pedoman Teknis Metode Pengambilan Air Pad a SPAS
New Zealand Land Resources Mapping Project, disusun o/eh Fletcher, JR. & Gibb, R.G.
7. Pedoman Teknis Teknik Konservasi Tanah dan Air dengan Sistem Tanaman Lorong
(1990) - Pengembangan sistem pemetaan sumber daya lahan sebagai bag ian dari program
8. Jurnal Pengelolaan DAS Volume II Nomor 3
perencanaan konservasi tanah di Indonesia
9. Jurnal Pengelolaan DAS Volume II Nomor 4
2. Kajian Terapan Teknologi Pengelolaan DAS Berdasarkan Agroecozone
10. Buletin Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Nomor III, 1 1992
Pedoman Survei Sumberdaya Lahan untuk Perencanaan Konservasi Tanah di Indonesia (Indonesia-New Zealand Land Resources Mapping Project, October 1992) berbasis system Kemampuan Penggunaan Lahan (KPL) yang telah disesuaikan dengan kondisi Indonesia.
1993
Prosiding Seminar Hasil Kajian Balai Teknologi Pengelolaan DAS Surakarta
1994
Jurnal Pengelolaan DAS Surakarta Volume 1 No.2 Pelatihan Monev Hidrologi Hutan untuk pengusahaan hutan (HPH?HPHTI)
1995
1. Lahan Kritis, Pengertian dan Kriteria
1997
1. Buletin Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Nomor 111,2 2. Buletin Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Nomor IV, 1 3. Prosiding Hasil Seminar BTPDAS Surakarta 4. Pedoman Teknis Penanaman Mangrove Nomor 1
2. Buletin Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Nomor : 11,2
5. Petunjuk Teknis Pengukuran Erosi di Lahan Pertanian 6. Info DAS Nomor 1 : Metode Estimasi Limpasan Permukaan Untuk Perencanaan dan Evaluasi Kegiatan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah
3. Buletin Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Nomor : II, 1 9 ~ PROFIL BPTKPDAS
Produk yang dihasilkan ~ 10
1998
1. Info DAS Nomor 2 : Pendayagunaan SIG Untuk Analisa Klasifikasi Lahan Kritis
2001
2. Info DAS Nomor 3 : Metode Penentuan Kesesuaian Lahan Terhadap Jenis Tanaman
2. Info DAS Nomor 10 : Pedoman Teknis Pengukuran dan Perhitungan Parameter Morfometri DAS
3. Info DAS Nomor 4 : Pedoman Teknis Penggunaan EM-4 Untuk Pembuatan Kompos dari
3. Info DAS Nomor 11 : Pedoman Teknis Perhitungan dan Analisis Hidrograf Satuan
Daun dan Serasah Pohon di Kawasan Hutan
1. Buletin Teknologi Pengelolaan DAS No : VII, 1
4. Buletin Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Nomor IV, 2 5. Buletin Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Nomor IV, 3
1999
2000
1. Prosiding Ekspose Hasil Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan DAS
2. Buletin Teknologi Pengelolaan DAS No : VII, 2 2002
1. Buletin Teknologi Pengelolaan DAS No : VIII, 1
6. Field Trip Guide Book For Wonogiri Area
2. Buletin Teknologi Pengelolaan DAS No : VIII, 2
7. Alih Teknologi SPAS (Stasiun Pengamat Arus Sungai)
3. Buletin Teknologi Pengelolaan DAS No : VIII, 3
1. Buletin Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Nomor V, 1
4. Banjir, Penyebab dan Solusinya
2. Pengaruh Pengelolaan Hutan Jati Terhadap Erosi Tata Air
5. Hutan Pinus dan Hasil Air
