BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI
5.1
Kerangka Identitas PT Bank Internasional Indonesia Tbk 1. Visi Menjadi bank lokal terbaik yang diakui memiliki kualitas, pelayanan dan inovasi produk berstandar internasional. 2. Misi Perusahaan PT Bank Internasional Indonesia Tbk memiliki visi ke depan menjadi menjadi bank lokal terbaik yang diakui memiliki kualitas, pelayanan dan inovasi produk berstandar internasional. Dalam mencapai visi tersebut BII memiliki 5 pilar misi antara lain : a. Financial Market Setting example as trusted financial institution in Indonesia. b. Community Contributing to the development in areas around which we operate c. Customers Ensuring customers satisfaction through excellent service and products
54
55
d. Employees Providing carrer development for committed employees e. Shareholders Achieving superior shareholder values Berikut merupakan gambaran dari lima pilar misi BII dalam menopang visinya secara berkelanjutan
Gambar 5.1 Visi dan Misi PT Bank Internasional Indonesia Tbk
3. Nilai-nilai perusahaan Transparansi, Integritas, Profesionalisme, Cerdas, dan Mumpuni 1. Transparansi (transparency) Terus terang, terbuka, komunikasi yang jelas
56
2. Integritas (integrity) Taat terhadap prinsip, jujur dan bertanggung jawab. 3. Profesionalisme (professionalism) Sikap keha ti- hatian, berorientasi pada prestasi memiliki motivasi serta komitmen tinggi terhadap kepuasan nasabah 4. Cerdas (Ingenuity) Kreatif, Berfikir ke depan, antisipasif, pandai 5. Mumpuni (adeptness) Ahli, berpendidikan, terlatih; menjadi yang terbaik di bidangnya untuk menghasilkan sesuatu yang melebihi harapan.
4. Kepribadian Kreatif (Creative), Pintar (Clever), Sungguh-sungguh (Committed), Peduli (Caring), dan Unggul (Cutting edge). 1. Kreatif Kemampuan mengembangkan produk dan jasa perbankan baru yang unik serta relevan terhadap kebutuhan pasar 2. Pintar Intelektual, cepat, cekatan dan bijak dalam bekerja 3. Sungguh-sungguh Memiliki dedikasi untuk senantiasa menghasilkan yang lebih baik.
57
4. Peduli Peduli serta senantiasa memperhatikan kenyamanan nasabah maupun sesama karyawan 5. Unggul Memiliki teknologi mutakhir guna meningkatkan kecanggihan produk dan proses perbankan yang dijalankan
5. Positioning Bank yang mampu memberikan layanan serta produk perbankan yang berstandar internasional kepada nasabah perseorangan maupun perusahaan di Indonesia dan mampu menjadi mitra usaha untuk membina hubungan jangka panjang yang menguntungkan, yang memberikan kemudahan serta kenyamanan layanan perbankan. Posisi ini dicapai melalui penggunaan teknologi mutakhir guna mengupayakan pengembangan produk maupun pelayanan perbankan secara terus menerus, sesuai tuntutan nasabah yang kian meningkat.
6. Tampilan Keseluruhan BII dengan Logo Baru Mencerminkan sebagai berikut: -
Modern serta Kontemporer Logo baru BII menggunakan jenis huruf kecil dengan tampilan design “muda” dan progresif.
-
Percaya diri dan bersahabat
58
Huruf- huruf BII tampil secara kuat namun luwes -
Huruf- huruf rancangan tangan Mengesankan kehangatan dan kepedulian BII dalam melayani nasabahnya maupun dalam interaksi antar karyawan.
7. Strategi Bisnis PT Bank Internasional Indonesia Tbk tahun 2003 BII mengalami masa transisi menuju perbaikan, tentunya strategi yang ditentukan pada era stabil, titik balik dan transformasi berbeda satu sama lain.
Gambar 5.2 Strategi BII Pada Masa Stabilisasi
59
Gambar 5.3 Strategi BII Pada Masa Turnaround
Gambar 5.4 Strategi BII Pada Masa Transformasi (1)
60
Gambar 5.5 Strategi BII Pada Masa Transformasi (2)
Gambar 5.6 Strategi BII Pada Masa Transformasi (3)
61
Gambar 5.7 Strategi BII Pada Masa Transformasi (4)
5.2
Gambaran Umum Proyek Model Kompetensi pada Divisi SDM PT Bank Internasional Indonesia Tbk Proyek model kompetensi ini berada langsung di bawah pengawasan langsung dari Divisi Sumber Daya Manusia PT Bank Internasional Indonesia Tbk langsung dipimpin oleh Bapak Basoeki Soeseno sebagai Wakadiv SDM bidang Pengembangan Sistem SDM. Proyek ini merupakan proyek percontohan yang akan diimplementasikan ke kantor wilayah, kantor cabang utama dan kantor cabang pembantu seluruh Indonesia sesuai dengan target untuk tahun 2004. GFP yang dilakukan ini berada langsung dibawah koordinator Bapak Basuki yang
62
dibantu oleh seorang ahli perbankan Bapak Sunu dan kantor cabang utama MT Haryono sebagai tempat proyek percontohan di bawah Ibu Yusiana Tronijaya dengan dibantu oleh Benardi Chen, Erick Hadi dan Budiman Suhaili sebagai tim GFP. Lamanya proyek ini berlangsung selama 2,5 bulan dan diharapkan berakhir pada pertengahan Februari. Proyek model kompetensi
merupakan
salah
satu
program
pengembangan
dan
peningkatan SDM yang nantinya menjadi satu kesatuan sistem Sumber Daya Manusia PT Bank Internasional Indonesia Tbk yang terintegrasi.
