BAB VII MOTIVASI BERPERANSERTA PESERTA POSDAYA PADA POSDAYA 7.1
Gambaran Motivasi Berperanserta Peserta Posdaya Dalam Posdaya Motivasi berperanserta responden terdiri dari motivasi merencanakan,
motivasi melaksanakan, dan motivasi mengevaluasi pada suatu program dalam Posdaya. Motivasi timbul karena adanya dorongan dari dalam diri individu maupun dari luar individu. Dorongan tersebut berasal dari individu untuk memenuhi kebutuhan, harapan, dan keinginan. Tabel 26, menunjukkan gambaran motivasi berperanserta responden dalam Posdaya beserta program Posdaya. Tabel 26. Gambaran Umum Motivasi Berperanserta Peserta Posdaya dalam Program Posdaya Motivasi Berperanserta Motivasi Merencanakan Motivasi Melaksanakan Motivasi Mengevaluasi Motivasi Berperanserta
Motivasi Rendah n % 28 66,7
Motivasi Tinggi n % 14 33,3
Total 42
% 100
21
50
21
50
42
100
13
31
29
69
42
100
11
26,2
31
73,8
42
100
n
Berdasarkan Tabel 26, diketahui bahwa motivasi berperanserta responden tergolong tinggi yaitu berjumlah 73,8 persen. Selain itu juga, yang tergolong tinggi adalah motivasi mengevaluasi. Hal ini dikarenakan responden ingin mengikuti pelatihan Posdaya untuk memenuhi kebutuhannya mulai dari menambah ilmu, mendapatkan teman, mendapatkan pendapatan lebih, dan memiliki keterampilan serta responden merasakan ada keuntungan yang didapatkan dalam pelatihan-pelatihan yang diberikan salah satunya adalah memiliki teman baru. Pada motivasi melaksanakan terdapat jumlah dan persentase yang seimbang yaitu sebesar 50 persen karena tidak semua responden memiliki dorongan untuk mengikuti kegiatan pelatihan dari Posdaya karena waktu yang tidak sesuai dengan keinginan responden sehingga responden memiliki motivasi
109
yang rendah dalam pelaksanaan dan terdapat beberapa hambatan sehingga responden memiliki motivasi melaksanakan yang rendah. Motivasi merencanakan memiliki jumlah yang besar pada kategori motivasi yang rendah, yaitu sebesar 66,7 persen. Hal ini dikarenakan responden yang tidak terlibat dalam kepengurusan Posdaya, jarang atau tidak pernah diikutsertakan dalam perencanaan program Posdaya yang akan dilaksanakan di desa dan menunjukkan bahwa Posdaya dalam implementasinya masih belum sepenuhnya bottom-up planning.
7.2 Motivasi Berperanserta Peserta PosdayaMenurut Faktor Internal dan Eksternal Dalam subbab ini akan dibahas motivasi berperanserta responden menurut faktor internal dan eksternal responden. Dimana faktor internal terdiri dari jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan, pendapatan, status dalam Posdaya, pengetahuan, dan pengalaman responden sedangkan faktor eksternal responden ialah lingkungan sosial yang terdiri dari lingkungan tetangga, keluarga, dan pengurus Posdaya.
7.2.1 Motivasi Berperanserta Peserta Posdaya Menurut Faktor Internal 7.2.1.1 Motivasi Berperanserta Peserta Posdaya Menurut Jenis Kelamin Berdasarkan Tabel 28, mengenai motivasi berperanserta terhadap jenis kelamin, responden perempuan memiliki motivasi yang tinggi yaitu sebesar 47,6 persen, sedangkan responden yang berjenis kelamin laki-laki adalah sekitar 26,2 persen. Hal ini disebabkan sasaran dari pelatihan-pelatihan Posdaya adalah sebagian besar kaum perempuan dan dalam penelitian ini persentase responden perempuan lebih banyak dibandingkan responden laki-laki.
Tabel 27. Uraian Responden yang Memiliki Motivasi Rendah No. 1.
2. 3.