3. Info DAS Nomor 5 : Informasi Teknis Pengukuran Volume Tegakan Hutan Rakyat
6. Prosiding Ekspose BP2TPDAS IBB
4. Info DAS nomor 6 : Pedoman Teknis Kesesuaian Lahan dan Jenis-jenis HTI
7. Info DAS Nomor 12
5. Alih Teknologi GIS (Geographic Information System)
8. Info DAS Nomor 13
1. Info DAS Nomor : 7 Pedoman Teknis Pemanfaatan Lahan HTI Untuk Wanatani- Suatu
9. Pedoman Praktik Konservasi Tanah dan Air
Alternatif Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Sekitar Hutan
2003
1. Prosiding Lokakarya Perencanaan Pengelolaan DAS
2. Info DAS Nomor : 8 Pedoman Teknis Pemanfaatan Lahan Pantai Berpasir
2. Pedoman Praktek Konservasi Tanah dan Air
3. Info DAS Nomor : 9 Petunjuk Teknis Analisis Data Hujan dan Aliran Sungai
3. Jurnal Teknologi Pengelolaan DAS Volume IX, Nomor : 1
4. Buletin Teknologi Pengelolaan DAS No : VI, 1
4. Jurnal Teknologi Pengelolaan DAS Volume IX, No : 3
5. Buletin Teknologi Pengelolaan DAS No : VI, 2
5. Info DAS Nomor 14 : Petunjuk Teknis Penentuan Tarif Volume Untuk Penaksiran Volume
6. Prosiding Ekspose BTPDAS Surakarta 11 ... PROFIL BPTKPDAS
Pohon Berdiri Pada Hutan Rakyat Produk yang dihasilkan ... 12
2003
6. Info DAS Nomor 15 : Pedoman Teknis Klasifikasi Kemampuan dan Kesesuaian Lahan
2010
1. Buku Sidik Cepat Degradasi Sub DAS 2. Prosiding Ekspose Hasil Penelitian dan Pengembangan- Teknologi Pengelolaan DAS Dalam Upaya Pengendalian Banjir dan Erosi- Sedimentasi 3. Prosiding Diskusi IImiah Teknisi Litkayasa 4. Alih Teknologi Mitigasi Banjir dan Tanah Longsor
2011
1. Prosiding Ekspose Hasil Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan DAS dalam Mitigasi
7. Info DAS Nomor 16: Pedoman Teknis Pendayagunaan Stasiun PengamatArus Sungai (SPAS) Untuk Pemantauan dan Evaluasi Tata Air 8. Prosiding Hasil Litbang 'Rehabilitasi Lahan Kritis' 9. Prosiding Seminar Hasil-hasil Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Hutan Pinus 2005
dan Adaptasi Perubahan Iklim di Indonesia
1. Petunjuk Teknis Pengelolaan DAS
2. CD Publikasi 2011
2. Ahli Teknologi "Sidik Cepat Degradasi DAS Sebagai Basis Perencanaan Pengelolaan DAS" 2006
1. Prosiding Sosialisasi Hasil Penelitian Penerapan Teknologi Mitigasi Bencana Alam Banjir, Kekeringan dan Tanah Longsor 2. Buku Sideik Cepat Degradasi Sub DAS 3. Petunjuk Teknis Teknik Penentuan Sam pel Responden 4. Petunjuk Teknis Pembuatan Plot Erosi dengan Bak Kolektor 5. Petunjuk Teknis Pembuatan Kuesioner 6. Petunjuk Teknis Peralatan Monitoring Tata Air Daerah Aliran Sungai
3. Alih Teknologi Sistem Karakterisasi DAS 2012
1. Buku Sistem Perencanaan Pengelolaan DAS 2. Prosiding Semiloka Riset Pengelolaan DAS Menuji Kebutuhan Terkini 3. Prosiding Workshop Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai 2012 4. Prosiding Diskusi IImiah Teknisi Litkayasa 2012
2008
AlihTeknologi Teknik Mitigasi Banjir dan Tanah Longsor
5. CD Publikasi 2012
2009
1. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Teknologi, Sosial Ekonomi dan Kelembagaan Sebagai Basis Pengelolaan DAS 2. Prosiding Workshop Peran Hutan dan Kehutanan dalam Meningkatkan Daya Dukung DAS