5.3
Perancangan Model Kompetensi Berdasarkan alur kerja proyek yang dilakukan di PT Bank Internasional Indonesia Tbk yang disesuaikan dengan program kerja dari Divisi Sumber Daya Manusia BII dengan project manager dibawah bimbingan Bapak Basoeki Soeseno (Wakil Kepala Divisi SDM Sistem dan Pengembangan), proyek yang kami lakukan merupakan salah satu bagian dari phase 3. Pada phase ini, kami melakukan desain terhadap sistem khususnya pada model kompetensi yang menjadi dasar utama bagi BII untuk pengembangan proyek selanjutnya. Berikut merupakan langkah pengerjaan proyek model kompetensi, kami hanya melakukan proyek pada desain sistem model kompetensi.
63
Gambar 5.8 Desain Sistem Model Kompetensi PT BII Tbk
Adapun tahapan yang dilakukan dalam melakukan desain sistem pada model kompetensi meliputi 3 tahapan utama yang merupakan satu kesatuan dalam model kompetensi, antara lain: 1. Form A (form Assessment Position Tools) merupakan form untuk melakukan penilaian uji posisi terhadap 13 posisi yang telah ditentukan di BII. Pada form ini terdapat dua kriteria yang penting untuk dikumpulkan. Kriteria form A tersebut meliputi:
64
fungsi atau peranan posisi tersebut pada organisasi BII dan aktifitas kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh karyawan yang menempati posisi
tersebut.
Pengisian
form
dilakukan
berdasarkan
hasil
wawancara langsung dengan karyawan/karyawati yang menduduki posisi tersebut pada kantor cabang BII MT Haryono.
Gambar 5.9 Form A – Alat Uji Posisi
65
2. Form B (Competency Catalog) Form ini merupakan hasil dari ringkasan dan hasil analisa yang telah dilakukan pada form A. Ada 4 (empat) hal penting yang terkandung dalam form B, yaitu : penamaan kompetensi, definisi dari kompetensi, perilaku kunci (key behavior) dan tingkat profisiensi dari masingmasing perilaku kunci tersebut.
Gambar 5.10 Form B – Katalog Kompetensi
66
3. Form C ( Competency Profile ) Form ini adalah hasil dari penilaian terhadap kompetensi yang dimiliki oleh setiap posisi yang ada di kantor cabang BII MT Haryono. Adapun penilaian dari masing- masing posisi terhadap kompetensi yang dimiliki baik itu kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan kompetensi atribut pribadi berdasarkan pada kelayakan pada nilai kompetensi yang seharusnya dimiliki setiap posisi yang ada di BII.
Gambar 5.11 Form C – Profil Kompetensi
67
Adapun langkah- langkah pengerjaan dari masing- masing form dan kegunaannya adalah sebagai berikut: 1. Langkah pengerjaan form A Form A merupakan alat uji penilaian terhadap 13 posisi yang ada di Kantor Cabang BII di MT Haryono, penilaian tersebut didasarkan pada proses pengambilan data yang dilakukan dengan melakukan wawancara pada setiap posisi dan khususnya untuk beberapa posisi dilakukan cek silang dengan rekan sekerja pada posisi yang sama. Dalam melakukan wawancara, data yang diperlukan meliputi fungsi dari posisi tersebut dalam organisasi dan aktifitas kegiatan sehari-hari dari posisi tersebut yang dilakukan dari masuk kerja sampai pulang kerja. Tentunya dalam melakukan pengambilan data dalam wawancara perlu disusun beberapa pertanyaan dasar yang berkaitan dengan sasaran yang ingin didapatkan dan pertanyaan yang merupakan pengembangan berdasarkan jawaban yang didapat langsung dari karyawan yang bersangkutan.
Kegunaan dari form A Memberikan gambaran secara umum apa yang menjadi fungsi dan aktifitas kegiatan sehari- hari dari masing- masing posisi yang nantinya menjadi dasar penentuan competency catalog khususnya kompetensi yang harus dimiliki dan penentuan dari tingkat profisiensi.
68
2. Langkah Pengerjaan form B Form B merupakan kelanjutan dari pengerjaan form A. Pada form B dilakukan ringkasan terhadap semua fungsi dan aktifitas kegiatan sehari- hari dari masing- masing posisi. Dan hal ini, dilakukan pemetaan terhadap semua kompetensi yang perlu dimiliki berdasarkan hasil dari pengambilan data tesebut dan penentuan tingkat profisiensi dari masing- masing posisi. Pemetaan kompetensi didasarkan dari kompetensi keseluruhan posisi yang telah dikumpulkan dan semua kompetensi tersebut merupakan dasar kompetensi yang dimiliki dari posisi tersebut. Penentuan tingkat profisiensi didasarkan pada tingkat penguasaan terhadap kompetensi yang bersangkutan.
