BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 7.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis dan evaluasi masterplan pelabuhan maumere, maka dapat diambil kesimpulan berikut ini. 1. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan Lapangan Penumpukan Peti Kemas, dapat diprediksi kebutuhan Lapangan penumpukan Peti Kemas pada tahun 2014 adalah sebesar 14,960 m2 dengan perincian 13,600 m2 untuk peti kemas bermuatan dan 1,360 m2 untuk peti kemas kosong, tahun 2020 sebesar 31,240 m2 dengan perincian 28,400 m2 untuk peti kemas bermuatan dan 2,480 m2 untuk peti kemas kosong dan tahun 2025 sebesar 44,770 m2 dengan perincian 40,700 m2 untuk peti kemas bermuatan dan 4,070 m2 untuk peti kemas kosong. Setelah mempelajari Tata Guna Lahan Masterplan Pelabuhan Maumere tahun 20022025 dan Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) daratan pelabuhan maumere, didapati bahwa lahan dalam DLKr daratan pelabuhan maumere yang bisa dialokasikan sebagai lapangan penumpukan peti kemas adalah sebesar 16,128.14 m2 dengan perincian 14,121 m2 untuk peti kemas bermuatan dan 2,007.14 m2 untuk peti kemas kosong. Dengan demikian lapangan penumpukan ini diprediksikan masih bisa menampung arus peti kemas sampai dengan tahun 2019, mulai tahun 2020 maka pihak pengelola Pelabuhan Maumere sudah harus menyiapkan lokasi alternatif diluar DLKr darat Pelabuhan Maumere untuk menampung arus peti kemas yang ada.
123
2. Kebutuhan akan gudang dan lapangan penumpukan terbuka untuk tahun 2014, diprediksikan sebesar 1,740 m2, tahun 2020 sebesar 1,850 m2 dan tahun 2025 tetap sebesar 1,910 m2. Luas lahan dalam DLKr daratan pelabuhan maumere yang dialokasikan untuk gudang dan lapangan penumpukan terbuka adalah sebesar 3,649 m2. Dengan demikian gudang dan lapangan penumpukan terbuka ini diprediksikan masih bisa menampung arus peti kemas sampai dengan tahun 2025. 3. Dalam perhitungan kebutuhan dermaga, diprediksikan kebutuhan panjang dermaga dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2025 adalah tetap yaitu sepanjang 373 m. Bedasarkan hasil pengamatan dilapangan, panjang dermaga yang teramati dilapangan adalah sepanjang 180 m dengan jumlah tambatan sebanyak 3 tambatan, oleh karena itu dermaga masih perlu diperpanjang lagi. Sebagai tambahan, sesuai dengan hasil prediksi untuk tahun 2034 maka panjang dermaga yang diperlukan adalah 493 m dengan jumlah tambatan sebanyak 4 tambatan. 4. Luas gedung terminal penumpang yang dibutuhkan untuk menampung penumpang,
pengantar
maupun
penjemput
di
pelabuhan
maumere,
diprediksikan untuk tahun 2014 adalah sebesar 900 m2, utuk tahun 2020 sebesar 1,120 m2 dan untuk tahun 2025 sebesar 1,340 m2. Luas lahan peruntukan yang ada adalah sebesar 1,780 m2, dengan demikian diprediksikan lahan yang ada masih mencukupi kebutuhan. 5. Lahan peruntukkan Areal Parkir dalam pelabuhan adalah sebesar 1,909 m2, dari hasil prediksi diketahui kebutuhan areal parkir untuk kendaraan ro-ro maupun 124
kendaraan pengantar dan penjemput pada tahun 2014 adalah sebesar 1,800 m2, pada tahun 2020 sebesar 2,115 m2 dan pada tahun 2025 sebesar 2,490 m2. Dengan demikian areal parkir ini diprediksikan masih bisa menampung arus kendaraan sampai dengan tahun 2019, mulai tahun 2020 maka pihak pengelola Pelabuhan Maumere sudah harus menyiapkan lokasi alternatif diluar DLKr darat Pelabuhan Maumere untuk menampung arus kendaraan yang ada 6. Berdasarkan prediksi arus peti kemas dan untuk memenuhi nilai BOR yang disarankan
UNCTAD,
maka
diharapkan
pelabuhan
maumere
dapat
meningkatkan produktifitas bongkar muat peti kemas seperti yang telah ditunjukan dalam hitungan kebutuhan demaga. Untuk itu pelabuhan maumere juga harus menyiapkan peralatan bongkar muat peti kemas yang memadai. Dari hasil perhitungan kebutuhan peralatan diprediksikan pada tahun 2014, peralatan bongkar muat peti kemas yang dibutuhkan adalah 1 unit kran darat atau sejenisnya, 3 unit head truck atau sejenisnya dan 3 unit mobile crane atau sejenisnya. Pada tahun 2020, peralatan bongkar muat peti kemas yang dibutuhkan adalah 2 unit kran darat atau sejenisnya, 4 unit head truck atau sejenisnya dan 3 unit mobile crane atau sejenisnya. Pada tahun 2025, peralatan bongkar muat peti kemas yang dibutuhkan adalah 2 unit kran darat atau sejenisnya, 5 unit head truck atau sejenisnya dan 4 unit mobile crane atau sejenisnya. Sebagai tambahan pada tahun 2034, peralatan bongkar muat peti kemas yang dibutuhkan adalah 2 unit kran darat atau sejenisnya, 5 unit head truck atau sejenisnya dan 5 unit mobile crane atau sejenisnya.