6.Alih Teknologi Sistem Perencanaan Pengelolaan DAS
13" PROFIL BPTKPDAS
Produk yang dihasilkan "
14
Sumber Oaya Manusia
KOMPOSISI PENELITI TAHUN 2013 BERDASARKAN JENJANG FUNGSIONAL
KELOMPOK PEGAWAI TAHUN 2013 PERKEMBANGAN JUMLAH PEGAWAI
• Peneliti Utama
I
I
I
I
BPTKPDAS 2013
90
BPTKPDAS 2012
BPTKPDAS 2011
BPK Solo 2010
BPK Solo 2009
BPK Solo 2008
BP2TPDAS-IBB 2004
BTPDAS Suraka rta 1999
BTPDAS Suraka rta 1996
BTPDAS Suraka rta 1995
BTPDAS Surakarta1987
1
I
1
I I I I I I I I I
I I I I I I I I I
I I I I I I I I I
• Fungsional
20
40
60
• Struktural
• Peneliti Muda
• Honorer
• Peneliti Pertama
90
• Calon Peneliti
88
86
88
87
KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN GOLONGAN TAHUN 2013 121
82
. GoIIV 6
. GolllI 6
. Golli . Goll
86
o
• Peneliti Madya
80
100
120
140
• Honorer
Jumlah Pegawai (orang)
15." PROFIL BPTKPDAS
Sumber Daya Manusia ." 16
PERKEMBANGAN JUMLAH PEGAWAI TAHUN 1987-2013 BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN (PNS DAN HONORER) DAN TINGKAT PENDIDIKAN
PERKEMBANGAN JUMLAH PEGAWAI (PNS) TAHUN 19872013 BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
60 60 50
• BTPDAS Surakarta1987 • BTPDAS Surakarta 1995
50
• BTPDAS Surakarta 1996 OJ
c
40
• BTPDAS Surakarta 1999
~
• BP2TPDAS-1 BB 2004
2°ffi
~
co
• BPK Solo 2008
30
• BPK Solo 2009 • BPK Solo 2010
OJ
a..
..c
co
E:::J
• BPTKPDAS 2011 • BPTKPDAS 2012
20
• BPTKPDAS 2013
...,
10
OJ
c
~
2-
40 - S3 - S2
°ffi
~
CO OJ
30
- S1 - 03
a..
..c CO
E:::J 20
...,
- SMA - SMP
10
- SO
0
0 PNS
Honorer
r-
OCJ
'"
Pendidikan
~~ 0..1<
0..("
f- ::J
[IJ(f)
17 .~ PROFIL BPTKPDAS
l{)
'"'"
~~ 0..1<
0..("
f- ::J
[IJ(f)
'"'"
~~ 0..1<
0..("
f-::J
[IJ(f)
'"'"~ ~~ 0..1<
[IJ [IJ
dJ« 0 0..
f-" 0..0
0..("
NO
[IJ(f)
[IJN
f- ::J
0
0
0
0
0
0
(f)
(f)
(f)
~OCJ
~'" o..g
o..~
o..g
[IJN
[IJN
(f)
(f)
(f)
0..
0..
0..
« 0
~
~o
f-~
[IJ~
[IJN
0..0
« 0
~N
f-~
0..0
[IJN
« 0
~C') f-~
0..0
[IJN
Sumber Oaya Manusia .~ 18
JUMLAH ANGGARAN BALAI PER PERIODE DARIBERBAGAISUMBERANGGARAN 35.000 .000 .000
-r------------------------
30.000 .000.000
+------------------------
25.000 .000.000
+--------------
20.000 .000.000
t---------------
15.000 .000.000
t---------------
10.000 .000.000
t---------------
JUMLAH ANGGARAN BTPDAS SURAKARTA (1984·2001) BERDASARKAN JENIS SUMBER ANGGARAN IHH
dana reboisasi
'" '"
Dana pemeliharaan
.c E
A PBN
c:
0
5.000.000.000
:;; ::l
C/)
KS
bantuan
•
proyek
rutin 200.000
PERKEMBANGAN ANGGARAN BALAI (1984·2013) DARIBERBAGAISUMBERANGGARAN
400.000
600.000
800.000
Anggaran (x Rp
1.000.000 1.200.000 1.400.000 1.600.000
1.000)
JUMLAH ANGGARAN BP2TPDAS·IBB (2004) BERDASARKAN JENIS SUMBER ANGGARAN
12.000.000.000 PSDH 10.000.000.000
'"c
8.000.000.000
~
c
~
"
6.000.000.000
E
'" '" ~ ]i ~
dana reboisasi
.c :>
(fJ
APBN 4.000.000.000
2.000.000.000
rutin
. • • I • • "'"' '"
"''"'"
"' '" '"
'"'" '"
'"oo N
o o
N
N
o
N
o
N
'"o N
200.000
400.000
600.000
800.000
1.000.000
1.200.000
1.400.000
1.600.000
Anggaran (x Rp 1.000)
I
......