Kegunaan dari form B Mendapatkan gambaran secara umum mengenai kompetensi yang dimiliki oleh seluruh karyawan BII dan tingkat profisiensi yang cocok berdasarkan posisi yang dimiliki karyawan tersebut. Hal ini menjadi dasar pembuatan form C yang memberikan penilaian terhadap posisi tertentu. Penilaian dari profil kompetensi yang seharusnya menjadi pedoman untuk menduduki posisi tersebut.
3. Langkah Pengerjaan form C Berdasarkan form B yang berisikan competency catalog, form C lebih diarahkan pada kompetensi yang harus dimiliki setiap karyawan BII
69
untuk menduduki posisi tertentu. Penentuan scoring / penilaian terhadap kompetensi yang dimiliki karyawan lebih didasarkan kelayakan nilai kompetensi pada posisi tersebut. Dan tentunya juga didasarkan pada penilaian kerja di tempat dan harapan yang diinginkan oleh BII.
Kegunaan dari Form C Menjadi tolak ukur penilaian dari kompetensi yang dimiliki setiap karyawan untuk menduduki posisi tersebut.
Yang menjadi dasar dari penentuan bahwa masing- masing form valid adalah dengan melakukan crosscheck dengan pihak manajemen BII terutama HRD yang didampingi oleh seorang yang paham betul terhadap semua aktifitas bank (ahli / pakar bank) melalui penilaian kerja di tempat dan expected practice yang diharapkan kepada masing- masing karyawan untuk semua posisi di Cabang MT Haryono yang nantinya sebagai proyek percontohan untuk semua cabang BII lainnya di seluruh Indonesia.
5.4
Hasil Perancangan Model Kompetensi 5.4.1 Kompetensi Inti Dari definisi kompetensi inti yaitu perilaku kritis dan keahlian yang dibutuhkan untuk mewujudkan tujuan bisnis, yang secara umum dapat diterapkan kepada semua karyawan di seluruh lapisan organisasi.
70
Kompetensi inti terbagi dua, yaitu kompetensi inti organisasi / spesifik dan kompetensi inti umum. Masing- masing kompetensi memiliki ruang lingkup yang berbeda dimana kompetensi inti organisasi merupakan kompetensi yang memiliki cakupan luas dan menjiwai setiap bisnis unit dan karyawan secara keseluruhan dan merupakan keunikan organisasi terhadap organisasi lainnya dan kompetensi inti umum merupakan kompetensi yang memiliki cakupan luas dan menjiwai setiap bisnis unit dan karyawan secara keseluruhan hanya saja kompetensi tersebut juga dimiliki organisasi lainnya. Kompetensi inti organisasi diarahkan untuk mendukung bisnis inti perusahaan tersebut dan kompetensi inti umum merupakan komptensi yang dimiliki oleh organisasi sejenisnya.
71
Visi Ÿ Menjadi bank lokal terbaik yang diakui memiliki kualitas, pelayanan dan inovasi produk berstandar internasional.
Nilai-Nilai Perusahaan Ÿ Transparansi Terus Terang, terbuka, komunikasi yang jelas. Ÿ Integritas Taat terhadap prinsip, jujur dan bertanggung jawab. Ÿ Profesionalisme Sikap kehati-hatian, berorientasi pada prestasi, memiliki motivasi serta komitmen tinggi terhadap kepuasan nasabah. Ÿ Cerdas Kreatif , berpikir ke depan, antisipasif, pandai. Ÿ Mumpuni Ahli, berpendidikan, terlatih; menjadi yang terbaik di bidangnya untuk menghasilkan sesuatu yang melebihi harapan.
Kepribadian Ÿ Kreatif . Kemampuan mengembangkan Produk dan jasa perbankan baru yang unik serta relevan terhadap kebutuhan pasar. Ÿ Pintar. Intelektual, cepat, cekatan dan bijak dalam bekerja. Ÿ Sungguh-sungguh. Memiliki dedikasi untuk senantiasa menghasilkan yang lebih baik. Ÿ Peduli. Peduli serta senantiasa memperhatikan kenyamanan nasabah maupun sesama karyawan. Ÿ Unggul. Memiliki teknologi mutakhir guna meningkatkan kecanggihan produk dan proses perbankan yang dijalankan
Kompetensi Inti yang Mungkin Ÿ Orientasi terhadap kualitas. Ÿ Orientasi terhadap pelayanan. Ÿ Inovasi Ÿ Ketrampilan Berbahasa Asing Ÿ ... Ÿ Transparansi. Ÿ Terus Terang. Ÿ Terbuka. Ÿ Ketrampilan Komunikasi. Ÿ Integritas. Ÿ Taat Terhadap Prinsip. Ÿ Kejujuran. Ÿ Bertanggung jawab. Ÿ Profesionalisme. Ÿ Berhati-hati. Ÿ Orientasi Terhadap Prestasi. Ÿ Motivasi. Ÿ Komitmen Tinggi. Ÿ Orientasi Terhadap Pelanggan. Ÿ Cerdas Ÿ Kreatif. Ÿ Berpikir Ke Depan. Ÿ Antisipasif. Ÿ Pandai. Ÿ Memilki Keahlian dan Ketrampilan. Ÿ Menjadi Yang Terbaik. Ÿ Orientasi Terhadap Kualitas. Ÿ .... Ÿ Pengetahuan Produk. Ÿ Unik. Ÿ Pintar. Ÿ Cepat dan Cekatan. Ÿ Bijaksana. Ÿ Memiliki Dedikasi. Ÿ Orientasi Terhadap Hasil. Ÿ Peduli. Ÿ Orientasi Terhadap Karyawan. Ÿ Orientasi Terhadap Teknologi.
