BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 1. Wilayah pesisir adalah wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang seluruh anggota komunitasnya (manusia, hewan, tumbuhan, mikroorganisme, dan abiotis) saling berinteraksi. Lingkungan pesisir pantai Baros merupakan lingkungan yang bersifat kompleks, pantai Baros terdiri dari bermacam-macam ekosistem. Sebagaian besar lingkungan pantai Baros dihuni oleh manusia, manusia memiliki porsi yang lebih dalam mengelola lingkungan di pantai Baros karena manusia perlu mencukupi kebutuhan hidupnya. Kehidupan masyarakat pantai Baros yang makin padat penduduknya secara tidak langsung membawa dampak untuk alam dan kehidupan yang berada di sekitar pantai Baros. Seiring berjalannya waktu lahan di kawasan pantai Baros mulai beralih fungsi, sebagian besar digunakan untuk pemukiman dan sebagai ladang bercocok tanam. Masyarakat pantai Baros lebih memilih menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian. Terkadang manusia sering melupakan manfaat dan fungsi lahan yang mereka tempati, kurangnya kesadaran manusia akan fungsi dan manfaat menjaga lingkungan tempat tinggalnya sering membawa dampak perusakan alam. Kerusakan alam di pantai Baros lambat laun mulai muncul akibat pemanfaatan lahan secara berlebihan, munculnya banjir rop, abrasi pantai, berkurangnya habitat hewan di sekitar
107
108
pantai Baros dan penyempitan bibir sungai merupakan berbagai permasalahan lingkungan di pantai Baros yang diakibatkan ulah manusia. Pengelolaan
lingkungan
secara
baik
sangat
dibutuhkan
dalam
menanggulangi kerusakan alam yang lebih lanjut. Penanaman mangrove merupakan salah satu alternatif dalam menanggulangi kerusakan yang terjadi di kawasan pantai Baros. Mangrove merupakan tanaman vegetasi pantai tropis, dan merupakan komunitas yang hidup di dalam kawasan yang lembap berlumpur serta dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut. Mangrove mempunyai peranan ekologis, ekonomis, dan sosial yang sangat penting dalam mendukung pembangunan wilayah pesisir. Mangrove juga memiliki berbagai peran yang penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem pantai dan sebagai pertahanan dari berberapa bencana alam (tsunami, abrasi, intrusi, pencemaran, dan penyebaran penyakit). Habitat mangrove di pantai Baros memberikan pengetahuan tambahan kepada masyarakat yang hidup di sekitar pantai Baros akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan hidup. Habitat mangrove pantai Baros yang merupakan vegetasi buatan tentu tidak bisa dilepaskan begitu saja tanpa adanya pengelolaan yang baik dari manusia. Campur tangan dari masyarakat di sekitar pantai Baros tentu sangat dibutuhkan. Pengelolaan yang baik tentu sangat dibutuhkan adanya sebuah kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dari masyarakat sekitar pantai Baros.
109
2. Kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan di kawasan pantai Baros menjadi permasalahan tersendiri yang harus secepatnya diatasi, agar dapat tercipta lingkungan hidup yang bersih, seimbang dan tidak tercemar. Konsep Deep Ecology yang ditawarkan oleh Arne Naess menjadi salah satu solusi yang tepat untuk meningkatakan kesadaran masyarakat pantai Baros dalam menjaga dan mengelola lingkungan hidup. Deep ecology memandang alam sebagai satu kesatuan dari ekosistem (ekosentris). Komunitas manusia bukanlah sentral dari alam, melainkan bagian integral dari alam. Komunitas manusia tidak boleh mereduksi alam secara sembarangan, melainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan yang vital. Konsep Deep Ecology juga mengajarkan manusia dalam memenuhi kebutuhan vital sebaiknya tidak mengganggu komunitas ekosistem yang lain. Masyarakat harus mempunyai rasa saling memiliki terhadap alam. Seluruh komunitas memiliki nilai dan kedudukan yang sama di dalam alam. Komunitas manusia di pesisir pantai Baros perlu memiliki pandangan seperti yang terangkum dalam konsep Deep Ecology agar dapat lebih menghargai lingkungan tempat manusia tinggal dan menjaga keseimbangan lingkungan hidup. Dalam konsep Deep Ecology terdapat 8 platfrom aksi dan prinsip-prinsip Deep Ecology yang mencoba memberikan perubahan dalam konteks pemikiran yang ada di masyarakat akan pentingnya hidup berdampingan dengan alam, agar tercipta sebuah lingkungan hidup yang nyaman, bersih, sehat, dan seimbang.