Uraian Ingin mengikuti pelatihan tetapi tidak ada yang menjaga anak dan mengerjakan pekerjaan rumah Ingin mengikuti pelatihan jika waktu pelatihan sesuai dan tidak ada kegiatan lain Ingin mengikuti pelatihan jika tetangga dekat juga mengikuti pelatihan tersebut
Jumlah Responden 5 15 2
110
Setiap tahapan dalam motivasi berperanserta, masing-masing memiliki persentase yang beragam. Dalam motivasi merencanakan, persentase yang lebih besar pada responden perempuan tergolong pada motivasi yang rendah, begitu juga dengan responden laki-laki. Perempuan memang lebih jarang diikutsertakan dalam perencanaan suatu program karena perempuan lebih dipercayakan untuk berada di rumah dan melakukan aktivitas di rumah. Motivasi melaksanakan sebagian besar adalah responden laki-laki termasuk kategori tinggi dibandingkan dengan responden perempuan yang terdapat pada kategori rendah. Hal ini disebabkan karena laki-laki lebih memiliki semangat yang tinggi dan tidak sepenuhnya bertanggung jawab terhadap kegiatan anak-anak dirumahnya sehingga laki-laki lebih memiliki motivasi yang tinggi, berbeda dengan perempuan. Perempuan memiliki kewajiban untuk mengurus anak sehingga untuk berpergian, teurtama untuk mengikuti pelatihan, anak merupakan salah satu hambatan responden tidak mengikuti pelatihan. Hal ini sesuai dengan uraian responden pada Tabel 27. Tabel 28. Motivasi Berperanserta Peserta Posdaya Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan n % n %
Motivasi Berperanserta Motivasi Merencanakan Rendah Tinggi Total Motivasi Melaksanakan Rendah Tinggi Total Motivasi Mengevaluasi Rendah Tinggi Total Motivasi Berperanserta Rendah Tinggi Total
Persentase
terbesar
Total
n
%
9 4 13
21,5 9,5 31
19 10 29
45,2 23,8 69
28 14 42
66,7 33,3 100
5 8 13
11,9 19,1 31
16 13 29
38 31 69
21 21 42
50 50 100
3 10 13
7,2 23,8 31
10 19 29
23,8 45,2 69
13 29 42
31 69 100
2 11 13
4,8 26,2 31
9 20 29
21,4 47,6 69
11 31 42
26,2 73,8 100
pada
responden
laki-laki,
dalam
motivasi
mengevaluasi, termasuk kategori tinggi, yaitu sebesar 26,2 persen. Hal ini juga terjadi pada responden perempuan yang memiliki motivasi yang tinggi untuk
111
mengevaluasi. Baik responden laki-laki maupun responden perempuan, memiliki motivasi yang tinggi dalam mengevaluasi program Posdaya karena mereka merasakan suatu kebutuhan dalam melaksanakan suatu program.
7.2.1.2 Motivasi
Berperanserta
Peserta
Posdaya
Menurut
Tingkat
Pendidikan Tingkat pendidikan yang telah dicapai oleh responden sangat beragam. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 29, yang menunjukkan jumlah dan persentase motivasi berperanserta responden dalam tingkat pendidikan.
Jika dilihat dari
Tabel 29, motivasi melaksanakan untuk tingkat pendidikan, motivasi yang tinggi hanya diperoleh pada responden yang memiliki tingkat pendidikan hingga sarajana. Hal ini sesuai dengan yang didapatkan di lapangan karena masyarakat lebih percaya kepada orang yang pendidikannya lebih tinggi dengan asumsi mereka lebih memiliki pengetahuan yang lebih dan dapat memberikan ide-ide yang kreatif untuk membangun desa. Tabel 29. Motivasi Berperanserta Peserta Posdaya Menurut Tingkat Pendidikan Motivasi Berperanserta Motivasi Merencanakan Rendah Tinggi Total Motivasi Melaksanakan Rendah Tinggi Total Motivasi Mengevaluasi Rendah Tinggi Total Motivasi Berperanserta Rendah Tinggi Total
Tingkat Pendidikan SMP SMA n % n %
SD
Total Sarjana n %
n
%
2,4 4,8 7,1
28 14 42
66,7 33,3 100
0 3 3
0 7,1 7,1
21 21 42
50 50 100
14,3 26,2 40,5
0 3 3
0 7,1 7,1
13 29 42
31 69 100
7,1 33,3 40,5
0 3 3
0 7,1 7,1
11 31 42
26,2 73,8 100
n
%
10 6 16
23,8 14,3 38,1
5 1 6
11,9 2,4 14,3
12 5 17
28,6 11,9 40,5
1 2 3
9 7 16
21,4 16,7 38,1
3 3 6
7,15 7,15 14,3
9 8 17
21,4 19,1 40,5
6 10 16
14,3 23,8 38,1
1 5 6
2,4 11,9 14,3
6 11 17
6 10 16
14,3 23,8 38,1
2 4 6
4,8 9,5 14,3
3 14 17
Responden yang memiliki motivasi tinggi untuk melaksanakan ialah responden yang telah menamatkan pendidikan hingga SMA dan Sarjana
112
sedangkan untuk responden yang meraih pendidikan hingga SMP dapat dikatakan memiliki motivasi yang rendah dan motivasi yang tinggi dengan jumlah seimbang. Berbeda dengan responden yang menamatkan pendidikannya hingga SD, dimana motivasi melaksanakan responden rendah. Hal ini dikarenakan mereka merasa tidak percaya diri untuk mengikuti pelatihan. Responden yang memiliki motivasi tinggi dalam melaksanakan tidak pernah lupa dengan masyarakat yang lain. Mereka selalu mengajak dan memotivasi orang-orang untuk maju bersama. Hal ini sesuai dengan uraian responden pada Tabel 30.