Gambar 5.12 Penurunan Visi, Nilai Perusahaan dan Kepribadian ke Kompetensi Yang Mungkin
72
Positioning Bank yang mampu memberikan layanan serta produk perbankan yang berstandar internasional kepada nasabah perseorangan maupun perusahaan di Indonesia dan mampu menjadi mitra usaha untuk membina hubungan jangka panjang yang menguntungkan, yang memberikan kemudahan serta kenyamanan layanan perbankan. Posisi ini dicapai melalui penggunaan teknologi mutakhir guna mengupayakan pengembangan produk maupun pelayanan perbankan secara terus menerus, sesuai tuntutan nasabah yang kian meningkat.
Dua titik merah Dua titik merah yang terhubung, melambangkan interaksi manusia yang saling berkomunikasi dan bertatap muka. Melalui interaksi dan komunikasi ini, Bii mengenal nasabahnya dengan baik, menjalin kemitraan, dan kerjasama bisnis yang menguntungkan. Hubungan antar sesama insan Bii, maupun antara insan Bii dengan nasabah dan stakeholder lainnya, terjalin dalam teamwork yang profesional.
Kompetensi Inti yang Mungkin Ÿ Orientasi terhadap kualitas. Ÿ Orientasi terhadap pelayanan. Ÿ Kemudahan. Ÿ Kenyamanan. Ÿ Ketrampilan Berbahasa Asing. Ÿ Standarisasi Pelayanan Ÿ Menjalin Kemitraan. Ÿ ... Ÿ Orientasi Terhadap Teknologi. Ÿ Pengetahuan Produk. Ÿ Inovasi. Ÿ Orientasi terhadap Pelanggan. Ÿ Kreatif. Ÿ Memiliki Keahlian / Ketrampilan. Ÿ ... Ÿ Ketrampilan Komunikasi. Ÿ Kerjasama Tim. Ÿ Profesionalisme. Ÿ ... Ÿ Cerdas. Ÿ ... Ÿ Kedewasaan dan Kematangan. Ÿ Keyakinan Diri / Percaya Diri. Ÿ Peduli dan Penuh Perhatian.
Warna merah Bii menggambarkan bahwa Bii yang baru mewarisi kepribadian perusahaan yang cerdas, kreatif, inovatif dan tajam dalam menangkap dan memuaskan kebutuhan nasabah. Bii Tipologi Maroon Warna huruf-huruf "B" dan "i" pada tipologi Bii yang baru menggunakan warna maroonmerah tua- yang melambangkan kedewasaan dan kematangan (maturity) serta keyakinan (confidence) yang dimiliki Bii, sekaligus juga merefleksikan sosok Bii yang peduli dan penuh perhatian.
Gambar 5.13 Penurunan Positioning dan Identitas Perusahaan BII Lainnya Yang Merupakan Kompetensi Inti Yang Mungkin
73
Tampilan Keseluruhan - Modern serta Kontemporer. Logo baru Bii menggunakan jenis huruf kecil dengan tampilan design "muda" dan progresif. - Percaya diri dan bersahabat. Huruf-huruf Bii tampil secara kuat namun luwes. - Huruf-huruf rancangan tangan. Mengesankan kehangatan dan kepedulian Bii dalam melayani nasabahnya maupun dalam interaksi antar karyawan.
Marka Bii Masa depan Apabila simbol dua titik merah telah dikenal luas oleh masyarakat, maka tidak menutup kemungkinan bahwa citra atau ' marka' Bii di masa mendatang cukup diwakili oleh dua titik merah yang saling berinteraksi.
Kompetensi Inti yang Mungkin Ÿ Modern. Ÿ Kontemporer. Ÿ Energik. Ÿ Progresif. Ÿ ... Ÿ Percaya Diri. Ÿ Bersahabat. Ÿ Kuat. Ÿ Luwes. Ÿ ... Ÿ Kehangatan. Ÿ Kepedulian. Ÿ Orientasi Terhadap Pelanggan. Ÿ Menjalin Kemitraan. Ÿ Orientasi Terhadap Karyawan. Ÿ ... Ÿ Ramah.
Sebuah citra kuat yang melambangkan interaksi yang ramah dan penuh makna antara Bii dan nasabahnya, antara Bii dan mitra kerjanya, antara Bii dan pemerintah maupun masyarakat, serta antar sesama karyawan Bii.
Gambar 5.14 Penurunan Identitas Perusahaan BII Lainnya Yang Merupakan Kompetensi Inti Yang Mungkin
Jadi dari visi, nilai- nilai perusahaan, kepribadian, positioning, logo BII yang baru, tampilan secara keseluruhan dan marka BII di masa depan, banyak sekali kompetensi yang bermunculan yang dapat dilihat pada bagan di atas di sebelan kanan. Terlihat bahwa banyak juga kompetensi yang ‘mirip-mirip’ atau bahkan sama dan nantinya ke semua kompetensi itu akan dikelompokkan.
