Utilisasi Penumpukan Peti Kemas Terhadap Kapasitas ........
UTILISASI PENUMPUKAN PETI DI DEPO PETI KEMAS Asep Ali Thabah STMT Trisakti
[email protected]
Rahmanda Iman Putra
[email protected]
ABSTRACT Based on the analysis of Queing Theory, the utilisation of the first location A.04.1 shows that the crate box 2.21/day (λ1), the crate box 0.2217/day (m1), 4.75 % (r1) and the crate box of the second location A.04.2 is 5.93/day (λ2), 0,3788 the crate box/day (m2), and 7,45% (r2). These results show that the utilisation of the two locations are below of what is expected. In this case, the research has provided the solutions which are to increase the traffic or volume of the crate and increase the marketing of the location utilisations using 4P’s (Product, Price, Promotion, Place). Keyword: queing theory, location utilisation, crate box, 4P’s
PENDAHULUAN Aktivitas perekonomian mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini mengakibatkan persaingan dunia usaha yang semakin ketat antar pelaku usaha yang bergerak dalam dunia bisnis yang sama. Persaingan yang terjadi menuntut setiap perusahaan untuk melakukan hal yang terbaik untuk dapat memenangkan pasar yang dituju. Pada saat persaingan semakin ketat, suatu perusahaan harus mampu menjalankan aktivitas perusahaannya secara efektif dan efisien agar mampu berkembang dalam mencapai tujuan. PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Cakung adalah salah satu perusahaan yang mengelola kawasan industri terpadu berstatus berikat yang berfungsi sebagai kawasan proses ekspor (export processing zone - EPZ) dan non-berikat, serta jasa pelayanan logistik yang meliputi usaha angkutan, mekanik, dokumen (forwarding), dan pergudangan (warehousing). Dalam melaksanakan usahanya, perseroan menjalankan dua bisnis utama yang terdiri dari jasa properti dan pelayanan logistik yang menyediakan jasa penyewaan lahan untuk penumpukan peti kemas baik untuk ekspor-impor dengan memperhatikan faktor-faktor yang 151
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan logistik, Vol.1.No1 September 2014
berkaitan dengan lokasi gudang yang strategis, ruang gudang yang luas, kondisi bangunan yang baik serta sarana penunjang seperti alat angkat berat, peti kemas, alat transportasi. Untuk mendukung kegiatan serta meningkatkan layanan para pelanggan, perusahaan menyediakan fasilitas penunjang mulai keamanan dan ketertiban hingga pengendalian lingkungan. Perusahaan mengenali para pemakai jasa baik mengenai keinginan konsumen, motif dan tingkah laku konsumen. Dengan pelayanan yang diberikan perusahaan kepada pelanggan maka dengan sendirinya akan mengikat pelanggan untuk terus menggunakan jasa perusahaan sekaligus mempermudah konsumen untuk dapat menerima informasi tentang kegiatan usaha perusahaan dan pada akhirnya akan berdampak positif pada pemasaran. Kegiatan usaha PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Cakung yaitu, pergudangan atau penimbunan, pembukuan dokumen yang berkaitan dengan pemasukan atau pengeluaran barang ke atau dari kawasan berikat serta sarana transportasi yang diintergrasikan dalam satu kegiatan usaha perusahaan Tempat Penimbunan Berikat (TPB), dan penyelenggara kawasan berikat merupakan kegiatan usaha perusahaan sebagai pemasok kebutuhan pergudangan serta jasa bongkar muat yang merupakan kegiatan usaha penyelenggara kawasan berikat dalam memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana guna keperluan pihak lain di kawasan berikat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Cakung merupakan pengelola kawasan bagi pemakai jasa dalam menjalankan usahanya dengan memberi kemudahan dan menyediakan fasilitas serta membina hubungan baik dengan para pengusaha berikat yang ada maupun calon pengusaha berikat baru. Namun terdapat permasalahan terhadap kurang optimalnya traffic atau volume peti kemas yang datang di depo peti kemas, waktu peti kemas mengendap di depo peti kemas relatif lama, kurangnya tingkat utilisasi lapangan penumpukan peti kemas di depo peti kemas, kurangnya usaha peningkatan traffic peti kemas PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Cakung. Penelitian menggunakan metode Teori Antrian (Queueing Theory). Agner Kraup Erlang (1909 : 217) teori ini telah diperluas penerapannya ke dalam masalah-masalah umum dengan memasukkan Faktor Antrian dan Garis Tunggu. Pelaksanaan model
152
Penelitian Teori Antrian (Queueing Theory) pengujian datanya dibandingkan dengan suatu kriteria atau standar yang sudah ditetapkan
Utilisasi Penumpukan Peti Kemas Terhadap Kapasitas ........