Tabel 30. Uraian Responden yang Memiliki Motivasi Tinggi No. 1.
2.
Uraian Ingin mengikuti kegiatan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Ingin mengikuti pelatihan karena keterampilan yang diperoleh dapat menambah penghasilan keluarga
Jumlah Responden 15 4
Pada motivasi mengevaluasi, baik responden yang telah meraih pendidikannya hingga SD, SMP, SMA, maupun Sarjana, sama-sama memiliki motivasi yang tinggi dalam mengevaluasi suatu program. Mereka mengevaluasi program tersebut berdasarkan dengan kebutuhan yang dirasakan. Setiap responden berdasarkan tingkat pendidikannya memiliki kebutuhan yang berbeda-beda tetapi mereka mempunyai harapan yang sama, yaitu terpenuhinya kebutuhan dan demi majunya desa mereka. Jika dilihat secara keseluruhan, motivasi berperanserta responden mulai dari responden yang mencapai pendidikannya SD hingga Sarjana, memiliki motivasi berperanserta yang tinggi. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 29.
7.2.1.3 Motivasi Berperanserta Peserta Posdaya Menurut Status Pekerjaan Motivasi berperanserta dapat dapat dilihat dari status pekerjaannya. Penggolongan dalam status pekerjaan adalah tidak bekerja dan bekerja. Pada Tabel 31, ditunjukkan jumlah dan persentase motivasi berperanserta responden menurut status pekerjaan. Pada motivasi merencanakan, baik responden yang bekerja ataupun tidak bekerja memiliki motivasi yang rendah. Hal ini dapat terlihat dari persentase yang diperoleh, yaitu sebesar 42,9 persen untuk responden
113
yang tidak bekerja dan 23,8 persen untuk responden yang bekerja. Untuk responden yang bekerja, motivasi merencanakan mereka rendah karena mereka menggunakan waktu untuk bekerja sedangkan untuk responden yang tidak bekerja biasanya kaum perempuan. Seperti yang dijelaskan di atas, bahwa perempuan lebih sedikit peluangnya untuk diikutsertakan dalam perencanaan program. Tahapan
motivasi
berperanserta
yang
kedua
adalah
motivasi
melaksanakan, dimana persentase untuk responden yang tidak bekerja lebih besar pada kategori yang rendah, yaitu sebesar 35,7 persen. Hal ini dikarenakan responden yang tidak bekerja hampir, yaitu responden perempuan sehingga mereka memiliki tanggungjawab dan kewajiban yang lain sehingga tidak dapat mengikuti pelatihan-pelatihan. Berbeda dengan motivasi melaksanakan pada responden yang bekerja, dimana persentase terbesar yang diperoleh termasuk kepada kategori tinggi, yaitu sebesar 21,4 persen. Responden yang bekerja mengetahui akan pentingnya suatu keterampilan agar mendapatkan penghasilan tambahan. Tabel 31. Motivasi Berperanserta Peserta Posdaya Menurut Status Pekerjaan Motivasi Berperanserta Motivasi Merencanakan Rendah Tinggi Total Motivasi Melaksanakan Rendah Tinggi Total Motivasi Mengevaluasi Rendah Tinggi Total Motivasi Berperanserta Rendah Tinggi Total
Status Pekerjaan Tidak Bekerja Bekerja n % n %
Total n
%
18 9 27
42,9 21,4 64,3
10 5 15
23,8 11,9 35,7
28 14 42
66,7 33,3 100
15 12 27
35,7 28,6 64,3
6 9 15
14,3 21,4 35,7
21 21 42
50 50 100
10 17 27
23,8 40,5 64,3
3 12 15
7,1 28,6 35,7
13 29 42
31 69 100
8 19 27
19 45,2 64,3
3 12 15
7,1 28,6 35,7
11 31 42
26,2 73,8 100
Responden yang tidak bekerja ataupun responden yang bekerja, dalam motivasi mengevaluasi, persentase terbesar termasuk kepada kategori motivasi yang tinggi, dengan masing-masing sebesar 40,5 persen dan 28,6 persen. Dalam motivasi mengevaluasi hampir seluruh responden memiliki motivasi yang tinggi
114
karena dalam motivasi mengevaluasi, responden yang bekerja dan tidak bekerja, merasakan adanya kebutuhan dalam mengikuti pelatihan-pelatihan pada program Posdaya. Hal utama yang menjadi kebutuhan responden adalah dapat meningkatkan pendapatan. Jika dilihat dari motivasi berperanserta secara umum, baik responden yang tidak bekerja dan respoden yang bekerja, sama-sama memiliki jumlah persentase yang besar dalam kategori motivasi tinggi, yaitu sebesar 45,2 persen dan 28,6 persen.