74
Berikut adalah daftar kompetensi sementara yang didapat dari dari visi, nilai- nilai perusahaan, kepribadian, positioning, logo BII yang baru, tampilan secara keseluruhan dan marka BII di masa depan, yaitu:
Tabel 5.1 Daftar Kompetensi Sementara dari Hasil Penurunan Visi, Nilai- nilai Perusahaan, Kepribadian, Positioning, dan Identitas lainnya di BII Antisipasif BerjiwaMuda / Energik Berpikiran Ke Depan Bersahabat Integritas Kedewasaan Kejujuran Kematangan Kreatif Memiliki Dedikasi Modern Orientasi Pada Teknologi Pandai Pengetahuan Produk Percaya Diri Profesionalisme Terus Terang
Bertanggung jawab Bijaksana Cekatan Cepat Kemudahan Kenyamanan Kerjasama Tim Keterbukaan Kuat Memiliki Keahlian Motivasi Orientasi Terhadap Hasil Peduli Penuh Perhatian Pintar Progresif Transparansi
Cerdas Hati- hati Inovasi Ketrampilan Berbahasa Asing Ketrampilan Komunikasi Keyakinan Diri / Percaya Diri Komitmen Kontemporer Luwes Menjalin Kemitraan Orientasi Pada Prestasi Orientasi Terhadap Karyawan Orientasi Terhadap Kualitas Orientasi Terhadap Pelanggan Orientasi Terhadap Pelayanan Ramah Unik
Lalu dari daftar sementara kompetensi ini, kita kelompokkan terlebih dahulu kompetensi yang “mirip-mirip” atau mempunyai pengertian yang mendekati sama.
75
Tabel 5.2 Pengelompokan Daftar Kompetensi Sementara yang Memiliki Pengertian Mirip atau Sama
Orientasi Terhadap Hasil
Inovatif / Kreatifitas
Orientasi Terhadap Pelayana n
Kedewasaan
-
Antisipasif. Cekatan. Cepat. Hati-Hati. Kejujuran. Komitmen. Kontemporer. Kreatif. Kuat. Luwes Motivasi. Terus Terang. Berjiwa Muda / Energik. Berpikir Ke Depan. Cerdas. Kreatif. Memiliki Keahlian. Modern. Orientasi Terhadap Teknologi. Pandai. Profesionalisme. Progresif. Unik. Bersahabat. Ramah. Pengetahuan Produk. Standarisasi Pelayanan. Kemudahan Kenyamanan. Keterbukaan. Peduli. Penuh Perhatian. Orientasi Terhadap Karyawan. Bertanggung Jawab. Bijaksana. Kematangan. Keyakinan Diri / Percaya Diri. Memiliki Dedikasi.
76
Kemudian kompetensi yang sementara yang masih tersisa digabungkan kembali ke dalam kelompok kompetensi yang lebih luas maknanya. Berikut adalah hasil klasifikasi kompetensi sementara ini, yaitu: 1. Inovasi mencakup di dalamnya adalah: Kreatifitas Ketrampilan Berbahasa Asing
Ketrampilan Komputer Pengetahuan Mengenai Industri
2. Unik mencakup di dalamnya adalah: Ketrampilan Menjual Pengetahuan Produk
Pemahaman Prosedur Kerja Ketrampilan Komunikasi
3. Kemudahan dan Kenyamanan mencakup di dalamnya adalah: Kemudahan Kenyamanan
Standarisasi Pelayanan Orientasi Terhadap Pelayanan
4. Kemitraan mencakup di dalamnya adalah: Ketrampilan Membangun tim Kerjasama Kelompok Persuasif Kemampuan Interpersonal
Ketrampilan Komunikasi Negosiasi Ketrampilan Membina Jaringan
5. Komitmen mencakup di dalamnya adalah: Orientasi Terhadap Hasil Perhatian Terhadap Detil
Inisiatif Pengaturan Waktu
77
6. Orientasi terhadap Kualitas mencakup di dalamnya adalah: Pemahaman Prosedur Kerja Pengetahuan Produk
Orientasi Terhadap Pelayanan Standarisasi Pelayanan
7. Integritas mencakup di dalamnya adalah: Pemahaman Prosedur Kerja Pengetahuan Produk
Orientasi Terhadap Hasil Orientasi Terhadap Pelayanan
8. Transparansi mencakup di dalamnya adalah: Keterbukaan Pengembangan Bawahan Pengambilan Keputusan Penanganan Konflik Manajemen Resiko 9. Profesionalisme mencakup di dalamnya adalah: Pengembangan diri Pemahaman Prosedur Kerja Pengetahuan Produk Manajemen Nasabah Ketrampilan Presentasi Ketrampilan Menjual Ketrampilan Komputer
Standarisasi Pelayanan Kemampuan Akuntansi Keuangan Pengetahuan Mengenai Industri Ketrampilan Membina Jaringan Ketrampilan Bahasa Asing Negosiasi
10. Kedewasaan mencakup di dalamnya adalah: Inisiatif Pengaturan waktu Ketrampilan Komunikasi Manajemen Interpersonal
Berpikir Analitis Persuasif Manajemen Stres
Berikut merupakan kompetensi yang didapatkan dari data yang berhasil dikumpulkan, dilakukan analisa dan hasil dari kompetensi inti yang telah didapatkan dari pengambilan data selama proyek adalah sebagai berikut:
78
1. Komitmen
6. Orientasi terhadap kualitas
2. Integritas
7. Inovasi
3. Transparansi
8. Profesionalisme
4. Kedewasaan
9. Unik
5. Kemudahan dan Kenyamanan
10.