PENELITIAN UNGGULAN
JUMLAH ANGGARAN BPK SOLO (2006 - 2010) BERDASARKAN JENIS SUMBER ANGGARAN
1. Sistem Perencanaan Pengelolaan DAS Menghasilkan formula sistem perencanaan pengelolaan DAS yang dapat mendukung salah satu sasaran strategis Kementerian Kehutanan yaitu Rencana Pengelolaan DAS terpadu untuk 108 DAS prioritas yang selaras dengan hierarki sistem pemerintahan.
DI KT I Depdiknas
a. Sistem Perencanaan Tingkat Provinsi Mekanisme atau proses perencanaan pengelolaan DAS pad a tingkat provinsi
DIPA Kemenhut
5.000.000
10.000.000
15.000.000
20.000.000
25.000.000
BAPPEDA (Tim)
30.000.000
Rencana Pengelolaan DAS Tersusun: - Kebijakan - Program - Kegiatan - Pembagian Peran Para Pihak
Anggaran (x Rp 1.000)
~
JUMLAH ANGGARAN BPTKPDAS (2011 - SEKARANG) BERDASARKAN JENIS SUMBER ANGGARAN
DIKTI Kemenris1ek
Karakterisasi DAS menggunakan Tipologi DAS
IJ
/
.........
~
DIPA Kemenhut
2.000.000
4.000.000
6.000.000
8.000.000
RTRW Provinsi
~
-------
! /'
T
Musyawarah Para Pi hak Terkait
Usulan Penyelesa ian Masalah dari Para Pi hak
! Kesepakatan Masalah dan Penetapan Tujuan
J
-.
Konsep Usulan Penyelesa ian Masalah dari Para Pi hak
+-
RTRW Provinsi
10.000.000 12.000.000 14.000JXXl 16.000.000 18.000.000 20.000.000
Anggaran (x Rp 1.000)
Penelitian Unggulan "" 22
2. Sistem Pengelolaan DAS Mikro
b. Sistem Perencanaan Tingkat Kabupaten Mekanisme atau proses perencanaan pengelolaan DAS pada tingkat Kabupaten
Karakterisasi Sub DAS / Kabuoaten Dominan
BAPPEDA (T1m ) Rencana Pengelolaan DAS Tersusun : - Kebijakan - Program - Kegiatan - Pembagian Peran Para Pihak
l Karakterisasi DAS menggunakan Sidik Cepat Degradasi Sub DAS
! RTRW Kabupaten ~
r----
Perencanaan
Rencana Pengelolaan Tk. Mikro DAS
, , ,,
Kelembagaan
Terbentuk Kelembagaan Tk. Desa
Pelaksanaan Pengembangan Plot Konservasi Tanah dan Air
2 Plot Contoh Konservasi : Temanggung & Pacitan
T
Musyawarah Para Pihak Terkait
Usulan Penyelesaian Masalah dari Para Pihak
~ Kesepakatan Masalah dan Penetapan Tujuan
SHOW WINDOW: 1. Dekat masyarakat 2. Accesibilitv
Pemilihan Lokasi DAS Mikro
IMPLEMENTASI DAS MIKRO
f
r---
Konsep Usulan Penyelesaian Masalah dari Para Pihak
+-
RTRW Kabupaten
"iC,
,,
,
Monev: lahan, hidrologi, sosek (2011- 2014)
23" PROFIL BPTKPDAS
Penelitian Unggulan ~ 24
1. Buku Sidik Cepat Degradasi Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Buku ini dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui karakteristik Sub DAS atau untuk menilai kinerja Sub DAS yang ditunjukkan melalui tingkat kerentanan/degradasi dan potensinya, sehingga permasalahan dan strategi penanganannya bisa diformulasikan. Buku ini dapat dimanfaatkan untuk membantu penyelenggara Sub DAS di tingkat kabupaten, khususnya untuk mendukung program Rehabilitasi Hutan dan Lahan atau Konservasi Tanah dan Air. 2. Teknik