7.2.1.4 Motivasi Berperanserta Peserta Posdaya Menurut Pendapatan Tabel 32, menunjukkan jumlah dan persentase motivasi berperanserta responden berdasarkan pendapatan. Motivasi merencanakan, baik responden yang memiliki pendapatan rendah maupun tinggi, termasuk kepada kategori motivasi yang tinggi dengan masing-masing persentase sebesar 38,1 persen dan 28,6 persen. Hal ini disebabkan hanya beberapa orang saja yang diikutsertakan dalam perencanaan program, yaitu khususnya hanya orang-orang yang terlibat dalam kepengurusan Posdaya. Motivasi melaksanakan memperoleh jumlah dan persentase yang seimbang antara responden yang memiliki pedapatan rendah dan pendapatan tinggi, yaitu 50 persen. Dalam motivasi melaksanakan tidak ada hubungan sama sekali dengan pendapatan karena baik responden yang pendapatannya rendah maupun pendapatan yang tinggi, mereka ingin merasakan pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh Posdaya. Selain itu, responden yang memiliki motivasi melaksanakan rendah karena mereka memiliki beberapa hambatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan seperti responden yang memiliki pendapatan tinggi biasanya lebih sering berada di luar desa dan terkadang menganggap tidak terlalu penting pelatihan-pelatihan yang ada karena kebutuhan sehari-hari sudah terpenuhi. Motivasi mengevaluasi responden yang memiliki pendapatan rendah tergolong tinggi, yaitu sebesar 40,4 persen dan responden yang berpendapatan tinggi, memiliki motivasi yang tinggi dalam mengevaluasi dengan persentase sebesar 28,6 persen. Hal ini disebabkan baik responden yang berpendapatan
115
rendah maupun yang berpendapatan tinggi memiliki kebutuhan dan harapan untuk hidupnya yang lebih baik sedangkan untuk motivasi yang rendah, responden merasakan kebutuhannya sudah tercukupi. Secara umum, jika dilihat pada Tabel 28, motivasi berperanserta responden tergolong tinggi dan persentase untuk responden yang memiliki pendapatan rendah memang lebih besar dibandingkan dengan responden yang berpendapatan tinggi. Tabel 32. Motivasi Berperanserta Peserta Posdaya Menurut Pendapatan Pendapatan Motivasi Berepran Serta
Rendah n
Motivasi Merencanakan Rendah Tinggi Total Motivasi Melaksanakan Rendah Tinggi Total Motivasi Mengevaluasi Rendah Tinggi Total Motivasi Berperanserta Rendah Tinggi Total
Total Tinggi
%
n
n
%
%
16 8 24
38,1 19 57,1
12 6 18
28,6 14,3 42,9
28 14 42
66,7 33,3 100
12 12 24
28,55 28,55 57,1
9 9 18
21,45 21,45 42,9
21 21 42
50 50 100
7 17 24
16,7 40,4 57,1
6 12 18
14,3 28,6 42,9
13 29 42
31 69 100
5 19 24
11,9 45,2 57,1
6 12 18
14,3 28,6 42,9
11 31 42
26,2 73,8 100
7.2.1.5 Motivasi Berperanserta Peserta Posdaya Menurut Status dalam Posdaya Motivasi berperanserta dilihat juga dari status responden dalam Posdaya yaitu responden yang tidak terlibat dalam kepengurusan dan responden yang terlibat dalam kepengurusan. Berdasarkan Tabel 33, diketahui bahwa pada motivasi merencanakan, responden yang tidak terlibat dalam kepengurusan dan responden yang terlibat dalam kepengurusan memiliki motivasi yang rendah dalam merencanakan. Hal ini disebabkan responden yang tidak terlibat dalam kepengurusan tidak semuanya memiliki motivasi tinggi terhadap merencanakan karena mereka tidak pernah diikusertakan dalam pertemuan-pertemuan sedangkan responden yang terlibat dalam kepengurusan, jarang diikutsertakan juga dalam perencanaan karena yang diikutsertakan hanya beberapa orang saja yang dianggap penting dalam kepengurusan.