terlebih dahulu pada waktu menyusun desain penelitian. Untuk tersebut harus diamati dan datanya dibandingkan kriteria yang pembahasan juga digunakan analisis praktis, yaitu dengan penjelasan-penjelasan sudah ditetapkan, yaitu kriteria yang menjadi tujuan. dalam membahas masalah (Queueing didasarkan Theory) uraian serta tinjauan oleh di Penelitian Teori Antrian pengujian datanya dibandingkan dengan suatu kriteria atau standar yang sudah ditetapkan pengalaman praktis di lapangan penumpukan petikemas PT. Kawasan terlebih dahulu pada waktu menyusun desain penelitian. Untuk pembahasan digunakan analisis praktis, Berikat juga Nusantara (Persero) Cakung pada yaitu tahun penjelasan-penjelasan 2011. . Rumus yang di dalam membahas masalah didasarkan uraian serta tinjauan oleh dimaksud sebagaidiberikut : pengalaman praktis lapangan penumpukan petikemas PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Cakung pada tahun 2011. . Rumus yang Menurut Agner Kraup Erlang 1909 yang dikutip oleh Siswanto (2002 dimaksud sebagai berikut :
: 217) Menurut Agner Kraup Erlang 1909 yang dikutip oleh Siswanto (2002 : 217)
Rumus MultiKanal Kanaladalah adalah RumusTeori TeoriAntrian AntrianFase Fase Tunggal Tunggal Multi : : λ = —— S (λ / )2 (λ / S. ) Lq = ————————— x Po S ! (1 - λ / S. )2 Lq Wq = —— λ λ Ls = Lq + ——
1 Ws = Wq + ——
Dimana :
153
-
= Probabilitas pengantri dalam sistem
-
λ
= Rata-rata traffic / volume peti kemas
1 Ws = Wq + —— Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan logistik, Vol.1.No1 September 2014
Dimana Dimana : -
= Probabilitas pengantri dalam sistem
-
λ
= Rata-rata traffic / volume peti kemas
-
= Tingkat rata-rata lama hari pengendapan
-
S
= Jumlah fasilitas pelayanan depo peti kemas
-
Lq
= Rata-rata peti kemas dalam antrian
-
Wq
= Rata-rata waktu dalam antrian
-
Ls
= Rata-rata peti kemas dalam sistem
-
Ws
= Rata-rata waktu dalam sistem
ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Standard Operational Procedure Depo Peti Kemas
154
Standard Operational Procedure (SOP) petikemas di depo peti kemas PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) merupakan ketentuan yang telah disepakati dan harus memenuhi syarat serta ketentuan yaitu : 1. Merencanakan pemanfaatan ruang penimbunan peti kemas, 2. Melaksanakan kegiatan penerimaan, penimbunan, pengamanan, pengeluaran peti kemas, serta kegiatan bongkar muat peti kemas, 3. Memeriksa kondisi peti kemas yang diterima untuk disimpan di depo peti kemas, 4. Melaksanakan pengamanan peti kemas dari pencurian dan kemungkinan rusak terhadap barang yang disimpan atau dalam tanggungjawabnya, 5. Melaksanakan pemeriksaan berkala terhadap tempat penimbunan peti kemas dari kemungkinan adanya kerusakan, dan lain-lain, 6. Melaksanakan kegiatan administrasi pergudangan atau depo (pemasukan dan pengeluaran peti kemas), 7. Memastikan kesesuaian kontrak depo meliputi luas, aktifitas, antara tariff yang telah disepakati dengan pembayaran sewa.
Utilisasi Penumpukan Peti Kemas Terhadap Kapasitas ........
1. Proses masuk dan keluar peti kemas Seperti telah diketahui bahwa pada umumnya proses pada kegiatan depo peti kemas adalah suatu kegiatan penimbunan peti kemas isi atau kosong dengan status peti kemas tersebut masih dibawah pengawasan pihak Bea & Cukai serta prosedur atau ketentuan dari masing-masing intansi di dalam kawasan berikat. Berikut merupakan gambar kegiatan di depo peti kemas PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) :
KBN
MASTER PLAN
U
PT. KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (Persero) UNIT KAWASAN CAKUNG
Gambar 1. Denah PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Sumber : PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Keterangan : Denah PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Cakung
155
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan logistik, Vol.1.No1 September 2014
Gambar 2. Depo Peti Kemas PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Volume penumpukan depo peti kemas : Luas depo = 3500 m2 Luas efektif = 60 % ( 40 % moving ) Tier = 3 tumpuk peti kemas 1 box peti kemas 40 ft = 30 m2 1 box peti kemas 20 ft = 15 m2 Luas depo x Luas efektif x Tier Volume = ———————————— Luas peti kemas 3500 m2 x 60% x 3 = ———————————— 30 m2 = 210 box Sehingga volume penumpukan depo peti kemas (S) adalah 210 box
156
Gambar 3. Kegiatan Bongkar (Lift On) Peti Kemas di Depo Peti Kemas Utilisasi Penumpukan Peti Kemas Terhadap Kapasitas ........
Gambar 3. Kegiatan Bongkar (Lift On) Peti Kemas di Depo Peti Kemas
Sumber : PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) GambarSumber 3. Kegiatan On)Nusantara Peti Kemas di Depo Peti Kemas : PT. Bongkar Kawasan (Lift Berikat (Persero) Gambar Kegiatan Bongkar (Lift Kemas di Depo Kemas Gambar3.4.Kegiatan Muat (Lift Off)On) PetiPeti Kemas di Depo PetiPeti Kemas Gambar 4.Kegiatan Muat (Lift Off) Peti Kemas di Depo Peti Kemas
Sumber : PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Sumber : PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Sumber : PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Sumber : PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Gambar 4.Kegiatan Muat (Lift Off) Peti Kemas di Depo Peti Kemas Gambar 4.Kegiatan Muat (Lift Peti Kosong Kemas di Gambar 5. Penumpukan PetiOff) Kemas diDepo DepoPeti PetiKemas Kemas Gambar 5. Penumpukan Peti Kemas Kosong di Depo Peti Kemas
Sumber : PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Sumber : PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero)
157
Sumber : PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero)
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan logistik, Vol.1.No1 September 2014
Gambar 5. Penumpukan Peti Kemas Kosong di Depo Peti Kemas
Sumber : PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero)
Gambar 5. Penumpukan Peti Kemas Kosong di Depo Peti Kemas Berikut merupakan (SOP) serta flowchart peti kemas masuk dan keluar di depo peti kemas PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) : A. Kegiatan (SOP) peti kemas masuk di depo peti kemas PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) : Administrasi : - Menerima permintaan pembongkaran peti kemas - Memastikan bahwa data yang berada pada dokumen adalah benar - Mencatat data ke komputer sesuai dengan dokumen Survey : - Memeriksa kondisi peti kemas - Melaporkan hasil pemeriksaan kepada administrasi Administrasi : - Menindaklanjuti hasil survey dan membuat bon bongkar - Membuat kwitansi biaya bongkar dan lain- lain Operator : - Menurunkan peti kemas dan ditempatkan sesuai instruksi administrasi Flowchart peti kemas masuk di depo peti kemas PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) :
158
Utilisasi Penumpukan Peti Kemas Terhadap Kapasitas ........