Mitigasi Banjir dan Tanah Longsor Buku ini dapatdigunakan sebagai salah satu su berdalam peningkatan pemahaman dalam mitigasi daerah rawan banjir dan tanah longsor. Pemahaman kaliakter ini akan menuntun para pihak dan masyarakat dalam tindakan pengendalian ancaman bencana seja C1ini. 3. Buku Sistem Perencanaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Melalui buku ini diharapkan pelaksanaan kegiatan perencanaan pengelolaan DAS pad a setiap tingkatan hierarki dapat digunakan sebagai dasar penyelenggaraaan pengelolaan secara menyeluruh dan terpadu.
TEKNIK MITIGASI Banjir dan Tanah Longsor Oleh: Paimin , Sukresno dan Irfan Budi Pramono
KERJASAM ~
PENELITIAN 2012 2012 2011 2011 2009 2007
2003 2002 2001
•
TROPENBOS INTERNATIONAL
\&129
~~~
'·7
KOPERASIINDONESIA
PERHUTANI
Pembangunan, Pengelolaan dan Pemanfaatan Persemaian Permanen dengan BPDAS Solo Penelitian, Pengembangan dan Pengelolaan Kolaboratif KHDTK Cemoro Modang di Kabupaten Blora dan KHDTK Gombong di Kabupaten Kebumen dengan Pusat Litbang Perum Perhutani Nota Kesepahaman IPTEK Pengelolaan DAS Sebagai Landasan Kebijakan Operasional denqan Direktorat Jenderal BPDAS dan Perhutanan Sosial Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Sumber Benih Jenis Toona sureni dan Arenga pinnata di Tahura KGPAA Mangkunagoro I dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tenqah Kerjasama Penelitian Penerapan Teknologi (Alternatif) Silvikultur Untuk Peningkatan Produktivitas Sengon (Paraserianthes fa/cataria) Antara Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (KPWN) Model Pengelolaan Hutan Tanaman Terpadu untuk Peningkatan Fungsi Lingkungan dan Kesejahteraan Masyarakat di Daerah Tangkapan Air Waduk Serbaguna Wonogiri (Studi di Sub DAS Keduang Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri dengan Pusat Litbang Hutan Tanaman (P3HT) dan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Lembaqa Penelitian dan Penqabdian Keoada Masvarakat UNS Penyusunan Peta KPL dan KL untuk Beberapa Jenis Tanaman Kehutanan dengan Pusat Penqembanqan Sumber Dava Hutan Ceou Kesesuaian Iklim Hutan Tanaman Pinus denqan Perum Perhutani Unit I Jawa Tenqah Penyusunan Peta KPL dan KL untuk Beberapa Jenis Tanaman Kehutanan dengan Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah
2000 2000 2000 2000 1999 1996
1995
1998 1995 1996 1995
Kajian Evaluasi Lahan dengan Bonita & Kesesuaian Lahan di Areal Tanaman Jati denqan Perum Perhutani Unit I Jawa Tenqah Kajian Evaluasi Lahan Dengan Bonita & Kesesuaian Lahan Di Areal Tanaman Jati denqan Biro Perencanaan dan Penqembanqan Perum Perhutani Unit I Jawa Tenqah Penelitian di Bidanq Evaluasi Lahan denqan Perum Perhutani Unit I Jawa Tenqah Penyusunan Peta KPL dan KL untuk Beberapa Jenis Tanaman Kehutanan dengan Perum Perhutani Unit II Jawa