116
Berbeda dengan motivasi melaksanakan, responden yang tidak terlibat dalam kepengurusan memiliki motivasi yang rendah, yaitu sebesar 31 persen karena responden yang memiliki motivasi rendah, mereka memiliki hambatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut. Tabel 33. Motivasi Berperanserta Peserta Posdaya Menurut Status dalam Posdaya Status dalam Posdaya Tidak Terlibat Terlibat dalam dalam Kepengurusan Kepengurusan n % n %
Motivasi Berperanserta
Motivasi Merencanakan Rendah Tinggi Total Motivasi Melaksanakan Rendah Tinggi Total Motivasi Mengevaluasi Rendah Tinggi Total Motivasi Berperanserta Rendah Tinggi Total
Total n
%
16 9 25
38,1 21,4 59,5
12 5 17
28,6 11,9 40,5
28 14 42
66,7 33,3 100
13 12 25
31 28,5 59,5
8 9 17
19 21,5 40,5
21 21 42
50 50 100
7 18 25
16,7 42,9 59,5
6 11 17
14,3 26,2 40,5
13 29 42
31 69 100
6 19 25
14,3 45,2 59,5
5 12 17
11,9 28,6 40,5
11 31 42
26,2 73,8 100
Berbeda dengan motivasi melaksanakan pada responden yang terlibat dalam kepengurusan, persentase yang diperoleh responden yang memiliki motivasi tinggi dalam melaksanakan adalah sebesar 21,5 persen. Responden yang memiliki motivasi tinggi karena mereka memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan program dan mereka merasakan pentingnya partisipasi dalam suatu program untuk kemajuan bersama. Motivasi mengevaluasi yang dimiliki oleh responden yang tidak terlibat dalam kepengurusan Posdaya dan responden yang terlibat dalam kepengurusan Posdaya, tergolong motivasi mengevaluasi yang tinggi. Hal ini disebabkan karena mereka memiliki kebutuhan yang dirasakan dan harapan yang ingin dicapai. Jika dilihat secara umum, motivasi berperanserta antara responden yang tidak terlibat dalam kepengurusan dan responden yang terlibat dalam kepengurusan memiliki motivasi berperanserta yang tinggi.
117
7.2.1.6 Motivasi Berperanserta Peserta Posdaya Menurut Pengetahuan Tabel 34, menunjukkan jumlah dan persentase responden motivasi berperanserta menurut pengetahuan yang dimiliki oleh responden, dimana pengetahuan yang dimiliki oleh responden tentang Posdaya tergolong tinggi. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan program diadakan sosialisasi terlebih dahulu. Tabel 34. Motivasi Berperanserta Peserta Posdaya Responden Menurut Pengetahuan Pengetahuan Rendah Tinggi n % n %
Motivasi Berperanserta Motivasi Merencanakan Rendah Tinggi Total Motivasi Melaksanakan Rendah Tinggi Total Motivasi Mengevaluasi Rendah Tinggi Total Motivasi Berperanserta Rendah Tinggi Total
Total n
%
0 0 0
0 0 0
28 14 42
23,8 11,9 100
28 14 42
66,7 33,3 100
0 0 0
0 0 0
21 21 42
50 50 100
21 21 42
50 50 100
0 0 0
0 0 0
13 29 42
31 69 100
13 29 42
31 69 100
0 0 0
0 0 0
11 31 42
26,2 73,8 100
11 31 42
26,2 73,8 100
Pada motivasi merencanakan responden yang memiliki pengetahuan tinggi tergolong responden yang memiliki motivasi rendah dengan diperoleh persentase sebesar 23,8 persen karena tidak semua responden diikutsertakan dalam perencanaan. Pada motivasi melaksanakan persentase yang diperoleh seimbang, yaitu sebesar 50 persen sehingga dapat dikatakan responden yang memiliki pengetahuan tinggi tidak mempengaruhi motivasi responden dalam melaksanakan karena responden merasakan bermasalah dengan waktu yang ditentukan dan masalah lainnya. Berbeda dengan motivasi mengevaluasi, dimana responden tergolong memiliki motivasi yang tinggi karena responden memiliki kebutuhan yang ingin dipenuhi dan harapan yang dicapai. Secara keseluruhan, dapat terlihat motivasi berperanserta responden tinggi terhadap program Posdaya.
118
7.2.1.7 Motivasi Berperanserta Peserta Posdaya Menurut Pengalaman Tabel 35, menunjukkan jumlah dan persentase motivasi berperanserta responden menurut pengalaman yang didapatkan oleh responden. Secara umum, terdapat dua responden yang tergolong tidak pernah. Sebenarnya mereka mengikuti pelatihan-pelatihan dari Posdaya tetapi mereka tidak mau mengikutinya lagi jika pelatihan tersebut diadakan kembali. Saat diskusi atau diadakannya suatu pertemuan, mereka tidak diikutsertakan sehingga pengalaman yang mereka dapatkan minim atau termasuk tidak pernah. Hal ini
dikarenakan responden
memang tidak pernah mau terikat dengan suatu organisasi.
