BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Buah yang digunakan untuk bahan penelitian berasal dari kebun petani sentra produksi manggis Purwakarta, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret-April 2009 di Laboratorium Produksi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah manggis, uap air, silika gel, NaOH 0.1 N, indikator phenophtalein, benlate dan aquades. Alat yang digunakan adalah timbangan analitik, toples, kawat kasa, besi penyangga, refraktometer digital, color reader, alat-alat titrasi, oven, hygrometer, humydifier, kertas saring, kertas tissue, keranjang dan alat-alat penunjang penelitian lainnya.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan dua faktor. Faktor yang digunakan adalah suhu penyimpanan dan kelembaban. Perlakuan suhu terdiri dari dua taraf yaitu 15 °C dan suhu ruang. Sedangkan perlakuan kelembaban terdiri dari tiga taraf yaitu penggunaan uap air, silika gel dan kontrol. Masing-masing perlakuan terdiri atas tiga ulangan, sehingga terdapat 18 satuan percobaan. Buah yang digunakan untuk pengamatan destruktif (resistensi kulit buah atau ketahanan kulit buah terhadap tekanan yang diberikan, kadar air kulit buah, padatan terlarut total dan total asam tertitrasi) sebanyak 2 buah per satuan percobaan dilakukan 16 kali pengamatan dengan total sebanyak 576 buah. Buah yang dibutuhkan untuk pengamatan non destruktif (susut bobot, warna kulit buah dan warna kelopak buah) sebanyak 3 buah per satuan percobaan dengan total sebanyak 54 buah. Jumlah buah yang dibutuhkan untuk seluruh pengamatan adalah 630 buah.
Model statistika yang digunakan adalah sebagai berikut : Yij
= μ + αi + βj + τk + (αβ)ij + ε ijk
Yij
= Nilai pengamatan perlakuan suhu penyimpanan ke-i dan kelembaban ke-j pada ulangan ke-k
µ
= Nilai tengah populasi
αi
= Pengaruh suhu penyimpanan ke-i
βj
= Pengaruh kelembaban ke-j
τk
= Pengaruh ulangan ke-k
(αβ)ij = Interaksi antara pengaruh suhu penyimpanan ke-i dengan pengaruh kelembaban ke-j εijk
= Pengaruh galat percobaan suhu penyimpanan ke-i dan kelembaban ke-j pada ulangan ke-k Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F. Jika hasil yang
diperoleh berbeda nyata pada taraf 5% maka dilakukan uji lanjut dengan DMRT (Duncan Multiple Range Test).
Pelaksanaan Sortasi (Pemilahan) Sortasi dilakukan untuk memisahkan buah-buahan yang luka, busuk dan cacat lainnya untuk menghindari penyebab infeksi ke produk lain. Sortasi dilakukan di kebun petani dan di tempat penelitian (laboratorium) secara manual.
Pengelompokkan Buah dikelompokkan ke dalam tiga kelompok berdasarkan warna kulit buah. Buah yang berwarna kuning kemerahan dengan bercak merah dikelompokkan kedalam kelompok 1, buah dengan kulit berwarna merah kecoklatan dikelompokkan kedalam kelompok 2 dan buah yang berwarna kulit merah keunguan dikelompokkan kedalam kelompok 3.
Pembersihan (Pencucian) Sebelum diberikan perlakuan, buah manggis dicuci bersih terlebih dahulu dengan menggunakan sabun khusus buah, dan digunakan sikat berbulu halus agar kotoran yang menempel hilang. Selanjutnya buah dicelupkan ke dalam larutan benlate 1000 ppm selama 30 detik dan dikeringanginkan.
Penyimpanan Setelah kering buah manggis diberikan perlakuan, yaitu disimpan di dalam toples kemudian ditutup dengan plastik wrap dan diberi uap air (A1), silika gel (A2) dan tanpa perlakuan/kontrol (A0). Setiap toples berisi 36 buah manggis, terdiri dari 33 buah untuk pengamatan destruktif dan 3 buah untuk pengamatan non-destruktif. Toples yang berisi buah manggis disimpan di dalam tempat pendingin (cool storage) bersuhu 15° C (S1) dan suhu ruang (S2).