Timur Asistensi Perisalahan Lahan Hutan dan Penyusunan Basis Data Sumber Daya Lahan denqan Perum Perhutani Unit I Jawa Tenqah 1. Pengembangan aplikasi sistem informasi geografis untuk analisis kesesuaian lahan 2. Pelatihan pengkaderan operator lapangan 3. Pelatihan pengkaderan operator SIG denqan Perum Perhutani Unit I Jawa Tenqah Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Analisis Kesesuaian Lahan denqan Perum Perhutani Unit I Jawa Tenqah Penelitian Sustainable Forest Management Di Tropical Forest Aspek Biofisik dan Sosek denqan Trooenbos Pendampingan Perisalahan Hutan Dalam Rangka Penyusunan Pete KPL dan KL Untuk Beberaoa Jenis Tanaman Kehutanan denqan Perum Perhutani Unit II Jawa Timur Pendayagunaan SIG Dalam Pengolah Data Elektronis (PDE) Dalam Rangka Kesesuaian Lahan Untuk Jenis Tanaman Kehutanan di Wilayah Perum Perhutani Kph Gundih denqan Perum Perhutani Unit I Jawa Tenqah Upaya Peningkatan Biomasa Kayu Putih (Melaleuca leucadendron) dengan Perum Perhutani Unit I Jawa Tenqah Pengaruh Penebangan Hutan Pinus Terhadap Erosi Tanah dengan Perum Perhutani Unit I Jawa Tenqah
IZJImm -..
· Q~ V(9~
•
· A. PERPUSTAKAAN Luas ruangan perpustakaan saat ini ± 138 m'.
•
· t~~Y
f)_D ..
~ . 0~. 0
Layanan perpustakaan = - Layanan sirkulasi merupakan layanan pemustakan dalam peminjaman O <J -
dan pengembalian bahan pustaka Layanan penelusuran literatur Layanan fotocopy Layanan penyedi~an bahan pustaka Layanan referensl
0
cg>
._
\:J)
10 0
,
J:
5000
co
• Reference book
E :::l
3000
• Laporan Hasil Penelitian
...,
• SkripsifTesis/Disertasi
2000
~:© ~n ~-y
.
0
<J
2009
.
~ ~
.~ .
()
\;)"
...
2010
2011
2012
2013
PERKEMBANGAN JUMLAH BUKU PERPUSTAKAAN
• \j()~\C1) ' ~ o
~ ~' " ~ ~ 'V
. Informasi lainnya
1000
o
~, ('::) ~ ~
'0
Textbook
4000
~
~ (~ . . o@ .' ~
:::l
0
~ . ··· 0
Q
~
cd
18 ' C, O O
6000 :::l
III
0
•
7000
D
~. p . 0) 0
~ 0 '::) ')
t;
KEADAAN BUKU PERPUSTAKAAN
11500
<J :::l
~
~
11000
:::l
III J:
10500
E :::l
10000
co
...,
9500 9000 2009
29 • .,. PROFIL BPTKPDAS
2010
2011
2012
2013
Sarana Prasarana • .,. 30
B. LABORATORIUM TANAH DAN HIDROLOGI
c. LABORATORIUM PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Layanan: 1.Analisa sedimentasi 2.Analisa C organik dengan proses pengabuan 3.Analisa kadar air
Layanan: 1.Peminjaman peta dan citra 2.Menyediakan sarana dan prasarana pengolahan data spasial 3.Menyediakan bahan dan peralatan untuk mencetak peta dan citra
31 ~ PROFIL BPTKPDAS
Sarana Prasarana
"9
32
D. STASIUN PENGAMAT ARUS SUNGAI (SPAS)
E. KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK)
Layanan: Mengamati dan menyediakan data hidrologi (debit, sedimen, hujan, iklim dan aliran permukaan ) mulai tahun 1972 hingga sekarang di areal penelitian yang tersebar di 5 kabupaten (Wonogiri, Karanganyar, Kebumen, Sragen dan Blora).