Tabel 35. Motivasi Berperanserta Peserta Posdaya Menurut Pengalaman Motivasi Berperanserta Motivasi Merencanakan Rendah Tinggi Total Motivasi Melaksanakan Rendah Tinggi Total Motivasi Mengevaluasi Rendah Tinggi Total Motivasi Berperanserta Rendah Tinggi Total
Pengalaman Tidak Pernah Pernah n % n %
Total n
%
1 1 2
2,4 2,4 4,8
27 13 40
64,3 31 95,2
28 14 42
66,7 33,3 100
1 1 2
2,4 2,4 4,8
20 20 40
47,6 47,6 95,2
21 21 42
50 50 100
1 1 2
2,4 2,4 4,8
12 28 40
28,6 66,7 95,2
13 29 42
31 69 100
1 1 2
2,4 2,4 4,8
10 30 40
23,8 71,4 95,2
11 31 42
26,2 73,8 100
Motivasi merencanakan pada responden yang memiliki pengalaman termasuk pada motivasi merencanakan yang rendah yaitu dengan persentase sebesar 64,3 persen. Biasanya dalam perencanaan program yang diikutsertakan adalah orang-orang yang telah memiliki pengalaman lebih banyak sehingga responden yang memiliki motivasi rendah lebih besar persentasenya. Untuk motivasi melaksanakan pada responden yang memiliki pengalaman, diperoleh persentase yang seimbang antara motivasi melaksanakan rendah dan tinggi. Hal ini dikarenakan orang yang biasanya memiliki pengalaman banyak, dapat dikatakan orang yang sibuk sehingga motivasi melaksanakannya rendah, sesuai dengan ungkapan responden yang berada pada Tabel 27.
119
Responden yang memberikan argumen seperti di atas tidak hanya pada responden yang memiliki pengalaman lebih tetapi responden yang memiliki pengalaman minim pun ikut berpendapat seperti itu sehingga dalam motivasi melaksanakan terdapat responden yang memiliki motivasi yang rendah dalam melaksanakan.
Pada
motivasi
mengevaluasi,
responden
yang
memiliki
pengalaman termasuk kepada responden yang memiliki motivasi tinggi. Hal ini karena berkaitan dengan kebutuhan yang mereka rasakan, yaitu semakin banyak pengalaman yang didapatkan maka pengetahuan yang didapatkan semakin bertambah. Selain itu, dapat menambah teman dan memiliki keterampilan. Secara keseluruhan dapat dikatakan motivasi berperanserta responden yang memiliki pengalaman tergolong tinggi sedangkan motivasi berperanserta pada responden yang tidak memiliki pengalaman, memiliki jumlah yang seimbang.
7.2.2 Motivasi Berperanserta Peserta Posdaya Menurut Faktor Eksternal 7.2.2.1 Motivasi Berperanserta Peserta Posdaya Menurut Lingkungan Tetangga Berdasarkan Tabel 36, ditunjukkan responden yang memiliki hubungan yang tidak dekat dengan tetangga sebesar 2,4 persen dimana jika dilihat secara umum kedua responden tersebut memiliki motivasi berperanserta yang tinggi tetapi saat dalam tahapan motivasi beperan serta, motivasi merencanakan dan motivasi mengevaluasi responden memiliki jumlah yang seimbang dan hanya motivasi melaksanakan saja kedua responden tersebut memiliki motivasi yang tinggi. Hal ini disebabkan responden merasakan penting akan pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh Posdaya Hubungan responden yang dekat dengan tetangga, memiliki motivasi merencanakan yang rendah karena responden dalam penelitian ini sebagian besar responden perempuan dan dalam suatu rapat atau pertemuan dalam perencanaan jarang
diikutsertakan.
Selain
itu,
beberapa
responden
yang
mengikuti
perencanaan, jarang untuk mengemukakan pendapatnya sehingga motivasi dalam merencanakan rendah. Motivasi melaksanakan pada hubungan tetangga yang dekat tidak terlalu jauh jumlah persentase yang diperoleh dan persentase terbesar terdapat pada
120
responden yang memiliki motivasi melaksanakan yang rendah. Penelitian ini menemukan
bahwa
lingkungan
tetangga
dapat
mempengaruhi
motivasi
melaksanakan, terutama pada responden yang memiliki hubungan dekat dengan tetangga sehingga tetangga responden yang memiliki motivasi rendah dalam melaksanakan, sesuai dengan uraian responden pada Tabel 27.
Tabel 36. Motivasi Berperanserta Peserta Posdaya Menurut Lingkungan Tetangga Lingkungan Tetangga Tidak Dekat Dekat n % n %
Motivasi Berperanserta Motivasi Merencanakan Rendah Tinggi Total Motivasi Melaksanakan Rendah Tinggi Total Motivasi Mengevaluasi Rendah Tinggi Total Motivasi Berperanserta Rendah Tinggi Total
Total n
%
1 1 2
2,4 2,4 4,8
27 13 40
64,3 31 95,2
28 14 42
66,7 33,3 100
0 2 2
0 4,8 4,8
21 18 40
50 45,2 95,2
21 11 42
50 50 100
1 1 2
2,4 2,4 4,8
12 28 40
28,6 66,7 95,2
13 29 42
31 69 100
0 2 2
0 4,8 4,8
11 29 40
26,2 69 95,2
11 31 42
26,2 73,8 100
Responden yang tidak memiliki hubungan dekat dengan tetangga memiliki motivasi melaksanakan yang tinggi karena responden tidak terpengaruh dengan tetangga untuk hadir dalam pelatihan atau tidak dan mereka memiliki tujuan yang lain dalam mengikuti pelatihan. Berbeda dengan motivasi mengevaluasi pada responden yang tidak memiliki hubungan dekat dengan tetangga. Jumlah persentase yang diperoleh antara motivasi rendah dan tinggi seimbang karena responden merasakan sesuai dengan kebutuhan dan responden lainnya tidak merasakan sesuai dengan kebutuhannya. Motivasi mengevaluasi pada responden yang memiliki hubungan dekat dengan tetangganya tergolong pada motivasi mengevaluasi tinggi. Hal ini dikarenakan responden memiliki kebutuhan yang sama dan harapan yang ingin dicapai pun sama, yaitu untuk kehidupan yang lebih sejahtera. Secara keseluruhan motivasi berperanserta pada responden yang memiliki hubungan dekat dengan tetangga tergolong tinggi. Begitu juga motivasi berperanserta pada responden
121
yang tidak memiliki hubungan dekat dengan tetangga tergolong pada motivasi yang tinggi.
7.2.2.2 Motivasi Berperanserta Peserta Posdaya Menurut Lingkungan Keluarga Tabel 37 menunjukkan jumlah dan persentase motivasi berperanserta responden menurut hubungan keluarga. Motivasi merencanakan responden yang memiliki hubungan tidak dekat dengan keluarga dan responden yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga, sama-sama memiliki motivasi yang rendah dalam merencanakan. Hal ini disebabkan karena responden perempuan dalam penelitian ini lebih besar persentasenya dibandingkan dengan responden laki-laki dan dapat dikatakan bahwa perempuan memang lebih jarang diikutsertakan dalam rapat-rapat untuk perencanaan.
Tabel 37. Motivasi Berperanserta Peserta Posdaya Menurut Lingkungan Keluarga Lingkungan Keluarga Tidak Dekat Dekat n % n %
Motivasi Berperanserta Motivasi Merencanakan Rendah Tinggi Total Motivasi Melaksanakan Rendah Tinggi Total Motivasi Mengevaluasi Rendah Tinggi Total Motivasi Berperanserta Rendah Tinggi Total
Total n
%
6 2 8
14,2 4,8 19
22 12 34
52,4 28,6 81
28 14 42
66,7 33,3 100
5 3 8
11,9 7,1 19
16 18 34
38,1 42,9 81
21 21 42
50 50 100
4 4 8
9,5 9,5 19
9 25 34
21,5 59,5 81
13 29 42
31 69 100
5 3 8
11,9 7,1 19
6 28 34
14,3 66,7 81
11 31 42
26,2 73,8 100
Berbeda dengan motivasi melaksanakan, responden yang memiliki hubungan tidak dekat dengan keluarga termasuk dalam motivasi yang rendah sedangkan motivasi melaksanakan pada responden yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga, memiliki motivasi yang tinggi terhadap melaksanakan, terutama jika salah satu anggota keluarga memiliki jabatan pada salah satu pengurus Posdaya. Selain itu, responden memiliki motivasi yang tinggi dalam
122
melaksanakan karena responden merasakan kebutuhan yang dibutuhkan dalam keluarganya, seperti pendapatan tambahan. Hal ini sesuai dengan uraian responden pada Tabel 30. Responden yang tidak memiliki hubungan dekat dengan keluarga, mereka cenderung memiliki motivasi melaksanakan yang rendah. Hal ini disebabkan responden jauh dengan keluarganya sehingga responden lebih sering keluar untuk mengunjungi keluarganya. Pada motivasi mengevaluasi untuk responden yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga memiliki motivasi mengevaluasi yang kuat. Suatu keluarga mengerti akan kebutuhan yang dirasakan dalam kehidupan keluarganya, maka dari itu responden mengikuti kegiatan pelatihan dengan harapan kebutuhan yang dirasakannya akan terpenuhi. Kebutuhan responden tidak jauh dengan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Responden yang memiliki hubungan tidak dekat dengan keluarga dapat dikatakan seimbang antara motivasi yang rendah dan tinggi dalam motivasi mengevaluasi. Hal ini dikarenakan sebagian responden merasakan kebutuhan untuk keluarganya sudah terpenuhi dan harapannya pun sudah tercapai sedangkan yang memiliki motivasi tinggi, merasakan kebutuhan pada dirinya belum terpenuhi. Jika dilihat secara keseluruhan, motivasi berperanserta pada responden yang tidak memiliki hubungan dekat dengan keluarga tergolong motivasi yang rendah karena tidak ada pengaruh dari keluarga terhadap motivasi berperanserta. Untuk responden yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga memiliki motivasi berperanserta yang tinggi. Hal ini dikarenakan responden memiliki rasa keterikatan yang kuat dari keluarganya sehingga responden mengerti akan kebutuhan yang dirasakan oleh keluarga, sesuai dengan uraian responden pada Tabel 30.
7.2.2.3 Motivasi Berperanserta Peserta Posdaya Menurut Lingkungan Pengurus Posdaya Berdasarkan Tabel 38, diketahui bahwa responden yang mempunyai hubungan tidak dekat dengan pengurus Posdaya memiliki motivasi merencanakan yang seimbang antara motivasi rendah dengan motivasi tinggi. Responden yang memiliki motivasi tinggi, ingin ikut serta dalam merumuskan masalah dan
123
merencanakan program untuk kemajuan desa walaupun responden tidak memiliki hubungan dekat dengan pengurus Posdaya. Berbeda dengan responden yang memiliki hubungan dekat dengan pengurus Posdaya, memiliki motivasi yang rendah dalam merencanakan karena responden memiliki kepercayaan kepada pengurus Posdaya untuk merencanakan program di desa. Responden yang memiliki motivasi tinggi dalam perencanaan karena mereka memiliki jabatan dalam Posdaya sehingga motivasi mereka tinggi dalam merencanakan.
Tabel 38. Motivasi Berperanserta Peserta Posdaya Menurut Lingkungan Pengurus Posdaya Motivasi Berperanserta Motivasi Merencanakan Rendah Tinggi Total Motivasi Melaksanakan Rendah Tinggi Total Motivasi Mengevaluasi Rendah Tinggi Total Motivasi Berperanserta Rendah Tinggi Total
Lingkungan Pengurus Posdaya Tidak Dekat Dekat n % n %
Total n
%
5 5 10
11,9 11,9 23,8
23 9 32
54,8 21,4 76,2
28 14 42
66,7 33,3 100
5 5 10
11,9 11,9 23,8
16 16 32
38,1 38,1 76,2
28 14 42
50 50 100
3 7 10
7,2 16,7 23,8
10 22 32
23,8 52,4 76,2
13 29 42
31 68 100
3 7 10
7,1 16,7 23,8
8 24 32
19,1 57,1 76,2
11 24 42
26,2 73,8 100
Motivasi melaksanakan pada responden yang memiliki hubungan tidak dekat dengan Posdaya dan responden yang memiliki hubungan dekat dengan pengurus Posdaya, dapat dikatakan seimbang pada motivasi melaksanakan antara motivasi yang rendah dan motivasi yang tinggi. Kedekatan responden dengan pengurus Posdaya tidak mempengaruhi motivasi melaksanakan. Hal ini terlihat dari motivasi responden dalam melaksanakan ada yang tinggi dan ada yang rendah. Responden yang memiliki motivasi rendah, baik responden yang tidak dekat dengan pengurus Posdaya dan responden yang dekat dengan pengurus Posdaya memiliki hambatan untuk mengikuti pelatihan yang ada. Responden yang memiliki motivasi tinggi dalam melaksanakan, ingin ikut serta dalam pelaksanaan karena ingin maju baik untuk diri sendiri maupun masyarakat desa.
124
Motivasi mengevaluasi selalu tinggi baik dekat dengan pengurus Posdaya maupun yang tidak dekat dengan pengurus Posdaya. Dapat dikatakan tidak terdapat hubungan antara motivasi mengevaluasi dengan kedekatan responden terhadap pengurus Posdaya karena setiap responden merasakan kebutuhan yang berbeda-beda. Secara keseluruhan motivasi berperanserta untuk responden yang tidak memiliki hubungan dekat dengan pengurus Posdaya dan responden yang memiliki hubungan dekat dengan pengurus Posdaya, termasuk kepada kategori motivasi yang tinggi.