110
3. Peranan masyarakat pesisir pantai Baros dalam menjaga dan mengelola lingkungan hidup tentu sangat dibutuhkan, terutama dalam mengelola habitat mangrove yang merupakan salah satu ekosistem vital yang terdapat di pantai Baros. Habitat mangrove di pantai Baros adalah ekosistem buatan yang perlu campur tangan manusia dalam menjaga kelangsungan hidupnya. Campur tangan manusia di sini sangat diperlukan karena habitat mangrove di pantai Baros ini memiliki berbagai permasalahan dalam perkembanganya.
Permasalahan-permasalahan yang muncul di habitat
mangrove pantai Baros mencangkup berbagai aspek, misalnya kondisi cuaca, tipe pantai yang memiliki angin kencang dangelombang laut yang tinggi, PH tanah yang kurang cocok untuk ditumbuhi mangrove, tekstur tanah yang berpasir, kurangnya pasokan air, hingga kondisi mangrove yang tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan sendiri, sehingga sangat dibutuhkan campur tangan manusia serta proses pengelolaan yang baik untuk mendukung keberhasilan pertumbuhan habitat mangrove di pantai Baros. 4. Kesadaran dan peran masyarakat dalam menjaga lingkungan dapat terwujud dengan baik apabila mendapat dukungan dari pemerintah atau pihak terkait. Dukungan dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk mendukung terciptanya lingkungan hidup yang bersih dan seimbang. Pemerintah mempunyai porsi yang cukup besar dalam membantu pengelolaan
lingkungan
pesisir
pantai
Baros,
khususnya
dalam
pengelolaan mangrove. Beberapa hal yang dapat dilakukan pemerintah
111
dalam pengelolaan lingkungan dan habitat mangrove yang terdapat di pesisir pantai Baros, adalah memberikan pengarahan tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup, memberi penyuluhan dan pengetahuan lebih lanjut akan fungsi serta manfaat hutan mangrove, memberikan sikap, aturan dan peringatan yang keras terhadap siapa saja yang memanfaatkan alam secara tidak tepat, membantu pengadaan bibit mangrove dan membimbing masyarakat pesisir pantai Baros secara aktif dalam mengolah lingkungannya dengan baik. Bimbingan dari pemerintah harus diupayakan secara intensif dan berkala agar proses yang berjalan dapat memberikan hasil yang optimal.
B. Saran 1. Penelitian tentang perilaku maupun peran masyarakat dalam menjaga lingkungan hidup khususnya di daerah pesisir banyak ditemukan. Pesisir pantai Baros sebagai salah satu pantai di Kabupaten Bantul yang memiliki karakteristik pantai yang unik. Letaknya yang bersebelahan dengan muara sungai Opak menjadi salah satu faktor penyebabnya. Kondisi pantai yang bersebelahan dengan muara sungai menjadikan kondisi pantai Baros memiliki keunikan ekosistem serta daerah endapan lumpur yang dapat mengakibatkan habitat mangrove di daerah pantai Baros tumbuh dan berkembang. Mangrove merupakan tanaman vegetasi pantai tropis, dan merupakan komunitas yang hidup di dalam kawasan yang lembap berlumpur serta dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut. Mangrove
112
mempunyai peranan ekologis, ekonomis, dan sosial yang sangat penting dalam mendukung pembangunan wilayah pesisir. Mangrove juga memiliki berbagai peran yang penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem pantai dan sebagai pertahanan dari berberapa bencana alam. (tsunami, abrasi, intrusi, pencemaran, dan penyebaran penyakit). Keberadaan habitat mangrove di kawasan pantai sangat diperlukan, selain sebagai benteng pertahanan dari berbagai bencana alam, mangrove juga memiliki fungsi yang berguna untuk para petani yaitu menyuburkan tanah. Fungsi tersebut dapat membantu masyarakat pantai Baros yang sebagian besar menggantungkan dirinya dari hasil pertanian. Masyarakat pantai Baros harus memiliki kesadaran dan kemauan yang muncul dari dirinya sendiri untuk menjaga kelestarian habitat mangrove yang ada di pesisir pantai Baros agar tidak terjadi kerusakan alam. 2. Peneliti memahami masih banyak kekurangan dalam penelitian ini. Peneliti mengharapkan akan adanya penelitian yang berkelanjutan dalam penelitian tentang lingkungan beserta habitat mangrove untuk melengkapi banyaknya kekurangan yang belum tersampaikan. Peranan masyarakat dan juga bagaimana mengatasi permasalahan lingkungan dalam pengelolaan hutan mangrove bila di analisa dengan menggunakan teori lain. Tema lain yang berkaitan dengan etika lingkungan dan teori filsafat lain dapat dilajutkan untuk menambah inventarisasi.