Seperti halnya Unit Pelaksana teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan lainnya, BPTKPDAS juga diberi mandat untuk mengelola 2 (dua) KHDTK yang ditujukan untuk penelitian dan pengembangan yaitu KHDTK Cemoro Modang dan KHDTK Gombong. Rencana pemanfaatan untuk penelitian di KHDTK disusun bersama oleh BPTKPDAS dan Perum Perhutani yang dalam hal ini didelegasikan kepada Puslitbang Perhutani Cepu. Pelaksanaan dan penganggaran oleh kedua belah pihak sesuai kemampuan anggaran, bisa bersama maupun sendiri, akan tetapi hasil penelitian dimanfaatkan oleh kedua belah pihak sesuai Peraturan dan Perjanjian Kerjasama yang ada
1.KHDTK CEMORO MODANG Kegiatan pengelolaan dan pengembangan KHDTK Cemoro Modang ditetapkan melalui SK Menteri Kehutanan Nomor SK. 344/Menhut-1I/201 0 tanggal 25 Mei 2010. KHDTK ini berada pada pangkuan/wilayah kerja KPH Cepu, Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah dengan status Hutan Produksi. Luas wilayah KHDTK Cemoro Modang ini adalah sebesar 1.311,6Ha. 2.KHDTK GOMBONG Kegiatan pengelolaan dan pengembangan KHDTK Gombong ditetapkan melalui SK Menteri Kehutanan Nomor SK. 345/Menhut-11/201 0 tanggal25 Mei 2010. KHDTK ini berada pada pangkuan/wilayah kerja KPH Kedu Selatan, Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah dengan status Hutan Lindung. Luas wilayah KHDTK Gombong ini adalah sebesar 200 Ha.
33.,.. PROFIL BPTKPDAS
Sarana Prasarana .,.. 34
F. STASIUN PENELITIAN JUMANTONO Pada tahun 2009, BPTKPDAS embangun sebuah stasiun penelitian yang berlokasi di Desa Sukasari, Kecamatan Jumantono, Kabupat n Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah yang kemudian diberi nama Stasiun Penelitian Jumantono dengan luas tanah sebesar 39.335 m2 dan luas bangunan lantai 1 sebesar 300 m2 serta lantai 2 sebesar 250 m2. Sarana dan prasarana yang terdapat di stasiun penelitian Jumantono antara lain :
1. Persemaian Permanen 2. Plot Erosi 3. Lisimeter 4. Laboratorium Tanah dan Hidrologi 5. Arboretum
Pembangunan Persemaian Permanen, m pemanfaatan sebagian areal Stasiun penelitian sebagai hasil kerjasama dengan BPDAS Solo. Target produksi bibit adalah satu juta batang per tahun. Dalam pelaksanaan pembuatan bibit diharapkan Balai/Badan Litbang dapat melakukan penelitian maupun menguji benih hasil penelitian guna pengujian lebih lanjut dalam skala lapangan/operasional.
Pelayanan Ke
Masyarakat
1.Bimbingan teknis ilmiah bidang teknologi kehutanan pengelolaan DAS 2.Tugas mengajar pad a peguruan tinggi dan bimbingan mahasiswa 3. Konsultasi teknis/narasumber/pembicara 4.Pemasyarakatan hasillitbang
-.
.
.... . ...
Berdasarkan Rencana Strategis BPTKPDAS 2010 - 2014, harapan ke depan adalah :
1. Menjadi instansi yang mampu menyediakan IPTEK khususnya di biaang teknologi kehutanan pengelolaan DAS untuk pelestarian pemanfaatan sumberdaya alam yang berkeadilan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat 2. Hasil hasil penelitian yang telah dihasilkan BPTKPDAS dapat diadopsi dan digunakan masyarakat meialul Kegiatan Pemasyarakatan Hasil Lltbang Kehutanan