Gambar 6. Flowchart Peti Kemas Masuk Peti kemas
Permintaan bongkar peti kemas
Dokumen pelayaran
Depo 1. Administrasi : - Input data - Membayar administrasi 2. Penerbitan bon bongkar 3. Survey : a). Availble b). Damage a). Availble : * Washing : - Sweep - Water - Detergen - Chemical b). Damage : * Estimasi repair * Repair 4. Bongkar
Sumber : PT. Kawasan Berkat Nusantara (Persero) B. Kegiatan (SOP) peti kemas keluar dari depo peti kemas Gambar 6. Flowchart Peti Kemas Masuk Administrasi permintaan pemuatan peti kemas Peti kemas :: - Menerima Depo Administrasi - Menerima permintaan pemuatan peti kemas - Memastikan bahwa data yang berada pada - Memastikan bahwa data yang berada pada 1. Administrasi : adalah benar dokumen dokumen adalah benar - Input data - Mencatat data ke komputer sesuai dengan - Mencatat data ke - Membayar komputer administrasi sesuai dengan Permintaan bongkar peti kemas dokumen 2. Penerbitan bon bongkar Survey : -dokumen Memeriksa kondisi peti: kemas 3. Survey Sumber : PT. Kawasan Berkat Nusantara (Persero) - Melaporkan hasila).pemeriksaan kepada Availble Survey : Memeriksa kondisi peti kemas administrasi b). Damage Administrasi : - Menindaklanjuti hasil survey dan a). Availble : membuat Dokumen pelayaran bon bongkar * Washing : - Sweep - Membuat kwitansi biaya muat dan lain-lain - Water - Detergen 159 - Chemical b). Damage : * Estimasi repair
- Membuat kwitansi biaya muat dan lain-lain Operator
: - Menaikkan peti kemas dari depo
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan logistik, Vol.1.No1 September 2014 ke atas kendaraan
Flowchart petikemas keluar dari depo peti kemas PT. Kawasan Operator : - Menaikkan peti kemas dari depo ke atas kendaraan Berikat Nusantara (Persero) Flowchart petikemas keluar dari: depo peti kemas PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) : Gambar 7.Flowchart Peti Kemas Keluar Peti kemas
Permintaan muat peti kemas
Depo
1. Administrasi : - Input data - Membayar administrasi 2. Penerbitan bon muat 3. Survey 4. Muat
Dokumen pelayaran
Foto copy STNK dan SIM pengemudi Sumber : PT. Kawasan Berkat Nusantara (Persero) B.
Gambar 7. Flowchart Peti Kemas Keluar Utilisasi Lapangan Penumpukan Petikemas Lokasi A.04.1 di Depo Peti Kemas PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Cakung B. Utilisasi Lapangan Penumpukan Petikemas Lokasi A.04.1 di Depo Peti Kemas PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Cakung Dalam pengambilan data operasional mengenai kapasitas penumpukan petikemas, ada beberapa cara yang dilakukan oleh penulis untuk memperoleh data yaitu dengan melihat data sistem komputer yang dimiliki PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero), dan dengan cara kedua adalah dengan mengamati langsung di lapangan. Berikut adalah data kapasitas penumpukan petikemas di 160
dengan mengamati langsung di lapangan. Berikutcara adalah kapasitas PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero), dan dengan keduadata adalah penumpukan A.04.1 PT. Kawasan Berikat Nusantara dengan mengamati petikemas langsung di di lokasi lapangan. Berikut adalah data kapasitas Utilisasi Penumpukan Peti Kemas Terhadap Kapasitas ........
uraian mengenai / volume petiPT. kemas, lama Berikat hari pengendapan penumpukan petikemastraffic di lokasi A.04.1 Kawasan Nusantara yang PT. Kawasan Nusantara mengenai traffic telah diA.04.1 sesuaikan dari dataBerikat jumlah peti kemas yangpengendapan ada dan serta luas depo uraianlokasi mengenai traffic / volume peti kemas, lama uraian hari yang
/ volume peti kemas, lama hari pengendapan yang telah di sesuaikan data jumlah peti ada tabel danyang serta luas depo peti kemas yang dijelaskan berikut: telah dari di sesuaikan dari akan data kemas jumlahyang petipada kemas ada dan sertapeti luaskemas depo yang akan dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel Datadijelaskan Lapangan Penumpukan Peti Kemas Lokasi A.04.1 di peti kemas yang1.akan pada tabel berikut: Depo PetiPeti Kemas Tabel 1. Data Lapangan Penumpukan Kemas Lokasi A.04.1 di Tabel 1. Data Lapangan Penumpukan Peti Kemas Traffic /Volume Hari A.04.1 Luasdi Depo Depo Peti Kemas Lama Lokasi 2 Tahun Bulan Depo Peti Kemas Peti Kemas Pengendapan A.04.1 (m ) (box)LamaA.04.1 Traffic A.04.1 /Volume Hari (hari) Luas Depo 2 Jan 55 350 ) Tahun Bulan Peti Kemas Pengendapan A.04.1 (m3500 FebA.04.1 (box) 64 219 3500 A.04.1 (hari) Jan Mar 55 59 350 172 3500 3500 Apr 73 308 Feb 64 219 3500 3500 Mar Mei 59 42 172 164 3500 3500 2011 Apr Jun 72 180 73 308 3500 3500 Jul 78 277 Mei 42 164 3500 3500 2011 Jun Agst 72 79 180 225 3500 3500 Sept 