125
7. Berdasarkan analisis SWOT dapat diketahui faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang merupakan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi pelabuhan maumere yaitu : Kekuatan (Strengths) Status pelabuhan Letak geografis pelabuhan Sumber keuangan Kelemahan (Weaknesses) Pelayanan pelabuhan Waktu tunggu kapal Waktu bongkar muat Peluang (Opportunities) Peraturan daerah dan pemerintah Pertumbuhan hinterland Partisispasi pengguna jasa pelabuhan Ancaman (Threats) Perkembangan teknologi kepelabuhanan Persaingan dengan pelabuhan terdekat Sosial budaya 7.2 Rekomendasi dan Saran 7.2.1
Rekomendasi Pengembangan Pelabuhan Maumere
Rekomendasi pengembangan pelabuhan maumere disajikan dalam tabel 7.1 126
Tabel 7.1 Rekomendasi Pengembangan Pelabuhan Maumere Uraian Usulan Tahun 2014 Lapangan Penumpukan Peti Kemas Lahan yang tersedia tidak mencukupi kebutuhan, sebagai langkah antisipasi adalah dengan memanfaatkan areal parkir kendaraan ro-ro yang tidak terpakai, pembagian selengkapnya seperti dalam gambar usulan penyempurnaan masterplan Gudang dan Lapangan Penumpukan Lahan yang tersedia masih mencukupi Terbuka kebutuhan, pembagian selengkapnya seperti dalam gambar usulan penyempurnaan masterplan Dermaga Dermaga yang ada perlu di perpanjang dan diperluas lagi sesuai hasil perhitungan dermaga, pembagian selengkapnya seperti dalam gambar usulan penyempurnaan masterplan Gedung Terminal Penumpang Lahan yang tersedia masih mencukupi kebutuhan, namun gedung perlu diperluas seperti dalam perhitungan luas gedung terminal penumpang Areal Parkir Lahan yang tersedia masih mencukupi kebutuhan, sebagian lahan yaitu areal parker kendaraan ro-ro dapat di konversi menjadi lapangan penumpukan peti kemas, pembagian selengkapnya seperti dalam gambar usulan penyempurnaan masterplan Peralatan Perlu diadakannya : 1 unit kran darat atau sejenisnya 3 unit head truck atau sejenisnya 3 unit mobile crane atau sejenisnya Tahun 2020 Lapangan Penumpukan Peti Kemas Lahan yang tersedia sudah tidak mencukupi kebutuhan, diperlukan lokasi alternatif diluar wilayah DLKr Darat yang ada, sebagai pilhan alternatif adalah dengan mereklamasi DLKr Perairan Pelabuhan, pembagian selengkapnya seperti dalam gambar usulan penyempurnaan masterplan Gudang dan Lapangan Penumpukan Lahan yang tersedia masih mencukupi Terbuka kebutuhan. 127
Uraian Dermaga
Gedung Terminal Penumpang
Areal Parkir
Peralatan
Usulan Dermaga yang sudah di perpanjang lagi dan diperluas masih mencukupi kebutuhan Lahan yang tersedia masih mencukupi kebutuhan, namun gedung perlu diperluas seperti dalam perhitungan luas gedung terminal penumpang Lahan yang tersedia sudah tdak mencukupi mencukupi kebutuhan. Sebagai langkah alternatif adalah dengan memperluas areal parkir ke arah lahan reklamasi untuk penumpukan peti kemas, pembagian selengkapnya seperti dalam gambar usulan penyempurnaan masterplan Perlu ditambahkannya : 1 unit kran darat atau sejenisnya 1 unit head truck atau sejenisnya
Tahun 2025 Lapangan Penumpukan Peti Kemas
Lahan yang tersedia sudah tidak mencukupi kebutuhan, diperlukan lokasi alternatif diluar wilayah DLKr Darat yang ada, sebagai alternatif adalah dengan mereklamasi DLKr Perairan Pelabuhan, pembagian selengkapnya seperti dalam gambar usulan penyempurnaan masterplan Gudang dan Lapangan Penumpukan Lahan yang tersedia masih mencukupi Terbuka kebutuhan. Dermaga Dermaga yang sudah di perpanjang lagi dan diperluas masih mencukupi kebutuhan Gedung Terminal Penumpang Lahan yang tersedia masih mencukupi kebutuhan, namun gedung perlu diperluas seperti dalam perhitungan luas gedung terminal penumpang Areal Parkir Lahan yang tersedia sudah tidak mencukupi mencukupi kebutuhan. Sebagai langkah alternatif adalah dengan memperluas areal parkir ke arah lahan reklamasi untuk penumpukan peti kemas, pembagian selengkapnya seperti dalam gambar usulan penyempurnaan masterplan 128