Kemitraan
Secara umum, kompetensi inti organisasi dapat terbagi 2 jenis, yaitu kompetensi inti BII dan kompetensi inti umum. Kompetensi inti BII merupakan kompetensi yang secara unik yang dimiliki oleh BII dan menjadikan kompetensi yang memiliki nilai jual yang unik dari BII kepada nasabah atau konsumennya serta yang membedakan BII dari bankbank lainnya di Indonesia. Sedangkan kompetensi inti secara umum merupakan kompetensi yang memang dimiliki setiap organisasi bank di Indonesia dan kompentensi itu menjadi suatu keharusan dimiliki setiap bank yang menjadi persyaratan utama bank. Kompetensi inti yang dimiliki oleh BII adalah sebagai berikut : Inovasi, Unik dan Kemudahan serta Kenyamanan. Begitu juga dengan kompetensi inti umum yang harus dimiliki BII dan bank lain antara lain: Komitmen, Orientasi terhadap kualitas, Kemitraan.
Integritas,
Transparansi,
Profesionalisme,
Kedewasaan,
79
Berdasarkan kompetensi inti BII dan Kompetensi inti umum, Berikut adalah uraian definisi dari Kompetensi Inti yang ada di BII: 1. Komitmen Memiliki dedikasi untuk senantiasa menghasilkan yang lebih baik. 2. Orientasi terhadap kualitas Mengutamakan keakuratan, efisiensi, dan efektivitas yang optimal dalam hasil kerja. 3. Integritas Taat terhadap prinsip, jujur, dan bertanggung-jawab. 4. Inovasi Unggul dalam pemikiran, teknologi, pengembangan produk, serta kemajuan yang berkesinambungan. 5. Transparansi Terus terang, terbuka, komunikasi yang jelas. 6. Profesionalisme Sikap kehati- hatian, menjadi yang terbaik di bidangnya yang melebihi harapan, memiliki motivasi, serta komitmen tinggi terhadap kepuasan nasabah. 7. Kedewasaan Matang, percaya diri, peduli, adaptasi dan penuh perhatian. 8. Unik Memiliki ciri khas yang menimbulkan keunggulan dan nilai jual tersendiri.
80
9. Kemudahan & kenyamanan Menciptakan kondisi pelayanan yang mudah dan nyaman bagi nasabah dalam melakukan transaksi dan mendapatkan akses informasi. 10. Kemitraan Menjalin interaksi internal maupun eksternal, termasuk komunikasi dan kerjasama tim, baik dengan nasabah maupun dengan sesama karyawan.
Berikut adalah ringkasan semua daftar kompetensi yang telah kami buat ke dalam tabel- tabel berikut. Tabel 5.3. Kompetensi Inti dan Kompetensi Umum Kompetensi Inti Spesifik Inovasi Unik Kemudahan & Kenyamanan
Kompetensi Inti Umum Kemitraan Komitmen Orientasi thd kualitas Integritas Transparansi Profesionalisme Kedewasaan
5.4.2 Kompetensi Pekerjaan Kompetensi
pekerjaan
merupakan
satu
kesatuan
dengan
kompetensi inti baik kompetensi inti organisasi dan umum. Tentunya dalam melihat kompetensi yang dimiliki oleh Bank BII harus secara keseluruhan organisasi baik dari visi, nilai- nilai perusahaan, positioning, 5C serta tanda-tanda lain yang mencerminkan BII secara mendalam.
81
Dalam hal ini kompetensi inti yang dimiliki BII mencerminkan kompetensi pekerjaan yang dimiliki setiap karyawan pada posisinya. Kompetensi pekerjaan adalah ketramp ilan yang harus dimiliki oleh karyawan untuk sukses pada pekerjaan atau fungsional kerja tapi bukan keseluruhan organisasi. Secara tipikal melibatkan pengetahuan baik di dalam area teknis, profesional dan area proses lainnya.
Kompetensi pekerjaan terbagi atas tiga bagian utama, yaitu: kompetensi teknis, kompetensi manajerial dan kompetensi atribut pribadi. Kompetensi teknis merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki oleh karyawan BII khususnya yang berkaitan dengan pekerjaan yang memerlukan kemampuan
teknis.
Berikut
merupakan
kompetensi-
kompetensi yang ada di dalam kompetensi teknis antara lain :
Tabel 5.4 Kompetensi Teknis -
Pemahaman Prosedur Kerja Pengetahuan Produk Standarisasi Pelayanan Manajemen Nasabah Ketrampilan Menjual Ketrampilan Komputer
-
Kemampuan Akuntansi Keuangan Pengetahuan Mengenai Industri Ketrampilan Membina Jaringan Ketrampilan Presentasi Ketrampilan Bahasa Asing Negosiasi
Kompetensi manajerial merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki oleh karyawan BII khususnya yang berkaitan dengan pekerjaan yang
memerlukan
kemampuan
manajerial.