69 613 Jul 78 277 3500 3500 Agst Okt 79 73 225 146 3500 3500 Nov 78 797 Sept 69 613 3500 3500 Okt Des 73 67 146 204 3500 3500 Total Nov 12 809 3655 78 797 3500 Des 67 204 3500 Sumber : PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) 2011 Total 12 809 3655 Dari table diatas diketahui jumlah traffic / volume peti kemas selama Sumber Sumber :: PT. PT. Kawasan Kawasan Berikat BerikatNusantara Nusantara (Persero) (Persero) 2011 2011 12 bulan (365 hari) pada depo A.04.1 adalah 809 Untuk rata-rata Dari table diatas diketahui jumlah traffic / volume peti kemas kemas total selama Dari table diatas diketahui jumlah traffic / volume box. peti selama 12 bulan (365 hari) pada depo A.04.1 adalah 809 box. Untuk total rata-rata
:adalah 809 box. Untuk total rata-rata peti(365 kemas boxpada /haridepo (λ1) adalah 12peti bulan hari) A.04.1 kemas box /hari (λ ) adalah : 1
peti kemas box /hari (λ1) adalah : traffic / volume peti kemas Jumlah λ1
= ———————————————
Jumlah traffic /Total volume haripeti kemas 809 box λ1 = ——————————————— = ——— Total = hari 2,21 box /hari 809 box 365 hari = ——— = 2,21 box /hari 365 hari
161
Dari hasil data diatas diketahui rata-rata peti kemas yang masuk dan keluar pada depo A.04.1 adalah 2,21 box, dengan rata-rata waktu 365 hari. dan Untuk mengetahui tingkat rata-rata lama hari pengendapan peti kemas box keluar pada depo A.04.1 adalah 2,21 box, dengan rata-rata waktu 365 hari. Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi logistik,peti Vol.1.No1 September 2014 Dari hasil data diatas diketahuidan rata-rata kemas yang masuk
Dari hasil data diatas diketahui rata-rata peti kemas yang masuk dan adalah : adalah 2,21 box, dengan rata-rata waktu 365 hari. /hari (1)depo keluar pada A.04.1 Untuk mengetahui tingkat rata-rata lama hari pengendapan peti kemas box Untuk mengetahui tingkat rata-rata hari pengendapan pengendapanpeti peti kemas Tingkat jumlah lama lama hari kemas box /hari (µ ) adalah : /hari ( ) adalah1 : 1
1
= —————————————————
Total traffic peti kemas Tingkat jumlah lama hari pengendapan
1
= ————————————————— 3655 hari traffic = ——— Total = 4,51 hari /box 809 box 3655 hari
= ——— 1 = 4,51 hari /box 809= box ———— = 0,2217 box /hari
14,51 hari /box = ———— = 0,2217 box /hari Sehingga tingkat rata-rata lama peti kemas box /hari pengendapan (1) 4,51 hari /box
adalah 0,2217 box /hari. Sehingga tingkat rata-rata lama peti kemas box /hari pengendapan (1)
Sehingga tingkat rata-rata lama peti kemas box /hari pengendapan (µ1) adalah 1. boxUtilisasi Sistem () 0,2217 /hari. adalah 0,2217 box /hari.
Dari data total rata-rata traffic / volume peti kemas dan tingkat rataUtilisasiSistem Sistem(()) 1. 1. Utilisasi Dari data hari totalpengendapan rata-rata traffic kemas dan :tingkat ratarata lama nilai/ volume utilisasi peti sebagai berikut Dari trafficnilai / volume peti kemasberikut dan tingkat rataratadata lamatotal hari rata-rata pengendapan utilisasi sebagai : Diketahui : λ1 = 2,21 box /hari rata lama hari pengendapan nilai utilisasi sebagai berikut :
1box /hari box /hari Diketahui : λ1 = 2,21 = 0,2217 S = 210 1 = 0,2217 box box /hari
λ1 2,21 box /hari x 100% S = 2101box = —— x 100% = ——————— 210 x 0,2217 box /hari S 1 λ1 2,21 box /hari 1 = —— x 100% = ——————— x 100% 4,75 %box /hari 210 x=0,2217 S 1 = 4,75 %
162
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa utilisasi penumpukan peti kemas lokasi A.04.1 berdasarkan jumlahnya adalah Utilisasi Penumpukan Peti Kemas Terhadap Kapasitas ........bahwa Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui utilisasi sebesar 4,75%. Hal berarti bahwa padaberdasarkan depo lokasi A.04.1 adalah rendahnya penumpukan peti ini kemas lokasi A.04.1 jumlahnya
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa utilisasi penumpukan peti kemas A.04.1 berdasarkan jumlahnya sebesar 4,75%. Hal ini berarti bahwa pada lokasi A.04.1 tingkat utilisasi (under utilized) dilihatlokasi daridepo 4,75% dalam halrendahnya penumpukan adalah sebesar 4,75%. Hal ini berarti bahwa pada depo lokasi A.04.1 rendahnya tingkat utilisasi (under dilihathal dari 4,75% dalam hal tingkat utilisasi (under utilized) dilihat dariutilized) 4,75% dalam penumpukan dan lama pengendapan peti kemas. penumpukan dan lama pengendapan peti kemas. dan lama pengendapan peti kemas.
2.
Rata-rata panjang dalam antrian dan system
2. Rata-rata panjang dalam antrian dan system Rata-rata panjang dalam antrian dan system a. Kemungkinan apabila kemas yang datang nol(P(P ) a. Kemungkinan apabila peti peti kemas yang datang nol 0)0 a. Kemungkinan apabila peti kemas yang datang nol (P0)
2.
Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui bahwa peti kemas
perhitungan diatas Berdasarkan Berdasarkan perhitungan diatasdapat dapatdiketahui diketahuibahwa bahwapeti peti kemas kemas yang datang adalah 0% apabila server (S) 210 box dengan tingkat yang datang adalah 0% apabila server (S) 210 box dengan tingkat yangkemungkinan datang adalah 0% server (S)antrian 210antrian box dengan tingkat kemungkinan sebesar 0% maka tidak adanya dalam sebesar 0%apabila maka tidak adanya dalam system.system. Rata-rata kemas dalam antrian q) : kemungkinan sebesar 0% maka tidak adanya dalam system. :antrian b. b. Rata-rata petipeti kemas dalam antrian (Lq)(L
2
1) antrian (Lq) : 1 / kemas 1) (λ 1 / S. b. Rata-rata (λ peti dalam Lq = ————————— x Po 2 (λ /S! (1 )2 -(λλ1 //S.S.1) ) 1
1
1
1
Lq = ————————— x Po (2,21 / 0,2217)22 (2,21 / 210 x 0,2217) S ! (1 - λ1 / S. 1) = —————————————————— x0
210! (1 - 2,21 / 210 x 0,2217)2
(2,21 / 0,2217)2 (2,21 / 210 x 0,2217) (99,36 x 0,002333) = —————————————————— x0 2 = ————————— x 0 210! (1 - 2,21 / 210 x 0,2217) 2507 x 0,000625
=(99,36 0,1479 xx 0,002333) 0
163
= 0 peti kemas
= ————————— x 0 2507 x 0,000625
(λ1 / 1) (λ 1 / S. 1) Lq = ————————— x Po S ! (1 - λ1 / S. 1)2 2
(2,21 / 0,2217) dan (2,21logistik, / 210 xVol.1.No1 0,2217)September 2014 Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi = —————————————————— x 0 210! (1 - 2,21 / 210 x 0,2217)2
(99,36 x 0,002333) = ————————— x 0 2507 x 0,000625
= 0,1479 0,1479 xx=00 peti kemas 0 peti kemas Secara=matematis rata-rata peti=kemas dalam antrian adalah 0 pada Secara matematis rata-rata peti kemas dalam antrian adalah 0 padapeti antrian peti di lokasi depo A.04.1. antrian kemas di kemas lokasi depo A.04.1.
c. Rata-rata peti kemas dalam sistem (Ls) λ1 Ls = Lq + ——
1
2,21 = 0 + ————— 0,2217 = 9,67 peti kemas
Secara matematis rata-rata peti kemas dalam system adalah 9,67 peti kemas antri di lokasi depo A.04.1. 3.
Rata-rata waktu dalam antrian dan sistem a. Rata-rata waktu dalam antrian (Wq) Lq Wq = —— λ1
0 = ——— 2,21 = 0 hari x 24 jam
= 0 jam Sehingga waktu dalam rata-rata dalam antrian adalah kurang dari 1 jam peti kemas sudah tertumpuk di depo A.04.1. b. Rata-rata waktu dalam sistem (Ws) 1 Ws = Wq + ——
1
164
1 = 0 + ———— 0,2217
= 0 jam Sehingga waktu dalam rata-rata dalam antrian adalah kurang dari 1 Utilisasi Penumpukan Peti Kemas Terhadap Kapasitas ........
jam peti kemas sudah tertumpuk di depo A.04.1. b. Rata-rata waktu dalam sistem (Ws) 1 Ws = Wq + ——
1
1 = 0 + ———— 0,2217 = 4,51 hari x 24 jam = 108,24 jam /box Sehingga rata-rata waktu dalam sistem peti kemas yang masuk dan keluar di depo A.04.1 adalah 108,24 jam /box. Berikut adalah penjelasan hasil perhitungan dalam proses lapangan penumpukan peti kemas pada depo peti kemas di lokasi A.04.1 yang akan dijelaskan pada gambar berikut:
Sumber : Diolah oleh penulis Gambar 8. Penjelasan Hasil Perhitungan dalam Proses Lapangan Penumpukan Peti Kemas Lokasi A.04.1 Depo Peti Kemas
165
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan logistik, Vol.1.No1 September 2014
C. Utilisasi Lapangan Penumpukan Peti Kemas Lokasi A.04.2 di Depo Peti Kemas PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Cakung pada Tahun 2011. Dalam pengambilan data operasional mengenai kapasitas penumpukan petikemas, ada beberapa cara yang dilakukan oleh penulis untuk memperoleh data yaitu dengan melihat data sistem komputer yang dimiliki PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero), penumpukan petikemas di lokasi A.04.2 PT. Kawasan Berikat Nusantara dan dengan cara kedua adalah dengan mengamati langsung di lapangan. Berikut adalah data kapasitas penumpukan petikemas di uraian mengenai / volumeBerikat peti kemas, lamauraian hari pengendapan yang lokasi A.04.2traffic PT. Kawasan Nusantara mengenai traffic / volume peti kemas, lama hari pengendapan yang telah di sesuaikan telahdari di sesuaikan daripeti datakemas jumlahyang peti ada kemas serta luas depo data jumlah danyang sertaada luasdan depo peti kemas yang akan dijelaskan pada tabel berikut:
peti kemas yang akan dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel2.2.Data DataLapangan Lapangan Penumpukan Tabel Penumpukan Peti Peti Kemas KemasLokasi LokasiA.04.2 A.04.2didi Depo Peti Kemas Depo Peti Kemas Traffic /Volume Lama Hari Luas Depo Tahun Bulan Peti Kemas Pengendapan A.04.2 (m2) A.04.2 (box) A.04.2 (hari) Jan 180 422 3500 Feb 158 381 3500 Mar 195 461 3500 Apr 334 852 3500 Mei 257 692 3500 2011 Jun 147 324 3500 Jul 179 518 3500 Agst 172 521 3500 Sept 139 378 3500 Okt 134 397 3500 Nov 172 521 3500 Des 96 235 3500 Total 12 2163 5702 Sumber : PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) 2011
Sumber : PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) 2011 Dari table diatas diketahui jumlah traffic / volume peti kemas selama
12 bulan (365 hari) pada depo A.04.2 adalah 2163 box. Untuk total rata-rata 166
peti kemas box /hari (λ2) adalah : Jumah traffic / volume peti kemas
Total
12
2163
5702
-
Sumber : PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) 2011 Utilisasi Penumpukan Peti Kemas Terhadap Kapasitas ........
