BAB V PENUTUP
Bab V pada penelitian ini menyajikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan adalah penyajian ringkas mengenai hasil penelitian dan pembahasan, sedangkan saran merupakan anjuran yang disampaikan kepada pihak yang berkepentingan terhadap hasil penelitian.
A. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji variabel independen yang terdiri dari biaya barang dan jasa, profil usia, karakteristik kepala daerah dan kinerja pemerintah terhadap variabel dependen yang terdiri dari dua model. Model pertama menggunakan analisis klaster dengan delapan komponen: Dana Alolasi Umum yang terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD), dana bagi hasil SDA, dana bagi hasil pajak, jumlah penduduk, pendapatan domestik regional bruto, luas wilayah, indeks pembangunan manusia (IPM) serta indeks kelayakan konstruksi (IKK). Penentuan variabel dependen pada model kedua menggunakan rasio belanja modal terhadap total belanja. Adapun faktor yang diduga berpengaruh dalam penelitian ini dan digunakan sebagai variabel kontrol antara lain kepadatan penduduk, lokasi, gender dan scope. Hasil analisis menunjukkan bahwa biaya barang dan jasa, profil usia, kinerja pemerintah dan lokasi mempengaruhi probabilitas pemerintah daerah untuk mengalami ketidaksehatan keuangan pada model pertama. Adapun karakter
99
kepada daerah, kepadatan penduduk, gender dan scope merupakan variabel yang tidak memiliki hubungan yang probabilitas pemerintah daerah untuk mengalami ketidaksehatan keuangan. Hasil analisis pada model kedua terdapat perbedaan pada model pertama. Pada model kedua, kinerja pemerintah, lokasi dan gender mampu mempengaruhi probabilitas pemerintah daerah untuk mengalami ketidaksehatan keuangan. Disisi lain, biaya barang dan jasa, profil usia, kepadatan penduduk, karakter kepada daerah dan scope tidak terbukti berpengaruh pada probabilitas pemerintah daerah untuk mengalami ketidaksehatan keuangan. Beberapa variabel penelitian yang tidak terbukti mempengaruhi probabilitas ketidaksehatan keuangan pemerintah daerah kemungkinan disebabkan karena pengaruh lingkungan pemerintah daerah yang kompleks, variatif dan dinamis serta banyak hal yang bisa menjadi pemicu pengaruh pada kesehatan keuangan baik dari segi ekonomi, politik, budaya maupun dari faktor demografi. Perbedaan hasil penelitian ini tidak lepas dari indikasi yang menunjukkan kebaikan dan kelemahan dua model sebagai variabel dependen. Hasil uji hipotesis dengan analisis regresi logistik menunjukkan perbedaan dari kedua model. Pada model pertama tiga dari empat hipotesis penelitian bisa diterima, sedangkan pada model kedua hanya satu dari empat hipotesis yang diterima. Apabila dari segi komponen dependen variabelnya, model pertama melibatkan lebih banyak komponen baik dari segi keuangan maupun dari segi sosioekonomi. Sebaliknya, pada model kedua, komponen dependen variabelnya hanya melibatkan komponen keuangan pemerintah daerah saja, yaitu dari sisi belanja modal dan total belanja.
100
Ditinjau dari segi kualitas, perbedaan kedua model ini dapat dilihat pada hasil akhir uji nilai nagelkerke R2. Penjelasannya adalah bahwa dengan menggunakan variabel independen yang sama, tingkat ketidaksehatan keuangan mampu dijelaskan sebesar 50,7% pada model pertama. Apabila dibandingkan dengan model pertama, ketidaksehatan keuangan pemerintah daerah hanya mampu dijelaskan sebesar 31,2% saja pada model kedua.
B. Keterbatasan Dalam penelitian ini, terdapat beberapa keterbatasan penelitian yang bisa menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian yang akan datang. Adapun keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini. 1. Penelitian ini menggunakan variabel sosioekonomi yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia, sehingga terdapat kemungkinan bahwa hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi pada negara yang lain. 2. Analisis klaster untuk model pertama merupakan salah satu analisis yang memiliki subjektivitas yang tinggi, termasuk dalam hal pemilihan variabel dan metode. Penggunaan metode yang berbeda pada data yang sama akan dapat menghasilkan pengelompokan yang berbeda pula.
C. Saran Beberapa saran penelitian yang bisa menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian yang akan datang dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini.
101
1.
Penelitian yang akan datang sebaiknya mempertimbangkan variabel lain di luar variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang disesuaikan dengan kondisi objek penelitian agar hasilnya dapat digeneralisir. Misalnya, sebagai alternatif proksi, variabel scope pada penelitian yang akan datang mungkin dapat menggunakan daerah baru/pemekaran. Faktor lain yang bisa digunakan sebagai alternatif karakteristik kepala daerah pada penelitian mendatang antara lain pemberian pelayanan kepada masyarakat, sosial budaya daerah setempat dan faktor politik. Penelitian mendatang dapat mencoba menggunakan faktor lain sebagai proksi kepadatan penduduk seperti tingkat pendidikan yang kemungkinan bisa mencerminkan kualitas penduduk yang lebih baik.
2.
Penelitian yang akan datang dapat menggunakan opsi metode K-Medoids sebagai alternatif dari metode K-Means dalam melakukan analisis klaster.
D. Implikasi 1.
Bagi Akademisi Penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
kontribusi
terhadap
pengembangan literatur akuntansi sektor publik terutama mengenai model pengklasteran pemerintah daerah sebagai upaya meningkatkan daya banding analisis kondisi keuangan pemerintah daerah di Indonesia.
102
2.
Bagi Pemerintah Pemerintah daerah beserta seluruh pemangku kepentingan dalam membuat
evaluasi yang lebih efektif dan memfasilitasi pengambilan keputusan dan meningkatkan daya banding analisis evaluasi kondisi keuangan pemerintah daerah melalui pendekatan cluster (cluster approach).
103