BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian dhksamkan di areal PT. Perkebunan Nusantara 4 Sosa yang telah ditanami dengan kelapa sawit sejak tahun 1985. Jenis tanah di daerah yang diteliti didominasi oleh Typic Paleudult (Adiwiganda, 1991). Komposisi areal PT. Perkebu-
nan Nusantara 4 Sosa dicantumkan pada Tabel 5. Setiap lokasi dibedakan be~dasarkan perbedaan tahun tanam kelapa sawit yaitu 1993,1990,1987, dan 1985. Tabel 5 :Luas Areal Setiap Afdeling PT. Perkebunan Nusantara 4 Sosa
Sumber : Pusat Penelitian Kelapa Sawit (1995) Pada setiap lokasi dipdh tiga pohon sample tempat pengambilan contoh tanah
dan akar kelapa sawit. Berdekatan dengan pohon sample digali satu pros pada areal
yang tidak ditanami kelapa sawit (kondisi a
y
a masih seperti sebelum ditanami)
sebagai tempat pengambilan contoh tanah Secara gwgrafis lokasi penelitian terletak pada 1'4-1°18'~intang utara clan
99'40'-99"58' Bujur Timur. Analisis contoh tanah dilaksanakan di laboraturium tanah pusat penelitian Kelapa Sawit, Balai Penelitian Tembakau Deli Sampali, Pusat Penelitian Karet, Laboratorium Kesuburan Tanah, dan Laboratorium Fish Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Penelitian dimulai pada bulan Januari 1997 sampai dengan Desember 1997. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitii ini disesuaikan dengan hipotesis yang ingii diuji yaitu :
1. Untuk menguji hipotesis 1. Untuk melihat kemampuan akar kelapa sawit berkembang di lapisan subsoil yang padat di lapangan, maka di areal tanaman benunur 4,7, 10, dan 13 tahun pada
-
ke tiga pohon sampel diiali profl tanah dengan jar& 0 4.5 m dari pangkal batang kelapa sawit. Pengamatan d
i
i pada 5 bidang pengarnatan yaitu 0 - 0,5 m;
0,5 - 1,5 m; 1,5 - 2,5 m; 2,5 - 3,5 m; dan 3,5 - 4,5 m Kemudian diukur kedalaman perakaran yang telah berkembang di lapisan subsoil yang padat tersebut pada masing-
masing umur tanaman. Untuk melihat ketebalan awal dari lapisan subsoil yang padat tersebut, dibuat profil tanah pada tanah yang t~dal,drtanami helapa sawit dekat dengan lokasi pengamatan dan ditetapkan tebal masing-masing horizon tanah.
Di samping itu untuk melihat kemampuan akar kelapa sawit berkembang di
lapisan tanah pada berbagai kepadatan dibuat juga perwbaan di rumah liasa untuk - melihat pengaruh kerapatan lindak terhadap perkembangan akar dan pertumbuhan bibit kelapa sawit. Contoh tanah tidak terganggu 1-
setebal 25 cm di lapangan
dengan menggunakan pipa PVC yang berdiameter 20 cm setinggi 30 cm. Kerapatan lindaknya terdiri dari 1,64; 1,5 1; 1,42; 1,31; 1,23; dan 1,13 ( W o r pertama). Pada
permukaan tanah pot pipa PVC ditambahkan tanah topsoil setebal 5 cm Kemudian ditanam bibit kelapa sawit yang telah berurnur 2
- 3 bulan Pada perm-
tanah
diberi kompos akar (800 grlpot) dan tanpa kompos akar sebagai mulsa (faktor kedua). Setelah kelapa sawit berumur 5 bulan dilakukan pengamatan berat kering
akar, tinggi tanaman, jumlah clam dan luas dauu Digunakan rancangan acak lengkap dengan 3 ulangan. Model aditif linear rancangan percobaan adalah : Ylj
=P +
a, +
P,
+ (aBe +
E,,
yang bermakna :
Y,,
= nilai pengamatan pada kerapatan lindak ke-i
p
= nilai tengah umum
a,
= pengaruh
p,
= pengaruh kompos ke-j.
dan kompos ke-j.
kerapatan lindak ke-i.
(ap)ij= pengaruh interaksi kerapatan lindak ke-i dan kompos ke-j.
I:,,
=
pngaruh
act&
kwdptan lindak ke-i dan kompos ke-j.
2. Untuk menguji hipotesis 2. Untuk melibat kemampuan akar kelapa sawu meningkah mutu indeks stabiitas agregat, persentase agregasi, persentase air tersedia dan nmng pori; men& kerapatan lindak, maka setiap horison untuk masing-masing bidang pengarnatan pada setiap umur tanaman d i b i l contoh tanahya. Contoh tanah tersebut dianalisi kerapatan lindak, ruang pori, indeks stabilitas agregat, persentase agregasi clan persentase
air tersedia di laboratorium. Untuk rnenguji pengaruh umw kelapa sawit terhadap kerapatan lindak, mang pri, indeks stabilitas agregat, persentase agregasi dan persentase air tersedia, dianal-
isis ragamnya clan dilanjutkan dengan uji jarak ganda Duncan (Gomez dan Gomez, 1995). Untuk melihat perubahan yang terjadi antara sifat
W i k tanah yang ditanami
kelapa sawit dengan yang tidak ditanami kelapa sawit, diamhis dengan uji-t (Steel dan Torrie, 1993).
3. Untuk menguji hipotesis 3.
Untuk rnelihat dampak positif kelapa sawit terhadap pH, C-organik, N-total, K-dd, kapasitas tukar kation (KTK), kejenuhan basa (KB), Fe dan Mn, rnaka setiap horison untuk masing-masing bidang pewamatan pada setiap umur tanaman di areal yang ditanami kelapa sawit diambii contoh tanahnya. Contoh tanah ini diadkis pH, C-organik, N-total, K-dd, KTK, KB,Fe, dan M n di laboraturium Untuk menguji pengaruh umur kelapa sawit terhadap pH, C-organik, N-total, K-
dd. KTK. RR. Fe, dan M n dranal~sisragamnya dan dilanjutkan dcngan uji jar& ganda Duncan (Gornez dan Gomez, 1995). Untuk m e b t perubahan yang terjadi antara
sifat kimia tanah yang ditanami kelapa sawit dengan yang tidak &it&
kelapa sawit,
d i i s dengan uji-t (Steel dan Tome, i993j. Pelaksanaan Penelitian Penelitian mencakup tiga tahapan kegiatan, yaitu : (1) pengamatan dan pengambii contoh tanah dan akar di lapangan, (2) analisis laboratorium, clan (3) analisii kuantitatif dan kualitatif. Uraian dari setiap tahap kegiatan disajii sebgai
berikut : Pengamatan Lapangan Pada tahap ini tercakup kegiatan pemiliban lokasi untuk pengambilan contoh
tanah, pembuatan pro@ pengukuran, dan pengambilan akar kelapa sawit. Di samping itu dihkukan juga pengumpulan data lingkungan setiap lokasi yang terdiri dari data geologi dan i k h Pengamatan lapangan menggunakan metode pengamatan Puslittanak (1993 dan 1994), Soil Survey Staff(1994). Untuk ini digunakan peta satuan lahan dan tanah berskala 1: 250.000 LREP (Subardja dkk, 1990), peta topografi berskala 1 : 100.000 (USARF'AC, 1957) dan peta lok&i kebun berskala 1 :
10.000. Pengamatan berat kering akar dilakukan terhadap pohon contoh terpilih. Akar digali dari 118 bagii piringan dengan kedalaman sesuai dengan horison tanah. Contoh akar dan contoh tanah yang diambil pada jarak 0 - 0,5 m; 0,5
- 1,5 m;
1,5 - 2,5 m;
2,5 - 3,5 m; dan 3,5 - 4,5 m dari pangkal batang untuk masing-masing horison tanah (Gambar 2). Kemudian akar dan tanah dipisahkan, akar dicuci bersih baru dimasukkan
ke dalam kantong kemudian di keringkan dalam oven clan ditimbang berat keringnya.
Tanah dikering udarakan pada ruang pengering tanah, k e m u d i ditumbuk dan &ayak dengan ayakan 10 mesh untuk sarnpel d iEi h - k i n r i a tan&
harken 1
-----
horizon 2
-hmlbon - - - - -3harken 4 --
Garnbar 2 :Tempat pembongkar4 akar pada piringan. Untuk pengamatan sifat lisii dan kimia tanah, maka diambil tiga jenis contoh tanah yaitu (1) Contoh tanah tak terganggu (undisturbed soil sample), d i i b i i pada setiap horison bidang pengamatan dengan menggunakan ring sampler, yang akan digunakan untuk menetapkan kerapatan lindak dan air tersedia. (2) Contoh tanah agregat utuh (disturbed soil aggregate), diambii pada setiap horison bidang pengamatan sekitar 1 kg, yang akan digunakan untuk menetapkan persentase agregasi clan indek stabiitas agregat. (3) Contoh tanah b i i (disturbed soil sample), diambii pada setiap bidang pengamatan sekitar bersama dengan akarnya, yang akan digunakan untuk analisis pH, C-organik, N-total, K-dd, KTK, KB (NH40AcpH 7). Mn, dan Fe. (4) Untuk percobaan kemampuan akar berkembang di 1api.m padat diamhil contoh tanah lak terganggu dengan me~gIIII?tkanpipa PVC: yang btrrdian~tcr20 crn dan
tingginya 30 cm. Tebal tanah yang diambii adalah 20 cm dengan kerapatan lindaknya
adalah 1,64; 1,5i; 1,42; i,31; 1,23; dan 1,13. Analisis Laboratorium Sifat-sifat tanah yang dianabis mencakup sifat h i k yaitu kerapatan Ijndak, air tersedia (pF2.5 dan pF 4.2), indek stabifitas agregat, persentase agregasi, kerapatan lindak diukur dengan menggunakan ring sample (Blake dan Hartge,1986 a; Blake dan Hartge, 1986 b) setelah diperoleh datanya, maka dapat dihitung ruang pori totalnya dengan rumus : ruang pori total = (1- Kerapatan iindaMPartike1 Density) 100% (Danielson dan Sutherlaud, 1986). Pressure plaie apparatus digunakan untuk men-
gukur pF (Casse1 dan Nielsen, 1986). Pengukwan kernantapan agregat dan diameter agregat (Kemper dan Rosenau, 1986) dilaksanakan dengan pengayakan ksring dan
basah. Dari pengayakm kering diperoleh rerata berat diameter agregat ke-ring (RBDK), dan pengayakan basah diperoleh rerata berat diameter basah (RBDB). Kemantapan agregat dapat diitung dengan rumus :KA ={ l/(RBDK-RBDB)} 100%. Sitkt kimia tanah yang d i i i adalah pH Hz0 (Mc Lean, 1982); C-organik m o d i i i Walkley dan Black (Nelson dan Sommers, 1982) N-total metode KjeldahI; Na-dd dan K-dd flame fotorneter; Ca-dd dan Mg-dd AAS; Fe (Olson dan Ellis, 1982) Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Data yang berkaitan dengan sifat (karakterristii) pembahan antara tanah yang
ditanami kelapa sawit dengan yang tidak ditanarni &analisis secara kualitatif dan uji-t. Dalam ha1 ini penelaahan dan interpretasi data bersifat deskript~fSementara 1111 p n garuh atau hubungan berbagai faktor atau hubungan antara sesarna faktor d i - & i s
dengan a d k i i ragam dan uji jarak ganda Duncan. Hubungan kerapatan lindak den-
gan sifat hik, kimia dan berat kering akar dianalisii dengan regresi bertatar. Data yang diperoieh dari rancangan percobaan ciianalisis dengan d i s ragam dan uji jarak
ganda Duncan.