Dari table diatas diketahui jumlah traffic / volume peti kemas selama
bulantable (365 diatas hari) pada depo A.04.2 adalah box. Untuk total rata-rata 12 Dari diketahui jumlah traffic2163 / volume peti kemas selama 12 bulan (365 hari) pada depo A.04.2 adalah 2163 box. Untuk peti kemas box /hari (λ ) adalah : total rata-rata peti kemas2 box /hari (λ2) adalah : Jumah traffic / volume peti kemas
λ2
= ——————————————— Total hari
Dari hasil 2163 data box diatas diketahui rata-rata peti kemas yang masuk dan = ——— = 5,93 box /hari keluar pada depo365 A.04.2 hari adalah 5,93 box, dengan rata-rata waktu 365 hari. Dari hasil data tingkat diatas diketahui rata-rata kemas yang Untuk mengetahui rata-rata lama hari peti pengendapan petimasuk kemas box / dan keluar pada depo A.04.2 adalah 5,93 box, dengan rata-rata waktu 365 tingkat rata-rata lama hari pengendapan harihari. (2) Untuk adalah mengetahui : peti kemas box / hari (µ2) adalah :
Tingkat jumlah lama hari pengendapan peti kemas
2
= ————————————————— Total traffic 5702 hari
= ——— 2163 box
= 2,64 hari /box
1
= ———— = 0,3788 box /hari 2,64 hari /box
Sehingga tingkat rata-rata lamarata-rata hari pengendapan ) adalah 0,3788(box /hari Sehingga tingkat lama hari(µ2pengendapan 2) adalah 0,3788 1. Utilisasi Sistem () Dari data total rata-rata traffic / volume peti kemas dan tingkat ratabox /hari rata lama hari pengendapan nilai utilisasi sebagai berikut :
1.
Utilisasi Sistem ()
Diketahui : λ2 = 5,93 box /hari Dari data total traffic µ2 =rata-rata 0,3788 box /hari/ volume peti kemas dan tingkat rata-
S = 210 box rata lama hari pengendapan nilai utilisasi sebagai berikut :
Diketahui : λ2 = 5,93 box /hari
2 = 0,3788 box /hari S = 210 box
167
Diketahui : λ2 = 5,93 box /hari
2 0,3788 box /hari
= Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan logistik, Vol.1.No1 September 2014
S = 210 box λ2 5,93 box /hari : 2 = —— x 100% = ——————— x 100% 210 x 0,3788 box /hari S 2 Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa utilisasi Maka
penumpukan peti kemas lokasi A.04.2 berdasarkan = 7,45 % jumlahnya adalah sebesar Hal ini berarti bahwa pada depo A.04.1bahwa rendahnya 7,45%. Dari hasil perhitungan tersebut dapatlokasi diketahui utilisasi penumpukan peti kemas lokasi A.04.2 berdasarkan jumlahnya
tingkat utilisasi dilihat dari 7,45% dalam penumpukan adalah (under sebesarutilized) 7,45%. Hal ini berarti bahwa padahal depo lokasi A.04.1 rendahnya tingkat utilisasi (under utilized) dilihat dari 7,45% dalam hal penumpukan dan lama pengendapan peti kemas.
dan lama pengendapan peti kemas. 2.
Rata-rata panjang dalam antrian dandan system 2. Rata-rata panjang dalam antrian system a. Kemungkinan apabila kemas datang a. Kemungkinan apabila peti peti kemas yangyang datang nol nol (P0)(P0)
Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui bahwa peti kemas yang datang adalah 0% apabila server (S) 210 box dengan tingkat kemungkinan sebesar 0% maka tidak adanya antrian dalam system. b. Rata-rata peti kemas dalam antrian (Lq) : (λ2 / 2)2 (λ 2 / S. 2) Lq = ————————— x Po S ! (1 - λ1 / S. 1)2 168 (5,93 / 0,3788)2 (5,93 / 210 x 0,3788) = —————————————————— x 0
Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui bahwa peti kemas yang datang adalah 0% apabila server (S) 210 box dengan tingkat Utilisasi Penumpukan Peti Kemas Terhadap Kapasitas ........
kemungkinan sebesar 0% maka tidak adanya antrian dalam system. b. Rata-rata peti kemas dalam antrian (Lq) : (λ2 / 2)2 (λ 2 / S. 2) Lq = ————————— x Po S ! (1 - λ1 / S. 1)2 (5,93 / 0,3788)2 (5,93 / 210 x 0,3788) = —————————————————— x 0 210! (1 - 5,93 / 210 x 0,3788)2 (245,07 x 0,074544) = ————————— x 0 2507 x 0,003844 = 0,000028 x 0
= 0 peti kemas
Secara matematis rata-rata peti kemas dalam antrian adalah 0 pada antrian peti kemas di lokasi depo A.04.2. c. Rata-rata peti kemas dalam sistem (Ls) λ2 Ls = Lq + —— 2
5,93 = 0 + ————— 0,3788 = 15,65 peti kemas
Secara matematis rata-rata peti kemas dalam system adalah 15,65 peti kemas antri di lokasi depo A.04.2. 3.
Rata-rata waktu dalam antrian dan sistem a. Rata-rata waktu dalam antrian (Wq) Lq Wq = —— λ2
0 = ——— 5,93 = 0 hari x 24 jam = 0 jam
169
= 15,65 peti kemas Secara matematis rata-rata peti kemas dalam system adalah 15,65 Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan logistik, Vol.1.No1 September 2014
peti kemas antri di lokasi depo A.04.2.
3.