Uraian Peralatan
Usulan Perlu ditambahkannya : 1 unit head truck atau sejenisnya 1 unit mobile crane atau sejenisnya
Tahun 2034 Lapangan Penumpukan Peti Kemas
Lahan yang tersedia sudah tidak mencukupi kebutuhan, diperlukan lokasi alternatif diluar wilayah DLKr Darat yang ada, sebagai alternatif adalah dengan mereklamasi DLKr Perairan Pelabuhan, pembagian selengkapnya seperti dalam gambar usulan penyempurnaan masterplan Gudang dan Lapangan Penumpukan Lahan yang tersedia masih mencukupi Terbuka kebutuhan. Dermaga Dermaga perlu di perpanjang lagi dan jumlah tambatan bertambah 1 tambatan, pembagian selengkapnya seperti dalam gambar usulan penyempurnaan masterplan Gedung Terminal Penumpang Lahan yang tersedia masih mencukupi kebutuhan, namun gedung perlu diperluas seperti dalam perhitungan luas gedung terminal penumpang Areal Parkir Lahan yang tersedia mencukupi kebutuhan, karena diprediksikan arus kendaraan ro-ro akan berkurang Peralatan Perlu ditambahkannya : 1 unit mobile crane atau sejenisnya Analsis SWOT Berdasarkan hasil analisis SWOT Strategi S – O maka strategi yang dapat dilakukan 1. Menjalin kerja sama dengan oleh pihak pengelola pelabuhan pemerintah daerah dalam maumere dalam rencana menyusun atau mengevaluasi pengembangan pelabuhan kedepan rencana induk pelabuhan agar adalah : bersinergi dengan RTRW yang sudah ada 2. Meningkatkan kinerja pelayanan kapal, barang dan penumpang untuk mengantisipasi peningkatan trafik pelabuhan sebagai akibat dari peningkatan pertumbuhan hinterland 3. Membuat suatu perjanjian kerja untuk menindak lanjuti rencana 129
Uraian
Usulan pemberian bantuan peralatan bongkar muat peti kemas dari pengguna jasa pelabuhan terkait Strategi S – T 1. Menyediakan fasilitas dan peralatan pelabuhan yang memadai dan meningkatkan SDM pelabuhan 2. Menjalin kerja sama dengan pelabuhan terdekat 3. Melakukan pendekatan dengan warga dalam memberikan arahan dan pemahaman tentang lingkup kerja pelabuhan Strategi W – O 1. Menyediakan fasilitas dan peralatan pelabuhan yang memadai sehingga dapat memberikan pelayanan yang aman, efektif dan efisien 2. Membuat regulasi yang dapat mengatur waktu tunggu kapal di pelabuhan 3. Menjalin Kerja sama dengan pihak pemerintah, hinterland dan pengguna jasa pelabuhan terkait dalam usaha meningkatkan produktifitas bongkar muat sehingga waktu bongkar muat semakin singkat Strategi W – T 1. Menyediakan fasilitas dan peralatan pelabuhan yang memadai dan meningkatkan SDM pelabuhan 2. Membuat regulasi yang mengatur tentang waktu tunggu kapal dan menjalin kerja sama dengan pelabuhan terdekat 3. Meningkatkan produktifitas bongkar muat serta membuat regulasi untuk mengatur ketertiban di pelabuhan
Sumber : Hasil Analisis 130
7.2.2
Kesulitan Penelitian Penelitian ini sebagian besar bertumpu pada berbagai data sekunder dan
hasil pengamatan keadaan dilapangan. Namun dalam studi ini terdapat beberapa kesulitan diantaranya : 1. Penelitian ini menggunakan bantuan software excel dalam analisis regresi untuk membuat prediksi kedepan. Belum dilakukan analisis untuk menentukan model terbaik yang dapat digunakan untuk membuat peramalan arus kapal, barang, peti kemas dan penumpang. 2. Dalam penelitian ini juga belum mencakup masalah biaya yang di butuhkan untuk
pengembangan
pelabuhan
berdasarkan
usulan
penyempurnaan
masterplan pelabuhan yang dibuat. 7.2.3
Saran Untuk mencari hal-hal yang belum dapat dijawab pada penelitian ini,
diperlukan beberapa studi lanjutan diantaranya : 1. Studi mengenai penetuan model terbaik yang dapat digunakan untuk peramalan arus kapal, barang dan penumpang dalam menyusun sebuah masterplan pelabuhan maumere. 2. Studi mengenai perhitungangan rencana, anggaran dan biaya yang diperlukan dalam pembangunan kawasan pelabuhan maumere berdasarkan usulan masterplan pelabuhan yang dibuat.
131