Berikut
merupakan
82
kompetensi-kompetensi yang ada di dalam kompetensi manajerial antara lain : Tabel 5.5 Kompetensi Manajerial -
Perencanaan Pengawasan Pengembangan bawahan Team Building Penanganan Konflik
-
Pengorganisasian Pengambilan Keputusan Kepemimpinan Keterbukaan Manajemen Risiko
Kompetensi atribut pribadi merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap karyawan BII karena sikap yang dimiliki seorang karyawan menjadi kebutuhan pada pekerjaan yang dilakukannya . Berikut merupakan kompetensi-kompetensi yang ada di dalam kompetensi atribut pribadi antara lain :
Tabel 5.6 Kompetensi Atribut Pribadi -
Berpikir Analitis Kemampuan Interpersonal Toleransi Terhadap Stres Inisiatif Persuasif Inspiratif Orientasi Pada Hasil
-
Ketrampilan Komunikasi Orientasi Terhadap Pelayanan Kerjasama Kelompok Perhatian Terhadap Detil Pengembangan Diri Pengaturan Waktu Intuisi Bisnis
Berikut keseluruhan kompetensi pekerjaan dari kompetensi teknis, manajerial dan atribut pribadi yang ada di BII beserta definisinya.
83
1. Pemahaman prosedur kerja Memahami pelaksanaan proses transaksi dan cara kerja operasional perbankan yang sesuai dengan prosedur, serta sistem pengarsipan. 2. Pengetahuan produk Pengetahuan
mengenai
produk-produk
perbankan
BII
secara
keseluruhan, beserta fasilitas yang dapat digunakan. 3. Standarisasi pelayanan Kemampuan untuk memberikan pelayanan secara tepat, cepat dan sesuai dengan kebutuhan nasabah, serta mampu memberikan keyakinan / kepercayaan kepada nasabah. 4. Kemampuan Akuntansi Keuangan Memiliki pengetahuan dasar akuntansi keuangan. 5. Manajemen Nasabah Kemampuan
mencari
nasabah
baru,
serta
menjaga
dan
mengembangkan nasabah yang sudah ada. 6. Pengetahuan mengenai industri Kemampuan untuk mengenal dan menganalisa sektor industri, dimana bisnis nasabah tergolong di dalamnya. 7. Ketrampilan Membina jaringan Kemampuan untuk membuka dan memperluas jaringan kerja untuk memperoleh nasabah baru.
84
8. Ketrampilan Menjual Kemampuan
untuk
menerapkan
strategi
penjualan
dan
gaya
komunikasi yang sesuai dalam menawarkan produk dan jasa perbankan. 9. Ketrampilan Komputer Memiliki pengetahuan komputer yang memadai dan mampu menggunakan komputer untuk mendukung pekerjaan sehari- hari. 10. Ketrampilan Bahasa Asing Kemampuan untuk menggunakan Bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya dengan benar dalam percakapan formal 11. Ketrampilan Presentasi Kemampuan menyusun materi dan menyampaikan informasi di depan sekelompok orang dalam forum formal maupun informal, yang menghasilkan pemahaman yang sama pada pendengar dengan tujuan informasi yang ingin disampaikan oleh presenter. 12. Negosiasi Secara efektif melakukan eksplorasi terhadap alternatif dan posisi untuk mencapai hasil yang memperoleh dukungan dan penerimaan dari semua pihak. 13. Perencanaan Kemampuan untuk mengerti sasaran kerja yang direncanakan, untuk selanjutnya diturunkan ke dalam bentuk penyusunan strategi dan program kerja untuk unit kerja yang menjadi wewenangnya.
85
14. Pengorganisasian Kemampuan membagi tugas dan pelimpahan wewenang kepada anak buah. 15. Pengawasan Kemampuan
untuk
menetapkan
standar
kinerja,
mengadakan
pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja anak buah. 16. Pengambilan Keputusan Kemampuan untuk mengidentifikasi permasalahan, membuat alternatif pemecahan dan menyelesaikan masalah. 17. Pengembangan bawahan Kemampuan untuk mengenali kepribadian bawahan, memberikan bimbingan dan pengerjaan yang baik, serta umpan balik yang konstruktif guna pengembangan diri bawahan. 18. Kepemimpinan Kemampuan untuk memberikan inspirasi, mempengaruhi, dan mendorong orang lain untuk mencapai sesuatu yang ditunjukkan dengan konsistensi dalam kata-kata dan tindakan dari dirinya dimana orang lain bersedia mengikuti tindakannya. 19. Team Building Menggunakan metode- metode tertentu dan kemampuan interpersonal yang fleksibel untuk membantu membangun tim yang erat; memfasilitasi terpenuhinya tujuan tim.
86
20. Keterbukaan Kemampuan untuk memberikan perhatian, mendengarkan, memahami, dan menerima pandangan orang lain, serta mencari umpan balik dan mau belajar dari orang lain. 21. Penanganan Konflik Dapat menyelesaikan setiap konflik yang terjadi baik itu di lingkungan internal maupun eksternal. 22. Manajemen Risiko Kemampuan menganalisa resiko, mengatur serta meminimalkan resiko yang timbul. 23. Berpikir Analitis Kemampuan untuk dapat berpikir secara analitis. 24. Ketrampilan Komunikasi Kemampuan menerima informasi secara tepat sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh orang lain, serta kemampuan untuk menyampaikan informasi secara jelas dan akurat kepada orang lain melalui jalur komunikasi yang efektif. 25. Kemampuan interpersonal Menunjukkan etika yang baik, sehingga mampu menjalin hubungan dengan lingkungan internal maupun eksternal. 26. Orientasi terhadap pelayanan
87
Pemahaman terhadap kebutuha n nasabah, pemberian pelayanan serta penanganan keluhan nasabah dengan baik, sehingga meningkatkan rasa kepuasan nasabah. 27. Toleransi terhadap stres Kemampuan dalam mengendalikan emosi dan tingkat stress terhadap stressor dari diri sendiri maupun orang lain. 28. Kerjasama kelompok Kemampuan mengenal peran dan kontribusi masing- masing anggota kelompok, guna membina hubungan kerjasama yang baik di dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama. 29. Inisiatif Proaktif dalam mencari informasi pendukung dan menangani masala h yang timbul. 30. Perhatian terhadap detil Kemampuan untuk memfokuskan diri terhadap hal- hal yang bersikap detil atau rinci, yang berkaitan dengan pekerjaannya. 31. Persuasif Kemampuan mempengaruhi dan mengarahkan orang lain. 32. Pengembangan diri Secara aktif mengid entifikasikan hal baru untuk belajar; secara rutin menciptakan dan memanfaatkan kesempatan belajar; menggunakan pengetahuan dan keahlian yang baru didapat pada pekerjaan dan belajar dalam penerapannya.
88
33. Inspiratif Mengembangkan solusi inovatif dalam situasi kerja, mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Mencoba cara baru dan berbeda dalam menangani masalah kerja. Menunjukkan kesediaan untuk mengambil resiko yang sudah dihitung. 34. Pengaturan waktu Kemampuan untuk mengatur jadwal waktu dengan baik dan seefektif mungkin untuk mencapai hasil yang optimal. 35. Orientasi pada hasil Kemampuan memacu diri dalam pencapaian sasaran kerja dan target kerja berdasarkan waktu yang telah ditentukan. 36. Intuisi Bisnis Kemampuan untuk melihat dan menciptakan peluang bisnis.
Berikut adalah daftar kompetensi yang tercakup dalam kompetensi inti dan kompetensi umum.
Tabel 5.7 Daftar Kompetensi Teknis, Manajerial dan Atribut Pribadi Yang Tercakup Dalam Kompetensi Inti dan Kompetensi Umum Inovasi Inspiratif Ketrampilan Komputer Ketrampilan Bahasa Asing Pengetahuan Mengenai Industri
Kemitraan Ketrampilan Membangun Tim Kerjasama Kelompok Ketrampilan Komunikasi Negosiasi Ketrampilan Membina Jaringan
89
Unik Ketrampilan Menjual Pengetahuan Produk Pemahaman Prosedur Kerja Keterampilan Komunikasi Komitmen Pemahaman Prosedur Kerja Orientasi Pada Hasil Perhatian Terhadap Detil Inisiatif Pengaturan Waktu Integritas Pemahaman Prosedur Kerja Pengetahuan Produk Orientasi Pada Pelayanan Orientasi Pada Hasil Profesionalisme Pengembangan diri Pemahaman Prosedur Kerja Pengetahuan Produk Standarisasi Pelayanan Kemampuan Akuntansi Keuangan Manajemen Nasabah Pengetahuan Mengenai Industri Keterampilan Membina Jaringan Keterampilan Menjual Keterampilan Komputer Keterampilan Bahasa Asing Keterampilan Presentasi Negosiasi
Berikut
penentuan
Persuasif Kemampuan Interpersonal Orientasi thd Kualitas Orientasi Pada Hasil Pengetahuan Produk Pemahaman Prosedur Kerja Standarisasi Pelayanan Orientasi Pada Pelayanan Kedewasaan Inisiatif Berpikir Analitis Pengaturan Waktu Persuasif Ketrampilan Komunikasi Toleransi Terhadap Stress Manajemen Interpersonal Kemudahan & Kenyamanan Standarisasi Pelayanan Orientasi Pada Pelayanan Transparansi Keterbukaan Pengambilan Keputusan Pengembangan Bawahan Penanganan Konflik Manajemen Resiko
acuan
tingkat
profisiensi
berdasarkan
kompetensi yang telah dirumuskan dan hasil wawancara adalah:
90
Tabel 5.8 Acuan Penentuan Tingkat Profisiensi pada Model Kompetensi ' Level 1 Operator
1. Terus belajar kompetensi berbeda 2. Masih membutuhkan praktek kerja secara berulang-ulang 3. Melaksanakan tugas dengan bimbingan atasan
' Level 2 Individual Contributor
1. Memiliki ketrampilan yang lebih banyak 2. Menunjukkan kinerja yang lebih baik pada kompetensi pekerjaannya 3. Mengerti dampak pada kompetensi pekerjaan. 4. Melaksanakan tugas dengan sedikit bimbingan atasan
' Level 3 Specialis / Manajer
1. selalu menunjukkan sikap kerja yang terkadang melebihi apa yang diharapkan. 2. Mampu melihat keterkaitan hubungan antar kompetensi dalam aspek kerja 3. Dapat memgembangkan perilaku dalam diri sendiri dan orang lain 4. Memiliki kemampuan untuk menolong, mengembangkan dan mengajar orang lain.
' Level 4 Role Model / Leader
1. 2. 3. 4.
Memiliki sikap yang menjadi teladan bagi orang lain Mampu mengintegrasikan semua aspek bisnis Memiliki kapasitas berpikir secara struktural dan strategi Mampu memberikan arahan dan membimbing orang lain.
Katalog kompetensi dan kompetensi Scoring pada masing- masing posisi yang ada di Kantor Cabang BII di MT Haryono terlampir dalam lampiran