Rata-rata waktu dalam antrian dan sistem a. Rata-rata waktu dalam antrian (Wq) Lq Wq = —— λ2
0 = ——— 5,93 = 0 hari x 24 jam
= 0 jam Sehingga waktu dalam rata-rata dalam antrian adalah kurang dari 1 jam peti kemas sudah tertumpuk di depo A.04.2. b. Rata-rata waktu dalam sistem (Ws) 1 Ws = Wq + —— 2 1 = 0 + ———— 0,3788 = 2,64 hari x 24 jam = 63,36 jam /box
170
Sehingga rata-rata waktu dalam sistem peti kemas yang masuk dan keluar di depo A.04.2 adalah 63,36 jam /box. Berikut adalah penjelasan hasil perhitungan dalam proses lapangan penumpukan peti kemas pada depo peti kemas di lokasi A.04.2 yang akan dijelaskan pada gambar berikut:
penumpukan peti kemas pada depo peti kemas di lokasi A.04.2 yang akan dijelaskan pada gambar berikut: Gambar IV.12 Penjelasan Hasil Perhitungan dalam Proses Lapangan Penumpukan Peti Kemas Lokasi A.04.2 Depo Peti Kemas
Utilisasi Penumpukan Peti Kemas Terhadap Kapasitas ........
Sehingga rata-rata waktu dalam sistem peti kemas yang masuk dan keluar di depo A.04.2 adalah 63,36 jam /box. Berikut adalah penjelasan hasil perhitungan dalam proses lapangan penumpukan peti kemas pada depo peti kemas di lokasi A.04.2 yang akan: Diolah dijelaskan gambar berikut: Sumber olehpada penulis Gambar 9 Gambar IV.12 D. Perbandingan Utilisasi Depo dalam Peti Proses KemasLapangan PT. Kawasan Berikat Penjelasan Hasil Perhitungan Penumpukan Nusantara (Persero) Cakung pada Tahun 2011 Berdasarkan Lokasi Peti Kemas Lokasi A.04.2 Depo Peti Kemas A.04.1 dan A.04.2 Untuk mengetahui perbandingan utilisasi depo peti kemas berdasarkan D. Perbandingan Utilisasi Depo Peti Kemas PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Tahun 2011 Berdasarkan lokasi A.04.1 dan Cakung A.04.2, pada penulis menggabungkan hasil Lokasi perhitungan A.04.1 dan A.04.2 kontainer berdasarkan lokasi A.04.1depo dan A.04.2 kedalam utilisasi Untukdepo mengetahui perbandingan utilisasi peti kemas berdasarkan lokasi A.04.1 dan A.04.2, penulis menggabungkan hasil table. Sehingga dapat terlihat jelas perbandingan diantara keduanya. tabel perhitungan utilisasi depo kontainer berdasarkan lokasi A.04.1Di dan A.04.2 kedalam table. Sehingga dapat terlihat jelas perbandingan diantara keduanya. Di tabel tersebut kita dapat mengetahui lamanya waktu peti kemas untuk di proses. Misalnya, berapa lama sebuah petikemas harus menunggu untuk di proses pada setiap lokasi depo Sumber : Diolah oleh penulis peti kemas. Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan data dari kedua lokasi peti kemasUtilisasi tersebut Depo yang telah dalam bentuk D. depo Perbandingan Peti penulis Kemas sajikan PT. Kawasan Berikat table. Nusantara (Persero) Cakung pada Tahun 2011 Berdasarkan Lokasi
A.04.1 dan A.04.2 Untuk mengetahui perbandingan utilisasi depo peti kemas berdasarkan lokasi A.04.1 dan A.04.2, penulis menggabungkan hasil perhitungan
utilisasi depo kontainer berdasarkan lokasi A.04.1 dan A.04.2 kedalam table. Sehingga dapat terlihat jelas perbandingan diantara keduanya. Di tabel 171
pada setiap lokasi depo peti kemas. Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan data dari kedua lokasi depo Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan logistik, Vol.1.No1 September 2014
peti kemas tersebut yang telah penulis sajikan dalam bentuk table.
Tabel 3 Tabel IV.3 Data Gabungan Proses Lapangan Penumpukan Peti Kemas Lokasi A.04.1 dan Lokasi A.04.2 di Depo Peti Kemas PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Cakung pada Tahun 2011
Rata-rata Traffic / Volume Peti Kemas (λ)
Depo Peti Kemas Lokasi A.04.1
Depo Peti Kemas Lokasi A.04.2
2,21 box /hari
5,93 box /hari
Tingkat Rata-rata Lama Hari Pengendapan ()
4,51 hari /box atau 0,2217 box /hari
2,64 hari /box atau 0,3788 box /hari
Utilisasi ()
4,75%
7,45%
Rata-rata Peti Kemas dalam Antrian (Lq)
0 peti kemas
0 peti kemas
Rata-rata Waktu dalam Antrian (Wq)
0 jam
0 jam
Rata-rata Peti Kemas dalam Sistem (Ls)
9,97 peti kemas
15,65 peti kemas
Rata-rata Waktu dalam Sistem (Ws)
108,24 jam /box
63,36 jam /box
Sumber : Diolah oleh penulis Dari diatas, maka dapat Dari tabel tabel 3IV.3 diatas, maka dapatdiketahui diketahuiperbandingan perbandingan antara antara proses berdasarkan lokasi A.04.1 dan lokasi A.04.2 depo peti kemas proses berdasarkan lokasidapat A.04.1 dan lokasi A.04.2 peti kemas yang yang tersedia, sehingga memudahkan untuk depo membandingkannya. Dari tabel tersebut terlihat utilisasi lokasi A.04.1 adalah 4,75% dengan tersedia, sehingga dapat memudahkan untuk membandingkannya. Daripada tabel rendahnya tingkat utilisasi (under utilized), dan terlihat utilisasi lokasi A.04.2 7,45% dengan rendahnya tingkat utilisasi (under utilized). tersebut terlihat utilisasi lokasi A.04.1 adalah 4,75% dengan rendahnya Hal itu mengisyaratkan bahwa lokasi A.04.1 dan A.04.2 depo peti kemas rendahnya tingkat utilisasi penumpukan kemas yang ada,A.04.2 cara tingkat utilisasi (under utilized), dan terlihatpeti utilisasi pada lokasi mengatasinya adalah: Meningkatkan traffictingkat / volume peti kemas yangutilized). akan ditumpuk, 7,45%1). dengan rendahnya utilisasi (under Hal itu 2). Melakukan peningkatan usaha pemasaran dengan strategi 4P (Product, Price, Promotion, Place).
