Modul ke:
BAHASA INDONESIA Membaca untuk Menulis
Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Akuntansi
http://www.mercubuana.ac.id
Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media katakata atau bahasa tulis. (Henry Guntur Tarigan) Membaca adalah menggali informasi dari teks, baik yang berupa tulisan maupun dari gambar atau diagram maupun dari kombinasi itu semua. (Harimurti Kridalaksana) P1
Bahkan ada pula beberapa penulis yang beranggapan bahwa membaca adalah suatu kemauan untuk melihat lambang-lambang tertulis serta mengubah lambang-lambang tertulis tersebut melalui suatu metode pengajaran membaca seperti fonik (ucapan, ejaan berdasarkan interpretasi fonetik terhadap ejaan biasa) menjadi membaca lisan. P1
Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a recording and decoding process). Sebuah aspek pembacaan sandi (decoding) menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan makna bahasa lisan (oral language meaning) yang mencakup pengubahan tulisan / cetakan menjadi bunyi yang bermakna. P1
Membaca bukanlah suatu kegiatan yang berdiri sendiri, melainkan suatu sintesis berbagai proses yang tergabung ke dalam suatu sikap pembaca yang aktif.
P1
Proses membaca diantaranya adalah: • Membaca sebagai proses psikologi • Membaca sebagai proses sensori • Membaca sebagai proses perseptual • Membaca sebagai proses perkembangan, dan • Membaca sebagai proses perkembangan keterampilan.
P1
1. Membaca sebagai Proses Psikologi Sebagai proses psikologi membaca itu perkembangannya akan dipengaruhi oleh hal-hal yang sifatnya psikologi pembaca, seperti intelegensi, usia mental, jenis kelamin, tingkat sosial ekonomi, bahasa, ras, kepribadian, sikap, pertumbuhan fisik, kemampuan persepsi, tingkat kemampuan membaca. P1
2. Membaca sebagai Proses Sensori Sebagai proses sensoris mengandung pengertian bahwa kegiatan membaca itu dimulai dengan melihat. Stimulus masuk lewat indra penglihatan mata. Setelah dilakukan pemaknaan atau pengucapan terhadapnya.
3. Membaca sebagai Proses Perseptual Sebagai proses perseptual mengandung pengertian bahwa dalam membaca merupakan proses mengasosiasikan makna dan interpretasi berdasarkan pengalaman tentang stimulus atau lambang, serta respons yang menghubungkan makna dengan stimulus atau lambang tersebut. P1
4. Membaca sebagai Proses Perkembangan Sebagai proses perkembangan mengandung arti bahwa membaca itu pada dasarnya merupakan suatu proses perkembangan yang terjadi sepanjang hayat seseorang. Kita tidak tahu kapan perkembangan mulai dan berakhir.
P1
5. Membaca sebagai Proses Perkembangan Keterampilan Sebagai perkembangan keterampilan mengandung arti membaca merupakan sebuah keterampilan berbahasa (language skills) yang sifatnya objektif, bertahap, bisa digeneralisasikan, merupakan perkembangan konsep, pengenalan dan identifikasi, serta merupakan interpretasi mengenai informasi. P1
1. Membaca berdasarkan Terdengar Tidaknya Suara Pembaca, dibedakan menjadi dua jenis yakni membaca dalam hati (silent reading) dan membaca nyaring atau membaca bersuara (oral reading or aloud reading). 2. Membaca berdasarkan Cakupan Bahan Bacaan, dibedakan menjadi dua jenis yakni membaca ekstensif (extensive reading) dan membaca intensif (intensif reading). P1
1. Aspek sensori, yaitu kemampuan untuk memahami simbol-simbol tertulis Dalam membaca, pembaca harus harus mampu menangkap sejumlah simbol tertulis yang dibaca dan menginterpretasikan simbol-simbol atau kata-kata yang dibaca,dan di harapkan mampu memahami simbol bahasa yang berupa huruf, kelompok huruf dan kata Membaca sebagai proses sensoris mengandung pengertian bahwa kegiatan membaca itu dimulai dengan melihat. P1
2. Aspek afektif atau aspek emosi, yaitu aspek yang di dapatdari pengalaman pribadi, sikap orang tua, guru dan kelompok yang mendukung terhadap aktifitas yang diminati. Seseorang yang memiliki minat membaca yang tinggi akibat dari kepuasan dan manfaat yang didapat maka seseorang tersebut akan sangat fokus terhadap aktifitas membacanya.
P1
3. Aspek skemata, merupakan salah satu aspek penting yang menentukan keberhasilan membaca. Secara umum, skemata dimaknai sebagai pengetahuan awal yang telah tersimpan dalam memori seseorang. Skemata merupakan struktur pengetahuan abstrak yang disimpan secara hirarkis dalam otak (Pratiwi, 2001).
4. Aspek perseptual, mengandung pengertian bahwa dalam membaca merupakan proses mengasosiasikan makna dan interpretasi berdasarkan pengalaman tentang stimulus atau lambang, serta respons yang menghubungkan makna dengan stimulus atau lambang tersebut.
Ada tiga langkah dalam kegiatan membaca, yaitu: 1. kegiatan pramembaca 2. kegiatan membaca, dan 3. kegiatan pascamembaca.
Tahap-Tahap Kegiatan Membaca 1. Kegiatan Pramembaca Kegiatan ini dilaksanakan sebelum seorang siswa melaksanakan kegiatan membaca. Fungsi utama kegiatan pramembaca adalah memberikan pengetahuan awal terkait dengan aspek-aspek bacaan yang hendak dipahami, melatih siswa mengetahui tujuan membaca, dan memberikan motivasi dan rasa percaya diri.
Tahap-Tahap Kegiatan Membaca 2. Kegiatan Membaca Kegiatan pada tahap ini merupakan tahap kegiatan penting dan utama dalam keseluruhan tahapan membaca. Seorang pembaca yang efektif dan efisien terlebih dahulu harus mengetahui tujuan dia membaca. Setelah mengetahui tujuan membaca, seorang pembaca akan memilih strategi membaca yang tepat dan sesuai untuk mencapai tujuan tersebut.
Tahap-Tahap Kegiatan Membaca 3. Kegiatan Pascamembaca Kegiatan ini dilaksanakan setelah seorang mahasiswa melaksanakan kegiatan membaca. Fungsi utama kegiatan pascamembaca adalah untuk mengecek apakah apa yang dibaca telah dipahami dengan baik oleh siswa. Kegiatan setelah membaca ini dapat berupa tugas atau pertanyaan-pertanyaan terkait dengan teks yang dibaca.
Daftar Pustaka •
Alex dan Ahmad HP. 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana Predana Media Group.
•
Harjakusuma, Ahmad S. 1986. Keterampilan Membaca. Jakarta: Karunika.
•
Nurhadi. 1987. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
•
Rahayu, Minto. 2009. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
•
Ruskhan, Abdul Gaffar. 2007. Kompas Bahasa Indonesia. Jakarta: Grasindo Utama.
Daftar Pustaka •
Satata, Sri, Devi S, dan Dadi W. 2012. Bahasa Indonesia, Mata Kuliah Pengembangan Kepribadianional. Jakarta: Mitra Wacana Media.
•
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Terima Kasih Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM