BAGIAN I PENDAHULUAN A. VISI DAN MISI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau telah hadir ditengah masysakat Riau sejak tahun 1962. Menurut sejarah berdirinya, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris bernaung dibawah Fakultas Keguruan menjalankan Program Sarjana Muda. Sejalan dengan perkembangan universitas di Indonesia, sejak tahun 1984 Program Studi tersebut berada dalam struktur Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dengan melaksanakan program Strata Satu (S1). Adapun Visi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris ialah mewujudkan Program Studi sebagai pusat pendidikan, penelitian, pelayanan dan pelestarian perkembangan pembelajaran Bahasa Inggris bagi tenaga professional baik dibidang pendidikan maupun dibidang Non Kependidikan. Visi ini dijabarkan dengan misi: 1. Melaksanakan pembelajaran pendidikan Bahasa Inggris bagi calon guru dan guru Sekolah Dasar dan Menengah serta institusi lainnya di Propinsi Riau dan daerah lain di Indonesia umumnya. 2. Melaksanakan penelitian dibidang pendidikan Bahasa Inggris di sekolahsekolah, khususnya di Propinsi Riau. 3. Melakukan pengabdian kepada masyarakat dibidang pembelajaran Bahasa Inggris untuk sekolah dasar dan menengah khususnya di Propinsi Riau. 4. Memberikan pelayanan berupa konsultasi dan kerjasama dibidang pembelajaran Bahasa Inggris bagi sekolah dasar dan menengah dan institusi lainnya di Riau. Misi pertama Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau adalah menghasilkan lulusan berupa pendidik yang mampu melaksanakan proses pembelajaran bahasa Inggris secara profesional pada tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah. Dengan berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan mempertimbangkan Standar Kompetensi Guru Pemula (SKGP) serta Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045 Tahun 2002 sebagai kerangka acuan, dikembangkanlah kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau yang dirancang agar lulusan memiliki empat kompetensi dasar, yaitu: 1. Kompetensi pedagogik, yaitu kompetensi dalam mengelola pembelajaran yang mencakup pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksana pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik. 2. Kompetensi kepribadian, yaitu kompetensi kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan 1
berakhlak mulia. 3. Kompetensi profesional, yaitu kompetensi dalam hal penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan lulusan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. 4. Kompetensi sosial, yaitu kompetensi sebagai bagian dari masyarakat sekolah untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat luas Dalam pengembangan kurikulum ini, keempat kompetensi dasar tersebut dijabarkan ke dalam sejumlah sub-kompetensi yang harus dimiliki oleh lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, yang kemudian masing-masing diterjemahkan ke dalam sejumlah indikator keberhasilan yang selanjutnya masing-masing dirancang untuk dicapai melalui sejumlah pengalaman belajar B. FLEKSIBILITAS KURIKULUM Kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris ini dikembangkan berdasarkan Kurikulum Inti (Nasional) 1994 (sk. mendikbud no.0217/1995, pasal 17), melalui rapat dosen Program Studi yang dilaksanakan secara berkala diawal tahun ajaran dan hasilnya diplenokan. Penyesuaian yang dapat dikatakan lebih signifikan terjadi pada tahun 2000 dengan adanya Program Intensive Course (IC) yang dilaksanakan secara Nasional. Menurut PP-RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan mempertimbangkan Standar Kompetensi Guru Pemula (SKGP) pada tingkat Pendidikan Dasar dan Menenngah yang mencakup empat (4) kompetensi, yaitu: Kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kompetensi Profesional dimaksudkan dalam hal kompetensi penguasaan dan kemampuan berbahasa Inggris yang dideskripsikan kedalam kompetensi dasar: 1) mahir berbahasa Inggris (Language Skills), 2) menguasai ilmu kebahasaan (Linguistics subjects), dan 3) menguasai ilmu kesastraan (Literature subjects). Sedangkan Kompetensi Pedagogik yang merujuk kepada kemampuan mengajarkan Bahasa Inggris dideskripsikan dalam kompetensi dasar, yakni menguasai Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris dan trampil mengajarkan Bahasa Inggris. Kompetensi Kepribadian diarahkan kepada kemampuan memiliki kepribadian dan sikap yang mantap, stabil, arif, dewasa, dan berwibawa menjadi teladan peserta didik dan berakhlak mulia. Ditambah dengan kompetensi sosial yang dijabarkan sebagai kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat luas. Kedua kompetensi ini tercakup dalam kelompok Mata Kuliah Dasar Keguruan (MKDK) dan Mata Kuliah Umum (MKU). Untuk memenuhi kualifikasi lulusan tersebut, struktur dan isi kurikulum Pendidikan Bahasa Inggris terdiri atas kelompok mata kuliah yang disebut Mata kuliah Keahlian (MKK), Mata Kuliah Dasar Kependidikan (MKDK), dan Mata 2
Kuliah Umum (MKU) dengan bobot sks mata kuliah masing-masing untuk melengkapi jumlah keseluruhan 155 sks. Mata kuliah tersebut mencakup 96 sks dari Kurikulum Inti (Kurikulum Nasional). Karena jumlah maksimum sks yang dituntut untuk menyelesaikan S1 adalah antara 144 - 160 sks sesuai dengan Kurikulum Nasional, maka Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris menambah 59 sks untuk Kurikulum Lokal (KL). Dalam rangka penyelesaian program S1, mahasiswa harus menempuh jalur skripsi (Thesis) dengan bobot 6 sks. Menurut ketetapan Universitas Riau yang kemudian dirumuskan oleh Fakultas dan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, topik bahasan skripsi wajib merupakan kajian pembelajaran, linguistics, atau sastra Inggris yang ditulis dalam bahasa Inggris. Hal yang dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris baik yang berasal dari Kurikulum Nasional maupun kurikulum lokal memuat: a. Materi ajar yang memungkinkan lulusan dapat mengajar siswa secara profesional. b. Materi ajar yang memungkinkan lulusan untuk dapat memproduksi materi ajar bagi siswa. c.
Kurikulum memuat materi yang memungkinkan lulusan untuk memiliki komitmen yang tinggi dalam mengajar dan memiliki kepribadian yang mantap.
C. KEWENANGAN DOSEN Menurut Statuta Universitas Riau 2003, Peraturan Akademis 2003, dan sesuai dengan SK Dirjen Dikti Depdikbud RI. No. 48/DJ/Kep/1983, tentang Beban Tugas Tenaga Pengajar pada Perguruan Tinggi Negeri, maka setiap tenaga pengajar diwajibkan memenuhi Ekwivalensi Waktu Mengajar Penuh (EWMP) dengan 12 SKS (3x12 jam) per minggu dan dihitung untuk setiap semester dengan perincian: (1) Pendidikan: 2 – 8 SKS; (2) Penelitian dan Pengembangan Ilmu: 2 – 6 SKS; (3) Pengabdian pada Masyarakat: 1- 6 SKS; (4) Pembinaan civitas akademis: 1 – 4 SKS; (5) Administrasi dan Manajemen: 0 - 3 SKS. Pelaksanaan Ekwivalensi Waktu Mengajar Penuh (EWMP) diatur oleh Dekan Fakultas dan data EWMP setiap tenaga pengajar diarsipkan pada bundel tenaga pengajar masing-masing yang merupakan salah satu informasi bagi yang bersangkutan. Secara berkala Dekan melaporkan kepada Rektor atau orang yang ditunjuk oleh Rektor sebagai pelaksana monitoring EWMP setiap pengajar di fakultas. Tugas utama dosen di Universitas Riau adalah melakukan pendidikan dan pengajaran yang dilakukan dalam bentuk memberikan kuliah, praktikum, pengembangan materi kuliah dan melakukan evaluasi perkuliahan. Selain tugas utama ini, dosen juga mempunyai tugas sebagai penasehat akademis dan melakukan pembimbingan dalam penulisan tugas akhir. 3
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris memiliki 29 orang dosen tetap dengan rincian sebagai berikut: • • •
dosen yang berpendidikan S-1 sebanyak 7 orang (24)%), dosen yang berpendidikan S-2 sebanyak 20 orang (69%), dan dosen yang berpendidikan S-3 sebanyak 2 orang (7%).
D. IMPLEMENTASI KURIKULUM Penyelenggaraan pembelajaran di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dilaksanakan berdasarkan kurikulum yang di susun sesuai dengan sasaran dan tujuan dari Program Studi. Penerapan kurikulum tersebut dilakukan dengan Sistem Kredit Semester (SKS), merujuk kepada surat keputusan Mendikbud RI No. 0211/v/1982 serta surat keputusan Mendikbud No. 232/II/2000 dan No. 045/II/2002. Beban studi kumulatif mahasiswa berjumlah 64 mata kuliah (155 SKS) yang tiap mata kuliah memiliki beban antara 2 – 4 SKS dengan metode pembelajaran dan penilaian yang berbeda. Perbedaan ini berdasarkan ciri-ciri materi yang dikandung oleh mata kuliah itu. Namun secara umum penyelenggaraan pembelajaran Program Studi tetap mengacu kepada Buku Pedoman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau 2004/2005. Beban studi mahasiswa disebarkan pada dua (2) semester, ganjil dan genap, diasuh oleh 29 orang dosen. Dalam upaya pencapaian kompetensi lulusan, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris menganut Pembelajaran Kelas Kecil khusus untuk mata kuliah keterampilan bahasa (language skills). Tiap kelas (rombel) rata-rata terdiri atas 25 – 40 orang mahasiswa. Dengan demikian ada mata kuliah dengan dua atau tiga kelas paralel yang dikelola oleh 2 - 3 orang dosen yang berbeda untuk tiap mata kuliah. Jumlah rombongan belajar (rombel) untuk tiap semester berkisar antara 50 – 60 rombel dengan 34 - 35 mata kuliah tiap semester. Dengan demikian masingmasing dosen bertugas mengasuh 2 - 3 mata kuliah (4 – 6 SKS) tiap semester. Proses belajar mengajar di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris mengarah kepada pengembangan/pelatihan kompetensi yang diharapkan, dalam hal ini adalah kompetensi ‘mengajar bahasa Inggris’ dan ‘keterampilan berbahasa Inggris’. Hal ini tergambar langsung dari mata kuliah yang disajikan, seperti: mata kuliah yang berhubungan dengan ‘pengajaran’ yaitu: TEFL (Teaching English as a Foreign Language), Curriculum and Material Development, Language Testing, Micro Teaching, Practice Teaching, dll. Sedangkan mata kuliah yang berhubungan dengan keterampilan berbahasa Inggris adalah: Listening, Speaking, Reading, Writing, Structure, Vocabulary, Pronunciation, Phonology, dll. Dengan mengikuti mata kuliah tersebut, kompetensi mengajar dan ketrampilan berbahasa mahasiswa betul-betul dapat dikembangkan. Efisiensi internal dan eksternal di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris juga sangat menunjang tercapainya pengajaran yang mengarah kepada pengembangan dan pelatihan kompetensi yang diharapkan. Saat ini, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris menempati tujuh ruangan perkuliahan. Disamping itu, ada ruangan lain yang dipakai bersama-sama dengan Prodi lain di FKIP yang digunakan untuk 4
perkuliahan mata kuliah umum (MKU). Dari segi jumlah, ruangan sudah memadai untuk Prodi Bahasa Inggris yang memiliki jumlah mahasiswa 303 orang. Dengan jumlah lokal tersebut, semua aktifitas pengajaran dapat dilaksanakan pada pagi hingga siang hari. Disamping jumlah ruangan, ratio dosen dan mahasiswa berbanding cukup tinggi (1 : 10). Ratio ini sangat ideal bila dibanding dengan standar nasional 1:20. Efisiensi eksternal di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris yang menunjang proses pembelajaran berupa Reading Room Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Perpustakaan FKIP, Perpustakaan UNRI dan Pusat Komputer Universitas Riau. Dalam melengkapi tugas terstruktur dan mandiri mahasiswa diarahkan memanfaatkan sumber belajar (Learning Resources) tersebut. Proses Pembelajaran/perkuliahan menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS) terdiri dari tiga komponen perkuliahan: 1) Tatap Muka, 2) Kegiatan Terstruktur, dan 3) Kegiatan Mandiri. Tatap muka adalah pertemuan antara dosen dan mahasiswa di ruangan kelas (kuliah) selama 50 menit per minggu untuk setiap SKS minimal 16 kali dalam satu (1) semester. Materi dan metode perkuliahan ditetapkan oleh dosen pengasuh mata kuliah. Materi dapat berupa diktat, buku teks, buku referensi, dan / atau modul dsb yang dikompilasi, adopsi dan modifikasi dari berbagai sumber dan media pembelajaran. Sedangkan metode disesuaikan dengan karakteristik materi perkuliahan itu sendiri. Untuk mata kuliah keterampilan berbahasa (Skill Subjects), porsi waktu terbesar diberikan kepada mahasiswa untuk berlatih kemampuan komunikasi lisan (Oral Communication) dalam mata kuliah MKK 1. Hal ini dilakukan karena konteks pembelajaran Bahasa Inggris masih pada tahap English as a Foreign Language Context (EFL). Untuk mata kuliah selain Skill Subjects, dosen menggunakan metode dan teknik Ceramah, Cooperative/collaborative Learning, Inquiry, dan Studi Literatur (Literary Research) yang lebih memberi kesempatan kepada mahasiswa belajar secara mandiri (Learning Autonomy dan Students Centered Learning). Kegitan terstruktur dimaksudkan adalah tugas yang diberikan dosen dan menjadi hak mahasiswa dan bersifat menunjang kegiatan tatap muka. Tugas ini berhubungan erat dengan karekteristik mata kuliah asuhan dosen dan berupa lanjutan, pengayaan, dan pengembangan materi yang diberikan di perkuliahan. Untuk 50 menit kegiatan tatap muka, mahasiswa diberikan tugas terstruktur selama 60 menit. Kegitan terstruktur berupa: 1) mengerjakan latihan atau soal-soal dirumah; 2) mencari definisi dan arti berbagai istilah tertentu yang berkaitan dengan ilmu yang dipelajari; 3) Mendiskusikan atau membahas secara bersama-sama masalah atau persoalan yang timbul dalam tanya jawab di perkuliahan atau dari hasil bacaan lainnya; dan 4) mencari dan mengumpulkan artikel di surat kabar/majalah/jurnal/barang cetakan lainnya yang berkaitan dengan bahan tatap muka. Kegiatan mandiri adalah tugas yang diberikan dalam rangka mendidik, membina, dan melatih mahasiswa untuk mandiri dalam ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan perkuliahan. Kegitan ini dilaksanakan diluar jam perkuliahan dengan rentang waktu 2160 – 2280 menit untuk dua (2) SKS mata kuliah selama satu 5
semester. Bentuk kegiatan mandiri beragam dan dikategorikan dalam bentuk laporan buku (Book Review), laporan praktek lapangan (Field Research), dan membuat kertas Ilmiah (Paper). Semua hasil kegiatan ini diberikan sejak awal semester dan diserahkan sebelum ujian akhir. Karena mayoritas mata kuliah MKK1 merupakan mata kuliah berjenjang (Prerequisit) dan disajikan mulai semester satu sampai dengan empat, maka mahasiswa diharuskan lebih hati-hati pada setiap mata kuliah tersebut agar tidak tertunda mengikuti mata kuliah pada jenjang berikutnya. Untuk menunjang proses pembelajaran yang sesuai dengan sistim SKS tersebut, teknologi informasi komunikasi seperti radio, televisi, video, computer (internet) telah dimanfaatkan. Informasi yang diperoleh dari dosen pengasuh mata kuliah, sebagian mahasiswa sudah terampil menggunakan internet untuk melengkapi tugas baik terstruktur maupun mandiri.
6