172
Utilisasi Penumpukan Peti Kemas Terhadap Kapasitas ........
Sumber : www.unctad.org
Gambar I 0. Pengelompokan Kategori Utilisasi Berdasarkan Persentase Hasil Perhitungan Lapangan Penumpukan Peti Kemas Lokasi A.04.1 dan A.04.2 Depo Peti Kemas PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Cakung pada Tahun 2011
Proses perhitungan berdasarkan jumlah petikemas yang datang dapat diketahui bahwa tingkat utilisasi (ρ1) lokasi A.04.1 depo peti kemas sebesar 4,75% dengan rata-rata traffic / volume peti kemas (λ1) 2,21 box / hari, tingkat rata-rata lama hari pengendapan (µ1) 0,2217 box /hari dan rata-rata peti kemas dalam antrian (Lq) adalah 0 peti kemas dengan ratarata waktu dalam antrian (Wq) 0 jam, dengan hal ini dimaksud adalah dalam kurun waktu 0 jam terdapat 0 peti kemas yang menunggu untuk di proses. Sedangkan rata-rata peti kemas dalam sistem (Ls) adalah sebanyak 9,97 peti kemas dengan rata-rata waktu dalam sistem (Ws) 108,24 jam, ini berarti untuk rata-rata sebanyak 9,97 peti kemas harus menunggu dari mulai mengantri sampai selesai proses selama 108,24 jam /box. Sedangkan proses perhitungan berdasarkan jumlah peti kemas yang datang dapat diketahui bahwa tingkat utilisasi (ρ2) lokasi A.04.2 depo peti kemas sebesar 7,45% dengan rata-rata traffic / volume peti kemas (λ2) 5,93 box /hari, tingkat rata-rata lama hari pengendapan (µ2) 0,3788 box /hari dan rata-rata peti kemas dalam antrian (Lq) adalah 0 peti kemas dengan rata-rata waktu dalam antrian (Wq) 0 jam, dengan hal ini dimaksud adalah dalam kurun waktu 0 jam terdapat 0 peti kemas yang menunggu untuk di proses. Sedangkan rata-rata peti kemas dalam sistem (Ls) adalah sebanyak 15,65 peti kemas dengan rata-rata waktu dalam sistem (Ws) 63,36 jam, ini berarti untuk rata-rata sebanyak 15,65 peti kemas harus menunggu dari mulai mengantri sampai selesai proses selama 63,36 jam /box. 173
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan logistik, Vol.1.No1 September 2014
SIMPULAN Depo peti kemas lokasi A.04.1 PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Cakung tahun 2011, Rata-rata traffic/volume peti kemas atau kecepatan kedatangan peti kemas selama 12 bulan (365 hari) adalah 2,21 box/hari (λ1). Tingkat rata-rata lama hari pengendapan (dwelling time) adalah 4,51 hari /box atau 0,2217 box /hari (µ1). Utilisasi penumpukan peti kemas berdasarkan jumlahnya adalah sebesar 4,75% (ρ1) rendahnya tingkat utilisasi (under utilized) dilihat dari 4,75% . Rata-rata peti kemas dalam antrian di depo peti kemas lokasi A.04.1 adalah 0 peti kemas (Lq). Rata-rata waktu dalam antrian di depo peti kemas lokasi A.04.1 adalah 0 jam (Wq), sedang rata-rata peti kemas dalam sistem di depo peti kemas lokasi A.04.1 adalah sebanyak 9,97 peti kemas (Ls) dan rata-rata waktu adalah 108,24 jam /box (Ws). Depo peti kemas lokasi A.04.2 PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) rata-rata traffic/volume peti kemas atau kecepatan kedatangan peti kemas selama 12 bulan (365 hari) adalah 5,93 box /hari (λ2). Tingkat rata-rata lama hari pengendapan (dwelling time) peti kemas adalah 2,64 hari /box atau 0,3788 box /hari (µ2). Utilisasi penumpukan peti kemas berdasarkan jumlahnya adalah sebesar 7,45% (ρ2) rendahnya tingkat utilisasi (under utilized) dilihat dari 7,45% dalam hal penumpukan dan lama pengendapan peti kemas. Rata-rata peti kemas dalam antrian adalah 0 peti kemas (Lq). Rata-rata waktu dalam antrian adalah 0 jam (Wq), sedang rata-rata peti kemas dalam sistem adalah sebanyak 15,65 peti kemas (Ls). Rata-rata waktu dalam sistem adalah 63,36 jam /box (Ws).
174
Utilisasi Penumpukan Peti Kemas Terhadap Kapasitas ........
DAFTAR PUSTAKA Abbas Salim; Manajemen Transportasi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002. Amirullah; Manajemen, Gramedia, Jakarta, 2004. Bambang Sayaka; Manajemen, Gramedia, Jakarta, 1996. Crompton dan Jessop lysons; Manajemen dan Logistik, Jakarta, 2009. Djauhari Ahsjari; Pedoman Transaksi Ekspor dan Impor, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2007. Iskandar Putong; Economics pengantar mikro dan makro, Mitra wacana media, Jakarta, 2007. Lukas Dwiantara; Manajemen Logistik, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2004. Mentri Perdagangan; Surat Keputusan Manajemen Pergudangan No. 337/Kp/XI/1988 dan No. 31/Kp/I/80, Jakarta. Nasution M. N; Manajemen Transportasi, Ghalia Indonesia, Bogor, 2010. Pangestu; Operation Research, BPFE, Yogyakarta, 1988
Siswanto; Operation Research, Erlangga, Jakarta, 2002 Sri Mulyono; Riset Operasi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2002 Soedjono Kramadibrata ; Perencanaan Pelabuhan, Bandung, 1985 Studi Kelayakan Samudera Indonesia Group; Shipping, Jakarta, 1990 Suyono R. P; Shipping, PPM, Jakarta, 2003.
175