Pengamatan Pengamatan yang dilakukan meliputi pengamatan destruktif dan non destruktif. Pengamatan destruktif terdiri atas resistensi kulit buah, kadar air kulit buah, padatan terlarut total dan total asam tertitrasi. Sedangkan pengamatan non destruktif yang dilakukan adalah susut bobot, warna kulit buah dan warna kelopak buah. Setiap peubah pengamatan diamati dengan interval pengamatan 2 hari sekali, dimulai dari hari ke-0 sampai dengan hari ke-30 setelah perlakuan.
1.
Pengamatan Destruktif
1.1
Resistensi Kulit Buah Mengukur resistensi kulit buah dengan menggunakan alat yang dilengkapi
pengukur tekanan (bar/psi). Buah manggis dibuka dengan cara menekan buah sampai kulit buah terbuka. Kemudian setelah buah dapat terbuka, secara otomatis jarum penunjuk tekanan pada alat akan berhenti.
1.2
Padatan Terlarut Total (PTT) Daging buah diambil dan dipisahkan dengan bijinya, daging buah
dihancurkan dengan mortar kemudian diambil sarinya dengan cara diperas
menggunakan kertas saring. Sari yang telah diperoleh diteteskan pada lensa refraktrometer. Angka yang didapatkan dinyatakan dengan °Brix.
1.3
Total Asam Tertitrasi Daging buah yang telah dipisahkan dari bijinya dihancurkan dengan
mortar kemudian diambil sari buah dengan cara disaring dengan kertas saring, dan diambil sari buah atau jus buah sebanyak 10 ml. Kemudian dimasukkan kedalam labu takar 250 ml, ditambahkan air sampai tanda tera dikocok, diambil 50 ml filtrat. Selanjutnya filtrat diberi indikator phenolphthalein, kemudian dititrasi dengan NaOH 0.1 N sampai muncul warna merah muda (pink) dan dilakukan dua kali atau duplo.
1.4
V x N NaOH x Fp x BE x 100 % W
%TAT
=
TAT
= Dinyatakan dalam %
V
= Volume NaOH 0.1 N yang telah distandardisasi
N NaOH
= Normalitas NaOH
Fp
= Volume labu takar/ml filtrat yang diambil
BE
= Bobot ekuivalen
W
= Berat contoh
Kadar Air Kulit Buah Setelah dilakukan pengamatan uji kemampuan dibuka, kulit buah
dipisahkan dari cupat dan tangkainya kemudian kulit buah ditimbang sebagai bobot basah, dan selanjutnya di oven selama 1 x 24 jam dengan suhu 105 °C. Untuk mendapatkan bobot kering, kulit buah yang sudah di oven kemudian ditimbang, disimpan satu hari kemudian ditimbang kembali, jika bobot masih berubah maka dilakukan pengovenan kembali dan jika bobot sudah tidak berubah (konstan) maka didapatkan bobot kering. % Kadar Air =
Bobot basah-Bobot kering x 100 % Bobot basah
2.
Pengamatan Non Destruktif
2.1
Susut Bobot Buah Pengukuran susut bobot buah dilakukan dengan menggunakan timbangan
analitik. Pengukuran dilakukan sebelum manggis disimpan (b0) dan setiap akhir pengamatan (bt) yaitu dua hari sekali. Nilai susut bobot didapatkan dengan cara membandingkan bobot awal dan bobot akhir. Pengamatan ini dinyatakan dalam persen. Susut bobot = b0 − bt x100% b0
2.2
b0
= bobot awal
bt
= bobot setiap akhir pengamatan
Warna Kulit Buah Metode untuk mengamati warna kulit dan kelopak adalah dengan
menggunakan
color
reader,
dengan
komponen
nilai
L
(gelap-terang),
a (hijau-merah) dan b (biru-kuning). Nilai L dari 0-100, semakin besar nilai L menunjukkan bahwa warna semakin terang. Nilai a dan b merupakan koordinat-koordinat kromatisasi, a menyatakan kromatik campuran hijau-merah dengan nilai -a dari 0–(-60) untuk warna hijau dan +a dari 0–60 untuk warna merah. Nilai b menyatakan warna kromatik campuran biru-kuning, dengan nilai -b dari 0–(-60) untuk warna biru dan nilai +b dari 0–60 untuk warna kuning. Pengamatan dilakukan pada tiga titik ekuator (bagian tengah) buah.
2.3
Warna Kelopak Buah Pengamatan warna kelopak buah sama seperti pada pengamatan warna
kulit buah dengan menggunakan color reader. Pengamatan dilakukan pada setiap helai kelopak buah.